laporan kinerja balai pengkajian teknologi …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakip bptp...

100
LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT 2017 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NTB BADAN LITBANG PERTANIAN 2017

Upload: others

Post on 15-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

LAPORAN KINERJA

BALAI PENGKAJIAN

TEKNOLOGI PERTANIAN

NUSA TENGGARA BARAT

2017

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NTB

BADAN LITBANG PERTANIAN

2017

Page 2: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

i

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.19/Permentan/OT.020/5/2017 tanggal 22 Mei 2017, BPTP

mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian, perakitan,

pengembangan dan diseminasi teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi.

Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999 mengingatkan bahwa setiap

instansi pemerintah dalam melaksanakan Akuntabilitas Kinerja sebagai wujud

pertanggungjawaban terhadap pencapaian misi dan tujuan organisasi,

diwajibkan menyusun laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim

Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:

135/Permentan/OT.140/12/2013. BPTP NTB menyusun Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini yang memuat kinerja BPTP NTB pada TA.

2017, dan merupakandokumen pelaporan yang memberikan informasi mengenai

capaiankinerja yang diperhitungkan atas dasar rencana kerja yang telah disusun

sebelumnya.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga disampaikan kepada semua

pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian LAKIP ini. Disadari bahwa

LAKIP ini masih memerlukan penyempurnaan, oleh sebab itu saran dan kritikan

untuk penyempurnaan sangat diharapkanuntuk perbaikan dimasa mendatang.

Namun demikian,diharapkan semoga LAKIP iniberguna bagi semua pihak yang

membutuhkan dan memberi manfaat bagi penyelenggara kinerja BPTP NTB pada

masa yang akan datang.

Mataram, Januari 2018 Kepala Balai,

Dr. Ir. M. Saleh Mokhtar, MP

NIP. 19660707 199103 1 001

Page 3: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Berdasarkansurat keputusan Menteri Pertanian Nomor:

350/Kpts/OT.210/6/2001,Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)diberi tugas untuk melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat

guna spesifik lokasi. Dalam melaksanakan tugasnya, BPTP sebagai ujung tombak Badan Litbang Pertanian di daerah secara umum melaksanakan

penelitian/pengkajian komoditas pertanian, dan perakitan teknologi tepat guna

spesifik lokasi. Berdasarkan Visi dan Misi, tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan Balai, terdapat 9 strategi utama yang ditempuh oleh BPTP untuk

melaksanakan tupoksinya. Sedangkan pengukuran tingkat capaian kinerja BPTP NTB Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator

kinerja sasaran dengan realisasinya. Tahun 2017 merupakan tahun kedua pelaksanaanRencana Operasional

Kegiatan BPTP NTB 2015-2019.Secara umum tingkat capaian kinerja BPTP NTB

tahun 2017 menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan relatif telah tercapai walaupun masih terdapat kegiatan yang belum sepenuhnya terealisasi sesuai

target. Dalam pencapaian sasaran tersebut, masih dijumpai beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran BPTP

NTB dengan mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi serta

sosialisasi peningkatan kapabilitas dan pembinaan program. Dari kegiatan pengkajian dan diseminasi, sebagian besar terealisasi,

kecuali untuk produksi benih yang akan terrealisasi menyebrang tahun, karena masih dalam pertanaman. Selain realisasi kegiatan Litkaji dan diseminasi,

capaian kinerja balai juga terlihat dari capaian realisasi belanja sebagaimana

ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL), dimana untuk TA. 2017 relatif telah terpenuhi.Hingga akhir tahun 2017,

realisasi keuangan satker BPTP NTBmencapai Rp. 19.984.620.745 (73,16%) dari total pagu anggaran yang dialokasikan dalam DIPA TA. 2017 yaitu sebesar

Rp 27.316.064.000.Dari masing-masing jumlah belanja, realisasi anggaran belanja yang paling besar serapannya adalah belanja non operasional sebesar

Rp.8.864.785.647, kemudian anggaran belanja pegawaisebesar Rp.

7.538.285.216, belanja modal Rp 2.229.421.154 dan anggaran belanja operasionalsebesar Rp.1.352.128.728.

Page 4: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

IKHTISAR EKSEKUTIF .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. v

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................... 1

1.2. Kedudukan Tugas dan Fungsi .............................................. 3

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja ...................................... 4

1.4. Sumberdaya Manusia .......................................................... 7

1.5. Dukungan Anggaran ........................................................... 11

II. PERENCANAAN KINERJA ................................................................. 12

2.1. Renstra Balai ..................................................................... 12

2.2. Kebijakan, Program dan Kegiatan BPTP NTB Tahun 2017 ...... 13

2.3. Rencana Kinerja Tahun 2017 .............................................. 17

2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2017 ............................................ 18

III. AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................... 22

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan ............................................... 22

3.2. Pencapaian Kinerja Keseluruhan .......................................... 23

3.3. Evaluasi Kinerja Untuk Setiap Sasaran Kegiatan .................... 25

IV. PENUTUP ....................................................................................... 82

Page 5: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

iv

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1 Perkembangan Tenaga PNS BPTP NTB tahun 2013 – 2016 ...... 8

2 Perkembangan jabatan fungsional pada BPTP NTB dari tahun 2013-2017 ...........................................................................

9

3 Rencana Kinerja BPTP NTB 2017 …………………………......…………. 17

4 Penetapan Kinerja BPTP NTB Tahun 2017 .............................. 18

5 Alokasi Anggaran Berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2017..... 20

6 Tingkat Capaian Kinerja BPTP NTB Tahun 2017 ........................ 23

Page 6: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

v

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1 Rencana Operasional Kegiatan Tahun 2015 s/d 2019 ............. 85

2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ........................................ 90

Page 7: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintahan yang baik (good govermance) merupakan prasyarat bagi

setiap pemerintahan untuk mewujudkan tujuan serta cita-cita bangsa dan

negara. Dengan demikian diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang jelas, terukur, transparan dan akuntabel untuk

lancarnyapenyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang sesuai

perundangan-undangan.

Upaya tersebut sejalan dengan Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998

tentang penyelenggaraan negara, dan telah ditindaklanjuti dengan Instruksi

Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP). Terbitnya Inpres tersebut dimaksudkan untuk melaksanakan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban

instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.

Badan litbang sebagai salah satu organisasi yang berada dalam lingkup

Kementerian Pertanian, dalam era globalisasi pembangunan pertanian yang

dinamis membutuhkan adanya inovasi. Sebagai lembaga penelitian dan

pengkajian teknologi pertanian, Badan LitbangPertanian mencoba memecahkan

permasalahan strategis tersebut melalui penelitian dan pengembangan inovasi

tepat guna spesifik lokasi.

BPTP sebagai ujung tombak Badan Litbang di daerah dalam

melaksanakan tugasnya, secara umum melaksanakan penelitian komoditas,

pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi. Secara khusus,

tujuan dibentuknya BPTP adalah: (1) Mengeksplorasi, mengidentifikasi,

meningkatkan manfaat sumber daya alam, sosial, dan potensi sumber daya

genetik spesifik lokasi; (2) Menghasilkan model pengembangan agribisnis

berbasis komoditas unggulan daerah, agroekosistem, dan atau wilayah didukung

inovasi teknologi tepat guna spesifik lokasi; (3) Menghasilkan dan

mendiseminasikan inovasi teknologi tepat guna spesifik lokasi untuk

meningkatkan efisiensi usaha dan daya saing produk pertanian unggulan daerah;

Page 8: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

2

(4) Menghasilkan rekomendasi kebijakan sosial, ekonomi, dan rekayasa

kelembagaan dalam rangka mengembangkan usaha dan sistem agribisnis

unggulan daerah; (5) Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sumberdaya

manusia BPTP NTB, dan ketersediaan sarana/prasarana serta budaya ethos kerja

tinggi, berhatinurani, berintegritas dan bermoral.

Program penelitian dan pengkajian pada dasarnya adalah program-

program penelitian terapan yang bersifat adaptif sampai kepada pengkajian SUT

dan agribisnis. Sebagian besar kegiatan tersebut dilaksanakan secara langsung

oleh petani di bawah bimbingan peneliti dan penyuluh pertanian. Dengan

demikian, program-program penelitian tersebut harus disesuaikan dan mudah

dikerjakan petani. Program penelitian ini bisa berupa introduksi teknologi baru,

modifikasi atau perbaikan dari teknologi yang sudah biasa dikerjakan oleh petani.

Strategi penyusunan program penelitian BPTP NTB bisa dikaji dari

aspek sumber teknologi yang akan diolah untuk keperluan petani atau pengguna

teknologi. Sumber yang bersifat “top-down” dihasilkan dari institusi penelitian

dan sumber-sumber teknologi lainnya. Sumber teknologi “bottom-up” merupakan

teknologi yang berasal dari petani berupa teknologi-teknologi konvensional,

tradisional, berupa “indigeneous technology”. Kedua sumber teknologi ini

mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan demikian perlu

strategi khusus dalam meramu dan merakit teknologi dari kedua sumber

tersebut secara lebih tepat. Pada dasarnya teknik perakitan teknologi, uji-coba

dan pengkajian serta penyebar-luasan teknologi dalam bentuk yang sesuai

dengan kondisi petani merupakan kunci kesuksesan alih teknologi.

Untuk merealisasikan apa yang menjadi tugas dan fungsi tersebut di atas

perlu mengakomodir kebutuhan daerah yang merupakan mitra kerja utama dari

BPTP NTB, yang tercermin dalam Rencana Strategis Pemerintah Propinsi NTB,

dalam hal ini melalui Dinas Teknis terkait (pertanian, peternakan, perkebunan,

ketahananan pangan dan penyuluhan), juga harus mempertimbangkan Rencana

Strategis instansi vertikalnya (Badan Litbang Pertanian dan Rencana Aksi Balai

Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian) serta Rencana

Operasional BPTP NTBsendiri.

Page 9: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

3

Dalam mewujudkan tugas dan fungsinya, BPTP NTB dilengkapi dengan

perangkat organisasi yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala Balai

Nomor 02/OT.10/I.12.17/01/2015 tanggal 02 Januari 2015 (Gambar 1). Dengan

perangkat organisasi ini diharapkan BPTP NTB dapat menjalankan tugas dan

fungsinya dengan baik yang tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja.

1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB merupakan salah satu

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

yang berada di daerah. Secara administratif berada dalam koordinasi Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Berdasarkan surat keputusan

Menteri Pertanian Nomor : 350/Kpts/OT.210/6/2001, tanggal 14 Juni 2001, BPTP

mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi pertanian

tepat guna spesifik lokasi bagi semua komoditas pertanian, baik tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dengan teknologi yang

bersifatterapan (siap pakai) dengan mempertimbangkan optimasi produksi serta

pendapatan petani.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

No.19/Permentan/OT.020/5/2017 tanggal 22 Mei 2017, BPTP mempunyai tugas

pokok melaksanakan pengkajian, perakitan, pengembangan dan diseminasi

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Dalam melaksanakan tugas pokok

tersebut, BPTP menyelenggarakan fungsi:a.)melaksanakan penyusunan program,

rencana kerja, anggaran, evaluasi dan laporan pengkajian, perakitan dan

pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, b.)melaksanakan

inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi, c.)melaksanakan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian

tepat guna spesifik lokasi, d.)melaksanakan pengembangan teknologi pertanian

tepat guna spesifik lokasi, e.) Perakitan materi penyuluhan dan diseminasi hasil

pengkajian teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, f). Pelaksanaan

bimbingan teknis materi penyuluhan, dan diseminasi hasil pengkajian teknologi

pertanian tepat guna spesifik lokasi, g) Penyiapan kerjasama, informasi,

Page 10: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

4

dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian,

perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, h).

Pemberian pelayanan teknik pengkajian , perakitan dan pemgembangan

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. i). Pelaksanaan urusan

kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan BPTP

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian 20/Permentan/OT.140/3/

2013tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,

BPTP dipimpin oleh seorang Kepala Balai setingkat Eselon IIIA, dibantu oleh 2

unit struktural setingkat Eselon IVA, yaitu Sub Bagian Tata Usaha dan Seksi

Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian serta dilengkapi dengan Kelompok Jabatan

Fungsional.

Unit kerja Balai Pengkajian Pertanian (BPTP) NTB yang terkait secara

langsung atau berada di bawah pimpinan Kepala BPTP sesuai Peraturan

Menteri Pertanian No.19/Permentan/OT.020/5/2017 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, BPTP dipimpin oleh

seorang Kepala Balai setingkat Eselon IIIA, dibantu oleh 2 unit struktural

setingkat Eselon IVA, yaitu Sub Bagian Tata Usaha dan Seksi Kerjasama

dan Pelayanan Pengkajian serta dilengkapi dengan Kelompok Jabatan

Fungsional, dengan Struktur Organisasi seperti terlihat pada Gambar 1.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan balai juga dibantu oleh bagian Program

dan Evaluasi yang dipimpin oleh seorang koordinator yang memiliki

jabatan fungsional tertentu (peneliti/penyuluh).

Page 11: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

5

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi BPTP NTB berdasarkan Permentan No.19/Permentan/OT.020/5/2017

Untuk mengakomodasikan berbagai kegiatan strategis, maka dibentuk

unit organisasi internal BPTP NTB mengacu pada SK Kepala Badan Litbang

Pertanian No.OT.130.95.2003 tanggal 31 Desember 2003, tentang Pembentukan

Kelembagaan Internal pada UK/UPT di Lingkungan Badan Litbang Pertanian.

Pembentukan unit kelembagaan internal BPTP NTB bertujuan menjabarkan

pembagian tugas dan tanggung jawab secara proporsional. Dalam rangka

mengoptimalkan tugas dan fungsi BPTP NTB maka ditetapkan Struktur

Organisasi, Personalia serta Uraian Tugas dan Tanggungjawab Personalia Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian NTB TA. 2018 sesuai dengan SK Kepala Balai

Nomor 02/OT.10/I.12.17/01/2015 tanggal 02 Januari 2017. Dalam SK tersebut

dibentuk Unit Program dan Evaluasi dan Kerjasama IPTEK untuk mengakomodasi

dan memfasilitasi penyusunan rencana kerja BPTP dan kerjasama IPTEK baik

dalam maupun luar negeri. Unit-unit kerja ini dijabarkan lebih lanjut menjadi sub

unit yang lebih kecil sesuai dengan bidang/urusan yang ditangani, seperti terlihat

pada Gambar 1.

KEPALA

SEKSI KERJASAMA DANPELAYANAN

PENGKAJIAN

SUBBAGIAN TATA USAHA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Page 12: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

6

KEPALA BALAI/KPA, MS

Ka. SUB BAG TU / P4

Ir. Moh. Sofyan Souri

KEPALA SEKSI KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN

Dr. Ir. Sasongko W.R, M.Sc

KELJI SUMBERDAYA PERTANIAN

Dr. Ir. H.Ahmad Suriadi.M.Agr.Sc

KELJI BUDIDAYA PERTANIAN dan PETERNAKAN

Bq. Nurul Hidayah, SP, MP

KELJI PASCA PANEN dan

MEKANISASI PERTANIAN Dr. Ulyatu

Fitrotin, SP.,MP

KELJI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Dr.Ir.Yohanes

G.Bulu,M.Si

URUSAN KEPEGAWAIAN

Rayunah, S.Pi

URUSAN KEUANGAN

Dra.Sri Ruspandari

URUSAN UMUM I Pt. Cakra P.A,

SP.,MMA

KERJASAMA IPTEK

Drh. Luh Gde Sri Astiti

KEBUN PERCOBAAN

M Yahmin

UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER

Sabar Untung, SP

LAB. DISEMINASI, VISITOR PLOT& PUSTAKA

Ir. Kaharudin

KOORDINATOR PROGRAM& EVALUASI

Dr. Ir. Moh. Nazam, MSi

LABORATORIUM PENGUJIAN

Titin Sugianti, SP

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi BPTP NTB berdasarkan SK Kepala Balai No. 02/OT.10/I.12.17/01/2015 tanggal 02 Januari 2017

Page 13: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

7

1.4. Sumberdaya Manusia

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih,

Badan Litbang Pertanian khususnya BPTP NTB berkewajiban melaksanakan

kebijakan reformasi birokrasi yang telah diimplementasikan secara nasional baik

di lembaga-lembaga pemerintah maupun instansi pemerintah secara

berkelanjutan. Pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem

penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan

(organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumberdaya manusia.

Untuk mendukung reformasi birokrasi tersebut, BPTP NTB telah

menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 mulai tanggal 27

September 2010 dan terakhir diperbaharui sesuai standar ISO 9001:2015 pada

September 2017. Sesuai dengan semangat reformasi dan perubahan birokrasi

setiap UK/UPT dituntut untuk memiliki standard performance sesuai standar

mutu dalam pelayanan terhadap masyarakat, konsisten dan komitmen terhadap

mutu pelayanan dan melaksanakan tugas dan fungsi organisasi dengan baik.

Dalam memenuhi hal tersebut, BPTP NTB memerlukan sistem manajemen mutu

dalam bidang pelayanan publik untuk memberikan pelayanan yang optimal

kepadastakeholders.

Reformasi birokrasi menuntut adanya perubahan kultur dalam bekerja,

salah satunya berupa disiplin kehadiran dengan mantaati jam kerja. Pelaksanaan

disiplin bagi pegawai negeri sipil mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 53

Tahun 2010 Pasal 3 butir 11 yang menyatakan bahwa setiap Pegawai Negeri

Sipil (PNS) wajib masuk kerja dan mentaati jam kerja.

Secara rinci komitmen Kementerian Pertanian terhadap reformasi dan

komitmen terhadap PP 53 tahun 2010 lebih detail disusun dalam Peraturan

Menteri Pertanian No. 06/PERMENTAN/OT.140/1/2010 tanggal 22 Januari 2010

tentang pedoman peningkatan disiplin pegawai. Pada intinya PNS sebagai abdi

Negara diharapkan dapat memiliki sikap, tindakan, dan perilaku yang dapat

menginisiasi terciptanya budaya kerja yang efisien, hemat, disiplin tinggi dan anti

KKN. Dengan budaya kerja yang tinggi dan lingkungan kerja yang kondusif serta

Page 14: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

8

sumber daya PNS yang kompeten maka diharapkan dapat memberikan korelasi

positif terhadap pelayanan publik yang bersifat acceptable, applicable, dan

accountable yang pada akhirnya dapat menciptakan good and clean governance

sebagai tujuan akhir dari reformasi birokrasi. Selain hal tersebut prinsip

pengawasan dan pengendalian pelaksanaan dalam Permentan No.

06/PERMENTAN/OT.140/1/2010 menjelaskan tentang sistem pengawasan dan

pengendalian internal (obyektif, transparan, institusional), partisipatif

(melibatkan berbagai pihak terkait), berorientasi pembinaan (perbaikan sistem,

metode, perilaku), mengutamakan pendekatan reward dan punishment yang

bersifat edukatif.

Sampai dengan akhir Desember 2017, Pegawai Negeri Sipil (PNS) BPTP

NTB sebanyak 107 orang.Jumlah pegawai pada tahun 2017 berkurang 6orang

dibandingkan jumlah pegawai pada akhir tahun 2016 sebanyak 113 orang, hal

inikarena5 orang memasuki masa pensiun yaitu: Bapak Bahri, L. Rahup, Abdul

Gani, M Zairin (pensiun karena meninggal dunia) dan Ibu Siti Marlinda, dan 1

orang atas nama Dr.Ir.Awaludin Hippi, M,Si mendapat promosi sebagai Kelapa

BPTP Gorontalo terhitung sejak Agustus 2017.

Jumlah dan perkembangan PNS BPTP NTB berdasarkan tingkat

pendidikan, dan jumlah PNS berdasarkan pangkat, golongan dan jabatan

disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Perkembangan Tenaga PNS BPTP NTB tahun 2013 – 2016

No Tahun Pendidikan Jumlah

S3 S2 S1 S0 SLTA SLTP SD

1 2013 7 14 44 4 42 5 2 118

2 2014 8 15 42 5 39 5 2 116

3 2015 6 16 42 4 38 5 2 113

4 2016 9 15 44 4 32 6 2 113

5 2017 8 16 40 4 33 5 1 107

Sumber : Data Simprog BPTP NTB

Page 15: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

9

Gambar 3. Keragaan Pegawai BPTP NTB

Berdasarkan Tingkat Pendidikan, 2017

Proporsi tenaga fungsional tertentu dan fungsional umum relatifsama.

Dari jumlah pegawai 107 orang, 3 orang merupakan pejabat struktural (Kepala

Balai, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kasie Kerjasama dan Pelayanan

Pengkajian). Pejabat fungsional 53 orang, terdiri atas 29 orang Peneliti, 20 orang

Penyuluh, 1 orang Pustakawan, 2 orang Arsiparis dan 1 orang Litkayasa.

Fungsional umum sebanyak 54 orang. Jumlah pejabat fungsional tertentu

berkurang sebanyak 2 orang, disebabkan karena meninggal dunia (Ir. M Zairin,

M.Si) dan mutasi sebagai Kepala BPTP Gorontalo (Dr.Ir. Awaludin Hippi, M.Si.).

Tabel 2. Perkembangan jabatan fungsional pada BPTP NTB dari tahun 2013-2017

No Jabatan Fungsional Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 Peneliti*) 30 23 27 31 29

2 Penyuluh**) 26 20 19 20 20

3 Pustakawan 2 2 2 1 1

4 Arsiparis 1 2 2 2 2

5 Litkayasa 1 1 1 1 1

Total 60 48 51 55 53

Sumber : Data Simprog BPTP NTB

Page 16: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

10

Gambar 4. Keragaan Pegawai BPTP NTB Berdasarkan jabatan fungsional

dari tahun 2012 sampai dengan 2016

Berdasarkan jenjang jabatannya, jumlah pemangku jabatan untuk

masing jenjang jabatan di BPTP Nusa Tenggara Barat pada tahun 2017, adalah:

Peneliti Madya ( 5 orang), Peneliti Muda (10 orang), dan Peneliti Pertama (14

orang). Penyuluh Pertanian Madya (2 orang), Penyuluh Pertanian Muda (6

orang), dan Penyuluh Pertanian Pertama (12 orang), Pustakawan Penyelia (1

orang), Arsiparis Ahli Pertama (2 orang) serta Litkayasa Penyelia (1 orang).

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai BPTP

agar tetap selaras dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sejumlah pegawai diikutsertakan dalam

berbagai kegiatan pendidikan, pelatihan maupun magang, yang biayanya

bersumber dari DIPA BPTP NTB, Program SMARTD, DIPA Badan Litbang

Pertanian, maupun kerjasama dengan pihak lain seperti ACIAR.

Sampai dengan akhir Desember 2017jumlah PNS yang sedang

melaksanakan tugas belajar sebanyak 3 orang, yang terdiri atas: pendidikan S3

di Australia (ACIAR) sebanyak 1 orang (Baiq Nurul Hidayah, SP.,M.Sc),

Page 17: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

11

pendidikan S3 di Universitas Brawijaya Malang 1 orang (Awaludin, SP., M.Si), dan

pendidikan S2 di Universitas Gajah Mada 1 orang (Yurista Sulistiawati, SP.).

Selain itu terdapat 3 orang pegawai yang mengikuti pendidikan S2 atas biaya

sendiri di Universitas Mataram.

1.5. Dukungan Anggaran

Pagu awal BPTP NTB pada TA. 2017 adalah senilai Rp. 25.214.879.000.

Dalam perjalanan kegiatan di tahun anggaran 2017, terjadi 6 (enam) kali revisi

anggaran yaitu: 1) Penghematan anggaranpada akun perjalanan pada semua

kegiatan sebesar Rp.643,682,000,- sehingga pagu anggaran menjadi Rp.

24,571,197,000; 2) bloking pada kegiatan TTP sebesar Rp 624.823.000; 3) Buka

blokir kegiatan TTP sehingga pagu anggaran berkurang menjadi

Rp.23.946.374.000;4) Penambahan anggaran untuk alokasi perencanaan gedung

sebesar Rp. 215.000.000;5) bloking anggaran sebesar Rp. 1.346.177.000 pada

akun belanja barang dan perjalanan namun tidak mengubah pagu anggaran; 6)

revisi hibah luar negeri langsung senilai Rp 75.231.000. Dengan adanya 6

(enam) kali revisi tersebut, pagu anggaran BPTP NTB hingga akhirTA. 2017 yaitu

sebesar Rp. 24.236.605.000. Rincian pagu dan realisasi anggaran TA 2017 dapat

dilihat pada Lampiran 2.

Page 18: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

12

II. PERENCANAAN KINERJA

2.1. Renstra Balai

Visi dan Misi

Dalam melaksanakan program-program yang diformulasikan dalam

Rencana Operasional Balai tahun 2015-2019 ini, maka visi BPTP NTB kedepan

adalah : Menjadi lembaga pengkajian pertanian terdepan di Nusa Tenggara Barat

untuk mewujudkan pertanian industrial berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal

dan berdaya saing tepat guna spesifik lokasi sesuai dinamika kebutuhan

masyarakat pertanian.

Sedangkan misi program penelitian/pengkajian BPTP NTB untuk

mewujudkan visi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Merancang, menghasilkan, dan mengembangkan inovasi pertanian spesifik

lokasi, serta rekomendasi opsi-opsi kebijakan pembangunan pertanian di

Provinsi Nusa Tenggara Barat sesuai dinamika kebutuhan masyarakat

pertanian.

2. Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan percepatan diseminasi inovasi

pertanian kepada para pengguna serta meningkatkan penjaringan umpan

balik inovasi pertanian.

3. Mengembangkan jaringan kerjasama local, nasional dan internasional dalam

rangka penguasaan IPTEK, pengembangan pusat data agribisnis pertanian di

daerah dan peningkatan peran BPTP NTB dalam pengembangan usaha dan

sistim agribisnis, ketahanan pangan serta kesejahteraan petani.

4. Mengembangkan kapasitas dan akuntabilitas BPTP NTB untuk menghasilkan

inovasi pertanian bermutu, memberikan pelayanan-pelayanan prima kepada

pengguna.

Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan visi, misi balai pada program penelitian/pengkajian yang

tertuang dalam Rencana Operasional BPTP NTB, bertujuan untuk:

Page 19: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

13

1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian unggulan spesifik

agroekosistem berdaya saing mendukung pertanian bio-industri sesuai

dinamika dan kebutuhan masyarakat pertanian.

2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian unggulan spesifik

agroekosistem untuk mendukung pengembangan iptek dan pembangunan

pertanian nasional.

3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi BPTP NTB sebagai lembaga

pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik agroekosistem.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari implementasi program-

program penelitian/pengkajian yang tertuang dalam Rencana Operasional BPTP

NTBadalah sebagai berikut:

1. Tersedianya VUB yang adaptif dan berdaya saing.

2. Tersedianya inovasi teknologi spesifik lokasi.

3. Tersedianya data dan informasi sumberdayapertanian (lahan, air, iklim dan

sumberdaya genetik).

4. Tersedianya model pengembangan inovasi pertanian, kelembagaan dan

rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian.

5. Tersedia dan terdistribusinya produk inovasi pertanian (benih/bibit, peta,

data, dan informasi) dan materi transfer teknologi.

6. Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung terwujudnya lembaga

litbang pertanian yang handal dan terkemuka.

2.2. Kebijakan, Program dan Kegiatan BPTP NTB Tahun 2017

Sebagai UPT Badan Litbang Pertanian di daerah, BPTP NTB banyak

dipengaruhi oleh lingkungan di sekitar, baik lokal, regional, maupun nasional,

dan bahkan internasional, mengingat makin canggihnya komunikasi dan

transportasi di era globalisasi seperti sekarang ini. Beberapa isu strategis yang

terkait dengan tupoksi dan mandat BPTP NTB antara lain adalah sebagai berikut:

1. Produktivitas dan nilai tambah komoditas unggulan nasional dan daerah,

percepatan dan perluasan adopsi, kemasan hasil pengkajian untuk

Page 20: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

14

penyusunan kebijakan, biaya input relatif mahal, akses benih, perubahan

iklim, ketahanan pangan di lahan marginal

2. Diseminasi hasil litkaji pertanian yang belum efektif, rendahnya nilai tukar

petani. tercapainya MDG’s untuk pengentasan kemiskinan

3. Era otonomi daerah memberikan peluang kabupaten/kota menentukan

sendiri program prioritas dan kebijakan-kebijakan, termasuk di sektor

pertanian, memerlukan sinergi program yang lebih baik.

4. Dinamika masyarakat di daerah dan makin canggihnya komunikasi dan arus

informasi membuka peluang makin berkembangnya kebutuhan masyarakat

akan teknologi pertanian.

Isu-isu strategis di atas membuka peluang, tantangan, dan bahkan

mungkin juga ancaman untuk pelaksanaan kegiatan pengkajian, perakitan

teknologi dan diseminasi yang menjadi mandat BPTP. Peluang, tantangan dan

ancaman tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Koordinasi dan komunikasi menjadi hal yang amat penting bagi BPTP dengan

stakeholder, terutama Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota. Hal ini menjadi

wahana kerjasama dan integrasi program pembangunan pertanian supaya

lebih efisien, efektif, dan terarah.

2. Kebutuhan teknologi di wilayah kerja BPTP NTB harus didasarkan atas

kebijakan nasional, daerah, dan kebutuhan pengguna teknologi (petani,

dunia usaha, dan masyarakat luas).

3. Dinamika global, regional, dan lokal menuntut penyediaan teknologi yang

lebih tepat.

4. Kerjasama dengan swasta dan luar negeri menjadi penting untuk memenuhi

kebutuhan teknologi dengan pendanaan APBN yang terbatas, alternatifnya

dengan sharing budget.

Berdasarkan Visi dan Misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di

atas, strategi utama yang ditempuh oleh BPTP untuk melaksanakan tupoksinya

adalah :

1. Meningkatkan kapasitas SDM, sarana prasarana pengkajian dan diseminasi.

Page 21: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

15

2. Mengembangkan iklim dan budaya organisasi yang kondusif untuk

menghasilkan inovasi pertanian yang bermutu dan berdaya saing.

3. Mengembangkan sistem pengkajian yang berorientasi pada dampak untuk

pembangunan pertanian (Managing research’s impacts for Agricultural

Development).

4. Mengidentifikasi dan mengembangkan core businesses (Keunggulan) BPTP

NTB.

5. Membangun dan meningkatkan efektivitas kerjasama dengan Pemda

Provinsi dan Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, Swasta, Luar Negeri,

maupun fihak lain dalam rangka menggalang pendanaan.

6. Meningkatkan peran serta stakeholder dalam kegiatan pengkajian dan

diseminasi.

7. Meningkatkan efektivitas kerjasama dengan Puslitbang/BB/Balit nasional.

8. Menajamkan prioritas kegiatan dalam rangka efisiensi, efektifitas, namun

tetap dalam kerangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah digariskan.

9. Membangun dan mengembangkan sistem kompetisi dalam penetapan

proposal pengkajian dan diseminasi hasil-hasil pengkajian.

Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian

yang telah dirumuskan dalam Renstra Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian 2015 – 2019, maka BPTP menetapkan

kebijakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian sebagai berikut:

1. Peningkatan fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian dan

pengembangan berorientasi pasar/ referensi konsumen berdasarkan pada

potensi sumberdaya wilayah

2. Peningkatan kuantitas/ kualitas informasi, media dan lembaga diseminasi

inovasi pertanian

3. Penguatan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian

4. Peningkatan efektivitas manajemen institusi

Page 22: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

16

5. Peningkatan kapabilitas manajemen pengkajian dan diseminasi untuk

memperluas jejaring kerjasama.

Indikator Keberhasilan Capaian Kinerja

Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja

kegiatan yang dilakukan BPTP NTB adalah: masukan, keluaran, hasil, manfaat,

dan dampak. Indikator pencapaian tujuan adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif

yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan dengan memperhitungkan indikator masukan (input), keluaran

(output) dan hasil (outcome).

a. Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan

kegiatan dan program dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran

(output). Inputyang digunakan oleh BPTP NTB meliputi antara lain dana,

sumberdaya manusia (SDM) atau peneliti/penyuluh yang melaksanakan

kegiatan serta inovasi teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan

pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian.

b. Keluaran(output)adalah produk yang merupakan hasil langsung dari

pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Keluaran yang dihasilkan oleh

BPTP NTB umumnya berupa program/rencana, informasi/bahan diseminasi,

database, paket teknologi, maupun rekomendasi kebijakan yang akan

disampaikan pada stakeholder (Badan Litbang Pertanian, BBP2TP,

Lembaga/Instansi terkait dan petani).

c. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya

keluaran kegiatan pada jangka menengah.Hasil yang diharapkan dari

masing-masing dari masing-masing kegiatan BPTP bergantung pada tujuan

yang ingin dicapai oleh masing-masing kegiatan tersebut.Hasil kegiatan dan

pengkajian serta diseminasi yang dihasilkan oleh BPTP NTB umumnya

dirasakan langsung oleh pengambil kebijakan maupun stakeholder lainnya.

d. Manfaat adalah kegunaan dari suatu keluaran yang dapat dirasakan

langsung oleh masyarakat pengguna.

Page 23: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

17

e. Dampak adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau

kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap

indikator dalam suatu kegiatan.

2.3. Rencana Kinerja Tahun 2017

Sebagai lembaga pengkajian teknologi pertanian, pada tahun anggaran

2017 BPTP NTB telah mengusulkan beberapa kegiatan pengkajian dan

Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian. Perencanaan kegiatan Tahun 2017

tersebut mengacu pada RENSTRA Badan Litbang Pertanian dan BBP2TP, serta

Rencana Operasional BPTP NTB Tahun 2015-2019 (Lampiran 3) yaitu

berdasarkan8 (delapan) capaian sasaran strategis dan beberapa indikator

kinerjanya (Tabel 3).

Tabel 3. Rencana Kinerja BPTP NTB Tahun 2017

Sasaran Strategis IndikatorKinerja Target

(1) (2) (3)

1. Tersedianya teknologi

pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi

komoditas strategis

3 teknologi

Jumlah teknologi spesifik lokasi

komoditas lainnya

2. Tersedianya ModelPengembangan

lnovasiTeknologi

Pertanian Bioindustri

Jumlah Model Pengembangan lnovasi Pertanian Bioindustri

Spesifik Lokasi

2 model

3. Terdiseminasikannya

inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi komoditas

strategis yang terdiseminasi ke pengguna

3 teknologi

Jumlah teknologi komoditas

lainnya yang terdiseminasi ke pengguna

4. Tersedianya benih

sumbermendukung sistemperbenihan

Jumlah Produksi Benih Sumber :

Padi Jagung

Kedelai Bawang Merah

64,45 ton

35,45 ton 18 ton

11 ton 50 kg

Page 24: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

18

5. Dihasilkannya rumusan

rekomendasi kebijakan pembangunan

pertanian

Jumlah rekomendasi kebijakan

pembangunan pertanian

1 rekomendasi

6. Tersedianya Taman

Teknologi Pertanian

Jumlah kabupaten lokasi TTP 1 kabupaten

7. Dihasilkannya sinergilayanan internal

pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian unggul

spesifik lokasi

Jumlah layanan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi

teknologi pertanian

6 Layanan 12 bulan

8. Tersedianya

sumberdaya genetik

yang terkonservasi dan terdokumentasi

Jumlah aksesi sumberdaya

genetik yang terkonservasi dan

terdokumentasi

5aksesi

Perencanaan kegiatan tersebut kemudian akan dicapai melalui beberapa

judul kegiatan pengkajian dan kegiatan diseminasi serta manajemen yang terdiri

dari 8 RPTP, 16 RDHP, serta 2 RKTM. Lokasi kegiatan tersebut tersebar di 10

(sepuluh) kabupaten/kota di NTB.

2.4. Penetapan Kinerja Tahun 2017

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari BPTP NTB dan anggaran yang

telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja Anggaran Kementrian dan Lembaga

(RKA-KL) pada tahun 2017,BPTP NTB telah mengimplementasikan program

pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian

melaluibeberapa kegiatan utama. Kegiatan utama tersebut dicapai melalui

beberapa kegiatan seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Penetapan Kinerja BPTP NTB Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

1. Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi komoditas strategis

3 teknologi

Page 25: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

19

Jumlah teknologi spesifik lokasi

komoditas lainnya

2. Tersedianya Model

Pengembangan lnovasi Teknologi Pertanian

Bioindustri

Jumlah Model Pengembangan

lnovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi

2 model

3. Terdiseminasikannya inovasi teknologi

pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke

pengguna

3 teknologi

Jumlah teknologi komoditas lainnya yang terdiseminasi ke

pengguna

4. Tersedianya benih

sumber mendukung

sistem perbenihan

Jumlah Produksi Benih Sumber :

Padi

Jagung Kedelai

Bawang Merah

64,45 ton

35,45 ton

18 ton 11 ton

50 kg

5. Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan

pembangunan pertanian

Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian

1 rekomendasi

6. Tersedianya Taman Teknologi Pertanian

Jumlah kabupaten lokasi TTP 1 kabupaten

7. Dihasilkannya sinergi

layanan internal pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian unggul

spesifik lokasi

Jumlah layanan pengkajian dan

percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian

6 Layanan

12 bulan

8. Tersedianya sumberdaya genetik

yang terkonservasi dan terdokumentasi

Jumlah aksesi sumberdaya genetik yang terkonservasi dan

terdokumentasi

5 aksesi

Selanjutnya masing-masing kegiatan utama tersebut dicapai melalui

beberapa judul kegiatan.Adapun masing-masing judul kegiatan dan alokasi

anggarannya untuk rencana kinerja tahun 2017.

Page 26: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

20

Tabel 5. Alokasi Anggaran Berdasarkan Rencana Kinerja Tahun2017

No Kegiatan Utama

Judul Kegiatan Anggaran (Rp.000)

(1) (2) (3) (4)

1. Pengkajian teknologi spesifik lokasi

1. Kajian Sistem Usaha Pertanian

Integrasi Tebu dan Ternak Sapi

Mendukung Kawasan Perkebunan Tebu di Kabupaten Dompu

192.250

2. Model Penyediaan Pakan Ternak Ruminansia Mendukung Pengembangan Kawasan Peternakan di NTB

176.750

3. Model Peningkatan Produktivitas Padi dan Kedelei Melalui Konservasi Air dan Manajemen Pemupukan di Pulau Lombok

120.500

Teknologi Spesifik Lokasi Komoditas Lainnya

2. Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi

1. Sistem Pertanian Bioindustri Berbasis Kawasan Integrasi Tanaman Ternak Di Provinsi NTB

196.000

3. Teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna

1. Peningkatan Komunikasi,

Koordinasi, Dan Diseminasi Inovasi

Pertanian Di Nusa Tenggara Barat

243.500

2. Diseminasi/Advokasi Inovasi

Pertanian 900.521

3. Pengembangan Taman Agroinovasi Dan Agrimart Di NTB

97.000

4. Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional

Tanaman Pangan

270.714

5. Pendampingan Dan Dukungan Teknologi Upsus Komoditas

Strategis Kementan

529.000

Page 27: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

21

6. Pendampingan Pengembangan

Kawasan Pertanian Nasional Hortikultura Komoditas Cabai,

Bawang Merah

98.786

7. Pendampingan Pengembangan

Kawasan Pertanian Nasional

Peternakan

182.280

8. Dukungan Inovasi Pertanian untuk

Peningkatan IP Padi, Jagung &

kedele

333.000

9. Pendampingan Pola Tanaman

Tanaman Pangan Di NTB 72.000

4. Produksi Benih Sumber

Perbenihan Padi,Jagung,dan Kedelai

1.213.800

5. Taman Teknologi Pertanian (TTP)

Taman Teknologi Pertanian Lahan kering Iklim Kering Poto Tano KSB

1.678.100

6. Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian Wilayah

Analisis Kebijakan 60.000

7. Dukungan Manajemen Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian

1. Pendayagunaan Hasil Litkaji dan Pengelolaan Instalasi Pengkajian

209.000

1. Pengelolaan Manajemen Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat

10.827.701

8. Aksesi sumberdaya genetik yang terkonservasi dan terdokumentasi

1. Pengelolaan SDG Tanaman Pisang dan Padi local di Pulau Lombok

72.000

kebutuhan daerah, Renstra Badan Litbang

Page 28: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

22

III. AKUNTABILITAS KINERJA

Berdasarkan Rencana Operasional Kegiatan Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian NTB Tahun 2015 – 2019, BPTP NTB pada tahun 2017 telah ditetapkan

8 (delapan) sasaran utama yang akan dicapai. Pencapaian kinerja yang terlihat

dari realisasi hingga akhir tahun 2017 menunjukkan bahwa sebagian besar

kegiatan telah tercapai dengan baik.

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan

Perjanjian Kinerja merupakan salah satu acuan standar kinerja Balai dalam

menyelenggarakan fungsi dan tugas pokoknya. Dengan demikian hasil

pengukuran kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan

mampu memberi gambaran kinerja penyelenggaraan kegiatan BPTP NTB di

Tahun 2017. Pengukuran tingkat capaian kinerja Balai PengkajianTeknologi

Pertanian (BPTP) NTB Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan

antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Untuk mengukur

tingkat capaian kinerja Tahun 2017, maka digunakan scoring yang

mengelompokkan capaian kinerja ke dalam 4 (empat) kategori kinerja, yaitu: 1)

sangat berhasil (capaian kinerja >100%);2) berhasil (capaian kinerja 80% -

100%);3)cukup berhasil (capaian kinerja 60% - <80%); dan 4) kurang berhasil

(capaian kinerja <60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan Balai.

Indikator kinerja yang diukur untuk melihat capaian kinerja bersumber dari

dua jenis indikator yaitu indikator proses/aktivitas (lead indicator) dan indikator

output/outcome (lag indicator). Indikator proses/aktivitas (lead indicator),

merupakan indikator yang pencapaiannya ada dibawah kendali organisasi/Balai.

Sedangkan indikator output/outcome (lag indicator) merupakan indikator yang

pencapaiannya diluar kendali organisasi/Balai. Berdasarkan ketentuan pada

Peraturan Menteri Keuangan nomor 196/PMK.02/2015 tentang perubahan atas

peraturan mentri keuangan nomor 143/PMK.02/2015 tentang petunjuk

penyusunan dan penelaahan rencana kerja dan anggaran kementerian

negara/lembaga dan pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran, dimana

Page 29: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

23

pada jenjang eselon I dan eselon II menggunakan jenis indikator

output/outcome. Berdasarkan penjabaran tersebut, maka indikator kinerja yang

diukur untuk melihat capaian kinerja BPTP menggunakan lag indicator.

3.2. Pencapaian Kinerja Keseluruhan

BPTP NTB mengacu pada renstra badan litbang pertanian dan BBP2TP

tahun 2015 – 2019, menetapkan standar kinerja pada awal tahun 2017. Standar

kinerja tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kinerja (PK) BPTP

NTB yang telah ditandatangani oleh Kepala BBP2TP. Sejalan dengan perjalanan

waktu, terdapat revisi Perjanjian Kinerja (PK) BPTP NTB terkait dengan anggaran

kegiatan. Perjanjian Kinerja tersebut berisikan sasaran strategis, Indikator

Kinerja Sasaran Strategis (IKSS), serta target kinerja yang akan dicapai dalam

Tahun 2017.

Penilaian evaluasi kinerja tidak hanya menganalisis perbandingan antara

target dengan realisasi kinerja, selain itu juga akan mencari permasalahan atas

pencapaian kinerja yang belum memenuhi standar yang telah ditargetkan Balai.

Mempelajari capaian kinerja tahun sebelumnya dengan tahun 2017 dilakukan

sebagai salah satu upaya dalam memperbaiki kinerja Balai, dengan harapan

terjadi peningkatan kinerja yang berkesinambungan. Rincian tingkat pencapaian

kinerja BPTP NTB Tahun 2017dari masing-masing indikator sasaran tersebut

disajikan dalam table 6.

Tabel 6. Tingkat Capaian Kinerja BPTP NTB Tahun 2017

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target 2017 Capaian 2017 %

Capaian Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi komoditas strategis

3 Teknologi 3 teknologi 100 Berhasil

Jumlah teknologi spesifik lokasi komoditas lainnya

Page 30: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

24

2. Tersedianya Model Pengembangan lnovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

Jumlah Model Pengembangan lnovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi

2 Model

2 Model

100 Berhasil

3. Terdiseminasikannya inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna

3 Teknologi 6 teknologi 167 Sangat Berhasil

Jumlah teknologi komoditas lainnya yang terdiseminasi ke pengguna

1 teknologi 100 Berhasil

4. Tersedianya benih sumber mendukung system perbenihan

Jumlah Produksi Benih Sumber : Padi Jagung Kedelai Bawang Merah (TSS)

64,45 ton 35,45 ton 18 ton 11 ton 50 kg

2 9,13Ton

22,64 ton 15,5 ton

5 ton 7,2 kg

45,16 Cukup Berhasil

5. Tersedianya Taman Teknologi Pertanian

Jumlah Kabupaten lokasi TTP

1 Kabupaten 1 Kabupaten 100 Berhasil

6. Dihasilkannya rurnusan rekomendasi kebijakan mendukung desentralisasi rencana aksi (Decentralized Action Plan/DAP)

Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian wilayah

1 Rekomendasi 1 Rekomendasi 100 Berhasil

7. Dihasilkannya sinergi operasional serta terciptanya manajemen pengkajian dan pengem-bangan inovasi pertanian unggul spesifi k lokasi

Jumlah layanan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian

12 Bulan 12 Bulan 100 Berhasil

8. Dihasilkannya Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Mendukung

Jumlah Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Mendukung Swasembada

1 Provinsi 1 Provinsi 100 Berhasil

Page 31: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

25

Swasembada Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih

Pangan

Berdasarkan pengukuran kinerja yang dilakukan, pencapaian kinerja

BPTP NTB Tahun 2017 masuk dalam kategori berhasil. Secara umum tingkat

capaian kinerja BPTP NTB TA. 2017 menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan

balai sebagian besar telah tercapai bahkan tingkat capaian beberapa kegiatan

melebihi target yang sudah ditentukan dalam tahun berjalan. Namun demikian,

masih terdapatcapaian beberapa kegiatan yang masih tergolong rendah.

Kegiatan dimaksud antara lain adalah kegiatan produksi benih sumber

diantaranya produksi benih sumber padi, jagung, kedelai, dan bawang putih.

Apabila dibandingkan tingkat capaian kinerja antara capaian kinerja kegiatan

tahun 2017 dengan tahun sebelumnya, secara umum mengalami perbaikan,

namun terdapat beberapa kegiatan yang outputnya berbeda dengan tahun

sebelumnya, dan terdapat kegiatan/output baru pada tahun 2017.

3.3. Evaluasi Kinerja Untuk Setiap Sasaran Kegiatan

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2017Balai Pengkajian

Teknologi PertanianNTB dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan dua indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah inovasi teknologi spesifik lokasi komoditass strategis (teknologi)

3 3 100

Page 32: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

26

Indikator kinerja sasaran 1 dicapai melalui 1 indikator kinerja yaitujumlah

teknologi spesifik lokasi dengan target 3teknologi. Target inidapat terealisasi

sebanyak 3 teknologi atau sebesar 100%. Kegiatan tersebut berasal dari

kegiatan pengkajian dalam DIPA 2017. Adapun output dari kegiatan DIPA

tersebut adalah :

1). Teknologi Budidaya Tebu Sistem Tanam Juring tunggal dan ganda.

Teknologi ini dihasilkan dari Kajian sistem usaha pertanian integrasi tebu

dan ternak sapi mendukung kawasan perkebunan tebu di Kabupaten

Dompu.Kegiatan ini dilakukan pada agroekosistem lahan kering dataran

rendah berbasis tanaman perkebunan (tebu) di Kecamatan Pekat

Kabupaten Dompu.

Pelaksanaan kegiata pada luasan 5 ha (rawat ratoon) dan terintegrasi

dengan demplot untuk kelompok peternak penggemukan sapi.

Paket teknologinya sebagai berikut :

1). Penerapan sistem tanam juring ganda bibit tunggal PKP 130/70 cm

menggunakan pupuk 840 kg NPK phonska + 560 kg ZA + 5 ton kompos

per ha, mampu meningkatkan populasi 30%.

2). Penerapan sistem tanam juring ganda bibit ganda PK 170/70 cm

menggunakan pupuk 1.416 kg NPK phonska + 1.180 kg ZA +5 ton

kompos per ha, mampu meningkatkan populasi 116% dari sistem juring

tunggal. Brik tebu 19,6% -19,8% (rendemen 8,8% - 8,9%) dengan

potensi provitas juring ganda 120 ton -130 ton per ha lebih tinggi

dibandingkan juring tunggal 90 ton per ha.

Selain 1 paket teknologi tersebut, juga menghasilkan 2 model integrasi

yaitu 1). Model integrasi tebu sistem tanam juring tunggal dengan ternak

sapi pembiakan pada kandang individu; 2). Model integrasi tebu sistem

tanam juring ganda bibit tunggal dengan ternak sapi pembiakan pada

kandang individu.

Page 33: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

27

Pertanaman Tebu dan kegiatan panen bersama

stakeholder

Kegiatan integrasi tebu dan sapi serta olahannya

Media Informasi Model Integrasi Tebu dan Ternak Sapi

2). Teknologi Penyediaan Pakan Ternak Ruminansia

Teknologi ini dihasilkan dari Kajian Model Penyediaan Pakan Ternak

Ruminansia Mendukung Kawasan Peternakan Di NTB.Kegiatan

pengkajian ini dilaksanakan di Kabupaten Lombok Utara seluas 1 ha,

Kabupaten Lombok Barat 1 ha, dan Kabupaten Sumbawa Barat 2 ha.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini juga merancang model

pengembangan integrasi dan atau tumpangsari tanaman pakan dengan

tanaman pangan di lahan sawah dan lahan kering untuk meningkatkan

jumlah dan mutu pakan dan merancang model penyediaan pakan kering

untuk memperpanjang waktu ketersediaan pakan berkualitas sepanjang

tahun.

Dari hasil kegiatan tersebut, model integrasi hijauan tanaman pakan

pada lahan sawah dan lahan kering dapat meningkatkan produksi dan

Page 34: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

28

kualitas biomas per satuan unit lahan selanjutnya meningkatkan kualitas

dan atau jumlah ternak yang dapat dipelihara per satuan unit lahan.

Sedangkan pemberian pakan kering pada sapi, terbukti tidak

berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ternak.

Hijauan pakan ternak pada tanaman palawija

sebagai pakan ternak sapi Pemberian pakan pada sapi

di kandang intensif

3).Teknologi Peningkatan Produktivitas Padi dan Kedelai Melalui Konservasi Air

dan Manajemen Pemupukan di Pulau Lombok.

Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah, Pulau

Lombok yaitu padasalah satu DAS Jangkok DI Jurang sate hulu bagian

hilir.

Peningkatan produktivitas padi pada berbagai metode olah tanah

mendukung konservasi air, menggunakan 3 (tiga) perlakuan yaitu Tanpa

Olah Tanah (TOT), Olah Tanah Minimum (OTM), dan Olah Tanah

Sempurna (OTS). Sedangkan untuk peningkatan produktivitas kedelai

menggunakan paket teknoloogi :

Benih bermutu varietas Anjasmoro sebanyak 50 kg/ha

TOT (Tanpa Olah Tanah)

Benih ditugal (2/3 biji/lubang), yaitu ditanam 2 hari setalah panen

padi dengan jarak tanam 40 cm antar baris dan 15 cm dalam barisan

Pemberian Biourin/pupuk organic cair

Pemupukan dan Pengendalian OPT terpadudilakukan sesuai

kebutuhan tanaman

Pengairan sesuai kebutuhan

Panen tepat waktu dan segera dikeringkan

Page 35: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

29

Kegiatan peningkatan produktivitas

kedelai di lapangan

Media Informasi salah satunya berupa leaflet

Sasaran 2 : Tersedianya Model Pengembangan lnovasi Teknologi

Pertanian Bioindustri

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satuindikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Model Pengembangan lnovasi

Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi

2 model 2 model 100

Indikator kinerja”jumlah model pengembangan inovasi pertanian

Bioindustri Spesifik lokasi” menghasilkan output berupa dua model yang dicapai

melalui 1 (satu) kegiatan pada 2 (dua) lokasi. Adapun output dari kegiatan DIPA

tersebut adalah :

Page 36: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

30

1. Model sistem pertanian bioindustri berkelanjutan lahan kering beriklim kering

di kabupaten Sumbawa dihasilkan dari kegiatan ModelPertanian-Bioindustri

Berbasis Kawasan Integrasi Tanaman Ternak pada Pertanian Lahan Kering

Beriklim Kering di NTB.

Kegiatan dilaksanakan di Desa Labangka Kabupaten Sumbawa, dengan

melibatkan 2 kelompok tani (jumlah anggota sebanyak 58 orang) dan

total luas areal lahan usahatani jagungseluas100 ha, serta Jumlah ternak

sapi sebanyak 152 ekor.

Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya perbaikan teknologi budidaya

jagung yang di relay dengan tanaman kacang-kacangan (kacang hijau

dan kacang tanah), pemeliharaan ternak sapi secara intensif

dikandangkan dan pemberian pakan legume pohon serta sisa tanaman

pangan, pemeliharaan ayam KUB, pengelolaan limbah ternak sapi

menjadi pupuk cair bio-urin serta mengaplikasikannya pada tanaman

kacang-kacangan dan sayuran.

Hasil pupuk cair biourine, sementara ini belum dikomersialkan oleh

petanidikarenakan akan digunakan oleh anggota di 2 kelompok untuk

meminimalisir penggunaan pupuk anorganik, dan memperkenalkan pada

kelompok lainnya di sekitar lokasi kegiatan.

Model Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Berbasis Usahatani

Jagung Pada Lahan Kering Beriklim Kering Di Nusa Tenggara

Baratdilahan kering adalah sebagai berikut:

Page 37: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

31

Salah satu produk olahan dari system integrasi tanaman ternak

PRODUK PUPUK ORGANIK

CAIR BIO URINE

PENAMPUNGAN URIN SAPI

PROSES PERMENTASI

TANAMAN PANGAN: (Jagung, Kac. Tanah,

dan Kac. Hijau

KON SUMEN

BIOMASSA TANAMAN PANGAN

TEKNOLOGI POLA

TANAM TANAMAN PANGAN

TERNAK SAPI (Penggemukan

dan Pembiakan)

PAKAN OLAHAN

LIMBAH TERNAK (Kotoran, Urine, dan Sisa Pakan

INPUT DAN

ENERGI

PUPUK KOMPOS BIOURINE

BIOGASS

PENGOLAHAN HASIL

PAKAN AYAM

PRODUK MAKANAN OLAHAN

PENDAPATAN

MENINGKAT

PERTANIAN BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN

Page 38: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

32

2. Model Bioindustri Berbasis Kawasan Integrasi Tanaman Ternak Di Lombok,

NTB, dihasilkandari kegiatan Model Pertanian-Bioindustri Berbasis Kawasan

Integrasi Tanaman Ternak.

Kegiatan dilaksanakan di Desa Setanggor dan Tanak Rarang, Kecamatan

Praya Barat, Lombok Tengah. Luas lahan kegiatan untuk lahan sawah

sebesar 699 ha terdiri atas : Irigasi Teknis 224 ha, Setengah Teknis 210

ha, dan Tadah Hujan 265 ha,serta ternak sapi 1.515 ekor).

Indikator model pada model pengembangan pertanian bioindustri

berbasis kawasan integrasi tanaman-ternak adalah:

Pada subsistem hulu: sinergisme kelembagaan sistem perbenihan

padi dan ternak, kios saprodi, kelembagaan jasa alsintan dan

kelompoktani dalam penyediaan sarana produksi pertanian, tenaga kerja

dan jasa alsintan.

Pada subsistem usahatani(on farm): penerapan teknologi unggulan

pada usahatani padi dan ternak, meliputi: (a) perluasan adopsi sistem

tanam jajar legowo 2:1, (b) perluasan adopsi penggunaan benih varietas

unggul baru Balitbangtan antara lain: Inpari-3, Inpari-22, Inpari-30,

Inpari-31, Inpari-32 dan Inpari 33; (c) perluasan adopsi aplikasi

penggunaan kompos dan biourine pada tanaman dan tanaman

Komoditas yang didiseminasikan : a). Jagung c).Ternak Sapi b). Kacang hijau d).Hijauhan pakan ternak e). Kacang tanah

Page 39: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

33

pekarangan; (d) peningkatan indeks pertanaman pada lahan sawah

tadah hujan dari 100 menjadi 200-300 melalui optimalisasi pemanfaatan

sumberdaya air dengan sistem pompanisasi; (e) mengembangkan sistem

kandang ternak sapi terintegrasi dengan pengelolaan limbah, (f)

pengawalan pemanfaatan instalasi biogas skala rumah tangga.

Pada sub sistem hilir: sinergitas antara petani, kelompoktani,

gapoktan, pedagang antara dan RMU yang berimplikasi pada: (a)

peningkatan harga jual produk utama, (b) peningkatan kualitas beras,

(c) berkembangnya pengolahan pangan berbahan lokal sebagai sumber

pendapatan masyarakat; (d) berkembangnya sistem pengolahan limbah

ternak; (e) terbangunnya sinergitas antara kelompoktani, instansi

pemerintah dan swasta dalam pemanfaatan dan pemasaran produk

utama dan produk olahan limbah pertanian.

Integrasi tanaman ternak: (a) penerapan inovasi pemanfaatan

limbah tanaman sebagai pakan ternak, (b) aplikasi kompos pada

tanaman padi sebanyak 2 t ha-1, (c) aplikasi biourine pada tanaman padi

90 lt ha-1, dan (d) optimalisasi pemanfaatan pematang sawah sebagai

sumber pakan ternak dengan penanaman rumput unggul dan tanaman

turi; (e) aplikasi kompos dan biourine pada tanaman pekarangan, (c)

aplikasi kompos dan biourine pada tanaman jagung;

Model bioindustri alternatif untuk dikembangkan di lokasi kajian:

Page 40: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

34

Page 41: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

35

Sasaran 3 : Terdiseminasikannya inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu)indikator

kinerja. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna

3 teknologi 6 teknologi 200

Jumlah teknologi komoditas lainnya yang terdiseminasi ke pengguna

1 teknologi 100

Sasaran ketiga yang ditargetkan dalam Tahun 2017 yaitu jumlah

teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna dicapai melalui 2

indikator kinerja, yaitu 1) Jumlah teknologi komoditas strategis yang

terdiseminasi ke pengguna; 2) Jumlah teknologi komoditas lainnya yang

terdiseminasi ke pengguna.

Capaian indikator kinerja yang pertama telahmendiseminasikan 6

teknologi komoditas strategis ke penggunamelalui 12kegiatan pendampingan

dan diseminasi. Adapun output tersebut sebagai berikut:

1). Teknologi budidaya padi dengan pendekatan PTT

Teknologi yang didiseminasikan yaitu 1) Interval waktu olah tanah >7 hari;

2) Varietas anjuran; 3) Benih bermutu; 4) Bibit muda <21 hari; 5) Bibit per

rumpun 1-3 batang; 6) Tanam dengan Jajar Legowo; 7) Penggunaan bahan

organic; 8) Pemupukan rekomendasi BPTP; 9) Kesesuaian hama dengan

pestisida; 10) Kesesuaian penyakit dengan pest; 11) Pengelolaan air secara

efisien; 12) Panen tepat waktu.

Teknologi ini didiseminasikan melalui beberapa kegiatan pendampingan padi

spesifik lokasi, diantaranya yaitu pada kegiatan pendampingan kawasan

padi, denfarm padi pada kegiatan UPSUS Pajale, peningkatan IP padi, visitor

Page 42: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

36

plot usahatani lahan sempit kebun BPTP, pengembangan pola tanam

tanaman pangan, sekolah lapang mandiri benih padi.

Pendampingan Kawasan Padi di NTB

Kegiatan diseminasi teknologi ini meliputi 10 Kabupaten/Kota di NTB,

Diseminasi teknologi ini bertujuan untuk memberikan contoh nyata

penerapan teknologi PTT padi pada petani.

Kegiatan pendampingan cukup efektif meningkatkan adopsi komponen

teknologi PTT yang tercermin pada hasil panen. Hal ini nampak dari

adopsi komponen teknologi setelah pendampingan mencapai 75,21%

dengan hasil rata-rata padi sebesar 6,73ton/ha, sedangkan adopsi

komponen teknologi sebelum pendampingan sebesar 56,26 % hasil padi

rata-rata hanya mencapai 5,95ton/ha atau terjadi kenaikan hasil sebesar

0,78 % dan peningkatan komponen teknologi sebesar 18,95% dibanding

petani non kawasan pada musim yang sama.

Adopsi 12 komponen teknologi PTT sebagai indikator keberhasilan

pendampingan meningkat dari 56,26% sebelum pelaksanaan kegiatan

pendampingan, menjadi 75,21% setelah pendampingan (meningkat

18,95%). Hal ini menunjukkan bahwa pendampingan telah berhasil

meningkatkan adopsi komponen teknologi.

Dari 12 komponen teknologi tersebut, terdapat 6 komponen teknologi

PTT padi yang diadopsi petani secara meluas sebagai hasil

pendampingan yaitu : pengolahan tanah > 7 hari; penggunaan benih

bermutu; penanaman bibit 1-3 batang/rumpun, penataan tanaman

dengan jajar legowo; pengendalian hama sesuai anjuran; dan panen

tepat waktu

Tercatat 4 komponen teknologi PTT yang perlu menjadi prioritas sebagai

materi penyuluhan pada pendampingan pengembangan kawasan padi

selanjutnya karena tingkat adopsi yang masih rendah tetapi sangat

berpengaruh terhadap hasil padi yaitu penggunaan pupuk organik;

penggunaan varietas anjuran, pemupukan berdasarkan rekomendasi,

dan pengelolaan air.

Page 43: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

37

Metode diseminasi teknologi yaitu dengan cara mendistribusikan buku

"Jajar Legowo Super" sebanyak 500 eksemplar.

Pendampingan dan Dukungan Teknologi UPSUS Komoditas

Strategis Kementan.

Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna yaitu teknologi budidaya padi,

jagung, kedelai dengan pendekatan PTT.

Kegiatan dilakukan di 10 Kabupaten/Kota di NTB.

Kegiatan Demfarm dan Demplot Varietas Unggul Baru (VUB) Padi,

Jagung dan Kedelai dilaksanakan di 4 (empat) Kabupaten/Kota di NTB

yakni Lombok Barat, Sumbawa, Dompu, dan Kota Bima.

Kegiatan Demplot PTT Padi di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan di

Kelompok Tani Sumber Makmur, Desa Rumak, Kecamatan Kediri,

Kabupaten Lombok Barat. Total luas lahan untuk demfarm PTT Padi

adalah 5 ha. Varietas dan rata-rata provitas yang ditanam adalah Inpari-

7 (7,1 t/ha), Inpari-30 Ciherang Sub-1 (5,1 t/ha), Inpari-31 (?), Inpari-32

(7,7 t/ha) dan Inpari 33 (6,2 t/ha).

Kegiatan Demfarm dan Demplot Jagung Varietas Bima 20 URI

dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa dan Dompu denganluasan 30 ha

pada 4 kelompok tani dengan rata-rata provitas masing-masing, yakni:

Kelompok Tani Ni Hayil Desa Labuan Kuris Kecamatan Lape (8,4 t/ha),

Kelompok Tani Teming Tebak Desa Baru Tahan Kecamatan Moyo Utara

(8.7 t/ha), Kelompok Tani Malayam Desa Berora Kecamatan Lopok Kab.

Sumbawa (? t/ha), Kelompok Tani Mada Ntonggu Desa Bara Kecamatan

Woja (8,5 t/ha).

Teknologi budidaya jagung yang digunakan pada lokasi demfarm dan

demplot jagung antara lain : (a) Benih bermutu dari varietas unggul baru

dengan kebutuhan benih sebanyak 20 kg/ha; (b) Penyiapan lahan tanpa

olah tanah, menggunakan herbisida sistemik; (c) Penanaman dilakukan

dengan cara ditugal dengan kedalaman 5 cm, jarak tanam 100 – 75 cm x

40 cm (1 biji perlubang); (d) Pemupukan; (e) Penyiangan; (f) Pengairan;

(g) Panen dan pasca panen

Page 44: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

38

Kegiatan Demplot Kedelai dilaksanakan di Kelompok Tani Ntuwu Lamba,

Kelurahan Sambinae, Kecamatan Mpunda, Kota Bima seluas 3

hamenggunakanVUB Anjasmoro dengan rata-rata provitas 2,72-2,82

t/ha.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain Demfarm dan Display VUB

mendukung pendampingan teknologi PTT pada komoditas padi, jagung,

dan kedelai.

Kegiatan pendampingan yang dilakukan di seluruh lokasi melibatkan

babinsa dan keterlibatan penyuluh terkait dengan penyebaran inovasi

teknologi.

Rapat Koordinasi Dan Sinkronisasi Data Luas Tambah Tanam (LTT) Padi di Kabupaten Lombok Timur

Page 45: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

39

Panen dan temu lapang di lokasi demfarm PTT padi mendukung UPSUS PJK

Peningkatan IP padi

Identifikasi sumber daya air mendukung peningkatan IP dilaksanakan di

Kab. Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara,

Sumbawa, dan Bima dengan potensi luas layanan air yang telah

teridentifikasi seluas 21.626 hektar.

Kegiatan demfarmdilaksanakan di kabupaten Lombok Tengah dan

Kabupaten Sumbawa masing – masing seluas 7 dan 15 hektar.

Lahan sawah tadah hujan yang digunakan untuk kegiatan demfarm di

dusun Tenandon, desa Penujak kecamatan Praya Barat kabupaten

Lombok Tengah seluas 7 hektar dengan jumlah petani pelaksana

sebanyak 15 orang

Inovasi pertanian yang dikembangkan untuk peningkatan IP Pajale yaitu:

(a) Sistem irigasi permukaan dengan menaikkan air dari sungai

menggunakan mesin pompa dan pipanisasi; (b) Komponen teknologi

budidaya padi yang diterapkan berbasis jajar legowo dan penggunaan

VUB umur genjah (inpari 19 umur dan inpari 30 ciherang sub); (c)

Penanaman dilakukan pada tanggal 13 April 2017 dan panen raya

dilaksanakan tanggal 5 Juli 2017 sehingga peningkatan IP Padi 100

meningkat menjadi IP 200; (d) Pada MT II telah dilakukan peningkatan

IP Pajale dengan penanaman jagung hibrida 20 URI pada tanggal 19 Juli

2017 dengan menggunakan teknologi PTT jagung sehingga terjadi

Page 46: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

40

peningkatan IP 200 menjadi IP 300; (e) Sistem pemberdayaan petani

terhadap teknologi yang diterapkan melalui bimbingan teknis.

Kegiatan temu lapang dan penanaman perdana jagung Balitbangtan di

Kab. Lombok tengah dihadiri oleh 237 orang peserta yang terdiri dari

unsur LITKAJIBANGDIKLATLUHRAB.

Berdasarkan data ubinan produktivitas padi varietas inpari 19 yang

dipanen sebesar 6,80 ton/ha GKP dan Inpari 30 Ciherang sub 1 sebesar

5,7 ton/ha GKP lebih tinggi dari hasil panen sebelumnya yang pernah

dicapai (< 5 t/ha GKP)

Kegiatan Peningkatan Komunikasi, Koordinasi, dan Diseminasi Inovasi

Pertanian di Nusa Tenggara Barat

Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna yaitu teknologi diseminasi

melalui media cetak mendukung peningkatan provitas pada 7 komoditas

Strategis.

Kegiatan dilakukan di 3 kabupaten yaitu Lombok Timur, Lombok Barat

dan Lombok Utara, dengan total luas areal yaitu 4,5 ha.

Kegiatan Gelar teknologi peningkatan produksi padi dengan sistem

tabela jarwo khusus pd lahan irigasi terbatas. Hasilnya sangat direspon

petani kooperator dengan provitas 4-7,2 ton GKP/ha (provitas

sebelumnya 2,5-3,5 ton/ha).

Pemberdayaan BPP pada 2 lokasi yaitu BPP Gerung dan BPP Seteluk

serta pembinaan POS Penyuluhan Desa (POSLUHDES) di Desa Gapuk

Gerung Dan Desa Seteluk Atas Kecamatan Sateluk KSB. Pada lokasi BPP

dilakukan Display 7 varietas padi dan Demplot ayam KUB (BPP Gerung),

serta Demplot pemanfaatan lahan pekarangan dan ayam KUB (BPP

Seteluk).

Kegiatan Open house menampilkan 7 komoditas strategis nasional

dihadiri sekitar 1.700 pengunjung. Mendukung kegiatan tersebut telah

diterbitkan 7 judul leaflet (Peningkatan provitas Padi melalui sistem

Tabela-Jarwo, PTT Jagung dan Kedelai, Hama Penyakit Padi, Penyakit

Page 47: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

41

Cacing pada sapi, Biochar pada Tanaman Bawang Merah, dan Budidaya

Ayam KUB).

Kegiatan pertemuan tingkat provinsi dan kabupaten dilaksanakan di 10

Kab./kota dengan peserta masing-masing 75 orang terdiri dari unsur

LITKAJIBANGDIKLATLUHRAB. Kegiatan workshop koordinasi/diseminasi

dilaksanakan 2 kali.

Mendukung kegiatan diseminasi teknologi yang dihasilkan Badan Litbang

Pertanian, telah dilakukan siaran TV sebanyak 4 kali dengan topik ayam

KUB, Open house, temu lapang dan panen padi kegiatan UPSUS di Desa

Sermong Taliwang, serta temu lapang padi Jarwo Super di Desa Dete

Lape Sumbawa. Selain itu, juga dilakukan publikasi melalui koran lokal

sebanyak 3 judul.

Koordinasi UPSUS dan Workshop Diseminasi Hasil Pengkajian BPTP NTB di Kabupaten/Kota

Kegiatan Open House BPTP NTB

Page 48: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

42

Sekolah Lapang Mandiri Benih Padi

Kegiatan SL mandiri benih padi dilaksanakan di Desa Selat, Kecamatan

Narmada, Kabupaten Lombok Barat, yaitu pada produsen benih

Kelompok Tani Tekad Bersama.

Laboratorium lapang sebagai tempat belajar produksi benih padi

dilaksanakan pada lahan petani seluas 2 ha dengan varietas yang

digunakan yaitu sebanyak 3VUB, dengan masing-masing produksinya

adalah sebagai berikut: Inpari 10(1.200 kg), Inpari 22 (800 kg), dan

Inpari 32 HDB (1.300 kg), dengan total benih yang dihasilkan sebanyak

3.300 kg. Selain itu, pada lokasi desa mandiri benih padi telah dihasilkan

……. kg benih padi. Produksi benih pada produsen yang dibina telah

dapat memenuhi kebutuhan benih padi untuk di desa, bahkan ke

kecamatan dan kabupaten lain.

Informasi teknologi perbenihan disampaikan melalui kunjungan lapang

dan pelaksanaan kegiatan pelatihan produsen benih, petani dan petugas

di lokasi kegiatan.

2). Teknologi budidaya jagung dengan pendekatan PTT

Teknologi yang didiseminasikan yaitu 1) Interval waktu olah tanah >7 hari;

2) Varietas anjuran; 3) Benih bermutu; 4) Bibit muda <21 hari; 5) Bibit per

rumpun 1-3 batang; 6) Tanam dengan Jajar Legowo; 7) Penggunaan bahan

organic; 8) Pemupukan rekomendasi BPTP; 9) Kesesuaian hama dengan

pestisida; 10) Kesesuaian penyakit dengan pest; 11) Pengelolaan air secara

efisien; 12) Panen tepat waktu.

Workshop/pelatihanprodusen benih padi, petani dan petugas lapang

Page 49: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

43

Teknologi ini didiseminasikan melalui beberapa kegiatan pendampingan padi

spesifik lokasi, diantaranya yaitu pada kegiatan pendampingan kawasan

padi, denfarm padi pada kegiatan UPSUS Pajale, peningkatan IP padi, visitor

plot usahatani lahan sempit kebun BPTP, pengembangan pola tanam

tanaman pangan, sekolah lapang mandiri benih padi.

Pendampingan Kawasan Padi di NTB

Kegiatan diseminasi teknologi ini meliputi 10 Kabupaten/Kota di NTB.

Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna yaitu teknologi spesifik lokasi

budidaya jagung dengan pendekatan PTT.

Kegiatan dilakukan di Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa.

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Demfarm jagung seluas 10 ha, dan

Display VUB jagung seluas 5 ha. Kegiatan Display VUB memperkenalkan

varietas Bima-19 dan Bima-20 URI.

Kegiatan diseminasi teknologi dilakukan melalui pelatihan pada setiap

tahapan pendampingan teknologi, temu lapang, dan narasumber pada

pertemuan tingkat Provinsi dan Kabupaten. Selain itu dilakukan pula

melalui penyebaran informasi media cetak sebanyak 2 judul.

Keberhasilan yang dicapai yaitu respon yang baik dari petani mengenai

Teknologi budidaya jagung dengan pendekatan PTT. Selain itu, VUB

jagung varietas Bima-19 dan Bima-20 cukup diminati petani di lokasi

kegiatan dan sekitarnya. Ini terlihat dengan adanya komitmen dari

petani di Kecamatan Empang untuk melakukan penanaman jagung

varietas Bima-19 dan Bima-20 URI pada MH 2016/2017.

Page 50: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

44

Pendampingan Kawasan Jagung dan Temu Lapang

Jagung

Kegiatan SL mandiri benih jagung dilaksanakan di Kecamatan Utan

Kabupaten Sumbawa, yaitu pada produsen benih PB. Tiga Dara dan UD.

Sinar Tani.

Varietas yang diproduksi yaitu Bima-20 URI dengan produksi benih sebesar

3.100 kg. Penggunaan benih untuk memenuhi kebutuhan di Desa dan

sekitarnya.

Teknologi perbenihan disampaikan melalui workshop, kunjungan lapang,

dan pelaksanaan kegiatan pelatihan produsen benih, petani dan petugas

bersama Tim Balitsereal, serta kegiatan temu lapang di lokasi kegiatan.

3). Teknologi budidaya kedelai dengan pendekatan PTT

Teknologi yang didiseminasikan yaitu 1) Interval waktu olah tanah >7

hari; 2) Varietas anjuran; 3) Benih bermutu; 4) Bibit muda <21 hari; 5)

Kegiatan pembinaan penangkar baru, dan kemampuan penangkar memproduksi benih jagung

Page 51: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

45

Bibit per rumpun 1-3 batang; 6) Tanam dengan Jajar Legowo; 7)

Penggunaan bahan organic; 8) Pemupukan rekomendasi BPTP; 9)

Kesesuaian hama dengan pestisida; 10) Kesesuaian penyakit dengan

pest; 11) Pengelolaan air secara efisien; 12) Panen tepat waktu.

Teknologi ini didiseminasikan melalui beberapa kegiatan pendampingan

padi spesifik lokasi, diantaranya yaitu pada kegiatan pendampingan

kawasan padi, denfarm padi pada kegiatan UPSUS Pajale, peningkatan

IP padi, visitor plot usahatani lahan sempit kebun BPTP, pengembangan

pola tanam tanaman pangan, sekolah lapang mandiri benih padi.

Pendampingan Kawasan Padi di NTB

Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna yaitu teknologi spesifik lokasi

budidaya kedelai dengan pendekatan PTT.

Kegiatan dilakukan di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten

Dompu, dan Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan yang dilaksanakan

yaitu Demfarm di Kabupaten Dompu (8,9 ha), dan Kabupaten Lombok

Tengah (3,5 ha), serta kegiatan Display VUB yang dilaksanakan di

Kabupaten Bima (2,2 ha).

Kegiatan Demfarm menggunakan varietas Anjasmoro dengan rata-rata

produktivitas sebesar 1,84 t/ha. Sedangkan kegiatan Dispaly VUB

menggunakan varietas DEGA (2,26 t/ha), Burangrang (2,42 t/ha),

Anjasmoro (1,83 t/ha), dan Dena-1 (1,81 t/ha).

Adopsi teknologi budidaya kedelai dengan pendekatan PTT diadopsi

sebanyak 59 % oleh petani kawasan, dan 39,9% oleh petani non

kawasan.

Informasi teknologi disampaikan melalui pelatihan petani dan petugas,

kegiatan temu lapang, sebagai narasumber di tingkat Provinsi dan

Kabupaten, serta melalui media informasi berupa leaflet sebanyak 2.000

eksemplar.

Page 52: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

46

Kegiatan pendampingan di kawasan Kedelai

Kedelai

Kegiatan SL mandiri benih kedelai dilaksanakan di Kabupaten Bima, yaitu

pada produsen benih PB. Muncul Baru.

Produksi benih yang dihasilkan yaitu Anjasmoro 3.350 kg, dan Burangrang

sebesar 2.350 kg. Produksi benih pada kawasan perbenihan yang

dihasilkan oleh produsen benih sebanyak 9.000 kg. Distribusi benih untuk

memenuhi kebutuhan benih di Desa, dan pada kawasan/wilayah

pengembangan.

Teknologi perbenihan disampaikan melalui kunjungan lapang, dan

pelaksanaan kegiatan pelatihan bersama Tim Balitkabi Malang untuk

produsen benih, petani dan petugas, serta kegiatan temu lapang di lokasi

kegiatan.

Kegiatan roguing dan temu lapang kedelai

Page 53: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

47

4). Teknologi Perbenihan Bawang Merah (Bawang Merah PKAH bukan TSS)

Teknologi yang didiseminasikan yaitu 1) Interval waktu olah tanah >7 hari;

2) Varietas anjuran; 3) Benih bermutu; 4) Bibit muda <21 hari; 5) Bibit per

rumpun 1-3 batang; 6) Tanam dengan Jajar Legowo; 7) Penggunaan bahan

organic; 8) Pemupukan rekomendasi BPTP; 9) Kesesuaian hama dengan

pestisida; 10) Kesesuaian penyakit dengan pest; 11) Pengelolaan air secara

efisien; 12) Panen tepat waktu.

Teknologi ini didiseminasikan melalui beberapa kegiatan pendampingan padi

spesifik lokasi, diantaranya yaitu pada kegiatan pendampingan kawasan

padi, denfarm padi pada kegiatan UPSUS Pajale, peningkatan IP padi, visitor

plot usahatani lahan sempit kebun BPTP, pengembangan pola tanam

tanaman pangan, sekolah lapang mandiri benih padi.

5). Teknologi Budidaya Perbenian Tanaman Sayuran

Teknologi yang didiseminasikan yaitu 1) Interval waktu olah tanah >7

hari; 2) Varietas anjuran; 3) Benih bermutu; 4) Bibit muda <21 hari; 5)

Bibit per rumpun 1-3 batang; 6) Tanam dengan Jajar Legowo; 7)

Penggunaan bahan organic; 8) Pemupukan rekomendasi BPTP; 9)

Kesesuaian hama dengan pestisida; 10) Kesesuaian penyakit dengan

pest; 11) Pengelolaan air secara efisien; 12) Panen tepat waktu.

Teknologi ini didiseminasikan melalui beberapa kegiatan pendampingan

padi spesifik lokasi, diantaranya yaitu pada kegiatan pendampingan

kawasan padi, denfarm padi pada kegiatan UPSUS Pajale, peningkatan

IP padi, visitor plot usahatani lahan sempit kebun BPTP, pengembangan

pola tanam tanaman pangan, sekolah lapang mandiri benih padi.

Pengembangan Taman Agro Inovasi dan Agri Mart di NTB.

Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna yaitu teknologi spesifik lokasi

pemanfaatan lahan pekarangan.

Taman Agro Inovasi berada di Kebun Narmada, dan AgriMart berada di

halaman Kantor BPTP NTB. Taman Agroinovasi menampilkan teknologi

Page 54: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

48

dengan konsep pemanfaatan pekarangan yang didisain dalam bentuk

taman, dengan berbagai tanaman sayuran.

Taman Agroinovasi sudah berjalan cukup baik sebagai tempat belajar

dan konsultasi. Dari sekitar 1.500 orang pengunjung, sekitar 150 orang

diantaranya datang untuk belajar/konsultasi dan latihan di taman agro.

Pengunjung berasal dari siswa SD, SLTP, SLTA, Mahasiswa (dalam dan

luar daerah NTB), penyuluh lapangan (PPL) se NTB, TNI dan POLRI,

swasta, dan petani.

Untuk Agri Mart, sekitar 10 - 15 macam produk olahan yang didisplay,

termasuk produk sayuran segar yang dihasilkan di Taman Agro Inovasi.

Produk olahan yang didisplay berasal dari Kelompok tani Binaan BPTP,

atau dari hasil Litkaji yang sedang berlangsung. Jumlah pengunjung

yang datang ke Agri Mart sekitar 5 - 10 orang/hari.

6). Teknologi terpadu pembiakan dan penggemukan sapi potong.

Teknologi ini didiseminasikan melalui beberapa kegiatan pendampingan

padi, diantaranya yaitu pada kegiatan pendampingan kawasan

Page 55: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

49

peternakan sapi. Kegiatan ini dilakukan di 4 kabupaten yaitu kabupaten

Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa dan Dompu.

Teknologi ini terdiri atas teknologi pembiakan dan penggemukan ternak

sapi.

Paketteknologi pembiakan yang didiseminasikan yaitu : 1) Penerapan

perbaikan manajemen pakan dan pengendalian parasit pada induk; 2)

Penerapan perbaikan manajemen penyapihan dengan target penyapihan

dilakukan pada pedet umur 5-6 bulan; 3) Penerapan perbaikan

manajemen pemberian pakan tambahan untuk pedet prasapih; 4)

Penerapan perbaikan manajemen penyediaan pakan hijauan berkualitas

tinggi dengan menanam hijauan pakan legume pohon; 5) Melakukan

monitoring hasil pelaksanaan manajemen pembiakan meliputi

penimbangan berat lahir, penimbangan perkembangan dan

pertumbuhan pedet setiap bulan, penimbangan dan penilaian kondisi

tubuh induk setiap bulan; 6) Pencatatan birahi kembali setelah beranak

dan pencatatan perkawinan (alam dan IB) setiap hari.

Paket Teknologi Penggemukan Sapiyang didiseminasikan yaitu : 1)

Penerapan paket teknologi terpadu penggemukan terhadap sapi jantan

yang dipelihara; 2) Pemberian pakan yang baik dengan memberikan

lamtoro ditambah legume pohon lainnya >60% dari total pakan; 3)

Pengandangan ternak yang digemukkan pada kandang yang layak dan

memenuhi kenyamanan ternak; 4) Penerapan praktek pengendalian

parasit yang baik dengan memberikan obat cacing pada awal

penggemukan; 5) Penerapan praktek pemeliharaan yang baik dengan

membersihkan kandang secara teratur, menempatkan limbah kotoran

dan pakan pada satu tempat dan menyediakan air minum yang cukup

selama proses penggemukan; 6) Penerapan praktek penyediaan pakan

hijauan dengan kualitas tinggi dengan menanam legume pohon lamtoro;

7) Melakukan monitoring hasil pelaksanaan manajemen penggemukan

meliputi penimbangan ternak sebelum digemukkan, harga beli bakalan,

Page 56: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

50

penimbangan perkembangan dan pertumbuhan ternak setiap bulan dan

penimbangan berat akhir dan harga jual.

Dukungan media informasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan

efektivitas pendampingan serta penyebarluasan informasi teknologi dan

peningkatan pengetahuan.

Pertemuan Kelompok Peternak di Desa Labangka 4 Kec. Labangka, Kab. Sumbawa tentang Mempelajari sistem

pemeliharaan sapi dan pola pengandangan dan pengembalaannya

Bentuk Media Diseminasi

Penanaman 6 varietas rumput unggul dari Visitor Plot Kebun Percontohan

BPTP NTB

Kandang kumpul yang dibangun secara swadaya

dan Kandang jepit di Kelompok “Sambuk Manis”

Lombok Timur

Selain itu BPTP mengikuti sejumlah pameran pembanguan pertanian

yang diselenggarakan baik tingkat nasional, provinsi, dan

kabupaten/kota. Beberapa pameran yang diikuti: Pameran Kementerian

pertanian di Denpasar, Pameran Gebyar Perbenihan di Puyung Lombok

Tengah, Pameran Kementerian Pertanian di Mataram, Pameran Open

House BPTP NTB, Pameran Temu lapang, Pameran Dies Natalis Unram di

Page 57: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

51

Mataram, Pameran Pekan Daerah, Pameran Hari Pangan Sedunia di

Kabupaten Sumbawa Barat, pameran HPS Nasional di Boyolali.

Capaian Indikator kinerja yang kedua yaitu teknologi komoditas

unggulan lainnya yang terdiseminasi ke pengguna, mampu dicapai melalui 1

teknologiyaitusebagai berikut :

1. Teknologi Budidaya Ayam KUB

Teknologi yang didiseminasikan yaitu 1) Interval waktu olah tanah >7 hari;

2) Varietas anjuran; 3) Benih bermutu; 4) Bibit muda <21 hari; 5) Bibit per

rumpun 1-3 batang; 6) Tanam dengan Jajar Legowo; 7) Penggunaan bahan

organic; 8) Pemupukan rekomendasi BPTP; 9) Kesesuaian hama dengan

pestisida; 10) Kesesuaian penyakit dengan pest; 11) Pengelolaan air secara

efisien; 12) Panen tepat waktu.

Kegiatan diseminasi teknologi ini meliputi 10 Kabupaten/Kota di NTB,

Pengembangan Sistem Usahatani Ayam Kampung Unggul Badan Litbang (

KUB) Mendukung Swasembada Daging Di NTB.

Introduksi ayam KUB sebanyak 325 ekor pada 2 kelompok (Tuijati dan

Muamalat) telah menghasilkan :

Telur Bibit : 2100 telur bibit ; Telur konsumsi 1318 butir

anak ayam sebanyak 1500 ekor yang telah disebarkan pada 6 orang

anggota.

Berat rata-rata umur 45 hari 800 gr/ek; Harga Rp.20.000-Rp.25.000/ek;

Induk mulai bertelur umur 22 mgg; produksi telur mencapai 65% pada umur

7 bulan; Fertilitas telur 91%; Daya Tetas 75%; Pemasaran dilakukan melalui

kelompok.

Kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan demplot kegiatan KUB

Page 58: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

52

Kelompok telah membangun kandang semi permanen untuk mendukung

pengembangan usaha ayam KUB.

Respon positif Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah

dengan memberi Mesin Tetas Automatis guna mendukung pengembangan

usaha ayam.

Pendampingan Kalender Tanam (Katam) Terpadu Di NTB.

Teknologi yang terdiseminasi ke pengguna yaitu teknologi penentuan

waktu tanam menggunakan KATAM terpadu.

Kegiatan sosialisasi telah dilaksanakan hampir di seluruh

Kabupaten/Kota. Kegiatan ini melibatkan penyuluh, Dinas pertanian,

petani, serta lembaga lainnya lingkup pertanian.

Kegiatan masih di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa meliputi lahan

sawah irigasi teknis, sedangkan lahan kering belum dapat diaplikasikan

dalam Katam.

Verifikasi kesesuaian jadwal tanam real (berdasarkan data UPSUS)

dibandingkan dengan rekomendasi jadwal tanam KATAM MH 2016/2017

sampai level kecamatan diperoleh kesesuaian tanam seluas 11.620 Ha.

Rata-rata 6% per kecamatan, tertinggi di Kec. Tanjung 69.2 % dan Kec.

Selaparang 52.9%. Terendah di 39 kecamatan (0%).

Sosialisasi KATAM melalui pertemuan, maupun melalui siaran TV lokal.

Page 59: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

53

Sasaran 4 : Tersedianya benih sumber mendukung sistem perbenihan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator

kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Produksi Benih

Sumber (APBN)

64,45 ton 29,13 ton 45,16

Indikator kinerja sasaran empat yang ditargetkan dalam Tahun

2017dapat tercapai sesuai target. Sasaran inidicapai melalui 1 (satu)indikator

kinerja, yaitu: Jumlah Produksi Benih Sumber. Kegiatan ini merupakan kegiatan

APBN dari kegiatan Produksi Benih Sumber Padi, Jagung, dan Kedelai.

Outputyang dihasilkan berupa produksi benih sumber padi, jagung, kedelai dan

Bawang Merah (TSS)yang ditargetkan sebanyak 64,5 ton.

Produksi Benih Sumber Padi

Kegiatan produksi benih sumber padi ditargetkan sebesar 35,45 ton yang

terdiri dari kelas FS 2 ton, SS sebanyak 5 ton, dan kelas ES 28,45 ton.

Page 60: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

54

Hingga bulan Desember, produksi benih padi kelas FS sebesar 13,57ton,

kelas SS sebesar 7,49tondan ES 1,54 ton. Sehingga total realisasi baru

mencapai 22,64 ton atau sebesar 63,86% dari target.

Varietas yang diproduksi diantaranya : Inpari-3, Inpari-7, Inpari-10, Inpari-

16, Inpari-22, Inpari-24, Inpari-30, Inpari-31, Inpari-32, Inpari-33, Inpari

HDB, Mekongga, dan Ketonggo.

Saat ini Inpari 32 merupakan varietas unggul baru yang paling diminati

petani di Provinsi NTB. UPBS mampu memproduksi varietas Inpari 32

sebanyak 9.028 kg, dan terdistribusi 8.928 kg. Berdasarkan laporan BPSB

Provinsi NTB Tahun 2017, bahwa penangkaran Inpari 32 yang benih

sumbernya berasal dari UPBS BPTP NTB sebanyak 4.197 kg atau setara

dengan luas penangkaran 167,88 ha.

Distribusi benih padi dari UPBS BPTP NTB ke pengguna dilakukan dengan 3

(tiga) model yaitu komersial (76,6%), hibah/bantuan (27%), dan program

kegiatan (04%).

Distribusi benih secara komersial harus sesuai dengan ketentuan PP tarif.

Dan sampai dengan bulan November PNBP yang bersumber dari penjualan

benih padi sebesar Rp.113.496.000. Sementara distribusi benih untuk

program di lakukan sesuai dengan kondisi kegiatan masing-masing.

Kemudian untuk distribusi benih hibah telah ditetapkan beberapa prosedur

yang harus dipenuhi.

Target produksi benih padi 35,450 ton belum bisa tercapai, tetapi untuk

benih sumber kelas FS dari target 2 ton terealisasi 13,495 ton, dan benih

kelas SS dari target 5 ton terealisasi 7, 156 ton. Sedangkan benih sebar dari

28,450 ton baru teralisasi 2,003 ton, sisanya akan dipenuhi pada hasil

produksi MH. 2017/2018. Hal ini dikarenakan calon benih tersebut masihdi

pertanaman dengan estimasi calon benih sekitar 4,6 ton, dan benih lainnya

masih dalam prosesing penjemuran dan uji benih.

Page 61: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

55

Salah satu varietas padi yang dikembangkan yaitu Inpari 22

dan 32 Prosesing Penjemuran

Produksi Benih Sumber Jagung

Kegiatan produksi benih sumber jagung dilakukan di Kabupaten Lombok

Timur dan Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini pada tahun 2017

ditargetkan sebesar 18 ton. Hingga bulan Desember, produksi benih jagung

baru mencapai 15,5 ton atau sebesar 86,11% dari target.

Varietas yang diproduksi adalah Hibrida Bima-20 URI dengan sumber

tetuanya berasal dari Balitsereal Maros.

Distribusi benih padi dari UPBS BPTP NTB ke pengguna dilakukan dengan 3

(tiga) model yaitu komersial (76,6%), hibah/bantuan (27%), dan program

kegiatan (04%).

Distribusi benih secara komersial harus sesuai dengan ketentuan PP tarif.

Dan sampai dengan bulan November PNBP yang bersumber dari penjualan

benih padi sebesar Rp.113.496.000. Sementara distribusi benih untuk

program di lakukan sesuai dengan kondisi kegiatan masing-masing.

Page 62: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

56

Kemudian untuk distribusi benih hibah telah ditetapkan beberapa prosedur

yang harus dipenuhi.

Target produksi benih padi 35,450 ton belum bisa tercapai, tetapi untuk

benih sumber kelas FS dari target 2 ton terealisasi 13,495 ton, dan benih

kelas SS dari target 5 ton terealisasi 7, 156 ton. Sedangkan benih sebar dari

28,450 ton baru teralisasi 2,003 ton, sisanya akan dipenuhi pada hasil

produksi MH. 2017/2018. Hal ini dikarenakan calon benih tersebut masihdi

pertanaman dengan estimasi calon benih sekitar 4,6 ton, dan benih lainnya

masih dalam prosesing penjemuran dan uji benih.

PENAMPILAN TANAMAN JAGUNG BIMA-20 URI DI KP.SANDUBAYA

Penanaman Tanaman Jantan dan Betina

Kegiatan Detaseling Penampilan tongkol jagung

varietas Hibrida Bima 20 URI

Page 63: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

57

PROSES PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA BIMA-20

a. Produksi Benih Sumber Kedelai

Target produksi benih kedelai UPBS BPTP NTB tahun 2017 sebanyak 11

ton yang terdiri dari benih kelas SS 3 ton dan benih kelas ES sebanyak 8

ton.

Lokasi kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Bima dan Kabupaten

Lombok Tengah. Kegiatan produksi benih kedelai dilaksanakan pada

musim hujan (MH 2017) dan musim kemarau (MK-1 dan MK-2 tahun

2017)

Varietas yang dikembangkan yaitu anjasmoro

Sampai dengan bulan Desember 2017 realisasi produksi benih sumber

kedelai kelas baru mencapai 9.500 kg kelas SS, sedangkan untuk

produksi ES masih kurang dari target.

Produksi hasil kerja sama perbenihan benih sumber, varietas anjasmoro

dari kelas BS menjadi FS pada lahan kering (tegalan) MH 2016/2017

mendapatkan keterangan kelulusan atau stok benih sebanyak 1,050 kg

dan pada MK I 2017 mengasilkan benih varietas anjasmoro dari kelas

SS menjadi ES sebanyak 2,125 kg.

Produksi perbenihan benih sumber kedelai pada sawah MK II tahun

2017 melalui sistim pola kerja sama, menghasilkan benih kedelai

varietas anjasmoro kelas SS 2,550 kg ES1 1,500 kg dan di lahan sewa

menghasilkan benih kedelai varietas anjasmoro kelas SS 1,350 kg.

Page 64: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

58

Hasil produksi benih sember telah distribusikan ke Lima

Kabupaten/kota. diantaranya: kota Mataram, kabupaten Lombok Barat,

Lombok Tengah, Lombok Timur dan Bima

Permasalahan yang dihadapi selama kegiatan perbenihan kedelai

adalah : 1) Terbatasnya areal tanam pada MK I. Kelompok tani yang

memiliki lahan sawah irigasi tehnis kurang berminat budidaya kedelai,

petani beralasan kerana cuaca setiap musim sulit di prediksi dan harga

kedelai saat panen tidak stabilt, cendrung turun. Sehingga sebagian

besar petani beralih budidaya jagung; 2) Produksi benih yang dilakukan

dilahan sawah tadah hujan pada musim MK I cendrung terjadi

kekurangan air atau hujan tidak turun disaat tanaman membutuhkan

air diselah vase pengiasian polong; 3) Proses penjemuran hasil produksi

MK II dan MH selalu bertepatan dengan turun hujan. Hal ini dapat

menyebakan kerusakan calon benih akibat, terkena air hujan,

kelembaban dan waktu penjemuran jadi lama antara 4-5 hari dalam

satu kali jemur; 4) Serangan OPT yang dominan adalah hama lalat

pucuk, penggulung daun, pemakan daun, keping polong dan pengerek

polong.

Kegiatan

pemantauan lapangan oleh

BPSB Prov. NTB, dan kegiatan pemeliharaan

tanaman

Page 65: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

59

b. Produksi Benih Sumber Bawang Merah (TSS)

Target produksi benih bawang merah tahun 2017 sebanyak 50

kg.Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok

Timur, Nusa Tenggara Barat yaitu pada ketinggian 1.200 m dpl.

Varietas yang digunakan yaitu Varietas Trisula 3500 m2 di lahan milik

Aq. Sindi (Sembalun Lawang) dan H. Excel (Sembalun Lawang), serta

varietas Bima Brebes 1500 m2, di lahan milik Bp. Sukirno, di Ds.

Sembalun Bumbung, Kec. Sembalun

Paket teknologi yang didiseminasikan adalah : 1) Pemilihan lokasi pada

ketinggian >1000 m dpl; 2) Vernalisasi pada umbi yang memiliki umur

simpan 2 bln, vernalisasi dilakukan selama 4 Minggu; 3) Pemberian

hormon BAP : 375 ppm dan benih yang sudah divernalisasi direndam 30

menit lalu ditiriskan semalam dan ditaburi fungisida; 4) Penyiapan lahan

dengan pengolahan tanah sempurna dan pemberian pupuk dasar dan

pemulsaan; 5) Perawatan tanaman (pengendalian OPT dan pengairan);

6) Pemupukan 10 kali dari dosis NPK 600 kg/ha NPK 16:16:16; 7)

Pemberian pupuk Boron 3kg/ha diberikan pada umur 3,5,7 MST; 8)

Pemberian pupuk white KCl 2 kg/ha pada umur saat mulai keluar calon

bunga (2 kali); 9) Pemberian naungan diatas bedengan menjelang

waktu berbunga; 10) Panen dan pasca panen.

Kegiatan pengendalian

OPT dan prosesing benih

Page 66: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

60

Sampai dengan bulan Desember 2017 realisasi produksi benih sumber

bawang merah sebanyak 6,2 kg. Target produksi tidak tercapat

dikarenakan beberapa masalah yaitu : ……………………………………………

Selain indikator jumlah produksi benih sumber (kegiatan APBN) diatas,

sasaran ke empat inidicapai juga melalui 1 (satu) indikator kinerja tambahan

yaitu: Jumlah Produksi Benih Sebar (APBNP). Indikator ini menghasilkan output

berupa produksi benih sumber mangga, bawang putih, jambu mete, dan kelapa

dalam seperti table berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah produksi benih sumber (APBNP) : Mangga Bawang Putih Jambu Mete

Kelapa Dalam

30.000 btg bwh 100 ton 10.000 pohon 5.780 pohon

37.800 btg bwh 0

10.000 pohon 5.780 pohon

126 0

100 100

Total 81,5%

Page 67: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

61

a) Produksi Benih Sebar Mangga 30.000 batang bawah

Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat,

dengan tujuan yaitu menyediakan batang bawah mangga sebanyak

30.000 batang, dan menyediakan paket teknologi produksi batang

bawah mangga speklok.

Koordinasi dengan BBI dan pemilik koleksi kebun di Pulau Lombok serta

Balai Penelitian Buah mangga di Solok, maka telah tersedia entres dari

varietas Arumanis 143, Darekande, Gedong Gincu, Mentaram,

Agrigardina dan Gadung 21.

Koordinasi dengan BPSB Provinsi NTB, telah resmi terdaftar UPBS BPTP

NTB sebagai lembaga penangkaran benih hortikultura, proses sertifikasi

40.000 batang bawah sedang berjalan oleh tim BPSB.

Koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, telah

mengeluarkan daftar calon petani dan calon lokasi (CPCL) penerima

benih mangga untuk Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa

dan Kabupaten Bima, sedangkan untuk kabupaten lainnya CPCL

menyusul.

Paket Teknologi Produksi Batang Bawah Mangga : 1) Memilih varietas

mangga dengan morfologi yang kokoh, perakaran kuat dan tahan

terhadap serangan penyakit. Sehingga batang bawah yang digunakan

adalah dari varietas local Amplemsari; 2) Buah yang digunakan adalah

buah yang sudah tua minimal sudah masak fisiologi; 3) Buah yang

sudah dipetik, segera dikupas kulit dan daging buahnya serta disisakan

bijinya (pelok); 4) Biji (pelok) segera dijemur dibawah sinar matahari

selama sehari, agar sisa cairan buah mangga hilang/terasa keset

sehingga mempermudah untuk membuka tempurung biji (pelok); 5)

Setelah biji dikeringkan sehari, tempurung biji (pelok) dibuka dan diambil

endospermnya kemudian endosperm direndam dalam larutan Fungisida

dengan dosis 10 gram/1000 endosperm selama 1 jam agar tidak

terinfeksi phatogen dan endosperm ditiriskan; 6) Endosperm disemai

Page 68: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

62

dalam media bentuk bedengan. Media semai terdiri dari

tanah:pasir:biochar dengan takaran 1:1:1. Cara menyemaikan adalah

membenamkan endosperm dalam tanah dengan posisi bagian punggung

berada pada posisi atas.Bedengan ditutup campuran media tipis-tipis

kemudian ditutup dengan daun kelapa/daun kering lainnya untuk

menjaga kelembaban; 7) Setelah berkecambah segera penutup

bedengan dibuka dan bedengan diberi naungan paranet untuk menaungi

benih mangga yang baru tumbuh dari sinar matahari langsung; 8) Benih

mangga yang berumur 1 Bulan diseleksi yang kondisinya sehat

dipindahkan dari persemaian ke wadah polibag berukuran 18x25 cm

yang berisi media tanah:pukan:biochar:pasir dengan komposisi

1:1/2:1/2:1; 9) Benih dipelihara dengan cara pemberian penyiraman,

pupuk NPK 3 gr/10/tanaman/hari dan dijaga dari gangguan hama

penyakit agar pertumbuhan benih cepat besar dan siap dilakukan

penempelan (okulasi) maupun penyambungan (grafting).

Dari kegiatan tersebut, jumlah batang bawah yang dihasilkan telah

terlampaui yaitu 37.800 batang bawah. Penggunaan komponen teknologi

biochar mampu meningkatkan pertumbuhan benih dibandingkan tanpa

biochar. Begitu pula dengan penampilan batang bawah, cukup bagus

dengan indikator rata-rata flush sudah 2 kali dan 12% sudah layak

dilakukan okulasi.

Page 69: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

63

b) Produksi Benih Sebar Bawang Putih 100.000 kg

Salah satu kendala dalam budidaya bawang putih adalah ketersediaan

benih bersertifikat yang sangat langka,sehingga diperlukan dukungan

dan upaya khusus untuk menyediakan benih sebar bawang putih

bersertifikat. BPTP Balitbangtan NTB melaksanakan kegiatan dukungan

perbenihan benih sebar bawang putih untuk menghasilkan benih sebar

bersertifikat yang siap dibagikan kepada petani pada musim tanam

tahun 2018.

Tahapan kegiatan yang telah dilakukan oleh Tim Perbenihan Bawang

Putih dari bulan Agustus sampai Desember 2017 meliputi: 1) Koordinasi

dan Sinkronisasi dengan stakeholders, 2) Identifikasi calon lokasi

kegiatan, 3) Pendampingan oleh Tim Inspektorat Jenderal Kementerian

Pertanian, 4) Lelang benih online LPSE, 5) Pencarian benih untuk

Penunjukan Langsung, 6) Pendampingan oleh Tim Monev BPTP

Balitbangtan NTB, 7) Pemeriksaan calon benih dan sertifikasi oleh BPSP-

P Provinsi NTB, 8) Pengambilan sampel tanah dan penyelesaian

administrasi sewa lahan, 9) Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group

Discussion), dan 10) Penanaman dan pemeliharaan tanaman.

Melalui dukungan perbenihan benih sebar bawang putih APBN-P 2017,

BPTP NTB pada tanggal 28 Desember 2017 telah melakukan tanam

perdana varietas Sangga Sembalun. Penanamanbawang putih pada

luasan 4 hektar di 3 lokasi di Desa Sembalun Lawang dan 1 lokasi di

Desa Sajang, Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur.

Page 70: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

64

Paket Teknologi yang diaplikasikan adalah pemberian dolomit 750 kg/ha,

pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha, NPK 16:16:16 sebanyak 350 kg/ha,

SP-36 sebanyak 200 kg/ha, ZA sebanyak 200 kg/ha, dan KCl sebanyak

250 kg/ha serta pengendalian hama penyakit secara terpadu. Kegiatan

perbenihan bawang putih ini diperkirakan panen pada awal bulan April

2018 dengan target menghasilkan 20-25 ton benih sebar bersertifikat

yang siap dibagikan kepada petani pada pertengahan tahun 2018.

Koordinasi dan

Sinkronisasi dengan

stakeholder terkait

Pemeriksaan calon benih bersama BPSB-P Prov. NTB Kegiatan pengolahan tanah

Kegiatan tanam perdana di lokasi 3 dan penanaman bawang putih di lokasi lainnya

c) Produksi Benih Sebar Jambu Mete 10.000 pohon

Kegiatan produksi bibit jambu mete dilakukan di KP Sandubaya

kecamatan Pringgabaya kabupaten Lombok Timur. Kegiatan pengkajian

ini dilaksanakan mulai bulan September 2017 sampai dengan Desember

2017.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menghasilkan bibit jambu mete

bersertifikat sebanyak 10.000 pohon. Menggunakan varietas Mete

Page 71: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

65

Populasi Flores Timur-1/MPF-1 (Flotim-1), benih diperoleh dari Kebun

Blok Penghasil Tinggi yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian RI

Nomor : 1398/ KB.020/E.11/11/2016, tanggal 7 Nopember 2016 tentang

penetapan Kebun Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan Pohon Induk Terpilih

(PIT) jambu mete Mete Populasi Flores/MPF-1 (Flotim-1) dan Mete

Populasi Ende/MPE-1 (Ende-1).

Data agronomi yang telah diamati pada bibit setelah berumur 3 bulan

adalah prosentase tumbuh mencapai 95 %, tinggi tanaman : 42,98 cm,

diameter batang : 0,79 mm, dan jumlah daun 13,95 helai. Selain itu

CP/CL yang sudah disyahkan oleh dinas terkait juga siap menerima hibah

untuk mengembangkan bibit tersebut. Sebanyak 5 (lima) kelompok tani

yang beralamatkan di kecamatan Sambelia kabupaten Lombok Timur

yaitu kelompok tani Dara Kunci (2.000 bibit), Otorita (1.500 bibit), Mele

Pacu (3.000 bibit), Tunas Urip (1.500 bibit) dan kelompok tani Lendang

Pengilen (2.000 bibit).

Bibit jambu mete di lokasi pembibitan KP Sandubaya Kabupaten Lombok Timur

Label sertifikasi bibit jambu mete

Distribusi bibit jambu mete dari BPTP NTB kepada kelompok

tani mele pacu Desa Belanting Kecamatan Sambelia

Kabupaten Lombok Timur

d) Produksi Benih Sebar Kelapa Dalam Varietas Mastutin 5.780 pohon

Kegiatan produksi bibit kelapa dalam varietas mastutin dilakukan di KP

Sandubaya Kabupaten Lombok Timur.

Koordinasi dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman

Perkebunan Propinsi NTB di Puyung. BPSB-Bun Propinsi NTB

merekomendasikan untuk mengadakan benih kelapa dalam varietas

Mastutin pada kebun induk yang berada di kecamatan Alas Barat dan

Page 72: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

66

Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa. Varietas Mastutin merupakan

varietas unggul hasil seleksi yang sudah diliris sejak tahun 2015

berdasarkan SK menteri Pertanian Republik Indonesia No.

434/Kpts/KB.120/7/2015, tanggal 6 Juli 2015. Kelapa Dalam Mastutin ini

terdapat di Desa Labuhan Mapin Kecamatan Alas Barat Kabupaten

Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah benih yang disemaikan

sebanyak 6.000 butir, dari jumlah yang disemaikan tersebut dapat

mencapai output yang telah direncanakan sebanyak 5.780 pohon bibit

yang telah disertifikasi. BPSB Bun telah melakukan pemeriksaan mulai

dari awal persemaian sampai dengan perkecambahan benih kelapa guna

proses sertifikasi bibit.

Benih kelapa yang diproduksi akan didistribusikan ke Desa Pijot

Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur sesuai SK CP/CL yang telah

ditetapkan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunana Kabupaten Lombok

Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. CP/CL untuk bibit kelapa telah

dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan seluas 50 ha. Bibit

Kelapa varietas Mastutin direncanakan akan mulai didistribusikan pada

Bulan Pebruari tahun 2018.

Page 73: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

67

Kondisi Bibit Kelapa Dalam Varietas Mastutin di KP Sandubaya

Sasaran 5 : Dihasilkannya Rekomendasi Kebijakan Pembangunan

Pertanian Wilayah

Pencapaian sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja yaitu

jumlah rekomendasi analisis kebijakan. Adapun pencapaian target dari indikator

kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah rekomendasi kebijakan

pembangunan pertanian wilayah

1

rekomendasi

2

rekomendasi

200

Indikator kinerja sasaran kelima yang ditargetkan dalam Tahun 2017

adalahjumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian wilayah. Indikator

tersebut telah dicapai melalui 1 kegiatan yaitu analisis kebijakan kinerja UPSUS

padi dalam peningkatan produksi padi di Provinsi NTB, dengan output berupa 2

rekomendasikebijakan yaitu : 1) Peningkatan Kinerja Penyuluh Pertanian dan

Babinsa dalam mendukung UPSUS Padi di Provinsi NTB; 2) Peningkatan

Efektifitas Pemanfaatan Alsintan (Alat Tanam, Mesin Panen Terpadu) UPSUS Padi

di Provinsi NTB.

Kegiatan ini dilakukan untukmenganalisis isu aktual yang diduga

mempengaruhi capaian kinerja pembangunan pertaniandi wilayah Provinsi

NTB.

Strategi untuk Peningkatan Efektifitas Pendampingan UPSUS Padi Oleh

Penyuluh Dan Babinsa Di NTB, sebagai berikut :

Page 74: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

68

Meningkatkan pendampingan oleh penyuluh terhadap pemanfaatan

Alsintan agar kelompok tanidapat membawa manfaat tidak hanya bagi

pengurus tetapi juga bagi anggota kelompok tani melalui pembinaan

kelembagaan tani,

Melalui pendampingan penyuluh dan babinsa teknologi jarwo padi perlu

diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan untuk meningkat

provitas padi,

Penyuluh tetap menjaga komitmen dalam pelaporan kegiatan dalam

bentuk LTT harian UPSUS walaupun masih dalam transisi

penggabungan badan penyuluh dengan dinas pertanian. Serta

mensinkronisasi laporan LTT penyuluh dengan Babinsa dimulai dengan

data base lahan petani yang benar dan disepakati bersama, sehingga

data LTT harian padi mencerminkan kondisi lapangan.

Penyuluh mengembangkan jejaring dan kemitraan petani dengan pelaku

usaha.

Dalam penentuan CPCL penerima bantuan perlu adanya koordinasi yang

baik antara penyuluh dan babinsa sehingga bantuan saprodi & alsintan

mencapai 5 tepat (sasaran, jumlah, kualitas, waktu, nilai)

Untuk menghindari kelangkaan pupuk maka pengadaaan dan

pengambilan pupuk sesuai RDKK serta melibatkan babinsa dalam

pengawasan distribusi pupuk.

Babinsa melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan fisik

pemeliharaan jaringan irigasi di Poktan/Gapoktan/P3A sehingga

mengurangi penyimpangan di lapangan

Strategi Untuk Peningkatan efektifitas Pemanfaatan Alsintan (Alat Tanam,

Mesin Panen Terpadu) UPSUS PAJALE di Propinsi NTB, sebagai berikut :

Alsintan yang tidak cocok (teknis , sosial budaya) pada suatu daerah

akan dialokasikan ke daerah lain. Bagi daerah yang membutuhkan,

silahkan untuk bersurat ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Propinsi

NTB,

Page 75: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

69

Perlu dilakukan pelatihan operasional dan pemeliharaan alsintan selain

budidaya kepada petani penyuluh dan babinsa,

Penyuluh melakukan pembinaan kepada kelompok tani penerima

bantuan agar memiliki komitmen utuk menyiapkan dana untuk

perawatan dan suku cadang sehingga alat bisa dimanfaatkan untuk

waktu yang cukup lama,

Untuk kegiatan berikutnya diharapkan untuk pengalokasian alsintan

sesuai dengan permintaan dari Kab/Kota, tidak berdasarkan pembagian

dari pusat agar tepat sasaran,

Menjamin ketersediaan suku cadang alsintan sehingga dalam

penggadaaan alsintan harus mempertimbangkan ketersediaan suku

cadang di daerah,

Untuk mengantisipasi adanya dana Aspirasi, harus tetap mengikuti

aturan yang berlaku terutama menjelang pilkada. Oleh karena itu TNI

dilibatkan dalam penentuan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL).

Kegiatan Koordinasi dan Kegiatan FGD bersama stakeholder

terkait efektifitas pendampingan UPSUS lingkup Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten dan Babinsa di NTB

Efektivitas bantuan Transplater, Tresher, dan Combine harvester di NTB

Page 76: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

70

Sasaran 6 : Tersedianya Taman Teknologi Pertanian (TTP)

Pencapaian sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Kabupaten lokasi TTP 1 Kabupaten 1 Kabupaten 100

Indikator kinerja sasaran ke enam yang ditargetkan dalam Tahun

2017telah tercapaimelalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu pembangunan Taman

Teknologi Pertanian yang berlokasi di Desa Kokarlian Kecamatan Pototano

Kabupaten Sumbawa Barat. Penciri TTP ini adalah input teknologi untuk

pengembangan lahan kering iklim kering.

Pembangunan sarana dan prasarana fisik di TTP center berupa a)

pembangunan Saung Serbaguna (lanjutan), dan bangsal pengolahan hasil;

b) pembangunan gudang pengolahan dan penyimpanan pakan (lanjutan); c)

pembangunan jaringan dan penyambungan daya listrik dan jaringan irigasi;

d) pembangunan pagar depan dan samping TTP center.

Pengelolaan TTP center, meliputi: a) pemeliharaan gedung dan bangunan;

b) pemeliharaan tanaman tahunan; c) produksi benih jagung hibrida Bima 20

URI bersertifikat sebanyak 800 kg; d) pemeliharaan tanaman pakan ternak

seluas 2,5 ha, terdiri atas lamtoro taramba, rumput Mott dan sorghum; e)

pelatihan calon tenant sebanyak 2 paket yaitu pelatihan perbenihan jagung

hibrida dan pelatihan pengolahan pangan berbasis jagung, seperti cake,

pudding, marning, emping, rainbow cake, stake jagung, dll; f) peresmian

penggunaan bangunan/peralatan dan lounching penggemukan sapi potong

di TTP Center oleh Bupati Sumbawa Barat 18 Desember 2017; g)

penggemukan sapi potong sebanyak 48 ekor bersama Kelompok Ternak

Lawang Desa.

Page 77: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

71

Pendampingan dan pengawalan teknologi di kawasan Sumbawa Barat,

meliputi: a) Demfarm produksi jagung hibrida BIMA 20 URI seluas 255 ha

tersebar di 6 (enam) desa dan 3 (tiga) kecamatan se KSB, melibatkan 225

petani; b) Demfarm produksi jagung NASA 29 seluas 8 ha, tersebar di 3

(tiga) desa di Kecamatan Poto Tano, melibatkan 5 orang petani

meningkatkan produktivitas jagung dari 6,7 t/ha menjadi 8,0 t/ha; c) Temu

lapang dan panen jagung hibrida Bima 20 URI dan Nasa 29 bersama Bupati

Sumbawa Barat, Pejabat Dinas/Instansi terkait Provinsi dan Kabupaten,

Puslit/BB/Balit terkait (BB Biogen, Balit Serealia, Lolit Sapi Potong), Dosen

Universitas Mataram dan Cordoba, Swasta (PT. Pertani, Perbankan), dan

petani dengan jumlah 370 orang d) Pengawalan perbenihan jagung hibrida

Bima 20 URI seluas 0,75 ha Desa Telonang, Kecamatan Sekongkang dengan

produksi benih beraertifikat sebanyak 1.800 kg dan sudah ditanam petani di

Sekongkang seluas 90 ha; e) melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi

dengan Bupati, dinas/instansi dan stakeholder terkait di Sumbawa Barat.

Kondisi TTP Center dan

Display Kegiatan

Panen denfarm jagung hibrida Bima 20 URI dan Nasa 29 bersama Bupati

KSB (24/03/2017)

Panen perbenihan jagung hibrida Bima 20 URI di TTP

Center bersama Kadis Pertanian, Perkebunan dan Pertanian KSB (24/05/2017)

Penggemukan sapi potong sebanyak 48 ekor milik

masyarakat di TTP Center

Page 78: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

72

Sasaran 7 : Dihasilkannya sinergi operasional serta terciptanya

manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi

pertanian unggul spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran tersebutdiukur dengan satuindikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah dukungan layanan pengkajian dan

percepatan diseminasi inovasi

teknologi pertanian

6 Layanan

12 bulan

6 Layanan

12 bulan

100

Kegiatan Manajemen BPTP NTB yang dilaksanakan rutin selama 1 tahun

anggaran dari Bulan Januari hingga Bulan Desember 2017 terselenggara dengan

baik. Indikator dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi

teknologi pertanian meliputi kegiatan layanan perkantoran (pembayaran gaji

dan tunjangan), operasional dan pemeliharaan kantor, serta belanja modal.

Selain kegiatan rutin diatas, terdapat beberapa kegiatan balai lainnya

yang mendukung manajemen dan percepatan diseminasi inovasi teknologi

pertanian yang diselenggarakan tiap tahun. Kegiatan ini masuk dalam kegiatan

pengelolaan manajemen Balai, serta kegiatan pendayagunaan hasil litkaji dan

pengelolaan instalasi pengkajian. Kegiatan tersebut diantaranya adalah: (1)

pengelolaan manajemen satker; (2) penyusunan rencana kegiatan dan

anggaran; (3) Monitoring dan evaluasi pelaporan; (4) Laporan keuangan SAI

pada sekretariat UAPPA/B-W; (5) Kerjasama; (6) Koordinasi dan Sinkronisasi

Pelaksanaan Kegiatan; (7) pengelolaan instalasi pengkajian;(8) Pengelolaan

webbsite, database, dan kepustakaan; dan (9) Sistem Pengendalian Inten.

Kegiatan pengelolaan manajemen satker meliputi pengelolaan keuangan,

ketatausahaan, dan kepegawaian, serta peningkatan kapasitas SDM, dan

pemeliharaan akreditasi manajemen satker. Dari kegiatan tersebut, diperoleh

Page 79: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

73

output berupa dokumen laporan pengelolaan administrasi keuangan,

perlengkapan dan kepegawaian.

Kegiatan ketatausahaan, selain pelayanan tatausaha terhadap pegawai

BPTP, juga digunakan untuk peningkatan kapasitas pengelola tatausaha.

Beberapa pelatihan dan workshop yang diikuti: apresiasi petugas ketata

usahaan,sosialisasi pengawasan kearsipan,sosialisasi pengawasan kearsipan,

penyusunan laporan keuangan semester I Es I, penyusunan laporan keuangan

semester I Es I,forum fungsional arsiparis,workshop penajaman program dan

manajemen BPTP 2019,dan Bimtek PP 53 Tahun 2010.

Kegiatan pengelolaan kepegawaian yang telah dilakukan adalah

pengangkatan dalam jabatan fungsional penyuluh 1 orang, pengangkatan dalam

jabatan peneliti 3 orang. Untuk kenaikan jenjang kepangkatan, 4 orang peneliti,

3 orang penyuluh, 2 orang administrasi umum, 3 orang pengemudi, dan 2 orang

pekarya kebun. Selain pelayanan terhadap pegawai BPTP, juga untuk

peningkatan kapasitas 6 orang personal di kepegawaian dengan mengikuti 14

kegiatan pelatihan/workshop. Beberapa pelatihan/workshop yang diikuti

adalahValidasi data SIM ASN, konsultasi ke BKN Regional Denpasar, Forum

koordinasi UPT, Penyelenggaraan analisis jabatan dan analisis beban

kerja,training aplikasi SIM ASN, Analisis jabatan, analisis beban kerja, dan peta

jabatan. Selain peningkatan kapasitas personal kepegawaian, juga peningkatan

kapasitas fungsional di BPTP baik itu mengikuti seminar nasional, training of

trainer, temu teknis, maupun workshop yang diselenggarakan di luar satker.

Untuk peningkatan kapasitas SDM BPTP, telah diikuti sejumlah

pelatihan/workshop dll sebagai berikut: Workshop penggunaan aplikasi

pelayanan, Diklat fungsional peneliti tingkat I kelas IPA 2016, Lokakarya

Nasional SDM Pertanian, Magang perbenihan sayuran, Diklat fungsional peneliti

tingkat lanjut, Workshop optimalisasi pengelola sample uji lab,seleksi Calon

Petugas Belajar, Workshop koordinasidan pendampingan manajemen keuangan,

Bimtek penyelenggaraan Standar kompentensi manajemen PNS, Sosialisasi

standar ISO 9001 versi 2015, Diklat dasar penyuluh perta. ahli th 2016, Ujian

dinas Tk I dan kenaikan pangkat, dan sosialisasi Pengelola Anggaran.

Page 80: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

74

Pemeliharan manajemen satker, dicapai melalui 2 (dua) kegiatan yaitu

pemeliharaan akreditasi manajemen dan pemeliharaan akreditasi laboratorium,

dengan outputnya berupa : dokumen pemeliharaan akreditasi manajemen

satker berdasarkan ISO 9001:2008 di BPTP NTB, dan dokumen pemeliharaan

akreditasi laboratorium BPTP NTB berdasarkan ISO/IEC 17025:2005.

Pemeliharaan akreditasi manajemen Balai dilaksanakan oleh surveilence dari

lembaga sertifikasi ISO 9001:2008. Sementara itu pemeliharaan akreditasi

laboratorium berupa reassesment akreditasi berdasarkan ISO 17025:2005 oleh

lembaga akreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional) yaitu dengan ruang lingkup

kegiatan yaituuji tanaman, uji pupuk an-organik, dan uji pupuk organik.

Perencana Kegiatan dan Anggaran yang telah dilaksanakan meliputi

penyusunan program TA.2017 yaitu perbaikan proposal kegiatan (RPTP, RDHP,

RKTM beserta dengan ROPP, RODHP, ROKTM) sebagai tindak lanjut seminar

proposal kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Pagu awal TA.

2017 sebesar Rp 25,214,879,000 telah dilakukan 5 kali revisi yaitu refocusing

anggaran dan blocking untuk penghematan anggaran sebesar Rp 1,346,177,000.

Pagu revisi 5 sebesar Rp 24,161,374,000 dan sedang diusulkan revisi 6 terkait

hibah. Pagu definitif TA. 2017 adalah Rp 16,126,126,000. Kegiatan dan

anggaran 2017 maupun 2018 terupdate dalam aplikasi i-Program (update data

terbaru yaitu pada Tanggal 8-11 November 2017).Output dari kegiatan tersebut

adalah tersusunnya 1 dokumen laporan perencanaan anggaran dan kegiatan

pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian (matrik program, DIPA/RKA-KL,

dan POK).

Kegiatan seminar proposal dan perencanaan anggaran

Page 81: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

75

Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaporan yang telah dilaksanakan

adalah monev Ex-Ante, On-Going, dan Ex-Pose. Dalam pelaksanaannya, kegiatan

melibatkan ketua kelji yang ada di BPTP NTB (Budidaya, Peternakan, Sosek, dan

Sumberdaya). Kegiatan monev Ex-Ante dilaksanakan pada saat seminar dan

perbaikan proposal. Perbaikan yang disarankan berupa metode pelaksanaan

dilapangan termasuk rancangan pengkajian. Pada pelaksanaan monev On-going

yaitu pada bulan Juli 2017, disarankan perbaikan dalam pelaksanaan dilapang

yang disesuaikan dengan ROPP dan RODHP yang telah disusun. Pelaksanaan

monev Ex-pose dilaksanakan pada awal Bulan Desember 2017,beberapa

kegiatan perlu perhatian, terutama pada kegiatan multi years. Selanjutnya dari

saran dan masukan yang diberikan oleh tim monev, capaian kegiatan yang

dihasilkan dipantau kembali pada kegiatan seminar hasil sebagai masukan dan

perbaikan laporan akhir kegiatan. Selain itu, perkembangan dari masing-masing

kegiatan juga dilaporkan rutin tiap bulannya oleh masing-masing penanggung

jawab kegiatan. Progres kegiatan dilaporkan melalui aplikasi i-Monev dan PMK

249. Output dari kegiatan tersebut adalah tersusunnya 1 dokumen laporan

monitoring dan evaluasi pelaporan.

Kegiatan Laporan keuangan SAI pada sekretariat UAPPA/B-W rutin

dilaksanakan pada 30 satker se Nusa Tenggara Barat. Kegiatan yang dilakukan

mencakup kegiatan sosialisasi dan workshop UAPTBW pada seluruh satker yang

se-NTB. Selain itu, dilaksanakan pula penyusunan laporan triwulan, dan

kegiatan monitoring data pra-workshop semester 2 akan dialihkan untuk

kegiatan Bimtek Persediaan, dan Rakor penyusunan LK.Output dari kegiatan

Kegiatan Monev On-Going (Juli)

Page 82: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

76

tersebut adalah tersusunnya 1 dokumen laporan keuangan SAI pada Sekretariat

UAPP/B-W.

Workshop Konsolidasi Laporan Keuangan Kementerian Pertanian di NTB

Kegiatan pengelolaan kerjasama dengan stakeholder pada tahun 2017

bertujuan untuk mempromosikan hasil-hasil pengkajian BPTP NTB kepada

seluruh stakeholderterkait. Selain itu juga mencoba memfasilitasi dan

menginisiasi kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengkajian dan

pengembangan teknologi pertanian di daerah. Fasilitasi kegiatan kerjasama

yang telah dilakukan antara lain :

Fasilitasi pelaporan list kegiatan kerjasama dalam negeri dan luar negeri yang

meliputi : 1) Perakitan dan Pengembangan Paket teknologi Hemat Air dan

Ramah Lingkungan Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering NTB; 2)

Penambahan Biochar dan Trichoderma sp Dalam Upaya Mendapatkan Paket

Teknologi Input Rendah pada Usaha Produksi Bawang Merah pada Lahan

Kering di Kabupaten Lombok Timur; 3) Percepatan Perbanyakan Benih

melalui Implementasi Teknologi Budidaya Padi Jajar Legowo; 4) Profitable

feeding strategies for smallholder cattle in Indonesia; 5) Climate Change

Adaptation through Development of a Decision Support Tool Guide Rainfed

Rice Production (CCADS-RR); 6) Profitable feeding strategies for smallholder

cattle in Indonesia (LPS 021).

Fasilitasi kegiatan magang SMK Kuripan dan SMK Batukliang Utara

Fasilitasi Bimbingan Teknis Teknologi Cabai, Sayuran dan Ayam KUB untuk

muslimat NU

Page 83: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

77

Implementasi kerjasama BPTP NTB dengan PKK Prov NTB, BKOW Prov NTB,

IWAPI NTB, KPPI NTB dan Muslimat NU dalam rangka gerakan tanam cabe di

pekarangan dengan penyediaan bibit cabe siap tanam

Implementasi kerjasama BPTP NTB dengan IPDN Kampus NTB dalam

perkuliahan dengan tema Peningkatan Ekonomi Terpadu bidang Pertanian

dan Peternakan

Penandatangan MoU dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri tentang

Pemanfaatan Inovasi Teknologi Hasil Pertanian Bagi Praja IPDN Kampus Nusa

Tenggara Barat tanggal 28 Agustus 2017

Penandatanganan MoU dengan organisasi wanita diantaranya adalah : 1) Tim

penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat (PKK) tentang Pendampingan

Teknologi Pertanian di Provinsi NTB tanggal 25 Januari 2017; 2) Badan

Koordinasi Organisasi Wanita Provinsi Nusa Tenggara Barat (BKOW) tentang

Pengawalan Teknologi Pertanian pada Kawasan Rumah Pangan

Lestari/Gerakan menanam cabai, kelor dana yam unggul Balitbangtan (KUB)

di Provinsi NTB tanggal 14 Maret 2017; 3) Ikatan Wanita Pengusaha

Indonesia cabang Provinsi Nusa Tenggara Barat (IWAPI) tentang

Pendampingan Teknologi Pertanian di Provinsi NTB tanggal 14 Maret 2017;

4) Organisasi Muslimat Nahdatul Wathan Provinsi Nusa Tenggara Barat

tentang Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Pertanian pada Kawasan

Rumah Pangan Lestari/Gerakan menanam cabai, kelor dana yam unggul

Balitbangtan (KUB) di Provinsi NTB tanggal 20 April 2017; 5) Kaukus

Perempuan Politik Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (KPPI) tentang

Peningkatan Ketahanan Pangan di Provinsi NTB tanggal 14 Maret 2017.

Penandatangan addendum kerjasama dengan Bank Indonesia yang dilakukan

pada tenggal 14 Nopember 2017 tentang Pengembangan Kluster Ternak Sapi

Bali di Desa Karang Kendal Kabupaten Lombok Utara

Page 84: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

78

Penandatangan MoU dengan PKK Provinsi NTB (kiri), IPDN (tengah) dan Bank Indonesia (kiri)

Penyerahan Bibit Cabe kepada kader dasawisma PKK Kabupaten Sumbawa (kanan) dan Penyerahan

Bibit Cabe kepada organisasi IWAPI provinsi

NTB (kiri)

Pembinaan anggota PKK Kabupaten Bima (kanan) dan Pelatihan Praja IPDN Kampus NTB (kiri)

Kegiatan pengelolaan instalasi pengkajian dilakukan melalui

pendayagunaan dan operasional Laboratorium berjalan optimal, dengan indikator

sebagai berikut :

Prasarana dan Sarana laboratorium dapat berfungsi secara normal, masalah

yang sering terjadi adalah ganguan tekanan suply air tower yang berkurang

karena selain adanya kebocoran pipa distribusi juga dikarenakan semakin

banyak pengguan selain lab yaitu UPBS, Kegiatan Peternakan, KBI dan Mes,

sehingga menggangu proses penyelesaian pengujian N dan penyulingan

aquadest sebagai pelarut bahan pereaksi.

Page 85: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

79

Dinamika pengguna jasa analisa laboratorium dari tahun ketahun bervariasi

tergantung kepentinganya. Sebagai gambaran jumlah contoh yang masuk

kelaboratorium berturut-turut pada, 2011 :1170; 2012 : 591; 2013 :832;

2014 : 639; 2015: 1.427 contoh; 2016 : 1.199 contoh. Adapun tahun 2017

jumlah contoh yang masuk adalah berturut-turut yaitu : (1) Contoh Tanah

460, (2) Tanaman : 248 dan (3) Pupuk : 112, sehingga jumlah total contoh

yang masuk sampai akhir tahun ini sebanyak 820 contoh. Dari pengelolaan

instalasi pengkajian ini mampu menghasilkan setoran PNBP sebesar Rp

141.132.000, sementara target setoran PNBP dari laboratorium tahun ini

adalah Rp 65.000.000, sehingga sudah melewati pencapaian target tersebut

sebesar 117,13 %.

Secara umum analisa survey kepuasan tengah tahun semester I tahun 2017

terhadap pelayanan LP BPTP NTB yang dirasakan pelanggan memuaskan

dengan skor rata-rata 3,47. Pelayanan terhadap pelanggan akan

dipertahankan dan ditingkatkan agar moto mengutamakan mutu pengujian

dan kepuasan pelanggan dapat dipertahankan dan janji pelayanan

memberikan pelayanan yang tepat, cepat dan jaminan mutu hasil pengujian

sesuai ISO 17025-2008 dapat terpenuhi

Jumlah analisa contoh pada unit pengelolaan instalasi

pengkajian BPTP NTB Tahun 2011 s.d 2017

Perbandingan pengguna jasa Internal/External

Laboratorium BPTP NTB per-tengah Tahun 2017

Page 86: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

80

Jumlah Setoran PNBP LP pada unit pengelolaan

instalasi pengkajian BPTP NTB Tahun 2011 s.d 2017

Sasaran 8 : Tersedianya Sumberdaya Genetik Yang Terkonsentrasi dan

Terdokumentasi

Untuk mencapai sasaran tersebut dapat diukur dengan satu indikator

kinerja. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut adalah sebagai

berikut.

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah aksesi sumberdaya genetik yang

terkonsentrasi dan terdokumentasi 5Aksesi 5 Aksesi 100

Indikator kinerja sasaran ke delapan yang ditargetkan dalam Tahun

2017telah tercapaimelalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu: Jumlah aksesi

sumberdaya genetik yang terkonsentrasi dan terdokumentasi yang dilaksanakan

melalui kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Genetik (SDG) Tanaman Pisang dan

Padi lokal Di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat.

Syarat utama untuk tercatatnya suatu varietas tanaman sebagai varietas

adalah dengan mendaftarkan varietas lokal yang ditanda tangani oleh Kepala

Daerah setempat, pengisian form deskripsi serta melengkapinya dengan

dokumen foto sesuai karakter yang tertera dalam deskripsi.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten

Lombok Utara.

Kabupaten Lombok Utara tepatnya di Desa Gumantar Kec Kayangan

merupakan salah satu sentra budidaya padi lokal yang masih tetap

dipertahaankan secara turun temurun. Dari luasan 25 ha ditanamai 7

Page 87: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

81

varietas padi lokal diantaranya yaitu pare anyar, reket nanas, pare jarak,

reket kondo, pare putek (putih), reket bireng, dan pare agel. Penelusuran

padi local di Kabupaten Lombok Tengah juga dikembangkan warga beberapa

varietas yaitu reket lomak, pare jarak, dan pare sentul. Namun dari sekian

varietas padi lokal yang ada, pada tahun 2017 ditetapkan 3 varietas yang

didaftarkan sebagai varietas lokal untuk Kabupaten Lombok Utara yaitu pare

jarak, pare putek, dan pare nanas.

Berdasarkan konsultasi dan koordinasi antara Pemda dan Dinas Pertanian

Kabupaten/Provinsi, BPSB TPH, pemulia Balai Penelitian Tanaman Buah

(Balitbu) Solok dan Balai Besar Bioteknologi Sumberdaya Genetika Pertanian

(BB Biogen), serta konsultasi dengan Pusat PVTPP, maka 2 varietas pisang

lokal yaitu pisang haji dan pisang kayu telah terdaftar sebagai varietas

pisang lokal Kabupaten Lombok Timur.

Tanda daftar 2 varietas pisang lokal di Kabupaten Lombok Timur (pisang haji, pisang kayu), dan 3 varietas padi lokal di Kabupaten Lombok Utara

Page 88: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

82

IV. PENUTUP

Secara umum hasil analisis evaluasi kinerja dan pencapaian kinerjanya

menunjukkan bahwa kinerja BPTP NTB Tahun 2017telah tercapai walaupun

masih terdapat capaian kegiatan yang belum memenuhi target yang

direncanakan. Sejalan dengan hal tersebut, BPTP NTB diharapkan terus

melakukan kerjasama dan menjalin koordinasi yang baik dengan pemerintah

daerah dan instansi pemerintah propinsi/kabupaten dalam setiap

kegiatannya.Tingkat kepercayaan terhadap inovasi teknologi Badan Litbang

Pertanian yang disampaikan oleh BPTP perlu ditingkatkan, baik sebagai nara

sumber, maupun dalam pendampingan langsung teknologi pertanian pada

pengguna.

Realisasi keuangan satker BPTP NTB sampai dengan akhir TA. 2017

mencapai Rp. 19.984.620.745 (73.16%) dari total anggaran yang dialokasikan

dalam DIPA TA. 2017yaitu sebesar Rp 27.316.064.000.Dari masing-masing

jumlah belanja, realisasi anggaran belanja yang paling besar serapannya adalah

belanja non operasional sebesar Rp. 8.864.785.647, kemudian anggaran belanja

pegawaisebesar Rp. 7.538.285.216, belanja modal Rp 2.229.421.154 dan

anggaran belanja operasionalsebesar Rp. 1.352.128.728.

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyusunan laporan

SAKIP untuk mendukung dan memperbaiki kinerja balai pada masa yang akan

datang, antara lain:

1) Pengkajian BPTP NTB banyak ditujukan untuk mengatasi masalah pada

agroekosistem lahan kering. Olehnya perlu perencanaan kegiatan dan

anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengkajian dan diseminasi

terutama pada penetapan target capaian dan pelaksanaan kegiatan yang

banyak dilakukan pada musim hujan.

2) Kegiatan pengkajian dan diseminasi BPTP NTB keluarannya tidak hanya pada

capaian output, namun lebih difokuskan pada capaian outcome dan impact.

Dengan demikian, perlu dibuatkan suatu kegiatan yang dapat mewadahi dan

Page 89: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

83

menjawab kebutuhan SAKIP terutama untuk indikator manfaat dan dampak

tenologi yang dihasilkan.

3) Hasil monitoring dan evaluasi tahun sebelumnya dapat ditindaklanjuti oleh

Balai dan dijadikan acuan untuk perencanaan kegiatan lanjutan di tahun

berikutnya.

4) Untuk mendukung capaian kegiatan Balai, perlu terus dilakukan pembinaan

secara sistematis terhadap SDM peneliti dan penyuluh untuk lebih

meningkatkan kompetensi baik melalui jalur formal maupun informal.

5) Pedoman penyusunan SAKIP perlu disosialisasikan pada peneliti dan

penyuluh, agar dalam pengisian dan penentuan indikator kinerja benar-benar

akurat dan dapat terukur.

Page 90: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

84

LAMPIRAN

Page 91: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

85

Lampiran 1. Rencana Operasional

RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TAHUN 2015 s/d 2019

Instansi : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat (BPTP NTB)

Visi : Menjadi lembaga pengkajian pertanian terdepan di Nusa Tenggara Barat untuk mewujudkan pertanian

bio-industri berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal dan berdaya saing.

Misi : 1) Merancang, menghasilkan, dan mengembangkan inovasi pertanian spesifik lokasi, serta rekomendasi opsi-opsi

kebijakan pembangunan pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Barat sesuai dinamika kebutuhan masyarakat

pertanian.

2) Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan percepatan diseminasi inovasi pertanian kepada para pengguna serta

meningkatkan penjaringan umpan balik inovasi pertanian.

3) Mengembangkan jaringan kerjasama lokal, nasional dan internasional dalam rangka penguasaan IPTEK,

pengembangan pusat data agribisnis pertanian di daerah dan peningkatan peran BPTP NTB dalam

pengembangan usaha dan sistim agribisnis, ketahanan pangan serta kesejahteraan petani.

4) Mengembangkan kapasitas dan akuntabilitas BPTP NTB untuk menghasilkan inovasi pertanian bermutu,

memberikan pelayanan-pelayanan prima kepada pengguna.

Page 92: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

86

Program/Kegiatan Sasaran Uraian IKK Satuan

Target Alokasi (Juta Rupiah)

Total 2015

Prakiraan Maju

2015

Prakiraan Maju

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

Penciptaan teknologi dan inovasi pertanian bioindustri berkelanjutan

Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian

1. Pengkajian dan Perakitan Teknologi Spesifik Lokasi

1) Tersedianya teknologi dan inovasi budidaya, pasca panen dan prototype alsintan berbasis bioscience dan bioenjinering dengan memanfaatkan advanced technology, seperti teknologi nano, bioteknologi, radiasi, bioinformatika dan bioprosesing yang adaptif.

1) Jumlah inovasi teknologi spesifik lokasi

Teknologi

2 3 3 3 2 1000 1650 1800 1950 1400 7800

Page 93: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

87

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

2) Tersedianya varietas dan galur/klon unggul baru, adaptif dan berdaya saing dengan memanfaatkan advanced technology dan biscience

2) Jumlah varietas VUB yang adaptif

Varietas

3 1 1 1 1 400 450 500 550 600 2500

3) Tersedianya data dan informasi sumberdaya pertanian (lahan, air, iklim dan sumberdaya genetik)n IT

3) Jumlah Peta, Informasi sumberdaya pertanian

Peta / 1 1 1 1 1 500 550 600 650 700 3000

Paket Informasi

1 1 1 1 1

2. Diseminasi dan Intermediasi Hasil-Hasil Pengkajian

1). Tersedianya model pengembangan pertanian, kelembagaan, dan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian

Jumlah rekomendasi

Rekomendasi

1 1 1 1 1 300 350 400 450 500 2000

Jumlah model pengembangan inovasi pertanian

Model 2 2 2 2 2 1200 1300 1400 1500 1600 7000

2). Tersedia dan terdistribusinya produk inovasi pertanian (benih sumber, prototype, peta, data dan informasi) dan materi transfer teknologi

Jumlah inovasi teknologi diseminasi

Teknlogi

7 3 3 3 3 1200 1350 1500 1650 1800 7500

Jumlah produksi benih sumber

ton 207.29

50 50 50 50 500 550 600 650 700 3000

Page 94: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

88

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

3). Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung terujudnya lembaga litbang pertanian yang handal dan terkemuka serta meningkatkan HKI

Jumlah kerjasama

MOU 1 1 1 1 1 100 125 150 175 200 750

Jumlah Publikasi Buletin/ 2 3 3 3 2 200 375 450 525 400 1950

KTI jurnal, dan prosiding

2

3. Manajemen Satke

Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlahdokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana

dokumen

8 8 8 8 8

Jumlah dokumen peningkatan mutu manajemen satker

dokumen

2 2 2 2 2

Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya

orang 15 15 15 15 15

Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara baik

unit 1 1 1 1 1

Page 95: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

89

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara baik

unit 1 1 1 1 1

Jumlah website dan database yang ter-update secara berkelanjutan

bulan 12 12 12 12 12

Page 96: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

90

Page 97: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

91

Page 98: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

92

Page 99: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

93

Page 100: LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI …sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP BPTP NTB... · Instansi Pemerintah (LAKIP).Penyusunan laporan ini berpedoman padaSistim Akuntabilitas

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

Laporan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2017

94