laporan gb
DESCRIPTION
GABERRTRANSCRIPT
PRAKTIKUM GEODESI FISIS
PENGUKURAN GAYA BERAT DENGAN GRAVIMETRI
Lutfi Laudza’i
11/ 313640/TK/37977
JURUSAN TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
A. Tujuan :1. Mahasiswa mampu memahami tentang pengukuran gaya berat metode relative static
2. Mahasiswa mampu memahami dan mempraktekkan pengukuran data gaya berat
dengan gravimeter Lacoste & Romberg.
3. Mahasiswa mampu mengolah data pengukuran gaya berat metode relative statik
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : Gedung Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Teknik UGM
lantai I dan lantai III
Waktu : Sabtu, 19 Januari 2013 pukul 10.30 – 12.30 WIB
C. Alat dan Bahan
1. Satu set gravimeter LaCosta Romberg G – 1118
2. Piringan (dudukan gravimeter)
3. Accu sebagai power supply
4. GPS (Global Positioning System)
5. Tabel kalibrasi Pengukuran gaya berat
6. Alat tulis
7. Jam
D. Landasan Teori
D.1 Pengukuran Gaya Berat
Data gayaberat di bumi merupakan data yang sangat penting dan banyak
dibutuhkan terutama pada beberapa disiplin ilmu tertentu, salah satunya adalah
geodesi. Data gaya berat selain digunakan untuk keperluan penyelidikan ilmiah, juga
digunkan untuk beberapa keperluan praktis, seperti : pencarian sumber daya alam.
Sedangkan yang fungsi data gaya berat yang berkaitan dengan geodesi adalah untuk
penentuan geoid, menghitung koreksi orthometris pada sipat datar, untuk
mendefinisikan system tinggi pada jaringan tinggi yang luas, misalnya pada jaringan
tinggi pada suatu Negara.
Berdasarkan pentingnya hal tersebut, maka pengukuran gaya berat di bumi
penting sekali utnuk dilakukan. Pengukuran data gaya berat terbagi atsa dua metode
absolut dan relative. Pengukuran gaya berat absolut dilakukan dengan alat pengukur
gaya berat absolut dan yang didapatkan adalah nilai gaya berat absolut secara
langsung dari lokasi tersebut. Sedangkan pengukuran gaya berat relative adalah
pengukuran gaya berat yang dilakukan dengan mengukur beda gaya berat antara dua
titik. Salah satu titik diantara kedua titik yang diukur tersebut dijadikan acuan
perhitungan dan pengukuran, sehingga dengan diketahuinya beda nilai gaya berat
antara dua titik tersebut, kedua titik dapat diketahui nilai gaya beratnya.
Pada praktikum kali ini, kami melakukan pengukuran gaya berat metode
relative static dengan alat yang disebut gravimetric. Gravimetri merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur nilai gaya berat dengan metode statik di suatu titik di
permukaan bumi. Prinsip pengukuran gravimeter sebenarnya sangat sederhana, yaitu
suatu system pemberat yang digantung pada per yang sangat sensitive. Gravimetri
yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Gravimetri Lacoste & Romberg G-
1118. Seperti diketahui Tipe gravimeter Lacoste & Romberg G-1118.
D.2 Pengolahan Data Pengukuran
1. Mengkonversi setiap bacaan ke mgal
m= {(bacaan−Counter Reading )× IF }+bacaan feedbackKeterangan :
m = Nilai konversi mgal
IF = Interfal Faktor
Berdasarkan table konversi, didapatkan bahwa nilai konversinya
adalah sebagai berikut
Bacaa
n
Konversi
(mgals) Interval factor
1800 1837.65 1.0212
2. Koreksi pasut
Merupakan koreksi yang harus diberikan pada data ukuran
gaya berat akibat efek gaya tarik bulan dan matahari yang
bersifat periodik. Rumus koreksi pasut :K ps=
3Gr2 {2M3d2
(sin2 p−1)+Mr
d 4(5 cos3 p−3 cos p)+
2 S
3D3(3c cos3 q−1 )}
p : zenith bulanq : zenith matahariM: Massa bulanS: Massa Mataharid: jarak bulan - bumiD : Jarak Bumi-Matahari
3. Koreksi drift
Koreksi ini disebabkan oleh melemahnya tegangan per dan efek
luar yang tidak terkonpensasi. Gangguan tersebut
mengakibatkan perubahan pada panjang per secara tiba tiba.
Rumusnya sebagai berikut :
D. 3 Pengenalan Alat
1. Sekrup ABC, untuk mendatarkan alat Gravimeter Lacosta &
Romberg G-1118
2. Putaran feedback
141
1
1 2
3
4
5
6
7 8
910
1112
13
c=( p−q )(r−q )
( x− y )
p : waktu pembacaan di stasiun nq : waktu pembacaan di stasiun awalr : waktu pembacaan di stasiun akhirx : nilai pembacaan di stasiun akhiry : nilai pembacaan di stasiun awal
A = Menunjuk baterai (volt)
B = Thermocouple, menjaga suhu alat tetap 55
C = Tidak digunakan
D = Untuk feedback 10V
E = Untuk feedback 30V
F = Tidak digunakan
G = Supplay MVR feedback
3. Bacaan, yaitu angka hasil pengukuran yang dalam perhitungan
harus dikonversi ke mgals.
4. Bacaan feedback, bacaan yang menunjukan nilai feedback sebagai
energi pendorong.
5. Saklar lampu nivo, untuk menghidupkan lampu nivo.
6. Klem, untuk mengunci per. Saat membuka klem harus perlahan
jangan ada gerakan yang tiba-tiba karena per sangat sensitif
terhadap getaran.
7. Reading line, benang bacaan readingline harus digeser sesuai nilai
yang ditentukan (3.1) sebelum pengukuran dimulai.
8. Nivo tabung, sebagai indikasi datarnya alat.
9. MVR feedback, meminimalisir kesalahan paralaks
10. Bubble elektrik, indikasi tepatnya leveling alat.
11. Nivo tabung, sebagai indikasi datarnya alat.
12. Saklar bubble elektrik, untuk menghidupkan bubble elektrik.
13. Bubble elektrik, indikasi tepatnya leveling alat.
14. Nulling Dial, mengarahkan reading line ke angka 3.1 dan
mengatur bacaan feedback sesuai yang diinginkan. Dalam 1
lingkaran terdapat angka 0 – 9, tiap interval dibagi menjadi 10
strip, setiap strip bernilai 10.
Pemasangan Alat
Karena alat inin sangat sensitive, maka pemasangan alat ini di atas
dudukan haus benar-benar stabil dan seimbang. Hal ini dapat
mempengaruhi kemampuan alat dalam membaca hasil pengukuran gaya
berat
E. Langkah Kerja
Pengukuran gaya berat di lapangan :
1. Menghidupkan alat gravimeter, dengan menyalakan lampu.
2. Melakuakn checking voltage dan suhu pada alat.
Gravimeter dapat dipakai jika voltage diatas 12 Volt dan suhu
dalam alat 55.6o – 55. Celcius.
3. Melakukan leveling secara kasar terhadap nivo kotak. Dilakukan
dengan menggeser-geser alat di atas piringan hingga gelembung
nivo telah berada posisi setimbang ditengah.
4. Melakukan leveling manual terhadap nivo tabung. Dilakukan
dengan memutar sekrup ABC.
5. Melakukan levelling elektrik dengan bubble electric. Dilakukan
dengan menyalakan (ON) saklar bubble elektrik, kemudian
memposisikan agar gelembung nivo tepat di tengah. Levelling ini
merupakan levelling yang paling teliti diantara ketia jenis levelling
tersebut.
6. Membuka pengunci klem. Mengarahkan reading line ke bacaan 3
memakai nulling dial. Angka 3 merupakan angka yang
menunjukkan kesetimbangan per dalam gravimeter.
7. Mengeliminir kesalahan paralaks dengan menggunakan MVR
feedback.
8. Memposisikan bacaan feedback pada angka 50 menggunakan
nulling dial. Jika ingin mengurangi bacaan putar ke kanan, jika ingin
menambah bacaan putar ke kiri melebihi bacaan yang diinginkan
kemudian putar ke kanan. Angka 50 tidaklah harus selalu tepat,
Tapi dapat dikira-kira saja sehingga angkanya menjadi sekitar 50.
Gravitimeter
Piringan
9. Mencatat hasil pengukuran dengan membaca skala bacaan. Hasil
yang dicatat adalah : feedback, gaya berat ukuran, dan waktu
pengukuran.
10. Mengulangi langkah 9 dan 10 Namun dengan memposisikan
feedback pada angka 0 dan –angka 50.
11. Pengukran selesai dilakukan, menutup klem, dan mematikan
tombol cekking kondisialat, mematikan tombol power gravimeter.
Pengolahan data gaya berat :
Setelah penguran selesai, maka data diolah dengan mengoreksnya
terhadap beberapa hal dan kondisi sebagai berikut :
1. Mengkonversi bacaan feedback ke dalam miligal.
2. Menghitung koreksi pasut
3. Menghitung koreksi drift / koreksi apungan.
4. Mengkoreksi data gayaberat dengan koreksi pasut dan koreksi
apungan
5. Koreksi tinggi alat
6. Mencari ∆g
F. Pengolahan Data Hasil Pengukuran
Data awal yang didapat pada pengukuran di lapangan adalah sebagai berikut :
Nama Titik Skala PembacaanFeed Back Tinggi Alat
( m )Waktu
(mgal) (mV)
lantai 1 1810.25 55.8 0.263 10:40
1810.30 5.5 0.263 10:42
1810.35 -49.1 0.263 10:44
lantai 3 1808.05 105.3 0.261 11:05
1808.10 56.2 0.261 11:07
1808.15 9.8 0.261 11:09
lantai 1 1810.15 109.2 0.263 11:33
1810.20 69.1 0.263 11:35
1810.25 10.4 0.263 11:37
Data diatas kemudian diolah seperti dijelaskan pada bagian langkah kerja
pengolahan datapwngukuran lapangan.Sehingga didapatkan hasil sebagai
berikut :
Nama Titik
Skala Pembacaan
Feed Back Tinggi
Alat ( m )Waktu
Counter Reading
ValueSisa CR
Factor For Interval
Kalibrasi Feedback konversi ke mgal
(mgal) (mV) (mgal) (mgal)
lantai 1 1810.25 55.8 0.263 10:40 1800 1837.65 10.25 1.02113 1848.117 0.051846 1848.1681810.30 5.5 0.263 10:42 1800 1837.65 10.30 1.02113 1848.168 0.005110 1848.1731810.35 -49.1 0.263 10:44 1800 1837.65 10.35 1.02113 1848.219 -0.045621 1848.173
lantai 3 1808.05 105.3 0.261 11:05 1800 1837.65 8.05 1.02113 1845.87 0.097839 1845.9681808.10 56.2 0.261 11:07 1800 1837.65 8.10 1.02113 1845.921 0.052218 1845.9731808.15 9.8 0.261 11:09 1800 1837.65 8.15 1.02113 1845.972 0.009106 1845.981
lantai 1 1810.15 109.2 0.263 11:33 1800 1837.65 10.15 1.02106 1848.014 0.101456 1848.1151810.20 69.1 0.263 11:35 1800 1837.65 10.20 1.02106 1848.065 0.064199 1848.1291810.25 10.4 0.263 11:37 1800 1837.65 10.25 1.02106 1848.116 0.009662 1848.126
Koreksi TAterkoreksi
TA PasutNilai Terkoreksi
Pasut TimeTime Rata2
g pasut rata2
koreksi driftg terkoreksi
driftg obs
(mgal) (mgal) microgal mgal (mgal)
0.0811618 1848.087 15.4 0.0154 1848.072 17.66717.700 1848.073 0 1848.073 979306.0000.0811618 1848.092 18.5 0.0185 1848.073 17.700
0.0811618 1848.092 18.5 0.0185 1848.073 17.7330.0805446 1845.887 30.7 0.0307 1845.857 18.083
18.117 1845.863 43.50453835
1802.358 979260.2860.0805446 1845.893 30.7 0.0307 1845.862 18.117
0.0805446 1845.901 30.7 0.0307 1845.870 18.1500.0811618 1848.034 42.6 0.0426 1847.991 18.550
18.583 1847.999 92.2296213 1755.769 979213.6960.0811618 1848.048 42.6 0.0426 1848.005 18.583
0.0811618 1848.044 45.4 0.0454 1847.999 18.617
Dengan g mutlak = 979306 mgal.
G. Kesimpulan
Pengukuran data gaya berat dengan gravimeter menghasilkan gaya
berat ukuran. Gaya berat hasil ukuran ini perlu diolah dan peru dikoreksi
terutama terhadap pasang surut laut dan drift (apungan). Dari pengukuran
dan pengolahan data gaya berat praktikum di Gedung Geodesi didapatkan
hasil sebagai berikut
Lokasi Pengukuran
Nilai Gaya berat
Lantai 1 (awal) 979306.000 mgal
Lantai 3979260.286 mgal
Lantai 1 (akhir)979213.696 mgal
.
Dari hasil di atas, dapat dikeahui bahwa pengukuran gaa berat
dipengaruhi oleh waktu, tempat, dan kondisi lingkungan fisis sekitar.