laporan akuntabilitas kinerja pemerintahan (lakip)sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakip pakan...

66
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP) DIREKTORAT PAKAN TAHUN 2012

Upload: others

Post on 16-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

KKEEMMEENNTTEERRIIAANN PPEERRTTAANNIIAANN

DDIIRREEKKTTOORRAATT JJEENNDDEERRAALL PPEETTEERRNNAAKKAANN DDAANN KKEESSEEHHAATTAANN HHEEWWAANN

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA PEMERINTAHAN

(LAKIP)

DIREKTORAT PAKAN

TAHUN 2012

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat

Pakan Ternak Tahun 2012 dapat diselesaikan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) yang merupakan salah satu cara untuk mengukur kinerja organisasi yang harus dan

terus dilakukan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan

transparan.

Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap Instansi

Pemerintah sebagai unsur Penyelenggara Negara diwajibkan untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Penyusunan LAKIP ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Direktorat Pakan

Ternak dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta sebagai parameter dalam

mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja pelaksanaan program/kegiatan

direktorat selama tahun anggaran 2012. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai

bahan evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang agar

semakin baik dalam mendukung keberhasilan Program Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan

masukan dan saran guna perbaikan dalam kinerja maupun dalam penyusunan laporan ini di

masa mendatang.

Demikian kami sampaikan, semoga LAKIP ini dapat memberikan informasi yang diperlukan

dan bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Jakarta, Januari 2013

Direktur Pakan Ternak

Dr. Ir. Mursyid Ma’sum, M.Agr

NIP. 195630830 198703 1 001

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Komponen pakan dalam produksi ternak mencapai 70% dari total biaya

produksi, hal ini menunjukkan pentingnya pakan dalam industri peternakan.

Upaya untuk melakukan efisiensi biaya pakan, akan terus ditingkatkan, agar

dapat mengurangi biaya produksi, dan sekaligus meningkatkan pendapatan

peternak.

Kebijakan Pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pakan Ternak dibuat

untuk menjawab tantangan bidang pakan, yaitu ketersediaan pakan (feed

security), mutu pakan dan keamanan pakan (feed safety), yang saat ini lebih

diarahkan untuk mendukung program PSDSK 2014 dan Restrukturisasi

Perunggasan (RP), dengan memanfaatkan sumberdaya lokal.

Direktorat Pakan Ternak dalam menjalankan kegiatannya mengacu pada

tupoksi yang tertera dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Pada Bagian Kelima Pasal 694

disebutkan bahwa Direktorat Pakan Ternak mempunyai tugas : Melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; Penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria; serta Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi

di bidang pakan ternak.

Dalam menyusun visi dan misi organisasi, Direktorat Pakan Ternak mengacu

pada visi dan misi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Visi

Direktorat Pakan Ternak adalah “Menjadi Direktorat yang profesional dalam

mewujudkan pengembangan pakan berbasis sumberdaya lokal, dalam

mendukung penyediaan dan keamanan pangan hewani serta meningkatkan

kesejahteraan peternak”.

Ii Misi yang diemban adalah : Menciptakan kondisi penyediaan bahan pakan

yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan; Menciptakan kondisi penyediaan

pakan hijauan yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan; Mendukung usaha

pengolahan pakan dengan penerapan teknologi; Menciptakan kondisi

peningkatan mutu pakan sesuai standar; dan Meningkatkan kualitas pelayanan

di bidang pakan.

Program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2011-

2014 adalah ”Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau Tahun 2014”,

iii

sehingga kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pakan Ternak adalah

kegiatan yang mendukung pencapaian Program Swasembada Daging Sapi dan

Kerbau Tahun di tahun 2014.

Tujuan Direktorat Pakan Ternak adalah untuk pengembangan pakan ternak,

yang mengacu kepada tujuan umum yang ditetapkan pada Rencana Strategis

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, yaitu untuk

memfasilitasi kegiatan dalam hal : (i) Berkembangnya usaha pakan dan bahan

pakan; (ii) Meningkatnya pemanfaatan hijauan pakan yang berkualitas; (iii)

Berkembangnya unit usaha pengolahan pakan; (iv) Meningkatnya mutu pakan;

dan (v) Meningkatnya pelayanan di bidang pakan.

Sasaran atau target yang ditetapkan selama kurun waktu tahun 2011-2014,

mengacu kepada sasaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan serta sasaran teknis lain yang spesifik yang menjadi tugas pokok dan

fungsi Direktorat Pakan Ternak, yaitu mendorong adanya : Peningkatan

produksi bahan pakan lokal, melalui pengembangan unit usaha bahan pakan

(UBP) sebanyak 33 unit; Pengembangan hijauan pakan Ternak (HPT) dalam

rangka mendukung PSDS-K 2014 melalui pengembangan kelompok integrasi

sebanyak 536 unit, pengembangan sumber benih/bibit HPT sebanyak 11 UPT,

103 buah UPTD dan 142 kelompok, fasilitasi penguatan kawasan

penggembalaan pada 25 Provinsi dan pemanfaatan lahan hutan bagi 90

kelompok sapi potong;

Pengembangan unit pengolah pakan sebanyak 470 unit, lumbung pakan 164.

unit dan fasilitasi untuk bimbingan teknologi pakan pada 32 provinsi;

Pengembangan standard mutu pakan 20 buah, pengawasan mutu pakan di 33

Provinsi dan pengembangan 6 laboratorium pakan daerah; dan Peningkatan

kualitas pelayanan pemberian rekomendasi pemasukan bahan pakan impor

sesuai dengan SOP/Protap.

Target indikator kinerja Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 telah tercapai

sesuai dengan target yang ada dalam Penetapan Kinerja, yaitu : (1)

Berkembangnya Unit Usaha Bahan Pakan (100%); (2) Berkembangnya

Kelompok Integrasi Ternak Ruminansia dan Unggas (100%); (3)

Berkembangnya Kelompok Pengolah pakan Ruminansia dan Unggas (100%);

(4) Berkembangnya Kelompok Lumbung Pakan Ruminansia dan Unggas

(100%); (6) Adanya Laboratorium Pengujian Mutu Pakan di Daerah (83,33%);

dan (7) Terselenggaranya Dukungan Manajemen Teknis (100%).

iv

Tercapainya target kinerja yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pakan Ternak

Tahun 2012 adalah adanya dukungan anggaran dan sumber daya yang ada.

Capaian kinerja pada masing-masing kegiatan rata-rata 100%, dan penyerapan

anggaran sebesar 98,57%. Optimalnya penyerapan anggaran ini karena dari

tahap proses perencanaan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan dukungan

SDM khususnya pemberdayaan bagi Pejabat Fungsional Pengawas Mutu

Pakan.

Evaluasi dan pengukuran kinerja pelaksanaan kegiatan Direktorat Pakan

Ternak untuk tahun-tahun mendatang akan selalu dilakukan agar mendapatkan

peluang dan kesempatan untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan demi

tercapainya Program Utama yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal

Peternakan dan Kesehatan Hewan.

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …..........................................................………………………..........

IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

DAFTAR TABEL ..............................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………........

A. Latar Belakang ............................................................................................................

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ...................................................................................

C. Struktur Organisasi .....................................................................................................

BAB II. TINJAUAN TERHADAP EVALUASI SAKIP TAHUN 2011 RESPON DAN

TINDAKLANJUT REKOMENDASI HASIL ……………………….......................................

1. Aspek Perencanaan ……………………………………................................................

2. Perencanaan Kinerja ……..........................................................................................

3. Penetapan Kinerja ……………………………………...................................................

4. Aspek Pngukuran Kinerja ……………………………………........................................

5. Format LAKIP ……………………………………..........................................................

BAB III. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………………………………..

A. Rencana Strategis ………………………………………………….................................

1. Visi ………………………………………………….....................................................

2. Misi ………………………………………………….....................................................

3. Tujuan …………………………………………………................................................

4. Sasaran …………………………………………………..............................................

5. Arah Kebijakan …………………………………………………...................................

6. Strategi …………………………………………………...............................................

B. Rencana Kinerja Tahunan …………………………………………................................

C. Penetapan Kinerja ....................... ………………………………………………….........

BAB IV. AKUNTABILITAS KINERJA ...............................................................................

A. A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran …………………………………….

B. B. Realisasi, Evaluasi dan AnalisisCapaian Sasaran Strategis .......................................

1. Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan …………………………………………...

2. Pengembangan Kelompok Integrasi Ternak Tanaman (Ruminansia dan Unggas)

i

ii

iii

iv

v

1

1

2

2

5

5

5

6

6

6

7

7

7

7

8

8

9

9

10

11

11

11

13

16

16

vi

3. Pengembangan Kelompok Unit Pengolah Pakan (Ruminansia dan Unggas) .......

4. Pengembangan Kelompok Lumbung Pakan (Ruminansia dan Unggas) ...............

5. Pengembangan Laboratorium Pengujian Mutu Pakan di Daerah ..........................

6. Dukungan Manajemen Teknis Pakan Ternak ........................................................

C. CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DALAM MENCAPAI SASARAN .............................

1. Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan …………………………………………...

2. Pengembangan Kelompok Integrasi Ternak Tanaman (Ruminansia dan Unggas)

3. Pengembangan Kelompok Unit Pengolah Pakan (Ruminansia dan Unggas) .......

4. Pengembangan Kelompok Lumbung Pakan (Ruminansia dan Unggas) ...............

5. Pengembangan Laboratorium Pengujian Mutu Pakan di Daerah ..........................

6. Dukungan Manajemen Teknis Pakan Ternak ........................................................

D. EVALUASI DENGAN CAPAIAN TAHUN SEBELUMNYA ..........................................

E. KEGIATAN TEROBOSAN ………………………………………………………………....

F. AKUNTABILITAS KEUANGAN …………………………………………………………....

BAB V. KESIMPULAN …………………………………………………………………………

BAB VI. PENUTUP ………………………………………………………………………….....

16

17

18

18

20

20

23

27

31

33

36

56

57

58

59

61

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Target Penetapan Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2012 ............................... 12

Tabel 2. Pengukuran Capaian Kinerja Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 .............. 15

Tabel 3. Lokasi Pengembangan Usaha Bahan Pakan Tahun 2012 ............................. 20

Tabel 4. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2011 dengan 2012 …………………… 56

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran-1 Struktur Organisasi Direktorat Pakan Ternak ................................................. 62

Lampiran-2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 ........ 63

Lampiran-3 Pernyataan dan Formulir Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Pakan Tahun

2012 ………………………………………………………………………………….

65

Lampiran-4 Berita Acara Perubahan Penetapan Kinerja Direktorat Pakan Ternak Tahun

2012 …………………………………………………………………………………

67

Lampiran-5 Capaian Keuangan Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Pakan Ternak Tahun

2012 ………………………………………………………………………………….

68

1

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

DIREKTORAT PAKAN TERNAK

TAHUN 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai salah satu upaya meningkatkan manajemen pemerintahan terutama melalui

manajemen kinerja yang berorientasi pada hasil, serta untuk mengetahui sejauh mana

instansi pemerintah melaksanakan dan memperlihatkan kinerjanya, maka setiap

instansi pemerintah wajib membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP), hal tersebut didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan dokumen yang

berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja, yaitu pertanggungjawaban kinerja

suatu instansi pemerintah dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi

pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. LAKIP

juga menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu

perencanaan strategik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. LAKIP juga

berfungsi sebagai media hubungan kerja organisasi, media akuntabilitas dan media

informasi umpan balik perbaikan kinerja, LAKIP harus mempertanggungjawabkan

kinerja yang telah diperjanjikan/ditetapkan dalam PK dan terkait dengan rencana

kinerja yang telah direncanakan dalam rencana jangka menengah (Renstra) dan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Direktorat Pakan Ternak baru dibentuk pada tahun 2011 berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tanggal 14 Oktober 2010

2

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Yang melatarbelakangi

pembentukan Direktorat Pakan Ternak adalah dalam rangka merespon tuntutan dan

kebutuhan yang kian besar dan yang akan terus bekembang di masyarakat dalam

urusan pakan, serta untuk merespon isu global terkait dengan pakan

Pada Bagian Kelima Pasal 694 disebutkan bahwa Direktorat Pakan Ternak mempunyai

tugas (1) melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; (2)

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria; serta (3) pemberian bimbingan

teknis dan evaluasi di bidang pakan ternak. Dalam melaksanakan tugas pokoknya,

Direktorat Pakan Ternak menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan

olahan dan mutu pakan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang bahan pakan, pakan hijauan, pakan olahan dan

mutu pakan;

3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bahan pakan, pakan

hijauan, pakan olahan dan mutu pakan;

4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bahan pakan, pakan hijauan,

pakan olahan dan mutu pakan;

5. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pakan Ternak.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, maka Direktorat PakanTernak

terdiri dari ; (1) Sub Direktorat Bahan Pakan; (2) Sub Direktorat Pakan Hijauan; (3) Sub

Direktorat Pakan Olahan; (4) Sub Direktorat Mutu Pakan; (5) Sub Bagian Tata Usaha;

dan (6) Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas masing-masing Sub Direktorat diuraikan sebagai berikut :

1. Sub Direktorat Bahan Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan,

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang bahan ternak.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Bahan Pakan

menyelenggarakan fungsi (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang bahan

pakan asal hewan dan tumbuhan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang

3

bahan pakan asal hewan dan tumbuhan; (3) penyiapan penyusunan norma,

standar, prosedur dan kriteria di bidang bahan pakan asal hewan dan tumbuhan;

dan (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bahan

pakan asal hewan dan tumbuhan;

2. Sub Direktorat Pakan Hijauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan

hijauan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Pakan Hijauan

menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang budidaya

pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak; (2) penyiapan

pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan

penggembalaan dan integrasi ternak; (3) penyiapan penyusunan norma, standar,

prosedur dan kriteria di bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan

dan integrasi ternak; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang budidaya pakan hijauan, kawasan penggembalaan dan integrasi ternak.

3. Sub Direktorat Pakan Olahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan,

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan

olahan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Direktorat Pakan Olahan

menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi

pakan olahan dan pengolahan pakan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di

bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan; (3) penyiapan penyusunan

norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang produksi pakan olahan dan

pengolahan pakan; (4) penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang produksi pakan olahan dan pengolahan pakan.

4. Sub Direktorat Mutu Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan, evaluasi di bidang mutu pakan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Sub Direktorat Mutu Pakan

menyelenggarakan fungsi: (1) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang

sertifikasi dan pengawasan pakan; (2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang

sertifikasi dan pengawasan pakan; (3) penyiapan penyusunan norma, standar

prosedur dan kriteria di bidang sertifikasi dan pengawasan pakan; (4) penyiapan

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sertifikasi dan pengawasan

pakan.

4

5. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,

keuangan, rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat, serta kearsipan

Direktorat Pakan Ternak.

6. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas

jabatan fungsional Pengawas Mutu Pakan Ahli dan Pengawas Mutu Pakan

Terampil yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk

berdasarkan SK Direktur Pakan Ternak.

Bagan struktur organisasi Direktorat Pakan Ternak tercantum pada Lampiran-1.

5

BAB II

TINJAUAN TERHADAP EVALUASI SAKIP TAHUN 2011

RESPON DAN TINDAKLANJUT REKOMENDASI HASIL

Berdasarkan hasil Evaluasi atas Perencanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun

2011, Direktorat Pakan Ternak memperoleh nilai 34,22 dengan kategori C dan kriteria

Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk perubahan yang mendasar. Dalam evaluasi

tersebut ditemukan beberapa hal yang harus ditindaklanjuti oleh Direktorat Pakan Ternak,

sebagai berikut :

1. Aspek Perencanaan

Renstra Direktorat Pakan Ternak Tahun 2011 - 2014 disusun mengacu pada konsep

Renstra Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang didasarkan

outline dari Bappenas. Berdasarkan temuan dari Itjen Kementan, Penyusunan Renstra

harus mengacu pada keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003 dengan format : visi,

misi, tujuan, sasaran (uraian sasaran dan indikator sasaran), cara mencapai tujuan dan

sasaran yang berisi kebijakan dan program. Berdasarkan hal tersebut, maka Direktorat

Pakan Ternak akan melakukan adendum Renstra dan dilengkapi dengan Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) yang terpisah.

2. Perencanaan Kinerja

Indikator Kinerja Tahunan (RKT) yang dibuat bersamaan dengan pembuatan LAKIP,

hal ini dikarenakan pada tahun sebelumnya Direktorat Pakan Ternak belum terbentuk

sehingga acuan dalam penyusunan anggaran tahun 2011, didasarkan pada RKT dari

Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia, khususnya pada kegiatan

pengembangan pakan, dan pada penetapan kinerja disesuaikan dengan DIPA tahun

2011. Penetapan target indikator kinerja belum tepat karena memang terjadi

kesalahan dalam penulisan satuan, untuk hal tersebut akan diperbaiki. Sedangkan

sasaran dalam RKT kurang lengkap dibandingkan dengan sasaran dalam Renstra, hal

tersebut akan diperbaiki dan disesuaikan dengan Renstra.

3. Penetapan Kinerja

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang ditanda tangani oleh Direktur Jenderal

Peternakan dan Keswan dengan Direktur Pakan Ternak yang belum dilampirkan

6

dalam LAKIP, maka untuk LAKIP Tahun 2012 ini akan melampirkan dokumen PK

dimaksud.

4. Aspek Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja telah mempedomani Permenpan dan RB No. 29 tahun 2010,

namun dalam hal pengukuran kinerja kegiatan tidak konsisten antara narasi dan tabel,

untuk hal ini akan diperbaiki dalam LAKIP tahun 2012.

5. Format LAKIP

Format LAKIP yang tidak mencantumkan Executive Summary dan pada Bab II.

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja yang memuat : A) Rencana Stratejik dan B)

Rencana Kerja yang seharusnya memuat perjanjian kinerja, berupa dokumen

penetapan kinerja. Untuk LAKIP 2012, akan diperbaiki sesuai saran.

7

BAB III

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana jangka menengah atau rencana strategis merupakan proses secara

sistematis yang berkelanjutan dari perubahan yang beresiko, dengan memanfaatkan

sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif serta mengorganisasi secara sistematis

usaha-usaha untuk melaksanakan keputusan yang diambil dan pengukuran hasilnya

melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematis.

Rencana strategis merupakan langkah awal pengukuran kinerja sebagai salah satu

instrumen pertanggung jawaban instansi pemerintah. Penyusunan Rencana Strategis

Direktorat Pakan Ternak dikembangkan berdasarkan kondisi lingkungan yang

berkembang, baik kondisi internal maupun eksternal yang mempengaruhi pakan, dan

menjalankan mandat untuk pengembangan pakan nasional serta untuk menjawab

tantangan tentang ketahanan pakan (feed security) dan keamanan pakan (feed safety).

Renstra yang dijadikan acuan data pembuatan LAKIP adalah Renstra Direktorat Pakan

Tahun 2011 - 2014.

1. V i s i

Menjadi Direktorat yang profesional dalam mewujudkan pengembangan pakan

berbasis sumberdaya lokal, dalam mendukung penyediaan dan keamanan

pangan hewani serta meningkatkan kesejahteraan peternak

2. Misi

Misi dari Direktorat Pakan Ternak adalah :

1) Menciptakan kondisi penyediaan bahan pakan yang cukup, berkualitas dan

berkelanjutan

2) Menciptakan kondisi penyediaan pakan hijauan yang cukup, berkualitas dan

berkelanjutan

3) Mendukung usaha pengolahan pakan dengan penerapan teknologi

4) Menciptakan kondisi peningkatan mutu pakan sesuai standar

5) Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pakan

3. Tujuan

Tujuan adalah penjabaran/implementasi dari pernyataan misi yang merupakan

hasil akhir yang akan dicapai melalui Rencana Strategis. Tujuan Direktorat Pakan

8

Ternak mengacu kepada tujuan umum yang ditetapkan pada Rencana Strategis

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, adalah untuk

memfasilitasi :

1) Berkembangnya usaha bahan pakan

2) Meningkatnya pemanfaatan hijauan pakan yang berkualitas

3) Berkembangnya unit usaha pengolahan pakan

4) Meningkatnya mutu pakan

5) Meningkatnya pelayanan di bidang pakan

4. Sasaran

Sasaran merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan sesungguhnya yang

diinginkan. Sasaran atau target yang ditetapkan meliputi sasaran kualitatif dan

sasaran kuantitatif selama kurun waktu tahun 2011-2014, yang mengacu kepada

sasaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta sasaran

teknis lain yang spesifik yang menjadi tugas pokok fungsi Direktorat Pakan

Ternak, yaitu mendorong adanya :

1) Peningkatan produksi bahan pakan lokal, melalui pengembangan unit usaha

bahan pakan (UBP) sebanyak 33 unit

2) Pengembangan hijauan pakan Ternak (HPT), dalam rangka mendukung

PSDS-K 2014 melalui pengembangan kelompok integrasi sebanyak 536

unit, pengembangan sumber benih/bibit HPT sebanyak 11 UPT, 103 buah

UPTD dan 142 kelompok, fasilitasi penguatan kawasan penggembalaan

pada 25 Provinsi dan pemanfaatan lahan hutan bagi 90 kelompok sapi

potong.

3) Pengembangan unit pengolah pakan sebanyak 470 unit, lumbung pakan

164 unit dan fasilitasi untuk bimbingan teknologi pakan pada 32 provinsi

4) Pengembangan standar mutu pakan 20 buah, pengawasan mutu pakan di

33 Provinsi dan pengembangan 6 laboratorium pakan daerah.

5) Peningkatan kualitas pelayanan pemberian rekomendasi pemasukan bahan

pakan impor sesuai dengan SOP/Protap.

5. Arah Kebijakan

Kebijakan merupakan unsur yang penting dalam mewujudkan tujuan dan

sasaran. Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan, maka Direktorat Pakan Ternak menerapkan

kebijakan yang diarahkan untuk mendukung program utama Direktorat Jenderal

Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu Program Swasembada Daging Sapi dan

9

Kerbau (PSDSK) tahun 2014 dan peningkatan penyediaan pangan hewani yang

ASUH, yaitu meliputi :

1) Kebijakan makro yang akan difokuskan pada aspek penyediaan pakan (feed

security), yang dijabarkan melalui : (a) Optimalisasi pemanfaatan bahan

pakan lokal; (b) Pengembangan unit pengolah pakan; (c) pengembangan

lumbung pakan; dan (d) Pengembangan kelembagaan pakan.

2) Kabijakan pengembangan mutu pakan melalui aplikasi teknologi dan

industri pakan (feed safety), yang dijabarkan melalui : (a) Pengembangan

Mutu Pakan; (b) Pengembangan SDM Wastukan; (c) Pengembangan

Laboratorium Pakan; (d) Pengembangan Regulasi, Standar, Norma,

Pedoman, Kebijakan, Peraturan.

6. Strategi

Ada 3 (tiga) strategi yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Pakan Ternak untuk

mencapai tujuan program yaitu :

1. Strategi untuk penyediaan pakan ruminansia adalah :

a. Pengembangan sumber benih/bibit hijauan pakan ternak (HPT)

b. Peningkatan pemanfaatan lahan melalui kegiatan integrasi ternak dan

pemanfaatan lahan perkebunan dan lahan kehutanan

c. Akselerasi pengembangan pastura dan “cut and carry system”

d. Pemanfaatan teknologi dengan basis bahan pakan lokal

2. Sedangkan strategi untuk penyediaan pakan unggas akan dilakukan dengan

cara :

a. Pengawalan produksi bahan pakan konvensional

b. Optimalisasi pemanfaatan bahan pakan non-konvensional

c. Pelayanan rekomendasi teknis importasi bahan pakan

d. Koordinasi intensif dengan instansi lain terkait produksi bahan pakan

3. Dalam aspek pengembangan mutu pakan, Direktorat Pakan Ternak akan

melaksanakan kegiatan dengan strategi untuk meningkatkan mutu pakan

ternak ruminansia dan pengawasan mutu pakan unggas yang lebih

profesional.

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN

Penyusunan Rencana Kinerja Direktorat Pakan Ternak dijabarkan dalam Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) seperti tertuang pada Renstra Direktorat Pakan Ternak serta

mengacu kepada kebijakan, program, kegiatan dan sub kegiatan yang telah ditetapkan,

10

dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Rencana Kinerja

Tahunan (RKT), seperti tercantum pada Lampiran – 2

C. PENETAPAN KINERJA

Dalam upaya mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Pakan

Ternak telah ditetapkan berdasarkan dokumen Penetapan Kinerja yang ditandatangi

oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Direktur Pakan

Ternak, seperti pada Lampiran-3.

11

BAB IV

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan uraian indikator keberhasilan hasil pengukuran kinerja,

evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja termasuk uraian keberhasilan dan kegagalan,

kendala/hambatan serta permasalahan yang dihadapi dan langkah-langkah antisipatif.

Selain itu juga akan dilaporkan akuntabilitas keuangan meliputi alokasi dana yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tupoksi dan tugas lainnya.

Pada tahun 2012, Direktorat Pakan Ternak melaksanakan kebijakan untuk mendukung

Program Utama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu Program

Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) Tahun 2014 dan Peningkatan

Penyediaan Pangan Hewani yang ASUH, dengan 7 (tujuh) sasaran program yang akan

dicapai. Sasaran program yang terkait dengan Direktorat Pakan Ternak yaitu “Tercapainya

Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal”.

A. KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN SASARAN

Ukuran keberhasilan pencapaian sasaran yaitu dicapainya target dari indikator kinerja

yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Pakan

Ternak Tahun 2012 seperti pada Lampiran-2 dan selanjutnya dituangkan di dalam

Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 seperti pada Lampiran-3.

Target indikator kinerja Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel-

1. sebagai berikut :

12

Tabel 1. Target Penetapan Kinerja Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR TARGET SATUAN

Tercapainya

peningkatan

produksi pakan

ternak dengan

pendayagunaan

sumber daya lokal

1 Berkembangnya Unit Usaha Bahan

Pakan (UBP) 10 kelompok

2

Berkembangnya kelompok integrasi

ternak tanaman (Ruminansia dan

Unggas)

113 kelompok

3 Berkembangnya kelompok pengolah

pakan (Ruminansia dan Unggas) 86 kelompok

4 Berkembangnya kelompok lumbung

pakan (Ruminansia dan Unggas) 119 kelompok

5 Adanya laboratorium pengujian mutu

pakan di daerah 6 laboratorium

6 Dukungan manajemen teknis pakan

ternak 127 laporan

Pada Tabel-1 di atas, terdapat 6 (enam) indikator kinerja untuk mencapai sasaran strategis

“Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal”. Seluruh

indikator kinerja tersebut menjadi kontrak kinerja antara Direktur Pakan Ternak dengan

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang didokumentasikan dalam

Penetapan Kinerja Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 (Lampiran-3).

Seluruh indikator kinerja di atas seharusnya sudah sesuai dengan apa yang tertuang di

dalam Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 (Lampiran-2), namun

ada beberapa perubahan target di dalam Penetapan Kinerja, hal ini disebabkan karena : (1)

Penyesuaian pada saat proses penyusunan anggaran; (2) Penyesuaian prioritas sasaran

untuk mewujudkan program PSDSK 2014; (3) Adanya kebijakan program; serta (4)

Menjawab Isu-isu yang berkembang.

Untuk dapat mencapai seluruh indikator kinerja yang telah ditetapkan, yang dijabarkan

melalui kegiatan-kegiatan harus didukung dengan anggaran yang memadai. Dalam

pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan terdapat perubahan kebijakan penganggaran

sehingga dapat merubah indikator kinerja.

Untuk melakukan pengukuran kinerja, evaluasi keberhasilan capaian kinerja dilakukan

dengan menggunakan kriteria ukuran keberhasilan sebagai berikut :

≥ 100% = Sangat berhasil

13

80 – 100% = Berhasil

60 – 80% = Cukup Berhasil

< 60% = Kurang berhasil

B. REALISASI, EVALUASI dan ANALISIS CAPAIAN SASARAN STRATEGIS

Capaian kinerja Direktorat Pakan Ternak adalah untuk mendukung capaian kinerja Ditjen

Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang diukur dari tingkat capaian 4 (empat) sasaran

strategis, yaitu (1) Meningkatnya ketersediaan pangan hewani (daging, telur, susu); (2)

Meningkatnya kontribusi ternak domestik dalam penyediaan pangan hewani (daging dan

telur); (3) Meningkatnya ketersediaan protein hewani asal ternak; dan (4) Tersedianya

daging sapi domestik sebesar 90 persen.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pakan Ternak adalah kegiatan-kegiatan yang

mendukung sasaran strategi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu,

sasaran pertama “Meningkatnya ketersediaan pangan hewani”, dan sasaran keempat

“Tersedianya daging sapi domestik sebesar 90%.

Sasaran pertama yaitu “Meningkatnya ketersediaan pangan hewani”, dengan indikator

kinerja: (i) produksi daging meningkat 5,35% per tahun atau 2,69 juta ton, (ii) produksi telur

meningkat 5,80% per tahun atau 1,54 juta ton, (iii) produksi susu meningkat 9,74% per tahun

atau 1,02 juta ton, didukung oleh kegiatan :

1) Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)

2) Pengembangan Integrasi Ternak Unggas

3) Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Unggas

4) Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Unggas

Sedangkan sasaran keempat yaitu “Tersedianya daging sapi domestik sebesar 90%”,

dengan indikator kinerja produksi daging sapi domestik terhadap total penyediaan daging

sapi nasional 82,5%, didukung oleh kegiatan :

1) Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia

2) Optimalisasi sumber benih/bibit HPT di UPTD

3) Optimalisasi sumber benih/bibit di Kelompok

4) Pemanfaatan HPT di lahan kehutanan

5) Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia

6) Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia di Kawasan

7) Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia

8) Pengembangan Pakan di lokasi SMD

14

Pengukuran capaian kinerja Direktorat Pakan Ternak pada Tahun 2012 merupakan

pengukuran hasil/output dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama Tahun 2012 dengan

menggunakan sumber daya yang ada sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam

dokumen Penetapan Kinerja Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator

kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasi output pelaksanaan kegiatan kemudian

dilanjutkan dengan melakukan analisis dan evaluasi capaian.

Hasil Pengukuran Kinerja Direktorat Pakan Ternak dapat dilihat pada Tabel-2, sebagai

berikut :

15

Tabel 2. Pengukuran Capaian Kinerja Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR TARGET CAPAIAN SATUAN %

Tercapainya

peningkatan

produksi pakan

ternak dengan

pendayagunaa

n sumber daya

lokal

1

Berkembangnya Unit

Usaha Bahan Pakan

(UBP)

10 5 kelompok 100*

2

Berkembangnya

kelompok integrasi

ternak tanaman

(Ruminansia dan

Unggas

113 113 kelompok 100

3

Berkembangnya

kelompok pengolah

pakan (Ruminansia dan

Unggas)

86 81 kelompok 100*

4

Berkembangnya

kelompok lumbung

pakan (Ruminansia dan

Unggas)

119 119 kelompok 100

5

Adanya laboratorium

pengujian mutu pakan

di daerah

6 5 laboratorium 83.33*

6 Dukungan manajemen

teknis pakan ternak 127 127 laporan 100

Berdasarkan Tabel-2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar target indikator kinerja

Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 dapat dicapai 100%, kecuali laboratorium pengujian

mutu pakan di daerah pencapaiannya sebesar 83.33%.

Analisis Capaian Kinerja Direktorat Pakan Tahun 2012, secara umum dapat dijelaskan

sebagai berikut

1. Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan Lokal

Kegiatan yang mendukung pengembangan bahan pakan lokal adalah dengan

melakukan pengembangan unit usaha bahan pakan lokal di 5 kelompok dengan capaian

kegiatan yaitu sebesar 100%, dalam arti pelaksanaan kegiatan pengembangan Usaha

Bahan Pakan Lokal Tahun 2012 dapat dinilai dengan kriteria berhasil.

16

Pada dokumen PK Direktorat Pakan Tahun 2012 telah ditetapkan bahwa target

pengembangan unit usaha bahan pakan lokal direncanakan pada 10 kelompok, namun

pada Dokumen Anggaran DIPA tahun 2012, anggaran yang tersedia hanya dapat

mengembangkan 5 unit usaha bahan pakan. Dari 5 unit usaha bahan pakan yang

direncanakan, pada Tahun 2012 telah dapat direalisasi unit usaha bahan pakan di 5

kelompok yaitu di Provinsi Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur,

sehingga capaian kinerja 100%. Adanya ketidak sesuaian antara Dokumen PK awal

dengan yang ada di dalam anggaran disebabkan karena dokumen PK tidak

ditindaklanjuti dengan revisi, namun demikian pada LAKIP ini telah dibuat Berita Acara

perubahan indikator yang ada di dalam PK sebagaimana terlampir pada Lampiran-4.

2. Pengembangan Kelompok Integrasi Ternak Tanaman (Ruminansia dan Unggas)

Tujuan dari pengembangan Integrasi Ternak ruminansia dan unggas adalah untuk

memfasilitasi kelompok-kelompok peternak yang menerapkan konsep integrasi dalam

pemeliharaan ternaknya.

Target kegiatan ini pada tahun 2012 adalah 113 kelompok terdiri dari 95 kelompok

pengembangan integrasi ternak ruminansia dan 18 kelompok pengembangan integrasi

unggas. Capaian kegiatan pengembangan integrasi ternak ruminansia dan unggas

sebanyak 113 kelompok tercapai 100% dalam arti pelaksanaan kegiatan pengembangan

Integrasi Ternak Ruminansia dan Unggas Tahun 2012 dengan kriteria berhasil.

3. Pengembangan Kelompok Unit Pengolah Pakan (Ruminansia dan Unggas)

Pengembangan unit pengolah pakan ruminansia dan unggas bertujuan agar kelompok

ternak dapat secara mandiri menyediakan pakan sesuai dengan kebutuhan ternak,

dengan memanfaatkan bahan pakan lokal di sekitar lokasi kelompok dan didukung

penggunaan teknologi peralatan pengolah pakan.

Capaian kegiatan Pengembangan kelompok pengolah pakan ruminansia dan unggas

sebesar 100%. Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan Pengembangan kelompok

unit pengolah pakan ruminansia dan unggas tahun 2012 dengan kriteria berhasil.

Pada dokumen PK Direktorat Pakan Tahun 2012 telah ditetapkan bahwa target

pengembangan kelompok pengolah pakan ruminansia dan unggas direncanakan pada

86 kelompok, yang terdiri dari : Pengembangan Unit Pengolah Pakan Ruminansia di 38

kelompok, Pengembangan Unit Pengolah Pakan Unggas di 28 kelompok, dan

Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia di Lokasi SMD di 20 kelompok.

Pada awal tahun anggaran berjalan, ada kebijakan penghematan anggaran, dan salah

satu anggaran yang dipotong untuk penghematan adalah pada kegiatan pengembangan

17

unit pengolah pakan di Lokasi SMD sebesar 50%. Mempertimbangkan banyaknya

proposal yang masuk untuk kegiatan pengembangan pakan di lokasi SND ini, maka

dilakukan penghitungan ulang terhadap unit cost kegiatan, sehingga diputuskan dari

alokasi dana yang tersisa untuk 10 kelompok, dilakukan pengembangan menjadi 15

kelompok.

Dokumen Penetapan Kinerja tidak dilakukan revisi target sesuai dengan perubahan

tersebut di atas. Untuk itu, pada laporan ini dilampirkan Berita Acara perubahan indikator

yang ada di dalam PK (Lampiran-4).

Pelaksanaan kegiatan pengembangan Unit Pengolah Pakan di Lokasi SMD dari 15

Kelompok yang ditargetkan dalam anggaran, capaian kinerja kegiatannya tercapai 100%

dengan kriteria berhasil.

4. Pengembangan Kelompok Lumbung Pakan (Ruminansia dan Unggas)

Pengembangan kelompok Lumbung Pakan bertujuan agar kelompok ternak dapat secara

mandiri menyediakan pakan ternak sepanjang tahun sesuai dengan kebutuhan

ternaknya, dengan memanfaatkan teknologi pengolahan, pengawetan, dan/atau

penyimpanan pakan berbasis sumber daya lokal di sekitar lokasi kelompok. Target

indikator kinerja pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia dan Unggas adalah

sebanyak 119 kelompok yang terdiri dari : Pengembangan Lumbung Pakan pada

kelompok ternak ruminansia di 82 kelompok dengan capaian kinerja 100% dan

Pengembangan Lumbung Pakan pada kelompok ternak unggas di 37 kelompok dengan

capaian kinerja 100%. Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan Pengembangan

kelompok lumbung pakan ruminansia dan unggas tahun 2012 dengan kriteria berhasil.

5. Pengembangan laboratorium pengujian mutu pakan di daerah

Kegiatan ini untuk memfasilitasi penguatan laboratorium pakan daerah di 6 (enam) lokasi

dan dilaksanakan melalui dana dekonsentrasi yang bertujuan untuk memperkuat

laboratorium pakan daerah. Capaian kinerja 83.33% dalam arti indikator keberhasilan

pelaksanaan kegiatan penguatan laboratorium pakan daerah tahun 2012 dengan kriteria

berhasil.

Tidak tercapainya target indikator sesuai yang ditargetkan, disebabkan karena 1 (satu)

laboratorium pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang tidak dapat

memanfaatkan dana tersebut. Dana yang semula diperuntukkan pada laboratorium

pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang dialokasikan pada Satker

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Dalam

pelaksanaannya Satker Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah

memanfaatkan dana tersebut untuk pembelian alat laboratorium Near Infra Red (NIR),

sehingga dana untuk penguatan lab pakan di Kabupaten Semarang tidak dapat terealisir.

Untuk hal ini, pada awal tahun Direktorat Pakan Ternak telah berkoordinasi dengan

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, agar dana penguatan

18

laboratorium pakan daerah tersebut dapat digunakan untuk penguatan laboratorium

pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang, namun Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Tengah mrencanakan untuk pemberlian NIR.

6. Dukungan Manajemen Teknis Pakan Ternak

Pada Bagian Kelima Pasal 694 Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Pertanian, disebutkan bahwa Direktorat Pakan Ternak mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK), serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang pakan ternak. Berdasarkan hal tersebut diatas maka pada Tahun 2012

Direktorat Pakan Ternak telah menghasilkan 4 (empat) NSPK, berupa regulasi di bidang

pakan ternak, yaitu :

1) Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Syarat dan Tata Cara Pemasukan

dan Pengeluaran Bahan Pakan Kedalam atau Keluar Wilayah Negara Republik

Indonesia. Rancangan ini sudah dilakukan public hearing dan telah disempurnakan

berdasarkan masukan dari strakeholders, saat ini masih dalam proses finalisasi di

Biro Hukum dan Informasi Publik Kementerian Pertanian.

2) Rancangan Revisi Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

19/Permentan/OT.140/4/2009 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pakan, saat

ini masih dalam proses finalisasi di Sub Bagian Hukum Direktorat Jenderal

Peternakan dan Kesehatan Hewan.

3) Rancangan Revisi Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 240/Kpts/OT.210/2003

tentang Pedoman Cara Pembuatan Pakan Yang Baik, saat ini masih dalam proses

finalisasi di Sub Bagian Hukum Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan

Hewan.

4) Penyusunan RSNI Bahan Pakan Ternak sebanyak 4 jenis yang terdiri dari revisi

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Bahan Pakan sebanyak 3 (tiga) jenis,

yaitu :

a. SNI 01-3178-1996 : Dedak Padi - Bahan Pakan Ternak

b. SNI 01-4483-1998 : Jagung – Bahan Pakan Ternak

c. SNI 01-4227-1996 : Bungkil Kedelai– Bahan Pakan Ternak

Sedangkan 1 jenis RSNI merupakan RSNI baru yaitu Bungkil Inti Sawit – Bahan

Pakan Ternak. Keempat jenis RSNI bahan pakan tersebut telah melalui tahapan

pembahasan dari konsep RSNI sampai dengan menjadi RSNI2. Selanjutnya RSNI2

diusulkan ke Sekretariat Perumusan SNI di Ditjen P2HP untuk dikonsensuskan. Hasil

19

konsensus kemudian dikirim ke Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk diproses

lebih lanjut. Saat ini keempat RSNI2 tersebut telah menjadi RSNI3 dan sedang

dilakukan jajak pendapat yaitu :

a. RSNI3 3178:2012 : Dedak padi - Bahan pakan ternak

b. RSNI3 4483:2012 : Jagung - Bahan pakan ternak

c. RSNI3 4227:2012 : Bungkil kedelai - Bahan pakan ternak

d. RSNI3 7856:2012 : Bungkil inti sawit - Bahan pakan ternak

Dukungan manajemen teknis diperlukan dalam rangka mendukung seluruh pelaksanaan

kegiatan Direktorat Pakan Ternak, sesuai target yang ditetapkan dalam Penetapan

Kinerja adalah 127 laporan. Rincian laporan yaitu :

1) Laporan Pengembangan Bahan Pakan 13 Laporan

2) Laporan Pengembangan Pakan Hijauan 19 Laporan

3) Laporan Pengembangan Pakan Olahan 13 Laporan

4) Laporan Pengembangan Mutu Pakan 13 Laporan

5) Laporan Dukungan Teknis Pengembangan Pakan 22 Laporan

6) Laporan Kegiatan Dana Dekon :

a. Pengembangan sumber benih/bibit HPT di UPTD sebanyak 15 Laporan

b. Bimbingan dan Evaluasi UPP/PPSK sebanyak 22 Laporan

c. Fasilitasi Pengawasan Mutu Pakan sebanyak 10 Laporan

Capaian kinerja dukungan manajemen teknis pakan ternak tahun 2012, dengan output

kegiatan berupa laporan tercapai 100% dengan kriteria berhasil.

C. CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DALAM MENCAPAI SASARAN

Berdasarkan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012,

analisis dan capaian kinerja kegiatan serta pelaksanaan kegiatan yang mendukung kegiatan

utama Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan Lokal

Pada Tahun 2012, Direktorat Pakan Ternak telah berhasil melaksanakan pengembangan

Unit Usaha Bahan Pakan (UBP) di 5 Lokasi, sebagai berikut:

20

Tabel 3. Lokasi Pengembangan Usaha Bahan Pakan Tahun 2012

No. Provinsi Kabupaten Nama Kelompok Jenis Usaha Bahan

Pakan

1. Jawa Barat Garut Kelompok Sancang

Pakuan Tepung Bulu

2. Jawa Tengah Brebes Kelompok Bulu

Emas Tepung Bulu

3. Lampung Lampung

Selatan

Kelompok Mekar

Sari

Jagung dan Hasil

samping pertanian

4. DIY Bantul Kelompok Ngudi

Mulyo

Jagung dan Hasil

samping pertanian

5. Jatim Sumenep Kelompok Nurul

Huda Hasil samping pertanian

Fasilitasi pengembangan UBP di Kelompok dalam bentuk fasilitasi gudang dan

bangunan tempat pengolah bahan pakan, peralatan pengolah bahan pakan, dan

pengadaan bahan pakan sebagai modal awal usaha bahan pakan.

Capaian kegiatan ini secara umum sudah mencapai 100% dan telah dilaksanakan sesuai

dengan RUK seperti pembangunan/rehab bangunan gudang pengolah bahan pakan,

peralatan pengolah bahan pakan, pengadaan bahan pakan maupun administrasi

kelompok dan pelatihan. Dari seluruh UBP yang dikembangkan di 5 Lokasi kelompok

tersebut, sampai dengan akhir tahun 2012 belum dapat berproduksi, dan direncanakan

akan mulai berproduksi pada bulan Januari - Maret Tahun 2013.

Hal ini disebabkan karena terlambatnya pencairan dana bantuan yang diterima

kelompok, yang rata-rata dana masuk kerekening kelompok pada bulan

September/Oktober 2012. Selain itu ketersediaan bahan baku pakan juga menjadi

kendala karena pengadaan bahan harus menunggu periode musim panen pertama yaitu

bulan Januari - Maret.

Capaian Kegiatan Pengembangan UBP dilakukan melalui beberapa kegiatan pendukung

yaitu :

a) Penyusunan Pedoman Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membuat acuan pelaksanaan

kegiatan UBP oleh kelompok, agar dalam pelaksanaan pengembangan UBP sesuai

21

dengan pedoman tersebut. Pencapaian kegiatan fisik sebesar 100% dan keuangan

99,98%.

b) Pembinaan Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal

Pembinaan Bahan Pakan Lokal dilakukan dengan tujuan untuk : (i) memberikan

pengertian tentang pengembangan bahan pakan berbasis Pemanfaatan sumber

daya lokal (jagung, dedak, tepung ikan, onggok) sesuai dengan potensi bahan pakan

yang tersedia di daerah; (ii) mengetahui permasalahan dan upaya pemecahannya.

Kegiatan ini dilakukan di 25 Provinsi dengan indikator kinerja adanya peta potensi

ketersediaan dan permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatannya dan

memperoleh masukan bahan pakan spesifik lokasi, dan upaya pengembangan

pemanfaatannya. Pencapaian kegiatan fisik sebesar 100% dan keuangan 98,59 %.

c) Sosialisasi Pengembangan Bahan Pakan Lokal

Sosialisasi Pengembangan Bahan Pakan Lokal bertujuan untuk: mensosialisasikan

potensi jenis jenis bahan pakan lokal. Kegiatan ini dilakukan di 23 Provinsi, dengan

indikator kinerja : (i) tersebarnya informasi tentang jenis-jenis bahan pakan lokal

yang dapat digunakan sebagai pakan; (ii) meningkatnya pengetahuan kelompok

dalam menggunakan bahan pakan lokal. Pencapaian kegiatan fisik sebesar 100%

dan keuangan 98,98%.

d) Rapat Koordinasi Pengembangan Pakan Lokal (BPL)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk merumuskan kebijakan yang dapat

ditindaklanjuti oleh para stakeholder terkait. Pencapaian kegiatan fisik 100 % dan

keuangan 99.33%.

e) Pendampingan Pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar dalam pelaksanaan kegiatan

pengembangan UBP dilakukan secara benar, sesuai dengan pedoman, dengan

sasaran kegiatan terbangunnya UBP di 5 lokasi. Pencapaian kegiatan fisik sebesar

100 % dan capaian keuangan sebesar 67,01%.

f) Monitoring Usaha Bahan Pakan (UBP)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada

dalam pengembangan Unit Usaha Bahan Pakan di daerah. Kegiatan ini dialokasikan

di 5 lokasi dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan 67,50 %.

g) Penyusunan Buku Pengolahan Bahan pakan

22

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menyebarluaskan pemanfaatan bahan

pakan lokal dengan indikator kinerja tersusunnya buku pengolahan bahan pakan.

Pencapaian kegiatan fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 93,81%.

h) Koordinasi pengembangan bahan pakan lokal.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi

stakeholder bidang bahan pakan, dengan indikator kinerja adalah terlaksananya

koodinasi. Pencapaian kegiatan fisik sebesar 100% dan keuangan 90,27%.

2. Pengembangan Kelompok Integrasi Ternak Tanaman (Ruminansia dan Unggas)

Kegiatan Pengembangan Kelompok Integrasi Ternak-Tanaman merupakan kegiatan

yang memfasilitasi kelompok peternak yang menerapkan sistem integrasi ternak dengan

tanaman pangan/pertanian/perkebunan/hortikultura dalam pemeliharaannya. Kegiatan ini

memfasilitasi peternak ruminansia dan unggas lokal. Kegiatan pengembangan kelompok

integrasi ternak tanaman dilakukan pada kelompok ternak ruminansia dan unggas

1) Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia

Tujuan dari pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia adalah memfasilitasi

kelompok-kelompok peternak yang menerapkan konsep integrasi dalam

pemeliharaan ternak ruminansia sehingga dapat mendukung tercapainya program

swasembada daging sapi kerbau (PSDSK) tahun 2014.

Melalui kegiatan integrasi ternak ruminansia diharapkan tercapainya beberapa

sasaran kegiatan, yaitu :

- Meningkatnya produktifitas usahatani tanaman perkebunan, tanaman pangan

atau hortikultura melalui pemanfaatan ternak ruminansia dan/atau ternak unggas

- Meningkatnya pemanfaatan sisa hasil pertanian tanaman perkebunan, tanaman

pangan atau hortikultura untuk pakan ternak,

- Meningkatnya pemanfaatan tenaga ternak dan pupuk kandang dalam usahatani,

- Mengembalikan kesuburan tanah melalui pemanfaatan pupuk kandang,

- Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan praktis keluarga petani dalam

pengelolaan secara optimum ternak yang diintegrasikan dalam usahatani

Kegiatan dilaksanakan oleh kelompok ternak ruminansia secara terintegrasi dengan

pemanfaatan limbah pertanian atau agro-industri dari tanaman pangan (padi, jagung,

serealia lainnya seperti sorghum), tanaman hortikultura (sayur-sayuran, buah-

buahan), perkebunan (sawit, karet, tebu, kakao, kopi) atau integrasi dengan komoditi

lainnya, disesuaikan dengan potensi setempat.

Paket dana bantuan untuk kegiatan dimanfaatkan untuk pengadaan ternak

ruminansia, pengadaan alat mesin pengolah pakan, dan administrasi kelompok. Pada

23

tahun 2012, kegiatan Pengembangan integrasi ternak ruminansia dilaksanakan oleh

95 Kelompok yang berada di 93 kabupaten dan 25 Provinsi.

Capaian kegiatan fisik dan keuangan sebesar 100%, dengan jumlah pengadaan

ternak sapi 3.270 ekor dan kambing/domba 214 ekor. Dalam pelaksanaan terdapat

beberapa perubahan lokasi pada satuan kerja Provinsi Jawa Tengah, Nusa Tenggara

Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Hal ini disebabkan adanya pernyesuaian kegiatan

dengan potensi yang dinilai lebih sesuai dengan kegiatan dan arah kebijakan

pembangunan peternakan di daerah tersebut.

2) Pengembangan Integrasi Ternak Unggas Lokal

Tujuan dari pengembangan kegiatan integrasi unggas lokal adalah :

- Pemanfaatan potensi hasil samping atau limbah sektor pertanian, perkebunan,

perikanan atau agro-industri sebagai sumber bahan pakan unggas yang murah.

- Meningkatkan efisiensi pemeliharaan unggas melalui pengurangan biaya produksi

dari penggunaan bahan pakan yang tersedia secara lokal.

- Mengurangi ketergantungan impor bahan baku pakan, khususnya bungkil kedelai

dan tepung ikan.

Lokasi pengembangan kegiatan integrasi ternak unggas dengan sektor lain

difokuskan kepada daerah yang potensial terdapat sumber bahan baku seperti

jagung, dedak, limbah ikan/udang, limbah sawit, singkong atau limbah pabrik

pengolahan singkong. Melalui kegiatan ini diharapkan adanya kelompok-kelompok

peternak unggas yang melaksanakan konsep-konsep integrasi dengan

memanfaatkan ketersediaan bahan pakan lokal yang ada di sekitar lokasi

peternakannya dan meningkatnya ketrampilan peternak dalam pengolahan pakan

serta penggunaan teknik formulasi pakan.

Paket dana bantuan kegiatan pengembangan integrasi unggas dimanfaatkan untuk

penambahan populasi ayam buras/itik, pengadaan bahan pakan pada tahap awal,

penanaman bahan pakan (pembelian benih, pupuk, pemeliharaan kebun, dsb),

pembuatan gudang bahan pakan/pakan jadi, penguatan/perbaikan peralatan

pengolah pakan, pelaksanaan pelatihan pakan dan administrasi kelompok.

Sasaran Pengembangan integrasi unggas pada tahun 2012 adalah terfasilitasinya 18

Kelompok peternak unggas lokal yang menerapkan konsep integrasi unggas di 18

kabupaten dan 18 Provinsi.

Capaian kegiatan pada tahun 2012 secara fisik dan keuangan sebesar 100% dengan

total jumlah pengadaan ternak unggas lokal sebanyak 17.295 ekor (ayam buras 8000

ekor dan 9.295 ekor itik) .

24

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Kelompok Integrasi Ternak-Tanaman

(Ruminansia dan Unggas) tahun 2012 telah memfasilitasi 113 kelompok dan tidak

terdapat kendala yang berarti. Indikator keberhasilan secara aspek teknis yaitu

sebagai berikut :

- Meningkatnya populasi pada kelompok penerima bantuan,

- Meningkatnya pemanfaatan bahan pakan lokal yang berasal dari hasil samping

pertanian/perkebunan dan atau olahannya,

- Meningkatnya produktivitas ternak dan tanaman.

Capaian Kinerja Pengembangan Integrasi ternak tanaman (Ruminansia dan Unggas),

didukung oleh beberapa kegiatan yaitu :

a) Rakor Pengembangan Integrasi

Rakor pengembangan integrasi merupakan kegiatan yang menjadi sarana

koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sehingga

terciptanya persamaan persepsi dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan

integrasi di daerah. Pada tahun 2012 dilaksanakan 1 kegiatan rakor

pengembangan integrasi, dengan capaian realisasi fisik 100% dan keuangan

98,83%.

b) Pemantauan Kegiatan Pengembangan Integrasi Ternak -Tanaman

Pada tahun 2012, pemantauan kegiatan Integrasi Ternak-Tanaman

direncanakan dilaksanakan pada 20 Provinsi. Kegiatan ini bertujuan untuk

memantau perkembangan kelompok integrasi ternak-tanaman yang difasilitasi

pada tahun sebelumnya. Pelaksanaan pemantauan kegiatan pengembangan

integrasi ternak-tanaman dengan realisasi fisik sebesar 105% yang dilakukan

pada 21 Provinsi dengan realisasi keuangan mencapai 100%. Capaian kinerja

lebih dari 100% tersebut, disebabkan karena sistem anggaran secara addcost

sehingga terjadi efisiensi anggaran dan kegiatan dapat dilakukan lebih dari yang

direncanakan.

c) Pendampingan Kegiatan Integrasi Ternak – Tanaman

Pendampingan kegiatan Integrasi Ternak - Tanaman tahun 2012 direncanakan

dilaksanakan pada 14 Provinsi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi

kelompok integrasi ternak-tanaman yang difasilitasi pada tahun 2012 dalam

melaksanakan kegiatan pengembangan integrasi ternak - tanaman. Capaian

25

kegiatan pendampingan pengembangan integrasi ternak-tanaman pada tahun

2012 secara fisik sebesar 121,43% yang dilakukan pada 17 Provinsi dengan

capaian keuangan sebesar 121,43%. Capaian fisik yang lebih dari 100%

disebabkan adanya pembiayaan menggunakan sistem addcost sehingga dapat

menambah sasaran lokasi.

d) Apresiasi Pengembangan Pakan Bagi Kelompok Petani/Ternak Integrasi Sapi-

Sawit

Kegiatan Apresiasi Pengembangan Pakan Bagi Kelompok Petani/Peternak

Integrasi Sapi-Sawit pada tahun 2012 dialokasikan sebanyak 2 kegiatan.

Kegiatan tersebut merupakan sarana bagi petani/peternak yang menerapkan

konsep integrasi sapi dengan sawit untuk menambah informasi pengetahuan

mengenai peningkatan produksi dan produktivitas ternak dan sawit melalui

penerapan konsep integrasi.

Kegiatan Apresiasi ini dilaksanakan dua kali di Banjarmasin dan Medan. Hal ini

untuk mengakomodir petani/peternak sapi-sawit yang banyak terdapat di wilayah

Sumatera dan Kalimantan. Kegiatan ini telah terlaksana dengan capaian realisasi

fisik 100% dan keuangan 96,52%.

e) Evaluasi Kegiatan Pengembangan Integrasi Sapi – Tanaman

Kegiatan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Integrasi Sapi-Tanaman adalah

kegiatan yang bertujuan antara lain : (i) mengetahui potret kelompok sasaran; (ii)

mengetahui apakah kelompok sasaran menerima manfaat terhadap program

yang dilaksanakan; (iii) mengetahui ada tidaknya dukungan pemerintah daerah

dan dalam bentuk apa; serta (iv) memberikan rekomendasi terhadap program

dan kegiatan yang dilaksanakan.

Evaluasi dilakukan pada 22 provinsi, 45 kabupaten, dan 74 kelompok dengan

tahapan pelaksanaan kegiatan yaitu : (i) penyusunan kuisioner; (ii) pengambilan

data di lapangan; (iii) tabulasi dan pengolahan data; serta (iv) penyusunan dan

pembahasan laporan hasil evaluasi kegiatan.

Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa dana bantuan fasilitasi kelompok

integrasi sapi-tanaman masih efektif untuk terus dikembangkan di berbagai

daerah karena sistem integrasi ternyata memberi keuntungan bagi

petani/peternak baik dari peningkatan produksi ternak maupun produksi

tanamannya. Capaian fisik kegiatan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Integrasi

Sapi-Tanaman sebesar 100% dan keuangan sebesar 99,02%.

26

f) Pengembangan Integrasi Ternak Tanaman-Kakao dan Ternak Tanaman-Kopi

Integrasi Ternak dengan tanaman kakao/kopi merupakan salah satu konsep

pemeliharaan ternak yang berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini merupakan

salah satu upaya untuk mengatasi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang

populasinya terus bertambah sebagai upaya pencapaian PSDS-K 2014.

Limbah dari tanaman kakao/kopii dapat dipergunakan sebagai pakan ternak

ruminansia namun belum dimanfaatkan dengan optimal. Oleh karena itu kegiatan

Pengembangan Integrasi Ternak Tanaman-Kakao dan Ternak Tanaman-Kopi

merupakan kegiatan yang memfasilitasi kelompok ternak yang menerapkan

konsep integrasi ternak dengan tanaman kopi/kakao.

Pada tahun 2012 kegiatan ini memfasilitasi 20 kelompok di 20 Provinsi. Capaian

fisik dan keuangan sebesar 95% dengan jumlah kelompok terfasilitasi sebanyak

19 kelompok yang terdiri dari 9 kelompok intergasi ternak tanaman kakao, 10

kelompok integrasi ternak tanaman kopi. Terdapat 1 kelompok yang tidak

terfasilitasi sesuai perencanaan yaitu kelompok yang terletak di Kabupaten

Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Hal ini dikarenakan tidak munculnya kegiatan ini di

dalam DIPA satuan kerja Kabupaten Ciamis.

3. Pengembangan Unit Pengolah Pakan (Ruminansia dan Unggas)

Tujuan dari pengembangan unit pengolah pakan adalah :

1) Meningkatkan kemampuan para peternak, kelompok peternak, dalam

memproduksi pakan yang memenuhi standar kebutuhan ternak dengan harga

yang terjangkau dan tersedia sepanjang tahun.

2) Meningkatkan penguasaan teknologi pengolahan pakan dengan memanfaatkan

bahan pakan lokal.

3) Meningkatkan efisiensi biaya pakan.

Lokasi kegiatan pengembangan unit pengolah pakan diprioritaskan pada lokasi yang

memiliki potensi untuk pengembangan usaha ternak dan mempunyai potensi sumber

bahan pakan lokal disekitarnya. Pengembangan unit pengolah pakan pada tahun

2012 dialokasikan pada 38 lokasi kelompok ternak ruminansia dan 28 lokasi

kelompok unggas.

Alokasi dana untuk kegiatan pengembangan unit pengolah pakan dapat

dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan antara lain :

- Pengadaan peralatan pengolah pakan (hammer mill/ disk mill/ mixer),

27

- Pengadaan peralatan sarana pendukung (arco/ timbangan/ sekop dll)

- Pembangunan tempat pengolahan pakan dan/ atau gudang pakan/bahan pakan,

- Pembangunan lantai jemur,

- Pengadaan bahan pakan (sebagai modal awal),

- Pengadaan kendaraan roda tiga untuk sarana transportasi pengangkutan bahan

pakan/pakan,

- Pelaksanaan pelatihan teknologi dan formulasi pakan,

- Pengujian sampel pakan,

- Biaya operasional pengolahan pakan, dan

- Administrasi dan pelaporan.

Evaluasi indikator keberhasilan kegiatan ini, dapat dilihat dari aspek teknis yaitu

sebagai berikut :

- Tumbuhnya 38 kelompok ternak ruminansia dan 28 kelompok ternak unggas

yang mengembangkan unit pengolah pakan (UPP) dalam usahanya, kontinuitas

ketersediaan pakan di kelompok dan kelompok sekitar baik jumlah maupun

kualitas pakan yang diproduksi.

- Meningkatnya efisiensi biaya pakan, melalui optimalisasi pemanfaatan bahan

pakan lokal ;

- meningkatnya produksi dan produktifitas ternak.

Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) ruminansia dan unggas, didukung

dengan beberapa kegiatan sebagai berikut :

a) Pembuatan Pedum UPP Ruminansia dan UPP Unggas

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membuat acuan pelaksanaan

kegiatan unit pengolah pakan, agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan

yang diharapkan. Pencapaian kegiatan fisik dan keuangan sebesar 100%.

b) Rakor Pengembangan UPP dan LP

Rapat Koordinasi Pengembangan UPP dan LP ditujukan untuk meningkatkan

koordinasi dan menyamakan persepsi pengembangan UPP dan LP, antara

pusat, daerah, dan kelompok terpilih serta pemangku kepentingan lainnya.

Indikator kinerja adalah terlaksananya pengembangan usaha pengolahan pakan

dan lumbung pakan secara nasional dan terumuskannya permasalahan -

permasalahan yang dihadapi di bidang pengembangan lumbung pakan.

Pencapaian kegiatan fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 98,82%.

c) Pendampingan Pengembangan UPP Ruminansia dan Unggas. Pendampingan

Pengembangan UPP Ruminansia dan Unggas dilakukan untuk memastikan

pelaksanaan Pengembangan UPP Ruminansia dan Unggas sesuai dengan

28

pedoman. Indikator kinerja adalah beroperasinya unit pengolah pakan (UPP)

ruminansia dan unggas di kelompok penerima bantuan di 20 (dua puluh)

lokasi/sasaran. Pencapaian kegiatan fisik sebesar 100 % dan keuangan sebesar

92,22%

d) Bimbingan Evaluasi UPP dan PPSK

Bimbingan Evaluasi UPP dan PPSK telah dilaksanakan oleh 34 Provinsi/Satker

Daerah, dengan fasilitasi dana dekonsentrasi. Bimbingan Evaluasi UPP dan

PPSK dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan

kelompok - kelompok penerima fasilitas bantuan UPP/PPSK serta sebagai ajang

peningkatan pengetahuan dan komunikasi diantara sesama peserta. Indikator

kinerja adalah meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan Petugas Dinas yang

menangani fungsi peternakan di Provinsi/ Kabupaten/Kota dalam aplikasi

teknologi pengolahan pakan. Capaian kinerja secara fisik sebesar 100% dan

keuangan sebesar 92,79%.

e) Pembuatan Regulasi Bidang Pakan Olahan

Pada tahun 2012 terdapat alokasi kegiatan Penyusunan konsep Revisi

Permentan bidang pakan olahan, untuk 2 jenis, yaitu konsep/ draft revisi

permentan tentang Cara Pembuatan Pakan yang Baik dan konsep/draft revisi

tentang tata cara dan syarat Pendaftaran Pakan. Indikator kinerja adalah

tersusunnya regulasi pakan olahan, dengan capaian fisik sebesar 100% dan

keuangan sebesar 99,32%.

f) Pengembangan Pakan di Lokasi Sarjana Membangun Desa (SMD)

Tujuan dari kegiatan pengembangan pakan di lokasi SMD adalah untuk

memperkuat SMD dan kelompok yang telah menerima fasilitasi dana

pengembangan SMD pada tahun-tahun sebelumnya yang dinilai relatif telah

berhasil mengembangkan usaha peternakannya, namun terkendala dalam

penyediaan pakan. Fasilitasi dana tersebut, dimaksudkan agar kelompok dengan

dibina SMD dapat meningkatkan ketersediaan pakan dengan memanfaatkan

bahan pakan, maupun hasil samping pertanian/agroindustri di lokasi kelompok

SMD, sehingga usaha peternakan dapat lebih ditingkatkan. Capaian kegiatan ini

adalah telah dapat direalisasi sejumlah 15 unit pengolah pakan ruminansia yang

dilaksanakan oleh 15 kelompok SMD atau secara fisik dan keuangan mencapai

100%.

29

Kegiatan Pengembangan Pakan di Lokasi SMD dilakukan melalui beberapa

tahapan kegiatan yaitu :

1) Penyusunan kriteria penilaian seleksi calon penerima bantuan.

Kriteria penilaian seleksi, ditujukan sebagai acuan dalam pelaksanaan seleksi

calon penerima kegiatan pengembangan pakan di lokasi SMD dengan

capaian fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 98,38%.

2) Bedah Proposal calon penerima bantuan.

Bedah proposal dilakukan terhadap seluruh proposal kegiatan yang masuk

untuk mendapatkan hasil terhadap calon penerima kegiatan pengembangan

pakan di lokasi SMD dan untuk memverifikasi kelokasi kelompok. Capaian

secara fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 93,70%.

3) Seleksi Calon Kelompok Penerima

Seleksi calon kelompok penerima, merupakan tindak lanjut pelaksanaan

bedah proposal, untuk mendapatkan hasil calon penerima kegiatan yang

selanjutna akan ditetapkan melalui SK Direktur Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan. Capaian kegiatan secara fisik sebesr 100% dan keuangan

sebesar 83,53%.

4) Workshop Penerima Bantuan

Workshop penerima bantuan dilakukan dalam rangka pemantapan

pelaksanaan kegiatan pengembangan pakan di lokasi SMD, sekaligus dalam

rangka penyelesaian administrasi kelompok penerima. Capaian kegiatan

secara fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 92,60%.

5) Pendampingan Pelaksanaan Kegiatan

Pendampingan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Pakan di Lokasi SMD

bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan telah dengan

pedoman yang telah ditetapkan. Dialokasikan di 15 lokasi dengan capaian

fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 99,78%.

30

4. Pengembangan Kelompok Lumbung Pakan (Ruminansia dan Unggas)

Tujuan kegiatan pengembangan lumbung pakan adalah :

1) Meningkatkan penyediaan pakan ternak sepanjang tahun dengan memanfaatkan

hasil samping pertanian danagroindustri, melalui teknologi pengolahan, pengawetan

dan penyimpanan.

2) Meningkatkan keterampilan peternak dalam apikasi teknolog pengolahan,

pengawetan dan penyimpanan.

3) Menyediakan gudang/tempat penyimpanan, agar pakan tetap terjaga kualitasnya dan

tersedia sepanjang tahun.

Lokasi kegiatan pengembangan lumbung pakan ruminansia dan unggas diprioritaskan

pada lokasi yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha ternak dan cukup

tersedia sumber bahan pakan lokal disekitarnya terutama dari hasil samping pertanian

dan agroindustri. Kegiatan pengembangan unit pengolah pakan ruminansia pada tahun

2012 melalui dana bantuan sosial APBN dialokasikan pada 82 lokasi kelompok

ruminansia dan 37 lokasi kelompok unggas.

Alokasi dana untuk kegiatan pengembangan lumbung pakan ruminansia dan unggas

merupakan dana bantuan sosial (bansos) yang langsung ditransfer ke rekening

kelompok ternak terpilih, peruntukkan kegiatan antara lain :

- Pembuatan tempat atau gudang pakan/bahan pakan,

- Pembelian/pembuatan alat pengolahan dan atau pengawetan pakan/bahan pakan,

- Peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tentang teknologi

pengawetan, pengolahan, penyusunan formulasi dan penyimpanan pakan/ bahan

pakan,

- Pengembangan kelembagaan kelompok, dan Administrasi dan pelaporan.

Secara umum indikator keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari aspek teknis yaitu

sebagai berikut :

- Tumbuhnya 82 kelompok ternak ruminansia dan 37 kelompok ternak unggas yang

mengembangkan Lumbung Pakan (LP) dalam usahanya, untuk kontinuitas

ketersediaan pakan di kelompoknya dan kelompok sekitar baik jumlah maupun

kualitas pakan yang diproduksi.

- Kelompok dapat meningkatkan efisiensi biaya pakan, melalui optimalisasi

pemanfaatan hasil samping pertanian dan agroindustri yang pada akhirnya dapat

- Meningkatnya produksi dan produktifitas ternak.

31

Secara umum sebagian kelompok telah dapat memproduksi pakan antara lain pakan

konsentrat sapi, pakan unggas, silase, pakan komplit dll, untuk kebutuhan ternak di

kelompok, bahkan sebagian lagi telah dapat memenuhi permintaan dari kelompok lain di

sekitar lokasi, namun secara kualitas, pakan yang diproduksi masih memerlukan

bimbingan kualitas secara berkala agar kualitas pakan yang diproduksi dapat memenuhi

standar secara keseluruhan.

Pengembangan Lumbung Pakan (Ruminansia dan Unggas), didukung dengan beberapa

kegiatan yaitu :

a) Pembuatan Pedum LP Ruminansia dan Unggas 2 jenis

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar dalam pelaksanaan Pengembangan

LP Ruminansia dan Unggas dapat dilakukan sesuai dengan pedoman yang ada.

Pencapai kegiatan ini secara fisik dan keuangan mencapai 100%

b) Pembuatan Leaflet Pakan Olahan 5 jenis

Kegiatan penyusunan dan pencetakan leaflet Pakan Olahan bertujuan untuk

memberikan informasi tentang pemanfaatan bahan pakan lokal untuk diolah menjadi

pakan dengan menggunakan teknologi pengolahan pakan. Kegiatan tersebut telah

dilaksanakan sesuai dengan sasaran adalah tersebarnya leaflet pakan olahan

keseluruh stakeholder terkait baik di Pusat maupun di Daerah yang sudah ditetapkan,

dengan capaian secara fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 99,09%.

c) Pendampingan Pengembangan LP Ruminansia dan Unggas

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan pelaksanaan

Pengembangan LP Ruminansia dan Unggas apakah sudah sesuai dengan pedoman

yang ditetapkan. Indikator kinerja adalah beroperasinya kegiatan pengembangan

lumbung pakan ruminansia dan unggas di kelompok ternak penerima bantuan di 30

provinsi, dengan capaian fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 90,68%

d) Bimbingan Teknis Manajemen dan Teknologi Pakan

Bimbingan Teknis Manajemen dan Teknologi Pakan telah dilaksanakan oleh 32

Provinsi yang difasilitasi melalui dana Dekonsentrasi, kegiatan pendukung yang

dilaksanakan oleh Direktorat Pakan ternak yaitu :

1) Penyusunan Pedoman Bimbingan Teknis Manajemen dan Teknologi Pakan

dengan capaian fisik dan keuangan sebesar 100%.

2) Pendampingan Bimbingan Teknis Manajemen dan Teknologi Pakan dengan

capaian realisasi 100% dan keuangan sebesar 92,79%.

e) Koordinasi dengan instansi terkait 1 kegiatan

Kordinasi dengan instansi terkait diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan-

kegiatan bidang pakan olahan dengan capaian kinerja fisik 100% dan keuangan

96,09%.

32

5. Pengembangan laboratorium pengujian mutu pakan di daerah

Peran serta laboratorium tidak dapat ditinggalkan dari salah satu fungsi pengawasan

mutu pakan. Oleh karenanya penambahan instalasi laboratorium pengujian mutu pakan,

sarana dan prasarana serta SDM merupakan kebutuhan karena beban kerja BPMPT

semakin lama semakin berat, sehingga dapat di distribusikan kepada laboratorium

daerah yang kompeten.

Selain itu dengan adanya laboratorium pakan daerah akan semakin mendekatkan jarak

antara produsen pakan yang membutuhkan pelayanan pengujian dengan laboratorium

itu sendiri sehingga diharapkan akan mempercepat proses pelayanan dan menurunkan

kemungkinan adanya penurunan mutu pakan pada saat pengiriman. 5 (lima)

laboratorium daerah yang mendapatkan fasilitasi pengembangan laboratorium pengujian

mutu pakan adalah : Laboratorium Pakan Provinsi Jawa Barat, Laboratorium Pakan

Provinsi Jawa Timur, Laboratorium Pakan Provinsi Sulawesi Selatan, Laboratorium

Pakan Provinsi Kalimantan Barat, dan Laboratorium Pakan Kabupaten Blitar, dengan

capaian fisik dan keuangan sebesar 100%.

Pada Prinsipnya ke-5 Laboratorium Pakan daerah tersebut telah beroperasi melakukan

pengujian mutu pakan, namun diperlukan upaya percepatan untuk melengkapi fasilitas

lab pakan daerahtersebut. Bentuk kegiatan pengembangan Laboratorium Pakan daerah

yaitu pemanfaatan dana untuk pembuatan petunjuk pelaksanaan dan pengadaan fasilitas

kelengkapan peralatan pengujian mutu pakan.

Pengembangan laboratorium pengujian mutu pakan di daerah didukung dengan

beberapa kegiatan sebagai berikut :

a) Pembinaan Pengujian Mutu Pakan.

Pembinaan pengujian mutu pakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman petugas dan peternak adanya aspek pengujian mutu pakan dalam

meningkatkan produksi dan produktivitas ternak serta mengetahui permasalahan

dalam pengujian mutu pakan serta upaya pemecahannya. Kegiatan ini dialokasikan

di 15 provinsi dengan capaian fisik sebesar 107% pada 16 provinsi dan keuangan

sebesar 98,03%. Pencapaian fisik sebesar 107% tersebut karena terjadi efisiensi

dana dikarenakan sistem yang dipergunakan dengan add cost, untuk lebih

mengoptimalkan kegiatan maka dimanfaatkan untuk penambahan kegiatan.

b) Penyusunan Pedum Penguatan Laboratorium Pakan Daerah.

Kegiatan penyusunan pedum penguatan laboratorium pakan daerah bertujuan untuk

memberikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penguatan laboratorium pakan

daerah sehingga kegiatan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan ini

33

telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dengan capaian

fisik dan keuangan sebesar 100%.

c) Pencetakan Buku Pedoman Umum Pengembangan Laboratorium Pakan Daerah.

Kegiatan pencetakan buku pedoman umum pengembangan laboratorium pakan

daerah, bertujuan untuk menggandakan dan menyebarluaskan informasi dalam

pengembangan, pembinaan dan proses untuk mendapatkan akreditasi bagi

laboratorium pakan daerah. Indikator kinerja adalah tersosialisasikannya laboratorium

mutu pakan daerah yang dibangun sesuai dengan standar laboratorium pengujian,

dengan capaian fisik dan keuangan sebesar 100%.

d) Pendampingan Penguatan Laboratorium Pakan Daerah.

Kegiatan pendampingan penguatan laboratorium pakan daerah, bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan penguatan laboratorium daerah,

permasalahan dan upaya pemecahannya sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan

sesuai dengan yang diharapkan. Capaian kinerja adalah (i) Meningkatnya kinerja dan

pelayanan petugas laboratorium pakan daerah; (ii) Mendorong laboratorium daerah

mencapai akreditasi; (iii) Meningkatnya jumlah dan jenis pengujian mutu pakan; dan

(iv) Terlaksananya kegiatan penguatan laporan pakan daerah sesuai dengan

pedoman umum penguatan laboratorium pakan daerah. Kegiatan tersebut

dialokasikan di 5 provinsi yaitu Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Kabupaten

Semarang, Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Blitar, capaian fisik dan

keuangan sebesar 100%.

e) Koordinasi Instansi Terkait di Bidang Mutu Pakan.

Kegiatan koordinasi instansi terkait di bidang mutu pakan bertujuan untuk

pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait sehingga mendapatkan wawasan,

masukan, informasi terkait dengan pengembangan mutu pakan Kegiatan ini telah

dilaksanakan sesuai dengan sasaran yaitu terkoordinasinya kegiatan di bidang mutu

pakan denga koordinasi tekait, dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan

sebesar 97,14%.

f) Koordinasi Kegiatan dengan BPMPT Bekasi.

Kegiatan koordinasi kegiatan dengan BPMPT Bekasi bertujuan untuk menyamakan

persepsi, peningkatan pemahaman, mendapatkan bahan masukan dan dukungan

serta memecahkan permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan program

pengembangan mutu pakan. Capaian kinerja adalah terwujudnya koordinasi dan

kerjasama dengan BPMPT Bekasi yang selaras dengan program kegiatan

pengembangan mutu pakan, dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan

sebesar 93,33%.

34

6. Dukungan Manajemen Teknis Direktorat Pakan

Kegiatan dukungan manajemen teknis Direktorat Pakan Ternak dimaksudkan untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan teknis pada direktorat, kegiatan ini

berupa fasilitasi administrasi, koordinasi dan melaksanakan tugas dan fungsi

pelayanan organisasi.

Dukungan manajemen teknis Direktorat Pakan Ternak dilakukan melalui beberapa

kegiatan pendukung yaitu :

1) Penyusunan regulasi di bidang pakan ternak, berupa Rancangan Peraturan

Menteri Pertanian 1 jenis, Rancangan Revisi Peraturan Menteri Pertanian 1 jenis,

Rancangan Revisi Keputusan Menteri Pertanian 1 jenis, dan Penyusunan RSNI

Bahan Pakan Ternak sebanyak 4 jenis. Indikator kinerja adalah tersusunnya

Standar, Norma, Peraturan dan Kriteria (NSPK), berupa Rancangan Peraturan

Menteri Pertanian dan RSNI Bahan Pakan Ternak, dengan capaian fisik dan

keuangan sebesar 100%.

2) Laporan Pengembangan Bahan Pakan 13 Laporan, terdiri dari :

a. Pembinaan Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

peternak dalam pengembangan dan pemanfaatan potensi bahan pakan lokal

di daerah, mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatannya

dan memperoleh masukan sebagai upaya pemecahan masalah. Kegiatan ini

dialokasikan di 25 provinsi dan telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran

yang ditetapkan dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan 98,59%.

b. Sosialisasi Pengembangan Bahan Pakan Lokal

Tujuan kegiatan Sosialisasi Pengembangan Bahan Pakan Lokal adalah untuk

mengintroduksikan dan memberikan pemahaman jenis bahan pakan lokal

yang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan peternak dalam memanfaatkan potensi bahan

pakan lokal yang ada didaerah dan perusahaan agroindustri dapat

memanfaatkan hasil sampingnya sebagai bahan pakan lokal, mengetahui

permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatannya dan memperoleh

masukan sebagai upaya pemecahan masalah. Kegiatan ini dialokasikan di 23

provinsi dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan 98,98%.

c. Rakor Pengembangan Bahan Pakan Lokal

Tujuan kegiatan adalah : (i) Mendapatkan bahan masukan dan dukungan

dalam rangka medukung kebijakan pengembangan bahan pakan lokal; (ii)

35

Menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap kebijakan pengembangan

bahan pakan lokal. Dialokasikan sebanyak 1 kegiatan telah dilaksanakan

sesuai dengan sasaran capaian fisik sebesar 100% dan keuangan 99,33%

d. Penyusunan Konsep Permentan Bahan Pakan

Tujuan kegiatan adalah untuk menyusun konsep Permentan Bahan Pakan

tentang pemasukan bahan pakan impor. Dialokasikan untuk 1 kegiatan

dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan 99,69%.

e. Rakor Pengawasan Penggunaan FA/FS

Tujuan kegiatan adalah : (i) untuk meningkatkan koordinasi antara pusat dan

daerah serta pemangku kepentingan lainnya dalam upaya mencegah

terjadinya penyimpangan peredaran oleh pengguna (treader) imbuhan pakan

(feed additives) dan pelengkap pakan (feed suplement) di suatu daerah; (ii)

Merumuskan permasalahan-permasalahan yang dihadapi terkait dengan

pengawasan peredaran imbuhan/pelengkap pakan. Dialokasikan untuk 1

kegiatan dengan capaian fisik sebsar 100% dan keuangan 99,65%.

f. Pengawasan Peredaran FA/FS

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan

penggunaan dan peredaran imbuhan pakan (feed additives) dan pelengkap

pakan (feed suplement). Kegiatan ini dialokasikan di 20 provinsi dan telah

dilaksanakan sesuai dengan sasaran dengan capaian fisik sebesar 100% dan

keuangan 99,63%.

g. Pemantauan Importasi Bahan Pakan

Bertujuan untuk melihat dan menjamin bahwa bahan pakan impor yang

digunakan oleh pabrik pakan, trader/importir, pelabuhan, poultry shop

maupaun kelompok ternak prosedur pengiriman telah sesuai dengan

peratutan yang berlaku. Kegiatan ini dialokasikan di 20 provinsi dengan

capaian fisik sebesar 100% dan keuangan 99,52%.

h. Plant Audit ke negara produsen bahan pakan impor

Tujuan kegiatan adalah untuk menjamin bahwa bahan pakan yang diimpor

oleh pabrik pakan/trader/importir bahan pakan berasal dari negara bebas

penyakit mulut kuku/flu burung/sapi gila dan diproduksi oleh pabrik yang

sesuai tatacara pembuatan pakan yang baik (GMP) sehingga dipastikan

bahan pakan tersebut bebas penyakit menular dan aman. Kegiatan ini

dialokasikan untuk 1 kegiatan dengan capaian fisik dan keuangan sebesar

100%.

36

i. Koordinasi Pengembangan Bahan Pakan

Melakukan koordinasi pengembangan bahan pakan lokal dengan instansi

terkait di bidang pakan, menghadiri rapat-rapat didalam kota dan diluar kota.

Kegiatan ini dialokasikan untuk 1 kegiatan dengan capaian fisik sebesar

100% dan keuangan sebesar 90,27%.

k. Monitoring Usaha bahan Pakan (UBP)

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memantau perkembangan kegiatan Unit

Usaha Bahan Pakan dari waktu ke waktu sehingga dapat diketahui lebih awal

apa yang dapat dicarikan solusinya jika terjadi masalah. Kegiatan ini

dialokasikan di 5 provinsi dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan

sebesar 67,50%.

l. Pertemuan Risk Analisis

Indikator kinerja adalah terlaksananya pertemuan yang dimaksudkan untuk

membahas jenis bahan pakan yang diimpor ke NKRI apakah bahan pakan

tersebut mempunyai potensi untuk membahayakan atau tidak. Capaian

kegiatan fisik sebesar 100% dan keuangan 99,04%.

m. Penyusunan Profile Bahan Pakan Impor

Tujuan kegiatan adalah untuk menyusun draft profil bahan pakan impor.

Dialokasikan untuk 1 kegiatan dengan capaian fisi sebesar 100% dan

keuangan sebesar 99,13%.

n. Pendampingan Unit Usaha Bahan Pakan (UBP)

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengawal dan melakukan pembinaan

terhadap kegiatan unit usaha bahan pakan agar dapat berjalan sesuai dengan

pedoman umum dan peraturan yang berlaku. Dialokasikan untuk 5 provinsi

dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan 67,01%.

3) Laporan Pengembangan Pakan Hijauan 19 Laporan, terdiri dari :

a. Rakor Pengembangan Integrasi

Tujuan kegiatan adalah untuk menyatukan persepsi antara pusat dan daerah

dalam pengembangan usaha peternakan khususnya sapi potong yang

berintegrasi dengan tanaman (sawit, padi, jagung, kakao, dll). Kegiatan ini

telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran dengan realisasi fisik sebesar

100% dan keuangan sebesar 98,52%.

37

b. Rakor Pengembangan Pakan di UPT dan UPTD

Rakor Pengembangan Pakan di UPT dan UPTD bertujuan untuk : (i)

mengetahui sejauhmana perkembangan pelaksanaan dan permasalahan

yang dihadapi dalam kegiatan pengembangan sumber benih/bibit HPT di

UPTD yang difasilitasi melalui dana dekonsentrasi pada tahun 2011; (ii)

mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengembangan sumber

benih/bibit HPT di UPTD yang difasilitasi melalui dana dekonsentrasi pada

tahun 2012. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang

ditetapkan dengan capaian fisik 100% dan keuangan sebesar 98,79%.

c. Pembuatan Regulasi Pakan Hijauan

Tujuan kegiatan adalah untuk menyiapkan konsep regulasi yang nantinya

menjadi peraturan yang berkaitan dengan pakan hijauan. Pelaksanaan

kegiatan sudah sesuai dengan sasaran yaitu rencana konsep regulasi pakan

hijauan yang akan disesuaikan dengan peraturan mengenai benih yang sudah

ada terlebih dahulu. Realisasi fisik mencapai 100% dan keuangan sebesar

98,12%.

d. Pembuatan Pedum Pakan Hijauan

Untuk pedoman bagi daerah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

terkait dengan kegiatan pakan hijauan baik melalui dana dekonsentrasi

maupun bansos. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran

kegiatan dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 86,41%.

e. Pembuatan Buku/Leaflet Pakan Hijauan

Tujuan kegiatan adalah untuk menyediakan dan menyebarluaskan informasi

tentang hijauan pakan ternak dalam upaya mendukung pengembangan usaha

ternak ruminansia. Sasaran kegiatan adalah tersusunnya 7 jenis leaflet pakan

hijauan, dengan capaian fisik sebesar 100% dan capaian keuangan sebesar

86,41%.

f. Pendampingan Kegiatan Optimalisasi Sumber Bibit/Benih HPT di Kelompok

Tujuan kegiatan adalah : (i)untuk melakukan pendampingan dalam

pelaksanaan kegiatan optimalisasi sumber bibit/benih hijauan pakan pada

kelompok yang mendapatkan fasilitasi dana bantuan sosial dari Pemerintah;

(ii) Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan

bibit/benih hijauan pakan dan upaya pemecahannya. Kegiatan telah

38

dilaksanakan di 12 provinsi dengan capaian fisik 100% dan keuangan

98,21%.

g. Pendampingan Kegiatan Integrasi Ternak – Tanaman

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pendampingan dalam pelaksanaan

kegiatan integrasi ternak ruminansia dan mengetahui permasalahan yang

dihadapi. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yaitu

meningkatnya penyediaan pakan di kelompok integrasi ternak ruminansia

melalui pemanfaatan sisa hasil pertanian dan agroindustri sehingga dapat

meningkatkan produksi dan produktivitas ternak. Kegiatan yang dialokasikan

di 14 provinsi capaian fisik sebesar 121,43% pada 17 provinsi dan capaian

keuangan sebesar 95,97%. Hal tersebut disebabkan sistem penganggaran

secara addcost maka terjadi efisiensi sehingga dapat menambah capaian

fisik.

h. Pendampingan Pelaksanaan Kegiatan Integrasi Ternak – Tanaman Kopi dan

Ternak Tanaman Kakao

Tujuan kegiatan adalah untuk melaksanakan pendampingan dalam

pelaksanaan kegiatan integrasi ternak dengan tanaman kopi/ kakao.

Dialokasikan di 12 provinsi dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

keuangan sebesar 90,20%.

i. Pendampingan Kegiatan Pemanfaatan Lahan Kehutanan

Kegiatan Pendampingan Kegiatan Pemanfaatan Lahan Kehutanan bertujuan

untuk melakukan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan

lahan kehutanan. Dialokasikan di 6 provinsi dengan realisasi fisik sebesar

100% dan keuangan sebesar 91,66%.

j. Pendampingan Kegiatan Pengembangan Pakan Ternak di UPTD

Tujuan kegiatan adalah untuk melaksanakan pendampingan pelaksanaan

kegiatan pengembangan pakan ternak di UPTD dan mengetahui

permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.

Dialokasikan di 19 provinsi dengan realisasi fisik sebesar 105,26% yaitu telah

dilaksanakan pendampingan di 20 provinsi dengan capaian keuangan

sebesar 95,1%. Capaian fisik yang lebih dari 100% disebabkan adanya

sistem penganggaran secara addcost sehingga terjadi efisiensi anggaran.

39

k. Pembinaan Pengembangan Pakan Ternak di UPT Pusat

Tujuan kegiatan adalah untuk membina UPT dalam penyediaan HPT dan

pengembangan benih/bibit HPT serta mengetahui permasalahan yang

dihadapi. Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran dan

dialokasikan di 10 UPT Pusat dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

keuangan sebesar 83,1%.

l. Pemantauan Kegiatan Optimalisasi Sumber Bibit/Benih HPT di Kelompok

Tujuan kegiatan adalah untuk (i) melakukan pemantauan dalam pelaksanaan

kegiatan optimalisasi sumber bibit/benih hijauan pakan pada kelompok yang

mendapatkan fasilitasi dana bantuan sosial dari Pemerintah; (ii) mengetahui

permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan bibit/benih hijauan pakan

dan upaya pemecahannya. Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan

sasaran dan dialokasikan di 13 provinsi dengan realisasi fisik sebesar 100%

dan keuangan sebesar 85,93%.

m. Pemantauan Kegiatan Pemanfaatan Lahan Kehutanan

Kegiatan Pemantauan Kegiatan Pemanfaatan Lahan Kehutanan bertujuan

untuk mengetahui perkembangan kegiatan pemanfaatan lahan kehutanan

untuk penanaman hijauan pakan dan perkembangan ternak – ternak

ruminansia pada kelompok – kelompok yang mendapatkan fasilitasi kegiatan

ini. Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran dan dialokasikan

di 6 provinsi dengan realisasi fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar

88,01%.

n. Pemantauan Kegiatan Pengembangan Pakan Ternak di UPTD

Tujuan kegiatan adalah untuk memonitor pengembangan pakan ternak di

UPTD dan mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan

pakan ternak di UPTD. Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan

sasaran dan dialokasikan di 10 provinsi dengan realisasi fisik sebesar 90%

dan keuangan sebesar 94,47%. Tidak tercapainya sasaran fisik sebesar 10%

disebabkan adanya alokasi kegiatan untuk pimpinan dalam menghadiri

kegiatan didaerah, tetapi telah difasilitasi oleh penyelenggara.

o. Pemantauan Kegiatan Pengembangan Integrasi Ternak – Tanaman

40

Tujuan kegiatan adalah untuk memantau perkembangan kegiatan integrasi

ternak ruminansia dan mengetahui permasalahan yang dihadapi. Kegiatan

ini telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran kegiatan yaitu meningkatnya

penyediaan pakan di kelompok integrasi ternak ruminansia melalui

pemanfaatan sisa hasil pertanian dan agroindustri sehingga dapat

meningkatkan produksi dan produktivitas ternak. Dialokasikan di 20 provinsi

dengan realisasi fisik sebesar 105% pada 21 provinsi dan keuangan sebesar

100%.

p. Sosialisasi Kebijakan Pakan Hijauan

Tujuan kegiatan adalah untuk mensosialisasikan kebijakan dan program

pengembangan pakan, khususnya pakan hijauan dalam mendukung

tercapainya program PSDS-K. Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan

sasaran yaitu terlaksananya kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pakan dan

dialokasikan di 15 provinsi dengan realisasi fisik sebesar 66,67 pada 10

provinsi dan keuangan sebesar 70,29%.

Tidak terealisasinya kegiatan ini disebabkan untuk sebagian daerah telah

mengalokasikan kegiatan sosialisasi kebijakan tentang pengembangan pakan

yang memfasilitasi nara sumber dr pusat sehingga dana di pusat tidak

terpakai.

q. Apresiasi Pengembangan Pakan bagi kelompok Petani/Ternak Integrasi Sapi

– Kelapa Sawit.

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan petani/peternak

integrasi sapi – kelapa sawit dalam hal penyediaan pakan ternak yang berasal

dari hasil samping kelapa sawit dan tanaman lain yang berada di kebun

kelapa sawit.

Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yaitu meningkatnya

pengetahuan peternak integrasi sapi – kelapa sawit dalam pemanfaatan hasil

samping kelapa sawit untuk pakan ternak Dialokasikan untuk 1 kegiatan

dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan sebesar 96,49%.

r. Evaluasi Kegiatan Pengembangan Integrasi Sapi – Tanaman

Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui perkembangan kegiatan integrasi

sapi – tanaman dengan melakukan uji petik ke beberapa kelompok tani/ternak

yang telah mendapatkan fasilitasi dana untuk kegiatan integrasi sapi –

tanaman. Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yaitu

tersedianya data perkembangan integrasi sapi – tanaman yang dilaksanakan

41

oleh kelompok tani – ternak yang mendapatkan dana integrasi tahun 2007 –

2010. Dialokasikan untuk 1 kegiatan dengan realisasi fisik sebesar 100% dan

realisasi keuangan sebesar 99,02%.

s. Apresiasi Pengembangan Pakan bagi kelompok Petani/Ternak Integrasi

Ternak – Tanaman Kopi dan Tanaman – Kakao.

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan petani/peternak

integrasi ternak – kopi dan kakao terutama dalam hal penyediaan pakan

ternak yang berasal dari kopi atau kakao dan hasil samping tanaman

kopi/kakao.

Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yaitu meningkatnya

pengetahuan peternak integrasi ternak tanaman kopi/kakao dalam

pemanfaatan hasil samping kopi/kakao untuk pakan ternak. Dialokasikan

untuk 1 kegiatan dengan realisasi fisik sebesar 100% dan realisasi keuangan

sebesar 94,92%.

4) Laporan Pengembangan Pakan Olahan 13 Laporan, terdiri dari :

a. Rakor Pengembangan UPP dan LP

Tujuan kegiatan Koordinasi Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) dan

Lumbung Pakan (LP) adalah untuk meningkatkan koordinasi antara pusat dan

daerah dalam upaya pengembangan pakan nasional dan merumuskan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi di bidang pengembangan unit

pengolah pakan sehingga dapat menemukan pemecahan permasalahan yang

ada dalam upaya mencapai ketahanan pakan nasional.

Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu terkoordinasinya

pelaksanaan pengembangan unit pengolah pakan secara nasional dan

terumuskannya permasalahan-permasalahan yang dihadapi di bidang unit

pengolah pakan. Capaian fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 98,82%.

b. Rakor Pengembangan PPSK

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan koordinasi antara pusat dan

daerah dalam upaya pengembangan pakan nasional dan merumuskan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi di bidang pengembangan pabrik

pakan skala kecil sehingga dapat menemukan pemecahan permasalahan

yang ada dalam upaya mencapai ketahanan pakan nasional. Kegiatan telah

dilaksanakan sesuai sasaran yaitu terkoordinasinya pelaksanaan

pengembangan PPSK secara nasional dan terumuskannya permasalahan -

42

permasalahan yang dihadapi di bidang pengembangan lumbung pakan.

Capaian fisik sebesar yang telah ditetapkan dengan capaian fisik sebesar

100% dan keuangan sebesar 98,82%.

c. Pembuatan Regulasi Pakan Olahan

Tujuan kegiatan ini adalah menyusun regulasi pakan dibidang pakan olahan.

Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu tersusunnya regulasi pakan

olahan. Dialokasikan untuk 1 kegiatan dengan capaian fisik sebesar 100%

dan keuangan sebesar 99,32%.

d. Penyusunan Draft Subsidi Pakan

Tujuan kegiatan adalah untuk membahas konsep draft rencana bantuan

langsung penguatan pakan sapi perah dalam rangka mendukung kegiatan

Swasembada Susu Tahun 2020. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran

yaitu tersusunnya draft subsidi pakan sebanyak 1 dokumen dengan capaian

fisik sebesar 100% dan keuangan 97,17%

e. Pembuatan Leaflet Teknologi Pakan Olahan

Tujuan kegiatan adalah (i) tersusunnya 5 leaflet pakan olahan; dan (ii)

dipahaminya teknologi pakan oleh pihak terkait, seperti; Petugas Dinas yang

menangani fungsi peternakan di Provinsi/ Kabupaten/Kota, dan

Peternak/Kelompoktani ternak serta Stakeholder lain. Kegiatan telah

dilaksanakan sesuai sasaran yaitu tersebarnya leaflet pakan olahan

keseluruh stakeholder terkait baik di Pusat maupun di Daerah. Capaian fisik

100% dan keuangan sebesar 58,45%.

f. Penyusunan Pedum Pakan Olahan

Penyusunan Pedoman Umum bertujuan sebagai acuan untuk melaksanakan

tugas di daerah. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu

dipahaminya tata cara pelaksanaan kegiatan pengembangan Lumbung

pakan (LP) dan Unit pengolah pakan (UPP) oleh petugas dinas daerah dan

kelompok ternak. Capaian fisik dan keuangan sebesar 100%.

g. Bimbingan Teknis dan Manajemen Teknologi Pakan

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan

dan ketrampilan dalam pengolahan pakan melalui aplikasi teknologi

pengolahan, dan penyimpanan pakan. Untuk kegiatan ini telah dialokasikan

43

untuk 1 kegiatan dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar

92,79%

h. Pendampingan Kegiatan Pengembangan UPP Ruminansia

Tujuan kegiatan adalah untuk (i) Melakukan pembinaan dan supervisi dalam

pelaksanaan Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Ruminansia

dikelompok penerima sehingga tepat sasaran; dan (ii) Mengetahui

permasalahan dan upaya tindak lanjut yang ada dilapangan dalam hal

pengembangan unit pengolah pakan ruminansia.

Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran dan dialokasikan di 20

provinsi dengan realisasi fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 99,99%.

i. Pendampingan Kegiatan Pengembangan UPP Unggas

Tujuan kegiatan adalah untuk (i) Melakukan pembinaan dan supervisi dalam

pelaksanaan Pengembangan Unit Pengolah Pakan dikelompok penerima

sehingga tepat sasaran; dan (ii) Mengetahui permasalahan dan upaya tindak

lanjut yang ada dilapangan dalam hal pengembangan unit pengolah pakan.

Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran dan dialokasikan di 18

provinsi dengan realisasi fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 83,59%.

j. Pendampingan Kegiatan Pengembangan LP Ruminansia

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk : (i) Melakukan pembinaan dan

supervisi dalam pelaksanaan pengembangan lumbung pakan ruminansia di

instansi terkait di daerah dan kelompok penerima bantuan sosial sehingga

tepat sasaran; (ii) Mengetahui permasalahan pengembangan lumbung pakan

ruminansia dilapangan dan upaya tindak lanjut dalam mengatasi

permasalahan yang ada. Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan

sasaran dan dialokasikan di 15 provinsi dengan realisasi fisik sebesar 100%

dan keuangan sebesar 96,83%.

k. Pendampingan Kegiatan Pengembangan LP Unggas

Tujuan kegiatan adalah untuk : (i) Melakukan pembinaan dan supervisi dalam

pelaksanaan pengembangan lumbung pakan unggas di instansi terkait dan

kelompok penerima bantuan sosial sehingga tepat sasaran; (ii) Mengetahui

permasalahan pengembangan lumbung pakan unggas dilapangan dan upaya

tindak lanjut dalam mengatasi permasalahan yang ada. Kegiatan ini telah

44

dilaksanakan sesuai dengan sasaran dan dialokasikan di 15 provinsi dengan

realisasi fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 84,53%

l. Pemantauan PPSK dan UPP Ruminansia dan Unggas

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan

kegiatan pengembangan PPSK dan UPP sudah berjalan di Kabupaten terpilih.

dan upaya tindak lanjut dalam mengatasi permasalahan yang ada. Kegiatan

ini telah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yaitu berkembangnya pola

pengembangan pabrik pakan skala kecil dan unit pengolah pakan di

kabupaten terpilih. Dialokasikan di 40 provinsi dengan realisasi fisik sebesar

100% dan keuangan sebesar 98,47%

m. Pengembangan pakan di lokasi kelompok SMD

Tujuan dari kegiatan pengembangan pakan di lokasi SMD adalah : (i)

Mendorong terbentuknya wirausaha di bidang pakan/bahan pakan pada

kelompok SMD; (ii) Meningkatkan ketersediaan pakan sepanjang tahun di

lokasi kelompok SMD terpilih dan kelompok sekitar; (iii) Meningkatkan

pemanfaatan bahan pakan lokal spesifik lokasi di sekitar kelompok SMD terpilih

melalui aplikasi teknologi;

(iv) Meningkatkan diversifikasi usaha; dan (v) Meningkatkan produksi,

produktivitas dan pendapatan kelompok dan SMD. Kegiatan ini telah

dilaksanakan sesuai dengan sasaran dengan capaian fisik 100% dan keuangan

sebesar 98,25%.

5) Laporan Pengembangan Mutu Pakan 13 Laporan, terdiri dari :

a. Rakor Pengembangan Mutu Pakan

Tujuan kegiatan adalah untuk : (i) Meningkatkan koordinasi antara petugas,

quality control pabrik pakan, dan produsen pakan/peternak sebagai upaya

dalam pemecahan masalah yang dihadapi di lapangan; dan (ii) Meningkatkan

penggunaan pakan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah

ditetapkan (SNI/PTM). Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu (i)

Adanya ajang tukar informasi dalam pengembangan mutu pakan di antara

petugas dan quality control pabrik pakan dan peternak; dan (ii) Adanya solusi

dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi di lapangan. Capaian fisik

sebesar 100% dan keuangan sebesar 99,78%.

45

b. Pembinaan Pengujian Mutu Pakan

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

peternak adanya aspek pengujian mutu pakan dalam meningkatkan produksi

dan produktivitas ternak serta pengawasan mutu pakan serta mengetahui

permasalahan dalam pengujian mutu pakan. Kegiatan telah dilaksanakan

sesuai sasaran yaitu pada 15 provinsi, dengan capaian fisik sebesar 100%

dan keuangan sebesar 98,03%.

c. Pembinaan Mutu Pakan di UPT/UPTD

Tujuan kegiatan adalah untuk : (i) Meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman petugas mengenai standar mutu pakan (SNI/PTM); dan (ii)

Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam menghasilkan pakan yang

sesuai dengan standar mutu pakan. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai

sasaran yaitu pada 20 provinsi, dengan capaian fisik sebesar 100% dan

keuangan sebesar 93,96%.

d. Pendampingan Pengawasan Mutu Pakan

Pendampingan Pengawasan Mutu Pakan bertujuan untuk mengetahui

sejauhmana pelaksanaan kegiatan pengawasan mutu pakan di daerah dan

permasalahan yang dihadapi. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran

yaitu (i) kegiatan pengawasan mutu pakan yang ada di daerah dapat terarah

dan sesuai dengan acuan (Pedoman umum pengawasan mutu pakan); (ii)

meningkatnya kinerja dalam pelaksanaan pengawasan mutu pakan.

Dialokasikan pada 28 provinsi, dengan capaian fisik sebesar 100% dan

keuangan sebesar 98,59%.

e. Penyusunan Regulasi Mutu Pakan

Tujuan kegiatan adalah untuk : (i) Menyusun RSNI bahan pakan; dan (2)

Meningkatkan penggunaan bahan pakan yang sesuai standar mutu yang

sudah ditetapkan. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu (i)

Meningkatnya mutu bahan pakan dan pakan yang diproduksi dan beredar

dipasaran; (ii) Meningkatnya produksi dan produktivitas ternak; (iii)

Menurunnya biaya pakan. Kegiatan dialokasikan untuk 1 kegiatan, dengan

capaian fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 93,37%.

f. Penyusunan Pedum Pengawasan Mutu Pakan

Tujuan kegiatan adalah untuk : i) Menyusun draf revisi Permenpan Nomor :

KEP/31/M.PAN/3/2004 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan

dan Angka Kreditnya; (ii) Sebagai cuan dalam pengembangan karier dan

46

peningkatan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan tugas di

bidang pengawasan mutu pakan. Kegiatan dialokasikan untuk 1 kegiatan,

dengan capaian fisik dan keuangan sebesar 100%.

g. Penyusunan Pedum Penguatan Laboratorium Pakan Daerah

Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pedoman dalam penataan,

pengembangan dan pengawasan mutu pakan yang di produksi maupun yang

beredar di masyarakat salah satunya melalui pengujian mutu pakan yang

dilaksanakan oleh laboratorium pakan daerah. Kegiatan telah dilaksanakan

sesuai sasaran yaitu : (i) Adanya laboratorium pengujian mutu pakan daerah

yang dibangun sesuai standar sebagai laboratorium pengujian; (ii)

Mempercepat proses pelayanan pengujian; dan (iii) Mendorong laboratorium

daerah untuk mencapai akreditasi. Dialokasikan untuk 1 kegiatan, dengan

capaian fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 99,79%.

h. Pembuatan Sistem Informasi Pakan (SISPAK/AFIC)

Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan data dan informasi tentang pakan

dan bahan pakan yang potensi dimasing-masing negara anggota D-8 serta

informasi lain yang terkait di bidang pakan.

Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu : (i) Meningkatkan

pengetahuan tentang pakan dan bahan pakan apa saja yang potensi di

masing-masing negara anggota D-8 serta informasi lain yang terkait di bidang

pakan; (ii) Mempermudah mendapatkan data dan informasi tentang pakan

dan bahan pakan serta informasi lain yang terkait dibidang pakan diantara

negara anggota D-8. Dialokasikan untuk 1 kegiatan, dengan capaian fisik dan

keuangan sebesar 100%.

i. Apresiasi Peningkatan Mutu Pakan

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dalam menyusun formula pakan sesuai dengan persyaratan mutu/standar

yang ditetapkan. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu (i)

Meningkatnya produksi dan produktivitas ternak serta mendapatkan harga

pakan yang murah melalui formulasi pakan dan pemilihan bahan pakan; (ii)

Menurunnya biaya pakan; dan (iii) Meningkatnya pemanfaatan bahan pakan.

Dialokasikan untuk 1 kegiatan, dengan capaian fisik sebesar 100% dan

keuangan sebesar 98,34%.

47

j. Pendampingan Penguatan Laboratorium Pakan Daerah

Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui permasalahan dan sejauhmana

pelaksanaan kegiatan penguatan laboratorium pakan daerah. Kegiatan telah

dilaksanakan sesuai sasaran yaitu (i) Meningkatnya kinerja dan pelayanan

petugas laboratorium pakan daerah; (ii) Mendorong laboratorium daerah

mencapai akreditasi. (iii) Meningkatnya jumlah dan jenis pengujian mutu

pakan;mdan (iv) Terlaksananya kegiatan penguatan laporan pakan daerah

sesuai dengan pedoman umum penguatan laboratorium pakan daerah.

Dialokasikan untuk 6 provinsi, dengan capaian fisik sebesar 100% dan

keuangan sebesar 99,13%.

k. Uji Petik Pengawasan Mutu Pakan

Tujuan kegiatan adalah untuk : (i) Mengetahui sejauhmana penerapan

standar mutu pakan yang diproduksi oleh pabrik pakan dan pabrik pakan

skala kecil; (ii) Mengetahui proses produksi pakan dan tata letak bangunan,

bahan baku dan pakan; dan (iii) Mengetahui pelaksanaan pengawasan mutu

pakan di pabrik pakan oleh quality control.

Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu meningkatnya mutu pakan

yang diproduksi dan beredar di pasaran. Dialokasikan pada 14 provinsi

dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 97,50%

l. Workshop/Forum Jafung Wastukan

Tujuan kegiatan adalah untuk : (i) Meningkatkan kemampuan, pengalaman

dan pengetahuan tentang tupoksi jabatan fungsional pengawas mutu pakan;

dan (ii) Meningkatkan jejaring dan komunikasi serta adanya ajang tukar

informasi mengenai kebijakan dan pengawasan mutu pakan. Kegiatan telah

dilaksanakan sesuai sasaran yaitu (i) Meningkatnya koordinasi antara pejabat

fungsional pengawas mutu pakan; dan (ii) Diperolehnya informasi terbaru

tentang kebijakan dan pengawasan mutu pakan. Dialokasikan untuk I

kegiatan dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 99,96%

m. Pembinaan Pengawasan Mutu Pakan

Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya

pengawas mutu pakan dalam melakukan pengawasan mutu pakan di daerah

serta langkah-langkah pengangkatan dalam jabatan fungsional pengawas

mutu pakan serta pemahaman pengusulan DUPAK oleh wastukan didaerah.

48

Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran pada 19 provinsi dengan capaian

fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 93,57%

6) Laporan Dukungan Teknis Pengembangan Pakan 22 Laporan, terdiri dari :

a. Koordinasi dengan instansi terkait Dit. Pakan

Kordinasi dengan instansi terkait diperlukan dalam rangka mengkoordinasikan

pelaksanaan kegiatan antara pusat dan daerah serta dengan instansi terkait

yang berkaitan dengan bidang pakan. Kegiatan ini dialokasikan untuk 20

provinsi dengan capaian kinerja fisik 100% dan keuangan 98,43%.

b. Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas).

Rapat Koordinasi Teknis Nasional Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan, dimaksudkan untuk melakukan koordinasi teknis antara

pusat dan daerah serta sebagai forum penyampaian kebijakan dan evaluasi

pembangunan peternakan dan kesehetan hewan. Kegiatan ini dilaksanakan 2

(dua) kali dalam satu tahun dengan output kegiatan sebanyak 2 (dua)

laporan, dengan capaian fisik 100% dan keuangan sebesar 88,62%.

c. Rapat Teknis Fungsi Pakan.

Rapat Teknis Fungsi Pakan dilaksanakan berupa Pertemuan Scalling up Hasil

Penelitian Bidang Pakan, yang bertujuan Memperoleh daftar hasil-hasil

penelitian dibidang pakan dan bahan pakan lokal yang prospektif diterapkan

oleh industri skala besar/komersial.

Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh industri pakan dalam

penerapan hasil-hasil penelitian.

Mencari dan menetapkan skema pembiayaan dalam rangka penerapan

hasil-hasil penelitian dibidang pakan.

Memperoleh komitmen industri pakan dalam memfasilitasi scaling up

penelitian dibidang pakan.

Capaian kegiatan fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar 98,68%.

d. Sosialisasi Kebijakan/Program/Kegiatan Direktorat Pakan

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan dan program

kegiatan pengembangan pakan yang ada di pusat kepada daerah atau dinas

yang membidangi fungsi peternakan provinsi. Kegiatan telah dilaksanakan

sesuai dengan sasaran yaitu terlaksananya sosialisasi kebijakan pakan yang

dilakukan ke beberapa daerah, pada 8 lokasi dengan capaian fisik 100% dan

keuangan 100,16%.

49

e. Monitoring Kegiatan Direktorat Pakan.

Tujuan kegiatan Monitoring Kegiatan Direktorat Pakan adalah untuk

mengetahui perkembangan dan keberhasilan program dan kegiatan

Direktorat Pakan Ternak di daerah/lokasi kegiatan. Kegiatan telah

dilaksanakan sesuai sasaran yaitu terlaksananya monitoring sebagai bahan

acuan dalam penentuan program kegiatan kedepan pada 15 provinsi dengan

capaian fisik 100% dan keuangan sebesar 99,77%.

f. Penyusunan Renja/RKAKL

Tujuan kegiatan adalah menyusun Rencana Kerja Direktorat Pakan Ternak

tahun 2012 yang mengacu pada Renstra 2011–2014, dengan

mempertimbangkan isu strategis serta kondisi dan situasi di lapangan,

berdasarkan skala prioritas dan menyusun RKAKL tahun 2012 yang

merupakan bagian dari Satuan Kerja (Satker) Direktorat Jenderal Peternakan

dan Kesehatan Hewan. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu

tersedianya Rencana Kerja (Renja) dan RKAKL ini berdasarkan skala

prioritas. Dilaksanakan untuk 1 kegiatan dengan capaian fisik 100% dan

keuangan sebesar 93,80%.

g. Penyusunan Juklak/Juknis.

Tujuan kegiatan adalah tersusunnya petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis

Direktorat Pakan Ternak pada tahun 2012. Kegiatan telah dilaksanakan

sesuai sasaran adalah terlaksananya kegiatan Direktorat Pakan Ternak tahun

2012 sesuai dengan kegiatan masing-masing yang dituangkan dalam

Juklak/Juknis.

Dialokasikan untuk 1 kegiatan dengan capaian fisik 100% dan keuangan

98,04%.

h. Penyusunan Laporan Bulanan/Tahunan

Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan masing-masing kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

Direktorat Pakan Ternak tahun 2012. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai

sasaran yaitu tersedianya laporan bulanan dan laporan tahunan Direktorat

Pakan Ternak pada Tahun tahun 2012, dengan capaian fisik dan keuangan

sebesar 100% dengan output kegiatan berupa laporan sebanyak 11 (sebelas)

laporan.

i. Penyusunan LAKIP

50

Penyusunan LAKIP dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kinerja

Direktorat Pakan Ternak, baik dari segi keberhasilan maupun kegagalan pada

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya pada tahun 2012. Sasaran kegiatan

adalah tersedianya LAKIP Direktorat Pakan Ternak tahun 2012. Dialokasikan

untuk 1 kegiatan dengan capaian fisik dan keuangan sebesar 100%.

j. Penyusunan dan Pencetakan Media Pakan.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang

perkembangan pakan ternak khusunya dan peternakan pada umumnya

kepada masyarakat peternakan yang membutuhkan. Kegiatan telah

dilaksanakan sesuai sasaran yaitu terseba dan berkembangnya informasi

tentang usaha pakan ternak. Dialoksaikan untuk 1 kegiatan dengan 4 (empat)

kali penerbitan, dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan sebesar

99,05%.

k. Pertemuan Komisi Pakan.

Pertemuan Komisi Pakan bertujuan untuk membahas isu atau permasalahan

di bidang pakan (hijauan dan konsentrat) baik yang bersifat teknis maupun

non teknis dalam mendukung pembangunan peternakan dan memberikan

masukan bagi penentu kebijakan dalam memecahkan berbagai permasalahan

yang berkaitan di bidang pakan guna menentukan langkah-langkah

selanjutnya. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai sasaran yaitu (i)

Terumuskannya isu atau permasalahan yang ada di bidang pakan; dan (ii)

Terumuskannya rekomendasi sebagai bahan masukan dalam penentuan

kebijakan di bidang pakan. Dialokasikan untuk 1 kegiatan dan dilaksanakan

untuk 2 (dua) kali pertemuan dengan output kegiatan berupa 2 (dua) laporan,

dengan capaian fisik sebesar 100% dan keuangan 98,63%.

7) Laporan Kegiatan Dana Dekon :

a. Pengembangan sumber benih/bibit HPT di UPTD

Tujuan kegiatan adalah untuk : (i) Meningkatnya produktivitas ternak

ruminansia melalui pemanfaatan HPT yang berkualitas; dan (ii) Meningkatnya

keinginan masyarakat peternakan untuk memanfaatkan HPT yang

berkualitas. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang telah

ditetapkan yaitu (i) Adanya kemudahan bagi peternak untuk mendapatkan

HPT (rumput dan legume) yang berkualitas; dan (ii) Berkembangnya jenis –

jenis tanaman pakan (rumput dan legume) di UPTD dan di peternakan

sekitarnya. Dialokasikan melalui dana Dekonsentrasi untuk 22 UPTD dengan

51

capaian fisik sebesar 68,8% atau hanya tersedia 15 laporan dari 15 UPTD

dan capaian keuangan sebesar 100%.

b. Bimbingan dan Evaluasi UPP/PPSK.

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan kinerja UPP dan PPSK yang

telah difasilitasi Pemerintah agar dihasilkan pakan yang baik sesuai standar

mutu dan melalui operasionalisasi cara pembuatan pakan yang baik

(CPPB/Kepmentan No. 240/Kpts/ OT.210/4/2003). Kegiatan telah

dilaksanakan sesuai sasaran yaitu adanya perbaikan dan program

pengembangan UPP dan PPSK pada tahun-tahun mendatang. Dialokasikan

melalui dana Dekonsentrasi untuk 32 provinsi dengan capaian fisik sebesar

68,15% atau hanya tersedia 22 laporan dari 22 provinsi dan capaian

keuangan sebesar 100%.

c. Fasilitasi Pengawasan Mutu Pakan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah dengan adanya pengawasan mutu pakan

maka akan berkurangnya masalah – masalah pemalsuan dan penurunan

mutu pakan yang beredar di daerah/ di lapangan. Kegiatan ini telah

dilaksanakan sesuai sasaran yaitu meningkatnya kinerja dan efektivitas

pengawasan mutu pakan di lapangan. Dialokasikan melalui dana

Dekonsentrasi untuk 33 provinsi dengan capaian fisik sebesar 30,30% atau

hanya tersedia 10 laporan dari 10 provinsi dan capaian keuangan sebesar

100%

D. EVALUASI DENGAN CAPAIAN TAHUN SEBELUMNYA

Untuk mengetahui perbandingan kinerja tahun 2011 dengan 2012, dapat dilihat pada Tabel-

4 sebagai berikut :

Tabel-4 : Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2011 dengan 2012

No Kegiatan

Kinerja Tahun

2011 2012

Target Capaian % Target Capaian %

1 Berkembangnya Unit

Usaha Bahan Pakan

(UBP)

- - - 10 5 100*

2 Berkembangnya 144 143 99.30 113 113 100

52

kelompok integrasi

ternak tanaman

(Ruminansia dan

Unggas)

3 Berkembangnya

kelompok pengolah

pakan (Ruminansia

dan Unggas)

166 159 99.37 86 81 100*

4 Berkembangnya

kelompok lumbung

pakan (Ruminansia

dan Unggas)

64 61 95.31 119 119 100

5 Adanya laboratorium

pengujian mutu pakan

di daerah

- - - 6 5 83.33

6 Peningkatan Mutu

Pelayanan dan

Kinerja Direktorat

Pakan/Dukungan

manajemen teknis

pakan ternak

40 40 100 127 127 100

Dari Tabel-4 di atas dapat dilihat bahwa untuk indikator kinerja Pengembangan Unit Usaha

Bahan Pakan dan Penguatan Laboratorium Pakan Daerah, baru terdapat indikator

pelaksanaan kegiatan pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2011, baru

pada tahap identifikasi terhadap kelompok pengembang unit usaha bahan pakan,

sedangkan untuk laboratorium baru pada tahap identifikasi laboratorium yang layak untuk

dikembangkan.

Sedangkan untuk beberapa kegiatan terjadi peningkatan kinerja dibandingkan pada tahun

2011 yaitu sebagai berikut :

Pengembangan integrasi ternak tanaman terdapat peningkatan kinerja, dari 99.30%

pada tahun 2011 menjadi 100% pada tahun 2012.

Kegiatan pengembangan UPP Ruminansia dan Unggas terdapat peningkatan kinerja dari

99.37% pada tahun 2011 menjadi 100% pada tahun 2012.

53

Kegiatan Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia dan Unggas terdapat

peningkatan kinerja dari 95.31% pada tahun 2011 menjadi 100% pada tahun 2012.

Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan dan Kinerja Direktorat Pakan/Dukungan

Manajemen Teknis terjadi peningkatan output kegiatan dari 40 laporan menjadi 127

laporan, dengan capaian kinerja tetap 100%.

E. KEGIATAN TEROBOSAN

Kegiatan terobosan merupakan kebijakan yang sistematis dan komprehensif Direktorat

Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam upaya mewujudkan kawasan

strategis dan komoditas unggulan peternakan dalam rangka mendukung Program

Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDS/K) Tahun 2014.

Di dalam POK Direktorat Pakan Ternak Tahun 2012 terdapat alokasi kegiatan Dukungan

Pakan Pada Kawasan yang dijabarkan melalui 3 (tiga) output kegiatan yaitu : (1)

Pengembangan UPP Ruminansia; (2) Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia; dan

(3) Pengembangan Hijauan Pakan Ternak.

Mengacu pada Renstra Direktorat Pakan Ternak, dimana dalam RKT Tahun 2012

kegiatan Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia yang merupakan kegiatan

prioritas Direktorat Pakan Ternak untuk mendukung (PSDS/K), ditargetkan sebanyak

130 paket, namun dengan keterbatasan dana maka haa teralokasikan sebanyak 93

paket.

Berdasarkan masukan dari berbagai pihak terkait dan untuk memenuhi target IKU

Direktorat Pakan maka Direktur Pakan Ternak telah mengirimkan Nota Dinas kepada

Sekretaris Ditjen PKH No. 07.40/TU.220/C/F3/0211 tanggal 7 Februari 2012 tentang

Usulan Perubahan Kegiatan Dukungan Pakan Pada Kawasan, dengan output kegiatan

menjadi 2 (dua) paket untuk kegiatan Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia dan

1 (satu) paket untuk kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pakan.

Kegiatan Dukungan Pakan pada Kawasan dialokasikan di 16 provinsi, dimana 13

provinsi telah merevisi POK sesuai dengan usulan menjadi 2 paket kegiatan

Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia dan 1 paket kegiatan Pengembangan Unit

Pengolah Pakan, sedangkan 3 provinsi lainnya (Papua, Papua Barat dan Jatim) tetap

melaksanakan kegiatan sesuai POK awal. Realisasi kegiatan mencapai 100% dengan

rincian Pengembangan Integrasi Ternak Ruminansia sebanyak 27 paket pada 24

Kab/Kota di 13 Provinsi (NTB 3 paket dialokasikan untuk integrasi) dan Pengembangan

UPP sebanyak 15 paket pada 15 Kab/Kota di 15 provinsi, serta 3 paket untuk kegiatan

54

Pengembangan Lumbung Pakan dan 3 paket untuk kegiatan Pengembangan Hijauan

Pakan.

F. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Fasilitasi keuangan untuk mendukung keberhasilan kinerja peningkatan produksi pakan

ternak melalui pendayagunaan sumber daya lokal yang dialokasikan melalui Mata

Anggaran Kegiatan (MAK) 1783 sebesar 2.880.000.000 yang terdapat pada 80 (delapan

puluh) Satker di seluruh Indonesia, dana tersebut terdiri dari fasilitasi untuk pusat dan

daerah berupa dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (TP). Realisasi keuangan

mencapai Rp. 2.838.813.700 atau sebesar 98,57%

Sedangkan alokasi dana untuk Direktorat Pakan Ternak pada tahun 2012 sebesar Rp.

10.460.750.000,- dan realisasi mencapai Rp. 9.968.792.785 atau 95,30%dari target.

Secara rinci capaian akuntabilitas keuangan diuraikan pada Lampiran-5.

55

BAB V

KESIMPULAN

Dari uraian capaian kegiatan yang telah digambarkan pada Bab sebelumnya, dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

Secara umum kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pakan Ternak baik kegiatan

utama untuk mendukung capaian sasaran strategis kinerja Direktorat Jenderal

Peternakan dan Keswan maupun kegiatan pendukung, dapat dilaksanakan dengan baik

yang diukur dengan pengukuran kinerja dengan kriteria berhasil karena semua kegiatan

rata-rata dapat dicapai 100% dengan capaian keuangan terserapnya anggaran sebesar

Rp. 2.838.813.700 atau 98,57% dari total anggaran sebesar Rp. 2.880.000.000,-

Kegiatan-kegiatan yang dialokasikan untuk memfasilitasi pengembangan pakan di

daerah, yang diberikan kepada kelompok-kelompok peternak masih efektif untuk terus

dikembangkan di berbagai daerah karena dapat memberi keuntungan bagi

petani/peternak untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternaknya.

Namun demikian, terdapat beberapa kendala yang menjadi permasalahan dalam

pelaksanaan kegiatan, sehingga hasil pelaksanaan kegiatan kurang optimal, yaitu :

Kegiatan-kegiatan yang dialokasikan melalui dana Dekonsentrasi, terdapat beberapa

provinsi yang pemanfaatan dananya tidak sesuai dengan acuan seperti yang tercantum

dalam pedoman pelaksanan yang diterbitkan oleh Direktorat Pakan Ternak.

Dalam hal pelaporan rata-rata hanya 60% dari jumlah provinsi yang mengirimkan laporan

ke Direktorat Pakan Ternak, sehingga informasi yang dibutuhkan untuk perbaikan

pelaksanaan kegiatan kedepan kurang optimal.

Berdasarkan pengalaman terhadap kendala/masalah yang ditemui pada tahun 2012, maka

untuk mengantisipasi hal tersebut, telah dilakukan langkah antisipatif yang telah diambil

yaitu, adalah :

1. Direktur Pakan Ternak telah mengirimkan surat kepada Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan atau Dinas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan

Hewan di Provinsi/Kabupaten/Kota agar kegiatan-kegiatan pengembangan pakan yang

difasilitasi oleh pusat melalui dana Tugas Pembantuan (TP) dan Dekonsentrasi dapat

dilaksanakan mengacu pada Pedoman Pelaksanaan yang telah diterbitkan oleh

Direktorat Pakan Ternak.

56

2. Pedoman Pelaksanaan kegiatan telah didistribusikan kepada daerah pada saat

Rakernas di Jakarta dalam bentuk CD dan Matriks, serta telah meminta laporan

kegiatan dari daerah untuk dikirimkan ke Direktorat Pakan Ternak.

3. Melakukan penjadwalan pelaksanaan kegiatan per triwulan berdasarkan kemudahan

untuk menyelesaikan kegiatan lebih awal sesuai dengan target.

57

BAB VI

PENUTUP

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Pakan

Ternak Tahun 2012 dibuat sebagai kewajiban dalam mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pakan Ternak sesuai Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP yang disusun ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan adanya masukan

dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan kedepan.

Jakarta, Januari 2013

DIREKTORAT PAKAN TERNAK