laporan pendahuluan demam

21
LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM (Febris) 27 NOVEMBER 2013 | RIEZKHYAMALIA A. DEFINISI Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal. Febris/ demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkardian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior (Isselbacher, 1999). Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 380 C atau lebih.Adajuga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,80C.Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 400C disebut demam tinggi (hiperpireksia)(Julia, 2000). Demam adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pusat termoregulasi hipotalamus (Berhman, 1999). Seseorang mengalami demam bila suhu tubuhnya diatas 37,8ºC (suhu oral atau aksila) atau suhu rektal (Donna L. Wong, 2003). Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain : 1. Demam septik Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik. 2. Demam remiten Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar

Upload: herubloon

Post on 09-Jul-2016

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bhgj

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM (Febris)27 NOVEMBER 2013 | RIEZKHYAMALIA

A. DEFINISI

Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal.Febris/ demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkardian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior (Isselbacher, 1999).Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 380 C atau lebih.Adajuga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,80C.Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 400C disebut demam tinggi (hiperpireksia)(Julia, 2000).Demam adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pusat termoregulasi hipotalamus (Berhman, 1999). Seseorang mengalami demam bila suhu tubuhnya diatas 37,8ºC (suhu oral atau aksila) atau suhu rektal (Donna L. Wong, 2003).Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :1. Demam septikSuhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.2. Demam remitenSuhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.3. Demam intermitenSuhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.4. Demam kontinyuVariasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.5. Demam siklikTerjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial.B. ETIOLOGIDemam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain. (Julia, 2000).Menurut Guyton (1990) demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik.Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang menyertai demam.Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.C. PATOFISIOLOGIDemam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set point(Julia, 2000).Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi).Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran panas.Inilah

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akanmerangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. (Sinarty, 2003).Sedangkan sifat-sifat demam dapatberupa menggigil atau krisis/flush.Menggigil.Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen atau dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru.Krisis/flush.Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahan kembali ke tingkat normal.(Guyton, 1999).D. MANIFESTASI KLINIStanda dan gejala demam antara lain :1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)2. Kulit kemerahan3. Hangat pada sentuhan4. Peningkatan frekuensi pernapasan5. Menggigil6. Dehidrasi7. Kehilangan nafsu makanBanyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 ºC-40ºC, kulit hangat, takichardi, sedangkan batasan karakteristik minor yang muncul yaitu kulit kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan, kelemahan, dan berkeringat (Isselbacher. 1999, Carpenito. 2000).

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

F. PENATALAKSANAAN1. Secara FisikMengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.a. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihanb. Memperhatikan aliran udara di dalam ruanganc. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel – sel otak.d. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknyaMinuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.e. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurangf. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).g. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh lagi. Di

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.2. Obat-obatan AntipiretikAntipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk pemberian antipiretik:

a. Bayi 6 – 12 bulan : ½ – 1 sendok the sirup parasetamolb. Anak 1 – 6 tahun : ¼ – ½ parasetamol 500 mg atau 1 – 1 ½ sendokteh sirup parasetamolc. Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup parasetamol.Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya.Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam.Obat-obat anti inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya menurunkan set point hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivat para -

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

aminofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal 90 mgr/kbBB/hari Pada umumnya dosis ini dapat d itoleransi dengan baik.Dosis besar jangka lama dapat menyebabkan intoksikasi dan kerusakkan hepar.Pemberiannya dapat secara per oral maupun rektal.Turunan asam propionat seperti ibuprofen juga bekerja meneka n pembentukan prostaglandin.Obat ini bersifat antipiretik, analgetik dan antiinflamasi.Efek samping yang timbul berupa mual, perut kembung dan perdarahan, tetapi lebih jarang dibandingkan aspirin.Efek samping hematologis yang berat meliputi agranulositosis dan anemia aplastik.Efek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut (terutama bila dikombinasikan dengan asetaminopen).Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap 6 sampai 8 jam.Metamizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin.Mempunyai efek antipiretik, analgetik da n antiinflamasi. Efek samping pemberiannya berupa agranulositosis, anemia aplast ik dan perdara han saluran cerna. Dosis terap eutik 10 mgr/kgBB/kali tiap 6 -8 jam dan tidak dianjurkan unt uk anak kurang dari 6 bulan.Pemberiannya secara per oral, intramuskular atau intravena. Asam mefenamat suatu obat gol ongan fenamat.Khasiat analgetiknya lebih kuat dibandingkan sebagaiantipiretik.Efek sampingnya berupa dispepsia dan anemia hemolitik.Dosispemberiannya 20 mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis. Pemberiannya secara per oral dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari 6 bulan.G. KOMPLIKASI1. Dehidrasi : demam ↑penguapan cairan tubuh2. Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam). Sering terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam pertama demam dan umumnya sebentar, tidak berulang. Kejang demam ini juga tidak membahayan otak

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

H. PENGKAJIAN FOKUS1. Pengkajiana. Identitas : umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukanb. Riwayat kesehatanc. Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian) : panas.d. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit): sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain yang menyertai demam (misalnya: mual, muntah, nafsu makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah menggigil, gelisah.e. Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).f. Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak)2. Pemeriksaan fisikKeadaan umum : kesadaran, vital sign, status nutrisi3. Pemeriksaan persistema. Sistem persepsi sensorib. Sistem persyarafan : kesadaranc. Sistem pernafasand. Sistem kardiovaskulere. Sistem gastrointestinalf. Sistem integumeng. Sistem perkemihan3. Pada fungsi kesehatana. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatanb. Pola nutrisi dan metabolismec. Pola eliminasid. Pola aktivitas dan latihane. Pola tidur dan istirahat

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

f. Pola kognitif dan perseptualg. Pola toleransi dan koping stressh. Pola nilai dan keyakinani. Pola hubungan dan peran4. Pemeriksaan penunjanga. Laboratoriumb. foto rontgentc. USGI. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi atau inflamasi2. Resiko defisit volume cairan yang berhubungan dengan intake tidak adekuat dan diaporesis3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan keinginan untuk makan (anoreksia).4. Ansietas berhubungan dengan hipertermi, efek proses penyakit(Carpenito, 2000 & Doengoes, 2000)

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

A.     Definisi

Demam (Febris) adalah meningkatnya suhu tubuh yang tidak normal yang merupakan tanda klinis terjadinya gangguan fisiologi tubuh (Buku Saku Prosedur Kep. Medical Bedah : Dra. Elly Nur Achmah DNSc, Ratna S. Sudarsono. Skp. MAPPSc)

B.     Tipe-Tipe Demam1.       Demam septik

Suhu tubuh berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi hari disertai keluhan menggigil dan berkeringat

2.       Demam remiten

Suhu badan dapat turun tiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.

3.       Demam intermitten

Suhu badan turun tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.

4.       Demam kontinyu

      Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajad.

5.       Demam siklik

Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula (IPD Jilid 1 th 1999 Arjatmo Tjokronegoro Prof. Dr. Ph D dan Hendra Utama)

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

C.     EtiologiYang sering; infeksi saluran nafas atas, otitis media, sinusitis, bronchiolitis, pneumonia,

pharingitis, abces gigi, gingivostomatitis, gastroenteritis, infeksi saluran kenih, reaksi imun, neoplasma, osteomilitis.

Suatu tipe demam (febris) kadang-kadang dapat dihubungkan dengan suatu penyakit tertentu, seperti misalnya tipe demam intermitten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan utama demam mungkin dapat dihilangkan dengan suatu penyebab yang jelas, seperti misalnya abses pneumonia, infeksi saluran kencing atau malaria, tetapi terkadang sama sekali tidak dapat dihubungkan dengan suatu sebab yang tidak jelas. (IPD Jilid 1 th 1999 : Prof. Dr. Ph D dan Hendra Utama)

 

D.     Patofisiologi

Demam terjadi karena pengelepasan pisogen dari leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pisogen oksogen yang dapat dari mikroorganisme atau merupakan hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. (IPD Jilid 1 th 1999 Arjatmo Tjokronegoro Prof. Dr. Ph D dan Hendra Utama)

E.     Tanda Dan Gejala-          Demam diartikan suhu tubuh di atas 37,5 C (normal 36,5 – 37,5 C).

-          Pasien banyak berkeringat dan menggigil.

-          Gelisah atau lethargy.

-          Rasa lemas.

-          Tidak nafsu makan.

-          Nadi dan pernafasan cepat.

-          Batuk.

-          Tenggorokan sakit

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

F.      Pemeriksaan Diagnostik

-          Pemeriksaan fisik

-          Laboratorium : pemeriksaan darah rutin, kultur urin dan kultur darah

-          Hemato : CRP (C. reaktif protein) : meningkat

SGOT/SGPT : memberi petunjuk mengenai fungsi sel hati.

-          Lumbal fungsi.

G.    Penatalaksanaan Terapeotik

-          Antipiretik

-          Antibiotik intravena sesuai program.

-          Hindari kompres alkohol dan air es.

-          Hindari penggunaan aspirin karena potensial reye’s synrome

-          Kloramfesikol untuk demam lifoid obat anti tuberkulosis

-          Aspirin untuk demam theumatik.

-          Antikagulasi untuk emboli paru.

H.     Komplikasi-          Kejang.

-          Resiko persisten bakteremia.

-          Resiko meningitis.

-          Resiko ke arah keseriusan penyakit.

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang menderita observasi febris meliputi beberapa tahap :

I.        Pengkajian

A.     Pengumpulan Data1.       Identitas penderita

Meliputi : mana, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, no register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.

2.       Keluhan Utama

Orang yang menderita observasi febris biasanya mengeluh suhu badannya naik (panas), keluar banyak keringat, batuk-batuk dan tidak nafsu makan.

3.       Riwayat Kesehatan

a.       Riwayat penyakit sekarang

Pada umumnya didapatkan peningkatan suhu tubuh di atas 37,50C    (N 36,5 – 37,5 C) atau ada masalah psikologis ( rasa takut dan cemas terhadap penyakitnya)

b.       Riwayat penyakit dahulu

Umumnya dikaitkan dengan riwayat medis yang berhubungan dengan penyakit febris.

c.       Riwayat penyakit keluarga

Dalam susunan keluarga adalah riwayat penyakit febris yang pernah diderita atau penyakit turunan dan menular yang pernag diderita atau anggota keluarga.

4.       Pola-Pola Fungsi Kesehatana.       Pola persepsi dan tata laksan hidup sehat

Umumnya pada pola ini penderita penyakit febris mengalami perubahan dalam perawat dirinya yang diakibatkan oleh penyakitnya

b.       Pola nutrisi dan metabolisme

Umumnya terjadi penurunan nafsu makan atau tidak.

c.       Pola eliminasi

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

Pada pola ini bisa terjadi perubahan karena asupan yang kurang sehingg klien tidak bisa BAB / BAK secara normal.

d.      Pola istirahat tidur

Pada pola ini tidur kx biasanya mengalami gangguan karena adanya rasa tidak nyaman dengan meningkatnya suhu

e.       Pola aktifitas dan latihan

Aktivitas kx bergantung karena biasanya klien lemah karena kurangnya asupan serta meningkatnya suhu.

f.        Pola persepsi dan konsep diri

Kx merasa cemas dengan keadaan suhu tubuhnya yang meningkat dan ketakutan sehingga mengalami perubahan metabolisme (ex : mencret)

g.       Pola sensori dan kognitif

Tidak terjadi gangguan pada pola ini dan biasanya hanya sebagian kx yang dapat mengetahuinya.

h.       Pola reproduksi dan sexual

Pada pola ini biasanya kx tidak mengalami gangguan.

i.         Pola hubungan peran

Bisa terjadi hubungan yang baik atau kekeluargaan dan tidak mengalami gangguan.

j.         Pola penanggulangan stres

Dukungan keluarga sangat berarti untuk kesembuhan klien.

k.       Pola tata nilai dan kepercayaan

Adanya perubahan dalam melaksanakan ibadah sebagai dampak dari penyakitnya.

5.       Pemeriksaan Fisika.       Keadaan umum

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

Kesadaran (baik, gelisah, apatis / koma), badan lemahm frekuensi pernafasan tinggi, suhu badan meningkat dan nadi meningkat

b.       Kepala dan leher

Bentuk, kebersihan, ada bekas trauma atau tidak

c.       Kulit, rambut, kuku

Turgor kulit (baik-buruk), tidak ada gangguan / kelainan.

d.      Mata

Umumnya mulai terlihat cowong atau tidak.

e.       Telingga, hidung, tenggorokan dan mulut

Bentuk, kebersihan, fungsi indranya adanya gangguan atau tidak.

f.        Thorak dan abdomen

Tidak didapatkan adanya sesak, abdomen biasanya nyeri dan ada peningkatan bising usus.

g.       Sistem respirasi

Umumnya fungsi pernafasan lebih cepat dan dalam.

h.       Sistem kardiovaskuler

Pada kasus ini biasanya denyut pada nadinya meningkat

i.         Sistem muskuloskeletal

Terjadi gangguan apa tidak.

j.         Sistem pernafasan

Pada kasus ini tidak terdapat nafas yang tertinggal / gerakan nafas dan biasanya kesadarannya gelisah, apatis atau koma

B.     Analisa Data

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dikelompokkan meliputi data subyektif dan obyektif untuk menentukan masalah data yang telah dikelompokkan, ditentukan masalah keperawatannya. Kemudian ditentukan penyebabnya serta dirumuskan ke dalam diagnosa keperawatan (Lismidar, 1990)

II.     Diagnosa Keperawatan1.       Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksi.

2.       Kurang pengetahuan mengenai penyakitnya b/d kurang informasi.

3.       Nutrisi kurang dari kebutuhan.

III.  Perencanaan

Diagnosa Keperawatan I

Peningkatan suhu tubuh b/d proses penyakitnya.

Tujuan                   : kenaikan suhu tubuh dapat teratasi.

KH                        : suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,5 C).

                                tidak terjadi tanda-tanda hypertensi.

Rencana tindakan :

1.       Jelaskan pada kx dan keluarga tentang terjadinya peningkatan suhu tubuh akibat-akibat dari suhu tubuh yang tinggi.

2.       Berikan kompres kompres dingin pada daerah axila.

3.       Anjurkan kx untuk menggunakan baju yang tipis dan longgar serta menyerap keringat.

4.       Obs. gejala kordinal tiap 2 jam atau bilamana diperlukan.

5.       Anjurkan pada klien minum 2-3 liter/hari.

6.       Berikan kesempatan pada kx untuk beristirahat.

7.       Ciptakan suasana yang aman dan nyaman.

8.       Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat.

Rasional :

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

1.       Dengan penjelasan maka kx dan keluarga dapat diajak untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah tersebut.

2.       Daerah axila banyak terdapat pembuluh darah dan saraf yang dapat mempengaruhi hipotalamus.

3.       Pakaian longgar dan tipis menimbulkan proses penguapan panas akan lebih cepat.

4.       Dapat diketahui perkembangan kondisi dan adanya kelainan secara dini.

5.       Minum air yang cukup dapat mengganti cairan yang hilang akibat penguapan yang meningkat.

6.       Istirahat dapat menurunkan metabolisme tubuh bekerja karena dengan peningkatan metabolisme dapat menimbulkan panas.

7.       Ketegangan dan kecemasan menimbulkan peningkatan metabolisme tubuh yang mempengaruhi hipotalamus yang berhubungan dengan stres adaptasi.

8.       Membantu mempercepat penurunan suhu tubuh.

Diagnosa Keperawatan II

Kurang pengetahuan mengenai penyakitnya b/d kurang informasi.

Tujuan : rasa cemas berkurang atau hilang.

KH      : Kx mampu mengungkapkan tentang proses penyakit dan perawatannya.

              Kx mampu mengidentifikasi faktor penyebab penyakit.

Rencana tindakan :

1.       Jelaskan pada klien tentang penyakit dan gejala-gejala dan perawatan yang akan dilakukan.

2.       Bantu kx untuk mengungkapkan perasaannya dan identifikasikan kecemasan.

3.       Alihkan perhatian kx dan melakukan aktifitas yang diperbolehkan.

4.       Pertahankan lingkungan yang tenang dan aman.

Rasional

1.       Diharapkan kx dapat mengerti tentang penyakitnya dan juga dapat melakukan perawatan serta bersifat kooperatif.

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

2.       Diharapkan dapat mengurangi beban perasaan dan untuk mengetahui tingkat kecemasan.

3.       Dengan melakukan aktivitas dapat melupakan masalah yang dihadapi.

4.       Diharapkan dapat memberikan ketenangan perasaan yang dapat mendukung proses kesembuhan.   

Diagnosa Keperawatan III

Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d nafsu makan menurun.

Tujuan  : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi, dapat menstabilkan berat badan secara bertahap.

KH :     - Kx dapat menghabiskan porsi yang disediakan.

-    BB meningkat.

Rencana tindakan :

1.       Jelaskan pada kx tentang pentingnya nutrisi dan akibat bila kekurangan nutrisi.

2.       Sajikan makanan dalam porsi kecil dan sering.

3.       Anjurkan pada kx untuk mengkonsumsi makanan tambahan tetapi yang tidak bertentangan dengan diet.

4.       Obs. Intake dan output dalam 24 jam.

5.       Hidangkan menu dalam keadaan hangat.

6.       Kolaborasi dengan tim dokter.

Rasional :

1.       Diharapkan kx dapat mengerti dan mau bekerja sama dalam pemberian askep.

2.       Rasa mual dan muntah dapat berkurang.

3.       Dapat menambah kebutuhan zat makanan.

4.       Mengatur makanan yang dimakan oleh kx dalam sehari, sehingga mempermudah dideteksi dini pemasukan yang adekuat.

5.       Diharapkan mampu merangsang nafsu makan kx.

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN DEMAM

6.       Dapat memberikan diet yang sesuai dengan penyakit dan kondisi kx.

IV.  ImplementasiPelaksanaan m,erupakan pengelolaan dari perwujudan rencna tindakan yang meliputi beberapa kegiatan yaitu velidasai rencana keperawatan, mendokumentasikan rencana tindak keperawatan, memberikan asuhan keperawatan dan mengumpulkan data.  (Lismidar, 1990 : 60).

V.     EvaluasiEvaluasi merupakan tahap atau langkah dalam proses keperawatan yang dilaksanakan dengan sengaja dan terus menerus yang dilakukan oleh perawat dan anggota tim kesehatan lainnya dengan tujuan untuk memenuhi apakah tujuan dan rencana keperawatan terapi atau tidak serta untuk melakukan pengkajian ulang.

Sehingga dapat penilaian sebagai berikut :

1.       tujuan tercapai : Kx mampu melakukan / menunjukkan prilaku pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan pernyataan tujuan yang telah ditentukan.

2.       tujuan tercapai sebagian : Kx mampu menunjukkan prilaku tetapi hanya sebagian dari tujuan yang diharapkan.

3.       tujuan tidak tercapai : Bila kx tidak mampu atau tidak sama sekali menunjukkan prilaku yang digarapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. (H. Lismidar, 1989).