laporan akhir praktikum elektronika dasar i

57
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM “Elektronika Dasar I” Oleh Kelompok I Annisa Muthmainnah Azizaturrahmah Bq. Eka Puspanita Hasri Naji Nurhidayati Muhammad Zaini Rizka Zahara Rohiatun Aini Siti Mashuratul Laila Ulfi Hayati JURUSAN PENDIDIKAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SWLONG T.A 2012/2013

Upload: kanakgagah

Post on 17-Feb-2015

366 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

“Elektronika Dasar I”

Oleh Kelompok I

Annisa Muthmainnah

Azizaturrahmah

Bq. Eka Puspanita

Hasri Naji

Nurhidayati

Muhammad Zaini

Rizka Zahara

Rohiatun Aini

Siti Mashuratul Laila

Ulfi Hayati

JURUSAN PENDIDIKAN MIPAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) HAMZANWADI SWLONG

T.A 2012/2013

Page 2: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page II

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan akhir praktikum Elektronika dasar 1 ini telah disahkan sebagai syarat mengikuti

ujian akhir praktikum.

Asisten I

Sukran Ali

Asisten II

Aminah

Asisten III

Rosyie Rukmana

Asisten IV

L. M. Syafi’i

Asisten V

Tanwir Hadi

Pancor, - Desember 2011

CO.ASS

Sukran Ali

Menetahui

Laboran pendidikan fisika

M.nasir, S.Pd

NIS :

Page 3: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page III

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena

hanya dengan limpahan rahmatnya Laporan Akhir ELEKTRONIKA DASAR I ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat dan salam tentunya tak lupa pula kami haturkan

pada junjungan kita Rasul Muhammad SAW yang telah membimbing kita kejalan yang

diridhoi Allah.

ELEKTRONIKA DASAR I merupakan salah satu mata kuliah yang perlu

mendapatkan perhatian secara seksama. Oleh karena itu, untuk menunjang kesuksesan

mahasiswa .

Akhir kata, kepada semua mahasiswa khususnya mahasiswa pendidikan FISIKA

kami menyampaikan “iqra’ harfan kamir alfan yang artinya baca satu kali ulangi seribu kali”,

semoga laporan akhir ini bermanfaat, selamat belajra dan semoga Allah memberikan ikhtiar

kita semua. Amin

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Pancor, 12 Desember 2011

Penyusun

Page 4: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page IV

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………

KATA PENGANTAR …………………………………………………….

DAFTAR ISI ………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………...

1.2 Tujuan …………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. TRANSFORMATOR ………………………………………….….

1.1 Tujuan ……….………………………...………………………

1.2 Waktu Pelaksanaan …………………………………………....

1.3 Landasan Teori ………………………………………………...

1.4 Alat dan Bahan ………………………………………………..

1.5 Langkah Kerja …………………………………………………

1.6 Hasil Pengamatan ………………………………………………

1.7 Pembahasan ………………………………………….………...

1.8 Penutup ……..……………………………………….………....

1.8.1 Kesimpulan ………………………………………......

1.8.2 Saran …………………………………….……………

B. KARAKTRISTIK DIODA ….……………………………………

1.1 Tujuan ……….………………………...……………………

1.2 Waktu Pelaksanaan ……………………………...…………

1.3 Landasan Teori ……..………………………………………

1.4 Alat dan Bahan ……………………..…….……………….

1.5 Langkah Kerja ………………………………………….......

1.6 Hasil Pengamatan …..……………………………………...

1.7 Pembahasan ………………………………………………...

1.8 Penutup ……..………………………………………………

Page 5: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page V

1.8.1 Kesimpulan ……………………………………..

1.8.2 Saran ………..…………………………………..

C. JEMBATAN WHEATSTONE….………………………………....

1.1 Tujuan ……….………………………...……………………....

1.2 Waktu Pelaksanaan …………………………………………...

1.3 Landasan Teori ……..………………………………,………....

1.4 Alat dan Bahan ……………………..…….….……….………

1.5 Langkah Kerja ………………………………………………..

1.6 Hasil Pengamatan …..…………………………………………

1.7 Pembahasan …………………………………………………...

1.8 Penutup ……..……………………………………………..…..

1.8.1 Kesimpulan ….………………………………………...

1.8.2 Saran ….………..………………………………………

D. MENYSUN RANGKAIAN LISTRIK DENGAN ARUS BOLAK

BALIK…………….……………………………………………....

1.1 Tujuan ……….………………………...……………………....

1.2 Waktu Pelaksanaan …………………………………..…….....

1.3 Landasan Teori ……..………………………………………….

1.4 Alat da0n Bahan ……………………..…….……………..…..

1.5 Langkah Kerja ……………………………………………….…

1.6 Hasil Pengamatan …..………………………………………….

1.7 Pembahasan ……………………………………………………

1.8 Penutup ……..………………………………………………….

1.8.1 Kesimpulan ….………………………………………..

1.8.2 Saran ….………..……………………………………..

E. PENYERAH ARUS BOLAK BALIK DENGAN

TAPIS…...…………………………………………………...........

1.1 Tujuan ….………………………...…………………………....

1.2 Waktu Pelaksanaan ……………………………...…..…….....

1.3 Landasan Teori ……..………………………………………….

1.4 Alat da0n Bahan ……………………..…….……………..…..

Page 6: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page VI

1.5 Langkah Kerja ……………………………………………….…

1.6 Hasil Pengamatan …..………………………………………….

1.7 Pembahasan ……………………………………………………

1.8 Penutup ……..………………………………………………….

1.8.1 Kesimpulan ….………………………………………..

1.8.2 Saran ….………..……………………………………..

BAB III PENUTUP

1.1 KESIMPULAN …………………………………………………....

1.2 SARAN ……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page VII

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ilmu Eleketronika merupakan ilmu yang membahas tentang komponen – komponen

listrik dari sebuah rangkaian. Komponen – komponen tersebut dapat berupa Resistor,

Kapasitor dan inductor. Resistor merupakan alat yang fungsinya hanya menyimpan energy

saja. Kapasitor merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk menyimpan energy

listrik kemudian mengubahnya dalam bentuk medan listrik sedang inductor merupakan

komponen listrik yang berfungsi untuk menyimpan energy dalam bentuk medan magnet.

Rangkaian listrik merupakan hubungan antara komponen listrik yang dihubungkan

dengan cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup agar ada arus yang mengalir.

Dari segi sumbernya komponen listrik dapat dibagi dua yakni:

1. Komponen aktif adalah sumber tegangan contohnya batrai, power supply dan lain – lain

2. Komponen pasif adalah menerima tegangan energy contohnya Resistor, inductor dan

Kapasitor.

Dalam praktikum elektronika dasar I ini akan dibahas beberapa bentuk rangkaian

listrik diantaranya yakni:

1. Transformator

2. Karaktristik Dioda

3. Jembatan wheatstone

4. Menysun Rangkaian Listrik Dengan Arus Bolak Balik

5. Penyerah arus Bolak Balik Dengan Tapis

B. Tujuan

1. Agar mahasiswa memahami dan mengetahui berbagai macam bentuk rangkaian

listruik

2. Mahasiswa memahami berbagai prinsip kerja dari sebuah rangkaian listrik

3. Mahasiswa mengetahui bentuk dan manfaat dari komponen elektronika yang terdapat

pada rangkaian listrik tersebut

Page 8: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page VIII

4. Mahasiswa dapat mengetahui car amembaca suatu alat ukur seperti galvanometer,

Multimeter, Voltmeter, dan Amperemetr.

Page 9: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page IX

BAB II

ISI

A. TRANSFORMATOR

1.1 Tujuan praktikum Untuk mengetahui prinsip kerja sebuah transformator

1.2 Pelaksanaan praktikumHari tanggal : rabu, 26 0ktober 2011

Waktu pelaksanaan : 09.00 – 10.30 WITA

Tempat : laboraturium pendidikan FISIKA STKIP hamzanwadi selong

1.3 Landasan teori Tarnsformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak balik

dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan

prinsip – prinsip induksi elektro magnet. Transformator tediri atas sebuah inti, yang terbuat

dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.

Transformator digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik pada primer menjadi

tegangan bolak balik pada sekunder. Dengan menggunakan fluks magnetic.m transformator

dalam elektronika digunakan untuk menurunkan tegangan bolak balik atau menaikkan

tegangan bolak balik pada listrik PLN.

Komponen transformator (trafo)

Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau

menurunkan tegangan bolak balik atau AC. Transformator terdiri dari tiga komponen yaitu :

1. Kumparan pertama ( primer ) yang bertindak sebagai input ( tegangan masukan)

2. Kumaparan kedua ( sekunder ) yang bertindak sebagai output ( tegangan keluaran )

3. Inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang di hasilkan

Page 10: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page X

lambang Transformator

(Astuti . 1997 : 137)

JENIS – JENIS TRANSFORMATOR

1) Step – up

Gambar lambang transformator Step –Up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih

banyak dari lilitan primer sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan . taransformator ini

biasa di temui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan

generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

2) Step-down

Page 11: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XI

Transformator step-down adalah transformator yang memiliki lilitan skunder lebih

sedikit dari pada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator

jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

3) Autotransformator

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik,

dengan sedapan tengah. Dalam transformator ini sebagian lilitan primer juga merupakan

lilitan skunder. Fase arus dalam lilitan skunder selalu berlawanan dengan arus primer,

sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan skunder bias dibuat dengan kawat yang lebih tipis

dibandingkan dengan transformator biasa. Keuntungan dari transformator jenis ini yakni

ukuran fisiknya yang kecil. Sedangkan kerugiannya tidak dapat memberikan isolasi secara

listrik antara lilitan primer dengan lilitan

skunder dan tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali

lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali)

4) Autotransformator variabel

Autotransformator variable sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sedapan

tengahnya bias diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer skunder yang berubah-

ubah.

5) Transformator isolasi

Page 12: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XII

Memiliki lilitan skunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga

tegangan skunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa disain, gulungan

skunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian., transformator seperti

ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalam. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini

telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

6) Transformator pulsa

Adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan gelombang pulsa.

Transformator jenis ini menggunakan materi inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus

primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karna GGL induksi pada

lilitan skunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya

memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

7) Transformator tiga fasa

Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan

secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (y) dan

lilitan skunder dihubungkan secara delta .(∆)

(http://transformator.blogspot.com)

Prinsip kerja transfpormator

Prinsip kerja transformator adalah ketika kumparan primer dihubungkan dengan

sumber tegangan bolak balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan

medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperketat oleh adaya inti bessi

dan dihantarkan ke inti besi kekumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan

skunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induksi timbale-balik.

Page 13: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XIII

Pada skema transformator di atas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang

mengalir pada kumparan primer balik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang

dihasilkann akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan skunder

akann berubah polaritasnya.

Hubunagan tersebut dapat dinyatakan dalam persaman :

Vp / Vs : Np / Ns

Vp : tegangan primer (volt) Vs : tegangan skunder (volt)

Np : jumlah lilitan primer Ns : jumlah lilitan skunder

Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder

transformator ada 2 jenis :

1. Transformator Step Up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak balik rendah

menjadi tinggi. Ttansformator jenis ini mempunyai jumlah lilitan kumparan skunder

lebih banyak dari pada jumlah lilitan primer (Ns > Np)

Page 14: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XIV

2. Transformator Step Down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak balik

tinggi menjadi rendah. Transformator jenis ini jumlah lilitan kumparan primer lebih

banyak dari pada jumlah lilitan skunder (Np > Ns).

pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan

skunder adalah ;

1. Sebanding dengan banyaknya lilitan skunder (Vs ~ Vs)

2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer (Vs ~ Vp)

3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer.

(Vs ~ 1/Np) sehingga dapat dituliskan Vs = Ns/Np x Vp

Dasar dari teori transformator adalah :

“ Apabila ada arus listrik bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka

inti besi itu akan berubah menjadi magnet dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu

belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi

magnet, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL).

Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan Faraday, yaitu

arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat

menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus AC

maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi.

Sisi skunder menerima garis gaya magnetdari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah pula.

Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat pada

tegangan.

Fluks pada transformator :

Rumus flluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah d∅ = E × dt dan rumus

untuk GGL induksi yang terjadi di lilitan skunder adalah ∈ = N ∅ . karena kedua kumparan

dihubungkan dengan fluks yang sama maka , ∅

= = dimana dengan menyusun ulang

persamaan akan didapat = sedemikian hingga Vp Ip = Vs Is. Dengan kata lain,

Page 15: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XV

hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan

jumlah lilitan primer dengan lilitan skunder.

(Kaginan, Marthen. 1994 : 109)

1.4 Alat dan Bahan1. Kumparan 1000 lilitan

2. Kumparan 500 lilitan

3. Inti besi U

4. Inti besi I

5. Papan rangkaian

6. Kabel penghubung

7. Jembatan penghubung

8. Multimeter

9. Power Supply.

1.5 Prosedur Percobaan1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Membuat rangkaian seperti dibawah

Gambar

Memasang kumparan 500 lilitan sebagai kumparan primer (input)

Memasang kumparan 1000 lilitan sebagai kumparan skunder (out put)

Memasang inti besi U dan I pada kedua kumparan

Menggunakan multimeter sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 V AC.

3. Menghubungkan catu daya kesumber PLN

4. Memilih tombol tegangan keluaran 3 V AC

5. Menghidupkan power supply

6. Mengukur tegangan pada kumparan primer dan skunder

7. Mengulangi kegiatan 4, 5 dan 6 dengan tegangan sumber 6, 9 dan 12

8. Mencatat hasil pengamatan pada tabel percobaan ke-1

9. Menukar tempat kumparan 500 lilitan dengan kumparan 1000 lilitan

10. Mengulangi kegiatan 4, 5 dan 6 dengan tegangan sumber 3, 6, 9 dan 12

Page 16: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XVI

11. Mencatat hasil pengamatan pada tabel percobaan ke-2.

1.6 Hasil Pengamatan

Tabel hasil percobaan pertama

Tegangan standar Np Ns Vp Vs Np / Ns Vp / Vs

3

6

9

12

500

500

500

500

1000

1000

1000

1000

3

6,4

9,6

12,5

2,2

4,9

7,8

10,0

0,5

0,5

0,5

0,5

1,40

1,31

1,23

1,25

Tabel hasil percobaan kedua

Tegangan standar Np Ns Vp Vs Np /

Ns

Vp /

Vs

3

6

9

12

1000

1000

1000

1000

500

500

500

500

3,0

6,3

9,4

12,0

1,0

2,4

3,8

5,0

2

2

2

2

3,0

2,6

2,5

2,4

1.7 Analisis Data dan Pembahasan Analisis data

A. Percobaan ke 1

Mencari besar tegangan primer dan tegangan sekunder dengan menggunakan

Amperemeter sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 v dan 50 v (Np < Ns ).

Rumus: x batas ukur

Tegangan primer Vp

Page 17: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XVII

Tegangan sumber 3 v

Vp = 10 = 3Tegangan sumber 6 v

Vp = 10 = 6,4Tegangan sumber 9 v

Vp = 10 = 9,6Tegangan sumber 12 v

Vp = , 50 = 12,5

Tegangan sekunder Vs

Tegangan sumber 3 v

Vs = 10 = 2,2Tegangan sumber 6 v

Vs = , 10 = 4,9

Tegangan sumber 9 v

Vs = 10 = 7,8Tegangan sumber 12 v

Vs = 50 = 10Tabel hasil pengamatan percobaan pertama

Tegangan sumber Np Ns Vp Vs Np / Ns Vp / Vs

3 500 1000 3 2,2 0,5 1,40

Page 18: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XVIII

6

9

12

500

500

500

1000

1000

1000

6,4

9,6

12,5

4,9

7,8

10,0

0,5

0,5

0,5

1,31

1,23

1,25

B. Tabel hasil percobaan ke 2

Tegangan sumber Np Ns Vp Vs Np /

Ns

Vp /

Vs

3

6

9

12

1000

1000

1000

1000

500

500

500

500

3,0

6,3

9,4

12,0

1,0

2,4

3,8

5,0

2

2

2

2

3,0

2,6

2,5

2,4

Mencari tegangan primer dan sekunder dengan menggunakan Amperemeter sebagai volmetr

dengan batas ukur 10 vdan 50 v (Np > Ns )

Rumus: x batas ukur

Tegangan primer Vp

Tegangan sumber 3 v

Vp = 10 = 3Tegangan sumber 6 v

Vp = , 10 = 6,3

Tegangan sumber 9 v

Vp = 10 = 9,4Tegangan sumber 12 v

Vp = 50 = 12

Page 19: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XIX

Tegangan sekunder Vs

Tegangan sumber 3 v

Vs = 10 = 1Tegangan sumber 6 v

Vs = 10 = 2,4Tegangan sumber 9 v

Vs = 10 = 3,8Tegangan sumber 12 v

Vs = 50 = 5

1.8 Pembahasan Pada praktikum ini, kami membahas tentang mempelajari prinsip kerja sebuah

transformator. Bukan itu saja, melainkan kami juga memahami peristiwa naik atau turunnya

suatu tegangan bolak balik pada sebuah transformator yang disambungkan kesumber listrik

PLN.

Transformator atau trafo merupakan suatu alat listrik yang berfungsi sebagai

pengubah tegangan bolak balik pada primer menjadi tegangan bolak balik pada sekunder,

dengan menggunakan fluks magnetic. Transformator juga digunakan pada peralatan listrik

terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak balik.

Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah TV, computer, mesin poto copy,

gardu listrik dan sebagainya.

Dalam praktikum kali ini kami melakukan dua kali percobaan, pada percobaan ke 1,

terjadi peristiwa penurunan tegangan ( step down) yakni sebagai contoh, pada tegangan

sumber 3 volt menghasilkan tegangan primer (Vp) sebesar 3 volt, sedangkan tegangan

ssekundernya (Vs) sebesar 2,2 volt begitu seterusnya sampai pada tegangan sumber 12 volt.

Kemudian jumlah lilitan primer yang digunakan sebesar 500 lilitan sedangkan lilitan

Page 20: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XX

sekundernya 1000 lilitan. Dalam hal ini, peristiwa tersebut tidak sesuai dengan prinsip kerja

alat transformatorjenis step down. Karena dalam teori menyatakan bahwa jika transformator

step down memiliki lilitan sekunder lebih kecil dari pada lilitan primer, maka akan terjadi

penurunan tegangan. Akan tetapi setelah melakukan percobaan, ternyata hasilnya jauh

berbeda dari yang diharapkan. Yang seharusnya terjadi disini yakni, terjadinya penaikan

tegangan bolak balik (step up) karena jumlah lilitan primer (NP) yang digunakan itu lebih

kecil dari pada jumlah lilitan sekundernya (NP < Ns). tetapi tetap saja hal ini tidak termasuk

dalam transformator jenis step up. Karena tagangan bolak balik yang dihasilkan semakin

menurun ( lihattabel hasil pengamatan ). Hal ini terjadi karena disebabkan oleh beberapa

factor yakni salah satunya karena kesalahan teknis dan kurang teliti nya praktikan dalam

praktikum serta alat yang digunakan sedikit bermasalah.

Percobaan ke 2 kami menggunakan lilitan primer (NP) sebesar 1000 lilitan dan lilitan

sekundernya sebesar 500 lilitan (NP>Ns). pada percobaan kali ini, hasil yang didapatkan

ternyata mengalami penurunan tegangan juga (step down). Hal ini sangat sesuai dengan

pernyataan yang ada dalam teori, yakni, jika lilitan sekunder lebih kecil dibandingkan dengan

lilitan primernya maka akan terjadi penurunan tegangan bolak balik. Hal ini dapat dilihat

pada tabel hasil pengaamatan. Terjadinya tegangan keluaran itu tergantung besarnya jumlah

lilitan yang digunakan. Pada tegangan sumber 3 volt tegangan primer yang dihasilkan sebesar

3 volt sedang tegangan sekundernya sebesar 1 volt. Ini membuktikan bahwa alat

transformator tersebut telah mengalami penurunan tegangan bolak balik (step down).

1.9 Penutup 1. Kesimpulan

Berdasrkan hasil praktikum yang sudah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan

yakni:

a. Transformator merupakan suatu alat listrik yang mampu memindahkan energy dari

kumparan primer ke kumparan sekunder oleh magnetisasi dalam inti

b. Berdasrkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan julah lilitan sekunder

transformator ada dua jenis yaitu:

Page 21: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXI

1. Transformator step up transformator yang berfungsi menaikkan tegangan bolak

balik. Dimana jumlah lilitan kumparan primer lebih kecil dari pada jumlah

lilitan kumparan sekunder (Np< Ns)

2. Tansformator step down transformator yang berfungsi untuk menurunkan

tegangan bolak balik. Dimana jumlah lilitan kumparan primer lebih besar

disbanding jumlah lilitan kumparan sekunder (Np< Ns)

c. Prinsip kerja sebuah transformator adalah bekerja berdasarkan prinsip induksi

elektromagnetik. Tegangan masukan bolak balik yang membentengi primer

menimbulkan fluks magnetic yang idealnya semua bersambung dengan lilitan

sekunder. Fluks bolak balik ini menginduksi GGL dalam lilitan sekunder. Sehingga

dapat termasuk dalam persamaan hukum paraday, yakni E = N ∅

d. Bagian pokok dari sebuah transformator yaitu

1. Kumparan primer yang bertindak sebagai input

2. Kumparan sekunder yang bertindak sebagai output

3. Inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

2. Saran

Agar asisten selalu memberikan yang terbaik bagi kami dan bagi asisten sendiri lebih

sabar dalam membimbing kami, agar apa yang kita inginkan dapat tercapai.

Page 22: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXII

B. KARAKTRISTIK DIODA

1.1 Tujuan Praktikum

Untuk mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus pada sebuah diode

1.2 Waktu Pelaksanaa

Hari / Tanggal : rabu, 2 November 2011

Waktu : 09 – 10.00 WITA

Tempat : LAB. FISIKA STKIP HAMZANWADI SELONG

1.3 Landasan Teori

Dioda adalah suatu komponen elektronik yang dapat melewatkan kuat arus pada salah

satu arah saja.

Dioda memegang peranan amat penting dalam elektronika, diantaranya untuk

menghasilkan tegangan searah dan tegangan bolak balik, untuk mengesan gelombang radio,

untuk membuat berbagai bentuk gelombang isyarat, untuk mengatur tegangan searahagar

tidak berubahdengan beban maupun perubahan tegangan jala – jala (PLN), untuk saklar

elektronik, LED, laser semi konduktor.

(sutrisno, elektronika dasar I, hal 81).

Lambang dan bentuk dioda dan fotodida

Satu komponen lain yang penting dalam elektronika adalah dioda, diode digambarkan

seperti . Dari lambang sudah dilihat bahwa arus mempengaruhi sifat

diode.

Sebagai pendekatan pertama bias dikatakan bahwa diode mengizinkan arus untuk

mengalir ke satu arah saja ketika ketika anoda mendapatkan voltase yang sama atau lebih

pasif dari pada katoda. Maka arus dapat mengalir dengan bebas. Dalam situasi ini dikatakan

dioda bias majukalau voltase dibalikan berarti katode positif terhadap anoda.

( Richard, Blocher. Dipi. Physs. 2003. Hal 17)

Page 23: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXIII

Dioda adalah komponen elektronika yang mempunyai sifat hanya dapat mengalirkan

arus satu arah tersusun dari dua buah tipe semikonduktor yitu tipe P dan tipe N dengan dua

buah electrode yang disebut dengan anoda (+) dan katode (-) karena sifat dari masing –

masing muatan electron tipe swmikonduktor, maka arus hanya dapat dilweatkan dari kaki

anode ke katode.

Anode A kutub positif katode (K) kutub diode swbagai penyerahan gelombang. Dioda

apabila dialiri arus bolak balik (AC) maka arus olak baliknya( gelombang bagian bawah)

tidak akan dapat melewati dioda.

(Dasunanto, prwo. 2004, hal 31 – 32).

Dioda zener, jika tegangan mundur pada dioda P – N diperbesar. Pada suatu nilai

tegangan maka arus mundur naik dengan cepat sekali, tegangan mundur yang terjadi disebut

dengan tegangan balik puncak.

Dioda zener dibuat agar mempunyai tegangan dadal (tegangan zener) pada nilai

tertentu.

Parameter dioda zener

1. Tegangan dadal

2. Koefisien suhu

3. Kemampuan daya

4. Hambatan isyarat

(sutrisno. 1986. Hal 111)

Untuk lambang dari dioda zener

digunakan untuk regulasi tegangan

LED

Page 24: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXIV

Dioda foto

digunakan untuk mengubah energy cahaya menjadi energy

listrik

Dioda SCR

sebagai pengendali

Dioda terobosan

dioda ini mempunyai karaktristik reistansi pada arah opersinya

disebabkan oleh quantum tunneling, karena adanya penguat isyarat.

(http://id.wikipedia.org/wiki.Dioda)

Semikonduktor adalah bahan setengah pengantar. Semikonduktor murni pada suhu

rendah bersifat sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi bersifat sebagai konduktor.

Bahan yang digunakan untuk semi konduktor adalah slikon, germanium yang masing -

masing mempunyai jumlah electron terluar dari atomnya.

Ada dua macam jenis semikonduktor

1. Semikonduktor intrinsic adalah semikonduktor yang masih murni

2. Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang sudah dikotori, semikonduktor

tipe ini mengahsilkan tipe P da N.

a. Semimonduktor tipe P adalah yang kekeurangan atom. Dapat diperoleh dengan

mencampur jumlah electron terluar dengan beban yang mempunyai jumlah

electron.

b. Semikonduktor tipe N adalah semikonduktor yang kelebihan electron. Dapat

diperoleh dengan mencampur atau doping bahan semikonduktor dengan bahan

yang mempunyai jumlah electron luar.

Page 25: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXV

Dioda dapat bias maju dan prinsip kerjanya

Lapisan yang paling melintang disebut sebagai lapisan deplesi. Pada lapisan ini terjadi

kesetimbangan hole dan electron secara sederhana pada saat diberi bias maju caraa ketjanya

sebagai berikut pada saat dioda diberi bias maju maka electron akan bergerak dari terminal

negative batrai menuju terminal positif. Electron yang mencapai bagian katode ( sisi N dioda)

akan membuat electron yang ada pada katode dan bergerak menuju anoda dan membuat

depletion layen akan terisi penuh oleh electron, sehingga pada kondisi ini dioda bekerja bagai

kawat yang bersambung.

Dioda dengan bias maju

Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur elektronakan bergerak dari

terminal negative batrai menuju anoda dan dioda (sisi P). pada kondisi ini potensial positif

yang terhubung dengan katoda akan membuat electron. Pada katode tertarik menjauhi

depleton layer. Sehingga akan terjadi pengosongan pada tepletionlayer akan membuat kedua

sisi terpisah. Pada bias mundur ini dioda bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat

tegangan yang terjatuh pada dioda aka sama dengan tegangan supply.

(Files. Teknik – elektroumsda. Luebnode. Com )

1.4 Alat dan Bahan

1. Potensiometer 10 KΩ : 1 buah

2. Hambatan tetap 47 Ω : 1 buah

3. Dioda 1N4002 : 1 buah

4. Papan rangkaian : 1 buah

5. Saklar I kutub : 1 buah

6. Kabel penghubung : 6 buah

7. Basic meter : 1 buah

8. Multitester : 1 buah

9. Power supply : 1 buah

Page 26: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXVI

1.5 Cara Kerja

1. Membuat rangakain

2. Menghubungkan rangkain ke power supply

3. Menutup saklar S posis 1

4. Mengatur tegangan paling rendah dengan cara memutar potensiometer

5. Membaca tegangan dan kuat arus pada alat ukur dan mencatat hasilnya pada tabel

6. Ulangi langkah 5 sebanyak 4 kali dengan tegangan yang berbeda, dan mencatat hasilnya

pada tabel pengamatan

7. Membuka saklar S (posisi 0), kemudian membalik arah arus dengan cara membalik

kutub batrai

8. Menutup saklar S (posisi I) mengamati apa yang terjadi

1.6 Hasil pengamatan

Tabel 1 tegangan maju

Tegangan Sumber Tegangan Arus

3

6

9

12

0,8

1,8

2,8

3,8

2,2

5

7,9

11

Tabel 1 tegangan mundur

Tegangan Sumber Tegangan Arus

3

6

9

12

- 1

- 3

- 4

- 5

- 0,2

- 0,3

- 0,5

- 0,7

1.7 Pembahasan

Page 27: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXVII

Dioda adalah suatu komponen electron yang dapat melewtkan arus pada satu arah

saja. Adanya berbagai macam dioda, yaitu dioda tabung, dioda sambungan P – N, dioda

kontak titik dan lain sebagainya.

Adapun didalam teori dapat kita ketahui cirri lengkungan dioda seperti dibawah ini ,

adapun hasil pengamatan kami dapat dilihat sepeti gambar

Dari gambar grafik diatas maka dapat kita ketahui, pada tegangan maju lengkungan

pada teori sebenarnya lebih condong dibandingkan pada percobaan yang kita lakikan. Yang

disebabkan oleh hambatan mengalami kebocoran arus melalui pereduktor dioda, dan yang

disebabkan oleh suhu yang ada didalam laboraturium seperti yang kita ketahui dioda itu

bersifat semi konduktor.

Adapun yang dimakssud dengan semikonduktor adalah bahan setengah penghantar

listrik.

Seperti yang telah kita ketahui dalam teori jika pada suhu rendah maka dioda bersifat

sebagai isolator, adapun pada suhu tinggi dioda bersifat sebagai konduktor.

Kemudian, pada tegangan mundur, lengkungan pada cirri yang sebenarnya lebih

condong dari pada lengkungan pada hasil percobaan.

Adapun kesalahan – kesalahan dalam praktikum ini disebabkan oleh kurangnya

ketelitian kita. Selain itu juga alat – alat yang kita gunakan terlalu sensitive, seperti yang

besar sekali dengan teori sebenarnya.

Sehingga dalam praktikum ini dapat kita ketahui dioda berguna sebagai penyearah

arus pada satu arah tegangan (arah maju), sedangkan pada arah berlawanan (arah mundur)

arus yang dilewatkan sangat kecil.

Dalam percobaan ini bertujuan mempelajari hubungan antar tegangan dan kuat arus,

sehingga dapat kita simpulkan semakin besar tegangan yang diberikan pada rangkaian maka

besar pula kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut.

1.8 Penutup

Page 28: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXVIII

a. Kesimpulan

- Dioda adalah suatu komponen elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu arah

saja

- Dalam elektronika dioda mempunyai peranan penting diantaranya untuk

menghasilkan tegangan searah dari tegangan bolak balik untuk mengesan gelombang

radio, untuk membuat berbagai gelombang isyarat, LED, Laser semikonduktor dan

lain – lain.

- Semikonduktor adalah bahan setengah pengantar listrik

- Suhu sangat berpengaruh dalam dioda, apabila suhunya rendah maka dioda itu

bersifat sebagai isolator, sedangkan suhu tinggi maka dioda itu bersifat konduktor

- Semakin tinggi atau besar tegangan yang diberikan maka arus yang mengaalir juga

besar pada suatu rangkaian.

b. Saran

Semoga praktik – praktik selanjutnya lebih baik da alat – alatnya lebih layak pakai.

Page 29: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXIX

C. JEMBATAN WEATHSTONE

1.1 Tujuan Praktikum

1. Memahami prinsip kerja jembatan Weathstone

2. Menyusun sendiri rangkaian jembatan Weathstone

3. Menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dengan jembatan

Weathstone

4. Menghitung hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan rangkaian parallel

1.2 Waktu Pelaksanaan

- Hari/tanggal : Rabu, 9 Oktober 2011

- Waktu : 10.00-11.00 WITA

- Tempat Pelaksanaan : Laboratorium Pendidikan MIPA Fisika STKIP

Hamzanwadi Selong

1.3 Landasan Teori

Jembatan Wheatstone

Jembatan Wheatstone adalah susunan kompnen elektronik yang berupa reristor dan

catu daya sepeti tampak pada gambar berikut:

Menurut hukum ohm, hambatan listrik juga merupakan hasil perbandingan dari

besarnya beda potensial dari kedua ujung penghatar terhadap besarnya arus listrik yang

mengalir melalui hambatan tersebut. Secara

Matematis dapat ditulis

R =

Dimana R adalah hambatan Ω

V adalah bedapotensial (V)

I adalah arus listrik (A).

Cara menentukan besar sustu hambatan besarnya dapat dilakukan dengan cara

1) Menggunakan teori hubungan antara /resitivitas terhadap besar hambatan (jika

hambatan berupa suatu penghantar), yang mana harus diketahui luas dari lebar

Page 30: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXX

penghantar dan panjamg penghantar serta harus diketahui juga hambatan jenis dari

bahan penghantar, namun bila besar hambatan merupakan suatu komponen listrik (R)

dapat diketahui dengan cara mengukur besar arus yang mengalir, dan besar beda

potensial pada ke 2 ujung penghantar, lalu gunakan hukum ohm yang mana didapat

besar hambatan berbanding lurus dengan besar beda potensial dan berbanding terbalik

dengan besar arus listrik yang mengalir.

2) Dapat juga dengan menggunakan metode jembatan wheatstone yaitu menggunakan

rangkaian jembatan wheatstone dan melakukan perbandingan antar besar hambatan

yang telah diketahui maupun yang belum diketahui yang tentunya dalam keadaan

jembatan wheatstone tersebut seimbang (G = 0).

(Fredick.2006:124)

Pengertian hukum kirchoff I

Hukum kirchoff 1

Dipertengahan abad 19, Gustaf Robart Kirchoff ( 1824 – 1887) menemukan cara

untuk menemukan cara untuk meneemukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang

kemudian dikenal dengan hukum kirchoff. Hukum kirchoff berbunyi “jumlah kuat arus yang

masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan

Imasuk = Ikeluar

Hukum kirchoff II

Hukum kirchoff berbunyi “dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL ( E) dan

jumlah penurunan potensial sama dengan nol” maksud dari jumlah penurunan potensial sama

dengan nol adalah tidak adanya energy listrik yang hilang dari rangkaian tersebut atau dalam

arti semua energy bias digunakan atau diserap.

Galvanometer adalaah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan pengukuran arus.

Kebanyakan alat itu tergantung kerjanya\, tergantung pada momen yang berlaku pada

kumparan didalam medan magnet.

Bentuk mula – mula dari galvanometer adalah seperti alat yang dipakai oersced yaitu

jarum kompas yang ddiletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur.

Page 31: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXXI

(giancoli.2002:195).

Rangkaian jembatan wheatstone adalah susunan dari 4 buah hambatan, yang man dua

buah dari hambatan tersebut adalah hambatan variable dan hambatan yang belum diketahui

besarnya yang disusun secara seri satu sama lain dan pada dua titik diagonalnya dipasang

sebuah galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya diberikan sumber tegangan.

Dengan mengatur sedemikian rupa besar hambataan variable sehingga arus yang

mengalir pada galvanometer = 0 dalam keadaa ini jembatan disebut seimbang, sehingga

sesuai dengan hukum ohm.

Rangkain jembatan wheatstone juga dapat disederhanakan dengan menggunakan

kawat geser bila besarnya hambatan bergantung pada panjang penghantar.

Pengertian hukum ohm

Didalam logam pada keadaan suhu tetap rapat arus I berbanding lurus dengan meda

listrik. Hubungan antara tegangan arus dan hambatan disebut “hukum ohm” . ditemukan oleh

George Simon ohm dan dipublikasi pada sebuah paper pada tahun 1827 the galvaric Ciralit

Investigated mathematically. Prinsip ohm adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui

sebuah penghantar metal pada rangkaian. Ohm menemukan persamaan yang simple

menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, aruss dan hambatan yang saling

berhubungan.

Hukum Ohm

Tegangan dinyatakan dengan nilai Volt, disimbolkan t dan v

Arus dinyatakan dengan ampere, disimbolkan I

Hambatan dinyatakan dengan ohm disibolkan R.

Jika luas penampang A yang diperhatikan cukup kecildan tegak lurus kearah I

(misalnya panjang konduktor besar sekali dibandingkan dengan luas penampangnya)maka J

dapat dianggap sama pada seluruh bagian penmapang hingga I = J.A, maka untuk beda

potensial berlaku ∆ = ∫ . terlihat bahwa factor yang berupa inegrasi hanya tergantung

Page 32: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXXII

dari dari konduktornya dan merupakan sifat khusus konduktor dan biasa disebut tahanan ( R )

atau resistansinya dapat ditulis V = I.R

( Flink.1984)

1.4 Alat dan Bahan

1. Roestat

2. Galvanometer

3. jembatan Weathstone

4. Kabel Penghubung

5. Hambatan

6. Power Supply

1.5 Prosedur Percobaan

1. Mesun rangkaian spt di bawah ini

Setelah rangkaian yang ada disusun disetujui asisten, kemudian menghubungkan catu daya ke sambungan PLN

2. Menempatkan kontak geser ditengah-tengah kawat hambatan

3. Meng-on kan posisi saklar catu daya

4. Menggeser kontak gesernya sehingga arus yang melalui galvanometer menjadi nol

5. Mencatat harga L1 dan L2 (serta ketidakpastian)

6. Mengulangi langkah nomor 3-5 untuk harga Rx yang lain

7. Mengulangi langkag nomor 1-5 untuk Rx yang dihubungkan seri (menggunakan

hambatan diatas)

8. Mengulangi langkah nomor 1-5 untuk hambatan Rx yang dihubungkan paralel

(menggunakan hambatan di atas).

1.6 Hasil Pengamatan

A. Tabel rangkaian Tunggal

No R tunggal L1 L2 Rx

Page 33: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXXIII

1 10Ω 95,1 cm 49 cm 0,5

B. Tabel rangkaian seri

No R seri L1 L2 Rx

1 20Ω 89,2 cm 10,7 cm 2,4

C. Tabel rangkaian paralel

No R paralel L1 L2 Rx

1 5 Ω 97, 9cm 2,1 cm 0,1

1.7 Pembahasan

Dalam praktikum Elektronika Dasar 1, kali ini tentang “ jembatan Wheatstone ”.

tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip kerja dari jembatan Wheatstone,

menyusun rangkaian, menentukan atau menghitung hambatan yang belum diketahui Rx dan

menghitung hambatan pengganti dari rangkaian seri dan parallel.

Jembatan Wheatstone merupakan susunan komponen-komponen elektronikyang

berupa resistor dan catu daya. Pada jembatan wheatstone ini, kami merangkai rangkaian

sebanyak 3 kali (rangkaian tunggal, rangkaian seri, dan rangkaian paralel). Pada ketiga

rangkaian ini sesuai dengan tujuan praktikum, kami terlebih dahulu menghitung rangkaian

yang belum diketahui (Rx) dengan menggunakan persamaan Rx = Ra. Ra didapat dengan

menggeser kontak geser yang tersedia, kemudian L2 nya dengan membaca alat yang ada pada

jembatan wheatstone. Untuk L1 nya dapat diperoleh dengan L1 = 100 −L2. Dari ketiga

rangkaian tersebut untuk mencari Rx dan L1 menggunakan persamaan yang sama.

1. Rangkaian Tunggal

Dik : R = 10 Ω L2= 4,9 cmDit : L1 dan Rx = ………….??Jawab :

L1 = 100 – L2 Rx = Ra

100- 4,9 = 95,1 cm ,, 10 = 0,5 Ω

Page 34: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXXIV

2. rangkaian seri

L1 = 100 – L2 Rx = Rs

100 – 10,7 = 89,3 ,, 20 = 2,4

3. Rangkaian paralel

L1 = 100 – L2

100-2,1 = 97,9 Rx = Rs

,, 5 = 0,1

Dilihat dari hasil analisisnya

Dapat terlihat dan tergambar bagaimana hubungan dari hambatan dengan panjang

kawat 1 ( L1 ) dan panjang kawat 2 ( L2 )

Hubungannya

Ssemakin besar nilai hambatan gesernya ( Rs ) maka nilai hambatan yang belum di

ketahui (Rx ) pun akan semakin besar “ sebanding antara Rx dengan Rs “

Semakin panjang kawat (L2 ) maka nilai Rx pun semakin besar “ sebanding antara L2

dengan Rx “

Sedangkan panjang ( L1 ) Bberbanding terbalik dengan Rxnya semakin besar nilai

Rxnyamaka L1 semakin kecil

Dari semuanya ini sudah sesuai dengan teori yang ada , jadi hasil dari percobaan kali

ini mendekati titik sempurna , meskipun pada saat merangakai cukup banyak kendala baik itu

dari alatnya terutama yang mungkin sudah tidak layak atau perlu diganti . yang kita ingain

bagaimana agar tidak selalu dekat dengan nol jarum oenunjuknya karena alatnnya agak eror

jadi sudah terdapat nol dengan sendirinya semoga alatnya lebih baik lagi kedepannya .amin .

1.8 Penutup

Page 35: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXXV

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:

Jembatan wheatstone adalah susunan komponen-komponen elektronika yang berupa

resistor dan catu daya

Menurut hokum ohm, hambatan listrik juga merupakan perbandingan dari besarnya

beda potensial dari ke-2 ujung penghantar terhadap besarnya arus listrik yang

mengalir melalui hambatan tersebut. Ditulis dengan R= Rangkaian wheatstone adalah susunan dari 4 buah hambatan, yang mana dua buah

dari hambatan tersebut adalah hambatan variable dan hambatan yang belum

diketahui (Rx) yang disusun secara seri pada kedua titik lainnya dipasang sebuah

galvanometer dan diagonal lainnya diberikan sumber tegangan.

Pada setiap rangkaian yang percobaan kali ini sebanyak tiga kali (rangkaian tunggal,

rangkaian seri, dan rangkaian paralel). Semakin banyak atau besar hambatanya, maka

hambatan yang belum diketahui (Rx) akan bernilai semakin besar, begitu juga

sebalikny a semakin kecil hambatannya maka Rx nya pun begitu sesuai dengan teori

yang ada.

b. Saran

Semiga alat – alat yang digunakan untuk praktikum selanjutnya lebih mendukung

(lebih baik, dan lebih pantas digunakan) agar pelaksanaan dari praktikum dan tujuan dari

praktikum lebih bias tercapai dengan baik. Amin ya robbal alamin.

Page 36: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXXVI

D. RANGKAIAN LISTRIK DENGAN ARUS BOLAK BALIK

1.1 Tujuan Percobaan:

1. Menentukan impedansi pada rangkaian R.L dan C seri

2. Mengetahui pengaruh frekuensi terhadap impedansi,reaktansi induktif dan

reaktansi kapasitif.

1.2 Pelaksanaan Pratikum

1. Hari/ tanggal : Rabu, November 2011

2. Waktu pelaksanaan : pukul 09,00-11,00 WITl : Rabu, November 2011

3. Tempat pelaksanaan :Laboraturium Fisika STKIP HAMZANWADI SELONG

1.3 Landasan Teori

A. Pengertian Arus Bolak Balik

Tegangan bolak balik adalah tegangan listrik yang berubah tanda secara

berulang.Tegangan bolak balik di sebut juga tegangan AC (Altermating Current). Listrik

PLN menggunakan tegangan bolak balik berbentuk gelombang sinusoida.Isyarat yang di

prosesdalam elekrtonika banyak yang berupa tegangan bolak balik,dengan berbagai bentuk

gelombang.Akan tetapi bentuk gelombang yang paling dasar adalah bentuk sinusoida.

(Sutrisno. Elektronika 1,1986:24)

Arus bolak balik dapat dilukiskan dengan persamaan sebagai berikut:

V = V0 sin 2 f t

Pengukuran dengan voltmeter bolak balik (AC Voltmeter) menghasilkan tegangan

efektif, bukan tegangan maksimum V0. Tegangan efektif biasanya disebut dengan tegangan

rms (root mean square). Tegangan yang diberikan oleh PLN ialah tegangan rms bukan

tegangan maksimum. Osiliskop mempunyai hambatan dalam yang besar, hingga dalam

pemakian tidak akan mengganggu rangkaian. Selain itu, osiloskop langsung mengukur

periode T dan tegangan V.

Dalam sirkuit AC tegangan dan arus selalu berubah – ubah. Dalam hal gerakan

electron secara nyata didalam kawat, electron – electron tersebut bergerak dalam satu arah,

Page 37: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXXVII

dan yang lainnya dikemukakan oleh oleh potejsial listrik yang berubah – ubah secara konstan,

maka kita harus mempunyai beberapa istilah untuk melukiskan arus dan tegangan yang tidak

berubah dengan waktu, seperti Imaks dan Vmaks, yang merupakan arus maksimum dan teganga

maksimum.

1. Resistor yaitu suatu komponen pasif yang dibuat untuk mendapat hambatan tertentu

2. Kapasitor yaitu suatu komponen pasif yang digunakan untuk mendapatkan kapasitansi

3. Kumparan yaitu hubungan antara suatau ujung – ujung penghantar.

Satuan dari pengukuran kekeuatan kumparan (induktansi) adalah henry (H).

induktansi yang diberi symbol L sebanding dengan jumlah gulungan kumparan tersebut.

Reaktansi sebuah kumparan dan frekuensi arus, bila frekuensi meningkat fluks akan

meningkat cepat sehingga reaktansi meningkat.

XL = 2 Reaktansi kapasitif (Xc) dilain pihak, disebabkan oleh gambaran simpanan muatan

kapasitor, kapasitor dalam sirkuit yang mempunyai kapasitansi yang rendah, yaitu perbedaan

teganganyang melewati lempengannya, kapasitor menyimpan sedikit muatan. Apabila

generator tersebut memberikan tegangan yang melintas lempeng kapasitor, arus kecil akan

mengaliri kapasitor suatau teganagan yang diberikan itu.

(Intisari FISIKA, 2000 hal: 122 – 124 )

B. Fungsi dan bagiannya

1. Resistor

Fungsi resistor dalam sirkuit AC adalah serupa dengan fungsi resistor dalam sirkuit

DC, yaitu resistor menahan aliran arus.

Pada gambar diatas, tegangan pada arus yang melintasi sebuah resistor dilukiskan

secara grafik terhadap waktu.

Perhatikan bahwa tegangan dan arus selalu mempunyai fase yang sama.

2. Kapasitor

Page 38: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXXVIII

Pada sebuah sirkuit AC, kapasitor berfungsi menyimpan muatan apabila Suatu

tegangan ditempatkan dilintasannya . sama juga kapasitas pada sirkuit D

Apabila sebuah kapasitor ditempatkan dalam suatu sirkuit dengan generator AC

seperti pada gambar , maka kapasitor ini akan mengalami beda potensial secara sinusoida ini

menyebabkan muatan mengalir masuk dan keluar dari kapasitor .

3. Kumparan

Reaktansi suatu kumparan dalam sebuah sirkuit berfungsi menahan aliran arus,

reaktansi juga diukur dalam ohm.

Untuk mengenali sifat suatu kumparan yang bekerja menahan arus dalam suatu sirkuit

AC , ingatlah kembali hukum Faraday, Arus yang berubah secara konstan yang magnetik

yang berubah secara konstan dipusat kumparan berfungsi mengatur EMF yang bertentangan

dengan perubahan dalam fluks.

4. Impedansi

Impedensi yaitu hambatan kapasitor dan inductor . Karena kapasitor , kumparan dan

resistor menahan aliran arus.

Arus listrik dalam sebuah sirkuit , hambatan bersihnya bila digabungkan didalam

sebuah sirkuit dikenali sebagai impedansi (Z) . Persamaan untuk impedansi dalam hal

hambatan dan reaktansi adalah :

Z = + ( )

Sebuah hukum penting yang berhubungan dengan arus dan tegangan pada sirkuit

AC dan DC adalah hukum ohm.

Rumus untuk sirkuit AC adalah :

Vrms : (Irms) (Z)

Vmaks : (Imaks) (Z)

C. Prinsip Kerja

Page 39: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XXXIX

Saat saklar S ditutup , maka arus akan mengalir melewati rangkaian.

Dengan menggunakan sebuah sirkuit seperti pada gambar, kita dapat memperlihatkan

penurunan tegangan yang melintasi tiap elemen dalam sirkuit tersebut. Penurunan tegangan

resistor selalu satu fase dengan arusnya ; karena makin banyak arus yang mengalir melintasi

resistor , makin banyak panas yang terbuang dan makin banyak penurunan tegangan .

Penurunan tegangan yang melintasi kumparan mempunyai beda fase 90 ,

“ Hukum Lenz “ menyatakan bahwa EMF terinduksi selalu berlawanan dengan perubahan

fluks terhadap waktu .

Konsep akhir yang harus dipahami adalah konsep hilangnya adanya (power

dissipation) dalam suatu sirkuit AC , Daya yang dihamburkan oleh elemen dalam

(Intisari FISIKA.2002:127-128)

Kita gunakan VR, VL , dan VC untuk menyatakan tegangan sesaat pada setiap elemen,

serta VRO ,VLO,VCO untuk menyatakan nilai maksimum dan tegangan.Tegangan pada setiap

elemen akan mengikuti hubungan fase yang sudah di bahas sebelumnya.

Jadi,VR akan sepase dengan arus,VL akan mendahului arus sejauh 90’ dan VC akan

tertinggal di belakang arus sejauh 90’.Begitu juga tegangan total sesaat V= VR+VL +VC.

Namun karena tegangan berbeda beda ini tidak sepase,maka tegangan rmsnya tidak bias bias

di jumlahkan begitu sajauntuk menyamai tegangan rms sumber daya.Dan Vo tidak sama

dengan VRO +VLO + VCO.Jadi,arus pada setiap elemen berfase sama,meskipun tegangan nya

berbeda fase, kita pilih titik awal waktu (t=0) sehingga arus 1di waktu ke –t adalah 1=LO cos

2 (Giacoli. FISIKA jilid 2.Edisi ke 5. 2001:200)

1.4 Alat dan Bahan

1. Power supply

2. Papan rangkain

3. Multimeter

4. Jembatan penghubung

Page 40: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XL

5. Sumber Arus AC dan DC

6. Resistor

7. Kumparan

8. Kapasitor

9. Kabel penghubung

1.5 Prosedur Percobaan

1. Merangkai alat dan bahan pada papan rangkaian seperti gambar (dirangkai secara seri)

2. Menghitung impedansi rangkaian RLC

a. Menyalakan sumber arus AC

b. Mengukur beda potensial pada titik ab, bc, cd, dan ad dengan menggunakan

multimeter AC (R = 100Ω L = 0,1H, dan C = 470 µF (470 x 10-6 F) dengan

menggunakan frekuensi 50 Hz

1.6 Hasil Pengamatan

a. Tabel hasil pengamatan

No frekuensi VR (V) VL (V) VC (V) Vtot (V) + ( )

1 50 Hz 12V 1 V 2V 15V 3,60

VL = 50 = 1VR = 50 = 12VC = 50 = 2Vtot = 12 + 1+2

= 15V

Page 41: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XLI

VT = VR + (V ) = 12 + (1 − 2)= 144 + (−1)= √13= 3,60

Secara manual

XL = 2. Π. f. L

= 2. 3,14. 50. 0,1

= 31,4

XC =

= . , . .

= ,= 6,77

Z = R + (V ) = R + (31,4− 6,77) = 10000 + (24,63) = √10000 + 606,6369

= √10606,6369= 102,9

Page 42: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XLII

I =

= ,= 11,66 = 0,12 A

VR = I.R

= 0,12 x 100

= 12

VL = I.XL

= 0,12 x 31,4

= 0,3768

VC = I.XC

= 0,12 x 6,77

= 0,8124

1.7 Pembahasan

Pada praktikum Rangkaian Listrik Dengan Arus Bolak Balik ini dengan tujuan

menentukan Impedansi pada rangkaian R,L dan C seri dan untuk mengetahui pengaruh

frekuensi terhadap impedanasi, reaktansi induktif, dan reaktansi kapasitif.

Adapun yang dimaksud dengan Impedansi adalah hambatan gabungan dari hasil

penggabungan sebuah sirkuit yaitu kapasitor, kumparan dan resistor. Bias dikatakan

inpedansi adalah hambatan brsih dan sebuah rangkaian R,L dan C seri.

Pada percobaan ini kami melakukan satu kali percobaan dengan menggunakan

tegangan pada rangkaian dan secara manual.

Page 43: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XLIII

Adapun hasil yang kami dapatkan dengan menggunakan tegangan pada rangkaian

sebesar 12 volt dan frekuensi sebesar 50 Hz, hasilnya:

VL = 50 = 1VR = 50 = 12VC = 50 = 2

Vtotal pada ujung – ujung rangkaian 1 + 12 + 2 = 15 v, sehingga didapatkan

VT = VR + (V ) = 12 + (1 − 2)= 144 + (−1)= √13= 3,60

Sedangkan hasil yang kami dapatkan dengan secara manual dengan menggunakan

frekuensi 50 Hz, R 100Ω, C 470 x 10-6 µF, V 12 volt, dan L 0,1 h sehingga didapatkan

XL = 2. Π. f. L

= 2. 3,14. 50. 0,1

= 31,4

XC =

= . , . .

= ,= 6,77

Page 44: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XLIV

Z = R + (V ) = R + (31,4− 6,77) = 10000 + (24,63) = √10000 + 606,6369

= √10606,6369= 102,9

Sehingga didapatkan arus I = = , = 11,66 = 0,12VR = I.R

= 0,12 x 100

= 12

VL = I.XL

= 0,12 x 31,4

= 0,3768

VC = I.XC

= 0,12 x 6,77

= 0,8124

Dari perhitungan diatas, maka dapat kita ketahui perbedaan yang dihasilkan dengan

menggunakan tegangan pada rangkaian dan dengan secara manual.

Adapun tegangan yang dihasilkan pada tegangan rangkaian yaitu VL= 1, VR = 12, VC

= 2 sedangkan tegangan yang dihasilkan secara manual yaitu VR = 12 v, VL = 0,3768 v, VC =

0,8124 v.

Page 45: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XLV

Dari data diatas kita sudah bias mengetahui perbedaan yang sangat jelas, mungkin

disini terjadi kesalahan dan kekeliruan yang disebabakan oleh:

1. Factor dari kami, mungkin disini pada saat kami melakukan praktik kami kurang teliti

dan kurang hati – hati dalam melaksanakan percobaan.

2. Factor dari alat yang kami gunakan pada saat percobaan, yaitu adanya alat yang tidak

berfungsi dengan baik atau tidak layak pakai.

Maka dalam praktikum ini kami bias menyimpulkan, sessuai dengan data yang kami

peroleh yaitu, pada tegangan rangkaian VL < VC, maka rangkaian ini bersifat reaktansi

induktif, dan pada perhitungan secara manual kami mendapatkan hal yang sama VL < VC,

maka rangkaian ini juga bersifat sebagai sebagai reaktansi induktif.

1.8 Penutup

a. Kesimpulan

Dari hasil praktik, maka dapat kita ambil kesimpulan

1. Dari rangkaian R, L, dan C seri kita dapat menetukan dan mencari impedansi dari

suatu rangkaian

2. Impedansi yaitu hambatan yang dihasilkan dari rangkaian R, L, dan C sseri.

3. Resistor, inductor dan kapasitor merupakan penahan aliran arus dalam sebuah sirkuit

4. Reaktansi pada kapasitor maupun kumparan tergantung pada frekuensi generator.

5. Jika VL = VC maka rangkaian bersifat resonansi seri (resistif) artinya V dan I fasenya

sama

6. Jika VL > VC bersifat kapasitif, sedangkan jika VL < VC maka bersifat reaktansi

induktif.

b. Saran

Buat kakak – kakak, terimakasih atas bimbingannya, semoga bias bermanfaat dan

tolong alat – alat dalam praktik bias diperbaiki agar dalam praktik berjalan lancer.

Page 46: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XLVI

Page 47: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XLVII

E. PENYERAHAN ARUS BOLAK BALIK DENGAN TAPIS

1.1 Tujuan Paraktikum

a. Mengamati bentuk gelombang bolak – balik yang diserahakan menggunakan tapis

b. Menetukan nilai tegangan riak puncak ke puncak

1.2 Waktu Pelaksanaan

a. Hari / tanggal : Rabu, 17 November 2011

b. Waktu pelaksanaan : 09.00 – selesai

c. Tempat :Laboraturium Pendidikan FISIKA Hamzanwadi Selong

1.3 Landasn Teori

Penyerahan dengan tapis

Agar tegangan DC yang dihasilkan penyearah arus bolak – balik dapat lebih rata,

digunakan tepis lolos rendah dengan menggunakan kapasitor. Keluaran penyearah gelombang

penuh tampa kapasitor penuh dengan kapasitor tepis, menunujkkan bentuk tegangan DC V0

jika C tidak dipasang (dilepas) jika dan bila kapasitor C dipasang tegangan masuk yang sudah

turun. Hal ini disebabkan kapasitor memerlukan waktu untuk mengosongkan muatannya.

Sebelumnya tegangan pada kapasitor turun banyak, tegangan pada kapasitor keburu naik lagi.

Tegangan berubah yang terjadi disebut tegangan riak, dengan nilai puncak kepuncak

dinyatakan sebagai Vrpp. Rangakaian tapis dinyatakan oelh rubah riak punca kepuncsk.

Jadi Vrpp =

Secara kasar tegangan pengosongan muatan pada kapasitor dapat kita fantikan dengan

garis singgung pada t = 0, garis singgung ini mempunyai kemiringan

/ t = 0 CVp C-6 / RLC / t = 0 =

Sehingga ∆ = = atau

Dioda sebagai penyearah

Page 48: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XLVIII

Walaupun arus bolak balik sudah tersedia, arus searah dibutuhkan untuk memberikan

daya pada dioda atau kalkulator, piranti ini sering dilengkapi dengan batrai dengan

mengkonfensi AC-DC untuk menghemat batrai apabila tersedia daya AC. Pengoperasian itu

terjadi atas transformator untuk menurunkan tegangan 120V ketegangan yang dibutuhkan

(biasanya 9V) proses konversi arus bolak-balik menjadi arus searah disebut penyearah.

Elemen dasar penyearahan ini adalah dioda. Ditemukan oleh john felming tahun 1904. Dioda

ini berupa tabung fakum yang berisi dua elemen katode yang memencarkan electron.

Fungsinya mengumpulkan electron yang dipancarkan.

( Paul A. Tippler. 1991.hal:376)

Ddioda merupakan komponen elektronika yang paling sederhana, yang tersusun dari

dua jenis semi konduktor, yaitu semi konduktor jenis n dan jenis p. sifat dioda ini sebagai

menyearahkan pada satu arah tegangan (arus maju). Sedangkan arah berlawanan (arah

mundur) arus dilewatkan sangat kecil.

Kapasitor

Kapasitor atau kondensator merupakan komponen listrik yang digunakan untuk

menyimpan muatan listrik. Fungsi kapasitor yang lain

Meratakan arus pada rangkaian catu daya p(ower supply)

Memilih gelombang pemancar pada pesawat penerima radio

Menyimpn muatan listrik

Penghubung

Penyimpan arus

Dan menyimpan arus bolak-balik menjadi arus searah

Berdasarkan bahan penyekatnya (dielektrik). Kapasitor ada beberapa jenis antara lain:

Kapasitor kertas

Kapasitor micro

Kapasitor keramik

Kapasitor udara

Page 49: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page XLIX

Kapasitor elektrik

Kapasitor ini apabila telah digabungkan telah bermuatan listrik dengaan kapasitor

lain. Penggabungan ini dapat dilakukan dengan cara menyentuhkan. Menghubungkan dengan

kawat halus, atau menghubungkan kutub-kutubnya yang polarisinya sama.

Setelah terjadi penggabunggan akan terjadi aliran muatan yang berbeda kapasitornya

yang berbeda potensialnya tinggi kerendah, hingga mencapai beda potensial yang sama.

(sutanto.1999. hal:21-22)

Jenis-jenis dioda semi konduktor adalah

1. Dioda biasa biasanya dibuat dari silicon terkontori, atau yang lebih lengkap dari germium

2. Dioda bendengan, dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika pasar mundur

melebihi terbeban dadal. Secara listrik mirip dengan dioda gener dan kadang-kandang

salah disebut sebagai dioda zener. padahal dioda ini menghantarkan dengan mekanisme

yang berbeda yaitu efek bendungan.

3. Dioda arus tetapini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan gerbangnya disambungkan

kesumber dan berfungsi sebagai pembatas arus dan saluran. Piranti ini mengizinkan arus

untuk mengalir.sehingga harga tertentu dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah

lebih lanjut.

4. Dioda gunn, dioda ini mirip dengan dioda terowongan, karna dibuat dari bahan seperti

GAS atau ln P yang mempunyai daerah resistansi negatif

Penyearah setengah gelombang

Pada saat arus bolak-balik yang menuju anoda mencapai harga positif, anoda akan

lebih positif dari katoda dan keadaan dioda menjadi forwaddias. Sehingga beban dari arus

bolak-balik ini akan dirumuskan oleh dioda. Sedangkan paada arus bolak-balik mencapai

harga negative. Anoda akan menjadi lebih negative dari katoda dan keadaan dioda menjadi

bagian dari arus bolak-balik ini tidak di teruskan oleh dioda.

Penyerahan satu gelombang penuh

Page 50: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page L

Pada arus AC pada titik A mencapai harga negative, pada saat yang sama, arus AC

dititik B mencapai negative sehingga keadaan dioda menjadi forward bias. Dan dioda 2

roserrfe bias akibatnya beban arus AC yang menuju dioda 2 tidak diteruskan.

(Drs Wahyana. 1994.hal :226-267)

Prinsip kerja

Sebagian besar pada saat ini berdasarkan pada tekhnologi pertemuan pn semi

konduktor pada dioda pn arus mengalir dari sisi tipe p atau anoda menuju sisi tipe n atau

katoda, tapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya. Tipe lain dari semikonduktor adalah dioda

schottky yang dibentuk dari pertemuan antara logam dan seemi konduktror sebagai ganti

pertemuan p-n konvensional. Dioda adalah komponen bersaluran 2(dioda termionik mungkin

memiliki saluran ketika sebagai pemanas)

Dioda meempunyai 2 elektroda skkif dimana isyarat dipastikan mengalir dan

sebaliknya dioda di gunakan karna karakteristik satu arah yang dimilikinya.

(Malvina bermawi. 1994. Hal:36-39)

1.4 Alat dan Bahan

1. Osiloskop Gos 626

2. Power supply

3. Kabel penghubung

4. Dioda 2 buah

5. Resistor

6. Kapasitor

7. Papan rangkaian

8. Jembatan penghubung

9. Kertas grafik

Page 51: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page LI

1.5 Prosedur Percobaan

1. Menghubungkan osiloskop dengan sumber tegangan arus PLN

2. Menghidupkan osiloskop dengan saklar power yang ditandai dengan menyalanya lampu

indicator

3. Memilih LINE pada mode SOURCE dan POSITION baik untuk mendapatkan gambar

yang jelas

4. Melakukan kalibrasi untuk memastikan bahwa osiloskop masih layak pakai

a) Mengukur tegangan naik puncak kepuncak

1) Merangkai alat dan bahan

2) Memilih mode SOURCE pada LINE

3) Memilih mode COUPLING pada AC

4) Memilih AC pada tombol AC DC

5) Menghubungkan Ch 1 dengan output pada rangkaian

Mengukur VP. Vrpp, frekuensi, memfariansikan VOLT/DIV pada angka 1, 2,

dan 5 dan TIME/DIV pada angka 1, 2, dan 5

6) Mencatat semua hasil yang didapatkan pada tabel hasil pengamatan

1.6 Hasil Pengamatan

Tabel hasil pengamatan

No Vp Vrpp

(observasi)

F R C Vrpp

(hitung)

1

2

3

1,4

1,2

1

0,6

0,4

0,2

0,2

0,2

0,6

2

2

2

16

16

16

0,22

0,19

0,16

1.7 Pembahasan

Page 52: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page LII

Dari hasil praktikum yang kami lakukan yaitu penyearah arus bolak balik dengan

tapis kami dapat mengetahui bahwa arus bolak balik dapat disearahkan dengan menggunakan

dioda. Penyearahan dengan menggunakan dioda dapat dibedakan menjadi penyearah

setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh

Dimana penyearahan setengah gelombang. Pada saat arus bolak balik yang menuju

anoda mencapai harga positif, anoda akan lebih positif dari katoda dan keadaan dioda

menjadi forward, sehingga bagian dari arus bolak-balik ini akan dirumuskan oleh dioda.

Sedangkan pada waktu arus bolak-balik mencapai negative. Dari katoda dan keadaan dioda

menjadi bagian arus bolak-balik ini tidak diteruska oleh dioda. Sedangkan penyearah 1

gelomban penuh, pada saat arus AC pada titik A mencapai harga negative. Pada saat yang

sama arus AC dititik B mencapai negative, sehingga keadaan dioda menjadi forward bias.dan

dioda 2 reserve bias. Akibatnya bagian arus AC yang menuju duida 2 tidak diteruskan.

Dari percobaan diatas kami menggunakan osiloskop Gos 622G dan sebuah power

supply, kabel penghubung, 2 buah dioda, resistor, beserta papan rangkaian, dan jembatan

penghubung dan kertas grafik.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa tujuan praktikum kali ini yakni mengamati

bentuk gelombang arus bolak balik yang disearahkan dengan tapis dan menentukan nilai

tegangan riak dari puncak kepuncak.

Pada praktikum yang telah kami lakukan, hal yang pertma kami lakukan adalah

menghubungkan osiloskop dengan sumber arus PLN kemidian yang kedua menghidupkan

osiloskop dengan saklar power yang ditandai dengan menyalanya lampu indicator, kemudian

kami memilih LINE pada mode SOURCE atau position baik vertical maupun horizontal, atau

focus dengan intensitas untuk mendapatkan gambar yang jelas, dan untuk yang ke 4

melakukan kalibrasi untuk memastikan bahwa osiloskop masih layakpakai.

kemudian setelah itu barulah mengukur tegangan riak puncak kepuncak merangkai

alat dan bahan seperti pada gambar,kemudian kami memilih mode source pada line dan

memilih coupling pada ac dan memilih AC pada tombol AC DC kemudian setelah itu kami

menghubumgkan CH -1dengan output pda rangkaian , dan barulah mengukur vp vrpp

frekuensi variasikan VOLT / DIV pada angka 1, 2 , 5 dan TIME / DIV pada angka 1 , 2 ,5

Page 53: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page LIII

dan untuk yang terakhir mencatat hasil yang kami dapatkan pada tabel hasil pengamatan .

tetapi karena di sini kami kita hanya bias memenuhi tujuan yang pertama , karena tujuan yang

kedua ini kita tidak bias menentukan kepastian nilai yang sesungguhnya karena dari nilai

yang di dapatkan untuk menentukan vrpp . baik secara observasi maupun secara perhitungan

tetap saja bila di bandingkan nilainya sangat jauh berbeda dan kenyataannya sulit sekali

untuk

Dimana untuk mencari nilai f .vp dan vrpp adalah dengan menggunakan rumus

Vp = A skala vertical

f = 1/T mencari nilai T terlebih dahulu

T = panjang gelombang . skala horizontal

Vrpp = VP

Untuk cara observasi, kita menggunakan alat ukur yang disebut osiloskop. Dimana

dengan menggunakan alat tersebut bentuk arus dan teganggan yang dihasilkan sumber AC

dapat dilihat. Dan dari sumbu horizontal dapat ditentukan periode dan frekuensi sumber

bolak-balik. Kembali ketujuan yang pertama yaitu mengganti gelombang arus bolak yang

disearahkan dengan menggunakan tapis. Dimana pada waktu praktikum, elemen-elemen

seperti resistor, capasitor, dan dioda memiliki fungsi yang berbeda-beda terkait dengan arus

bolak balik yang akan diamati.

Capasitor disini fungsinya untuk memperhalus bentuk isyarat gelombang masukan

yang ditampilkan pada layar osiloskop. Resistor sebagai penghambat arus yang mengalir dan

dioda sebagai penyearah arus pada tegangan positif saja biasa dirangkai dengan cara seri

maupun parallel.

Dari praktikum tersebut dapat diambil kesimpulan, jika semakin besar Amplitudonya

maka Vp nya akan semakin kecil dan Vrpp nya akan semakin besar. Jika frekuensin semakin

kecil maka Vp dan Vrpp akan semakin besar. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Vrpp

berbanding lurus dengan Vp nya dan berbanding terbalik dengan Frekuensinya.

Page 54: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page LIV

Kebenaran dan ketelitian pada percobaan selalu tidak pernah vailed hasil yang

diperoleh. Ini disebabkan karena alat yang digunakan rusak atau kurang setabil. Dan karena

kurang telitinya praktikan dalam membaca alat.

1.8 Penutup

a. Kesimpulan

Dari hasil percobaan kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dioda menyearahkan arus pada panjaran arah maju dan membeokir arus pada

rangkaian arah balik

2. Tanpa penyearah ACakan mengalir melalui resistor beban, tetapi dengan menggunakan

penyearah maka arus dapat mengalir satu arah saja

3. Semakin besar amplitudonya maka Vp nya akan kecil dan besar Vrpp nya akan

semakin besar.

b. Saran

semoga pada praktikum elektronika dasar selanjutnya alat dan bahan yang kita

gunakan lebih layak pakai. Dan kami ucapkan banyak terimakasih karena para CO.ass dan

Asistennya telah membantu kami dalam peraktikum selama ini.

Page 55: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page LV

Page 56: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page LVI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu Eleketronika merupakan ilmu yang membahas tentang komponen – komponen

listrik dari sebuah rangkaian.Rangkaian listrik merupakan hubungan antara komponen listrik

yang dihubungkan dengan cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup agar ada

arus yang mengalir.

Pada praktikum ini setiap rangkaian tersebut memiliki prinsip kerja yang berbeda –

beda dan memiliki komponen yang berbeda – beda pula.

Setiap komponen memiliki fungsi yang berbeda dalam sebuah rangkain contohnya

kapasitor, selain berfungsi sebagai penyimpan energy juga berfungsi sebagai penghalus

isyarat gelombang masukan. Dioda selain fungsinya sebagai penyearah juga berfungsi

sebagai pengaman rangkaian dari perubahan polaritas.

B. Saran

Coass dan asisten diharapkan lebih bersabar dan teliti membimbing praktikan dalam

praktikum. Coass dan asisten serta praktikan diharapkan bekerja sama dengan baik agar apa

yang kita tujukan bisa tercapai dan jangan pernah berhenti memberikan motivasi kepada

kami. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih.

Page 57: Laporan Akhir Praktikum Elektronika Dasar i

Http://kanakgagah3.blogspot.com Page LVII

DAFTAR PUSTAKA

Astuti. Sri.1997. ELEKTRONIKA DASAR I. Jakarta : Erlangga

Blocher, Richard. Dipi, Phys. 2003. ELEKTRONIKA DASAR.Yogyakarta:Andi

Bresnick, Stephen. 2002. Intisari FISIKA. Jakarta : Hipokratesi

Bueche, Fredick J, dan Eugene Hechit.2006. Fisika Unuversitas. Jakatra: Erlangga

Dasihaanto , Purwo. 2004. Fisika untuk SMP. Jakarta: grahana pustaka

Flink k, R J dan O.G. Brnk. 1984. Dasar – Dasar ilmu Instrumen. Jakarta : Binacipta

Giancoli, douglas C. 2001. FISIKA Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga

Giancoli.2002. fisika Jilid II edisi ke 5. Jakarta: Erlangga

File teknik. Elektroumsda. Webnode.com

Kanginan, Marthen. 1994. FISIKA 2 B. Jakarta : Erlangga

Siswoyo. 2008. TEKNIK LISTRIK INDUSTRI ELEKTRONOK. Jakarta:

Erlangga

Sutrisno. 1986. Elektronika jilid 1 Teori Dasar dan Penerapannya. Bandung :ITB.

http://id.wikipedia.org/wiki.dioda

http://Transformator.blogspot.com.2011- 07- 01.archive.html.