laporan kinerja kbri new delhi - kemlu.go.id · peraturan menteri pemberdayaan aparatur negara dan...

50
2017 Laporan Kinerja KBRI New Delhi

Upload: nguyentu

Post on 02-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2017

Laporan Kinerja KBRI New Delhi

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

1 | P a g e

Halaman.

Daftar Isi.................................................................................................................... 1

Kata Pengantar......................................................................................................... 2

Ringkasan Eksekutif………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang ................................................................................. 4

B. Tugas dan Fungsi ………………………………………………………. 5

C. Organisasi dan Sumber Daya .......................................................... 5

D. Aspek Strategis Organisasi .............................................................. 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA 8

A. Rencana Strategis 2015-2019 ......................................................... 8

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ….………..…………………………. 9

C. Anggaran Tahun 2017………………………………………………….. 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 11

A. Gambaran Umum Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017………………... 11

B. Capaian Indikator Kinerja Utama KBRI New Delhi….……………… 12

C. Analisis Pencapaian Sasaran…………………………………………. 16

D. Realisasi Anggaran .......................................................................... 45

BAB IV PENUTUP 48

A. Kesimpulan...................................................................................... 48

B. Permasalahan................................................................................. 48

C. Langkah Perbaikan ke Depan......................................................... 49

DAFTAR ISI

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

2 | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmat-Nya Laporan

Kinerja Tahun 2017 (LKj 2017) Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi dapat

diselesaikan sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja KBRI New Delhi. Penyusunan LKj 2017

KBRI New Delhi mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LKj 2017 KBRI New Delhi menyajikan target dan realisasi kinerja KBRI New Delhi tahun

anggaran 2017 sesuai Penetapan Kinerja Tahun 2017 (PK 2017) KBRI New Delhi, analisis

pencapaian kinerja termasuk kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran

strategis, serta langkah penyempurnaan yang perlu ditempuh dalam rangka mengatasi kendala

yang dihadapi dalam upaya peningkatan kerja sama dan hubungan antar negara maupun dalam

upaya memenuhi harapan masyarakat pengguna jasa KBRI New Delhi.

Kinerja KBRI New Delhi diukur berdasarkan penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang

merupakan parameter keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis sebagaimana

ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 KBRI New Delhi serta PK 2017

KBRI New Delhi.

Akhir kata, kiranya LKj KBRI New Delhi ini dapat menjadi media komunikasi dan umpan balik,

tidak saja bagi KBRI New Delhi, tetapi juga bagi instansi terkait lainnya dalam upaya

meningkatkan kinerja KBRI New Delhi di masa mendatang.

New Delhi, Januari 2018

Sidharto R. Suryodipuro

Duta Besar LBBP

RI

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

3 | P a g e

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) KBRI New Delhi Tahun 2017 mengacu pada Peraturan

Presiden No. 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Sesuai dengan ketentuan tersebut, maka KBRI New Delhi menyusun LKj tahun 2017 dengan

mengacu kepada Renstra tahun 2015-2019 dan PK tahun 2017, guna mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance). Selain itu penyusunan LKj ini juga merupakan salah

satu bentuk akuntabilitas terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada

KBRI New Delhi dan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan dalam DIPA Perwakilan

dengan prinsip anggaran berbasis kinerja. LKj berisikan ikhtisar yang menjelaskan secara

ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang

ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBN.

Beberapa capaian penting KBRI New Delhi selama tahun 2017 ini diantaranya dimulainya

pembahasan penetapan batas maritim Zona Ekonomi Ekskusif RI - India, dan peningkatan

volume perdagangan RI – India dan investasi India di Indonesia, serta peningkatan jumlah

wisatawan asal India sebesar 28.8% dari tahun 2016, dimana pada tahun 2017 sebanyak

485.314 wisatawan India berkunjung ke Indonesia dibanding tahun 2016 sebesar 376.802

wisatawan (data BPS).

Secara umum, meskipun KBRI New Delhi dapat mencapai target yang ditetapkan, namun

tidaklah mudah melaksanakan berbagai kegiatan dengan hanya mengandalkan sumber daya

yang dimiliki KBRI New Delhi, salah satunya adalah minimnya dukungan anggaran. Hal ini

membatasi KBRI New Delhi dalam memperluas jangkauan di berbagai wilayah India. Dengan

luas wilayah yang membentang dari Afghanistan di Barat hingga ke Myanmar di Timur, India

memiliki keberagaman yang cukup tinggi, dengan banyaknya jumlah bahasa, budaya dan

agama. Hal ini terefleksikan pula dalam keragaman sistem politik federalnya, dimana terbagi

antara pemerintah pusat dengan 29 negara bagian dan 7 union territory. Oleh karena itu, KBRI

membutuhkan dukungan anggaran untuk dapat mencakup seluruh wilayah India.

Adapun anggaran DIPA KBRI New Delhi sebesar Rp. 36.779.040.000,- (tiga puluh enam milyar

tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta empat puluh ribu rupiah) dan realisasi belanja selama tahun

2017 adalah sebagai berikut:

Jenis BelanjaPagu Anggaran Belanja

Realisasi Belanja% Realisasi terhadap

Anggaran

Belanja Pegawai Rp. 22.583.635.000 Rp. 19.808.700.115 88%

Belanja Barang Rp. 13.361.561.000 Rp. 12.039.726.469 90%

Belanja Modal Rp. 833.844.000 Rp. 818.944.962 98%

Jumlah Rp. 36.779.040.000 Rp. 32.667.371.546 89%

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

4 | P a g e

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan LKj 2017 KBRI New Delhi merupakan perwujudan komitmen KBRI New

Delhi sebagai salah satu instansi pemerintah yang wajib menerapkan prinsip akuntabilitas dan

good governance. Hal tersebut diatur melalui Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 yang

mewajibkan setiap Instansi Pemerintah untuk menyusun dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP), yang terdiri dari Rencana Strategis (Renstra), Perjanjian Kinerja

(PK), dan Laporan Kinerja (LKj) sebagai rangkaian upaya penyelenggaraan good governance.

Sejalan dengan hal tersebut, KBRI New Delhi menyusun LKj tahun 2017 dengan

mengacu kepada Renstra tahun 2015-2019 dan PK tahun 2017. Adapun penyusunan LKj KBRI

New Delhi ini bertujuan:

a. Menjadi salah satu bentuk media komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan bagi

terwujudnya responsibilitas dan akuntabilitas KBRI New Delhi.

b. Mendorong seluruh unsur KBRI New Delhi untuk dapat melaksanakan perencanaan

program dan kegiatannya secara baik dan benar sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

c. Menjadi masukan dan umpan balik sehingga fungsi dan kinerja KBRI New Delhi dapat lebih

akuntabel, efektif dan efisien.

Landasan juridis formal penyusunan LKj KBRI New Delhi Tahun 2017 mengacu kepada

beberapa ketetapan sebagai berikut:

a. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998

Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan

Nepotisme;

c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

f. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

g. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005-2025;

h. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

5 | P a g e

i. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019;

j. Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum

Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Luar

Negeri dan Perwakilan RI;

B. Tugas dan Fungsi

Perwakilan RI sebagai bagian dari Kementerian Luar Negeri turut melaksanakan fungsi

pelayanan umum dan pemerintahan, dengan sub fungsi hubungan luar negeri, sesuai dengan

Pasal 4 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 tahun 2003 tentang Organisasi

Perwakilan Republik Indonesia. Tugas pokok KBRI New Delhi adalah memperjuangkan

kepentingan bangsa, negara, dan Pemerintah RI serta melindungi Warga Negara Indonesia,

Badan Hukum Indonesia di negara penerima dan/atau Organisasi Internasional, melalui

pelaksanaan hubungan diplomatik dengan negara akreditasi dan/atau organisasi internasional,

sesuai dengan kebijakan politik dan hubungan luar negeri Pemerintah Republik Indonesia,

peraturan perundang-undangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional.

Dalam melaksanakan tugas pokok perwakilan, KBRI New Delhi melaksanakan fungsinya

sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan mengembangkan kerja sama politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan

budaya dengan Republik India;

2. Meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama WNI di luar negeri;

3. Pengayom, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum Indonesia, dalam hal

terjadi ancaman dan/atau masalah hukum di India, sesuai dengan perundang-undangan

nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional;

4. Melakukan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi India;

5. Melakukan kegiatan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal

perwakilan, komunikasi dan persandian;

6. Melaksanakan fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktek internasional.

C. Organisasi dan Sumber Daya

Guna menjalankan fungsi-fungsi tersebut di atas, KBRI New Delhi didukung dengan

sumber daya manusia dan berbagai prasarana penunjang. Struktur Organisasi KBRI New Delhi

mengacu pada Peraturan Menteri Luar Negeri no. SK.06/A/OT/VI/2004/01 tanggal 1 Juni 2004

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

6 | P a g e

pasal 3 dan 4 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan RI New Delhi yang

ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Perwakilan RI New Delhi nomor

046/KP/0018/VII/2011. Untuk tahun 2017, bezetting Home Staff KBRI New Delhi adalah sebagai

berikut:

a. 2 (dua) orang Unsur Pimpinan yang terdiri dari Kepala Perwakilan dan Wakil Kepala

Perwakilan.

b. 12 (duabelas) orang Unsur Pelaksana; dan

c. 3 (tiga) orang Unsur Penunjang;

Unsur Pimpinan adalah Kepala Perwakilan dengan Jabatan Duta Besar Luar Biasa dan

Berkuasa Penuh dan Wakil Kepala Perwakilan.

Unsur Pelaksana adalah para Pejabat Diplomatik dan Konsuler dan Atase Teknis yang masing-

masing melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Politik, Ekonomi, Penerangan Sosial dan

Budaya, Protokol dan Konsuler. Atase Teknis yaitu Atase Pertahanan, Atase Pendidikan, Atase

Perdagangan, PerBINlu.

Unsur Penunjang terdiri dari 2 orang penyelenggara Administrasi dan Kerumahtanggaan

(BPKRT) serta 1 orang penyelenggara komunikasi (Petugas Komunikasi).

Sampai dengan saat ini sarana dan prasarana yang dimilki KBRI New Delhi yaitu 13 (tiga

belas) unit kendaraan dinas, termasuk kendaraan untuk Duta Besar. Adapun status Gedung

yang ada pada lingkungan KBRI New Delhi adalah milik sendiri.

D. Aspek Strategis Organisasi

India merupakan negara terbesar di kawasan Asia Selatan dengan luas wilayah 3,2 juta

ଶ dan jumlah penduduk terbesar kedua di Dunia yakni sebanyak 1,3 milyar penduduk. India

merupakan negara tetangga Indonesia terdekat yang memiliki perbatasan maritim langsung

(antara Union Territory Andaman dan Nikobar dengan Propinsi NAD). Kedua negara terletak di

Samudera Hindia yang merupakan salah satu jalur pintu masuk Selat Malaka yang strategis.

Indonesia juga memiliki kepentingan terkait dengan Zona Ekonomi Eksklusif dan keamanan

maritim dengan India di kawasan. Bagi Indonesia, India merupakan mitra kerja sama dalam isu-

isu pertahanan-keamanan, perdagangan, dan stabilitas kawasan. India merupakan mitra dagang

terbesar ke-4 di dunia (terbesar di Asia Selatan) dan Indonesia merupakan mitra dagang India

terbesar ke-8 di dunia (terbesar di ASEAN).

Dalam hal hubungan bilateral, kerja sama Indonesia–India telah berlangsung baik dan

dinamis. Kedua negara memiliki komitmen untuk memperkuat kesatuan, persatuan dan stabilitas

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

7 | P a g e

dalam negeri yang ditopang oleh pembangunan dan kesejahteraan. India mendukung dan

menghormati integritas wilayah NKRI serta berbagai proses demokratisasi maupun

pembangunan di Indonesia. Hubungan bilateral Indonesia-India berkembang pesat sejak

memiliki New Strategic Partnership tahun 2005 yang ditandatangani oleh Presiden RI dan

Perdana Menteri India pada saat tersebut. Indonesia dan India pun telah memberlakukan

Persetujuan Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana dan Perjanjian Ekstradisi.

Di bidang ekonomi, meskipun penarikan uang kertas telah memicu perlambatan ekonomi

India menjadi 6,1 persen pada kuartal I 2017, India tetap merupakan ekonomi terbesar di

kawasan Asia Selatan. Total perdagangan Indonesia-India pada tahun 2017 adalah sebesar

$18,132 milyar dengan nilai ekspor sebesar $14,083 milyar dan impor sebesar $4,048 milyar.

Di bidang sosial budaya, Indonesia dan India memiliki kedekatan historis yang dapat

membuka peluang lebih besar lagi untuk KBRI New Delhi dalam memperkenalkan Indonesia dan

mendekatkan kedua negara secara intensif melalui promosi seni, budaya, Bahasa, kuliner, dan

produk-produk Indonesia lainnya.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

8 | P a g e

A. Rencana Strategis Tahun 2015-2019

Perencanaan Kinerja KBRI New Delhi sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan

dalam Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2015-2019 yang mencakup visi, misi, tujuan, dan

sasaran strategis sebagai berikut:

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Visi• Menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pelaksanaan Diplomasi Indonesia dengan negaraakreditasi dalam kerangka kemitraan strategis sebagai upaya memperkuat jati diri bangsa danmemajukan kepentingan rakyat sebagai negara maritim.

Misi1. Memperkuat peran KBRI New Delhi dalam penegakan kedaulatan di wilayah maritim Indonesia2. Meningkatkan peran KBRI New Delhi sebagai garda terdepan pelaksanaan diplomasi dalam

kerangka kerja sama kemitraan strategis dengan wilayah akreditasi3. Memperkuat kapasitas KBRI New Delhi yang mumpuni dalam mendukung misi diplomasi yang

berdaulat, berwibawa, dan membumi di wilayah akeditasi

Sasaran Strategis1. Menguatnya peran KBRI New Delhi dalam mendukung Diplomasi Maritim serta kerja sama

bilateral dan isu-isu global.2. Meningkatkan peran KBRI New Delhi dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di

negara akreditasi.3. Peningkatan peran KBRI New Delhi dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan

pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.4. Menguatnya peran Diplomasi Soft Power yang dilakukan oleh KBRI New Delhi di negara

akreditasi.5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI serta pemberdayaan diaspora dengan

pelayanan masyarakat yang merakyat.6. Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel.

Indikator Kinerja Utama1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI New Delhi yang ditindaklanjuti

stakeholders.2. Persentase rencana aksi/inisiatif yang diimplementasikan dari perjanjian/kesepakatan3. Persentase peningkatan Trade, Tourism dan Investment.4. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia.5. Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan.6. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran7. Nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP KBRI New Delhi yang

dilakukan oleh Itjen dan BPO)8. Persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA KBRI New Delhi

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

9 | P a g e

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 telah ditandatangani Menteri Luar Negeri dan

Keppri pada 20 Januari 2017, sebagaimana dimuat pada Lampiran 1. PK 2017 disusun sesuai

dengan RENSTRA KBRI New Delhi 2015-2019 dengan penetapan target sebagai berikut:

No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

(1) (2) (3) (4)

1. Menguatnya peran Perwakilan RI

dalam mendukung diplomasi maritim

dan perbatasan/pengembangan

infrastruktur poros maritim

Indonesia/kerja sama bilateral dan isu-

isu global.

Presentase rekomendasi hasil

kajian komprehensif Perwakilan RI

yang ditindaklanjuti stakeholders

75%

2. Peningkatan peran Perwakilan RI

dalam mendukung peningkatan

pengaruh Indonesia di negara

akreditasi

Presentase realisai rencana

aksi/inisiatif yang

diimplementasikan

75%

3. Peningkatan peran Perwakilan RI

dalam menciptakan nilai manfaat

ekonomi dan pembangunan bagi

kesejahteraan rakyat Indonesia

Persentase peningkatan

perdagangan (Trade).

3%

Persentase peningkatan

´pariwisata (Tourism)

15%

Persentase peningkatan investasi

(Investment)

3%

4. Menguatnya peran soft power

diplomasi yang dilakukan oleh KBRI

New Delhi di negara akreditasi.

Persentase publik di negara

akreditasi yang berpandangan

positif terhadap Indonesia.

94%

5. Meningkatnya pelayanan dan

perlindungan WNI dan BHI serta

pemberdayaan diaspora.

Persentase permasalahan WNI

dan BHI yang diselesaikan.

74%

Persentase responden atau

pengguna jasa yang menyatakan

puas atas pelayanan kekonsuleran.

90%

6. Meningkatnya penerapan manajemen

kinerja dan anggaran yang akuntabel

Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

KBRI New Delhi yang dilakukan

Itjen dan BPO

75.00 (BB)

Persentase Realisasi Anggaran

(SP2D) terhadap Alokasi DIPA

Perwakilan RI

100%

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

10 | P a g e

C. Anggaran Tahun 2017

DIPA KBRI New Delhi untuk Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Program Kegiatan Ouput Pagu Anggaran

Program Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya

Penyelenggaraan

Diplomasi & Kerja

sama Internasional

Perwakilan RI

Layanan Perkantoran Rp.22.583.635.000

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Kementerian Luar

Negeri

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Perwakilan Ri di LN

Layanan Internal (Overhead) Rp.833.844.000

Program

Pelaksanaan

Diplomasi & Kerja

sama Internasional

pada Perwakilan RI

di LN

Penyelenggaraan

Diplomasi & Kerja

sama Internasional

Bantuan Delegasi RI Rp.428.409.000

Kerja sama Bilateral/Regional

/MultilateralRp.693.523.000

Pameran/ Promosi Rp.2.254.796.000

Pembinaan Masyarakat Indonesia

di Wilayah AkreditasiRp.705.045.000

Perlindungan WNI/BHI Rp.218.103.000

Pelayanan Kekonsuleran Rp.199.193.000

Inisiatif/ Rekomendasi yang

DisampaikanRp.254.044.000

Total Pagu Rp.36.799.040.000

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

11 | P a g e

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Gambaran Umum Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017

Secara garis besar, tingkat capaian kinerja KBRI New Delhi pada tahun 2017 dapat

disampaikan sebagai berikut:

1. Sasaran Srategis 1 (Menguatnya peran KBRI New Delhi dalam penegakan kedaulatan di

wilayah maritim Indonesia)

Pemri telah berhasil menyakinkan Pemerintah India untuk memulai pembahasan mengenai

batas maritim Indonesia dan India untuk kawasan ZEE, pertemuan diadakan pada 1-2 Juni

2017 di New Delhi. Selain bermanfaat bagi penegakan kedaulatan Indonesia, adanya

pertemuan tersebut juga telah menunjukkan kepada dunia tentang diplomasi maritim antara

Indoneisa dan India dalam menentapkan batas Maritim ZEE sesuai Hukum Internasional

termasuk UNCLOS 1982. Pemri juga telah menyelenggarakan seminar maritim yang pertama

kali diadakan oleh KBRI New Delhi pada tanggal 19 Juli 2017 di New Delhi, bekerjasama

dengan National Maritime Foundation (think thank India yang fokus di bidang maritim). Seminar

telah menghasilkan beberapa rekomendasi kerjasama maritim Indonesia-India yang dapat

ditindaklanjuti.

2. Sasaran Strategis 2 (Peningkatan peran KBRI New Delhi sebagai garda terdepan

pelaksanaan diplomasi dalam kerangka kerja sama kemitraan strategis dengan wilayah

akreditasi)

KBRI New Delhi merupakan perpanjangan tangan Kemlu/Pemri untuk mendorong peningkatan

hubungan bilateral dengan negara akreditasi baik dalam konteks bilateral, regional dan

multilateral. Diantaranya melakukan koordinasi, konsultasi dengan pihak-pihak terkait di negara

akreditasi dalam memfasilitasi berbagai kunjungan Delegasi RI baik sebagai implementasi

rekomendasi kebijakan dari KBRI New Delhi maupun untuk menghadiri pertemuan-pertemuan

bilateral, regional, maupun multilateral pada tahun 2017, diantaranya: kunjungan Menko

Polhukam, Kemkumham, ASEAN-India SOM, Delhi Dialogue, IORA-CEPA, IOC, fasilitasi riset

akademisi Universitas Indonesia, dan pertemuan-pertemuan AALCO maupun ANDC. KBRI

New Delhi juga telah melakukan kegiatan penggalangan bagi pencalonan Indonesia padaorganisasi internasional yaitu IFAD, FATF, IAEA, CRPD, FAO, CAC, dan anggota tidak tetap

DK PBB 2019-2020. Selain itu, KBRI New Delhi juga menyusun bahan masukan untuk pimpinan

di Pusat dalam bentuk Laporan Khusus diberbagai bidang, utamanya politik.

3. Sasaran Srategis 3 (Peningkatan peran KBRI New Delhi dalam menciptakan nilai manfaat

ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia)

Hubungan perdagangan Indonesia-India mengalami peningkatan selama periode Januari-

Desember 2017. Total perdagangan Indonesia dan India selama periode tersebut sebesar US$

20,03 miliar. Jumlah tersebut meningkat sebesar 28,38% dibandingkan periode yang sama

tahun 2016. Hubungan perdagangan Indonesia dan India didominasi oleh sektor non migas

dengan pangsa sebesar 98,24% dari total perdagangan Indonesia dan India.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

12 | P a g e

Sementara itu, untuk kerja sama investasi RI-India menunjukkan peningkatan yang cukup

signifikan pada tahun 2017. Berdasarkan statistik BKPM, realisasi investasi India di Indonesia

pada Januari-September 2017, berada di posisi ke-16 dengan nilai realisasi mencapai US$

286,6 juta. Mengalami peningkatan 420,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama di

tahun 2016 dengan realisasi investasi mencapai US$ 55,04 juta.

Sebagai upaya untuk memelihara kondisi perdagangan yang telah terbangun sekian lama,

KBRI New Delhi senantiasa berusaha untuk menjawab setiap tantangan yang dihadapi dan

mengambil kesempatan atas potensi yang dimiliki. Adapun target kondisi perdagangan

Indonesia yang diharapkan di masa mendatang adalah (1) Angka ekspor-impor meningkat, baik

volume maupun nilai dalam surplus neraca perdagangan. Hambatan nontarif teratasi dengan

terciptanya kerja sama yang kuat antar simpul pemerintah. (2) Peningkatan akses pasar melalui

beberapa upaya, antara lain: penetrasi pasar melalui Perwakilan RI, serta keikutsertaan dalam

berbagai pameran potensial.

4. Sasaran Strategis 4 (Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI

New Delhi)

Dalam rangka memperkuat peran soft power diplomasi, KBRI New Delhi telah melakukan

serangkaian upaya untuk meningkatkan citra positif Indonesia di mata masyarakat India melalui

berbagai program seperti pameran, promosi (termasuk melalui media online), seminar dan

penawaran beasiswa Pemri kepada pelajar India. Hubungan Indonesia-India di bidang sosial

budaya menunjukkan adanya peningkatan. Kedekatan budaya dan sejarah antara Indonesia

dan India semakin dipromosikan guna mendapat peningkatan people-to-people, tingginya

pengguna media sosial di India untuk mengakses media online KBRI, meningkatnya

pertumbuhan ekonomi kedua negara, dan meningkatnya partisipasi dan kehadiran publik India

pada setiap kegiatan KBRI.

5. Sasaran Strategis 5 (Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI / BHI)

Perlindungan WNI/BHI merupakan prioritas pelaksanaan tugas Perwakilan. Saat ini jumlah WNI

yang tercatat di wilayah kerja KBRI New Delhi sebanyak 421 jiwa dan diperkirakan terdapat 600

orang WNI tinggal di negara-negara bagian wilayah akreditasi KBRI New Delhi khususnya kota-

kota besar seperti New Delhi, Kolkata, Gurgaon, Noida, dan Aligarh. Mereka terdiri dari berbagai

path of life seperti WNI keturunan India, WNI menikah dengan warga asing, mahasiswa, dan

profesional.

Dalam diplomasi perlindungan WNI di wilayah kerjanya KBRI New Delhi kasus-kasus

perlindungan WNI pada umumya terkait nelayan yang terdampar maupun memasuki wilayah

India tanpa izin, masalah wisatawan Indonesia di India, maupun pendaratan darurat pesawat

terbang yang membawa jemaah umrah dan haji karena sakit. Upaya pelaksanaan pelayanan

kekonsuleran KBRI yakni pelayanan yang tanggap, cepat dan ramah sesuai aturan, serta

mengupayakan pelayanan warung kekonsuleran dan pelaksanaan sosialisasi peraturan terkait

WNI dengan pendekatan “jemput bola” (mendatangi ke lokasi kantong-kantong WNI).

B. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) KBRI New Delhi

Capaian IKU diperoleh dengan membandingkan realisasi kinerja dengan target kinerja yang telah

ditetapkan dalam Renstra KBRI New Delhi Tahun 2015-2019 dan PK tahun 2017. Secara

keseluruhan Capaian Kinerja KBRI New Delhi tahun 2017 sebesar 145% dari target yang

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

13 | P a g e

ditetapkan dalam dokumen PK tahun 2017. Secara keseluruhan, capaian tersebut dirangkum

dalam tabel berikut:

No Sasaran IKU Target Capaian Informasi Kinerja Jumlah Realisasi Data

Dukung

1 Menguatnya

peran KBRI

New Delhi

dalam

penegakan

kedaulatan di

wilayah maritim

Indonesia

Persentase

rekomendasi hasil

kajian

komprehensif KBRI

New Delhi yang

ditindaklanjuti

stakeholder

75% 74% Pendekatan kepada

stakeholders

23 kali 20 kali Laporan

Membangun networking

dgn stakeholders

40 kali 30 kali

Seminar/diskusi 2 kali 1 kali

Fasilitasi kunjungan 10 kunjungan 12 kunjungan

2 Peningkatan

peran KBRI

New Delhi

dalam

mendukung

peningkatan

pengaruh

Indonesia di

negara

akreditasi

Presentase

realisasi rencana

aksi/inisiatif yang

diimplementasikan

75% 75% Pelaksanaan mekanisme

bilateral

9 kali 6 kali Laporan

Nota

DiplomatikPenggalangan dukungan

bagi pencalonan Indonesia

di OI

8 dokumen 8 dokumen

3 Peningkatan

peran KBRI

New Delhi

dalam

menciptakan

nilai manfaat

ekonomi dan

pembangunan

bagi

kesejahteraan

rakyat

Indonesia.

Persentase

peningkatan trade

3% 28% Data ekonomi

inteligen/market survei

yang disusun

30 dokumen 3 dokumen Laporan

Persentase

peningkatan

investment

3% 421% Menyelenggarakan

kegiatan promosi dan

pameran perdagangan dan

investasi

USD 56,69 juta USD 286,6 juta Laporan

dan

data

statistik

Fasilitasi penyelesaian

kasus atau sengketa

investasi

2 kasus 1 kasus Laporan

dan

data

statistik

Fasilitasi kunjungan misi

dagang dari dan ke

Indonesia

7 laporan 7 laporan Laporan

dan

data

statistik

Persentasi

peningkatan

tourism

15% 28,71% Pelaksanaan 2 kali

pameran/promosi industry

pariwisata Indonesia

433.322 orang 485.000 orang Laporan

4 Menguatnya

peran soft

power

diplomasi yang

dilakukan oleh

KBRI New Delhi

Persentase publik

di India yang

berpandangan

positif terhadap

Indonesia

94% 93,8% Mendukung 3 kali misi

kesenian/kebudayaan

Indonesia di negara

akreditasi

500 orang 400 orang Laporan,

press

release

Melaksanakan 2 kali

festival Indonesia di negara

akreditasi

500 orang 450 orang Laporan,

press

release

Melakukan 10 kali upaya

pembinaan dan

pemberdayaan

masyarakat Indonesia di

negara akreditasi

400 orang 300 orang Laporan,

press

release

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

14 | P a g e

Melakukan 5 kali upaya

pemberdayaan

keberadaan para peserta

program

beasiswa/pelatihan di

negara akreditasi dalam

mendukung program KBRI

22 orang 22 orang Laporan,

press

release

Meningkatkan kualitas

pengelolaan media sosial

(website/twitter/facebook)

KBRI New Delhi

500 orang 1996 orang Data

statistik

Diseminasi informasi

tentang Indonesia

10

dokumen/orang

9

dokumen/orang

Dokumen

5 Meningkatnya

pelayanan dan

perlindungan

WNI/BHI serta

pemberdayaan

diaspora

Persentase

Permasalahan WNI

dan BHI di Luar

Negeri yang

diselesaikan

74% 74% Pemulangan 2 WNI

bermasalah

2 orang 41 orang Laporan

Koordinasi dan konsultasidengan pihak terkait diIndonesia dan negaraakreditasi terkaitpermasalahan WNImelalui:

a. Dua kali kunjungan kenegara bagian

b. Kunjungan keIndonesia

3 kegiatan 5 kegiatan Laporan

Pelayanan 9000 dokumen

kekonsuleran bagi WNI

dan WNA

9000 dokumen 6.433 dokumen Dokumen

Kunjungan/sosialisasi

kekonsuleran ke kantong-

kantong WNI sebanyak 4

kali

150 orang 150 orang Laporan

Persentase

responden atau

pengguna jasa

yang menyatakan

puas atas

pelayanan

kekonsuleran

90% 90% Pelayanan kekonsuleran 500 orang 200 orang Laporan

6 Meningkatnya

Penerapan

manajemen

kinerja dan

anggaran yang

akuntabel

Nilai hasil evaluasi

akintabilitas kinerja

instansi pemerintah

(AKIP KBRI New

Delhi yang

dilakukan Itjen dan

BPO)

Persentase

realisasi anggaran

(SP2D) terhadap

alokasi DIPA KBRI

New Delhi

BB

75

CC Melakukan rapat

penyusunan dokumen

AKIP KBRI New Delhi

8 dokumen 4 dokumen Dokumen

100% 89% Melakukan kegiatan

dukungan administrasi dan

operasional perkantoran

Rp.

36.779.040.000

Rp.

32.667.371.546

Mengadakan sarana dan

prasarana Perwakilan

0

Total Capaian 145 %

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

15 | P a g e

Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016

Secara umum dapat disampaikan sebagai berikut:

IKU

Capaian

Kinerja

2016

Capaian Kinerja

2017

IKU 1:

Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI New

Delhi yang ditindaklanjuti stakeholders.85%

74%

IKU 2:

Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi

dokumen perjanjian/kesepakatan.70%

75%

IKU 3:

Persentase peningkatan Trade, Tourism dan Investment.

Trade

Investment

Tourism

5%

5%

5%

28%

421%

28%

IKU 4:

Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif

terhadap Indonesia.95%

93,8%

IKU 5:

Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan. 65%74%

IKU 6:

Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan

puas atas pelayanan kekonsuleran100%

100%

Catatan: Realisasi capaian kinerja KBRI New Delhi tahun 2017 dibanding tahun 2016 sangat

meningkatkat pesat. Target yang dicapai, khususnya terkait peningkatan nilai perdagangan dan

investasi sangat kecil. Capaian yang melebihi target tersebut telah mencanangkan Atdag KBRI New

Delhi menjadi Atdag dengan capaian perdagangan tertinggi nomer satu. Pertumbuhan ekonomi India

yang positif dan kemudahan investasi di Indonesia, selain promosi yang dilakukan oleh KBRI New Delhi

merupakan faktor penentu dalam menunjang peningkatan yang sangat tinggi dalam perdagangan dan

Investasi kedua negara, melebih target yang sudah ditetapkan.

Selain itu, capaian kunjungan wisatawan asing India ke Indonesia dan follower twitter KBRI New Delhi

menunjukkan persentase peningkatan yang sangat tinggi. Untuk capaian kunjungan wisatawan,

peningkatan tersebut karena promosi yang dilakukan oleh KBRI dan juga Kementerian terkait (a.l.

Pariwisata), juga diindikasikan karena keterkaitan sejarah dan budaya dengan Indonesia dan juga

memanfaatkan penduduk India dengan income menengah keatas.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

16 | P a g e

Realisasi Capaian kinerja Tahun 2017 dibandingkan dengan target Target Jangka Menengah

Capaian kinerja 2017 pada beberapa sasaran strategis telah melampaui target, terutama terkait

dengan Persentase Peningkatan Trade, Tourism, dan Invesment dan Prosentase Publik Yang

Berpandangan Positif terhadap Indonesia, sehingga perlu adanya revisi target capaian kinerja KBRI

New Delhi jangka menengah tahun 2015-2019.

C. Analisis Pencapaian Sasaran

Pengukuran kinerja pencapaian Sasaran Strategis melalui IKU setidaknya dapat memberikan

informasi tingkat keberhasilan KBRI New Delhi dalam pencapaian sasaran yang ditetapkan. Meskipun

bukan merupakan ukuran yang eksak, hasil pengukuran tersebut memberikan indikasi sejauh mana

KBRI New Delhi mencapai sasaran startegis yang telah ditetapkan.

1. Sasaran Srategis 1 (Meningkatnya dukungan negara akreditasi India terhadap kedaulatan

NKRI/pembangunan infrastruktur kemaritiman/kerja sama bilateral dan isu-isu global)

a. Analisis Kegiatan

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini, telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan

ukuran Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI New Delhi yang ditindaklanjuti

stakeholder. Dalam kaitan ini, KBRI telah melakukan serangkaian kegiatan mendukung

pencapaian kinerja ini antara lain sebagai berikut:

1. Kunjungan Utusan Khusus Mantan Menlu RI Dr. Nur Hassan Wirajuda, 9 Februari 2017

Dr. Nur Hassan Wirajuda berkunjung ke New Delhi

tanggal 9 Februari 2017 sebagai utusan khusus

Presiden RI untuk menyerahkan surat undangan dari

Presiden RI kepada PM Narendra Modi pada

Leader’s Summit in Commemoration of the 20th

Anniversary of IORA yang akan dilaksanakan di

Jakarta tanggal 7 Maret 2017. Dr. Wirayudha

diterima Menteri Negara urusan Luar Negeri V.K

Singh.

2. Kunjungan Kehormatan Wapres India kepada Presiden RI dan pertemuan dengan

Wapres RI di sela-sela KTT IORA, Jakarta, 7 Maret 2017.

Wapres India sampaikan minat untuk berinvestasi di Indonesia, salah satunya dalam bidang

pertahanan. Kedua Wapres sepakat untuk memajukan IORA terutama untuk menciptakan

kawasan dan laut yang damai. Terdapat keinginan India untuk membangun IORA center of

excellence untuk memperkuat kepedualian kawasan perairan di salah satu kota pelabuhan

di India. Selain itu, negara-negara IORA dihimbau agar memberikan zero tolerance kepada

negara sponsor terorisme. Wapres India juga mengundang Wapres RI berkunjung ke India

dalam waktu dekat.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

17 | P a g e

3. Rekomendasi hasil kehadiran Menko Polhukam RI pada the 3rd Counter-Terrorism

Conference di New Delhi, 14-15 Maret 2017

Menteri Koordinator Bidang

Politik, Hukum dan

Keamanan RI Wiranto

menjadi tamu kehormatan

pada acara Counter

Terrorism Conference 2017

yang diselenggarakan oleh

the India Foundation bekerja

sama dengan Pemerintah

Negara Bagian Haryana di

New Delhi, tanggal 14 Maret

2017. Konferensi yang

dilaksanakan kali ketiga

oleh Indian Foundation ini

mengangkat tema “Terrorism in the Indian Ocean Region” dan dibuka oleh Wapres India M.

Hamid Ansari. Menko Polhukam dalam pidatonya menyampaikan ancaman serius aksi

terorisme dengan memaparkan kecendrungan terkini aksi terorisme di kawasan Asia

Tenggara dan menjelaskan upaya serius pemerintah Indonesia dalam menanggulangi

persoalan radikalisme diantaranya melalui program deradikalisasi.

4. Rekomendasi tentang cyber security hasil kunjungan Menko Polhukam RI ke New

Delhi, 14 Maret 2017

Pada kunjungan ini Menko Polhukam

menyampaikan keinginan Pemri untuk mempererat

kerja sama khususnya dalam bidang keamanan

melalui rencana pembentukan dialog keamanan

RI-India. Menko Wiranto melakukan kunjungan

kehormatan kepada Wapres India M. Hamid Ansari

dan melakukan pertemuan bilateral dengan Hon.

Kiren Rijiju, Menteri Negara Urusan Dalam Negeri

India.

5. Pelaksanaan The 2nd Joint Working Group on Drugs Indonesia-India, Jakarta, 26-27

April 2017

Pada tanggal 26-27 April 2018 di Jakarta telah diselenggaraan the 2ndBilateral Working

Group on Combating Illicit Trafficking in Narcotic Drugs, Psychotropic Substances and its

Precursor. Kegiatan ini merupakan hasil tindak lanjut rekomendasi KBRI New Delhi tentang

kerja sama penanggulangan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang. Pemerintah

India diwakili oleh pejabat dari Narcotics Control Bereau India.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

18 | P a g e

6. Kunjungan Menteri Negara Urusan Luar Negeri bertemu Menlu RI di sela-sela IORA

Blue Economy Conference, Jakarta, 10 Mei 2017

Menlu RI melakukan pull asidebilateral meeting dengan MenteriNegara Urusan Luar Negeri India,M.J Akbar di sela sela BlueEconomy Conference 10 Mei 2017.Beberapa isu utama yang diangkatkeduanya antara lain: 1) Perlunyasuatu mekanisme gunamengidentifikasi agenda, prioritasdan langkah ke depan dalamkemitraan strategis kedua negara, 2)Harapan India agar Indonesia dapat mendukung joint patrol di selat Malaka, 3) RencanaIndia menyelenggarakan konferensi deradikalisasi dan berharap partisipasi tingkat tinggiIndonesia, 4) Usulan India untuk menjajaki pelaksanaan dialog trilateral antara India-Indonesia-Jepang, 5) Pemri berharap PM India dapat mengunjungi Indonesia di paruhkedua 2017 atau tahun 2018, 6) Dalam konteks IORA Indonesia berharap agar Australia,Indonesia, India, dan Afrika Selatan dapat menjadi motor penggerak kerja sama khususnyadalam maritime security and safety.

7. Patroli Terkordinasi India-Indonesia, Port Blair, 10-25 Mei 2017

Untuk meningkatkan

hubungan pertahanan

antara Indonesia dan

India di bidang operasi

militer (interoperabilitas

laut), TNI Angkatan

Laut dengan Angkatan

Laut India telah

menggelar Patroli

Terkoordinasi (Patkor)

Indindo 29/2017 yang secara resmi dibuka oleh Senior Officer AL India, Commodore

Ashutosh Ridhorkar (NAVCC). Pemri diwakili oleh KOmandan Satuan Tugas Letkol

laut (P) Bagus Badari yang merupakan Danlanal Tanjung Asahan. Patkor

melibatkan KRI Sutedi Senapotra 378, Pesud CN-861, Karmuk P64, Pesud Dornier

IN 235, dan unsur Indian Navy. Upacara penutupan dilakukan di Lantamal I Belawan

pada tanggal 25 Mei 2018.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

19 | P a g e

8. Pelaksanaan Diskusi Teknis Delimitasi Batas Maritim ZEE RI-India, New Delhi, 1-2

Juni 2017

Delri dipimpin oleh Direktur Hukum dan

Perjanjian Kewilayahan dan

beranggotakan Tim Teknis Penetapan

Batas Maritim yang terdiri dari

Kementerian Pertahanan, Markas

Besar TNI, Markas Besar TNI-AL,

Badan Informasi Geospasial, Pusat

Hidro-Oseanografi TNI-AL, Direktorat

Asselteng, KBRI New Delhi dan

perwakilan dari Kemenko Kemaritiman

melakukan Pertemuan Teknis

Penetapan Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) RI-India di New Delhi pada tanggal 1-2

Juni 2017. Delegasi India dipimpin oleh Dr. V.D. Sharma, Joint Secretary (Legal and

Treaties Division), Ministry of External Affairs (MEA) dan beranggotakan Chief

Hydrographer to the Government of India, perwakilan Southern Division MEA, UNES

Division MEA, Legal and Treaties Division MEA, dan Ministry of Earth Sciences/NCAOR.

Kedua negara membahas mengenai batas ZEE kedua Negara.

9. Rekomendasi tentang potensi kerja sama maritim RI - India, hasil dari Seminar

Maritim “India’s Act East and Indonesia’s Global Maritime Fulcrum: Exploring

Potential for Future Cooperation”, New Delhi, 19 Juli 2017

KBRI New Delhi bekerja sama dengan National

Maritime Foundation (NMF) India

menyelenggarakan seminar “India’s Act East and

Indonesia’s Global Maritime Fulcrum: Exploring

Potential for Future Cooperation” di New Delhi,

19 Juli 2017. Seminar membahas mengenai

perkembangan kemaritiman di Indonesia-India

dan mengidentifikasi potensi kerja sama maritim

kedua negara.

10. Partisipasi Pemri pada Delhi Dialogue IX, New Delhi, 4-5 Juli 2017

Pertemuan Delhi Dialogue IX dengan

tema “Charting the course for India-

ASEAN relations for the Next 25 Years”

diselenggarakan di New Delhi, India pada

tanggal 4-5 Juli 2017. Delegasi Indonesia

pada pertemuan tersebut dipimpin oleh

Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN

dengan didampingi oleh pejabat/staf Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, PTRI ASEAN,

dan KBRI New Delhi. Dari unsur track 2, Prof. Anak Agung Banyu Perwita dari President

University, Bekasi, Jawa Barat berpartisipasi menjadi pembicara dalam salah satu sesi

akademik.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

20 | P a g e

11. Penyelenggaraan the 3rd Australia-India-Indonesia Trilateral Dialogue on Indian

Ocean, 21 November 2017

Pemri diwakili oleh Direktorat KSIA

Aspasaf bersama-sama dengan India and

Indoan Ocean Branch DFAT Australia,

Kemlu India, dan ICWA (think tank India)

telah mengadakan Trilateral Dialogue on

Indian Ocean (TDIO) ke-3 di New Delhi.

Pertemuan tersebut menghasilkan: 1)

diperlukan code of conduct yang mengikat di kawasan, 2) perlunya pembentukan institutional

IORA untuk manajemen perikanan khususnya untuk IUU Fishing, 3) mengikutsertakan chair

dan vice chair IORA yaitu Afsel dan UEA pada pertemuan berikutnya, dsb. Selain itru diperlukan

studi kmprehensif mengenai IUU Fishing, pembentukan regional plan of action, sharing

experiences and best pracitices dalam penangangan IUU Fishing, dan melibatkan industri

perikanan dalam memajukan kerja sama perikanan.

12. Co-chair the 15th ARF Inter Sessional Meeting on Counter Terrorism and

Transnational Crime, Semarang, 6-7 April 2017

Indonesia dan India telah menjadi

Co-chair pada pertemuan ke-15

ASEAN Regional Forum Inter

Sessional Meeting on Counter

Terrorism and Transnational Crime

yang diadakan di Semarang pada

tanggal 6-7 April 2017. Pertemuan

tersebut merupakan pertama

kalinya pembahasan trafficking in

person pada forum regional

tersebut.

13. Pelaksanaan Forum Office Consultation (FOC) Indonesia-India ke-IV, New Delhi, 17

Desember 2017

Dubes Desra Percaya, Dirjen Aspasaf

telah memimpin Delri pada pertemuan

ke-4 FOC di New Delhi, 15 Desember

2017. India dipimpin oleh Dubes Preeti

Saran, Secretary East Kemlu India.

Pertemuan telah membahas

perkembangan dan evaluasi

pelaksanan kemitraan startegis

Indonesia-India diberbagai bidang,

termasuk implementasi dari

pertemuan dan kesepakatan kedua pihak sebelumnya serta mengidentifikasi potensi kerja

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

21 | P a g e

sama baru yang dapat diadakan di masa yang akan datang. FOC juga membahas hal-hal

yang dapat dilakukan untuk mendorong Perdana Menteri India berkunjung ke Indonesia.

Kedua pihak juga membahas perkembangan kerja sama ASEAN-India, IORA, dan berbagai

kerja sama di dalam badan-badan PBB. Terdapat kesepakatan untuk meningkatkan sense

of urgency para stakeholder dalam peningkatan kemitraan strategis kedua negara. Dirjen

Aspasaf juga berkesempatan bertemu dengan Menteri Negara Urusan Luar Negeri Kemlu

India, V.K. Singh, untuk mendiskusikan upaya bersama dalam meningkatkan kemitraan

strategis khususnya bidang pertahanan dan keamanan, ekonomi, perdagangan, dan

investasi.

b. Hambatan dan Upaya Yang Perlu Ditingkatkan

Dalam upaya pencapaian sasaran strategis 1 ini KBRI menemukan berbagai hambatan di

antaranya adalah kebijakan satu pintu Kemlu India, berimbas pada proses konfirmasi

pertemuan maupun konfirmasi posisi India. Sehingga, respon dari pihak-pihak terkait di

negara akreditasi terhadap suatu usulan pertemuan/program yang disampaikan KBRI

membutuhkan waktu lebih lama. Tidak jarang, suatu penjadwalan tertentu dapat dibatalkan

secara tiba-tiba oleh pihak setempat. Demikian halnya dengan permintaan pertemuan dari

Delri sering terdapat pembatalan tiba-tiba sehingga menjadi catatan di pihak India, ketika

permintaan serupa datang dari instansi Delri yang sama cenderung diperlambat.

Terhadap beberapa hambatan di atas, KBRI perlu terus meningkatkan pendekatan yang

aktif dan intensif terhadap semua kalangan, baik instansi maupun kalangan masyarakat,

media massa dan swasta. Pendekatan personal diperlukan terhadap semua kalangan

karena dalam banyak hal sangat berpengaruh terhadap efektivitas realisasi hubungan dan

kerja sama yang telah dijalin.

2. Sasaran Strategis 2 (Peningkatan peran KBRI New Delhi dalam mendukung peningkatan

pengaruh Indonesia di negara akreditasi)

a. Analisis Kegiatan

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini, telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan

ukuran Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dokumen

perjanjian/kesepakatan. Dalam kaitan ini, KBRI telah melakukan serangkaian kegiatan guna

pencapaian kinerja ini yaitu sebagai berikut:

1. Fasilitasi Kunjungan Delegasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, New

Delhi, 2-7 April 2018

Delegasi dari Direktorat Pidana,

Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia melakukan kunjungan kerja ke New

Delhi, India, tanggal 2-7 April 2017 dalam

rangka melakukan studi mengenai sistem

grasi dan bertukar informasi mengenai

sistem hukum pidana di masing-masing

negara. Delegasi dipimpin Direktur Pidana

dan Kriminal dan telah melakukan

pertemuan dengan Secretary Departement

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

22 | P a g e

of Legal Affairs Ministry of Law and Justice, Jaksa Agung Muda (Solicitor General of India),

Director General Bureau of Police Research and Development, dan Director General

(Prisons) Ministry of Home Affairs.

2. Fasilitasi Pertemuan 19th ASEAN - India Senior Official’s Meeting (AISOM), New Delhi,

5-6 April 2017

Delegasi RI dipimpin oleh Direktur Kerja

Sama Eksternal ASEAN Pertemuan ke-

19 ASEAN-India SOM diselenggarakan

di New Delhi, India, 5-6 April 2017.

Pertemuan ke-19 ASEAN-India SOM

telah membahas review kemajuan dan

capaian kerja sama ASEAN-India,

perkembangan di ASEAN dan India,

tukar pandangan mengenai isu regional

dan internasional, pembahasan arah ke

depan kemitraan strategis ASEAN-India, serta persiapan Pertemuan ASEAN-India

mendatang.

3. Fasilitasi Kunjungan delegasi BPPK Aspasaf dalam rangka Policy Dialogue and

Discussion “Prospek Pembentukan IORA Comprehensive Economic Partnership

Agreement (IORA-CEPA)”

Tim Kajian Mandiri P3K2 Aspasaf, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan

(BPPK) Kemlu telah melakukan penelitian lapangan (field research) di Mumbai dan New

Delhi, India pada tanggal 22-26 Mei 2017. Penelitian lapangan dilakukan dalam rangka

pengumpulan data lapangan (primer dan sekunder) untuk menjajaki fisibilitas pembentukan

IORA CEPA (Comprehensive Economic Partnership).

4. Fasilitasi Kepala BPPK Kemlu sebagai narasumber pada the 2nd Indian Ocean

Conference, Colombo, 31 Agustus 2017 – 1 September 2017

Memenuhi undangan Kemlu India kepada

Menlu RI, Dr. Siswo Pramono, Kepala

Badan Pusat dan Pengkajian Kebijakan

Kemlu telah menjadi salah satu

narasumber pada the 2nd Indian Ocean

Conference dengan tema presentasi

“Prospect of Peace in Indian Ocean: SWOT

Analysis”. Konferensi diadakan di Colombo

pada tanggal 31 Agustus - 1 September

2017. Konferensi menghadirkan 35 narasumber dan dihadiri oleh perwakilan dari 25 negara.

Prime Minister dan Presiden Sri Lanka turut menjadi narasumber pada program yang

diadakan oleh India Foundation salah satu think tank ternama India bekerja sama dengan

RSIS sebuah think tank Singapura, dan NIFS yang merupakan lembaga riset Sri Lanka.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

23 | P a g e

5. Fasilitasi Riset di Bidang Hukum Maritim oleh Prof. Melda Kamil Ariadno, Universitas

Indonesia, New Delhi, Gujarat, Mumbai, Delhi, 28 Agustus-8 September 2017

Dalam rangka penelitian di bidang hukum kemaritiman, Tim peneliti Universitas Indonesia

yang terdiri dari Profesor Melda Kamil

Ariadno, Dekan Fakultas Hukum, dan

satu orang staf, mengunjungi beberapa

kota di India (New Delhi, Gujarat, dan

Mumbai). Tim Peneliti telah melakukan

pertemuan dengan berbagai pihak

terkait di India, diantaranya: Jawaharlal

Nehru University, Indian Coast Guard,

Gujarat National Law University, dan

pihak berwenang di Mumbai.

6. Inisiatif Briefing Non Resident Ambassador di New Delhi “Indonesia-Africa Relations:

Exploring potentials for Future Cooperation”, 27 - 28 September 2017

Briefing dilakukan kepada 5 Dubes Afrika non-resident, yaitu: Burkina Faso, Eritrea,

Republik Demokratik Kongo, Mali dan Niger. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan

ruang bagi pertukaran informasi dan mengidentifikasi peluang-peluang potensial dalam

meningkatkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Pertemuan dihadiri oleh

Kelima Dubes Afrika tersebut dengan menghadirkan narasumber dari Pusat diantaranya:

Direktur Afrika Kemlu, Staf Setditjen Multilateral Bagian Pencalonan Kemlu, Staf Direktorat

Kerja Sama Teknik Kemlu, Direktur Eximbank Indonesia, Perusahaan gas Negara, dan PT.

WIKA.

7. Fasilitasi Delri dalam GCCS 2017, 23

Delri diketuai oleh Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi Informasi dan Aparatur

Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, dan juga terdiri dari perwakilan

dari Lembaga Sandi Negara, telah menghadiri GCCS 2017 pada tanggal 23-24 November

2017 di Aerocity, New Delhi. Partisipasi Pemri pada konferensi ini adalah untuk turut

memonitor perkembangan cyber security di tataran internasional, sehubungan dengan

penataan cyber space yang tengah dilakukan Pemri.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

24 | P a g e

8. KBRI Menghadiri pertemuan liaison officer AALCO ke-339, New Delhi, 26 Oktober

2017

Pertemuan AALCO dihadiri oleh 20 LO dari negara anggota AALCO, antara lain: Indonesia,India, Jepang, Cyprus, Brunei Darusalam, Singapura, Nepal, Mesir, Tiongkok, AfrikaSelatan, Iraq dan Iran. Agenda pertemuan ke-339 membahas isu-isu antara lain: Adoptionof the 338th Agenda Meeting, terdapat beberapa revisi wording pada dokumen,pengumuman tentang kegiatan AALCO bulan Oktober 2017 (Sekjen menghadiri Simposiumhukum humanitarian oleh ASEAN Institute for Peace and Reconciliation, InternationalCommittee of the Red Cross, dan Office of the Presidential Adviser on the Peace Processdi Philippina, 2-3 Oktober 2017, AALCO bekerja sama dengan UNHCR, telah mengadakanStakeholders Meetings on Global Compact on Refugees pada tanggal 29 Oktober 2017 diNew Delhi, dan menghadiri Legal Advisors Meeting di PBB, New York, pada tanggal 24Oktober 2017), pengumuman tentang kenaikan kontribusi anggota AALCO 2018 dan 2019karena adanya keputusan the 7th Pay Commission tentang kenaikan gaji pegawai lokalberdasarkan hukum setempat.

9. KBRI menghadiri pertemuan liaison officer AALCO ke-340, New Delhi, 30 November2017Pada pertemuan ini kembali membahas tanggapan negara anggota AALCO mengenai duaalternatif kenaikan kontribusi periode 2018-2019 yang telah disusun oleh SekretariatAALCO. Sekjen AALCO juga mengumumkan tentang akan diadakannya peringatan The61st Constitution Day of AALCO, pada bulan November 2017 di New Delhi. LO dimintauntuk menyampaikan tanggapan dari pemerintah pusat masing-masing.

10. Dubes RI menghadiri peringatan ke-61 Hari Konstitusi AALCO, 10 November 2017,ITC Hotel Maurya, New Delhi.

Peringatan ke-61 Hari Konstitusi AALCOdiharapkan dapat meningkatkan keeratan kerjasama dan partisipasi antar negara anggotaterutama dalam hal menegakkan kerangkahukum internasional dan sebagai forumkonsultasi antar negara-negara Asia dan Afrikayang menjadi anggota AALCO. Sekjen AALCOjuga mengharapkan agar AALCO dapatberperan maksimal dan memberikan manfaatbagi negara anggotanya.

11. Upaya penggalangan dukungan bagi pencalonan Indonesia di berbagai organisasiinternasional

Sepanjang tahun 2017, KBRI New Delhi telah melakukan penggalangan dukungan bagipencalonan Indonesia di berbagai organisasi internasional, antara lain:

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

25 | P a g e

Pencalonan Waktu pemilihan

Pencalonan Prof. Dr. Bambang P. S. Brodjonegoro, MenteriPPN/Kepala Bappenas sebagai President of the InternationalFund for Agricultural Development (IFAD) periode 2017-2021

Italia 14-15 Februari2017

Aplikasi Indonesia sebagai anggota Finacial Action Task Force(FATF)

Valencia 18-23 Juni2017

Pencalonan kembali BPK sebagai pemeriksa eksternal pada theInternational Atomic Energy (IAEA) periode 2018-2019

Vienna, 18-22September

Pencalonan Ibu Risnawati Utami, sebagai anggota Committeeon the Rights of Person with Disabilities (CRPD) periode 2019-2022

New York, Juni 2018

Pencalonan Dr. Suseno Sukoyono sebagai IndependentChairperson of the council (ICC) FAO periode 2017-2020

Roma, 3-8 Juli 2018

Pencalonan Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi sebagai Vice Chair tothe 40th Codex Alimentarius Commission (CAC)

Jenewa, 17-22 Juli2017

Pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB2019-2020

New York, Juni 2018

Pencalonan Duta Besar Arif Havas Oegroseno sebagai HakimITLOS

New York, Juni 2017

Pencalonan Indonesia sebagai anggota International MaritimeOrganization (IMO) Council under Category C periode 2018-2019

London, 27 November- 6 Desember 2017

12. Rekomendasi/Bahan masukan dari KBRI New Delhi mengenai hal-hal strategis dansituasi terkini terkait India dan Bhutan.

Secara regular KBRI New Delhi menyampaikan Laporan Khusus ke Jakarta, mengenaisituasi terkini terkait India dan Bhutan. Laporan Khusus tersebut dimaksudkan sebagaibahan masukan bagi pimpinan di Jakarta. Daftar Laporan Khusus dimaksud, antara lain:

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

26 | P a g e

1. Laporan Khusus “Kunjungan Kerja Duta Besar RI New Delhi ke Thimpu, Bhutan 29-31Januari 2017.”,

2. Laporan Khusus “India Bantah Lakukan Spionase di Provinsi Balochistan, Pakistan”,

Januari 2017.

3. Laporan Khusus “Trend Perdagangan Orang di India”, Mei 2017.

4. Laporan Khusus “Kunjungan PM Modi ke Iran”, Mei 2017.

5. Laporan Khusus “Kunjungam Presiden Maldives ke India”, Mei 2017.

6. Laporan Khusus “Perkembangan Kasus Kontroversial Ulama Islam Zakir Naik di India”,

April 2017.

7. Laporan Khusus “Penyampaian Informasi Mengenai Illicit Drugs Trafficking di India”,

Juni 2017.

8. Laporan Khusus “Assessment mengenai Delhi Dialogue”, Juni 2017.

9. Laporan Khusus “2 Tahun Pemerintahan PM Narendra Modi”, Juni 2017.

10. Laporan Khusus “Kunjungan PM Narendra Modi ke Qatar”, Juni 2017.

11. Laporan Khusus “Perolehan konfirmasi saling dukung ICAO dan Dewan HAM”, Juni

2017.

12. Laporan Khusus “Pertemuan dengan Joint Secretary IORA Kemlu India”, Juli 2017.

13. Laporan Khusus “Reshuffle Kabinet PM Narendra Modi”, Juli 2017.

14. Laporan Khusus “Terbunuhnya tokoh militan Islam, Burhan Wani, di Kashmir”, Juli 2017.

15. Laporan Khusus “Sikap Pemerintah India atas keputusan Mahkamah Arbitrasi

Internasional terkait sengketa Tiongkok dan Filipina di Laut Cina Selatan”, Juli 2017.

16. Laporan Khusus “Peresmian Pusat Studi ASEAN di SHillong, India”, Agustus 2017.

17. Laporan Khusus “Pidato PM dan Presiden India dalam rangka Hari Kemerdekaan India”,

Agustus 2017.

18. Laporan Khusus “Penyampaian bahan masukan untuk pertemuan bilateral di sela-sela

SMU PBB”, September 2017.

19. Laporan Khusus terkait “Arahan Menlu pada pertemuan bilateral di sela-sela SMU PBB”,

September 2017.

20. Laporan Khusus mengenai “Pendekatan terkait pencalonan RI sebagai Anggota Tidak

Tetap DK PBB”, Oktober 2017.

21. Laporan Khusus “Pertemuan AMCDRR”, Oktober 2017.

22. Laporan Khusus, Kunjungan PM Narendra Modi ke Selandia Baru”, Oktober 2017.

23. Laporan Khusus, “Updating status dokumsn kerjasama bidang maritim RI-India”,

November 2017.

24. Laporan Khusus “Tanggapan India atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-

45 Amerika Serikat”, November 2017.

b. Hambatan Dan Upaya Yang Perlu Ditingkatkan

Dalam upaya pencapaian sasaran strategis 2 ini KBRI menemukan berbagai hambatan di

antaranya:

- Terdapat kesulitan dalam menentukan jadwal kegiatan yang telah disepakati sebagai

bentuk implementasi dokumen perjanjian/ kesepakatan yang telah disepakati mengingat

pelaksanaan kegiatan di India memerlukan persiapan waktu minimal 3 bulan sebelum

pelaksanaan (untuk kegiatan kecil) atau 6 bulan sebelumnya untuk kegiatan besar.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

27 | P a g e

- Terdapat keterbatasan anggaran : cakupan wilayah India yang sangat luas dan jumlah

negara bagian yang banyak membutuhkan penanganan yang cukup cermat. Hal tersebut

tidak didukung anggaran yang memadai untuk melaksanakan inisiatif kegiatan dan

mengembangkan jejaring dengan pejabat dan masyarakat di berbagai negara bagian.

- Minimnya staf pendukung : Staf Fungsi Politik berjumlah 2 Homestaff dan 1 orang

Homebased Staff. Jumlah tersebut dirasa kurang dalam mendukung pelaksanaan tugas

fungsi Politik. Perlu menjadi catatan pula bahwa fungsi Politik juga bertugas sebagai Liason

Officer AALCO dan ANDC, serta melakukan fungsi koordinasi dengan 8 kedutaan non

residen dalam menjalin hubungan bilateral, termasuk untuk mendukung pencalonan RI

pada berbagai posisi di organisasi internasional.

- Sistem birokrasi India yang kurang fleksibel : di kalangan diplomatik asing di New Delhi,

umum diketahui bahwa Kementerian Luar Negeri India kurang fleksibel dalam melayani

kebutuhan Perwakilan asing yang ada di India. Banyak surat nota diplomatik yang

dikirimkan oleh Perwakilan asing tidak memperoleh tanggapan yang semestinya. MEA

lebih banyak memberi informasi dan jawaban atas hubungan bilateral langsung kepada

Perwakilan India yang ada di luar negeri.

- Minimnya staf di pihak counterpart yang menangani Indonesia : untuk urusan terkait

Indonesia, Kemlu India hanya memiliki Pejabat pada tingkat Secretary, Joint Secretary,

Director, dan Under Secretary di Southern Division.

Berkaitan dengan hal tersebut kedepannya hendaknya kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam upaya pencapaian IKU 2 perlu dikoordinasikan dan direncanakan dengan lebih baik dari

segi substansi maupun perencanaan anggaran sehingga hasil yang diperoleh pun akan lebih

maksimal.

3. Sasaran Srategis 3 (Peningkatan peran KBRI New Delhi dalam menciptakan nilai manfaat

ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia)

a. Analisis Kegiatan

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini, telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan

ukuran persentase peningkatan trade, tourism dan investment. Dalam kaitan ini, KBRI telah

melakukan serangkaian kegiatan mendukung pencapaian kinerja ini yaitu sebagai berikut:

1. Promosi tunggal terpadu edisi kedua Indonesia Exposé 2017 sebagai kegiatan

flagship/unggulan diplomasi ekonomi oleh KBRI New Delhi telah diadakan di New Delhi

tanggal 16–17 November 2017, dengan fokus sektor ekonomi maritim, industri gula, dan

farmasi (termasuk bio–farma dan bio–plasma). Beberapa catatan yang perlu ditindaklanjuti

dari hasil penyelenggaraan Indonesia Exposé 2017 adalah sebagai berikut:

1. Kesepakatan untuk membuat Nota Kesepahaman (Asosiasi Gula Indonesia dengan

National Federation of Cooperative Sugar Factories Pvt. Ltd.) untuk pengembangan

model koperasi, modernisasi, dan pembangunan sugar industrial complex di

Indonesia.

2. Kesepakatan untuk membentuk Sub Komite Gula dalam kerangka Joint Working Group

on Agriculture Indonesia-India.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

28 | P a g e

3. Pemanfaatan fasilitas line of credit (LoC) yang ditawarkan oleh Pemerintah India

kepada swasta India yang ingin melakukan ekspansi bisnisnya ke luar negeri. LoC

mengikuti skema tingkat bunga tetap 1,75% selama 20 tahun dengan kemungkinan

perpanjangan selama 5 tahun, dalam komposisi grant 30%.

4. Pembicaraan lanjutan antar swasta dalam kerja sama produksi bahan baku obat

(API/active pharmaceutical ingredients).

5. Mendorong keinginan BKPM yang bermaksud untuk mencontoh beberapa model dari

inisiatif “Sagarmala” yang digagas India, dan relevansinya dalam pengembangan

infrastruktur maritim di Indonesia.

6. Adanya gagasan dari Coastal India Development Council/CIDC agar antara Indonesia-

India dapat membangun kerja sama di bidang pembangunan infrastuktur akuakultur,

pembangunan hatchery/pembibitan udang dan ikan (laut) dan kolaborasi kemampuan

teknologi, pengembangan SDM di sektor akuakultur dan perikanan, kerja sama riset

dan pengembangan (R&D).

2. Kunjungan Asosiasi Gula Indonesia dalam rangka revitalisasi industri gula di Indonesia dan

investasi pada sektor gula.

Dalam rangka memenuhi undangan sebagai narasumber pada kegiatan the 2nd Edition of

Indonesia Exposé 2017 yang diselenggarakan oleh KBRI New Delhi tanggal 16-17

November 2017, Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) dan Direktur Utama

PTPN X telah hadir lebih awal di New Delhi tanggal 14-15 November 2017 untuk melakukan

kunjungan lapangan dan pertemuan dengan pihak NFCSF (National Federation of

Cooperative Sugar Factory) India.

Hasil kunjungan tersebut adalah disepakatinya initial draft Nota Kesepahaman untuk

mengemulasi model India dalam perkuatan model koperasi untuk industri perkebunan

(khususnya tebu), sekaligus dalam pembangunan industri gula dalam kompleks plantation–

factory/processing unit–power cogeneration/IPP, dan bila memungkinkan sebagai bahan

dasar produksi kertas (pulp & paper industry). Dalam skenario ini diharapkan kerja sama

yang dikembangkan juga mencakup pemanfaatan residue bagasse dari pabrik gula menjadi

bahan baku bio–fuel pasokan listrik (power cogeneration), dan juga untuk memproduksi

ethanol. Di samping itu, NFCSF menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi di Indonesia,

dan juga menawarkan capacity building dan pertukaran program pengembangan SDM bagi

teknisi gula Indonesia di India.

3. Dalam rangka menindaklanjuti The First Indonesia-India Energy Forum pada tanggal 20

April 2017 di Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menugaskan

Tim Teknis Kementerian ESDM untuk melaksanakan kunjungan kerja ke India pada tanggal

2-6 Mei 2017. Tim Teknis Kementerian ESDM terdiri atas 3 Tim, yaitu Tim Minyak dan Gas

(Migas); Tim Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) serta Tim

Ketenagalistrikan. Tim Teknis Kementerian ESDM dipimpin oleh Kepala Badan Litbang

ESDM.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

29 | P a g e

Selama berada di India, Tim Teknis Kementerian ESDM melakukan kunjungan lapangan ke

Panipat Refinery dan Petrochemical Complex di Haryana, Central Mine Planning & Design

Institute (CMPDI) dan Central Coal Field India Limited di Ranchi, dan Central Institute of

Mining and Fuel Research (CIMFR) di Dhanbard, serta National Thermal Power

Cooperation (NTPC) di Dadri. Selain itu, Tim Teknis Kementerian ESDM juga melakukan

pertemuan dengan Gas India Limited (GAIL), ONGC Videsh Limited (OVL), Indian Oil

Corporation Ltd. dan Petronet LNG Limited (PLL), para perusahaan dan investor India di

sektor ESDM (17 perusahaan), serta Ministry of Petroleum and Natural Gas of India.

Dalam pertemuan pertama "The 1st Indonesia-India Energy Forum" di Jakarta, telah

sepakat untuk dilakukan kerja sama di sektor ESDM seperti di bidang minyak dan gas bumi,

terkait teknologi refinery, pembangunan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU),

joint venture dalam Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Selain itu, sistem Production

Sharing Contract (PSC) blok migas yang ada di Indonesia juga akan dipelajari, serta

berkolaborasi dalam meminimalkan biaya produksi LNG, serta berkolaborasi dalam

pengembangan jaringan gas kota di Indonesia.

4. Dalam rangka pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 tahun 2017 pada tanggal 11-15 Oktober 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Banten, KBRI NewDelhi dalam hal ini KBRI New Delhi melakukan sejumlah kegiatan untuk penggalanganpeserta. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

Pada tanggal 8-10 Juni 2017menyelenggarakan acara InteractiveDiscussion on Enhaching Trade &Investment Relations between India-Indonesia and Invitation to VisitTrade Expo Indonesia (TEI) 2017dan sekaligus melakukan sosialisasiTEI 2017, bertempat di Hotel VivanteTaj, Trivandrum. Kegiatan interaktifini melibatkan pengusaha danimportir di wilayah Trivandrum yangtergabung dalam Trivandrum Chamber of Commerce & Industry.

Pada tanggal 10 Juli 2017, melakukan kunjungan dan pertemuan dengan perusahaanNanson Overseas Pvt. Ltd; yaitu salah satu perusahaan India yang bergerak di bidangfast moving consumer goods (FMCG).

5. Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk menerapkan system

keuangan inklusif, KBRI New Delhi telah mengatur dan memfasilitasi kunjungan delegasi

dari unsur Kemenko Perekonomian, Kemenko PMK, Kemkeu, Bank Indonesia, Otoritas

Jasa Keuangan, Kemdagri, Kemenkoinfo, Bappenas, Kemensos dan Kemlu dalam rangka

mempelajari kebijakan India mengenai implementasi sistem keuangan inklusif secara digital

di New Delhi yang berlangsung tanggal 17-22 Juli 2017.

6. Pada tanggal 18 – 28 Juli 2017, mengikuti pertemuan Nineteenth of the Regional

Comprehensive Economic Partnership Trade Negotiating Committee (19TH RCEP-TNC)

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

30 | P a g e

akan diselenggarakan bertempat di Hyderabad International Convention Centre (HICC),

Hyderabad, India.

7. Pertemuan The 2nd Indonesia-India Biennial Trade Ministers’ Forum (BTMF) dan PertemuanTerkait Lainnya dilaksanakan pada tanggal 25-26 September 2017 di New Delhi, India.Pada sela-sela pertemuan Senior Official Meeting (SOM), telah diatur pula pertemuanantara Menteri Perdagangan RI dengan dengan kalangan dunia usaha India untuk sektorpalm oil (CPO) dan kopi. Selain itu, diatur pula pertemuan antara Delegasi Indonesiadengan Directorat General Anti Dumping (DGAD), India dan Federation of Indian Chambersand Commerce and Industry (FICCI).

8. Dalam rangka pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 tahun 2017 pada tanggal 11-15 Oktober 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Banten, KBRI NewDelhi dalam hal ini KBRI New Delhi melakukan fasilitasi bagi sejumlah buyers India yanghadir pada Trade Expo Indonesia 2017.

9. Dalam rangka meneningkatkan kapasitas perawat Indonesia agar dapat bersaing secara

internasional, maka pada tanggal 22-25 Oktober 2018, KBRI New Delhi telah memfasilitasi

kunjungan delegasi dari Kementerian Kesehatan ke India dalam rangka mempelajari

National Council Licensure Examination (NCLEX) Test Centre untuk penyusunan kajian

pendirian NCLEX Test Centre di Indonesia.

10. Dalam rangka promosi investasi Indonesia, KBRI New Delhi

telah melakukan sosialisasi mengenai investasi dan

pertemuan dengan FTAPCCI (The Federation of Telangana

and Andra Pradesh Chamber of Commerce and Industry) di

Hyderabad, 12-15 Desember 2017.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

31 | P a g e

Pameran Perdagangan

Kegiatan Pameran yang diikuti oleh KBRI New Delhi sepanjang tahun 2017, antara lain:

a. Pada tanggal 18 Maret 2017, menyelenggarakan promosi kuliner melalui kegiatan

“Indonesian Culinary Spring Bazaar” di KBRI New Delhi.

b. India International Mega Trade Fair, tanggal 4-15 Agustus 2017, di India Expo Centre &

Mart, Greater Noida.

c. 11th Indian International Fashion Jewellery & Accessories Show, tanggal 11-14

Agustus 2017, di Bombai Exhibition & Convention Centre, Goregaon East, Mumbai.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

32 | P a g e

d. Partisipasi pada pameran India International Trade Fair (IITF), tanggal 14-27 November

2017 di Pragati Maidan, New Delhi

b. Hambatan dan Upaya yang Perlu Ditingkatkan

Upaya pencapaian IKU 3 ini memang tidaklah mudah. Meskipun KBRI New Delhi telah cukup

lama berdiri namun pengetahuan dan minat masyarakat India terhadap potensi Indonesia masih

belum merata. Hal tersebut dimungkinkan karena memang publikasi dan promosi tentang

Indonesia baik secara langsung maupun melalui media massa memang masih kurang.

Terkait berbagai hambatan dan tantangan tersebut, kami menganggap perlunya upaya-upaya

sebagai berikut guna memperbaiki kinerja ke depan:

- Perlu dilakukan promosi yang lebih terpadu dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan KBRI

New Delhi.

- Perlunya perencanaan kegiatan yang lebih matang dan melibatkan berbagai pihak baik di

Indonesia maupun di India dalam upaya mempromosikan potensi kerja sama ekonomi

kedua negara.

- Perlu pendekatan terhadap kelompok masyarakat dan pengusaha India yang pernah

berkunjung maupun telah melakukan kontak bisnis dengan Indonesia untuk dijadikan

agen-agen promosi produk dan potensi Indonesia.

- Perlu pendekatan terhadap kelompok pengusaha Indonesia untuk mau datang dan melihat

secara langsung potensi pasar India serta melakukan contact bisnis dengan pengusaha

India.

4. Sasaran Strategis 4 (Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI

New Delhi)

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini, telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan

ukuran persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia.

Dalam kaitan ini, KBRI telah melakukan serangkaian kegiatan mendukung pencapaian kinerja

ini yaitu sebagai berikut:

Pelaksanaan Kegiatan Promosi Sosial dan Budaya

1. Indonesia Spring Culinary Bazaar 2017

Dalam rangka memperkenalkan khazanah kuliner khas Indonesia kepada publik India danmasyarakat internasional, KBRI New Delhi menyelenggarakan kegiatan promosi kuliner

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

33 | P a g e

yang bertemakan “Indonesia Culinary Spring Bazaar” pada tanggal 18 Maret 2017 dihalaman KBRI New Delhi.

Melalui kegiatan ini, disajikan berbagai ragam kuliner khas Indonesia, khususnya yangmemiliki keterkaitan cita rasa dengan makanan India. Untuk menambah kemeriahan acara,juga diadakan pagelaran seni dan budaya, mulai dari gamelan, tarian-tarian, juga bandPerhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), serta demo memasak oleh chef Indonesia. Sebagiandari hasil penjualan makanan disumbangkan kepada yayasan sekolah yang ada di NewDelhi. Kegiatan ini memperoleh respon positif, tidak hanya dari kalangan India namun darimasyarakat internasional lainnya yang hadir. Kegiatan tersebut dihadiri 600 orang.

2. Promosi Wisata Candi Indonesia (Borobudur dan Prambanan) kepada Media, ASI,Tour Operators & Travel

Dalam rangka mempromosikanpotensi wisata World HeritageMonument yang ada di Indonesia,telah diselenggarakan acaragathering dengan pelaku industripariwisata India pada tanggal 23November 2017. Kegiatan inibertujuan untuk menarik wisatawanIndia dan asing lainnya untukmengunjungi monumen/candi-candi di Indonesia, khususnyaCandi Borobudur dan Prambanan.Kegiatan diawali denganpemaparan potensi wisata, diskusi.

Kegiatan ini memperoleh respon positif dari pelaku industri pariwisata, melalui informasilangsung dari pengelola monumen dan candi-candi bersejarah di Indonesia diharapkanmampu meningkatkan pemahaman bahwa selain potensi keindahan alam, Indonesiamemiliki situs-situs bersejarah bernilai tinggi yang menunjukkan adanya keterkaitan budayaIndonesia dan India.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

34 | P a g e

3. Promosi Kuliner: India in Indonesia Culinary Festival 2017

Pada tanggal 21 November 2017,KBRI New Delhi menyelenggarakankegiatan Gala Dinner denganmengangkat tema pengaruh Indiapada cita rasa kuliner Indonesia, Indiain Indonesia Culinary “Tracing theRoots”, di KBRI New Delhi. Tamu yanghadir sekitar 90 orang terdiri darikalangan pemerintah, Dubes Indiayang pernah bertugas di Indonesia,pengusaha, akademisi, media danorganisasi, termasuk India–IndonesiaFriendship Society (IIFS).

Ide kegiatan tersebut beranjak dari keterikatan budaya yang erat sejak lama, dari aspekpendidikan, arsitektur, kesenian, masyarakat, agama dan kepercayaan, hingga menyentuhkhazanah kuliner nusantara. Pengaruh tersebut, semakin memperkaya keragaman citarasa kuliner khas Indonesia yang tersebar di berbagai daerah di tanah air.

Rangkaian kegiatan antara lain penyajian menu-menu yang memiliki keterkaitan cita rasaIndia dan Indonesia, talk show, penampilan tarian Bali dan Sumatera Utara, Gamelan sertaCooking Demo oleh dua chef dari Indonesia, Jeffry Yunus Setiawan dan Fatkhul Bari.Selain bagian dari promosi budaya, kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pemahamanpublik India bahwa Indonesia-India memiliki potensi kerja sama yang luas, khususnyasektor kuliner yang saat ini masih diperlu dioptimalkan.

4. ASEAN New Delhi Badminton Tournament 2017

Kegiatan ASEAN New Delhi

Badminton Tournament 2017

diselenggarakan pada Sabtu, 6

Mei 2017 dalam rangka

penggalangan masyarakat

ASEAN. Kegiatan

diselenggarakan di Siri Fort

Badminton Indoor Stadium, New

Delhi. Tujuan kegiatan adalah

untuk meningkatkan peran

Perwakilan RI dalam rangka

meningkatkan citra positif Indonesia di wilayah akreditasi, memperkuat solidaritas dan

silaturahmi antar komunitas ASEAN di New Delhi serta meningkatkan kepemimpinan

Indonesia di ASEAN.

KBRI mengundang Perwakilan negara negara ASEAN di New Delhi, ASEAN Multilateral

Division dan South Division Ministry of External Affairs untuk berpartisipasi pada ajang

olahraga persahabatan tersebut.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

35 | P a g e

5. Penggalangan Masyarakat Indonesia melalui Kegiatan Berbuka Puasa Bersama

Kegiatan Berbuka PuasaBersama dengan MasyarakatIndonesia di New Delhi dansekitarnya dilaksanakan pada 10Juni 2017, KBRI di WismaIndonesia. Kegiatan ini dihadirioleh jajaran staf KBRI, pelajar,mahasiswa serta masyarakatIndonesia yang berdomisili diNew Delhi dan sekitarnya.Kegiatan ini memiliki makna yangluas karena dihadiri oleh seluruhmasyarakat Indonesia baik yang

beragama Islam maupun non-Islam. Suasanaa yang terjalin menggambarkan nilai toleransidan kebersamaan yang kuat sesama WNI perantauan. Kegiatan berbuka puasa bersamadiselenggarakan sekali dalam setiap akhir pekan yang dimaksudkan untuk memperkuatikatan silaturahmi antar masyarakat Indonesia di India.

6. Indonesia Film Festival 2017

KBRI New Delhi telahmenyelenggarakan Indonesian FilmFestival (IFF) tahun 2017 dengan temayang disesuaikan dari Kemdikbud, yakniCelebrating Diversity in Indonesia.Kegiatan diselenggarakan di C.D.Desmukh Auditorium, India InternationalCentre (IIC), New Delhi, India.Rangkaian film yang ditayangkan antaralain berjudul Mirror Never Lies, diputar

pada tanggal 8 Mei 2017 diikuti film Sokola Rimba (15 Mei 2017), Demi Ucok, (18 Mei2017), Mencari Hilal (22 Mei 2017) dan diakhiri dengan film berjudul Aisyah: Biarkan KamiBersaudara (29 Mei 2017). Penayangan film dilakukan setiap pukul 18.30 waktu New Delhi.

Melalui kegiatan ini, para penonton memperoleh gambaran alam serta budaya Indonesiasecara lebih dekat. Dalam film Mirror Never Lies atau Laut Bercermin, penonton sangatmengagumi teknik sinematografi film serta keindahan alam Wakatobi, dengan cara yangunik mengenalkan kebudayaan Suku Bajo sekaligus pesan pelestarian lingkungannya.Dalam film Sokola Rimba, ditonjolkan isu pendidikan serta tantangan yang diahadapiIndonesia, khususnya di daerah-daerah rimba terpencil. Tergambarkan pesan adanyakesamaan permasalahan penyediaan pendidikan bagi masyarakat termarginalkan antaraIndonesia dan India. KBRI memperoleh respon positif dan diharapkan kegiatan ini dapatmendorong penguatan diplomasi budaya antara kedua negara.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

36 | P a g e

7. Pelaksanaan Upacara HUT RI ke-72 dan Pesta Rakyat

Dalam rangka HUT RI ke-72, KBRIpada Kamis, 17 Agustus 2017 KBRINew Delhi telah melaksanakanupacara di lapangan KBRI NewDelhi. Kegiatan upacara diikuti olehsekitar 200 orang yang terdiri dariseluruh pejabat home staff, home-based staff, local staff, anggotaDharma Wanita Persatuan (DWP),masyarakat, mahasiswa dan pelajar

Indonesia dari wilayah National Capital Region (NCR) maupun yang sengaja datang darinegara bagian lain seperti Uttar Pradesh, Punjab dan Hyderabad untuk mengikuti kegiatanHUT RI ke-72. Duta Besar LBBP RI untuk India, Arto Suryodipuro bertindak sebagaiInspektur Upacara. Upacara HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2017 bertema“Indonesia Kerja Bersama” sesuai dengan semangat kebersamaan WNI di India untukbersama-sama dan bahu membahu dalam mensukseskan misi diplomasi Indonesia ditanah Hindustan.

Setelah prosesi upacara bendera, masih dalam rangka memeriahkan perayaan HUT RI ke-72, KBRI New Delhi juga menyelenggarakan serangkaian kegiatan lomba dan hiburansebagai puncak dari rangkaian kegiatan “Pesta Rakyat” yang telah diselenggarakan sejak29 Juli 2017 di setiap akhir pekan, dengan kegiatan olah raga dan games antara lainBadminton, Tenis Meja, Bola Voli dan Gaple. Pesta Rakyat diikuti dengan penuhkemeriahan dan antusisme masyarakat Indonesia.

8. Perayaan 89 Tahun Sumpah Pemuda

Pada tanggal 28 Oktober 2017,KBRI New Delhi merayakan 89tahun Sumpah Pemuda yang diisidengan pidato kebangsaan olehpelajar Indonesia di India. Dipilih4mpat pelajar Indonesia hasilseleksi dari 13 pelajar yangmemasukkan abstrak pada tanggal5 Oktober 2017.

Keempat pelajar tersebut berlatihspeechwriting atau penyiapancatatan pidato melalui Google

Hangouts, mulai tanggal 23-26 Oktober 2017. Kegiatan ini mengangkat tema “MenjadiIndonesia”. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan putusan Kongres Pemuda II. Putusanyang sekarang lebih dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

37 | P a g e

9. Workshop Membatik.

Dalam rangka mempromosikan seni dan

budaya Indonesia kepada masyarakat India

dan mendorong rasa saling pengertian dan

meningkatkan hubungan people-to-people

contact, KBRI New Delhi menyelenggarakan

pameran batik modern, workshop dan

pertunjukkan tari di Aligarh Muslim

University, 25-27 Februari 2017. Pameran

dan workshop mengajarkan tentang seni

melukis dengan menggunakan teknik batik

modern.

10. Pertunjukan dan workshop alat musik tradisional Arumba dari ISBI Bandung kepada

mahasiswa JNU pada tanggal 3 September 2017 dan kepada khalayak umum di ITC-

Maurya Hotel tanggal 6 September 2017.

11. KBRI New Delhi menyuguhkan pertunjukan Wayang Bali di Little Theatre Group,Copernicus Marg, New Delhi kepada komunitas masyarakat India dalam rangkaian acaraDelhi International Art Festival (DIAF) 2017 tanggal 23 November 2017.

12. Dalam rangka memperingati 70 tahun penerbangan heroik Biju Patnaik dalammenyelamatkan pahlawan Indonesia, Sutan Sjahrir dari kejaran Belanda telahdiselenggarakan pertunjukan Wayang Bali di Kalinga Institute of Industrial Tecnology (KIIT),Hotel Toshali Sands Resort dan di Rabindra Mandap (Odisha) yang diorganisir olehAtdikbud bekerja sama dengan dengan KISS/KITT dan Odisha Ministry of Tourism andMinistry of Culture yang berlangsung pada tanggal 25-28 November 2017. PertunjukanWayang Bali juga ditampilkan di New Delhi dengan tajuk “Bima Swarga” yangdiselenggarakan di IIC tanggal 30 November 2017.

13. Penyelenggaraan Seminar dengan topik “Asia Renaissance: Rekindling the learning culturein monsoon Asia” yang dilaksanakan oleh KBRI New Delhi (Atdikbud) dengan bekerja samaIndia International Center (IIC) pada tanggal 25 September 2017.

14. KBRI New Delhi telah melaksanakan penyaringan peserta Darmasiswa yang diberikan olehKementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pada tahun 2017, telah tersaring 14 orangpeserta oleh KBRI New Delhi dan 2 orang dari KJRI Mumbai. Ke 16 orang pesertaDarmasiswa tersebut sampai saat ini masih menempuh pendidikan di universitas masing-masing di Indonesia.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

38 | P a g e

15. Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Luar Negeri

memberikan beasiswa Seni dan Budaya Indonesia

kepada mahasiswa dari India setiap tahunnya untuk

mempelajari seni dan budaya Indonesia di berbagai

propinsi serta berinteraksi langsung dengan

masyarakat Indonesia. Pada tahun 2017, KBRI New

Delhi menerima 10 aplikasi pemohon BSBI. Setelah

melalui proses seleksi, 1 mahasiswa asal Jawaharlal

Nehru University New Delhi menjadi penerima BSBI

tahun 2017 yang mendapat kesempatan untuk

tinggal di Surabaya selama 3 bulan.

16. KBRI New Delhi menyelenggarakan kelas Bahasa

Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) sebagai bentuk

program soft diplomacy dengan mendatangkan guru

kelas Bahasa Indonesia dari Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian

Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(Kemenristekdikti). Kelas BIPA diikuti lebih kurang

sebanyak 48 peserta kewarganegaraan India. Selain

itu, KBRI New Delhi telah meluncurkan program

perintisan kelas BIPA di Kalinga Institute of Social Sciencies, Bubaneshwar dengan

mengirimkan seorang tenaga pengajar dari Kemenristekdikti.

17. Penghargaan Duta Besar Award yang diberikan kepada 7 pelajar Indonesia yang tersebar

di seluruh India, dari tingkat sekolah dasar hingga S3. Penghargaan Duta Besar 2017

diberikan pada saat perayaan HUT RI, 17 Agustus 2017.

18. KBRI New Delhi pada tanggal 21 Juli 2017 telah melaksanakan Lomba Pidato dan Bercerita

Bahasa Indonesia yang diikuti oleh 8 peserta dari warta India. Dari 3 pemenang lomba

tersebut kemudian mengikuti program apresiasi pemenang Lomba Pidato dan Bercerita

Bahasa Indonesia di Jakarta yang salah satu programnya adalah berkesempatan untuk

mengikuti Upacara Proklamasi Kemerdekaan di Istana Presiden 2017.

19. Kuliah Umum dengan topik “The role of Indonesia in Buddhist Cosmopolis, (7th-14th Century

CE) oleh Dr. Andrea Acri, kerja sama KBRI New Delhi dan India International Center (IIC)

pada tanggal 28 Januari 2017.

20. KBRI New Delhi menyelenggarakan konferensi selama 3 hari (6-8

April 2017) dengan tema “Mahabharata and Inter-Asian culture”

yang diorganisir oleh Delhi University (DU) bekerja sama dengan

Atdikbud KBRI New Delhi dan IGNCA, New Delhi. Dalam hal ini,

KBRI New Delhi mengundang 2 panelis dari Institut Seni Budaya

Indonesia (ISBI) Bandung. Penampilan tari Gatotkaca Gandrung

(salah satu tokoh dalam epos Mahabarata) juga dipertunjukkan

dalam seminar ini.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

39 | P a g e

21. KBRI New Delhi telah melaksanakan pemutaran film dokumenter sekaligus

penyelenggaraan Kuliah Umum tentang Prambanan dan Candi Brorobudur, atas kerja sama

Studio Audio Visual (SAV) Puskat – DIY, Atdikbud KBRI New Delhi, dan berkolaborasi

dengan IIC New Delhi, yang diselenggarakan di IIC New Delhi tanggal 5 Juli dan 18 Juli

2017 dengan mengangkat tema: Prambanan Temple and Javanese Hinduism oleh Dr.

Himanshu Prabha Ray dari JNU dan Buddhist Legacy of Indonesia: Learning from

Borobodur oleh Lama Doboom Tulku.

22. KBRI New Delhi telah menyelenggarakan

seminar yang berlangsung di dua tempat, yakni

Yogyakarta dan Jakarta tanggal 3-8 Agustus

2017 yang mengangkat tentang peradaban

Nalanda-Sriwijaya. Seminar ini

diselenggarakan di Universitas Sanata Darma,

Yogyakarta dengan tema “The Role of Sriwijaya

in developing borderless civilization” dengan

pembicara Dr. Andrea Acri dan Dr. Hudaya

Kandahjaya. Sementara, seminar kedua

diselenggarakan di Gedung Kemdikbud RI di

Senayan, yang mengangkat tema “Reviving the

Nalanda-Sriwijaya Knowledge Trail”. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama Atdikbud

dengan Universitas Sanata Dharma, Kemdikbud, dan Majalah Historia.

23. KBRI New Delhi menyelenggarakan Kuliah Umum “Tagore’s Theory of travel as a history of

Ideas and as poetry in motion” oleh Prof. Rukmini Nair, Professor di IIT Delhi faculty of

Literature, yang diorganisisr oleh Atdikbud dan berkolaborasi dengan IIC pada tanggal 24

Agustus 2017.

24. Penyelenggaraan Kuliah Umum dengan topik “Scientific Temper on Education and its

significance to civil society” yang dilaksanakan oleh KBRI New Delhi (Atdikbud) bekerja

sama dengan India International Center (IIC) pada tanggal 30 Oktober 2017.

25. Penyelenggaraan round table discussion dengan topik Gender dan pengarusutamaan

wanita yang diselenggarakan di Auditorium II, kampus JNU, atas kerja sama Atdikbud,

PERGUBI JABAR, dan Faculty of Chinese and Southeast Asian Studies Centre, JNU.

Dukungan KBRI New Delhi pada Kegiatan Pariwisata dan Lainnya

A. Sales Mission & Consumer Selling:

1. “Wonderful Indonesia” Sales Mission, 9-13 Februari 2017, di Le Meridien Hotel, New Delhi

2. Sales Missiom “Greater Bali, 7-17 Agustus 2017, Coimbatore, Bangalore dan Chandigarh

3. “Wonderful Indonesia” Consumer Selling, 10 Oktober 2017, di Ambience Mall, Gurgaon

4. “Wonderful Indonesia” Sales Mission, 21 Desember 2017, di Saket Mall, New Delhi

5. “Wonderful Indonesia” Consumer Selling part-2, 28 Desember 2017, di Saket Mall, NewDelhi

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

40 | P a g e

B. Dukungan Kegiatan Lain:

1. Wonderful Indonesia Road Show, bekerja sama dengan U & I Holidays, 10 Februari 2017,Mumbai dan New Delhi;

2. 3rd Edition International Ethnic Folklore Festival (IEFF), 12-18 Oktober 2017, New Delhi danChandigarh;

3. International Ramayana Festival (Ramlela), 9-19 November 2017, New Delhi, Lucknow danAyodhya;

4. Delhi International Arts Festival, 19-26 November 2018, New Delhi;

5. “Koordinasi dan Sinkronisasi Program Pariwisata untuk Pasar India”, 29 Desember 2017, diChennai.

C. Hambatan Dan Upaya Yang Perlu Ditingkatkan

Upaya peningkatan soft power Indonesia pada umumnya lebih didasari atas perkembangan

yang terjadi di dalam negeri. KBRI lebih berperan sebagai amplifier atas berita-berita positif di

Indonesia untuk meningkatkan public awareness dan citra Indonesia di Negara akreditasi.

Serta berperan sebagai peredam atas berita-berita negatif yang terjadi di Indonesia agar tidak

terbentuk opini-opini negatif mengenai Indonesia yang dapat mengganggu citra positif

Indonesia.

Upaya peningkatan IKU 4 terbatas pada jumlah sumber daya yang tersedia di KBRI New Delhi.

Sumber daya tersebut terbatas pada sedikitnya barang-barang budaya yang masih layak dan

banyaknya barang-barang budaya yang kurang memadai serta perlu diganti. Tidak adanya

bahan-bahan promosi resmi menyebabkan KBRI perlu secara kreatif menciptakan dan/atau

membuat bahan-bahan promosi yang berbahasa Indonesia/Inggris.

Sehubungan dengan upaya memperbaiki kinerja ke depan, kami menganggap perlu upaya-

upaya sebagai berikut:

- Perlu adanya kebijakan terpadu dari Pemri terkait upaya promosi seni dan budaya.

Perwakilan cenderung bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari Pusat seperti misal

bahan dan slogan promosi serta penyelenggaraan roadshow tim kebudayaan Indonesia dari

Indonesia ke India.

- Citra Indonesia yang modern tidak bisa dicapai dengan hanya mengandalkan seni dan

budaya tradisional Indonesia. Seni dan budaya kontemporer dan modern Indonesia juga

perlu ditampilkan.

- Perencanaan yang lebih matang dan melibatkan pemerintah daerah atau berbagai pihak

swasta di India maupun di Indonesia dalam rangka promosi yang terpadu dan tidak sebatas

mengandalkan sumber daya yang dimiliki oleh KBRI.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

41 | P a g e

- Meningkatkan pembinaan serta pemanfaatan Friends of Indonesia atau WN India yang

merupakan alumni dari Indonesia untuk membantu menerangkan dan melakukan promosi

mengenai Indonesia.

- Pelaksanaan Famtrip dapat dimanfaatkan untuk kunjungan jurnalistik dalam rangka

meningkatkan Informasi tentang Indonesia dari sumber langsung pemangku kepentingan

untuk media setempat.

5. Sasaran Staregis 5 (Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI / BHI)

a. Analisis Kegiatan

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini, telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan

ukuran Persentase permasalahan WNI/BHI yang diselesaikan dan Persentase responden atau

pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran dan keprotokolan.

Secara umum jumlah WNI yang tercatat di negara wilayah akreditasi KBRI New Delhi berjumlah

545 orang (tidak termasuk yang bekerja di KBRI New Delhi).

1. Fasilitasi Pemulangan WNI ke Indonesia

KBRI New Delhi telah memfasilitasi pemulangan WNI ke Indonesia yang terdiri dari2 (dua) jenazah dan 39 (tiga puluh sembilan) anak buah kapal (ABK) sebagaiberikut:

a. Sdri. Bertamia Wardani (almh.), WNI yang menikah dengan WN India meninggal dunia akibatbunuh diri. Jenazah almarhumah dipulangkan kepada pihak keluarga di Purworejo, JawaTengah dengan didampingi oleh Korfung Ekonomi KBRI New Delhi (Bpk. Irvan Fachrizal)pada tanggal 13 September 2017. Pemulangan jenazah dilakukan atas biaya keluarga.

Harian setempat memuat berita terkait kasus Bertamia Wardani (doc. KBRI New Delhi)

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

42 | P a g e

b. Pemulangan jenazah alm. Umartono Nafal Quryanto yangmeninggal karena kecelakaan tunggal saat bersepeda dikawasan pegunungan di Utarakhand. Jenazah almarhumdibawa ke Bogor, Indonesia didampingi oleh staf KBRI NewDelhi (Sdr. Triroso) pada tanggal 12 Desember2017.Pemulangan jenazah dilakukan atas biaya keluarga.Pada tanggal 9 Januari 2018, KBRI New Delhi telahmenyelesaikan fasilitasi pelunasan biaya jasa penanganandan pemulangan jenazah Alm. Umartono Nafal Quryantodari pihak keluarga kepada pihak agen di India, “JJInternational”, dengan total pembayaran Rs 240.000 (setara± Rp 48 juta). Nilai tersebut sudah termasuk pemotonganbiaya sebesar Rs 25.000 (setara ± Rp 5 juta) sebagai bentukkompensasi yang diupayakan oleh KBRI New Delhi kepadapihak agen atas keterlambatan pemulangan jenazah dariIndia ke Indonesia.

c. Kapal Ikan Indonesia (KII) “Saudara Bahagia” asal Acehyang berawak 39 orang, ditangkap oleh kapal "India Khan82” di perairan Samudera Hindia pada tanggal 30Oktober 2017, pukul 11.00 WIB.Pada tanggal 1November 2017 pukul 10.00 ws, telah dilaksanakanpertemuan (rendezvous) antara KRI Imam Bonjol danINS Sukanya (India) di posisi 50 nautical miles (NM) dariCampbell Bay, Nicobar guna membahas rencana serahterima. Proses serah terima berlangsung pada tanggal 2November 2017, KRI Imam Bonjol segera mengawal KII“Saudara Bahagia” kembali ke perairan Indonesia untukdiserahterimakan kepada KRI Kelabang yangmelanjutkan pengawalan sampai di Sabang, Aceh.

2. Koordinasi dan Konsultasi dengan Pihak-Pihak Terkait di Indonesia dan

India

Dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi WNI, KBRI New Delhitelah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait di Indonesiadan India, antara lain:

a. Dalam rangka penanganan hak pekerja WNI a.n. Rulie Nasrullah Arifin, KBRI New Delhitelah melakukan pertemuan dengan Komisioner Central Provident Fund (CPF), Ministry ofLabour & Employment Govt. of India, Dr. V.P.Joy, IAS bertempat di kantor Employees’Provident Fund Organisation (EPFO) di New Delhi untuk mendapatkaninformasi/keterangan mengenai penyelesaian hak ybs atas provident fund yang belumdibayarkan semasa ybs menjabat Vice President dan fungsi Network-Swap ProjectOperations di perusahaan Telenor (India) Communications Private Ltd. (26 Agustus 2015s.d. 9 Agustus 2016). KBRI New Delhi juga telah menghubungi pihak Telenor (India)Communications Private Ltd untuk mengatur pertemuan guna memperoleh keterangan lebihlanjut mengenai kasus Sdr. Rulie Nasrullah Arifin. Namun, pihak Telenor belum memberikankonfirmasi kesediaan untuk bertemu dengan perwakilan KBRI New Delhi.

Pada intinya, sesuai dengan peraturan Pemerintah India, provident fund baru dapatdibayarkan kepada Sdr. Rulie setelah ybs menginjak usia pensiun 58 tahun. Hal ini

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

43 | P a g e

sebenarnya telah tercantum di kontrak kerja ybs dengan pihak Telenor bahwa pemberianbenefit dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.

b. Dalam rangka pencarian WNI a.n. Tri Yulianti Aida Ningrum yang dilaporkan menghilangsejak meninggalkan rumahnya di Indonesia pada bulan Oktober 2017 dan adanya dugaanybs berpergian ke India, KBRI New Delhi telah melakukan sejumlah langkah untuk mencarikeberadaan ybs, antara lain melalui whatsapp group WNI di India, kantor Konhor RI diKolkata, dan FRRO New Delhi. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak FRROIndia, Sdri, Ningrum pernah masuk ke wilayah India melalui Kolkata pada tanggal 26Oktober 2017 menggunakan maskapai penerbangan Emirates dan keluar India melaluiKolkata menuju Bangladesh pada tanggal 4 November 2017 menggunakan maskapaiBiman Bangladesh Airlines.

c. KBRI New Delhi telah menyampaikan permohonan ektradisi dari Pemerintah Indonesia (c.q.Kemenkumham RI) atas Mr. Randall John Cafferty, WN Amerika Serikat (dugaan kasusmalpraktik cyropractic di Jakarta) yang ditahan di New Delhi kepada Pemerintah India(MEA) melalui Note Verbale No. 356/PK/ND/XI/2017 tertanggal 22 November 2017. Terkaithal ini, pihak Indonesia (Kemenkumham) bermaksud melakukan coursework meetingdengan pihak India di New Delhi membahas ekstradisi dimaksud, tetapi masih tertundasampai akhir tahun 2017.

d. KBRI New Delhi telah melakukan koordinasi dengan Kemenkumham RI dalam rangkamemfasilitasi proses permohonan pelepasan kewarganegaraan WNI, antara lain:

i. Deborah Daphne Powar.ii. Stephanie Sarah Powar.iii. Ayu Manoj (menunggu terbitnya SK Pelepasan Kewarganegaraan RI dari

Kemenkumham RI).iv. Jasish Kumar (menunggu terbitnya SK Pelepasan Kewarganegaraan RI dari

Kemenkumham RI).

KBRI New Delhi telah memanggil kakak beradik Deborah Daphne Powar (28 tahun) danStephanie Sarah Powar (24 tahun), pemegang paspor RI yang telah dinyatakan oleh DitjenAdministrasi Hukum Umum (AHU), Kemenkumham RI sebagai warga negara asing (India).Pada tanggal 4 Mei 2017, KBRI New Delhi telah menerima Stephanie Sarah Powar yangdidampingi oleh ibundanya, Kristyawarni Hidayati Powar (WNI). Pada kesempatan tersebut,KBRI New Delhi menyampaikan kembali pernyataan Ditjen AHU dimaksud dan memintaagar paspor RI atas nama Deborah Daphne Powar dan Stephanie Sarah Powar dapatdikembalikan kepada Pemerintah RI melalui KBRI New Delhi. Deborah Daphne Powar danStephanie Sarah Powar meminta kelonggaran waktu pengembalian paspor RI dimaksuduntuk keperluan pengurusan kewarganegaraan keduanya sebagai warga negara India.KBRI New Delhi telah melaporkan hal ini kepada Pusat melalui brafaks.

3. Pelayanan Dokumen Kekonsuleran bagi WNI dan WNA

Selama tahun 2017, KBRI New Delhi telah memberikan pelayanan penerbitanpaspor, surat perjalanan laksana paspor (SPLP), visa biasa, visa diplomatik/dinas,visa jurnalis, legalisasi dokumen, surat keterangan, dan pendaftaran lapor diridengan ilustrasi sbb:

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

44 | P a g e

Pelayanan Dokumen Kekonsuleran KBRI New Delhi Tahun 2017

Berdasarkan data di tabel, jumlah dokumen kekonsuleran yang dikeluarkan oleh KBRINew Delhi adalah 6.433 dokumen.

4. Kunjungan Sosialisasi Kekonsuleran

Sepanjang tahun 2017, KBRI New Delhi telah menyelenggarakan 5 (lima) kali kegiatan SosialisasiKekonsuleran dan Perlindungan WNI dan BHI, yakni:

a. Sosialisasi di Kolkata, West Bengal, 13 Mei 2017.b. Sosialisasi di Chandigarh, 30 September 2017.c. Sosialisasi di New Delhi, 9 Desember 2017.d. Sosialisasi di Chennai, Tamil Nadu, 18 Desember 2017.e. Sosialisasi di Aligarh, Uttar Pradesh, 30 Desember 2017.

Jumlah WNI yang menghadiri seluruh kegiatan sosialisasi dimaksud mencapai 150orang. Isu-isu yang kerap mengemuka dan menjadi bahan diskusi, di antaranyapembuatan visa di Kedubes/Konsulat India di Indonesia; perpanjangan ijin tinggal diIndia; penanganan WNI overstayer; fasilitasi WNI pekerja migran di India dalammendapatkan hak provident fund dari perusahaan pemberi kerja; pelanggaran hukumsetempat yang dilakukan oleh WNI atas dasar ketidaktahuan; proses naturalisasi WNA;dan affidavit anak berkewarganegaraan ganda terbatas.

b. Hambatan Dan Upaya Yang Perlu Ditingkatkan

Beberapa catatan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas kekonsuleran, antara lain:

1. Belum semua WNI yang bekerja atau pun yang menempuh studi di India melaksanakan lapor

diri ke KBRI;

2. Tidak banyak WNI yang memahami peraturan yang berlaku di India;

Bulan Paspor SPLPVisa

Biasa

VisaDiplomatik/

Dinas

LegalisasiDokumen

SuratKeterangan

WNILapor

Diri

Januari 15 1 236 11 38 7 9

Februari 12 1 330 5 54 10 6

Maret 4 0 403 13 61 12 11

April 0 1 487 16 73 6 4

Mei 17 1 534 12 151 7 21

Juni 9 0 263 3 34 13 13

Juli 4 1 526 16 113 11 11

Agustus 6 0 536 14 61 4 7

September 3 0 448 11 60 17 12

Oktober 4 1 436 7 67 8 9

November 5 4 511 8 66 7 6

Desember 4 0 433 4 43 15 35

Total 83 10 5.143 120 821 112 144

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

45 | P a g e

3. Adanya kendala bahasa di lapangan, khususnya yang berhubungan dengan aparat di tingkat

pelaksana di daerah/negara bagian.

KBRI New Delhi akan mengupayakan pelayanan semaksimal dengan menggunakan sistem

online melalui penerapan SIM KIM, sehingga pelayanan terhadap WNI akan semakin maksimal.

Analisis Penggunaan Sumber Daya dan Manajemen Kinerja

Sejauh ini SDM KBRI New Delhi sesuai Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor

3 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor

SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik

Indonesia di Luar Negeri. Namun demikian, dengan pertimbangan India telah menjadi mitra

strategis Indonesia, India telah menjadi negara yang memiliki tingkat pertumbuhan di atas 5%

dalam tiga tahun terakhir dan India yang juga kini menjadi new regional power di Asia Selatan,

maka perlu dipertimbangkan peningkatan jumlah SDM, baik Home Staf maupun Home Base Staf.

D. Realisasi Anggaran

Pagu belanja KBRI New Delhi dalam DIPA 2017 yang digunakan untuk mendukung pencapaian

sasaran strategis sebagaimana ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2017 adalah sebesar

Rp 36,779,040,000,-. Dari pagu anggaran tersebut untuk mencapai target yang ditetapkan

terserap sebesar Rp 32,667,371,546,- sehingga persentase daya serap anggaran KBRI New Delhi

tahun 2017 adalah sebesar 90.12% yang rinciannya sebagai berikut :

Program/ Kegiatan Output Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Sisa

Anggaran

(Rp)

%

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya

Kemlu

Layanan

Perkantoran22,583,635,000 19,808,700,115 2774,934,885 90.12

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Perwakilan RI di LN

Layanan

Internal

(Overhead)

822,844,000 818,944,962 14,899,038 98,21

Pelaksanaan

Diplomasi dan Kerja

sama Internasional

Bantuan

Delegasi428,409,000 366,194,129 62,214,871 85.48

Pelaksanaan

Diplomasi dan Kerja

sama Internasional

Kerja sama

Bilateral693,523,000 392,900,205 300,622,797 56.65

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

46 | P a g e

Program/ Kegiatan Output Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Sisa

Anggaran

(Rp)

%

/Regional dan

Multilateral

Pelaksanaan

Diplomasi dan Kerja

sama Internasional

Pameran/Prom

osi2,254,796,000 1,872,590,205 382,205,795 83.05

Pelaksanaan

Diplomasi dan Kerja

sama Internasional

Pembinaan

Masyarakat di

Wilayah

Akreditasi

705,045,000 562,764,034 142,280,966 79.82

Pelaksanaan

Diplomasi dan Kerja

sama Internasional

Perlindungan

WNI/BHI219,103,000 171,558,026 47,544,974 78.30

Pelaksanaan

Diplomasi dan Kerja

sama Internasional

Pelayanan

Kekonsuleran199,193,000 184,214,427 14,978,573 92.48

Pelaksanaan

Diplomasi dan Kerja

sama Internasional

Inisiatif/

Rekomendasi

yang

Disampaikan

254,044,000 190,128,423 63,915,577 74.84

Total 36.779.040.000 32.667.371.546 4.111.668.454

Penjelasan atas realisasi anggaran KBRI New Delhi TA 2017

Secara umum target-target sasaran yang tercermin dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) berhasil

dicapai. Untuk dapat mencapai target capaian indikator outcome yang telah diperjanjikan dalam

Perjanjian Kinerja (PK), KBRI New Delhi kedepan akan berupaya meningkatkan fungsi koordinasi,

pelaksanaan kebijakan dan meningkatkan efektivitas instrumen kebijakan yang ada. Hal ini

dimaksudkan agar pencapaian outcome bisa disinergikan dengan kebijakan dan program yang ada.

KBRI New Delhi berkomitmen dan bekerja keras untuk selalu meningkatkan kinerja.

Jika dilihat dari Pengelompokan Jenis Belanja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

JENIS BELANJA PAGU ANGGARAN

(Rupiah)

REALISASI

(Rupiah)

Persen

(%)

BELANJA PEGAWAI 22,583,635,000 19,808,700,115 87.71

BELANJA BARANG 13,361,561,000 12,039,726,469 90.11

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

47 | P a g e

BELANJA MODAL 833,844,000 818,944,962 95.21

JUMLAH 36,779,040,000 32,667,371,546

PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN 2016 DAN 2017

Perbandingan realisasi anggaran KBRI New Delhi berdasarkan DIPA tahun 2016 dan 2017

adalah sebagai berikut:

2016 2017

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)%

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp)%

40.980.519.000 37,165.332,214 90.69 36.779.040.000 32.667.371.546 90.12

Kenaikan Prosentase Serapan Anggaran

Bila dilihat dari besaran pagu Anggaran antara tahun 2016 dan tahun 2017 terjadi penurunan

sebesar Rp. 4,201,479,000 (empat miliyar dua ratus satu juta empat ratus tujuh puluh sembilan ribu

rupiah) hal itu karena disebabkan pada tahun 2016 KBRI New Delhi sedang melakukan renovasi

gedung dan bangunan kantor dengan nilai Pagu Renovasi sebesar Rp. 4,208,962,000 (empat

miliyar dua ratus delapan juta sembilan ratus enam puluh dua ribu rupiah).

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

48 | P a g e

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan capaian kinerja yang dicapai KBRI New Delhi selama tahun 2017

melampaui target IKU. Capaian kinerja KBRI New Delhi selama tahun 2017 sangat dipengaruhi oleh

perkembangan kondisi dalam negeri Indonesia, kondisi dalam negeri negara akreditasi dan kondisi di

tingkat global. Capaian kinerja KBRI New Delhi selama tahun 2017 juga tidak lepas dari peran serta

semua pihak yang terlibat didalamnya terutama kerja sama yang erat antar fungsi dan pelaksana tugas

dalam pelaksanaan kegiatan secara terpadu. Kedepannya KBRI akan berupaya lebih baik dalam

perencanaan target kinerja dan juga anggaran.

B. Permasalahan

Meskipun capaian kinerja Sasaran Strategis melalui pengukuran IKU menghasilkan indikasi

yang baik, namun dalam upaya pencapaian kinerja KBRI New Delhi menghadapi beberapa kendala

dalam mencapai sasaran strategis 1 sampai dengan 5, antara lain sebagai berikut:

Lambatnya proses birokrasi untuk memperoleh informasi dan konfirmasi terhadap informasi

yang diperlukan dari negara akreditasi dan dari instansi Pemerintah RI.

Kebijakan pemerintah India yang lebih memfokuskan pada peningkatan ekspor dan

meningkatkan arus investasi ke dalam negeri seperti halnya Indonesia mengingat negara ini

masih dalam proses membangun ekonomi nasionalnya juga.

Adapun permasalahan terkait pelaksanaan anggaran KBRI New Delhi adalah sebagai berikut:

Adanya kebijakan pemerintah pusat untuk memotong anggaran pada pertengahan Tahun 2017

sehingga berpengaruh pada pelaksanaan kinerja perwakilan yang sudah direncanakan di awal

tahun

Permasalahan selisih kurs yang terus dialami oleh semua perwakilan pada umumnya secara

berulang-ulang setiap tahun tanpa ada penyelesaian maupun solusi yang baik dari Pusat

maupun dari Kementerian Keuangan, sehingga pada khususnya anggaran KBRI New Delhi

tidak dapat terserap maksimal mengingat KBRI New Delhi harus menyisihkan anggaran untuk

berjaga-jaga akibat selisih kurs.

BAB IV

PENUTUP

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KBRI NEW DELHI

49 | P a g e

c. Langkah Perbaikan Ke Depan

Perlunya membangun hubungan kerja yang lebih baik (hubungan informal) sehingga upaya

pendekatan dapat berjalan lebih cepat.

Pendekatan terhadap sektor swasta guna menjajaki kemungkinan dukungan kegiatan-kegiatan

di negara akreditasi.

Peningkatan intensitas pertemuan asosiasi/kamar dagang dan industri kedua negara untuk

membangun kerja sama yang lebih erat.

Promosi terpadu yang melibatkan seluruh pengusaha/eskportir potensial Indonesia.

Diversifikasi produk ekspor Indonesia, khususnya produk ekspor yang mempunyai nilai tambah

tinggi.

Mempromosikan produk ekspor yang memiliki nilai tambah dan memetakan produk-produk

ekspor unggulan Indonesia yang memiliki competitive advantage di pasar India dan negara

akreditasi lainnya.

********