laporan kinerja - bppi.kemenperin.go.idbppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/lakip 2018...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2018
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2019
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................................................... 1
I.2. Peran Strategis Puslitbang Industri Hijau dan Lingkungan Hidup ...................... 4
I.3. Struktur Organisasi .............................................................................................. 6
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Organisasi ............................................................................. 9
2.2 Rencana Kinerja ................................................................................................ 12
2.4. Rencana Anggaran ............................................................................................ 17
2.5 Dokumen Penetapan Kinerja ............................................................................ 18
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Analisis Capaian Kinerja
3.1.1. Analisis Capaian Kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2018 .... 20
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja ....................... 20
b. Kendala ............................................................................................. 30
c. Rekomendasi ..................................................................................... 31
3.1.2. Analisis Capaian Kinerja berdasarkan RPJMN (2015-2018) ............... 40
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja ....................... 40
b. Kendala ............................................................................................. 40
c. Rekomendasi ..................................................................................... 40
iv
3.1.3 Analisis Capaian Kinerja berdasarkan Renstra (2015-2018)................. 42
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja ....................... 42
b. Kendala ............................................................................................. 44
c. Rekomendasi ..................................................................................... 44
3.2 Akuntabilitas Keuangan .................................................................................... 45
3.2.1 Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja .............................. 47
3.2.2 Kendala .................................................................................................... 47
3.2.3 Rekomendasi ........................................................................................... 47
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 49
4.2 Permasalahan dan Kendala ................................................................................ 49
4.3 Saran dan Rekomendasi ..................................................................................... 49
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja TA. 2018
Pengukuran Perjanjian Kinerja (PK) TA. 2018
Realisasi Perjanjian Kinerja TA. 2018
Realisasi RPJMN (2015-2018)
Realisasi Renstra Satker/ Unit Kerja (2015-2018)
Realisasi Program Prioritas Nasional TA. 2018
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2018 ini disusun untuk memenuhi ketentuan Instruksi
Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan juga
sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik atas program dan Kegiatan yang telah
dilaksanakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup(
Puslitbang IHLH) pada Tahun Anggaran 2018.
Laporan ini berisi pencapaian kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
melalui program dan kegiatan yang telah direncanakan dan memberikan gambaran tentang
permasalahan baik internal maupun eksternal serta tindak lanjut perbaikan dalam mencapai
kinerja yang lebih baik.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian maka satuan kerja Pusat Penelitian dan
Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup diubah nama organisasinya menjadi Pusat
Industri Hijau. Perubahan nomenklatur tersebut konsekuensinya diikuti dengan perubahan tugas
pokok dan fungsi semua lini unit kerja.
Diharapkan, laporan ini dapat menjadi sarana evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan di
Puslitbang IHLH, serta menjadi acuan untuk tahun anggaran berikutnya dalam upaya
meningkatkan kinerja
Jakarta, Januari 2019
Kepala Pusat Industri Hijau
Teddy Caster Sianturi
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian, pengkajian,
dan pengembangan di bidang industri hijau, lingkungan hidup, serta manajemen energi dan air.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan
Hidup Tahun 2018 merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Rencanaan Strategis
(Renstra) dan Perjanjian Kinerja. Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri
Hijau dan Lingkungan Hidup berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan rekomendasi
perbaikan kinerja.
Dalam pencapaian sasaran strategis pertama yaitu Tersedianya Kebijakan Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca ditargetkan sebanyak 5 (lima) kebijakan. Realisasi sebesar 4 (empat)
kebijakan. Hal ini dikarenakan ada satu komponen kegiatan yang anggarannya sepenuhnya
diblokir oleh kementerian keuangan sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan.
Untuk sasaran strategis kedua Tersedianya Infrastruktur Industri Hijau ditargetkan
sebesar 4 (empat) infrastruktur. Realisasi sebesar 4 (empat) infrastruktur. Hasil ini sesuai dengan
yang ditargetkan, bahkan untuk kegiatan penyusunan standar industri hijau menghasilkan 6
(enam) RSIH (Rancangan Akhir Standar Industri Hijau) melebihi dari target yaitu 4 (RSIH)
Sasaran strategis ketiga Terlaksananya Kerjasama dan sosialisasi penerapan Industri
Hijau ditargetkan 2 (dua) Dokumen, Realisasi sesuai yang ditargetkan
Diharapkan dengan meningkatkan koordinasi dengan sektor dan instansi terkait lainnya
serta meningkatkan kemampuan SDM organisasi, Pusat Industri Hijau akan memperoleh capaian
kinerja utama yang lebih baik pada tahun mendatang..
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup (Puslitbang
IHLH), merupakan salah satu Pusat yang berada dibawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian
No.107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian.
Adapun yang menjadi Tugas dan Fungsi Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :
1. Tugas
Melaksanakan tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program
penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang industri hijau, lingkungan hidup,
manajemen energi dan air.
2. Fungsi
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program serta pelaksanaan, penelitian,
pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
industri hijau;
b. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan penelitian,
pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
lingkungan hidup;
c. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan penelitian,
pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
manajemen energi dan air; dan
d. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata
usaha dan rumah tangga pusat.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 2
Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup (Puslitbang
IHLH), terdiri dari:
a. Bidang Industri Hijau mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan
kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan
pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang industri hijau.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengkajian Industri Hijau, menyelenggarakan fungsi :
1). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta
pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang industri hijau; dan
2). Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan promosi dan
kerja sama industri hijau.
Bidang Industri Hijau terdiri dari :
1). Subbidang Standardisasi Industri Hijau mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan,
penelitian, pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
standardisasi industri hijau.
2). Subbidang Promosi dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan promosi dan kerja sama.
b. Bidang Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan
kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian, pengkajian dan
pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang lingkungan hidup.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Lingkungan Hidup menyelengarakan fungsi :
1). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan
penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
harmonisasi kebijakan lingkungan hidup sektor industri; dan
2). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan
penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, pelaporan
pengendalian lingkungan hidup sektor industri.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 3
Bidang Lingkungan Hidup terdiri dari :
1). Subbidang Harmonisasi Kebijakan Lingkungan Hidup mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program,
pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan harmonisasi lingkungan hidup sektor industri.
2). Subbidang Pengendalian Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan
penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
pengendalian lingkungan hidup sektor industri.
c. Bidang Manajemen Energi dan Air mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pelaksanaan, penelitian,
pengkajian dan pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
manajemen energi dan air.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Manajemen Energi dan Air, menyelengarakan fungsi
:
1). penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta
pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan penerapan konservasi dan diversifikasi energi; dan
2). penyiapan bahan penelitian penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta
pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan penerapan konservasi energi.
Bidang Bidang Manajemen Energi dan Air terdiri dari :
1). Subbidang Konservasi dan Diversifikasi Energi, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta
pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan penerapan konservasi dan diversifikasi energi;
2). Subbidang Konservasi Air mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, serta pelaksanaan penelitian,
pengkajian, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penerapan
konservasi air.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 4
d. Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan rencana,
program , anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha dan rumah tangga pusat.
Sesuai Peraturan Menteri Perindustrian nomor 35 tahun 2018 tentang organisasi dan tata
kerja Kementerian Perindustrian maka satuan kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan
Industri Hijau dan Lingkungan Hidup diubah nama organisasinya menjadi Pusat Industri
Hijau, dengan diikuti perubahan tugas pokok dan fungsi.
1.2 Peran Strategis Puslitbang Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang penting dalam pembangunan nasional.
Kontribusi sektor industri sebesar 17,82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional
pada triwulan III tahun 2016. Selain itu, sektor industri juga mempunyai kontribusi dalam
penumbuhan beberapa sektor pada perekonomian, khususnya pada perdagangan besar dan
eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor. Sehingga, apabila dijumlahkan kontribusi
industri pengolahan non-migas bisa mencapai 30%.
Ada empat sub sektor industri yang memberikan kontribusi paling besar terhadap
pertumbuhan industri non-migas, yakni industri makanan dan minuman sebesar 33,61%,
industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik sebesar
10,68%, industri alat angkutan sebesar 10,35%, serta industri kimia, farmasi dan obat
tradisional sebesar 10,05%.
Dari sisi ekspor, tercatat periode Januari – November 2016, industri pengolahan non-migas
memberikan kontribusi sebesar USD 99,65 Miliar atau 76,3% terhadap ekspor nasional yang
mencapai USD 130,65 Miliar. Menurut Airlangga, kontribusi ini lebih besar jika
dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni sebesar 72,18%.
Selanjutnya, nilai impor industri pengolahan non-migas sebesar USD 97, 98 Miliar pada
Januari – November 2016, terdapat surplus neraca perdagangan sektor industri sebesar USD
1,67 Miliar.
Hingga saat ini investasi sektor industri masih menjadi motor penggerak pertumbuhan sektor
industri. Pada Januari – September 2016, investasi Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) sektor industri mencapai Rp 75,41 Triliun atau naik 19,6% dibandingkan periode
yang sama tahun lalu. Sedangkan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri
mencapai USD 13,09 miliar atau naik 53,6% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 5
Untuk jumlah tenaga kerja yang bergerak di sektor industri, mengalami peningkatan hingga
Agustus 2016 sebesar 15,54 juta orang atau naik 1,87% dibandingkan periode yang sama
pada tahun sebelumnya.
Dilain hal sejak diberlakukannya ”Free Trade Agreement” (FTA) terjadi penurunan bea
masuk melalui kerjasama bilateral, regional, dan global yang menyebabkan lebih dari 70%
tarif pos produk industri nasional saat ini dalam kisaran 0-5%, sehingga hambatan tarif
tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi sebagai instrumen untuk perlindungan produk
dalam negeri. Disisi lain, negara-negara yang mengikuti FTA saat ini sudah siap
menerapkan hambatan non-tarif yang berkaitan dengan isu lingkungan seperti penerapan
standardisasi proses produksi dan produk yang ramah lingkungan (“eco product”),
“Renewal Energy Directive” (RED) serta “Registration, Evaluation, Authorization, and
Restriction of Chemical” (REACH) dan hambatan lainnya.
Meningkatnya permintaan konsumen, khususnya di negara-negara maju, terhadap ”eco
product” juga perlu diantisipasi. Mengingat 80% pasar ekspor kita adalah negara maju,
maka apabila kita tidak mampu memenuhi kriteria produk yang diinginkan konsumen
tersebut, produk industri nasional tidak akan mampu bersaing di pasar global. Kedepannya,
persaingan di sektor industri salah satu ”selling point” nya adalah ”environment”, ”eco” atau
”green industry”, dimana industri yang akan datang selalu menjual ”green business” sebagai
salah satu keunggulannya. Selain harganya yang kompetitif, “eco product” juga
menawarkan kelebihan-kelebihan yang lain kepada konsumen seperti segi kesehatan lebih
terjamin, kepuasan dalam pemakaian produk, serta ramah lingkungan.
Langkah penting untuk menjawab semua tantangan diatas yang harus dilakukan adalah
mengembangkan industri hijau (”green industry”) yaitu industri yang dalam proses
produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara
berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian
fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat, oleh karena itu
peran Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup sangat penting untuk
pengembangan industri hijau.
Dengan fenomena capaian tersebut, dilain pihak kondisi sumber daya alam terutama SDA
yang tidak terbarukan semakin terbatas, krisis energi dan menurunnya daya dukung
lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka tuntutan untuk mendukung
beralihnya sektor industri nasional dari Business as Usual (BAU) menjadi industri yang
berwawasan lingkungan telah menjadi isu penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 6
guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan,
yaitu melalui pengembangan industri hijau.
Industri Hijau saat ini telah menjadi icon yang harus dipahami dan dilaksanakan industri
nasional. Industri Hijau dapat didefinisikan sebagai industri yang dalam proses produksinya
mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara
berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian
fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Secara umum
Industri Hijau memiliki karakteristik sebagai berikut : menggunakan bahan kimia yang
ramah lingkungan menerapkan Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery pada proses produksi;
menggunakan intensitas energi yang rendah, menggunakan intensitas air yang rendah,
menggunakan SDM yang kompeten, melakukan minimisasi limbah dan, menggunakan
teknologi rendah karbon.
Terkait hal tersebut, saat ini Kementerian Perindustrian melalui Puslitbang Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup sedang berupaya mengembangkan industri hijau dengan program
dan kegiatan-kegiatannya. Salah satu bentuk keseriusan tersebut adalah dengan menetapkan
industri hijau sebagai salah satu tujuan pembangunan industri sebagaimana telah tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.
1.3 Struktur Organisasi
Jumlah pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
hingga akhir Desember 2018 ada 21 orang dengan komposisi seperti pada tabel berikut ini :
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 7
Tabel 1.1. Komposisi Pegawai Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup hingga akhir Desember 2018
No.
Uraian
Posisi Akhir Desember
2017
Kurang
Tambah
Posisi Akhir Desember
2018 1. Menurut Jabatan:
a. Struktural
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
b. Fungsional
c. Staf / Fungsional Umum
1
3
7
0
11
-
1
-
-
4
-
-
-
1
3
1
2
7
1
10
Jumlah 22 5 4 21
2. Menurut Golongan:
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
Golongan I
6
16
0
0
1
4
0
-
3
1
-
-
8
13
0
0
Jumlah 22 5 4 21
3. Menurut Pendidikan:
S3
S2
S1
Sarmud/D3
SLTA
SLTP
SD
1
9
9
2
1
0
0
-
1
3
1
-
-
-
-
1
3
-
-
-
-
1
9
9
1
1
-
-
Jumlah 22 5 4 21
4. Menurut Usia:
>50 – 60 Tahun
>40 – 50 Tahun
>30 – 40 Tahun
>20 – 30 Tahun
9
6
4
3
3
-
-
2
1
-
-
3
7
6
4
4
Jumlah 22 5 4 21
5 Menurut Jenis Kelamin
Laki-laki 9 1 1 9
Perempuan 13 4 3 12
Jumlah 22 5 4 21
Pada tahun 2018 ada 3 (tiga) orang pegawai Puslitbang IHLH yang memasuki masa purna bakti.
Disamping itu ada 2 (dua) orang pegawai Puslitbang IHLH yang mengikuti Tugas Belajar S2
Magister Teknik Manajemen Industri selama 2 Tahun, yang merupakan program kerjasama
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 8
antara Pusdiklat industri Kementerian Perindustrian dengan Institut Teknologi Bandung (ITB)
yaitu atas nama Twina Muninggar Wijayanti dan Rizka Tri Wardhani.
Puslitbang Industri Hijau dan Lingkungan Hidup untuk tahun 2018 mendapat 3 (tiga) orang
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan formasi : 2 (dua) orang peneliti dan 1 (satu) orang
fungsional umum Analis Pengembangan Infrastruktur. dan ada 1 orang pegawai yang pindah ke
Puslitbang IHLH yang merupakan pejabat fungsional Pengendali Dampak Lingkungan (Pedal)
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 9
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Organisasi
Rencana Strategis Kementerian Perindustrian memberikan arah kebijakan dan strategi
pembangunan industri dengan melakukan perencanaan terpadu dan menyelaraskan
pelaksanaan program, serta pengendaliannya untuk kurun waktu 2015-2019, sehingga
diharapkan mampu mendukung pencapaian tugas pokok dan fungsi Kementerian
Perindustrian.
Rencana Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan
Hidup yang disusun setiap tahun adalah berpedoman kepada mekanisme yang berlaku.
Penyusunan Rencana Kinerja (Renkin) Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup Tahun 2018, mengacu pada Renstra BPKIMI tahun 2015-2019,
yang merupakan penjabaran dari tugas perencanaan pembangunan yang disusun sesuai
dengan tupoksi Kementerian Perindustrian
1. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi :
Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan dalam mewujudkan pembangunan
dan pengembangan industri hijau.
b. Misi:
Mendorong pengembangan industri yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan;
Merumuskan kebijakan pengembangan industri hijau;
Mengembangkan industri hijau.
2. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan maka keberadaan Pusat Penelitian
dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup diarahkan pada pencapaian
tujuan yaitu : Meningkatnya industri yang menerapkan prinsip -prinsip industri hijau
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 10
b. Sasaran
Dalam mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan upaya-upaya sistematis yang
dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategis yang mengakomodasi Perspektif
Pemangku kepentingan, Perspektif Proses Internal dan Perspektif Pembelajaran
Organisasi. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian
Perindustrian untuk periode tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
b.1 Perspektif Pemangku Kepentingan
Program pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan kemandirian
industri nasional. Sasaran-sasaran program dan indikator yang ingin dicapai dari
pelaksanaan program ini seperti yang ditunjukan pada Tabel II-1.
Pada Tabel II-1, Sasaran Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup untuk mendukung Program Pengembangan Teknologi dan
Kebijakan Industri yaitu meningkatnya industri yang menerapkan industri hijau
dengan indikator kinerja Industri manufaktur yang memenuhi Standar Industri
Hijau sebesar 0,5 persen per tahunnya hingga tahun 2019 dan indikator lainnya
yaitu penetapan standar industri hijau sebesar 17 persen.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 11
Tabel II-2 Sasaran dan Indikator Kinerja Program Pengembangan Teknologi dan
Kebijakan Industri Tahun 2017 – 2019
No Sasaran Program/Indikator Satuan Target
2018 2019
1 Meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam investasi sektor industri
- Kontribusi investasi yang memanfaatkan fasilitas fiskal
Persen 5,7 5,8
2 Meningkatnya peran fasilitas nonfiskal dalam mendorong kegiatan usaha dan ekspor produk industri
- Industri berorientasi ekspor Persen 60 62 3 Meningkatnya penguasaan Pangsa Pasar Dalam
Negeri
- Penurunan impor produk industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan secara wajib
Persen 5,0 5,0
4 Meningkatnya Industri yang menerapkan Industri Hijau
- Industri manufaktur yang memenuhi Standar Industri Hijau
Persen 0,5 0,5
- Penetapan Standar Industri Hijau Persen 17 18 5 Meningkatnya layanan jasa teknik kepada industri
- Kepuasan pelanggan Indeks 3,6 3,7 6 Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi
- Tingkat maturitas satker di lingkungan BPPI mencapai level 3
Persen 82 83
7 Meningkatnya penguasaan teknologi industri - Produk industri yang dikuasai teknologinya Persen 5 6 - Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL)
yang dikuasai Persen 61 62
b.2 Perspektif Proses Internal
Sasaran strategis kegiatan penelitian dan pengembangan industri hijau dan
lingkungan hidup Tahun 2015-2019 seperti pada tabel II.3 sebagai berikut:
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 12
Tabel II-3 Sasaran strategis penelitian dan pengembangan industri hijau dan
lingkungan hidup tahun 2015-2019
No Uraian Satuan Target
2015 2016 2017 2018 2019
1 Tersedianya kebijakan
penurunan emisi gas
rumah kaca (GRK)
sektor industri
Kebijakan 5 5 5 5 5
2 Tersedianya Infrastruktur
industri hijau
Infrastruktur 4 4 4 4 4
3 Terlaksananya
Kerjasama dan sosialisasi
penerapan industri hijau
Kerja sama 2 2 2 2 2
b.3 Perspektif Pembelajaran Organisasi
1. Sasaran Strategis 1: sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu Tingkat kesesuaian rencana
kegiatan dengan dokumen perencanaan
2. Sasaran Strategis 2 : Sistem Pengendalian Internal yang Efektif, dengan
indikator kinerja sasaran strategis yaitu Jumlah satuan kerja (satker) yang
melaksanakan sistem pengendalian internal
3. Sasaran Strategis 3 : Sistem Pelaporan yang Handal, dengan indikator kinerja
sasaran strategis yaitu: Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan dan
Nilai SAKIP
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2018
Sasaran Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup untuk
mendukung Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri yaitu meningkatnya
industri yang menerapkan industri hijau dengan indikator kinerja Industri manufaktur yang
memenuhi Standar Industri Hijau sebesar 0,5 persen per tahunnya hingga tahun 2019 dan
indikator lainnya yaitu penetapan standar industri hijau sebesar 17 persen.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 13
Tabel II-4 Sasaran strategis penelitian dan pengembangan industri hijau dan lingkungan
hidup tahun 2015-2019
No Uraian Satuan Target
2015 2016 2017 2018 2019
1 Tersedianya kebijakan
penurunan emisi gas rumah
kaca (GRK) sektor industri
Kebijakan 5 5 5 5 5
2 Tersedianya Infrastruktur
industri hijau
Infrastruktur 4 4 4 4 4
3 Terlaksananya Kerjasama
dan sosialisasi penerapan
industri hijau
Kerja sama 2 2 2 2 2
Sedangkan pada Tabel II- 3 merupakan perjanjian kinerja Puslitbang Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup yang disusun pada awal tahun 2018. Terdapat penambahan sasaran
strategis dari tahun sebelumnya yaitu terlaksananya kerjasama dan sosialisasi penerapan
industri hijau dengan tambahan indikator kinerja Dokumen Rencana Kerja,Program dan
Evaluasi yang disusun untuk mengakomodasi kegiatan pendukung pada sub bagian Program
dan Tata Usaha yaitu penyusunan rencana kerja dan program serta pelaporan.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 14
Tabel II-5 Perjanjian Kinerja Puslitbang Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Tahun 2018
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
1 Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Industri
2 Pedoman
Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri
1 Dokumen
Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil
1 Dokumen
Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri
1 Dokumen
Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah Industri
1 Dokumen
Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di Sektor Industri
1 Dokumen
Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor industri
1 Dokumen
2 Tersedianya Infrastruktur
Industri Hijau
Penyusunan Standar Industri Hijau
4 RSIH
Sertifikasi Industri Hijau 6 Perusahaan
Industri
Tersertifikasi
3 Terlaksananya Kerjasama dan
sosialisasi penerapan Industri
Hijau
Isu-isu nasional dan internasional terkait penerapan industri hijau yang teridentifikasi
1 Laporan
Dokumen Rencana Kerja,Program dan Evaluasi yang disusun
1 Dokumen
Dalam proses pemenuhan target Perjanjian kinerja pada Tabel II-3 di atas, diperlukan target
dan tahapan proses yang disebut dengan Rencana Aksi Kegiatan dalam empat triwulan Tahun
Anggaran seperti yang ditunjukan pada Tabel II-4
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 15
Tabel II- 6 Rencana Aksi Perjanjian kinerja Tahun 2018
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Implementasi
Konservasi dan
Diversifikasi Energi di
Sektor Industri
2 Pedoman 15
Rapat Persiapan, Rapat
Koordinasi dengan Stake
Holder dan Survei Awal dan
FGD Penetapan Metode
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri.
45
Survei dan FGD
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri
75
Survei dan FGD
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri
100
Workshop dan FGD
Pengolahan Data
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri, FGD
Pengolahan Data
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri, dan
Penyusunan Laporan
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri
Pengembangan Profil
Emisi Gas Rumah Kaca
Sektor Industri
1 Dokumen 9
Persiapan Kegiatan, Rapat
koordinasi dan Rapat
Teknis, Pengumpulan data
dan informasi, Monitoring
Inventarisasi Emisi GRK di
Industri
32
Monitoring Inventarisasi
Emisi GRK di Industri, FGD
penyusunan Profil Emisi
GRK Sektor Industri,
Penyusunan Profil Enisi
GRK Sektor Industri
71
Monitoring Inventarisasi
Emisi GRK di Industri, FGD
penyusunan Profil Emisi
GRK Sektor Industri,
Penyusunan Profil Emisi
GRK Sektor Industri,
Bimbingan Teknis
Penghitungan dan
Pelaporan Emisi GRK di
Sektor Industri
100
Monitoring Inventarisasi
Emisi GRK di Industri, FGD
penyusunan Profil Emisi
GRK Sektor Industri,
Penyusunan Laporan Akhir
Kegiatan
Kajian Pengelolaan
Limbah Industri Tekstil1 Dokumen
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan di Sektor
Industri
1 Pedoman 3
Penyusunan rencana kerja
dan koordinasi dengan K/L
dan instansi terkait,
Koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, rapat
koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, dan
menyusun rancangan
regulasi.
20
Koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, rapat
koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait dan
menyusun rancangan
regulasi.
60
Koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, rapat
koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, dan
menyusun rancangan
regulasi
100
Koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, rapat
koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, dan
penyusunan laporan.
Penyusunan
penurunan emisi GRK
di sektor IPPU dan
Limbah Industri
1 Dokumen 3
Persiapan pelaksanaan
kegiatan dan Rapat
Koordinasi
20 Konsinyering dan
Koordinasi55 Koordinasi 100
Koordinasi, Penyusunan
laporan akhir dan rapat
koordinasi, dan Pencetakan
dokumen dan laporan akhir
Penyusunan Kebijakan
Implementasi
Konvensi Internasional
di Sektor Industri
1 Dokumen 5Persiapan pelaksanaan
kegiatan, Rapat Koordinasi26
FGD, Konsinyering dan
Koordinasi65
FGD, Konsinyering dan
Koordinasi100
Koordinasi, Penyusunan
laporan akhir dan rapat
koordinasi, Pencetakan
dokumen dan laporan akhir
Penyusunan Kebijakan
Konservasi Air di
sektor industri1 Dokumen 3
Persiapan kegiatan, Rapat
koordinasi dan rapat teknis
dan Pengumpulan data dan
informasi
20
FGD pembahasan Kajian
Teknis dan Draft Permen
Manajemen Air
60
FGD pembahasan Kajian
Teknis dan Draft Permen
Manajemen Air
100
FGD pembahasan Kajian
Teknis dan Draft Permen
Manajemen Air dan
Penyusunan Laporan Akhir
Unit Organisasi: Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Rencana Aksi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Tersedianya
Kebijakan
Penurunan Emisi
GRK
Anggaran di blokir
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 16
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan Standar
Industri Hijau 4 RSIH 10
Persiapan kegiatan
penyusunan Standar
Industri Hijau (SIH), studi
literatur dan pencarian
benckmark dan
Pembentukan tim teknis
dan penunjukkan
Narasumber.
55
survey dalam rangka
kelengkapan data teknis,
Keterangan penyusunan
rancangan SIH dan rapat
FGD tim teknis
83
Rapat FGD tim teknis, rapat
FGD tim teknis
(Prakonsensus), rapat FGD
tim teknis (Konsensus)
100
rapat FGD tim teknis, rapat
FGD Pra Konsensus dan
Konsensus dan Penyusunan
Laporan Akhir dan Evaluasi
Kegiatan
Sertifikasi Industri
Hijau
6 Perusahaan
Industri
Tersertifikasi
12
Persiapan pelaksanaan
kegiatan Sertifikasi Industri
Hijau, lanjutan
pembahasan Draft Permen
Tata Cara Sertifikasi
Industri Hijau, Koordinasi
dengan LSIH terkait
rencana pelaksanaan
Sertifikasi Industri Hijau
dan Rapat pembahasan
draft awal Tim Penilain dan
Pengawas LSIH serta
penerimaan berkas calon
LSIH
53
Koordinasi dengan LSIH
terkait rencana
pelaksanaan Sertifikasi
Industri Hijau dan Rapat
pembahasan draft awal Tim
Penilain dan Pengawas LSIH
serta penerimaan berkas
calon LSIH, Pemilihan calon
peserta Sertifikasi Industri
Hijau, pembahasan draft
Permen Tim Penilai dan
Pengawas LSIH serta
assesment calon LSIH
90Proses Sertifikasi Industri
Hijau100
Evaluasi hasil Sertifikasi
Industri Hijau, rekomendasi
dan tindak lanjut hasil
Sertifikasi Industri Hijau
serta pembuatan laporan
akhir
Isu-isu nasional dan
internasional terkait
penerapan industri
hijau yang
teridentifikasi
1 Laporan 15Perencanaan, identifikasi
dan koordinasi40
Koordinasi dan menghadiri
sidang/konferensi/pertem
uan internasional
80
Koordinasi dan
pelaksanaan forum
koordinasi, menghadiri
sidang/konferensi/pertem
uan internasional
100Koordinasi, evaluasi, dan
penyusunan laporan
Dokumen Rencana
Kerja,Program dan
Evaluasi yang disusun
1 Dokumen 15
Pengumpulan dan
Penyusunan usulan
Rencana Kegiatan dan
Program Tahun 2019,
Penyusunan Dokumen
Kinerja 2018 ,Laporan
Kinerja Tahun 2017,
Laporan PP 39 Triwulan I
60
Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran sesuai pagu
indikatif Tahun 2019,
penyusunan Laporan PP 39
Triwulan II
90
Penyusunan dan
pembahasan Rencana Kerja
dan Anggaran sesuai pagu
alokasi Tahun 2019 dan
penyusunan laporan PP
Triwulan III
100
Penyusunan dan Finalisasi
Rencana Kerja dan
Anggaran sesuai pagu
defenitif Tahun 2019,
Penyusunan Laporan PP 39
Triwulan IV
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Rencana Aksi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2 Tersedianya
Infrastruktur
Industri Hijau
3 Terlaksananya
Kerjasama dan
sosialisasi
penerapan
Industri Hijau
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 17
2.3. Rencana Anggaran Tahun 2018
Berikut ini merupakan Rencana Anggaran Puslitbang Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
revisi terakhir Tahun 2018 per kegiatan dengan jumlah anggaran keseluruhan sebesar Rp.
5.007.461.000,- (Lima milyar tujuh juta empat ratus enam puluh satu ribu rupiah) yang
merupakan perubahan anggaran terakhir.
Tabel II-7 Rencana Anggaran Puslitbang IHLH Tahun 2018
Kode Output Pagu
1861. 001 Penghargaan Industri Hijau 590.000.000
Penghargaan Industri Hijau 590.000.000
1861.002 Kebijakan Penurunan Emisi GRK 1.633.000.000
Implementasi Konservasi energi dan Disversifikasi
Energi Sektor Industri
653.600.000
Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca
Sektor Industri
272.100.000
Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil 0
Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor
Industri
306.200.000
Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU
dan Limbah Industri
401.100.000
1861.003 Infrastruktur Industri Hijau 1.702.000.000
Penyusunan Standar Industri Hijau 558.550.000
Sertifikasi Industri Hijau 397.150.000
Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi
Internasional di Sektor Industri
311.900.000
Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor
industri
434.400.000
1861.005 Kerjasama dan sosialisasi penerapan
Industri Hijau
482.461.000
Forum Koordinasi Nasional dan Internasional
Dalam Rangka Pengembangan Industri Hijau
288.423.000
Penyusunan Program dan Rencana Kerja 194.038.000
1861.994 Layanan Perkantoran 600.000.000
Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 600.000.000
TOTAL 5.007.461.000
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 18
2.4. Dokumen Perjanjian Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau
dan Lingkungan Hidup
Dokumen ini merupakan janji pimpinan unit kerja/ satuan kerja (Eselon II) sebagai
penerima amanah kepada atasan langsung (Eselon I) untuk mewujudkan suatu target
kinerja tertentu.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 19
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 20
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Analisis Capaian Kinerja Puslitbang Industri Hijau & Lingkungan Hidup Tahun 2018
Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup sesuai tugas
pokok dan fungsi serta kewenangannya berkewajiban untuk menyampaikan akuntabilitas
penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di bidang industri hijau dan lingkungan
hidup sektor industri secara tertulis setiap berakhirnya tahun anggaran. Untuk menilai
akuntibilitas tersebut diperlukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan suatu
alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode pembandingan capain
sasaran. Metode ini dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance
plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi.
Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance
gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini
terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang
sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan.
3.1.1 Analisis Capaian Kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2018
Ditinjau dari capaian kinerja masing-masing kegiatan, organisasi telah melaksanakan
tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Semua program kerja yang
telah ditetapkan dapat terpenuhi tanpa kendala yang cukup berarti.
Untuk capaian kinerja Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup dengan alur berdasarkan IKU Renstra Kementerian Perindustrian
adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 21
Tabel III-1 Matriks Alur IKU sampai Perjanjian Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018
IKU dalam Renstra Kemenperin
IKU berdasarkan Renstra Kemenperin
Perjanjian Kinerja BPPI
IKK Renstra PPPIHLH Perjanjian Kinerja
PPPIHLH TA 2018
Realisasi Sasaran Strategis (SS)
Indikator Sasaran Strategis (IKKS)
Sasaran Strategis (SS)
Indikator Sasaran Strategis (IKKS)
Sasaran Strategis
(SS)
IKU (%)
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
Penetapan standar industri hijau
Penetapan standar industri hijau
17 % Kontribusi investasi yang memanfaatkan fasilitas fiskal
5,7 Tersedianya kebijakan penurunan emisi GRK sektor industri
Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Industri sebanyak 2 Pedoman
Tersedianya kebijakan penurunan emisi GRK sektor industri
Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Industri sebanyak 2 Pedoman
2 Pedoman
Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri sebanyak 1 Dokumen
Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri sebanyak 1 Dokumen
1 Dokumen
Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil dan plastik sebanyak 1 dokumen
Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil dan plastik sebanyak 1 dokumen
1 Dokumen
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 22
IKU dalam Renstra Kemenperin
IKU berdasarkan Renstra Kemenperin
Perjanjian Kinerja BPPI
IKK Renstra PPPIHLH Perjanjian Kinerja
PPPIHLH TA 2018
Realisasi Sasaran Strategis (SS)
Indikator Sasaran Strategis (IKKS)
Sasaran Strategis (SS)
Indikator Sasaran Strategis (IKKS)
Sasaran Strategis
(SS)
IKU (%)
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri sebanyak 1 dokumen
Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri sebanyak 1 dokumen
1 Dokumen
Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah Industri sebanyak 1 dokumen
Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah Industri sebanyak 1 dokumen
1 Dokumen
Industri berorientasi ekspor
60 Tersedianya infrastruktur industri hijau
Penyusunan Standar Industri Hijau sebanyak 4 RSIH
Tersedianya infrastruktur industri hijau
Penyusunan Standar Industri Hijau sebanyak 4 RSIH
5 RSIH
Sertifikasi Industri Hijau sebesar 6 perusahaan industri
Sertifikasi Industri Hijau sebesar 6 perusahaan industri
9 Perusaha
an industri
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 23
IKU dalam Renstra Kemenperin
IKU berdasarkan Renstra Kemenperin
Perjanjian Kinerja BPPI
IKK Renstra PPPIHLH Perjanjian Kinerja
PPPIHLH TA 2018
Realisasi Sasaran Strategis (SS)
Indikator Sasaran Strategis (IKKS)
Sasaran Strategis (SS)
Indikator Sasaran Strategis (IKKS)
Sasaran Strategis
(SS)
IKU (%)
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penurunan impor produk industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan secara wajib
5,0 Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di Sektor Industri sebanyak 1 dokumen
Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di Sektor Industri sebanyak 1 dokumen
1 Dokumen
Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor industri sebanyak 1 dokumen
Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor industri sebanyak 1 dokumen
1 Dokumen
Industri manufaktur yang memenuhi Standar Industri Hijau
0,5 Terlaksananya Kerjasama dan sosialisasi penerapan Industri Hijau
Jumlah kerjasama dalam pengembangan industri hijau sebesar 1 Kerjasama
Terlaksananya Kerjasama dan sosialisasi penerapan Industri Hijau
Isu-isu nasional dan internasional terkait penerapan industri hijau yang teridentifikasi sebanyak 1 Laporan
1 Laporan
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 24
IKU dalam Renstra Kemenperin
IKU berdasarkan Renstra Kemenperin
Perjanjian Kinerja BPPI
IKK Renstra PPPIHLH Perjanjian Kinerja
PPPIHLH TA 2018
Realisasi Sasaran Strategis (SS)
Indikator Sasaran Strategis (IKKS)
Sasaran Strategis (SS)
Indikator Sasaran Strategis (IKKS)
Sasaran Strategis
(SS)
IKU (%)
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penetapan Standar Industri Hijau
17
Dokumen Rencana Kerja,Program dan Evaluasi yang disusun sebanyak 1 dokumen
1 Dokumen
Kepuasan Pelanggan
3,6
Tingkat maturitas satker di lingkungan BPPI mencapai level 3
82 Meningkatnya Kualitas perencanaan dan pelaporan
Tingkat kesesuaian rencana kegiatan dan dokumen perencanaan
Produk industri yang dikuasai teknologinya
5
Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai
61
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 25
Realisasi kinerja Puslitbang IHLH pada tahun 2018 sesuai perjanjian kinerja tahun 2018 secara
keseluruhan telah mencapai target. Dari tabel tersebut di atas telah disusun Rencana Aksi sebagai
berikut :
Tabel III-2 Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Implementasi
Konservasi dan
Diversifikasi Energi di
Sektor Industri
2 Pedoman 15
Rapat Persiapan, Rapat
Koordinasi dengan Stake
Holder dan Survei Awal dan
FGD Penetapan Metode
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri.
45
Survei dan FGD
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri
75
Survei dan FGD
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri
100
Workshop dan FGD
Pengolahan Data
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri, FGD
Pengolahan Data
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri, dan
Penyusunan Laporan
Implementasi Konservasi
dan Diversifikasi Energi
Sektor Industri
Pengembangan Profil
Emisi Gas Rumah Kaca
Sektor Industri
1 Dokumen 9
Persiapan Kegiatan, Rapat
koordinasi dan Rapat
Teknis, Pengumpulan data
dan informasi, Monitoring
Inventarisasi Emisi GRK di
Industri
32
Monitoring Inventarisasi
Emisi GRK di Industri, FGD
penyusunan Profil Emisi
GRK Sektor Industri,
Penyusunan Profil Enisi
GRK Sektor Industri
71
Monitoring Inventarisasi
Emisi GRK di Industri, FGD
penyusunan Profil Emisi
GRK Sektor Industri,
Penyusunan Profil Emisi
GRK Sektor Industri,
Bimbingan Teknis
Penghitungan dan
Pelaporan Emisi GRK di
Sektor Industri
100
Monitoring Inventarisasi
Emisi GRK di Industri, FGD
penyusunan Profil Emisi
GRK Sektor Industri,
Penyusunan Laporan Akhir
Kegiatan
Kajian Pengelolaan
Limbah Industri Tekstil1 Dokumen
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan di Sektor
Industri
1 Pedoman 3
Penyusunan rencana kerja
dan koordinasi dengan K/L
dan instansi terkait,
Koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, rapat
koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, dan
menyusun rancangan
regulasi.
20
Koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, rapat
koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait dan
menyusun rancangan
regulasi.
60
Koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, rapat
koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, dan
menyusun rancangan
regulasi
100
Koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, rapat
koordinasi dengan K/L dan
instansi terkait, dan
penyusunan laporan.
Penyusunan
penurunan emisi GRK
di sektor IPPU dan
Limbah Industri
1 Dokumen 3
Persiapan pelaksanaan
kegiatan dan Rapat
Koordinasi
20 Konsinyering dan
Koordinasi55 Koordinasi 100
Koordinasi, Penyusunan
laporan akhir dan rapat
koordinasi, dan Pencetakan
dokumen dan laporan akhir
Penyusunan Kebijakan
Implementasi
Konvensi Internasional
di Sektor Industri
1 Dokumen 5Persiapan pelaksanaan
kegiatan, Rapat Koordinasi26
FGD, Konsinyering dan
Koordinasi65
FGD, Konsinyering dan
Koordinasi100
Koordinasi, Penyusunan
laporan akhir dan rapat
koordinasi, Pencetakan
dokumen dan laporan akhir
Penyusunan Kebijakan
Konservasi Air di
sektor industri1 Dokumen 3
Persiapan kegiatan, Rapat
koordinasi dan rapat teknis
dan Pengumpulan data dan
informasi
20
FGD pembahasan Kajian
Teknis dan Draft Permen
Manajemen Air
60
FGD pembahasan Kajian
Teknis dan Draft Permen
Manajemen Air
100
FGD pembahasan Kajian
Teknis dan Draft Permen
Manajemen Air dan
Penyusunan Laporan Akhir
Unit Organisasi: Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Rencana Aksi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1 Tersedianya
Kebijakan
Penurunan Emisi
GRK
Anggaran di blokir
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 26
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
Target
Antara
(%)
Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan Standar
Industri Hijau 4 RSIH 10
Persiapan kegiatan
penyusunan Standar
Industri Hijau (SIH), studi
literatur dan pencarian
benckmark dan
Pembentukan tim teknis
dan penunjukkan
Narasumber.
55
survey dalam rangka
kelengkapan data teknis,
Keterangan penyusunan
rancangan SIH dan rapat
FGD tim teknis
83
Rapat FGD tim teknis, rapat
FGD tim teknis
(Prakonsensus), rapat FGD
tim teknis (Konsensus)
100
rapat FGD tim teknis, rapat
FGD Pra Konsensus dan
Konsensus dan Penyusunan
Laporan Akhir dan Evaluasi
Kegiatan
Sertifikasi Industri
Hijau
6 Perusahaan
Industri
Tersertifikasi
12
Persiapan pelaksanaan
kegiatan Sertifikasi Industri
Hijau, lanjutan
pembahasan Draft Permen
Tata Cara Sertifikasi
Industri Hijau, Koordinasi
dengan LSIH terkait
rencana pelaksanaan
Sertifikasi Industri Hijau
dan Rapat pembahasan
draft awal Tim Penilain dan
Pengawas LSIH serta
penerimaan berkas calon
LSIH
53
Koordinasi dengan LSIH
terkait rencana
pelaksanaan Sertifikasi
Industri Hijau dan Rapat
pembahasan draft awal Tim
Penilain dan Pengawas LSIH
serta penerimaan berkas
calon LSIH, Pemilihan calon
peserta Sertifikasi Industri
Hijau, pembahasan draft
Permen Tim Penilai dan
Pengawas LSIH serta
assesment calon LSIH
90Proses Sertifikasi Industri
Hijau100
Evaluasi hasil Sertifikasi
Industri Hijau, rekomendasi
dan tindak lanjut hasil
Sertifikasi Industri Hijau
serta pembuatan laporan
akhir
Isu-isu nasional dan
internasional terkait
penerapan industri
hijau yang
teridentifikasi
1 Laporan 15Perencanaan, identifikasi
dan koordinasi40
Koordinasi dan menghadiri
sidang/konferensi/pertem
uan internasional
80
Koordinasi dan
pelaksanaan forum
koordinasi, menghadiri
sidang/konferensi/pertem
uan internasional
100Koordinasi, evaluasi, dan
penyusunan laporan
Dokumen Rencana
Kerja,Program dan
Evaluasi yang disusun
1 Dokumen 15
Pengumpulan dan
Penyusunan usulan
Rencana Kegiatan dan
Program Tahun 2019,
Penyusunan Dokumen
Kinerja 2018 ,Laporan
Kinerja Tahun 2017,
Laporan PP 39 Triwulan I
60
Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran sesuai pagu
indikatif Tahun 2019,
penyusunan Laporan PP 39
Triwulan II
90
Penyusunan dan
pembahasan Rencana Kerja
dan Anggaran sesuai pagu
alokasi Tahun 2019 dan
penyusunan laporan PP
Triwulan III
100
Penyusunan dan Finalisasi
Rencana Kerja dan
Anggaran sesuai pagu
defenitif Tahun 2019,
Penyusunan Laporan PP 39
Triwulan IV
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Rencana Aksi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2 Tersedianya
Infrastruktur
Industri Hijau
3 Terlaksananya
Kerjasama dan
sosialisasi
penerapan
Industri Hijau
Pada tahun 2018 Puslitbang IHLH melaksanakan kegiatan yang terdiri dari 3 (tiga) sasaran
strategis dengan 11(sebelas) indikator kinerja. Dalam pelaksanaannya, setiap triwulan
dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian tersebut melalui Laporan Triwulanan, e-
monitoring, dan ALKI. Adapun Adapun capaian Perjanjian Kinerja yang telah per triwulan
dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 27
Tabel III-3 Capaian Perjanjian Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018
No Sasaran
Program/ Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
Rencana Aksi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
S(%) R(%) S(%) R(%) S(%) R(%) S(%) R(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Industri
2 Pedoman
2 Pedoman
100 25 25 50 50 75 75 100 100
Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 25 25 50 50 75 75 100 100
Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil
1 Dokumen
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 25 25 50 50 75 75 100 100
Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah Industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 25 25 50 50 75 75 100 100
Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di Sektor Industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 25 25 50 50 75 75 100 100
Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 25 25 50 50 75 75 100 100
2 Tersedianya Infrastruktur Industri Hijau
Penyusunan Standar Industri Hijau
4 RSIH 6 RSIH 150 25 25 50 50 75 75 100 100
Sertifikasi Industri Hijau
6
Perusahaa
n Industri
Tersertifik
asi
9 Perusahaan Industri Tersertifik
asi
150 25 25 50 50 75 75 100 100
3 Terlaksananya Kerjasama dan sosialisasi penerapan Industri Hijau
Isu-isu nasional dan internasional terkait penerapan industri hijau yang teridentifikasi
1 Laporan 1 Laporan 100 25 25 50 50 75 75 100 100
Dokumen Rencana Kerja,Program dan Evaluasi yang disusun
1
Dokumen
1
Dokumen
100 25 25 50 50 75 75 100 100
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 28
Berdasarkan anggaran, kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup Tahun 2018, telah disusun 5 (Lima) output kegiatan sebagai berikut :
1. Penghargaan Industri Hijau
2. Kebijakan Penurunan Emisi GRK
3. Infrastruktur Industri Hijau
4. Kerjasama dan sosialisasi penerapan industri hijau
5. Layanan Perkantoran
Berdasarkan output dan komponen kegiatan di atas telah disusun Sasaran Strategis yang
menjadi prioritas dalam kegiatan Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan
Hidup yang tertuang dalam Penetapan Kinerja TA. 2018 Puslitbang Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup.
Capaian dari indikator kinerja dalam Perjanjian Kinerja 2017 adalah sebagai berikut:
1. Sasaran Kegiatan 1 : Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
a. Indikator Kinerja I.1 : Implementasi Konservasi dan Disversifikasi Energi di Sektor
Industri
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Implementasi Konservasi dan Disversifikasi Energi di Sektor Industri
Pedoman 2 2 100
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada tahun 2018 telah dilakukan penyusunan pedoman konservasi dan diversifikasi energi
untuk 2 sub sektor industri yaitu industri tekstil dan baja. Dari hasil kajian selama kurun
waktu tahun 2011-2018 telah disusun 8 (delapan) pedoman konservasi dan diversifikasi
energi untuk 8 (delapan) sub sektor industri yaitu pada tahun 2011 telah disusun pedoman
untuk industri keramik, pada tahun 2012 telah disusun pedoman untuk industri pupuk, tahun
2014 telah disusun pedoman untuk industri tekstil dan kimia, pada tahun 2015 telah disusun
pedoman di industri makanan minuman serta pada tahun 2017 sudah disusun pedoman
untuk industri semen dan kertas.
Penerapan Sistem Manajemen Energi (SME) di perusahaan industri merupakan bagian yang
tak terpisahkan dalam upaya peningkatan daya saing khususnya di industri tekstil. Hasil
berbagai riset yang dilakukan, pelaksanaan SME yang baik berpotensi memberikan
penghematan energi sebesar 2%-5% bahkan dapat lebih besar tergantung pada kondisi
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 29
eksisting industri. Pada prinsipnya, penerapan SME mengacu pada konsep PDAC (plan, do,
check, action).
Beberapa contoh implementasi dari setiap tahapan Sistem Manajemen Energi termasuk
perencanaan, hasil audit energi dan implementasi penghematan energi diperoleh
berdasarkan hasil pengumpulan data di PT Ispatindo dan hasil audit energi di beberapa
pabrik baja yang pernah dilakukan. Terdapat berbagai potensi penghematan energi yang
dapat dilakukan melalui perbaikan sistem manajemen operasi, modifikasi proses, aplikasi
perangkat pengendalian operasi maupun penggantian peralatan. Besarnya peluang
penghematan energi serta manfaat yang akan diperoleh, penerapan SME merupakan hal
yang perlu dilakukan secara berkelanjutan
Pedoman impelementasi sistem manajemen energi di sub sektor Industri Baja dan Tekstil ini
diharapkan dapat menjadi pegangan dan memberikan arahan bagi pelaku usaha pabrik baja
dan tekstil di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam
pengelolaan energi sampai pada level divisi/peralatan proses.
b. Kendala
Pada tahun 2018 ada kebijakan pemblokiran anggaran dari kementerian keuangan yang
berimbas pada pelaksanaan kegiatan, sehingga jumlah stake holder khususnya industri
terkait yang dilibatkan menjadi terbatas. Selain itu jadwal pelaksanaan rapat, FGD atau
Workshop sering berbenturan dengan kegiatan stake holder terkait
c. Rekomendasi
Diharapkan ke (8)delapan sub sektor industri agar menerapkan Sistem Manjemen Energi
(SME) di industri masing-masing sesuai dengan kebijakan dari kementerian ESDM terkait
dengan PP No. 70 Tahun 2009 tentang pelaksanaan manajemen energi.
b. Indikator Kinerja I.2 : Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri
Dokumen 1 1 100
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 30
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada tahun 2018 telah dilakukan penyusunan profil emisi GRK di 4 sub sektor industri yang
menggambarkan kondisi penurunan emisi GRK dengan menggunakan data base year tahun
2010.
b. Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan dijumpai kendala yaitu kesulitan dalam pengumpulan data
aktifitas yang bisa dipastikan validitasnya.
c. Rekomendasi
Perlu adanya pengembangan yang lebih optimal untuk sistem pelaporan online emisi GRK.
c. Indikator Kinerja I.3 : Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil
Dokumen 1 0 0
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada tahun 2018 ada kebijakan pemblokiran anggaran oleh Kementerian Keuangan dimana
untuk kegiatan Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil seluruh anggaran kegiatan
diblokir sehingga tidak dapat digunakan. Walaupun sudah dilakukan upaya untuk membuka
blokir anggaran, pada akhirnya anggaran kegiatan tersebut tidak dapat dicairkan. Hal ini
mengakibatkan tidak tercapainya salah satu indikator kinerja dari sasaran strategis
tersedianya kebijakan penurunan emisi GRK.
b. Kendala
Kebijakan pemblokiran anggaran dari kementerian keuangan menyebabkan kegiatan tidak
dapat dilaksanakan sehingga tidak bisa menghasilkan output yang direncanakan.
c. Rekomendasi
Kegiatan Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil dapat diusulkan untuk tahun
berikutnya dengan lebih memperkuat penjelasan urgensi kegiatan dan data dukung yang
dibutuhkan untuk meyakinkan tim penelaah dari Kementerian Keuangan sehingga anggaran
tidak mengalami pemblokiran
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 31
d. Indikator Kinerja I.4 : Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri
Dokumen 1 1 100
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah rapat koordinasi untuk membahas draft kebijakan
dan beberapa kasus lingkungan, koordinasi dengan instansi dan industri, workshop
pemulihan DAS Citarum oleh sektor industri, dan penyusunan laporan.
b. Kendala
Pada tahun 2018 ada kebijakan pemblokiran anggaran dari kementerian keuangan yang
berimbas pada pelaksanaan kegiatan, sehingga jumlah stake holder khususnya industri
terkait yang dilibatkan menjadi terbatas.
c. Rekomendasi
Diperlukan peningkatan koordinasi antara instansi dan industri terkait .
e. Indikator Kinerja I.5 : Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah
Industri
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah Industri
Dokumen 1 1 100
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada tahun 2018 telah terlaksana bimbingan teknis penghitungan emisi gas rumah kaca dan
identifikasi upaya aksi mitigasi GRK untuk sektor IPPU yaitu industri semen yang baru
beroperasi dan sector limbah industri di industri pengolahan kelapa sawit, industri tapioca
dan industri pengolahan buah.
Selain itu juga telah dilakukan penyusunan rekomendasi kebijakan dan aksi penurunan
emisi GRK untuk sektor IPPU dan limbah cair industry dalam mendukung target Nationally
Determined Contribution (NDC) tahun 2030.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 32
b. Kendala
Adanya pemotongan anggaran menyebabkan perlunya penyesuaian pelaksanaan
kegiatan
Kurangnya keterlibatan direktorat teknis pembina industri dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan.
c. Rekomendasi
Agar membuat perencanaan kegiatan yang lebih matang dan intensif dengan melibatkan
direktorat teknis pembina industri dan asosiasi industri sehingga dapat menemukan win-win
solution lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan.
f. Indikator Kinerja I.6 : Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di
Sektor Industri
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di Sektor Industri
Dokumen 1 1 100
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada tahun 2018 telah teridentifikasi kesiapan industri dalam implementasi konvensi
Minamata khususnya dalam hal pengurangan dan penghapusan merkuri. Disamping itu juga
telah terlaksana koordinasi dengan industri yang masih menggunakan merkuri dalam proses
produksinya maupun industri yang menggunakan merkuri sebagai komponennya.
Pada tahun 2018 juga telah disususn draft Rencana Aksi Nasional terkait target Pengurangan
dan Penghapusan Merkuri sektor industri. Selain itu juga sudah dikoordinasikan dengan
melibatkan industry AC, industri refrigerator, dan industri foam untuk mengidentifikasi
kesiapan industry terhadap rencana ratifikasi Amandemen Kigali khususnya dalam
penghapusan penggunaan Hydroflourocarbon (HFC)
b. Kendala
Karena adanya perubahan dan perkembangan terkait amandemen Kigali serta belum ada
paying hokum untuk ratifikasi Amandemen Kigali sehingga Revisi Peraturan Menteri
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 33
Perindustrian No 41 Tahun 2014 tentang Larangan Penggunaan Hydrochlorofluorocarbon
(HCFC) di BidangPerindustrian masih belum dapat dilaksanakan.
c. Rekomendasi
Diperlukan Kerjasama yang lebih intensif dengan direktorat pembina industri dan asosiasi
industri sehingga dapat menemukan win-win solution lebih cepat dan sesuai dengan
kebutuhan
g. Indikator Kinerja I.7 : Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor industri
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor industri
Dokumen 1 1 100
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada tahun 2018 telah dilakukan penyusunan dokumen RIA (Regulatory Impact Analysis)
terhadap Peraturan Menteri Perindustrian tentang Perusahaan industri yang wajib
melakukan manajemen air. Kajian ini diperlukan untuk menyediakan secara terperinci dan
sistematis penilaian potensi dampak dari peraturan baru untuk menilai apakah kemungkinan
peraturan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dokumen Regulatory Impact Assessment (RIA) merupakan salah satu dasar atau prasyarat
dalam penyusunan rancangan peraturan menteri perindustrian. Dokumen RIA tersebut
menjelaskan proses analisa dasar kebutuhan, alternatif solusi, dan potensi dampak
penyusunan Rancangan Peraturan Menteri tentang Perusahaan Industri yang Wajib
Melakukan Manajemen Air.
Berdasarkan kajian analisis dampak regulasi dengan menggunakan metode Regulatory
Impact Analysis (RIA), diperoleh kesimpulan bahwa Kementerian Perindustrian perlu
segera merumuskan dan menetapkan peraturan turunan dan kebijakan tentang manajemen
air di sektor industri agar dapat menjawab berbagai tantangan internal dan eksternal dalam
hal pengelolaan sumber daya air dalam proses produksi yang perlu dilakukan oleh
perusahaan industri yang selama ini belum diatur tata caranya.
b. Kendala
Peraturan Menteri Perindustrian tentang Perusahaan industri yang wajib melakukan
manajemen air yang telah disusun sebelumnya harus mengacu pada RUU tentang Sumber
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 34
Daya Air yang sampai sekarang belum diselesaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai instansi yang berwenang. Hal ini berimbas pada
tertundanya penerbitan Permenperin dimaksud.
c. Rekomendasi
Kementerian Perindustrian kiranya dapat segera melakukan konsolidasi dengan insitusi
(K/L) terkait untuk menyempurnakan usulan RUU SDA yang berkaitan dengan sektor
industri dan memperbaiki kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal
sebagaimana yang diajukan dalam kajian RIA ini.
2. Sasaran Kegiatan 2 : Tersedianya Infrastruktur Industri Hijau
a. Indikator Kinerja II.1 : Penyusunan Standar Industri Hijau
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Penyusunan Standar Industri Hijau Dokumen 1 1 100
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada tahun 2018 dari target sebanyak 4 Rancangan Akhir Standar Industri Hijau (RASIH),
dapat terealisasi sebanyak 5 RASIH, yaitu:
1. Produk makanan ringan
2. Cat berbasis air
3. Cat berbasis pelarut organik
4. Silencer material (felt)
5. Silencer
Jumlah ini menambah total jumlah SIH yang telah disusun, yaitu sebanyak 32. Hal ini dapat
terlaksana karena adanya:
1. Kesadaran dan keinginan dari perusahaan industri untuk memiliki SIH yang menjadikan proses
penyusunan berjalan lancar dan optimal.
2. Dukungan dari asosiasi dan direktorat pembina dapat memperkaya data-data yang
diperlukan dalam proses penyusunan.
b. Kendala
Pada tahun 2018, terdapat suatu kendala yang membuat proses penyusunan RSIH Kelapa
Sawit menjadi terhambat. Hal ini disebabkan kurangnya dukungan dari Asosiasi dan
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 35
beberapa perusahaan industri yang membuat proses penyusunan RSIH menjadi terhambat.
Meskipun telah dijelaskan mengenai latar belakang dan manfaat dari perumusan ini, namun
pihak-pihak tersebut masih beranggapan bahwa SIH ini nantinya akan menghambat proses
produksi perusahaan, sehingga diputuskan untuk menghentikan proses perumusannya.
c. Rekomendasi
Sebelum dilakukan FGD Tim Teknis, perlu dilakukan sosialisasi kepada asosiasi dan
perusahaan industri yang komoditinya akan dibuat SIH untuk melihat keberterimaan dari
perusahaan dan asosiasi.
b. Indikator Kinerja II.2 : Sertifikasi Industri Hijau
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Sertifikasi Industri Hijau Perusahaan
Industri 6 9 150
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada tahun 2018 ini telah dilaksanakan Sertifikasi Industri Hijau kepada 11 (sebelas)
perusahaan industri yang dilakukan oleh 7 (tujuh) Lembaga Sertifikasi Industri Hijau
(LSIH). Pelaksanaan Sertifikasi Industri Hijau menggunakan 7 (tujuh) komoditi Standar
Industri Hijau yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perindustrian
Hasil sertifikasi tersebut menyatakan bahwa 9 (sembilan) perusahaan industri memenuhi
SIH sesuai komoditinya dan dapat diberikan Sertifikat Industri Hijau oleh LSIH yang
bersangkutan. Sertifikat Industri Hijau yang dikeluarkan oleh LSIH diberikan kepada
perusahaan industri berbarengan dengan penyerahan Penghargaan Industri Hijau yang
dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2018 di Ruang Garuda Lantai 2 Gedung
Kementerian Perindustrian.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 36
b. Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan sertifikasi industri hijau didapatkan beberapa kendala antara
lain :
1. Terbatasnya jumlah auditor industri hijau yang ada, sehingga mendorong LSIH untuk
melakukan subkontrak dengan auditor industri hijau yang tidak berasal dari LSIH yang
bersangkutan. Hal ini berdampak pada pengaturan jadwal seertifikasi industri hijau.
2. Terbatasnya jumlah Standar Industri Hijau yang telah ditetapkan, sehingga pelaksanaan
sertifikasi industri hijau terbatas hanya untuk 7 (tujuh) komoditi tersebut
3. Terdapat 2 (dua) perusahaan industri yang mengundurkan diri dari proses sertifikasi
industri hijau tahun 2018. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang bersangkutan
sedang melakukan penambahan volume produksi sehingga proses produksi yang
dilaksanakan dalam kondisi belum stabil. Sedangkan perusahaan industri yang lainnya
menyatakan bahwa teknologi yang mereka gunakan saat ini belum bisa mencapai salah
satu batasan di dalam Standar Industri Hijau
c. Rekomendasi
- Perlu diadakan pertemuan dengan perusahaan industri penerima sertifikat industri
hijau dan LSIH yang bersangkutan terkait tindak lanjut dari penyerahan sertifikat
tersebut, termasuk penggunaan logo industri hijau yang sudah dapat digunakan oleh
perusahaan industri.
- Perlu dilakukan sosialisasi terkait Sertifikasi Industri Hijau, karena mulai tahun 2019
skema Sertifikasi Industri Hijau sudah dapat dilakukan oleh perusahaan dengan
melakukan permohonan secara mandiri kepada LSIH yang ada
- Perlu dilakukan koordinasi dengan Biro Hukum dan Organisasi terkait pengusulan
penetapan 2 (dua) LSIH baru, karena akan berdampak pada Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 41 tahun 2017 tentang Lembaga Sertifikasi Industri Hijau yang
didalamnya telah menetapkan 14 LSIH
- Perlu peningkatan kompetensi auditor industri hijau yang sudah ada serta
penambahan jumlah auditor industri hijau
- Perlu percepatan penetapan Rancangan Akhir Standar Industri Hijau (RASIH) yang
sudah ada untuk menjadi Peraturan Menteri Perindustrian, sehingga ruang lingkup
pelaksanaan sertifikasi industri hijau bisa menjadi lebih luas
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 37
- Perlu dilakukan evaluasi terhadap beberapa parameter di dalam SIH terkait
kemampuan perusahaan industri dalam proses pemenuhannya
- Perlu adanya insentif/reward bagi perusahaan industri yang mendapatkan sertifikat
industri hijau, sehingga dapat memotivasi perusahaan industri untuk menerapkan
industri hijau
3. Sasaran Kegiatan 2 : Terlaksananya Kerjasama dan sosialisasi penerapan Industri Hijau
a. Indikator Kinerja III.1 : Isu-isu nasional dan internasional terkait penerapan industri hijau
yang teridentifikasi
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Isu-isu nasional dan internasional terkait penerapan industri hijau yang teridentifikasi
Laporan 1 1 100
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada tahun 2018 Puslitbang IHLH ikut serta dalam beberapa forum internasional terkait
pengembangan industri hijau yaitu:
1. 8th Regional 3R Forum in Asia and The Pacific diselenggarakan atas kerjasama antara
Kementerian Perumahan dan Urusan Perkotaan India, Kementerian Lingkungan hidup
Jepang, United Nations Centre for Regional Development (UNCRD) serta United
Nations Department of Economic and Social Affairs (UNDESA). Tema yang diusung
dalam pertemuan ini adalah Achieving Clean Water, Clean Land and Clean Air through
3R and Resources Efficiency – A 21st Century Vision for Asia-Pacific Communities.
Tujuan diadakannya pertemuan ini adalah
- Mendiskusikan implementasi kebijakan 3R dalam konteks mencapai clean land,
clean water dan clean air;
- Mendiskusikan peluang implementasi 3R dan strategi pengembangan circular
economy untuk meningkatkan kualitas dan ketersediaan air (kontribusi untuk SDG
nomor 6), mencapai penurunan polusi udara dan emisi GRK (kontribusi untuk SDG
nomor 11 dan 13), serta mencegah degradasi fisik dan kimia dari tanah (kontribusi
untuk SDG nomor 15);
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 38
- Mendiskusikan pilihan teknologi untuk menangani masalah pengelolaan limbah
(limbah elektronik, limbah kimia, limbah B3, sampah plastik, dll);
- Mendiskusikan peran 3R dan circular economy dalam upaya menghijaukan industri
kecil dan menengah serta meningkatkan produktivitas;
- Mendiskusikan peluang pendanaan dan investasi untuk penerapan 3R
- Mengevaluasi perkembangan, prakarsa, pencapaian, serta praktik terbaik dalam
implementasi Deklarasi Ha Noi 3R – Sustainable 3R Goals for Asia and the Pacific
2013-2023
2. Kunjungan Lapangan tentang Manajemen Sumber Daya Air, Limbah Padat dan
Teknologi Pembersihan di Southern China Bayside Cities (Shenzhen dan Xiamen)
pada tanggal 26 – 31 Juli 2018.
Tujuan dari pelaksanaan kunjungan yaitu:
- Melakukan observasi dan pembelajaran tentang restorasi sungai di Republik Rakyat
China untuk diimplementasikan dalam mendukung program restorasi sungai Citarum
di Jawa Barat;
- Menghadiri seminar tentang Comprehensive Water Strategy in the Citarum
Watershed di Shenzen dan Xiamen;
- Melakukan kunjungan ke beberapa lokasi terkait Science and Technology Pilot
Platform for Clean Technology, waste to energy and grey water treatment facility
Tindak lanjut dari pelaksanaan kunjungan tersebut:
a. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman akan melaksanakan diskusi lebih
lanjut dengan pemangku kepentingan terkait mengenai hasil penelitian “Rencana
Manajemen Air yang Komprehensif di Jakarta, Bandung dan DAS Citarum” yang
telah dilakukan oleh Prof Wang Hao selaku inisiator yang mewakili One Belt One
Road Environmental Cleaning Technology (Shenzhen)
b. Pemerintah Indonesia membuka peluang kerjasama lebih lanjut dengan Pemerintah
Tiongkok khususnya terkait dengan penanganan DAS Citarum
b. Kendala
Pada tahun 2018 ada kebijakan pemblokiran anggaran dari kementerian keuangan yang
berimbas pada pelaksanaan kegiatan khususnya belanja perjalanan dinas luar negeri,
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 39
sehingga jumlah forum internasional terkait pengembangan industri hijau yang bisa dikuti
menjadi terbatas.
c. Rekomendasi
Untuk mengoptimalkan kegiatan forum kordinasi nasional dan internasional diperlukan
kordinasi dan penguatan kerjasama dengan instansi terkait.
b. Indikator Kinerja III.2 : Dokumen Rencana Kerja, Program dan Evaluasi yang disusun
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Dokumen Rencana Kerja,Program dan Evaluasi yang disusun
Dokumen 1 1 100
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah melakukan koordinasi dengan sekretariat BPPI
terkait penyusunan kegiatan dan anggaran TA. 2018, rapat koordinasi, konsinyering
penyusunan program, rapat-rapat pembahasan dengan Rocana, Bappenas dan Ditjen
Anggaran.
Pagu anggaran yang didapat oleh Pusat Industri Hijau adalah sebesar Rp 7.765.000.000,-
(tujuh milyar tujuh ratus enam puluh lima juta rupiah) meningkat 3,4 % dari tahun
sebelumnya yaitu Rp 7.507.461.000,- (tujuh milyar lima ratus tujuh juta empat ratus enam
puluh satu ribu rupiah) yang mengalami pemotongan sebesar 2.500.000.000,- atau sekitar
33,3 % dari pagu awal.
b. Kendala
Walaupun target output telah tercapai, masih terdapat hambatan dalam penyusunan kertas
kerja RKAK-L Tahun 2018 yaitu adanya reorganisasi Kementerian Perindustrian yang salah
satunya berupa perubahan nomenklatur nama unit kerja beserta nama kegiatan, dimana
perubahan tersebut baru selesai menjelang batas waktu penyusunan RKAKL pagu defenitif
sehingga tenggang waktu untuk penyesuaian RKAK-L teramat singkat dan kurang matang.
c. Rekomendasi
Untuk tahun berikutnya indikator kinerja dokumen rencana kerja, program dan evaluasi
yang disusun sebaiknya diletakkkan pada sasaran strategis terpisah sesuai dengan Reviu
Rencana Strategis Puslitbang IHLH yaitu meningkatnya kualitas perencanaan dan
penganggaran
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 40
3.1.2 Analisis Capaian Kinerja berdasarkan RPJMN (2015-2018)
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri ada sasaran strategis yaitu Expo dan pemberian
penghargaan terhadap inovasi produk-produk industri dengan 2 (dua) indikator kinerja
yang terdiri dari Jumlah industri yang mengikuti expo produk-produk industri hijau di
dalam dan luar negeri serta Jumlah industri yang memperoleh informasi benefit
penerapan industri hijau.
Pada tahun 2015 untuk indikator kinerja Jumlah industri yang mengikuti expo produk-
produk industri hijau di dalam dan luar negeri sebanyak 13 industri dari yang ditargetkan
12 industri. Sedangkan untuk indikator kinerja Jumlah industri yang memperoleh
informasi benefit penerapan industri hijau, realisasi sebesar 322 perusahaan industri dari
350 yang ditargetkan
Mulai tahun 2016 Sasaran strategis ini tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan anggaran
untuk melaksanakan kegiatan terkait.
b. Kendala
Pagu anggaran yang terbatas dan tingkat prioritas kegiatan menjadi kendala dalam
pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan penyelenggaraan expo atau pameran penerapan
industri hijau.
c. Rekomendasi
Untuk RPJMN 2020-2024 perlu dilakukan reviu ulang atas sasaran strategis yang lebih
tepat dan relevan untuk Pusat Industri Hijau
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 41
Tabel III-4 Evaluasi RPJMN BPPI Tahun 2015-2019
Nama K/L : Kementerian Perindustrian
Anggaran
(2018)
2019
T R T R T R T R T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
8 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
- Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri
Meningkatnya RSNI RSNI 100 120 100 102 100 95 100 100
Tersusunnya regulasi teknis terkait dengan SNI Regulasi 14 27 10 35 10 19 10 10
Semula: Tersusunnya skema sertifikasi mutu produk Skema 6 7 6 6 6 5 6 6
Terlaksananya pengawasan SNI Laporan 3 3 3 3 3 3 3 3
- Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
Jumlah industri yang mengikuti expo produk-produk industri hijau di
dalam dan luar negeri
Industri 12 13 - - - - - -
Jumlah industri yang memperoleh informasi benefit penerapan industri
hijau
Industri 350 322 105 105 - - - -
- Pengkajian Teknologi dan Hak Kekayaan Intelektual
Jumlah Perusahaan/Balai yang mengikuti expo tingkat nasional Perusahaan/
Balai
6 9 6 23 6 10 6 6
Jumlah Perusahaan yang mendapatkan penghargaan Rintisan
Teknologi Industri
Perusahaan - - 6 8 - - 6 -
EVALUASI RPJMN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2015-2019
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
NoPROGRAM/
KEGIATANSASARAN INDIKATOR SATUAN
Target dan Capaian Indikator Kinerja
2015 2016 2017
(Rp. Miliar)
2018
Expo dan pemberian
penghargaan terhadap inovasi
produk-produk industri
Expo dan pemberian
penghargaan terhadap inovasi
produk-produk industri
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 42
3.1.3 Analisis Capaian Kinerja berdasarkan Renstra (2015-2018)
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Berdasarkan Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup Tahun 2015-2019, capaian kinerja yang dapat terealiasi ditunjukan
pada tabel III-9
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 43
Tabel III -5 Capaian Renstra Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Tahun 2015-2019
Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Satuan Capaian
2015 2016 2017 2018 2019 Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Capaian Target
1 2 3 4 5 6 7 8
Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
Tersedianya Kebijakan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri 5 5 5 5 4 80% 5
- Pedoman Implementasi Konservasi dan Disversifikasi Energi di Sektor Industri
Pedoman 2 2 2 2 2 100% 2
- Sistem, kebijakan dan jumlah SDM yang kompeten dalam pelaporan data aktivitas dan penghitungan emisi GRK sektor industri
Dokumen 1 1 1 1 1 100% 1
- Penyusunan Pedoman Daur Ulang Limbah Plastik/tekstil Sektor Industri Dokumen 1 1 1 0 0 0 1
- Penyusunan dokumen pengelolaan limbah industri Dokumen 1 1 1 1 1 100% 1
- Penyusunan upaya penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah Industri i
Dokumen 1 1 1 1 1 100% 1
Tersedianya Infrastruktur Industri Hijau 4 4 4 4 4 100% 4
- Jumlah rancangan Standar Industri Hijau dan Finalisasi Standar Industri Hijau RSIH 4 4 4 4 1 125 % 5
- Jumlah Perusahaan /Industri yang tersertifikasi Standar Industri Hijau Perusahaan Industri
4 5 5 6 9 150% 6
- Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di Sektor Industri
Dokumen 1 1 1 1 1 100% 1
- Penyusunan Pedoman Konservasi Air di Sektor Industri Dokumen 1 1 1 1 1 100% 1
Terlaksananya Kerjasama dan sosialisasi penerapan Industri Hijau 1 1 1 1 1 100% 1
- Isu-isu nasional dan internasional terkait penerapan industri hijau yang teridentifikasi
Laporan 1 1 1 1 1 100% 1
- Jumlah Partisipasi dan keikutsertaan dalam forum rapat internasional terkait pengembangan industri hijau
Forum 2 2 2 2 2 100% 2
Meningkatnya Kualitas perencanaan dan pelaporan 1 1 1 1 1 100% 1
- Jumlah program dan rencana kerja teknis yang disusun Dokumen 1 1 1 1 1 100% 1
Meningkatnya kualitas layanan perkantoran 1 1 1 1 1 100% 1
- Jumlah laporan penggunaan anggaran operasional perkantoran Laporan 1 1 1 1 1 100% 1
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 44
Berdasarkan hasil capaian kinerja Renstra Tahun 2015-2019 maka secara umum realisasi
kegiatan sudah mencapai target yang direncanakan. Meskipun pada tahun 2018 ada salah satu
indikator kinerja yang tidak tercapai yaitu pada sasaran strategis tersedianya kebijakan
penurunan emisi GRK sektor industri yaitu kajian pengelolaan limbah industri plastik/tekstil. Hal
ini disebabkan adanya kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan karena anggaran sepenuhnya
diblokir.
Selain itu mulai tahun 2018 kegiatan belanja modal seperti pengadaan peralatan fasilitas
perkantoran, peralatan pengolah data dan komunikasi sudah diserahkan ke sekretariat BPPI dan
tidak dikelola oleh unit kerja.
Berdasarkan reorganisasi Kementerian Perindustrian yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018, maka unit organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Industri Hijau dan Lingkungan Hidup berubah nomenklaturnya menjadi Pusat Industri Hijau.
Konsekuensinya, Rencana Strategis organisasi harus disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi
yang baru.
b. Kendala
Anggaran yang terbatas menyebabkan tidak semua kegiatan yang ada pada Rencana Strategis
Tahun 2015-2019 dapat dilaksanakan dan dibiayai. Ada kegiatan seperti capacity building
industri hijau berupa pelatihan untuk auditor industri hijau, pelatihan auditor energi, expo dan
pameran perapan industri hijau tidak dapat dilaksanakan.
c. Rekomendasi
Untuk menindak lanjuti perubahan nomenklatur organisasi maka harus segera dilakukan
penyesuaian Rencana Strategis Pusat Industri Hijau dengan tetap memperhatikan dan memuat
sasarna strategis dan indikator kinerja serta pencapaian kinerja yang ada di dokumen Renstra
sebelumnya
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 45
3.2. Akuntabilitas Keuangan
Dalam rangka mewujudkan rencana kinerja, pada tahun 2018 telah dianggarkan pagu
sebesar Rp 5.007.461.000,- (Lima miliyar tujuh juta empat ratus enam puluh satu ribu
rupiah), dengan rincian realisasi anggaran sebagai berikut :
Tabel III-6 Realisasi anggaran per komponen Tahun 2018
No Ouput/Komponen Pagu Realisasi
Total %
Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
1861 Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
5.007.461.000 4.822.929.000 96,31
001 Penghargaan Industri Hijau 590.000.000 586.923.000 99,48
051 Penghargaan Industri Hijau 590.000.000 586.923.000 99,48
002 Kebijakan Penurunan Emisi GRK 1.633.000.000 1.549.426.000 94,88
051 Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Industri
653.600.000 648.620.000 99,24
052 Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri
272.100.000 259.622.000 95,41
053 Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil
0 0 0
054 Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri
306.200.000 260.878.000 85,20
055 Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah Industri
401.100.000 380.305.000 94,82
003 Infrastruktur Industri Hijau 1.702.000.000 1.623.094.000 95,36
051 Penyusunan Standar Industri Hijau 558.550.000 520.815.000 93,24
052 Sertifikasi Industri Hijau 397.150.000 390.313.000 98,28
053 Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di Sektor Industri
311.900.000 299.497.000 96,02
054 Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor industri
434.400.000 412.468.000 94,95
005 Kerjasama dan sosialisasi penerapan industri hijau
482.461.000 473.166.000 98,07
051 Forum Koordinasi Nasional dan Internasional dalam rangka Pengembangan Industri Hijau
288.423.000 282.564.000 97,97
052 Penyusunan program dan rencana kerja 194.038.000 190.602.000 98,23
994 Layanan Perkantoran 600.000.000 590.320.000 98,39
002 Operasional dan Pemeliharaan perkantoran
600.000.000 590.320.000 98,39
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 46
Sedangkan realisasi anggaran berdasarkan indikator Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel III-7 Realisasi anggaran berdasarkan indikator kinerja Perjanjian Kinerja TA 2018
No Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Target Realisasi Capaian Kegiatan/Outout/kom
ponen/sub komponen
Anggaran
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Tersedianya
Kebijakan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Industri
2 Pedoman
2 Pedoman
100 Implementasi Konservasi dan Diversifikasi Energi di Sektor Industri
653.600.000 648.620.000 99,24
Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 Pengembangan Profil Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Industri
272.100.000 259.622.000 95,41
Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil
1 Dokumen
0 0 Kajian Pengelolaan Limbah Industri Tekstil
0 0 0
Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Sektor Industri
306.200.000 260.878.000 85,20
Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah Industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 Penyusunan penurunan emisi GRK di sektor IPPU dan Limbah Industri
401.100.000 380.305.000 94,82
Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di Sektor Industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 Penyusunan Kebijakan Implementasi Konvensi Internasional di Sektor Industri
311.900.000 299.497.000 96,02
Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor industri
1 Dokumen
1 Dokumen
100 Penyusunan Kebijakan Konservasi Air di sektor industri
434.400.000 412.468.000 94,95
2 Tersedianya
Infrastruktur
Industri Hijau
Penyusunan Standar Industri Hijau
4 RSIH 6 RSIH 150 Penyusunan Standar Industri Hijau
558.550.000 520.815.000 93,24
Sertifikasi Industri Hijau
6
Perusahaa
n Industri
Tersertifi
kasi
6 Perusahaan Industri
Tersertifikasi
100 Sertifikasi Industri Hijau
397.150.000 390.313.000 98,28
3 Terlaksananya
Kerjasama dan
sosialisasi
penerapan
Industri Hijau
Isu-isu nasional dan internasional terkait penerapan industri hijau yang teridentifikasi
1 Laporan 1 Laporan 100 Forum Koordinasi Nasional dan Internasional dalam rangka Pengembangan Industri Hijau
288.423.000 282.564.000 97,97
Dokumen Rencana Kerja,Program dan Evaluasi yang disusun
1
Dokumen
1 Dokumen 100 Penyusunan program dan rencana kerja
194.038.000 190.602.000 98,23
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 47
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis kinerja
Berdasarkan perkembangan realisasi keuangan Puslitbang IHLH TA 2018, hampir semua
komponen kegiatan sudah mencapai target yang direncanakan, kecuali komponen (002.053)
yaitu Kajian Pengelolaan Limbah Industri tekstil yang capaiannya nol. Hal ini disebabkan
adanya kebijakan pemblokiran anggaran dari kementerian keuangan sehingga anggaran
kegiatan sepenuhnya tidak dapat digunakan, walaupun sudah dilakukan usaha-usaha untuk
membuka pemblokiran anggaran kegiatan tersebut. Dari total pemblokiran dua milyar lima
ratus juta rupiah atau sekitar 33,33 % dari pagu awal, dikarenakan alasan kelebihan anggaran
kelompok belanja barang dari tahun sebelumnya sehingga jumlah anggaran yang diblokir
tersebut akhirnya direlokasi ke anggaran BPPI.
Disamping itu untuk komponen (002.054) Pengendalian pencemaran lingkungan di sektor
industri realisasi keuangan dibawah target 90 % yaitu hanya sebesar 85,20%. Hal ini
dikarenakan ada sub akun komponen yang tidak bisa direalisasikan secara maksimal yaitu
perjalanan dinas paket meeting luar kota dimana realisasi kegiatan baik rapat maupun FGD
yang diselenggarakan instansi lain yang harus dihadiri tidak banyak dari yang diperkirakan.
Berdasarkan data perkembangan realisasi keuangan Puslitbang IHLH TA 2018 secara total
realisasi keuangan Puslitbang IHLH mencapai 96,31%, meningkat 3,07 persen dibandingkan
dengan tahun 2017 yaitu sebesar 93,24 %.
b. Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2018 dijumpai beberapa kendala terkait keuangan
diantaranya :
- Kebijakan pemblokiran anggaran dari kementerian keuangan
- Perencanaan penarikan anggaran yang kurang cermat dan cenderung menumpuk di akhir
tahun sehingga beberapa kegiatan sering bersamaan waktu pelaksanaan kegiatan
- Lemahnya koordinasi antar pengelola kegiatan dengan pengelola keuangan yang berakibat
pada kurang lancarnya penyediaan kas (cash flow)
- Komposisi struktur anggaran yang masih bertumpu pada kegiatan swakelola sementara
SDM yang ada terbatas, mengakibatkan penyelesaian kegiatan sangat tergantung pada
kapasitas kemampuan SDM
c. Rekomendasi
Perbaikan yang dilaksankan pada perencanaan TA. 2019 antara lain adalah :
Perbaikan perencanaan kegiatan pada Tahun Anggaran yang akan datang dengan
memperhitungkan realisasi Tahun Anggaran saat ini;
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 48
Koordinator dan pelaksana kegiatan agar melaksanakan kegiatan secara disiplin sesuai
Rencana Penarikan Anggaran (RPA) yang disusun di awal tahun
Perbaikan perencanaan kegiatan dengan memperhitungkan realisasi TA. 2018;
Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 49
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Secara keseluruhan kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan
Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2018 dalam mencapai sasaran strategis yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja telah terealisasi dengan baik. Realisasi keuangan
mencapai 96,31 % , dimana pencapaian tersebut sudah melebihi target internal yaitu 95 %
.
2. Khusus untuk kegiatan Penghargaan Industri Hijau, kecenderungan keikutsertaan
masyarakat industri dalam penghargaan industri hijau terus meningkat, Hal ini dapat
dilihat dari tahun 2011 jumlah industri yang mengikuti sebanyak 37 perusahaan, tahun
2012 sebanyak 53 perusahaan, tahun 2013 sebanyak 74 perusahaan, pada tahun 2015
sebanyak 112 perusahaan dan pada tahun 2018 sejumlah 157 perusahaan industri.
4.2 Permasalahan dan Kendala
Secara garis besar terdapat beberapa permasalahan dan kendala pada tahun 2018 yaitu :
a. Adanya kebijakan pemblokiran anggaran dari kementerian keuangan sehingga banyak
kegiatan yang tidak dapat terlaksana dengan optimal bahkan ada satu kegiatan yaitu
kajian pengolahan limbah teknis tidak dapat dilaksanakan karena anggaran kegiatan
sepenuhnya diblokir
b. Kegiatan masih banyak yang dilaksanakan di akhir tahun anggaran;
c. Adanya beberapa kali revisi anggaran yang disebabkan faktor eksternal maupun internal
mempengaruhi agenda kegiatan yang telah direncanakan;
4.3 Saran dan Rekomendasi
a. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan hendaknya dibuat dengan lebih spesifik, realistis
dan terukur dengan memperhatikan adanya perubahan kebijakan dalam tahun berjalan,
jumlah SDM yang mendukung kegiatan dan pelaksanaan kegiatan dimulai sedini
mungkin.
Laporan Kinerja Puslitbang IHLH Tahun 2018 50
b. Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan selanjutnya agar mekanisme administrasi
pengusulan penarikan dan pertanggungjawaban keuangan dikomunikasikan lebih intensif
antara pihak-pihak yang berkepentingan.
c. Setiap koordinator pelaksana kegiatan harus mengisi ALKI dengan baik dan benar,
dengan batas akhir pengisian sebelum berakhir masa Triwulan I, II, III dan IV. Hal ini
berguna selain untuk mengingatkan masalah dan mencari jalan untuk kelancaran
kegiatannya, juga bermanfaat bagi pimpinan dalam melaporkan akuntabilitas kinerja yang
dibuat setiap tahun.