laporan kuliah lapangan.docx

24
1. Tujuan Mengidentifikasi batuan di daerah kawah Domas, kawah Ratu, kawah Upas, kawah Baru. 2. Peralatan Alat-alat yang digunakan pada kuliah lapangan: a. Kompas Geologi, b. Palu Geologi, c. GPS, d. Larutan HCl, e. Peta Dasar, f. Komparator, g. Uji Kekerasan Batuan, h. Alat Tulis, i. Buku Lapangan, dan j. Kamera. 3. Waktu dan Tempat Kuliah lapangan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Juni 2012 dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 14.30. Bertempat di Gunung Tangkuban Perahu (kawah Domas, kawah Ratu, kawah Upas, kawah Baru). 4. Kegiatan 1 Laporan Kuliah Lapangan Dimas Maulana Wibowo (0905768)

Upload: dimasmaulanawibowo

Post on 28-Sep-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

1. TujuanMengidentifikasi batuan di daerah kawah Domas, kawah Ratu, kawah Upas, kawah Baru.

2. PeralatanAlat-alat yang digunakan pada kuliah lapangan:a. Kompas Geologi,b. Palu Geologi,c. GPS,d. Larutan HCl,e. Peta Dasar,f. Komparator,g. Uji Kekerasan Batuan,h. Alat Tulis,i. Buku Lapangan, danj. Kamera.

3. Waktu dan TempatKuliah lapangan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Juni 2012 dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 14.30. Bertempat di Gunung Tangkuban Perahu (kawah Domas, kawah Ratu, kawah Upas, kawah Baru).

4. KegiatanA. Kegiatan yang dilakukan meliputi identifikasi batuan, struktur geologi, peta, dan membuat sketsa geologi.B. Studi literatur batuan di Tangkuban Perahu;a) Studi kawah Domas dengan cara identifikasi langsung,b) Studi kawah Ratu, kawah Upas, dan kawah Baru dengan cara indetifikasi dari jauh.5. Dasar TeoriIlmu Geologi didasarkan kepada studi terhadap batuan dengan mengetahui bagaimana batuan itu terbentuk, terubah, kemudian bagaimana hingga batuan itu sekarang menempati bagian dari pegunungan, dataran-dataran di benua hingga didalam cekungan dibawah permukaan laut. Berdasarkan perbedaan tersebut, maka dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan/metamorf. Berdasarkan penelitian ahli sebelumnya, disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara ketiga kelompok batuan tersebut dimana batuan beku merupakan bentuk awal dari batuan lainnya. Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Berdasarkan kandungan kimianya (kandungan SiO2-nya) batuan beku diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 65%, contohnya Granit, Ryolit. 2. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2 65% - 52%. Contohnya Diorit, Andesit 3. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52% - 45%, contohnya Gabbro, Basalt 4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2 < 30% Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk dari endapan batuan yang mengalami pelapukan yang kemudian mengalami proses litifikasi. Batuan sedimen juga dapat terbentuk secara kimiawi, evaporasi, atau secara biologi (organik). Sedangkan batuan malihan adalah jenis batuan yang terbentuk dari batuan yang sudah ada (beku, sedimen, malihan) akibat adanya penambahan tekanan, temperatur, atau keduanya secara bersamaan.Dari sejarah pembentukan Bumi juga diperoleh gambaran bahwa pada awalnya seluruh bagian luar dari Bumi ini terdiri dari batuan beku. Dengan perjalanan waktu serta perubahan keadaan, maka terjadilah perubahan-perubahan yang disertai dengan pembentukan kelompok-kelompok batuan yang lainnya. Proses perubahan dari satu kelompok batuan ke kelompok lainnya, merupakan suatu siklus yang dinamakan daur batuan.

Daur Batuan

6. Peta lokasi pengamatan

Peta lokasi yang digunakan untuk panduan kuliah lapangan7. Hasil pengamatan dan identifikasiKAWAH DOMASPerjalanan ke kawah Domas Gambar batuan aluvium Gambar batuan basalt

Fenomena di kawah DomasBatuan yang melapuk seperti kulit bawang (spheroidal weathering) Gambar 7.1 Gambar 7.2

Batuan yang memiliki warna berbeda-beda (kuning, putih, hitam) Gambar 7.3Gambar 7.4

Uap panas dan sumber air panas yang ada hanya di beberapa titik (tidak semua daerah)

Gambar 7.5, 7.6, 7.7Lumut batuan (hijau) dan buih di salah satu titik di kawah domas

Gambar 7.8, 7.9, 7.10

Kawah Domas

No.Koordinat UTMStrikeDipBatuan yang diperoleh

mUmT

1.92511500790500Nama batuan : AndesitWarna: Abu-abuKekerasan (Mohs): 4,5Sifat: BasaTekstur: AfanitikStruktur: MasifKomposisi mineral: Na-Plagioklas,Piroksen, dan AmfibolCerat: Abu-abu kehitaman

Nama batuan : Basalt Warna: HitamKekerasan (Mohs): 4,5Sifat: BasaTekstur: AfanitikStruktur: VasikulerKomposisi mineral: Ca-Plagioklas & PiroksenCerat: Hitam

Nama batuan : Andesit Warna: Abu-abu kehitamanKekerasan (Mohs): 4,5Sifat: BasaTekstur: AfanitikStruktur: MasifKomposisi mineral: Na-Plagioklas,Piroksen, dan AmfibolCerat: Abu-abu kehitaman

Nama batuan : Aluvium Warna: Coklat keemasanKekerasan (Mohs): < 1Sifat: AsamTekstur: AfanitikStruktur: BerlapisKomposisi mineral: FeldsparCerat: Coklat keemasan

Nama batuan : Andesit Warna: Abu-abu kehitamanKekerasan (Mohs): 4,5Sifat: BasaTekstur: AfanitikStruktur: MasifKomposisi mineral: Na-Plagioklas,Piroksen, dan AmfibolCerat: Putih

Nama batuan : Diabas Warna: Abu-abu kehitamanKekerasan (Mohs): 4,5Sifat: BasaTekstur: PorfiritikStruktur: MasifKomposisi mineral: Na-Plagioklas,Piroksen, dan AmfibolCerat: Abu-abu

Nama batuan : Andesit Warna: Abu-abu kehitamanKekerasan (Mohs): 4,5Sifat: BasaTekstur: AfanitikStruktur: MasifKomposisi mineral: Na-Plagioklas,Piroksen, dan AmfibolCerat: Abu-Abu

Nama batuan : Kalkerenit Warna: PutihKekerasan (Mohs): 2,5Sifat: AsamTekstur: AfanitikStruktur: MasifKomposisi mineral: Cerat: Putih

Nama batuan : Galena Warna: Coklat kemerahanKekerasan (Mohs): 3,5Sifat: AsamTekstur: FaneritikStruktur: VesikularKomposisi mineral: Feldspar Cerat: Hitam

2.92513500790400

3.92514500790250

492516000790250N60oE50

5.92518000790350N65oE75

6.92519000790300

KAWAH RATU dan KAWAH UPASFenomena di kawah RatuRuntuhan batuan

Gambar 7.11

Kawah Ratu Kawah Upas

No.Koordinat UTMStrikeDipBatuan yang diperoleh

mUmT

1.92520000789525N10oW60KAWAH RATU

Nama batuan : Batu ApungWarna: Hitam kekuninganKekerasan (Mohs): 4Sifat: BasaTekstur: AfanitikStruktur: VesikularKomposisi mineral: PiroksenCerat: Kuning

Nama batuan : Andesit Warna: Abu-abu kehitamanKekerasan (Mohs): 6Sifat: BasaTekstur: Afanitik Struktur: MasifKomposisi mineral: FeldsparCerat: Coklat

Nama batuan : TuffaWarna: Abu-abuKekerasan (Mohs): 1Sifat: AsamTekstur: Poorfiritik Struktur: MasifKomposisi mineral: Feldspar, PlagioklasCerat: Abu-abu

KAWAH UPAS

Nama batuan : GampingWarna: Abu-abuTekstur: Klastik (Lower Very Fine Sand )Struktur: BerlapisKomposisi mineral: Feldspar

Nama batuan : Kalkerenit Warna: PutihKekerasan (Mohs): 2,5Sifat: AsamTekstur: AfanitikStruktur: MasifKomposisi mineral: FeldsparCerat: Putih

Nama batuan : Tuffa (Piroklastik) Warna: Abu-abuKekerasan (Mohs): 1Sifat: AsamTekstur: Poorfiritik Struktur: MasifKomposisi mineral: Feldspar, PlagioklasCerat: Abu-abu

2.92520500789600N20oE36

3.92521500789525N4oW34

492523500789300N70oW80

5.92525000789100N150oE26

6.92523500788800N85oW30

7.92520750788875

8. AnalisisHasil dari lapangan didapatkan bahwa sepanjang jalan yang dilalui menuju pintu kawah Domas didominasi oleh batuan aluvium dimana berasal dari batuan beku yang telah mengalami proses sedimentasi. Namun ditemukan juga batuan beku (basalt) di daerah aliran sungai yang sudah tidak dialiri air, asumsi saya bahwa lava pernah mengalir melewati aliran sungai tersebut yang kemudian akhirnya membeku membentuk batuan yang saya temukan.Memasuki kawasan kawah Domas, ditemukan batuan beku menengah (intermedier) yang memiliki kandungan SiO2 65% - 52% sehingga memiliki warna cenderung cerah. Saya simpulkan adanya lava yang sampai ke daerah ini dan membeku dan berasal dari erupsi gunung Tangkuban Perahu di masa lalu. Di daerah ini juga teramati batuan teralterasi dibuktikan dengan adanya perubahan pada tiap batuannya dimana memiliki kesamaan dengan batuan yang ada saat perjalanan menuju kawah Domas sebelumnya. Proses alterasi ini dipengaruhi oleh keadaan pH yang terdapat pada kawah Domas, selain itu faktor-faktor lain juga bisa mempengaruhi wujud dari batuan beku tersebut seperti temperatur, cuaca, dan kompaksi. Adanya batuan yang memiliki spheroidal weathering diakibatkan karena pelapukan kimia. Volume batuan yang lapuk memiliki volume lebih besar dibandingkan dengan batuan asalnya. Stress yang ditimbulkannya menyebabkan kulit-kulit tipis batuan terlepas dari induk batuannya. Dibawah permukaan tanah pelapukan kimia seringkali menyebabkan hasil lapukannya melingkari batuan yang segar(belum lapuk). Air yang bergerak pada seluruh sisi permukaan batuan segar menjadikan batuan segarnya makin kecil dan membulat, dilingkari pelapukannya. Inilah yang dimaksud dengan spheroidal weathering.Mengenai adanya beberapa warna batuan (putih, hitam, dan kuning) yang terdapat di kawasan kawah Domas, untuk warna putih/hitam, hal tersebut diakibatkan karena kandungan SiO2 yang terdapat pada lava sebelum membeku menjadi batuan beku. Semakin banyak kandungan SiO2 maka warna batuan tersebut akan bersifat asam dan cenderung berwarna putih (cerah), sebaliknya jika kandungan SiO2 rendah maka batuan akan bersifat basa dan cenderung berwarna hitam (gelap). Untuk warna kuning yang ada pada batuan disebabkan oleh akumulasi kristal sulfur atau belerang sebagai akibat dari proses pendinginan uap sulfur saat uap itu keluar dari lubang dan bersentuhan dengan udara bebas yang temperaturnya lebih dingin dibandingkan dengan temperatur dibawah tanah.Mata air panas merupakan bukti penampakan sesar dilapangan. Kebanyakan sesar yang bergerak menghancurkan batuan yang bergesekannya dan seolah-olah membuat jalur sehingga mengakibatkan reservoar yang terpanaskan oleh aktivitas magma mengalirkan air panas ke permukaan melalui jalur tersebut. Untuk uap panas, sama seperti mata air panas. Yaitu karena adanya reservoar air yang dibawahnya terdapat aktivitas magma sehingga air menguap, namun karena batuan impermeable yang berada di atas maka yang bergerak ke atas hanya uapnya saja sehingga terlihat ber-asap. Lumut kerak yang menempel tersebut memiliki kemampuan bertahan di daerah ekstrim dan memiliki resistensi terhadap keadaan yang asam. Untuk buih, diduga berasal dari air bertekanan dari bawah tanah yang bercampur dengan belerang keluar melalui pori batuan yang sangat kecil sehingga menghasilkan gelembung-gelembung yang mengandung belerang, udara, dan air dengan massa jenis yang kecil yang kemudian terkumpul.Studi kawah Ratu dan Upas, saya memperkirakan banyak didominasi batuan beku yang tersebar disekitar kawah. Dengan adanya kawah Ratu yang sangat besar, saya membayangkan saat erupsi terjadi lava akan tersebar di sekitar kawah Ratu dan Upas karena letaknya yang berdekatan. Bukan tidak mungkin akan ada jenis batuan yang memiliki ciri sama.Runtuhan yang terjadi di salah satu titik area kawah disebabkan karena ada prose tekanan es. Proses ini terjadi ketika air memenuhi kekar dengan volume dan membeku yang kemudian menekan dinding sekitarnya. Saat air mencair, celah kekar semakin besar. Proses ini terjadi berulang sampai saat dimana kekar tersebut menghancurkan batuan.

Proses frost wedgingIndentifikasi lanjut kawah Upas dan identifikasi kawah Baru urung dilakukan karena cuaca, sehingga arah angin menuju kawah Upas dan angin tersebut membawa uap belerang yang perih di mata, sehingga tim memutuskan untuk tidak meneruskan. Sama halnya pada sketsa geologi, saya tidak sempat menggambar sketsa karena cuaca terlebih dahulu menutupi objek yang akan di sketsa. Saya tidak dapat mencocokkan koordinat GPS dengan sampel batuan yang diambil. Ini terjadi karena dalam mencatat koordinat tidak disertai dengan mencatat juga sampel batuan yang diambil. Dengan begitu saya memilih untuk menganggap bahwa dalam satu area itulah batuan yang ada (generalisasi). Jadi yang saya lakukan hanya menitikkan koordinat pada peta. 9. SimpulanBatuan di gunung Tangkuban Perahu beragam jenisnya. Namun semua itu berasal dari batuan yang sama yaitu batuan beku. Dengan kondisi pegunungan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi wujud batuan (cuaca, keasaman, tekanan, dan temperatur) maka terdapat juga batuan selain batuan beku, sedimen dan metamorf. Persebaran batuan beku terdapat hampir di semua kawah Tangkuban Perahu dan merata di setiap kawahnya.

Sebaran batuan beku

10. Saran Dari kekurangan yang ada, saya menyarankan:a. Jika ingin mengidentifikasi kawah Upas dan Baru lebih baik dilakukan saat cuaca cerah (pagi-pagi).b. Tandai sampel batuan dan sesuaikan dengan koordinat GPS sehingga mudah untuk mengetahui persebaran batuannya.c. Penting untuk mengetahui informasi apa saja tentang tempat yang akan dituju. d. Teori itu jauh berbeda dengan turun ke lapangan langsung, mantapkan kembali materi apa yang sudah anda pelajari saat perkuliahan sebelum nanti diterapkan.

11. PustakaDepartemen Teknik Geologi. Geologi Geofisik. Penerbit ITB. BandungMulyo, Agung. 2009. Pengantar Ilmu Kebumian. Edisi Revisi. Pustaka Setia. BandungSlide-slide perkuliahan Geologi dan Geofisika mengenai Batuan dan Mineral, Batuan Beku, Batuan Sedimen dan Metamorf, Pelapukan dan Tanah.http://blog.unsri.ac.id/userfiles/Bab-3-1+Mineral+dan+Batuan.pdf

14Laporan Kuliah Lapangan Dimas Maulana Wibowo (0905768)