laporan kerja praktek pt pindad 2014

Upload: ni-kadek-dewi

Post on 11-Oct-2015

431 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014 Divisi Mijas

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    1/22

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    Proses Pembuatan Main Shaft for 130 KN Hydraul ic Combination Windlass CH -44

    pada Departemen Permesinan Divisi Mijas PT Pindad(Persero)

    Oleh :

    1102110047 Ni Kadek Dewi Pradnyawati

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI

    UNIVERSITAS TELKOM

    BANDUNG

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    2/22

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    PT.PINDAD (PERSERO)

    BANDUNG

    Menyetujui,

    Pembimbing Penelitian

    RUSLI HIDAYAT

    Menngetahui,

    PT.PINDAD (PERSERO)

    A.n. Kadiv Human Capital & Bang Org.

    Dra. IBNIA VENI, MM.

    Kadepdiklat

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    3/22

    iii

    LEMBAR PENGESAHAN

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    Proses Pembuatan Main Shaft for 130 KN Hydraulic Combination Windlass CH-44

    pada Departemen Permesinan Divisi Mijas PT Pindad(Persero)

    Oleh

    Ni Kadek Dewi Pradnyawati

    1102110047

    Menyetujui,

    Pembimbing Kerja Praktek

    Rusli Hidayat

    NIP 02648

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    4/22

    iv

    LEMBAR PENGESAHAN

    LAPORAN KERJA PRAKTEK

    Proses Pembuatan Main Shaft for 130 KN Hydraulic Combination Windlass CH-44

    pada Departemen Permesinan Divisi Mijas PT Pindad(Persero)

    Oleh

    Ni Kadek Dewi Pradnyawati

    1102110047

    Mengetahui,

    Dosen Pembimbing Koordinator Kerja Praktek

    Dr. Dida Diah D Rusli Hidayat

    NIP 94700123-1 NIP 02648

    Ketua Program Studi

    Teknik Industri

    Rino Andias Anugraha

    NIP 99750184-1

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    5/22

    v

    DAFTAR ISI

    Contents

    BAB IPENDAHULUAN.................................................................................................. 1

    I. 1 Latar belakang............................................................................................................ 1

    I. 2 Rumusan masalah...................................................................................................... 3

    I. 3 Batasan masalah......................................................................................................... 3

    I. 4 Tujuan dan manfaat................................................................................................... 3

    I. 5 Metodologi................................................................................................................... 3

    I. 6 Sistematika penulisan................................................................................................. 3

    BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN............................................................... 4

    II.1 Teori Dasar Lingkup Kerja Praktek........................................................................ 4

    II. 2 Profil Sejarah Perusahaan....................................................................................... 4

    II. 3 Lokasi Perusahaan.................................................................................................... 5

    II. 4 Struktur Perusahaan................................................................................................ 6

    II. 5 Kepegawaian Perusahaan........................................................................................ 6

    BAB IIIPELAKSANAAN MAGANG............................................................................ 8

    BAB IVPEMBAHASAN................................................................................................. 9

    BAB VSIMPULAN DAN SARAN................................................................................ 13

    LAMPIRAN..................................................................................................................... 15

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    6/22

    vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar II. 1 Logo PT Pindad 5

    Gambar II. 2 Struktur Perusahaan 6

    Gambar IV. 1 Proses pemotongan titik tengah 9

    Gambar IV. 2 Proses pemotongan pada cnc lathe machine 10

    Gambar IV. 3 Hasil Pemotongan 10

    Gambar IV. 4 Proses pemotongan sisi pada cnc lathe machine 11

    Gambar IV. 5 Proses pemotongan sisi pada cnc lathe machine 11

    Gambar IV. 6 Proses pemotongaan sisi-sisi tertentu 12

    Gambar IV. 7 Proses pemotongan material yang berlebihan 12

    Gambar IV. 8 Main shaft 13

    Gambar IV. 9 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 13

    Gambar IV. 10 Alat bantu uji 14

    Gambar IV. 11 proses persiapan pengujian akhir 14

    Gambar IV. 12 beban yang digunakan untuk menguji 15

    Gambar V. 1 flow chart proses pemuatan main shaft 17

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    7/22

    vii

    DAFTAR TABEL

    Table IV. 1 contoh kerusakan mesin yang terjadi pada divisi mijas 16

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    8/22

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. 1 Latar belakang

    PT. Pindad (persero) merupkan badan usaha milik Negara yang terletak di

    Bandung, Jawa Barat yang memproduksi berbagai macam alat berat untuk keperluan

    militer dan non militer. PT. Pindad (persero) merupakan perusahaan yang menggunakan

    sistemJob Order dalam melakukan proses produksinya.

    Di dalam melakukan proses produksinya PT. Pindad selalu berusaha memberikan

    hasil terbaik bagi setiap konsumennya, sebagai perusahaan milik Negara (BUMN) PT.

    Pindad berorientasi menjadi perusahaan yang unggul dan mampu bersaing ditingkat

    nasional bahkan skala internasional. Dalam proses produksi yang dilakukan, terdapat

    beberapa faktor yang memperngaruhi diantaranya ketersediaan fasilitas (mesin) yang

    handal, karena jika suatu mesin mengalami kerusakan atau gangguan, maka proses

    produksi akan terganggu, dan berakibat pada gagalnya menghasilkan produk ataupun

    timbulnya produk cacat serta terlambatnya produk sampai ke tangan konsumen atau

    pemesan.

    PT Pindad memiliki berbagai macam produk yang dihasilkan yang dapat

    dikategorikan menjadi barang, jasa, dan perdagangan. Berikut ini adalah kategori produk

    yang dapat diproduksi oleh PT Pindad

    Produk senjata dan munisi

    Produk kendaraan khusus

    Produk pyroteknik, bahan pendorong dan bahan peledak (militer dan komersial) Produk konversi energi

    Produk komponen, sarana dan prasarana dalam bidang transportasi

    Produk mesin industry dan peralatan industrial

    Produk mekanikal, elektrikal optikal dan opto elektronik

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    9/22

    2

    Sedangkan untuk kategori jasa adalah sebagai berikut

    Perekayasaan system industrial

    Pemeliharaan produk/ peralatan industri

    Pengujian mutu dan kalibrasi

    Konstruksi

    Pemesinan

    Heat and surface treatment

    Drilling

    Blasting

    Jasa pemusnahan bahan peledak

    Jasa transportasi bahan peledak

    Jasa pergudangan bahan peledak

    Selain itu PT Pindad juga melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi produk dan

    jasa perusahaan termasuk produksi pihak lain, baik di dalam maupun di luar negeri

    seperti

    Ammonium Nitrate

    Panfo

    Detonator Listrik

    Detonator Non Listrik

    Detonating COD

    Booster

    Geodetoseis

    Geopentoseis

    PT Pindad sudah menghasilkan banyak produk yang salah satunya adalah 130 KN

    Hydraulic Combination windlass CH-44 yang berfungsi sebagai penarik jangkar, serta

    penahan beban pada suatu kapal laut. Produk ini terdiri dari banyak part yang masing-

    masing partnya mempunyai peran penting. Salah satu part pada produk ini adalah main

    shaft. Main shaft adalah suatu sumbu yang berfungsi sebagai penyangga antar part agar

    saling terhubung. Proses pembuatan main shaft tidak membutuhkan waktu yang lama,

    karena mesin yang digunakan tidak terlalu banyak. Berikut ini akan dijelaskan proses

    pembuatan main shaft secara lebih detail yang terdapat pada bab pembahasan.

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    10/22

    3

    I. 2 Rumusan masalah

    1. Bagaimana proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination

    Windlass CH-44?

    2.

    Mesin apa saja yang digunakan dalam pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD

    Combination Windlass CH-44?

    I. 3 Batasan masalah

    1. Pengamatan dan pengambilan data hanya dilakukan pada proses pembuatanMain

    Shaft for 130 KN Hydraulic Combination Windlass CH-44

    2. Usulan perbaikan meliputi mesin-mesin yang terkait dengan proses pembuatan

    Main Shaft for 130 KN Hydraulic Combination Windlass CH-44

    I. 4 Tujuan dan manfaat

    1. Mengetahui proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination

    Windlass CH-44

    2. Mengetahui mesin apa saja yang digunakan dalam pembuatanMain Shaft for 130

    KN HYD Combination Windlass CH-44

    I. 5 Metodologi

    1. Melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.

    2.

    Wawancara langsung kepada pihak yang bertanggung jawab.

    3. Data historis yang dimiliki oleh departemen permesinan PT.Pindad yang

    berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

    I. 6 Sistematika penulisan

    Sistematika yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek adalah sebagai

    berikut

    Bab I Pendahuluan

    Bab II Tinjauan Umum Perusahaan

    Bab III Pelaksanaan Kerja Praktek

    Bab IV Pembahasan

    Bab V Simpulan dan Saran

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    11/22

    4

    BAB II

    TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

    II.1 Teori Dasar Lingkup Kerja Praktek

    Lingkup kerja praktek yang dilakukan di PT Pindad adalah menganalisis proses

    pembuatanMain Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44. Dalam hal

    ini mata kuliah yang menunjang kegiatan kerja praktek adalah Sistem Pengendali

    Kualitas, Proses Perancangan Produksi, Perancangan Tata Letak dan Fasilitas, dan

    Proses Manufaktur.

    II. 2 Profil Sejarah Perusahaan

    Pada Tahun 1980-an pemerintah Indonesia semakin gencar menggalakan program

    alih teknologi, saat inilah muncul gagasan untuk mengubah status pindad menjadi

    perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Berdasarkan keputusan Presiden RI

    No.47 Tahun 1981, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) yang sudah

    berdiri sejak tahun 1978, harus lebih memperhatikan proses transformasi teknologi

    yang ditetapkan pemerintah Indonesia itu, termasuk pengadaan mesin-mesin untuk

    kebutuhan Industri. Perubahan status Pindad dilatarbelakangi oleh keterbatasan

    ruang gerak Pindad sebagai sebuah industri karena terikat peraturan-peraturan dan

    ketergantungan ekonomi pada anggaran Dephankam sehingga tidak dapat

    mengembangkan kegiatan produksinya. Selain itu, Pindad pun dinilai membebani

    Dephankam karena biaya penelitian dan pengembangan serta investasi yang cukup

    besar. Karena itu Dephankam menyarankan pemisahan antara war making activities

    dan war support activities. Kegiatan Pindad memproduksi prasarana dan

    perlengkapan militer adalah bagian war support activities sehingga harus

    dipisahkan dari Dephankam dan menjadi perseroan terbatas yang sahamnya

    dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Ketua BPPT saat itu Prof. DR. Ing. B.J.

    Habibie kemudian membentuk Tim Corporate Plan (Perencana Perusahaan) Pindad

    melalui Surat Keputusan BPPT No. SL/084/KA/BPPT/VI/1981. Tim Corporate

    Plan diketuai langsung oleh Habibie dan terdiri dari unsur BPPT dan Departemen

    Hankam. Sebagai sebuah perusahaan Pindad diharapkan dapat memproduksi

    peralatan militer yang dibutuhkan secara efisien dan menghasilkan produk-produk

    komersial berorientasi bisnis. Dan memiliki biaya serta anggaran sendiri untuk

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    12/22

    5

    pengembangan, penelitian dan investasi serta mengembangkan profesionalisme

    industrinya.

    Berdasarkan hasil kajian dari Tim Corporate Plan diputuskan komposisi produksi

    Pindad adalah 20% produk militer dan 80% komersial atau non militer. Tugas

    pokok Pindad adalah menyediakan dan memproduksi produk-produk kebutuhan

    Dephankam seperti munisi ringan, munisi berat, dan peralatan militer lain untuk

    menghilangkan ketergantungan terhadap pihak lain. Tugas pokok kedua adalah

    memproduksi produk-produk komersial seperti mesin perkakas, produk tempa, air

    brake system, perkakas dan peralatan khusus pesanan. Dan pada awal 1983 Pindad

    menjadi badan usaha milik Negara (BUMN) sesuai dengan keputusan pemerintah

    yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) RI No.4 Tahun 1983 tertanggal 11Februari 1983. Adapun visi dari PT Pindad adalah menjadi produsen peralatan

    pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023, melalui upaya

    inovasi produk dan kemitraan strategik. Selain itu misi dari perusahaannya adalah

    melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta

    peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus

    untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.

    II. 3 Lokasi Perusahaan

    PT Pindad mempunyai 2 kantor yaitu kantor pusat yang terletak di Jalan Jend.

    Gatot Subroto No. 517 Bandung 40284 dan kantor perwakilan yang terletak di Jl.

    Batu Ceper No. 28 Jakarta 10120.

    Gambar II. 1 Logo PT Pindad

    Sumber : https://encrypted-

    tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRQsGJ_mb6tgfAsvTsVlSwyavMsLGIjoFBCVC3smdN3Qf1Y9PnczQ

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    13/22

    6

    II. 4 Struktur Perusahaan

    Gambar II. 2 Struktur Perusahaan

    Sumber : http://pindad.com/organization-structure

    II. 5 Kepegawaian Perusahaan

    Dalam mengatur kepegawaian dalam perusahaan, PT Pindad mempunyai budaya

    perusahaan sebagai berikut

    Loyalitas, Integritas dan Dedikasi.

    Berpegang teguh pada tujuan perusahaan kejujuran dan keutuhan sikap dalam

    interaksi organisasi dan pengabdian pada perusahaan. Ketiga hal ini merupakan

    sikap keseharian setiap anggota organisasi yang mendasari setiap aksi individual

    dan organisasi. Semangat kelompok tidak mengalahkan prinsip pertama ini.

    Keunggulan Teknologi.

    Keyakinan bahwa penguasaan dan pemanfaatan teknologi sangat penting dalam

    mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja

    untuk inovasi produk dan bahan untuk inovasi bisnis.

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    14/22

    7

    Kerjasama Kelompok.

    Keberhasilan merupakan hasil dari kerjasama. Sinergi yang muncul dari kelompok

    yang dilandasi intergritas anggota kelompok mampu memberikan kesuksesan yang

    sebelumnya tak mungkin diraih.

    Berbisnis untuk saling menguntungkan.

    Pentingnya memperoleh kepercayaan dari semua pihak yang berbisnis dengan

    Pindad. Merupakan hal penting untuk memikirkan dan menjamin manfaat dan

    menambahkan nilai kepada mitra, pelanggan, pemasok dan tentu untuk Pindad

    sendiri. Dalam berbisnis, PT Pindad tidak akan mencari korban dan selalu berusaha

    untuk tidak jadi korban.

    Selain itu PT Pindad juga mempunyai beberapa peraturan yang terdiri dari

    peraturan internal dan peraturan eksternal sebagai berikut

    Peraturan Internal

    Peraturan internal perusahaan terdiri atas beberapa putusan, antara lain kebijakan

    penerapan:

    - Community Development,

    - Kebijakan Mutu dan K3LH,

    - Kebijakan energi dan konservasi air,

    - Kebijakan alih teknologi,

    - Kebijakan teknologi informasi.

    Peraturan Eksternal

    PT Pindad (Persero) sebagai BUMN mengikuti regulasi dan ketentuan dari

    kementrian BUMN

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    15/22

    8

    BAB III

    PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

    Pelaksanaan kerja praktek dimulai dari 19 Mei 19 Juni 2014 yang berlokasi di

    PT Pindad Divisi Pemesinan dan Industri Jasa, Gedung 8c. Pekerjaan yang dilakukan

    adalah mengamati proses pembuatanMain Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass

    CH-44dan menganalisis aspek-aspek terkait yang dapat dilakukan improvement sehingga

    proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 dapat

    menjadi lebih efisien.

    Pada mingu pertama pelaksanaan kerja praktek, kegiatan yang dilakukan adalah

    membuat ID Card. Proses pembuatan ID Card tidak berlangsung lama sehingga ketika ID

    Card sudah didapatkan, kegiatan selanjutnya adalahplan tour.

    Pada minggu kedua dan ketiga, kegiatan yang dilakukan adalah mengamati

    proses pembuatanMain Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44mulai dari

    proses pemotongan sumbu hingga pengimplementasian Main Shaft for 130 KN HYD

    Combination Windlass CH-44 dalam 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 dan

    melakukan pengujian keseluruhan.

    Pada minggu keempat kegiatan yang dilakukan adalah mulai melakukan

    pengumpulan data untuk pembuatan laporan.

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    16/22

    9

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Main Shaft merupakan sebuah poros yang berfungsi sebagai sumbu pada 130 KN

    HYD Combination Windlass CH-44. Proses pembuatan Main Shaft menggunakan

    beberapa mesin, yaitu CNCHorizontal Drilling (Milling), CNCLathe Machine, dan CNC

    Boring and Milling. Kegunaan CNCHorizontal Drilling (Milling)adalah untuk membuat

    titik sumbu agar Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 tidak

    terjatuh ketika akan dipotong dengan CNCLathe Machine. Selain itu pada mesin ini juga

    melakukan pemotongan raw material yang berlebihan. CNC Lathe Machine berguna

    untuk memotong raw material menjadi sesuai dengan pola yang terdapat pada gambar

    teknik yang telah disiapkan. CNC Boring and Milling merupakan mesin yang berguna

    untuk memotong raw material secara horizontal dan vertikal. Pada mesin ini raw

    materialdipotong menjadi bentuk yang sesuai dengan gambar tekniknya.

    Dalam proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass

    CH-44langkah pertama yang dilakukan adalah memotong bagian tengah atas dan bawah

    material. Hal ini bertujuan agar ketika material dipotong dengan CNC Lathe Machine

    material tersebut tidak jatuh, selain itu pemotongan pada bagian tengah atas dan bawah

    bertujuan agar material dapat dihubungkan dengan pengait yang terdapat pada CNC

    Lathe Machine.

    Gambar IV. 1 Proses pemotongan titik tengah

    (sumber : http://bukuceria.files.wordpress.com/2014/08/1.png?w=300&h=219)

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    17/22

    10

    Kemudian proses berikutnya adalah pemotongan material menjadi beberapa ukuran

    sesuai dengan gambar menggunakan CNC Lathe Machine. Pada proses ini terdapat

    beberapa ketentuan dalam pemotongan material seperti kekasaran pada masin-masing

    sisi. Perbedaan kekasaran pada masing-masing sisi bertujuan agar ketika Main Shaft

    diassembly tidak menimbulkan masalah akibat pergesekan antar sisinya yang dapat

    menyebabkan gangguan.

    Gambar IV. 3 Proses pemotongan pada cnc lathe machine

    (sumber : http://bukuceria.files.wordpress.com/2014/08/2.png?w=300&h=221)

    Gambar IV. 2 Proses pemotongan sisi pada cnc lathe machine

    (sumber : http://bukuceria.files.wordpress.com/2014/08/3.png?w=300&h=223)

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    18/22

    11

    Proses pemotongan Main Shaft terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sisi kiri dan sisi kanan.

    Proses pemotongan dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pemotongan awal dan tahap

    finishing. Pada tahap awal, proses pemotongan dilakukan pada sisi kanan, kemudian

    setelah sisi kanan terpotong maka material akan diputar untuk melakukan pemotongan

    awal pada sisi kiri, kemudian setelah pemotongan awal selesai tahap selanjutnya adalah

    melakukan finishing pada sisi kiri. Hal ini bertujuan agar pergerakan material tidak terlalu

    banyak sehinga proses finishing dilakukan pada sisi kiri terlebih dahulu dan kemudian

    dilakukan finishing untuk sisi kanan.

    Lalu setelah kedua sisi dipotong, tahap selanjutnya adalah pemotongan sisi-sisi

    tertentu menjadi segi enam dengan menggunakan CNCBoring and Milling. Pemotongan

    yang membentuk segi enam disesuaikan dengan part-part yang terkait ketika akandiassembly. Pada proses ini operator dapat melakukan inspeksi terhadap ukuran

    pemotongan yang dilakukan secara langsung. Inspeksi dilakukan dengan membandingkan

    ukuran sebenarnya dengan gambar teknik yang dibuat. Apabila terdapat kesalahan ukuran

    maka operator akan menghubungi pihak quality control untuk mencari solusi terbaik.

    Setelah material terbentuk sesuai dengan ukuran yang terdapat gambar teknik,

    tahap selanjutnya adalah pemotongan material yang berlebihan dengan menggunakan

    CNC Horizontal Drilling (Milling) dan setelah selesai baru dilakukan inspeksi secara

    keseluruhan

    Proses inspeksi dalam pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination

    Windlass CH-44 terdiri dari beberapa pengecekan yaitu pengecekan kesesuaian ukuran,

    dan pengecekan kekasaran. Proses inspeksi dilakukan dengan mengecek keseluruhan part

    dengan membandingkan ukuran sebenarnya dengan ukuran pada gambar, sedangkan

    untuk pengecekan kekasaran dapat dilakukan dengan menggunakan mikrometer.

    Setelah Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44 dibuat dankeseluruhan part dari 130 KN HYD Combination Windlass CH-44jadi, tahap selanjutnya

    adalah proses assembly.

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    19/22

    12

    IMPROVEMENT

    Dalam proses pembuatanMain Shaft, waktu yang diperlukan sangat bergantung

    dengan kondisi mesin. Jika mesin mengalami kerusakan maka waktu yang dibutuhkan

    untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dapat terhambat sehingga dapat menyebabkan

    bottle neck apabila kerusakan yang terjadi cukup lama. Berikut ini adalah contoh

    kerusakan yang pernah terjadi pada divisi mesin industri dan jasa dan solusinya.

    Table IV. 1 contoh kerusakan mesin yang terjadi pada divisi mijas

    No. Kerusakan yang Terjadi Solusi(Corrective Maintenance)

    1 Eretan macet Setting gift mesin, setting baut

    pengunci coupling gigi ototmatis

    mesin

    2 Pemakan meja bergetar Setting grip pada meja

    3 Air Coolant tidak jalan Pompa coolant kemasukan garam,

    pompa coolant dibersihkan dan

    dipasang filter

    4 Mesin sering mati sendiri Fuse dari tegangan sumber kendor,

    kemudian fuse dikencangkan

    5 Spindel ngetip terus Kontraktor dibersihkan

    6 Handle otomatis macet Perbaikan poros handle otomatis dan

    setting gear otomatis

    7 Suara motor spindle berisik Setting pemsangan kipas motor

    spindle

    8 Kunci otomatis tidak berfungsi Memperbaiki komponen elektrik

    9 Rumah ulir eretan meja patah Penggantian rumah ulir meja

    Selain itu untuk meningkatkan kinerja operator dan efisiensi mesin, dapat dilakukan

    beberapa improvement sebagai berikut

    1. Meningkatkan hubungan komunikasi antara pihak operator dan pihak

    maintenance atau pemeliharaan mesin untuk meminimasi idle time ketika terjadi

    kerusakan pada mesin

    2. Membuat sistem online untuk proses pengecekan maintenance pada divisi mesin

    industri dan jasa agar lebih terstruktur dengan baik

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    20/22

    13

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, berikut ini adalah flowchart untuk

    proses pembuatanMain Shaft

    Gambar V. 1 flow chart proses pemuatan main shaft

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    21/22

    14

    Proses pembuatan suatu komponen sangat bergantung pada kondisi mesin dan juga

    ketersediaan bahan baku, sehingga apabila kondisi mesin terganggu dapat menyebabkan

    proses produksi tidak maksimal. Oleh karena itu untuk mencegah kerusakan pada mesin

    dapat dilakukanPreventive Maintenancesebagai berikut

    Periksa semua sistem pelumasan (tambah/ganti bila perlu) seperti oli slide way, oli

    pendingin, oli gearbox/spindle.

    Beri pelumas pada bagian-bagian lucur dan bagian mudah berkarat

    Periksa kondisi motor penggerak dan tegangan V-Belt nya

    Periksa kondisi kabel, terminal, kontraktor, switch dan komponen listrik lainnya dan

    bersihkan bila perlu

    Periksa kondisi Handle ( apakah sesuai fungsi)

    Periksa filter yang digunakan ( bersihkan dari kotoran / ganti bila perlu)

    Lakukan pemanasan mesin selama lebih kurang 15 menit sebelum mesin digunakan.

  • 5/21/2018 Laporan Kerja Praktek PT Pindad 2014

    22/22

    15

    LAMPIRAN