lkj kbri paramaribo - kemlu.go.id kbri paramaribo/lkj 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan...

34

Upload: ngomien

Post on 16-Mar-2019

279 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari
Page 2: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Amanat konstitusi, politik luar negeri dan diplomasi

Indonesia diabadikan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

Kebijakan luar negeri Presiden RI Joko Widodo lebih memprioritaskan isu

ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya,

berpegang pada prinsip Trisakti yang memiliki tiga pilar, yakni kedaulatan

dalam politik, berdikari ekonomi dan kepribadian dalam kebudayaan. Pilar

kedaulatan politik berkaitan dengan kemandirian menghadapi intervensi pihak

asing dalam perumusan dan implementasi kebijakan. Sementara itu, pilar

berdikari ekonomi dijadikan landasan bagi kebijakan luar negeri yang

berorientasi pada kepentingan masyarakat. Dalam bidang budaya,

mengutamakan kepentingan budaya strategis, yakni promosi nilai budaya dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebijakan luar negeri ini

mempengaruhi sikap Indonesia terhadap isu-isu global sehingga isu-isu yang

tidak secara langsung dan nyata berdampak pada Indonesia tidak lagi berada

pada prioritas utama. Kebijakan luar negeri akan dirumuskan sesuai kebutuhan

sehingga lebih tepat sasaran.

Sementara itu, Renstra Kementerian Luar Negeri kurun waktu 2015 –

2019 menyatakan bahwa diplomasi Indonesia akan menonjolkan karakter

sebagai negara maritim, diplomasi Indonesia akan terkoneksi dengan

kepentingan rakyat (diplomacy for the people), diplomasi Indonesia akan

membumi (down to earth), dan diplomasi Indonesia akan dilakukan secara

tegas dan bermartabat.

Sejalan dengan amanat konstitusi dan Renstra Kementerian Luar Negeri

kurun waktu 2015 – 2019 tersebut, KBRI Paramaribo pada tahun 2015 telah

melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan

dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.

B. TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan pada Lampiran II-57, Pasal 2 ayat (1) Keputusan Menteri

Luar Negeri Republik Indonesia Nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar

Negeri, tugas pokok Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paramaribo

Page 3: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

2

adalah melaksanakan hubungan diplomatik dan memperjuangkan kepentingan

nasional Negara Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Republik

Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di wilayah akreditasi Republik Suriname

merangkap Republik Guyana, sesuai dengan kebijakan Pemerintah yang

ditetapkan berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan dalam ayat (2) Pasal 2 dengan Lampiran II-57 Keputusan

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun

2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar

Negeri, disebutkan bahwa KBRI Paramaribo memiliki Indeks Perwakilan, yaitu

2,42 dengan indeks masing-masing kegiatan, adalah Politik (2,73); Sosial

Budaya (2,59); Ekonomi (2,35); dan Konsuler (2,00).

C. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 108 Tahun 2003

tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, Pasal 8 dan

9, struktur/ susunan organisasi Perwakilan Ri di Luar Negeri terdiri dari:

1. Unsur Pimpinan : Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik

Indonesia (LBBP RI) atau Wakil Tetap Republik

Indonesia (Watapri), dan Kuasa Usaha Tetap/Kuasa

Usaha Ad Interim (KUAI), yang disebut dengan

Kepala Perwakilan RI (Keppri).

2. Unsur Pelaksana: Pejabat Diplomatik.

3. Unsur Penunjang: Penyelenggara Administrasi dan Kerumahtanggaan,

yaitu Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan

Perwakilan (BPKRT), dan Petugas Komunikasi.

Guna melaksanakan tugas pokoknya berdasarkan pada kepentingan

nasional, bobot, visi dan misi, kegiatan, intensitas, dan derajat hubungan

antara Indonesia dengan Suriname dan antara Indonesia dengan Guyana, serta

Indeks Perwakilan RI Paramaribo, susunan organisasi pada KBRI Paramaribo

sesuai dengan Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor

SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan RI di Luar Negeri, terdiri dari:

1. Unsur Pimpinan : Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

2. Unsur Pelaksana: Pejabat Diplomatik, yang terdiri dari Sekretaris I;

Sekretaris II; Sekretaris III; dan Sekretaris III.

3. Unsur Penunjang: Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan

Perwakilan (BPKRT) dan Petugas Komunikasi.

Page 4: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

3

D. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

KBRI Paramaribo sebagai wakil Pemerintah, Negara dan Bangsa Republik

Indonesia dan sebagai salah satu ujung tombak pelaksanaan politik luar negeri

dan penyelenggara hubungan luar negeri Indonesia di Republik Suriname dan

Republik Ko-operatif Guyana secara konsisten selalu berupaya untuk

melaksanakan seluruh tugas, kinerja dan fungsinya demi mewakili dan

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan nasional.

Dalam menyikapi tantangan dan dinamika terkini, KBRI Paramaribo juga

terus memikirkan dan menjalankan inisiatif baru dalam pengembangan dan

perluasan kerja sama, dengan tetap berkoordinasi dengan Pusat mengingat

peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Suriname dan Guyana

tersebut perlu dikelola dan dikembangkan secara intensif sesuai dengan

kebijakan luar negeri Indonesia.

Sepanjang tahun 2015, tercatat beberapa aspek strategis yang perlu

dieksplorasi lebih lanjut dalam hubungan Indonesia dengan negara Suriname

dan Guyana. Suriname sebagai salah satu negara dengan jumlah diaspora

Indonesia terbanyak di dunia, merupakan negara yang perlu untuk terus

ditingkatkan hubungan bilateralnya dengan Indonesia. Jumlah penduduk

keturunan Jawa di negara Suriname yang mencapai lebih dari 70 ribu jiwa

(sekitar 15% dari total penduduk Suriname sebanyak 538.200 jiwa)

merupakan aset strategis dalam hubungan bilateral kedua negara dari segi

politik, ekonomi, sosial dan budaya. Selain itu dengan jumlah pendapatan per

kapita yang cukup tinggi (mencapai USD 9.000) dapat menjadi pasar yang

strategis bagi pemasaran produk-produk Indonesia. Meskipun memiliki jumlah

penduduk yang terbilang sedikit, namun Suriname memiliki potensi untuk

menjadi hub bagi lebih dari pasar Caricom (Carribean Community) sebanyak

16 juta jiwa (jumlah penduduk di kawasan karibia).

Terkait dengan Guyana, negara dimaksud memiliki aspek strategis

diantaranya kesamaan pandangan dalam penyikapan isu-isu internasional,

serta pengakuan dan dukungan terhadap peran aktif Indonesia dalam

organisasi-organisasi regional dan internasional. Indonesia dinilai memiliki

pengaruh besar baik di ASEAN maupun pada forum-forum multilateral seperti

G-77 dan di PBB. Untuk itu, Guyana mengharapkan Indonesia dapat terus

menyuarakan kepentingan bersama kedua negara sebagai aspirasi negara-

negara berkembang, termasuk dalam memerangi kemiskinan, terorisme dan

dampak dari perubahan iklim. Guyana siap bekerjasama dengan Indonesia

dalam memperjuangkan kepentingan bersama negara-negara berkembang dan

negara-negara kecil pada forum-forum internasional.

Page 5: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

4

Aspek strategis di negara Suriname dan Guyana pada tahun 2015

tersebut telah dimanfaatkan oleh KBRI Paramaribo untuk kepentingan

diplomasi politik, ekonomi, sosial-budaya maupun peningkatan kerja sama

pada beberapa bidang lain yang menjadi prioritas seperti perlindungan warga

negara Indonesia.

Page 6: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

5

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Penyusunan dokumen LKJ KBRI Paramaribo Tahun 2015 berpedoman

kepada dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 dan Rencana Strategik

(Renstra) KBRI Paramaribo Tahun 2015 – 2019. Adapun penjabaran rencana

strategik KBRI Paramaribo dimaksud adalah sebagai berikut:

1. PERNYATAAN VISI

Dengan memperhatikan tugas dan fungsi serta mempertimbangkan latar

belakang dan kondisi yang ada, KBRI Paramaribo mempunyai Visi:

“Menjadi Ujung Tombak dalam Mewujudkan Wibawa Diplomasi Indonesia

di Negara Akreditasi Suriname dan Guyana”

2. PERNYATAAN MISI

Berdasarkan pernyataan Visi tersebut, KBRI Paramaribo telah

menetapkan beberapa pernyataan Misi yang berlaku selama kurun waktu

2015-2019 sebagai pedoman implementasi Visi tersebut.

Adapun rumusan Misi KBRI Paramaribo adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kerjasama bilateral Indonesia dengan negara

akreditasi Suriname dan Guyana dalam rangka memperjuangkan

kepentingan nasional;

2. Memperkuat peran KBRI Paramaribo bersama dukungan pemangku

kepentingan nasional dalam meningkatkan kesejahteraan sosial;

3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Dalam rangka implementasi Misi tersebut, telah ditetapkan Tujuan

Strategis yang akan dicapai KBRI Paramaribo selama tahun 2015-2019,

yaitu:

1. Peran strategis Indonesia dalam hubungan kerja sama bilateral

dengan negara akreditasi Suriname dan Guyana

2. Nilai manfaat ekonomi dan pembangunan yang optimal dalam

kerjasama bilateral dengan negara akreditasi Suriname dan Guyana

Page 7: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

6

Sesuai prioritas Tujuan Strategis yang telah ditetapkan pada

tahun 2015-2019 ini, KBRI Paramaribo telah merencanakan Sasaran

Strategis yang akan dicapai sebagai berikut:

1. Meningkatnya dukungan negara akreditasi Suriname dan Guyana

terhadap kedaulatan NKRI dan kerjasama Maritim (ABK);

2. Meningkatnya peran KBRI Paramaribo dalam mendukung

peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi Suriname dan

Guyana;

3. Menguatnya peran soft power diplomacy yang dilakukan KBRI

Paramaribo di negara akreditasi Suriname dan Guyana;

4. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta

pemberdayaan diaspora di negara akreditasi Suriname dan Guyana;

5. Peningkatan peran KBRI Paramaribo dalam meningkatkan nilai

manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat

Indonesia;

6. Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang

akuntabel

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Penetapan Kinerja dalam bentuk Pernyataan Kinerja KBRI Paramaribo

Tahun 2015 yang telah ditandatangani oleh Duta Besar RI dan Menteri Luar

Negeri RI adalah sebagai berikut:

No Sasaran Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya dukungannegara akreditasi Surinamedan Guyana terhadapkedaulatan NKRI dankerjasama Maritim (ABK).

Persentase rekomendasi hasilkajian komprehensif KBRIParamaribo yang ditindaklanjutistakeholders

90%

2. Meningkatnya peran KBRIParamaribo dalam mendukungpeningkatan pengaruhIndonesia di negara akreditasiSuriname dan Guyana

Persentase realisasi rencana aksisebagai implementasi dariperjanjian/kesepakatan

85%

3. Peningkatan peran KBRIParamaribo dalammenciptakan nilai manfaatekonomi, dan pembangunanbagi kesejahteraan rakyatIndonesia

Persentase peningkatan nilaiperdagangan (ekspor) Indonesiake negara akreditasi

10%

Persentase peningkatan jumlahwisatawan negara akreditasi keIndonesia

10%

4. Menguatnya peran soft powerdiplomasi yang dilakukan KBRIParamaribo di negara

Persentase publik di negaraakreditasi Suriname dan Guyanayang berpandangan positif

90%

Page 8: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

7

akreditasi Suriname danGuyana

terhadap Indonesia

5. Meningkatnya pelayanan danperlindungan WNI/BHI sertapemberdayaan diaspora dinegara akreditasi Surinamedan Guyana

Persentase permasalahan WNIdan BHI di negara akreditasiSuriname dan Guyana yangditangani/diselesaikan

90%

Persentase responden ataupengguna jasa yang menyatakanpuas atas pelayanankekonsuleran

80%

Page 9: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

8

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. GAMBARAN UMUM AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Mengingat terdapat perbedaan antara Sasaran Strategis dan Indikator

Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan pada periode sebelumnya, maka kami

melihat bahwa realisasi kinerja dan capaian kinerja KBRI Paramaribo tahun

2015 tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya. Namun demikian,

IKU yang ditetapkan dalam Renstra KBRI Paramaribo tahun 2015-2019 telah

diupayakan mempergunakan pendekatan outcome yang memungkinkan untuk

dapat mengungkapkan kinerja KBRI Paramaribo secara lebih akuntabel melalui

hasil-hasil yang dicapai sebagaimana ditunjukan oleh pencapaian Sasaran

Strategis berdasarkan IKU yang ditetapkan.

Secara keseluruhan, tingkat capaian kinerja KBRI Paramaribo pada tahun

2015 adalah sebesar 106,99%. Secara umum dapat disampaikan garis besar

pencapaian dimaksud sebagai berikut:

• Sasaran Strategis 2:

Peningkatan peran KBRI Paramaribo dalam mendukung peningkatan pengaruh

Indonesia di negara akreditasi diimplementasikan dalam bentuk rencana aksi

dari perjanjian ataupun kesepakatan yang telah dicapai antara kedua negara.

Pada tahun 2015 terdapat 3 rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian

ataupun kesepakatan yang dilaksanakan. (1) Penyelenggaraan Sidang ke-5

Komisi Bersama Indonesia-Suriname dan pertemuan pejabat tinggi lainnya,

telah dilaksanakan berbagai upaya untuk melaksanakan kegiatan dimaksud.

Terkait dengan Sidang ke-5 Komisi Bersama Indonesia-Suriname hal ini belum

dapat terlaksana pada tahun 2015 dengan alasan antara lain dikarenakan

kesibukan pembentukan pemerintahan baru Suriname pasca Pemilu bulan Mei

2015, serta usulan RI agar Sidang ke-5 SKB RI-Suriname dilaksanakan pada

tahun 2015 diundur penyelenggaraannya. Kendala yang dihadapi adalah belum

adanya kesepakatan waktu pelaksanaan, sehingga direncanakan Sidang SKB

akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2016. Meskipun demikian, pada

tahun 2015 KBRI Paramaribo telah berhasil memfasilitasi 2 (2) kali pertemuan

pejabat yaitu: (1.a.) terselenggaranya kunjungan Menteri Olah Raga dan

Kepemudaan Suriname, H.E. Mr. Bambang Ismanto Adna ke Indonesia pada

tanggal 14-18 April 2015 ke Indonesia dalam rangka membangun hubungan

kerja bilateral di bidang olah raga dan kepemudaan. Dalam kesempatan

kunjungan ke Indonesia, Menteri Adna berkesempatan melakukan pertemuan

dengan Menpora Indonesia Bapak Imam Nahrawi. (1.b.) bulan September

2015, terselenggara pertemuan Delegasi MPR yang dipimpin Wakil Ketua Bpk.

Hidayat Nur Wahid dengan Parlemen Suriname. Pertemuan menyepakati

Page 10: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

9

peningkatan kerjasama kedua parlemen di forum internasional termasuk pada

Sidang IPU. (1.c.) Pada bulan Oktober 2015 terselenggara pertemuan

Gubernur Jawa Tengah, Bpk. Ganjar Pranowo dengan Presiden Suriname, H.E.

Mr. Desire Delano Bouterse, yang membahas beberapa potensi kerja sama

antara Jawa Tengah dengan Suriname, antara lain energi terbarukan, kelapa

sawit, serta perkayuan dan furniture (2) Mengadakan tiga kali pendekatan

dalam rangka mendukung pencalonan RI di forum internasional. Dalam kaitan

ini KBRI Paramaribo telah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Kemlu

Suriname dan Guyana guna mendapatkan dukungan atas pencalonan RI pada

IMO Kategori C periode 2016-2017. Pertemuan dgn pejabat Kemlu Suriname

dilakukan pada tgl 2 April dan 2 Oktober 2015, sementara pertemuan dengan

pejabat tinggi Guyana pada tgl 8 okt dan 19 nov 2015. Dalam hal ini, Guyana

memberikan dukungan unilateral terhadap pencalonan RI pada IMO. (3)

Mengupayakan terjalinnya/tindaklanjut 1 (satu) kesepakatan kerjasama di

berbagai bidang pembangunan. Dalam hal ini KBRI Paramaribo telah

menghasilkan 2 capaian yaitu: (a) Pada tanggal 14 April 2015 telah dilakukan

penandatangan Letter of Intent (LoI) antara Kementerian Pemuda dan

Olahraga RI dengan Kementerian Olahraga dan Kepemudaan Republik

Suriname. LoI ini menjadi tonggak penting kerja sama di bidang olahraga dan

kepemudaan antara kedua negara. (b) Pada tanggal 29 September 2015, telah

ditandatangani Minutes of Meeting mengenai kerjasama pertukaran dosen dan

pemberian beasiswa antara Pemprov Jawa Tengah dengan Universitas Anton

de Kom Suriname. Upaya kedepan adalah mengupayakan realisasi persetujuan

kerjasama dimaksud

• Sasaran Strategis 3:

Dalam rangka mencapai sasaran peningkatan peran KBRI Paramaribo

menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan

rakyat Indonesia, KBRI telah mengupayakan serangkaian pendekatan,

pertemuan/forum bisnis, promosi dagang, investasi dan pariwisata yang

melibatkan pemangku kepentingan di negara akreditasi dan Indonesia.

Pertumbuhan volume perdagangan antara Indonesia dengan Suriname dan

Guyana pada periode tahun 2012-2014 berfluktuasi namun memiliki

kecenderungan menurun di tahun 2015 yang banyak dipengaruhi oleh kondisi

perekonomian baik di tingkat regional dan global yang membawa dampak

signifikan terhadap performa perkenomian masing-masing negara. Meskipun

demikian, apabila dilihat dari hubungan perdagangan maka Indonesia selalu

berada pada posisi yang diuntungkan dimana surplus perdagangan selalu

berada di pihak Indonesia. Terkait dengan perhitungan pencapaian kinerja,

penetapan tahun dasar (baseline) dihitung dari rata-rata tingkat pertumbuhan

nilai perdagangan dari kurun waktu 2012-2014 mengingat terdapat penurunan

yang cukup signifikan pada periode tersebut dan untuk melihat pertumbuhan

volume perdagangan tahun berjalan secara lebih riil. KBRI senantiasa

melakukan upaya-upaya dan terobosan baru untuk dapat meningkatkan

volume perdagangan antara kedua negara. Guna memenuhi sasaran strategis

Page 11: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

10

3, KBRI Paramaribo melakukan berbagai kegiatan antara lain: (1)

menyelenggarakan dan berpartisipasi pada 2 Pameran Dagang Internasional (

INDOFAIR dan Jaarbeurs), (2) memfasilitasi pengiriman 2 (dua) Misi Dagang

Kedua Negara (Trade Expo Indonesia 2015 dan Delegasi Pemprov Jawa

Tengah), (3) menyelenggarakan Business Meeting dengan pengusaha

setempat, (4) menyusun 3 data economic intelligence untuk kepentingan

stakeholders, (5) mengadakan Business Center KBRI Paramaribo dan (6)

menyelenggarakan kegiatan promosi wisata.

Di bidang investasi, sebagai negara yang memerlukan investasi, Suriname dan

Guyana bukan merupakan prioritas sumber investasi asing bagi Indonesia,

sehingga KBRI Paramaribo melakukan upaya penjajakan investasi dari

Indonesia khususnya di Suriname dengan tujuan untuk menjadikan Suriname

sebagai basis produksi dari produk-produk Indonesia untuk pasar Suriname

dan kawasan Caricom. Beberapa proyek investasi telah diupayakan antara lain

partisipasi pada pembangunan infrastruktur di kawasan Special Economic Zone

Suriname, penyedian permesinan labeling produk-produk jamu Borobudur,

perkayuan, furniture dan kelapa sawit, namun sejauh ini belum terealisasi

secara konkrit karena belum terlaksananya tindak lanjut dari pihak di

Indonesia.

Sasaran Strategis 4:

Dalam rangka memperkuat peran soft power diplomasi, KBRI Paramaribo telah

melakukan serangkaian upaya untuk meningkatkan pandangan positif

masyarakat Suriname dan Guyana terhadap Indonesia melalui berbagai

program seperti pembinaan kelompok seni (gamelan, tari dan Angklung),

partisipasi Indonesia pada berbagai festival dan kompetisi internasional, kuliah

umum dan seminar mengenai Indonesia, dukungan/fasilitasi untuk kegiatan-

kegiatan promosi Indonesia oleh Friends of Indonesia dan pada sejumlah

program budaya dan pariwisata di Suriname dan Guyana, terutama pada

berbagai kegiatan besar yang menjadi pusat atraksi dan interaksi baik

masyarakat lokal maupun internasional. Kegiatan-kegiatan promosi terpadu

mengenai Indonesia memperoleh apresiasi tinggi dari para mitra dan

pengunjung. Kegiatan-kegiatan promosi tersebut juga telah berhasil

melibatkan banyak warga setempat dan internasional di samping

menggerakkan diaspora Indonesia, yang mana telah memperkaya dan

mengoptimalkan promosi di negara akreditasi. Secara spesifik, untuk mencapai

target sasaran strategis 4, KBRI Paramaribo telah melakukan kegiatan-

kegiatan yaitu: (1) menyelenggarakan Indonesian Day Bertemakan Bazar Amal

dalam rangka meningkatkan promosi budaya, kuliner dan produk-produk

Indonesia, (2) menyelenggarakan promosi kuliner melalui program reguler di

TV Lokal, (3) menyelenggarakan 3 (tiga) program pelatihan budaya secara

reguler yakni Bahasa (Jawa dan Indonesia), Tari dan Musik (Angklung dan

Karawitan Jawa).

Page 12: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

11

Sasaran Strategis 5:

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta

pemberdayaan diaspora di Paramaribo, KBRI telah melakukan terobosan-

terobosan pada tahun 2015 seperti penggunaan media sosial (Grup Facebook,

Whatsapp, Blackberry Messenger) untuk meningkatkan kecepatan response

penanganan permasalahan WNI, selain itu KBRI juga secara rutin melakukan

kegiatan olah raga bersama setiap minggunya sebagai sarana berkomunikasi,

pemantauan dan pembinaan kepada WNI. Selain itu untuk meningkatkan

pelayanan, perlindungan serta pembinaan WNI di negara akreditasi, KBRI juga

melakukan kunjungan/sosialisasi kekonsuleran ke kantong-kantong WNI di

Suriname dan Guyana. Dalam rangka meningkatkan jejaring khususnya

dengan pemangku kebijakan terkait di negara akreditasi, KBRI telah

mengupayakan pendekatan dan koordinasi dengan instansi terkait di Suriname

dan Guyana dalam rangka meningkatkan perlindungan dan pelayanan kepada

WNI di wilayah kerja. Untuk mengukur persepsi masyarakat atas pelayanan

kekonsuleran, KBRI juga telah menyediakan kuesioner kepada masyarakat

pada saat mendapatkan pelayanan kekonsuleran.

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KBRI PARAMARIBO

Capaian IKU diperoleh dengan membandingkan realisasi kinerja dengantarget kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra KBRI Paramaribo Tahun2015-2019 dan PK tahun 2015. Secara keseluruhan, capaian tersebutdirangkum dalam tabel berikut.

Capaian IKU KBRI Paramaribo

NoIndikator

Kinerja utama

Kinerja Tahun 2015 Rencana KegiatanPersenta

secapaiankinerja

(dibandingkan

dengantarget)

Target RealisasiIndikator

Input/Output

Satuan Target Realisasi

PersenCapaian

perkegiatan

1 Persentaserekomendasihasil kajiankomprehensifKBRI Paramariboyangditindaklanjutistakeholders

90% 100.00% Mengadakan3 (tiga) kalipendekatandengankalanganLSM, mediamassa danperguruantinggi terkaitisuseparatisme

Dukungan 1 1 100.00% 111.11%

Page 13: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

12

NoIndikator

Kinerja utama

Kinerja Tahun 2015 Rencana KegiatanPersenta

secapaiankinerja

(dibandingkan

dengantarget)

Target RealisasiIndikator

Input/Output

Satuan Target Realisasi

PersenCapaian

perkegiatan

2 Persentaserealisasi rencanaaksi/ inisiatifyangdiimplementasikan

85% 175.00% Terselenggaranya SidangKomisiBersama ke5 danpertemuanpejabattinggi

Pertemuan 2 3 150.00% 205.88%

JumlahdukunganataspencalonanRI

Dukungan 1 1 100.00%

Terjalinnyakesepakatankerjasama

Kesepakatan

1 2 200.00%

3 Persentasepeningkatan nilaiperdagangan(ekspor)Indonesia kenegara akreditasi

10% -17.35% Jumlah nilaitransaksi/kesepakatanbisnisdenganpengusahasetempat

USD 150,000

172,800

115.00% -173.48%

(angkarata-ratapeningkatan/penurunan eksporke duanegara(sesuaidataKemdagRI: Guyana-26.21%,Suriname -8.48%))

Jumlahpengusahayangberminat/berkunjungkePameran/Misi Dagang

Orang 25 33 132.00%

Jumlahpengusahayang hadirdanmemahamipeluangbisnisIndonesia

Orang 15 14 93,3%

Jumlahdokumenlaporankajianekonomi/perdagangan

Dokumen 3 3 100.00%

PendirianBusinessCenter KBRIParamaribobesertasampel

Lembaga 1 1 100.00%

4 Persentasepeningkatanjumlahwisatawannegara akreditasike Indonesia

10% 10.00% Jumlahpengunjungyangberkunjungke Indonesia

Orang 40 45 112.50% 100.00%

Page 14: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

13

NoIndikator

Kinerja utama

Kinerja Tahun 2015 Rencana KegiatanPersenta

secapaiankinerja

(dibandingkan

dengantarget)

Target RealisasiIndikator

Input/Output

Satuan Target Realisasi

PersenCapaian

perkegiatan

5 Persentase publikdi negaraakreditasiSuriname danGuyana yangberpandanganpositif terhadapIndonesia

90% 111.67% Pengunjungyangmemberikantanggapanpositif atasprogrampromosi

Orang 50 60 110.00% 124.07%

Jumlahpenonton/pengunjungyangmemberikantanggapanpositif

Orang 50 50 100.00%

Jumlahpeminat/pesertaprogrampelatihan

Orang 75 100 125.00%

6 PersentasepermasalahanWNI dan BHI dinegara akreditasiSuriname danGuyana yangditangani/diselesaikan

90% 234.00% Jumlah WNIyangdijangkau/dikunjungi

Orang 25 42 168.00% 260.00%

Jumlahkasus/sengketayangdiselesaikan

Kasus 3 9 300.00%

7 Persentaseresponden ataupengguna jasayangmenyatakan puasatas pelayanankekonsuleran

80% 97.06% Persentasekepuasanberdasarkanhasil survey

34 33 97.06% 121.33%

Total Capaian 106.99%

B. ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan KBRI Paramaribo selama tahun 2015dalam rangka pencapaian Tujuan dan Sasaran Strategis tersebut dipengaruhisejumlah faktor yang seringkali berada di luar kendali KBRI Paramaribo.Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi atas upaya pencapaian Tujuan danSasaran Strategis KBRI Paramaribo dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya di tanahair maupun di negara akreditasi, antara lain:

Page 15: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

14

a. Perkembangan positif perekonomian Indonesia selama tahun 2015,meskipun tetap dibayangi semakin melemahnya nilai kurs tukarRupiah terhadap USD menjelang akhir tahun 2015.

b. Upaya Pemerintah untuk meningkatkan pelaksanaan demokrasi,kesejahteraan sosial, keadilan, jaminan keamanan danpemberantasan terorisme, serta good governance, law enforcement,dan pemberantasan korupsi.

c. Semakin stabilnya situasi keamanan nasional RI serta meningkatnyajaminan ketertiban dan keamanan umum di seluruh wilayah RI.

d. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pelayanan para eksportirnasional untuk memenuhi tuntutan pasar global.

e. Kebijakan dan prinsip-prinsip hubungan luar negeri negara akreditasiyang juga menganut azas kebebasan dan tanpa didasarkan padaideologi suatu bangsa, sesama anggota PBB, GNB, G 77, dan OKI.

f. Terpelihara dan semakin eratnya hubungan persahabatan dan salingpengertian antara Indonesia dengan negara akreditasi serta semakinmeningkatnya hubungan dan kerjasama bilateral di bidang politikdan solidaritas di fora internasional dengan Pemerintah di negaraakreditasi.

g. Kebijakan politik luar negeri Suriname dan Guyana yangmenempatkan kedua negara akreditasi tersebut untukmengembangkan kerjasama dengan negara-negara di Asia, sepertiChina, India, Indonesia, dan Jepang.

h. Ketergantungan Suriname dan Guyana terhadap pasokan produk-produk industri impor guna memenuhi kebutuhan rakyatnya.

i. Kondisi ekonomi Suriname dan Guyana yang menurun hinggamengalami krisis mulai triwulan III 2015, sebagai akibatmenurunnya perekonomian global.

j. Adanya minat dan popularitas produk buatan Indonesia di negaraakreditasi dan besarnya dedikasi para importir lokal dalammengembangkan pasar komoditas ekspor Indonesia di kawasansetempat.

k. Terpeliharanya citra mutu produk ekspor Indonesia yang baik dinegara akreditasi, sekalipun masih menghadapi persaingan hargadengan produk-produk serupa dari negara-negara di kawasan Asiadan Amerika Selatan.

l. Terpeliharanya citra positif TKI, namun terdapat kecenderunganpenurunan permintaan terhadap TKI di sektor perkayuan/hutan danperikanan dari negara akreditasi, dikarenakan kondisi ekonomi yangmenurun.

2. Sikap dan orientasi Pemerintah, masyarakat, dan media massa dinegara akreditasi terhadap kebijakan politik Indonesia, antara lain:

a. Keberadaan sekitar 15% imigran keturunan Indonesia dari Jawa, diantara lebih 538.000 jiwa jumlah total penduduk Suriname, yangmerupakan gabungan masyarakat imigran multi-etnis.

b. Pengaruh masyarakat keturunan Indonesia asal Jawa yang cukupbesar dalam kehidupan politik dan kebudayaan di negara akreditasi,

Page 16: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

15

serta popularitas gastronomi Indonesia/Jawa di kalangan masyarakatSuriname.

c. Kemudahan pemanfaatan sarana dan prasarana media elektronik dinegara akreditasi Suriname, seperti TV/Radio Garuda, TV/RadioMustika, TV/Radio Pertjajah, Radio Bersama, TV nasional/STVS sertaTV Apintie dan TV/Radio Sky milik etnis Hindustan untukmempromosikan budaya Indonesia. Selain itu, terdapat kemudahanbagi KBRI Paramaribo dalam memanfaatkan media cetak diSuriname (De Ware Tijd dan Times of Suriname).

d. Upaya promosi profil Indonesia (film-film cerita dan dokumenterIndonesia) yang difasilitasi media elektronik milikPemerintah/pengusaha Suriname, seperti STVS (TV Pemerintah),ATV, TV Apintie, TV ABC, TV Sky, TV Pertjajah, TV Mustika, dan TVGaruda.

e. Terlaksana dan terpeliharanya kegiatan saling kunjung pejabatkedua negara.

f. Mahalnya kebutuhan pokok sandang dan pangan karena semakinmelemahnya mata uang Suriname SRD (Suriname Dollar), terhadapmata uang asing Euro dan US Dollar, khususnya pasca devaluasiSRD bulan November 2015.

g. Masih terdapatnya kesadaran warga Suriname keturunanJawa/Indonesia untuk melestarikan adat, seni dan budaya nenekmoyang dari Jawa/ Indonesia, serta terbinanya kerjasama yang baikantara Perwakilan RI dengan masyarakat keturunan Jawa dalammempromosikan budaya Indonesia di negara akreditasi.

h. Terbinanya hubungan dan kerjasama yang baik antara Perwakilan RIdengan media masa setempat, sehingga berita mengenaikebudayaan dan perkembangan Indonesia berimbang dan positif.

i. Terpeliharanya minat para pelajar/mahasiswa dari negara akreditasiuntuk memperoleh beasiswa dari Pemerintah Indonesia.

j. Dukungan dan keinginan negara akreditasi untuk merealisasikankerjasama bilateral di berbagai bidang.

3. Perkembangan kondisi internasional juga dapat mempengaruhipencapaian kinerja, antara lain:

a. Jauhnya jarak antara Suriname dan Guyana (di kawasan AmerikaSelatan) dengan Indonesia, dengan perbedaan waktu 10 jamIndonesia–Suriname dan 11 jam Indonesia–Guyana.

b. Biaya pengiriman produk-produk Indonesia ke negara akreditasilebih mahal dan sulit bersaing dengan produk-produk dari China,Brasil, Trinidad & Tobago, Jamaika, Amerika Serikat, dan Belanda,meskipun kualitas produk-produk Indonesia tidak kalah bersaing.

c. Mahalnya biaya penerbangan Indonesia–negara akreditasi danlamanya perjalanan yang harus ditempuh.

d. Pemberlakuan Free Trade Americans Area (FTAA) dan CaribbeanSingle Market & Economy (CSME), yang lebih mengutamakanperdagangan antar-negara anggota, dapat menghambat komoditasdari luar negara-negara di luar FTAA dan CSME, termasuk Indonesia.

Page 17: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

16

C. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Selama tahun 2015, KBRI Paramaribo telah berhasil melaksanakanberbagai kegiatan yang mengarah pada pencapaian Tujuan dan SasaranStrategis, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra dan PK Tahun 2015.Dalam penyusunan LKj Tahun 2015, KBRI Paramaribo telah melakukan analisisdan pengukuran/perhitungan terhadap tingkat capaian dari seluruh kinerjakegiatan, yang dilaksanakan selama 1 tahun, sesuai kinerja kegiatan yangtercantum dalam PK KBRI Paramaribo Tahun 2015.

Berdasarkan rencana kegiatan yang ditetapkan dalam PK 2015, sebagianbesar dari kegiatan tersebut telah terlaksana dengan baik, dengan tingkatcapaian rata-rata 106,99%. Hasil capaian tersebut menunjukkan keberhasilanPerwakilan, mengingat besarnya kendala dan masalah yang dihadapi, yangakan kami jelaskan kemudian.

Adapun rincian tingkat capaian kinerja kegiatan berdasarkan outputkegiatan adalah sebagai berikut:

Sasaran strategis 2: Meningkatnya peran KBRI Paramaribo dalammendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasiSuriname dan Guyana

Sasaran strategis 2 diukur dengan peningkatan peran KBRI Paramaribo

dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi

diimplementasikan dalam bentuk rencana aksi dari perjanjian ataupun

kesepakatan yang telah dicapai antara kedua negara. Pada tahun 2015

terdapat 3 rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian ataupun

kesepakatan yang dilaksanakan, yaitu:

1. Pada kegiatan “penyelenggaraan Sidang ke-5 Komisi Bersama Indonesia-

Suriname dan pertemuan pejabat tinggi lainnya,” telah dilaksanakan

berbagai upaya untuk melaksanakan kegiatan dimaksud, dengan rincian

sebagai berikut:

a. Sidang ke-5 Komisi Bersama Indonesia-Suriname hal ini belum dapat

terlaksana pada tahun 2015 dengan alasan antara lain dikarenakan

kesibukan pembentukan pemerintahan baru Suriname pasca Pemilu

bulan Mei 2015, serta usulan RI agar Sidang ke-5 SKB RI-Suriname

dilaksanakan pada tahun 2015 diundur penyelenggaraannya. Kendala

yang dihadapi adalah belum adanya kesepakatan waktu pelaksanaan,

sehingga direncanakan Sidang SKB akan dilaksanakan pada

pertengahan tahun 2016.

b. Kunjungan Menteri Olah Raga dan Kepemudaan Suriname, H.E. Mr.

Bambang Ismanto Adna ke Indonesia pada tanggal 14-18 April 2015

ke Indonesia dalam rangka membangun hubungan kerja bilateral di

bidang olah raga dan kepemudaan. Dalam kesempatan kunjungan ke

Indonesia, Menteri Adna berkesempatan melakukan pertemuan

Page 18: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

17

dengan Menpora Indonesia Bapak Imam Nahrawi untuk membahas

kerja sama bilateral antara kedua negara di bidang kepemudaan dan

olah raga. Pada rangkaian kunjungan, Menteri Adna juga

berkesempatan mengunjungi Stadion Bung Karno,pelatnas

bulutangkis, serta fasilitas olah raga dan kepemudaan lainnya di

Jakarta dan Yogyakarta.

Pertemuan Menpora RI dan Menpora Suriname

c. Pertemuan Delegasi MPR yang dipimpin Wakil Ketua Bpk. Hidayat Nur

Wahid dengan Parlemen Suriname pada bulan September 2015.

Pertemuan menyepakati peningkatan kerjasama kedua parlemen di

forum internasional termasuk pada Sidang IPU.

Pertemuan delegasi MPR dengan Ketua Parlemen Suriname

d. Pada tanggal 5 Oktober 2015 terselenggara pertemuan Gubernur Jawa

Tengah, Bpk. Ganjar Pranowo dengan Presiden Suriname, H.E. Mr.

Desire Delano Bouterse, yang membahas beberapa potensi kerja

sama antara Jawa Tengah dengan Suriname, antara lain energi

terbarukan, kelapa sawit, serta perkayuan dan furniture.

Page 19: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

18

Pertemuan Gubernur Jawa Tengah dengan Presiden Suriname

2. Mengadakan tiga kali pendekatan dalam rangka mendukung pencalonan RI

di forum internasional. Dalam kaitan ini KBRI Paramaribo telah beberapa

kali mengadakan pertemuan dengan Kemlu Suriname dan Guyana guna

mendapatkan dukungan atas pencalonan RI pada IMO Kategori C periode

2016-2017. Pertemuan dgn pejabat Kemlu Suriname dilakukan pada tgl 2

April dan 2 Oktober 2015, sementara pertemuan dengan pejabat tinggi

Guyana pada tgl 8 Oktober dan 19 November 2015. Dalam hal ini, Guyana

memberikan dukungan unilateral terhadap pencalonan RI pada IMO.

3. Mengupayakan terjalinnya/tindaklanjut 1 (satu) kesepakatan kerjasama di

berbagai bidang pembangunan. Dalam hal ini KBRI Paramaribo telah

menghasilkan 2 capaian yaitu:

a. Pada tanggal 14 April 2015 telah dilakukan penandatangan Letter of

Intent (LoI) antara Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dengan

Kementerian Olahraga dan Kepemudaan Republik Suriname. LoI ini

menjadi tonggak penting kerja sama di bidang olahraga dan

kepemudaan antara kedua negara.

Penandatanganan LoI oleh Menpora RI dan Menpora Suriname

b. Pada tanggal 29 September 2015, dalam kesempatan rangkaian

kunjungan Gubernur Jawa Tengah ke Suriname, telah ditandatangani

Minutes of Meeting (MoM) mengenai kerjasama pertukaran dosen dan

pemberian beasiswa antara Pemprov Jawa Tengah dengan Universitas

Page 20: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

19

Anton de Kom Suriname, yang disaksikan Duta Besar RI Paramaribo

dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Upaya kedepan adalah

mengupayakan realisasi persetujuan kerjasama dimaksud

Penandatanganan MoM Pemprov Jawa Tengah dengan Universitas Anton de KomSuriname

Sasaran Strategis 3: Peningkatan peran KBRI Paramaribo dalammenciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagikesejahteraan rakyat Indonesia

Dalam rangka mencapai sasaran peningkatan peran KBRI Paramaribo

menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan

rakyat Indonesia, KBRI telah mengupayakan serangkaian pendekatan,

pertemuan/forum bisnis, promosi dagang, investasi dan pariwisata yang

melibatkan pemangku kepentingan di negara akreditasi dan Indonesia.

Pertumbuhan volume perdagangan antara Indonesia dengan Suriname dan

Guyana pada periode tahun 2015 mengalami penurunan dengan nilai rata-rata

17,35% (sumber data Kemdag), dengan rincian perdagangan dengan Guyana

menurun 26.21%, sedangkan dengan Suriname menurun 8.48%. Hal ini

disebabkan oleh kondisi perekonomian baik di tingkat regional dan global yang

membawa dampak signifikan terhadap performa perkenomian masing-masing

negara. Jatuhnya harga-harga komoditas menurunnya pangsa pasar produk-

produk yang menjadi andalan ekspor Suriname (Emas, Bauxit, Minyak) dan

Guyana (Kayu, Emas, Beras, Gula) menyebabkan perekonomian kedua negara

tersebut dalam kondisi yang sulit. Hal tersebut mengakibatkan kedua negara

mengurangi impor produk-produk luar negeri, termasuk dari Indonesia. Namun

demikian, apabila dilihat dari hubungan perdagangan maka Indonesia selalu

berada pada posisi yang diuntungkan dimana surplus perdagangan selalu

berada di pihak Indonesia.

Page 21: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

20

Meskipun dihadapkan dengan kondisi yang sulit di kedua negara, KBRI

telah dan senantiasa melakukan upaya-upaya dan terobosan baru untuk dapat

meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara. Guna memenuhi

sasaran strategis 3, KBRI Paramaribo melakukan berbagai kegiatan antara lain:

Page 22: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

21

1. Menyelenggarakan dan berpartisipasi pada 2 Pameran Dagang

Internasional. Dalam kaitan ini, KBRI menyelenggarakan pameran

INDOFAIR dan berpartisipasi dalam Pameran Jaarbeurs yang

diselenggarakan oleh KADIN Suriname. KBRI Paramaribo juga

mengagendakan untuk mengikuti pameran GuyExpo di Guyana namun

GuyExpo 2015 dibatalkan oleh pihak Guyana dan diundur menjadi tahun

2016 untuk menyesuaikan dengan perayaan 50 tahun kemerdekaan

Guyana.

a. Pameran INDOFAIR diselenggarakan oleh KBRI Paramaribo

bekerjasama dengan organisasi keturunan Jawa di Suriname yaitu VHJI

(Vereniging Herdenking Javaanse Imigratie), pada tanggal 28

September s/d 3 Oktober 2015 bertempat di Komplek Sana Budaya,

Paramaribo. INDOFAIR 2015 diikuti 25 pengusaha/perusahaan

Suriname dan 11 pengusaha Indonesia, dengan menempati 67 booth.

Dengan rata-rata jumlah pengunjung setiap hari sebanyak 2.000 orang,

nilai transaksi dagang yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan

INDOFAIR 2015, khususnya dari 36 Stand Non-Food, mencapai USD

172.809,00. Produk Indonesia yang cukup banyak diminati adalah

meubel/furniture, pakaian batik, kerajinan tangan, makanan dan

minuman Indonesia, asesories dan alat rumah tangga. Selain itu juga

terjadi kesepakatan dagang antara pengusaha Indonesia dengan

Suriname untuk transaksi-transaksi yang akan datang.

Suasana INDOFAIR 2015

b. Pameran Jaarbeurs diikuti oleh KBRI Paramaribo pada tanggal 26

November sampai 2 Desember 2015 bertempat di KKF Trade Fair

Complex, Paramaribo. Jaarbeurs kali ini diikuti lebih dari 500 stand

dari berbagai negara seperti Perancis, Guyana, Korea, Tiongkok dan

Indonesia. Jaarbeurs rata-rata dikunjungi lebih dari 10.000

pengunjung setiap harinya. Pada hari pembukaan Jaarbeurs, Wapres

Suriname Michael Ashwin Adhin dan Menteri Perdagangan Suriname

Page 23: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

22

Sieglien Buerleson menyempatkan hadir di booth KBRI dan

mendapatkan penjelasan mengenai produk-produk Indonesia serta

perkembangan pembangunan, ekonomi dan pariwisata yang

ditampilkan melalui foto-foto Indonesia di booth KBRI. Para pengunjung

juga tertarik untuk mengenal lebih jauh mengenai Indonesia dan

produk-produk yang ditampilkan.

2. Memfasilitasi pengiriman 2 (dua) Misi Dagang Kedua Negara yaitu misi

dagang pengusaha Suriname ke Trade Expo Indonesia 2015 dan Pengusaha

Jawa Tengah ke Suriname untuk berpartisipasi pada INDOFAIR 2015. Misi

dagang TEI bertujuan meningkatkan kontak bisnis pengusaha kedua

negara. Disamping mengunjungi TEI, Misi Dagang 21 pengusaha Suriname

juga mengadakan kunjungan bisnis ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan

Surabaya. Hasil kunjungan TEI realisasi impor 5 kontainer produk tekstil,

handicraft, dan furnitur Indonesia oleh importir Wahida NV, Little India NV,

dan Gulson Trading NV. Sedangkan, Misi Dagang Jawa Tengah terdiri 12

pengusaha Indonesia dan Jateng ke Suriname. Hasil misi tsb adalah adanya

penjualan langsung saat INDOFAIR berlangsung, serta kontrak penjualan

10 rumah joglo dan kesepakatan sebagai agen pemasaran gaun pengantin

Indonesia dengan pesanan pertama 15 gaun. Kegiatan dimaksud memiliki

kendala utama yaitu biaya tiket yang mahal, jarak cukup jauh dan

terbatasnya informasi peluang bisnis ekspor Indonesia. Rencana dimasa

mendatang mengupayakan kerjasama pihak travel setempat bagi

pemberian tiket murah/promosi dan kerjasama dgn Kadin/asosiasi bisnis

mengenai informasi peluang bisnis.

3. Menyelenggarakan Business Meeting dengan pengusaha setempat. KBRI

telah memfasilitasi 3 pertemuan bisnis dengan pengusaha dan pejabat

Suriname yakni pertemuan pengusaha Suriname keturunan Jawa,

pertemuan bisnis dengan pihak Bank Sentral Suriname (CBvS) dan

pertemuan dengan Suriname Airways (SLM).

Pertemuan pengusaha Suriname-Jawa dan delegasi Jawa Tengah

dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015 guna menyiapkan

pengiriman misi dagang Suriname ke Indonesia (Jawa Tengah) dengan

hasil penjajakan kerjasama di sektor kerajinan furnitur, perbankan dan

jasa tenaga kerja dari Indonesia. Disamping itu, KBRI juga mengadakan

pertemuan dengan CBvS guna menjajaki kerjasama antara CBvS dengan

Bank Indonesia menyangkut capacity building dan banking reporting.

Dalam bidang transportasi, juga dijajaki kerjasama Surinam Airways

dengan Garuda Indonesia terkait pengaturan co-sharing. Secara teknis

kedua bidang kerjasama tersebut masih dalam pembahasan antara pihak

Suriname dan Indonesia. Kendala yang dihadapi kurangnya respon

pengusaha Indonesia dan koordinasi dengan K/L terkait proposal

kerjasama di maksud. Upaya ke depan melalui peningkatan koordinasi

dengan K/L terkait.

Page 24: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

23

4. Menyusun data economic intelligence untuk kepentingan stakeholders.

KBRI telah menyusun 3 (tiga) laporan kajian bidang ekonomi yakni Kajian

Sektor Manufaktur, Kajian Sektor Perkebunan dan Kajian Sektor Minyak

Bumi dan Gas. Tujuan penyusunan kajian untuk

memberikan informasi dan peningkatan pemahaman kepada pengusaha

Indonesia atas potensi ekonomi Suriname di tiga sektor dimaksud. Outline

kajian berisi informasi keterangan dasar, trend/ perkembangan pasar

setempat, peraturan tariff/pajak, prosedur pengurusan, infrastruktur dan

data perusahaan setempat. Laporan kajian telah disampaikan kepada 15

perusahaan serta K/L terkait Indonesia. Kendala utama adalah terbatasnya

informasi dan data statistik (up-dated) instansi terkait di negara akreditasi.

Upaya ke depan melalui peningkatan kerjasama dan koordinasi dengan

lembaga statistik dan K/L terkait di negara akreditasi.

5. Mengadakan Business Center (BC) KBRI Paramaribo. Business Center KBRI

Paramaribo dibuka oleh Ibu Negara, Mdm. Ingrid Bouterse, pada tanggal 2

Agustus 2015, bertepatan dengan peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI

dan 125 tahun Imigrasi Jawa ke Suriname. Tujuan BC sebagai pusat data

dan informasi produk Indonesia. BC menampilkan produk sampel dan

informasi produk unggulan Indonesia serta data eksportir Indonesia

(brosur, flyer, CD dsb). BC juga memfasilitasi pengusaha setempat terkait

kontak bisnis pengusaha Indonesia. BC dibuka pukul 09.00 - 12.00.

Kendala yang dihadapi terbatasnya produk sampel Indonesia dan

lambatnya respon pengusaha Indonesia atas tawaran bisnis pengusaha

negara akreditasi. Upaya ke depan adalah peningkatan promosi fasiitas BC

melalui penyelenggaraan business meeting dan sosialisasi BC kepada

asosiasi pengusaha setempat.

Pembukaan Business Center KBRI Paramaribo oleh Ibu Negara Suriname

Page 25: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

24

6. Menyelenggarakan kegiatan promosi wisata. Bekerjasama dengan pihak

travel agent setempat, Ricky's Travel, KBRI telah mendukung pengiriman

wisatawan keturunan Jawa Suriname pada bulan September 2015. Dari

kegiatan tersebut, tercatat 45 orang wisatawan Suriname telah berkunjung

ke berbagai daerah di Indonesia a.l. Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan

Bali, Jumlah ini meningkat sebanyak 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Program kunjungan wisata bertujuan untuk mencari jejak leluhur mereka di

Indonesia, yang berlangsung selama 3 minggu pada bulan September

2015. Angka ini belum termasuk wisatawan lain yang datang ke Indonesia

pada tahun 2015, mengingat sejak negara Suriname mendapat fasilitas

Visa on Arrival sehingga dapat langsung menuju Indonesia tanpa memohon

visa di KBRI Paramaribo. Selain itu, terhitung sejak Oktober 2015 Suriname

sudah dibebaskan dari kewajiban mendapatkan visa sesuai Peraturan

Presiden No. 104 Tahun 2015. Terkait kegiatan ini Kendala yang dihadapi

yaitu jarak yang cukup jauh, biaya tiket yang cukup mahal dan minimnya

informasi potensi wisata Indonesia. Upaya ke depan antara lain

bekerjasama dengan pihak maskapai dan travel agent untuk

mengupayakan tiket perjalanan murah dan bekerjasama dengan travel

agent setempat dan Indonesia untuk mempromosikan dan menawarkan

paket wisata di Inonesia.

Sasaran strategis 4: Menguatnya peran soft power diplomasi yangdilakukan KBRI Paramaribo di negara akreditasi Suriname dan Guyana

Dalam rangka memperkuat peran soft power diplomasi Indonesia, KBRI

Paramaribo telah melakukan serangkaian upaya untuk meningkatkan

pandangan positif masyarakat Suriname dan Guyana terhadap Indonesia

melalui berbagai program seperti pembinaan kelompok seni (gamelan, tari dan

Angklung), partisipasi Indonesia pada berbagai festival dan kompetisi

internasional, kuliah umum dan seminar mengenai Indonesia,

dukungan/fasilitasi untuk kegiatan-kegiatan promosi Indonesia oleh Friends of

Indonesia dan pada sejumlah program budaya dan pariwisata di Suriname dan

Guyana, terutama pada berbagai kegiatan besar yang menjadi pusat atraksi

dan interaksi baik masyarakat lokal maupun internasional. Kegiatan-kegiatan

promosi terpadu mengenai Indonesia memperoleh apresiasi tinggi dari para

mitra dan pengunjung. Kegiatan-kegiatan promosi tersebut juga telah berhasil

melibatkan banyak warga setempat dan internasional di samping

menggerakkan diaspora Indonesia, yang mana telah memperkaya dan

mengoptimalkan promosi di negara akreditasi. Secara spesifik, untuk mencapai

target sasaran strategis 4, KBRI Paramaribo telah melakukan kegiatan-

kegiatan yaitu:

1. Menyelenggarakan Indonesian Day bertemakan Bazar Amal (Bazar Amal).

Dalam rangka meningkatkan promosi budaya, kuliner dan produk-produk

Indonesia, KBRI Paramaribo mengadakan Bazaar Amal di KBRI pada

tanggal 2 Agustus 2015. Pembukaan Bazaar Amal dilakukan oleh Ibu

Page 26: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

25

Negara Suriname, Mdm. Ingrid Bouterse yang didampingi istri Wakil

Presiden Mdm. Gracella Adhin-Mahabier. Kegiatan dihadiri oleh kalangan

diplomatik, anggota parlemen dan pejabat pemerintahan di Suriname.

Tercatat ratusan pengunjung juga telah menghadiri Bazaar Amal

selama seharian penuh. Mereka dihibur dengan musik angklung tarian

gambyong, peragaan busana batik, lawak Kabaret, dan grup band dengan

artis-artis Jawa Suriname terkenal. Mereka pun sangat menikmati kuliner

asal Indonesia seperti sop buntut, gudeg, siomay, gulai, mie ayam, mie

bakso, es teler dan jajanan pasar, disamping mie dan nasi berkat khas

Jawa Suriname. Tercatat sebanyak 28 stand, yang terdiri dari 14 stand

barang dan 14 stand makanan, turut berpartisipasi pada Bazaar kali ini.

Kegiatan Bazaar Amal juga mendapatkan liputan yang cukup luas dari

mass media cetak dan elektronik setempat antara lain TV Garuda, TV

Mustika, STVS, surat kabar Dagblad Suriname dan Times of Suriname,

serta surat kabar Jawa Pos dari Indonesia.

Ibu Negara Suriname beserta istri Wapres didampingi istri Dubes RI

berbelanja makanan Indonesia di Indonesian Day

2. Menyelenggarakan promosi kuliner melalui program reguler di TV Lokal.

KBRI Paramaribo telah mengadakan promosi kuliner "Dapur Indonesia"

sebulan sekali melalui kerja sama dengan Stasiun Televisi “Mustika”.

Program siaran kuliner tersebut bertujuan memperkenalkan masakan-

masakan dari berbagai daerah di Indonesia serta cara memasaknya.

Berdasarkan respons pemirsa, program Dapur Indonesia memperoleh

sambutan yang cukup baik dari seluruh lapisan masyarakat Suriname,

bukan hanya dari masyarakat keturunan Indonesia. Kegemaran

masyarakat Suriname akan masakan khas Indonesia juga dapat terlihat

secara nyata di tengah maraknya makanan khas dari etnis lainnya seperti

Hindustani dan China, dimana masakan Indonesia, khususnya makanan

jawa semakin dikenal di Suriname. Upaya kedepan adalah meningkatkan

kerjasama program siaran kuliner dengan stasiun TV lainnya.

Page 27: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

26

Program “Dapur Indonesia” yang disiarkan di TV Mustika

3. Menyelenggarakan 3 (tiga) program pelatihan budaya secara reguler yakni

Bahasa (Jawa dan Indonesia), Tari dan Musik (Angklung dan Karawitan

Jawa). Selama tahun 2015, KBRI Paramaribo telah menyelenggarakan 3

program pelatihan budaya secara reguler yakni kursus tari, bahasa (Jawa

dan Indonesia) serta musik (angklung dan karawitan/gamelan). Tercatat

lebih dari 100 peserta yang berasal dari WN setempat berpartisipasi dalam

kursus/pelatihan dimaksud. Kendala yang dihadapi adalah terbatasnya

terbatasnya tempat untuk pelatihan (hanya di KBRI Paramaribo). Upaya

kedepan adalah meningkatkan promosi program pelatihan dimaksud,

terutama untuk menjaring calon peserta kursus di luar kota Paramaribo.

4. Selain upaya-upaya promosi melalui soft power diplomacy tersebut di atas,

KBRI Paramaribo juga memfasilitasi kunjungan Jurnalis Suriname "De Ware

Tijd" pada bulan April 2015 yang meliput peristiwa bersejarah Konferensi

Asia Afrika 2015 dan juga melakukan liputan promosi wisata di Jakarta,

Bandung dan Yogyakarta.

Sasaran Strategis 5: Meningkatnya pelayanan dan perlindungan

WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di negara akreditasi Suriname

dan Guyana

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta

pemberdayaan diaspora di Paramaribo, KBRI telah melakukan terobosan-

terobosan pada tahun 2015 seperti penggunaan media sosial (Grup Facebook,

Whatsapp, Blackberry Messenger) untuk meningkatkan kecepatan response

penanganan permasalahan WNI, selain itu KBRI juga secara rutin melakukan

kegiatan olah raga bersama setiap minggunya sebagai sarana berkomunikasi,

pemantauan dan pembinaan kepada WNI. Selain itu untuk meningkatkan

pelayanan, perlindungan serta pembinaan WNI di negara akreditasi, KBRI juga

melakukan kunjungan/sosialisasi kekonsuleran ke kantong-kantong WNI di

Suriname dan Guyana. Dalam rangka meningkatkan jejaring khususnya

Page 28: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

27

dengan pemangku kebijakan terkait di negara akreditasi, KBRI telah

mengupayakan pendekatan dan koordinasi dengan instansi terkait di Suriname

dan Guyana dalam rangka meningkatkan perlindungan dan pelayanan kepada

WNI di wilayah kerja. Untuk mengukur persepsi masyarakat atas pelayanan

kekonsuleran, KBRI juga telah menyediakan kuesioner kepada masyarakat

pada saat mendapatkan pelayanan kekonsuleran. Secara lebih rinci, beberapa

kegiatan telah dilakukan KBRI Paramaribo untuk mencapai Sasaran Strategis 5

yaitu:

1. Mengadakan 3 kali sosialisasi/pertemuan masyarakat dengan rincian sbb:

(1) Sosialisasi di Georgetown tanggal 11 Mei 2015 dihadiri oleh 12 orang

WNI yang bekerja di Guyana, (2) dialog di Georgetown tanggal 20

November 2015 yang dihadiri oleh 9 orang WNI yang bekerja di Guyana,

(3) diskusi interaktif yang diselenggarakan di kantor KBRI Paramaribo

tanggal 31 Desember 2015 yang dihadiri oleh 21 orang WNI yang bekerja

di Suriname. Sosialisasi dimaksudkan untuk menampung aspirasi dan

permasalahan WNI di Suriname dan Guyana, serta untuk menjelaskan

berbagai peraturan perundang-undangan dan prosedur kekonsuleran.

Sosialisasi/pertemuan masyarakat di KBRI Paramaribo 31 Desember 2015

2. Pada tahun 2015 KBRI Paramaribo telah menyelesaikan sebanyak 9 kasus

WNI/TKI dengan rincian sbb:(1) kasus 24 TKI yang terlantar di perusahaan

Tolsie Persaud diselesaikan dengan pemulangan 15 TKI atas biaya

perusahaan tanggal 18 Juni 2015, sedangkan 6 orang lainnya

dipindahkerjakan ke perusahaan Demerara Timbers dan 3 lainnya tetap

bekerja di Toolsie dengan jaminan kondisi kerja yang lebih baik, (2)

permasalahan Riswan bin Rahman yang tiket kepulangan dan pembayaran

sisa gajinya ditahan oleh perusahaan SJS Paranam dapat diselesaikan

dengan mediasi, ybs. telah pulang ke Indonesia tanggal 23 Juni 2015, (3)

permasalahan ABK Budi Wahyono yang melarikan diri dari perusahaan

Carib Fisheries diselesaikan dengan mediasi dengan hasil ybs. dipulangkan

oleh perusahaan ke Indonesia tanggal 6 Juli 2015, (4) permasalahan TKW

Vina Agustianah yang dituduh mencuri uang milik rekan kerjanya di

perusahaan Gilontas diselesaikan dengan mediasi dimana tuduhan tidak

Page 29: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

28

terbukti dan perusahaan mengurungkan niat untuk melaporkan kepada

kepolisian, (5) permasalahan kecelakaan kapal yang menimpa ABK Rofik

Muntaha diselesaikan dengan pemenuhan hak-haknya antara lain tiket

kepulangan dari perusahaan dan pembayaran asuransi kecelakaan kerja

bagi ybs pada bulan Agustus 2015, (6) penyelesaian permasalahan

tuduhan pencurian ikan dan kepiting oleh ABK Sinaga, Poniman, Basuki dan

Sulaeman yang dituduhkan oleh perusahaan Carib Fisheries secara

kekeluargaan melalui mediasi KBRI, (7) permasalahan ABK Tomik yang

melarikan diri dari perusahaan Carib Fisheries dapat diselesaikan dengan

pemulangan ybs pada tanggal 11 Agustus 2015, (8) permasalahan TKI

Supriyono yang memiliki piutang gaji dari perusahaan SJS Paranam pada

bulan September dan Oktober 2015 dapat diselesaikan dengan mediasi

sehingga gaji ybs. dibayarkan oleh perusahaan pada tanggal 27 Oktober

2015, (9) permasalahan TKI Haris yang memiliki piutang gaji dari

perusahaan Everwood Industries pada bulan Desember 2015 dapat

diselesaikan dengan mediasi sehingga gaji ybs. dibayarkan oleh

perusahaan pada tanggal 28 Desember 2015Kegiatan “Menyelenggarakan

promosi kuliner melalui program reguler di TV Lokal” telah tercapai 100%

(sebanyak 50 pengunjung menyampaikan tanggapan positif atas program

dimaksud).

3. Pada IKU Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan

puas atas pelayanan kekonsuleran, dapat diuraikan bahwa sepanjang tahun

2015, KBRI Paramaribo menerbitkan dokumen kekonsuleran sebanyak 114

dokumen yang terdiri atas paspor, visa dan surat keterangan. KBRI juga

melakukan survey yang dilakukan melalui formulir kuisioner survey,

didapat hasil respon kepuasan pelayanan konsuler sebesar 97,05% dengan

perhitungan dari 34 orang yang mengisi dan mengembalikan survey,

sebanyak 33 orang menyatakan puas atau sangat puas.

PENERBITAN DOKUMEN KEKONSULERAN

KBRI PARAMARIBO

TAHUN 2015

BIASA DIPLOMATIK

BULANPPRI2015

SPLP2015

VISA2015

VISA 2015

Januari 3 2 1 0

Februari 3 0 1 0

Maret 13 2 10 0

April 10 3 3 0

Mei 2 1 5 0

Juni 3 5 0 0

Page 30: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

29

Juli 6 2 0 0

Augustus 3 2 3 0

September 1 1 6 0

Oktober 2 1 3 2

November 9 0 1 0

Desember 4 1 0 0

JUMLAH 59 20 33 2

D. AKUNTABILITAS KEUANGAN TAHUN 2015

Sebagaimana Perwakilan RI lainnya, anggaran operasional DIPA awalTahun 2015 KBRI Paramaribo tersebut telah mengalami revisi berupapemotongan anggaran dan penerimaan ABT Belanja Pagawai sehingga menjadiRp.18.705.960.000,00 (delapan belas milyar tujuh ratus lima juta sembilanratus enam puluh ribu rupiah).

Selama tahun 2015, KBRI Paramaribo telah melakukan realisasianggaran sebesar 95%, dengan total realisasi sebesar Rp. 17.759.201.413(tujuh belas milyar tujuh ratus lima puluh sembilan juta dua ratus satu ribuempat ratus tiga belas Rupiah).

Page 31: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

30

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Selama tahun 2015, KBRI Paramaribo telah berhasil mencapai 3 Tujuan

dan 5 Sasaran Strategis dengan tingkat capaian rata-rata sebesar 106,99%.

Hasil ini diraih berkat capaian Sasaran Strategis yang umumnya melebihi

target, namun demikian terdapat satu Indikator Kinerja Utama (Persentase

peningkatan nilai perdagangan (ekspor) Indonesia ke negara akreditasi) dalam

Sasaran Strategis “Peningkatan peran KBRI Paramaribo dalam menciptakan

nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia

Persentase peningkatan nilai perdagangan (ekspor) Indonesia ke negara

akreditasi” yang tidak melampaui target. Sebagaimana telah dijelaskan pada

Bab III di atas, hal tersebut dikarenakan memburuknya kondisi perekonomian

kedua negara akreditasi sejak pertengahan 2015 sebagai akibat perlambatan

perekonomian dunia dan jatuhnya harga-harga komoditi.

Dalam hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi Suriname

dan Guyana selama tahun 2015 secara umum berkembang baik dengan

adanya kebijakan saling mendukung dalam pencalonan wakil kedua negara

dalam berbagai organisasi internasional di fora internasional serta upaya untuk

tidak mencampuri urusan dalam negeri kedua negara. Hal ini antara lain

tercermin dari adanya saling kunjung pejabat kedua negara, dukungan Guyana

atas pencalonan wakil Indonesia IMO Kategori C periode 2016-2017 serta

penandatanganan Minutes of Meeting di KBRI Paramarlbo pada tanggal 29

September 2015 mengenai kerjasama pertukaran dosen dan pemberian

beasiswa.

Sementara dibidang ekonomi, dengan tingkat pendapatan perkapita

yang cukup tinggi (USD 9.000) di kawasan dan anggota Pasar Bebas Carribean

Community (Caricom), Suriname memiliki prospek potensi ekonomi yang

menjanjikan bagi Indonesia. Namun untuk tahun 2015, kondisi perekonomian

negara akreditasi, khususnya Suriname, mengalami tantangan berat karena

menurunnya pendapatan negara tersebut akibat anjloknya harga dunia atas

komoditi ekspor Suriname yakni emas dan minyak bumu. Dalam kaitan ini,

KBRI Paramaribo tetap mendorong peningkatan kontak dagang dan kerjasama

ekonomi a.l. melalui penyelenggaraan Pameran Dagang INDOFAIR dan

partisipasi pada Pameran Jaarbeurs 2015, Kunjungan Misi Dagang dan Budaya

Pemprov Jawa Tengah dan TEI 2015, pembukaan Business Center KBRI

Paramaribo, dan penyusunan bahan kajian ekonomi di sektor perkebunan,

migas dan manufaktur.

Page 32: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

31

Dalam bidang sosial dan budaya, sebagai sesama negara Selatan-

Selatan dan negara berkembang, kedua negara juga berupaya meningkatkan

kerjasama melalui berbagai program capacity building, antara lain tawaran

Indonesia kepada Suriname di bidang pendidikan, pertanian, energi serta seni

dan budaya. Selama tahun 2015, KBRI Paramaribo melalui berbagai program

kegiatan telah berperan serta dalam mempromosikan budaya Indonesia

dengan pengiriman jurnalis dalam rangka Peringataan KAA tahun 2015,

penyelenggaraan Promosi Budaya Bazaar Amal; 2015, kegiatan Kursus Bahasa

Indonesia dan Jawa, Kursus Tari, Program TV Kuliner Dapur Indonesia,

berbagai kegiatan malam budaya Indonesia dan kunjungan Misi Budaya

Pemprov Jawa Tengah di Suriname serta memfasilitasi kunjungan 25

wisatawan Suriname ke Indonesia.

Sebagai salah satu prioritas utama, KBRI Paramaribo juga telah

melaksanakan upaya pelayanan dan perlindungan kepada WNI dan BHI selama

tahun 2015, yang secara umum telah berjalan dengan baik. Upaya tersebut

antara lain menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan sosialisasi di bidang

kekonsuleran kepada TKI dan WNI, memfasilitasi penyelesaian 9 kasus TKI

yang terlantar, serta pemberian pelayanan kekonsuleran. Keberhasilan ini

tercapai berkat adanya kerja sama dan dukungan yang baik dengan pihak

pemerintah setempat, perusahaan serta instansi terkait di Suriname dan di

Guyana. Berdasarkan data yang tercatat hingga bulan September 2015, jumlah

Warga Negara Indonesia yang tinggal di Suriname adalah lebih dari 530 orang.

Sebagian besar adalah bekerja sebagai TKI di bidang perkayuan dan

perikanan.

Meskipun demikian, KBRI Paramaribo mencatat bahwa masih terdapatnya

beberapa capaian kinerja yang belum maksimal untuk dilaksanakan, yang

menyebabkan masih terdapatnya SIAR DIPA KBRI Paramaribo pada Tahun

Anggaran 2015 yang berjumlah Rp. 946.758.587,00 atau 5%. Namun

demikian, sejumlah kinerja yang belum dapat dicapai selama tahun 2015, akan

diupayakan untuk dapat dilaksanakan dan dicapai pada tahun berikutnya.

B. HAMBATAN/KENDALA UTAMA

KBRI Paramaribo mencatat bahwa dalam pelaksanaan berbagai program

kegiatan selama tahun 2015, masih terdapat adanya beberapa kendala.

Berkenaan dengan tantangan yang dihadapi adalah prioritas kebijakan polugri

negara akreditasi yang lebih fokus dalam upaya peningkatan kerjasama

dengan sesama negara di kawasan (dalam lingkup regional).

Kendala lainnya adalah terjadinya krisis ekonomi di kedua negara yang

diakibatkan oleh menurunnya kondisi perekonomian global dan jatuhnya

harga-harga komoditi ekspor kedua negara akreditasi. Selain itu terdapat

Page 33: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

32

kesulitan yang disebabkan nilai kurs tukar USD terhadap Rupiah dan mata

uang setempat Suriname Dollar (SRD) yang semakin tinggi, khususnya pasca

kebijakan devaluasi SRD pada bulan November 2015 sebesar 20,5%. Kendala

lainnya adalah jarak yang cukup jauh yang menyebabkan lama dan mahalnya

biaya transportasi ke dan dari negara akreditasi, banyaknya produk impor dari

negara lain dengan harga cukup kompetitif (dari Tiongkok), dan terbatasnya

hanya menggunakan perusahaan penerbangan Belanda (KLM) dan Suriname

(SLM). Kondisi ini menyebabkan produk ekspor Indonesia mengalami

hambatan untuk bersaing dengan produk dari negara lain. Selain itu, bahasa

juga menjadi kendala utama bagi para pengusaha Indonesia yang ingin

memasarkan produk Indonesia di Suriname yang umumnya menggunakan

Bahasa Belanda, dan belum tingginya minat pengusaha Indonesia untuk

berupaya memanfaatkan peluang perdagangan dan investasi di negara anggota

Caribbean Community (Caricom), termasuk Suriname dan Guyana.

Di bidang sosial budaya, tidak terdapat adanya kendala berarti. Kendala

utama yang dihadapi adalah banyaknya kelompok budaya keturunan Jawa

yang masing-masing memiliki aliran atau ciri berbeda. Hal ini menyebabkan

sedikit menghambat upaya pembinaan terhadap kebudayaan Jawa di kalangan

masyarakat di Suriname.

Selain itu, terdapat kecenderungan penurunan minat di kalangan

generasi muda Suriname keturunan Jawa untuk belajar dan menggunakan

bahasa Jawa dalam berkomunikasi. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan

bagi upaya KBRI Paramaribo untuk mempertahankan wayang kulit di kalangan

masyarakat setempat, mengingat sangat sedikit kalangan generasi muda yang

berminat untuk belajar mendalang mengingat kesulitan untuk berbahasa Jawa

Kromo.

Di bidang kekonsuleran, kendala utama yang dihadapi KBRI Paramaribo

adalah sulitnya mendata Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di

wilayah akreditasi, khususnya di wilayah pedalaman. Hal ini mengingat tidak

semua WNI yang datang ke Suriname kurang bersedia untuk melaporkan diri

keberadaan mereka di wilayah akreditasi. Berkenaan upaya pelayanan kepada

Warga Negara Asing (WNA) yang mengajukan permintaan visa ke Indonesia,

pada umumnya tidak terdapat kendala yang berarti mengingat persyaratan

bagi permohonan visa telah dipenuhi. Sementara kebijakan pemberian Visa on

Arrival (VOA) oleh Pemri kepada Suriname menyebabkan banyaknya

masyarakat Suriname yang berkunjung ke Indonesia tidak mengajukan

permohonan visa ke KBRI Paramaribo. Disamping itu, permasalahan utama

lainnya adalah kasus BMI yang bekerja di sektor penangkapan ikan

dikarenakan tidak dipahaminya Perjanjian Kerja oleh para ABK WNI maupun

adanya perlakuan kasar kapten kapal terhadap ABK.

Page 34: LKj KBRI Paramaribo - kemlu.go.id KBRI Paramaribo/LKJ 2015... · ekonomi kerakyatan dibandingkan isu politik yang dalam perumusannya, ... yakni kedaulatan dalam politik, berdikari

LKj KBRI ParamariboTahun 2015

33

C. UPAYA PEMECAHAN MASALAH

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pelaksanaan kegiatan KBRI Paramaribo selama tahun 2015, antara lain:

1. Memperkuat pelaksanaan diplomasi pro-aktif dan total, melalui

penguatan mekanisme promosi dan pendekatan/lobi, guna meyakinkan

para importir bahwa produk-produk Indonesia mempunyai kualitas dan

kuantitas yang baik/tinggi, serta jenis yang lebih beranekaragam, serta

hubungan secara langsung dengan mitra usaha di Indonesia, akan jauh

lebih menguntungkan bagi usaha mereka.

2. Meningkatkan upaya untuk terus menggali potensi yang ada di negara

akreditasi guna dapat dimanfaatkan bagi kemajuan kerja sama kedua

negara.

3. Sehubungan dengan diterapkannya Caricom Single Market and Economy

(CSME), Suriname dan Guyana dapat dijadikan entry point bagi ekspor

dan pemasaran produk-produk Indonesia di kawasan Karibia.

4. Perlu didorong agar pengusaha Indonesia mau menanamkan

investasinya di Suriname, baik di bidang industri kayu, kepala sawit

maupun bidang lain.

5. Mengupayakan terobosan baru membantu para eksportir menemukan

mekanisme transportasi yang lebih dekat jaraknya serta lebih murah

ongkosnya.

6. Melakukan pendekatan ke sejumlah pejabat Pemerintah, KADIN, para

pengusaha, dan tokoh masyarakat setempat.

7. Melakukan pendekatan kepada Pejabat Pemerintah dan pihak terkait di

negara akreditasi serta instansi terkait di Indonesia dalam rangka

pembentukan Pusat Kebudayaan Indonesia di salah satu negara

akreditasi, yaitu Suriname.

8. Bekerjasama dengan instansi atau Pemerintah Daerah di Indonesia guna

mendatangkan pelatih budaya, baik pelatih tari dan gamelan maupun

wayang dari Indonesia ke Suriname dalam rangka mengembangkan dan

melestarikan budaya Jawa di Suriname.

9. Upaya pendekatan kepada setiap kelompok budaya secara pribadi

memungkinkan masukan yang disampaikan tentang budaya Jawa yang

benar dapat diterima dengan baik dan sedikit dapat mempengaruhi

kelompok yang bersangkutan.

10. Menyebarluaskan informasi mengenai tawaran beasiswa dari Pemerintah

Indonesia kepada masyarakat di negara akreditasi.

11. Diselenggarakannya Sosialisasi Lapor Diri secara on-line akan membantu

pendataan WNI di wilayah akreditasi.