laporan akhir praktikum p4 riri

Upload: riri-fauziyya

Post on 02-Mar-2016

182 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Laporan Akhir Praktikum p4

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAMPERCOBAAN 4DESTILASI MINYAK ATSIRI

Disusun oleh :Riri Fauziyya(G1F011028)Ayu Wikha N(G1F011026)Garnisha Utamas N(G1F011030)Erna Tugiarti B (G1F011032) Golongan/kelompok: 1B/3Hari,Tanggal: Rabu, 15 Mei 2013Asisten: Kak Sari

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASIJURUSAN FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMUILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO 2013

PERCOBAAN 4DESTILASI MINYAK ATSIRI

A. TUJUAN Memahami prinsip dan melakukan destilasi minyak atsiri dan analisis kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis.

B. ALAT dan BAHAN Bahan-bahan yang praktikan gunakan dalam praktikum kali ini yaitu daun kemangi, aquades, eter. Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu perangkat alat destilasi minyak atsiri dan kompor gas.

C. SKEMA PERCOBAANDaun Kemangi

- Ditimbang sebanyak 2000 gram - Dicuci bersih dengan air mengalir - dimasukkan ke dandang destilasi bagian atas dengan cara terbalikDandang destilasi

- Diisi dengan air bagian bawahnya - Bagian atas yang telah terisi daun kemangi Dipasangkan dengan dandang bagian bawahnya- Disambungkan dengan kondensorKompor Gas

- Dinyalakan setelah semua siapProses Destilasi

- Diperhatikan yang akan menghasilkan minyak atsiri

Minyak Atsiri

- Dihitung rendemen - Diperiksa organoleptikHasil

D. HASIL PENGAMATAN

No.PerlakuanPengamatan

1Daun kemangi ditimbang 2000 gr kemudian dicuci bersih dengan air mengalir, lalu dimasukkan ke dalam dandang destilasi bagian atas dengan cara terbalik.

didapatkan daun kemangi yang bersih

2diisi air, kemudian dandang destilasi bagian atas yang telah berisi daun kemangi dipasangkan dengan dandang bagian bawahnya, lalu dandang destilasi di sambungkan dengan kondensor.

disiapkan semuanya

3Kompor gas dinyalakandilakukan proses pemanasan

4Proses destilasi menghasilkan minyak atsiri diperhatikandi dapatkan cairan yang terdiri dari air dan minyak atsiri

5Minyak atsiri yang didapat dihitung rendemennya

Diketahui :Berat minyak atsiri = 2 mlBerat sampel = 2000 gramDitanyakan : Rendemen ?Jawab : = m / v = = 0,001 % b/v

6Minyak atsiri yang dipeoleh diuji organoleptis

Berwarna kuning, berbau menyerupai tanaman asalnya, dan rasanya seperti rasa lada.

E. PEMBAHASANDestilasiDistilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Metode ini sering digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan dan pemurnian komponen cair. Prosesnya diawali dengan penguapan senyawa cair dengan pemanasan kemudian pengembunan uap yang terbentuk kemudian ditampungkemudian destilat (Lovers, 2013)1. Distilasi Sederhana,Prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkanperbedaan titik didih yang jauh berbeda.2. Distilasi Fraksionasi (Bertingkat)Sama prinsipnya dengan distilasi sederhana, hanya distilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan.3. Distilasi AzeotropMemisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut atau dengan menggunakan tekanan tinggi.4. Distilasi KeringMemanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya.Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.5. Distilasi vakumMemisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yangdigunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi6. Distilasi KukusTekanan uap total campuran dua cairan yang tidak saling larut = jumlah tekanan uapnya masing-masing.7. Distilasi AirMetode yang menggunakan pemanas dengan api dan belum dikenal metode penyulingan uap. Metode ini banyak digunakan karena alat tersebut dapat dipindah-pindah dan cukup praktis. Keuntungan penyulingan air yaitu dapat mengekstraksi minyak dari bahan bentuk bubuk. Adapun kelemahan dari penyulingan air yaitu ekstraksi tidak dapat berlangsung secara sempurna walaupun bahan dirajang.8. Distilasi Air dan UapPada metode ini, bahan olah diletakkan di atas rak-rak atau saringan berlubang. Ketel suling diisi dengan air sampai permukaan air berada tidak jauh dibawah saringan.9. Distilasi UapUap yang digunakan adalah uap jenuh atau uap kelewat panas pada tekanan lebih dari 1 atmosfir.(Purba, 2004).

Minyak AtsiriMinyak atsiri merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki komponen volatil pada beberapa tumbuhan dengan karakteristik tertentu. Minyak atsiri berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Sifat mudah menguap pada minyak atsiri ini karena titik uapnya yang rendah. Minyak atsiri dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak terbang serta minyak aromatik. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk (Gunawan & Mulyani, 2004). Minyak asiri/atsiri dikenal juga dengan nama minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak aromatik (aromatic oil) atau minyak terbang (volatile oil) yang dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent teste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut air. Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman, yaitu, dari daun, bunga, buah, biji, batang/kulit dan akar (rhizome). Minyak atsiri banyak digunakan sebagai bahan baku untuk industri parfum, bahan pewangi (fragrances), aroma (flavor), farmasi, kosmetika dan aromaterapi. (Ketaren, 1985)Minyak atsiri merupakan zat yang memberi aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki komponen volatil pada beberapa tumbuhan dengan karakteriatik tertentu. Saat ini minyak atsiri telah digunakan sebagai parfum, kosmetik, bahan tambahan makanan dan obat . Komponen aroma dari minyak atsiri cepat berinteraksi saat dihirup, senyawa tersebut berinteraksi dengan sistem syaraf pusat dan langsung merangsang sistem olfaktory, kemudian sistem ini akan menstimulasi syaraf-syaraf pada otak dibawah kesetimbangan korteks serbral. Senyawa-senyawa berbau harum atau fragrance dari minyak atsiri suatu tumbuhan telah terbukti pula dapat mempengaruhi aktivitas lokomotor. Aktivitas lokomotor merupakan aktivitas gerak sebagai akibat adanya perubahan aktivitas listrik yang disebabkan oleh perubahan permeabilitas membran pascasinaptik dan oleh adanya pelepasan neurotransmitter oleh neuron prasinaptik pada sistem syaraf pusat. Selain mempengaruhi aktifitas lokomotor, beberapa senyawa minyak atsiri juga ada yang berfungsi sebagai peningkat dayaingat pada sisitem syaraf yakni 1,8-cineol, alpha pinen dan linalool (Ketaren, 1985).Proses ekstraksi minyak asiri dapat ditempuh melalui beberapa cara, yaitu; Pengempaan (pressing) Ekstraksi menggunakan pelarut (solvent extraction) Absorbsi oleh penguap lemak padat (Enfleurage) Penyulingan/Distilasi (distillation). Penyulingan merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri.Penyulingan minyak asiri / atsiri dilakukan dengan mendidihkan bahan baku tanaman di dalam ketel/wadah suling sehingga terdapat uap yang diperlukan untuk memisahkan minyak atsiri dari komponen bukan minyak atsiri atau dengan cara mengalirkan uap jenuh dari ketel/wadah pendidih air (boiler) ke dalam ketel/wadah penyulingan yang berisi bahan baku minyak atsiri.Penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara:1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation / Hydro-distillation)2. Penyulingan dengan air dan uap / sistem kukus (Water and Steam Distillation / Wet steam)3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation / Dry Steam)(Lovers, 2013)Beberapa jenis bahan tanaman sumber minyak atsiri perlu dirajang terlebih dahulu sebelum disuling. Hal ini untuk memudahkan proses penguapan minyak yang terdapat di dalamnya karena perajangan ini menyebabkan kelenjer minyak dapat terbuka selebar mungkin. Tujuan lainnya yaitu agar rendemen minyak menjadi lebih tinggi dan waktu penyulingan lebih singkat (Lutony, 1994). Minyak atsiri mengandung dua golongan senyawa, yaitu oleoptena dan stearoptena. Oleoptena adalah bagian hidrokarbon di dalam minyak atsiri dan berwujud cairan, golongan ini biasanya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur Karbon (C) dan Hidrogen (H). Jenis hidrokarbon yangterdapat dalam minyak atsiri sebagian besar terdiri dari monoterpen (2 unit isopren), sesquiterpen (3 unit isopren), diterpen (4 unit isopren) dan politerpen. Sedangkan stearoptena umumnya terdiri atas senyawa turunan oksigen atau golongan hidrokarbon teroksigenasi dari terpena. Komponen kimia dari golongan persenyawaan ini terbentuk dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Persenyawaan yang termasuk dalam golongan ini adalah persenyawaan alkohol, aldehid, keton, ester, eter, dan fenol. Ikatan karbon yang terdapat dalam molekulnya dapat terdiri dari ikatan tunggal, ikatan rangkap dua,dan ikatan rangkap tiga. Terpen mengandung ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua (Mulyono, 2005)Pada tanaman, minyak atsiri mempunyai tiga fungsi yaitu: membantu proses penyerbukan dengan menarik beberapa jenis serangga atau hewan, mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan, dan sebagai cadangan makanan bagi tanaman. Minyak atsiri Umumnya memiliki bau yang khas sehingga digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri, misalnya industri parfum, kosmetika, farmasi, bahan penyedap (flavoring agent) dalam industri makanan dan minuman (Ketaren, 1985).Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa dan suatu senyawa tertentu biasanya menentukan aroma minyak atsiri. Sebagian besar komponen minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpenoid yang bersifat larut dalam minyak. Beragamnya senyawa yang menyusun komponen minyak atsiri sehingga menghasilakan bau, aroma dan dapat digunakan sebagai obat. Klasifikasi minyak atsiri harus berdasarkan pada komponen yang paling dominan dalam menentukan sifat minyak tersebut. Jika minyak atsiri memiliki kandungan oleoptena dalam jumlah besar dan stearoptena dalam porsi kecil, maka kegunaannya lebih diutamakan sebagai pemberi bau yang spesifik atau peracah (flavoring), sedangkan jika minyak atsiri mengandung lebih banyak senyawa golongan hidrokarbon, alkohol, keton, fenol, ester dari fenol, oksida dan ester, lebih memungkinkan untuk digunakan sebagai obat, karena secara teori diketahui bahwa semua senyawa itu memiliki gugus aktif yang berfungsi melawan suatujenis penyakit (Guenther, 1990).

Kemangi (Ocimum basilicum)Pada percobaan kali ini, praktikan melakukan destilasi minyak atsiri dari daun kemangi (Ocimum basilicum). Tanaman kemangi menurut ilmu tumbuh-tumbuhan termasuk dalam sistematika sebagai berikut:

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: LamialesFamili: LamiaGenus: OcimumSpesies: Ocimum basilicum L. ( Anonim, 1997 )

Penjelasan mengenai morfologi tanaman kemangi adalah sebagai berikut, kemangi merupakan tanaman setahun yang tumbuhnya tegak dengan cabang yang banyak. Tanaman ini berbentuk perdu, dengan tinggi 0,3 hingga 1,0 meter. Daun-daunnya hijau dan berbau harum. Bagian tangkai daun mempunyai panjang 2,5 cm, luas daun berbentuk elips dengan ukuran 2,5-5 cm x 1-2,5 cm (Siemonsma dan Pileuk 1994). Tanaman kemangi memiliki rasa yang lebih tajam dan lebih pedas dari pada Ocimums lainnya, sehingga menyerupai rasa kulit jeruk. Kemangi tahan terhadap cuaca panas dan dingin. Jika ditanam di daerah dingin daunnya lebih lebar dan lebih hijau, sedangkan di daerah panas daunnya kecil, tipis dan berwarna lebih pucat. Kemangi tidak menuntut syarat tumbuh yang rumit, sehingga dapat ditanam di berbagai daerah, khususnya yang bertanah asam (Nazaruddin 1999). Kemangi tumbuh pada tepi-tepi jalan, ladang dan sawah-sawah kering, dalam hutan jati, dan disemaikan di kebun-kebun. Tanaman ini dapat di temukan di seluruh pulau Jawa pada ketinggian 450-1100 meter di atas permukaan laut (Heyne 1987). (gambar tanaman kemangi)

Kandungan Metabolit Sekunder Ocimum Spp.Kemangi dapat digunakan sebagai obat. Bagian-bagian yang dapat digunakan sebagai obat adalah akar, daun, dan biji. Tanaman kemangi merupakan tumbuhan yang berbatang lunak, berdaun tipis, berbunga putih dan mengandung minyak atsiri. Tanaman kemangi mengandung minyak atsiri yang terdiri atas osimena, farnesena, sineol, felandrena, sedrena, bergamotena, amorftena, burnesena, kardinena, kopaena, kubebena, pinena, santelena, terpinena, sitral, dan kariofilena. Selain itu senyawa lain yang juga terkandung di dalamnya yaitu anetol, apigenin, asam karbonat, asam kafeat, eskuletin, eriodiktiol, eskulin, estragol, faenesol, histidin, magnesium, rutin tanin, -caroten dan -sitosterol (Yayasan Pengembangan Tanaman Obat Karyasari 2005).Tanaman kemangi mengandung minyak atsiri yang jika disuling menghasilkan rendemen sekitar 0,2% sampai 0,7%. Komponen kimia yang terkandung dalam minyak atsiri adalah suneol, metil chavicol, linool, dan hidrokarbon bertitik didih rendah (pinene dan olefin terpene). (Ketaren 1985)Sifat fisika kimia minyak kemangi

Kandungan kimia pada tanaman kemangi mempunyai komposisi kimia utama minyak selasih yang mengandung sitral 43,45% dan geraniol 21 - 23% dan kadar minyak atsiri hasil penyulingan 0,28% (Kardinan, 2008). Sitral (C10H16O) merupakan aldehid dari geraniol dan bersifat volatil (mudah menguap) berwarna kuning muda dan beraroma lemon. Geraniol (C10H18O) tidak berwarna dan beraroma seperti bunga mawar dan banyak digunakan untuk bahan parfum. Oleh karena itu kemangi dengan kandungan geraniol tinggi berpeluang digunakan untuk bahan parfum (Anonim, 2000). Berikut adalah struktur dari senyawa graniol yang merupakan komponen utama minyak kemangi:

Manfaat Tanaman KemangiKemangi kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Aroma wangi daun kemangi memang mengundang selera makan. Wajar saja jika orang mengkonsumsi daun ini sebagai lalapan mentah, campuran pepes, karedok atau terancam. Selain melezatkan hidangan, berikut manfaat daun kemangi lainnya:1. Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma dan mencegah kemandulan.2. Daun kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen.3. Zat flavonoid seperti orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol mempunyai manfaat sebagai antibiotik alami dan anti peradangan.4. Getah kemangi dapat digunakan sebagai obat sariawan dan sakit telinga.5. Daun kemangi dapat dikonsumsi untuk memperbanyak ASI, penenang, mengobati encok dan penurun panas.6. Daun kemangi juga dapat meningkatkan jumlah air seni, menghilangkan masuk angin dan peluruh dahak.7. Konsumsi daun tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau mulut dan bau badan.8. Asam aspartat, apigenin, arginin dan boron dalam tanaman ini juga sudah diketahui khasiatnya. Senyawa sineol berkhasiat sebagai penenang, membantu mengatasi ejakulasi dini, merangsang aktivitas saraf pusat dan melebarkan pembuluh darah kapiler. (Novianti, 2011)

Tabel kegunaan minyak atsiri

Beberapa klaim tradisional terhadap Ocimum Spp. telah dibuktikan secara ilmiah dengan pengujian farmakologi, di antaranya telah dilakukan pengujian terhadap aktivitas antibakteri, antifungi, larvasida, antiulcer, dan antiseptik. Kebanyakan senyawa bioaktif (senyawa yang berfungsi untuk menghasilkan efek) merupakan senyawa penyusun minyak atsiri yang terkandung dalam tanaman. Di antara senyawa bioaktif tersebut adalah kamfor, d-limonen, mirsen, metilkavikol, dan eugenol (Lutony, 1994).Bagi pria, kemangi ada juga manfaatnya. Senyawa 1-8 sineol dalam kemangi dapat mengatasi masalah ejakulasi prematur. Apigenin fenkhona dan eugenol-nya dapat memudahkan terjadinya ereksi. Sementara zat arginin yang terkandung dalam kemangi bisa memperkuat daya hidup sperma dan mencegah kemandulan. Sementara bagi wanita, kemangi termasuk makanan sehat yang sangat bermanfaat. Kemangi kaya senyawa anetol dan boron yang merangsang hormon estrogen, sedangkan senyawa eugenolnya dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Zat stigmaasterol dalam kemangi merangsang pematangan sel telur (ovulasi), tannin, dan sengnya mengurangi sekresi cairan vagina. Zat triptofan bisa menunda monopause. Kemangi memang bukan sayuran biasa, jadi jangan remehkan kemangi. (Novianti, 2011)

F. PROSES DESTILASI MINYAK ATSIRI KEMANGIMinyak atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan persenyawaan padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut, maka minyak atsiri dapat diekstrrak dengan 4 macam cara, yaitu: Penyulingan (destilation), Pressing (eks-pression), ekstraksi dengan pelarut (Solvent ekstraksion) dan absorbsi oleh menguap lemak padat (enflurage). Cara yang tepat untuk pengambilan minyak kemangi adalah dengan cara penyulingan (destilation). (Lovers, 2013)Praktikan melakukan pengambilan minyak atsiri kemangi dengan cara destilasi. Pertama, daun kemangi ditimbang sebanyak 2000 gr kemudian dicuci bersih dengan air mengalir, lalu dimasukkan ke dalam dandang destilasi bagian atas dengan cara terbalik. Pencucian dengan air mengalir dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang terdapat pada daun kemangi. Setelah dicuci kemudian daun kemangi dipisahkan dari batangnya, ini berfungsi agar luas permukaan lebih besar sehingga memudahkan dalam proses penguapan minyak atsiri.Proses selanjutnya adalah dandang destilasi bagian bawah diisi air, tujuan dari penambahan air yaitu untuk mempermudah dalam menguapkan minyak atsiri, dimana minyak atsiri memiliki titik didih yang sangat tinggi. kemudian dandang destilasi bagian atas yang telah berisi daun kemangi dipasangkan dengan dandang bagian bawahnya, lalu dandang destilasi di sambungkan dengan kondensor. Setelah itu, kompor gas dinyalakan untuk memulai proses pemanasan. Proses pemanasan bertujuan untuk menguapkan air, sehingga uap air dapat membawa minyak atsiri yang terkandung didalam daun kemangi. Pada proses pendestilasian, dapat dihasilkan uap minyak atsiri dan air secara bersamaan, meskipun minyak dan air memiliki perbedaan titik didih yang tinggi.Hasil yang diperoleh dari destilasi berupa cairan yang terdiri dari air dan minyak atsiri, dimana minyak atsiri berada di atas dan air berada di bawah. Ketidaklarutan antara keduanya disebabkan adanya perbedaan kepolaran, dimana air bersifat polar dan minyak bersifat non polar. Posisi minyak atsiri yang berada di atas air disebabkan karena minyak atsiri memiliki massa jenis yang cenderung lebih ringan daripada massa jenis air, dimana massa jenis minyak atsiri sebesar 0,708 g/cm3sedangkan air memiliki massa jenis sebesar 1g/l (Mulyono,2005).Kemudian dilakukan tahap pemurnian dengan cara pendiaman agar eter menguap hingga tersisa minyak atsirinya saja. Setelah itu dilakukan penambahan Na2SO4 anhidrat yang berfungsi untuk mengikat senyawa air yang masih terdapat dalam minyak atsiri, sehingga didapatkan minyak atsiri tanpa air. Hal ini terjadi karena sifat Na2SO4 anhidrat yang higroskopis dan berfungsi sebagai pengering (Mulyono,2005).Hasil minyak atsiri yang didapat dari proses destilasi uap dan air dengan menggunakan 2 kg daun kemangi adalah sebanyak 2 ml. Minyak atsiri yang didapat berwarna kuning keputihan, berbau khas kemangi. Setelah itu dihitung rendemennya dengan rumus . Sehingga diperoleh rendemen minyak atsiri sebesar 0,001 % b/v

G. KESIMPULANDestilasi minyak atsiri dilakukan dengan metode destilasi uap dan air ,menghasilkan rendemen sebesar 0,001 % b/v. Uji Organoleptis minyak atsiri yang diperoleh dari hasil destilasi menghasilkan cairan berwarna kuning, berbau menyerupai tanaman asalnya, dan rasanya seperti rasa lada.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2000. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia Jilid 1, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.Guenther, E. 1990. Minyak Atsiri. Jilid IV A. Jakarta : UI Press.Gunawan dan Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam ( Farmakognosi) . Jakarta : Penebar Swadaya.Heyne,k. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia jilid 3,Badan Litbang Kehutanan; JakartaKetaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Penerbit Balai Pustaka.Lovers, knowledge. 2013. Destilasi Minyak Atsiri. http://knowledgelovers.wordpress.com. Diakses tanggal 2 Juni 2013Lutony. 1994. Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri. Jakarta : Penebar Swadaya.Mulyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung: P.T Genersindo.Nazaruddin. 1999. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya, Jakarta. Novianti. 2011. PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DARI KEMANGI . http://chemicalenginering.blogspot.com. Diakses pada tanggal 2 Juni 2013Purba,Michael. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : ErlanggaSiemonsm JS dan K Piluek. 1994. PROSEA : Vegetables. Prosea, Bogor.Yayasan Pengembangan Tanaman Obat Karya Sari. 2005. Tanaman Obat, Materi Pelatihan Profesional Tanaman Obat Kelas Profesional.

JAWABAN PERTANYAAN

1. Tanaman KemangiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: LamialesFamili: LamiaGenus: OcimumSpesies: Ocimum basilicum L.

1. Cara memisahkan minyak atsiri dari pembawa air Ekstraksi dengan eter. Eter berfungsi untuk mengikat minyak atsiri yang masih bercampur dengan pelarut air. Eter merupakan pelarut polar yang sangat baik untuk melarutkan senyawa-senyawa organik yang mudah menguap dan bersifat inert. Penambahan Na2SO4 anhidrat yang berfungsi untuk mengikat senyawa air yang masih terdapat dalam minyak atsiri, sehingga didapatkan minyak atsiri tanpa air. Hal ini terjadi karena sifat Na2SO4 anhidrat yang higroskopis dan berfungsi sebagai pengering (Mulyono,2005).

1. Ciri-ciri fisika dan kimia minyak atsiri Ciri-ciri fisika : Aroma khas, mudah menguap, dalam keadaan murni tidak berwarna, memiliki bobot jenis dan indeks bias yang tinggi, bersifat optis aktif. Ciri-ciri kimia : mudah larut dalam kloroform dan eter, titik uapnya rendah

1. Apa ciri-ciri minyak atsiri yang sudah teroksidasiMinyak atsiri yan sudah teroksidasi akan membentuk resin serta warnanya berubah menjadi lebih tua (gelap).