laporan umum kerja praktek pt toba pulp lestari chemical plant

Upload: janu-ganang-prakoso

Post on 28-Feb-2018

1.068 views

Category:

Documents


225 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    1/70

    LAPORAN PRAKTEK KERJA

    CHEMICAL PLANT

    PT TOBA PULP LESTARI, TBKPORSEASUMATERA UTARA

    Disusun Oleh :

    Janu Ganang Prakoso I 0512030

    PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2016

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    2/70

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    3/70

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    4/70

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    5/70

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    6/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta iv

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

    karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan Kerja Praktek dan Laporan KerjaPraktek kami di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Desa Sosor Ladang, Kecamatan

    Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara dengan baik dan tepat

    waktu. Adapun praktek kerja ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk

    menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Kimia Program S-1 Teknik Kimia, Fakultas

    Teknik, Universitas Sebelas Maret.

    Dalam melaksanakan kerja praktek ini, kami menyadari bahwa

    terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari pihak

    lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan

    ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :

    1.

    Dr. Margono S.T., M.T. selaku Kepala Program Studi Teknik Kimia Fakultas

    Teknik Universitas Sebelas Maret.

    2. Inayati, S.T., M.T.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek.

    3. Bang Rizki Salaam Ritonga selaku pembimbing Kerja Praktek di lapangan

    yang membimbing kami untuk melihat dan mengetahui proses produksi di

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

    4.

    Bapak Seto dan Bapak Rommel Silalahi yang membantu kami selama

    melakukan Kerja Praktek di Chemical Plant PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

    5. Bapak Marhauser Tua Simangunsong selaku Process Engineer Chemical

    Plant dan pembimbing Kerja Praktek di lapangan yang membimbing kami

    dalam mempelajari proses produksi di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. dan dalam

    penyelesaian tugas khusus yang diberikan.

    6.

    Bapak I Putu Gede Wijaya selaku Centre of Excellence Dept. Head, di PT.

    Toba Pulp Lestari, Tbk dan semua staff COE.

    7. Ibu Yannike Sitanggang selaku staf Center of Excellence Dept. Head, di PT.

    Toba Pulp Lestari, Tbk yang telah memberi pengarahan dan membantu dalam

    urusan administrasi selama kami melakukan Kerja Praktek.

    8. Segenap staf dan karyawan di Chemical Plant yang telah membantu kami

    selama praktek kerja.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    7/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta v

    9.

    Teman-teman dari UNIMED dan IPB yang melaksanakan kerja praktek di

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk periode Januari - Februari 2016.

    10. Orang tua kami yang tercinta atas semua doa yang tak pernah putus

    dipanjatkan untuk kesuksesan penulis serta dorongan semangat dan dukungan

    beliau selama ini.

    11. Dan semua pihak yang telah membantu penyusun hingga terselesainya

    laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

    Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, oleh

    karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan di masa

    mendatang. Akhirnya penyusun berharap agar laporan ini bermanfaat bagi para

    pembaca.

    Surakarta, 2 Mei 2016

    Penulis

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    8/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta vi

    DAFTAR ISI

    JUDUL LAPORAN i

    LEMBAR PENGESAHAN ii

    LEMBAR KONSULTASI iii

    KATA PENGANTAR iv

    DAFTAR ISI vi

    DAFTAR TABEL ix

    DAFTAR GAMBAR x

    INTISARI xi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1.Sejarah Perusahaan............................................................................ 1

    1.2.Visi dan Misi Perusahaan 2

    1.3.Lokasi dan Tata Letak Perusahaan 2

    1.3.1.Lokasi Perusahaan 2

    1.3.2.Tata Letak Perusahaan 3

    1.4.Struktur Kerja dan Organisasi Perusahaan 5

    1.4.1.

    Struktur Kerja 5

    1.4.2.Struktur Organisasi Perusahaan 6

    1.5.Keselamatan Kerja di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk 12

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.Natrium Klorida (NaCl) .................................................................... 16

    2.2.Klorin (Cl2) 16

    2.3.Hidrogen (H2) 17

    2.4.Hidrogen Klorida (HCl) 18

    2.5.Sodium Hidroksida (NaOH) 19

    2.6.Sodium Klorat (NaClO3) 20

    2.7.Klorin Dioksida (ClO2) 21

    2.8.Sodium Hipoklorit (NaOCl) 22

    BAB III DESKRIPSI PROSES CHEMICAL PLANT

    3.1. Chlor AlkaliPlant 24

    3.1.1.Brine Treatment 24

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    9/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta vii

    3.1.2. Chlor Alkali Cell Electrolyzer 29

    3.1.3. Chlorine Treatment 31

    3.1.4.Hypo Plant 32

    3.1.5. Sulphur Dioxide Plant 33

    3.1.6. PSA Unit 35

    3.2. Chlorine DioxidePlant 36

    3.2.1. Chlorate Cell Electrolyzer 37

    3.2.2. Chlorine Dioxide Generator 40

    3.2.3.HCl Synthesis Unit 42

    3.2.4. Chiller Unit 43

    BAB IV SPESIFIKASI ALAT

    4.1.Chlorate Cell Electrolyzer 44

    4.2. ClO2Absorber 44

    4.3. Salt Dissolver with Integrated Raw Brine Pump Pit 44

    4.4. Screen with Frame for Salt Dissolver 45

    4.5.Blindplate with Frame for Salt Dissolver 45

    4.6.Raw Brine Pump Submerged Centrifugal Type 45

    4.7.Supporting Frame for Raw Brine Pump 45

    4.8. Precipitation Tank 45

    4.9.Agitator for Precipitation Tank 45

    4.10. Settler 45

    4.11. Overflow Edge 46

    4.12.Hot Insulation 46

    4.13. Set of Jacket for Settler 46

    4.14. Scraper with Drive for Settler 46

    4.15. Gravel Filter 46

    4.16. Sand Filling Nozzles 46

    4.17.Ion Exchanger 47

    4.18. Special Resin Filling Nozzles 47

    4.19. Service Platform for Gravel Filter and Ion Exchanger 47

    4.20. Pure Brine Surge Tank 47

    4.21.Lining for Pure Brine Surge Tank for Site Processing 47

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    10/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta viii

    BAB V UTILITAS

    5.1. Water Treatment Plant 48

    5.2.Boiler Feed Water 48

    5.3. Water Cycle 50

    5.4. Chemical Cycle 50

    5.5.Energy Cycle 50

    5.6. Konsumsi di Chemical Plant 51

    BAB VI PENGOLAHAN LIMBAH

    6.1. Limbah Cair 52

    6.2. Limbah Padat 53

    6.3. Limbah Gas 53

    BAB VII PENUTUP

    7.1. Kesimpulan 55

    7.2. Saran 55

    DAFTAR PUSTAKA

    TUGAS KHUSUS

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    11/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Sifat Fisis Natrium Klorida 16

    Tabel 2.2 Sifat Fisis Klorin 17

    Tabel 2.3 Sifat Fisis Hidrogen 18

    Tabel 2.4 Sifat Fisis Hidrogen Klorida 19

    Tabel 2.5 Sifat Fisis Natrium Hidroksida 20

    Tabel 2.6 Sifat Fisis Natrium Klorat 20

    Tabel 2.7 Sifat Fisis Klorin Dioksida 21

    Tabel 3.1 Produk Chemical Plant dan Pendistribusiannya 24

    Tabel 5.1 Konsumsi di Chemical Plant 51

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    12/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta x

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk 3

    Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk 7

    Gambar 3.1 Salt Dissolver 25

    Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Primary and Secondary Treatment 26

    Gambar 3.3 Penukar Kation 27

    Gambar 3.4 Diagram Alir ProsesAnolyte Treatment 28

    Gambar 3.5 Diagram Alir Proses Chlor Alkali Cell Electrolyzer 30

    Gambar 3.6 Chlor Alkali Cell Electrolyzer 31

    Gambar 3.7 Diagram Alir Proses Chlorine Treatment 32Gambar 3.8 Diagram Alir ProsesHypo Plant 32

    Gambar 3.9 Diagram Alir Proses Sulphur Dioxide Plant 34

    Gambar 3.10 Diagram Alir Proses Oxygen Plant 35

    Gambar 3.11 Diagram Alir ProsesNitrogen Plant 36

    Gambar 3.12 Diagram Alir Proses Chlorate Cell Electrolyzer 38

    Gambar 3.13 Chlorate Cell Electrolyzer 39

    Gambar 3.14 Diagram Alir Proses Chlorine Dioxide Generator 40

    Gambar 3.15 Chlorate Filterdan Kain Teflon 41

    Gambar 3.16 Diagram Alir ProsesHCl Synthesis Unit 42

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    13/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta xi

    INTISARI

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah industri di bidang produksi pulp untuk

    bahan baku kertas dan bahan baku serat rayon. Pabrik ini merupakan salah satu

    industri strategis penghasil devisa dengan target produksi 550 ton pulp per hari.

    Lokasi pabrik ini terletak di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Permaksian,

    Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia.

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terbagi menjadi dua sektor, yaitu sektor

    forestryyang menangani pemasokan bahan baku kayu eukaliptus dari hutan industri

    dan sektor millyang menjadi tempat pemrosesan bahan baku menjadi produk pulp.

    Sektor mill terbagi lagi menjadi beberapa unit plant yaitu Fiber Line Plant,

    Chemical Plant, Power Plant, Water Treatment Plant danEffluent Treatment Plant.

    Chemical plant adalah pabrik pendukung terintegrasi yang memproduksi

    bahan kimia untuk mendukung proses produksi pulp,Power Plantsdan Effluent

    Treatment Plantdi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Bahan kimia utama yang diproduksi

    plant adalah klorin dioksida (ClO2), natrium hidroksida (NaOH), klorin (Cl2),

    oksigen (O2) dan sulphur dioxide (SO2). Produk sampingnya adalah sodium

    hypochlorite (NaOCl), asam klorida (HCl), nitrogen (N2) dan hidrogen (H2). Klorin

    dioksida, natrium hidroksida, oksigen dan sulfur dioksida digunakan untuk

    mendukung proses bleaching, sodium hypochlorite dan sebagian natrium

    hidroksida digunakan di water treatment plant.Sisanya digunakan untuk keperluan

    internal Chemical Plant.

    Utilitas di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. meliputi Water Treatment Plant,water

    cycle, chemical cycle dan energy cycle. Air yang digunakan untuk memenuhi

    kebutuhan pabrik diperoleh dari sungai Asahan.

    Pengolahan limbah ditangani oleh unit Effluent Treatment Plant yang

    meliputi pengolahan limbah cair, padat dan gas. Toba Pulp Lestari telah

    memperoleh Green PROPER karena telah mampu menjaga emisi kurang dari 50%

    yang ditetapkan pemerintah.

    Pada praktek kerja ini diberikan tugas oleh Chemical Plant Process Engineer

    untuk melakukan Redesign Chlorate Cooler yang berada di Chemical Plant. Hal

    ini dikarenakan alat dengan desain lama sudah mengalami penurunan efisiensi.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    14/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Sejarah Perusahaan

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah industri dibidang produksi pulp untuk

    bahan baku kertas dan bahan baku serat rayon. Pabrik ini merupakan salah satu

    industri strategis penghasil devisa di antara 5.935 unit pabrik sejenis yang terdapat

    di dunia dengan target produksi 550 ton pulp per hari. Dari jumlah tersebut di atas,

    5.258 unit terdapat di Asia.

    Lokasi pabrik ini terletak di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Permaksian,

    Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia ini berstatus Penanaman

    Modal Asing (PMA) yang dioperasikan berdasarkan surat keputusan bersama

    Menteri Negara Riset dan Teknologi/ Ketua BPPT dan Menteri Negara

    kependudukan dan Lingkungan Hidup No. SK/681/M/BPPT/XI/1986 dan

    No.KEP/43/MNKLH/11/1986 bertanggal 13 November 1986 bedasarkan

    keputusan menteri investasi/ Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.

    07/V/1990, status perusahaan ini telah berubah dari Penanaman Modal Dalam

    Negeri (PMDL) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Saham Perusahaan ini

    telah dijual di Bursa Saham Jakarta dan Surabaya sejak 1992 dan New York Stock

    Exchange (NYSE).

    Kegiatan produksi pulp secara komersial dimulai 1989, dimana produksi

    sekitar 70% diekspor ke mancanegara, sisanya untuk kebutuhan pasar domestik.

    Kapasitas produksi terpasang pabrik adalah 180.000 sampai 240.000 ton

    pulp/tahun. Dalam upaya mendukung kegiatan produksi, PT. Toba Pulp Lestari,

    Tbk mendapat izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

    (IUPHHK-HT) yang didasari SK. Menteri Kehutanan SK-58/menhut-11/2011

    tertanggal 28 Februari 2011 tentang pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman

    Industri kepada Perusahaan dengan luas 188.055 Ha.

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. memiliki konsesi hutan kayu terbesar pada

    beberapa sektor hutan yaitu Aek Nauli, Habinsaran, Aek Raja, Tele dan Padang

    Sidempuan yang meliputi sebelas kabupaten dan satu kotamadya di Provinsi

    Sumatera Utara, Indonesia.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    15/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 2

    1.2 Visi dan Misi Perusahaan

    Visi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ialah menjadi salah satu pabrik Pulp

    Eucalyptus yang dikelola dengan terbaik, menjadi supplier yang disukai olehpelanggan kami dan pemilik perusahaan yang disukai para karyawan. Adapun misi

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. yaitu:

    1. Menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan.

    2. Prosedur dengan biaya yang efektif.

    3.

    Memaksimalkan keuntungan untuk pemangku kepentingan dan

    memberikan kontribusi kepada pengembangan sosial ekonomi masyarakat

    sekitar dan regional.

    4. Menciptakan nilai melalui teknologi modern, pengetahuan industri dan

    sumber daya manusia.

    1.3 Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

    1.3.1. Lokasi Perusahaan

    PT.Toba Pulp Lestari, Tbk berada di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea

    Kabupaten Toba Samosir. Sedangkan di Medan terletak di Uni Plaza, East Tower,

    Jl. Letjend Hariono MT A-1, Medan dan berkantor pusat di Jakarta berada di

    Building 10th floor, Jl. Jendral Soedirman kav 778, Jakarta Selatan 12930. Lokasi

    pabrik terdiri atas 150 Ha tanah termasuk perumahan nurseryseluas 10 Ha dan di

    dekat sungai Asahan sekaligus sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan

    perusahaan dan perumahan.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    16/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 3

    Gambar 1.1 Lokasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (Google Maps, 2016)

    1.3.2. Tata Letak Perusahaan

    Tata letak Perusahaan merupakan intergritas dari aliran komponen suatu

    produk untuk melihat interaksi antar pekerja, peralatan, pemindahan bahan mulai

    dari bagian penerimaan dan pengiriman barang, maintenance, gudang dansebagainya. Disamping itu juga memperhatikan dari segi keselamatan dan

    kesehatan kerja. Tata letak pabrik di rancang sedemikian rupa sehingga tercipta

    suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan. Kondisi itu tentu saja akan

    berpengaruh terhadap kualitas kerja.

    Secara garis besar tata letak PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. dibagi ke dalam

    beberapa kelompok. Pembagian daerah kerja berdasarkan aktivitas yang

    berlangsung, yaitu sebagai berikut:

    1. Bagian Produksi terdiri dari :

    a. Wood preparation

    Mempersiapkan kayu (pencucian, pengulitan dan penyerpihan) sampai

    terbentuk serpihan kayu (wood chips).

    b. Digester

    Proses pemasakan serpihan kayu dengan steamdengan suhu 125160

    oC dan alkali aktif (NaOH dan Na2S) yang disebut white liquor.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    17/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 4

    c. Washing and screening

    Proses pencucian dan penyeragaman ukuranpulp

    d. Bleaching

    Proses pemutihanpulp.

    e. Pulp Machine

    Pembentukan pulp menjadi lembaran yang siap dikemas dan

    didistribusikan.

    2. Bagian Service

    a. Production Servicemeliputi :

    Gudang Bahan Baku (Wood Storage)

    Gudang Bahan Baku Chips (Chipping Storage)

    Gudang Bahan Tambahan

    Gudang Bahan Penolong

    Gudang Produksi Jadi (Pulp Ware House)

    Chemical Plant

    Control Room

    Control Plant

    Lime Kiln

    Recausticizing Plant

    Evaporator

    Laboratorium

    Bengkel (workshop)

    Oil Storage

    Timbangan Truk

    b. General ServiceMeliputi :

    Kantor Utama (Main Office)

    Security Post

    Area Parkir

    KantorMill Operation

    Kantor kehutanan (Forestry Office)

    Kantor Perkebunan Inti Rakyat (PIR)

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    18/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 5

    KantorLoss Prevention and Control(LP&C)

    c. Personal Service, yang meliputi :

    Tempat Ibadah

    Kantin

    Perumahan dan mess Karyawan

    Poliklinik

    d. Physical Plant Service, yang meliputi :

    Power Boiler (Recovery Boiler & Multi Fuel Boiler)

    Generator

    Power House

    Water Treatment

    Inceneration System

    Land Fill

    Selain hal tersebut di atas di lokasi sekitar pabrik terdapat fasilitas perusahaan

    yang cukup lengkap, berupa mess yang penggunaannya sesuai tingkat kepangkatan

    karyawan. Perumahan yang diperuntukkan bagi karyawan yang telah berkeluarga

    dan para staf ahli yang telah berpengalaman, Gedung Pertemuan (Guest House)

    yang digunakan apabila ada tamu dari pemerintahan yang datang, dari institusi atau

    digunakan untuk acara resmi.

    1.4. Struktur Kerja dan Organisasi Perusahaan

    1.4.1. Struktur Kerja

    a. Jumlah Tenaga Kerja

    PT.Toba Pulp Lestari, Tbk memiliki tenaga kerja kurang lebih sekitar

    1000 orang dengan tingkat pendidikan yang beragam. Tenaga kerja terdiri atas

    tenaga tetap yaitu tenaga kerja yang direkrut perusahaan yang bekerja secara

    menetap di perusaahan, sebagian di bagian milldan sebagian lagi di bagian

    forestry. Disamping itu, perusahaan juga menjalin kemitraan dengan PT atau

    CV yang berada di sekitar Porsea untuk menjalankan operasi yang

    menggunakan jasa kontraktor.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    19/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 6

    b. Jam Kerja

    General Time

    Pada jam kerja ini tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja tidak tetap

    diberlakukan jam kerja kantor. Dimana jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB

    17.00 WIB pada hari senin sampai jumat dengan jam istirahat dari jam

    12.00 WIB13.30 WIB , khusus hari Sabtu jam kerja hanya setengah hari

    dan setiap dua minggu sekali karyawan mendapat giliran libur yang disebut

    Day Off.

    Shift Time

    Perusahaan menjalan jam kerja shift time untuk menjalankan kegiatan

    produksi 24 jam yang dibagi menjadi tiga bagian jam kerja yaitu :

    shift1 : pukul 08.0016.00 WIB

    shift2 : pukul 16.0024.00 WIB

    shift3 : pukul 24.0008.00 WIB

    Jam kerja diatas telah diatur oleh perusahaan sehingga produksi dapat

    berjalan sangat lancar dan sangat baik dalam melaksanakan kegiatan

    produksi untuk mencapai tujuan dengan mematuhi tugas dan tanggung

    jawab yang telah diberikan pada setiap departemen pabrik.

    1.4.2. Struktur Organisasi Perusahaan

    Organisasi merupakan sekumpulan manusia yang memiliki peran, jabatan,

    atau fungsi masing-masing dan bersepakat melaksanakan aktifitas untuk mencapai

    tujuan yang telah direncanakan. Dengan demikian struktur maupun ukuran setiap

    organisasi haruslah sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan oleh organisasi

    tersebut. Pengorganisasian adalah proses pengelompokan, alat, tugas, tanggung

    jawab maupun wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan dalam

    rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ada beberapa bentuk hubungan

    dasar dalam struktur organisasi yaitu: hubungan line, hubungan fungsional,

    hubungan staf dan hubungan campuran.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    20/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 7

    Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (PT Toba

    Pulp Lestari Tbk, 2008)

    Struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. menggunakan hubungan garis(line) dalam pengorganisasiannya. Berdasarkan gambar struktur organisasi PT.

    Toba Pulp Lestari, Tbk., Managing Director memiliki hubungan garis dengan

    Departemen Mill Operation, Commercial, Technology Environment, Financial,

    HRD, Sales, dan juga Forestry. Masing-masing departemen ini memiliki tanggung

    jawab terhadapManaging Director. Demikian juga antara departemen-departemen

    tersebut memiliki hubungan garis dengan departemen yang dibawahinya.

    Pembagian tugas dan wewenang pada perusahaan ini dilakukan berdasarkan fungsi-

    fungsi tertentu dan oleh karena itu disebut bersifat fungsional. Terdapat sejumlah

    departemen yang dibawahi departemenMill Operation, Technology Environment,

    Financial, HRD, dan juga Forestry, dimana masing-masing departemen

    departemen memiliki tugas dan tanggung jawabnya sendiri yang berbeda antara

    satu departemen dengan departemen yang lain. Hal ini dapat dilihat pada gambar

    struktur organisasi, dimana terdapat berbagai departemen yang dibagi menurut

    fungsinya masing-masing.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    21/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 8

    Struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. terbagi menjadi dua struktur

    organisasi yaitu Fiber Management Organization structuredanMill Management

    Organization structure.Fiber Management Processmengatur proses pengadaan

    bahan baku yaitu kayu serta menjaga kesinambungan hutan agar proses produksi

    tidak berhenti. Sedangkan Mill Management Organization structure mengatur

    proses produksi yang ada di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Kedua struktur organisasi

    ini dipimpin oleh seorangManaging director.

    Uraian tugas dan wewenang

    Pembagian tugas dan wewenang, yaitu :

    1.

    Managing Director

    a. Mengelola perusahaan secara keseluruhan.

    b.

    Mengkoordinir serta mengontrol keahlian teknis, usulan proyek,

    penjualan, dan pembelanjaan.

    c. Memberikan wewenang dan persetujuan atas surat-surat ekstern dan

    intern, pesanan pembelian, penjualan, pengeluaran keuangan serta

    bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

    2. Officer Service Coordinator

    a. Bertugas mengkoordinir segala kegiatan yang erhubungan dengan

    pelayanan kantor

    b.

    Bertanggung jawab kepada managing director.

    3. Deputy General Manager

    a.

    Bertugas membantu managing director dalam mengkordinir dan

    mengontrol kegiatan pabrik sehari-hari seperti bagian-bagian teknisi

    dan juga menerima usulan-usulan proyek

    b. Bertanggung jawab kepada managing director.

    4. Fiber General Marketing

    a. Bertugas menyediakan bahan baku untuk dikirim ke area pabrik seluruh

    sektor.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    22/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 9

    b. Bertugas terhadap administrasi yang berkaitan dengan proses produksi.

    Departmen ini membawahi lima departemen yaitu: Plantation

    Departmen, Wood Supply Department, Planning Department, PIR

    Departmentdan Sector Departmen.

    o Plantation Department

    Bertugas melakukan penanaman hutan kembali untuk hutan

    tanaman industry yang hasilnya telah dimanfaatkan sebelumnya

    oleh perusahaan.

    o Wood Supply Department

    Bertugas mempersiapkan penyediaan jumlah bahan baku yang

    akan diproses pada pembuatanpulp.

    o Planning Department

    Bertugas untuk membuat rencana kerja dan perbaikan material

    kayu sebagai bahan baku. Dalam departemen inilah dipersiapkan,

    diatur, dan direncanakan kegiatan-kegiatan dalam Forestry

    Department, dan membahas setiap persoalan departemen dan

    merencanakan penangananannya.

    o

    PIR Department

    Bertugas untuk membuat rencana kerja dan bekerja sama dengan

    masyarakat dalam usaha pembibitan tanaman, pemberian pupuk,

    serta tenaga skill yang dibutuhkan.

    o Sector Department

    Bertugas melakukan koordinasi kepada seluruh sektor tanaman

    industri dan bertugas mengetahui beberapa areal tanaman yang

    kosong dan beberapa areal tanaman yang telah ditebang.

    5. Mill General Manager

    Bertugas terhadap kebijaksanaan produksi dan kelancaran produksi

    dimulai dari persiapan kayu menjadi lembaran pulp yang siap dipasarkan

    dan bertanggung jawab pada managing director.

    Departemen ini membawahi beberapa departemen yaitu: Production

    Department, Maintenance and Engineer Department, Technical

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    23/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 10

    Department,LP & C Department, Material Department dan Sales and

    Adminitration Department.

    o Production Departmen

    Bertugas mengawasi jalannya proses produksi antara lain: wood

    preparation, fiberline, chemical plant dan departemen ini

    bertanggung jawab terhadap kepada General Manager Mill.

    o MaintenancedanEngineer Department

    Bertanggungjawab kepada kegiatan pemeriksaan dan perbaikan

    peralatan produksi dan melaporkan perbaikan tersebut serta

    bertanggungjawab kepada General Manager Mill.

    o

    LP & C Department

    Bertugas menjaga keselamatan kerja karyawan serta lingkungan kerja

    dan membentuk tim pemadam kebakaran untuk menghindarkan

    terjadinya kebakaran serta bertanggungjawab kepada General

    Manager Mill.

    o Technical Department

    Bertugas untuk memeriksa dan menganalisa bahan baku yang masuk,

    mengawasi dan mengontrol proses pengolahan bahan baku dan

    membuat laporan hasil quality controlproduk dan pengolahan limbah.

    o Material Department

    Bertugas membantu kelancaran proses dalam pabrik dalam hal

    menyediakan material ataupun sparepart (logistic) serta

    bertanggungjawab kepada General Manager Mill.

    o Sales and Administration Department

    Bertugas dalam memasarkan produk dan menentukan beberapa

    jumlah order serta stok produk yang dikirim.

    6. Society Security Lisence Director

    Bertugas menangani masalah keamanan, perizinan dan persoalan-

    persoalan dengan masyarakat serta bertanggung jawab terhadap managing

    director.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    24/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 11

    7. Human Resource Department(HRD)

    Bertugas dalam mengatur masalah personal administrasi yang

    meliputi bagian penerimaan, pemindahan pegawai, pemutusan hubungan

    kerja (PHK) dan hal lain yang berhubungan dengan ketenagakerjaan,

    trainingserta menyediakan fasilitas bagi kesejahteraan karyawan.

    8. Financial Director

    a. Bertugas menyusun budget pendapatan kerja dan belanja perusahaan

    sesuai dengan hasil yang diharapkan

    b. Bertugas terhadap pengaturan, pencatatan dan pelaporan keuangan

    perusahaan.

    c. Melaporkan segala jenis pengeluaran biaya-biaya perusahaan dalam

    prosesnya.

    Sistem Pengupahan dan fasilitas Perusahaan

    1. Sistem Pengupahan

    a. Perusahaan mengatur dan menetapkan sistem pemberian upah yang

    layak bagi pekerja yang disesuaikan dengan golongannya, status,

    jabatan, keahlian dan prestasi.

    b. Besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja tidak boleh

    kurang dari ketentuan minimum yang berlaku sesuai dengan peraturan

    pemerintah yaitu Upah Minimum Provinsi (UMP).

    Pemberian upah kepada karyawan dilakukan sekali dalam sebulan yaitu

    pada akhir bulan. Dalam pemberian gaji kepada karyawan tetapnya, PT.

    Toba Pulp Lestari, Tbk. menganut sistem Total All in Conceptyang

    artinya total gaji karyawan diterima oleh setiap karyawan sudah

    termasuk berbagai tunjangan yang ada. Adapun tunjangan-tunjangan

    tersebut terdiri dari tunjangan pangkat dan jabatan, tunjangan keluarga,

    tunjangan perumahan, dan bantuan khusus untuk perumahan serta

    lokasi kerja. Sedangkan untuk karyawan tidak tetap, tunjangan tidak

    termasuk gaji yang diterima.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    25/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 12

    Sistem kenaikan gaji di Toba Pulp Lestari, Tbk tidak terjadwal

    tergantung dengan prestasi yang ditunjukkan karyawan itu sendiri.

    2. Fasilitas Perusahaan

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk selalu berusaha mendorong karyawan

    agar dapat bekerja lebih baik. Selain upah yang diterima karyawan setiap

    bulannya, karyawan juga mendapatkan fasilitas yang mendukung agar

    aktivitas kerja karyawan dapat dimanfaatkan oleh karyawan tetap maupun

    oleh karyawan tidak tetap, fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:

    a. Perumahan

    b.

    Tempat ibadah

    c. Sarana olahraga

    d. Kantin

    e.

    Fasilitas Transportasi

    f. Fasilitas Pengobatan dan perawatan

    g. Tempat Rekreasi

    h. Sarana pendidikan

    i.

    Fasilitas kerja (seragam kerja dan alat perlengkapan untuk safety

    sebagai alat pelindung diri (APD) seperti safety helmet, safety shoes,

    sarung tangan, masker, respirator, kacamata dan alat-alat pelindung

    lainnya yang dipakai sesuai dengan tingkat keamanan masing-masing

    pekerjaan)

    Selain itu PT.Toba Pulp Lestari, Tbk juga memberikan bantuan

    kesejahteraan bagi karyawan tetap berupa jaminan sosial tenaga kerja

    (Jamsostek), dana duka serta dana Tunjangan Hari Raya.

    1.5 Keselamatan Kerja di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

    K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja mulai diterapkan di Indonesia

    pada tahun 1970 dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah yang melindungi hak

    setiap pekerja dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja. Setelah K3 ini

    diberlakukan maka keluarlah kebijakan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan

    dan Kesehatan Kerja) yang wajib dibuat dan dilaksanakan oleh setiap perusahaan.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    26/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 13

    Kebijakan untuk membuat dan mengelola sendiri SMK3 diserahkan kepada

    masing-masing perusahaan.

    Seperti layaknya kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka PT.

    Toba Pulp Lestari, Tbk. juga menerapkan sistem manajemen untuk melindungi

    setiap karyawannya, yaitu kebijakan K3 dan SMK3. Ada banyak kemungkinan

    kecelakaan yang bisa saja terjadi pada lokasi perusahaan, sehingga perlu dicegah

    dengan menerapkan beberapa peraturan yang harus diikuti oleh semua pihak mulai

    dari staf, karyawan pabrik, sampai kepada tamu perusahaan pun wajib

    mengikutinya.

    Ini terbukti untuk kedua kalinya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. meraih sertifikat

    dan bendera emas untuk penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan

    kerja (SMK3). Sertifikat dan bendera emas ini diterima pada tahun 2006. Sertifikat

    SMK3 yang memiliki masa berlaku 3 tahun itu merupakan wujud pengakuan yang

    secara sungguh-sungguh dan konsisten menerapkan SMK3 dan manajemen bangga

    bisa meraihnya kembali.

    a.

    Kewajiban Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)

    Untuk menjaga berbagai kemungkinan kecelakaan maka setiap orang

    yang berada dalam lokasi perusahaan wajib menggunakan pelindung diri

    seperti:

    Pelindung Kepala (Safety Helmet)

    Sepatu pengaman (Safety Shoes)

    Pelindung Telinga (Ear Plug)

    Kaca Mata (Eye Glases)

    Masker

    Alat-alat pelindung diri seperti yang terdapat di atas adalah alat

    pelindung diri yang umum harus dipakai. Ada kalanya pada lokasi dan situasi

    tertentu para pekerja atau siapapun harus menggunakan alat pelindung diri

    khusus seperti saat berada di Chemical Plant setiap orang yang masuk area

    Chemical Plantharus membawa respirator.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    27/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 14

    b. Manajemen Peraturan dan Lokasi Kerja

    Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien dan produktif

    maka perlu dibuat beberapa peraturan yang diberlakukan pada lokasi kerja. Di

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., terutama pada bagian Mill Site diberlakukan

    beberapa peraturan yang dapat dilihat pada penempatan beberapa tanda

    himbauan dan larangan yang harus diikuti seperti: Listrik tegangan tinggi, jalur

    untuk alat-alat berat, daerah yang dilarang untuk dimasuki, daerah wajib

    menggunakan masker, awas benda jatuh dari atas, awas api, jalur pejalan kaki,

    titk kumpul evakuasi, serta symbol lainnya.

    c.

    Pembentukan Departemen LP & C

    Untuk melaksanakan tugas mengatur, mengawasi, serta kebijakan lain

    yang berkenaan dengan K3 dibentuklah sebuah departemen LP & C yang

    memiliki tugas dan tanggung jawab:

    1. Memberikan masukan kepada manajemen PT. Toba Pulp Lestari,

    Tbk.

    2. Mengkoordinasikan kegiatan keselamatan.

    3.

    Menyimpan dan menganalisa laporan keselamatan.

    4. Mengkoordinasikan kegiatan keselamatan untuk semua karyawan

    dan kontraktor.

    5. Mengulang, mengevaluasi dan menilai investigasi kecelakaan.

    6. Melapor pada manajemen PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. dengan

    menunjukkan perkembangan, kemajuan keselamatan karyawan, serta

    semua bentuk kecelakaan yang terjadi.

    d.

    Penanganan Dalam Keadaan Darurat

    Ada berbagai macam bentuk kecelakaan dan keadaan darurat yang terjadi.

    Masing-masing memerlukan penanganan yang sesuai, cepat, tepat dan berbeda-

    beda.

    1. Kebakaran dan bahaya asap

    2. Kebocoran dan tumpahan bahan kimia

    3.

    Ancaman bom

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    28/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 15

    4. Bahaya ledakan

    5.

    Demonstrasi atau kerusuhan

    6. Penanganan pengungsian dan titik evakuasi

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    29/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Natrium Klorida (NaCl)

    Natrium klorida adalah zat kimia industri yang diekstrak dari laut dengan cara

    penguapan matahari, dan merupakan produk dasar dalam aplikasi kimia maupun

    aplikasi yang berhubungan dengan makanan. Selain digunakan secara tradisional

    sebagai pengawet di industri pengolahan makanan, garam juga merupakan bahan

    baku utama untuk pabrik klor-alkali yang memproduksi natrium hidroksida,

    hidrogen dan klorin.

    Natrium klorida adalah bahan baku utama untuk banyak sekali senyawa kimia

    seperti natrium hidroksida (NaOH), natrium sulfat (Na2SO4), hidrogen klorida

    (HCl), natrium fosfat (Na3PO4), natrium klorat (NaClO3), natrium hipoklorit

    (NaOCl), dan masih banyak lagi turunan lainnya. Hampir semua klorin (Cl2) di

    dunia diproduksi dari proses elektrolisis natrium klorida (Austin, 1984).

    Tabel 2.1 Sifat Fisis Natrium Klorida (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)

    Rumus (Formula) NaCl

    Berat Molekul 58.44 g/mol

    Kerapatan (density) 2.163 g/cm3

    Bulk Density 1 g/ cm3

    Titik Leleh 800 oC

    Titik Didih 1465 oC

    Specific Heat(25 oC) 50.795 J/mol.grd.

    Panas larutan - 4.87 KJ/mol

    Warna Putih

    2.2. Klorin (Cl2)

    Klorin (Cl2) adalah bahan kimia penting dalam pemurnian air, dalam

    desinfektan, dalam pemutih, dan gas mustard. Klorin juga digunakan secara luas

    dalam pembuatan banyak produk termasuk dalam produksi kertas, antiseptik, zat

    warna, makanan, insektisida, cat, produk minyak bumi, plastik, obat-obatan, tekstil,

    pelarut, dan banyak produk konsumen lainnya. Unsur ini juga digunakan untuk

    membunuh bakteri dan mikroba dari pasokan air minum. Klorin juga digunakan

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    30/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 17

    untuk pemutih pulp kayu sebelum digunakan untuk membuat kertas, serta

    menghilangkan tinta pada kertas daur ulang. Unsur ini digunakan pula dalam

    produksi klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.

    Sebagian klorin yang diproduksi digunakan untuk penanganan langsung

    seperti pada industri pulp and paper, pemutihan tekstil, pengolahan air, dan

    pengolahan limbah. Sebagian lainnya klorin diproduksi sebagai salah satu

    komponen dalam produk tertentu seperti vinyl, vinylidene polymers, chlorinated

    rubber dan plastik lainnya.

    Klorin hampir seluruhnya diproduksi dari elektrolisis larutan garam atau dari

    reaksi fusi klorida. Elektrolisis larutan garam memproduksi klorin di bagian anoda,

    sedangkan gas hidrogen dan natrium hidroksida di bagian katoda. Untuk

    memperoleh klorin dan natrium hidroksida, keduanya harus dijaga agar tidak

    bercampur. Saat ini ada tiga jenis sel elektrolisis yang digunakan di industri yang

    ada di dunia, yaitu sel diafragma, sel membrane dan sel merkuri (Austin, 1984).

    Tabel 2.2 Sifat Fisis Klorin (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)

    Rumus (Formula) Cl2

    Berat Molekul 70.906 g/molKerapatan (density) gas 3.214 Kg/Nm3

    Density(gas; air =1) 2.49 Kg/ m3

    Density(cairan, 0 oC, 3.65 bar) 1.47 Kg/l

    Titik Didih - 34 oC

    Titik Leleh - 101 oC

    Specific Heat(gas) 33.84 J/molgrd.

    Specific Heat(liquid) 67.1 J/molgrd.

    Panas Penguapan (@ -34 oC) 20.42 Kj/mol

    Warna (gas) Kuning kehijau hijauanWarna (cairan) Kuning terang

    2.3.

    Hidrogen (H2)

    Hidrogen merupakan unsur pertama dalam tabel periodik. Dalam kondisi

    normal, hidrogen merupakan gas yang tidak berbau dan tidak berwarna yang

    dibentuk oleh molekul diatomik, H2. Hidrogen merupakan salah satu unsur utama

    dalam air dan semua bahan organik serta tersebar luas tidak hanya di bumi tetapi

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    31/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 18

    juga di seluruh alam semesta. Hidrogen adalah yang paling mudah terbakar dari

    semua zat yang dikenal.

    Atom hidrogen adalah agen reduktif kuat, bahkan pada suhu kamar. Unsur ini

    bereaksi dengan oksida dan klorida berbagai logam, seperti perak, tembaga, timbal,

    bismut dan merkuri, untuk menghasilkan logam bebas.

    Hidrogen adalah bahan baku penting dalam industri kimia dan petrokimia.

    Hidrogen dibuat dari penurunan senyawa karbon, hidrokarbon dan/atau air.

    Hidrogen didapatkan dari dekomposisi yang melibatkan energi listrik, kimia atau

    panas. Contohnya elektrolisis air, steam reforming hidrokarbon dan thermal

    dissociation hidrokarbon (Austin, 1984).

    Tabel 2.3 Sifat Fisis Hidrogen (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)

    Rumus (Formula) H2

    Berat Molekul 2.016 g/mol

    Density(kerapatan) 0.08987 Kg/ Nm3

    Titik Didih - 252.8 oC

    Specific Heat(25 oC) 28.83 J/mol - grd

    Panas Pembakaran 287 KJ/mol

    Warna Tidak berwarna

    2.4.Hidrogen Klorida (HCl)

    Hidrogen klorida adalah senyawa dari unsur hidrogen dan klorin, pada

    temperatur ruang berwujud gas. Larutan hidrogen dalam air disebut asam klorida.

    Karena sifatnya yang korosif, material yang sering digunakan untuk menanganinya

    ialah plastik, keramik, kaca dan tantalum. Hidrogen klorida terbentuk dari reaksi

    langsung antara gas klorin (Cl2) dan gas hidrogen (H2), reaksi berlangsung pada

    temperatur di atas 250 oC (482 oF). Hidrogen klorida biasa dipasarkan dalam bentuk

    larutan 28-35% berat yang disebut konsentrat asam klorida (Encyclopaedia

    Britannica Online, 2016).

    Asam klorida walaupun tidak diproduksi dalam jumlah besar seperti asam

    sulfat, merupakan salah satu bahan kimia yang penting. Pembuatan hidrogen

    klorida dapat ditempuh dengan beberapa proses, yaitu produk samping klorinasi

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    32/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 19

    hidrokarbon aromatic dan alifatik, reaksi antara garam (NaCl) dan asam sulfat

    (H2SO4), reaksi pembakaran klorin (Cl2) dengan hidrogen (H2), dan operasi

    Hargreaves-type.

    Pada proses pembuatan hidrogen klorida dengan pembakaran klorin dan

    hidrogen, reaksinya berlangsung sangat eksotermis dan spontan. Produk yang

    dihasilkan berupa 99% gas HCl, yang kemudian diadsorbsi oleh air dalam absorber

    berbahan tantalum atau grafit. Larutan HCl di-strippingdengan gas HCl sehingga

    didapatkan larutan strongHCl (Austin, 1984).

    Tabel 2.4 Sifat Fisis Hidrogen Klorida (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)

    Rumus (Formula) HCl

    Berat Molekul 36.465 g/mol

    Density(kerapatan) 1.639 Kg/Nm3

    Titik didih - 85 oC

    Titik Leleh - 114 oC

    Specific Heat(25 oC) 29.12 J/mol - grd

    Panas absorption 62.3 KJ/mol

    Warna Tidak berwarna

    2.5. Sodium Hidroksida (NaOH)

    Pada suhu kamar, natrium hidroksida atau biasa disebut sebagai causic soda

    adalah kristal putih tidak berbau padat yang menyerap kelembaban dari udara.

    Ketika dilarutkan dalam air atau dinetralkan dengan asam itu membebaskan panas

    yang cukup besar, yang mungkin cukup untuk menyalakan bahan mudah terbakar.

    Natrium hidroksida sangat korosif. Hal ini umumnya digunakan sebagai padat atau

    larutan 50%. Natrium hidroksida digunakan untuk memproduksi sabun, rayon,

    kertas, bahan peledak, zat warna, dan produk minyak bumi. Hal ini juga digunakan

    dalam pengolahan kain katun, pencucian dan pemutihan, pembersihan dan

    pengolahan logam, lapisan oksida, elektroplating, dan ekstraksi elektrolit (National

    Center for Biotechnology Information, 2005).

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    33/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 20

    Tabel 2.5 Sifat Fisis Natrium Hidroksida (SOP PT. Toba Pulp

    Lestari Tbk, 2008)

    Rumus (formula) NaOH

    Berat Molekul 40 g/mol

    Density(kerapatan) 2.490 g/cm3

    Titik leleh 319 oC

    Specific Heat(25 oC) 59.45 J/mol - grd

    Panas absorpsi (penyerapan) 32.5 KJ/mol (@50% NaOH)

    Warna Putih

    2.6. Sodium Klorat (NaClO3)

    Natrium klorat diproduksi dalam jumlah besar sebagai pembunuh gulma. Hal

    ini juga digunakan dalam pencetakan dan pencelupan tekstil. Natrium klorat tidak

    dapat digunakan dalam bahan peledak karena sifat higroskopisnya.

    Natrium klorat diproduksi dengan elektrolisis larutan garam yang

    ditambahkan dengan natrium dikromat untuk mengurangi korosifitas asam

    hipoklorit karena adanya asam klorida. Proses elektrolisis larutan garam

    menghasilkan natrium hidroksida di katoda dan klorin di anoda, tetapi dengan tidak

    adanya diafragma dalam sel, terjadi pencampuran dan terbentuk natrium hipoklorit

    yang kemudian dioksidasi menjadi natrium klorat (Austin, 1984)

    Tabel 2.6 Sifat Fisis Natrium Klorat

    (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)

    Rumus (formula) NaClO3

    Berat Molekul 106.44 g/mol

    Density(kerapatan) 2.490 g/cm3

    Titik didih Decompose

    Titik Leleh 255 oC

    Specific Heat(25 oC) 100.8 J/molgrd.

    Panas absorpsi (penyerapan) - 22.5 KJ/mol

    Warna Putih

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    34/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 21

    2.7. Klorin Dioksida (ClO2)

    Klor dioksida (ClO2) adalah bahan kimia sintetis, gas berwarna hijau

    kekuningan dengan bau seperti klorin, menyengat. Klorin dioksida adalah senyawa

    klorin netral. Klorin dioksida sangat berbeda dari klorin, baik dalam struktur

    kimianya ataupun karakteristiknya. Klorin dioksida adalah molekul kecil, mudah

    menguap dan sangat kuat. Larutan klorin dioksida adalah radikal bebas. Pada

    konsentrasi tinggi bereaksi kuat dengan agen pereduksi. Klorin dioksida adalah gas

    yang tidak stabil yang terurai menjadi gas klorin (Cl2), gas oksigen (O2) dan panas.

    Salah satu sifatnya ialah kelarutannya yang tinggi dalam air, terlebih pada air

    dingin (chilled water). Klorin dioksida tidak terdisosiasi dalam air, melainkan

    menjadi gas yang terlarut dalam air. Kelarutannya sepuluh kali lebih tinggi

    dibandingkan gas klorin (Cl2) (Lenntech BV, 2016).

    Klorin dioksida adalah oksidator kuat, 2,5 kali lebih kuat dari kemampuan

    mengoksidasi klorin (Cl2). Klorin dioksida mampu memutihkan banyak warna

    dalam bahan selulosa tanpa merusak selulosa. Oleh karena itu banyak digunakan

    dalam industri pulp dan tekstil, khususnya di pemutihan akhir kertas kraft (Austin,

    (1984).

    Tabel 2.7 Sifat Fisis Klorin Dioksida (SOP PT. Toba Pulp Lestari Tbk, 2008)

    Rumus (formula) ClO2

    Berat Molekul 67.45 g/mol

    Density (kerapatan) 3.01 Kg/Nm3

    Density(air =1) 2.4

    Titik Didih 11 oC

    Titik Leleh - 59 oC

    Panas larutan 26.8 KJ/mol

    Specific Heat(25 oC) 41.84 J/mol-grd

    Persamaan oksidasi 5

    Warna Kuninghijau

    Bau Iritasi ozon (gangguan

    terhadap udara)

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    35/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 22

    2.8. Sodium Hipoklorit (NaOCl)

    Sodium hipoklorit digunakan sebagai desinfektan dan deodoran di

    perusahaan susu, creameries, pemasok air, pembuangan limbah, dan untuk

    keperluan rumah tangga. Hal ini juga digunakan sebagai pemutih di laundry.

    Selama Perang Dunia Pertama, sodium hipoklorit digunakan untuk pengobatan luka

    sebagai larutan isotonik stabil. Sebagai agen pemutih, sangat berguna pada katun,

    linen, rami, sutra buatan dan bubur kertas (paper pulp). Kebanyakan klorin diubah

    menjadi natrium hipoklorit sebelum digunakan untuk memutihkan selulosa.

    Metode produksi yang paling umum adalah reaksi larutan natrium hidroksida

    dengan klorin gas.

    Cl2+ 2 NaOH NaCI + H2O + NaOCI (2.1)

    Metode lain yang digunakan adalah elektrolisis larutan garam terkonsentrasi.

    Sel-sel elektrolitik tidak memiliki diafragma apapun dan beroperasi pada kepadatan

    arus tinggi dalam larutan hampir netral. Sel-sel yang dirancang untuk berfungsi

    pada suhu rendah dan untuk membawa katoda larutan soda kaustik dalam kontak

    dengan klorin dilepaskan pada anoda (Austin, 1984).

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    36/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 23

    BAB III

    DESKRIPSI PROSES

    CHEMICAL PLANT

    Dalam industri pulp (bubur kayu) chemical plantadalah pabrik pendukung

    yang memproduksi bahan kimia untuk mendukung proses produksi pulp,Power

    Plantsdan Effluent Treatment Plantdi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Keberadaan

    chemical plant sangat menentukan dalam menjaga kualitas pulp yang akan

    dihasilkan sehingga dapat bersaing di pasaran. Chemical Plant adalah pabrik

    terintegrasi di mana di dalamnya terdapat unit unit plant yang memproduksi

    berbagai jenis bahan kimia.

    Bahan baku yang digunakan di Chemical Plant ada dua jenis, bahan baku

    utama dan bahan baku tambahan. Bahan baku utama Chemical Plant:

    1.

    Garam NaCl

    2. Sulfur padat (S)

    3. Udara

    Sedangkan bahan baku tambahan adalah sebagai berikut:

    1.

    Soda ash (Na2CO3)

    2. Flocculant

    3.

    Asam sulfat (H2SO4) pekat 98%

    4. Sodium Dichromate (NaCr2O7)

    Bahan kimia utama yang diproduksi plant adalah klorin dioksida (ClO2),

    sodium hidroksida (NaOH), klorin (Cl2), oksigen (O2) dan sulphur dioxide (SO2).

    Produk sampingannya adalah sodium hypochlorite (NaOCl), asam klorida (HCl),

    nitrogen (N2) dan hidrogen (H2).

    Produksi pulp menggunakan paling banyak bahan kimia pada proses

    bleaching. Water treatmentplantjuga menggunakan sodium hidroksida dan asam

    klorida untuk regenerasi ion exchanger dan telah menggunakan sodium

    hypochloriteuntuk kontrol pertumbuhan bakteri.Namun, ada juga yang digunakan

    dalam internal chemical plant itu sendiri sebagai pendukung proses produksi.

    Produk dan penggunaannya dapat disimak pada Tabel 3.1.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    37/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 24

    Tabel 3.1 Produk Chemical Plant dan Pendistribusiannya (PT Toba Pulp

    Lestari Tbk, 2016)

    Produk Unit Pengguna

    Sodium Hidroksida (NaOH) Bleaching plant, Incinerator, Water treatment,

    Konsumsi internal

    Klorin (Cl2) HCl synthesis unit

    Hidrogen (H2) HCl synthesis unit

    Sodium Hipoklorit (NaOCl) Water treatment

    Klorin Dioksida (ClO2) Bleaching plant

    Asam Klorida (HCl) ClO2 Plant, Bleaching plant, Brine treatment,

    Water treatment

    Sulfur Dioksida (SO2) Bleaching plant, Pulp machine, Anolyte treatment

    Oksigen (O2) Bleaching plant

    Nitrogen (N2) Purging in chemical plant (ClO2 plant, HClsynthesis unit, Chlor alkali cell

    Secara garis besar chemical plant dibagi atas 2 seksi yaitu:

    Chlor Alkali Plant

    Chlorine Dioxide Plant

    3.1 Chlor Alkali Plant

    Produksi utama chlor alkali plant adalah caustic (NaOH) 32% dari bahan

    baku NaCl yang melalui beberapa tahapan proses. Chlor alkali plant terdiri dari

    beberapa plant di dalamnya, antara lain:

    a. Brine treatment

    b. Chlor alkali cell electrolyzer

    c. Chlorine treatment

    d. Hypo plant

    e.

    Sulfur dioxide plant

    f. PSA Unit (Oxygen and Nitrogen plant)

    3.1.1. Brine Treatment

    Brine treatment ialah penanganan terhadap larutan garam (brine) yang

    bertujuan untuk menghasilkan larutan garam dengan kadar impurities sekecil

    mungkin atau sesuai dengan standar yang diizinkaan. Adanya impuritiesdalam

    larutan garam dapat merusak membran di chlor alkali cell electrolyzers, berikut

    adalah batasan kadar impurities dalam larutan garam yang ditetapkan:

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    38/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 25

    Ca dan Mg : < 30 ppb

    ClO3 : < 20 gpl

    SO4 : 510 gpl

    Excess CO3 : 0,30,7 gpl

    Excess OH : 0,250,8 gpl

    Brine concentration : 290320 gpl

    Brine treatment dibagi menjadi 3 proses utama:

    1. Primary Treatment

    Perlakuan primer (primary treatment) terdiri atas 4 proses:

    a. Salt dissolver

    Gambar 3.1 Salt Dissolver (Dokumentasi Praktek Kerja, 2016)

    Garam padat dilarutkan dalam kolam yang disebut salt dissolver untuk

    mendapatkan larutan garam dengan konsentrasi 290 325 gpl. Garam

    dilarutkan dengan demineralized water(air demineralisasi) dan steam

    untuk meningkatkan temperatur air agar garam lebih mudah terlarut.

    Weak brine sisa elektrolisis juga dikembalikan ke salt dissolver dengan

    penambahan SO2dan NaOH. SO2ditambahkanuntuk menghilangkan

    klorin (Cl2). Penambahan NaOH dilakukan untuk kontrol pH, sehingga

    pH brine naik menjadi 9-11.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    39/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 26

    b. Precipitation Tank

    Dalam precipitation tank, impurities (Ca, Mg, ClO3, SO4, dsb.) yang

    larut dalam larutan garam direaksikan dengan soda ash (Na2CO3).

    c. Settler

    Impurities yang telah bereaksi dengan Na2CO3 diendapkan dalam

    settlerdengan bantuanflocculantyang ditambahkan ke larutan garam

    sebelum masuk settler. Fungsi flocculant di sini yaitu untuk

    mempercepat proses pengendapan impurities.

    d. Gravel Filter

    Partikel impurities yang tidak mengendap disaring dalam gravel filter.

    Media filter yang digunakan ialah pasir karbon. Filter yang sudah jenuh

    dibersihkan dengan cara back washmenggunakan air demin dan udara.

    Gambar 3.2 Diagram Alir ProsesPrimary and Secondary Treatment (PT Toba

    Pulp Lestari Tbk, 2016)

    2. Secondary Treatment

    Pemurnian larutan garam dengan menggunakan resin di ion exchanger

    untuk memastikan larutan garam layak untuk masuk proses selanjutnya.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    40/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 27

    a. Ion Exchanger (Penukar Ion)

    Penukar ion yang digunakan di sini ialah penukar kation. Penukar

    kation berisi resin dengan tangan terluar Na+. Prinsip kerjanya ialah

    resin mengikat ion Ca2+ dan menggantinya dengan ion Na+. Reaksi

    yang terjadi:

    Ca2++ R-Na R-Ca + Na+ (3-1)

    Semakin lama digunakan, resin semakin jenuh dengan ion Ca2+,

    sehingga perlu dilakukan regenerasi agar resin dapat digunakan

    kembali. Regenerasi resin dilakukan dengan menggunakan HCl 32%

    dan NaOH 10%.

    Reaksi regenerasi resin:

    R-Ca + 2 HCl R-H + CaCl2 (3-2)

    2 R-H + 2 NaOH 2 R-Na + 2 H2O (3-3)

    Gambar 3.3 Penukar Kation (Dokumentasi Praktek Kerja, 2016)

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    41/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 28

    b. Pure Brine Baby Tank

    Larutan garam ditambahkan HCl untuk menurunkan pH menjadi 5-6

    karena sel elektrolisis bekerja pada rentang pH tersebut.

    c. Pure Brine Tank

    Penyimpanan larutan garam sebelum masuk ke proses selanjutnya.

    3. Anolyte Treatment

    Merupakan penanganan terhadap weak brine (200-260 gpl) dalam

    anolyte hasil elektrolisis. Anolyte terdiri dari weak brine dan gas klorin,

    setelah melewati anolyte separator gas klorin terpisah menuju chlorine

    treatmentsedangkan weak brine dan klorin yang masih terlarut masuk ke

    dechlorination tank. Dalam dechlorination tank, weak brine direaksikan

    dengan HCl untuk melepaskan gas klorin yang terikat.Dalam weak brine

    klorin terikat membentuk senyawa NaOCl, yang bila ditambahkan dengan

    HCl akan terjadi reaksi sebagai berikut:

    2 NaOCl + 2 HCl NaCl + NaOCl + Cl2+ H2O (3-4)

    Weak brine di-stripping dengan udara untuk membebaskan gas klorin

    (Cl2) dan mengeluarkannya dalam bentuk sniff gas.Weak brine dialirkan

    kembali ke salt dissolver dengan penambahan NaOH dan SO2 untuk

    memastikan tidak ada lagi gas klorin, karena gas klorin dapat merusak resin

    dalam ion exchanger.

    Gambar 3.4 Diagram Alir ProsesAnolyte Treatment (PT Toba Pulp

    Lestari Tbk, 2016)

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    42/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 29

    3.1.2 Chlor Alkali Cell Electrolyzer

    Larutan garam dielektrolisis dalam sel elektrolisis bermembran. Bahan

    membran ialah perflouro polymer.Membran dalam sel dapat dilewati ion Na+

    tetapi tidak dapat dilewati ion Cl-. Dalam sel terdapat anoda dari bahan titanium

    sedangkankatoda dari bahan nikel. Pure brine (290320 gpl NaCl) masuk ke

    bagian anoda dan terelektrolisis menjadi ion Na+ dan Cl-. Ion Na+ melewati

    membran masuk ke bagian katoda. Di anoda ion klorida (Cl-) dioksidasi menjadi

    gas klorin (Cl2). Caustic (NaOH) 2930 % masuk ke bagian katoda, di katoda

    yang terelektrolisis ialah air (H2O) menjadi ion H+dan OH-. Ion Na+dari anoda

    yang melewati membran bereaksi dengan OH- membentuk NaOH, sehingga

    kadar NaOH meningkat menjadi 3132%. Sedangkan ion H+tereduksi menjadi

    gas hidrogen (H2). Berikut reaksi yang terjadi di anoda dan katoda:

    Anoda

    2 NaCl 2 Na++ 2Cl- (3-5)

    2 Cl- Cl2+ 2e- (3-6)

    2 Na+ Katoda (3-7)

    H2O Katoda (3-8)

    Katoda

    2 H2O + 2e- 2 OH-+ 2H+ (3-9)

    2 H++ 2e- H2 (3-10)

    2 Na++2OH- NaOH (3-11)

    Reaksi total

    2 NaCl + 2 H2O NaOH + H2+ Cl2 (3-12)

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    43/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 30

    Gambar 3.5 Diagram Alir Proses Chlor Alkali Cell Electrolyzer (PT Toba Pulp

    Lestari Tbk, 2016)

    Produk dari bagian anoda disebut dengan anolyteyang mengandung weak

    brine (200 260 gpl NaCl) dan gas klorin (Cl2). Dari anoda, anolyte masuk ke

    anolyte header dan dipisahkan di anolyte separator. Weak brine dialirkan ke

    dechlorination tank, sedangkan gas klorin menuju chlorine treatment.

    Produk katoda disebut dengan catholyteyang mengandung NaOH 32% dan

    gas hidrogen (H2). Catholyte dari katoda masuk ke catholyte header, dipisahkan di

    catholyte separator, NaOH 32% didinginkan lalu masuk ke NaOH storage tank,

    sedangkan H2didinginkan dan menuju HCl burner.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    44/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 31

    Gambar 3.6 Chlor Alkali Cell Electrolyzer (Dokumentasi Praktek Kerja, 2016)

    3.1.3. Chlorine Treatment

    Proses chlor alkali menghasilkan gas klorin sebagai hasil sampingnya, tetapi

    gas klorin termasuk gas yang berbahaya dan beracun bila dihirup sehingga gas ini

    tidak dapat dibuang begitu saja karena akan berdampak buruk bagi lingkungan

    dan kesehatan kerja. Oleh karena itu di Chemical Plant PT Toba Pulp Lestari,

    Tbk. gas klorin tidak dibuang melainkan dibakar dengan gas hidrogen membentukHCl. Namun, sebelumnya gas klorin harus melalui treatment terlebih dahulu

    untuk membentuk klorin cair.

    Gas klorin dari anolyte separator bersifat basah karena masih bercampur

    dengan air dari anolyte. Gas klorin basah memiliki sifat yang sangat korosif, jadi

    tujuan utama chlorine treatment ialah mengeringkan gas klorin untuk menurunkan

    korosifitas gas klorin. Pengeringan dilakukan dengan H2SO498% dalam 2 drying

    column yang disusun seri. Sifat H2SO4 yang higroskopis dapat dengan baik

    menyerap air dalam gas klorin.

    Klorin dan asam sulfat pekat dikontakkan dalam kolom bahan isian (packed

    column) dengan jenispackingberbentuk saddleberbahanpvc. Gas klorin masuk

    dari bawah menara sedangkan asam sulfat dari atas menara. Gas klorin kering

    dihisap oleh Cl2compressor, masuk ke liquefierlalu disimpan dalam Cl2storage.

    Klorin dari Cl2storagediuapkan oleh evaporatormenuju 550header menuju HCl

    burner. Namun, saat ini proses pencairan klorin tidak dilakukan sehingga gas

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    45/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 32

    klorin dari compressor langsung dialirkan ke 550 header. Gambaran proses pada

    chlorine treatment dilihat pada Gambar 3.7.

    Gambar 3.7 Diagram Alir Proses Chlorine Treatment (PT Toba Pulp Lestari

    Tbk, 2016)

    3.1.4.Hypo Plant

    Gambar 3.8 Diagram Alir ProsesHypo Plant (PT Toba Pulp Lestari Tbk, 2016)

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    46/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 33

    Hypo plant disebut sebagai environment plant di chemical plant karena

    fungsinya yang menyerap semua sniff gas (klorin sisa)dari chemical plant dan

    direaksikan dengan NaOH di Cl2 scrubber untuk membentuk sodium hipoklorit

    (NaOCl). Sodium hipoklorit dipakai di unit water treatment untuk pengolahan air.

    Reaksi pembentukan sodium hipoklorit:

    Cl2+ 2 NaOH NaOCl + NaCl + H2O (3-13)

    Terdapat 2 unit scrubber yang dipasang secara seri. Scrubberberupa menara

    bahan isian dengan bahan isian jenis saddle, dengan materialpvc. Produk sodium

    hipoklorit harus mengandung excessNaOH 510 gpl, NaOH < 5 gpl akan terjadi

    reaksi dekomposisi, sedangkan bila NaOH >10 gpl menjadi tidak ekonomis.

    Sniff gas dari seluruhplant di chemical plant langsung masuk keCl2scrubber

    dari bagian bawah, sedangkan NaOH masuk ke weak hypo tank terlebih dahulu

    setelah itu dikontakkan dengan gas Cl2dari atas scrubber. Kontak NaOH dan gas

    klorin terjadi secara counter current. Keluaranscrubber tersebutmasuk ke weak

    hypo tank, lalu disirkulasikan lagi ke scrubber sampai tercapai konsentrasi yang

    diinginkan dan disimpan dalam hypo storage.

    3.1.5. Sulphur Dioxide Plant

    Pengolahan gas sulphur dioxide (SO2) merupakan salah satu bagian proses

    produksi di pabrik kimia yang menghasilkan larutan sulphur dioxide. Proses

    produksi gas SO2 dilakukan dalam enam tahap utama, yaitu:

    1. Pencairan Sulfur

    2.

    Pembakaran Sulfur

    3. Pendinginan pertama gas hasil pembakaran dalam cooling tower

    4.

    Pendinginan kedua gas hasil pembakaran dalam SO2cooler

    5. Penyerapan hasil pembakaran dengan SO2 absorber

    6. Penyimpanan larutan SO2

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    47/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 34

    Gambar 3.9 Diagram Alir Proses Sulphur Dioxide Plant (PT Toba Pulp LestariTbk, 2016)

    Pertama, sulfur dalam bentuk granuledimasukkan ke dalam melterpada suhu

    antara 126 - 133 oC untuk mencairkan sulfur. Hal ini dilakukan untuk

    mempermudah pemompaan sulfur. Selanjutnya sulfur dipompakan masuk ke sulfur

    burner, disini sulfur dibakar dengan mereaksikan sulfur cair dengan oksigen dari

    udara pada temperature pembakaran 400600 oC. Pembakaran mengunakan Fuel

    oil untuk starting up. Untuk selanjutnya pada temperatur tersebut sulfur akan

    terbakar dengan sendirinya. Reaksi pembakaran sulfur menjadi SO2:

    S + O2 SO2 (3-14)

    Gas SO2hasil pembakaran masuk ke cooling tower, dalam proses ini SO2 gas

    didinginkan menggunakan cooling water. Cooling waterdikontakkan dengan SO2

    gas menggunakan metode spray. SO2gas (70 72oC) yang keluar dari cooling

    towermasuk ke SO2shell and tube cooler didinginkan dengan chilled water sampai

    suhu sekitar 28,3 oC, kemudian masuk ke absorber tower.Absorber towerberjenis

    packed bed tower dengan bahan isian berbentuk saddle. Gas SO2 diabsorbsi dengan

    chilled water membentuk larutan SO2 kemudian disimpan dalam storage.

    Konsentrasi SO2 di storageberkisar antara 37 gpl.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    48/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 35

    3.1.6.PSA Unit

    Oxygen Plant

    Gambar 3.10 Diagram Alir Proses Oxygen Plant (PT Toba Pulp Lestari

    Tbk, 2016)

    Produksi oksigen didasarkan pada prinsip PSA (Pressure Swing

    Adsorbtion).Adsorbentyang digunakan dalamplantini adalah molecular sieve

    dan alumina. Molecular sieve berfungsi untuk menangkap nitrogen dan

    melepaskan oksigen untuk masuk ke proses selanjutnya, sedangkan alumina

    berfungsi untuk menyerap uap air, karena uap air dapat merusak molecular

    sieve. Plant ini terdiri dari tiga adsorber yang bekerja secara bergantian dan

    diatur oleh valve. Valve yang digunakan adalah valve otomatis yang bekerja

    berdasarkan waktu.

    Proses kerja unit ini yaitu mulamula udara dihisap oleh kompresor, lalu

    didinginkan karena menaikkan tekanan udara akan menaikan suhu juga,

    kondensat yang terbentuk dipisahkan dalam separator, kemudian udara masuk

    adsorber. Dalam adsorber, nitrogen diadsorbsi oleh molecular sieve, sedangkan

    oksigen lewat dan masuk ke receiver yang kemudian dialirkan ke proses

    bleachinguntuk membantu kerja H2O2.

    Ketiga adsorber berjalan bergantian, saat adsorber 1 menyerap nitrogen,

    adsorber 2 regenerasi, dan adsorber 3 melepaskan oksigen. Regenerasi

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    49/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 36

    adsorben dilakukan dengan cara mengalirkan kembali oksigen ke adsorber

    untuk melepaskan nitrogen dari adsorben ke atmosfer. Kemurnian oksigen

    yang dihasilkan ialah 85-96%.

    Nitrogen Plant

    Gambar 3.11 Diagram Alir ProsesNitrogen Plant (PT Toba Pulp

    Lestari Tbk, 2016)

    Proses yang digunakan pada nitrogenplantsama persis dengan yang ada

    di oxygen plant yaitu Pressure Swing Adsorbtion (PSA). Adsorbent yang

    digunakan dalam plant ini juga sama seperti yang digunakan dalam Oxygen

    Plant yaitu molecular sieve dan alumina, bedanya molecular sieve yang

    digunakan menangkap oksigen dan nitrogen lewat ke proses selanjutnya.

    Nitrogen plant hanya memiliki 2 adsorber yang berukuran lebih kecil dari

    adsorber oksigen, karena kebutuhan nitrogen yang lebih sedikit disbanding

    oksigen. Dalam storage nitrogen terdapat analisa kandungan nitrogen danoksigen, karena dalam prosespurging tidak diinginkan adanya oksigen. Batas

    kandungan oksigen (O2) dalam nitrogen (N2) yang dihasilkan ialah 1-2%.

    3.2 Chlorine Dioxide Plant

    Chlorine dioxide (ClO2) adalah bahan kimia utama dalam proses bleaching

    yang berfungsi untuk memutihkan pulp. Kebutuhan ClO2di unit bleaching dipenuhi

    seluruhnya oleh chlorine dioxide plant di chemical plant. Chemical plant memiliki

    dua chlorine dioxideplant dengan kapasitas berbeda. Plant 1 dengan 16 sel

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    50/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 37

    elektrolisis danplant 2 dengan 40 sel elektrolisis. Bila unitfiberline memproduksi

    Toba Cell Pulp (DKP) hanyaplant 2 saja yang beroperasi, tetapi bila memproduksi

    Toba Pulp (BKP) keduaplantberoperasi dengan kapasitas load maksimal. Saat ini

    yang diproduksi ialah Toba Cell Pulp, sehingga hanya plant 2 saja yang

    dioperasikan, sedangkan plant 1 standby. Chlorine dioxide terdiri dari beberapa

    plant yang saling berhubungan, yaitu:

    a. Chlorate Cell Electrolyzer

    b. Chlorine Dioxide Genenrator

    c.HCl Synthesis Unit

    d. Chiller Unit

    3.2.1.Chlorate Cell Electrolyzer

    Proses ini bertujuan untuk memproduksi sodium chlorate (NaClO3) dengan

    jalan elektrolisis larutan elektrolit (larutan NaCl). Berbeda dengan sel elektrolisis

    di chlor alkali plant, sel elektrolisis ini tidak menggunakan membran. Anoda sel

    berbahan titanium sedangkan katoda berbahan carbon steel.

    Larutan garam (brine) diumpankan ke dalam electrolyte tank dengan

    penambahan NaOH dan HCl untuk mengatur pH. Ke dalam electrolyte tankjuga

    ditambahkan sodium dichromate (NaCr2O7) untuk membentuk lapisan kromium

    oksida pada katoda sehingga terlindung dari korosi. Reaksi yang berlangsung dalam

    sel elektrolisis:

    NaCl + 3 H2O + 6e- NaClO3+ 3 H2 (3-15)

    Parameter yang dijaga pada electrolyte tank ialah:

    1. pH pada rentang 5,86,4

    jika pH < 5,8 maka Cl2meningkat dan mengurangi produksi NaClO3

    jika pH > 6,4 maka O2 akan terbentuk, bila bereaksi dengan H2 akan

    mengakibatkan ledakan.

    2. Kadar sodium dichromatepada rentang 46 gpl.

    jika < 4 gpl tidak akan terbentuk perlindungan korosi pada katoda.

    jika > 6 gpl menjadi tidak ekonomis.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    51/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 38

    3. Kadar oksigen dijaga pada 22,8 % v/v

    jika melebihi batas tersebut maka akan terbentuk campuran gas yang dapat

    mengakibatkan ledakan.

    4. Kadar NaClO3470540 gpl

    Gambar 3.12 Diagram Alir Proses Chlorate Cell Electrolyzer (PT Toba Pulp

    Lestari Tbk, 2016)

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    52/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 39

    Gambar 3.13 Chlorate Cell Electrolyzer (Dokumentasi Praktek Kerja, 2016)

    Larutan elektrolit dari electrolyte tank mengalir kedistributed headerlalu ke

    sel elektrolisis, terjadi reaksi elektrolis, terbentuk NaClO3 dan gas H2.

    Terbentuknya gas H2dan panas (mengakibatkan perbedaan suhu dengan header)

    membantu cairan untuk naik ke atas menuju degasifier header lalu kembali ke

    electrolyte tank. Degasifier header dilengkapi dengan cooleruntuk menurunkan

    temperatur. Sirkulasi tersebut berjalan terus menerus tanpa menggunakan pompa

    untuk mengalirkan larutan elektrolit.

    Gas hidrogen yang terbentuk setelah masuk electrolyte tank mengalir ke

    hydrogen cooleruntuk memisahkan kondensat dari gas hidrogen sebelum menuju

    HCl burner. Sodium klorat dari electrolyte tank dipompa menuju generator.

    Bagian atas electrolyte tank dilengkapi dengan rupture discyang berfungsi

    sebagai safety pressure. Bila terjadi kenaikan tekanan melebihi batas yang

    diijinkan, rupture disc akan pecah/rusak sehingga tekanan pada sistem di dalam

    electrolyte tankdapat terjaga.

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    53/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 40

    3.2.2.Chlorine Dioxide Generator

    Gambar 3.14 Diagram Alir Proses Chlorine Dioxide Generator (PT Toba Pulp

    Lestari Tbk, 2016)

    Sodium chlorate (NaClO3) direaksikan dengan HCl di ClO2 generator

    membentuk ClO2gas. ClO2generator merupakan reaktor dengan 6 tray, di mana

    reaksi terjadi pada tray 1 4, tray 5 dan 6 berfungsi sebagai evaporator untuk

    menguapkan air yang terbentuk. Pada tray 5 dan 6 juga dihembuskan mill air

    (udara) untuk men-stripping gas produk yang terbentuk (ClO2dan Cl2). Uap air dari

    proses evaporasi di tray 5 dan 6 keluar dari tray 5 menuju vapor condenser.

    Kondensat yang dihasilkan dialirkan ke ClO2pump tank karena ada kemungkinan

    kondensat mengandung produk ClO2. Proses pembuatan ClO2ini dikenal dengan

    Munich Process.

    Reaksi yang terjadi:

    NaClO3+ 2 HCl NaCl + H2O + ClO2+ 1/2Cl2 (3-16)

    Jika terlalu banyak HCl, maka ada kemungkinan terjadi reaksi samping sebagai

    berikut:

    NaClO3+ 6 HCl NaCl + 3 H2O + 3 Cl2 (3-17)

    Rentang temperatur tiap tray di ClO2generator:

    Tray 1 : 3035 oC

    Tray 2 : 4852 oC

    Tray 3 : 6572 oC

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    54/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 41

    Tray 4 : 7882 oC

    Tray 5 dan 6 : titik didih air

    Pada tray 1 terjadi reaksi utama, sedangkan tray 2 4 hanya lanjutan dari

    reaksi pada tray 1. Temperatur pada tray 1 harus dijaga pada rentang 3035 oC,

    karena pada suhu 40 oC akan terjadi reaksi decomposed dan efeknya ialah ledakan.

    Bagian atas ClO2generator dilengkapi dengan rupture discseperti pada electrolyte

    tank yang berfungsi sebagai safety pressure.Larutan NaClO3sebelum masuk ke

    generator harus melalui filter terlebih dahulu untuk menghilangkan impurities.

    Media filter berupa kain teflon seperti pada Gambar 3.15 (b).

    (a) (b)

    Gambar 3.15 (a) Chlorate Filter (b) Kain Teflon (Dokumentasi Praktek Kerja,

    2016)

    Dari filter, larutan sodium klorat didinginkan dengan chlorate coolerberjenis shell

    and tubebermedia pendingin cooling water. Temperatur larutan klorat diturunkan

    dari sekitar 75 oC menjadi sekitar 35 oC. HCl dipompakan ke generatordari HCl

    storage.

    ClO2 yang terbentuk berfase gas, untuk mendapatkan ClO2 larutan maka

    klorin dioksida gas diabsorbsi dengan chilled water dalam ClO2 absorber.

    Digunakan chilled water karena kelarutan klorin dioksida dalam air meningkat

    seiring dengan penurunan temperatur air. Selain klorin dioksida, ada juga gas klorin

    yang terbentuk, tetapi kelarutan gas klorin dalam air rendah jika dibandingkan

    dengan klorin dioksida, sehingga didapatkan konsentrasi ClO2 7,4 8 gpl, dan

    konsentrasi Cl211,8 gpl. Larutan klorin dioksida dari absorber masuk ke ClO2

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    55/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 42

    pump tank lalu dipompakan ke ClO2 storage. Gas klorin keluaran absorber

    dialirkan menuju HClplant.

    3.2.3. HCl Synthesis Unit

    Gambar 3.16 Diagram Alir ProsesHCl Synthesis Unit (PT Toba Pulp Lestari

    Tbk, 2016)

    HCl dihasilkan dari proses pembakaran gas Cl2dengan gas H2. Pembakaran

    dilangsungkan pada burner tegak berbahan grafit, sedangkan tungku api burner

    berbahan keramik. Di dalam burner terdapat tube yang berfungsi sebagai tempat

    kontak antara gas HCl dengan weak HCl, burnerjuga dilengkapi dengan pendingin.

    Temperatur pembakaran klorin dengan hidrogen dalam burnerberkisar antara 2000

    2500 oC. Reaksi pembakaran:

    H2+ Cl2 2 HCl (3-18)

    Proses sintesis HCl terdiri dari 3 proses yaitu combustion, cooling dan

    scrubbing.Klorin dibakar dengan hidrogen pada tungku api menghasilkan gas HCl,

    gas HCl masuk ke tube dalam burner dan kontak dengan weak HCl membentuk

    strong HCl lalu masuk ke HCl storage. Waste HCl gas (yang tidak kontak dengan

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    56/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 43

    weak HCl) masuk ke HCl scrubber untuk dikontakkan dengan demin water

    membentuk weak HCl. Weak HCl dari scrubber masuk kembali ke tube dalam

    burner, kontak dengan gas HCl membentuk strong HCl dan masuk ke storage.

    Produk yang dihasilkan dan disimpan di dalam storage ialah HCl 32 %.

    3.2.4. Chiller Unit

    Chiller unit bertujuan untuk memproduksi air dingin (chilled water) pada

    temperatur 8 oC. Namun, saat ini chilleryang bekerja hanya mampu memproduksi

    chilled waterpada rentang temperature 10 12 oC. Ada 3 jenis chiller yang ada

    di chemical plant, yaitu:

    1.

    Vapor-compression absorption chiller

    2. Refrigerant chiller

    3. Steam jet chiller

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    57/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 44

    BAB IV

    SPESIFIKASI ALAT

    4.1 Chlorate Cell ElectrolyzerT/P operasi : 100 C / 1,2 bar

    Volume : 1,93 m3

    Berat kosong : 415 kg

    Process fluid : NaClO3

    Fungsi : Mengelektrolisis larutan NaCl menjadi NaClO3

    Prinsip kerja : Umpan NaCl masuk ke electrolyte tank lalu dialirkan ke

    distribution header untuk diteruskan ke masing-masing

    celldari bagian bawah, NaCl dielektrolisis menghasilkan

    NaClO3dan H2. Reaksi bersifat eksotermis. Adanya gas H2

    dan temperatur panasmendorong fluida naikdan terkumpul

    pada degasifier header. Dalam degasifier header fluida

    didinginkan dengan cooling water baru kemudian

    dikembalikan ke electrolyte tankdan dipompakan ke ClO2

    generator.

    4.2 ClO2Absorber

    Bentuk : silinder

    T/P desain : 8 - 80 C / -5 +15 bar

    T/P operasi : 10 oC / -0,4 bar

    Bahan : FRP

    Fungsi : Mengabsorbsi ClO2 gas dengan chilled water

    Prinsip kerja : Umpan ClO2 gas masuk ke absorber dari bagian bawah, lalu

    dikontakkan dengan chilled water yang di-spray dari

    bagian atas absorber.

    4.3 Salt Dissolver with Integrated Raw Brine Pump Pit

    Volume : 90 m3

    L : 14,5 m

    H : 3,5 m

    D : 1,9 m

    Material : concrete

    Fungsi : Melarutkan garam (NaCl)

    Prinsip kerja : NaCl dilarutkan dengan demin waterdengan bantuan steam

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    58/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 45

    4.4 Screen with Frame for Salt Dissolver

    Material : Polypropylene

    Fungsi : Memisahkan garam yang belum terlarut dari larutan garam

    Prinsip kerja : Larutan garam dilewatkan screen, garam yang belum

    terlarut akan dilarutkan kembali

    4.5Blindplate with Frame for Salt Dissolver

    Material : Polypropylene

    4.6Raw Brine Pump Submerged Centrifugal Type

    Q : 100 m3/h

    n : 1450 rpm

    Material : RCH 1000 (high molecular low density polyethylene)Fungsi : Memompakan larutan garam dari salt dissolverke proses

    selanjutnya

    Prinsip kerja : Pompa bekerja secara sentrifugal

    4.7 Supporting Frame for Raw Brine Pump

    Material : Stainless Steel

    Fungsi : MenopangRaw Brine Pump

    4.8Precipitation Tank

    Bentuk : silinder

    D : 1,8 m

    H : 3,2 m

    Material : mild steel/rubber lined

    Fungsi : Mereaksikan impuritas dalam larutan garam dengan soda

    ash (Na2CO3)

    Prinsip kerja : Larutkan garam masukprecipitation tanklalu ditambahkan

    soda ash, pencampuran dibantu dengan pengadukan

    4.9Agitator for Precipitation TankD : 0,5 m

    L : 3,2 m

    N : 298 rpm

    Material : mild steel/rubber lined

    Fungsi : Mempercepat perpindahan massa pada reaksi impuritas

    dalam larutan garam dengan soda ash

    4.10Settler

    Bentuk : silinder

    D : 11 m

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    59/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 46

    H : 4 m

    Material : mild steel/rubber lined

    Fungsi : Mengendapkan sludge (impuritas) dari larutan garam

    Prinsip kerja : Pengendapan mengikuti prinsip gravitasi, slude turun kebawah dan dibuang, larutan garam bening keluar dari

    permukaan.

    4.11 Overflow Edge

    Material : olypropylene

    Fungsi : Menjadi tempat overflowlarutan garam bening dari settler

    untuk menuju proses selanjutnya

    4.12Hot Insulation

    Bentuk : silinderTebal : 40 mm

    Material : rockwool

    Fungsi : Mengisolasi settler agar panas tidak berpindah ke

    lingkungan

    4.13 Set of Jacket for Settler

    Material : alumunium sheet

    4.14 Scraper with Drive for Settler

    R : 5,5 mN : 1,2 rpm

    Material : mild steel/rubber lined

    Fungsi : empercepat bertemunya flok-flok endapan dalam settler

    Prinsip kerja : Mengaduk larutan garam dalam settlerdengan kecepatan

    putar yang lambat

    4.15 Gravel Filter

    Bentuk : silinder

    D : 1,6 m

    H : 4,3 mMaterial : mild steel/rubber lined

    Fungsi : Memisahkan larutan garam dari padatan-padatan impuritas

    yang belum mengendap

    Prinsip kerja : Larutan garam disaring menggunakan media filter pasir

    karbon

    4.16 Sand Filling Nozzles

    H : 1,8 m

    V : 3,6 m3

    Material : graded sand PPH

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    60/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 47

    Fungsi : edia filter dalam gravel filter

    4.17Ion Exchanger

    Bentuk : silinder

    D : 1,2 m

    H : 3,9 m

    Material : mild steel/rubber lined

    Fungsi : enangkap ion-ion pengotor seperti Ca2+

    Prinsip kerja : Penggantian ion Ca2+dalam larutan garam dengan Na+dari

    resin

    4.18 Special Resin Filling Nozzles

    H : 1,0 m

    Material : cation exchange PPH

    4.19 Service Platform for Gravel Filter and Ion Exchanger

    Material : mild steel

    4.20Pure Brine Surge Tank

    Bentuk : silinder

    D : 4,5 m

    H : 6,7 m

    V : 103 m3

    Material : mild steel/rubber linedFungsi : Tangki penampungan larutan garam yang bebas pengotor

    (pure brine)

    4.21Lining for Pure Brine Surge Tank for Site Processing

    A : 130 m2

  • 7/25/2019 Laporan Umum Kerja Praktek PT Toba Pulp Lestari Chemical Plant

    61/70

    Laporan Praktek Kerja - Chemical Plant

    PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea

    Program Studi Sarjana Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 48

    BAB V

    UTILITAS

    5.1 Water Treatment PlantSumber air yang secara keseluruhan pabrik diambil dari sungai asahan

    melalui suatu terusan/ kanal yang dirancang untuk dapat mengalirkan air sebanyak

    2.000 m3/jam. Air yang diambil dari sungai asahan dipompa masuk ke rapid mixing

    basin. Air sungai yang masuk ke rapid mixing basin dilakukan penambahan

    polimer, hypo, caustic, dan alum.

    Air yang telah ditambahkan bahan-bahan kimia tersebut kemudian masuk

    keempat bagian slow speed mixing basinyang masing-masing dilengkapi dengan

    slow speed mixeryang bekerja secara seri untuk tujuan pengendapan secara kimia

    dan proses penggumpalan. Air selanjutnya masuk ke tempat setting basin mengalir

    kesaluran dimana sebagian air masuk ke tangki penampungan clarified waterdan

    sebagian lagi dilewatkan melalui 16 gravity filter dan selanjutnya ke tangki

    penampunganfilter water.

    Adapun dari proses water treatment plantadalah sebagai berikut :

    1. Water Intake System

    Air dari sungai Asahan dialirkan melalui terusan ketempat berupa sumur

    yang disebut pump house.

    2. River Water Pump and Pipe Lines

    Air dari sumur pengambilan dipompakan ke unit pengolahan air.

    3. Gravity Filter

    Air dijernihkan dalam gravity filter dengan pasir sebagai media

    penyaringnya.

    5.2Boiler Feed