laporan akuntabilitas kinerja tahun 2020
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
Tahun 2020
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
ii
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
TIM LAKIN 2020
LAKIN ini disusun oleh:
Penanggung Jawab : Muhammad Dimyati
Ketua : Prakoso
Anggota:
1. Atik Susanti (Setdeprisbang)
2. Dadi Alamsyah (Setdeprisbang)
3. Octa Nugroho Shando (Setdeprisbang)
4. Syarip Hidayat (DRPM)
5. Adhi Indra Hermanu (DRPM)
6. Leli Nurlaeli (DRPM)
7. Hanief Arif (DPKI)
8. Juldin Bachriansyah (DPKI)
9. Sri Wahyono (DPKI)
10. Juhartono (DPTI)
11. Choiruddin (DPTI)
12. Suhetris (DSRP)
13. Hariyanto (DSRP)
14. Wuryantari Setiadi (LBM Eijkman)
15. Sunandar (Setdeprisbang)
16. Entin Laelasari (DPKI)
17. Hardiana (DPKI)
18. Paramita Wikansari (DPKI)
19. Kurnia Aliyanti (DRPM)
20. Robbi Prayudha (DRPM)
21. Nungki Indriyanti (DPTI)
22. Sasti Orisa (DPTI)
23. Yulidar Nalurita (Setdeprisbang)
24. Muhammad Afif (Setdeprisbang)
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
iii
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
KATA PENGANTAR
Dengan berakhirnya tahun anggaran 2020, Deputi Bidang Penguatan
Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan
Riset dan Inovasi Nasional telah melakukan serangkaian evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2020
guna mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya. Evaluasi tersebut juga merupakan bentuk
pertanggungjawaban dan bagian dari akuntabilitas Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional serta
sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIN meliputi seluruh penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi yang ditunjang oleh
anggaran DIPA 2020 yang berasal dari 2 (dua) fungsi Layanan Umum dan fungsi
Pendidikan. Laporan ini dilaksanakan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dan
Penanggung jawab Kegiatan (PPK), selama tahun anggaran 2020 sesuai dengan tugas dan
fungsi yang telah ditetapkan.
Kepada seluruh Pimpinan dan Staf Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
yang terlibat dalam penyusunan laporan ini, disampaikan ucapan terima kasih sehingga
laporan dapat diterbitkan sesuai dengan rencana. Kami menyadari bahwa laporan ini masih
sangat makro, sehingga memerlukan tambahan analisis yang lebih tajam. Walaupun
demikian, kami berharap laporan dapat memberikan perspektif baru dalam membangun
industri dan perekonomian nasional berbasis iptek oleh para pemangku kebijakan, pelaku
iptek, dan industri nasional.
Kami mengharapkan masukan dan koreksi dari berbagai pihak untuk meningkatkan serta
perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Semoga Laporan Kinerja Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020 ini dapat bermanfaat sebagai bahan
evaluasi serta acuan dalam menyusun Laporan Kinerja Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional dan rencana pelaksanaan program di masa
datang.
Jakarta, Desember 2020
Plt. Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan
ttd
Muhammad Dimyati
NIP.19591217 198402 1001
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
iv
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, Kedeputian Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset,
dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional telah menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja (LAKIN) Tahun 2020, yang merupakan gambaran tentang capaian kinerja Deputi
Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020, dengan mengacu pada DRAFT
Rencana Strategis Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan tahun 2020-2024.
Dalam rencana kinerja Tahun 2020 Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
telah menetapkan 4 (empat) Indikator Kinerja Program (IKP) yang diambil dari Indikator
Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Indeks Inovasi. Sasaran Strategis (SS) dalam mendukung
IKSS tersebut yaitu Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat
Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan dengan Sasaran Program
(SP) Meningkatnya Produktivitas Riset. Sasaran Program yang secara langsung
berkontribusi dalam pencapaian Sasaran Strategis dengan Indikator Kinerja Program
sebagaimana terlampir di tabel dibawah ini dan alasan penetapan masing-masing IKP
tersebut.
Tabel 1 Indikator Kinerja Program Deputi Bidang Penguatan Risbang Tahun 2020
No. Indikator Kinerja
Program Alasan
1. Jumlah publikasi (Artikel)
internasional
Mengukur kinerja produktivitas riset iptek dan
pendidikan tinggi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan secara internasional.
2. Jumlah Kekayaan
Intelektual (KI) yang
didaftarkan
Mengukur kualitas hasil riset iptek dan pendidikan
tinggi untuk meningkatkan perolehan perlindungan
HKI dengan menggali secara maksimum potensi HKI
yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian,
pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Jumlah prototipe R&D Mengukur tingkat kesiapan teknologi hasil riset iptek
yang telah teruji pada simulasi di lingkungan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
v
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No. Indikator Kinerja
Program Alasan
operasional.
4. Jumlah prototipe industri Mengukur tingkat kesiapan teknologi hasil riset iptek
yang telah didemonstrasikan dan diuji coba di
lapangan.
Dari hasil analisis capaian indikator kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan selama tahun 2020 terdapat beberapa realisasi pencapaian indikator yang
berhasil mencapai kinerja seperti yang telah ditargetkan pada awal tahun, bahkan melebihi.
Capaian Indikator Kinerja Program (IKP) Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan sebagai berikut :
Tabel 2. Capaian IKP Deputi Bidang Penguatan Risbang
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
2020 2020-2024
Target Realisasi Capaian % Target Capaian %
(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11)
Meningkatnya Produktivitas Invensi dan
Inovasi untuk memperkuat Transformasi Ekonomi yang
Berdayasaing dan Berkelanjutan
Jumlah Publikasi (Artikel) Internasional
20.500 23.291 114% 142.500 16%
Jumlah KI (Kekayaan Intelektual) yang
didaftarkan
2.575 3.532 137% 18.599 19%
Jumlah Prototipe R&D 40 48 120% 502 9%
Jumlah Prototipe Industri
10 15 150% 85 18%
Sumber: SIMonev, 03 Februari 2021
Jika dianalisis lebih mendalam kinerja yang telah dicapai memberikan manfaat terhadap
beberapa aspek. Jumlah KI dari Indikator Kinerja Program (IKP) ini telah mendorong
peningkatan jumlah paten terdaftar secara Nasional dan meningkatkan kemampuan sumber
daya peneliti Indonesia. Konsorsium telah menjadi wahana untuk mendorong terjadinya
koordinasi dan sinergi antar pelaku litbang (industri, akademisi dan lembaga litbang). Selain
itu juga menjadi wahana terjadinya pergeseran dari ’technology push’ ke ‘market driven’.
Jumlah artikel publikasi internasional dari IKP ini telah mendorong peningkatan jumlah
publikasi ilmiah secara nasional dan internasional yang dilakukan oleh peneliti dari
Indonesia. Jumlah prototipe R&D, dikembangkan bagi riset yang membutuhkan demonstrasi
dari prototipe sistem nyata dalam suatu lingkungan operasional, seperti misalnya dalam
suatu pesawat terbang, kendaraan atau ruang angkasa. Jumlah prototipe R&D ditujukan
untuk meningkatkan relevansi dan produktivitas litbang untuk memenuhi kebutuhan
teknologi di industri.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
vi
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan di tahun-tahun mendatang akan
berupaya terus meningkatkan kinerja dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab yang
diembannya melalui pelaksanaan langkah-langkah yang lebih kongkrit dalam
Pengembangan Iptek Nasional, sehingga target Renstra Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan Tahun 2020-2024 dapat dicapai.
Langkah-langkah yang ditempuh Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan di
tahun-tahun mendatang diantaranya:
1. Meningkatkan kinerja perumusan kebijakan dan instrumen kebijakan dengan
melakukan uji publik dan sosialisasi Rencana Induk Riset Nasional (RIRN);
2. Meningkatkan kinerja serta efektifitas koordinasi pelaksanaan kebijakan dan
instrumen kebijakan melalui sinkronisasi dan advokasi substansi regulasi iptek ke
regulasi sektor;
3. Meningkatkan kinerja evaluasi pelaksanaan kebijakan dan instrumen kebijakan;
4. Melakukan pembenahan perencanaan anggaran dan program yang didukung data
akurat, sehingga pemanfaatannya lebih mengena pada sasaran sehingga optimal,
efektif dan efisien dapat dicapai;
5. Meningkatkan koordinasi internal dan eksternal, khususnya peningkatan koordinasi
dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan APBN;
6. Mengembangkan kebijakan manajemen teknologi untuk mendorong peningkatan
tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) teknologi level prototipe hasil litbang menjadi
prototipe industri;
7. Melakukan sinkronisasi kegiatan dan program bersama dalam bidang fokus (Energi,
Material Maju, Kesehatan & Obat, Pangan & Pertanian, Kemaritiman, Hankam,
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kebencanaan dan Sosial Humaniora);
8. Mengembangkan kerjasama fasilitasi kepada inventor masyarakat melalui
pendampingan program Corporate Social Responsibility (CSR), serta
mengembangkan sistem pelaporan berbasis web melalui sistem informasi penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat (simlitabmas);
9. Meningkatnya kuantitas laporan penelitian Flagship Riset Nasional;
Demikian capaian kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan tahun 2020,
yang merupakan gambaran hasil evaluasi terhadap Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan Tahun Anggaran 2020.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
vii
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
DAFTAR ISI
TIM LAKIN 2020 ......................................................................................................................i
RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Tugas dan Fungsi .................................................................................................... 1
1.3 Struktur Organisasi .................................................................................................. 2
1.4 Sumber Daya Manusia (SDM) ................................................................................. 3
1.5 Anggaran ................................................................................................................. 4
1.6 Sistematika Penyajian .............................................................................................. 7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .......................................................... 8
2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 ............ 8
2.2 Draft Rencana Strategis Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan ........ 9
2.2.1. Visi ........................................................................................................................... 9
2.2.2. Misi ......................................................................................................................... 9
2.2.3 Tujuan Strategis ..................................................................................................... 10
2.2.4 Sasaran Strategis ................................................................................................. 10
2.2.5 Strategi Pencapaian .............................................................................................. 11
2.2.5 Program ................................................................................................................ 11
2.2.6 Target Kinerja ........................................................................................................ 11
2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 16
2.4 Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2020 ..................................................................... 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................................... 24
3.1 Pengendalian Kinerja ............................................................................................. 24
3.2 Pengukuran Kinerja ............................................................................................... 25
3.3 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) ..................................... 25
3.4 Capaian Indikator Kinerja Program (IKP) ............................................................... 26
3.5 Analisis Capaian Kinerja ........................................................................................ 27
A. Analisis Capaian Indikator Kinerja Program .......................................................... 27
1. Jumlah Publikasi Internasional ............................................................................. 28
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
viii
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
2. Jumlah Kekayaan Intelektual (KI) Yang Didaftarkan................................................. 35
3. Jumlah Prototipe R&D .......................................................................................... 40
4. Jumlah Prototipe Industri ...................................................................................... 44
B. Analisis Capaian Sasaran yang Mendukung IKP .................................................. 48
I. Dukungan Manajemen Eselon 1 ........................................................................... 48
II. Pengembangan Sistem Risbang Iptek .................................................................. 71
III. Riset Litbang dan Pengabdian Kepada Masyarakat .......................................... 80
IV. Penelitian Flagship Riset Nasional .................................................................... 89
V. Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perijinan Penelitian .................................. 91
VI. LBM Eijkman ................................................................................................... 112
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 121
LAMPIRAN I ...................................................................................................................... 122
LAMPIRAN II ..................................................................................................................... 127
A. Prototipe Hasil Program Insentif Riset Nasional (INSINAS) Tahun 2020 ............. 127
B. Protope Hasil Program BOPTN Penelitian Tahun 2020 ....................................... 130
C. Prototipe Industri ................................................................................................. 133
D. Publikasi Ilmiah Nasional dan Internasional LBM Eijkman ................................... 134
1. Publikasi Nasional LBM Eijkman Tahun 2020 (4 Publikasi) ................................ 134
2. Publikasi Internasional LBM Eijkman Tahun 2020 (51 Publikasi) ........................ 134
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
ix
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan ......... 3
Gambar 1.2 Komposisi Sumber Daya Manusia Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan Tahun 2020 ................................................................................................. 4
Gambar 3.1 Manajemen Kinerja Berorientasi Hasil (Output/Income) .................................. 24
Gambar 3.2 Jumlah publikasi internasional dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sejak tahun 2010 – Desember 2019. Sejak bulan
Januari sampai dengan bulan Desember 2019 telah dihasilkan sebanyak 63 publikasi
internasional (A). Enam puluh delapan persen dari publikasi internasional tersebut
merupakan quartile Scopus Q1 dan 20% Q2 (B). ................................................................ 30
Gambar 3 3 Produktivitas dan Sebaran Publikasi .............................................................. 31
Gambar 3.4 Persebaran Pendanaan Dosen Pemula........................................................... 33
Gambar 3.5 Jumlah Permohonan Paten tahun 2015-2018 versi WIPO ............................... 38
Gambar 3.6 Struktur dinding rumah tahan gempa dan tahan api ........................................ 43
Gambar 3.7 Pengembangan sistem deteksi kelelahan pengemudi mobil berbasis
pengenalan ekspresi wajah dan driving behaviour analysis ................................................ 43
Gambar 3.8 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Ulir Archimedes dengan
pengontrolan menggunakan sistem berbasis IoT ................................................................ 47
Gambar 3.9 Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan Dalam
Jaringan (SPARING) ........................................................................................................... 47
Gambar 3.10 Rapat Koordinasi Revisi Anggaran baik secara luring dan daring di Deputi
Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan ..................................................................... 50
Gambar 3.11 Pemantauan dan Evaluasi di Deputi Bidang Penguatan Risbang Tahun 2020
baik secara luring dan daring .............................................................................................. 50
Gambar 3 12 Penyusunan RKA-KL TA 2021 Deputi Bidang Penguatan Risbang ............... 51
Gambar 3.13 Rapat Penyusunan dan Pembahasan Renstra 2020-2024 ............................ 51
Gambar 3.14 Kegiatan Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Subbagian Perbendaharan
dan Pelaporan Keuangan TA 2020 ..................................................................................... 52
Gambar 3.15 Sosialisasi Prioritas PRN dan BOPTN dan Aksi Sinergitas Kemenristek/BRIN
dengan BNPT dalam mendukung program penanggulangan terorisme tahun 2020 ............ 54
Gambar 3.16 Bimbingan Teknis Legal Drafting di lingkungan Deputi Penguatan Riset dan
Pengembangan ................................................................................................................... 55
Gambar 3.17 Rapat Koordinasi Penyusunan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi
Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan ........................................................................ 57
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
x
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.18 Cover Rancangan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Kerja Sama
Penelitian dan Pengembangan ........................................................................................... 57
Gambar 3.19 Pemenang Sinta Awards ............................................................................... 58
Gambar 3 20 Layanan Pengaduan lapor.go.id .................................................................... 61
Gambar 3.21 Pengelolaan Website dan Media Sosial......................................................... 62
Gambar 3.22 Pemutakhiran Data Pegawai ke aplikasi SIDIA dan proses layanan
manajemen kepegawaian ................................................................................................... 64
Gambar 3.23 Penilaian Reformasi Birokrasi Tahun 2020 .................................................... 64
Gambar 3.24 Pengumpulan dan Penilaian Zona Integritas Tahun 2020 ............................. 65
Gambar 3.25 Pendokumentasian SOP Perijinan Penelitian Asing ...................................... 66
Gambar 3.26 Pelantikan PNS dan Pelantikan Jabatan Fungsional ..................................... 66
Gambar 3.27 Pendataan Arsip Deputi Risbang Tahun 2020 ............................................... 67
Gambar 3.28 Perbaikan Pintu Toilet dan Mushola Lantai 19 dan Lantai 20 ........................ 67
Gambar 3.29 Rapat Koordinasi Pembahasan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Deputi Bidang Penguatan Risbang 68
Gambar 3.30 Upaya pencegahan, penanganan dan penanggulangan wabah Covid-19 di
Deputi Bidang Penguatan Risbang ..................................................................................... 68
Gambar 3.31 Tindak Lanjut Temuan BPK RI Tahun 2019 tentang Pembahasan
Penatausahaan Persediaan berupa Prototipe Hasil Penelitian PPTI, Prototipe/Diseminasi
DRPM dan Proses Hibah Peralatan Penelitian kepada UI dan UGM .................................. 69
Gambar 3.32 Output Kajian Kemitraan Strategis (Dalam Negeri dan Luar Negeri) ............. 76
Gambar 3.33 Proses Pelaksanaan Kegiatan Sistem Informasi Risbang ............................. 78
Gambar 3.34 Buku Panduan dan Pengadaan Infrastruktur Sistem Informasi Risbang ....... 78
Gambar 3.35 VM (Virtual Machine) untuk layanan Sistem Informasi riset dan pengembangan
Iptek .................................................................................................................................... 79
Gambar 3.36 Pengembangan Aplikasi SIMPRN Tahun 2020 ............................................. 79
Gambar 3.37 Penerima PTDM 2020 ................................................................................... 81
Gambar 3.38 Usulan dan Pendanaan PTDM (2017-2020) ................................................. 81
Gambar 3.39 Hasil PTDM: Depot Air Minum Isi Ulang Pengolahan Air dengan Teknologi
Elektrodeionisasi (EDI), Universitas Negeri Semarang, 2020 .............................................. 82
Gambar 3.40 Skema Pengabdian Kepada Masyarakat ....................................................... 83
Gambar 3.41 Hasil Pengabdian kepada Masyarakat .......................................................... 83
Gambar 3.42 Program Prioritas Pengabdian Masyarakat: Pemberantasan Buta Aksara di
Papua Barat Tahun 2020 .................................................................................................... 85
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
xi
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.43 Hasil Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk pembuatan pakan ikan dari
cangkang kerang hijau di Kabupaten Cirebon, Desa Sumber (Universitas Swadaya Gunung
Jati, 2020) ........................................................................................................................... 87
Gambar 3.44 Grafik Rekapitulasi Penerimaan Hibah UKM Indonesia Bangkit .................... 88
Gambar 3.45 Distribusi Penerima UKM Indonesia Bangkit ................................................. 89
Gambar 3.46 Mitra kerja peneliti asing dengan publikasi ilmiah terbanyak .......................... 95
Gambar 3.47 Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing dengan kanal Youtube Streaming dan
kanal Zoom Video Conference ............................................................................................ 97
Gambar 3.48 Capacity Building Achievement ................................................................... 101
Gambar 3.49 Mekanisme Pengajuan Akreditasi Jurnal Ilmiah ........................................... 103
Gambar 3.50 Dokumentasi Kegiatan Webinar Persiapan Akreditasi Jurnal Ilmiah ............ 104
Gambar 3.51 Dokumentasi Kegiatan Asistensi Tata Kelola Jurnal Berpotensi Terakreditasi
......................................................................................................................................... 104
Gambar 3.52 Panduan Editorial Pengelolaan Jurnal ......................................................... 105
Gambar 3.53 Kegiatan Webinar Internasionalisasi Jurnal Ilmiah 2020 .............................. 106
Gambar 3.54 Tahapan Pemberian Bantuan Pemerintah Peningkatan Kualitas Jurnal ...... 107
Gambar 3.55 Dokumentasi Anguerah Kekayaan Intelektual Tahun 2020.......................... 107
Gambar 3.56 Tahapan Pengadaan Basis data Sitasi dan E-Journal ................................. 108
Gambar 3.57 Grafik Peningkatan Jumlah pendaftaran ISSN............................................. 108
Gambar 3.58 Grafik Peningkatan Jurnal Terindeks Scopus bedasarakan Scopus ............ 109
Gambar 3.59 Peningkatan Jumlah Jurnal Terakreditasi Nasional ..................................... 109
Gambar 3.60 Grafik Peningkatan Jumlah Jurnal Terindeks DOAJ .................................... 110
Gambar 3.61 Roadmap pengembangan vaksin LBM Eijkman, yang menggunakan platform
protein rekombinan melalui sistem ekspresi sel mamalia dan sel yeast dengan target protein
S (spike) dan N (nukleocapsid). ........................................................................................ 113
Gambar 3.62 Progres penelitian vaksin di LBM Eijkman yang diekspresikan pada sel
mamalia dan sel yeast, telah sampai pada tahap ekspresi protein ukuran kecil. ............... 114
Gambar 3.63 Pengembangan plasma konvalesen untuk terapi COVID-19. ...................... 115
Gambar 3.64 Target dan Realisasi Penyerapan Anggaran Deputi Bidang Penguatan
Risbang............................................................................................................................. 120
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
xii
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Indikator Kinerja Program Deputi Bidang Penguatan Risbang Tahun 2020 .............. iv
Tabel 2. Capaian IKP Deputi Bidang Penguatan Risbang ..................................................... v
Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis ................................. 12
Tabel 2.2 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program ................................................ 12
Tabel 2.3 Ikhtisar Program dan Kegiatan Tahun 2020 Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan ................................................................................................................... 21
Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun
2020 .................................................................................................................................... 23
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2020 .................................................. 27
Tabel 3.2 Publikasi Internasional Negara ASEAN Tahun 2020 ........................................... 28
Tabel 3.3 Pendanaan Penelitian DRPM luaran wajib yang menghasilkan Publikasi ............ 29
Tabel 3.4 Pendanaan Penelitian DRPM luaran tambahan yang menghasilkan Publikasi .... 29
Tabel 3.5. Jumlah Publikasi Internasional ........................................................................... 34
Tabel 3.6 IKP Kekayaan Intelektual yang didaftarkan ......................................................... 37
Tabel 3.7 Paten dan Paten Sederhana ............................................................................... 38
Tabel 3.8 Realisasi Anggaran per Output dari Tahun 2016-2019 ........................................ 39
Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Jumlah Prototipe R&D (TRL sd 6) ............................... 42
Tabel 3.10 Jumlah Prototipe Laik Industri (TRL 7) .............................................................. 46
Tabel 3.11 Distribusi Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2020 Berdasarkan Skema .. 83
Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Penerima Hibah Pengabdian kepada Masyarakat ................ 84
Tabel 3.13 Judul Pengabdian Kepada Masyarakat terkait Buta Aksara di Papua dan Papua
Barat ................................................................................................................................... 85
Tabel 3.14 Rincian Produk PRN yang Didanai per Bidang Fokus ....................................... 90
Tabel 3.15 Target dan Realisasi Subdit Perijinan Penelitian TA 2020 ................................. 96
Tabel 3.16 Tabel Rincian Capaian Jumlah SIP TA 2019 ..................................................... 96
Tabel 3.17 Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing .................................................................... 97
Tabel 3.18 Monitoring dan Evaluasi Perizinan Penelitian Asing .......................................... 98
Tabel 3.19 Kegiatan Peningkatan Jurnal Nasional ............................................................ 102
Tabel 3.20 Jumlah Akreditasi Jurnal Ilmiah Tahun 2020 ................................................... 103
Tabel 3.21 Kegiatan Peningkatan Jurnal Internasional ...................................................... 105
Tabel 3.22 Kegiatan Fasilitasi Akses Basis Data Jurnal Internasional ............................... 108
Tabel 3.23 Realisasi Daya Serap (Fungsi Pendidikan) ...................................................... 118
Tabel 3.24 Realisasi Daya Serap (Fungsi Layanan Umum) .............................................. 119
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
1
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan adalah sebagai pertanggung jawaban kepada masyarakat
mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya,
pelaksanaan kebijakan dan program yang telah dilakukan sepanjang Tahun 2020,
sebagaimana yang diwajibkan dalam Undang-Undang Nomor 28 pasal 3 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme
(KKN), Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010.
Selain itu Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan dapat digunakan sebagai sarana evaluasi untuk menyusun dan
melaksanakan program dan kegiatan pada tahun mendatang, dengan tujuan untuk
mengukur kinerja dan pencapaian sasaran kegiatan pada Deputi Bidang Penguatan
Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi
Nasional Tahun Anggaran 2020.
1.2 Tugas dan Fungsi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2019 tentang
Kementerian Riset dan Teknologi, Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2019 tentang
Badan Riset dan Inovasi Nasional, Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2019, dan Peraturan Presiden
Nomor 95 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun
2019.
Dengan mengacu Perpres Nomor 73 dan Nomor 74 Tahun 2019 dan Perpres Nomor 94
dan Nomor 95 Tahun 2019 yang telah habis masa berlakunya disaat laporan ini disusun,
maka seluruh dokumen ini selanjutnya mengacu pada Peraturan Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 15 tahun 2016, tentang Organisasi dan Tata Kerja
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
2
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, pada Pasal 339 menyebutkan,
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan, koordinasi, dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidang penguatan riset dan pengembangan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan, koordinasi, dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan
riset dan pengembangan;
2. Perumusan dan koordinasi kebijakan serta fasilitasi pengelolaan aset kekayaan
intelektual;
3. Penyiapan pemberian ijin tertulis kegiatan penelitian dan pengembangan oleh
perguruan tinggi asing, lembaga penelitian dan pengembangan asing, badan usaha
asing, dan orang asing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
4. Penyiapan pemberian ijin tertulis kegiatan penelitian dan pengembangan terapan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berisiko tinggi dan berbahaya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penguatan riset dan pengembangan;
6. Pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan; dan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan dibantu oleh 5 (lima) unit eselon 2 yaitu:
1. Sekretaris Deputi;
2. Direktur Sistem Riset dan Pengembangan;
3. Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat;
4. Direktur Pengembangan Teknologi Industri;
5. Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual;
1.3 Struktur Organisasi
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan terdiri dari satu jabatan struktural
eselon I, lima jabatan struktural eselon II, sembilan belas jabatan struktural eselon III,
dan empat puluh jabatan struktural eselon IV. Struktur organisasi Direktorat Jenderal
Penguatan Riset dan Pengembangan ditunjukkan pada Gambar 1.1
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
3
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
1.4 Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan didukung oleh SDM sebanyak 205 pegawai, dengan komposisi
sebagaimana gambar 1.2
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
4
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Eselon I Eselon II Eselon IIIEselon IV Staf Total
Deputi 1 1
SDRP 1 3 5 42 51
DSRP 1 4 8 21 34
DRPM 0 3 8 37 48
DPTI 1 4 9 18 32
DPKI 1 3 9 26 39
JUMLAH 1 4 17 39 144 205
Gambar 1.2 Komposisi Sumber Daya Manusia Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020
Keterangan :
SDRP : Sekretariat Direktorat Jenderal Penguatan Risbang
DSRP : Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan
DRPM : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
DPTI : Direktorat Pengembangan Teknologi Industri
DPKI : DIrektorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual
1.5 Anggaran
Pagu awal anggaran Satuan Kerja (Satker) Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp1.787.944.429.000,- (satu triliun tujuh
ratus delapan puluh tujuh miliar sembilan ratus empat puluh empat juta empat ratus dua
puluh Sembilan ribu rupiah) sumber dana tersebut berasal dari Rupiah Murni dan PNBP
(Penerimaan Negara Bukan Pajak).
Untuk menindaklanjuti perubahan nomenklatur dari Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi menjadi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
5
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Nasional, Satker Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan melakukan Revisi
DIPA. Berikut Revisi DIPA yang ada selama Tahun Anggaran 2020
Revisi 1 DIPA disetujui per tanggal 20 Desember 2019 sehingga jumlah anggaran
Satker Ditjen Penguatan Risbang menjadi Rp1.797.059.429.000,- (satu triliun tujuh
ratus sembilan puluh tujuh miliar lima puluh sembilan juta empat ratus dua puluh
sembilan ribu rupiah). Penataan organisasi dan perubahan kebijakan terkait wabah
covid-19 yang terjadi di seluruh dunia yang menjadi dasar perlu dilakukan refokusing
kegiatan dan realokasi anggaran di Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset
dan Inovasi Nasional pada umumnya dan Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan pada khususnya.
Revisi 2 DIPA disetujui per tanggal 12 Maret 2020 dengan jumlah anggaran Satker
Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.797.382.929.000,- (satu triliun tujuh
ratus sembilan puluh tujuh miliar tiga ratus delapan puluh dua juta sembilan ratus
dua puluh sembilan ribu rupia). Revisi penambahan anggaran pada output
Rekomendasi Kebijakan Sarana dan Prasarana Litbang pada kegiatan
Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Iptek;
Revisi 3 DIPA disetujui per tanggal 16 April 2020 dengan jumlah anggaran Satker
Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.791.769.565.000,- (satu triliun tujuh
ratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus enam puluh sembilan juta lima ratus
enam puluh lima ribu rupiah). Deputi Bidang Penguatan Risbang mendapatkan
potongan anggaran yang salah satunya direalokasi ke LBM Eijkman untuk
penanggulangan Covid-19;
Revisi 4 DIPA disetujui per tanggal 29 April 2020 dengan jumlah anggaran Satker
Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.186.382.733.000,- (satu triliun
seratus delapan puluh enam miliar tiga ratus delapan puluh dua juta tujuh ratus tiga
puluh tiga ribu rupiah). Refokusing Anggaran kedua, Deputi Bidang Penguatan
Risbang mendapatkan pemotongan anggaran sebesar 610,6 M, semua kegiatan
mendapatkan potongan anggaran, Penelitian BOPTN dipotong 400M, Penelitian
Insinas, PPTI dan PRN menjadi 0 untuk anggaran Insentif Penelitiannya;
Revisi 5 DIPA disetujui per tanggal 15 Juni 2020 dengan jumlah anggaran Satker
Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.187.382.733.000,- (satu triliun
seratus delapan puluh tujuh miliar tiga ratus delapan puluh dua juta tujuh ratus tiga
puluh tiga ribu rupiah). Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
mendapatkan tambahan anggaran 1M untuk manajemen PRN untuk pendanaan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
6
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
proses manajemen pengelolaan PRN yang mendapatkan alokasi anggaran dari
LPDP untuk Penelitiannya;
Revisi 6 DIPA disetujui per tanggal 06 Agustus 2020 dengan jumlah anggaran Satker
Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.187.382.733.000,- (satu triliun
seratus delapan puluh tujuh miliar tiga ratus delapan puluh dua juta tujuh ratus tiga
puluh tiga ribu rupiah). Revisi kanwil untuk menyesuaikan Rencana Penarikan Dana
per bulan yang terdapat dalam Lampiran 3 DIPA;
Revisi 7 DIPA disetujui per tanggal 07 September 2020 dengan jumlah anggaran
Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.187.382.733.000,- (satu
triliun seratus delapan puluh tujuh miliar tiga ratus delapan puluh dua juta tujuh ratus
tiga puluh tiga ribu rupiah). Revisi Penurunan Volume pada Output Artikel Ilmiah dari
Perguruan Tinggi dari 100 artikel menjadi 1 Laporan karena anggarannya hanya Rp.
35 juta sehingga hanya bisa digunakan untuk sosialisasi saja;
Revisi 8 DIPA disetujui per tanggal 03 Oktober 2020 dengan jumlah anggaran Satker
Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.230.670.939.000,- (satu triliun dua
ratus tiga puluh miliar enam ratus tujuh puluh juta sembilan ratus tiga puluh sembilan
ribu rupiah). Deputi Bidang Penguatan Risbang mendapatkan tambahan anggaran
46,3M untuk pendanaan kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan sebagai akibat
refocusing kedua (Revisi 4), Penambahannya antara lain untuk pendanaan penelitian
Insinas dan PPTI, untuk manajemen Penelitian BOPTN, untuk Kegiatan Pengelolaan
Kekayaan Intelektual dan untuk Kegiatan Pengembangan Sistem Risbang;
Revisi 9 DIPA disetujui per tanggal 07 Nopember 2020 dengan jumlah anggaran
Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.230.670.939.000,- (satu
triliun dua ratus tiga puluh miliar enam ratus tujuh puluh juta sembilan ratus tiga
puluh sembilan ribu rupiah). Revisi antar output dalam satu kegiatan yang sama
revisi pada output Jurnal direalokasi untuk output artikel pada kegiatan Pengelolaan
Kekayaan Intelektuan Perguruan Tinggi (5720) dan revisi antar jenis belanja (belanja
barang ke belanja modal) pada kegiatan Dukungan Manajemen untuk Program
Penguatan Riset dan Pengembangan (5713), Pengembangan Sistem Riset dan
Pengembangan Iptek (5714), dan Pengembangan Teknologi Industri (5718);
Revisi 10 DIPA disetujui per tanggal 13 Nopember 2020 dengan jumlah anggaran
Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.260.670.939.000,- (satu
triliun dua ratus enam puluh miliar enam ratus tujuh puluh juta sembilan ratus tiga
puluh sembilan ribu rupiah). Revisi Penambahan Anggaran dari BA BUN untuk
kegiatan Artikel Ilmiah Bidang Kesehatan dan Obat sebesar 30M;
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
7
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Revisi 11 DIPA disetujui per tanggal 2 Desember 2020 dengan jumlah anggaran
Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.260.670.939.000,- (satu
triliun dua ratus enam puluh miliar enam ratus tujuh puluh juta sembilan ratus tiga
puluh sembilan ribu rupiah). Revisi ke Kantor Wilayah DJPb Kemenkeu untuk
menyesuaikan Rencana Penarikan Dana per bulan yang terdapat dalam Halaman III
DIPA dan Pergeseran anggaran antar akun belanja pegawai dalam komponen 001
dalam satu satker yang sama;
Revisi 12 DIPA disetujui per tanggal 16 Desember 2020 dengan jumlah anggaran
Satker Deputi Bidang Penguatan Risbang menjadi Rp1.259.685.008.000,- (satu
triliun dua ratus lima puluh Sembilan miliar enam ratus delapan puluh lima juta
delapan ribu rupiah). Revisi Penurunan Target dan Penggunaan PNBP, Target dari
Rp. 1.450.000.000,- menjadi Rp. 419.000.000, dan Pengunaan PNBP dari Rp.
1.386.495.000 menjadi Rp. 400.564.000
1.6 Sistematika Penyajian
Laporan akuntabilitas kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan tahun
2019 disusun dengan kerangka sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari Latar belakang, Tugas dan Fungsi, Struktur Organisasi, Sumber
Daya Manusia, Anggaran dari Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab ini berisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024,
rencana strategis, arah kebijakan dan strategis, dan penetapan kinerja Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab III menjabarkan tentang pengukuran kinerja, perbaikan sistem akuntabilitas
kinerja dan analisis capaian indikator kinerja utama. Analisis capaian kinerja utama
berisi hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing Direktorat.
BAB IV PENUTUP
Bagian penutup berisi kesimpulan dari laporan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
8
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan
tahapan penting dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-
2025 karena akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN. Pada
saat itu, pendapatan per kapita Indonesia diperkirakan sudah masuk ke dalam kelompok
negaranegara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income countries) yang
memiliki infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta kesejahteraan
rakyat yang lebih baik.
Sesuai arahan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024
adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
RPJMN 2020-2024 telah mengarusutamakan Sustainable Development Goals (SDGs).
Target-target dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 agenda pembangunan Indonesia ke depan,
yaitu :
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas;
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan;
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing;
4. Membangun Kebudayaan dan Karakter Bangsa;
5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar;
6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan
Iklim;
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
9
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
2.2 Draft Rencana Strategis Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
2.2.1. Visi
Dalam rangka melaksanakan agenda pembangunan RPJMN 2020-2024 dan menjalankan
amanah sesuai tugas dan fungsinya, pada tahun 2020-2024 Kementerian Riset dan
Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional menetapkan visi sebagai berikut:
“Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional yang andal,
professional, inovatif dan berintegritas dalam pelayanan kepada Presiden dan
Wakil Presiden untuk mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden:
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan
Gotong Royong”
Kemampuan invensi dan inovasi dimaksudkan untuk menghasilkan produk hasil riset yang
dilaksanakan dan inovasi yang berpotensi, sedangkan kemampuan iptek dan inovasi
dimaknai sebagai keahlian SDM dan lembaga litbang serta perguruan tinggi dalam
melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan iptek yang
ditunjang oleh pembangunan faktor input (kelembagaan, sumber daya, dan jaringan).
Sementara itu, makna daya saing bangsa adalah kontribusi iptek dan pendidikan tinggi
dalam perekonomian yang ditunjukkan oleh keunggulan produk teknologi hasil litbang yang
dihasilkan oleh industri/perusahaan yang didukung oleh lembaga litbang (LPNK, LPK,
Badan Usaha, dan Perguruan Tinggi) dan SDM yang berkarakter unggul dan berwawasan
kebangsaan”
2.2.2. Misi
Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut di atas, misi Kementerian Riset dan
Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional adalah:
Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional melaksanakan Misi
Presiden dan Wakil Presiden :
Misi nomor 1 : Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia,
Misi nomor 2 : Peningkatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing,
Misi nomor 3 : Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan,
Misi nomor 4 : Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan,
Misi nomor 5 : Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa, dan
Misi nomor 8 : Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya,
dengan uraian sebagai berikut:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
10
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
1. Peningkatan Kapabilitas IPTEK, Budaya Riset, dan Penciptaan Inovasi melalui
peningkatan Kualitas SDM IPTEK, Penguatan Transformasi Ekonomi, dan
Pembangunan Berkelanjutan berlandaskan Budaya Iptek untuk Peningkatan Daya
Saing.
2. Peningkatan Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya
Misi ini mencakup upaya menjawab permasalahan pembangunan iptek dan pada periode
2020-2024 dalam aspek kebijakan riset dan inovasi, kerjasama pembangunan dan
kemitraan, peningkatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan Iptek pada
beberapa fokus prioritas riset dan inovasi nasional, serta peningkatan tata kelola
pemerintaha yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
2.2.3 Tujuan Strategis
Dalam rangka mencapai visi dan misi Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan
Inovasi Nasional seperti yang dikemukakan di atas, maka visi dan misi tersebut dirumuskan
ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis
(strategic goals).
Dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapi seperti yang dijelaskan pada
bagian sebelumnya serta dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi
Kemenristek/BRIN, maka tujuan strategis yang harus dicapai pada Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan adalah:
Meningkatkan Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Daya Saing
2.2.4 Sasaran Strategis
Tujuan strategis di atas dijabarkan dalam 3 (tiga) sasaran strategis sesuai dengan
permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dalam kurun waktu 2020-2024.
Dengan demikian, sasaran strategis Kedeputian Bidang Penguatan Riset dan
Pengembanga pada periode 2020-2024 adalah:
Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat
Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan.
Untuk melihat secara lebih konkrit ketercapaian sasaran strategis tersebut perlu ditetapkan
ukuran indikator tujuan tersebut secara kuantitatif. Dalam rancangan lima tahun ke depan,
indikator kinerja sasaran strategis diukur dengan indeks inovasi pada tahun 2024
ditargetkan mencapai nilai 100; dan indeks reformasi birokrasi Kementerian Riset dan
Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional ditargetkan mencapai nilai 90,00.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
11
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
2.2.5 Strategi Pencapaian
Dengan memperhatikan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka grand
strategy yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan sinergi dengan melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi untuk
membangun kebersamaan dalam menjalankan tupoksi untuk meningkatkan binding
energy di antara pemangku kepentingan iptek;
2. Melakukan pendekatan big few dan small many, dengan memilih sebagian kecil bidang
litbang untuk dijadikan fokus litbang di antara bidang-bidang litbang yang ada;
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap capaian program dan kegiatan serta
dampak kebijakan yang ditetapkan guna memperoleh hasil yang lebih tepat sasaran.
Di tingkat operasional, strategi operasional yang akan diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Strategi perumusan dan pelaksanaan program riset dan pengembangan Iptek yang
tepat sasaran
2. Strategi perumusan kebijakan riset dan pengembangan yang handal dan terintegrasi;
3. Strategi penguatan dan peningkatan produktivitas riset dasar dan terapan serta
pengabdian kepada masyarakat;
4. Strategi penguatan dan peningkatan produktivitas pengembangan teknologi laik
industri;
5. Strategi penguatan dan peningkatan pengelolaan kekayaan intelektual agar dapat
didayagunakan; dan
6. Strategi penguatan kelembagaan unit kerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan
2.2.5 Program
Berdasarkan arah kebijakan pembangunan Iptek nasional maupun arah kebijakan
Kementerian Riset dan TeknologiBadan Riset dan Inovasi Nasional, pada periode 2020–
2024, telah ditetapkan program Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan yaitu
Penguatan Riset dan Pengembangan
2.2.6 Target Kinerja
Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan pada periode 2020-2024 maka
ditetapkan juga Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) untuk menggambarkan tingkat
ketercapaian indikator Sasaran Strategis (SS) tersebut. Secara lebih rinci IKSS
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
12
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kemenristek/BRIN dan target yang akan dicapai pada periode 2020-2024, sebagaimana
tercermin pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Sasaran Strategis (SS) /
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
Target Ket
2020 2021 2022 2023 2024
SS 1. : Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan
IKSS.1 Indeks Inovasi 15,71 36,94 56,83 76,74 100 Tahunan
SS.2. : Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
IKSS.2 Indeks Reformasi Birokrasi 78,00 81,00 84,00 87,00 90,00 Tahunan
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan mendukung Indikator Kinerja Sasaran
Strategis Indeks Inovasi.
Sasaran Strategis (SS) /
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
Target Ket
2020 2021 2022 2023 2024
SS 1. : Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan
IKSS.1 Indeks Inovasi 15,71 36,94 56,83 76,74 100 Tahunan
Sasaran Program (SP) yang secara langsung berkontribusi dalam pencapaian Sasaran
Strategis dengan Indikator Kinerja Program (IKP) sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
Sasaran Program (Outcome)/
Indikator Kinerja Program
Target Ket
2020 2021 2022 2023 2024
SP (Outcome) 1: Meningkatnya Produktivitas Riset
I
K
P
Jumlah Publikasi (Artikel) Internasional
20.500 24.500 28.500 32.500 36.500 Tahunan
Jumlah KI yang didaftarkan 2.575 3.150 3.725 4.300 4.849 Tahunan
Jumlah Prototipe R & D (TTG, Substitusi Impor, TKDN, Teknologi Masa Depan)
40 95 105 125 137 Tahunan
Jumlah Prototipe Industri (TTG, Substitusi Impor, TKDN, Teknologi Masa Depan)
10 15 17 20 23 Tahunan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
13
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Untuk mencapai Sasaran Program (Outcome) Meningkatnya Produktivitas Riset,
ditetapkan Kegiatan, Sasaran Kegiatan (Output), dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
sebagai berikut:
Kegiatan/Sasaran Kegiatan (Output)/
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Target Ket
2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan : Dukungan Manajemen untuk Program Penguatan Riset dan Pengembangan
SK (Output) 1 : Meningkatnya Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
IKK 1.1 : Nilai Kinerja Anggaran Eselon I
81% 85% 89% 91% 92% Tahunan
IKK 1.2 : Nilai Akuntabilitas Kinerja Deputi Eselon I
78 80 82 83 85 Tahunan
IKK 1.3 : Persentase rekomendasi temuan yang telah ditindaklanjuti
20% 40% 60% 80% 100% Tahunan
SK (Output) 2 Meningkatnya Kualitas Publikasi dan Kerjasama Eselon I
IKK 2.1 : Persentase rekomendasi kebijakan yang diajukan menjadi produk kebijakan
75% 80% 85% 90% 90% Tahunan
IKK 2.2 : Persentase kerjasama yang ditindaklanjuti
75% 80% 85% 85% 90% Tahunan
IKK 2.3 : Persentase berita positif yang dihasilkan
75% 80% 85% 85% 90% Tahunan
SK (Output) 3 : Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Eselon I
IKK 3.1 : Persentase pegawai yang mendapatan nilai kinerja (SKP) predikat baik
90% 92% 92% 95% 95% Tahunan
IKK 3.2 : Persentase Sarana dan Prasarana dengan Kondisi Baik
90% 92% 95% 95% 100% Tahunan
IKK 3.3 : Persentase barang dan jasa yang diproses dengan e-procurement
85% 90% 100% 100% 100% Tahunan
Kegiatan : Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Iptek
SK (Output) 1 : Meningkatnya Kuantitas Rekomendasi Kebijakan Riset dan Pengembangan
IKK 1.1 : Jumlah Rekomendasi Kebijakan Riset dan Pengembangan
5 4 4 4 4 Tahunan
SK (Output) 2 : Terkelolanya Sistem Informasi Risbang
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
14
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kegiatan/Sasaran Kegiatan (Output)/
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Target Ket
2020 2021 2022 2023 2024
IKK 2.1 : Jumlah Sistem Informasi Risbang Yang Terkelola dengan baik
1 1 1 1 1 Tahunan
Kegiatan : Riset Litbang dan Pengabdian Masyarakat
SK (Output) 1 : Meningkatnya Prototipe Teknologi untuk Masyarakat
IKK 1.1 : Jumlah daerah yang memanfaatkan prototipe teknologi untuk masyarakat
55 102 102 102 102 Tahunan
Kegiatan : Riset Pendidikan Tinggi dan Pengabdian Masyarakat
SK (Output) 1 : Meningkatnya Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi (BOPTN) PTN BH
IKK 1.1 : Jumlah Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi (BOPTN) PTN BH
3.700 2.367 2.600 2.864 3.150 Tahunan
SK (Output) 2 : Meningkatnya Hasil Penelitian untuk Pengabdian Dosen kepada Masyarakat (BOPTN)
IKK 2.1 : Jumlah Hasil Penelitian untuk Pengabdian Dosen kepada Masyarakat (BOPTN)
1.022 500 550 605 665 Tahunan
SK (Output) 3 : Meningkatnya Hasil Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat
IKK 3.1 : Jumlah Hasil Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat
2 2 2 2 2 Tahunan
SK (Output) 4 : Meningkatnya Kualitas Manajemen dan Fasilitasi Penelitian
IKK 4.1 : Manajemen dan Fasilitasi Penelitian
3 4 4 4 4 Tahunan
SK (Output) 5 : Meningkatnya Penelitian [SBKU]
IKK 5.1 : Jumlah Penelitian (SBKU)
10.850 5.278 5.805 6.386 7.025 Tahunan
Kegiatan : Peningkatan Litbang Iptek Unggulan di Bidang Kesehatan dan Obat
SK (Output) 1 : Terlaksananya Paket Hasil Penelitian di bidang Kesehatan dan Obat
IKK 1.1 : Jumlah Paket Hasil Penelitian di bidang Kesehatan dan Obat
21 21 21 21 21 Tahunan
SK (Output) 2 : Meningkatnya Layanan Sarana dan Prasarana Internal
IKK 2.1 : Jumlah Layanan Sarana dan Prasarana Iptek
1 1 1 1 1 Tahunan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
15
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kegiatan/Sasaran Kegiatan (Output)/
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Target Ket
2020 2021 2022 2023 2024
SK (Output) 3 : Meningkatnya Layanan Perkantoran
IKK 3.1 : Jumlah Layanan Perkantoran
1 1 1 1 1 Tahunan
Kegiatan : Pengembangan Teknologi Industri
SK (Output) 1 : Meningkatnya kuantitas laporan hasil penelitian INSINAS
IKK 1.1 : Jumlah laporan pengelolaan INSINAS 2020
157 107 117 129 142 Tahunan
SK (Output) 2 : Meningkatnya kuantitas Penelitian Flagship Riset Nasional
IKK 2.1 : Jumlah Penelitian Pengembangan Teknologi Industri
1 15 20 30 49 Tahunan
SK (Output) 3 : Meningkatnya kuantitas Penelitian Pengembangan Teknologi Industri
IKK 3.1 : Jumlah Penelitian Flagship Riset Nasional
53 57 62 68 75 Tahunan
Kegiatan : Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perijinan Penelitian
SK (Output) 1 : Meningkatnya Sentra HKI yang Direkomendasikan untuk Dibentuk dan Diperkuat
IKK 1.1 : Paket Kegiatan Pembinaan Sentra HKI
18 20 30 40 50 Tahunan
SK (Output) 2 : Meningkatknya Paten yang Direkomendasikan untuk Didaftarkan
IKK 2.1 : Jumlah Paten dari hasil litbang yang Direkomendasikan untuk Didaftarkan
0 12 13 15 17 Tahunan
SK (Output) 3 : Meningkatnya Izin Peneliti Asing yang Disetujui
IKK 3.1 : Jumlah Aplikasi Riset yang disetujui
200 200 250 300 350 Tahunan
IKK 3.2 : Jumlah Kerja Sama dengan Mitra Peneliti Asing
0 30 30 30 30 Tahunan
SK (Output) 4 : Meningkatnya teknologi yang Direkomendasikan untuk Divaluasi
IKK 4.1 : Teknologi yang Divaluasi
0 15 17 19 21 Tahunan
SK (Output) 5 : Meningkatnya Mutu Jumlah Jurnal Ilmiah
IKK 5.1 : Jumlah jurnal yang difasilitasi untuk ditingkatkan mutunya
100 60 100 140 180 Tahunan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
16
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kegiatan/Sasaran Kegiatan (Output)/
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Target Ket
2020 2021 2022 2023 2024
SK (Output) 6 : Meningkatnya Jumlah Artikel Ilmiah Nasional yang Difasilitasi untuk Dipublikasikan
IKK 6.1 : Artikel Ilmiah Nasional yang Ditingkatkan Mutunya
100 120 132 145 159 Tahunan
SK (Output) 7 : Meningkatnya jumlah akses basis data sitasi jurnal ilmiah internasional
IKK 7.1 : Jumlah akses basis data sitasi dan bibliografi jurnal ilmiah internasional
0 24000 25000 26000 27000 Tahunan
Kegiatan : Pengelolaan Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi
SK (Output) 1 : Meningkatnya Paten yang didaftarkan dari Hasil Litbang Perguruan Tinggi
IKK 1.1 : Jumlah Paten yang didaftarkan dari Hasil Litbang Perguruan Tinggi
0 25 27 30 33 Tahunan
SK (Output) 2 : Meningkatnya Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi yang ditingkatkan mutunya
IKK 2.1 : Jumlah Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi yang ditingkatkan mutunya
150 320 352 387 425 Tahunan
SK (Output) 3 : Meningkatnya Artikel Ilmiah dari Perguruan Tinggi yang di fasilitasi untuk dipublikasikan
IKK 3.1 : Jumlah Artikel Ilmiah dari Perguruan Tinggi yang di fasilitasi untuk dipublikasikan
220 1250 1.375 1.512 1.633 Tahunan
SK (Output) 4 : Meningkatnya jumlah akses basis data sitasi jurnal ilmiah internasional
IKK 4.1 : Jumlah akses basis data sitasi dan bibliografi jurnal ilmiah internasional
1600 1.400.000 1.450.000 1.500.000 1.550.000 Tahunan
2.3 Arah Kebijakan dan Strategi Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
a. Arah Kebijakan
Adapun arah kebijakan ditekankan pada peningkatan kapasitas Iptek dengan
melaksanakan serangkaian strategi, antara lain :
a. Pemanfaatan Iptek dan inovasi di bidang-bidang fokus Rencana Induk Riset
Nasional 2017-2045 untuk pembangunan yang berkelanjutan yang mencakup
integrasi pelaksanaan riset dengan skema flagship Prioritas Riset Nasional
untuk menghasilkan produk riset dan produk inovasi strategis, diantaranya
adalah pembangkit listrik tenaga nuklir skala industri, bahan bakar alternatif
dari kelapa sawit, kendaraan listrik termasuk baterai lithium ion dan sistem fast
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
17
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
charging, kereta cepat, pesawat amphibi, pesawat terbang tanpa awak, bahan
baku obat, dan pabrik garam industri, pemetaan potensi sumber daya alam dan
sumber daya budaya wilayah dengan pendekatan multidisiplin, inovasi
teknologi produksi untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan
(teknologi tepat guna bidang pertanian dan perikanan, serta riset dan inovasi
sosial yang berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan
publik), penerapan teknologi untuk pencegahan bencana dan mitigasi
pascabencana, pengembangan budaya riset ilmiah dan inovasi, dan
penguasaan Teknologi Garda Depan untuk bidang-bidang strategis seperti
kesehatan dan farmasi, teknologi digital dan cyber security, material maju,
energi baru terbarukan, tenaga nuklir, pertahanan dan keamanan, serta
keantariksaan;
b. Pengembangan Research Power-House yang mencakup peningkatan
kuantitas dan kapabilitas SDM Iptek, pengembangan dan penguatan
infrastruktur litbang strategis, penguatan Pusat Unggulan Iptek, pengelolaan
data kekayaan hayati dan kekayaan intelektual, serta pengembangan jaringan
kerja sama riset dalam dan luar negeri;
b. Strategi kebijakan
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan
Inovasi Nasional yang didukung Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
dirumuskan untuk memberikan solusi kebijakan sebagai jawaban atas permasalahan
dan tantangan ke depan
1. Peningkatan Akselerasi Ekosistem Riset dan Inovasi
1.1. Peningkatan Kualitas Lembaga Litbangjirap
Dalam rangka menghasilkan produk hilir, meningkatkan nilai tambah
danmenciptakan kemampuan bersaing, salah satu caranya adalah
memperkuat diri dengan menguasai iptek dan menerapkannya di dunia
usaha/industri. Penguasaan iptek dilakukan melalui penelitian dan
pengembangan (R&D) di perguruan tinggi, lembaga litbang pemerintah (pusat
dan daerah), atau lembaga litbang swasta yang menghasilkan invensi (berupa
iptek baru), atau dengan mengadopsi iptek yang ada di pasaran. Selain itu
penguatan kelembagaan iptek juga merupakan langkah penting dalam
penguatan daya saing. Penguatan kelembagaan iptek diarahkan agar lembaga
iptek dapat berkinerja tinggi dengan menghasilkan inovasi teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pengguna teknologi (masyarakat,
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
18
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
industri, dan pemerintah). Sejak tahun 2010 telah dilaksanakan upaya
peningkatan kualitas kelembagaan Iptek melalui kegiatan Pengembangan
Pusat Unggulan Iptek yang diharapkan untuk menguatkan lembaga litbang
yang ada di Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah Kementerian, Lembaga
Pemerintah Non Kementerian, dan Badan Usaha yang Berbadan Hukum agar
mampu menghasilkan invensi dan inovasi yang berbasis demand driven dalam
rangka mendukung peningkatan daya saing.
1.2. Peningkatan Jumlah Publikasi dan Sitasi
Banyak jurnal ilmiah yang dihasilkan oleh peneliti-peneliti Indonesia yang
mampu menembus berbagai jurnal internasional. Hanya saja, jurnal ilmiah
karya peneliti Indonesia masih kalah dalam pencapaian indeks sitasi dibanding
dengan negara lain. Indeks sitasi merupakan salah satu indikator dari kualitas
publikasi. Banyak tidaknya peneliti lain yang mengutip publikasi jurnal ilmiah
tersebut menjadi cerminan dari tingkat kualitas sebuah riset. Informasi tentang
indeks sitasi dan rekam jejak kegiatan penelitian ilmiah memiliki manfaat yang
luas, diantaranya adalah untuk menentukan kelayakan sebuah proposal
penelitian/proyek, membangun basis data kepakaran. Ke depan peningkatan
jumlah publikasi dan sitasi menjadi prioritas sehingga mampu menguatkan
kualitas dari litbangjirap Iptek.
1.3. Peningkatan Jumlah Paten yang Granted
Beberapa strategi ke depan dalam meningkatkan jumlah paten yang granted
antara lain : (a) meningkatkan kualitas dan kuantitas pelindungan Paten
terhadap hasil-hasil penelitian yang didanai melalui APBN melalui Program
Uber KI/Raih KI, khususnya penerima Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional
(INSINAS) dan Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) dengan adanya
sosialisasi tentang HKI dan pelatihan penyusunan deskripsi Paten, (b)
memberikan insentif dan pendanaan dalam rangka mendorong motivasi bagi
peneliti maupun peningkatan kapasitas lembaga melalui berbagai program,
seperti adanya program insentif pendaftaran paten, (c) menyelenggarakan
Program Insentif Sentra HKI Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian, dengan
membedakannya menjadi skema insentif menjadi insentif pembentukan,
insentif penguatan, dan insentif pembinaan, (d) mendorong pertemuan antara
penemu dan pengusaha serta industri sebagai pengguna karya penelitian yang
telah diberikan paten untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada
pemilik paten untuk dapat dikomersialkan, dan (e) menyelenggarakan
sosialisasi/pemahaman kepada lembaga litbang/perguruan tinggi khususnya
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
19
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
peneliti / perekayasa / dosen dan mahasiswa akan pentingnya Hak Kekayaan
Intelektual.
2. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Industri dalam Riset dan Inovasi
2.1. Peningkatan Produk Riset dan Inovasi Prioritas Riset Nasional (PRN)
PRN 2020-2024 diarahkan terutama untuk mendukung agenda prioritas Nawa
Cita ke-6, yaitu "Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar
Internasional". Agenda ini diuraikan menjadi 11 (sebelas) subagenda prioritas
yang salah satu di antaranya adalah "Meningkatkan Kapasitas Inovasi dan
Teknologi". Diharapkan dengan adanya pelaksanaan PRN 2020-2024 yang
merupakan dokumen operasional RIRN 2017-2045, iptek berkontribusi dalam
pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Fokus riset dalam PRN 2020-2024 adalah pangan, energi, kesehatan,
transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman,
sosial humaniora - pendidikan – seni dan budaya, dan multidisiplin dan lintas
sektoral.
3. Peningkatan Research Power House yang Unggul, Otonomi dan Mandiri
3.1. Peningkatan Infrastruktur Iptek
Capaian produktivitas lembaga pelaksana litbangjirap akan dapat optimal
menjawab tuntutan dan tantangan kebutuhan akan produk produk inovasi
apabila didukung oleh infrastruktur litbangjirap berupa sarana dan prasarana
laboratorium yang lebih memadai dan mencukupi. Kondisi yang ada saat ini,
masih banyak beberapa peralatan yang telah melampaui batas waktu
penggunaan alat (outdated equipment). Kondisi ini terjadi pada laboratorium
baik yang ada dan digunakan oleh pusat atau balai penelitian LPNK maupun
yang ada di Perguruan Tinggi. Pemerintah belum sepenuhnya dapat
memenuhi kebutuhan peremajaan peralatan yang ada. Beberapa langkah
strategis dengan mengundang kerjasama dan keterlibatan sektor swasta dalam
pemenuhan infrastruktur litbangjirap ini. Walaupun upaya ini akan terus
dilaksanakan, namun urgensi pemenuhan kebutuhan infrastruktur litbangjirap
yang mencakup pengembangan dan peremajaan infrastruktur litbangjirap ini
tetap menjadi perhatian utama dalam pengembangan invensi dan inovasi.
3.2. Penguatan Jaringan Litbangjirap Iptek
Pengembangan kapasitas dan kapabilitas lembaga pelaksana litbanhgjirap
Iptek telah dilaksanakan dan telah menghasilkan invensi dan inovasi yang
mulai bergerak pemanfaatannya di masyarakat dan industri. Pemanfaatan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
20
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
invensi dan inovasi tersebut tidak lepas dari proses interaksi yang sinergi dan
kolaborasi yang positif diantara para pelaksana litbangjirap Iptek, pemerintah
dan industri, Ke depan penguatan jaringan ini terus akan diperkuat sehingga
dapat terus mendukung bagi pengembangan research power house yang
berkelanjutan.
3.3. Peningkatan Kemitraan Internasional
Kerjasama dan kemitraan internasional dilakukan untuk mendukung
percepatan tujuan pembangunan nasional. Untuk bidang kerja sama
Kemenristek/BRIN selalu mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun
2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) serta Peraturan Menteri
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2019 tentang Prioritas Riset Nasional 2020-2024 yang terdiri dari pangan,
energi, kesehatan, transportasi, produk rekayasa keteknikan, pertahanan dan
keamanan, kemaritiman, sosial humaniora, seni budaya dan bidang riset
lainnya yang multi disiplin dan lintas sektor. Adapun bentuk-bentuk kerjasama
yang dilakukan diantaranya adalah riset bersama, penyelenggaraan seminar
ilmiah, pertukaran peneliti serta pelatihan. Pertemuan bilateral secara berkala
dalam bentuk Joint Committee Meeting dilaksanakan untuk melakukan
monitoring dan evaluasi atas kerja sama yang dilakukan.
c. Program dan Kegiatan
Sebagai langkah nyata dalam menjalankan program yang telah ditetapkan, maka
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan telah melaksanakan 23 (dua
puluh tiga) output kegiatan yang dilaksanakan oleh lima direktorat dan sekretariat
deputi yang berada di lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan. Kegiatan tersebut merupakan aspek operasional dari suatu
rencana strategis yang diarahkan untuk memenuhi sasaran, tujuan, misi, dan visi
organisasi. Pada tahun anggaran 2020, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan dapat dilihat pada Tabel 2.5
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
21
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Tabel 2.3 Ikhtisar Program dan Kegiatan Tahun 2020 Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
(Layanan Pendidikan)
Kegiatan Output Kegiatan
Volume Target Penanggung
Jawab Sebelum Revisi DIPA
Setelah Revisi DIPA
5713. Dukungan Manajemen untuk Program Penguatan Riset dan Pengembangan
901. Perencanaan [SBKU] 2 laporan 2 laporan Sekretariat Deputi
950. Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1
1 Layanan 9 Layanan
951. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
1 layanan 1 layanan
994. Layanan Perkantoran 1 layanan 1 layanan
5716. Riset Pendidikan Tinggi dan Pengabdian Masyarakat
002. Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi (BOPTN) PTN BH
11 PTN BH 11 PTN BH Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
003. Hasil Penelitian untuk Pengabdian Dosen kepada Masyarakat (BOPTN)
1.022 laporan 1.022 laporan
004. Hasil Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat
2 laporan 2 laporan
005. Manajemen dan Fasilitasi Penelitian
18 laporan 3 laporan
904. Penelitian [SBKU] 13.000 laporan 10.850 laporan
5720. Pengelolaan Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi
001. KI yang didaftarkan dari Hasil Litbang Perguruan Tinggi
290 HKI - Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual
003. Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi yang ditingkatkan mutunya
300 Jurnal 150 Jurnal
004. Artikel Ilmiah dari Perguruan Tinggi yang difasilitasi untuk dipublikasikan
1.200 Artikel 820 Artikel
005. Fasilitasi akses basis data Jurnal Ilmiah Internasional
1.400.000 akses
1.600 Akses
(Layanan Umum)
Kegiatan Output Kegiatan
Volume Target Penanggung
Jawab Sebelum Revisi DIPA
Setelah Revisi DIPA
5714. Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Iptek
001. Rekomendasi Kebijakan Riset dan Pengembangan
5 Rekomendasi
5 Rekomendasi
Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan
005. Aplikasi Sistem Riset dan Pengembangan
5 Aplikasi 1 Aplikasi
5715. Riset 002. Prototipe Teknologi 55 Lokasi 55 Lokasi Direktorat Riset
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
22
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kegiatan Output Kegiatan
Volume Target Penanggung
Jawab Sebelum Revisi DIPA
Setelah Revisi DIPA
Litbang dan Pengabdian Masyarakat
untuk Masyarakat dan Pengabdian Masyarakat
5718. Pengembangan Teknologi Industri
001. Penelitian Insentif Riset Nasional [SBKU]
91 Laporan 157 Laporan Direktorat Pengembangan Teknologi Industri
002. Penelitian Flagship Riset Nasional
15 Judul 1 laporan
904. Penelitian (SBKU) 25 laporan 53 laporan
5719. Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perijinan Penelitian
001. Pembinaan Sentra KI 18 Paket 2 Paket Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual
002. KI untuk didanai dan didaftarkan
60 KI -
003. Ijin Penelitian yang Diproses
550 Surat Izin Penelitian
200 Surat Izin Penelitian
004. Teknologi yang Divaluasi
16 Teknologoi -
007.Jurnal ilmiah yang ditingkatkan mutunya
100 Jurnal 100 Jurnal
008. Artikel ilmiah yang ditingkatkan mutunya
200 Artikel 100 Artikel
2.4 Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2020
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.
Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas,
transparansi dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima
amanat dengan pemberi amanat; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai
dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian penghargaan atau
sanksi.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
23
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Sasaran Program Indikator Kinerja
Program
Target Kinerja
1. Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan
Indeks Inovasi
Meningkatnya Produktivitas Riset
1. Jumlah Publikasi (Artikel) Internasional
20.500 Artikel
2. Jumlah KI yang didaftarkan
2.575 KI
3. Jumlah Prototipe R&D 40 Prototipe
4. Jumlah Prototipe Industri
10 Prototipe
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
24
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengendalian Kinerja
Dalam rangka efisiensi, efektivitas, dan penajaman hasil-hasil kerja Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan, manajemen program berupa: perencanaan
kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pelaporan kegiatan disempurnakan menjadi
manajemen kinerja (hasil kerja) berupa: perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja,
pengukuran kinerja, pengendalian kinerja dan pelaporan kinerja sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 3.1. Penyempurnaan ini dilakukan, agar kerja Deputi Bidang
Penguatan Risbang berubah dari pendekatan/cara pandang yang berorientasi
proses/kegiatan (process oriented) menuju manajemen kinerja yang berorientasi
hasil/kinerja (output/outcome oriented). Untuk itu, hal-hal yang berkaitan dengan hasil
kerja seperti tujuan, sasaran, target, capaian, indikator kinerja program menjadi titik-tolak
manajemen, yang dirumuskan secara seksama, jelas dan akurat serta ditetapkan.
Dalam hal pengendalian kinerja, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
terus melakukan perbaikan. Dari Penetapan Kinerja 2020 yang telah ditandatangani,
telah dibuat penjabaran lebih lanjut ke dalam suatu rencana aksi yang lebih detail dan
dimanfaatkan sebagai instrumen untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan kinerja
secara periodik.
Gambar 3.1 Manajemen Kinerja Berorientasi Hasil (Output/Income)
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
25
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
3.2 Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan salah satu alat untuk mendorong terciptanya
akuntabilitas kinerja. Pengukuran kinerja akan menunjukkan seberapa besar kinerja
manajerial yang dicapai, seberapa bagus kinerja finansial organisasi, dan kinerja lainnya
yang menjadi dasar penilaian akuntabilitas. Pengukuran tingkat capaian kinerja
dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja yang telah ditetapkan
dengan realisasinya.
Dengan membandingkan antara realisasi dan rencana, maka dapat dilihat jumlah
persentase pencapaian pada masing-masing indikator kinerja utama. Dengan diketahui
capaian kinerja, maka dapat dianalisis faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan, yang selanjutnya dapat dipetakan kekurangan dan kelemahan
realisasi dan rencana kegiatan, kemudian ditetapkan strategi untuk meningkatkan kinerja
dimasa yang akan datang.
3.3 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Dalam upaya mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP), Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan terus melaksanakan
berbagai upaya perbaikan, dengan tujuan untuk mendorong terwujudnya pemerintahan
yang baik (good governance) dan berorientasi kepada hasil (result oriented
government).
Telah dilakukan berbagai agenda akuntabilitas kinerja di semua komponen yang
merupakan bagian integral dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP),
meliputi aspek: perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi
kinerja dan capaian kinerja.
1. Perencanaan Kinerja
Menetapkan Renstra Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan. Pada
dokumen Renstra tersebut tercantum Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program, beserta
target-target indikator kinerja sasaran strategis (IKS), indikator kinerja program (IKP)
dan indikator kinerja kegiatan (IKK).
2. Pengukuran Kinerja
Pada dokumen Renstra Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
tercantum indikator kinerja sasaran meliputi Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS), Indikator Kinerja Program (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Deputi
Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan mengupayakan pengukuran atas
target-target yang direncanakan dengan menetapkan Indikator Kinerja Sasaran
Strategis (IKSS) dan Indikator Kinerja Program (IKP) yang berorientasi hasil
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
26
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
(outcome) dan diformalkan dalam Keputusan Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan.
3. Pelaporan Kinerja
Penyajian informasi capaian kinerja dalam laporan kinerja secara terus menerus
diperbaiki dan ditingkatkan antara lain melalui capaian kinerja dari unit kerja eselon II
dengan IKP yang terukur. Dalam LAKIN ini juga terus ditingkatkan kualitasnya
dengan menggambarkan pembandingan capaian kinerja yang memadai, tidak hanya
antara realisasi kinerja dengan target.
4. Evaluasi Kinerja
Dalam laporan evaluasi kinerja telah dikembangkan dan diimplementasikan dalam
Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV), dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam sistem monitoring dan evaluasi di
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional. Sistem ini
dikembangkan secara online, dalam rangka pemantauan dan evaluasi kinerja
program, realisasi capaian fisik dan anggaran unit kerja dan satuan kerja mandiri.
Hal ini dilakukan untuk memberikan keyakinan yang memadai dan sebagai bahan
masukan kebijakan bagi pimpinan atas pelaksanaan program dan kegiatan
dilapangan juga untuk bahan evaluasi yang dapat diketahui baik ketercapaian
program dan kegiatan maupun dapat mengetahui kendala dalam pelaksanaan
program dan kegiatan.
3.4 Capaian Indikator Kinerja Program (IKP)
IKP ditetapkan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional 2020-2024.
Hal penting yang mendasari ditetapkannya IKP untuk periode 5 tahun mendatang yaitu
Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi
Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan. Upaya meningkatkan produktivitas
invensi dan inovasi untuk memperkuat transformasi ekonomi yang berdayasaing dan
berkelanjutan menjadi kian penting dalam rangka menjawab berbagai tantangan besar.
Tantangan paling nyata adalah globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek). Hal ini menuntut lembaga perguruan tinggi, lembaga litbang dan industri untuk
menghasilkan penelitian yang berkualitas.
Peningkatan mutu riset dan pengembangan juga merupakan urgensi yang mendesak
untuk ditingkatkan. Pendidikan tinggi dan dunia kerja bukan hanya untuk menyiapkan
lulusan yang siap kerja karena memiliki keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
27
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
dunia industri. Pendidikan tinggi mesti juga melatih lulusan untuk mampu mandiri
menjadi wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi dirinya maupun orang lain.
Pendidikan dan dunia kerja jadi fokus yang penting saat ini.
Di sisi lain bahwa hasil riset harus dikomersialisasikan dan dihilirisasikan, tidak hanya
berhenti di riset saja, tidak cukup menjadi prototipe, namun harus bermanfaat bagi
masyarakat. Untuk meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian di masyarakat, Deputi
Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan melakukan sinergi dengan kementerian
lain, lembaga litbang dan dunia usaha mengembangkan konsorsium riset.
Sehubungan dengan hal tersebut berikut ini adalah capaian Indikator Kinerja Program
dan realisasi capaian kinerjanya.
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2020
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
2020 2020-2024
Target Realisasi Capaian % Target Capaian %
(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11)
Meningkatnya Produktivitas Invensi dan
Inovasi untuk memperkuat Transformasi Ekonomi yang
Berdayasaing dan Berkelanjutan
Jumlah Publikasi (Artikel) Internasional
20.500 23.291 114% 142.500 16%
Jumlah KI (Kekayaan Intelektual) yang
didaftarkan
2.575 3.532 137% 18.599 19%
Jumlah Prototipe R&D 40 48 120% 502 9%
Jumlah Prototipe Industri
10 15 150% 85 18%
Sumber: SIMonev, 03 Februari 2021
3.5 Analisis Capaian Kinerja
A. Analisis Capaian Indikator Kinerja Program
Sebagaimana telah ditetapkan pada Bab II, Deputi Penguatan Riset dan
Pengembangan mempunyai 4 IKP yaitu : jumlah publikasi (artikel) internasional, jumlah KI
yang didaftarkan, jumlah prototipe R&D (TRL s.d 6), dan Jumlah prototipe industri (TRL 7).
Capaian kinerja Sasaran Strategis seperti terlihat pada tabel 3.1 di atas menunjukkan
capaian IKP Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020, bahwa
secara umum target berhasil dipenuhi, bahkan terdapat capaian yang melebihi target yang
telah ditentukan. Secara lebih detil capaian indikator kinerja program dijelaskan dalam
analisis capaian kinerja sebagai berikut :
Produktivitas penelitian dan pengembangan dinilai dengan tiga indikator yaitu paten,
publikasi ilmiah, prototipe R&D dan prototipe industri. Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional terus
mendorong peningkatan perolehan HKI, diantaranya melalui instrumen kebijakan Insentif
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
28
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Riset SINas, disamping riset-riset dasar dan terapan untuk meningkatkan academic
excellence juga mendorong lebih banyak lagi pelaksanaan riset melalui pola konsorsium
yang melibatkan lembaga litbang, pemerintah dan dunia usaha/industri sehingga
menghasilkan prototipe yang dapat diadopsi oleh industri. Disamping itu juga memfasilitas
peningkatan perolehan KI domestik, dengan memberikan insentif berupa insentif
pendaftaran paten, dan fasilitasi penguatan sentra KI.
Oleh karena itu Sasaran Strategis Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi
untuk memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan
merupakan upaya yang harus dilakukan dengan menetapkan indikator kinerja yang harus
ditingkatkan yaitu: 1. Jumlah Publikasi (Artikel) Internasional; 2. Jumlah KI yang
didaftarkan; 3. Jumlah prototipe R&D (TRL s.d 6); dan 4. Jumlah prototipe industri (TRL 7).
Penjelasan masing-masing Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2020 adalah sebagai
berikut :
1. Jumlah Publikasi Internasional
1.1. Kualitas Publikasi Ilmiah
Jumlah publikasi ilmiah suatu negara mengindikasikan kuantitas dan kualitas
kegiatan riset di negara bersangkutan. Tingginya publikasi ilmiah juga berkorelasi dengan
kinerja riset dan kemajuan negara. Jumlah publikasi ilmiah Indonesia tahun 2020 ini
sudah menunjukkan peningkatan, peningkatan ini diikuti dengan peningkatan kualitasnya.
Jumlah seluruh publikasi Internasional tahun 2020 sebanyak 45.727, terdiri dari 23.291
(51%) publikasi di jurnal, 20.834 (46%) publikasi berupa conference paper (prosiding).
Tabel 3.2 Publikasi Internasional Negara ASEAN Tahun 2020
Semua Dokumen (Mix), Artikel (AR), dan Conference Paper (CP)
No. Negara Mix AR CP
1 Indonesia 45.727 23.291 51% 20.834 46%
2 Malaysia 36.704 26.090 71% 6.352 17%
3 Singapore 25.062 18.489 74% 2.366 9%
4 Thailand 21.197 16.905 80% 2.489 12%
5 Vietnam 17.932 14.878 83% 1.670 9%
6 Philippines 5.612 4.131 74% 907 16%
Sumber: Scopus, 4 Januari 2021
Tahun 2020 jumlah artikel (AR) di jurnal sudah lebih banyak dibandingkan publikasi
di konferensi/seminar. Meningkatnya publikasi artikel ilmiah nasional dan internasional
Indonesia memberikan sinyal positif, khususnya dari sisi kuantitas yang meningkat pesat,
dan juga ada peningkatan kualitas, meskipun jumlahnya masih sedikit.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
29
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Pendanaan penelitian yang diberikan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian
Masyarakat, pada tahun 2020 dari perhitungan luaran wajib diperoleh 6754 publikasi
ilmiah internasional yang terdiri dari artikel di jurnal internasional, artikel di jurnal
internasional terindeks di jurnal bereputasi (scopus, WOS, dsb), prosiding internasional,
dan prosiding internasional terindeks bereputasi dengan status in-
review/accepted/published.
Tabel 3.3 Pendanaan Penelitian DRPM luaran wajib yang menghasilkan Publikasi
Jenis Publikasi Terindeks
Bereputasi
Tidak
Terindeks Total
Prosiding internasional 1456 1097 2553
Artikel Ilmiah Internasional 1571 2630 4201
Total 3027 3727 6754
Sedangkan dari perhitungan luaran tambahan, diperoleh 1529 publikasi internasional
dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 3.4 Pendanaan Penelitian DRPM luaran tambahan yang menghasilkan Publikasi
Jenis Publikasi Terindeks
Bereputasi
Tidak
Terindeks Total
Prosiding internasional 98 267 365
Artikel Ilmiah Internasional 544 620 1164
Total 642 887 1529
Dari penjumlahan luaran wajib dan luaran tambahan dapat diperoleh 8283 publikasi
internasional yang terdiri dari 3250 artikel di jurnal internasional, 2115 artikel di jurnal
internasional terindeks di jurnal bereputasi, 1364 prosiding internasional, dan 1554
prosiding internasional terindeks bereputasi. Hasil perhitungan ini merupakan klaim hasil
penelitian oleh peneliti yang masih belum dilakukan validasi oleh reviewer penelitian.
Rencananya, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat akan melakukan validasi pada
tanggal 10 s.d. tanggal 20 Januari 2021 sehingga jumlah pasti berdasarkan data yang
valid masih dapat berubah setelah dilakukan validasi.
Capaian yang telah dihasilkan oleh LBM Eijkman dalam kurun waktu Januari –
Desember tahun 2020 adalah terdapat 4 karya ilmiah yang dipublikasikan secara
nasional, yang meliputi 2 publikasi bidang bakteriologi, 1 publikasi bidang nutrisi dan 1
publikasi bidang TEM (Transmission Electron Microscope); dan 51 karya ilmiah
dipublikasikan secara internasional, yang meliputi bidang penelitian sebagai berikut:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
30
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
histokimia (1 publikasi), influenza H5N1 (1 publikasi), COVID-19 (2 publikasi),
epidemiologi (2 publikasi), hepatitis (2 publikasi), G6PD (2 publikasi), penyakit gaya hidup
(3 publikasi), kenaekaragaman genom manusia (3 publikasi), penyakit virus lainnya (4
publikasi), entomologi-malaria (4 publikasi), demam berdarah dengue (6 publikasi),
bakteriologi (8 publikasi) dan malaria (13 publikasi). Hasil-hasil penelitian LBM Eijkman
dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional dengan quartile scopus Q1 sebanyak 68%,
Q2 20%, Q3 10%, dan Q4 2%. Jumlah publikasi internasional 10 tahun terakhir
diperlihatkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Jumlah publikasi internasional dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sejak tahun 2010 – Desember 2019. Sejak
bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2019 telah dihasilkan sebanyak 63 publikasi internasional (A). Enam puluh delapan persen dari publikasi internasional
tersebut merupakan quartile Scopus Q1 dan 20% Q2 (B).
Masalah dan kendala dalam publikasi ilmiah antara lain belum meratanya publikasi
ilmiah di jurnal berkualitas baik nasional maupun internasional pada sebagian perguruan
tinggi dan institusi penelitian. Publikasi dari dosen, peneliti, atau perekayasa di beberapa
institusi perlu terus ditingkatkan. Dengan demikian, diperlukan upaya lebih komprehensif
untuk mempercepat capaian indikator kualitas publikasi ilmiah hasil penelitian agar dapat
bersaing di tingkat internasional dengan tidak mengabaikan diseminasi keilmiahan di
tingkat nasional, sehingga dapat berdampak kepada peningkatan daya saing bangsa.
Publikasi ilmiah pada jurnal bereputasi berperan sebagai media aktualisasi diri para
dosen, peneliti, dan perekayasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara
nasional maupun internasional. Publikasi di jurnal nasional dan internasional bereputasi
merupakan salah satu alat untuk membangun reputasi individu sekaligus reputasi
lembaga dan bangsa. Kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah internasional juga berperan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
31
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
meningkatkan kebanggaan dan daya saing suatu negara di bidang pendidikan dan
penelitian.
1.2. Produktivitas Publikasi Ilmiah
Produktivitas publikasi ilmiah dosen/peneliti pada beberapa institusi masih rendah,
ditandai dengan sebaran publikasi yang tidak merata, yakni didominasi oleh beberapa
institusi saja. Banyak dosen/peneliti yang belum pernah menghasilkan publikasi ilmiah di
jurnal bereputasi internasional dan/atau jurnal terakreditasi nasional. Untuk itu diperlukan
upaya akselerasi guna mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi melalui
program yang terencana dan dilaksanakan secara efisien dan efektif. Saat ini relevansi
antara hasil riset—berupa publikasi dan inovasi—dan realitas kebutuhan pengguna
masih belum terbangun, sehingga hasil riset sekadar berakhir di perpustakaan dan buku
laporan tahunan Kementerian.
(a) LLDIKTI wilayah I s.d. XIV (b) Status PTN
(c) Jenis PT (d) Produktivitas publikasi (hasil survei)
Gambar 3 3 Produktivitas dan Sebaran Publikasi (Sumber: PDDIKTI, Scopus, Sinta, Scimago, Survei)
Sejak dikeluarkannya Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Edisi XII,
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat telah memberikan fasilitasi kepada dosen
pembimbing mahasiswa S2 dan S3 untuk dapat mengajukan dana penelitian melalui
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
32
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
skema Pasca Sarjana. Luaran yang diwajibkan dalam skema penelitian ini adalah artikel
ilmiah di jurnal nasional dan internasional dimana mahasiswa harus menjadi penulis
utama dan dosen pembimbing sebagai corresponding author. Pada tahun 2020 ini, dari
luaran wajib yang dihasilkan diperoleh 2922 artikel ilmiah baik di jurnal nasional maupun
internasional dengan status in-review/accepted/published. Adapun komposisi dari artikel
ilmiah ini adalah 708 artikel di jurnal nasional terakreditasi peringkat 1 – 3, 880 prosiding
internasional, 394 artikel di jurnal internasional, dan 940 artikel di jurnal internasional
terindeks di jurnal bereputasi.
Dari skema ini diperoleh luaran tambahan sebanyak 175 artikel ilmiah baik di jurnal
nasional maupun internasional, sehingga total artikel ilmiah yang dihasilkan adalah 3097
artikel ilmiah. Dari 175 artikel ini hanya 2 artikel yang merupakan artikel di jurnal nasional
terakreditasi peringkat 1 – 3, 46 prosiding internasional, dan sisanya yaitu 127 artikel
merupakan artikel internasional dimana 112 dari artikel ini merupakan artikel di jurnal
internasional terindeks di jurnal bereputasi.
Selain memfasilitasi mahasiswa S2 dan S3 dalam melakukan penelitian yang dapat
menghasilkan artikel ilmiah di jurnal nasional maupun di jurnal internasional, Direktorat
Riset dan Pengabdian Masyarakat juga memberikan fasilitasi kepada dosen pemula
(dosen yang belum memiliki jabatan fungsional dan yang memiliki jabatan fungsional
paling tinggi asisten dosen) untuk dapat mengajukan dana penelitian sebesar dua puluh
juta rupiah per-penelitian. Tujuan dari skema ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
dosen dalam melakukan penelitian dan menulis artikel ilmiah karena luaran wajib dari
skema ini adalah menghasilkan publikasi ilmiah baik di jurnal nasional atau internasional.
Adapun tahun 2020 ini yang didanai melalui skema dosen pemula adalah sebanyak
7366 judul penelitian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari judul yang didanai
tersebut, diperoleh 9381 artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional dengan status
in-review/accepted/published. Dari 9381 artikel ilmiah tersebut, 8210 berupa artikel di
jurnal nasional terakreditasi peringkat 1 – 3, 701 prosiding internasional, dan 470 artikel
di jurnal internasional.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
33
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.4 Persebaran Pendanaan Dosen Pemula
Dalam hal meningkatkan produktivitas dan pemerataan, Kementerian perlu membuat
skema kebijakan melalui:
a. Pendampingan secara daring maupun luring penulisan artikel ilmiah yang berkualitas
di seluruh Indonesia. Program ini harus melibatkan seluruh SDM di PTN/PTS dan
Lembaga penelitian lainnya.
b. Pemberdayaan mahasiswa jenjang S-1, S-2, dan S-3 serta SDM di semua lembaga
penelitian, dimulai dengan pembimbingan oleh dosen dan peneliti yang kompeten
dalam riset dan publikasi serta memperbesar pendanaan riset program magister dan
program doktor.
c. Perlu ada kebijakan fasilitasi pendanaan riset dengan syarat keluaran riset publikasi
ilmiah internasional bereputasi dan/atau paten. Dosen dan peneliti berkualifikasi S-3
adalah kelompok paling potensial menghasilkan artikel jurnal internasional
bereputasi dan paten.
d. Perlu menyusun skema kebijakan yang mendorong program dan kegiatan guna
meningkatkan kemampuan seluruh SDM di tiap perguruan tinggi dan lembaga
penelitian termasuk mahasiswa dalam hal:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
34
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Penyiapan proposal riset, pelaksanaan riset yang berkualitas, penulisan
artikel ilmiah bereputasi, kemampuan berbahasa, keterampilan
memanfaatkan teknologi informasi seperti IdMenulis (pendampingan
penulisan ilmiah online) dan aplikasi lain yang menunjang peningkatan
publikasi ilmiah.
Penguatan kolaborasi riset, dalam hal ini Kementerian harus menentukan
target kualitas dan kuantitas luaran riset, yaitu publikasi ilmiah dan HKI bagi
institusi, sesuai dengan kapasitas institusi dan kompetensi SDM yang dimiliki.
Kinerja yang dihasilkan perlu dipantau dan dievaluasi untuk perbaikan secara
berkelanjutan.
Capaian Indikator Kinerja Program dari Jumlah publikasi internasional yang dicapai
selama Tahun Anggaran 2020 terlihat seperti pada tabel 3.5. dengan target yang
ditentukan sebesar 20.500 dapat terealisasi sebanyak 23.291 publikasi terindeks global
dengan prosentase sebesar 114%. Kontribusi IKP ini termasuk dari pendanaan yang
diberikan oleh Deputi Bidang Penguatan Risbang melalui dengan beberapa skema
penelitian yang ada di Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Fasilitasi
Publikasi oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual maupun penelitian yang
dilakukan oleh Lembaga Bio Molekular Eijkman (LBM Eijkman). Tidak hanya dari
Kemenristek/BRIN saja, namun capaian jumlah Publikasi Ilmiah Internasional tersebut
berasal dari LPNK dan Lembaga Litbang lainnya.
Tabel 3.5. Jumlah Publikasi Internasional
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Program
2020 2020-2024
Target Realisasi Capaian % Target Capaian %
(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11)
Meningkatnya Produktivitas Invensi
dan Inovasi untuk memperkuat
Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan
Berkelanjutan
Jumlah Publikasi (Artikel)
Internasional
20.500 23.291 114% 142.500 16%
Sumber : SIMonev, 12 Januari 2021
Beberapa kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian IKP jumlah publikasi
internasional diantaranya:
a. Kurang berkembangnya budaya menulis di perguruan tinggi, dan/atau rendahnya
kemauan dan kemampuan menulis hasil-hasil penelitian maupun pengabdian
kepada masyarakat dalam jurnal bermutu.
b. Motivasi melakukan penelitian belum diimbangi dengan tanggung jawab moral
sebagai peneliti untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya yang sangat
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
35
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
berguna bagi masyarakat luas baik untuk kepentingan praktis maupun
pengembangan teoritis.
Melihat hambatan dan permasalahan tersebut di atas, beberapa langkah antisipasi yang
akan dilaksanakan di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
a. Perlunya sosialisasi, pelatihan penulisan, klinik penulisan dan insentif/hibah bagi
dosen/peneliti guna memotivasi menulis artikel ilmiah bermutu;
b. Perlu adanya kebijakan yang mendukung peningkatan publikasi ilmiah, seperti
kewajiban menerbitkan artikel bagi calon lulusan pascasarjana.
c. Melanggan akses e-journal yang berkualitas dan mensosialisasikan program
tersebut berikut cara penggunaannya yang efektif sehingga para dosen, peneliti
dan mahasiswa dapat memanfaatkannya secara optimal.
d. Dalam proses akreditasi banyak sekali ditemukan pelanggaran etika dan integritas
ilmiah, seperti plagiat, double publikasi, kartel sitasi dan mafia publikasi, oleh
karena itu diperlukan suatu buku pedoman dan sosialisasi lebih rinci terkait
penegakan etika dan integritas ilmiah dan akan dilaksanakan tahun 2020.
Faktor yang mendukung peningkatan jumlah publikasi internasional diantaranya adanya:
a. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2017
tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan
Professor;
b. Kebijakan yang memihak pada pertumbuhan publikasi Internasional yaitu: Surat
Edaran Dirjen Dikti No. 152 tahun 2012 dimana setiap Sarjana (S1), Magister (S2)
dan Doktor (S3) untuk dapat lulus harus mempublikasikan tugas akhirnya di jurnal
nasional, nasional terakreditasi dan Internasional.
c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka kreditnya
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 78 Tahun 2013 tentang
Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan bagi Dosen yang
Menduduki Jabatan Akademik Profesor
2. Jumlah Kekayaan Intelektual (KI) Yang Didaftarkan
Kekayaan intelektual (KI) adalah kekayaan yang timbul dari cipta, karsa dan rasa
manusia dengan kemampuan intelektual sehingga menghasilkan karya di bidang
teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Karya ini dihasilkan dengan kompensasi
curahan tenaga, waktu dan biaya. Oleh karena itu KI perlu dihargai dan dilindungi
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
36
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
sehingga tercipta ekosistem yang kondusif.
Saat ini, perkembangan dan kemajuan suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh
banyaknya sumber daya alam yang dimilikinya, namun sangat ditentukan oleh
banyaknya jumlah karya intelektual yang dihasilkan oleh suatu bangsa. Semakin
banyak karya KI yang dihasilkan maka semakin sejahteralah negara dan
masyarakatnya. Fakta ini dibuktikan oleh negara-negara yang menghasilkan paten
cukup besar.
Kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap pengembangan dan perlindungan KI salah
satunya adalah penetapan program pendaftaran KI perguruan tinggi dan litbang sebagai
salah satu Indikator Kinerja Program (IKP) Kementerian. Penetapan jumlah KI yang
didaftarkan sebagai salah satu IKP, bertujuan untuk mengukur kualitas hasil riset iptek
dan pendidikan tinggi dan meningkatkan perolehan dan perlindungan KI dengan
menggali secara maksimum potensi KI yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang sedang berjalan maupun yang sudah selesai
yang dilakukan oleh dosen/peneliti.
Untuk mencapai Indikator Kinerja Program ini, perlu memperhatikan kapasitas
Kemenristek/BRIN dan konteks inovasi. Prioritisasi dengan memilih rezim HKI yang
tepat, serta keterkaitan inovasi dengan pelindungan Paten. Berdasarkan kedua
pertimbangan ini, maka program perolehan dan pendaftaran KI oleh Kemenristek/BRIN
difokuskan untuk perolehan paten dan paten sederhana.
Pelindungan hasil-hasil penelitian dipandang telah cukup dipahami oleh para pelaku
litbangjirap di Indonesia. Ini terlihat dari data Permohonan Paten yang diajukan oleh
residen Indonesia. Target dalam kurun waktu 2015-2019 dapat dicapai hingga 119%
dari target, serta kecenderungannya yang secara konsisten menaik. Ditambah lagi pada
saat ketiadaan anggaran insentif Pendaftaran HKI oleh Kemenristek akibat realokasi,
jumlah permohonan Paten oleh residen Indonesia pada tahun 2020 hanya mengalami
penurunan sekitar 40% dibanding tahun sebelumnya.
Untuk mewujudkan peningkatan kualitas hasil penelitian dari aspek pelindungannya,
maka indikator jumlah Paten oleh residen Indonesia yang diberi (granted) perlu
didorong menggantikan jumlah pendaftaran. Pemberian Paten dilakukan dengan
memperhatikan patentabilitas invensi, yaitu kebaruan (novelty), kandungan langkah
inventif (inventive step), serta keterterapan dalam industri (industrial applicability). Jika
semakin bertambah permohonan Paten yang diberi, maka dapat diasumsikan
kualitasnya semakin baik.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
37
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Namun demikian, mengingat sistem perencanaan kinerja dan keuangan yang rigid,
dimana telah ditetapkan nomenklatur “jumlah Kekayaan Intelektual yang didaftarkan”
untuk rentang jangka menengah nasional, maka rencana kinerja pun masih
menggunakan terminologi yang telah ditetapkan tersebut. Untuk memperkaya informasi
kemajuan, maka data pemberian Paten residen Indonesia akan tetap disajikan.
Tabel 3.6 IKP Kekayaan Intelektual yang didaftarkan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Program
2020 2020-2024
Target Realisasi Capaian % Target Capaian %
(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11)
Meningkatnya Produktivitas Invensi dan
Inovasi untuk memperkuat
Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan
Berkelanjutan
Jumlah KI (Kekayaan
Intelektual) yang didaftarkan
2.575 3.532 137% 18.599 19%
Sumber: Simonev, 12 Januari 2021
Kegiatan litbangjirap perlu didorong untuk dapat dihilirisasi. Salah satu syarat agar
dapat dikomersialisasi adalah adanya pelindungan atas kekayaan intelektualnya. Untuk
hasil penelitian berupa invensi, perlu didorong untuk diajukan pelindungan Paten.
Jumlah pendaftaran Paten menjadi indikator kualitas litbangjirap.
Kontribusi insentif yang disediakan oleh Kemenristek/BRIN melalui skema insentif
Sentra HKI dan insentif Pendaftaran HKI. Skema ini dirancang untuk mendorong para
pelaku litbangjirap memanfaatkan Paten dan Paten Sederhana untuk melindungi hasil-
hasil penelitiannya.
Realisasi pada tahun 2020 menjanjikan kinerja yang baik. Dalam kondisi pandemi dan
ekonomi yang tidak menggembirakan, target masih dapat dicapai, bahkan terlampaui.
Sehubungan dengan realokasi anggaran, maka kontribusi Kemenristek/BRIN terhadap
capaian pendaftaran Paten residen Indonesia Tahun Anggaran 2020 ini melalui
keluaran penelitian-penelitian yang didanai oleh Kemenristek/BRIN.
Sehubungan dengan realokasi anggaran, maka kontribusi Kemenristek/BRIN terhadap
capaian pendaftaran Paten residen Indonesia Tahun Anggaran 2020 ini melalui
keluaran penelitian yang didanai oleh Kemenristek/BRIN c.q. Direktorat Riset dan
Pengabdian Masyarakat. Kontribusi tersebut dapat disajikan dengan data sebagai
berikut:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
38
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Tabel 3.7 Paten dan Paten Sederhana
Jenis Terdaftar Diberi (Granted) Total
Paten 104 104
Paten sederhana 2 2 4
Grand Total 106 2 108
Sumber: Pendanaan DRPM TA 2020
Untuk melihat kemajuan yang dicapai oleh Indonesia, maka perlu dilakukan
perbandingan dengan beberapa negara tetangga yang dipandang sepadan, yaitu
Malaysia dan Thailand.
Gambar 3.6 membandingkan jumlah permohonan paten oleh residen di negara masing-
masing, yaitu Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Dari ilustrasi ini Indonesia dapat
dianggap berhasil menjaga momentum ketimbang kedua negara lain. Ini menunjukkan
kebijakan Indonesia telah berdampak sebagaimana diharapkan.
Dampak yang diharapkan dari indikator ini adalah peningkatan kesadaran para pelaku
litbangjirap tentang pentingnya perlindungan hasil-hasil penelitiannya sebagai karya
intelektual sebagai bagian dari upaya hilirisasi lebih lanjut hingga komersialisasi.
Gambar 3.5 Jumlah Permohonan Paten tahun 2015-2018 versi WIPO
Secara umum, peningkatan jumlah permohonan KI oleh residen Indonesia seiring
dengan kenaikan realisasi anggarannya.
Persentase serapan yang tidak mencapai 90% diakibatkan oleh besarnya biaya
manajemen yang sangat bergantung pada kemampuan pegawai dalam merealisasikan
rencana kegiatan. Dengan kondisi ini, porsi biaya manajemen perlu dikurangi dan
dialihkan untuk substansi
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
39
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Tabel 3.8 Realisasi Anggaran per Output dari Tahun 2016-2019
Tahun
HKI yang didaftarkan dari
Hasil Litbang Perguruan
Tinggi
Sentra HKI yang dibina dan diperkuat
HKI untuk didanai dan didaftarkan
Teknologi yang Divaluasi
Anggaran / Realisasi / Persentase serapan
2019
6.500.000.000 3.100.000.000 1.500.000.000 1.100.000.000
5.750.415.500 2.743.952.636 1.164.391.124 747.083.591
88.47 88.51 77.63 67.92
2018
6.500.000.000 2.200.000.000 1.200.000.000 1.100.000.000
5.670.347.880 2.046.521.497 990.907.452 602.511.247
87.24 93.02 82.58 54.77
2017
6.500.000.000 2.200.000.000 1.200.000.000 1.300.000.000
4.369.691.000 1.665.218.060 485.051.819 584.390.776
72.28 76.12 41.32 44.95
2016
3.000.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000
2.700.008.125 849.569.050 718.951.088
90 56.64 47.93
2015
4.526.010.000
4.046.330.533
91.14
2014
2,436,236,000 643,998,000
1,952,067,901 431,164,929
80 71
Secara umum, ada beberapa permasalahan/kendala yang perlu mendapatkan perhatian,
diantaranya :
a. Jumlah peneliti/perekayasa, dosen dan mahasiswa melakukan penelitian yang
memiliki paten potensial tidak optimal. Pemahaman kekayaan intelektual di lembaga
litbang, perguruan tinggi dan industri, khususnya peneliti/perekayasa, dosen dan
mahasiswa masih kurang. Peneliti/perekayasa, dosen hanya sekadar melakukan
penelitian semata, tetapi tidak mempunyai tujuan bahwa setiap penelitian harus
menjadi sebuah invensi yang akan didaftarkan sebagai Paten atau Paten
Sederhana, karena apabila suatu penelitian tidak ditujukan untuk menjadi invensi,
maka hasil penelitian tersebut hanya akan menjadi pengisi jurnal ilmiah atau
proceeding.
b. Pusat Pengelolaan/Sentra KI di lembaga litbang dan Perguruan Tinggi masih belum
mendapat dukungan yang cukup dari pimpinan institusi.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
40
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
c. Perlu adanya usaha untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman yang belum dimiliki oleh pengelola sentra KI melalui training sehingga
tidak terjadi kemandekan bahkan kemunduran kemampuan pengelola sentra KI.
d. Terbatasnya jumlah peneliti/perekayasa, dosen dan mahasiswa yang melakukan
penelitian yang berpotensi paten.
e. Kekhawatiran para pemilik paten (Paten Granted) khususnya di kalangan lembaga
litbang dan perguruan tinggi dalam hal pembiayaan pemeliharaan paten yang
dikenakan setiap tahun, terlebih paten tersebut belum dapat dikomersialisasikan
walaupun sejak November 2016 telah dilakukan penurunan tarif.
Dari hambatan dan permasalahan tersebut di atas, beberapa langkah yang telah
dilaksanakan oleh Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan melalui Direktorat
Pengelolaan KI, sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelindungan Paten terhadap hasil-hasil
penelitian yang didanai melalui APBN melalui Program Uber KI/Raih KI, khususnya
penerima Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) dan Program
Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) yang memperoleh pendanaan penelitian
melalui Direktorat Pengembangan Teknologi Industri dengan adanya sosialisasi
tentang HKI dan pelatihan penyusunan deskripsi Paten.
b. Memberikan insentif dan pendanaan dalam rangka mendorong motivasi bagi peneliti
maupun peningkatan kapasitas lembaga melalui berbagai program, seperti adanya
program insentif pendaftaran paten.
c. Menyelenggarakan Program Insentif Sentra HKI Perguruan Tinggi/Lembaga
Penelitian, dengan membedakannya menjadi skema insentif menjadi insentif
pembentukan, insentif penguatan, dan insentif pembinaan
d. Mendorong pertemuan antara penemu dan pengusaha serta industri sebagai
pengguna karya penelitian yang telah diberikan paten untuk memberikan lebih
banyak kesempatan kepada pemilik paten untuk dapat dikomersialkan.
e. Menyelenggarakan sosialisasi/pemahaman kepada lembaga litbang/perguruan tinggi
khususnya peneliti/perekayasa/dosen dan mahasiswa akan pentingnya Hak
Kekayaan Intelektual.
3. Jumlah Prototipe R&D
Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) atau Technology Readiness Level (TRL)
merupakan alat ukur proses riset dan pengembangan teknologi. TKT dibagi dalam 9
level atau tahapan dengan 3 skema, yaitu riset dasar untuk TKT level 1 sampai
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
41
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
dengan level 3, riset terapan untuk TKT level 4 sampai dengan level 6, dan riset
pengembangan untuk TKT level 7 sampai dengan level 9. Pada skema riset dasar,
kegiatan yang dilakukan adalah upaya menemukan teori atau ilmu pengetahuan baru
yang akan dipublikasikan ke dalam jurnal ilmiah. Pada skema riset terapan, kegiatan
yang dilakukan adalah mencari teknologi baru yang mempunyai potensi untuk
dimanfaatkan berdasarkan teori atau ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari level
sebelumnya. Sedangkan pada skema riset pengembangan, kegiatan riset dan
pengembangan teknologi didorong lebih jauh lagi menuju implementasi yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sebuah inovasi atau hasil temuan baru atau invention dari hasil karya peneliti belum
dapat dikatakan sebagai teknologi apabila hasil temuan tersebut belum mengandung
unsur-unsur kesiapan yang benar-benar dapat diterapkan, dan mempunyai nilai
keunggulan, baik teknologi baru atau pembaharuan. Proses pengembangan teknologi
diawali dengan riset dasar, dilanjutkan dengan riset terapan, dan diakhiri riset
pengembangan. Namun, seringkali kegiatan riset tidak dimulai dari riset dasar,
melainkan dimulai dari riset terapan yang akan menghasilkan prototipe skala
laboratorium atau prototipe R&D. Selain itu, hampir semua riset pengembangan
teknologi merupakan kelanjutan dari riset terapan. Oleh karena itu, prototipe R&D
merupakan salah satu indikator yang sangat penting sebagai bagian proses
penerapan teknologi hasil riset dan pengembangan.
Prototipe R&D merupakan luaran yang dihasilkan dari riset dan pengembangan dari
skema riset terapan pada TKT level 4 sampai dengan level 6. Dalam skema ini,
pengembangan teknologi diawali dengan percobaan di laboratorium pada TKT level 4
atau validasi kode, komponen, dan/atau breadboard validation dalam lingkungan
laboratorium, dan selanjutnya diselesaikan dengan scale-up di laboratorium pada level
6, atau demonstrasi model/prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang
relevan. Prototipe R&D memang bukan hasil langsung yang dapat diterapkan ke
masyarakat, tetapi lebih sebagai target antara yang sangat penting dalam proses
pengembangan teknologi. Hasil ini nantinya akan dilanjutkan oleh program selanjutnya
menuju implementasi teknologi hasil riset dan pengembangan.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
42
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Jumlah Prototipe R&D (TRL sd 6)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
2020 2020-2024
Target Realisasi Capaian % Target Capaian %
(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11)
Meningkatnya Produktivitas
Invensi dan Inovasi untuk memperkuat
Transformasi Ekonomi yang
Berdayasaing dan Berkelanjutan
Jumlah Prototipe R&D
40 48 120% 502 9%
Sumber: SIMonev, 03 Februari 2021
Pada tahun 2020 ini, target capaian kinerja jumlah prototipe R&D berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya, dengan angka yang jauh lebih kecil. Perubahan target ini
dilakukan karena terjadinya pandemi COVID-19 sehingga sebagian besar anggaran
riset direalokasi untuk penanggulangan pandemi COVID-19. Selain itu, pendanaan
penelitian di Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat mengalami pemotongan
sebesar tiga ratus milyar rupiah yang mengakibatkan pelaksanaan penelitian terapan
tahun pertama yang seharusnya menghasilkan prototipe R&D di tahun 2020 ditunda
ke tahun 2021. Sebagai konsekuensinya, anggaran yang diberikan sebagai insentif
untuk kegiatan riset berkurang. Untuk itu target 40 menjadi angka yang realitis yang
mungkin dicapai dari anggaran yang tersisa.
Dengan adanya pemotongan dana penelitian tersebut, luaran wajib berupa prototipe
R&D yang dapat dihasilkan melalui pendanaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian
Masyarakat adalah sebanyak 22 (dua puluh dua) prototipe (tabel lampiran).
Secara angka target tersebut jauh dibawah target jangka menengah sebagaimana
tercantum dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Seperti disebutkan di
atas, hal ini terjadi karena besarnya anggaran insentif yang direalokasi untuk
penanganan pandemi COVID-19. Oleh karena itu, untuk tahun ini sangat sulit
menganalisa penyebab kegagalan atau penurunan jumlah prototipe R&D yang
dihasilkan dari kegiatan Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSinas) karena
kondisi pandemi tidak dapat dibandingkan dengan kondisi-kondisi sebelumnya dimana
tidak ada pandemi. Selain berkurangnya jumlah anggaran insentif yang diterima,
kegiatan riset juga terkendala adanya pembatasan gerak dan pertemuan kegiatan,
termasuk di dalamnya adalah kegiatan di laboratorium. Hal tersebut juga melandasi
keputusan 2 (dua) penerima insentif INSinas mengundurkan diri, sehingga dari 159
judul penelitian yang dibiayai, hanya 157 judul penelitian yang menyelesaikan kegiatan
risetnya sampai dengan akhir tahun 2020. Luaran yang dihasilkan dari 157 judul
penelitian tersebut adalah 26 (dua puluh enam) prototipe R&D (tabel lampiran).
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
43
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Salah satu contoh prototipe R&D yang telah dihasilkan dari kegiatan INSinas adalah
struktur dinding rumah tahan gempa dan tahan api menggunakan panel sandwich
composites berbasis serat kenaf/epoxy – serat nanas/Pu Foam Core. Prototipe R&D
ini dikembangkan oleh BPPT untuk mendukung program mitigasi pengurangan resiko
bencana.
Gambar 3.6 Struktur dinding rumah tahan gempa dan tahan api
Contoh lainnya adalah pengembangan sistem deteksi kelelahan pengemudi mobil
berbasis pengenalan ekspresi wajah dan driving behaviour analysis yang
dikembangkan oleh Politeknik Negeri Tanah Laut. Sistem ini dikembangkan dengan
mengekstraksi ciri kelelahan melalui deteksi mata tertutup, rasio bukaan kelopak mata,
dan deteksi menguap, untuk selanjutnya dibuat sistem keputusan deteksi kelelahan.
Gambar 3.7 Pengembangan sistem deteksi kelelahan
pengemudi mobil berbasis pengenalan ekspresi wajah dan driving behaviour analysis
Berkaitan dengan capaian target kinerja, anggaran yang digunakan untuk memperoleh
prototipe R&D sebagai luaran penelitian kegiatan INSinas terdiri dari 2 bagian, yaitu
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
44
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
anggaran untuk penyelenggara dan untuk pelaksana. Anggaran untuk penyelenggara
sebesar Rp636.384.677,00 digunakan untuk mengelola penelitian, sedangkan
anggaran untuk pelaksana sebesar Rp11.445.000.000,00 digunakan untuk
melaksanakan 157 judul kegiatan penelitian oleh para peneliti penerima Insentif, yang
salah satunya menghasilkan prototipe R&D.
Sebagai bagian dari pertanggungjawaban penggunaan anggaran, monitoring
dilakukan oleh penyelenggara untuk memantau capaian target kinerja selama proses
kegiatan penelitian dilakukan oleh pelaksana. Sedangkan evaluasi dilakukan
penyelenggara untuk menghitung dan menganalisa jumlah luaran yang diperoleh dari
setiap kegiatan penelitian, yang menjadi target capaian kinerja Direktorat
Pengembangan Teknologi Industri. Luaran tersebut, khususnya luaran dalam bentuk
prototipe R&D dihasilkan dari penggunaan sumberdaya yang ada di lembaga-lembaga
penelitian, baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan riset. Anggaran yang diberikan dari Direktorat Pengembangan Teknologi
Industri sebagai penyelenggara adalah berupa insentif yang dapat digunakan untuk
membeli bahan, perjalanan, honor, sewa, dan lain-lain, sesuai kebutuhan dan
ketentuan yang berlaku. Efisiensi dapat dilakukan dengan kerjasama antar lembaga
dalam melaksanakan kegiatan riset, sehingga lembaga tidak harus mempunyai semua
sarana dan prasarana riset. Sebagai contoh, pengukuran atau pengujian dapat
menggunakan peralatan yang ada di lembaga lain.
4. Jumlah Prototipe Industri
Peningkatan daya saing sektor industri khususnya industri manufaktur menjadi hal yang
sangat penting karena sektor tersebut memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2019, sektor manufaktur menyumbang
19,62% dari total PDB, walaupun pertumbuhannya hanya sebesar 4,68% pada 2019
dibandingkan pada tahun 2018 sebesar 5,02% (Kemenperin, 2020). Kapasitas
manufaktur Indonesia memang mengalami peningkatan bahkan masuk dalam kelompok
10 besar menufaktur dunia. Namun sebaliknya, indeks daya saing manufaktur
Indonesia mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh salah satu dimensi indeks
daya saing manufaktur, yaitu kinerja ekspor manufaktur. Kinerja ekspor manufaktur per
kapita Indonesia paling buruk, bahkan kalah dibandingkan Mongolia, Cambodia, dan
Vietnam. Industri manufaktur Indonesia belum dapat meningkatkan ekspor disebabkan
oleh salah satunya kandungan teknologi yang rendah sehingga efisiensi masih rendah
karena sebagian komoditas ekspor manufaktur memuat kandungan impor yang tinggi.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
45
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
(Industrial Development Report, 2016). Hal ini menunjukkan masih lemahnya peran
teknologi dan inovasi dalam industrialisasi dan perumbuhan ekonomi.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, keterlibatan industri menjadi kunci pendorong
dalam rangka mempercepat proses inovasi, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas
pelaku R&D di sektor industri, dan meningkatkan produk-produk hasil industri dalam
negeri, serta memberikan peluang penciptaan lapangan pekerjaan pada sektor industri
tersebut dengan adanya proyek-proyek R&D. Namun industri membutuhkan dukungan
program litbang dari Pemerintah, termasuk dukungan pendanaanya, untuk melakukan
pengembangan produk industri tersebut. Selain itu, industri membutuhkan kerjasama
litbang dengan perguruan tinggi dan lembaga litbang yang terkait. Industri
membutuhkan dukungan program dan pendanaan dari pemerintah untuk
mengembangkan produk-produk teknologi industri nasional, yang bukan hanya sebatas
output namun sudah masuk pada kategori prototipe laik industri yang masuk pada fase
pra-komersial (telah teruji) dan benar-benar siap untuk mass production (komersial).
Oleh karena itu, Program Pengembangan Teknologi Industri diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas litbang di industri dan dapat menjawab isu-isu strategis
nasional.
Melalui Program Pengembangan Teknologi Industri diharapkan dapat dihasilkan
prototipe laik industri, yaitu prototipe hasil riset dan pengembangan teknologi menuju
implementasi di masyarakat maupun industri. Prototipe ini telah lulus uji di lingkungan
sebenarnya sehingga akan lebih meyakinkan kalangan industri bahwa teknologi yang
dikembangkan ini dapat dimanfaatkan, meskipun masih diperlukan proses standardisasi
dan sertifikasi pada TKT 8 dan TKT 9 namun bukan menjadi bagian dari proses
pengembangan teknologi. Oleh karena itu prototipe laik industri merupakan salah satu
indikator yang sangat penting sebagai bagian proses penerapan teknologi hasil riset
dan pengembangan. Prototipe laik industri merupakan hasil langsung riset dan
pengembangan yang dapat diukur potensinya jika diterapkan di industri. Hasil ini
nantinya dapat saja dilanjutkan oleh program selanjutnya menuju inovasi teknologi hasil
riset dan pengembangan, tetapi dapat pula langsung digunakan industri untuk
meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
46
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Tabel 3.10 Jumlah Prototipe Laik Industri (TRL 7)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
2020 2020-2024
Target Realisasi Capaian % Target Capaian %
(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11)
Meningkatnya Produktivitas Invensi
dan Inovasi untuk memperkuat Transformasi Ekonomi yang
Berdayasaing dan Berkelanjutan
Jumlah Prototipe Industri
10 15 150% 85 18%
Sumber: SIMonev, 12 Januari 2021
Seperti halnya prototipe R&D, target capaian prototipe industri tahun ini berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu dengan angka yang jauh lebih kecil. Tahun
2020, target awal capaian jumlah prototipe industri ditetapkan 30 prototipe industri.
Target tersebut mengalami perubahan menjadi 10 prototipe industri. Perubahan ini
diperlukan karena terjadinya pandemi COVID-19 sehingga sebagian besar anggaran
riset direalokasi untuk penanggulangan pandemi COVID-19. Kegiatan riset di berbagai
tempat juga mengalami kendala akibat pembatasan gerak dan pertemuan kegiatan.
Untuk itu target 10 prototipe menjadi angka yang realistis yang dapat dicapai dari
anggaran yang direalokasi kembali menjadi 50% dari anggaran sebelumnya.
Secara angka target kinerja tahun ini akan jauh dibawah dari target jangka menengah
sebagaimana tercantum dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Seperti
disebutkan di atas, hal ini terjadi karena besarnya anggaran insentif yang direalokasi
untuk penanganan pandemi COVID-19. Demikian juga secara keseluruhan, capaian
target prototipe industri di tahun 2020 mengalami penurunan. Penyebab penurunan
capaian tersebut masih dominan karena kondisi pandemi yang mengakibatkan
realokasi anggaran penelitian dan keterbatasan gerak penelitian, termasuk di dalamnya
adalah kegiatan di laboratorium. Hal tersebut juga melandasi keputusan 7 (tujuh)
penerima insentif mengundurkan diri, sehingga dari 57 judul penelitian yang semula
dibiayai, hanya 50 judul penelitian yang menyelesaikan kegiatan risetnya sampai
dengan akhir tahun 2020.
Salah satu contoh prototipe laik industri yang dihasilkan pada tahun 2020 adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Turbin Ulir Archimedes Daya Generator
10 kW dengan sistem pengontrolan tegangan dan debit air turbin ulir berbasis IoT.
PLTMH tersebut dikembangkan oleh Politeknik Negeri Manado dan telah diujicoba
untuk dipasang di Desa Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
47
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.8 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Turbin Ulir Archimedes dengan
pengontrolan menggunakan sistem berbasis IoT
Contoh lainnya adalah Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus
dan Dalam Jaringan (SPARING) yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung.
Prototipe sistem ini telah lolos uji konektivitas KLHK dan memenuhi spesifikasi yang
telah ditetapkan KLHK. Tiga prototipe sistem telah dipasang di pabrik tekstil yang
berlokasi di Bandung dan Purwakarta.
Gambar 3.9 Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan
Dalam Jaringan (SPARING)
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
48
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Berkaitan dengan capaian target kinerja, anggaran yang digunakan untuk memperoleh
prototipe industri sebagai luaran penelitian kegiatan terdiri dari 2 bagian, yaitu anggaran
untuk penyelenggara dan untuk pelaksana. Anggaran untuk penyelenggara sebesar
Rp472.035.900,00 digunakan untuk mengelola penelitian, sedangkan anggaran untuk
pelaksana sebesar Rp7.440.000.000,00 digunakan untuk melaksanakan 50 judul
kegiatan penelitian oleh para peneliti penerima Insentif, yang salah satunya
menghasilkan prototipe industri.
Sebagai bagian dari pertanggungjawaban penggunaan anggaran, monitoring dilakukan
oleh penyelenggara untuk memantau capaian target kinerja selama proses kegiatan
penelitian dilakukan oleh pelaksana. Sedangkan evaluasi dilakukan penyelenggara
untuk menghitung dan menganalisa jumlah luaran yang diperoleh dari setiap kegiatan
penelitian, yang menjadi target capaian kinerja Direktorat Pengembangan Teknologi
Industri. Luaran tersebut, khususnya luaran dalam bentuk prototipe industri dihasilkan
dari penggunaan sumberdaya yang ada di lembaga-lembaga penelitian, baik sumber
daya manusia maupun sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan riset. Berbeda
dengan prototipe R&D, untuk menghasilkan prototipe industri, keberadaan industri
sebagai salah satu anggota konsorsium sangat penting. Karena setelah prototipe
industri diselesaikan maka hasilnya perlu untuk ditindaklanjuti industri ke dalam proses
produksi mereka.
Dalam hal ini, anggaran yang diberikan dari Direktorat Pengembangan Teknologi
Industri sebagai penyelenggara adalah berupa insentif yang dapat digunakan untuk
membeli bahan, perjalanan, honor, sewa, dan lain-lain, sesuai kebutuhan dan
ketentuan yang berlaku. Efisiensi dapat dilakukan dengan kerjasama antar lembaga
dalam melaksanakan kegiatan riset, sehingga lembaga tidak harus mempunyai semua
sarana dan prasarana riset. Sebagai contoh, pengukuran atau pengujian dapat
menggunakan peralatan yang ada di lembaga lain.
B. Analisis Capaian Sasaran yang Mendukung IKP
I. Dukungan Manajemen Eselon 1
1.1. Bagian Perencanaan dan Penganggaran
Bagian Perencanaan dan Penganggaran merupakan bagian yang mendukung
kegiatan unit eselon 1 dan eselon 2 di lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan dan capaian yang dihasilkan untuk tahun 2020 adalah antara
lain:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
49
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
a. Penyusunan Renja- KL Tahun Anggaran 2021;
b. Penyusunan RKA-KL dan DIPA Tahun Anggaran 2021;
c. Penyusunan Standar Biaya Keluaran Khusus (SBKK) Tahun Anggaran 2021
untuk Output Jurnal yang ditingkatkan Mutunya;
d. Penyusunan Renstra Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Tahun 2020-2024;
e. Penyusunan LAKIN Tahun Anggaran 2020;
f. Penyusunan Dokumen Pemantauan dan Evaluasi Tahun Anggaran 2020;
g. Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2020;
h. Penyusunan Laporan Tindak Lanjut atas Pemeriksaan BPK;
i. Penyusunan Tindak Lanjut KPK atas Kajian Penelitian;
Pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2020 ini sangat berbeda dengan tahun
sebelumnya, hal tersebut dikarenakan perubahan nomenklatur dari Kementerian
Ristekdikti menjadi Kementerian Ristek/BRIN. Selain itu kondisi wabah global
pandemik Covid-19 yang berlangsung sampai saat ini yang berdampak
terhambatnya pelaksanaan kegiatan untuk Tahun Anggaran 2020.
Dalam mengatasi kendala tersebut diatas, Bagian Perencanaan dan Penganggaran
tetap melaksanakan kegiatan baik secara luring maupun daring dengan mematuhi
protokol kesehatan dan mengikuti peraturan yang dikeluarkan oleh
Kemenristek/BRIN.
Menanggapi terkait perubahan nomenklatur, refocusing kegiatan dan realokasi
anggaran, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan perlu melakukan
revisi anggaran dan selama kurun waktu Januari-Desember 2020 telah dilakukan
revisi anggaran sebanyak 12 (dua belas) kali. Hal tersebut sebagai salah satu upaya
untuk tetap terlaksananya program dan kegiatan yang ada di Deputi Bidang
Penguatan Risbang.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
50
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.10 Rapat Koordinasi Revisi Anggaran baik secara luring dan daring di Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Upaya yang dilakukan oleh Bagian Perencanaan dan Penganggaran dalam
melakukan pengawasan terkait pelaksanaan program dan kegiatan dilingkungan
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan salah satunya melalui rapat
pemantauan dan evaluasi baik yang dilakukan secara luring dan daring melalui
aplikasi SIMOnev. Namun pelaksanaan pemantauan dan evaluasi baru dilakukan
bulan Juli 2020 yang difasilitasi oleh Biro Perencanaan baru untuk memantau
pelaksanaan kegiatan mulai B01 sd B06 Tahun Anggaran 2020. Hal ini pun
dilakukan untuk memenuhi permintaan dari Kemenpan-RB.
Kemudian setelah itu baru untuk bulan-bulan selanjutnya dilakukan pengisian
capaian secara rutin baik itu melalui vidcon atau pun melalui tatap muka. Untuk
pertemuan tatap muka sendiri dilakukan dengan syarat dan ketentuan protokol
kesehatan yang sudah ditentukan selama masa pandemi.
Gambar 3.11 Pemantauan dan Evaluasi di Deputi Bidang Penguatan Risbang Tahun 2020 baik secara luring dan daring
Dalam mendukung kegiatan manajemen eselon 1 selain pelaksanaan kegiatan
tersebut yang sudah diuraikan diatas, ada hal lain yang telah dilaksanakan Bagian
Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan yaitu penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL) untuk Tahun Anggaran 2021, penyusunan Standar
Biaya Keluaran Khusus (SBKK), penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Tahun
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
51
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
2020-2024 dilingkungan Deputi Bidang Penguatan Risbang, penyusunan laporan
keuangan tahun anggaran 2020, dan penyusunan laporan tindaklanjut atas
pemeriksaan BPK.
Gambar 3 12 Penyusunan RKA-KL TA 2021 Deputi Bidang Penguatan Risbang
Namun dalam keadaan struktur Kemenristek/BRIN belum stabil, maka dibentuklah
Renstra sementara dengan kondisi yang ada. Penentuan Renstra memperhatikan
sasaran program yang telah disusun oleh tim Kementeristek/BRIN sehingga dapat
menentukan arah kebijakan dan program. Pada saat pandemi seperti ini kinerja
Kemenristek/BRIN sangat diperhatikan oleh masyarakat terkait dengan penemuan
vaksin untuk Covid-19 yang dikembangkan oleh LBM Eijkman bekerja sama dengan
beberapa stakeholder. Selain itu Kemenristek/BRIN saat ini sudah dibawah
koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian, maka riset-riset yang dihasilkan
untuk meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan nilai tambah riset
itu sendiri sehingga dapat dijual di pasar. Renstra saat ini juga lebih diarahkan untuk
menghasilkan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk masyarakat.
Gambar 3.13 Rapat Penyusunan dan Pembahasan Renstra 2020-2024
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dan mendukung kegiatan
manajemen eselon I, Bagian Perencanaan dan Anggaran melakukan serangkaian
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
52
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
kegiatan yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020 terkait
perbendaharaan dan pelaporan keuangan di Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan seperti penyusunan dokumen Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Pengeluaran bulan Januari-Desember 2020, Penyusunan Dokumen
Laporan Keuangan Satker dan Eselon I, serta tindaklanjut temuan BPK.
Gambar kegiatan rekonsiliasi transaksi keuangan bulanan ini juga dilaksanakan Sosialisasi dan
Bimbingan Teknis Pajak PPN, PPh 21, 22 dan 23 di lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan bekerjasama dengan KPP Menteng Pratama I
Gambar Penatausahaan berkas pertanggungjawaban keuangan dan Penatausahaan arsip dokumen pajak
Gambar Penyusunan Laporan Keuangan
Gambar tindak lanjut temuan BPK
Gambar 3.14 Kegiatan Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Subbagian Perbendaharan dan Pelaporan Keuangan TA 2020
1.2. Bagian Hukum, Kerjasama, dan Layanan Informasi
Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Layanan Informasi, Sekretariat Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan melaksanakan tugas penyiapan bahan,
memberikan advokasi, layanan dan dukungan administrasi Hukum, Kerja Sama dan
Layanan Informasi kepada Direktorat di lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan.
Pada tahun 2020, Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Layanan Informasi menghasilkan
sejumlah capaian kinerja sebagai berikut:
a. Subbag Hukum:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
53
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
1. Dokumen Rancangan Keputusan Menteri.
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan pada tahun Anggaran
2020 telah membuat Kebijakan di bidang Riset dan Pengembangan dan
menghasilkan 13 dokumen keputusan terkait riset dan pengembangan yang
berupa Keputusan Menteri.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Panitia Penyelenggara
Kompetisi Ideathon Indonesia Tahun 2020 Tahap I.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Panitia Penyelenggara
Kompetisi Ideathon Indonesia Tahun 2020 Tahap II.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Peringkat Akreditasi Jurnal
Ilmiah Periode I Tahun 2020.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Tim Manajemen Prioritas Riset
Nasional Tahun 2020.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Panel Ahli dan Reviewer
Kompetisi Ideathon Indonesia Tahun 2020.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Penerima Penghargaan Ide-Ide
Terbaik Kompetisi Ideathon Indonesia Tahun 2020.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Pemberian Kuasa kepada
Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Deputi Bidang Penguatan
Riset dan Pengembangan untuk dan atas nama Menteri Riset dan
Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Menandatangani
Kontrak atau Perjanjian dengan Penerima Penghargaan Ide-Ide
Terbaik Kompetisi Ideathon Tahun 2020
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Pemberian Kuasa kepada
Sekretaris Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan untuk
dan atas nama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan
Inovasi Nasional Menandatangani Kontrak atau Perjanjian dengan
Penerima Pendanaan Prioritas Riset Nasional Tahun 2020.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Penghitungan SINTA Skor dan
Peringkat 500 Peneliti terbaik berdasarkan Science and Tecnology
Index (SINTA).
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Peringkat Akreditasi Jurnal
Ilmiah Periode II Tahun 2020.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Petunjuk Teknis dalam Rangka
Penyaluran Bantuan Pemerintah berupa Pemberian Penghargaan di
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
54
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
- Dokumen Keputusan Menteri tentang Penerima Penghargaan di
Lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
- Dokumen Rancangan Keputusan Menteri tentang Peringkat Akreditasi
Jurnal Ilmiah Periode III Tahun 2020.
2. Dokumen Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Deputi Bidang Penguatan
Riset dan Pengembangan.
Sekretariat Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan melalui Sub Bagian
Hukum telah mengeluarkan 53 kebijakan terkait Riset dan Pengembangan
berupa Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran yang telah dijalankan
oleh masing-masing Direktorat teknis terkait yang ada di lingkungan Deputi
Penguatan Riset dan Pengembangan.
3. Sosialisasi Prioritas Riset Nasional tahun 2020-2024 dan Kegiatan Penelitian
Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri dan Aksi Sinergitas
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi dan Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme dalam mendukung program
penanggulangan terorisme tahun 2020 dilaksanakan secara offline dan
peserta sosialisasi mengikuti melalui daring, dihadiri oleh 213 dosen dari
wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.
Gambar 3.15 Sosialisasi Prioritas PRN dan BOPTN dan Aksi Sinergitas Kemenristek/BRIN dengan BNPT dalam mendukung program
penanggulangan terorisme tahun 2020
4. Bimbingan teknis legal drafting di lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan.
Pada tanggal 20-21 November 2020 telah dilakukan Bimbingan Teknis Legal
Drafting di lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
yang dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari pegawai yang ada di
lingkungan Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
55
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.16 Bimbingan Teknis Legal Drafting di lingkungan Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan
5. Di Tahun 2020 Sub Bagian Hukum telah memberikan layanan advokasi
hukum tentang kajian dan beberapa masalah penting di lingkungan Deputi
Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, salah satunya adalah tentang
Amandemen Kontrak terkait Insentif Sistem Riset Nasional (INSINAS) dan
Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) yang awalnya tidak boleh
ada pembiayaan INSINAS dan PPTI karena anggaran telah direalokasi dan
kemudian dianggarkan kembali, kemudian dibuatlah Surat Keputusan
Perubahan Penetapan pada tanggal 6 Oktober 2020 dan Amandemen
Kontrak ditetapkan pada tanggal 12 Oktober 2020
b. Subbag Kerja Sama
1. Dokumen Naskah dan Rancangan Perjanjian Kerja Sama Bidang Riset dan
Pengembangan:
- Dokumen Naskah Perjanjian Kerjasama Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan (LPDP) tentang Program Penghargaan Riset Inovatif
Produktif (RISPRO) Mandatori Bertema IDEATHON INDONESIA 2020:
GOTONG ROYONG MELINDUNGI BANGSA DARI COVID-19
- Dokumen Naskah Perjanjian Kerjasama Kemenristek/BRIN dengan LPDP
tentang Program Pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Mandatori
Bertema Prioritas Riset Nasional (PRN) Tahun 2020.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
56
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
- Dokumen rancangan Nota Kesepahaman antara Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan Kementerian Dalam
Negeri tentang Kerja Sama Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Untuk
Percepatan Penerbitan Ijin Penelitian.
2. Dokumen rancangan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Kerja Sama
Penelitian dan Pengembangan.
Di Tahun 2020 Sekretariat Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan
melalui Bagian Hukum, Kerja Sama dan Layanan Informasi telah
menyelesaikan rancangan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Kerja
Sama Penelitian dan Pengembangan yang dapat menjadi acuan/rujukan bagi
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan dalam proses
pengambilan keputusan dan penetapan usulan Kerja Sama Penelitian dan
Pengembangan baik dari Lembaga, Perguruan Tinggi dan Badan Usaha baik
dari dalam maupun luar negeri. Selain itu dengan adanya Buku Pedoman
Pemantauan dan Evaluasi Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan dapat
memberikan standar proses pemantauan dan evaluasi dalam setiap kegiatan
kerja sama penelitian yang dijalankan oleh masing – masing Direktorat di
lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
57
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.17 Rapat Koordinasi Penyusunan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan
Kedepannya setelah rancangan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi
Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan disahkan akan dilanjutkan untuk
pembuatan sistem aplikasi pemantauan dan kerja sama penelitian dan
pengembangan.
Gambar 3.18 Cover Rancangan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan
Dalam rancangan Buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Kerja Sama
Penelitian dan Pengembangan dijelaskan tentang bagaimana prosedur
Pelaksanaan Pemantauan Dan Evaluasi Kerja Sama Penelitian Dan
Pengembangan, bagaimana tahap evaluasi dilakukan, sampai dengan tindak
lanjut dari hasil pemantauan dan evaluasi kerja sama penelitian dan
pengembangan.
3. Dokumen monitoring dan evaluasi program hibah USAID SHERA dan PEER.
Program hibah USAID proyek SHERA dan PEER berakhir pada tahun 2020,
sebagai Technical Counterpart Agency, Deputi Bidang Penguatan Risbang
telah melaporkan kepada Executing Agency mengenai pelaksanaan kegiatan
melalui Berita Acara Serah Terima (BAST) dan Booklet yang disusun
bersama-sama dengan mitra pelaksana (IIE) dan USAID.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
58
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
c. Subbag Layanan Informasi:
1. Video Pemenang Sinta Awards Tahun 2019
Akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020 dilakukan peliputan terhadap para
penerima Sinta Awards Tahun 2019 dengan keluaran berupa video untuk
dipublikasikan di media sosial. Hal ini dilakukan mengingat perhatian
masyarakat Iptek terhadap Sinta Awards sangat baik. Untuk itu, sebagai
bentuk dukungan dan juga apresiasi terhadap Sinta Awards dan juga para
penerima penghargaannya, maka dibuat video dari masing-masing
pemenang sebagai bagian untuk publikasi di media sosial. Berikut para
penerima penghargaan Sinta Awards yang videonya telah selesai dibuat,
yaitu:
- Penulis Terbaik dari ITS,
- Inventor dengan Paten Terbanyak dari Universitas Brawijaya,
- Instansi dengan Publikasi terbanyak (ITB),
- Jurnal terbaik (UNY)
Gambar 3.19 Pemenang Sinta Awards
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
59
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
2. Video Contoh Hasil Penelitian dan Pengembangan (Teh Putih) dan Video
Tutorial Pembuatan Video Hasil Penelitian dan Pengembangan.
Video ini dibuat atas dasar dibutuhkannya pedoman pembuatan video yang
baik oleh para penerima hibah/insentif Kemenristek/BRIN. Minimnya video
yang dibuat oleh para penerima hibah/insentif merupakan hal yang harus
diatasi kedepannya. Selain itu, dari video yang dihasilkan oleh para penerima
hibah/insentif pun, hanya sedikit yang dapat dikatakan baik, baik dari sisi
kontennya dan baik dari sisi pengambilan gambarnya. Dengan adanya video
ini, diharapkan dapat membantu para penerima hibah/insentif khususnya, dan
juga para peneliti pada umumnya untuk menghasilkan video yang berkualitas
sebagai bahan publikasi hasil penelitian dan pengembangan agar dapat
diketahui oleh masyarakat luas.
3. Buku Kekayaan Intelektual Terproduktif tahun 2020
Buku ini dibuat atas permintaan dari Direktorat Pengelolaan Kekayaan
Intelektual setelah sebelumnya menyelenggarakan Anugerah Kekayaan
Intelektual Terproduktif Tahun 2020. Isinya memuat hasil penelitian yang
telah dihasilkan, deskripsi produknya, keunggulan hasil penelitiannya,
dampak yang telah dihasilkan, serta nama-nama para peneliti.
4. Pameran Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan di Indonesia
Expo tahun 2020
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
60
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Setiap tahunnya, Kemenristek/BRIN selalu menyelenggarakan pameran
untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) pada
bulan Agustus. Mengingat dalam masa pandemi, pameran tatap
muka/konvensional ditiadakan, sehingga diganti menjadi pameran virtual.
Mulai tahun 2020, pameran yang awalnya bernama Ritech (Research,
Innovation, and Technology) Expo diganti menjadi Inovasi Indonesia Expo.
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan ikut serta dalam
penyelenggaraan Inovasi Indonesia Expo dengan mengisi booth virtual yang
telah disediakan. Berbagai hal ditampilkan dalam pameran tersebut, mulai
dari foto, video, deskripsi produk, dan infografis.
5. Peliputan dan Konferensi Pers
Selain beberapa keluaran tersebut, terdapat beberapa layanan yang
dilakukan oleh Subbag Layanan Informasi, salah satunya adalah peliputan
acara yang dilakukan oleh unit kerja, baik peliputan yang dilakukan atas
inisiatif Sekretariat Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
melalui Subbag Layanan Informasi, maupun peliputan yang dilakukan atas
permintaan dari unit kerja. Sekretariat Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan bekerja sama dengan Biro Kerja Sama dan Komunikasi
Publik dalam menyelenggarakan peliputan, baik dengan atau tanpa
wartawan, serta dengan atau tanpa live streaming youtube. Di samping
peliputan, dalam beberapa kesempatan juga Sekretariat Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan bekerja sama dengan Biro Kerja Sama
dan Komunikasi Publik memfasilitasi untuk dilakukan konferensi pers yang
dihadiri oleh wartawan. Hal itu berdampak pada produktivitas pemberitaan di
media nasional. Pada tahun 2020 terdapat 325 berita positif dan 687 jumlah
berita positif ditambah dengan berita netral tentang riset dan pengembangan
di media massa cetak dan elektronik nasional. Jumlah berita tersebut dapat
lebih banyak lagi, mengingat hanya dilakukan melalui searching melalui
google. Kendala dari penghitungan jumlah berita sebagai bagian dari media
monitoring tahun 2020 adalah tidak efektifnya pelayanan dari penyedia yang
ditunjuk oleh Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik. Setiap tahunnya
penyedia biasanya menyediakan laporan atau infografis yang dapat diketahui
oleh unit kerja, serta unit kerja pun dapat melihat dan menghitung sendiri
capaian beritanya dari bulan ke bulan.
6. Layanan Pengaduan Melalui Lapor.go.id
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
61
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Subbag Layanan Informasi menangani pengaduan melalui portal lapor.go.id.
Berdasarkan rekapitulasi selama tahun 2020, terdapat 33 laporan/pengaduan
yang diajukan oleh pelapor/pengadu. Semua laporan/pengaduan telah
berhasil diselesaikan oleh pengelola lapor Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan. Topik yang dilaporkan/diadukan diantaranya terkait
dengan Sinta, Simlitabmas, Jurnal, dan Dana Hibah/Program Insentif.
Gambar 3 20 Layanan Pengaduan lapor.go.id
7. Pengelolaan Website dan Media Sosial
Subbag Layanan Informasi juga mengelola website dan media sosial, mulai
dari instagram, facebook, twitter, dan youtube. Akhir triwulan pertama
disepakati bahwa media sosial terpusat di Kemenristek/BRIN, sehingga
postingan-postingan di media sosial Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan dihentikan dengan tujuan untuk sama-sama membesarkan
media sosial Kemenristek/BRIN. Sebelum disepakati untuk dipusatkan ke
Kemenristek/BRIN, berikut jumlah postingan informasi di website dan media
sosial Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020, yaitu
website 30 informasi, instagram 37 informasi, facebook 19 informasi, twitter 8
informasi, youtube 3 informasi.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
62
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.21 Pengelolaan Website dan Media Sosial
1.3. Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan
pemberian dukungan administrasi kepegawaian, organisasi, tata laksana,
kerumahtanggaan, pengelolaan barang milik negara/kekayaan negara, layanan
pengadaan barang/jasa, dan ketatausahaan pada Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengebangan.
Pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2020 sangat berbeda dengan tahun
anggaran sebelumnya, hal ini dikarenakan terjadinya perubahan nomenklatur dari
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menjadi Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional. Dan selain itu, terjadinya Pandemi
Coronavirus Disease 2019 disingkat COVID-19 yang berlangsung sampai dengan
saat ini yang berdampak pada terhambatnya pelaksanaan kegiatan selama Tahun
Anggaran 2020.
Dalam kondisi Pandemi tersebut, Bagian Umum tetap melaksanakan kegiatan baik
secara luring maupun daring dengan mematuhi protokol kesehatan dan peraturan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
63
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi
Nasional. Sebagai konsekuensi terjadinya nomenklatur, refocussing kegiatan dan
realokasi anggaran, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, maka
Bagian Umum telah melakukan beberapa kali revisi anggaran selama kurun waktu
Januari sampai dengan Desember 2020.
Secara umum capaian kegiatan pada Bagian Umum adalah sebagai berikut:
1. Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian
a) Penilaian Reformasi Birokrasi Tahun 2020
b) Pengumpulan dan Penilaian Zona Integritas Tahun 2020
c) Penyusunan Dokumen Pengembangan Sumber Daya Manusia Deputi
Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
d) Pengisian Kuesioner Evaluasi Organisasi Tahun 2020
e) Pendokumentasian SOP Perijinan Peneliti Asing
f) Pengalihan Jabatan Fungsional Eselon III dan IV
g) Pelantikan PNS Tahun 2020
h) Pemutakhiran Data Pegawai ke aplikasi SIDIA
i) Pemrosesan Layanan Manajemen Kepegawaian
j) Pendataan Arsip Deputi Risbang
Upaya yang dilakukan oleh subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian dalam
melaksanakan layanan administrasi kepegawaian di lingkungan Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan salah satunya melalui proses layanan rutin
kepegawaian seperti proses penarikan data kehadiran pegawai, kenaikan gaji
berkala, proses mutasi pegawai, ujian dinas, proses pensiun, pemberian
penghargaan pegawai, proses diklat pegawai. Pada pertengahan tahun 2020
mulai dilakukan pemutakhiran data pegawai ke aplikasi SIDIA guna
memudahkan pengelolaan data kepegawaian serta proses pengalihan penilaian
SKP kedalam aplikasi e-Kinerja. Aplikasi e-Kinerja merupakan aplikasi
kepegawaian yang sedang dikembangkan oleh Biro Kepegawaian Negara (BKN)
terkait penilaian 360 derajat yang akan mulai dipergunakan pada awal tahun
2021. Penilaian pegawai yang sebelumnya menggunakan penilaian secara 1
arah akan dirubah menjadi penilaian 2 arah (atasan, peer dan bawahan). Pada
tahun 2020 terdapat 37 pegawai Kedeputian Bidang Penguatan Risbang mutasi
ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, namun sebaliknya terdapat 39
pegawai yang mutasi ke Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
dari struktur Kemenristekdikti lama yaitu Kedeputian Sumber Daya Iptek dan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
64
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Dikti (SDID), Kedeputian Kelembagaan, dan Kedeputian Pembelajaran dan
Kemahasiswaan (Belmawa).
Gambar 3.22 Pemutakhiran Data Pegawai ke aplikasi SIDIA dan proses layanan manajemen kepegawaian
Dalam mendukung kegiatan manajemen eselon 1 selain pelaksanaan kegiatan
tersebut yang sudah diuraikan diatas, hal lain yang telah dilaksanakan
subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian yaitu Pengumpulan dan Penilaian
Reformasi Birokrasi Tahun 2020 di lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan, Pengumpulan dan Penilaian Zona Integritas Tahun 2020,
Penyusunan Dokumen Pengembangan Sumber Daya Manusia Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan, Pengisian Kuesioner Evaluasi Organisasi
Tahun 2020, Pendokumentasian SOP Perijinan Peneliti Asing.
Gambar 3.23 Penilaian Reformasi Birokrasi Tahun 2020
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
65
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Penilaian Reformasi Birokrasi Tahun 2020 Deputi Riset dan Pengembangan
memperoleh hasil akhir di angka 13,83 dari bobot penuh 14,60. Pekerjaan
Reformasi Birokrasi memiliki tujuan penilaian yang menyangkut delapan area
perubahan yang mencakup manajemen perubahan, penataan sistem
manajemen, penataan tata laksana, penguatan pengawasan, akuntabilitas
kinerja, dan peningkatan kualitas pelayanan publik, yang diharapkan bisnis
proses yang ada pada Deputi Risbang bisa melakukan pelayanan prima kepada
stakeholder yang dilayani.
Gambar 3.24 Pengumpulan dan Penilaian Zona Integritas Tahun 2020
Daftar SOP yang terdapat di Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan berjumlah 232 SOP dengan rincian :
1. Sekretariat Deputi : 109 SOP
2. Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan : 13 SOP
3. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat : 65 SOP
4. Direktorat Pengembangan Teknologi Industri : 18 SOP
5. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual : 28 SOP
Di tahun 2020 telah ditambahkan 1 draft SOP baru yaitu SOP Perijinan Peneliti
Asing yang dibuat untuk mengatur mekanisme peneliti asing saat mengajukan
penelitian melalui Foreign Research Permit (FRP) Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
66
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.25 Pendokumentasian SOP Perijinan Penelitian Asing
Di bulan Agustus 2020 dilakukan layanan manajemen berupa pelantikan CPNS
menjadi PNS sebanyak 66 pegawai Deputi Riset dan Pengembangan disusul
pelantikan Jabatan Fungsional untuk 56 pegawai eselon III dan IV Deputi
Penguatan Riset dan Pengembangan di bulan Desember 2020. Pelantikan ini
dihadiri oleh Menteri Riset Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional dan
diikuti baik secara daring maupun luring oleh peserta pelantikan.
Gambar 3.26 Pelantikan PNS dan Pelantikan Jabatan Fungsional
Pelayanan kearsipan pada tahun 2020 berfokus pada kegiatan pendataan arsip.
Pendataan arsip ini dilakukan sebagai bagian dari upaya proses perlindungan
dan penyelamatan arsip. Sesuai Surat Edaran (SE) MENRISTEK/BRIN NOMOR
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
67
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
23/M/SE/2020 TENTANG “Penyelamatan Arsip Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam mendukung Akuntabilitas Kinerja di
Lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional”
maka pada tahun 2020 ini dilakukan pendataan Arsip ex Kemenristekdikti di
lingkungan Deputi Bidang Penguatan Risbang.
Gambar 3.27 Pendataan Arsip Deputi Risbang Tahun 2020
2. Subbagian Rumah Tangga
Sub Bagian Rumah Tangga sepanjang tahun 2020 telah melaksanakan kegiatan
rutin dalam rangka pemeliharaan, perawatan, dan operasional perkantoran.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor diantaranya adalah melakukan
perbaikan ruang kerja dan ruang rapat. Perawatan peralatan dan mesin untuk
perbaikan berbagai fasilitas peralatan kantor yang terdiri dari berbagai peralatan
computer, laptop, dan printer. Sedangkan kegiatan rutin lainnya yang dilakukan
adalah untuk mendukung terlaksananya operasional kegiatan perkantoran,
diantaranya adalah sewa mesin fotocopi, pengadaan kebutuhan air minum, Alat
Tulis Kantor (ATK), penyediaan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan dinas
pimpinan maupun operasional, dan lain-lain. Disamping itu, berkaitan dengan
kondisi Pandemi Covid-19 telah dilakukan beberapa kali penyemprotan
disinfektan dan pencucian karpet ruangan di lantai 19 dan lantai 20.
Gambar 3.28 Perbaikan Pintu Toilet dan Mushola Lantai 19 dan Lantai 20
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
68
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Selain itu sub bagian rumah tangga juga memfasilitasi pelaksanaan berbagai
kegiatan baik dalam rangka memfasilitasi perjalanan dinas pimpinan,
penyelenggaraan sosialisasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), sampai dengan penyelenggaraan sosialisasi keprotokolan bagi pegawai di
lingkungan Kedeputian Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan maupun
Kementerian Ristek/BRIN. Berbagai kegiatan sosialisasi tersebut diantaranya
dikaitkan dengan peningkatan pemahaman pegawai terhadap penanganan
covid-19 dan memahami serta menjalankan protokol kesehatan.
Gambar 3.29 Rapat Koordinasi Pembahasan Persiapan Pelaksanaan
Kegiatan Sosialisasi Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Deputi Bidang Penguatan Risbang
Berkaitan dengan meminimalisir dampak dari pandemic covid-19 melalui
pencegahan, penanganan, dan penanggulangan, bagian umum dalam hal ini
sub bagian rumah tangga dan sub bagian kepegawaian Kedeputian Penguatan
Riset dan Pengembangan, berkoordinasi dan bekerjasama dengan Biro
Keuangan dan Umum dalam rangka pelaksanaan rapid test maupun swab test
kepada seluruh pegawai di lingkungan Kedeputian Penguatan Riset dan
Pengembangan.
Gambar 3.30 Upaya pencegahan, penanganan dan penanggulangan wabah
Covid-19 di Deputi Bidang Penguatan Risbang
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
69
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
3. Subbag Barang Milik Negara
Pengelolaan persediaan berupa prototipe hasil penelitian pada Satuan Kerja
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan menjadi temuan Badan
Pemeriksa Keuangan dikarenakan masih terjadi perberbedaan pendapat antara
Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan, Inspektorat Utama, Biro
Keuangan dan Umum. Sehingga pemeriksaan BPK untuk Tahun Anggaran
2019, Bagian Umum secara lisan meminta agar kiranya pemeriksaannya
difokuskan pada persediaan, berupa prototipe hasil penelitian.
Gambar 3.31 Tindak Lanjut Temuan BPK RI Tahun 2019 tentang Pembahasan Penatausahaan Persediaan berupa Prototipe Hasil Penelitian PPTI,
Prototipe/Diseminasi DRPM dan Proses Hibah Peralatan Penelitian kepada UI dan UGM
Hasil pemeriksaan tersebut, antara lain agar Satuan Kerja Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan melakukan serah terima
persediaan/prototipe hasil penelitian tersebut kepada masing-masing institusi
terkait. Tindak lanjut atas permasalahan penatausahaan prototipe hasil
penelitian antara lain:
1. Prototipe hasil penelitian belum dicatat perolehan T.A. 2019,
Rp57.408.220.000,-
2. Prototipe hasil penelitian belum dicatat perolehan s.d. T.A. 2018,
Rp6.150.443.000,-
3. Prototipe hasil penelitian telah diserahkan, masih tercatat,
Rp3.246.930.400,-
4. Koreksi catatan pada Apl Persediaan atas penelitian di DRPM,
Rp10.012.000.000,-
5. Prototipe hasil penelitian tercatat sampai dengan T.A. 2018,
Rp93.394.856.251,-
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
70
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Selama tahun anggaran 2020 pengadaan peralatan dan mesin Satuan Kerja
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional adalah sebagai berikut:
NO PEKERJAAN NOMINAL NOMOR KONTRAK
1 Pengadaan Peralatan dan Mesin Deputi Bidang Penguatan Riset dan PengembangaN Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Tahun Anggaran 2020
24.100.000 T/1/E1.3/SPK/PL.01.00/2020, tanggal 11-30 Juni 2020
2 Pengadaan Peralatan Mesin Berupa Desktop All In One dan lain-lain pada Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Tahun Anggaran 2020
72.700.000 T/ADD/2/E1.3/SPK-Kontrak/PL.01.00/2020, tanggal 8 Oktober-6 Nopember 2020
3 Pengadaan Komputer dan Perangkat Elektronik DSRP
336.336.000 Kontrak/01/PPKDITKI/PL.01.P2/2020, tanggal 26 Oktober-24 Nopember 2020
7 Pengadaan Peralatan Mesin Berupa Laptop dan lain-lain pada Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Tahun Anggaran 2020
171.900.000 T/4/E1.3/SPK-Kontrak/ PL.01.00/2020, tanggal 5-13 Nopember 2020
8 Pengadaan Peralatan Mesin Berupa Notebook dan lain-lain sebagai pendukung Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Risbang TA 2020
97.850.000 004/SP-PPK/DSRP/XI/2020 tanggal 30 Nopember- 15 Desember 2020
9 Pengadaan Peralatan Mesin Berupa Notebook dan lain-lain sebagai pendukung Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Risbang TA 2020
198.800.000 002/SP-PPK/DSRP/XI/2020 tanggal 24 Nopember- 15 Desember 2020
10 Pengadaan Peralatan dan Mesin per item barang pada DPKI
109.273.396
11 Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran Direktorat Pengembangan Teknologi Industri Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun Anggaran 2020
197.184.000 T/7/E1.5/SPK-Kontrak/PL.01.00/2020 tanggal 10-16 Desember 2020
12 Pengadaan Peralatan dan Mesin per item barang pada DPTI
104.063.000
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
71
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
NO PEKERJAAN NOMINAL NOMOR KONTRAK
13 Pengadaan Peralatan Mesin Berupa Laptop dan Printer pada Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Tahun Anggaran 2020
23.450.000 T/2/E1.3/SPK/PL.01.00/2020 tanggal 27 Oktober-19 Nopember 2020
14 Pengadaan Peralatan dan Mesin Berupa AC Portable dan lain-lain pada Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Tahun Anggaran 2020
142.667.800 T/5/E1.3/SPK-Kontrak/PL.01.00/2020 tanggal 4-11 Desember 2020
Rp1.478.324.196
II. Pengembangan Sistem Risbang Iptek
Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan melalui program kegiatan Sistem Riset dan
Pengembangan Iptek (5714) selama tahun 2020 telah menghasilkan capaian diantaranya
sebagai berikut :
2.1. Rekomendasi kebijakan
Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan melalui program kegiatan Sistem Riset
dan Pengembangan Iptek (5714) selama tahun 2020 telah menghasilkan capaian
diantaranya sebagai berikut :
1.1. Kegiatan Rekomendasi Kebijakan
a. Foresight
1. Kajian Teknologi Foresight Transportasi 2045.
Kajian ini menggunakan beberapa metode analisis, yang mengintegrasikan
perkembangan isu dan tantangan disektor transportasi, diintegrasikan
dengan pandangan pakar, peneliti, dan pemangku kebijakan nasional
melalui beberapa tahap yang dijalankan secara paralel, di antaranya
workshop, focus group discussion, panel pakar dan survei online Delphi
putaran 1 dan 2, dan scenario planning.
Dari kajian tentang foresight Teknologi Transportasi didapatkan
rekomendasi kebijakan yang meliputi:
o Perlunya pembangunan Transportasi Multimoda yang mendukung
Sislognas dan kawasan industri;
o Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multimoda;
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
72
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
o Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi
nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan;
o Membangun sistem dan jaringan transportasi yang terintegrasi untuk
mendukung investasi pada Koridor Ekonomi, Kawasan Industri
Khusus, Kompleks Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di
wilayah nonkoridor ekonomi;
o Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan
transportasi;
o Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi yang ramah
lingkungan;
o Mengembangkan sistem angkutan umum massal yang modern;
o Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan Kota;
o Mengembangkan manajemen transportasi perkotaan yang berimbang;
o Segera menyusun roadmap pengembangan teknologi transportasi
nasional yang diwadahi dalam dokumen RIRN sebagai pengarah
dalam berbagai kegiatan riset dan pengembangan serta inovasi
teknologi produk dan proses terkait dengan multi moda transportasi
seperti otomotif, kereta api, kapal laut, pesawat terbang.
2. Kajian Teknologi Foresight Kebencanaan 2045.
Kajian ini menggunakan beberapa metode analisis, yang mengintegrasikan
perkembangan isu dan tantangan di sektor kebencanaan, diintegrasikan
dengan pandangan pakar, peneliti, dan pemangku kebijakan nasional
melalui beberapa tahap yang dijalankan secara paralel, di antaranya
workshop, focus group discussion, panel pakar dan survei online Delphi
putaran 1 dan 2, dan scenario planning.
Dari kajian tentang Teknologi Foresight Kebencanaan didapatkan
rekomendasi kebijakan yang meliputi:
o Kegiatan riset dan pengembangan di bidang kebencanaan 2045
diarahkan untuk mengantisipasi kejadian bencana yang disebabkan
oleh:
- bencana vulkanik, tsunami dan gempa bumi
- bencana hidrometeorilogi dan cuaca ekstrim
- bencana kebakaran lahan, hutan dan kekeringan
- bencana geologi, tanah longsor dan liquifikasi
- dan teknologi dan manajemen slow-onset disaster
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
73
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
o Sinergi kegiatan riset dan pengembangan antar lembaga litbang perlu
diperkuat, kegiatan riset kebencanan yang dilakukan oleh perguruan
tinggi diarahkan untuk mendukung tupoksi kegiatan lembaga yang
terkait dengan kebencanaan.
3. Kajian Teknologi Foresight Bidang Kemaritiman 2045
Kajian teknologi foresight bidang kemaritiman ini merumuskan lebih
mendalam tentang apa saja isu-isu strategis yang perlu dikembangkan agar
modal kekayaan sumberdaya alam kemaritiman dan kelautan dapat
didayagunakan secara lebih strategis, serta masukan rumusan tema-tema
riset yang potensial bidang kemaritiman untuk dikembangkan sampai tahun
2045.
Kajian ini menggunakan beberapa metode analisis, yang mengintegrasikan
perkembangan isu dan tantangan disektor kelautan, diintegrasikan dengan
pandangan pakar, peneliti, dan pemangku kebijakan nasional melalui
beberapa tahap yang dijalankan secara paralel, di antaranya workshop,
focus group discussion, panel pakar dan survei online Delphi putaran 1 dan
2, dan scenario planning.
Dari kajian tentang Teknologi Foresight bidang Maritim didapatkan
rekomendasi yang meliputi:
- Kemenristek/BRIN sebagai lembaga yang mempunyai tugas
pengkoordinasian kegiatan riset nasional harus membuat dokumen
acuan kegiatan riset yang rinci beserta roadmap-nya,
- Membangun database dan sistem informasi kelautan dengan
mengembangkan kolaborasi dengan pihak pihak yang relevan. Basis
data ini menyediakan informasi tentang aktivitas eksplorasi, pemetaan
dan karakterisasi dari lingkungan laut serta aspek monitoring-nya,
- Diusulkan beberapa tema dan topik kegiatan riset dibidang kemaritiman
untuk melengkapi dokumen, yaitu:
o Konservasi lingkungan maritim;
o Teknologi Perlindungan dan Pemanfaatan Sumber Daya
Maritim untuk Pembangunan Industri Maritim;
o Peningkatan Wawasan, Kedaulatan, dan Budaya Kemaritiman;
o Teknologi Penguatan Infrastruktur dan Konektivitas Maritim;
dan
o Penguatan Pertahanan dan Keamanan, Penegakan Hukum,
dan Keselamatan di laut.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
74
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
b. Kemitraan
1. Kajian Kebijakan Kemitraan Strategis Riset dan Pengembangan Dalam Negeri
Salah satu isu strategis terkait pembangunan iptek yang masih menjadi
persoalan nasional hingga saat ini adalah rendahnya pemanfaatan hasil
riset oleh industri. Kondisi ini menyebabkan kurangnya kemandirian industri
nasional, tingginya ketergantungan terhadap produk impor, serta banyaknya
sektor produksi strategis terkait dengan kepentingan negara yang masih
belum berkembang optimal. Sinergi antara pelaku riset dengan pengguna
juga masih dihadapkan pada masalah klasik. Komunikasi antar komunitas
belum terbangun dengan baik, sehingga apa yang dihasilkan periset bukan
yang dibutuhkan pengguna. Sebaliknya, apa yang dibutuhkan oleh
pengguna tidak diriset. Meski telah digagas sejak lama, sinergi riset baik
antara pelaku riset dengan pengguna atau pebisnis, maupun dengan
pemerintah sebagai regulator masih lemah.
Rekomendasi Kebijakan Kemitraan Strategis Riset dan Pengembangan
Dalam Negeri:
1. Diperlukan reward yang jelas bagi peneliti terutama di perguruan
tinggi sehingga dapat mendukung keberhasilan jenjang karier
misalnya perlu dilakukan konversi kinerja bagi peneliti/innovator
yang telah mampu membangun start-up/komersilisasi dengan point
setara mengajar atau bahkan lebih.
2. Diperlukan pelatihan entrepreneurship khusus bagi peneliti
sehingga penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan point dan
koin (bisnis) dan peneliti dapat memahami risk dan advantage dari
inovasi yang dihasilkan
3. Kebijakan khusus terkait pengelolaan dana penelitian yang hanya
berbasis pada output dan outcome saja.
4. Durasi waktu penelitian yang panjang dengan pola pendanaan
multiyear dengan durasi minimal 3 tahun sehingga peneliti memiliki
waktu untuk menyesuaikan antara gagasan/ide dengan kebutuhan
pasar.
2. Kajian Kebijakan Kemitraan Strategis Riset dan Pengembangan Luar Negeri
Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya jumlah publikasi internasional yang berada di Indonesia.
Pemahaman tentang publikasi internasional yang komprehensif akan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
75
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
memberikan pengertian yang benar tentang manfaat dan pentingnya
melakukan publikasi ke tingkat Internasional sehingga mampu menjadi
acuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam pembangunan
ekonomi berbasis pengetahuan di dunia internasional.
Dalam studi ini selain bertujuan untuk meningkatkan jumlah publikasi
Internasional di Indonesia, studi ini juga memiliki maksud yang lain, yaitu
untuk memperkuat jaringan kerjasama antara peneliti di Indonesia dengan
industri atau lembaga riset internasional.
Dari kajian terhadap kemitraan strategis riset dan kerjasama luar negeri,
berikut adalah hal-hal yang dapat direkomendasikan:
a. Peringkat publikasi Indonesia memang meningkat, namun prosentase
jumlah artikel prosiding masih cukup tinggi. Masih cukup banyak
artikel jurnal yang dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi
rendah (Q4 dalam scimagojr.com). Dan yang paling kritis, jumlah sitasi
Indonesia masih relative rendah dan belum ada perbaikan. Hal ini
disebabkan oleh tidak banyaknya jumlah publikasi di jurnal
internasional bereputasi tinggi (Q1 atau Q2 di scimagojr.com). Maka
dari itu, sangat disarankan untuk publikasi ke jurnal, terutama yang
bereputasi tinggi untuk meningkatkan jumlah sitasi Indonesia.
b. Kolaborasi internasional sangat mutlak diperlukan saat ini. Kolaborasi
ini sangat banyak manfaatnya, bisa dalam bentuk kerjasama
pendidikan maupun penelitian. Bentuk kerjasama internasional bisa
dimulai dari para alumni yang pernah sekolah di perguruan tinggi
ketika mengambil program pasca sarjana. Kerjasama bisa dilakukan
juga dilakukan melalui program visiting professor/lecturer, post-
doctoral, dan lain-lain.
c. Pemerintah dan perguruan tinggi harus pro-aktif dalam merintis dan
menjaga kerjasama internasional. Alokasi anggaran untuk program
kerjasama internasional, khususnya bidang penelitian sangat penting
dan bersifat investasi jangka panjang.
d. Kerjasama luar negeri yang telah dirintis oleh beberapa individu di
perguruan tinggi Indonesia yang terbukti berhasil hendaknya didukung
penuh oleh perguruan tinggi yang bersangkuan dan juga oleh
pemerintah, yang kemudian bisa dijadikan sebagai role model dalam
pengembangan kerjasama luar negeri.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
76
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.32 Output Kajian Kemitraan Strategis (Dalam Negeri dan Luar Negeri)
c. Penyusunan Regulasi - Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) dan
Prioritas Riset Nasional (PRN)
Periode 2015-2018 merupakan periode penyusunan Rencana Induk
Riset Nasional (RIRN 2017-2045) dan Prioritas Riset Nasional 2017-
2019. Penyusunan RIRN dan PRN melibatkan LPNK, Lembaga
penelitian, perguruan tinggi, industri nasional, dan Dewan Riset Nasional
melalui POKJA Bidang Fokus yang dibentuk Kemeristekdikti.
Rencana Induk Riset Nasional ditetapkan pada tanggal 17 April 2018
dalam Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2018. Sedangkan Prioritas Riset
Nasional 2017-2019 telah ditetapkan pada tanggal 21 September 2018
dalam Peraturan Menteri Ristekdikti No. 40 Tahun 2018 merupakan
Amanah dari Pasal 9 dalam Perpres No. 38 tahun 2018 tentang Rencana
Induk Riset Nasional 2017-2045 (RIRN 2017-2045).
Kendala implementasi PRN 2017-2019 tidak maksimal, karena alokasi
anggaran sudah dilakukan setiap lembaga dan sinergi dan kolaborasi
tidak terjadi dan masing-masing Lembaga melaksanakan kegiatan riset
sesuai tupoksinya.
Prioritas Riset Nasional 2020-2024 telah ditetapkan pada tanggal 18
Oktober 2020 dalam Peraturan Menteri Ristekdikti No. 38 Tahun 2019
merupakan Amanah dari Pasal 9 dalam Perpres No. 38 tahun 2018
tentang Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 (RIRN 2017-2045).
Metode yang dipergunakan dalam penyusunan Rancangan Peraturan
Menteri Ristekdikti tentang PRN 2020-2024 adalah pendekatan Research
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
77
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Priority Setting dengan beberapa tahapan, antara lain: Analisis Situasi
(roundtable discussion dan Delphi Method); Mengidentifikasi
topik/isu/pertanyaan ketidak-pastian/masalah yang perlu diusahakan
untuk diselesaikan melalui kegiatan riset (diskusi terbatas dan survei
awal); Pemilihan topik-topik riset yang dipandang perlu dilakukan pada
tahun 2020 – 2024 (Brainstorming dengan para pakar dan penilaian
tingkat kepentingan); Penilaian kemampuan litbang nasional dalam
melaksanakan setiap usulan topik riset terpilih (tingkat feasibility);
Penetapan Prioritas Riset Nasional 2020 – 2024 (berdasarkan hasil
penilaian tingkat kepentingan topik riset (atractiveness) dengan
kemampuan peneliti dan fasilitas dalam melakukan riset tersebut
(feasibility) yang ditampilkan dalam bentuk kuadran).
Melalui serangkaian kegiatan pada tahun 2018 tersebut, diperoleh
Matriks PRN 2020-2024 yang merupakan Lampiran dari Rancangan
Peraturan Menteri Ristekdikti tentang PRN 2020-2024 dengan rincian
sebagai berikut:
9 Fokus Riset: Pangan, Energi, Kesehatan, Transportasi,
Rekayasa Keteknikan, Pertahanan dan Keamanan, Kemaritiman,
Sosial Humaniora-Pendidikan-Seni-Budaya, dan Multi Disiplin-
Lintas Sektoral;
31 Tema Riset: Pangan (4), Energi (3), Kesehatan (3),
Transportasi (1), Rekayasa Keteknikan (9), Pertahanan dan
Keamanan (3), Kemaritiman (1), Sosial Humaniora-Pendidikan-
Seni-Budaya (3), dan Multi Disiplin-Lintas Sektoral (4); dan
49 Topik Riset: Pangan (5), Energi (3), Kesehatan (3),
Transportasi (3), Rekayasa Keteknikan (10), Pertahanan dan
Keamanan (7), Kemaritiman (1), Sosial Humaniora-Pendidikan-
Seni-Budaya (3), dan Multi Disiplin-Lintas Sektoral (5).
2.2. Aplikasi Sistem Risbang
Salah satu tugas DSRP adalah membangun dan mengelola Sistem informasi yang
ada di Deputi Penguatan Risbang. Dalam membangun dan mengelola sistem
informasi yang ada, DSRP berkoordinasi dan bersinergi dengan User/ Direktorat
terkait. DPTI (INSINAS, TKT), DRPM (SIMILITABMAS), DKI (SINTA, ARJUNA) dan
DSRP (SIMPRN). Untuk server yang digunakan, didukung oleh PUSDATIN dan
SIGMA Telkom.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
78
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kegiatan dan capaian yang dilakukan meliputi:
1. Mendukung Pengembangan, Pengelolaan Aplikasi SIMLITABMAS, ARJUNA,
TKT, SINTA, INSINAS, SIMPRN, dll;
2. Pembiayaan layanan clouds untuk aplikasi SIMLITABMAS, ARJUNA, TKT,
INSINAS, dll;
3. Mendukung pembiayaan layanan clouds dari bulan Januari – Desember 2020
untuk aplikasi SIMLITABMAS yang ada di bawah Sigma Telkom BSD;
4. Migrasi Aplikasi SINTA ke SIGMA Sentul dibawah koordinasi PUSDATIN;
Gambar 3.33 Proses Pelaksanaan Kegiatan Sistem Informasi Risbang
5. mendukung dan memperkuat infrastruktur aplikasi SINTA dalam bentuk Server,
Storage dan license s/w serta mendukung proses migrasi aplikasi yang ada
diluar koordinasi PUSDATIN;
Gambar 3.34 Buku Panduan dan Pengadaan Infrastruktur Sistem Informasi
Risbang
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
79
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
6. Menambah pelayanan Virtual Machine untuk mendukung dalam memperkuat
layanan sistem informasi riset dan pengembangan Iptek;
Gambar 3.35 VM (Virtual Machine) untuk layanan Sistem Informasi riset dan
pengembangan Iptek
7. Melakukan sosialisasi dan pelatihan aplikasi sistem Riset dan Pengembangan;
8. Mendukung pelaksanaan validasi data Kinerja Penelitian dan Pengabdian
tahun 2017-2020;
9. Mendukung pelaksanaan Kinerja Penelitian dan Pengabdian tahun 2017-2020.
10. Selanjutnya pada tahun 2020, mendukung Pengembangan, Pengelolaan
Aplikasi dan kebijakan SIMPRN serta Tax Deduction;
Gambar 3.36 Pengembangan Aplikasi SIMPRN Tahun 2020
11. Melakukan proses migrasi aplikasi dan data untuk aplikasi SIMPRN, INSINAS,
TKT, ARJUNA, TESSY di bawah koordinasi PUSDATIN;
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
80
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
III. Riset Litbang dan Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Refocusing Penelitian ke Tema terkait Covid-19
Menanggapi semakin meluasnya penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), berakibat pada
implementasi pelaksanaan anggaran di seluruh Kementerian/Lembaga Pemerintah.
Menindaklanjuti hal ini, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi
Nasional mengambil keputusan untuk melakukan rasionalisasi anggaran untuk mendukung
kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19, salah satunya dengan melakukan
rasionalisasi anggaran penelitian yang bersumber dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi
(BOPTN) melalui surat Nomor B/196/M/KU.00.01/2020 tanggal 30 April 2020. Dalam surat
ini juga menyebutkan terkait dukungan terhadap penelitian yang diubah focus dan
orientasinya untuk penanganan COVID-19.
Adapun penelitian yang mengajukan perubahan fokus dan orientasi menjadi
penanganan COVID-19 dan kemudian disetujui adalah sebanyak 308 (tiga ratus delapan)
penelitian dengan total dana sebesar kurang lebih lima puluh lima milyar rupiah. Dari 308
penelitian ini yang kemudian dilaksanakan sampai selesai di tahun 2020 adalah sebanyak
301 (tiga ratus satu) penelitian.
Dari 301 penelitian ini dihasilkan luaran penelitian berupa publikasi, buku, paten dan
prototipe. Adapun publikasi baik nasional maupun internasional dengan status in-
review/accepted/published adalah sebanyak 297 artikel yang terdiri dari 16 artikel di jurnal
nasional, 121 prosiding internasional, dan 160 artikel di jurnal internasional. Selain artikel
ilmiah, dari penelitian refocusing COVID-19 ini juga dihasilkan 25 buku baik buku ajar,
monograf, atau buku referensi. Luaran yang berupa paten atau paten sederhana yang
terdaftar ada 16 paten. Paten ini berupa paten alat atau produk dan paten proses. Prototipe
yang dihasilnya ada 12 prototipe. Selain luaran – luaran tersebut, ada juga luaran berupa
naskah kebijakan, model, dan juga program komputer.
2. Pengabdian Kepada Masyarakat
Pada tahun 2020 ini, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan melalui
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat menjalankan amanah Tridharma Perguruan
Tinggi yaitu memfasilitasi pemberian dana hibah penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Pengabdian masyarakat memiliki posisi yang sama penting dengan dua dharma lainnya
yaitu Pendidikan dan Penelitian. Pengabdian masyarakat sangat penting karena berdampak
langsung ke masyarakat sekaligus membantu memecahkan masalah pembangunan. Hal ini
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
81
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
sesuai dengan salah satu arah penekanan program riset inovasi 2020-2021 yaitu
menghasilkan teknologi tepat guna bagi masyarakat. Masyarakat Indonesia masih banyak
yang tinggal di pedesaan/daerah dan sulit dijangkau oleh teknologi. Diharapkan teknologi
tepat guna yang dihasilkan dapat membuat masyarakat hidup lebih baik dan mengakses
teknologi tersebut.
Subdit Pemberdayaan Masyarakat melaksanakan beberapa kegiatan yang berasal dari
dana layanan umum dan dana BOPTN, yaitu:
1. Prototipe Teknologi untuk Masyarakat (Layanan Umum)
Program Produk Teknologi yang Didiseminasikan kepada Masyarakat (PTDM)
merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi peneliti/perekayasa/dosen yang
berasal dari Lembaga litbang baik LPK/LPNK/Lembaga Litbang Daerah dan
Perguruan Tinggi. Produk teknologi yang dihasilkan oleh Lembaga litbang tersebut
harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan jumlah usulan maksimum
sebesar Rp. 170.000.000 per proposal. Target awal penerima program ini pada
tahun 2020 adalah 55 proposal dan realisasinya mencapai 58 proposal.
Total Dana: 9.300.2000.000
Gambar 3.37 Penerima PTDM 2020
Gambar 3.38 Usulan dan Pendanaan PTDM (2017-2020)
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
82
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Pendanaan Produk Teknologi yang Didiseminasikan Kepada Masyarakat pada tahun
2020 semakin menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga
jumlah proposal yang mendapatkan pendanaan pun menurun. Program Produk
Teknologi yang didiseminasikan kepada masyarakat ini sangat diminati baik oleh
peneliti/perekayasa maupun dosen diseluruh Indonesia. Pada tahun 2020, pengusul
program ini mencapai 1282 proposal, sementara yang mendapatkan pendanaan
program ini hanya 58 proposal atau sekitar 4.5%.
Gambar 3.39 Hasil PTDM: Depot Air Minum Isi Ulang Pengolahan Air dengan
Teknologi Elektrodeionisasi (EDI), Universitas Negeri Semarang, 2020
2. Hasil Penelitian untuk pengabdian dosen kepada masyarakat (Dana BOPTN)
Hasil Penelitian untuk pengabdian dosen kepada masyarakat ini menggunakan dana
BOPTN dan khusus diperuntukkan bagi dosen Perguruan Tinggi dibawah
Kemendikbud. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) mencoba
menerapkan paradigma baru dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
bersifat memecahkan masalah, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan
(sustainable). Skema Pengabdian Kepada Masyarakat dibagi menjadi tiga kategori
yaitu Kategori Kompetitif Nasional, Desentralisasi dan Penugasan.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
83
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.40 Skema Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan Pengabdian kepada masyarakat jumlahnya semakin menurun pada
tahun 2020 ini bila dibandingkan dengan pendanaan dalam 4 tahun terakhir.
Gambar 3.41 Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Tabel 3.11 Distribusi Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2020 Berdasarkan Skema
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
84
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Penerima Hibah Pengabdian kepada Masyarakat
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (regular) TA 2020 untuk
penerimaan proposal beserta seleksinya telah dilaksanakan tahun 2019. Pencairan
tahap I (70%) dari kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan Mei dan pencairan
tahap II (30%) pada bulan September.
Kondisi pandemik covid 19 memaksa DRPM memberikan pilihan kepada para
pengusul untuk tetap melanjutkan kegiatannya, menunda, refocusing atau
mengundurkan diri sesuai dengan suplemen panduan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang dikeluarkan pada saat pandemik covid 19. Pengusul yang
menunda kegiatannya pada tahun 2020 diharapkan dapat menjadi prioritas untuk
mendapatkan pendanaan pada tahun 2021.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu jembatan penghubung hasil
penelitian dosen di perguruan tinggi yang diterapkan kepada masyarakat.
Masyarakat dapat merasakan dampak dan manfaat dari hasil penelitian di perguruan
tinggi melalui penerapan teknologi tepat guna dan pemberdayaan masyarakat.
Program prioritas yang dilaksanakan dalam pengabdian kepada masyarakat pada
tahun 2020 adalah pemberantasan buta aksara di Papua dan Papua Barat.
Pemberantasan buta aksara menyasar penduduk usia sekolah dan usia produktif,
dikarenakan banyak penduduk di provinsi Papua dan Papua Barat yang masih buta
huruf. Pelaksanaan kegiatan pemberantasan buta aksara dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
85
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.42 Program Prioritas Pengabdian Masyarakat: Pemberantasan Buta Aksara di Papua Barat Tahun 2020
Judul serta jumlah dana yang disediakan bagi kegiatan pemberantasan buta aksara
tercantum dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.13 Judul Pengabdian Kepada Masyarakat terkait Buta Aksara di Papua
dan Papua Barat
Institusi Skema JudulJumlah
Pendanaan
Universitas
Muhammadiyah Sorong
KKN-PPM KKN PPM LITERASI PEMBERANTASAN BUTA
AKSARA DI DISTRIK SAUSAPOR KABUPATEN
TAMBRAUW 49.900.000,00
Universitas
Muhammadiyah Sorong
KKN-PPM KKN-PPM Pengentasan Buta Aksara Melalui
Pembelajaran Calistung Di Kampung Nanggou
Distrik Sausapor Kabupaten Tambrauw Papua
Barat 47.000.000,00
Universitas Musamus
Merauke
KKN-PPM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA DAN BEKAL
HIDUP MANDIRI BAGI MASYARAKAT LOKAL
PAPUA DI KAMPUNG EWER DISTRIK AGATS
KABUPATEN ASMAT PROVINSI PAPUA 45.400.000,00
STKIP Andi Mattappa PKM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA BERBASIS
TUTOR BALIBOLAE DI DESA PANAIKANG
KECAMATAN MINASATENE KEBUPATAN
PANGKEP 44.700.000,00
Universitas Papua KKN-PPM PENGEMBANGAN MASYARAKAT KAMPUNG
MELALUI PROGRAM PENUNTASAN BUTA
AKSARA DALAM MENDUKUNG EKONOMI
DAN AGROWISATA MELALUI KKN - PPM DI
KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK 35.000.000,00
222.000.000,00 Total
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
86
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Hambatan pelaksanaan buta aksara di provinsi Papua adalah adanya pandemik
Covid-19 yang membatasi segala aktivitas pembelajaran. Pandemi ini membatasi
jumlah mahasiswa yang ikut serta dalam program KKN-PPM. Kekhawatiran dari
masyarakat setempat meningkat ketika ada pendatang kekampung mereka. Selain
itu, jaringan telpon/akses internet untuk mendukung kegiatan pembelajaran ini juga
sangat terbatas. Akses perjalanan masih kurang memadai dan biaya transportasi
menuju lokasi juga tinggi, dikarenakan jarak antara kampung satu dengan yang lain
berjauhan. Harga barang yang dijual dilokasi KKN-PPM juga masih sangat tinggi.
Data yang dimiliki oleh pihak kampung masih kurang terkait masyarakat yang buta
aksara, putus sekolah, dan yang tidak mengenyam Pendidikan. Sebagian kecil
warga belajar yang sudah di data mengikuti kegiatan pembelajaran di malam hari
bahkan ada masyarakat yang tidak kembali ke kampung dikarenakan aktivitas panen
dikebun. Mereka harus bekerja di kebun dan bekerja sebagai nelayan dari pagi
sampai sore. Sebagian besar warga belajar memiliki aktivitas yang tinggi sehingga
mengakibatkan berkurangnya waktu pertemuan pembelajaran.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasahan pelaksanaan
pembelajaran adalah dengan Membuat variasi metode belajar berdasarkan tingkat
pengetahuan warga belajar, memanfaatkan media belajar agar mampu memberikan
pemahaman kepada warga serta memberikan edukasi kepada warga belajar dan
anak putus sekolah untuk terus berlatih secara berkesinambungan. Disisi lain,
penguatan koordinasi ditingkat pemerintah kabupaten dan distrik serta kampung
perlu dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran buta aksara pada masa
pandemik Covid 19 ini. Selain itu, beberapa pendekatan secara persuasif juga
dilakukan kepada warga belajar dalam menentukan waktu dan tempat pelaksanaan
pembelajaran dengan menyesuaikan kesiapan warga. Selanjutnya dilakukan juga
beberapa pendekatan kedaerahan kepada warga tertentu untuk mengajak mereka
belajar dan memberikan motivasi secara terus menerus selama pembelajaran
berlangsung bahwa tidak ada kata terlambat untuk menimba ilmu pengetahuan dan
dorongan untuk terus membaca agar mampu menjadi budaya dalam diri warga.
Selain Pengabdian Kepada Masyarakat (regular) Mono dan Multi Tahun, dana
pengabdian masyarakat (BOPTN) juga dimanfaatkan untuk skema Penerapan
Teknologi Tepat Guna (maks. 170 juta per proposal) dan skema baru UKM Indonesia
Bangkit. (maks. 100 juta per proposal).
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
87
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Tabel. Kegiatan Penerapan Teknologi Tepat Guna (2018-2020)
Tahun
Jumlah Proposal
Diterima Jumlah Dana
2018 64 Rp. 10.601.038.500,-
2019 70 Rp. 10.693.000.000,-
2020 32 Rp. 5.135.100.000,-
Seperti kegiatan lainnya di pengabdian masyarakat, Jumlah dana beserta jumlah
proposal yang didanai pada skema Penerapan Teknologi Tepat Guna juga
mengalami penurunan. Pada tahun 2020, Jumlah total dana yang tersedia sebesar
5.135.100.000 dengan jumlah proposal yang diterima sebanyak 32 proposal (17
proposal dari PTN dan 15 proposal dari PTS) dari 29 Perguruan Tinggi (14 PTN dan
15 PTS).
Gambar 3.43 Hasil Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk pembuatan pakan ikan dari cangkang kerang hijau di Kabupaten Cirebon, Desa Sumber
(Universitas Swadaya Gunung Jati, 2020)
UKM Indonesia Bangkit merupakan suatu skema baru yang diluncurkan di tahun
2020 ini. Peran UKM dan UKMK sangat besar dalam perekonomian Indonesia.
Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19 adalah segala upaya
yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dengan menggali potensi yang
dimiliki masyarakat agar UKM dapat berdaya dan mampu bertahan serta
berkembang di era pandemi Covid-19.
Tema yang dapat dipilih dalam skema UKM Indonesia bangkit ini adalah: 1)
Peningkatan Ketahanan Sosial, Budaya dan/atau Ekonomi Masyarakat, 2)
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
88
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kebangkitan Sektor pariwisata, 3) Penyusunan/Penguatan Pemasaran dengan
Sistem Informasi 4) Peningkatan Akses UKM/UKMK ke Sumberdaya Produkif, 5)
Pengembangan Kewirausahaan dan Daya Saing UKM/UKMK, 6) Pemantapan
Kelembagaan Koperasi dan UKM/UKMK, dan 7) Pemberdayaan Usaha Mikro, 8)
Keberlanjutan Bisnis. Sementara ini, jenis implementasi yang dapat dipilih antara lain
(minimal 2 lingkup):
- Aspek Peningkatan Kapasitas Teknologi (proses produksi)
- Aspek Manajerial
- Aspek Permodalan
- Aspek Pengembangan Sentra/Pembinaan Kelompok UKM/UKMK
- Aspek Teknologi Pemasaran/Distribusi
Skema UKM Indonesia Bangkit ini juga sangat diminati oleh para dosen di seluruh
Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari jumlah proposal yang masuk sangat banyak,
padahal dana yang tersedia hanya sekitar 2.7 M dengan masing-masing penerima
mendapatkan maksimal Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Skema ini sangat
tepat diluncurkan pada masa pandemik covid 19 dimana skema ini dapat mendorong
kegiatan Pemberdayaan Masyarakat PTN/PTS untuk berinovasi mendukung Usaha
Kecil Menengah (UKM)/Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) dalam
menjalankan ekonomi minim kontak (less contact economy) untuk mendukung
ekonomi tetap produktif dalam masa Pandemik COVID 19 dengan mengutamakan
teknologi informasi berbasis database di era Revolusi Industri (RI 4.0).
Gambar 3.44 Grafik Rekapitulasi Penerimaan Hibah UKM Indonesia Bangkit
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
89
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.45 Distribusi Penerima UKM Indonesia Bangkit
Secara umum, hambatan pelaksanaan kegiatan pada tahun 2020 di Subdit
Pemberdayaan Masyarakat adalah:
Masa pandemik covid 19, sehingga penyesuaian WFH yang menyebabkan
proses pelaksanaan kegiatan tidak berjalan dengan lancar, baik di lingkungan
DRPM maupun eksternal. (termasuk melakukan penandatangan kontrak,
serta pelaksanaan kegiatan yang baru dimulai di trimester ke tiga);
Adanya penerima hibah yang menunda dan mengundurkan diri;
Keterbatasan kuota pencairan dana di KPPN;
Pemotongan anggaran manajemen hingga 90%, sehingga hanya tersisa Rp.
453 juta untuk mendukung kegiatan pengabdian masyarakat (regular)
sebanyak kurang lebih 100 Milyar rupiah, sehingga tidak dapat melaksanakan
proses bisnis secara optimal.
Solusi dari permasalahan diatas adalah:
Penyesuaian kegiatan dengan masa pandemik yang masih berlanjut.
Koordinasi dilaksanakan secata intensif baik online maupun offline..Monev
dilaksanakan secara online karena pandemik dan dana yang tersedia tidak
memungkinkan.
Pengusul yang menunda kegiatannya ke tahun 2020 dan diharapkan dapat
menjadi prioritas untuk mendapatkan pendanaan pada tahun 2021.
IV. Penelitian Flagship Riset Nasional
Flagship Riset Nasional merupakan instrument kebijakan untuk mensinergikan
kegiatan riset dan pengembangan yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga, sebagai
amanah dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2018 tentang
Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045. Program ini dilaksanakan dalam bentuk
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
90
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
sinergi riset Lembaga riset pemerintah, Lembaga riset perguruan tinggi, dan industry,
sehingga alokasi sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana, dan pendanaan)
bisa dikelola secara efektif dan efisien untuk mendukung pencapaian output kegiatan riset
dan pengembangan menuju hasil yang nyata, serta mampu berkontribusi kepada
peningkatan nilai tambah di sektor ekonomi. Oleh karena itulah Flasghip Riset Nasional ini
menjadi penting karena tujuannya adalah menghasilkan produk yang dapat meningkatkan
kontribusi riset terhadap ekonomi nasional.
Sinergi kegiatan riset melalui Flagship Riset Nasional tersebut dilaksanakan dalam
wadah konsorsium riset, dimana tujuan dan target bersama serta kompetensi institusi
merupakan perekat utama. Tujuannya adalah mencapai target produk yang ditetapkan
melalui pembagian pekerjaan, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan sharing/kontribusi
sumber daya berdasarkan jenis kegiatan kerekayasaan atau bidang keilmuan, yang
dijabarkan dalam work breakdown structure (WBS) dan paket pekerjaan (work
package/WP). Dalam PRN 2020-2024 telah diputuskan 49 produk yang akan dihasilkan
dari kegiatan riset dan pengembangan sampai dengan tahun 2024.
Pendanaan untuk kegiatan riset Flagship Riset Nasional atau Flagship PRN
dilaksanakan melalui pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan
skema Program Pendanaan Riset Inovatif Produktif (Rispro) Mandatori bertema Prioritas
Riset Nasional (PRN). Penerimaan proposal, seleksi proposal, seleksi presentasi,
penelaahan dokumen, dan penetapan proposal yang disetujui untuk diberikan insentif,
dilaksanakan oleh Kemenristek/BRIN, melalui Direktorat Pengembangan Teknologi
Industri. Dan selanjutnya hasil seleksi diajukan kepada Direktur Utama LPDP untuk
diberikan persetujuan pendanaan.
Pendanaan ini bersifat lintas tahun. Sehingga perjanjian yang ditandatangani pada
bulan Juli tahun 2020 akan berakhir pada bulan Juni tahun 2021. Oleh karena itu sampai
dengan akhir tahun 2020 kegiatan riset dan pengembangan masih berlangsung dan belum
mencapai suatu luaran. Pada tahun 2020, dari 49 produk target, yang didanai sejumlah 44
produk target yang dilaksanakan melalui 305 judul penelitian.
Tabel 3.14 Rincian Produk PRN yang Didanai per Bidang Fokus
No Fokus Tema Topik Produk
Target
Produk Didanai
2020
1 Pangan 1 8 8 7
2 Energi 3 4 4 3
3 Kesehatan 3 9 9 9
4 Transportasi 1 3 3 3
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
91
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No Fokus Tema Topik Produk
Target
Produk Didanai
2020
5 Rekayasa Keteknikan 7 7 7 6
6 Hankam 4 4 4 3
7 Maritim 2 2 4 4
8 Soshum Senibud Pendidikan 5 5 5 5
9 Multidisiplin & Lintas Sektor
(Kebencanaan, Biodiversitas,
Stunting, Lingkungan, SD Air,
Iklim)
4 5 5 4
Jumlah 30 35 49 44
Mekanisme pendanaan yang bersifat lintas tahun dari LPDP tersebut tidak sinkron
dengan mekanisme anggaran pemerintah, yaitu berakhirnya waktu perjanjian pada bulan
Juli dengan dimulainya anggaran baru pemerintah pada bulan Januari. Sedangkan
pendanaan PRN itu sendiri bersifat multi tahun sampai dengan tahun 2024, sehingga perlu
dipikirkan keberlanjutan kegiatan riset dan pengembangan melalui Flagship PRN yang
sedang berjalan saat ini. Kemungkinan solusi yang dapat diusulkan adalah dengan
memperpanjang perjanjian Kerjasama antara Kemenristek/BRIN dengan LPDP, yang akan
berakhir pada bulan Oktober tahun 2021. Apabila hal ini belum dimungkinkan, maka perlu
dipertimbangkan alternatif menggunakan Sebagian dana/anggaran kementerian yang
penggunaannya dimulai pada bulan Januari. Dalam hal ini, anggaran insentif riset tidak
didistribusikan semua di awal tahun, tetapi disisihkan Sebagian untuk pendanaan bagi
kelanjutan kegiatan Flagship PRN.
V. Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perijinan Penelitian
5.1. Pembinaan Sentra KI
Pelaksanaan program Pembinaan Sentra KI di tahun anggaran 2020 ini mengalami
dinamika yang signifikan. Situasi pandemi Covid-19 menyebabkan Pemerintah
melakukan realokasi anggaran, mengalihkan anggaran untuk membiayai kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan upaya penanganan pandemi ini. Semula, berdasarkan
DIPA Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun Anggaran 2020,
dialokasikan Rp1.500.000.000, 00 (satu milyar lima ratus juta rupiah). Kebijakan realokasi
menyisakan anggaran Rp41.800.000,00 (empat puluh satu juta delapan ratus ribu
rupiah). Dengan alokasi ini, maka di Tahun Anggaran 2020, program Pembinaan Sentra
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
92
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
KI hanya mencapai tahap penyiapan bahan berupa panduan dan penerimaan proposal.
Proposal yang diterima berasal dari 99 Sentra KI dengan rincian sebagai berikut:
No. Instansi
No. Instansi
1 Universitas Andi Djea Palopo 31 Sekolah Tinggi Agama Islam Hubbulwathan Duri
2 Politeknik Negeri Subang 32 piloteknik Negeri Ujung Pandang
3 Politeknik Negeri Jakarta 33 Universitas Muhammadiyah Kotabumi
4 Universitas Jenderal Soedirman 34 Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
5 Universitas Muhammadiyah Makassar 35 Balai Besar Kerajinan dan Batik
6 Politeknik Negeri Samarinda 36 Politeknik Negeri Padang
7 LAPAN 37 STIKI Malang
8 Universitas Jambi 38 Universitas Lambung Magkurat
9 Universitas Hasanuddin 39 Universitas Darussalam Gontor
10 Universitas Gunadarma 40 Institut Teknologi Kalimantan
11 Universitas Dian Nuswantoro 41 Institut Pertanian Bogor
12 STKIP Modern Ngawi 42 Universitas Kristen Indonesia Paulus
13 Universitas Perjuangan Tasiklmalaya 43 Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
14 STIA Pembangunan Jember 44 Universitas Negeri Yogyakarta
15 STMIK Indonesia Padang 45 Institut Seni Indonesia Padangpanjang
16 Universitas Djuanda Bogor 46 Akademi Kebidanan Dharma Husada Kediri
17 Institut Teknologi Indonesia 47 Universitas PGRI Madiun
18 Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 48 Universitas Kuningan
19 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala 49 Politeknik Caltex Riau
20 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
50 STIE Malangkucecwara
21 Universitas Negeri Makassar 51 Universitas Merdeka Malang
22 Universitas Andalas 52 STKIP PGRI Sampang
23 Universitas Bhakti Kencana 53 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
24 Universitas Trisakti 54 Universitas Maritim Amni Semarang
25 Universitas Pancasila 55 Universitas Sam Ratulangi
26 Sekolah Tinggi Teknik PLN 56 STIMIK Primakara
27 STP Trisakti 57 Universitas Sumatera Utara
28 Yayasan Pusat Penelitian dan Pengembangan Nanoteknologi Indonesia (Nano Center Insonesia)
58 Universitas Khairun
29 Universitas Islam Madura 59 Universitas Pancasakti Tegal
30 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam Samarinda
60 STMIK Asia Malang
61 Universitas Muhammadiyah Purworejo 81 Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
62 Universitas Cokroamminoto Palopo 82 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
63 Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
83 Politeknik Negeri Balikpapan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
93
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No. Instansi
No. Instansi
64 STIKES Muhammadiyah Gombong 84 Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
65 Politeknik Negeri Lampung 85 Universitas Muhammadiyah Jember
66 STKIP Yapis Dompu 86 Balitbang Kota Prabumulih
67 Institut Seni Budaya Indonesia bandung
87 Universitas Wiraraja
68 Universitas Negeri Malang 88 Universitas Islam Nusantara
69 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
89 Universitas Musamus
70 STIE Widya Gama Lumajang 90 Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
71 Universitas Dhyana Pura 91 Universitas Nadhatul Ulama Surabaya
72 Universitas Muslim Indonesia 92 Universitas 45 Surabaya
73 Universitas Muhammadiyah Ponorogo 93 Institut Teknologi Sepuluh November
74 Universitas Muhammadiyah Pontianak 94 Balitbang Kabupaten Labuhanbatu
75 Universitas Halu Oleo 95 Universitas Bumigora
76 Institut Seni Indonesia Surakarta 96 Universitas Wisnuwardhana Malang
77 Universitas Syiah Kuala 97 Universitas Muhammadiyah Semarang
78 Universitas Internasional Batam 98 Universitas Pendidikan Ganesha
79 STIKES Aisyiyah Surakarta 99 Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
80 Bappeda Provinsi Jawa tengah
Diperkirakan proses insentif Sentra KI akan dilanjutkan di Tahun Anggaran 2021
dengan menyeleksi proposal-proposal yang telah diterima di atas hingga diperoleh dalam
jumlah sesuai dengan target di tahun mendatang.
5.2. Ijin Penelitian yang diproses
Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dan PP No. 41 Tahun 2006 tentang Perizinan Melakukan Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing, Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional diberi kewenangan untuk
memberikan Izin. Namun demikian, peneliti atau lembaga asing yang melakukan
kegiatan penelitian di Indonesia harus mendapat perizinan dari pemerintah Indonesia.
Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) no. 41/ 2006. Instansi pemerintah yang
ditunjuk dalam hal ini adalah Kementerian Riset dan Teknologi atau saat ini yaitu
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. PP ini berlaku sejak Desember
2007 setelah peraturan pelaksanaannya dibentuk, yaitu Permen Ristek no. 9/ 2007
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
94
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
tentang Tim Koordinasi Pemberian Izin Peneliti Asing (TKPIPA), dan Permen Ristek no.
8/ 2007 tentang Pelaporan Kegiatan Penelitian Asing. Keanggotaan TKPIPA terdiri dari
perwakilan instansi pemerintah yaitu, selain Kemenristekdikti, instansi lain yang terlibat
yaitu BPPT, LIPI, LAPAN, BIG, BAIS TNI, Kemenhan, BIN, Setneg, Mabes POLRI,
Kemendagri, Kementerian ESDM, Kemenlu, Kemendikbud, KKP, Kementan, KLHK,
Kemenkumham (Ditjen Imigrasi), Kemenkes dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kerangka sistem nasional
penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak
terlepas dari kerja sama internasional ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disadari
mengingat sebagian besar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi di negara-
negara maju. Sejalan dengan hal tersebut, kerja sama internasional yang dilakukan oleh
semua unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan untuk
meningkatkan alih teknologi dari negara-negara lain serta meningkatkan partisipasi
kehidupan masyarakat ilmiah internasional.
Kolaborasi riset internasional seringkali diidentikkan dengan pencapaian hasil
penelitian dengan kualitas yang lebih baik. Kerjasama internasional memungkinkan para
akademisi/peneliti secara bersama dengan partnernya meningkatkan nilai riset dan
dampak riset lebih efektif. Kolaborasi juga memungkinkan untuk mengumpulkan para ahli
dan saling berbagi, sehingga dapat mengatasi tantangan global secara lebih cepat.
Kolaborasi internasional juga menunjukan peningkatan kinerja publikasi bersama
(co-authorship) secara signifikan. Hal ini dimungkinkan karena terjadi penggabungan
talenta dan juga sumberdaya lainnya. Menurut Adams (2013) jumlah sitasi publikasi
meningkat 50% pada publikasi dengan kemitraan internasional. Jumlh publikasi yang
memiliki kemitraan internasional meningkat pesat di dunia, antara 20-40%, seperti di
Amerika dan UK, sedangkan Negara China dan Japan 75% publikasi internasionalnya
masih dihasilkan dengan kemampuan sendiri. Dalam periode tahun 2010 – 2020 telah
berhasil dihimpun data publikasi ilmiah bersama (co-authorship) sebayak 1.728 publikasi
ilmiah yang diterbitkan dalam berbagai jurnal ilmiah internasional, book chapter maupun
proceeding sebagai output kerjasama riset antara peneliti asing dengan mitra kerja
Indonesia.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
95
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.46 Mitra kerja peneliti asing dengan publikasi ilmiah
terbanyak
Sebab itu, kemampuan dalam menjangkau kerjasama global merupakan sumber
kekuatan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi bagi riset nasional. Ini dimungkinkan
jika kerjasama dilindungi oleh perjanjian nasional dan internasional, melalui kesepakatan
yang saling menguntungkan sesama kolaborator. Definisi manfaat diperlukan dalam
mengembangkan analisis strategis, agar tidak terlalu rumit. Hal yang perlu diperhatikan
adalah definisi manfaat itu sendiri – nilainya akan berbeda antar bidang dan juga
berdasarkan volume riset yang dilaksanakan. Hal yang terpenting adalah membangun
mitra yang kolaboratif biasanya akan menemukan partner kerja yang kolaboratif sehingga
menguntungkan kedua belah pihak (Adams, 2013; Keesler, 2015).
Halangan terbesar selain ketersediaan aturan dalam negeri yang mengakomodasi
riset kolaboratif yang fair dan terbuka juga dari organisasi penyandang dana riset. Dalam
menentukan nilai manfaat kolaborasi, standard aturan harus memperhatikan bahwa
penyandang dana riset kolaboratif di dunia terdiri dari beragam tipe organisasi.
Pengaturan kolaborasi riset internasional yang dapat memberikan manfaat kepada mitra
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
96
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
lokal harus berorientasi juga pada keberlanjutan riset, situasi dan aturan internasional,
juga harus mencakup edukasi dan aturan terhadap organisasi penyandang dana riset.
Sub Direktorat Perijinan Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
rumusan, koordinasi, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi di bidang perijinan bagi
peneliti asing dan penelitian beresiko tinggi. Berikut ini target dan realisasi atau capaian
kinerja tahun anggaran 2020 Sub Direktorat Perijinan Penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.15 Target dan Realisasi Subdit Perijinan Penelitian TA 2020
Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran
Kegiatan (Output)/ Indikator Kegiatan
Target dan Capaian Kinerja 2020
Target Capaian
Jumlah Surat Izin Penelitian yang
diterbitkan (SIP)
200 174
Berikut ini rekap surat izin penelitian yang diterbitkan setiap bulan:
Tabel 3.16 Tabel Rincian Capaian Jumlah SIP TA 2019
No. BULAN SIP BARU SIP PERPANJANGAN TOTAL
1 JANUARI 34 7 41
2 FEBRUARI 44 11 56
3 MARET 8 8 16
4 APRIL 0 0 0
5 MEI 0 0 0
6 JUNI 1 3 4
7 JULI 0 2 2
8 AGUSTUS 2 8 10
9 SEPTEMBER 0 5 5
10 OKTOBER 5 3 8
11 NOVEMBER 12 9 21
12 DESEMBER 8 3 11
TOTAL 114 60 174
Capaian Jumlah Aplikasi Ijin Penelitian yang Diproses maupun Jumlah Surat Izin
Penelitian yang Diterbitkan (SIP) tidak dapat mencapai target. Hal ini dipengaruhi faktor
internal dan eksternal. Tahun 2020 ini dunia menghadapi pandemi covid 19 termasuk
Indonesia, hal ini pasti akan mempengaruhi terhadap peneliti asing yang akan melakukan
penelitian di Indonesia. Selain karena pandemik covid 19, dalam pemberian izin
penelitian asing kepada orang asing, sudah pasti dalam memberikan izin akan
berhubungan dengan instansi lain yang mempunyai kewenangan dalam memberikan izin
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
97
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
tersebut, baik itu dari sudut pandang keamanan/wilayah tertentu yang tidak diizinkan
penelitian, batas wilayah, kewenangan scientific authority, dll.
Tahun 2020 selain menerbitkan ijin penelitian juga dilakukan kegiatan penelusuran
output dari hasil kerjasama peneliti asing yang diberikan ijin oleh Kemenristek/BRIN, hasil
publikasi yang telah dicapai dari tahun 2010-2020 dengan jumlah sekitar 1.728 publikasi
bersama/joint publication antara peneliti asing dengan mitra kerjasama Indonesia.
Sejak Maret 2020 terjadi pandemik global COVID 19 yang telah menyebabkan
pelayanan publik dilakukan secara daring dan dengan pelayanan tatap muka yang
sangat terbatas guna mencegah penyebarab virus COVID 19 yang lebih massif.
Merespon hal tersebut, Subdirektorat perizinan Penelitian juga secara adaptif telah
melakukan pelayanan secara daring dengan menggunakan berbagai flatform informasi
digtal untuk melakukan sosialisasi peraturan perizinan penelitian asing maupun untuk
kegiatan monitoring dan evaluasi.
Gambar 3.47 Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing dengan kanal Youtube Streaming dan kanal Zoom Video Conference
Tabel 3.17 Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing
No Peserta Tanggal Acara
Target Audiensi (Kapasitas Zoom)
Jumlah Audiensi
Zoom Meeting
Youtube Live
Streaming
1. Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing dengan Perhimpunan Biologi Indonesia dan Puslit Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Puslit Biologi LIPI
12 Agustus 2020
300 215 180
2. Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing dengan para Pejabat Ponsusbur, Adikbud dan Keimigrasian dari 230 Perwakilan RI (KBRI dan KJRI)
6 Oktober 2020
300 237 131
3. Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing dengan Kepala Kantor Urusan Internasional dan Pejabat Fungsi Kerjasama Internasional
26 Oktober 2020
300 196 42
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
98
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No Peserta Tanggal Acara
Target Audiensi (Kapasitas Zoom)
Jumlah Audiensi
Zoom Meeting
Youtube Live
Streaming
PTN
4. Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing dengan para Kepala Balitbangda dan Pejabat Fungsi Litbang Bappeda
10 Nopember 2020
300 295 Tidak Ada (Acara Virtual
Expo 2020)
5. Sosialisasi Perijinan Peneliti Asing dengan Para Kepala Badan Kesbangpol dan Kantor Imigrasi 34 Provinsi
24 Nopember 2020
300 135 20
Adapun capaian kegiatan Monitoring dan Evaluasi guna menghitung dampak positif
penerbitan Izin Penelitian terhadap produktifitas Hak Kekayaan Intelektual dan penguatan
pembangunan kapasitas (capacity building) terhadap SDM iptek maupun kelembagaan
Iptek nasional dalam implementasi Kerjasama riset Internasional telah dilakukan
beberapa kegiatan seperti: 1). Workshop Forum Kemitraan Riset Internasional; 2).
Workshop Evaluasi Capaian Output dan Outcome Kerjasama Riset Bilateral dengan
Mitra Kerja ACIAR (Australian Center for Agricultural Research) Australia; 3). Workshop
Evaluasi Capaian Output dan Outcome Kerjasama Riset Bilaterl dengan Mitra Kerja IRD
(Institut de Recherche pour le Develeppement) Perancis; 4). Seminar Internasional Riset
Orangutan Indonesia (Research of Indonesian Orangutans: Exploring Scientific
Approaches Toward Endangered Species Conservation Efforts); 5). Focused Group
Discussion on the Comperation of Research Permit Regulations in Selected Countries: In
Searching for Best Practice; dan 6). Focused Group Discussion Evaluasi Capaian Output
dan Outcome Kerjasama Riset Bidang Arkeologi.
Berikut kegiatan monitoring dan evaluasi tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 3.18 Monitoring dan Evaluasi Perizinan Penelitian Asing
No Kegiatan Tanggal kegiatan
1 Monev Perizinan Penelitian Asing Pusat
Penelitian Arkeologi Nasional
via Google Zoom Rabu, 19
Agustus 2020
2 Monev Perizinan Penelitian Asing ACIAR
dengan KKP, LKHK dan Kementan
via Google Zoom Kamis, 22
Oktober 2020
3 Monev Perizinan Penelitian Asing IRD,
dengan LIPI dan KKP
via Google Zoom Kamis, 30
Nopember 2020
4 Seminar hasil penelitian orang utan tanggal 12
November 2020
via Google Zoom tanggal 12
November 2020
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
99
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No Kegiatan Tanggal kegiatan
5 Penyusunan policy paper hasil kerjasama
penelitian orang utan tanggal 23, 27
November 2020
via Google Zoom, tanggal 23,
27 November, Desember 2020
6 Penelusuran dan update Publikasi (publikasi
Bersama) hasil Kerjasama penelitian asing
antara peneliti asing dan mitra kerja Indonesia
via Google Zoom, tanggal 3
Desember 2020
Rapat tatapmuka tanggal 9
Desember 2020
Dokumentasi kegiatan Monev Kerjasama penelitian asing dengan mitra Indonesia:
Monev Perizinan Penelitian Asing Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, via
Google Zoom Rabu, 19 Agustus 2020;
Monev Perizinan Penelitian Asing IRD, dengan LIPI dan KKP, via Google Zoom
Kamis, 30 Nopember 2020
Seminar hasil penelitian orang utan, via zoom tanggal 12 November 2020
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
100
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kolaborasi riset internasional seringkali diidentikkan dengan pencapaian hasil
penelitian dengan kualitas yang lebih baik. Kerjasama internasional memungkinkan para
akademisi/peneliti secara bersama dengan partnernya meningkatkan nilai riset dan
dampak riset lebih efektif. Kolaborasi juga memungkinkan untuk mengumpulkan pool ahli
dan saling berbagi, sehingga dapat mengatasi tantangan global secara lebih cepat.
Kolaborasi internasional juga menunjukan peningkatan kinerja publikasi bersama
(co-authorship) secara signifikan. Hal ini dimungkinkan karena terjadi penggabungan
talenta dan juga sumberdaya lainnya. Menurut Adams (2013) jumlah sitasi publikasi
meningkat 50% pada publikasi dengan kemitraan internasional. Jumlah publikasi yang
memiliki kemitraan internasional meningkat pesat di dunia, antara 20-40%, seperti di
Amerika dan UK, sedangkan Negara China dan Japan 75% publikasi internasionalnya
masih dihasilkan dengan kemampuan sendiri. Dalam periode tahun 2010-2020 telah
berhasil dihimpun data publikasi ilmiah bersama (co-authorship) sebanyak 1.728
publikasi ilmiah yang diterbitkan dalam berbagai jurnal ilmiah internasional, book chapter
maupun proceeding sebagai output kerjasama riset antara peneliti asing dengan mitra
kerja Indonesia. Capaian capacity building mitra kerja Indonesia, sebagai berikut:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
101
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.48 Capacity Building Achievement
Kemitraan riset yang bermanfaat hanya dapat terjadi jika Negara menjamin
kemitraan yang berkelanjutan dengan aturan lugas, simpel, hak seimbang dan tegas.
Kedua belah pihak yang berkolaborasi akan menjadi mitra yang kooperatif jika Negara
yang bertindak sebagai penyelenggara dan pengawas juga kooperatif, aspiratif, dan
adaptif dalam membangun dan mengembangkan sistem kerjasama riset internasional
dengan prinsip-prinsip baik (best practices). Edukasi terbuka kepada partner asing
menjadi hal penting, untuk menghilangkan praktek semi kolonial dalam kerjasama,
dimana mitra Indonesia menjadi pekerja murah dengan dengan peran dan partisipasi
yang inferior sehingga manfaat yang diterima sangat minim. Hal yang menjadi
tantangan seperti yang telah disebutkan di latar belakang adalah kerjasama riset
internasional sering kali dibiayai oleh pihak ketiga (organisasi pemberi dana riset).
Keberadaan organisasi pemberi dana yang tidak membangun organisasinya pada
aturan-aturan internasional dan nasional dimana riset tersebut akan dilangsungkan,
menjadi tantangan tersendiri. Pendekatan dan aturan yang dibangun harus menyentuh
keseluruhan sistem kerjasama riset internasional, bersifat preventif namun lugas
dalam pelaksanaan dilapangan. Prinsip baik (best practices) dalam kerjasama riset
internasional yaitu:
Memiliki partner yang mementingkan Sustainability of collaboration-work
daripada kepentingan sesaat;
Saling percaya dan kedua belah pihak memiliki wewenang membuat
keputusan selama masa kerjasama berlangsung (trust each other and equal
partnership);
Kerjasama penelitian asing, sebaiknya dikembangkan sebagai proyek
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
102
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
kemitraan dimana negara memberikan matching fund, misalnya untuk sistem
manajemen: kerjasama dan dana riset untuk penelitian lapangan bersama
(joint fieldwork) dan bahan penelitian serta analisis sampel di dalam negeri;
Kedua belah pihak saling menghormati hukum di kedua Negara yang berlaku,
dan mencari solusi terbaik;
Melaksanakan prinsip management “us (bukan them)” dan proaktif;
Kedua belah pihak saling menghormati hukum di kedua Negara yang berlaku,
dan mencari solusi terbaik;
Menerapkan nilai manfaat secara bersama-sama;
Terus menerus meningkatkan kapasitas penelitian nasional;
5.3. Jurnal Ilmiah yang ditingkatkan mutunya
Reformasi birokrasi pengelolaan akreditasi jurnal dilakukan seiring dengan
lahirnya Permenristekdikti Nomor 9 Tahun 2018 tentang Akreditasi Jurnal.
Berdasarkan hal tersebut Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
melaksanakan berbagai kegiatan dalam memfasilitasi peningkatan Jurnal Ilmiah
Nasional sebagimana ditunjukkan pada tabel 3.19.
Tabel 3.19 Kegiatan Peningkatan Jurnal Nasional
Kegiatan Target Realisasi Tahun 2020
Webinar Persiapan Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik
Webinar dilaksanakan kepada jurnal Ilmiah yang akan melakukan akreditasi sehingga dapat lebih siap dalam proses akreditasi
1 Kegiatan: 50 jurnal
Webinar Asistensi Tata Kelola Jurnal Berpotensi Terakreditasi
Webinar asistensi dilaksanakan dengan pola pendampingan bagi jurnal yang akan naik peringkat akreditasi sehingga dapat lebih siap dalam proses akreditasi
1 Kegiatan: 50 jurnal
Akreditasi Jurnal Ilmiah Jurnal yang mengusulkan dapat segera dilakukan proses penilaian secara cepat, dan transparan.
3 Priode: 2.273 Jurnal
Penyusunan Panduan Editorial Pengelolaan Jurnal
Menghasilkan pedoman pengelolaan jurnal bagi para editor jurnal
1 Panduan
Penilaian akreditasi jurnal ilmiah dilakukan dengan mekanisme pengusulan yang
baru dimana usulan yang masuk akan dilakukan seleksi administrasi syarat pengajuan
dan bila lolos seleksi maka dilanjutkan dengan penilaian substansi dan manajemen
seperti gambar 3.50.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
103
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.49 Mekanisme Pengajuan Akreditasi Jurnal Ilmiah
Usulan dengan nilai evaluasi diri di atas 70 akan menugaskan 4 asesor yang
terdiri dari dua asesor konten dan dua asesor manajemen. Usulan dengan nilai
evaluasi diri di bawah 70 akan menugaskan 2 evaluator yang akan menilai secara
substansi dan manajemen jurnal. Jumlah jurnal yang dapat diakreditasi pada tahun
2020 adalah sebanyak 2.273 jurnal dengan rincian pada tabel 3.20.
Tabel 3.20 Jumlah Akreditasi Jurnal Ilmiah Tahun 2020
Periode Usulan Baru Reakreditasi Total
1 388 182 569
2 169 235 404
3 848 452 1.300
Total 1.405 896 2.273
Webinar persiapan akreditasi jurnal ilmiah elektronik diperuntukkan bagi jurnal
Ilmiah yang akan melakukan akreditasi sehingga dapat lebih siap dalam proses
akreditasi. Asistensi dilakukan kepada 50 jurnal melalui mekanisme seleksi dengan
beberapa kriteria yang sudah ditetapkan.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
104
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.50 Dokumentasi Kegiatan Webinar Persiapan Akreditasi Jurnal Ilmiah
Webinar asistensi tata kelola jurnal berpotensi terakreditasi dilaksanakan dengan
pola pendampingan bagi jurnal yang akan naik peringkat akreditasi sehingga dapat
lebih siap dalam proses akreditasi. Webinar melibatkan 50 jurnal dengan peserta
dipilih berdasarkan mekanisme seleksi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Gambar 3.51 Dokumentasi Kegiatan Asistensi Tata Kelola Jurnal Berpotensi Terakreditasi
Sebagai salah satu langkah dalam mewujudkan peningkatan kualitas jurnal,
tahun 2020, Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Kemenristek/BRIN
menyusun panduan editor yang dapat dijadikan landasan oleh para pengelola jurnal
untuk meningkatkan kualitas substansi naskah dan tata kelola jurnal. Panduan ini
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
105
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
mengacu pada aturan penerbitan ilmiah yang diterbitkan oleh COPE (Comitte on
Publication Ethics) dan best practice pengelolaan jurnal-jurnal bereputasi.
Gambar 3.52 Panduan Editorial Pengelolaan Jurnal
Publikasi Ilmiah pada jurnal ilmiah internasional khususnya di pengindeks
internasional bereputasi merupakan ukuran kinerja riset peneliti Indonesia dalam
tataran publikasi internasional. Oleh karena itu Direktorat Pengelolaan Kekayaan
Intelektual, Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah melakukan berbagai kegiatan untuk
meningkatkan jumlah jurnal Indonesia yang bereputasi Internasional seperti
ditunjukkan dalam tabel 3.21. Sampai tahun 2020 sudah 82 jurnal Indonesia yang
terindeks di lembaga pengindeks internasional bereputasi Scopus.
Tabel 3.21 Kegiatan Peningkatan Jurnal Internasional
Kegiatan Sasaran Realisasi 2020
Webinar Internasionalisasi Jurnal Ilmiah
Meningkatkan pengetahuan pengelolaan jurnal bereputasi internasional kepada pengelola jurnal dengan menghadirkan pembicara dari berbagai negara
2 Kegiatan
Pemberian Bantuan Permerintah Berupa Penghargaan Peningkatan Kualitas Jurnal Ilmiah
Meningkatkan jumlah jurnal Indonesia yang terindeks pada lembaga pengindeks internasional bereputasi seperti Scopus dan memberikan apresiasi kepada jurnal ilmiah Indonesia yang sudah terindeks bereputasi untuk meningkatkan Quartile, sitasi dan jumlah artikel
97 Jurnal
Webinar internasionalisasi jurnal ilmiah dilakukan untuk mengenalkan dan
melakukan update perkembangan pengelolaan jurnal berstandar internasional
sehingga dapat diikuti oleh pengelola jurnal di Indonesia yang akan menuju indeksasi
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
106
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
internasional bereputasi. Webinar dilaksanakan dengan mengundang
pembicara/pakar berpengalaman dari luar negeri. Webinar internasionalisasi jurnal
ilmiah pada tahun 2020 dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu:
a) International Webinar for Journal Editors: Improving Journal Toward Scopus
Indexing, bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan berbagi pengalaman
pengelolaan jurnal agar dapat terindeks bereputasi internasional. Webinar
dihadiri oleh 50 jurnal ilmiah melalui teleconference yang juga ditayangkan
secara live streaming di kanal Youtube Kemenristekbrin.
b) Webinar Build an Academic Integrity on Scientific Publication bertujuan untuk
memberikan pengetahuan standar integritas akademik dalam publikasi ilmiah
dan menghindari penyimpangan akademik. Webinar ditujukan kepada pengelola
jurnal, dosen, peneliti dan pustakawan.
Gambar 3.53 Kegiatan Webinar Internasionalisasi Jurnal Ilmiah 2020
Kemenristek/BRIN melalui Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual pada
tahun 2020 memberikan bantuan pemerintah yang bertujuan untuk memberikan
apresiasi kepada jurnal Indonesia atas prestasi terindeks di lembaga pengindeks
internasional bereputasi dan mendorong jurnal ilmiah nasional untuk melakukan
indeksasi di lembaga pengindeks internasional bereputasi. Bantuan Pemerintah
Berupa Pemberian Penghargaan Peningkatan Kualitas Jurnal Ilmiah diberikan hampir
sebesar 6 Milyar rupiah dengan 2 kategori yaitu: Jurnal Indonesia Bereputasi
Internasional (sebanyak 57 jurnal ) dan Jurnal Indonesia Berkualitas Menuju Indeksasi
Standar Internasional (sebanyak 40 jurnal).
Penilaian pemberian bantuan ini dilakukan melalui tahapan seperti gambar 3.55.
Penilaian substantif pada jurnal Indonesia bereputasi internasional dilakukan pada
aspek capaian Quartile, jumlah artikel per tahun, jumlah sitasi dan peningkatan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
107
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Quartile. Sedangkan penilaian substantif jurnal Indonesia berkualitas menuju indeksasi
standar internasional dilakukan pada aspek jumlah international diversity editorial
board yang terdiri atas paling sedikit 4 (empat) negara, jumlah citedness jurnal di
lembaga pengindeks internasional bereputasi antara lain Scopus paling rendah 10
(sepuluh) dan jumlah international diversity authorship yang terdiri atas paling sedikit 4
(empat) negara.
Gambar 3.54 Tahapan Pemberian Bantuan Pemerintah Peningkatan Kualitas Jurnal
Sebagai bentuk apresiasi Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan
Inovasi Nasional memberikan pengumuman secara langsung kepada penerima
bantuan pemerintah yang dihadiri oleh perwakilan jurnal dalam acara Anugerah
Kekayaan Intelektual Tahun 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 18 November 2020
di Westin Hotel Jakarta.
Gambar 3.55 Dokumentasi Anguerah Kekayaan Intelektual Tahun 2020
Kemenristekbrin sudah menetapkan luaran dari semua kegiatan sekurang-
kurangnya menghasilkan publikasi di jurnal ilmiah. Publikasi yang baik diperoleh dari
referensi yang baik dan dikelola standar sesuai kaidah dan ketentuan ilmiah. Minimnya
publikasi dari dosen dan mahasiswa karena terbatasnya akses dan pengetahuan
kepada referensi yang berbayar. Oleh karena itu, Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan berupaya mengoptimalkan upaya peningkatan kuantitas dan kualitas
publikasi ilmiah tersebut melalui penyediaan akses basis data dan sitasi sebagai
bahan untuk menulis mengunakan sumber yang baik dan benar.
Penyediaan basis data dilakukan melalui pengadaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dari mulai analisis kebutuhan, presentasi penyedia database,
penyusunan SBD, pengumuman pengadaan, penjelasan pengadaan, evaluasi
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
108
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
penawaran pengadaan, penentuan pemenang, sampai pada drafting kontrak seperti
digambarkan dalam gambar 3.57
Gambar 3.56 Tahapan Pengadaan Basis data Sitasi dan E-Journal
Penyediaan akses basis data pada tahun 2020 dapat dilihat dalam tabel 3.22.
Tabel 3.22 Kegiatan Fasilitasi Akses Basis Data Jurnal Internasional
Kegiatan Sasaran Realisasi 2020
Langganan Basis
Data Sitasi
Penyediaan akses basis data jurnal
internasional untuk peneliti
Basis data Sitasi
Web Of Science
Langganan Analisis
Metrik
Penyediaan akses analisis metrik
publikasi ilmiah
Analisis metrik
Scival
Berdasarkan berbagai kegiatan fasilitasi jurnal ilmiah melalui penyiapan referensi,
peningkatan akreditasi jurnal dan internasionalisasi jurnal. Berikut adalah capaian dan
dampak dari kegiatan yang sudah dilakukan:
1. Peningkatan jumlah pendaftaran ISSN
Sebagai akibat dari kebijakan wajib publikasi, berdampak pada peningkatan
jumlah pendaftar ISSN khususnya jurnal ilmiah, sampai tanggal 30 Desember
2020 sudah lebih dari 70 ribu permohonan ISSN di PDII-LIPI yang disetujui.
Gambar 3.57 Grafik Peningkatan Jumlah pendaftaran ISSN
2. Peningkatan jumlah jurnal terindeks Scopus
Jumlah jurnal Indonesia terindeks Scopus mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Pada laman Science and Technology Index (SINTA) sampai dengan
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
109
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
30 Desember 2020 terdapat 82 jurnal Indonesia yang telah terindeks
internasional bereputasi Scopus. Sedangkan jika melihat data Scimago jurnal
Indonesia yang terdaftar baru mencapai 58 jurnal dikarenakan adanya
perbedaan waktu pengiriman data Scopus ke Scimago.
Gambar 3.58 Grafik Peningkatan Jurnal Terindeks Scopus bedasarakan
Scopus
3. Peningkatan Jumlah Jurnal Terakreditasi Nasional
Adanya perubahan peringkat dan kemudahan mekanisme akreditasi
berdampak pada peningkatan jumlah jurnal terakreditasi. Sampai dengan 30
Desember 2020 jumlah jurnal terakreditasi sudah mencapai 5.996 jurnal
dengan rincian peringkat S1: 88 jurnal; peringkat S2: 916 jurnal; peringkat S3:
1.168 jurnal; peringkat S4: 1.991 jurnal; peringkat S5: 1.599 jurnal; dan
peringkat S6: 234 jurnal.
Gambar 3.59 Peningkatan Jumlah Jurnal Terakreditasi Nasional
4. Peningkatan Jumlah Jurnal Terindeks DOAJ
Penerbitan jurnal di Indonesia saat ini gencar dalam melakukan penerbitan
secara open access, karena semangat dari pengelola jurnal untuk lebih
memperkenalkan tulisan daripada memperoleh profit dari artikel yang
diterbitkan sehingga akan berdampak pada peningkatan jumlah sitasi di
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
110
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan peringkat pertama di dunia dengan
jurnal yang terindeks di DOAJ seperti digambarkan dalam gambar 12. Posisi
Indonesia naik peringkat dari tahun 2019 yang berada di posisi kedua setelah
United Kingdom.
1.770
1.724 1.579
859
798
Indonesia
United Kingdom
Brazil
Unites States
Spain
Gambar 3.60 Grafik Peningkatan Jumlah Jurnal Terindeks DOAJ
Beberapa kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian target kinerja fasilitasi
jurnal ilmiah diantaranya adalah:
1. Kurangnya mutu tata kelola jurnal ilmiah secara elektronik mengakibatkan
para penulis dan pengelola jurnal belum terbiasa dengan pengelolaan jurnal
secara elektronik.
2. Peningkatan beban usulan akreditasi jurnal ilmiah tidak diimbangi oleh
ketersediaan anggaran sehingga terjadi penumpukan usulan akreditasi jurnal.
3. Ditemukan pelanggaran etika dan integritas ilmiah, seperti plagiat, publikasi
jamak, kartel sitasi dan mafia publikasi pada saat penilaian akreditasi jurnal.
4. Pengusul untuk kegiatan hibah bantuan tata kelola jurnal jumlahnya terus
meningkat. Namun jumlah usulan jurnal yang dapat didanai justru menurun.
Tingginya jumlah usulan menunjukkan bahwa ada peningkatan jurnal
terakreditasi dan terindeks, tetapi anggaran insentif maupun hibah justru
menurun dan tidak meningkat.
5. Belum ada sinergi pengakuan akreditasi jurnal oleh Tim Penilai Angka Kredit
di berbagai jabatan fungsional dan dosen.
6. Masa pandemi Covid-19, menyebabkan proses pelaksanaan kegiatan tidak
berjalan dengan lancar, seperti pembagian jadwal WFH-WFO, dan kegiatan
daring.
Melihat hambatan dan permasalahan tersebut di atas, beberapa langkah antisipasi
yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang adalah sebagai berikut:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
111
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
1. Meningkatkan volume kegiatan pendampingan dan asistensi tata kelola jurnal
elektronik bagi para pengelola jurnal dengan melihat peta pemerataan
wilayah secara nasional.
2. Meninjau kembali kebijakan akreditasi jurnal untuk mengantisipasi
penumpukan usulan akreditasi. Sebagai contoh akreditasi dapat di lakukan
berulang-ulang dalam rangka meningkatkan peringkat akreditasi jurnal
setelah menerbitkan satu nomor terbitan baru. Ini mengakibatkan beban
jumlah jurnal yang diakreditasi menjadi sangat berat pada saat anggaran
dipangkas dan tidak mampu membiayai proses review dari akreditasi jurnal.
Akreditasi perlu di prioritaskan kepada jurnal yang akan habis masa
akreditasinya dengan target kenaikan peringkat akreditasi. Untuk jurnal yang
tidak memiliki target kenaikan peringkat maka otomatis di perpanjang
peringkat akreditasi yang sama. Hal ini merupakan benchmark dan
bestpractice manajemen akreditasi program studi oleh BAN PT
3. Implementasi dan pengembangan ANJANI (Anjungan Integritas Akademik
Indonesia) yang tidak hanya mengukur pelanggaran etika publikasi di
perguruan tinggi melainkan diseluruh lembaga penelitian. Perlu juga
dikeluarkan payung hukum Anjani.
4. Penghargaan berupa insentif uang tunai diarahkan untuk menghargai
Kekayaan Intelektual Produktif berkualitas tinggi seperti HKI produktif, artikel
ilmiah berkualitas tinggi dan jurnal Indonesia yang bereputasi dunia. Jurnal
Indonesia terindeks internasional bereputasi semakin meningkat jumlahnya
yaitu 82 jurnal pada tahun 2020.
5. Melakukan sinergi dan penyamaan persepsi dalam rangka pengakuan
akreditasi jurnal dengan tim Penilai Angka Kredit (PAK) dalam rangka
kebutuhan kenaikan jabatan fungsional sehingga menghasilkan kesepakatan
dan kebijakan untuk diterapkan bersama.
6. SINTA menjadi platform yang fenomenal dan berfungsi sebagai pengukuran
kinerja penelitian berbasis publikasi (produktivitas dan kualitas). Pengukuiran
kinerja SINTA akan diperluas dengan mengukur kinerja penelitian tidak hanya
publikasi ilmiah namun juga posisi penulis artikel, HKI, sitasi (tanpa self
sitasi), produk, prototype. Arjuna dan Garuda diproyeksikan menjadi Scopus
Indonesia. SINTA diproyeksikan menjadi big data riset inovasi nasional
dengan interoperabilitas ke berbagai database dan dapat memberikan
berbagai data statistik customized seperti SciVal
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
112
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
7. Penyesuaian kegiatan dengan masa pandemi Covid-19 yang masih berlanjut.
Pelaksanaan seluruh kegiatan sebaiknya dimulai ditrimester pertama,
sehingga proses seleksi, penyusunan kontrak, pencairan dan pelaporan
memiliki waktu yang cukup. Perlu merancang kegiatan pendampingan dan
asistensi tata kelola yang dilakukan secara daring sehingga materi dapat
tersampaikan secara maksimal.
VI. LBM Eijkman
6.1. PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN
Berdasarkan perjanjian kinerja LBM Eijkman, target publikasi internasional LBM
Eijkman adalah 30 publikasi, akan tetapi realisasi publikasi internasional adalah sebanyak
51 (tabel lampiran II.D2), sehingga telah melampaui target sebanyak 21 publikasi. Selain
itu ada tambahan publikasi nasional sebanyak 4 publikasi (tabel lampiran II.D1).
6.2. COVID-19
Pemberitaan pertama kasus penyakit pneumonia di Wuhan Cina oleh WHO pada
tanggal 31 Desember 2019, yang kemudian dikenal dengan penyakit COVID-19 (Corona
Virus Disease 2019), hingga akhirnya WHO menetapkannya sebagai wabah global atau
pandemi pada tanggal 12 Maret 2012. Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman telah
ditunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu laboratorium pemeriksa COVID-19
berdasarkan pengumuman oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 13 Maret 2020,
yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) nomor
HK.01.07/MENKES/ 182/2020 tertanggal 16 Maret 2020 tentang Jejaring Laboratorium
Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), dengan jejaring laboratorium
berjumlah 12 laboratorium, yang kemudian diperbaharui melalui KMK nomor
01.07/MENKES/405/2020 tertanggal 1 Juli 2020, dengan jumlah jejaring laboratorium 163.
Dengan pengalaman dan kemampuan laboratorium yang sangat baik untuk mendiagnosis
patogen virus termasuk yang berasal dari penyakit saluran pernapasan seperti COVID-19,
peran LBM Eijkman dalam melaksanakan test COVID-19 amat penting. Baku emas uji
laboratorium COVID-19 saat ini adalah uji laboratorium secara molekuler dengan metode
quantitative realtime PCR (qRT-PCR), seperti yang dilakukan di LBM Eijkman.
Sejak penunjukan resmi tanggal 16 Maret 2020, sampai dengan tanggal 29 Desember
2020 LBM Eijkman telah menerima sebanyak 56.790 sampel dari pasien di seluruh
Indonesia yang berasal dari 335 fasilitas pelayanan kesehatan/fasyankes. Sebanyak
52.393 sampel nasopharyngeal dan oropharyngeal swab diperiksa, terdapat 7.338 (14%)
sampel terdeteksi positif COVID-19 dan 45.055 (86%) sampel terdeteksi negatif. Selain
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
113
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
melakukan pemeriksaan COVID-19, LBM Eijkman juga mendistribusikan VTM – viral
transport medium secara gratis ke 34 provinsi yang ada di Indonesia, hingga saat ini telah
didistribusikan sebanyak 143.442 tabung. VTM tersebut diproduksi secara mandiri dan
dimanfaatkan oleh 251 fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) yang memerlukan VTM
untuk menyimpan sampel nasopharyngeal dan oropharyngeal swab yang akan dikirimkan
untuk diperiksa di laboratorium. LBM Eijkman juga mendistribusikan sebanyak 40.176
swab (naso swab dewasa 26.005, naso swab anak-anak 25 dan throat swab 14.137).
Selain pemeriksaan COVID-19, Lembaga Eijkman mengemban tugas dalam penelitian
terkait dengan COVID-19, antara lain:
1. Vaksin COVID-19 “Merah Putih”
Vaksin COVID-19 dengan platform protein rekombinan menggunakan strain virus
Indonesia dikembangkan oleh LBM Eijkman bekerjasama dengan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Badan Intelejen Negara dan PT. Biofarma dengan
alasan utama Kemandirian Bangsa, bahwa populasi Indonesia sangat besar 260
juta, vaksin merupakan komoditas strategis, kapasitas produksi perusahaan biotek
dunia masih terbatas, dan percepatan pemulihan ekonomi.
Gambar 3.61 Roadmap pengembangan vaksin LBM Eijkman, yang menggunakan platform protein rekombinan melalui sistem ekspresi sel mamalia dan sel yeast dengan target protein S (spike) dan N (nukleocapsid).
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
114
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.62 Progres penelitian vaksin di LBM Eijkman yang diekspresikan pada
sel mamalia dan sel yeast, telah sampai pada tahap ekspresi protein ukuran kecil.
2. Terapi Plasma Konvalesen
Pengembangan plasma konvalesen dilakukan sebagai alternatif terapi bagi pasien
COVID-19 dan untuk memeriksa kadar antibodi seseorang yang terinfeksi COVID-19
yang akan mendonorkan plasmanya. Teknologi yang dikembangkan adalah:
a. Plaque reduction neutralization test (PRNT):
b. Mengevaluasi plasma dalam netralisasi virus
c. Mengetahui titer antibodi spesifik yang menetralisasi virus
d. Berdasarkan PRNT, mengembangkan tes imunologi (bersama Bio Farma)
untuk melakukan uji netralisasi dan pengukuran titer antibodi spesifik yang
menetralisasi virus.
e. Validasi beberapa uji imunologi untuk mendapatkan metode pengganti
(surrogate method), yang dapat dilakukan dengan cepat, dalam jumlah
banyak, dengan peralatan lebih sederhana, dan tidak memerlukan fasilitas
BSL-3.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
115
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Gambar 3.63 Pengembangan plasma konvalesen untuk terapi COVID-19.
Terapi Plasma Konvalesen kepada pasien COVID-19:
Sudah selesai dilaksanakan Uji klinik fase 1 (Tripartit RSPAD, Lembaga
Eijkman, Bio Farma);
Akan dilaksanakan bersama konsorsium dengan beberapa Rumah Sakit dan
Fakultas Kedokteran;
Sebagai Koordinator (Peneliti Utama) Uji Klinik Nasional Fase 2 dan 3
(Menkes dan Menristek sebagai Pembina) yang diluncurkan pada tanggal 8
September 2020 pada 29 Rumah Sakit di Indonesia;
Aspek Pasien (Penggunaan Plasma Konvalesen):
Uji Klinik bersama RSPAD (Fase 1): Sudah selesai
Uji Klinik bersama Konsorsium (Fase 2): Sedang menyelesaikan hal-hal
teknis;
Uji Klinik Nasional (Fase 2 & 3)-Program Bersama Kemkes- Kemenristek
(dengan 29 RS Vertikal, Daerah, AD, AL, Swasta: Deteksi dan mengetahui
titer antibodi spesifik pasien penerima Plasma;
Yang sedang berjalan:
Sedang mengembangkan ELISA sebagai surrogate method (bersama Bio
Farma, menggunakan sampel RSPAD) dengan tujuan agar ada teknologi
utuk mendeteksi dan menentukan kadar antibodi sebagai hasil Vaksinasi (Uji
Klinik Synovac, atau vaksin yang sedang dikembangkan);
Sedang melakukan Uji Validitas beberapa reagen komersial, untuk memilih
test yang dapat digunakan high-throughput secara luas;
3. WGS (Whole Genome Sequencing) SARS-CoV-2
Data WGS sangat penting dan strategis, dengan tujuan:
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
116
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
a. Mengkarakterisasi virus SARS-CoV-2 spesifik Indonesia
b. Memonitor evolusi virus
c. Menentukan seberapa cepat virus beradaptasi saat menyebar di Indonesia
d. Melacak rute transmisi virus atau penyebaran virus di Indonesia
e. Mengidentifikasi target untuk terapi dan vaksin
f. Memprediksi ancaman pandemi berikutnya
LBM Eijkman merupakan Lembaga di Indonesia yang pertama kali mengirimkan data
WGS SARS-CoV-2 (tujuh WGS) ke bank data GISAID. Sampai saat ini, LBM
Eijkman telah mengirimkan sebanyak 57 WGS SARS-CoV-2 dari total 195 WGS dari
seluruh Indonesia ke GISAID. Secara rinci pengiriman WGS ke GISAID adalah
sebagai berikut:
No. Tanggal Submit Jumlah WGS
(panjang sekuens 29.782 pb)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4 Mei 2020
8 Mei 2020
13 Juni 2020
2 Oktober 2020
6 Oktober 2020
5 Januari 2020
3 sekuens
4 sekuens
3 sekuens
9 sekuens
21 sekuens
17 sekuens
6.3. PRODUK PATEN/HAKI
1. Produk paten: pECoC-19
pECoC-19 adalah kontrol positif universal untuk deteksi COVID-19 secara PCR.
Telah didaftarkan sebagai produk Paten ke Dirjen Hak Kekayaan Inteletual
Kementerian Hukum dan Hak Azasi RI Manusia pada tanggal 13 mei 2020.
2. Surat pencatatan ciptaan
Nomor 000187605 “PRFM Enhance Wound Healing Process in Skin Graft.
Nomor 000187607 “Platelet Rich Fibrin Matrix Enhance Wound Healing Process in
Skin Graft
Tentang produk paten:
Platelet-rich fibrin (PRF) merupakan salah satu autologous growth factors terbaru yang
digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Aplikasi PRD pada donor
setelah transplantasi kulit dapat mempercepat proses pembentukan epitel pada luka.
Pada penelitian ini dievaluasi efek PRF pada daerah post-harvest pada donor
menggunakan general linear model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
117
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
kelompok PRF, reaksi inflamasi (hiperemia, nyeri, hipertermia, dan edema) pada luka di
lokasi donor lebih sedikit. Pemberian PRF dapat memperbaiki kondisi luka dengan
memberikan faktor pertumbuhan di lingkungan luka yang membantu mempercepat
proses epitelisasi, dan ini menghasilkan pengelolaan luka yang hemat biaya.
Gambar . Surat pencatatan ciptaan
A. Nomor 000187605 “PRFM Enhance Wound Healing Process in Skin Graft B. Nomor 000187607 “Platelet Rich Fibrin Matrix Enhance Wound Healing Process in
Skin Graft
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
118
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
3.6 Realisasi Anggaran
Sumber pembiayaan pelaksanaan program/kegiatan dalam mendukung dan mencapai
target sasaran tahun 2020 bersumber dari anggaran fungsi layanan umum dan fungsi
pendidikan secara keseluruhan telah mencapai 97.33% sampai tanggal 12 Januari
2021, hal ini mengalami peningkatan dibandingkan capaian serapan TA 2019 sebesar
97.03%. Adapun realisasi anggaran atau daya serap antara Fungsi Layanan Umum dan
Fungsi Pendidikan dapat disajikan pada table 3.23 dan table 3.24.
Tabel 3.23 Realisasi Daya Serap (Fungsi Pendidikan)
NO KEGIATAN/OUTPUT PAGU REALISASI % PENANGGUNG
JAWAB
1. 5713.901 Perencanaan 214.440.000 153.806.420 71.72 Sekretariat Deputi
2. 5713.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
3.983.514.000 2.963.670.203 74.40
3. 5713.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
444.400.000 434.817.800 97.84
4. 5713.994 Layanan Perkantoran 16.988.470.000 15.134.644.984 89.09
5. 5716.002 Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi (BOPTN) PTN BH
414.308.792.000 412.201.654.610 99.49 Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat
6. 5716.003 Hasil Penelitian untuk Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat (BOPTN)
100.000.000.000 97.196.740.000 97.20
7. 5716.004 Hasil Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat
453.000.000 385.448.000 85.09
8. 5716.005 Manajemen dan Fasilitasi Penelitian
7.547.000.000 6.376.672.197 84.49
9. 5716.904 Penelitian (SBKU) 628.617.585.000 611.194.142.743 97.23
10. 5720.003 Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi yang ditingkatkan mutunya
7.964.955.000 7.756.952.633 97.39 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual 11. 5720.004 Artikel Ilmiah dari
Perguruan Tinggi yang difasilitasi untuk dipublikasikan
32.435.045.000 31.458.563.620 96.99
12. 5720.005 Fasilitasi Akses Basis Data Jurnal Ilmiah Internasional
3.100.000.000 3.064.440.000 98.85
Sumber: SIMonev, 16 Februari 2021
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
119
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Tabel 3.24 Realisasi Daya Serap (Fungsi Layanan Umum)
No Kegiatan/Output Pagu Realisasi % Penanggung
Jawab
1. 5714.001 Rekomendasi Kebijakan Riset dan Pengembangan
555.343.000 478.770.160 86.21 Direktorat Sistem Risbang
2. 5714.005 Aplikasi Sistem Riset dan Pengembangan
2.355.220.000 1.876.482.800 79.67
3. 5715.002 Prototipe Teknologi Untuk Masyarakat
11.766.680.000 10.780.000.606 91.61 Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat
4. 5718.001 Penelitian Insentif Riset Nasional (SBKU)
12.228.614.000 12.067.833.070 98.69 Direktorat Pengembangan Teknologi Industri
5. 5718.002 Penelitian Flagship Riset Nasional
4.060.890.000 2.444.078.015 60.19
6. 5718.904 Penelitian (SBKU) 8.260.496.000 7.903.895.412 95.68
7. 5719.001 Pembinaan Sentra KI 3.041.800.000 2.703.586.700 88.88 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual
8. 5719.003 Ijin Penelitian yang diproses
955.564.000 880.584.978 92.15
9. 5719.007 Jurnal Ilmiah yang ditingkatkan mutunya
289.200.000 282.979.614 97.85
10. 5719.008 Artikel Ilmiah yang ditingkatkan mutunya
114.000.000 105.672.000 92.69
11. 4148.994 Layanan Perkantoran 2.552.507.000 2.383.416.608 93.38 LBM Eijkman 12. 5717.001 Peningkatan Litbang
Iptek Unggulan di Bidang Kesehatan dan Obat
29.668.415.000 28.586.391.778 96.35
13. 5717.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
7.000.000.000 6.675.038.975 95.36
14. 5717.994 Layanan Perkantoran 15.000.000.000 13.281.952.799 88.55 Sumber: SIMonev, 16 Februari 2021
Hampir semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, dalam arti semua sasaran yang
ditetapkan dapat dicapai. Sedangkan daya serap keuangan (anggaran) DIPA berdasarkan
aplikasi SIMonev (Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi) mencapai 97.33% seperti yang
tertera pada gambar 3.64.
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
120
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Sumber : SIMonev per tanggal 12 Januari 2021, https://simonev.ristekdikti.go.id/
Gambar 3.64 Target dan Realisasi Penyerapan Anggaran Deputi Bidang Penguatan Risbang
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
121
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
BAB IV PENUTUP
Dengan penambahan sumberdaya manusia di Tahun Anggaran 2020, Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan dapat mencapai semua target kinerja yang ditetapkan
dengan penggunaan anggaran secara efisien.
Kegiatan-kegiatan yang merupakan kegiatan strategis yang terkait dengan Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat dan program kreatifitas mahasiswa serta program
kebijakan riset iptek nasional, produktifitas riset iptek TRL s.d 6 R&D dan produktifitas riset
iptek layak industri, maupun pelaksanaan hibah kompetisi, serta kegiatan pengembangan
kerjasama antar lembaga pendidikan tinggi dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun
kegiatan yang secara signifikan mengalami kendala karena alasan teknis dan substansial
yaitu kerjasama dengan lembaga penelitian internasional. Namun demikian, meskipun daya
serap keuangan agak rendah namun prosentase capaian kinerja fisik tetap pada kondisi
yang lebih tinggi dari daya serap keuangan.
Keberhasilan dalam melaksanakan seluruh rangkaian program kegiatan tidak terlepas dari
komitmen yang tinggi semua pihak dan atau instansi terkait termasuk para tim/pakar dari
perguruan tinggi dan lembaga litbang serta masyarakat yang membantu pelaksanaan
program dan kegiatan.
Beberapa program dan kegiatan yang menjadi program dan sasaran strategis Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan berharap akan terus ditingkatkan kinerja
pelaksanaannya pada tahun-tahun mendatang meskipun sampai akhir tahun anggaran 2020
belum keluarnya Peraturan terbaru terkait organisasi dari Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
122
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
LAMPIRAN I
1. PERJANJIAN KINERJA
Unit Kerja Eselon I : Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Tahun Anggaran : 2020
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
123
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
2. PENGUKURAN KINERJA
A. Indikator Kinerja Sasaran
Tabel. Capaian IKP Deputi Bidang Penguatan Risbang
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Program
2020 2020-2024 Anggaran
Target Realisasi Capaian %
Target Capaian %
Pagu Realisasi Capaian %
(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11)
Meningkatnya Produktivitas Invensi dan
Inovasi untuk memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing
dan Berkelanjutan
Jumlah Publikasi (Artikel)
Internasional
20.500 23.291 114% 142.500 16% 832.576.590.000 821.790.489.995 98.7%
Jumlah KI (Kekayaan
Intelektual) yang didaftarkan
2.575 3.532 137% 18.599 19% 238.874.550.000 228.458.597.200 95.6%
Jumlah Prototipe R&D
40 48 120% 502 9% 162.458.857.000 157.757.001.336 97.1%
Jumlah Prototipe Industri
10 15 150% 85 18% 12.321.386.000 10.347.973.427 84%
Sumber: SIMonev, 03 Februari 2021
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
124
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
B. Program/Kegiatan Tahun 2020
Kode Kegiatan
Nama Kegiatan Anggaran
5713 Dukungan Manajemen untuk Program Penguatan Riset dan Pengembangan
21.630.824.000
901 Perencanaan [SBKU] 214.440.000
U02 Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satker Unit Eselon I dengan Unit Vertikal 1 sd. 6 Satker
134.040.000
U11 Dokumen LAKIN Satker Eselon I dengan Unit Vertikal 1 sd. 6 Satker 80.400.000
950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 3.983.514.000
001 Dokumen Rencana dan Program 121.612.000
002 Dokumen Pemantauan dan Evaluasi 247.658.000
003 Dokumen Keuangan dan Perbendaharaan 503.528.000
004 Dokumen Hukum, Kerjasama, dan Layanan Informasi 1.175.720.000
005 Dokumen Umum, Kepegawaian, dan Rumah Tangga 1.934.996.000
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 444.400.000
994 Layanan Perkantoran 16.988.470.000
5714 Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Iptek 2.910.563.000
001 Rekomendasi Kebijakan Riset dan Pengembangan 555.343.000
005 Aplikasi Sistem Riset dan Pengembangan 2.355.220.000
5715 Riset Litbang dan Pengabdian Masyarakat 11.766.680.000
002 Prototipe Teknologi untuk masyarakat 11.766.680.000
5716 Riset Pendidikan Tinggi dan Pengabdian Masyarakat 1.150.926.377.000
002 Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi (BOPTN) PTN BH 414.308.792.000
003 Hasil Penelitian untuk Pengabdian Dosen kepada Masyarakat (BOPTN) 100.000.000.000
004 Hasil Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat 453.000.000
005 Manajemen dan Fasilitasi Penelitian 7.547.000.000
904 Penelitian [SBKU] 628.617.585.000
5718 Pengembangan Teknologi Industri 24.550.000.000
001 Penelitian Insentif Riset Nasional (SBKU) 12.228.614.000
002 Penelitian Flagship Riset Nasional 4.060.890.000
904 Penelitian [SBKU] 8.260.496.000
5719 Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perijinan Penelitian 4.400.564.000
001 Pembinaan Sentra KI 3.041.800.000
003 Ijin Penelitian yang diproses 955.564.000
007 Jurnal Ilmiah yang ditingkatkan mutunya 289.200.000
008 Artikel Ilmiah yang ditingkatkan mutunya 114.000.000
5720 Pengelolaan Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi 43.500.000.000
003 Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi yang ditingkatkan mutunya 7.964.955.000
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
125
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Kode Kegiatan
Nama Kegiatan Anggaran
004 Artikel ilmiah dari Perguruan Tinggi yang difasilitasi untuk dipublikasikan
32.435.045.000
005 Fasilitasi Akses Basis Data Jurnal Ilmiah Internasional 3.100.000.000
LBM EIJKMAN 39.190.661.000
4148 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya untuk LBM
2.552.507.000
994 Layanan Perkantoran 2.552.507.000
5717 Peningkatan Litbang Iptek Unggulan di Bidang kesehatan dan Obat
36.638.154.000
001 Paket Hasil Penelitian di Bidang Kesehatan dan Obat 29.638.154.000
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 7.000.000.000
Jumlah Total 1.298.875.669.000
C. Capaian Program/Kegiatan Tahun 2020
No. Program/Kegiatan Target Sasaran 2020 Capaian 2020 Prosentase (%)
1 2 3 4 5
(5713) Dukungan Manajemen untuk Program Penguatan Riset dan Pengembangan
901 Perencanaan [SBKU] 2 Laporan 1. Dipa TA 2021 2. Draft LAKIN Risbang
TA 2020
100%
950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
9 Layanan 9 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
100%
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
1 layanan 1 Layanan Sarana Prasarana Internal
100%
994 Layanan perkantoran 1 layanan 1 layanan Perkantoran selama 12 bulan terkait gaji, tunjangan pegawai, operasional dan pemeliharaan kantor
100%
(5714) Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Iptek
001 Rekomendasi Kebijakan Riset dan Pengembangan
5 Rekomendasi 5 Rekomendasi 100%
005 Aplikasi Sistem Risbang 1 Aplikasi 1 Aplikasi 100%
(5715) Riset Litbang dan Pengabdian Masyarakat
002 Prototipe Teknologi untuk masyarakat
55 Lokasi 58 lokasi 100%
(5716) Riset Pendidikan Tinggi dan Pengabdian Masyarakat
002 Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi (BOPTN) PTN
11 PTN BH (3700 judul)
11 PTN BH (3808 judul)
103%
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
126
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No. Program/Kegiatan Target Sasaran 2020 Capaian 2020 Prosentase (%)
1 2 3 4 5
BH
003 Hasil Penelitian untuk Pengabdian Dosen kepada Masyarakat (BOPTN)
1.022 laporan 1.022 laporan 100%
004 Hasil Pengabdian Dosen Kepada Masyarakat
2 laporan 2 laporan 100%
005 Manajemen dan Fasilitasi Penelitian
3 laporan 3 laporan 100%
904 Penelitian (SBKU) 10.850 laporan 10.850 laporan 100%
(5718) Pengembangan Teknologi Industri
001 Penelitian Insentif Riset Nasional (SBKU)
157 Laporan 157 laporan 100%
002 Penelitian Flagship Riset Nasional
1 laporan 1 laporan 100%
904 Penelitian [SBKU] 53 laporan 50 laporan 94%
(5719) Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Perijinan Penelitian
001 Pembinaan Sentra KI 2 paket 2 paket 100%
003 Ijin Penelitian yang Diproses 200 SIP 174 SIP 87%
007 Jurnal ilmiah yang ditingkatkan mutunya
100 jurnal 100 jurnal 100%
008 Artikel ilmiah yang ditingkatkan mutunya
100 artikel 100 artikel 100%
(5720) Pengelolaan Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi
003 Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi yang ditingkatkan mutunya
150 jurnal 197 jurnal 131%
004 Artikel ilmiah dari Perguruan Tinggi yang difasilitasi untuk di Publikasikan
820 artikel 824 artikel 100,5%
005 Fasilitasi Akses Basis Data Jurnal Ilmiah Internasional
1.600 akses 1.600 akses 100%
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
127
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
LAMPIRAN II
A. Prototipe Hasil Program Insentif Riset Nasional (INSINAS) Tahun 2020
No. Lembaga Ketua peneliti Judul Prototipe Lab
1 Balai Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias
Media Fitri Isma Nugraha
Pengembangan Bahan Baku Obat Herbal Penyakit Ikan Berbasis Tumbuhan Air Endemik Indonesia Guna Menunjang Industri Obat Ikan Ramah Lingkungan dan Konsumen
2 buah berupa teh yang kami beri nama Aero Tea dan Aero Gum berbentuk pakan
2 BSN Bondan Dwisetyo Sistem Otomasi Kalibrasi Noise Dosimeter Untuk Menjamin Mutu Hasil Pengembangan Teknologi Alat Kesehatan dan Diagnostik Telinga
Sebuah media kalibrasi akustik portabel dan sumber sinyal akustik stabil dan merupakan Komponen utama dalam pengembangan sistem kalibrasi noise dosimeter. Lebih jauh lagi, protitpe tersebut cukup ringkas dan mudah diaplikasikan tanpa mengurangi mutu dan tingkat akurasi hasil kalibrasi
3 BSN Ghufron Zaid Pemanfaatan Sistem Kalibrasi Termometer Telinga Untuk Mendukung Ketertelusuran dan Mutu Layanan Laboratorium Alat Medis
1 buah prototipe berupa bak cairan media kalibrasi tipe Betha yang sdh dikarakterisasi
4 LIPI I Dewa Putu Hermida
Peningkatan Kualitas Dan Kapasitas Produksi Pupuk Organik Pada Kelompok Ternak Sapi Desa Darangdan, Kabupaten Purwakarta Dengan Menggunakan Sensor Kelembaban Dan Suhu Berbasis Teknologi Film Tebal
1 Prototipe Sistem Kontrol Alat Pengering
5 LIPI Lisman Suryanegara
Pengembangan Bodi Pesawat Super Ringan Untuk Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Berbasis Selulosa
Prototipe produk berupa Microfibrillated nanoselulosa (MFC) (1) dan komposit PLA-MFC
6 LIPI Nanik Rahmani Pengembangan Inovasi Produksi Biokatalisator Enzim Pektinase Untuk Aplikasi Pada Industri Pangan (Kakao): Produksi Cokelat Tinggi Antioksidan Flavonoid Untuk Pencegahan Penyakit Diabetes Pada Remaja/Dewasa
Sudha tercapai 100% berupa produk enzim pektinase sebanyak 3 L
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
128
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No. Lembaga Ketua peneliti Judul Prototipe Lab
7 LIPI Nurul Taufiqu Rochman
Pengembangan Teknologi Sintesis Suhu Rendah Mangan Ferit Berbasis Sumber Daya Lokal Sebagai Pewarna Hitam Anti Korosi Dan Tahan Panas Pada Senjata
Pigmen Hitam Mangan Ferit
8 LIPI Robeth Viktoria Manurung
Pengembangan Teknik Pasteurisasi Non
1 (satu) buah prototype mesin pasteurisasi berbasis PEF
9 LIPI Yati Maryati Pengembangan Minuman Kesehatan Berbasis Pisang Raja Sereh Melalui Penerapan Optimasi Proses Fermentasi Skala Semi Pilot Sebagai Alternatif Pencegah Penyakit Degeneratif Kardiovaskular
(contoh produk dari skala optimasi 25 liter diperoleh 100 botol contoh produk
10 LIPI Yayat Iman Supriyatna
Sintesis Nano-Tio2 Dari Ilmenit Lokal Menggunakan Metode Fusi Kaustik Dan Pelindian Dalam Asam Klorida Sebagai Bahan Pembuatan Kemasan Food Grade dan Karet (Lanjutan)-Tio2 Dari Ilmenit Lokal Menggunakan Metode Fusi Kaustik Dan Pelindian Dalam Asam Klorida Sebagai Bahan Pembuatan Kemasan Food Grade dan Karet (Lanjutan)
prototipe rotary furnace dan sol sepatu berbahan karet dan TiO2 hasil sintesis
11 Politeknik Harapan Bersama
Rais Membangun Desa Mandiri Energi Terbarukan Dengan Digester Portable Berteknologi Dalam Menyambut Era Industri 4.0
Alat ini diberinama GenBIoT (Generator Biogas Berbasis IoT) ini merupakan hasil penelitian kami dari pengolahan sampah dan kotoran sampi menghasilkan sebuah biogas dan energi. GenBIoT ini dapat dimonitoring melalui website yang sudah disediakan, yakni yang dimonitoring adalah tekanan reaktor, volum gas serta kebocoran gas melalui website ini kita dapat mengetahui proses produksi gas dari hari pertama sampai 30 hari dalam bentuk grafik.
12 Politeknik Negeri Manado
Rilya Rumbayan Implementasi Teknologi Building Information Modelling (BIM) Pada Pengembangan Produk Purwarupa Rumah Prefabrikasi Tahan Gempa dan Ramah Lingkungan Untuk Kawasan Tertinggal
1)Prototipe Double Wall berpengisi serat sabut kelapa (skala Lab) 2).Desain Prototipe: Metode Konstruksi Rumah Prefabrikasi Berbasis material kayu
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
129
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No. Lembaga Ketua peneliti Judul Prototipe Lab
dan Rawan Bencana
13 Politeknik Negeri Padang
Ismail Multispektral Image untuk Pendeteksian dan Identifikasi Kerusakan Pada Solar Panel (Pv) Dengan Guided Image Filter
Perangkat keras satu unit dan perangkat lunak satu paket program dan data
14 Universitas Borneo Tarakan
Gazali Salim Pengembangan Teknik Domestikasi Udang Galah (Macrobranchium Rosenbergii) Berbasis Kebutuhan Osmoregulasi, Molting, Dan Pakan
Prototipe Lab ada satu untuk menguji kualitas air / habitat Udang Galah yaitu Lab Kualitas Air FPIK UBT
15 Universitas Muhammadiyah Semarang
Nasruddin Rancang Bangun Dan Pengujian Prototipe Laik Industri Teknologi Inovatif Plasma Medis Berbasis Gas Helium Untuk Terapi Luka Diabetik
Prototipe yang menggunakan plasma jet bertekanan atmosfer untuk keperluan terapi kesehatan, seperti untuk mempercepat penyembuhan luka, desinfektan dan terapi kanker. Perangkat ini berbentuk seperti tabung selongsong berbentuk melengkung pada bagian bawahnya. Penutup atas memiliki 3 lubang, yaitu satu lubang tengah untuk memasukkan gas dan dua lubang tepi untuk masukan kabel. Pada lengkungan bagian bawah memiliki satu lubang untuk keluarnya plasma jet. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa invensi ini meningkatkan suhu kulit normal pada mencit tapi bisa dikontrol sampai dibawah 40 derajat Celcius. Selain itu, invensi ini mampu membunuh bakteri luka secara efektif dan mempercepat penyembuhan luka. Uji sitotoksisitas invensi ini pada sel fibroblast manusia menunjukkan bahwa angka LD 50 dicapai setelah perlakuan secara 213 detik.
16 Universitas Pancasila
Eka Maulana Pilot Plant Pltsa Kapasitas 30 Kw Dengan Sumber Energi Sampah Perkotaan Menggunakan Teknologi Kombinasi Biodigester Dan Pirolisis
Mesin Penepung RDF, Mesin Pencetak RDF, Mesin Pengering RDF
17 Universitas Riau Yusnita Rahayu Implementasi Wearable Teknologi Pada Pemodelan Flexible Antenna Sebagai Pendeteksi Dini Kanker Pada Organ Tubuh (Lanjutan)
1 prototype Medical Bra dengan 16 antena sebagai sensor
18 Universitas Sam Ratulangi
Meita Rumbayan Scale Up Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem Mandiri Untuk Penerapan Kepada Masyarakat di Pulau
Prototipe Sistem Monitoring Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis Web (1)
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
130
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No. Lembaga Ketua peneliti Judul Prototipe Lab
Bunaken
19 Universitas Sam Ratulangi
Roike Iwan Montolalu
Optimasi Pembuatan Karagenan Dari Rumput Laut Menggunakan Uap Panas (Lanjutan)
Prototipe Alat Ekstraksi Karagenan (Scale up)
20 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Amalia Sholehah Optimasi Sistem Pengukuran Ketebalan Pada Proses Pelapisan Material Dengan Menggunakan Teknologi Electrical Capacitive Volume Tomography (ECVT)
Prototipe sensor ketebalan dalam skala laboratorium sebanyak 2 buah.
21 Universitas Syiah Kuala
Muhammad Dhafir
Pengembangan Alat Transportasi Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Menggunakan Trailer Tipe Pivot Pada Traktor Roda Dua di Lahan Sawit
Prototipe
22 Universitas Syiah Kuala
Rahmat Fadhil Pengembangan Mesin Penyangraian Kopi Tipe Silinder Horizontal
Sudah disiapkan 1 unit
23 Universitas Telkom
Muhammad Ary Murti
Collective Intelligence Pada Sistem Multi Sensor Untuk Mengurangi Dampak Sekunder Bencana Gempa dan Tsunami di Indonesia
1 prototipe perangkat sensor gempa
24 Universitas Telkom
Rita Magdalena Aplikasi Pengukur Kadar Hemoglobin Non-Invasive Untuk Deteksi Anemia Pada Ibu Hamil
Prototipe berupa aplikasi APCare
25 Universitas Telkom
Satria Mandala Pengembangan Prototipe Stetoskop Digital Untuk Mendeteksi Coronary Artery Diseases (CAD)
Satu buah prototipe stetoskop digital untuk deteksi CAD versi 1
26 Universitas Tidar Arif Rahman Saleh
Pengembangan Prototype Reaktor Gasifikasi Downdraft Multistage Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Melalui Aplikasi Pemasanan Udara Untuk Meningkatkan Efisiensi Gasifikasi
Prototipe Lab telah dibuat yaitu berupa Multistage downdraft gasifier yang dilengkapi dengan sistem pemanasan udara
B. Protope Hasil Program BOPTN Penelitian Tahun 2020
NO NAMA PENELITI JUDUL NAMA INSTITUSI BIDANG FOKUS
1
Naili Farida MODEL SISTEM INFORMASI COMMUNAL BRANDING SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN DAYA
Universitas Diponegoro
Sosial Humaniora, Pendidikan,
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
131
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
NO NAMA PENELITI JUDUL NAMA INSTITUSI BIDANG FOKUS
SAING PRODUK BATIK TULIS BAKARAN PATI
Seni, Dan Budaya
2 SITI IRENE ASTUTI D
Pengembangan Kebijakan Resiliensi Sekolah Berbasis Kearifan Lokal Untuk Mitigasi Bencana di Indonesia
Universitas Negeri Yogyakarta
Kebencanaan
3 Moh. Djaeni Hilirisasi Sistem Pengeringan Bawang Merah Dengan Media Udara yang Didehumidifikasi Zeolite Sebagai Upaya Peningkatan Efisiensi Energi dan Kualitas Produk
Universitas Diponegoro
Pangan
4 Athanasius Priharyoto Bayuseno
Pengembangan Desain – Teknologi Manufaktur dan Komersialisasi Produk Kaki Palsu Atas Lutut Produk Undip untuk Meningkatkan Kemandirian Penyediaan Produk Prosthesis Nasional
Universitas Diponegoro
Kesehatan
5 MUHAMAD SAHLAN
Pengembangan Produksi Powder Enkapsulasi Propolis untuk Industri Kesehatan
Universitas Indonesia
Kesehatan
6 TENGKU DAHRIL MEMBANGUN INDUSTRI CHLORELLA DI KAWASAN PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) PT PERKEBUNAN NUSANTARA 5 DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
Universitas Riau Pangan
7 SUNANDAR PENGEMBANGAN GAME EDUKASI BERBASIS VAR (VIRTUAL AUGMENTED REALITY) DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI DI PERGURUAN TINGGI
Universitas PGRI Semarang
Teknologi Informasi dan Komunikasi
8 ESTI ISMAWATI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS LOCAL WISDOM DALAM SERAT WEDATAMA, WULANG REH, DAN TRIPAMA SEBAGAI SUMBANG SIH BUDAYA JAWA KEPADA DUNIA GLOBAL
Universitas Widya Dharma
Sosial Humaniora, Pendidikan, Seni, Dan Budaya
9 MARDHANI RIASETIAWAN
Pengembangan Sistem Manajemen Big Data Energi untuk Analisis Prediksi dan Peningkatan Produksi Nasional
Universitas Gadjah Mada
Teknologi Informasi dan Komunikasi
10 I MADE JONI Pengembangan Fine Bubble Generator untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) Mini
Universitas Padjadjaran
Material Maju
11 WAHIDAH PENGEMBANGAN PRODUKSI DAN KOMERSIALISASI IKAN NILA MONOSEKS JANTAN DENGAN MENGGUNAKAN HORMON ALAMI EKSTRAK TEPUNG TESTES SAPI
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Pangan
12 BUDI RIANTO Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pemindang Ikan Tradisional Melalui Transformasi Industri Pengalengan Ikan Skala Rumah Tangga di Sentra Industri Pengolahan Ikan Bengkorok, Prigi, Kabupaten Trenggalek.
Universitas Hang Tuah
Pangan
13 KUNCORO DIHARJO
PENGEMBANGAN ALAT UJI DAN PRODUK PANEL KOMPOSIT GFRP TAHAN API UNTUK MENDUKUNG KELAYAKAN EKSPOR BODI KERETA API
Universitas Sebelas Maret
Material Maju
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
132
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
NO NAMA PENELITI JUDUL NAMA INSTITUSI BIDANG FOKUS
14 TITIK TAUFIKUROHMAH
PABRIKASI OBAT NANOGOLD-NANOSILVER UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN BAHAN BAKU OBAT DALAM NEGERI
Universitas Negeri Surabaya
Kesehatan
15 MUNIR Software untuk mendeteksi level dan sebagai media pembelajaran siswa autis: Studi banding SLB Malaysia dan SLB Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
Teknologi Informasi dan Komunikasi
16 EVITAYANI INTEGRASI PROGRAM DESA PILOT MELALUI PEMBANGUNAN KAWASAN TERNAK SAPI PERAH DENGAN SISTEM PETERNAKAN ORGANIK TERPADU YANG BERKELANJUTAN DI DESA SIDO MAKMUR , KECAMATAN SIPORA UTARA, KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
Universitas Andalas
Pangan
17 BUDI SETIADI DARYONO
APLIKASI BIO-CATHARANTHINE (PATEN NO. P00201000311) UNTUK PRODUKSI BENIH UNGGUL SEMANGKA ORANYE HIBRIDA TANPA BIJI
Universitas Gadjah Mada
Pangan
18 Vita Paramita KOMERSIALISASI PRODUK NANOPOLIFENOL TEH HIJAU BEBAS KAFEIN SEBAGAI INKORPORASI FUNCTIONAL FOOD MELALUI TEKNIK INAKTIVASI ENZIMATIS
Universitas Diponegoro
Pangan
19 ABU BAKAR SCALE-UP PRODUKSI KONSENTRAT ROTEIN IKAN GABUS (Channna Striata) DALAM BENTUK KOLOID SEBAGAI PRODUK KESEHATAN UNTUK ANAK-ANAK
Universitas Hasanuddin
Pangan
20 Erni Setyowati OCTAGONAL POROUS CERAMIC BERBAHAN ENCENG GONDOK (Eichornia crassipes) BERPOLA BATIK SEBAGAI HELMHOLTZ – RESONATOR BERPOTENSI PATEN UNTUK DISAIN AKUSTIK INTERIOR
Universitas Diponegoro
Material Maju
21 MARTIN ROESTAMY
Model Pengembangan Lembaga Land Bank untuk Perumahan yang Terjangkau dengan Pendekatan Sistem Hukum Tanah di Indonesia
Universitas Djuanda
Sosial Humaniora, Pendidikan, Seni, Dan Budaya
22 SITI IRENE ASTUTI D
Pengembangan Resiliensi Sekolah untuk Mengurangi Bully di Sekolah Berbasis Modal Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
Sosial Humaniora, Pendidikan, Seni, Dan Budaya
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
133
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
C. Prototipe Industri
No Nama Peneliti Institusi Judul Bidang
1. Dr. Tineke Saroinsong
Politeknik Negeri Manado
Optimalisasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro melalui Pengontrolan Tegangan dan Debit Air Turbin Ulir Archimedes Berbasis IoT
Energi
2. Dr Ing Hakim Pane
PT TRITUNGGAL PRAKARSA
GLOBAL (PT TPG)
Pengembangan Tabung LNG dengan Ukuran Disesuaikan dengan Kebutuhan Penggunaan pada Truck dan Kapal
Energi
3. Prof.Dr.-Ing.Ir. Nasruddin, M.Eng
Universitas Indonesia
Pengembangan Prototipe AC Modular untuk Bus Listrik dengan Tambahan Sistem Heat Pipe (Lanjutan)
Energi
4. BRIAN YULIARTO
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Pengembangan Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan Dalam Jaringan (SPARING) (Lanjutan)
TIK
5. Istihanah Nurul Eskani, ST, M.Ec.Dev.
Kementerian Perindustrian
Pengembangan Produk Batik Antibakteri di IKM Batik dengan Memanfaatkan Nanopartikel ZnO yang Disintesis dari Limbah Industri Baja
MMBB
6. Prof. Dr. Esti Handayani Hardi, S.Pi., M.Si
Universitas Mulawarman
Pengembangan Fitogenik (Fitoimun) Pada Budidaya Udang Dalam Rangka Peningkatan Keamanan Dan Produksi Udang Nasional
Pangan
7. Agus Kusnayat
UNIVERSITAS TELKOM
Pengembangan Mesin Hammer Mill serta Sistem Packaging Produk untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Mengurangi Polusi Udara pada Industri Pakan Ternak (Lanjutan)
Pangan
8. Hanies Ambarsari
BPPT
Pengembangan dan Penerapan Teknologi Pengolahan Limbah Organik Industri Menjadi Pakan Maggot BSF untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan
Pangan
9. Sutrisno Salomo Hutagalung
LIPI
Pengembangan Teknologi Air Bersih Menggunakan Teknologi Kombinasi AOP dan Nanobubble untuk Fasilitasi Air Bersih
Pangan
10. Harsawardana INSTITUT PERTANIAN
INSTIPER YOGYAKARTA
Otomasi Pengendalian Mini Crane Grabber dengan Joystick dan Pengangkatan dan Peletakan Tandan Buah Kelapa Sawit Secara Otonom untuk Meningkatkan Produktivitas dan Ergonomika Alat
Pangan
11. dr. Rizki Edmi Edison, Ph.D
Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA
Pengembangan Brain ECVT sebagai Instrumen Pencitraan Otak yang bersifat Non-Invasive, Real-Time, dan Mobile untuk Epilepsi (Lanjutan)
Kesehatan Obat
12. Indra Saptiama, M.Sc BATAN
Peningkatan Kapasitas Produksi Yodium-131 Bebas Pengemban (Tahun ke-2): Validasi Produksi Yodium-131 Sebagai Bahan Aktif Obat Sediaan Oral Untuk Terapi Kanker
Kesehatan Obat
13. Muhammad Lutfi PT ENROL SISTEM
INDONESIA
Pengembangan LMS (Loitering Munition System) Sebagai Aplikasi Modern Warfare -Kamikaze Drone Berbasis Platform Swarm UAV MiniBe
Hankam
14. Yenni Nugraha Wira Kusuma, S.Si., M.Si
PT PINDAD
Pembuatan Material Feedstock Metal Injection Molding (MIM) Fe 2% Ni Dalam Rangka Mendukung Kemandirian Bahan Baku Material Pada Komponen Senjata
Hankam
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
134
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
No Nama Peneliti Institusi Judul Bidang
15. Ilman Putra Pamungkas
PT Chroma Internasional
Desain Dan Pembuatan Iron Bird Untuk UAV: Struktur Rig Iron Bird
Hankam
D. Publikasi Ilmiah Nasional dan Internasional LBM Eijkman
1. Publikasi Nasional LBM Eijkman Tahun 2020 (4 Publikasi)
Publikasi Nasional Bidang
1. Mengapa Seribu Hari Pertama Kehidupan? Dalam: “Pencegahan Stunting: Pentingnya Peran 1000 Hari Pertama Kehidupan”, Achadi EL, Achadi A, Aninditha T (Ed). Rajawali Pers. Buku
2. Antibacterial Activity of Anredera cordifolia (Ten.) Steenis Leaf Extracts Against Streptococcus pneumoniae. NA Nasution, IM Artika, Dodi Safari. Current Biochemistry 7 (1) 2020.
3. Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa in Tubotympanic Chronic Suppurative Otitis Media Patients in Purwokerto, Indonesia. Daniel Joko Wahyono, Anton Budhi Darmawan, Leader Alfason, Reinhard Simbolon, Siwi Pramatama Mars Wijayanti, Wisiva Tofriska Paramaiswari, Korrie Salsabila, Dodi Safari. The Indonesian Biomedical Journal Vol 12, No 4 2020.
4. Solely Cellulose-based Adsorbent Derived from Oil Palm Empty Fruit Bunches Dye Removal. Athanasia Amanda Septevani, Aisa Resti Amelia . Reaktor Vol. 20 No.3/ 2020
Nutrisi Bakteriologi Bakteriologi TEM
2. Publikasi Internasional LBM Eijkman Tahun 2020 (51 Publikasi)
Publikasi Internasional Bidang
Januari (B01) – 6 publikasi 1. Microsporidium. Faisal AF, Bokhari AA. 2020 Jan 30. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan. PMID: 30725851
2. Use of a highly-sensitive rapid diagnostic test to screen for malaria in pregnancy in Indonesia. Unwin VT, Ahmed R, Noviyanti R, Puspitasari AM, Utami RAS, Trianty L, Lukito T, Syafruddin D, Poespoprodjo JR, Santana-Morales MA, Ter Kuile FO, Adams ER. Malar J. 2020 Jan 16;19(1):28. doi: 10.1186/s12936-020-3110-6. PMID: 31948448
3. Correction to: Archaic mitochondrial DNA inserts in modern day nuclear genomes. Bücking R, Cox MP, Hudjashov G, Saag L, Sudoyo H, Stoneking M. BMC Genomics. 2020 Jan 17;21(1):55. doi: 10.1186/s12864-020-6449-8. PMID: 31952474
4. Obesity in the Balinese is associated with FTO rs9939609 and rs1421085 single nucleotide polymorphisms. Priliani L, Oktavianthi S, Hasnita R, Nussa HT, Inggriani RC, Febinia CA, Bowolaksono A, Puspitaningrum R, Nugroho RA, Suastika K, Malik SG. PeerJ. 2020 Jan 3;8:e8327. doi: 10.7717/peerj.8327. eCollection 2020. PMID: 31915589
5. A genetic approach to study the relationship between maternal Vitamin D status and newborn anthropometry measurements: the Vitamin D pregnant mother (VDPM) cohort study. Aji AS, Erwinda E, Rasyid R, Yusrawati Y, Malik SG, Alathari B, Lovegrove JA, Lipoeto NI,
Malaria Malaria Keanekaragaman Genom Manusia Penyakit Gaya Hidup Penyakit Gaya Hidup
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
135
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Publikasi Internasional Bidang
Vimaleswaran KS. J Diabetes Metab Disord. 2020 Jan 27;19(1):91-103. doi: 10.1007/s40200-019-00480-5. eCollection 2020 Jun. PMID: 32548071
6. Case Report: A Case of Primaquine-Induced Hemoglobinuria in Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase Deficient Malaria Patient in Southeastern Bangladesh. Phru CS, Kibria MG, Thriemer K, Chowdhury MU, Jahan N, Aktaruzzaman MM, Rahmat H, Satyagraha AW, Prue AS, Khan WA, Ley B, Alam MS. Am J Trop Med Hyg. 2020 Jan;102(1):156-158. doi: 10.4269/ajtmh.19-0643. PMID: 31701865
Pebruari (B02) – 6 publikasi
7. Liver diseases in the Asia-Pacific region: a Lancet Gastroenterology & Hepatology Commission. Sarin SK, Kumar M, Eslam M, George J, Al Mahtab M, Akbar SMF, Jia J, Tian Q, Aggarwal R, Muljono DH, Omata M, Ooka Y, Han KH, Lee HW, Jafri W, Butt AS, Chong CH, Lim SG, Pwu RF, Chen DS. Lancet Gastroenterol Hepatol. 2020 Feb;5(2):167-228. doi: 10.1016/S2468-1253(19)30342-5. Epub 2019 Dec 15. PMID: 3185263
8. Assessment of a multiplex PCR and Nanopore-based method for dengue virus sequencing in Indonesia. Stubbs SCB, Blacklaws BA, Yohan B, Yudhaputri FA, Hayati RF, Schwem B, Salvaña EM, Destura RV, Lester JS, Myint KS, Sasmono RT, Frost SDW. Virol J. 2020 Feb 13;17(1):24. doi: 10.1186/s12985-020-1294-6. PMID: 32054488
9. Comparison of Commercial Enzyme-Linked Immunosorbent Assay and Immunofluorescence Assay for Diagnosis of Acute Rickettsia typhi Infections. Lokida D, Sudarmono P, Kosasih H, Butar-Butar DP, Salim G, Antonjaya U, Sari RA, Aman AT, Parwati I, Arif M, Lau CY, Karyana M. Vector Borne Zoonotic Dis. 2020 Feb;20(2):93-99. doi: 10.1089/vbz.2019.2451. Epub 2019 Aug 26. PMID: 31448989
10. Rickettsia felis identified in two fatal cases of acute meningoencephalitis. Mawuntu AHP, Johar E, Anggraeni R, Feliana F, Bernadus JBB, Safari D, Yudhaputri FA, Dhenni R, Dewi YP, Kato C, Powers AM, Rosenberg R, Soebandrio A, Myint KSA. PLoS Negl Trop Dis. 2020 Feb 18;14(2):e0007893. doi: 10.1371/journal.pntd.0007893. eCollection 2020 Feb. PMID: 32069292
11. Corrigendum to: Hemolytic Dynamics of Weekly Primaquine Antirelapse Therapy Among Cambodians With Acute Plasmodium vivax Malaria With or Without Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase Deficiency. Taylor WRJ, Kheng S, Muth S, Tor P, Kim S, Bjorge S, Topps N, Kosal K, Sothea K, Souy P, Char CM, Vanna C, Ly P, Khieu V, Christophel E, Kerleguer A, Pantaleo A, Mukaka M, Menard D, Baird JK. J Infect Dis. 2020 Feb 18;221(5):854. doi: 10.1093/infdis/jiz530. PMID: 31770431
12. Effects of low versus standard pressure pneumoperitoneum on renal syndecan-1 shedding and VEGF receptor-2 expression in living-donor nephrectomy: a randomized controlled study. Aditianingsih D, Mochtar CA, Lydia A, Siregar NC, Margyaningsih NI, Madjid AS, Suwarto S. BMC Anesthesiol. 2020 Feb 4;20(1):37. doi: 10.1186/s12871-020-0956-7. PMID: 32019488
Maret (B03) – 0 publikasi April (B04) – 1 publikasi
13. Absence of Evidence of Zika Virus Infection in Cord Blood and Urine from Newborns with Congenital Abnormalities, Indonesia. Putri ND, Dhenni R, Handryastuti S, Johar E, Ma'roef CN, Fadhilah A, Perma Iskandar AT, Prayitno A, Karyanti MR, Satari HI, Jumiyanti N, Aprilia YY, Sriyani IY, Dewi YP, Yudhaputri FA, Safari D, Hadinegoro SR,
Malaria Hepatitis Dengue Bakteriologi Bakteriologi Malaria Histopatologi Virus Lainnya
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
136
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Publikasi Internasional Bidang
Rosenberg R, Powers AM, Aye Myint KS. Am J Trop Med Hyg. 2020 Apr;102(4):876-879. doi: 10.4269/ajtmh.19-0593. PMID: 32043460
Mei (B05) – 6 publikasi
14. Asian consensus recommendations on optimizing the diagnosis and initiation of treatment of hepatitis B virus infection in resource-limited settings. Gane EJ, Charlton MR, Mohamed R, Sollano JD, Tun KS, Pham TTT, Payawal DA, Gani RA, Muljono DH, Acharya SK, Zhuang H, Shukla A, Madan K, Saraf N, Tyagi S, Singh KR, Cua IHY, Jargalsaikhan G, Duger D, Sukeepaisarnjaroen W, Purnomo HD, Hasan I, Lesmana LA, Lesmana CRA, Kyi KP, Naing W, Ravishankar AC, Hadigal S. J Viral Hepat. 2020 May;27(5):466-475. doi: 10.1111/jvh.13244. Epub 2019 Dec 23. PMID: 31785182
15. Quantification of glucose-6-phosphate dehydrogenase activity by spectrophotometry: A systematic review and meta-analysis. Pfeffer DA, Ley B, Howes RE, Adu P, Alam MS, Bansil P, Boum Y 2nd, Brito M, Charoenkwan P, Clements A, Cui L, Deng Z, Egesie OJ, Espino FE, von Fricken ME, Hamid MMA, He Y, Henriques G, Khan WA, Khim N, Kim S, Lacerda M, Lon C, Mekuria AH, Menard D, Monteiro W, Nosten F, Oo NN, Pal S, Palasuwan D, Parikh S, Pitaloka Pasaribu A, Poespoprodjo JR, Price DJ, Roca-Feltrer A, Roh ME, Saunders DL, Spring MD, Sutanto I, Ley-Thriemer K, Weppelmann TA, von Seidlein L, Satyagraha AW, Bancone G, Domingo GJ, Price RN. PLoS Med. 2020 May 14;17(5):e1003084. doi: 10.1371/journal.pmed.1003084. eCollection 2020 May. PMID: 32407380
16. The use of PCR and BsmAI restriction combination targeting wciP gene to determine serotype 6A, 6B, 6C and 6D Streptococcus pneumoniae. Tafroji W, Bernadette FM, Giri Rachman EA, Safari D. J Microbiol Methods. 2020 May;172:105909. doi: 10.1016/j.mimet.2020.105909. Epub 2020 Apr 1. PMID: 32246952
17. Antenatal testing for anaemia, HIV and syphilis in Indonesia - a health systems analysis of low coverage. Baker C, Limato R, Tumbelaka P, Rewari BB, Nasir S, Ahmed R, Taegtmeyer M. BMC Pregnancy Childbirth. 2020 May 29;20(1):326. doi: 10.1186/s12884-020-02993-x. PMID: 32471383
18. Genome-wide DNA methylation and gene expression patterns reflect genetic ancestry and environmental differences across the Indonesian archipelago. Natri HM, Bobowik KS, Kusuma P, Crenna Darusallam C, Jacobs GS, Hudjashov G, Lansing JS, Sudoyo H, Banovich NE, Cox MP, Gallego Romero I. PLoS Genet. 2020 May 26;16(5):e1008749. doi: 10.1371/journal.pgen.1008749. eCollection 2020 May. PMID: 32453742
19. Molecular surveillance over 14 years confirms reduction of Plasmodium vivax and falciparum transmission after implementation of Artemisinin-based combination therapy in Papua, Indonesia. Pava Z, Puspitasari AM, Rumaseb A, Handayuni I, Trianty L, Utami RAS, Tirta YK, Burdam F, Kenangalem E, Wirjanata G, Kho S, Trimarsanto H, Anstey NM, Poespoprodjo JR, Noviyanti R, Price RN, Marfurt J, Auburn S. PLoS Negl Trop Dis. 2020 May 7;14(5):e0008295. doi: 10.1371/journal. pntd.0008295. eCollection 2020 May. PMID: 32379762
Juni (B06) – 5 publikasi
20. Papuan mitochondrial genomes and the settlement of Sahul. Pedro N, Brucato N, Fernandes V, André M, Saag L, Pomat W, Besse C, Boland A, Deleuze JF, Clarkson C, Sudoyo H, Metspalu M, Stoneking M, Cox MP, Leavesley M, Pereira L, Ricaut FX. J Hum Genet. 2020 Jun 1. doi: 10.1038/s10038-020-0781-3. Online ahead of print. PMID: 32483274
21. Characterization of vector communities and biting behavior in South
Hepatitis G6PD Bakteriologi Epidemiologi Keanekaragaman Genom Manusia Malaria Keanekaragaman Genom Manusia Entomologi
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
137
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Publikasi Internasional Bidang
Sulawesi with host decoy traps and human landing catches. Davidson JR, Baskin RN, Hasan H, Burton TA, Wardiman M, Rahma N, Saputra FR, Aulya MS, Wahid I, Syafruddin D, Hawkes FM, Lobo NF. Parasit Vectors. 2020 Jun 29;13(1):329. doi: 10.1186/s13071-020-04205-z. PMID: 32600472
22. Upper airways colonisation of Streptococcus pneumoniae in adults aged 60 years and older: A systematic review of prevalence and individual participant data meta-analysis of risk factors. Smith EL, Wheeler I, Adler H, Ferreira DM, Sá-Leão R, Abdullahi O, Adetifa I, Becker-Dreps S, Esposito S, Farida H, Kandasamy R, Mackenzie GA, Nuorti JP, Nzenze S, Madhi SA, Ortega O, Roca A, Safari D, Schaumburg F, Usuf E, Sanders EAM, Grant LR, Hammitt LL, O'Brien KL, Gounder P, Bruden DJT, Stanton MC, Rylance J. J Infect. 2020 Jun 17:S0163-4453(20)30412-6. doi: 10.1016/j.jinf.2020.06.028. Online ahead of print. PMID: 32562794
23. Determining a critical threshold for G6PD activity below which red blood cell response to oxidative stress is poor. Swastika M, Harahap AR, Panggalo LV, Jusman SWA, Satyagraha AW. Malar J. 2020 Jun 17;19(1):208. doi: 10.1186/s12936-020-03272-y. PMID: 32552815
24. Diagnostic accuracy of 5 different brands of dengue virus non-structural protein 1 (NS1) antigen rapid diagnostic tests (RDT) in Indonesia. Santoso MS, Yohan B, Denis D, Hayati RF, Haryanto S, Trianty L, Noviyanti R, Hibberd ML, Sasmono RT. Diagn Microbiol Infect Dis. 2020 Jun 20;98(2):115116. doi: 10.1016/j.diagmicrobio. 2020.115116. Online ahead of print. PMID: 32679344
Juli (B07) – 9 publikasi
25. Pathogenic viruses: Molecular detection and characterization. Artika IM, Wiyatno A, Ma'roef CN. Infect Genet Evol. 2020 Jul;81:104215. doi: 10.1016/j.meegid.2020.104215. Epub 2020 Jan 30. PMID: 32006706
26. Dengue: A Minireview. Harapan H, Michie A, Sasmono RT, Imrie A. Viruses. 2020 Jul 30;12(8):E829. doi: 10.3390/v12080829. PMID: 32751561
27. Antiviral Action of Curcumin Encapsulated in Nanoemulsion against Four Serotypes of Dengue Virus. Nabila N, Suada NK, Denis D, Yohan B, Adi AC, Veterini AS, Anindya AL, Sasmono RT, Rachmawati H. Pharm Nanotechnol. 2020;8(1):54-62. doi: 10.2174/2211738507666 191210163408. PMID: 31858909
28. Japanese encephalitis virus infection in non-encephalitic acute febrile illness patients. Ma'roef CN, Dhenni R, Megawati D, Fadhilah A, Lucanus A, Artika IM, Masyeni S, Lestarini A, Sari K, Suryana K, Yudhaputri FA, Jaya UA, Sasmono RT, Ledermann JP, Powers AM, Myint KSA. PLoS Negl Trop Dis. 2020 Jul 14;14(7):e0008454. doi: 10.1371/journal.pntd.0008454. eCollection 2020 Jul. PMID: 32663209
29. Anopheles sundaicus complex and the presence of Anopheles epiroticus in Indonesia. Syafruddin D, Lestari YE, Permana DH, Asih PBS, St Laurent B, Zubaidah S, Rozi IE, Kosasih S, Shinta, Sukowati S, Hakim L, Haryanto E, Mangunwardoyo W, Bangs MJ, Lobo NF. PLoS Negl Trop Dis. 2020 Jul 2;14(7):e0008385. doi: 10.1371/journal.pntd. 0008385. eCollection 2020 Jul. PMID: 32614914
30. Efficacy of a Spatial Repellent for Control of Malaria in Indonesia: A Cluster-Randomized Controlled Trial. Syafruddin D, Asih PBS, Rozi IE, Permana DH, Nur Hidayati AP, Syahrani L, Zubaidah S, Sidik D, Bangs MJ, Bøgh C, Liu F, Eugenio EC, Hendrickson J, Burton T, Baird JK, Collins F, Grieco JP, Lobo NF, Achee NL. Am J Trop Med Hyg. 2020 Jul;103(1):344-358. doi: 10.4269/ajtmh.19-0554. Epub 2020 May 14. PMID: 32431275
Bakteriologi G6PD Dengue Virologi Dengue Dengue Virus lainnya Entomologoi – Malaria Malaria
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
138
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Publikasi Internasional Bidang
31. Implementing parasite genotyping into national surveillance frameworks: feedback from control programmes and researchers in the Asia-Pacific region. Noviyanti R, Miotto O, Barry A, Marfurt J, Siegel S, Thuy-Nhien N, Quang HH, Anggraeni ND, Laihad F, Liu Y, Sumiwi ME, Trimarsanto H, Coutrier F, Fadila N, Ghanchi N, Johora FT, Puspitasari AM, Tavul L, Trianty L, Utami RAS, Wang D, Wangchuck K, Price RN, Auburn S. Malar J. 2020 Jul 27;19(1):271. doi: 10.1186/s12936-020-03330-5. PMID: 32718342
32. Molecular analysis reveals a high diversity of Anopheles species in Karama, West Sulawesi, Indonesia. Davidson JR, Wahid I, Sudirman R, Small ST, Hendershot AL, Baskin RN, Burton TA, Makuru V, Xiao H, Yu X, Troth EV, Olivieri D, Lizarraga S, Hasan H, Arfah A, Yusuf M, Nur N, Syafruddin D, Asih P, Lobo NF. Parasit Vectors. 2020 Jul 29;13(1):379. doi: 10.1186/s13071-020-04252-6. PMID: 32727610
33. Genetic diversity and neutral selection in Plasmodium vivax erythrocyte binding protein correlates with patient antigenicity. Han JH, Cho JS, Ong JJY, Park JH, Nyunt MH, Sutanto E, Trimarsanto H, Petros B, Aseffa A, Getachew S, Sriprawat K, Anstey NM, Grigg MJ, Barber BE, William T, Qi G, Liu Y, Pearson RD, Auburn S, Price RN, Nosten F, Rénia L, Russell B, Han ET. PLoS Negl Trop Dis. 2020 Jul 9;14(7):e0008202. doi: 10.1371/journal.pntd.0008202. eCollection 2020 Jul. PMID: 32645098
Agustus (B08) – 5 publikasi
34. Genetic and antigenic characterization of influenza A/H5N1 viruses isolated from patients in Indonesia, 2008-2015. Pawestri HA, Nugraha AA, Han AX, Pratiwi E, Parker E, Richard M, van der Vliet S, Fouchier RAM, Muljono DH, de Jong MD, Setiawaty V, Eggink D. Virus Genes. 2020 Aug;56(4):417-429. doi: 10.1007/s11262-020-01765-1. Epub 2020 Jun 1. PMID: 32483655
35. Male swarming aggregation pheromones increase female attraction and mating success among multiple African malaria vector mosquito species. Mozūraitis R, Hajkazemian M, Zawada JW, Szymczak J, Pålsson K, Sekar V, Biryukova I, Friedländer MR, Koekemoer LL, Baird JK, Borg-Karlson AK, Emami SN. Nat Ecol Evol. 2020 Aug 3. doi: 10.1038/s41559-020-1264-9. Online ahead of print. PMID: 32747772
36. Maternal biomarker patterns for metabolism and inflammation in pregnancy are influenced by multiple micronutrient supplementation and associated with child biomarker patterns and nutritional status at 9-12 years of age. Priliani L, Oktavianthi S, Prado EL, Malik SG, Shankar AH. PLoS One. 2020 Aug 7;15(8):e0216848. doi: 10.1371/journal.pone. 0216848. eCollection 2020. PMID: 32764747
37. Measuring motivation among close-to-community health workers: developing the CTC Provider Motivational Indicator Scale across six countries. Vallières F, Kok M, Mahmud I, Sarker M, Jeacocke P, Karuga R, Limato L, Kea AZ, Chikaphupha K, Sidat M, Gilmore B, Taegtmeyer M. Hum Resour Health. 2020 Aug 1;18(1):54. doi: 10.1186/s12960-020-00495-7. PMID: 32738907
38. Molecular biology of coronavirus: current knowledge. I Made Artika, Aghnianditya Kresno Dewantari, Ageng Wiyatno. Cell – Heliyon 6 (2020) Agustus 13:e04743. doi: 10.1016/j.heliyon.2020.e04743.
September (B09) - 6 Publikasi 39. Covid-19 and dengue: Double punches for dengue-endemic countries in
Asia. Harapan H, Ryan M, Yohan B, Abidin RS, Nainu F, Rakib A, Jahan I, Emran TB, Ullah I, Panta K, Dhama K, Sasmono RT. Rev Med Virol. 2020 Sep 18:e2161. doi: 10.1002/rmv.2161. Online ahead of print.
Malaria Entomologi -Malaria Malaria H5N1 Entomologi -Malaria Penyakit Gaya Hidup Public Health COVID-19 COVID-19
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
139
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Publikasi Internasional Bidang
PMID: 32946149 40. The prevalence of pilus islets in Streptococcus pneumoniae isolates
from healthy children in Indonesia. Dodi Safari, Feby Valentiya, Korrie Salsabila, Wisiva Tofriska Paramaiswari, Wisnu Tafroji, Sven Hammerschmidt, Sri Rezeki Hadinegoro Access Microbiology acmi 000184 2020.
41. Isolation and identification of Streptococcus pneumoniae serotype 6B from a patient with bacterial meningitis infection in Jakarta, Indonesia Diana Shintawati Purwanto, Tonny Loho, Wisnu Tafroji, Irawan Mangunatmadja, Suzanna Immanuel, Ina Susianti Timan, Yusra Yusra, Dodi Safari. Access Microbiology 2/2020
42. Serotype distribution and antimicrobial profile of Streptococcus pneumoniae isolated from adult patients with community-acquired pneumonia in Jakarta, Indonesia G Amanda, W Tafroji, DK Sutoyo, E Burhan, B Haryanto, D Safari Journal of Microbiology, Immunology and Infection 2020
43. Nasopharyngeal carriage and antimicrobial susceptibility profile of Haemophilus influenzae among patients infected with HIV in Jakarta, Indonesia Dodi Safari, Agatha Nabilla Lestari, Miftahuddin Majid Khoeri, Wisnu Tafroji, Ernawati A. Giri-Rachman, Kuntjoro Harimurti, and Nia Kurniati Access Microbiology acmi 000165, 2020
44. Efficacy and safety of dihydroartemisinin-piperaquine for the treatment of uncomplicated Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax malaria in Northern Papua and Jambi, Indonesia Puji BS Asih, Ismail E Rozi, Farahana K Dewayanti, Suradi Wangsamuda, Syarifah Zulfah, Marthen Robaha, Jonny Hutahaean, Nancy D Anggraeni, Marti Kusumaningsih, Pranti S Mulyani, Elvieda Sariwati, Herdiana H Basri, Maria Dorina G Bustos, and Din Syafruddin, medRvix, September 2020
Oktober (B10) - 2 publikasi 45. Serological cross-reaction and coinfection of dengue and COVID-19 in
Asia: Experience from Indonesia. Sri Masyeni, Marsha S Santoso, Putu Dyah Widyaningsih, Dg Wedha Asmara, Firzan Nainu, Harapan Harapan, R Tedjo Sasmono International Journal of Infectious Diseases 2020 Oct 25;102:152-154. doi: 10.1016/j.ijid.2020.10.043
46. Antimalarial activity of flavonoid compound isolated from leaves of Artocarpus altilis. Agriana Rosmalia Hidayati, Aty Widyawaruyanti, Hilkatul Ilmi, Mulyadi Tanjung, Tri Widiandani, Siswandono, Din Syafruddin, Achmad Fuad Hafid. Pharmacogn J 2020; 12(4): 835-842
November (B11) - 2 publikasi 47. Distinct Dengue Disease Epidemiology, Clinical, and Diagnosis Features
in Western, Central, and Eastern Regions of Indonesia, 2017-2019. R Tedjo Sasmono, Marsha S Santoso, Yanuarni W B Pamai, Benediktus Yohan, Anna M Afida, Dionisius Denis, Ingrid A Hutagalung, Edison Johar, Rahma F Hayati, Frilasita A Yudhaputri, Sotianingsih Haryanto, Samuel C B Stubbs, Barbara A Blacklaws, Khin S A Myint, Simon D W Frost Frontiers in Medicine 2020 Nov 20;7:582235. doi: 10.3389/fmed.2020.582235.
48. Defining malaria risks among forest workers in Aceh, Indonesia: a formative assessment Ekawati LL, Johnson KC, Jacobson JO, Cueto CA, Zarlinda I, Elyazar IRF, Fatah A, Sumiwi ME, Noviyanti R, Cotter C, Smith JL, Coutrier FN, Bennett A. Malar J.2020 Nov 30;19(1):441. doi: 10.1186/s12936-020-03511-2.PMID: 33256743
Desember (B12) - 3 publikasi 49. An investigation into the epidemiology of chikungunya virus across
Bakteriologi Bakteriologi Bakteriologi Bakteriologi Malaria Dengue Malaria Dengue Malaria Virus lainnya
LAKIN Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 2018
140
LAKIN Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan 2020
Publikasi Internasional Bidang
neglected regions of Indonesia Samuel C B Stubbs, Edison Johar, Frilasita A Yudhaputri, Benediktus Yohan, Marsha S Santoso, Rahma F Hayati, Dionisius Denis, Barbara A Blacklaws, Ann M Powers, R Tedjo Sasmono, Khin Saw Aye Myint, Simon D W Frost PLoS Neglected Tropical Diseases 2020 Dec 21;14(12):e0008934. doi: 10.1371/journal.pntd.0008934.
50. Emergence of artemisinin-resistant Plasmodium falciparum with kelch 13 C580Y mutations on the island of New Guinea Miotto O, Sekihara M, Tachibana SI, Yamauchi M, Pearson RD, Amato R, Gonçalves S, Mehra S, Noviyanti R, Marfurt J, Auburn S, Price RN, Mueller I, Ikeda M, Mori T, Hirai M, Tavul L, Hetzel MW, Laman M, Barry AE, Ringwald P, Ohashi J, Hombhanje F, Kwiatkowski DP, Mita T. PLoS Pathog. 2020 Dec 15;16(12):e1009133. doi: 10.1371/journal.ppat.1009133. PMID: 33320907
51. Cost-effectiveness of intermittent preventive treatment with dihydroartemisinin-piperaquine versus single screening and treatment for the control of malaria in pregnancy in Papua, Indonesia: a provider perspective analysis from a cluster-randomised trial Lucy Paintain, Jenny Hill, Rukhsana Ahmed, Chandra Umbu Reku Landuwulang, Ansariadi Ansariadi, Jeanne Rini Poespoprodjo, Din Syafruddin, Carole Khairallah, Faustina Helena Burdam, Irene Bonsapia, Feiko O ter Kuile, Jayne Webster Lancet Glob Health 2020; 8: e1524–33
Malaria Malaria