laporan keselamatan laboratorium dan keterampilan lab

33
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KESELAMATAN KERJA DI DALAM LABORATORIUM KIMIA DAN KETERAMPILAN LABORATORIUM NAMA : SAMRIANI NIM : H31113008 GOL/KLP : H5 / 11 HARI/TANGGAL : SELASA / 01 OKTOBER 2013 ASISTEN : FEBBY KURNIANTI LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Upload: sinardesi

Post on 12-Apr-2016

880 views

Category:

Documents


112 download

DESCRIPTION

zxbvsfhnsdfn

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

KESELAMATAN KERJA DI DALAM LABORATORIUM KIMIA DAN

KETERAMPILAN LABORATORIUM

NAMA : SAMRIANI

NIM : H31113008

GOL/KLP : H5 / 11

HARI/TANGGAL : SELASA / 01 OKTOBER 2013

ASISTEN : FEBBY KURNIANTI

LABORATORIUM KIMIA DASAR

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium kimia merupakan tempat yang memiliki resiko bahaya tinggi

akan terjadinya kecelakaan terhadap bahan-bahan kimia. Hal ini bisa di sebabkan

oleh perilaku ceroboh dan kurangnya pengetahuan mengenai karakteristik zat-zat

kimia dan prosedur percobaan yang akan dilakukan serta penggunaan alat-alat

keselamatan kerja yang tidak maksimal. Kehati-hatian dan tidak terburu-buru

adalah syarat penting yang perlu dimiliki seseorang yang bekerja dalam

laboratorium. Hal ini disampaikan bukan untuk menakut-nakuti seseorang, namun

untuk mengingatkan kita agar selalu waspada bila sedang bekerja di dalamnya.

Sebagai mahasiswa baru sekaligus praktikan baru di laboratorium kimia

tentunya banyak hal yang perlu diketahui sebelum melaksanakan aktivitas

praktikum di laboratorium kimia, seperti pengenalan alat dan bahan praktikum,

simbol bahaya zat kimia dan sebagainya. Oleh sebab itu laporan ini dibuat agar

praktikan-praktikan baru di laboratorium kimia dapat bekerja dengan aman dan

nyaman.

Setiap pekerjaan memiliki resiko tersendiri, begitu juga dengan pekerjaan

di dalam laboratorium kimia, yang dapat membahayakan keselamatan dan

kesehatan kita. Tingkat risiko tersebut ada yang kecil, ada juga yang besar.

Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan

agar di dalam kegiatan di laboratorium terhindar dari kecelakaan sekecil apapun.

Sehubungan dengan kemungkinan timbul bahaya-bahaya di dalam kegiatan

laboratorium, maka kita perlu mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh benda

atau barang yang ada di laboratorium. Di samping itu kita perlu usaha-usaha apa

yang dapat dilakukan, untuk mencegah timbulnya bahaya akibat kerja di

laboratorium.

Selain mengetahui bahaya akan benda-benda atau barang-barang yang ada

di laboratorium, kita harus mengetahui aturan-aturan atau tata tertib, yang juga

berfungsi untuk menghindari kecelakaan kerja dan mendukung tercapainya tujuan

laboratorium.Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara

cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di

laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal

tersebut perlu dijelaskan berulang ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan.

Keselamatan yang dimaksud termasuk orang yang ada disekitarnya.

Tak hanya itu pula, dibutuhkan keterampilan kerja dalam laboratorium,

karena pada umumnya keterampilan berkaitan, bahkan digunakan dalam sistem

larutan.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Adapun maksud dilakukannya percobaan ini adalah memberikan

pemahaman prinsip-prinsip keselamatan kerja, dengan memberikan pengenalan

terhadap simbol bahaya bahan kimia, beserta cara penanganannya, dan juga

memberikan pengenalan mengenai alat-alat keselamatan kerja di laboratorium

kimia, serta memberikan ajaran dalam memberikan perlakuan terhadap larutan.

1.2.2 Tujuan Percobaan

1. Memahami prinsip-prinsip keselamatan kerja di Laboratorium Kimia

2. Mengenal simbol bahaya bahan kimia dan cara penanganannya

3. Mengenal alat-alat keselamatan kerja di laboratorium kimia dan

mengetahui fungsi masing-masing

4. Mengenal peralatan yang umum digunakan di Laboratorium Kimia dan

cara menggunakannya

5. Mempelajari cara membuat larutan dalam air untuk zat kimia padat dan

cair

6. Mempelajari cara menimbang bahan kimia dan menyaring padatan

daricampuran heterogen.

1.3 Prinsip Percobaan

1. Memahami prosedur lebih cermat untuk percobaan yang mengandung

resiko dibanding yang percobaan dengan resiko rendah dan mengetahui

tahapan percobaan untuk mengurangi resiko

2. Mengetahui bahaya bahan-bahan kimia yang digunakan

3. Tidak mencantumkan tugas atau pekerjaan yang beresiko tinggi

4. Menggunakan alat keselamatan kerja ketika sedang bekerja

5. Membangkitkan kesadaran keselamtan kerja setiap saat

6. Memahami bahwa pekeerjaan berkaitan dengan keselamatan dapat

berpotensi bahaya bilamanaa dilakukan tidak sesuai dengan prosedur

7. Semua pendekatan di atas menggunakan akal sehat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bekerja di laboratorium kimia selalu berhadapan dengan kemungkinan

resiko dari bahan kimia berbahaya atau kecelakaan mekanis. Peluang terjadinya

resiko apabila berhadapan dengan lingkungan, peralatan dan prosedur yang baru

dan tidak familiar.(Penuntun praktikum,2013)

Oleh karena itu, selama melakukan percobaan, kita dituntut untuk selalu

waspada, khususnya ketika menggunakan bahan kimia berbahaya. Wadah bahan

kimia harus selalu mencantumkan simbol peringatan yang menunjukkan tindakan

pencegahan yang dibutuhkan ketika menanganinya. Zat kimia berbahaya biasanya

di beri simbol tertentu sebagai tanda peringatan. (penuntun praktikum, 2013)

1. Keselamatan kerja

keselamatan kerja merupakan suatu rangkaian usaha untuk menciptakan

suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang berkerja di

perusahaan yang bersangkutan. (Suma’mur, 2001)

mengemukakan keselamatan kerja adalah suatu keadaan dalam lingkungan

/tempat kerja yang dapat menjamin secara maksimal keselamatan serta kesehatan

orang–orang. (Moenir, 1993)

keselamatan dan kesehatan kerja menyangkut semua unsur yang terkait

didalam aktifitas kerja yang menyangkut subyek (orang yang melakukan

pekerjaan), objek (material) yaitu benda – benda atau barang – barang yang

dikerjakan, alat – alat yang dipergunakan dalam bekerja serta menyangkut

lingkungannya. Daerah/ditempat tersebut, baik orang tersebut pegai maupun

bukan pegawai or ganisasi kerja itu. (H.A.Taslimin, 1993)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah keselamatan yang berkaitan

dengan hubungan tenaga kerja dengan peralatan kerja, bahan dan proses

pengolahannya, landasan tempat kerja dan cara – cara melakukan pekerjaan

tersebut. (Dainur, 1993)

Saat bekerja di laboratorium, selain menjaga keselamatan diri, kita juga

memperlakukan alat dan bahan secara aman. Hal ini di maksudkan untuk

menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, yang bisa membahayakan diri kita.

Oleh karena itu, perlu diketahui cara yang benar dalam memperlakukan alat dan

bahan yang dipakai dalam laboratorium.(Roberto,2013)

2. Unsur keselamatan kerja

Untuk dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam bekerja

diperlukan adanya unsur – unsur dan prinsip – prinsip keselamatan dan kesehatan

kerja. Adapun unsur –unsur keselamatan dan kesehatan kerja menurut Sutrisno

dan Kusmawan Ruswandi (2007:5) antara lain adalah :

1) Adanya APD (Alat Pelindung Diri) di tempat kerja

2) Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya10

3) Adanya peraturan pembagiaan tugas dan tanggungjawab

4) Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat – syarat

lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril daridebu,kotoran, asap rokok,

uap gas, radiasi, getaran mesin danperalatan, kebisingan, tempat kerja aman

dari arus listrik, lampupenerangan cukup memedai, ventilasi dan sirkulasi

udaraseimbang, adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan.

5) Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja

6) Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja

7) Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja

3. Tujuan keselamatan kerja

Tujuan Keselamatan adalah (Ernawati, 2008) :

a. Melindungi para siswa dari kemungkinan – kemungkinan buruk yang

mungkin terjadi akibat kecerobohan siswa.

b. Memelihara kesehatan para siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang

optimal.

c. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja

d. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit – penyakit lain yang

ditimbulkan oleh sesame pekerja.

e. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.

f. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja

g. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

h. Berdasarkan tujuan dan syarat keselamatan kerja diatas, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa salah satu upaya yang dapat ditempuh agar

keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah dapatterlaksana dengan baik

adalah dengan menghilangkan sumber bahaya melalui identifikasi bahaya dan

mendeskripsikan upaya penanganan bahaya sehingga dapat tercipta suasana

kerja yang aman dan kondusifbagi mahasiswa serta dapat tercapai kecelakaan

kerja nol (zero accident).

Di bawah ini akan di tunjukkan alat-alat yang biasa digunakan untuk

laboratorium antara lain(Roberto,2013) :

1) Gelas beker untuk mereaksikan dan menyimpan zat kimia.

2) Labu alas bulat untuk menyimpan zat-zat kimia, membuat atau mengencerkan

larutan dengan tingkat ketelitian tinggi.

3) Erlenmeyer untuk mereaksikan zat-zat kimia dan membuat larutan..

4) Pembakar Bunsen untuk mereaksikan zat kimia dengan pemansan

5) Tabung reaksi untuk mereaksikan zat-zat kimia dengan tingkat ketelitian yang

tinggi.

6) Gelas ukur untuk mengukur volume larutan.

7) Kondensor untuk destilasi larutan

8) Mortar dan alu untuk menghancurkan zat kimia padat

9) Rak tabung reaksi untuk menyimpan tabung reaksi

10) Filler (karet pengisap) untuk mengisap larutan dri botol larutan

11) Penjepit untuk menjepit tabung reaksi

12) Pengaduk Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan

mapun ketika reaksi sementara berlangsung.

13) Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

14) Kawat kasa Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu

pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen

15) Pipet tetes untuk memindahkan/mengambil/meneteskan zat kimia yang cair

dalam jumlah kecil

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel Pengamatan

Kegiatan 1

a. Pengenalan bahan kimia berbahaya beserta simbol yang dimiliki

No Nama Bahan

Kimia

Keterangan Label Simbol

1 Asam Asetat CH3COOH/R=10-35,

S=23-25-45/ M=60,09,

1l=1,05kg

2 Asam Formiat CHOOH/ R=11, S=7-

16 / M=60,1, 1l= 0,78

kg

3 Amonium

Hidroksida

NH4OH

4 Amoniak NH3/ R=34-37, S=7-

26/M=17,03, 1l=0,91 kg

5 Metanol CH3OH/R=11-23/25,

S=7-16-24-45/M=119,3

8, 1l=1,47 kg

6 Karbon

Tetraklorida

CCL4/R=26/27-40,S=2-

36/37/ M=153,82,

1l=1,59 kg

7 Asam Klorida HCL/R=34-37, S=2-26/

M=36,46 1l=1,16 kg

8 Etanol C2H5OH/R=11 , S=7-16

/M=46,07 1l=0,79 kg

9 Kloroform CHCl3/ R=22-38-40,

S=2-36/37 M=119,38

1l=0,796 kg

10 Aseton CH3COCH3/R=11-36-

66-67 S=9-16-26

1l=0,79kg

b. Pengenalan alat-ala keselamatan kerja dalam laboratoriumt

No Nama Alat Fungsi

1 Jas Praktikum Mencegah/melindungi dari percikan zat kimia. Untuk

mencegah kotornya pakaian

2 Kacamata google Melindungi mata dari percikan dan radiasi zat kimia

3 Masker Melindungi dari gas yang kemungkinan terhirup

4 Sarung Tangan Melindungi kulit tangan dari zat kimia yang tidak

boleh kontak lansung dengan kulit

5 Sepatu Tertutup Melindungi daerah bawah tubuh (kaki) dan zat kimia

6 Kaos kaki Melindungi intan kulit terhadap zat berbahaya

7 Baju kemeja

panjang

Meminimalkan terjadinya iritasi atau luka akibat zat

kimia

8 Rok/celana panjang Melindungi tubuh dari percikan zat kimia

9 Pelindung muka Untuk melindungi muka dari bagian mudah meledak

dan berbahaya

10 Kontak P3K Sebagai alat untuk melakukan pertolongan pertama

terjadi kecelakaan kerja

4.2 Pembahasan

Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan,

penelitian,pelayanan, serta uji mutu atau quality control. Berbagai jenis

laboratorium kimia telahbanyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan

SMK), perguruan tinggi, industri danjasa serta lembaga penelitian dan

pengembangan. Karena perbedaan fungsi dankegunaannya, dengan sendirinya

berbeda pula dalam desain, fasilitas, teknik, danpenggunaan bahan. Walaupun

demikian, apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja,laboratorium-

laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai

akibatpenggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya.

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para

penggunanya. Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal, dari sakit

maupun gangguan kesehatan. Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang

dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efisien, bebas dari rasa khawatir akan

kecelakaan dan keracunan. Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan

apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri.

Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para pengguna,

maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya.

Ini adalah tanggung jawab moral dalam keselamatan kerja yang

memegang peranan penting dalam pencegahan kecelakaan. Selain itu, disiplin

setiap individu terhadap peraturan juga memberikan andil besar dalam

keselamatan kerja. Kedua faktor penting tersebutbergantung pada faktor

manusianya, yang ternyata merupakan sumber terbesar kecelakaandi dalam

laboratorium.

Selain itu, perlunya pemeliharaan dan penyimpanan alat-alat laboratorium.

pemeliharaan di sini bukan berarti alat disimpan dengan baik sehingga

alatnyaselalu utuh, akan tetapi alat tetap dipergunakan dan agar tahan lama,

tentunya perludilakukan perawatan sehingga alat-alat tersebut tahan lama atau

awet. Jadi yang dimaksuddengan pemeliharaan atau perawatan alat-alat atau

menjaga keselamatan alat adalah:

menyimpan pada tempat yang aman

perawatan termasuk menjaga kebersihan

penyusunan, penyimpanan alat-alat yang berbentuk set

menghindari pengaruh luar/lingkungan terhadap alat.

Aturan umum ketika berada dalam laboratorium :

Orang yang tak berkepintingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah

hal yang tidak diinginkan.

Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi mengenai

bahaya bahan kimia, alat alat dan cara pemakaiannya.

Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk

memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.

Harus tau cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, eye shower,

respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.

Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat

(P3K).

Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan

saja.

Dilarang makan minum dan merokok di lab, bhal ini berlaku juga untuk

laboran dan kepala Laboratorium.

Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di

laboratorium.

Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan benda lain dari atas

meja kerja.

Aturan dasar dalam laboratorium :

Bersihkan tempat kimia secepatnya.

Tidak boleh makan atau minum.

Tidak boleh merokok.

Dilarang berlari.

Dilarang menggulung lengan baju.

Peralatan pelindung harus selalu dipakai setiap individuselama di

laboratorium.

Selalu menggunakan pippette filter dan hindari kontak langsung dengan kulit.

Jika listrik padam, air pendinginan dan aliran listrik cadangan harus

dipastikan tersedia.

Selalu isi buret di bawah level mata.

Selalu perhatikan kategori bahaya kimia yang dipakai.

Pembuangan Limbah

Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu

perlu penanganan khusus :

o Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .

o Buang pada tempat yang disediakan

o Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.

o Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.

o Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang ,dg

pengenceran air yang cukup banyak.

o Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.

o Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan

diberi label yang jelas.

Simbol-simbol bahan kimia berbahaya

1) HARMFUL

Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir,

mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.

Misal NaOH, C6H5OH, Cl2.

2) TOXIC

Bahan kimia bersifat racun,  dapat menyebabkan kematian atau sakit yang

serius bila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau

debu, atau penyerapan melalui kulit. Misal CCl4, H2S, C6H6

3) CORROSIVE

Bahan kimia bersifat korosif,  dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan

iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Misal

H2SO4, HNO3,HCl

4) FLAMMABLE

Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar

dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api. Misal

C2H5OC2H5, CS2, C2H2

5) EXPLOSIVE

Bahan kimia bersifat dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga

api, guncangan atau gesekan. Misal KClO3, NH4NO3, C6H2(NO2)3CH3

6) OXIDISING

Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan

menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll.

Misal KMnO4, H2O2, K2Cr2O7.

7) DANGEROUS FOR ENVIRONTMEN

Bahan kimia bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam

lingkungan kehidupan. Misal AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2

Keterampilan Dalam Laboratorium

Laboratorium kimia identik dengan bahan kimia dan peralatan kelas.

Bahan kimia laboratorium dapat ditemukaan sebagai zat padat dan cair,

sedangkan sebagai gas biasanya terbatas. Bahan kimia di laboratorium biasanya

tersedia sebagai bahan murni atau sebagai larutan, seperti NaCl, H2SO4, CHCl3,

HCl, Etanol dan sebagainya. Peralatan gelas umumnya digunakan sebagai wadah

reaksi, gelas piala, gelas ukur, erlenmyer, labu takar, labu alas bulat, pipet tetes,

pipet ukur, corong pisah, corong penyaringan, kondensor refluks, dan sebagainya.

Di samping itu, peralatan bukan gelas yang sangat penting di laboratorium kimia

seperti timbangan, pompa vakum, alat pemanas, mesin pengaduk dan sebagainya.

Percobaan atau penelitian di laboratorium kimia pada umumnya dalam

sistem larutan, sehingga pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan larutan

bahan kimia mutlak diperlukan. Sehingga tidak tejadi kesalahan dalam

penggunaan bahan kimia dan mengurangi sekaligus mencegah terjadinya

kecelakaaan kerja.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:

1. Kecelakaan kerja harus dan dapat dicegah

2. Bekerjalah di dalam lemari asam yang ventilisasinya berfungsi dengan baik

3. Lemari asam bukan tempat penyimpanan bahan kimia

4. Tidak membuang zat kimia keseluruh pembuangan air

5. Perlengkapan keselamatan kerja disediakan dan dicek rutin

6. Atur Training Internal penggunaan keselamatan kerja

7. Sediakan selalu juga sosialisasikan isi MSDS

8. Dalam praktikum diperlukan pengetahuan dan keterampilan berkaitan larutan

bahan kimia. Sehingga tidak tejadi kesalahan dalam penggunaan bahan kimia

dan mengurangi sekaligus mencegah terjadinya kecelakaaankerja.

5.2 Saran

Untuk praktikum selanjutnya yaitu pada saat kita akan melakukan

praktikum, sebaiknya kita terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana kesehatan

dan keselamatan kerja di laboratorium, agar kita dapat melaksanakan praktikum

dengan aman dan lancar, dan bahan-bahan kimia yang kita gunakan untuk

praktikum tidak memberikan resik/hal-hal yang tidak di inginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Basri, Nur, Djabal.2013. Jurnal Kegiatan Praktikum Kimia Dasar. Kordinator

Praktikum: Makassar

Basri, N. D., 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Kordinator Praktikum:

Makassar

Enviromental Health and safety. 2011. Laboratory Safety Manual. Website:

www.ehs.iastate.edu. diakses pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2013,

pukuk 15.26 WITA.

Industrial Accident Prevention Association.2008.Laboratory Safety. Website:

www.iapa.ca. diakses pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2013, pukul 21.33

WITA

Koordinator praktikum.2013.Kimia Dasar. Makassar : UPT-MKU.

Roberto, Andas. 2013. Keselamatan Kerja di Laboratorium.

Suma’mur. 1994. Kesehatan Kerja. Jakarta: Widya Medika

Sumber lain :

www.google.com/gambar. Diakses pada hari kamis, tanggal 03 Oktober 2013,

pukul 19.35 pm

HALAMAN PENGESAHAN

Makassar, 08 Oktober 2013

Asisten, Praktikan,

FEBBY KURNIANTI SAMRIANI

H31110257 H31113008