laporan akhir praktikum mikroteknik apus irma
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
PREPARAT APUS
DARAH AYAM (Gallus gallus)
Disusun oleh:
KELOMPOK 3 BIOLOGI VI-C
Anisa Rowi (09330111)
Bayu Ramandika K (09330113)
Heru Prasetyo (09330118)
Listyowati (09330131)
Eka Susanti (09330145)
Irma Mingka (09330147)
Umi Sholeha (09330153)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
I. JUDUL
Preparat Apus Darah Ayam (Gallus gallus)
II. TUJUAN
Untuk mengetahui dan mempelajari bentuk dan struktur komponen
seluler suatu jaringan organ yang komponen non selulernya berupa cairan
atau dapat dibuat menjadi cairan pada darah ayam (Gallus gallus).
III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
a. Lancet, jarum penusuk jari
b. Pipet
c. Cawan petri
d. Kaca benda
e. Kaca penutup
f. Mikroskop
g. Pisau
3.1.2 Bahan
a. Alkohol 100%
b. Larutan pewarna Giemza
c. Darah dari ayam (Gallus gallus)
d. Xylol
e. Entellen
3.2 Prosedur kerja
1. Menyembelih ayam (Gallus gallus) dengan pisau yang tajam
2. Meneteskan darah ayam (Gallus gallus) pada kaca benda agak ke
tepi.
3. Meratakan darah yang ada pada kaca benda dengan kaca penutup
secara searah hingga setipis mungkin.
4. Mengeringkan preparat (selanjutnya diberi perlakuan).
5. Menetesi alkohol 100% dan mendiamkan selama 10 menit.
6. Memberikan pewarnaan giemza selama 30 menit.
7. Mengeringkan zat warna yang masih ada pada preparat
menggunakan tisue.
8. Menetesi dengan xylol I mendiamkan selama 10 menit sampai
kering.
9. Menetesi dengan xylol II kemudian mengamati preparat darah ayam
(Gallus gallus) dengan mikroskop.
10. Memberikan entellen pada preparat dan menutup dengan kaca
penutup.
11. Memberikan label pada preparat yang sudah jadi.
IV. DATA PENGAMATAN
4.1 Foto Preparat Apus Darah Ayam (Gallus gallus)
Gambar 4.1 Preparat Apus Darah Ayam (Gallus gallus)
Topik : Preparat apus
Sub-topik : Darah ayam (Gallus gallus)
Potret : Fotostereometri
Perbesaran : 400 kali
Tanggal pengambilan gambar : 12 Mei 2012
Keterangan : 1. Stack of coin
2. Ghost cell
3. Sel darah merah (eritrosit)
(berinti)
4. Sel darah putih (leukosit)
1
2
3
4
4.2 Foto Literatur Preparat Apus Darah Ayam (Gallus gallus)
Sumber: http://www.image literatur sel darah merah ayam scridb.com
Gambar 4.2 Literatur Preparat Apus Darah Ayam (Gallus gallus)
beserta bagian-bagiannya
Gambar 4.3 Literatur Preparat Apus Darah Ayam (Gallus gallus)
tampak bagian stack of coin
Gambar 4.4 Literatur Preparat Apus Darah Manusia tampak bagian
ghost cell
Stack of coin
Ghost cell
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode apus merupakan suatu metode pembuatan sediaan dengan cara
meneteskan darah pada permukaan gelas benda dengan menggunakan teknik
hapusan tipis sedemikian sehingga dapat diamati di bawah mikroskop
(Gunarso, 1989). Pada umumnya darah yang dibuat sediaan apus adalah
darah yang berasal dari jantung karena darah yang terdapat di jantung masih
bersih dan banyak terdapat sel darah merah (Yatim,W. 1996). Tetapi pada
praktikum, pengambilan darah untuk preparat apus diambil dari bagian leher
Ayam saat disembelih.
Dari hasil praktikum pada preparat terdapat sel-sel darah Ayam
(Gallus gallus) normal dan juga sel darah yang mengalami kelainan seperti
stack of coin dan ghost cell (Wahyuni, 2003). Kelainan darah stack of coin
berupa sel-sel darah merah yang tersusun secara bertumpuk dapat ditemui
pada preparat darah ayam karena pada saat mengulas atau menggeser darah
kurang tipis sehingga menimbulkan tumpukan sel-sel darah merah. Di
samping itu pada preparat darah Ayam (Gallus gallus) juga didapat kelainan
yaitu ghost cell, hal ini dapat disebabkan karena kurang sempurnanya proses
dehidrasi pada sel sehingga cairannya masih ada di dalam sel, selain itu dapat
juga disebabkan masuknya aquadest pada saat pencucian ke dalam sel,
sehingga volume sel menjadi menggembung dan membesar yang
mengakibatkan inti sel keluar sehingga hanya tampak sel yang kosong.
Pada praktikum pembuatan preparat apus, spesimen yang digunakan
adalah darah Ayam (Gallus gallus). Dari hasil pengamatan preparat apus
darah Ayam (Gallus gallus) baik melalui mikroskop secara langsung maupun
dari hasil pengamatan potret preparat dengan perbesaran 400 kali dapat
diketahui bentuk sel darah merahnya maupun sel darah putih dengan
pewarnaan Giemza terlihat jelas (tidak pekat pewarnaannya). Sel-sel darah
merah pada darah Ayam (Gallus gallus) berbeda bentuknya dengan sel darah
merah pada manusia. Pada manusia sel darah merahnya tidak berinti namun
berbentuk cakram bikonkaf tidak terlihat adanyai inti sedangkan pada darah
Ayam (Gallus gallus) terlihat adanya inti pada sel darah merah dengan
bentuk oval. Sel darah putih yang terlihat nampak ada yang bergaranula dan
tidak bergranula (Halim, 1995).
Pada praktikum pembuatan preparat apus dapat dikatakan berhasil
karena baik melalui mikroskop secara langsung maupun dari hasil
pengamatan potret preparat dapat diketahui bentuk sel darah merahnya yaitu
berbentuk cakram bikonkaf dan tidak berinti sedangkan bentuk sel darah
putih yaitu bergranula dan tidak bergranula. Kegiatan praktikum pembuatan
preparat apus pengambilan darah Ayam (Gallus gallus) dilakukan dengan
cara mengambil darah Ayam (Gallus gallus) pada pembuluh venanya dengan
pisau. Namun, karena adanya kesulitan dalam menemukan letak pembuluh
venanya maka cara yang ditempuh adalah dengan cara memotong Ayam
(Gallus gallus) dan mengambil darah langsung dari daerah sekitar leher
(Radiopoetro,2000). Darah yang diteteskan ke kaca benda cepat membeku,
sehingga untuk mendapatkan sel-sel darah Ayam (Gallus gallus) yang normal
sulit karena pada waktu penggeseran darah tidak dapat setipis mungkin.
Dari hasil praktikum pada preparat terdapat sel-sel darah merah
(eritrosit) yang tidak memiliki inti sel, ghost cell, stack of coin dan. Gambar
di atas dapat dilihat bahwa bentuk sel darah merah Ayam (Gallus gallus)
berbeda dengan sel darah merah manusia. Dari hasil potret foto preparat yang
dihasilkan juga berbeda, dapat dilihat bahwa hasil preparat apus dari sel darah
merah Ayam (Gallus gallus) lebih bagus dan jelas serta hasil pewarnaannya
juga terlihat jelas sehingga dapat dilihat bagian-bagiannya.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan dapat diperoleh kesimpulan
diantaranya yaitu :
1. Dari hasil pengamatan dengan menggunakan metode apus Ayam (Gallus
gallus) pada darah Ayam (Gallus gallus) menghasilkan preparat yang
sudah bagus atau bisa juga dikatakan berhasil.
2. Terlihat sel darah merah (eritrosit) tidak memiliki inti sel, ghost cell, stack
of coin, dan sel darah putih karena hasil pewarnannya terlihat jelas
sehingga dapat diamati bagian-bagiannya.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2011. Darah. http://ericktampilang.blogspot.com/ darah . Diakses
tanggal 5 Mei 2012.
Gunarso.W.1989. Mikroteknik. Bandung: IPB Press.
Halim, Johannes. 1995. Atlas Praktikum Histologi. Jakarta: EGC
Radiopoetra. 2000. Zoologi. Jakarta : Erlangga
Wahyuni, Sri. 2003.Buku Ajar Histologi. Malang: Biologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Wahyuni, Sri. 2011. Buku Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Malang: Penerbit
UMM Press.
Yatim,W.1996. Biologi Modern Histologi.Tarsito.Bandung.