keterampilan proses

29
1 Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi sejumlah potensi agar dapat melaksanakan perannya sebagai Abdillah dan khalifatullah di muka bumi. Potensi yang paling menonjol adalah diberikannya akal pikiran dan pancaindra sehingga manusia mampu merencanakan dan melaksanakan sejumlah penyelidikan ilmiah. Para saintis mempelajari gejala IPA. termasuk biologi melalui proses dan sikap ilmiah tertentu. Proses itu misalnya melalui eksperimen, sedangkan sikap ilmiah misalnya objektif dan jujur pada saat sedang mengumpulkan dan menganalisis data. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah itu, saintis memperoleh penemuan-penemuan yang dapat berupa fakta atau teori dan penemuan itulah yang disebut produk IPA. Dengan demikian secara garis besar komponen IPA terdiri atas tiga yaitu (i) proses ilmiah atau keterampilan proses, (ii) sikap ilmiah, dan (iii) produk ilmiah). Dengan demikian metode ilmiah atau kerja ilmiah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mempelajari IPA. Pembelajaran IPA terbatas pada produk atau fakta, konsep dan teori saja belum lengkap, karena baru menyentuh salah satu komponennya saja. Keterampilan proses dasar merupakan fundasi untuk melatih keterampilan proses terpadu yang lebih kompleks. Ada enam keterampilan proses dasar yaitu pengamatan, pengukuran, klasifikasi, komunikasi, prediksi dan inferensi. Keterampilan proses terpadu khususnya diperlukan apabila seseorang melakukan eksperimen

Upload: adnanunm3177

Post on 14-Jun-2015

4.635 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

keterampilan proses (kerja ilmiah)

TRANSCRIPT

Page 1: KETERAMPILAN PROSES

1

�������������� � �

������������ ����������

��������� � ���

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi

sejumlah potensi agar dapat melaksanakan perannya sebagai Abdillah

dan khalifatullah di muka bumi. Potensi yang paling menonjol adalah

diberikannya akal pikiran dan pancaindra sehingga manusia mampu

merencanakan dan melaksanakan sejumlah penyelidikan ilmiah.

Para saintis mempelajari gejala IPA. termasuk biologi melalui

proses dan sikap ilmiah tertentu. Proses itu misalnya melalui

eksperimen, sedangkan sikap ilmiah misalnya objektif dan jujur pada

saat sedang mengumpulkan dan menganalisis data. Dengan

menggunakan proses dan sikap ilmiah itu, saintis memperoleh

penemuan-penemuan yang dapat berupa fakta atau teori dan

penemuan itulah yang disebut produk IPA. Dengan demikian secara

garis besar komponen IPA terdiri atas tiga yaitu (i) proses ilmiah atau

keterampilan proses, (ii) sikap ilmiah, dan (iii) produk ilmiah).

Dengan demikian metode ilmiah atau kerja ilmiah merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dalam mempelajari IPA. Pembelajaran IPA

terbatas pada produk atau fakta, konsep dan teori saja belum

lengkap, karena baru menyentuh salah satu komponennya saja.

Keterampilan proses dasar merupakan fundasi untuk melatih

keterampilan proses terpadu yang lebih kompleks. Ada enam

keterampilan proses dasar yaitu pengamatan, pengukuran, klasifikasi,

komunikasi, prediksi dan inferensi. Keterampilan proses terpadu

khususnya diperlukan apabila seseorang melakukan eksperimen

Page 2: KETERAMPILAN PROSES

2

untuk memecahkan masalah. Keterampilan proses terpadu terdiri

atas identifikasi variabel, pengontrolan variabel, interpretasi data,

perumusan hipotesis, perumusan definisi operasional variabel,

perencanaan dan pelaksanaan eksperimen.

Sains merupakan hasil usaha manusia untuk mengkatego-

risasikan, mengkorelasikan dan menerangkan pengamatan-

pengamatannya tentang lingkungan fisik dan biologinya. Tiap

konsep harus dianggap sebagai pernyataan sementara, yang berguna

dalam arti dapat meramalkan kejadian-kejadian di masa depan,

menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut, sambil

memberikan arah untuk membuat pengamatan-pengamatan yang

lebih banyak. Usaha-usaha tersebut dilakukan dengan sikap ilmiah

yang tinggi (objektif, sistematis, kritis, analitis, tekun, dan disiplin)

dan pada akhirnya melahirkan ilmu pengetahuan baru (produk

Ilmiah).

�����������������

Proses ilmiah merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari

IPA, termasuk biologi. Objek kajian IPA adalah alam semesta yang

mampu dindra oleh panca indra, sebab itu kajian IPA bersifat konkrit.

misalnya ketika mempelajari konsep serangga seharusnya dipelajari

secara langsung pada objeknya. Konsep serangga merupakan konsep

abstrak, tetapi objeknya konkrit seperti kupu-kupu, semut, dan

belalang. Dari pengamatan visual terhadap bagian-bagian tubuh

serangga, diharapkan orang yang mempelajarinya menemukan

keteraturan berupa kesamaan ciri-ciri tertentu sehingga semua jenis

hewan yang diamati dapat dimasukkan sebagai serangga. Contoh

Page 3: KETERAMPILAN PROSES

3

lain adalah pada saat mempelajari konsep tentang hidup dan ciri-ciri

makhluk hidup. Untuk memahaminya diperlukan kegiatan-kegiatan

berupa pengamatan atau percobaan dan menganalisis hasil

percobaannya.

Tujuan mata pelajaran IPA dicapai oleh peserta didik melalui

berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk

proses inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri

ilmiah bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting

kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA menekankan

pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui

penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap

ilmiah.

Pengembangan keterampilan proses siswa dapat dilatihkan

melalui suatu kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan

keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses adalah proses

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan teori-teori

dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri.

Siswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan-

kegiatan ilmiah seperti yang dikerjakan para ilmuwan, tetapi

pendekatan keterampilan proses tidak bermaksud menjadikan setiap

siswa menjadi ilmuwan. Pembelajaran dengan pendekatan

keterampilan proses dilaksanakan dengan maksud karena IPA

merupakan alat yang potensial untuk membantu mengembangkan

kepribadian siswa. Kepribadian yang berkembang merupakan

prasyarat untuk melangkah ke profesi apapun yang diminati siswa

Page 4: KETERAMPILAN PROSES

4

1. Observasi (Pengamatan)

Pengamatan merupakan proses paling dasar dari IPA.

Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan panca indera,

yaitu indera penglihat, indera peraba, indera pengecap, indera

pembau, dan indera pendengar. Pengamatan dimaksudkan untuk

memperoleh informasi tentang objek-objek dan gejala-gejala alam,

misalnya mengamati jenis-jenis hewan atau tumbuhan di suatu

habitat tertentu. Pengamatan hendaknya dilakukan dengan terencana

dan sistematis, dan bukan secara kebetulan. Selama pengamatan

berlangsung diusahakan mengamati keadaan yang wajar dan yang

sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi,

mengatur atau memanipulasinya.

Pengamatan hendaknya dilakukan menurut kenyataan,

melukiskannya dengan kata-kata secara cermat dan tepat terhadap

objek atau gejala yang diamati, mencatatnya dan kemudian

mengolahnya. Dalam IPA Biologi, banyak hal yang dapat kita amati,

misalnya mengamati bentuk-bentuk morfologi daun, mengamati

bentuk kaki pada unggas, mengamati jumlah perhiasan bunga pada

sebuah bunga atau mengamati saling ketergantungan makhluk hidup

dalam sebuah ekosistem. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan

dalam melakukan suatu pengamatan, yaitu:

o Harus diketahui kapan dan dimana pengamatan itu dilakukan,

misalnya apakah pengamatan itu hanya dilakukan pada waktu

dan tempat tertentu saja atau apakah keadaan lingkungannya

sama atau berbeda.

Page 5: KETERAMPILAN PROSES

5

o Harus ditentukan objek yang diamati, misalnya mengamati

bentuk morfologi daun, mengamati jumlah daun, mengamati

bentuk kaki pada unggas.

o Harus diketahui secara jelas data apa yang harus dikumpulkan

dan relevan dengan tujuan pengamatan.

o Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data

pengamatan, misalnya untuk mengamati data tinggi tanaman

digunakan mistar atau meteran.

o Harus diketahui tentang cara mencatat hasil pengamatan

Bentuk, warna dan ukuran dapat dibedakan dengan

menggunakan indera penglihat, tekstur dengan indera peraba, bau

dengan indera pembau, suara dengan indera pendengar, rasa manis,

pahit, asin dan asam dengan indera pengecap. Pengamatan yang

dilakukan hanya dengan menggunakan indera tanpa mengacu kepada

satuan pengukuran baku tertentu disebut pengamatan kualitatif, dan

datanya adalah data kualitatif. Pengamatan yang dilakukan dengan

menggunakan alat ukur yang mengacu kepada satuan pengukuran

baku tertentu disebut pengamatan kuantitatif, dan datanya berupa

data kuantitatif. Beberapa alat bantu yang dapat digunakan pada saat

melakukan pengamatan antara lain mikroskop, meteran, mistar,

termometer, higrometer, dan necara.

Page 6: KETERAMPILAN PROSES

6

Gambar 1. Pengamatan dengan mikroskop

Hasil pengamatan dapat dibuat dalam bentuk gambar, bagan,

tabel dan grafik. Beberapa perilaku yang dapat dikerjakan pada saat

pengamatan, yaitu:

o Penggunaan indera-indera, bukan hanya penglihatan.

o Pengorganisasian objek-objek menurut satu sifat tertentu.

o Pengidentifikasian banyak sifat.

o Pengidentifikasian perubahan-perubahan dalam suatu objek.

o Melakukan pengamatan kuantitatif (Contoh “ 5 kilogram”

bukan berat)

o Melakukan pengamatan kualitatif (Contoh: “Baunya seperti

susu asam”, bukan berbau).

Agar hasil pengamatan dapat dikomunikasikan secara efektif,

maka dalam mendeskripsi sifat dari suatu objek hendaknya memilih

sifat-sifat yang sesuai sehingga objek tersebut, dapat diidentifikasi

dan dikomunikasikan tanpa ada keraguan. Ada empat panduan yang

dapat dilakukan untuk mendeskripsi suatu objek secara efektif, yaitu:

o Deskripsikanlah hanya apa yang dapat diamati

Page 7: KETERAMPILAN PROSES

7

o Buatlah deskripsi yang singkat

o Gunakanlah bahasa yang tepat dan akurat

o Hanya menuliskan deskripsi hasil pengamatan, dan bukan

inferensi atas hasil pengamatan.

Contoh hasil pengamatan dalam bentuk tabel

Tabel 1. Berat (g) biji jagung setelah direndam di dalam air.

No Waktu (menit) Berat (g)

1 5 1,00

2 10 1,25

3 15 1,50

Contoh hasil pengamatan dalam bentuk gambar

Gambar 2. Sel-sel epidermis bawang merah.

Contoh hasil pengamatan dalam bentuk bagan

Page 8: KETERAMPILAN PROSES

8

Gambar 3. Siklus hidup kupu-kupu

Contoh hasil pengamatan dalam bentuk grafik

��

��

��

��

� ���

�� ���

�� ���

� ���

�� ���

�� ���

�����������������

� �� �

Gambar 4. Tinggi tanaman jagung

2. Inferensi

Page 9: KETERAMPILAN PROSES

9

Inferensi merupakan pernyataan yang didasarkan atas

berbagai informasi atau fakta. Para ilmuan melakukan inferensi

berdasarkan hasil observasi. Inferensi adalah sebuah pernyataan

yang dibuat berdasarkan fakta hasil observasi. Seseorang dikatakan

mampu melakukan inferensi bila ia dapat :

o Membedakan antara observasi dan inferensi

o Melakukan inferensi berdasarkan hasil observasi.

Penginferensian yaitu penggunaan apa yang Anda amati

untuk menjelaskan sesuatu yang telah terjadi. Penginfrensian

berlangsung melampaui suatu pengamatan untuk menafsirkan apa

yang telah diamati. Sebagai contoh, anda melihat suatu tumbuhan

yang daunnya terpotong-potong dan di dekat tumbuhan tersebut

terdapat jejak dan tahi kambing. Suatu inferensi yang mungkin

diajukan, yaitu tumbuhan tersebut dimakan oleh kambing. Beberapa

prilaku yang dapat dikerjakan pada saat penginferensian, yaitu:

o Mengkaitkan pengamatan dengan pengalaman atau

pengetahuan terdahulu.

o Mengajukan penjelasan-penjelasan untuk pengematan- peng-

amatan.

Inferensi apakah yang dapat anda kemukakan bila Anda

mengamati sebuah tanaman di dalam sebuah pot yang daunnya

robek-robek dan tampilan keseluruhannya kerdil ?

Tabel 2. Hasil pengamatan dan inferensinya.

Pengamatan Infrensi Sebuah tanaman tumbuh pada sebuah pot yang berisi tanah yang kering

Tanaman tersebut jarang disiram

Daun tumbuhan robek Daun tumbuhan tersebut dimakan ulat

Tumbuhan tersebut kerdil Tanaman tersebut tidak dirawat

Page 10: KETERAMPILAN PROSES

10

dengan baik

Suatu inferensi adalah suatu kesimpulan tentang apa yang

diamati. Suatu inferensi juga merupakan suatu upaya untuk

menjelaskan dan menginterpretasikan pengamatan-pengamatan atau

mengatakan apa penyebab dari apa yang Anda amati. Pada saat

membuat suatu inferensi, pastikan untuk menggunakan data dan

pengamatan yang benar. Analisis seluruh data yang telah anda

kumpulkan. Kemudian berdasarkan pada segala sesuatu yang anda

ketahui, tariklah kesimpulan tentang apa yang telah Anda amati.

Apabila mungkin, selidiki lebih jauh untuk menegaskan kebenaran

inferensi Anda.

Apabila para ilmuwan tidak yakin atas suatu sebab dari suatu

kejadian tertentu, mereka merencanakan eksperimen untuk

menentukan apa penyebab kejadian itu. Meskipun Anda telah

membuat suatu kesimpulan logis, anda harus melakukan suatu

penyelidikan atau eksperimen untuk memastikan penyebab dari

sesuatu yang Anda amati. Cobalah kalian memperhatikan

gambar berikut ini. Diskusikanlah dengan teman-

teman kalian !

Gambar 4. Seseorang di tengah-tengah hamparan buah jeruk

Page 11: KETERAMPILAN PROSES

11

Kita misalkan wanita pada gambar tersebut bernama ibu Rini.

Kalian diminta untum memberi tanda “O “ jika pendapat bahwa

pernyataan berikut adalah observasi, dan “I” bila pernyataan

merupakan inferensi.

o Ibu Rini memegang jeruk ( )

o Ibu Rini pemilik Jeruk ( )

o Ibu Rini menghitung jeruk ( )

o Ibu Rini akan menimbang jeruk ( )

o Di tempat itu terdapat sebuah timbangan ( )

o Ibu Rini memisahkan jeruk yang baik dengan yang kurang

baik ( )

o Kulit jeruk berwarna kuning ( )

o Sebahagian jeruk terletak di lantai ( )

o Sebahagian jeruk dimasukkan di dalam karung ( )

Jawaban yang benar adalah :

o Ibu Rini memegang jeruk (Observasi), pada gambar tampak

ibu Rini memegang jeruk.

o Ibu Rini pemilik jeruk (Inferensi), pada gambar tidak ada

keterangan yang menunjukkan bahwa ibu Rini Pemilik Jeruk.

Pernyataan bahwa ibu Rini pemilik jeruk merupakan inferensi

dari gambar dimana ibu Rini ada di tempat jeruk tersebut, dan

tidak ada orang lain selain dia.

o Ibu Rini menghitung jeruk (inferensi), pada gambar tidak ada

keterangan atau fakta yang menunjukkan bahwa ibu Rini

menghitung jeruk.

o Di tempat tersebut terdapat sebuah timbangan (observasi),

pada gambar terlihat ada sebuah timbangan yang tergantung.

Page 12: KETERAMPILAN PROSES

12

o Ibu Rini akan menimbang jeruk (inferensi), pada gambar

tidak ada keterangan atau fakta yang menunjukkan bahwa ibu

Rini akan menimbang jeruk.

o Ibu Rini memisahkan jeruk yang baik dengan yang kurang

baik (inferensi), pada gambar tidak ada keterangan atau fakta

yang menunjukkan bahwa ibu Rini akan menimbang jeruk.

o Kulit jeruk berwarna kuning (observasi), pada gambar terlihat

bahwa kulit jeruk berwarna kuning.

o Sebahagian jeruk ada di dalam karung (inferensi), pada

gambar isi karung tidak kelihatan.

Selanjutnya cobalah kalian memperhatikan gambar berikut ini

A B C

Gambar 5. Jejak dua Buah Binatang

Sebelum kalian menuliskan inferensinya, kalian terlebih

dahulu harus mengidentifikasi fakta hasil observasi. Untuk itu kalian

diminta mengisi tabel berikut ini !

Page 13: KETERAMPILAN PROSES

13

Tabel 3. Fakta dan Inferensinya

Bagian Fakta Hasil Observasi Inferensi A 1……………………………

……………………………. …………………………..

1…………………………… ……………………………. …………………………..

2…………………………… ……………………………. …………………………..

2…………………………… ……………………………. …………………………..

3…………………………… ……………………………. …………………………..

3…………………………… ……………………………. …………………………..

B 1…………………………… ……………………………. …………………………..

1…………………………… ……………………………. …………………………..

2…………………………… ……………………………. …………………………..

3…………………………… ……………………………. …………………………..

3…………………………… ……………………………. …………………………..

3…………………………… ……………………………. …………………………..

C 1…………………………… ……………………………. …………………………..

1…………………………… ……………………………. …………………………..

2…………………………… ……………………………. …………………………..

2…………………………… ……………………………. …………………………..

3…………………………… ……………………………. …………………………..

3…………………………… ……………………………. …………………………..

Tabel 4. Jawaban yang benar adalah

Bagian Fakta Hasil Observasi Inferensi

Page 14: KETERAMPILAN PROSES

14

A 1. Jejak yang satu lebih besar dari jejak yang lain

1. Salah satu binatang lebih besar dari pada yang lain

2. Jejak yang kecil dan besar menuju ke arah yang sama

2.Kedua binatang berjalan menuju tempat yang sama.

3. Jejak yang besar semakin jarang

3. Binatang yang besar berlari.

B 1. Semua jejak berkumpuldi satu tempat

Kedua bianatang bertemu di satu tempat

2. Kedua jejak bercampur.

Kedua binatang berkelahi atau saling berdesakan

3. Jejak yang kecil semakin jarang

Binatang yang kecil berlari

C 1. Jejak yang kecil hilang

1. Binatang yang kecil dimakan oleh binatang yang besar.

2. Jejak yang besar semakin rapat

2. Binatang yang besar berjalan

3. Prediksi

Setelah kalian mempelajari tentang inferensi, sekarang mari

kita mempelajari apa itu prediksi. Prediksi adalah ramalan tentang

kejadian yang dapat diamati di waktu yang akan datang. Atau

pengajuan hasil-hasil yang mungkin dihasilkan dari suatu percobaan.

Beberapa perilaku pada saat melakukan prediksi, yaitu: (i)

penggunaan data dan pengamatan yang sesuai, (ii) penafsiran data

atau grafik, (iii) perumusan generalisasi tentang pola-pola, dan (iv)

pengujian kebenaran dari ramalan-ramalan yang sesuai. Prediksi

didasarkan atas observasi yang cermat, dan inferensi tentang

beberapa kejadian yang diobservasi. Prediksi dilakukan dengan

meramalkan apa yang terjadi di masa yang akan datang berdasarkan

data pada saat ini. Hal yang sangat penting untuk di ingat, yaitu:

Page 15: KETERAMPILAN PROSES

15

o Informasi yang diperoleh melalui indera dinamakan

observasi.

o Mengapa hal itu terjadi ? Dinamakan inferensi.

o Apa yang saya harapkan akan dapat diobservasi, dinamakan

prediksi.

Andaikan diperoleh data hasil pengamatan berupa (i)

mendung tebal di langit, (ii) sinar matahari tertutup awan, udara

terasa lembab, dan terdengar bunyi guruh,. Dengan data ini, mungkin

dibuat prediksi “sebentar lagi hujan akan turun”.

Prediksi dapat pula dilakukan berdasarkan tabel dan grafik.

Andaikan Anda melakukan suatu percobaan untuk mengetahui

hubungan antara dosis pemupukan dengan tinggi tanaman tomat

Andaikan data yang diperoleh dibuat dalam bentuk tabel dan grafik

sebagai berikut.

Tabel 5. Dosis pemupukan NPK pada tanaman tomat

Dosis NPK (g) Tinggi tanaman (cm)

5

10

15

20

25

10

20

30

40

50

Page 16: KETERAMPILAN PROSES

16

Gambar 6. Hubungan antara tinggi tanaman dengan dosis pupuk

Berdasarkan tabel 5 dan grafik di atas, dapat diprediksi

pertambahan tinggi tanaman dalam kaitannya dengan dosis

pemupukan pada waktu tertentu dengan menggunakan garis prediksi.

Suatu prediksi yang dibuat dari suatu tabel atau grafik yang terdapat

diantara dua hasil pengamatan atau dua titik pasangan data disebut

suatu interpolasi (misalnya 7 dan 15), sedangkan suatu prediksi yang

dibuat di luar batas hasil pengamatan atau titik pasangan data disebut

ekstrapolasi (misalnya 30 dan 60).

4. Penggolongan

Ada dua hal yang perlu dikuasai agar kalian memiliki

keterampilan dalam mengelompokkan suatu objek biologi, yaitu :

a. Mengidentifikasi dan memberi nama sifat yang dapat

diamati dari suatu himpunan objek yang dapat

digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasikan

anggota himpunan objek tersebut.

b. Menyusun klasifikasi satu tingkat, dua tingkat, dan

multi tingkat dari suatu himpunan objek, dan

menuliskan nama sifat yang dapat diamati dari objek

tersebut yang digunakan sebagai dasar untuk

mengklasifikasikan objek-objek tersebut.

Page 17: KETERAMPILAN PROSES

17

Ada tiga prinsip penting yang perlu dipahami dalam

melakukan klasifikasi, yaitu :

o Sistem klasifikasi dirancang sedemikian rupa sehingga

memiliki kegunaan.

o Sistem klasifikasi dapat diubah atau tidak tetap,

disesuaikan dengan kegunaannya.

o Setiap kelompok objek atau kejadian dapat

dikelompokkan ke dalam lebih dari satu cara sesuai

dengan kebutuhannya.

Pada saat melakukan klasifikasi biner (satu himpunan objek

dijadikan dua sub himpunan objek). Seluruh anggota himpunan

objek harus masuk ke dalam salah satu sub himpunan, dan kedua sub

himpunan itu terpisah

5. Bertanya

Bertanya merupakan aspek yang sangat penting dalam

kegiatan belajar. Pertanyaan yang baik dan sistematis dapat

meningkatkan partisipasi belajar, membangkitkan minat dan rasa

ingin tahu terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan,

mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif, sebab berpikir

pada hakekatnya adalah bertanya, menuntun proses berpikir sehingga

membantu dalam menemukan jawaban, dan membantu dalam

memusatkan perhatian terhadap masalah yang sedang di bahas.

Penerapan konsep atau prinsip pada dasarnya merupakan upaya yang

dilakukan untuk menjelaskan suatu peristiwa dengan menggunakan

infornmasi yang telah dimiliki., Sedangkan eksperimen didefinisikan

sebagai upaya sistematik yang direncanakan untuk menghasilkan data

untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis.

Page 18: KETERAMPILAN PROSES

18

Menurut jenisnya, pertanyaan dibedakan atas pertanyaan

pengetahuan, pertanyaan pemahaman, pertanyaan terapan, pertanyaan

analitis, pertanyaan sintesis, dan pertanyaan evaluasi. Perhatikan

kutipan di bawah ini:

“Pada tahun 1665, seorang Inggris, Robert Hooke (1635-1703),

mengamati sayatan tipis gabus botol dengan mikroskop yang amat

sederhana yang dibuatnya sendiri. Yang terlihat olehnya, adalah

struktur yang terdiri dari ruang-ruang kecil yang dinamakannya sel

(cellula, ruang kecil)”

Dari kutipan tersebut dapat dimunculkan pertanyaan:

o Apakah nama ruang-ruang kecil yang diamati oleh R. Hooke

pada sayatan tipis gabus ?

o Alat apa yang digunakan R. Hooke untuk mengamati sayatan

gabus ?

Ke dua pertanyaan tersebut hanya mengharapkan jawaban

yang sifatnya hafalan atau ingatan terhadap apa yang telah dipelajari.

Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan pengetahuan yang hanya

mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan terhadap

apa yang telah dipelajari siswa dan siswa hanya menggunakan proses

berpikir rendah. Kata-kata yang biasa dipakai antara lain, yaitu apa,

dimana, kapan, siapa, sebutkan, dan tunjukkan. Perhatikan grafik

berikut ini:

Gambar 7. Hubungan antara populasi harimau dan rusa

Page 19: KETERAMPILAN PROSES

19

Pertanyaan:

o Informasi apa yang dapat kamu peroleh dari grafik di atas ?

o Adakah hubungan antara besarnya populasi harimau dengan

populasi rusa pada grafik di atas ?

Kedua pertanyaan di atas menghendaki agar orang yang

menjawabnya mengorganisir informasi-informasi yang pernah

diterimanya dengan kata-katanya sendiri. Pengorganisasi isi

pertanyaan yang baik akan menyebabkan terjadinya proses mental

atau proses berpikir yang tinggi pada siswa. Pertanyaan tersebut

merupakan pertanyaan pemahaman. Pertanyaan-pertanyaan

pemahaman biasanya meminta seseorang untuk menginter-

pretasikan/membaca informasi yang dilukiskan dengan grafik atau

kurva, atau dengan jalan membandingan atau membedabedakan.

Kata-kata yang sering digunakan antara lain, yaitu jelaskan, uraikan

dengan kata-kata sendiri, dan bandingkan. Contoh lain: “ Jelaskan 4

perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan ! “Perhatikan

pernyataan berikut ini !

“Hidup merupakan sesuatu yang tidak terdifinisikan, namun

hidup dapat dikenal berdasarkan ciri-cirinya. Ciri-ciri

makhluk hidup, yaitu membutuhkan makanan, tumbuh dan

berkembang, bergerak, pengeluarkan zat sisa,

berkembangbiak, peka terhadap rangsang, bernapas, dan

membutuhkan suhu tertentu.”

Mobil merupakan benda yang dapat bergerak, membutuh-kan

“makanan” berupa bahan bakar minyak serta mengeluarkan zat sisa

dalam bentuk asap. Pertanyaan: Bagaimana cara anda untuk

menjelaskan bahwa mobil tidak termasuk makhluk hidup ?

Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan aplikasi, dimana jawaban

Page 20: KETERAMPILAN PROSES

20

yang dikehendaki berupa jawaban tunggal dengan cara menerapkan

pengetahuan, infor-masi, aturan-aturan, dan pengetahuan lain yang

pernah diterima-nya. Perhatikan contoh berikut ini. Hewan

amphibia, yaitu hewan bertulang belakang dimana dalam siklus

hidupnya ia memiliki dua fase kehidupan. Fase pertama ia mutlak

hidup di air, dan fase berikutnya ia hidup di darat. Pertanyaan:

Berdasarkan uraian di atas, apakah nyamuk memenuhi syarat untuk

digolongkan sebagai hewan amphibia ?

Beberapa contoh pertanyaan yang berhubungan dengan penerapan

atau aplikasi, yaitu:

o Dapatkah buaya dimasukkan ke dalam amphibia ?

o Mengapa ikan mati bila ditempatkan di luar air, sedangkan

katak masih tetap hidup ?

o Mengapa tumbuhan gurun memiliki daun dengan permukaan

yang sempit serta akar panjang ?

o Jelaskan mengapa penebangan hutan yang tidak terkendali

dapat menyebabkan banjir ?

Bila anda melakukan sebuah eksperimen dengan

menggunakan berbagai dosis pupuk KCl yang diberikan pada

tanaman tomat. Perhatikan data pada tabel berikut ini

Dosis Pemupukan Jumlah buah pertanaman tomat

0 gr 6

4 gr 8

6 gr 12

8 gr 16

10 g 20

Page 21: KETERAMPILAN PROSES

21

Pertanyaan: Kesimpulan apa yang dapat kalian buat dari data

di atas ?. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan analitis, yaitu

pertanyaan yang menuntut jawaban kesimpulan berdasarkan

informasi yang ada atau membuat generalisasi berdasarkan bukti-

bukti yang ada.

Banjir di kota Makassar merupakan langganan setiap tahun.

Dapatkan anda menunjukkan bukti-buktinya ? Pertanyaan di atas

merupakan pertanyaan analitis yang menuntut bukti-bukti atau

kejadian-kejadian yang menunjang suatu kesimpulan atau

generalisasi yang ditampilkan.

Mengapa paruh elang dan ayam tidak sama bentuknya ? Ini

masih merupakan pertanyaan analitis yang sifatnya meuntut

identifikasi motif masalah yang ditampilkan. Perhatikan pernyataan

di bawah ini Tanaman mawar si Budi yang ditanam di dalam pot

tumbuh dengan suburnya. Pertanyaan: Apa yang terjadi pada

tanaman mawar Budi andaikan tidak disiram selama satu minggu

pada musim kemarau ? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan

sintesis yang menuntut jawaban benar, dan dapat lebih dari satu

jawaban. Dengan demikian menuntut jawaban berupa, antara lain

ramalan atau prediksi.

Coba Anda bayangkan seandainya Anda di dalam hutan

sendirian dan kehabisan bekal pada siang harinya, usaha apa yang

Anda lakukan agar tidak mati kelaparan ? Pertanyaan ini masih

tergolong pertanyaan sintesis yang menuntut Anda untuk

memecahkan masalah berdasarkan imajinasi Anda.

Setelah Anda memperhatikan kerusakan hutan dan erosi di

suatu kawasan, buatlah suatu kerangka pemikiran untuk

mengatasinya. Pertanyaan ini masih merupakan pertanyaan sitesis.

Page 22: KETERAMPILAN PROSES

22

Menurut pendapatmu mana yang lebih baik mengendalikan

hama pertanian dengan menggunakan pestisida atau dengan

menggunakan predator alami ?. Pertanyaan ini merupakan

pertanyaan evaluasi yang menghendaki si pemberi jawaban

memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu issue yang

ditampilkan.

6. Penerapan Konsep/Prinsip

Penerapan konsep atau perinsip pada dasarnya adalah suatu

upaya yang dilakukan untuk menjelaskan suatu peristiwa dengan

menggunakan informasi yang telah dimiliki. Hal yang sama dapat

berupa mengajukan perkiraan–perkiraan mengenai penyebab suatu

kejadian berdasarkan konsep atau prinsip yang telah dimilikinya.

Misalnya setiap hari, Karmila mengamati burung-burung gereja yang

hidup di rumah tetangga sebelah dan menulis dalam buku catatannya

apa yang dilakukan burung-burung gereja itu. Jenis penelitian

apakah yang dilakukan oleh Karmila ?.

Belakangan ini, banjir senantiasa melanda hampir semua ibu

kota propinsi di Indonesia. Dapat dikatakan bahwa banjir merupakan

langganan tahunan yang kejadiannya hampir merupakan suatu

kepastian. Menurut kalian kemungkinan apa yang menyebabkan

kejadian tersebut ?

�� ������������������������� �� ����������

Eksperimen dapat didefinisikan sebagai usaha sistematik yang

direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu

masalah atau menguji suatu hipotesis. Eksperimen lengkap terdiri

dari rumusan masalah, rumusan hipotesis, variabel penelitian, definisi

Page 23: KETERAMPILAN PROSES

23

operasional variabel, pelaksanaan eksperimen untuk mengumpulkan

data, analisis data, dan menyimpulkan hasil eksperimen.

1. Rumusan masalah

Rumusan masalah adalah pertanyaan yang mempertanyakan

hubungan antara dua atau lebih variabel. Dengan demikian ciri

rumusan masalah, yaitu:

o Merupakan kalimat tanya

o Terdapat dua atau lebih variabel

o Mempertanyakan hubungan antar variabel

Rumusan masalah dapat pula tidak mempertanyakan hubungan antara

dua variabel atau lebih, misalnya “ Ada berapa jenis tumbuhan yang

terdapat di halaman sekolah?’

2. Variabel penelitian

Variabel didefinisikan sebagai suatu besaran yang dapat

bervariasi atau berubah pada satu situasi tertentu. Besaran kualitatif

adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan pengukuran baku

tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam

satuan pengukuran baku tertentu misalnya volume diukur dalam liter

dan suhu diukur dalam 0C. Keterampilan identifikasi variabel dapat

diukur berdasarkan tiga tujuan pembelajaran berikut: (i) Meng-

identifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi

suatu eksperimen. (ii) Mengidentifikasi variabel manipulasi dan

variabel respon dari deskripsi suatu eksperimen (iii) Mengidentifikasi

Page 24: KETERAMPILAN PROSES

24

variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau deskripsi suatu

eksperimen.

Dalam menuliskan suatu variabel harus disebutkan atau

dituliskan bagaimana tiap variabel diukur, misalnya dalam

pernyataan “ Jumlah telur ayam ras tergantung pada jenis makanan

yang diberikan pada ayam tersebut’ . ‘Jumlah’ telur merupakan

variabel, sedangkan ‘jumlah’ bukan variabel, dan jenis makanan

merupakan variabel, sedangkan ‘jenis’ bukan variabel. Bila suatu

variabel secara sengaja diubah atau dimanipulasi dalam suatu situasi,

disebut variabel manipulasi. Variabel yang berubah sebagai hasil

atau akibat dari perubahan itu disebut variabel respon. Jenis makanan

merupakan variabel manipulasi, sedangkan jumlah telur merupakan

variabel respon. Jadi bila jenis makanan diubah, maka jumlah telur

berubah.

Selain itu dikenal adanya variabel kontrol, yaitu variabel yang

secara sengaja dipertahankan konstan agar tidak berpengaruh

terhadap variabel respon. Misalnya, sejumlah ayam buras

dikelompokkan menjadi dua grup. Kedua grup itu dipelihara dalam

kandang yang sama, diberi makan dalam jumlah yang sama setiap

harinya. Grup I mendapat makanan merk X dan grup ke II mendapat

makanan merk Y. Eksperimen ini dimaksudkan untuk melihat

pengaruh jenis makanan terhadap jumlah telur yang dihasilkan.

Variabel yang dikontrol dalam eksperimen tersebut, yaitu jenis

ayam, jenis kandang, frekuensi pemberian makanan, dan jumlah

makanan. Variabel manipulasinya, yaitu jenis makanan dan variabel

responnya , yaitu jumlah telur.

3. Rumusan hipotesis

Page 25: KETERAMPILAN PROSES

25

Hipotesis adalah dugaan tentang pengaruh apa yang akan

diberikan oleh variabel manipulasi terhadap variabel respon. Dengan

demikian hipotesis juga merupakan rumusan dugaan jawaban

terhadap masalah. Oleh sebab itu, di dalam rumusan hipotesis harus

terdapat variabel manipulasi dan variabel respon. Hipotesis

dirumuskan dalam bentuk pernyataan, bukan pertanyaan. Hipotesis

dinyatakan sebagai pengaruh yang diramalkan akan diperoleh

variabel tertentu akibat perubahan variabel lain, misalnya:

o Makin banyak jumlah makanan yang diberikan pada ayam,

makin banyak jumlah telur yang dihasilkan.

o Perendaman stek vanili di dalam air kelapa muda

mempercepat munculnya mata tunas

Tidak semua pernyataan dapat dikategorikan sebagai hipotesis, tetapi

mungkin hanya mendeskripsikan fakta, misalnya:

o Semakin banyak cahaya, semakin lambat pertumbuhan

tanaman.

o Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis.

4. Merumuskan definisi operasional variabel

Pada saat kalian memilih prosedur pengukuran suatu variabel,

sesungguhnya kalian sedang membuat definisin operasional suatu

variabel. Mendefinisikan suatu variabel secara operasional, berarti

menetapkan bagaimana kalian mengukur variabel itu. Peneliti yang

berbeda dapat menggunakan definisi operasioal yang berbeda untuk

variabel yang sama, misalnya: suatu penelitian dengan judul

“Pengaruh vitamin E terhadap daya tahan seseorang”. Daya tahan

dapat didefinisikan antara lain:

Page 26: KETERAMPILAN PROSES

26

o Daya tahan didefinisikan sebagai jumlah jam seseorang tahan

tidak tidur

o Daya tahan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh

seseorang dengan berlaritanpa henti

o Daya tahan didefinisikan sebagai jumlah loncatan di tempat

yang dilakukan seseorang sampai berhenti karena kecapaian..

5. Merencanakan Percobaan

Bila veriabel manuipulasi (variabel bebas) dan varibel respon

(variabel terikat) telah didefinisikan secara operasional, maka

sebagian besar langkah perencanaan percobaan telah selesai.

Misalnya suatu hipotesis: Semakin banyak jumlah protein dalam

makanan mencit, semakin cepat pertumbuhannya. Salah satu

kemungkinan rancangannya, yaitu: Pilihlah tiga kelompok, dimana

setiap kelompok terdiri atas 5 mencit dengan galur yang sama yang

baru saja disapih oleh induknya dan yang sama ukuran berat serta

jenis kelaminnya. Beri makan setiap kelompok mencit dengan menu

dasar yang terdiri dari jagung yang telah digiling. Setiap kelompok

berikan protein tambahan yang berbeda, misalnya 25 gram protein

tambahan untuk kelompok pertama, 50 gram protein tambahan untuk

kelompok kedua, dan 75 gram protein tambahan untuk kelompok

ketiga. Catatlah berat tiap-tiap mencit selama 2 bulan.

Bonwell, C.C. (1995). Active Learning: Creating excitement in the

classroom. Center for Teaching and Learning, St. Louis

College of Pharmacy

Bellamy, L., Barry, W., & Foster, S. (1999). A Learning Centered

Approach to EngineeringEducation for the 21st Century: The

Page 27: KETERAMPILAN PROSES

27

Workshop. College of Engineering and AppliedSciences.

Arizona State University.

Guruvalah.Orientasi baru dalam psikologi belajar. hak cipta pada

http://www.guruvalah.tk

Nasution, S. 1996. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi

Aksara. Jakarta.

Nur, M dan Samani, M. 1996. Teori Pembelajaran IPA dan Hakekat

Pendekatan Keterampilan Proses. Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.

Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Jakarta.

Nur, M. 2000.Buku Panduan Keterampilan Proses dan Hakikat

Sains. Unesa University Press. Surabaya.

Nur, M. 2002. Keteramnpilan-Keterampilan Proses Sains. Pusat

Sains dan Metematika Sekolah. Program Pasca Sarjana,

UNESA. Surabaya.

Susilo, H. 2002. Kerja Ilmiah: Penafsiran. Departemen Pendidikan

Nasional, Dirjen Pend. Dasar dan Menengah. Direktorat

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta.

Page 28: KETERAMPILAN PROSES

28

Page 29: KETERAMPILAN PROSES

29