laporan kuliah kerja praktik

76

Upload: khukaimbarkhowa

Post on 22-Oct-2015

356 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

laporan kuliah kerja praktik

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Page 2: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Page 3: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Page 4: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Page 5: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Page 6: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Page 7: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, setiap individu dituntut untuk dapat

menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan ini

tidak hanya sebatas pada kemampuan hard skill saja, tetapi harus didukung

dengan kemampuan soft skill yang antara lain memiliki kemampuan

berkomunikasi dan bekerja sama yang baik dengan orang lain. Mahasiswa

sebagai generasi penerus bangsa, dituntut harus memiliki kemampuan yang

seimbang antara hard skill dan soft skill yang dimiliki. Sebab persaingan

dunia kerja di masa depan akan sangat ketat dan hanya sumber daya manusia

yang berkualitas saja yang mampu bersaing. Sehingga pada saat terjun di

dunia kerja dapat memberikan sumbangsih yang besar untuk terciptanya

kemajuan bangsa.

Kuliah Kerja Praktek (KKP) merupakan sarana untuk dapat mengenal

dunia kerja secara nyata, hal tersebut ditekankan mengingat kebutuhan akan

sumber daya manusia diharapkan bisa lebih kompeten dalam penguasaan

ketrampilan diberbagai bidang. Kondisi tersebut dipicu oleh perkembangan

perekonomian global serta persaingan di dunia kerja yang semakin ketat.

Sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang handal dan memiliki jiwa

kompetensi khususnya dari kalangan akademisi yang diharapkan dapat

melakukan penciptaan pertumbuhan dalam dunia kerja maupun dunia

industri.

Selain itu Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu persyaratan yang

harus dipenuhi oleh mahasiswa maupun mahasiswi STIE Bank BPD Jateng

untuk mencapai gelar Sarjana, dan merupakan salah satu kegiatan perkuliahan

intrakurikuler wajib dalam bentuk kegiatan terpadu antara pendidikan di kelas

dengan praktek lapangan. Pada KKP periode II tahun 2013, pelaksanaan KKP

dimulai tanggal 19 Agustus 2013 dan berakhir pada tanggal 11 Oktober 2013.

Page 8: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Pelaksanaan kegiatan KKP merupakan realisasi visi dan misi dari

lembaga Perguruan Tinggi dalam hal ini STIE Bank BPD Jateng untuk

mengembangkan konsep link and match. Selama jangka waktu dua bulan,

peserta KKP diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungannya,

mempunyai dasar pijakan bagi pengembangan wawasan dunia kerja dan

mampu menganalisa antara ilmu pengetahuan yang didapat selama

perkuliahan dengan praktek di lapangan sehingga program KKP diharapkan

dapat berguna bagi mahasiswa. Pada periode II tahun 2013 ini kami

melaksanakan kegiatan KKP di PT. XXX.

1.2. Tujuan KKP

Tujuan diselenggarakan kegiatan KKP antara lain :

1. Untuk menerapkan ilmu yang didapat oleh mahasiswa selama perkuliahan

dalam prakteknya di lapangan.

2. Untuk melatih mahasiswa agar dapat beradaptasi, bersosialisasi, serta

berinteraksi dengan dunia kerja yang ada.

3. Untuk mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan mahasiswa yang

mengikuti kegiatan KKP.

Page 9: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

BAB II

GAMBARAN UMUM

PT. XXX

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

YZ merupakan perusahaan global asal Jepang yang memproduksi

Wiring Harness, instrumen kendaraan, kotak distribusi tenaga, dan

sebagainya. Untuk meningkatkan produktivitas, YZ memperluas jaringan

perusahaannya ke beberapa negara di Benua Amerika, Benua Eropa, dan

Benua Asia.

Negara-negara yang menjadi tujuan ekspansi dari YZ di Benua Asia

adalah Australia, China, India, Vietnam, New Zealand, Filipina, Samoa,

Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Indonesia.

Di negara Indonesia, YZ menunjuk perusahaan yang berlokasi di

wilayah Balaraja, kabupaten Tangerang sebagai perwakilan dari beberapa

perusahaan yang tergabung dalam sebuah Group diantaranya :

1. Perusahaan Cabang Tangerang, Banten.

2. Perusahaan Cabang Semarang, Jawa Tengah.

3. Perusahaan Cabang Mojokerto, Jawa Timur.

4. Perusahaan Cabang Pasuruan, Jawa Timur,dan

5. Perusahaan Cabang Subang, Jawa Barat

Group inilah yang menjadi pemasok komponen mobil untuk YZ dari

negara Indonesia.

PT. XXX yang merupakan bagian dari Group adalah perusahaan

manufaktur penanaman modal asing (PMA) asal Jepang yang bergerak di

bidang perakitan (assembling) Wiring Harness (rangkaian kabel elektrikal

mobil). PT. XXX sendiri memproduksi Wiring Harness untuk lima merk

mobil dengan kode produksi untuk setiap merk adalah H, L, C, M, dan D.

Terkait dengan permodalan PT. XXX, jumlah modal yang ditanamkan

untuk perusahaan adalah sebesar USD 5.000.000,- dan kepemilikan saham

Page 10: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

atas perusahaan sebesar 100% dimiliki oleh perusahaan perwakilan dari

Group yang ada di Indonesia.

PT. XXX lebih sering melakukan aktivitas pembelian dibandingkan

dengan aktivitas penjualan. Hal itu dapat dilihat dari Pajak Masukan yang

dapat dikreditkan atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang jumlahnya lebih

besar dibandingkan dengan jumlah Pajak Keluaran sehingga terjadi PPN

Lebih Bayar. Terkait dengan PPN Lebih Bayar tersebut, perusahaan

memilih untuk merestitusikan atau meminta kembali PPN Lebih Bayar

tersebut.

Sebagai perusahaan yang dimiliki oleh warga negara Jepang,

perusahaan juga mengadopsi nilai-nilai bisnis orang Jepang antara lain

Kaizen atau Perbaikan Berkelanjutan, Just In Time atau membuat barang

sesuai pesanan, dan Jidouka atau produk berkualitas baik sajalah yang akan

sampai tahap akhir dan proses produksi akan berhenti bila ada keadaan

darurat.

Page 11: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2.2. Layout Perusahaan

Building Area (m2)

Production Area 120 X 100 12.037

Warehouse 30 X 100 3.034

Loading Dock 18 X 55 990

Office 18 X 50 900

Prod. Engineering 20 X 48 968

Canteen,Training 18 X 45 810

Mushola 15 X 20 300

Others 2.238

Total Buildings 21.227

Grand Total 48

Page 12: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2.2.1. Layout Seksi Human Resource

2.2.2. Layout Departemen Finance And Accounting

Keterangan :

Nomor 1 - 6 = Rak penyimpanan dokumen

Nomor 7 = Ditempati karyawan yang diperbantukan

Human Resource

Administration

Supervisor

Almari File Alm

ari F

ile

Almari FileA

lma ri F

ileA

lma

ri File

Lead

er

Lead

er

Le

ad

er

staff

Manager / Departement Head

7 Karyawan

Accounting

Karyawan

Finance

Karyawan Accounting

Karyawan

Finance

Supervisor

Accounting

Supervisor

Tax

Supervisor

Finance

2

1

3

5

4

6

Page 13: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2.2.3. Layout Seksi Warehouse

Slope adalah jalan yang digunakan untuk mempermudah akses

menuju rak material menggunakan Forklift dan Trolly.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. XXX berdiri sejak 7 Januari 2002 dan berlokasi di Jalan Raya

Walisongo KM 9.8, Semarang Barat. Letak perusahaan ini berada satu

kawasan dengan Cargill Feed and Nutrition yang merupakan perusahaan

pakan ternak dan PT. Borobudur yang merupakan perusahaan jamu.

Keterangan Gambar :

Nomor 1 : PT. XXX

OF

FIC

E

WA

RE

HO

US

E

SL

OP

E

1

23

4

5 6

Jl. Siliwangi

Jl. Walisongo

Jl . Walisongo

Jl . Wa lisongo

Jl. Sil iwangi

Jl. Siliwangi

8

9

Denah Lokasi PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia

Page 14: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Nomor 2 : Taman Lele

Nomor 3 : RS. Tugurejo Semarang

Nomor 4 : PT. Borobudur

Nomor 5 : Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

Nomor 6 : Pasar Jrakah

Nomor 7 : SPBU Krapyak

Nomor 8 : Cargill Feed and Nutrition

Nomor 9 : Bandar Udara Ahmad Yani

2.4. Visi dan Misi Perusahaan

2.4.1. Visi

Bersaing di dunia internasional dengan membangun Quality

System dan menjamin kualitas untuk kepuasan customer.

2.4.2. Misi

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia

melalui program pengembangan mutu.

2. Bersaing didunia internasional dengan membangun Quality

System.

3. Menjamin kualitas dan kuantitas produk untuk kepuasan customer

4. Mewujudkan kemandirian, efisien, efektivitas dan fleksibilitas

kinerja karyawan..

5. Meningkatkan pengembangan pelayanan untuk kepuasan

customer.

2.5. Budaya Kerja Perusahaan

Budaya perusahaan merupakan nilai-nilai yang disepakati bersama

dan dicerminkan melalui perilaku individual anggota perusahaan dalam

mencapai tujuan perusahaan. “Lima S” merupakan metode penataan dan

pemeliharaan area kerja untuk memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin

Page 15: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh yang dipakai

oleh perusahaan-perusahaan asal Jepang.

Isi dari 5S antara lain :

1. Seiri atau Sortir,

yakni memilah barang-barang di area kerja, mana yang dibutuhkan dalam

bekerja, mana yang tidak.

2. Seiton atau Susun,

yakni barang-barang yang diperlukan untuk bekerja diletakkan sesuai

tempatnya, sehingga saat diperlukan siap digunakan.

3. Seiso atau Sapu

yakni membersihkan peralatan dan area kerja sehingga peralatan dan area

kerja selalu terjaga dalam kondisi baik.

4. Seiketsu atau Standarisasi,

yakni menjaga dan mematuhi tiga tahapan sebelumnya.

5. Shitsuke atau Swadisiplin

yakni pemeliharaan kedisiplinan diri masing-masing karyawan dalam

menjalankan seluruh tahapan 5S.

Penerapan 5S harus dilaksanakan bertahap sesuai urutannya. Jika

tahap pertama (Sortir) tidak dilaksanakan dengan baik, maka tahap

berikutnya pun tidak dapat dilaksanakan secara maksimal dan seterusnya.

Budaya kerja yang rutin dilakukan selain “Lima S” adalah senam

Taisou. Senam Taisou dilaksanakan setiap pagi sebelum melakukan

aktivitas pekerjaan. Tujuan dari senam Taisou yaitu untuk menerapkan pola

hidup sehat kepada seluruh karyawan PT. XXX.

Page 16: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

PRSI

DENT

DIR

ECTO

R

MAS

AFUM

I KUR

ITA

FACT

ORY

MAN

AGER

MAS

AYUK

I NIS

HIKA

WA

PP S

ENIO

R M

GRNY

S SE

NIO

R M

GRPR

OD

SENI

OR

MGR

PE S

ENIO

R M

GRQ

A SE

NIO

R M

GR

JIN

TAKA

TSUT

OM

ANSU

R IS

NAEN

I (CO

NC.)

MAN

SUR

ISNA

ENI

YUJI

HIS

HINU

MA

MAS

AHIR

O Y

AMAS

HITA

MAS

AHIR

O Y

. (CO

NC)

FA M

ANAG

ER

BAGU

S K.

PUT

RA (

CONC

.)BA

GUS

K. P

UTRA

PD S

ENIO

R M

GRLO

G SE

NIO

R M

GRFA

SEN

IOR

MGR

YOSH

IO K

IKUC

HI

LOG

MAN

AGER

ARIZ

A M

ARET

A A.

ARI W

IJAY

ANTI

A. M

UBAR

OK

YOEN

YO

EDO

NO S

.

MAS

AFUM

I KUR

ITA

(CO

NC.)

DEPARTEMENT

NYS

MAN

AGER

PRO

D M

ANAG

ERQ

A M

ANAG

ERPD

MAN

AGER

PGA

MAN

AGER

MAN

SUR

ISNA

ENI (

CONC

.)RI

ZQI A

HADY

A R.

DEPARTEMENT

PE A

SST.

MAN

AGER

DEPARTEMENT

PP C

.SPV

PRO

D C.

SPV

PD C

.SPV

PPC

C.SP

V /

WH&

LD C

.SPV

GANT

IRA

AKBA

RAD

I KRI

DA

ARIZ

A M

ARET

A A.

(CO

NC.)

YOEN

Y. /

AGU

S N.

SECTION

PP G

MNA

-HDA

-HIN

OPR

OCE

SS E

NGIN

EERI

NGM

AZDA

& C

UT T

UBE

MAI

NTEN

ANCE

HOLD

EN-L

AMBD

A Q

A

JOKO

P. /

ADI

TYA

F.BO

NIR

ARIO

T.

EKO

SET

YO P

.

GM L

MD-

HLD-

HINO

DE

GM L

MD-

HLD

& H

INO

PPC

GENE

RAL

AFFA

IRFI

NANC

E

AGUS

NAN

ANG

S.

FAJA

R AD

IDEW

AM

AULV

I BAH

RUL

M.

MZD

-HDA

PPC

GANT

IRA

AKBA

RPU

PUT

ANDR

IANT

OHA

RIS

N /

SOEB

AGIJ

O.

MUK

HLIS

INBU

DI P

RASE

TYO

ANDR

Y SU

SANT

O

PP G

MHA

-MZD

PRO

D IM

PRO

VEM

ENT

HDA

CPA.

CV

10,1

2J

& C

PRE

PARA

TIO

NM

AZDA

-HIN

O Q

AM

ZD-H

DA D

ESH

E SE

CRET

ARIA

TAC

COUN

TING

HERM

AWAN

A.

SEPT

IAN

ANDR

IANT

OJO

KO P

. / K

US H

.EK

O A

RIF

S.DA

RMUJ

IHA

RI S

ASO

NGKO

WAH

YUDI

JOKO

ADI

W.

MEI

RUB

IRIT

ANTI

HAD

CV 1

3, 1

4M

NF

TO

OLI

NG

PRO

CURE

MEN

THO

NDA

EXP

QA

DESI

GN R

EVIE

W &

IMPV

MPC

ANA

LIYS

THR

TAX

ADVI

N W

IDIL

ISTY

ANIN

GSIH

HANI

ELV

ADEN

TIA

S.SI

CO A

NDRI

E D.

HDA

CV 6

,8 B

RIO

HDA

DOM

-MGS

-TYO

QA

MPC

ORD

ERIN

GTR

AINI

NG &

MO

TO

ADIT

YA F

.AR

I SUS

ANTO

SUW

ANDI

FARI

S YA

TIM

AH H

.

HDA

CV 4

,6,8

INTE

RNAL

AUD

ITW

ARE

HOUS

E SA

MI

HEDY

S. /

H. D

. IND

RADA

RMUJ

IA.

HEN

DRO

ARI K

RIST

ANTO

PRO

D-BB

F C.

SPV

HDA

CV 7

,9RC

V. IN

SP-P

PAP

LOAD

ING

DOCK

SIGI

T PR

ASET

YOKO

HEDY

S. /

M. A

RIFA

'IAR

I SUS

ANTO

MUH

AMM

AD F

ATKU

LAG

US N

UGRO

HO

QUA

LITY

SYS

TEM

IT

FITR

IA E

.P

CV 1

1,13

,15,

27A

WID

ODO

P./

DEN

NY A

.

ANDH

IKA

D.

HOLD

ENHI

NO &

LM

D EN

GEX

IM

NANA

NG Y

.P /

ARD

I R..

AGIL

Z. /

NUR

FAR

ID.

LAM

BDA

DOO

RPR

D KA

IZEN

PRD

ADM

NANA

NG Y

.P /

ARD

I R..

ADI K

RIDA

L.

PREG

NANT

LIN

E

H. A

RIF

PRO

DUCT

ION

SPIR

IT

H. A

RIF

2.6. Struktur Organisasi

\

Page 17: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2.7. Produk dan Proses Produksi Perusahaan

PT. XXX adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi Wiring

Harness. Perusahaan ini telah menjadi salah satu pemasok Wiring Harness

untuk YZ dari negara Indonesia untuk lima merk mobil dengan kode

produksi untuk setiap merk mobil yaitu H, L, C, M, dan D. Wiring Harness

adalah salah satu komponen pada kendaraan bermotor yang tersusun atas

kabel, terminal, connector, dan bahan-bahan pelengkap lainnya. Bahan-

bahan pembentuk Wiring Harness tersebut dirangkaikan sedemikian rupa

sehingga menjadi satu Wiring Harness. Pada umumnya pada setiap unit

kendaraan bermotor terdapat beberapa set Wiring Harness. Pada kendaraan

bermotor, Wiring Harness tersebut berfungsi sebagai rangkaian penghantar

arus listrik, agar semua komponen listrik yang ada pada kendaraan bermotor

tersebut dapat berfungsi.

(Gambar Wiring Harness)

Terdapat beberapa proses utama dalam pembuatan Wiring Harness di

PT. XXX yaitu :

1. Cutting

Suatu aktivitas pemotongan kabel yang masih berupa roll (gelondongan)

untuk dijadikan potongan-potongan kabel berdasarkan permintaan.

2. Stripping

Suatu aktivitas pengelupasan kedua ujung kabel sesuai standar yang

telah ditentukan guna pemasangan terminal.

Page 18: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3. Crimping

Suatu aktivitas penyatuan kabel dengan terminal menggunakan mesin.

2.8. Human Resource

Berikut data jumlah sumber daya manusia di PT. XXX per September

2013 :

DEPARTEMEN MAN

President Director and Factory Manager 2

Personnel and General Affair 23

Finance and Accounting 8

Logistic 135

Production Design 13

Quality Assurance 631

Production Engineering 117

New YZ System 39

Production Preparation 83

Production 2,255

At Home, No Loading OPT 23

NEOP ( in Class Trainee); TRN Overseas; M.T. 60

3,389

Expatriat 5

Permanent 745

Contract 2,065

Trainee 574

3,389

Male 481

Female 2908

3,389

Page 19: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Pada dasarnya fungsi dan tanggung jawab Human Resource dibagi

menjadi empat (4) komponen kerja, yaitu :

1. Kepersonaliaan

Dalam hal kepersonaliaan, fungsi dan tanggung jawab Human

Resource antara lain :

a. Melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan

b. Mengurus masalah perijinan karyawan

c. Mengurus masalah surat perjanjian

d. Pengangkatan jabatan dan berakhirnya hubungan kerja

e. Mutasi dan rotasi karyawan

2. Pengupahan dan kesejahteraan

a. Pengupahan

PT. XXX bekerja sama dengan lembaga keuangan dalam hal

pengupahan karyawan. Untuk karyawan yang memiliki jabatan

operator, teknisi, dan leader; pengupahan didasarkan pada UMR

(Upah Minimum Regional). Sedangkan untuk karyawan yang

memiliki jabatan Supervisor, Assistant Manager, Manager, dan

Senior Manager; pengupahan didasarkan pada kesepakatan

karyawan dengan pihak manajemen perusahaan.

b. Kesejahteraan

PT. XXX memberikan jaminan kesehatan dan jaminan di hari tua

kepada karyawannya untuk menunjang keselamatan dan keamanan

dalam bekerja serta kesejahteraan karyawan.

3. Pelatihan dan pengembangan

Para karyawan baru diwajibkan untuk mengikuti NEOP (New

Employee Orientation Program) yaitu pelatihan dasar dan proses

orientasi seperti pengenalan peraturan perusahaan, pengenalan deskripsi

pekerjaan, dan pelatihan dalam melakukan pekerjaan.

4. Evaluasi penilaian karya

PT. XXX melakukan penilaian atas pekerjaan karyawan untuk

mengetahui kualitas karyawan. Penilaian tersebut dijadikan bahan

Page 20: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

pertimbangan dalam pemindahan status karyawan dari Magang I ke

Magang II, Magang II ke Kontrak I, Kontrak I ke Kontrak II, dan

Kontrak II ke Permanen.

2.9. Financial And Accounting

Departemen ini mengurus tentang keuangan di PT. XXX. Terdapat

tiga seksi yang termasuk dalam departemen ini yaitu Seksi Accounting,

Seksi Finance, dan Seksi Tax.

Tugas Seksi Accounting secara umum adalah menangani dari awal

terjadinya transaksi sampai pelaporan keuangan. Dalam seksi ini, terdapat 3

karyawan yang terdiri dari satu Supervisor Accounting dan dua karyawan.

Untuk tugas Seksi Finance secara umum adalah mengatur arus kas

keluar dan arus kas masuk.Dalam seksi ini, terdapat 3 karyawan yang terdiri

dari satu Supervisor Finance dan dua karyawan. Supervisor Finance dalam

seksi ini ditunjuk sebagai koordinator Supervisor di departemen Finance

And Accounting dimana tugas koordinator Supervisor adalah memastikan

bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan standar.

Tugas Seksi Tax adalah melaporkan pajak-pajak yang ada di PT. XXX

seperti Pajak Masukan, Pajak Keluaran, Pajak Penghasilan Badan, dan

Pajak Penghasilan Pribadi. Dalam seksi ini, hanya terdapat satu karyawan

yang menjabat sebagai Supervisor.

2.10. Warehouse

Warehouse merupakan salah satu seksi di departemen Logistik.

Warehouse bertanggung jawab untuk menyimpan material produksi

sebelum perakitan dan mengontrol stok material yang masuk dan keluar

maupun yang ada di PT. XXX baik secara aktual maupun secara

komputerisasi.

Warehouse sendiri terbagi menjadi tiga area, yakni Receiving,

Storage, dan Supply. Receiving bertugas untuk menerima dan menyortir

material yang datang. Storage bertugas menyimpan material yang sudah

Page 21: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

disortir ke dalam rak material sesuai jenisnya. Supply bertugas menyuplai

material baik Pre Assy (wire dan teminal) maupun Final Assy (accessories,

connector, tube, dan sebagainya).

Di Warehouse sendiri, rak material dibagi menjadi dua bagian. Rak

bagian pertama untuk menyimpan Final Assy dan rak bagian kedua untuk

menyimpan Pre Assy. Untuk Final Assy, disimpan dengan menggunakan rak

boks dengan ukuran tertentu. Sedangkan wire disimpan dengan gulungan.

Material-material yang disimpan di Warehouse diberi identitas berupa

nomor yang dicetak di selembar kertas menjadi kanban (kartu pesanan).

Kanban biasanya ditempel di rak, ditempel di rak boks, dan digantungkan di

gulungan wire.

Page 22: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

BAB III

PEMBAHASAN DAN PELAKSANAAN

3.1. Penyesuaian dan Adaptasi

Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang telah dilaksanakan di PT. XXX

berlangsung selama dua bulan yang dimulai dari tanggal 19 Agustus 2013 dan

berakhir hingga tanggal 11 Oktober 2013. Peserta KKP dalam

pelaksanaannya selama kurang lebih dua bulan ini berusaha untuk melakukan

proses adaptasi, sosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan kerja, baik itu

dengan para karyawan dan juga dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.

Selama mengikuti KKP, karyawan/karyawati di PT. XXX menerima dan

membantu dalam beradaptasi serta berinteraksi dengan baik.

Proses pembimbingan untuk mengenal mekanisme kegiatan di dalam

perusahaan manufaktur pada masing-masing seksi yang berada di bawah

tanggung jawab dari departemen yang bersangkutan yaitu dari Logistic,

Personal and General Affairs, dan Finance And Accounting berlangsung

dengan baik

Sesuai dengan kesepakatan antara peserta KKP dengan pihak perusahaan

yang dalam hal ini PT. XXX, peserta KKP dapat mempelajari dan

melaksanakan mekanisme kegiatan pada masing-masing seksi secara teoritis

dan dalam pelaksanaannya peserta KKP dapat langsung bertanya kepada

karyawan yang membidanginya. Masing-masing peserta KKP ditugaskan

pada 3 (tiga) seksi yaitu Human Resource, Accounting, dan Warehouse .

Page 23: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3.2. Pelaksanaan Kegiatan

3.2.1. Human Resource

A. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia adalah proses penentuan

kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu organisasi yang

menjamin bahwa organisasi memiliki jumlah serta kualifikasi

orang yang tepat dalam pekerjaan serta tepat pada waktu yang

tepat. Dalam hal ini, PT. XXX mengidentifikasi kebutuhan

karyawan untuk setiap fungsi kerja dilakukan berdasarkan :

1. Man Power Plan

Factory Manager merencanakan kebutuhan man power untuk

jangka waktu 1 tahun.

2. Man Power Requirement

Membuat permintaan tenaga kerja dengan mengisi formulir

Man Power Requirement yang disetujui oleh Presiden

Direktur. Permintaan tenaga kerja bagi produksi diberikan ke

Human Resources sebelum tgl 10 tiap bulannya untuk

kebutuhan bulan depan.

Pemenuhan permintaan tenaga kerja melihat apakah

kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan kontrak baru atau

dengan mutasi atau rotasi. Jika dapat dipenuhi dengan kontrak

baru, maka Human Resource merencanakan jadwal sesuai dengan

kebutuhan Man Power Plan dan Man Power Requirement, jika

tidak dapat dipenuhi dengan kontrak baru maka dilakukan mutasi

atau rotasi tenaga kerja dengan memperhatikan kebutuhan

training di posisi yang baru dan kompetensi karyawan

(pendidikan, pengalaman, dll).

Page 24: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

B. Rekrutmen

Rekrutmen adalah proses pencarian dan penarikan

sekelompok karyawan yang memiliki potensi untuk mengisi

lowongan pekerjaan. Melakukan proses rekrutmen tenaga kerja

dengan cara sebagai berikut ;

1. Menyebar iklan lowongan atau pengumuman

2. Menjalin kerjasama dengan BKK (Bursa Kerja Khusus)

sekolah di Jateng & DIY.

3. Mengikuti job fair

C. Seleksi

Setelah menyebar iklan lowongan dan pelamar telah

memasukkan lamarannya ke PT. XXX, maka akan dilakukan

proses seleksi administrasi terlebih dahulu. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam proses seleksi administrasi meliputi :

1. Pas Foto

2. FC KTP, FC Ijasah / Transkip Nilai, dan FC Kartu

Keluarga.

3. Daftar Riwayat Hidup (CV)

4. SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)

Setelah lulus seleksi administrasi, diadakan tes seleksi sesuai

persyaratan yang ditetapkan.

Tahapan seleksi :

1. Mengisi Daftar Hadir Calon Karyawan.

2. Pihak Human Resources menjelaskan tentang PT. XXX

terkait produk perusahaan, jam kerja perusahaan,

ketentuan seperti NEOP (New Employee Orientation

Program) selama 5 hari, kemudian magang selama 4

bulan, dalam akhir magang maka akan diadakan penilaian

karya, sikap dengan atasan juga teman, absensi selama

Page 25: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

magang juga akan menjadi penilaian. Dalam proses

magang karyawan akan diberi gaji perhari dengan

hitungan 80 % dari upah minimum regional. Apabila

kinerja baik maka karyawan melanjutkan kerja dengan

status kontrak I selama satu tahun. Apabila selama masa

kontrak I kinerja karyawan baik maka di perpanjang

kontraknya menjadi kontrak II selama satu tahun. Dan

apabila selama kontrak II kinerjanya baik maka akan

menjadi karyawan tetap. Dalam masa kontrak maka akan

di beri gaji 100% dari Upah Minimum Regional per bulan

dan di beri jaminan kesehatan apabila status kerja sudah

permanen maka akan diberi jaminan hari tua dan apabila

kinerjanya baik akan dapat dikirim ke Jepang.

3. Mengukur tinggi badan minimal 150 cm bagi wanita dan

155 cm bagi pria.

4. Melakukan psikotes dengan alat ukur kraepelin test.

5. Mengisi formulir data pribadi, Keluarga, dan lampiran-

lampiran seperti kartu keluarga, SKHUN atau ijazah,

Curiculum Vitae, dll.

6. Mengelilingi wilayah produksi, berdiri selama 30 menit,

Kemudian dipertanyakan kesanggupannya apakah dapat

melakukan pekerjaan dengan keadaan dan suasana kerja di

ruang produksi perusahaan

7. Interview dengan sistem memanggil enam orang calon

karyawan kemudian di beri pertanyaan kepada setiap

calon karyawan.

8. Melakukan test kesehatan.

Page 26: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Berikut adalah contoh gambar proses seleksi karyawan operator :

(Gambar proses Interview Operator) (Gambar proses Psikotest Operator)

Untuk calon karyawan yang memiliki pendidikan terakhir S1,

S2, D3, dan D1 memiliki cara seleksi sedikit berbeda pada proses

interview.

D. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan

Mengkoordinasikan training yang dibutuhkan untuk para

karyawan. Training dapat berupa In Class Training atau On The

Job Training (OJT) selama periode tertentu.

1. NEOP (New Employee Orientation Program)

Di hari pertama masuk kerja, karyawan baru wajib

mengikuti NEOP (New Employee Orientation Program) seksi

training mulai menyiapkan program orientasi bagi karyawan

tersebut. Program ini dibuat agar para pegawai baru dapat

dengan cepat mengadaptasi lingkungan pekerjaan baik secara

teknis maupun non teknis. Dalam program ini juga dilakukan

penilaian terhadap pegawai baru, karena sebagai pengelola

SDM, Human Resource harus menilai sisi baik maupun sisi

kurang baik dari setiap pegawai terutama pengetahuan dan

skill-nya ditambah sikap kerjanya. Hasil penilaian yang

dilakukan, banyak pegawai yang tidak memenuhi kriteria

untuk menjadi pegawai namun karena sesuai Standard

Operating Procedure maka kepada mereka diberikan program

pelatihan sesuai kebutuhan sebagaimana hasil penilaian tadi.

Page 27: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Program-program yang dilakukan adalah seperti tentang

gambaran secara keseluruhan PT. XXX. Masalah Administrasi

seperti membuat rekening baru untuk memudahkan dalam hal

penggajian, data pribadi karyawan, melakukan foto untuk

melengkapi ID Card karyawan, mengisi surat perjanjian

magang I.

Berikut adalah contoh gambaran proses NEOP

2. In Class Training

Dalam proses training didalam kelas, trainer

memperkenalkan bagaimana cara kerja dan bagaimana cara

menggunakan alat kerja serta bahan-bahan apa saja yang di

perlukan dalam pembuatan Wiring Harness seperti :

Cable Ties Soft Tape

Terminal Connector Wire

Page 28: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Serta memperkenalkan Operational Standard dan ISO

14001 yaitu standar sistem manajemen utama yang

mengkhususkan pada persyaratan bagi formulasi dan

pemeliharaan dari SML (Sistem Manajemen Lingkungan).

Tiga komitmen fundamental mendukung kebijakan lingkungan

untuk pemenuhan persyaratan ISO 14001, termasuk :

a) pencegahan polusi

b) kesesuaian dengan undang-undang yang ada

c) perbaikan berkesinambungan SML

Selain itu juga memperkenalkan ISO TS 16949 yaitu suatu

standar manajemen mutu internasional yang secara spesifik

ditulis oleh industri otomotif dengan kesepakatan persetujuan

bersama untuk meningkatkan mutu dan jaminan integritas

terhadap penyediaan material untuk industri terkait.

3. On The Job Training (OJT)

On the Job Training adalah suatu proses yang

terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan,

kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata lain OJT

adalah pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja

ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya,

dibawah bimbingan dan pengawasan dari trainer. Dalam proses

OJT, trainer mengajarkan dan memperkenalkan cara kerja dan

cara menggunakan alat atau mesin yang digunakan untuk

membuat Wiring Harness.

E. Penilaian Karya

Karyawan bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melalui

sarana informal, tetapi penilaian karya mengacu pada suatu sistem

formal dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan

mempengaruhi atribut, perilaku dan hasil, termasuk tingkat

ketidakhadiran, yang terkait dengan pekerjaan karyawan.

Page 29: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang

karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif di

masa yang akan datang, sehingga karyawan, organisasi, dan

masyarakat semuanya memperoleh manfaat.

1. Penilaian Karya Karyawan Tetap di PT. XXX

a) Flow Chart Penilaian Karya Karyawan Tetap

START

1. Mengisi data karyawan &

Mengelompokkan ssi dengan

sub seksi

2. Menilai masing-masing

bawahan

3. Membahas hasil PK

4. Distribusi hasil akhir PK

5. Mengkomunikasikan

hasil PK

6. Menandatangani hasil PK

7. Mengumpulkan PK ke HR

8. Memfile hasil PK

FINISH

All Dept. Terkait

Dept. Terkait, HR

Dept. Terkait

HR

HR

Dept. Terkait

Karyawan Ybs

HR

b) Penjelasan Flow Chart Penilaian Karya Karyawan Tetap

1) Human Resource mengisi data karyawan &

mengelompokan sesuai dengan sub seksi kemudian

mendistribusikan ke seluruh departemen.

2) Kemudian departemen terkait menugaskan kepada

Kepala seksi atau sub seksi untuk menilai masing-masing

bawahannya

Page 30: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3) Kemudian membahas bersama atasannya untuk

memperoleh penilaian karya yang se-objektif mungkin.

4) Selanjutnya, Seluruh departemen yang bersangkutan dan

Human Resource membahas hasil penilaian karya dan

mengikuti aturan distribusi normal penilaian karya

masing-masing departemen.

5) Kemudian Human Resource mendistribusikan hasil

penilaian karya ke seluruh departemen terkait.

6) Kemudian mengkomunikasikan hasil penilaian karya

kepada karyawan yang dinilai dan karyawan yang

bersangkutan menandatangani hasil penilaian karyanya.

7) selanjutnya mengumpulkan penilaian karya yang sudah

ditandatangani oleh karyawan untuk diserahkan ke

Human Resource.

8) Kemudian mem-file hasil penilaian karya ke masing-

masing file karyawan dan menindaklanjuti hasil

penilaian karya.

Page 31: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2. Penilaian Karya Karyawan Kontrak

a) Flow Chart Penilaian Karya Karyawan Kontrak

START

1. Kirim Form PK ke Dept. Terkait

2. Terima form & lakukan proses

penilaian

3. Evaluasi

4. Lulus ? 5. Selesaikan Adm

6. Pengangkatan

END

HR

Dept. Terkait

Dept.

Terkait,HR,MOTO

HR

HR

HR

Ya

Tidak

b) Penjelasan Flow Chart Penilaian Karya Karyawan Kontrak

1) Human Resource mengirim form Penilaian Karya (PK)

ke Departemen terkait.

2) Departemen terkait menerima form PK dan melakukan

proses penilaian, sesuai periode waktu yang ditentukan

3) Departemen terkait, Human Resource dan training

melakukan evaluasi berdasarkan hasil penilaian karya,

tingkat kedisiplinan dan attitude.

Page 32: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

4) Jika hasil evaluasi menyatakan karyawan lulus, lanjut ke

pengangkatan, jika tidak lulus, maka karyawan harus

menyelesaikan administrasi

5) Human Resource mengumumkan dan menyelesaikan

administrasi bagi karyawan yang tidak lulus

6) Human Resource membuat dan mengumumkan hasil

penilaian, kemudian adakan pengangkatan ke status

kontrak I, kontrak II, atau ke permanen.

F. Kompensasi

1. Data & dokumen yang digunakan dalam proses penggajian/

pengupahan adalah:

a) Peraturan atau landasan hukum yang berlaku

1) Undang - undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan

2) Peraturan Pemerintah berlaku

3) Surat keputusan Gubernur Jawa Tengah Tentang Upah

Minimum Regional yang berlaku.

b) Daftar gaji dan tunjangan tiap karyawan/ jabatan

Daftar Gaji dan Tunjangan yang telah disepakati antara

karyawan dengan manajemen.

c) Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Apabila ada karyawan tertentu yang mengalami

perubahan fungsi kepegawaian ( PMK Mutasi, Promosi, dan

sebagainya).

d) Data absensi dan jam lembur karyawan

1) Periode : Tanggal 16 bulan lalu – 15 bulan berjalan.

2) Batas penerimaan dokumen : 2 Hari kerja setelah tanggal

15 bulan berjalan.

Page 33: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

e) Surat ijin karyawan

1) Periode : Tanggal 16 bulan lalu – 15 bulan berjalan.

2) Batas penerimaan dokumen : 2 Hari kerja setelah tanggal

15 bulan berjalan.

f) Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL)

1) Periode : Tanggal 16 bulan lalu – 15 bulan berjalan.

2) Batas penerimaan dokumen : 2 Hari kerja setelah tanggal

15 bulan berjalan.

2. Penggajian

a) Gaji Pokok

Upah Minimum Regional kota Semarang pada bulan

Agustus 2013 dan September 2013 adalah Rp. 1.209.100

b) Upah Lembur

(40 jam seminggu selama lima 5 hari kerja per minggu)

diwajibkan membayar upah lembur (Pasal 72 ayat 2 UU

no.13/2003). Perhitungan upah lembur pada hari kerja : 1,5

x 1/173 x Upah Sebulan untuk jam pertama dan untuk jam

selanjutnya : jam kerja x 1/173 x Upah Sebulan

(Kepmenakertrans No. 102/MEN/VI/2004)

c) Tunjangan

Tunjangan terdiri atas tunjangan transportasi dan tunjangan

jabatan.

d) Potongan

Potongan terdiri atas jaminan kesehatan, Pajak penghasilan,

terlambat, pulang awal, jaminan hari tua

1) Potongan Jaminan kesehatan :

Kelompok I: 0.24 % dari upah sebulan

Kelompok II: 0.54 % dari upah sebulan

Kelompok III: 0.89 % dari upah sebulan

Kelompok IV: 1.27 % dari upah sebulan

Kelompok V: 1.74 % dari upah sebulan

Page 34: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

(sesuai dengan PP Nomor 76 tahun 2007)

2) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi

Pajak Penghasilan (PPh) adalah Pajak Negara yang

dikenakan terhadap setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak,

baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar

Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau

untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang

bersangkutan.

Pajak Penghasilan (PPh) dikenakan terhadap orang

pribadi dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang

diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak.

3) Potongan Jaminan hari tua :

Ditanggung Perusahaan = 3,7%

Ditanggung Tenaga Kerja = 2%

e) Klaim

Seperti klaim obat dan klaim terhadap kesehatan apabila

terjadi kecelakaan kerja.

G. Proses Analisa

Analisa adalah proes penentuan dan pencatatan tentang

informasi terkait karakteristik suatu pekerjaan tertentu. Dalam hal

ini analis melakukan analisa di departemen Production

Engineering Seksi Jig dan Checker Preparation. Production

Engineering adalah salah satu bagian yang terkait erat dan

merupakan bagian pokok dari Teknik Industri (Industrial

Engineering). Sedangkan Jig dan Checker Preparation

didefinisikan sebagai peralatan khusus yang menyangga yang

akan ditempatkan pada komponen mesin. Alat ini adalah alat

bantu produksi yang dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan

dan memegang benda kerja tetapi juga mengarahkan alat potong

Page 35: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

ketika operasi berjalan. Jig biasanya dilengkapi dengan sekrup

baja keras untuk mengarahkan atau perkakas potong lainnya.

Metode-metode yang dilakukan adalah :

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan

cara mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang

informan atau autoritas atau seorang ahli yang berwenang

dalam suatu masalah. Dalam hal ini analis melakukan

wawancara pada Leader di Seksi Jig and Checker Preparation.

Dari hasil wawancara tersebut analis mendapatkan informasi

tentang deskripsi dari para responden. Deskripsi pekerjaan

adalah suatu pernyataan tertulis tentang apa yang senyatanya

dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana melakukannya,

dan dalam kondisi seperti apa jabatan tersebut dilaksanakan.

2. Observasi

Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang

dilakukan analis, terhadap suatu proses atau objek dengan

maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari

sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang

sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-

informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

Observasi dilakukan di area fabrication di departemen

Production Engineering. Dari hasil observasi, analis

mengetahui secara langsung pekerjaan apa yang dilakukan

karyawan pada saat jam kerja.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi

yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap,

keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di

dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang

diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Analis membagikan

Page 36: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

kuesioner kepada para responden di area fabrication

departemen Production Engineering (Contoh kuesioner

terlampir). Terdapat ketentuan dalam pemberian skor di

kuesioner tersebut yaitu dari angka lima sampai dengan angka

satu. Hasil penyebaran kuesioner tersebut adalah :

Lingkungan kerja bernilai 20,2 ; Kepemimpinan bernilai 26,7 ;

dan Komitmen bernilai 21,2. Dalam hal ini rata-rata maksimal

adalah 30 (tabel perhitungan terlampir)

0

10

20

30

PRODUCTION ENGINEERING

LINGKUNGAN

KEPEMIMPINAN

KOMITMEN

Page 37: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3.2.2. Finance And Accounting

A. Membuat Dokumen Invoice Penjualan Raw Material

1. Flowchart Penjualan Raw Material

Finish

Copy LI 2

Dikirimkan ke Kantor Pajak

Copy Packing List 2

Faktur Pajak L-2

Copy FP L-1 2

Copy Invoice 2

Copy LI 1

Dikirimkan ke Supplier

1

Copy Packing List 1

Copy FP L-2 1

CopyFP L-1 1

Copy Invoice 1

T

Lampiran Invoice

Packing List

Faktur Pajak L-1

Invoice

Membuat List Barang

Membuat Tagihan

Start

Menerima Order

Pembelian

Lampiran Invoice

Faktur Pajak L-2

Packing List

1

Memfotokopi Dokumen

Otorisasi Dokumen

Faktur Pajak L-1

Invoice

Di scan & Di kirim Via Emaill

Surat Jalan Pengiriman

Page 38: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2. Penjelasan Flowchart Penjualan Raw Material

a) Seksi Material Production Control menerima order

pembelian dari Supplier. Penjualan perusahaan berupa bahan-

bahan baku atau Raw Material yang digunakan untuk

membuat Wiring Harness.

b) Berdasarkan order pembelian Supplier, Seksi Loading Dock

membuat Packing List (Dokumen yang berisi tentang jenis,

jumlah dan harga barang) dan Seksi Ekspor Impor membuat

Lampiran Invoice dan Surat Jalan Atas Pengiriman untuk

selanjutnya diserahkan ke Seksi Accounting untuk diproses.

c) Berdasarkan Packing List dan Lampiran Invoice, Seksi

Accounting membuat Invoice (Tagihan), Faktur Pajak

Lembar 1 (Untuk pembeli Barang Kena Pajak atau penerima

Jasa Kena Pajak dan sebagai bukti Pajak Masukan), dan

Faktur Pajak Lembar 2 (Untuk Pengusaha Kena Pajak yang

menerbitkan Faktur Pajak dan sebagai bukti Pajak Keluaran).

d) Seksi Accounting meminta otorisasi dari Manajer Finance

And Accounting untuk Invoice, Faktur Pajak Lembar 1, dan

Faktur Pajak Lembar 2. Untuk Packing List dan Lampiran

Invoice, otorisasi dilakukan oleh Supervisor Seksi Ekspor

Impor.

e) Setelah mendapatkan otorisasi, semua dokumen tersebut

difotokopi dengan ketentuan sebagai berikut :

Invoice difotokopi sebanyak dua kali

Faktur Pajak Lembar 1 difotokopi sebanyak dua kali

Faktur Pajak Lembar 2 difotokopi sebanyak satu kali

Lampiran Invoice difotokopi sebanyak dua kali

Packing List difotokopi sebanyak dua kali

Page 39: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

f) Dokumen-dokumen asli dan fotokopian kemudian

dikelompokkan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Untuk Dikirimkan kepada Supplier

Invoice - Asli

Faktur Pajak Lembar 1 - Asli

Lampiran Invoice - Asli

Packing List - Asli

Proses Scanning dilakukan terhadap dokumen yang akan

dikirimkan ke Supplier karena dokumen-dokumen tersebut

akan dikirim pada akhir bulan sehingga pemberitahuan

sementara dilakukan melalui Email.

2) Untuk dikirimkan kepada Kantor Pajak

Copy Invoice - 2

Copy Faktur Pajak Lembar - 2

Faktur Pajak Lembar 2 - Asli

Copy Lampiran Invoice - 2

Copy Packing List – 2

Surat Jalan atas Pengiriman

Dokumen yang akan dikirimkan kepada Kantor Pajak

adalah dokumen yang menjadi dasar penginputan transaksi

penjualan.

3) Untuk Diarsipkan sesuai Tanggal

Copy Invoice - 1

Copy Faktur Pajak Lembar 1 - 1

Copy Faktur Pajak Lembar 2 - 1

Copy Lampiran Invoice - 1

Copy Packing List –1

Page 40: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

B. Membuat Dokumen Invoice Penjualan Raw Material Scrap dan

Non-Material Scrap

1. Flowchart Penjualan Raw Material Scrap dan Non-Material

Scrap

Bukti Hasil Timbang

Membuat Tagihan

Start

Menerima Bukti Hasil Timbang

Faktur Pajak L-2

Faktur Pajak L-1

Invoice

1

Memfotokopi Dokumen

Otorisasi Dokumen

1

Finish

Copy BHT 2 Dikirimkan ke Kantor Pajak

Faktur Pajak L-2

Copy FP L-1 2

Copy Invoice 2

Surat Jalan Pengiriman

Copy BHT 1

T

Copy FP L-2 1

CopyFP L-1 1

Copy Invoice 1

Dikirimkan ke Supplier

Bukti Hasil Timbang

Faktur Pajak L-1

Invoice

Page 41: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2. Penjelasan Flowchart Penjualan Raw Material Scrap dan

Non-Material Scrap

a) Departmen Personal And General Affairs melakukan

penimbangan atas sisa-sisa Raw Material dan sisa-sisa

Non-Material.

b) Departmen Personal And General Affairs menerima Bukti

Hasil Timbang dari mitra kerja yang sudah diotorisasi.

c) Berdasarkan Bukti Hasil Timbang yang sudah diotorisasi

dan Surat Jalan Atas Pengiriman, Seksi Accounting

membuat Invoice, Faktur Pajak Lembar 1, dan Faktur

Pajak Lembar 2.

d) Seksi Accounting meminta otorisasi dari Manajer Finance

And Accounting untuk Invoice yang sudah ditempel

materai 6000, Faktur Pajak Lembar 1, dan Faktur Pajak

Lembar 2.

e) Setelah mendapatkan otorisasi, semua dokumen tersebut

difotokopi dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Invoice difotokopi sebanyak dua kali

2) Faktur Pajak Lembar 1 difotokopi sebanyak dua kali

3) Faktur Pajak Lembar 2 difotokopi sebanyak satu kali

4) Bukti Hasil Timbang difotokopi sebanyak dua kali

f) Dokumen-dokumen asli dan fotokopian kemudian

dikelompokkan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Untuk Dikirimkan kepada Supplier

Invoice- Asli

Faktur Pajak Lembar 1 - Asli

Bukti Hasil Timbang–Asli

2) Untuk Dikirimkan kepada Kantor Pajak

Copy Invoice – 2

Copy Faktur Pajak Lembar 1 – 2

Faktur Pajak Lembar 2 – Asli

Page 42: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Copy Bukti Hasil Timbang – 2

Surat Jalan atas Pengiriman

Dokumen yang akan dikirimkan kepada Kantor Pajak

adalah dokumen yang menjadi dasar penginputan transaksi

penjualan.

3) Untuk Diarsipkan sesuai Tanggal

Copy Invoice – 1

Copy Faktur Pajak Lembar 1 – 1

Copy Faktur Pajak Lembar 2 – 1

Copy Bukti Hasil Timbang – 1

Page 43: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

C. Membuat Invoice Penjualan Wiring Harness

1. Flowchart Penjualan Wiring Harness

1

Copy LI 1

Di scan & Di kirim Via Emaill

Finish

Copy LI 2

Dikirimkan ke Kantor

Pajak

Membuat List Barang

Membuat Tagihan

Start

Menerima Order

Pembelian

Lampiran Invoice

Faktur Pajak L-2

Packing List

1

Memfotokopi Dokumen

Otorisasi Dokumen

Faktur Pajak L-1

Invoice

Dikirimkan ke Supplier

T

Lampiran Invoice

Packing List

Faktur Pajak L-1

Copy FP L-1 3

Copy Packing List 1

Copy FP L-2 1

CopyFP L-1 1

Copy Packing List 2

Faktur Pajak L-2

Copy FP L-1 2

Surat Jalan Pengiriman

Page 44: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2. Penjelasan Flowchart Penjualan Wiring Harness

a) Seksi Planning Production Control menerima order

pembelian dari Supplier. Penjualan perusahaan berupa

hasil atas produksi yaitu Wiring Harness.

b) Berdasarkan order pembelian Supplier, Seksi Loading

Dock membuat Packing List dan Seksi Ekspor Impor

membuat Lampiran Invoice dan Surat Jalan Atas

Pengiriman yang selanjutnya diserahkan ke Seksi

Accounting untuk diproses.

c) Berdasarkan Packing List dan Lampiran Invoice, Seksi

Accounting membuat Faktur Pajak Lembar 1 dan Faktur

Pajak Lembar 2.

d) Seksi Accounting meminta otorisasi dari Manajer Finance

And Accounting untuk Faktur Pajak Lembar 1 dan Faktur

Pajak Lembar 2. Untuk Packing List dan Lampiran

Invoice, otorisasi dilakukan oleh Supervisor Seksi Ekspor

Impor.

e) Setelah mendapatkan otorisasi, semua dokumen tersebut

difotokopi dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Faktur Pajak Lembar 1 difotokopi sebanyak tiga kali

2) Faktur Pajak Lembar 2 difotokopi sebanyak satu kali

3) Lampiran Invoice difotokopi sebanyak dua kali

4) Packing List difotokopi sebanyak dua kali

f) Dokumen-dokumen asli dan fotokopian kemudian

dikelompokkan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Untuk Dikirimkan kepada Supplier

Faktur Pajak Lembar 1 - Asli

Lampiran Invoice - Asli

Packing List –Asli

Copy Faktur Pajak Lembar 2 - 3

Page 45: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Proses Scanning dilakukan terhadap dokumen yang

akan dikirimkan ke Supplier karena dokumen-dokumen

tersebut akan dikirim pada akhir bulan sehingga

pemberitahuan sementara dilakukan melalui Email.

2) Untuk dikirimkan kepada Kantor Pajak

Copy Faktur Pajak Lembar - 2

Faktur Pajak Lembar 2 - Asli

Copy Lampiran Invoice - 2

Copy Packing List – 2

Surat Jalan atas Pengiriman

Dokumen yang akan dikirimkan kepada Kantor Pajak

adalah dokumen yang menjadi dasar penginputan transaksi

penjualan.

3) Untuk Diarsipkan sesuai Tanggal

Copy Faktur Pajak Lembar 1 - 1

Copy Faktur Pajak Lembar 2 - 1

Copy Lampiran Invoice –1

Copy Packing List – 1

D. Mengambil Faktur Pajak Dari Dokumen Pengiriman Ekspor

Wiring Harness dan Impor Raw Material

Dokumen-dokumen yang terdapat dalam pengiriman

ekspor impor melalui laut dan udara adalah sebagai berikut :

1. Letter of Credit (L/C) adalah suatu surat pernyataan yang

dikeluarkan oleh issuing bank (bank pembuka L/C) atas

permintaan pembeli/importir yang ditujukan kepada

penjual/eksportir melalui confirming bank (bank yang

melakukan konfirmasi atas permintaan issuing bank dan

menjamin sepenuhnya pembayaran) dengan menyatakan

bahwa issuing bank akan membayar sejumlah uang tertentu

Page 46: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

apabila syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C tersebut

dipenuhi.

2. Bill of Lading (B/L) adalah tanda terima barang yang telah

dimuat di dalam kapal laut dan sebagai bukti atas pemilikan

barang dan merupakan bukti dari adanya perjanjian

pengangkutan barang-barang melalui laut. Berisi tentang data

muatan, pelabuhan bongkar muat, dan pihak-pihak yang

berhubungan dengan pengiriman yaitu Shipper (Pengirim),

Consignee (Penerima barang), dan Carrier (Perusahaan

pelayaran).

3. Air Way Bill (AWB) adalah tanda penerimaan barang yang

dikirim melalui udara untuk barang dan alamat yang tertentu.

4. Commercial Invoice adalah bukti perincian tentang jenis

barang, harga barang, dan keterangan-keterangan lain yang

berhubungan dengan barang tersebut.

5. Packing List adalah dokumen yang berisi tentang jenis,

jumlah dan harga barang.

6. Certificate of Origin adalah surat pernyataan yang

dikeluarkan oleh instansi yang berwenang yang

ditandatangani untuk membuktikan atau menerangkan negara

asal suatu barang.

7. Pemberitahuan Ekspor Barang (BC0.3) adalah dokumen

pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan

ekspor barang.

8. Pemberitahuan Impor Barang (BC0.2) adalah dokumen

pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan

impor barang.

9. Faktur Pajak Lembar 1 adalah bukti pungutan pajak yang

dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak karena penyerahan Barang

Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak sebagai bukti

Pajak Masukan.

Page 47: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

10. Shipping Instruction adalah perintah atau instruksi

pengiriman yang dibuat oleh pengirim barang kepada

perusahaan pengangkutan.

11. Nota Pelayanan Ekspor adalah nota yang diterbitkan oleh

Pejabat Pemeriksa Dokumen Ekspor atau Sistem Komputer

Pelayanan atas Pemberitahuan Ekspor Barang yang

disampaikan, untuk melindungi pemasukan barang yang

akan diekspor ke Kawasan Pabean dan/atau pemuatannya

ke sarana pengangkut.

12. Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) adalah

pemberitahuan yang diterbitkan oleh Kantor Pabean tentang

persetujuan pengeluaran barang impor dari Kawasan

Pabean.

13. Persetujuan Ekspor adalah lembar persetujuan yang

diberikan oleh pejabat untuk melindungi pengangkutan

barang ekspor dari gudang eksportir atau tempat

penyimpanan yang ditunjuk oleh eksportir ke Kawasan

Pabean dipelabuhan pemuatan dan pemuatannya keatas

sarana pengangkutan.

E. Input Data Pengiriman Ekspor Wiring Harness dan Impor Raw

Material

Berdasarkan dokumen rekapitulasi pengiriman ekspor dan

impor, biaya-biaya yang terdapat dalam proses pengiriman

ekspor dan impor adalah sebagai berikut :

1. Jasa Handling Charge adalah charge yang dikenakan sebagai

timbal balik atas jasa bongkar muat hingga barang naik ke

truk.

2. Jasa Delivery Charge adalah charge yang dikenakan sebagai

biaya pengiriman.

Page 48: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3. Jasa Documentation Charge adalah charge yang dikenakan

terhadap pengurusan dokumen.

4. Jasa Reimbursement Documentation adalah charge yang

dikenakan atas penggantian pengurusan dokumen.

5. Jasa Storage Charge adalah charge yang dikenakan sebagai

biaya atas penggunaan tempat penyimpanan sementara.

6. Jasa Mechanic adalah charge yang dikenakan atas biaya

perbaikan.

7. Jasa Stripping adalah charge yang dikenakan atas

pengosongan container.

8. Jasa Trucking adalah charge yang dikenakan atas biaya

penggunaan truk.

9. Jasa Rush Handling adalah charge yang dikenakan atas

pengurusan barang impor untuk segera dikeluarkan dari

Kawasan Pabean.

10. Jasa Others adalah charge yang dikenakan atas biaya lain-

lain.

F. Input Data Faktur Pajak Masukan Dalam Negeri Yang Dapat

Dikreditkan (B1) dan Yang Tidak Dapat Dikreditkan (B4)

Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat

oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang

Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak.

Faktur Pajak harus memuat keterangan tentang

penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena

Pajak yang paling sedikit mencantumkan tentang :

1. Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak yang

menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.

2. Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli

Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak.

Page 49: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3. Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian,

dan Potongan Harga.

4. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut.

5. Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut.

6. Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak.

7. Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur

Pajak.

Nomor Seri Faktur Pajak adalah nomor seri yang

diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada Pengusaha

Kena Pajak dengan mekanisme tertentu untuk penomoran Faktur

Pajak yang berupa kumpulan angka, huruf, atau kombinasi

angka dan huruf yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Dalam pemberian kode dan nomor faktur pajak, terdapat 16

digit angka dengan perincian sebagai berikut :

1. Dua digit pertama sebagai Kode Faktur Pajak untuk Kode

Transaksi

Ketentuan Kode Transaksi adalah sebagai berikut :

a) Kode 01 :Digunakan untuk penyerahan Barang Kena

Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang terutang Pajak

Pertambahan Nilai dan dipungut oleh Penjual sebagai

Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan

Barang Kena Pajakdan/atau Jasa Kena Pajak.

b) Kode 04 : Digunakan untuk penyerahan Barang Kena

Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang menggunakan Dasar

Pengenaan Pajak Nilai Lain yang Pajak Pertambahan

Nilai-nya dipungut oleh Penjual sebagai Pengusaha Kena

Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak

dan/atau Jasa Kena Pajak.

c) Kode 07 : Digunakan untuk penyerahan Barang Kena

Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang mendapat fasilitas

Pajak Pertambahan Nilai Tidak Dipungut atau Ditanggung

Page 50: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Pemerintah. Kode ini digunakan atas Penyerahan yang

mendapat fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Tidak

Dipungut atau Ditanggung Pemerintah, berdasarkan

peraturan khusus yang berlaku, antara lain:

1) Ketentuan yang mengatur mengenai Bea Masuk, Bea

Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan

Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang

Dibiayai Dengan Dana Pinjaman/Hibah Luar Negeri.

2) Ketentuan yang mengatur mengenai Perlakuan

Perpajakan bagi Pengusaha Kena Pajak Berstatus

Entrepot Produksi Tujuan Ekspor (EPTE) Dan

Perusahaan Pengolahan Di Kawasan Berikat.

3) Ketentuan yang mengatur mengenai Tempat

Penimbunan Berikat.

4) Ketentuan yang mengatur mengenai Perlakuan

Perpajakan di Kawasan Pengembangan Ekonomi

Terpadu.

5) Ketentuan yang mengatur mengenai Perlakuan Pajak

Pertambahan Nilai atas Penyerahan Avtur Untuk

Keperluan Penerbangan Internasional.

6) Ketentuan yang mengatur mengenai Toko Bebas Bea.

7) Ketentuan yang mengatur mengenai Pajak Pertambahan

Nilai Ditanggung Pemerintah Atas Penyerahan Bahan

Bakar Nabati Di Dalam Negeri.

8) Ketentuan yang mengatur mengenai Perlakuan

Kepabeanan, Perpajakan, dan Cukai Serta Pengawasan

Atas dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Serta Berada

Di Kawasan Yang Telah Ditunjuk Sebagai Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Page 51: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

9) Ketentuan yang mengatur mengenai Tata Cara

Pengawasan, Pengadministrasian, Pembayaran, serta

Pelunasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak

Penjualan Atas Barang Mewah Atas Pengeluaran

dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa

Kena Pajak Dari Kawasan Bebas Ke Tempat Lain

Dalam Daerah Pabean dan Pemasukan dan/atau

Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena

Pajak Dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean Ke

Kawasan Bebas.

10) Ketentuan yang mengatur mengenai Tata Cara

Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari

Kawasan Yang Telah Ditunjuk Sebagai Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

2. Satu digit berikutnya sebagai Kode Faktur Pajak untuk Kode

Status

Ketentuan Kode Status adalah sebagai berikut :

a) Kode 0 : Untuk status normal.

b) Kode 1 : Untuk status penggantian.

3. Tiga digit berikutnya sebagai Kode Faktur Pajak untuk Kode

Cabang.

4. Dua digit berkutnya sebagai Nomor Faktur Pajak untuk

Tahun Penerbitan.

5. Delapan digit berikutnya sebagai Nomor Faktur Pajak untuk

Nomor Urut.

Terdapat prinsip yang mendasari pengkreditan Pajak

Masukan yaitu sebagai berikut :

1. Pajak Masukan dalam suatu Masa Pajak dikreditkan dengan

Pajak Keluaran untuk Masa Pajak yang sama.

2. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan tetapi belum

dikreditkan dengan Pajak Keluaran pada Masa Pajak yang

Page 52: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

sama, dapat dikreditkan pada Masa Pajak berikutnya paling

lama 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya Masa Pajak yang

bersangkutan sepanjang belum dibebankan sebagai biaya dan

belum dilakukan pemeriksaan.

3. Bagi Pengusaha Kena Pajak yang belum berproduksi

sehingga belum melakukan penyerahan yang terutang pajak,

Pajak Masukan atas perolehan dan/atau impor barang modal

dapat dikreditkan.

4. Barang modal adalah harta berwujud yang memiliki masa

manfaat lebih dari satu tahun yang menurut tujuan semula

tidak untuk diperjualbelikan termasuk pengeluaran yang

dikapitalisasikan ke barang modal tersebut.

5. Pajak Masukan yang dikreditkan harus menggunakan Faktur

Pajak yang memenuhi persyaratan.

6. Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan Barang Kena

Pajak dan / atau Jasa Kena Pajak harus dikreditkan dengan

Pajak Keluaran di tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan.

Dalam hal impor Barang Kena Pajak, Direktorat Jenderal

Pajak karena jabatan atau berdasarkan permohonan tertulis

dari Pengusaha Kena Pajak dapat menentukan tempat lain

selain tempat dilakukannya impor Barang Kena Pajak sebagai

tempat pengkreditan Pajak Masukan.

7. Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Keluaran lebih besar

daripada Pajak Masukan, selisihnya merupakan Pajak

Pertambahan Nilai yang harus disetor oleh Pengusaha Kena

Pajak. Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai oleh Pengusaha

Kena Pajak harus dilakukan paling lama akhir bulan

berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak dan sebelum

Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai

disampaikan. Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan

Page 53: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Nilai disampaikan paling lama akhir bulan berikutnya setelah

berakhirnya Masa Pajak.

8. Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat

dikreditkan lebih besar daripada Pajak Keluaran, selisihnya

merupakan kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa

Pajak berikutnya.

9. Atas kelebihan Pajak Masukan tersebut dapat diajukan

permohonan pengembalian pada akhir tahun buku. Termasuk

dalam pengertian akhir tahun buku dalam ketentuan ini

adalah Masa Pajak saat Wajib Pajak melakukan pengakhiran

usaha (bubar).

Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan

adalah sebagai berikut :

1. Pajak Masukan yang dibayar sebelum Pengusaha dikukuhkan

sebagai Pengusaha Kena Pajak.

2. Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa

Kena Pajak yang tidak berhubungan langsung dengan

kegiatan usaha.

3. Pajak Masukan atas perolehan dan pemeliharaan mobil jenis

sedan, jeep, station wagon, van, dan combi, kecuali

merupakan barang dagangan atau disewakan.

4. Pajak Masukan yang tercantum dalam Faktur Pajak

Sederhana.

5. Pajak Masukan yang tecantum dalam Faktur Pajak Standar

yang tidak memenuhi ketentuan perundang-undangan Pajak

Pertambahan Nilai.

6. Pajak Masukan yang dibayar setelah ditagih dengan

penerbitan ketetapan pajak.

7. Pajak Masukan yang belum dikreditkan dalam Surat

Pemberitahuan, yang diketemukan dalam pemeriksaan,

kecuali dalam pemeriksaan tersebut dapat dibuktikan bahwa

Page 54: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang

bersangkutan telah dibukukan.

8. Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan / atau

Jasa Kena Pajak untuk menghasilkan penyerahan Barang

Kena Pajak dan / atau Jasa Kena Pajak yang mendapat

fasilitas dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.

9. Pajak Masukan yang tercantum dalam Faktur Pajak yang

penerbitannya telah melebihi batas waktu.

3.2.3. WAREHOUSE

A. Observasi

Observasi adalah metode untuk mencatat secara sistematis

mengenai tingkah laku individu dengan melihat atau mengamati

seseorang atau sekelompok individu secara langsung di lapangan.

1. Observasi proses kerja di area receiving, storage, dan supply.

a) Area receiving.

1) Bersiap menunggu kedatangan material ke PT. XXX

diarea Unloading dari supplier.

2) Material yang sudah datang kemudian dibongkar oleh

operator receiving dan dilakukan cek quantity dan

quality juga oleh operator receiving.

3) Material yang sudah dicek quantity dan quality

kemudian diserahkan ke operator storage untuk di-

prepare dan diletakkan sesuai jenisnya di rak masing -

masing.

b) Area storage.

1) Menerima material yang sudah dilakukan pengecekan

dari area receiving.

2) Menyortir material sesuai jenisnya, baik itu connector,

wire, terminal, dan lain-lain.

Page 55: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3) Menata material yang sudah disortir pada plastic

container dengan ukuran tertentu dan diletakkan pada

rak yang sudah ditentukan.

4) Memasang identitas part pada plastic container sesuai no

part, deskripsi material, dan lokasi material.

5) Memasang tag FIFO (First In First Out) pada plastic

container untuk material final assy (connector, seal,

tape, protector, dan lain-lain) dan pada pengunci bobbin

atau digantungkan di tepi gulungan untuk material pre

assy (wire dan terminal) untuk material yang harus

disuplai dulu

c) Area supply.

1) Mengambil material dalam plastic container sesuai

identitas part di kanban.

2) Mengisi material ke dalam maxibin sesuai kapasitasnya.

3) Material yang diberi tag FIFO harus disuplai dulu ke

Produksi.

4) Sebelum menyuplai material, operator mengambil

maxibin berisi barcode dan name plate yang sudah

dicetak oleh operator Warehouse di office.

2. Observasi proses supply wire dan terminal.

a) Operator warehouse (Supply Cutting Pre Assy) mengambil

kanban pesanan wire atau terminal dari operator produksi.

b) Operator Supply CPA (Cutting Pre assy) kemudian ke rak

untuk mengambil wire pesanan maupun terminal pesanan.

c) Operator Supply CPA lalu menaruh wire atau terminal

pesanan di trolly khusus supply pre assy.

d) Operator Supply CPA kemudian menyuplai wire dan

terminal pesanan.

3. Observasi proses supply ke area produksi :

a) Area produk ekspor :

Page 56: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

1) Proses supply cepat karena proses perakitan juga cepat.

2) Area luas sehingga jarak antar rak berjauhan.

b) Area produk domestik :

1) Proses supply lama karena proses perakitan juga lama.

2) Area berdekatan dengan area produk eksport dan

domestic sehingga terlihat sempit.

c) Area produk ekspor :

1) Proses supply cepat karena proses perakitan juga cepat.

2) Area yang paling luas, sehingga rak-raknya banyak dan

berjauhan.

d) Area produk domestik :

1) Proses supply lambat karena proses perakitan juga

lambat.

2) Area agak luas sehingga jarak antar rak agak berjauhan.

4. Proses receiving dan storage material:

a) Operator receiving membongkar material dari

container dengan forklift.

b) Operator kemudian menempatkan material di area

unloading untuk dilakukan cek quantity dan quality.

c) Setelah dilakukan cek quantity dan quality, material

ditempatkan di area receiving sambil menunggu ada

rak yang kosong.

d) Operator storage kemudian menyortir material sesuai

jenisnya dari connector, terminal, dan wire. Untuk

connector biasanya diletakkan di dalam plastic

container dengan ukuran tertentu, untuk wire digulung

dalam bobbin sedangkan terminal diletakkan di tempat

khusus.

e) Sesudah disortir sesuai jenisnya, material tadi

kemudian diletakkan sesuai raknya masing-masing.

Page 57: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

f) Material yang harus keluar terlebih dulu dari

warehouse atau tag metode persediaan oleh operator

storage. Untuk connector, tag dimasukkan ke wadah

plastik yang ada di plastic container, untuk wire tag

dijepitkan di bobbin sedangkan untuk terminal tag

metode persediaan digantungkan di terminal.

5. Observasi Pekerjaan Untuk Setting Man Power.

Observasi pekerjaan merupakan kegiatan melihat

pekerjaan secara langsung di lapangan. Dalam observasi ini,

terdapat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan yang

harus dijalankan semua man power di semua area Warehouse

yaitu area Receiving, area Storage, dan area Supply.

a) Spesifikasi Pekerjaan (Job Spesification)

1) Line Leader (LL)

Pendidikan minimal D3/sederajat.

Mengetahui jenis-jenis material yang dibutuhkan

dalam pembuatan Wiring Harness.

Dapat mengoperasikan MS Office.

Mampu bekerja dalam tim.

Memahami metode receiving, storage, dan supply.

Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik

2) Group Leader (GL)

Pendidikan min SMA/SMK sederajat.

Dapat mengoperasikan MS Office.

Mampu bekerja dalam tim.

Mengetahui jenis-jenis material yang dibutuhkan

dalam pembuatan wiring harness.

Memahami metode receiving, storage, dan supply.

3) Admin

Pendidikan minimal SMA/SMK sederajat.

Page 58: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Dapat mengoperasikan MS Office.

Mampu bekerja dalam tim ataupun individu.

Memahami metode receiving, storage, dan supply.

Mengetahui jenis-jenis material yang dibutuhkan

dalam pembuatan wiring harness.

4) Operator

Pendidikan min SMA/SMK sederajat.

Mampu bekerja dalam tim atau individu.

Mengetahui jenis-jenis material yang dibutuhkan

dalam pembuatan wiring harness.

Memahami metode receiving, storage, dan supply.

b) Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

1) Line Leader (LL) Shift dan Non Shift :

Mengontrol simpanan & supply ke produksi.

Mengontrol persiapan kanban (kartu pesanan)

material.

Mengontrol pesanan.

2) GroupLeader (GL)Shift:

Mengontrol simpanan barang di rak.

Mengontrol pesanan barang di rak .

Mengontrol keakuratan stock di rak.

Mengontrol supply ke semua area produksi.

Mengontrol produksi agar tidak stop line.

3) Admin Shift :

Memproses in&out AS Main, A1 dan in AS A2.

Memproses adjustmentstock di AS Main dan A1.

Memproses pembuatan lapas.

Memproses pembuatan data ASN manual

(Irregular).

Membuat draft invoice impor dan lokal.

Page 59: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

4) Operator :

Membongkar kedatangan barang, cek kuantitas

barang, dan Storage rak.

Ordering dan out AS2 Acc-Conn-wire-terminal,

follow up out standing rak, compare order-Delivery

Note, Invoice Problem.

Storage wire dan prepare rak.

Storage terminal dan prepare rak.

Supply wire terminal.

Emergency supply.

Supply ke produk domestik.

Supply ke produk ekspor

Print Name plate dan Barcode.

Menyiapkan Kanban Mass production dan project.

5) Group leader (GL) Non Shift :

Kontrol incoming.

Kontrol problem system AS,Ordering.

Kontrol kanban.

Kontrol preparation new Carline.

Kontrol material design change.

Kontrol material.

Pembuatan monthly report Warehouse.

Prepare all Purchase Requisition.

Prepare draft invoice.

Prepare budget.

Menjadi kordinator checkman.

Menyiapkan draft invoice PT XXX.

Persiapan mass production of New Carline& RC /

DC.

Page 60: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Persiapan mass production for Layout dan

Equipment.

Persiapan kanban mass production.

6) Admin Non-Shift:

Persiapan project of New Carline dan RC / DC.

Persiapan project for Layout and Equipment.

Persiapan Kanban project.

Persiapan New System.

Menyiapkan kanban mass production.

Menyiapkan mapping ID

7) Operator Non Shift :

Supply ke produk domestik.

Check Man PT. XXX.

Menyiapkan semua material project, part and

service, part aktual.

Supply ke produk ekspor .

6. Observasi Beban Kerja Untuk Setting Man Power.

a) Man power area receiving.

Berdasarkan hasil observasi, beban kerja man power

di area receiving dalam kondisi naik -turun. Ini

karenamaterial yang datang setiap hari jumlahnya

berbeda-beda, kadang banyak kadang sedikit, walaupun

jumlah manpower di area receiving sudah mencukupi.

b) Man power area storage.

Berdasarkan hasil observasi, beban kerja man power

di area storage kondisinya naik-turun.Ini terjadi karena

jumlah material yang datang ke PT. XXX setiap harinya

berbeda-beda.Kadang-kadang material yang datang sangat

banyak, sehingga material terpaksa ditumpuk di area

unloading dan menyebabkan layout di warehouse menjadi

Page 61: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

sempit. Tetapi di lain hari material yang datang bisa saja

sedikit sehingga material yang datang bisa langsung

dimasukkan ke rak sesuai part number setelah dilakukan

cek quantity dan quality.

c) Man power area supply

Berdasarkan hasil observasi ,beban kerja man power

di area supply kondisinya sangat tinggi. Ini karena satu

area hanya disuplai oleh satu orang. Padahal secara

kenyataan, ada beberapa area yang perputarannya cepat

dimana area tersebut dapat memproduksi harness lebih

banyak dibandingkan arealain. Yang kemudian terjadi

diantaranya salah supply.Lalu ada juga delay supply ,

dimana operator supply final assy belum selesai mengisi

semua maxibin kosong dari area, tetapi area tersebut sudah

stop karena shortage material. Hal tersebut terjadi karena

operator mengalami kelelahan dan kebosanan, kelelahan

dan kebosanan tadi dihilangkan dengan cara beristirahat

sesudah memberi maxibin yang berisi material ke

conveyor, bahkan bisa juga di tengah perjalanan dari area

produksi ke area warehouse. Kegiatan seperti ini malahan

membuat banyak waktu terbuang.

7. Observasi Penyebaran Man Power Dengan Kebutuhan Man

Power Untuk Setting Man Power.

Observasi penyebaran man power dengan kebutuhan man

power adalah cara untuk mengetahui kebutuhan karyawan di

suatu area dengan kebutuhan karyawan yang dibutuhkan lewat

pengamatan langsung.

a) Area Receiving.

Antara penyebaran dan kebutuhan manpower di area

ini dalam keadaan normal, yakni keadaan saat material

yang datang tidak terlalu banyak sudah tepat.Dengan

Page 62: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

adanya tiga orang man power, proses handling penerimaan

barang dapat berjalan dengan baik dan lancar. Akan tetapi,

bila material yang datang sangat banyak dan dalam jangka

waktu yang lama atau terus menerus maka harus

dipikirkan juga penambahan man power antara dua hingga

tiga orang agar tercapai jumlah ideal antara lima hingga

enam orang.

b) Area Storage.

Sama seperti di area Receiving, penyebaran dan

kebutuhan man power bergantung dengan jumlah material

yang datang.Penambahan man power di area storage harus

memperhitungkan peramalan kedatangan barang secara

tepat, agar man power tambahan dapat bekerja dengan

maksimal.

c) Area Supply.

Di area ini, penyebaran dan kebutuhan man power

sangat berbeda jauh.Untuk supply CPA, jumlah man

power-nya sudah ideal tetapi untuk supply final assy

jumlah belum ideal. Agar jumlahya ideal, harus dilakukan

penambahan man power.

8. Observasi Kemampuan Yang Harus Dimiliki Man Power

Untuk Setting Man Power.

Observasi kemampuan yang harus dimiliki man power

adalah proses penentuan pengetahuan dan penguasaan

karyawan atas teknis pelaksanaan tugas yang diberikam oleh

atasan dengan pengamatan langsung.

a) Area receiving.

1) Fisik yang prima.

2) Konsentrasi tinggi dalam bekerja.

3) Pengendalian emosi yang baik.

Page 63: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

4) Pemahaman K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

dan 5S yang baik.

5) Kemampuan bekerja sama yang baik.

b) Area storage :

1) Stamina tinggi.

2) Fisik yang prima.

3) Pengendalian emosi yang baik.

4) Pengelolaan ego yang baik.

5) Pemahaman K3 dan 5S yang baik

6) Kemampuan bekerja sama yang baik.

c) Area supply:

1) Daya ingat kuat

2) Konsentrasi tinggi dalam bekerja.

3) Pengendalian emosi yang baik.

4) Pemahaman K3 dan 5S yang baik.

5) Fisik yang prima.

6) Pengelolaan ego yang baik.

7) Kemampuan bekerja sama yang baik.

8) Stamina tinggi

B. Interview

Interview atau wawancara merupakan proses tanya jawab

atau interaksi antara pewawancara dengan responden. Interview

digunakan untuk mengecek kebenaran informasi yang berasal dari

observasi. Interview yang dipakai adalah interview yang tidak

terstruktur, agar responden dapat memberikan jawaban yang lebih

banyak dan lebih jelas atas pertanyaan pewawancara. Dibawah

ini, adalah pertanyaan yang ditanyakan pada responden untuk

mendukung observasi kemampuan yang harus dimiliki man

power yaitu :

1. Lama bekerja.

Page 64: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2. Status kerja.

3. Suka duka dalam bekerja.

4. Saran untuk perusahaan.

Hasil-hasil interview terhadap operator pada umumnya

adalah operator ingin adanya kaizen (perbaikan berkelanjutan

dalam berbagai hal), yang mana tujuan interview ini mendorong

adanya perbaikan di dalam segala hal. Dengan adanya kaizen ini,

maka diharapkan kinerja operator dapat meningkat secara

perlahan-lahan.

1. Hasil interview dengan operator supply final assy shift 1:

a) Operator 1.

1) Lama bekerja : 2 tahun.

2) Status : Kontrak 2.

3) Suka duka bekerja :

Pekerjaannya tidak cuman fisik tetapi juga memakai

otak.

Teman-temannya banyak.

Kadang ada operator yang menyuplai bukan dengan

trollynya.

Jalan masuk ke area produksi banyak yang sempit,

membahayakan karyawan.

4) Saran :

Saat briefing ditekankan operator harus memakai

trolly sesuai areanya.

Jalan masuk ke area produksi diperlebar agar

keselamatan operator produksi dan warehouse

terjamin.

b) Operator 2.

1) Lama bekerja : 3 Bulan

2) Status : Magang 2

3) Suka :

Page 65: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Sesuai dengan pendidikan saya.

Cocok dengan teman-teman.

4) Duka :

Sirkulasi udara kurang.

Lampu terlalu panas dan silau.

5) Saran :

Diantara rak-rak diberi 2 atau 3 kipas angin besar.

Jarak lampu dengan rak dijauhkan.

Daya lampu dikurangi.

c) Operator 3.

1) Lama bekerja : 1 Tahun.

2) Status : Kontrak 1

3) Suka :

Ada jaminan kesehatan dari perusahaan.

Uang lembur lumayan.

4) Duka :

Kebanyakan ukuran maxibin tipe 1 sehingga

kapasitasnya sedikit.

Jumlah kolom rak terlalu banyak sehingga rak terlalu

tinggi.

5) Saran :

Ukuran maxibin sebaiknya tipe 2 atau 4 yang

kapasitasnya lebih banyak terutama untuk area

produksi yang perputarannya cepat.

Jumlah kolom rak dikurangi 1 atau 2 sehingga rak

tidak terlalu tinggi.

2. Hasil interview dengan operator supply final assy shift 2 :

a) Operator 1.

1) Lama bekerja : 4 Bulan

2) Status : Magang 2.

Page 66: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3) Suka :

Ada senam taisho setiap pagi, sehingga atasan dan

bawahan bisa menyatu.

Atmosfir perusahaan cocok dengan pribadi saya.

4) Duka :

Sering bosan karena kerjanya monoton.

Tidak ada tempat beristirahat seperti di area produksi

sehingga operator sering curi-curi waktu saat supply.

5) Saran :

Dalam waktu tertentu, karyawan dirolling sehingga

tidak bosan.

Di area warehouse diberi tempat istirahat sehingga

saat menyuplai operator bisa beristirahat sejenak.

b) Operator 2

1) Lama bekerja : 6 Bulan

2) Status : Kontrak 1

3) Suka :

Banyak ceweknya, sehingga bekerja lebih semangat.

Mendapat ganti uang pengobatan.

4) Duka :

Material yang datang sering berlebih jumlahnya.

Material kadang terlambat datang.

5) Saran :

Saat order material seharusnya melihat perputaran

material di area produksi sehingga material yang datang

jumlahnya tidak berlebih dan tidak terlambat datang.

c) Operator 3

1) Lama bekerja : 7 Bulan

2) Status : Kontrak 1

3) Suka :

Page 67: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Waktu istirahat siang banyak, sehingga waktu

istirahat bebas.

Teman-teman kerja perhatian.

4) Duka :

Sering terjadi salah supply, baik salah rak material

supply atau sub assy.

Sering ada plastic container dimasukkan ke rak

kosong padahal rak tersebut bukan tempatnya.

5) Saran :

Operator saat menyuplai tidak boleh terburu-buru

sehingga salah supply.

Bila ada rak yang sudah kosong hendaknya langsung

diisi oleh material yang sama agar tidak diisi oleh

material yang lain.

C. Studi Gerak Dan Waktu Untuk Mengetahui Kecepatan

Waktu Dan Gerak Operator Supply Final Assy Dalam

Menyuplai Material.

Studi Gerak dan Waktu (SGW) atau Motion and Time Study

(MTS) adalah studi untuk mengetahui apakah proses yang

dilakukan sudah melalui jalan efektif dan efisien. Karena definisi

dari SGW sendiri adalah semua gerakan dalam suatu pekerjaan

harus ditetapkan sehingga urutan gerakan dapat ditentukan untuk

menjamin tugas sudah dilakukan dalam jalan yang efisien dan

efektif. Tujuan dari SGW adalah untuk meyakinkan bahwa

gerakan dalam bekerja tidak termasuk gerakan tidak berguna yang

dilakukan oleh karyawan sehingga tidak membuang waktu.

SGW ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

waktu dan gerak yang dilakukan operator untuk proses menyuplai

material sudah cepat atau belum. Karena yang diteliti adalah

kecepatan waktu dan gerak operator dalam menyuplai, maka

Page 68: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

sasaran SGW kali ini adalah sepuluh orang operator dengan

jadwal shift yang berbeda.SGW ini sangat penting dilakukan,

karena rata-rata proses supply operator warehouse menghabiskan

waktu sampai setengah jamsecara keseluruhan, mulai dari

mengambil material di warehouse, membawa material dari

warehouse ke produksi, memberikan maxibin yang berisi material

dan mengambil maxibin kosong, dan membawa maxibin kosong

kembali ke warehouse. Berikut ini flow chart proses studi gerak

dan waktu untuk mengetahui proses supply yang ideal :

Keterangan :

1. Operator warehouse mengikuti briefing yang dipimpin oleh

Line Leader atau Group leader. Sesudah mengikuti briefing,

operator lalu mengambil trolly yang diparkir di dekat area

produksi.

Page 69: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

2. Operator warehouse mengambil maxibin yang telah kosong

sesuai nomor area produksi yang ada di trolly. Selanjutnya

maxibin itu dibawa ke area warehouse untuk diisi dengan

material yang dibutuhkan.

3. Operator menaruh maxibin yang sudah diisi dengan material

sesuai dengan rak material supplynya di area produksi.

Begitu juga material sub assy ditaruh sesuai dengan raknya

oleh operator warehouse. Berikutnya, maxibin yang kosong

kemudian diambil oleh operator warehouse untuk diisi

dengan material baru sesuai dengan kebutuhan area produksi.

4. Operator warehouse lalu kembali ke area warehouse sambil

membawa maxibin kosong dalam trolly untuk diisi material

baru.

Page 70: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Dari penjelasan dari uraian diatas mengenai kedudukan dan tugas di

Seksi Human Resource, Accounting, dan Warehouse PT. XXX, maka

dapat disimpulkan bahwa Kuliah Kerja Praktek merupakan sarana bagi

mahasiswa untuk dapat terjun langsung ke dunia kerja sesungguhnya.

Materi yang didapatkan dalam KKP menjadi bahan pertimbangan bagi

bidang kurikulum Program Studi Manajemen dan Akuntansi untuk

mengembangkan mata kuliah sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang

semakin bersaing.

Dengan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek, mahasiswa dapat

mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja dan bersaing dalam era

globalisasi yang menuntut kemampuan personal yang berkualitas,

berkompeten, bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Tugas-tugas yang diberikan dapat melatih ketelitian dan tanggung

jawab mahasiswa jika suatu saat siap untuk memasuki dunia kerja. Namun

demikian berdasarkan pengalaman peserta KKP melaksanakan kegiatan

KKP di Seksi Human Resource, Accounting, dan Warehouse PT. XXX,

ilmu dan keterampilan yang dimiliki mahasiswa yang didapatkan dari

pembelajaran di bangku kuliah belum cukup untuk mendukung

pelaksanaan tugas-tugas.

Banyak ilmu yang didapatkan saat Penulis melaksanakan KKP di

Seksi Human Resource, Accounting, dan Warehouse PT. XXX, yang

nantinya akan menjadi modal bagi Peserta KKP untuk memasuki dunia

kerja yang sesungguhnya.

Page 71: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

4.2. SARAN

Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan saran, kepada Seksi

Human Resource, Accounting, dan Warehouse di PT. XXX dan STIE

Bank BPD Jateng Program Studi Akuntansi dan Manajemen.

A. Bagi Seksi Human Resource

Tujuan seleksi karyawan sendiri adalah memilih calon karyawan

yang memiliki kualifikasi terbaik dan tepat untuk suatu pekerjaan.

Dengan adanya seleksi perusahaan dapat mengetahui knowledge, Skill,

Attitude, dan Personality. Dalam proses seleksi karyawan memang

membutuhkan ruangan yang memadai agar terciptanya proses seleksi

yang lebih nyaman dan tanpa terganggu oleh suara ataupun hal-hal

yang menjadikan kegiatan seleksi karyawan kurang nyaman dan

tercipta hasil yang kurang maksimal. Karena dalam proses seleksi

karyawan memang membutuhkan suasana yang nyaman sehingga

hasil dalam proses seleksi karyawan lebih maksimal.

B. Bagi Seksi Accounting

Dokumen merupakan data yang penting untuk proses akuntansi.

Untuk itu, butuh penempatan dan penataan dokumen yang rapi

terhadap dokumen-dokumen yang sudah diproses. Dengan

penempatan dan penataan yang rapi, akan dapat mempermudah

pencarian dokumen jika sewaktu-waktu dokumen tersebut dibutuhkan.

Selain itu, penempatan dan penataan yang rapi dapat meminimalisir

kesalahan dalam meletakan kembali dokumen yang dibutuhkan

tersebut.

C. Bagi Seksi Warehouse

1. Adanya perbaikan system MSDM, sehingga dengan perbaikan

system MSDM maka komitmen kerja man power dapat

ditingkatkan lebih baik lagi.

2. Adanya perbaikan input man power, man power yang diterima di

warehouse tidak hanya bagus secara fisik saja tetapi juga

Page 72: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

pengetahuan , ketrampilan, sikap, dan kepribadian. Ini karena

pekerjaan di seksi warehouse tidak hanya mengandalkan fisik

tetapi juga menggunakan pengetahuan dan ketrampilan.

D. Bagi STIE Bank BPD Jateng Program Studi Akuntansi dan

Manajemen

1. Diharapkan ada pembekalan sebelum mahasiswa peserta KKP

melaksanakan kegiatan KKP/Magang sehingga terjadi keseragaman

pemahaman di antara para peserta KKP di berbagai

instansi/perusahaan tempat KKP yang berbeda.

2. Diharapkan ada kontrol dari STIE Bank BPD Jateng Program Studi

Akuntansi dan Manajemen terhadap mahasiswanya yang

melaksanakan KKP sehingga informasi dan dukungan dari Jurusan

akan memberikan pemahaman tersendiri bagi peserta KKP/Magang.

3. Diharapkan ada kerjasama antara STIE Bank BPD Jateng Program

Studi Akuntansi dan Manajemen dengan Instansi tempat

KKP/Magang dilaksanakan, sehingga hubungan baik antara

keduanya bisa tetap terjaga dan memungkinkan terjalinnya kerja

sama yang lebih saling menguntungkan.

Page 73: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 74: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Page 75: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK
Page 76: LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK