laporan lbm 2 blok 4 sgd 3

12
LAPORAN TUTORIAL SGD 3 LBM 3 BLOK 4 SISTEM SYARAF NAMA ANGGOTA: 1. RAHMADIKA KEMALA F (112110221) 2. RIZKI WIDYA PARAMARTHA (112110224) 3. ZANIAR FEBRYAN PRATIWI (112110240) 4. ALIFIA MEDISTIANA (31101400400) 5. AMANDA SATYA ADILA (31101400401) 6. HIKMAH NURAINI (31101400428) 7. MORA DEVY ANINDIA (31101400445) 8. NONI TUHLIFI MIADANI (31101400450) 9. NOR NADYA KUMALA SARI (31101400452) 10. SERENA AGRA RIZVAHAQ (31101400461) 11. SHABRINA ABEL MARTHANI (31101400462) 12. WIRDA YUNITA DARWIS (31101400468)

Upload: noni-tuhlifi-miadani

Post on 21-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat :)

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Lbm 2 Blok 4 Sgd 3

LAPORAN TUTORIAL

SGD 3 LBM 3 BLOK 4

SISTEM SYARAF

NAMA ANGGOTA:

1. RAHMADIKA KEMALA F (112110221)2. RIZKI WIDYA PARAMARTHA (112110224)3. ZANIAR FEBRYAN PRATIWI (112110240)4. ALIFIA MEDISTIANA (31101400400)5. AMANDA SATYA ADILA (31101400401)6. HIKMAH NURAINI (31101400428)7. MORA DEVY ANINDIA (31101400445)8. NONI TUHLIFI MIADANI (31101400450)9. NOR NADYA KUMALA SARI (31101400452)10. SERENA AGRA RIZVAHAQ (31101400461)11. SHABRINA ABEL MARTHANI (31101400462)12. WIRDA YUNITA DARWIS (31101400468)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2014

Page 2: Laporan Lbm 2 Blok 4 Sgd 3

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TUTORIAL

SGD 4 LBM I

SISTEM SYARAFTelah Disetujui oleh :

Semarang, Januari 2015

Tutor

Drg. Rahmawati Sri Praptiningsih

ii

Page 3: Laporan Lbm 2 Blok 4 Sgd 3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................ ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1

B. Skenario..................................................................................................................... 2

C. Identifikasi Masalah................................................................................................... 2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori........................................................................................................... 3

B. Hasil Diskusi dan Pembahasan.................................................................................. 5

C. Kerangka Konsep....................................................................................................... 16

BAB III : Penutup

A. Kesimpulan................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 18

iii

Page 4: Laporan Lbm 2 Blok 4 Sgd 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cara manusia bertindak dan bereaksi bergantung pada pemrosesan

neuron yang rumit, tersusun, dan diskret. Banyak dari pola neuron penunjang 

kehidupan dasar, misalnya pola yang mengontrol respirasi dan sirkulasi,

serupa pada semua orang. Namun, tentu ada perbedaan halus dalam integrasi

neuron antara seseorang yang merupakan komponis berbakat dan orang yang

tidak dapat bernyanyi, atau antara seorang pakar matematika dan orang yang

kesulitan membagi bilangan. Sebagian perbedaan pada sistem saraf individu

disebabkan oleh factor genetik. Namun sisanya dipengaruhi oleh faktor

lingkungan dan pengalaman. Ketika sistem saraf imatur berkembang sesuai

cetak-biru genetiknya, terbentuk neuron dan sinaps dalam jumlah berlebihan.

Bergantung pada rangsangan dari luar, dan tingkat pemakaiannya, sebagian

dari jalur – jalur saraf ini dipertahankan, dibentuk lebih pasti, dan bahkan

meningkat, sementara yang lain dieliminasi.

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem

koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan

ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan

tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera.

Pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan

untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan

alat indera.

Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua

sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja

untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya

untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima

melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan

rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.

1

Page 5: Laporan Lbm 2 Blok 4 Sgd 3

Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses “pakailah, jika tidak

akan hilang”. Setelah sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi

karena manusia terus belajar dari rangkaian pengalaman yang dijalani.

Sebagai contoh, tindakan membaca makalah ini sedikit banyak mengubah

aktivitas saraf otak, karena ada informasi yang diserap kedalam ingatan

pembaca.

B. Skenario

Judul : Kulitku terasa dingin

Seorang murid merasakan dingiin pada kulit tangannya ketika

memegang es secara langsung. Kemudian guru dan murid tersebut

menjelaskan bahwa manusia memiliki sistem saraf baik sistem araf pusat

maupun sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan sistem yang sangat penting

dalam tubuh yang di dalamnya terdapat pengiriman dan penerimaan sinyal-

sinyal di tubuh manusia yang melibatkan neurotransmiter.sistem saraf

mempunyai sifat-sifat unik berkaitan dengan proses berfikir dan fungsi

pengaturan yang sangat kompleks yang dapat dilakukannya. Sistem ini setiap

menit menerima berjuta-juta rangsangan informasi yang berasal dari

bermacam-macam sarafsensorik dan organ sensorik, kemudian menyatukan

semuanya untuk menentukan respon apa yang akan diberikan tubuh.

C. Identifikasi Masalah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

B. Hasil Diskusi dan Pembahasan

2

Page 6: Laporan Lbm 2 Blok 4 Sgd 3

reseptor

Saraf sensorik

Sadar

Istem saraf pusat

Refleks

otak

Efektor

Sistem saraf tepi

Medulla oblongata

Motorik

Gerakan

rangsangan

C. Peta Konsep

3

rangsangan

Page 7: Laporan Lbm 2 Blok 4 Sgd 3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas

menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh

tubuh.Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron).Fungsi sel saraf adalah

mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.Sistem

saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf

perifer.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang

belakang.Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf

tidak sadar.

4

Page 8: Laporan Lbm 2 Blok 4 Sgd 3

DAFTAR PUSTAKA

Ns. Mohammad judha, M.Kep & Rizky Erwanto, Ns., S.Kep ANATOMI DAN

FISIOLOGI. 2011. Gosyen Publishing. Yogyakarta

Budiyono Setiadi.2011. Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi : Laskar AKSARA

Setiadi.2007. Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha ilmu

Peace, Evelyn. 1992. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Gwee M (2009). Problem-based learning: A strategic learning system design for

the education of

healthcare professionals in the 21ST Century. The Kaohsiung Journal of Medical

Sciences, 25

(5), 231-239

KKI (2006b). Standar kompetensi dokter. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.

Sanjaya, Wina (2007). Kajian Kurikulum dan Pembelajaran. SPs UPI : Bandung

Sudarman. (2007). Problem Based Learning : Suatu Model Pembelajaran untuk

mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkanmasalah.

Dalam Jurnal Pendidikan Inovatif [online], Vol 2 (2), 6 halaman.

Wood DF (2003). ABC of learning and teaching in medicine. Problem based

learning. BMJ, 326

5