laporan fieldtrip lapang tekben 8

Upload: moh-taufiqurrahman

Post on 14-Oct-2015

152 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tekben

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangBenih merupakan salah satu faktor produksi pertanian yang memegang peranan penting dalam penunjang keberhasilan agribisnis di tingkat lahan maupun di luar lahan. Penggunaan benih yang baik dan benar akan mampu mengeliminasi kesenjangan antara produktivitas saat panen dan produktivitas potensial komoditas pertanaman. Benih juga dapat menjamin peningkatan kualitas hasil panen, yang dapat meningkatkan daya saing produk dalam produk dalam pemasaran selanjutnya.Benih juga merupakan aspek penting dalam keberhasilan budidaya, karena keunggulan benih baru akan terlihat sesudah tanaman memasuki umur produksi dan sebagai salah satu sarana budidaya tanaman yang mempunyai peranan dalam peningkatan produksi dan mutu hasil produksi yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat. Kuswanto dan Priyanto (1998) menyatakan jika disimak dan dibandingkan antara kebutuhan benih dan kemampuan memproduksi benih, di Indonesia masih terdapat ketimpangan yang cukup besar terutama untuk benih, sehingga untuk mencukupi masih harus mengimpor.1.2 Tujuan1. Mengetahui mengenai klasifikasi dan morfologi kacang hijau varietas perkutut2. Mengetahui tentang budidaya tanaman kacang hijau varietas perkutut3. Mengetahui teknologi produksi benih kacang hijau varietas perkutut seperti persyaratan tanah, isolasi, roguing, serta panen dan pascapanen4. Mengetahui tentang penyimpanan benih kacang hijau varietas perkutut

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan morfologi1. KlasifikasiOrdo: Rosales Sub ordo: Polipetales Familia: Papilionaceae Genus: Glycine Spesies: Glycine max (Anonymous A, 2014).2. Morfologi Morfologi kacang hijau perkutut :Warna hipokotil: hijauWarna epikotil: hijauWarna batang: hijau tuaWarna tangkai daun: hijau polosWarna daun: hijau tuaRambut daun: berambut agak lebatWarna mahkota bunga: kuningWarna kelopak bunga: hijauWarna biji: hijau mengkilapWarna polong muda: hijauWarna polong tua: hitamBentuk polong: bulat, ujung runcingTinggi tanaman: 65 cmJumlah biji/polong: 12Jumlah polong/tanaman: 12 buahPosisi polong: terkulai2.2 Budidaya tanamanPenyiapan LahanKacang hijau dapat tumbuh pada semua jenis tanah sepanjang kelembaban dan tersedianya unsur hara yang cukup. Untuk itu lahan yang akan dipergunakan harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Menurut Sunantara (2000) dan Balitkabi (2005), jerami cukup dipotong pendek atau rata dengan tanah. Sementara itu, pada lahan sawah yang sudah agak lama tidak ditanami perlu dilakukan pengolahan tanah secara sempurna. Untuk menghindari air tergenang pada musim hujan perlu dibuat saluran drainase dengan lebar dan kedalaman 20-30 cm dan jarak antar saluran maksimum 4 m (Balitkabi, 2004).

PenanamanPenanaman dilakukan dengan sistem tugal sebanyak 2-3 biji/lubang dengan kedalaman 3-5 cm, kemudian ditutup dengan abu dapur/jerami atau tanah halusl atau pupuk kandang. Kebutuhan benih berkisar 15-20 kg/ha. Jarak tanam bervariasi, yaitu 40x10 cm (populasi 300.000-400.000 tanaman/ha) pada musim hujan atau 40x15 cm (populasi 400.000-500.000 tanaman/ha) pada musim kemarau (Balitkabi, 2005; Hilman, et al., 2004).

PemupukanDalam bertanam kacang hijau, petani jarang melakukan pemupukan. Cara ini juga disarankan terutama pada lahan-lahan yang subur. Sedangkan pada tanah kurang subur diberikan pupuk sebanyak 45 kg Urea + 45- 90 kg SP36 + 50 kg KCl/ha (Hilman, et al., 2004; Balitkabi, 2005). Sunantara (2000) menyarankan pemberian pupuk sebanyak 50 kg Urea + 60 kg SP36 + 50 kg KCl/ha. Pupuk diberikan pada saat tanam secara larikan di sisi lubang tanam sepanjang barisan tanaman. Bahan organik berupa pupuk kandang sebanyak 15-20 t/ha atau abu dapur/abu hasil pembakaran jerami sebanyak 5 t/ha sangat baik diaplikasikan untuk menutup lubang tanam. Menurut Balitkabi (2004), cara ini dapat meningkatkan hasil kacang hijau mencapai 1,5 t/ha.

PengairanKacang hijau termasuk tanaman yang toleran terhadap kekurangan air, yang penting tanah cukup kelembabannya. Namun, bila tanah pertanaman kacang hijau kekeringan sebaiknya segera diairi terutama pada periode kritis, yaitu: saat tanam, saat berbunga (umur 25 hst), dan saat pengisian polong (umur 45-50 hst) (Sunantara, 2000). Untuk kacang hijau yang ditanam di tanah bertekstur ringan (berpasir), umumnya pengairan dilakukan dua kali yaitu umur 21 dan 38 hst, sedangkan pertanaman di tanah bertekstur berat (lempung), biasanya diperlukan pengairan hanya satu kali (Balitkabi, 2005).2.3 Teknologi produksi benih2.3.1 Persyaratan tanahJenis tanah yang dikehendaki kacang hijau adalah tanah liat berlempung atau lempung yang mengandung bahan organic tinggi, memiliki tata air dan udara yang baik. Jenis tanah yang dianjurkan adalah ultisol, latosol, dan lahan sawah menjelang penanaman padi pada musim kemarau. Keasaman tanah yang diperlukan untuk tumbuh optimal, yaitu pH tanah antara 5,8 6,5. Tanah dibawah pH 5,8 perlu diberikan pengapuran.2.3.2 IsolasiKacang hijau memiliki penyerbukan sendiri, tetapi penyerbukan silang juga dapat terjadi. Pengasingan biasanya dapat dilakukan dengan memberi jarak 3 m.2.3.3 RoguingRoguing, adalah kegiatan mengidentifikasi dan menghilangkan tanaman yang menyimpang. Tujuan roguing adalah untuk mempertahankan kemurnian dan mutu genetik suatu varietas. Karakteristik varietas dapat digunakan untuk mengenali dan mengidentifikasi tipe simpang. Produsen benih atau pelaksana roguing harus mengenali karakteristik varietas dengan baik, termasuk faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap karakter tersebut. Tanaman lain inidisebut rogues dan kehadirannya tidak dapat diterima dalam pertanaman benih. Rogues dapat berupa gulma, tanaman spesies lain, kultivar lain atau tipe simpang (tanaman yang memiliki karakter berbeda). Roguing dilakukan dengan cara pemeriksaan dan membuang tanaman yang memiliki ciri berbeda dengan varietas yang sedang diperbanyak. Tipe simpang dapat terjadi apabila :a. Tanaman memiliki keragaman morfologib. Benih yang digunakan berasal dari hasil persilanganPelaksana roguing harus mengetahui:a. Deskripsi varietas yang diusahakanb. Karakteristik tipe simpangc. Penyakit terbawa benihd. Gulma berbahaya, kurang berbahaya dan lazim tumbuhe. Tanaman lain yang biasa ditemukanf. Ketidaknormalan tanaman (stress nutrisi, suhu dan kelembaban tanah)g. Pengambilan contoh dan cara perhitungan yang berlaku.Efektivitas roguing tergantung pada perbedaan rogue dan ketrampilan pembuangannya. Roguing harus dilakukan beberapa kali pada tahap pertumbuhan yang berbeda. Waktu terbaik adalah saat pembungaan penuh.Sedangkan pada tanaman menyerbuk silang roguing dilakukan sebelum bunga mekar.Upaya meningkatkan efisiensi roguing :a. Ditanam sedemikian rupa sehingga tanaman dapat dilihat/diamati per individub. Berjalan secara sistematik melalui pertanaman yang ada, sehingga setiap tanaman dapat terlihatc. Seluruh bagian tanaman rogue dicabut dan dibuangd. Usahakan pemeriksaan membelakangi matahari, sepagi mungkine. Jangan ditunda palaksanaannyaf. Catat semua tanaman yang dicabutg. Gulma dan tanaman liar yang dapat menyerbuk silang dicabut dan dibuangh. Tanaman dan gulma terinfeksi penyakit dicabut dan dibuang (Anonymous A, 2014).2.3.4 Panen dan pascapanen1. PanenKacang hijau dipanen sesuai dengan umur varietas. Tanda lain kacang hijau telah siap untuk dipanen adalah berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat dilapangan. Panen dilakukan dengan cara dipetik. Panen dapat dilakukan sampai 3 kali tergantung varietas. Jarak antara panen kesatu dan kedua 3-5 hari.2. PascapanenPengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari dibawah sinar matahari. Pembijian dilakukan secara manual yaitu dipukul-pukul dengan tongkat kayu. Pembijian dilakukan di dalam kantong atau karung untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan biji dari kulit polong dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpan biji kacang hijau di jemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air 8 10%. Penanganan pascapanen polong kacang hijau untuk memproduksi biji meliputi tahap-tahap sebagai berikut :a. Pengumpulan hasilb. Pengeringanc. Pembijiand. Penyimpanan (Anonymous B, 2014).

2.4 Penyimpanan benihSimpan wadah berisi biji kacang hijau di tempat atau rungan yang bersih dan kering, sirkulasi udaranya baik, dan bebas dari wabah hama dan penyakit. Untuk memperpanjang daya simpan, kadar air biji dipertahankan sekitar 10% - 12% (Anonymous B, 2014).

BAB IIIMETODOLOGI3.1 Alat, Bahan dan Fungsi3.1.1 Alat a. Cangkul: untuk mengolah lahan b. Tugal: untuk membuat lubang tanam c. Timba: untuk mengambil air d. Kamera: dokumentasi e. Alat tulis: mencatat hasil f. Tali rafia: untuk mengukur jarak tanam g. Meteran: untuk mengukur jarak tanam 3.1.2 Bahan a. Benih kacang hijau varietas perkutut : bahan tanam b. Air: untuk menyiram tanaman kacang hijauc. Pupuk kandang: untuk memberi kebutuhan unsur hara tanaman d. Pupuk anorganik : untuk menambah unsur hara yang belum tersedia didalam tanahe. Tanah: sebagai media tumbuh tanaman

3.2 Keterangan Lahan3.2.1 Ketinggian Tempat Praktikum dilaksanakan di Kecamatan Dau yang termasuk daerah batu. Daerah tersebut memiliki tinggi 700-1300 mdpl. 3.2.2 Sejarah Penggunaan Lahan Lahan yang digunakan untuk menanam kacang hijau. Sebelum ditanam kacang hijau lahan ini ditanam sorgum sebagai bahan penelitian dosen. Setelah itu ditanam kacang hijau dan disamping kacang hijau merupakan tanaman kangkung.

3.3 Waktu PelaksanaanPraktikum lapang dilakukan pada hari minggu, 27 April 2014 dilakukan jam 08.00 selesai untuk penglohan tanah, penambahan pupuk kandang, dan pembuatan lubang tanam serta penanaman.

3. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Pengamatan (dokumetasi disertakan)

Pengamatan ke-1 tanggal 1 Mei 2014ParameterSampel Tanaman Ke-

12345

A. Fase Vegetative Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun (buah) Jumlah Cabang (buah)

1217162319

1119121917

34333

B. Fase Genetarive Awal Berbunga (hst) Berbunga 50% (hst) Berbunga 75% (hst) Jumlah bunga per tanaman Jumlah polong per tanaman Produksi buah/biji per petak-----

-----

-----

-----

-----

----------

Pengamatan ke-2 tanggal 8 Mei 2014ParameterSampel Tanaman Ke-

12345

C. Fase Vegetative Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun (buah) Jumlah Cabang (buah)

1820212422

1622202020

34333

D. Fase Genetarive Awal Berbunga (hst) Berbunga 50% (hst) Berbunga 75% (hst) Jumlah bunga per tanaman Jumlah polong per tanaman Produksi buah/biji per petak-----

-----

-----

-----

-----

----------

Pengamatan ke-3 tanggal 15 Mei 2014ParameterSampel Tanaman Ke-

12345

E. Fase Vegetative Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun (buah) Jumlah Cabang (buah)

2028282923

1924252420

45444

F. Fase Genetarive Awal Berbunga (hst) Berbunga 50% (hst) Berbunga 75% (hst) Jumlah bunga per tanaman Jumlah polong per tanaman Produksi buah/biji per petak-----

-----

-----

-----

-----

----------

Pengamatan ke-4 tanggal 21 Mei 2014

ParameterSampel Tanaman Ke-

12345

G. Fase Vegetative Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun (buah) Jumlah Cabang (buah)

2332323327

2127272624

56555

H. Fase Genetarive Awal Berbunga (hst) Berbunga 50% (hst) Berbunga 75% (hst) Jumlah bunga per tanaman Jumlahpolong per tanaman Produksi buah/biji per petak-----

4242424242

-----

-----

23322

----------

Pengamatan ke-5 tanggal 29 Mei 2014

ParameterSampel Tanaman Ke-

12345

I. Fase Vegetative Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun (buah) Jumlah Cabang (buah)

2736363731

2330302624

56555

J. Fase Genetarive Awal Berbunga (hst) Berbunga 50% (hst) Berbunga 75% (hst) Jumlah bunga per tanaman Jumlah polong per tanaman Produksi buah/biji per petak

-----

-----

-----

-----

-

-

-

-

-

Tabel 2: Pengamatan RoguingParameterHasil rouguingJumlah Tanaman Off TypeJumlah Tanaman Volunter

Bentuk dan warna daun Borreria latifolia (Kentangan),susunan tulang daun menyirip berwarna hijau

Cyperus rotundus(Rumput Teki), daun meruncing dengan tulang daun sejajar, daunnya berwarna hijau

Eleusine indica (Rumput Belulang)daun meruncing dengan tulang daun sejajar, daunnya berwarna hijau

Krokot mine Bentuk daun membulat pada ujungnya 3 jenis tidak diketahui- Borreria latifolia (Kentangan) 8 Cyperus rotundus(Rumput Teki) 13 Eleusine indica (Rumput Belulang) 5 Krokot mine 18 3 jenis tidak diketahui 11

Warna bunga Borreria latifolia (Kentangan)Kuning kehijauan Cyperus rotundus(Rumput Teki)

Eleusine indica (Rumput Belulang) bunga berwarna hijau muda

Krokot mineBerwarna kuning, 3 jenis tidak diketahui- Borreria latifolia (Kentangan) Cyperus rotundus(Rumput Teki) Eleusine indica (Rumput Belulang) Krokot mine 3 jenis tidak diketahui

Bentuk dan warna buah

Waktu berbunga---

4.2 Pembahasan dibandingkan literatur 4.2.1 Pembahasan Pembahasan berdasarkan hasil praktikum lapang ini, kelompok kami belum melakukan pemanenan, hal ini karena dilihat dari parameter fisiknya yang belum memenuhi syarat panen, hal ini juga dipengaruhi oleh varietasnya. Varietas adalah klasifikasi tumbuhan di bawah jenis yang menunjukkan varian jenis dengan perbedaan warna atau habitat yang morfologinya tanpa mengaitkan masalah distribusinya (Tim Penyusun Kamus PS, 2001). Warna polong pada pengamatan terakhir masih berwarna hijau, sedangkan untuk pemanenanseharusnya dilakukan saat polong sudah berwarna coklat kehitaman. Namun dari hasil yang diperoleh, tanaman kacang hijau tidak semuanya tumbuh dengan baik, sehingga hal ini juga akan berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan jika tetap dilakukan pemanenan. Selain itu, perlakuan atau perawatan yang dilakukan juga berpengaruh nyata pada pertumbuhan kacang hijau. Rukmana (2004) menyebutkan bahwa hal yang penting diperhatikan dalam pemilihan lokasi kebun kacang hijau adalah tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), aerasi dan drainasenya baik, serta mempunyai kisaran pH 5,8 - 6,5. Untuk tanah yang ber- pH lebih rendah daripada 5,8 perlu dilakukan pengapuran (liming). Pertumbuhan tanaman dengan baik sangat diperlukan apalagi jika akan dijadikan benih. Hasil yang diperoleh terutama kualitas benih akan berdampak pada perkecambahan benih nantinya. Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan kecambah sangat bergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji (Sutopo, 2004). Meskipun di daerah DAU merupakan daerah kering, tetapi pertumbuhan kacang hijau tetap tumbuh dengan baik. Yang terlihat dari pertumbuhan yang baik dari hasil pengamatan tiap minggunya. Menurut literatur Tanaman kacang hijau merupakan tanaman berumur genjah (55- 60 hari) dengan keunggulan yang dimilikinya adalah tahan terhadap kekeringan dan tahan terhadap hama/penyakit sehingga resiko gagal panen sangat kecil (Soemarno, 1993) Berdasarkan data roghuing, terdapat 7 jenis voluntir yang ditemukan pada lahan budidaya. Ketujuh kultivar tersebut adalah Borreria latifolia (kentangan), Cyperus rotundus (rumput teki), Eleusine indica (rumput belulang), Krokot mine dan 3 jenis tidak diketahui. Tumbuhan yang ada ini mampu berperan sebagai gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanamn kacang hijau. Kerugian yang ditimbulkan dari gulma tidak terbatas hanya pada produksi tanaman saja, tetapi juga mencakup usaha-usaha manusia lainnya didalam mencapai tujuan, termasuk nilai-nilai estetika. Tumbuhan yang lazim menjadi gulma mempunyaibeberapa ciri yang khusus yaitu : Pertumbuhannya cepat Mempunyai daya bersaing yang kuat dalam perebutan faktor-faktor kebutuhan hidup. Mempunyai toleransi yang besar terhadap suasana lingkungan yang ekstrim. Mempunyai daya berkembang-biak yang besar baik secara generatif, vegetatif atau kedua-duanya. Alat perkembang-biakannya mudah tersebar melalui angin, air maupun binatang.Biji mempunyai sifat dormansi yang memungkinkannya untuk bertahan hidup dalam kondisi yang tidak menguntungkan. (Anonimous C, 2014)

Gulma yang ditemukan di lahan memiliki cirri-ciri sebagai berikut: Eleusine indica (rumput belulang)memiliki bentuk daun meruncing dengan tulang daun sejajar dan daunnya bewarna hijau. Bunganya berwarna hijau muda dan akan berwarna coklat saat tua.

Borreria latifolia (kentangan)memiliki susunan tulang daun menyirip berwarna hijau, memiliki buna pada dengan ukuran yang kecil pada daerah pangkal daun yang berwarna kuning kehijauan.

Cyperus rotundus (rumput teki) memiliki ciri-ciri yang menyerupai dengan kentangan yaitu memiliki bentuk daun meruncing dengan tulang daun sejajar dan daunnya berwarna hijau.

Krokot Memiliki bentuk daun membulat pada ujungnya dan memiliki bunga yang berwarna kuning, terkadang berwarna-warni tergantung jenisnya.

Untuk waktu berbunga, dari data tidak dicantumkan lapan waktu berbunga 7 vountir ini. Hal ini karena dilakukanya penyiangan dan dan pengamatan tidak dilakukan setiap hari.

4.2.2 Kondisi Lapang (alasan berhasil / tidak berhasil)

Dari hasil pengamatan yang diperoleh, pada lahan yang dijadikan pertanaman mengalami keberhasilan dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, akan tetapi pertumbuhannya masih dikategorikan kurang maksimal. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satu faktor penyebab kurang optimalnya tanaman kacang hijau di lapang dikarenakan pertumbuhan gulma yang ada pada didekat tanaman kacang hijau tersebut. Berdasarkan literatur yang diperoleh, kondisi lahan Dau yang dijadikan lahan pertanaman dalam praktikum ini sudah memenuhi kriteria dari syarat tumbuh dari tanaman kacang hijau. Marzuki dan Soeprapto (2004) mengungkapkan bahwa keberhasilan praktikum ini bukan hanya ditentukan oleh kondisi lahan saja, namun faktor iklim juga berpengaruuh. Kondisi iklim yang berubah-ubah di tengah-tengah musim pancaroba ini mengakibatkan tanaman menjadi tidak stabil.

BAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan di lapang dapat dilihat bahwa tanaman kacang hijau dapat tumbuh dengan baik. Namun dari hasil yang diperoleh, tanaman kacang hijau tidak semuanya tumbuh dengan maksimal, sehingga hal ini juga akan mempengaruhi terhadap hasil yang didapatkan jika tetap dilakukan pemanenan. Selain itu, perlakuan atau perawatan yang dilakukan juga berpengaruh nyata pada pertumbuhan kacang hijau. Dan hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi kebun kacang hijau adalah tanahnya harua subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), aerasi dan drainasenya baik. Agar kacang hijau yang ditanam dapat tumbuh secara optimal. keberhasilan praktikum ini bukan hanya ditentukan oleh kondisi lahan saja, namun faktor iklim juga berpengaruuh. Kondisi iklim yang berubah-ubah di tengah-tengah musim pancaroba ini mengakibatkan tanaman menjadi tidak stabil.

5.2 Saran - Untuk praktikum lapang Diharapkan apabila melakukan praktikum di lapang, semua praktikan dapat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan praktikum.

- Saran untuk praktikum (bukan asisten)Untuk pelaksanaan praktikum sudah berjalan dengan cukup baik

DAFTAR PUSATAKAAnonymous A, 2014. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/02kebutuhan_ air.pdf. Diakses tanggal 2 juni 2014Anonymous B, 2014. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/panen-dan-pasca-panen-kacang-hijau-0. Diakses tanggal 2 juni 2014Anonymous C .2014. Isolasi.http://perbenihan.blogspot.com/2009/02/produksi-benih.html. Diakses 2 Juni 2014. Purwono dan R. Hartono. 2008. Kacang Hijau. Penebar Swadaya, Jakarta. Rukmana, R., 2004. Kacang Hijau: Budidaya dan Pascapanen. Kanisius, Yogyakarta. Soemarno. 1993. Arti ekonomis dan kegunaan kacang hijau. Dalam: Kacang Hijau. Monograf Balittan- Malang No. 9. Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang. Suprapto, H.S., dan Marzuki Rasyid. 2004.Bertanam Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya. Sutopo, L., 2004.Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Tim Penyusun Kamus PS. 2001. Kamus Pertanian Umum. Penebar Swadaya, Jakarta.

LAMPIRAN