laporan magang fitra

Upload: hechy-hoop

Post on 03-Apr-2018

308 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    1/21

    LAPORAN KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

    PADA KOPERASI SWAMITRA ASRI KABUPATEN

    SRAGEN

    Oleh :

    FITRA PUTRA ATMAJA

    F 1309041

    FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    2/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Gambaran Umum Swamitra

    1. Gambaran Umum Perusahaan

    Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

    pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-

    prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk menigkatkan taraf hidup

    anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (PSAK No.27).

    Mendirikan koperasi merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh

    negara untuk memakmurkan rakyat. Dalam iklim perekonomian sepertisekarang ini, bantuan kredit sangat dibutuhkan bagi sektor usaha kecil

    dalam menghadapi persaingan usaha. Namun, sebagaian perbankan lebih

    tertarik untuk menyalurkan kredit ke usaha menengah dan besar hal

    tersebut disebabkan oleh :

    Dalam melayani usaha skala mikro dan kecil biaya overhead relative

    lebih tinggi

    Manajemen dan adminnistrasi sering kurang memadai

    Usaha kecil dan mikro sulit untuk dapat memenuhi ketentuan Bank

    Indonesia secara sempurna

    Tidak semua Bank memiliki tenaga dan kemampuan dalam

    pembiayaan usaha mikro dan kecil.

    Oleh sebab itu, koperasi dan usaha kecil serta usaha mikro sering tidak

    memperoleh dukungan financial sehingga semakin sulit untuk berkembang

    dan bersaing terhadap persaingan pasar yang ada, baik ditingkat perkotaanatau pedesaan. Dipihak lain, upaya koperasi maupun lembaga keuangan

    mikro dalam menggalang modal masyarakat sering terhambat oleh

    kurangnya kepercayaan terhadap lembaga-lembaga keuangan tersebut.

    Akibatnya para pedagang atau pengusaha kecil selalu dalam kondisi

    kekurangan modal kerja sehingga peningkatan perekonomian mereka pun

    belum dapat berkembang seperti yang diharapkan.

    Bank Bukopin berkeyakinan bahwa untuk mengembangkan usaha

    Mikro dan Kecil cara yang terbaik adalah memberdayakan Lembaga

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    3/21

    Keuangan Mikro. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) / Usaha Simpan Pinjam

    (USP) termasuk LKM yang layak dikembangkan.

    Sebagai Bank yang didirikan oleh gerakan koperasi yang

    mengembangkan misi pengembangan koperasi dan usaha kecil , Bank

    Bukopin sangat memahami kondisi ini dan berupaya merintis konsep

    terobosan SWAMITRA yang berlandaskan pada manajemen perbankan

    modern dan teknologi mutakhir.

    Melalui kerjasama/kemitraan Bank Bukopun ini, anggota koperasi

    yang tergabung sebagai anggota Swamitra dapat memperoleh akses

    terhadap permodalan, pengelolaan likuiditas yang efektif dan transaksi

    keuangan yang efisien. Kesemuanya ini akan sangat mendukung

    pemberdayaan dan pertumbuhan koperasi dan usaha kecil didalam wadah

    SWAMITRA

    Swamitra berasal dari bahasaKawi, Swa danMitra,Swa berarti sendiri

    dan mitra berarti bekerja sama, jadi Swamitra artinya kerjasama atas

    keinginan sendiri (Tanpa Paksaan) dengan prisip kebersamaan dan saling

    menguntungkan. Swamitra sebagai suatu usaha yang dibentuk melalui

    kerjasama dengan koperasi, tunduk pada Undang-Undang No. 25 Tahun

    1992 tentang Perkoperasian, dan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1995

    tentang Usaha Simpan Pinjam, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya

    melakukan Penghimpunan dan Penyaluran dana melalui kegiatan Simpan

    Pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan. Swamitra

    adalah nama dari suatu bentuk kerjasama/ kemitraan antara Bank bukopin

    dengan Koperasi untuk mengembangkan serta memodernisasi usaha simpan

    pinjam melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan dukungan

    system manajemen sehingga memiliki kemampuan pelayanan transaksi

    keuangan yang lebih luas, dengan tetap memperhatikan peraturan

    Perundang-Undangan yangn berlaku. Kerjasama yang dibangun didasarkan

    pada pertimbangan kepentingan yang sama untuk menciptakan nilai tambah

    bagi kedua belah pihak, baik bagi pihak koperasi ataupun bank Bukopin.

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    4/21

    2. Peranan Bank Bukopin Dalam Swamitra

    Swamitra adalah nama dari suatu bentuk kerjasama/kemitraan antara

    Bank Bukopin dengan Koperasi. Dengan tujuan untuk mengembangkan

    serta memodernisasi usaha simpan pinjam melalui pemanfaatan jaringan

    teknologi (network) dan dukungan sistem manajemen sehingga memiliki

    kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih luas, dengan tetap

    memperhatikan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

    Kerjasama/kemitraan yang dibangun didasarkan pada pertimbangan

    kepentingan yang sama untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah

    pihak, baik bagi Koperasi ataupun Bank Bukopin.

    Swamitra merupakan salah satu bentuk realisasi dari misi Bank

    Bukopin untuk turut berperan aktif mengembangkan usaha kecil melalui

    kerjasama dengan pihak Koperasi membangun/meningkatkan usaha simpan

    pinjam milik Koperasi bersangkutan, guna memberikan pelayanan yang

    lebih luas kepada Anggota Swamitra, dengan tahapan :

    Tahap Awal Pelayanan transaksi keuangan (transactions mechanism).

    Yaitu pemberian layanan Simpan Pinjam & transaksi keuangan lainnya

    yang terkait dengan usaha Simpan Pinjam tersebut. Seperti ; Simpanan,

    Pinjaman, Kiriman Uang, Pembayaran Tagihan.

    Tahap Antara Media informasi dan komunikasi bisnis (business

    information system). Yaitu menyediakan informasi dan komunikasi

    bisnis terkait barang dan jasa.

    Tahap Lanjutan Memberikan dukungan pada terlaksananya transaksi

    jual-beli barang dan jasa (physical distribution). Yaitu dukungan

    terjadinya transaksi jual beli dengan pemanfaatan jaringan distribusi

    yang lebih efisien.

    3. Kelembagaan Swamitra

    Sebagai suatu unit ekonomi tersendiri (entity) yang dimiliki oleh

    Koperasi dan bukan merupakan milik/anak perusahaan/outlet dari Bank

    Bukopin, oleh karena itu sebagai Pengelola Bank Bukopin wajib

    menyampaikan laporan secara periodik kepada Koperasi atas

    pengelolaan usaha Swamitra.

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    5/21

    Swamitra sebagai Suatu Usaha Dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP),

    adalah usaha KSP yang disatukan (diintegrasikan) menjadi usaha

    Swamitra.

    Swamitra Sebagai Unit Usaha Dari Koperasi Serba Usaha (KSU),adalah suatu Unit Simpan Pinjam Otonom dari Koperasi yang disatukan

    (diintegrasikan) menjadi usaha Swamitra.

    4. Mitra Kerjasama

    Mitra BANK BUKOPIN dalam pengelolaan SWAMITRA ini adalah :

    KSP (Koperasi Simpan Pinjam)

    KOPPAS (Koperasi Pasar) KSU (Koperasi Serba Usaha)

    KUD (Koperasi Unit Desa)

    Koperasi-Koperasi Primer dan Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang

    mempunyai Unit Usaha Simpan Pinjam.

    5. Tujuan, Manfaat, Dan Sasaran Swamitra

    a. Tujuan1) Menumbuh-kembangkan simpan-pinjam di kalangan anggota

    Koperasi guna memacu pertumbuhan usaha dalam rangka

    peningkatan kesejahteraan anggota tersebut.

    2) Membuka peluang akses permodalan bagi Koperasi yang selama ini

    menghadapi banyak kendala dalam kerjasama dengan bank atau

    lembaga keuangan lainnya.

    3) Mendukung terciptanya jaringan kerja antar kantor Swamitra

    diseluruh Indonesia, dengan harapan dapat menghasilkan :

    Sinergi kerja antar Swamitra yang lebih luas.

    Volume transaksi keuangan yang lebih besar.

    Kecepatan dan keamanan transaksi yang lebih baik.

    Efisiensi dan optimalisasi usaha yang lebih tinggi.

    Kontrol yang lebih baik dalam penyelenggaraan dana.

    b. Manfaat

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    6/21

    1) Sistem teknologi dan manajemen yang dipergunakan Swamitra

    diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pada Anggota

    Swamitra tersebut, sehingga dapat meningkatkan penghimpunan

    dana untuk disalurkan kembali kepada Anggota Swamitra yang

    membutuhkan dana, untuk tujuan tercapainya peningkatan

    kesejahteraan Anggota.

    2) Anggota Swamitra dapat melakukan transaksi keuangan yang pada

    masa mendatang dapat dilakukan langsung disetiap kantor Swamitra

    melalui sistim jaringan (on-line) berdasarkan kesepakatan kerjasama

    diantara Swamitra bersangkutan.

    3) Memberi dukungan pada penyediaan informasi dan komunikasi

    bisnis sehingga perencanaan produksi dan pemasaran dapat

    dilakukan dengan lebih baik, yang dapat dimanfaatkan Anggota

    Swamitra dalam rangka peningkatan usaha produktifnya.

    4) Penyajian laporan keuangan beserta perubahannya dapat dilakukan

    secara cepat dan akurat pada setiap saat dibutuhkan sehingga

    kepentingan untuk pengendalian dan pengawasan dalam

    pengelolaan.Swamitra dapat dilakukan lebih baik.

    5) Sistem manajemen dan teknologi Swamitra dapat menjadi daya tarik

    bagi pihak-pihak lain, seperti; Pemerintah, BUMN, dan Swasta

    lainnya dalam rangka penyaluran dana-dana tertentu (termasuk

    bantuan dana luar negeri) untuk tujuan membantu meningkatkan

    usaha skala mikro dan kecil, hal ini disebabkan kemampuannya

    menyediakan laporan perkembangan penyaluran dana-dana tersebut.

    c. Sasaran

    Swamitra ditujukan untuk pedagang pasar, pengrajin, petani atau

    nelayan, pedagang kecil, pengusaha industri kecil dan perorangan yang

    membutuhkan modal berskala mikro yang bersifat mendesak untuk

    beragam keperluan usaha yang produktif.

    6. Produk Dan Pelayanan Swamitra

    Beberapa jenis produk dan pelayanan yang telah ada dan yang akan

    dikembangkan di swamitra, antara lain :

    a. Produk Simpanan, Produk Simpanan terdiri dari :

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    7/21

    SimpananHarian Swamitra

    Simpanan Berjangka : Produk simpanan berjangka Swamitra

    memberikan pilihan jangka waktu 1,3,6, dan 12 bulan

    b. ProdukPinjaman, Produk Pinjaman terdiri dari : Pinjaman Berulang

    Pinjaman Modal Kerja

    Pinjaman Investasi

    Pinjaman Konsumtif

    c. Produk Jasa Pelayanan

    Swamitra kini melayani pembayaran tunai tagihan rekening PLN, dan

    TELKOM.

    7. Struktur organisasi

    Sebagai sebuah Lembaga Keuangan Mikro Non Bank, Swamitra

    memerlukan personel pelaksana managemen guna menjalankan roda

    usahanya. Oleh karenanya disusun sebuah Struktur Operasional Swamitra

    agar roda usaha yang dimaksud dapat berjalan dengan baik dan lancar.

    Satu unit Swamitra terdiri dari beberapa orang yang ditempatkansebagai personel pelaksana managemen professional yang dipercaya guna

    menjalankan roda usaha Unit Simpan Pinjam Swamitra. Komposisi

    minimal yang ideal dari Swamitra adalah sebagai berikut :

    Manager

    Koordinator Operasional

    Internal Control

    Pembina Pinjaman/ Account Officer

    Credit Support/ Credit Investigator

    Teller

    Collector

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    8/21

    Adapun Struktur Organisasi dalam satu unit Swamitra tersaji dalam

    gambar sebagai berikut :

    STRUKTUR ORGANISASI SWAMITRA

    Adapun deskripsi jabatan struktur organisasi Swamitra, dapat diuraikan

    sebagai berikut :

    a. Manager

    Tugas dan fungsiManageradalah sebagai berikut:

    1) Bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan fungsi pemasaran Unit

    Simpan Pinjam Swamitra.

    2) Melakukan penilaian dan pengawasan kerja karyawan.

    3) Melakukan negosiasi dengan pihak luar (pendekatan dengan pihak

    ketiga untuk mengetahui peluang bisnis yang ada).

    4) Mencapai target penyaluran dana (pinjaman) yang telah ditentukanmelalui produk pinjaman.

    MANAGER

    INTERNAL CONTROL

    KOORDINATOR

    OPERASIONAL

    TELLERCREDIT

    INVESTIGATION

    A/O

    COLLECTOR

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    9/21

    b. Internal Control(IC)

    Tugas dan fungsi IC adalah sebagai berikut:

    1) Memeriksa kebenaran transaksi simpan pinjam yang dilakukan oleh

    operasional secara harian.

    2) Melaporkan semua kegiatan karyawan pada Bank Bukopin.

    c. Koordinator Operasional(KO)

    1) Mengkoordinasikan semua kegiatan operasional (pengawasan dalam

    hal transaksi baik yang dilakukan oleh marketing dan operasional

    serta berperan serta dalam hal penilaian jaminan dan kelengkapan

    dokumen sesuai dengan ketentuan).

    2) Melakukan authorisasi setiap transaksi keuangan yang telah

    dilakukan oleh Teller.

    3) Memberikan dan menerima uang tunai dari Teller untuk disimpan

    dalam brankas.

    d. Account Officer(AO)

    Tugas dan fungsi AO adalah sebagai berikut:

    1) Bertanggung jawab langsung kepada manger Unit Simpan Pinjam

    Swamitra.

    2) Melaksanakan fungsi pemasaran melalui produk simpan pinjam

    Unit Simpan Pinjam Swamitra.

    3) Melakukan pengawasan dan pembinaan debitur yang angsurannya

    mulai mengalami keterlambatan.

    4) Menerima dan meregister surat permohonan pinjaman

    5) Menganalisa pinjamam yang diajukan calon debitur.

    6) Melakukan tugas lain yang diberikan Manager Unit Simpan Pinjam

    Swamitra.

    e. Colector

    Tugas dan fungsi collector adalah mengkoordinir dan

    bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional penagihan

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    10/21

    kewajiban/pinjaman (pokok dan bunga) di Swamitra mulai dari

    pelayanan informasi jumlah tagihan /kewajiban debitur yang harus

    dipenuhi oleh debitur sampai dengan pembayaran dan pelunasan

    kewajiban oleh debitur Swamitra sesuai pedoman pinjaman Swamitra

    dan kebijaksanaan pelaksanaan pinjaman lainnya dari Pengelola

    Swamitra.

    f. Credit Investigation (CI)

    Tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:

    1) Bertanggung jawab langsung kepada Koordinator Operasional

    Swamitra.

    2) Melakukan penilaian subyek hukum, legal usaha, dan penilaian

    terhadap usaha calon debitur.

    3) Melaukan penilaian terhadap jaminan.

    4) Melakukan pemeriksaan seluruh dokumen yang diserahkan oleh AO

    (Account Officer).

    5) Menyimpan dokumen barang jaminan.

    g. Teller

    1) Bertanggung jawab langsung kepada Koordinator Operasional

    (KO) Swamitra.

    2) Menghitung dan memeriksa cash in maupun cash out atas transaksi

    yang terjadi.

    3) Melakukan tugas lain yang diberikan olehKoordinator Operasional

    (KO)

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    11/21

    B. Tujuan Kegiatan

    Tujuan Kegiatan Magang Mahawiswa (KMM) adalah :

    1. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaanpemberian kreditdi Swamitra ASRI

    SRAGEN.

    2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan prosedur pelaksanaan kerja

    pemberian kreditdi Swamitra ASRI SRAGEN.

    C. Manfaat Kegiatan

    Manfaat Kegiatan Magang Mahasiswa (KMM) adalah :

    1. Manfaat bagi penulis

    Kegiatan Magang Mahasiswa ini dapat memberikan kesempatan kepada

    penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama menjalankan

    perkuliahan, dan dapat menambah wawasan tentang prosedur Operasional

    pemberian kreditdi Swamitra ASRI SRAGEN

    2. Manfaat bagi perusahaan

    Membantu perusahaan dalam memastikan apakah semua kegiatan

    operasional pemberian kredit telah sesuai dengan Sistem Prosedur

    Operasional yang telah ditetapkan oleh pengelola Swamitra ASRI SRAGEN.

    3. Manfaat bagi Pihak lain

    Dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak lain tentang prosedur

    pemberian kreditdan dapat memberikan tambahan referensi untuk kegiatan

    magang berikutnya.

    D. Metode Pendekatan

    Untuk memperoleh data yang digunakan untuk menulis laporan Kegiatan

    Magang Mahasiswa, Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

    berikut :

    1. Observasi

    Yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap

    obyek penelitian.

    2. Dokumentasi

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    12/21

    Yaitu pengumpulan data yang berasal dari dokumen yang ada Swamitra

    ASRI SRAGEN

    3. Wawancara

    Yaitu cara yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,

    hal ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang

    bersangkutan.

    4. Studi Pustaka

    Yaitu pengumpulan data dengan cara menginventarisasi dan mempelajari,

    buku-buku, dan dokumen-dokumen yang berhubungan

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    13/21

    BAB II

    PELAPORAN DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaporan Hasil Pelaksanaan Magang

    1. Ruang Lingkup Pemagangan

    Penulis melakukan magang di Swamitra ASRI SRAGEN. Dalam hal

    ini penulis melakukan Kegiatan Magang Mahasiswa selama 2 minggu di

    Swamitra ASRI SRAGEN. Dalam magang ini penulis mendapat

    pengetahuan mengenai Prosedur Pemberian Kredit.

    2. Waktu Pemagangan

    Penulis melakukan pemagangan di Swamitra ASRI SRAGEN yang

    dilakukan dari tanggal 1 Februari 2011 dan selesai tanggal 14 Februari

    2011. Kegiatan magang ini dilaksanakan pada hari Senin sampai Jumat

    dari jam 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB sesuai dengan jam kerja yang

    telah di tetapkan di Swamitra.

    B. Sistem Pemberian Kredit Pada Swamitra ASRI SRAGEN

    1. Tugas pokok dari bagian kredit sebagai berikut.

    a. Membantu Direksi di bidang tugasnya.

    b. Memberi penjelasan tentang syarat-syarat dan prosedur kredit kepada

    peminat kredit.

    c. Meneliti permohonan kredit, menyimpan, mengawasi jaminan kredit

    serta mengurus pengembalian atau pelunasan kredit.d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi mengenai

    langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya.

    e. Menyelenggarakan administrasi kredit dan membuat laporan kepada

    Direksi tentang pelaksanaan tugasnya.

    2. Jenis Produk kredit

    Jenis-jenis kredit yang diberikan di Swamitra ASRI SRAGEN :

    a. Kredit modal kerja, yaitu jenis kredit yang diberikan kepada

    pengusaha kecil pribumi dengan berbagai fasilitas kemudahan dalam

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    14/21

    persyaratan dan prosedur yang khusus guna membiayai modal (kerja)

    yang dipergunakan secara terus menerus untuk kelancaran usahanya.

    b. Kredit investasi, yaitu kredit jangka menengah atau panjang

    diberikan kepada pengusaha kecil pribumi dengan berbagai fasilitas

    kemudahan dalam persyaratan dan prosedur yang khusus, untuk

    pembiayaan barang-barang modal serta jasa yang diperlukan untuk

    rehabilitasi, modernisasi, perluasan proyek maupun untuk pendirian

    proyek-proyek baru.

    c. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan

    konsumsi atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Mujiono,

    1995).

    3. Evaluasi system pemberian kredit

    a. Syarat yang harus dipenuhi pemohon kredit

    Untuk dapat mengajukan permohonan kredit pada Koperasi Swamitra

    ASRI SRAGEN, pemohon kredit harus memenuhi syarat-syarat yang

    ditetapkan di Kopersai Swamitra Asri Sragen, diantaranya adalah

    sebagai berikut:

    1) Pemohon kredit harus mempunyai Kartu Tanda Penduduk

    warga Indonesia asli.

    2) Pemohon kredit harus mempunyai surat nikah.

    3) Pemohon kredit harus mempunyai kartu keluarga.

    4) Pemohon kredit harus mempunyai bukti-bukti yang asli pada

    barang yang akan dijaminkan.

    b. Fungsi yang terkait

    Fungsi yang terkait dalam system pemberian kredit pada Koperasi

    Swamitra ASRI SRAGEN;

    1) Account officer(AO)

    Mempunyai tugas dalam melakukan analisis ekonomi pada usaha

    yang dilakukan oleh calon debitur dan membuat analisis kredit,

    selain iti AO juga mempunyai tugas untuk membuat surat

    perjanjian kredit dan pengikatan jaminan serta menandatanganinya.

    2) Credit Investigator(CI)

    Mempunyai tugas dalam hal mencocokkan data yang diterima

    dengan kenyataan yang sebenarnya. CI juga melakukan analisis

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    15/21

    yuridis dan transaksi yaitu penilaian atas jaminan yang meliputi

    survai yang didapatkan berupa gambar atau foto dan penerapan

    prinsip-prinsip

    3) Manajer Komersial

    Mempunyai tugas mengesahkan semua data-data atau bukti

    pengajuan kredit oleh calon debitur dan kemudian disjuksn pada

    Komite Kredit.

    4) Credit Commite (Komite Kredit)

    Suatu lembaga yang berwenang untuk mengevaluasi,

    mempertimbangkan, menyetujui, dan memutuskan fasilitas kredit

    yang diberikan kepada nasabah.

    5) Koordinator Operasional (KO)

    Mempunyai tugas memeriksa dokumen dan memberi otorisasi.

    Setelah itu Koordinator Operasional men\mbuat bukti pinjaman

    rangkap dua yang kemudian diserahkan pada Operasional.

    6) Operasional

    Mempunyai tugas untuk menghitung dan menyiapkan dana untuk

    diserahkan kepada debitur yang sebelumny telah disetujui oleh

    Koordinator Operasional.

    7) Internal Control(IC)

    Mempunyai tugas untuk memeriksa semua dokumen-dokumen

    yang ada dan melegalkan jaminan lalu diserahkan pada Bank

    Bukopin.

    c. Dokumen Yang Digunakan

    Dokumen yang digunakam dalam system pemberian kredit dan

    sebagai dasar untuk melakukan pencatatan lebih lanjut adalah

    sebagai berikut:

    1) FPK (Formulir Permohonan Kredit)

    Formulir ini diisi oleh calon debitur yang ingin mengajukan

    kredit pada Koperasi Swamitra Asri sragen dan formulir ini

    dugunakan untuk melakukan analisis yuridis. Isi formulir ini

    adalah:

    a) Identitas pemohon kredit

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    16/21

    b) Sarana yang dimiliki pemohon kredit

    c) Hubungan kreditur dan debitur yang lain

    d) Informasi pendapatan dan pengeluaran rat-rata

    perbulan

    2) EPK (Evaluasi Pemberian Kredit)

    Dokumen ini diisi, berupa hasil pengecekan dan survai

    lapangan yang dilakukan petugas pemasaran atas diri calon

    debitur.

    3) Dokumen Syarat

    Dokumen ini adalah dokumen-dokumen lampiran atau jaminan

    yang berupa BPKB, sertifikat tanah, dan SIP (Surat Izin

    Menggunausahakan Tempat Dagangan di Pasar) yang harus

    disertakan dalam pengajuan kredit.

    4) SPK (Surat Perjanjian Kredit)

    Surat Perjanjian ini dibuat oleh CI yang berisi ketentuan yang

    mengikat nasabah unuk melunasi kewajibannya dalam jangka

    waktu yangtelah ditentukan dan disepakati oleh kedua belah

    pihak.

    5) Kartu Pinjaman

    Kartu ini dibuat oleh KO yang berisi tentang nama debitur,

    alamat, jumlah pinjaman, jumlah angsuran, dan tanggal jatuh

    tempo. Kartu ini digunakan untuk pencatatan saat pembayaran

    angsuran oleh debitur.

    6) KP (Kitir Pinjaman)

    Kartu ini dibuat sebagai pegangan nasabah untuk mencatat

    angsuran yang telah dibayarkan.

    7) BP (Bukti Pinjaman)

    Bukti ini dibuat oleh KO yang berisi pokok pinjaman,

    simpanan awal, dan biaya administrasi.

    8) BSP ( Bukti Setoran Pinjaman)

    Bukti ini dibuat oleh KO yang digunakan untuk debitur pada

    saat pembayaran angsuran.

    d. Catatan akuntansi yang digunakan

    1) Buku kas harian

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    17/21

    Digunakan untuk mencatat saldo awal, seluruh penerimaan dan

    pengeluaran kas hari itu, serta saldo kas hari ini.

    2) Buku kas

    Digunakan untuk mencatat jumlah pemasukan dan pengeluaran

    yang dilakukan oleh Koperasi Swamitra Asri Sragen.

    3) Buku piutang

    Digunakan untuk mencatat jumlah kredit yang dikeluarkan oleh

    Koperasi Swamitra Asri Sragen.

    e. Prosedur Permohonan Kredit

    1) Prosedur Permohonan Kredit

    Prosedur permohonan kredit dimulai dengan kedatangan calon

    debitur ke kantor Koperasi Swamitra Asri Sragen yang ditemui

    baagian AO kemudian mengisi formulir permohonan kredit.

    Proses pengisian formulir dapat dilakukam dirumah atau dapat

    dilakukan langsung di Koperasi Swamitra Asri Sragen dan

    tentu saja bagian AO akan membantu memberikan pengarahan.

    Setelah menyelesaikan pengisian formulir kredit, berkas-berkas

    pemohgon kredit diperiksa oleh AO dan nantinya akan

    diserahkan pada IC untuk diotorisasi.

    2) Proses Keputusan Kredit

    Sebagaimana lembaga keuangan lainnya, Koperasi Swamitra

    Asri Sragen berhak mengajukan syarat-syarat kepada peminjam

    sebelum kredit dicairkan. Oleh karenanya sebelum memberikan

    otorisasi CI perlu mengkoordinasi permohonan kredit dengan

    manajer, bila semua syarat kelengkapantelah terpenuhi oleh

    debitur maka CI meminta pengesahan kepada manajer.

    3) Prosedur Pencairan Kredit

    Permohonan kredit disetujui akan dibuatkan bukti pinjaman

    dan diserahkan bagian operasional, sehingga operasional dapat

    menyerahkan uang sebesar plafon kredit yang sudah dikurangi

    dengan simpanan awal dan biaya administrasi.

    4) Prosedur Pembukuan

    Prosedur pembukuan ini dilakukan oleh IC dengan melakukan

    penjurnalan atas transaksi pembayaran kredit yang terjadi.

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    18/21

    5) Jangka Waktu Pencairan Kredit

    Waktu yang dibutuhkan dari mulai proses pengajuan kredit

    sampai pencairan kredit membutuhkan waktu 1 minggu, jika

    semua dokumen dan persyaratan yang diperlukan sudah

    lengkap. Rincian waktu yang dibutuhkan tersebut adalah:

    Pengajuan-survai : 3 hari

    Analisis/ evaluasi-hasil : 4 hari

    6) Penolakan Kredit

    Penolakan atas calon debitur oleh Koperasi Swamitra Asri

    Sragen dilakukan jika salah satu dari prinsip 5C (Character,

    Capacity, Capital, Collateral, dan Conditions) yang diterapkan

    di Koperasi Swamitra ASRI SRAGEN tidak terpenuhi dan

    barang yang dijaminkan tidak sesuai dengan plafon yang

    diinginkan.

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    19/21

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Koperasi dan Bank Bukopin sama-sama memegang peranan penting

    dalam pembentukan Swamitra ASRI SRAGEN, koperasi memberikan

    pembinaan kepada Swamitra ASRI SRAGEN, sedangkan Bank Bukopin

    melakukan pengawasan atas kegiatan operasional Swamitra ASRI SRAGEN.

    Setelah penulis melaksanakan KMM selama satu bulan dari tanggal 1 Februari

    2011 dan selesai tanggal 14 Februari 2011 pada hari kerja Senin sampai hari

    Jumat dari jam 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB, penulis mendapatkan

    pengalaman kerja didunia praktek dan mendapatkan pengetahuan luas tentang

    kinerja yang ada di Swamitra Asri khususnya pada bagian pemberian kredit.

    Penulis mendapatkan temuan-temuan yang bisa dikategorikan kedalam

    kelemahan dan kelebihan terhadap sistem yang sudah berlaku di Swamitra ASRI

    SRAGEN. Kelemahan dan kelebihan tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Kelemahan

    a. Adanya pemalsuan gambar atau foto pada saat survey yang

    disajikan tidak sesuai dengan kenyataan. Sehingga berdampak pada

    pemberian atau penolakan kredit pada saat komite melakukan rapat.

    b. Disiplin kerja belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan

    ketentuan yang telah ditetapkan, misalnya keterlambatan dalam masuk

    kerja.

    c. Belum diberikan sanksi yang tegas kepada para anggota apabila

    melebihi batas waktu pembayaran yang telah disepakati, seperti memberi

    kelonggaran pembayaran beberapa hari (2-3 hari) setelah batas waktu

    pembayaran.

    2. Kelebihan

    a. Motivasi dan etos kerja karyawan dapat selalu

    terjaga dengan baik.

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    20/21

    b. Sudah terdapat struktur organisasi yang jelas

    dengan adanya pemisahan fungsi yaitu, fungsi persetujuan kredit, fungsi

    pencatatan kredit, dan fungsi pengeluaran kas.

    c. Dilihat dari sistem pemberian kredit pada

    koperasi Swamitra ASRI SRAGEN, kelebihan yang dimiliki terdapat

    pada proses persetujuan kredit. Persetujuan kredit tidak dilakukan secara

    individu, tetapi dilakukan oleh suatu lembaga yang disebut dengan

    Komite Kredit. Anggota Komite Kredit terdiri dari manajer Koperasi,

    AO, CI, Senior Officer pertimbangan kredit yang dilakukan untuk suatu

    permohonan kredit akan lebih hati-hati dan resiko yang ditimbulkan dari

    keputusan akan semakin kecil.

    B. Saran

    Berdasarkan temuan-temuan yang telah dijelaskan di atas, maka penulis

    memberikan saran berupa tindakan-tindakan perbaikan antara lain:

    1. Untuk menghindari terjadinya pemalsuan foto, sebaiknya IC ikut dalam

    pelaksanaan survai karena sesuai dengan tugasnya yaitu melaporkan semua

    kegiatan karyawan Koperasi Swamitra ASRI SRAGEN pada Bank Bukopin.

    2. Meningkatkan kedisiplinan dan profesionalisme kerja untuk kemajuan

    bersama Swamitra ASRI SRAGEN.

    3. Sebaiknya ada pemberian sanksi yang tegas berupa pemberian bunga kepada

    anggota mulai keterlambatan 1 hari.

  • 7/28/2019 LAPORAN MAGANG FITRA

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat

    Baridwan, Zaki. 1998. Sistem Akuntansi Penyusutan Prosedur dan Metode.

    Yogyakarta : Bagian Penerbitan STIE YKPN.

    Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Jakarta:

    Salemba Empat.

    Muljono.1995. Managemen Perkreditan bagi Bank Komersiil. Yogjakarta :

    BPFE

    Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

    Wibawanto, Krisna. 2008. Sekilas Tentang Swamitra. Surakarta.