laporan akhir oprasional penelitian rutin

38
LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN PERSEPSI MAHASISWA NON MUSLIM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO TERHADAP PROGRAM PERKULIAHAN AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN (AIK) ALA MONDOK TIM PENGUSUL Ketua Peneliti : Dr. M. Ihsan Dacholfany, M. Ed (NIDN. 0229077501) Anggota 1 : Iswati, S. Pd.I., M. Pd.I (NIDN. 0212048503) Anggota 2 : Renci (NPM. 17250034) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2020 Kode/Nama Rumpun Ilmu: / Ilmu Agama Islam

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

LAPORAN AKHIR

OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

PERSEPSI MAHASISWA NON MUSLIM UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH METRO TERHADAP PROGRAM PERKULIAHAN

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN (AIK) ALA MONDOK

TIM PENGUSUL

Ketua Peneliti : Dr. M. Ihsan Dacholfany, M. Ed (NIDN. 0229077501)

Anggota 1 : Iswati, S. Pd.I., M. Pd.I (NIDN. 0212048503)

Anggota 2 : Renci (NPM. 17250034)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2020

Kode/Nama Rumpun Ilmu: / Ilmu Agama Islam

Page 2: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

ii

LAPORAN AKHIR

OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

PERSEPSI MAHASISWA NON MUSLIM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

METRO TERHADAP PROGRAM PERKULIAHAN AL-ISLAM DAN

KEMUHAMMADIYAHAN (AIK) ALA MONDOK

TIM PENGUSUL

Ketua Peneliti : Dr. M. Ihsan Dacholfany, M. Ed (NIDN. 0229077501)

Anggota 1 : Iswati, M.Pd.I (NIDN. 0212048503)

Anggota 2 : Renci (NPM. 17250034)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2020

Kode/Nama Rumpun Ilmu: / Ilmu Agama Islam

Page 3: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN
Page 4: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

iv

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : Persepsi Mahasiswa Non Muslim UM Metro Terhadap

Program Perkuliahan Al-Islam Kemuhammadiyahan

(AIK) 1 ala mondok

Tim Peneliti

No Nama Jabatan Bidang Keahlian Instansi Asal

1 Dr. M. Ihsan D, M. Ed Ketua

Pengusul

Manajemen

Pendidikan

Islam

UM Metro

2 Iswati, M.Pd.I Anggota

Pengusul

Pendidikan

Agama Islam

UM Metro

3 Renci Anggota

Pengusul

Mahasiswa PAI UM Metro

1. Objek Penelitian :

Mahasiswa Non Muslim di Universitas Muhammadiyah Metro

2. Masa Pelaksanaan :

Mulai Tahun: 2020

Berakhir Tahun: 2020

3. Usulan biaya Internal UM Metro:

Tahun 2020 : Rp. 5.000.000

4. Lokasi Penelitian :

Universitas Muhammadiyah Metro

5. Intansi lain yang terlibat (jika ada) :

Pondok Pesantren At-Tanwir Kota Metro

6. Target Luaran:

Publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah yang ber-ISSN

Page 5: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

v

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ........................................................... .................. ....... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................ .................. ....... ii

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ...................................... .................. ...... iii

DAFTAR ISI ......................................................................... .................. ......iv

RINGKASAN........................................................................ .................. ...... v

PRAKATA ............................................................................ .................. ......vi

DAFTAR TABEL ................................................................. .................. ..... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................. .................. .... viii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... .................. ......ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................... .................. ...... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................... .................. ...... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................ .................. ...... 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................. .................. ...... 3

1.4 Asumsi Penelitian ................................................. .................. ...... 4

BAB II KAJIAN LITERATUR .............................................. .................. ...... 5

2.1 Persepsi ............................................................... .................. ...... 5

2.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ............... ...... 6

2.1.2 Proses Terjadinya Persepsi ....................... .................. ...... 7

2.2 Mahasiswa Non Muslim ...................................... .................. ...... 9

2.3 Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) ............ .................. .... 10

2.4 Penelitian yang Relevan ...................................... .................. .... 12

BAB III METODE PENELITIAN ......................................... .................. .... 13

3.1 Model Penelitian .................................................. .................. .... 13

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian .............................. .................. .... 13

3.3 Instrumen Penelitian ............................................ .................. .... 13

3.4 Sumber Data Penelitian ...................................... .................. .... 13

3.4 Analisis Data ........................................................ .................. .... 15

BAB IV HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ............... .................. .... 16

4.1 Hasil Penelitian .................................................... .................. ... .16

a. Persepsi Mahasiswa non muslim terhadap program

perkuliahan AIK ala Mondok di Pondok At-Tanwir ............ .16

b. Persepsi Mahasiswa non muslim tentang Ajaran Islam

Setelah Mengikuti perkuliahan AIK ala Mondok

di Pondok At-Tanwir ............................................................ .19

4.2 Luaran Penelitian ................................................. .................. .... 21

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................... .................. .... 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ .................. .... 24

Page 6: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

vi

DAFTAR TABEL

Rekapitulasi Data Mahasiswa Non Muslim UM Metro……………………… 14

Page 7: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

vii

DAFTAR GAMBAR

Kegiatan Mahasiswa di Pembelajaran AIK ala mondok……………………….18

Dosen Memberikan Penjelasan…………………………………………………..19

Page 8: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Instrumen Wawancara …………………………………………………………..26

Surat-Surat Administrasi Penelitian ……………………………………………29

Luaran Penelitian ………………………………………………………………...31

Page 9: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

ix

RINGKASAN

Universitas Muhammadiyah Metro adalah universitas yang universal atau

dalam artian mahasiswa non muslim pun boleh saja untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Metro. Namun, Universitas Muhammadiyah Metro memiliki kebijakan-kebijakan tertentu dalam penyelenggaraan perkuliahan AIK yang merupakan salah satu ciri dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah yakni wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baik yang beragama Islam maupun yang beragama non-Islam.

Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan persepsi Mahasiswa Non Muslim Terhadap Perkuliahan Al Islam dan Kemuhammadiyahan ala mondok dan Mengetahui persepsi Mahasiswa Non Muslim terhadap Ajaran Agama Islam sesudah mengikuti Perkuliahan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Target luaran yang adalah publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah yang ber-ISSN. Target tujuan jangka panjang setelah penelitian ini adalah dapat tersusun desain dan metode pembelajaran AIK yang dapat menarik minat mahasiswa muslim secara umum dan Non Muslim secaea khusus dalam rangka meningkatkan learning motivation.

Penelitian yang dilakukan termasuk kategori penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini, peneliti memilih informan dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan pemilihan sampel dengan menyelaraskan antara tujuan penelitian dan sampel yang diambil. Yang menjadi sampel adalah beberapa mahasiswa non muslim yang telah mengambil mata kuliah AIK 1.

Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi mahasiswa non muslim terhadap program perkuliahan AIK ala Mondok, sebagian besar menyatakan setuju dan sebagian kecil kurang setuju, persepsi mahasiswa non muslim terhadap ajaran Islam setelah melaksanakan AIK ala Mondok, mereka bertambah pengetahuannya tentang Islam, dan memahami bahwa segala sesuatu di dalam Islam itu ada tuntunannnya dan perkuliahan AIK ala mondok adalah kekhasan universitas Muhammadiyah Metro.

Kata kunci: Persepsi Mahasiswa, Non Muslim, Pembelajaran, Al Islam Kemuhammadiyahan

Page 10: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf

nahi mungkar, berakidah Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.

Sebagai gerakan dakwah Islam Muhammadiyah memiliki tujuan untuk

menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud

masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (Musthafa Kamal Pasha dan

Ahmad Adaby Darban, 2000).

Ruang lingkup gerakan Muhammadiyah setidaknya dapat

dikelompokkan menjadi: 1)Bidang pendidikan 2) Bidang keagamaan dan 3)

Bidang kemasyarakatan. Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah

konsekwen untuk mencetak elit muslim terdidik dengan cara mendirikan

lembaga pendidikan formal dari semua tingkatan mulai dari jenjang

pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi.

Universitas Muhammadiyah Metro yang selanjutnya disingkat

dengan UM Metro merupakan salah satu perguruan tinggi dari Amal Usaha

Muhammadiyah yang keberadaannya memiliki peran ganda, yaitu di

samping harus menyelenggarakan pendidikan (Transfer Of Knowledge) juga

memiliki misi keagamaan (Transfer of Value) atau dengan istilah lain UM

Metro tidak hanya berfungsi sebagai institusi akademik, melainkan juga

institusi kepanjangan tangan dakwah Muhammadiyah. Terutama dakwah

kepada civitas akademika yang terdiri dari dosen, karyawan, mahasiswa dan

masyarakat sekitar, Artinya UM Metro memiliki fungsi sebagai lembaga

dakwah Muhammadiyah dalam mencapai tujuan utama Muhammadiyah

lewat bidang pendidikan guna mewujudkan masyarakat yang sebenar-

benarnya.

Salah satu ciri yang melekat pada perguruan tinggi Muhammadiyah

(PTM) adalah keikutsertaannya dalam lembaga dakwah sebagai upaya

untuk melahirkan, memperbanyak dan meningkatkan kualitas kader-kader

Muhammadiyah. Sesuai dengan hal itu, upaya maksimal untuk melahirkan

kader-kader Muhammadiyah melalui proses pendidikan di lembaga

pendidikan Muhammadiyah harus diupayakan melalui berbagai usaha

terutama melalui pendidikan dan pembelajaran Al Islam dan

Kemuhammadiyahan (AIK).

Page 11: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

2

Pembelajaran AIK di PTM menempati posisi strategis. Bahkan,

menjadi ruh penggerak dan menjadi misi utama penyelenggaraan PTM.

Pendidikan Al-Islam dan Kemuhamadiyahan (AIK) juga menjadi kekuatan

PTM. Karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual

serta daya gerak bagi seluruh civitas akademika. Pendidikan AIK juga

sebagai identitas karakter civitas akademika PTM, yaitu sebagai muslim

yang berkemajuan,berakhlakul karimah, berjiwa philantropis, memiliki jiwa

kepemimpinan dan kepedulian terhadap persoalan umat dan bangsa.

Dalam pelaksanannya, sudah ada beberapa PTM sudah melakukan konsep

kampus Islami dengan bentuk beragam, model dan mekanisme yang variatif.

Namun tetap harus dalam koridor Islami sebagaimana karakter

Muhammadiyah.

Sesuai Pedoman Pendidikan AIK Perguruan Tinggi Muhammadiyah

yang dirumuskan oleh tim Majlis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat

Muhammadiyah jumlah jam pembelajaran dan SKS masing-masing PTM

dapat berbeda, minimal 8 SKS dan maksimal 12 SKS (Majlis Dikti PP

Muhammadiyah, 2013). AIK merupakan salah satu ciri dari perguruan tinggi

Muhammadiyah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baik yang

beragama Islam maupun yang beragama non-Islam. AIK bisa dikatakan

sejenis Pendidikan Agama Islam diperguruan tinggi umum, perbedaannya

Pendidikan Agama Islam cukup diberikan hanya satu semester, sementara

AIK diberikan selama empat semester dengan penjenjangan yaitu AIK I, AIK

II, AIK III dan AIK IV.

Sebagai kampus Muhammadiyah, UM Metro melaksanakan Catur

Darma Perguruan Tinggi dalam fungsi keberadaannya sebagai institusi

Perguruan Tinggi. Berbeda dengan PTN atau PTS non Muhammadiyah, UM

Metro tidak saja mewujudkan kegiatan pendidikan, penelitian, dan

pengadian, tetapi juga harus melakukan proses pembentukan karakter yang

berbasis pada nilai-nilai ajaran Islam. Sesuai dengan Catur Darma

Perguruan Tinggi tersebut, UM Metro tidak membatasi pada kelompok

tertentu tapi bersifat universal. Artinya UM Metro terbuka pada setiap

kelompok, baik aliran tertentu dalam Islam maupun non Islam. menyikapi

berbagai kelompok agama yang berbeda dengan visi misi Muhammadiyah,

maka Universitas Muhammadiyah Metro memiliki kebijakan-kebijakan

tertentu dalam penyelenggaraan perkuliahan AIK. Kebijakan-kebijakan

Page 12: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

3

tersebut adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswa tidak terkecuali

mahasiswa non muslim untuk menempuh mata kuliah AIK.

Menyadari peran ganda yang diemban oleh UM Metro sebagaimana

yang telah disinggung di atas serta didukung dengan adanya mahasiswa

non muslim yang menuntut ilmu di UM Metro, maka UM Metro khususnya

wakil rektor IV bidang AIK terus melakukan koreksi akan metode

pembelajaran yang diterapkan, sehingga di tahun 2018 Universitas

Muhammadiyah Metro telah melakukan kerjasama dengan Pimpinan Pondok

Pesantren Muhammadiyah At-Tanwir dalam rangka membangun jiwa

mahasiswa yang Islami yang kokoh dengan menerapkan belajar AIK ala

mondok baik bagi mahasiswa muslim dan non muslim. Pembelajaran ini

berlangsung selama kurang lebih lima hari empat malam di Pondok

Pesantren Muhammadiyah At-Tanwir. Selama disana, seluruh mahasiswa

UM Metro khususnya yang saat ini sedang duduk di semester satu akan

belajar mengenai AIK 1.

Salah satu mahasiswa non muslim menyatakan bahwa dirinya merasa

nyaman dan tidak terbebani dengan kewajiban menempuh mata kuliah AIK

yang notabene berbeda dari agama yang ia yakini. Pendapat dari informan

awal tentu tidak dapat mewakili pendapat pendapat serta argumen dari

mahasiswa non muslim lainnya tentang keberadaan mata kuliah AIK 1 yang

diwajibkan bagi seluruh mahasiswa di lingkungan Universitas

Muhammadiyah Metro. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk

meneliti persepsi mahasiswa non muslim terhadap mata kuliah AIK 1.

Adapun peneliti mengemas penelitian ini dengan judul “Persepsi Mahasiswa

Non Muslim UM Metro Terhadap Program Pembelajaran AIK Ala Mondok”

1.2. Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan:

1. Bagaimana persepsi Mahasiswa Non Muslim Terhadap Perkuliahan Al

Islam dan Kemuhammadiyahan ala mondok ?

2. Bagaimanan persepsi Mahasiswa Non Muslim terhadap Ajaran Agama

Islam sesudah mengikuti Perkuliahan Al Islam dan Kemuhammadiyahan

(AIK)?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan adalah:

Page 13: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

4

c. Untuk Mengetahui persepsi Mahasiswa Non Muslim Terhadap

Perkuliahan Al Islam dan Kemuhammadiyahan ala mondok

d. Untuk Mengetahui persepsi Mahasiswa Non Muslim terhadap Ajaran

Agama Islam sesudah mengikuti Perkuliahan Al Islam dan

Kemuhammadiyahan (AIK).

1.4 Asumsi Penelitian

Asumsi dalam penelitian ini adalah:

a. Program Perkuliahan AIK 1 ala Mondok ini diharapkan akan membwa

hasil positif bagi mahasiswa muslim karena mereka tidak hanya belajar

Islam dari segi intelektual saja (kognitif) tetapi langsung aplikasi.

b. Mahasiswa dapat belajar dengan mandiri dan mengenal nuansa

kehidupan di pondok.

c. Validator yaitu dosen yang sudah berpengalaman dalam mengajar dan

dipilih sesuai dengan bidangnya.

d. Item-item hasil wawancara mencerminkan penilaian output secara

komprehensif, menyatakan layak dan tidaknya pembelajaran AIK 1 ala

mondok ini di lanjutkan.

Page 14: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

5

BAB II

KAJIAN LITERATUR

2.1 Persepsi

Persepsi berasal dari bahasa Latin , perceptio, percipio yang artinya

tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna

memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. DALAM

Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi adalah “Proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Menurut Eysenck dalam

(Asrori, 2009) persepsi adalah proses belajar dan pengalaman. Hasil proses

belajar dan interaksi seseorang akan memberikan pengalaman bagi dirinya

untuk dapat membandingkan keadaan yang dihadapi.

Slameto (2015) mengatakan bahwa persepsi adalah proses yang

berkaitan dengan masuknya pesan dan informasi ke dalam otak manusia.

Sedangkan menurut Abdurahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab

(2004:88) persepsi adalah proses yang menggabungkan dan

mengorganisasikan data-data indra seseorang (pengindraan) untuk

dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat menyadari di sekelilingnya

termasuk sadar akan dirinya sendiri.

Berdasarkan beberapa perspektif mengenai persepsi di atas, maka

penulis dapat menyimpulkan bahwasanya persepsi bukan sekedar proses

pengindraan saja, tetapi ada unsur interpretasi di dalamnya. Persepsi juga

merupakan sebuah proses pengamatan individu terhadap segala sesuatu

yang ada di dalam lingkungannya. Persepsi individu muncul karena adanya

aktivitas mengindra, menginterpretasikan dan memberi penilaian terhadap

objek-objek fisik maupun social yang ada di lingkungannya.

Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh

oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :

a) Persepsi visual yaitu persepsi yang didapatkan dari penglihatan.,

b) Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga,

c) Persepsi perabaan yaitu persepsi yang didapatkan dari indera taktil yaitu

kulit.

d) Persepsi penciuman adalah persespsi yang didapatkan dari indera

penciuman yaitu hidung.,

e) Persepsi pengecapan

Page 15: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

6

Persepsi dalam Islam adalah fungsi psikis yang penting yang

menjadi jendela pemahaman bagi peristiwa dan realitas kehidupan yang

dihadapi manusia. Manusia sebagai makhluk yang diberikan amanah

kekhalifahan diberikan berbagai macam keistimewaan yang salah satunya

adalah proses dan fungsi persepsi yang lebih rumit dan lebih kompleks

dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya. Dalam bahasa Al-

Qur’an, beberapa proses dan fungsi persepsi dimulai dari proses

penciptaan. Dalam firman Allah artinya dan Sesungguhnya Kami telah

menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. kemudian

Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang

kokoh (rahim). kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu

segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging

itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus

dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain.

Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. Al-Mukminun

ayat 12-24)

Proses persepsi dilalui dengan proses penerimaan stimulus pada

reseptor yaitu indera, yang tidak langsung berfungsi setelah dia lahir, tetapi

akan berfungsi sejalan dengan perkembangan fisiknya (Najati, 2001). Di

dalam Al-Qur‟an terdapat terdapat beberapa ayat yang maknanya

berkaitan dengan panca indera yang dimiliki manusia, antara lain dalam

QS. An-Nahl ayat 78 yaitu : Artinya : dan Allah mengeluarkan kamu dari

perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia

memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, persepsi mengandung

pengertian yang sangat luas menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli

telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, namun pada

prinsipnya mengandung makna yang sama.

2.1.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persepsi

Bimo Walgito (1991,54) mengemukakan tiga faktor yang

berpengaruh terhadap persepsi yaitu:

a. Stimulus yang kuat, stimulus yang melampaui lambang stimulus

kejelasan akan banyak pengaruh terhadap persepsi.

b. Fisiologis dan psikologis, jika system fisiologisnya terganggu hal ini

akan berpengaruh dalam persepsi seseorang. Segi psikologis yang

Page 16: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

7

menyangkut pengalaman, perasaan kemampuan berfikir dan

sebagainya juga akan berpengaruh pada seseorang dalam

mempersepsi

c. Faktor lingkungan, situasi yang melatarbelakangi stimulus juga akan

mempengaruhi persepsi.

2.1.2 Proses Terjadinya Persepsi

Tahap awal dari proses persepsi adalah sensasi. Sensasi

merupakan kesadaran akan adanya suatu rangsang. Semua rangsang

masuk ke dalam diri seseorang melalui panca indera, yang kemudian

diteruskan ke otak yang menjadikan sadar akan adanya rangsang tersebut.

Rangsang yang sekedar masuk dalam diri seseorang tetapi hanya

menyadarinya tanpa mengerti atau memahami rangsang tersebut disebut

sensasi. Tetapi jika disertai dengan pemahaman atau pengertian tentang

rangsang itu disebut persepsi (Mif Baihaqi, 2005, 63).

Proses terjadinya persepsi yaitu objek yang menimbulkan stimulus,

dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus

mengenai alat inderamerupakan proses kealaman atau proses fisik.

Stimulus yang diterima alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak.

Proses ini disebut proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak

sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat,

apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima

melalui alat indera.

Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah

persiapan dalam persepsi. Hal tersebut karena keadaan menunjukkan

bahwa individu tidak hanya beradaptasi dengan satu stimulus saja, tetapi

berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya.

Namun tidak semua stimulus mendapat respon individu untuk dipersepsi.

Stimulus mana yang akan dipersepsi atau mendapat respon dari individu

tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan (Bimo Walgito,

1991, 71).

Bagi kebanyakan orang sangatlah mudah untuk melakukan

perbuatan melihat, mendengar, membau, merasakan dan menyentuh,

yakni proses-proses yang sudah semestinya ada. Namun, informasi yang

dating dari organ-organ indera perlu terlebih dahulu diorganisasikan dan

diinterpretasikan sebelum dapat dimengerti dan proses ini dinamakan

Page 17: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

8

persepsi. Menurut Pareek proses persepsi terbagi menjadi 5, sebagai

berikut:

1) Proses menerima rangsangan, menerima rangsangan atau data dari

berbagai sumber. Kebanyakan data diterima melalui panca indera.

2) Proses menyeleksi rangsangan, setelah diterima rangsangan atau data

diseleksi tidaklah mungkin untuk memperhatikan semua rangsangan

yang telah diterima. Rangsangan-rangsangan itu disaring dan diseleksi

untuk diproses lebih lanjut.

3) Proses pengorganisasian, rangsangan yang diterima selanjutnya

diorganisasikan dalam bentuk pengelompokkan

4) Proses penafsiran, setelah rangsangan atau data diterima, si penerima

lalu menafsirkan data itu. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah

data itu ditafsirkan. Pada dasarnya persepsi memberikan arti pada

berbagai data dan informasi yang diterima

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa proses persepsi

merupakan komponen pengamatan yang di dalam proses itu melibatkan

pemahaman dan penginterpretasian sekaligus. Adapun indikator persepsi

yang diukur ada tiga:

1. Seleksi (Selection)

Seleksi adalah tindakan memperhatikan rangsangan tertentu dalam

lingkungan. Hal ini merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat

penglihatan, pendengaran, pada saat pembelajaran Al Islam dan

Kemuhammadiyan.

2. Organisasi (Organization)

Setelah menyeleksi informasi di lingkungan, kita mengorganisasikannya

dengan merangkainya sehingga menjadi bermakna

3. Interpretasi (Interpretation)

Interpretasi adalah proses subjektif dari menjelaskan persepsi ke dalam

cara yang dimengerti. Dalam hal ini bias berupa tindakan atau reaksi

yang muncul dari mahasiswa non muslim berupa tindakan-tindakan

yang menunjang kearah tercapainya kemampuan untuk

menginterpretasi terkait pembelajaran AIK ala mondok. Seperti

penambah pengetahuan tentang Islam, tata cara kehidupan dan ibadah

dalam Islam apabila mahasiswa non muslim tersebut mempunyai

persepsi positif, akan tetapi jika jika mahasiswa mempunyai persepsi

Page 18: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

9

negative terhadap pembelajaran AIK muncul berupa tindakan acuh,

tidak perduli terhadap mata kuliah AIK.

2.2 Mahasiswa Non Muslim

Mahasiswa secara harfiah adalah adalah seseorang yang belajar

baik di sekolah tinggi, institute, universitas, akademi maupun di perguruan

tinggi. Definisi mahasiswa sendiri adalah seseorang yang belajar di

perguruan tinggi setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2019 ) mahasiswa adalah

seseorang yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Di dalam dunia

pendidikan, status mahasiswa adalah status tertinggi seorang murid di

dunia pendidikan. Dari pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa

mahasiswa adalah seseorang yang belajar di bangku perkuliahan dengan

mengambil jurusan tertentu.

Dalam konteks Al-Qur’an istilah non muslim mengacu pada apa

yang disebut kafir. Hal ini dikarenakan mereka tidak mengakui

keimanannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. ( Darwis Muhdina, 2015),

Kata kafir secara etimologis memiliki arti menutup diri, melepas diri,

menghapus atau menyembunyikan kebaikan yang telah diterimanya dan

dari segi akidah, kafir berarti orang-orang yang kehilangan imannya.

Sementara secara terminologis, pengertian kafir adalah orang yang ingkar

terhadap kebenaran Islam. Sedangkan istilah kafir dalam Al-Qur’an

merujuk pada suatu perbuatan yang berhubungan secara langsung dengan

Allah, namun semua hubungan tersebut bersifat negative, seperti

mengingkari nikmatnya, lari dari tanggung jawab, penolakan atau

pembangkangan terhadap hokum Allah dan meninggalkan amal saleh yang

diperintahkan oleh Allah. Secara keseluruhan dari 525 kali kata kafir dalam

berbagai derivasinya, arti yang paling dominan adalah pendustaan atau

pengingkaran terhadap Allah dan rasul-Nya, khususnya kepada Nabi

Muhammad beserta ajaran yang dibawanya.

Istilah kafir dengan non muslim dalam arti yang luas adalah sama,

yakni orang yang tidak menganut agama Islam. Tentu saja maksudnya

tidak hanya mengarah pada satu agama saja, tetapi akan mencakup

sejumlah agama dengan segala bentuk kepercayaan dan variasi ritualnya.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an menyebut kelompok non

muslim ini secara umum sebagai berikut: “Sesungguhnya orang-orang

Page 19: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

10

yang beriman, orang-orang yahudi, orang-orang shaabi’in, orang-orang

nasrani, orang-orang majusi, dan orang-orang musyrik, Allah akan

memberi keputusan diantara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya

Allah menyaksikan segala sesuatu” (QS. Al-Hajj:17.

Berdasarkan uraian di atas yang di maksud mahasiswa non muslim

meliputi seluruh mahasiswa di luar agama Islam yang aktif dan sedang

menempuh mata kuliah AIK 1 pada semester awal. Sedangkan Persepsi

dalam penelitian ini merupakan penilaian subyektif dari masing-masing

mahasiswa non muslim terhadap model pembelajaran AIK 1, terhadap

metode dan pelaksanaan AIK 1 ala mondok.

2.3 Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) ala Mondok

Al Islam dan kemuhammadiyahan (AIK) pada perguruan tinggi

Muhammadiyah (PTM) mempunyai kedudukan sebagai pembelajaran

formal yang ditetapkan sebagai mata kuliah sebagaimana mata kuliah

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi di Indonesia yang

bersifat wajib bagi pemeluk agama Islam. Perbedaannya terletak pada

total jumlah SKS (Sistem Kredit Semester) pada PAI dan AIK. Jika PAI

berjumlah 2 SKS yang diberikan pada satu semester, umumnya di

semester 1, sedangkan AIK berjumlah minimal 8 SKS dan maksimal 12

SKS. Mata kuliah AIK merupakan mata kuliah yang wajib di tempuh oleh

seluruh mahasiswa di PTM.

Masing-masing Perguruan Tinggi Muhammadiyah dapat berbeda

dalam jumlah jam pembelajaran dan total jumlah SKS AIK. Selain itu,

pedoman AIK di PTM menetapkan tahapan pembahasan AIK menjadi

empat; AIK I (berisi kemanusiaan dan keimanan), AIK II (Ibadah, akhlaq

dan muamalah), AIK III (Kemuhammadiyahan), AIK IV (Islam dan Ilmu

Pengetahuan). Adapun tujuan pembelajaran AIK adalah bertujuan

membentuk sarjana muslim yang mengenal diri dan Tuhan, misi, tujuan

dan manfaat hidupnya sebagaimana dituntunkan dalam al-Qur’an dan as-

Sunnah. AIK II bertujuan (Majlis Dikti PP Muhammadiyah, 2013)

membentuk sarjana muslim yang taat dan benar dalam beribadah, unggul

dalam bermuamalah dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. AIK

III bertujuan membentuk sarjana muslim sebagai kader persyarikatan

Muhammadiyah yang mampu ber-amar ma’ruf nahi ‘an munkar dalam

Page 20: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

11

kehidupan berbangsa dan bernegara. AIK IV bertujuan membentuk sarjana

muslim yang berjiwa dan berperilaku cendekia (ulul albab).

Visi pelaksanaan AIK 1 UM Metro di Pondok At-Tanwir sebagai

pondok tempat mahasiswa UM Metro belajar AIK 1 adalah terwujudnya

kader Muhammadiyah yang beriman, bertaqwa kepada Allah Subhanahu

Wata’ala dan berakhlak mulia. Sedangkan misinya 1) Melaksanakan

kegiatan Pendidikan Tinggi Muhammadiyah yang memadukan keimanan

dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan ilmu pengetahuan

dan teknologi secara selaras, serasi dan seimbang; 2) Mengajarkan dan

mengamalkan ajaran agama Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan As-

Sunnah; 3) Menciptakan, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan kesenian; 4) Melaksanakan pembinaan

Kemuhammadiyahan secara terpadu, terencana, dan terlaksana dengan

baik (Sujino, 2018). Selaras dengan tujuan AIK 1 terintegrasi dengan

pondok, Tujuan pendidikan AIK 1 UM Metro terumuskan menjadi tiga:

1. Berkembangnya potensi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah Subhanahu Wata’ala, berakhlak mulia, cerdas, beerilmu, cakap,

kreatif dan mandiri senhingga terwujud masyaarakat Islam yang

sebenar-benarnya;

2. Terwujudnya kemampuan penciptaan, pengembangan, dan

penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang

memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, negara, dan umat

manusia; dan

3. Terbinanya Keislaman dan Kemuhammadiyahan yang mencerdaskan

dan mencerahkan bagi seluruh civitas akademik dan kehidupan yang

lebih luas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

AIK ala mondok adalah pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam

di PTM yang wajib diikuti seluruh mahasiswa muslim dan non muslim dan

dilaksanakan di pondok pesantren pimpinan Daerah Metro At Tanwir.

Menariknya belajar ala mondok di Pesantren Muhammadiyah At-Tanwir ini,

mahasiswa muslim tidak hanya dituntut untuk mengetahui apa saja

mengenai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, namun jauh lebih dalam,

mereka akan dibimbing untuk mempraktekkannya secara langsung apa

yang telah mereka pelajari. Selain itu, mereka juga akan dibimbing untuk

Page 21: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

12

melaksanakan ibadah harian yang bertujuan untuk menguatkan iman

mereka selaku umat muslim seperti sholat sunnah Dhuha, sholat sunnah

Tahajjud, sholat sunnah Al-Fajr, sholat sunnah Syuruq, dan ibadah-ibadah

lainnya. Sementara bagi mahasiswa non muslim perkuliahan ini diwajibkan

karena ini AIK adalah mata kuliah wajib yang harus di ikuti oleh semua

mahasiswa tetapi yang perlu dipahami AIK bagi non muslim wajib dalam

konteks akademik dan bukan dalam hal keyakinan.

2.4 Penelitian yang Relevan

Penelitian Muhammad Syahrul Kahar dan Daeng Pabalik (Universitas

Muhammadiyah Sorong) yang berjudul Profil Pendidikan Karakter

Mahasiswa Non Muslim dalam Implementasi Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi Profil

pelaksanaan pendidikan AlIslam dan Kemuhammadiyahan serta mengetahui

peran pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam pembentukan

karakter mahasiswa non-muslim di Universitas Muhammadiyah Sorong.

Hasil penelitian yang didapatkan informasi bahwa mahasiswa non

muslim sudah memiliki sikap religius, jujur (sidq), berusaha keras (jihad),

kedisiplinan, konsistensi (istiqomah), dan toleransi (tassamuh) yang baik

setelah mendapatkan pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang

diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam dan paham akan

kemuhammadiyahan. Peran pembelajaran dalam pengintegrasian nilai-nilai

Islam dan kemuhammadiyahan yang dikaitkan dengan pendidikan karakter

tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa non muslim ketika mengerjakan

tugas dan perkuliahan yang diberikan dengan serius dan tidak banyak

mengeluh, mahasiswa selalu mengerjakan tugas dengan serius tanpa

menyontek, mahasiswa selalu percaya dengan diri sendiri, dan saling

menghargai antara mahasiswa satu dengan mahasiswa yang lain.

Page 22: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini termasuk kategori penelitian kualitatif

denganjenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Moleong

(2005) adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. Adapun materi dalam penelitian ini adalah membahas persepsi

mahasiswa non muslim terhadap perkuliahan AIK 1 ala Mondok yang wajib

diambil oleh semua mahasiswa yang berkuliah di UM Metro.

Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah persepsi

mahasiswa non muslim dan Perkuliahan AIK 1. Persespsi di sini adalah

bagaimana pandangan positif atau negative mahasiswa non muslim setelah

melalui proses pembelajaran mata kuliah AIK 1 sedangkan mata kuliah AIK

di sini adalah mata kuliah yang memuat materi tentang keislaman.

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di UM Metro yakni pada mahasiswa non

muslim dari semua fakultas yang saat ini tengah duduk di semester dua .

Untuk subjek penelitian, peneliti memilih informan yang menjadi sampel

adalah beberapa mahasiswa non muslim yang telah mengambil mata kuliah

AIK 1 ala mondok.

3.3 Instrumen Penelitian

Data Mengacu pada Moleong (2005), peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data, yaitu: Interview (wawancara) tidak terstruktur.

Wawancara merupakan sebuah percakapan dengan maksud tertentu dan

dilakukan oleh pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan, dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban

atas pertanyaan tersebut. Yang menjadi interviewee di sini adalah

mahasiswa UM Metro yang non muslim dan telah menjalani pembelajaran

AIK ala mondok.

3.4. Sumber Data

Secara keseluruhan peserta kuliah mondok atau perkuliahan AIK 1

tahun akademik 2019/2020 ini diikuti oleh 918 mahasiswa muslim dan 24

Page 23: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

14

mahasiswa non muslim. Sumber data primer dalam penelitian ini didapatkan

dari hasil wawancara dengan informannya yakni mahasiswa non muslim

yang berjumlah 24 mahasiswa dari berbagai fakultas dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel. 1

Rekapitulasi Mahasiswa Non Muslim UM Metro

NO

NAMA NPM AGAMA PRODI

1 Ni Komang Yulio

Angiriani P

19630004 hindu Akuntansi

2 Ni Wayan Indri Yani 19630005 Hindu Akuntansi

3 Ni Wayan Sanditya

Diani

19130027 Hindu B. Konseling

4 Made Kurni Handayani 19430054 Hindu Ilmu Komputer

5 Wayan Yogi 19610089 Hindu Manajemen

6 Nengah Dian 19610146 Hindu Manajemen

7 I Wayan Sutiase 19520002 Hindu Teknik Mesin

8 Yohana Tri S 19650002 Katholik Keuangan dan Perbankan

9 Anggi S Kristiani 19630057 Katholik Akuntansi

10 Ferren Natasya 19610068 Katholik Manajemen

11 Citra Dewi 19310022 Katholik P. Matematika

12 Bergita Novilan 19610151 Protestan Manajemen

13 Natalia Indah Setyarini 19220011 Protestan P. Sejarah

14 Gusti Putu Anggi

Wanata

19630059 Hindu Akuntansi

15 Stevano jefri setiawan 19510066 Protestan T. Sipil

16 Bob Ardi Prabowo 19610002 Protestan Manajemen

17 Wira Dadi Panuntun 19430061 Protestan Ilmu Komputer

18 Herkulanus Fery Yanto 19810131 Protestan Ilmu Hukum

19 Andreas Alfin Saputra L 19520059 Katholik T. Mesin

20 Nigheal Gidion Argahta 19610070 Katholik Manajemen

21 Kadek Ardayana 19810095 Hindu Ilmu Hukum

22 Made Oktaviana 19430055 Hindu Ilmu Komputer

23 Putu Aldi Setiawan 19310005 Hindu P. Matematika

24 Agus Saputra 19340010 Hindu B. Inggris

Page 24: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

15

3.5 Analisis Data

Analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis data

kualitatif. Peneliti dalam penelitian ini akan melakukan tahap-tahap analisis

data sebagai berikut: Classifying, Coding, Editing, Interpreting.

Page 25: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

16

BAB IV

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

4.1 Hasil Penelititian

Penelitian ini di mulai dengan mendata jumlah seluruh mahasiswa

non muslim dari tiap Fakultas yang ada di UM Metro terkecuali Fakultas

Agama Islam, kemudian melaksanakan wawancara pada dua mahasiswa

sebagai survey awal penjajagan persepsi, melakukan wawancara dengan

wakil Rektor IV bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan dan kerjasama,

dan wawancara dengan mudir pondok At-Tanwir tempat dimana mahasiswa

melaksanakan pembelajaran AIK 1. Belajar AIK ala mondok ini pertama kali

telah dilaksanakan pada Kamis, 1 Maret 2018, hingga tahun 2019 telah 3

periode dilaksanakan. Berdasarkan informasi yang dikutip dari direktur

Pondok Pesantren (Pontren) AT-Tanwir Muhammadiyah Kota Metro, (Sujino,

2019) bahwa untuk menghadapi perkuliahan AIK 1 ini pihaknya sudah

mempersiapkan segala kebutuhan. Mulai dari konsep perencanaan,

pelaksanaan hingga proses evaluasi diakhir perkuliahan.

Diungkapkan melalui wawancara dengan wakil rektor IV (M. Ihsan

Dacholfany, 2019) bahwa pelaksanaan perkuliahan AIK 1 ala pondok ini

dilaksanakan Karen memiliki beberapa tujuandiantaranya mahasiswa akan

diasah kecerdasan intelektual, emosional, spritual dan Adversity Quotient

atau kecerdasan mengatasi kesulitan menjadi peluang meraih kesuksesan,”

dan “Mudah-mudahan dengan empat kecerdasan itu kita menjadi orang-

orang baik dan tergolong orang yang sukses.” Selanjutnya melakukan

penelitian mengumpulkan informasi dengan wawancara mendalam dengan

beberapa mahasiswa non muslim. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Persepsi Mahasiswa non muslim terhadap program perkuliahan AIK

ala Mondok di Pondok At-Tanwir

Penerapan program perkuliahan AIK 1 ala pondok berdasarkan

berdasarkan wawancara kepada seluruh mahasiswa non muslim, hampir

seluruh mahasiswa non muslim menyatakan setuju dengan

dilaksanakannya program perkuliahan AIK ala mondok, beberapa

mahasiswa menyatakan kurang setuju karena mereka sedikit kurang

nyaman dengan iklim dan rutinitas ala pondok yang tidak biasa mereka

Page 26: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

17

lakukan. Namun menurut penuturan dari mereka yang setuju, perkuliahan

AIK ala mondok baik secara langsung maupun tak langsung membawa

manfaat bagi aplikasi ilmu, mengajarkan toleransi bagi mereka, belajar

hidup berdampingan dengan mahasiswa muslim, mengenal kebiasaan

hidup mahasiswa muslim, memahami waktu dan cara peribadatan

mahasiswa muslim. Mendapatkan pengalaman yang luar biasa seperti ini

tentunya tidak dirasakan oleh mahasiswa non muslim di kampus selain

Muhammadiyah dan menurut mereka pelaksanaan di pondok tidak

menjadi beban bagi mereka, dan mereka merasa nyaman karena

perlakuan pendamping (mushrif/musyrifah) tidak membedakan mereka

dalam hal perlakuan dan kesempatan untuk aktif dalam perkuliahan

dengan mahasiswa muslim dan fasilitas yang diterima mereka pun sama.

Kebanyakan Mahasiswa non muslim menyatakan bahwa dirinya

merasa nyaman dan tidak terbebani dengan kewajiban menempuh mata

kuliah AIK yang notabene berbeda dari agama yang ia yakini. Bahkan,

pernyataan tersebut didukung dengan argumen mahasiswa non muslim

dari fakultas teknik selaku penganut agama hindu bahwa “adalah sangat

wajar jika UM Metro sebagai kampus Islam mewajibkan mahasiswanya

yang non muslim menempuh mata kuliah keislaman karena mata kuliah

ini tentu akan memberikan manfaat meskipun hanya berupa pengetahuan

tentang Islam”. Pernyataan dari mahasiswa lain bahwa “belajar AIK 1 ala

mondok sistem pembelajarannya tidak membosankan, seperti belajar

sambil bermain karena dosen pengajarnya bervariasi, terkadang bertemu

dosen yang tegas, terkadang dosennya humoris. Sering juga ada game

dan pemberian reward bagi mahasiswa tak terkecuali mahasiswa non

muslim yang aktif atau mampu menjawab pertanyaan ataupun hanya

sekedar meriview materi yang sudah dibahas bersama, sehingga tidak

ada kesenjangan bagi kami mahasiswa non muslim” penilaian positif lain

dari mahasiswa non muslim adalah mereka secara tidak langsung belajar

bahwasanya waktu-waktu ibadah dalam Islam itu mengajarkan untuk

manusia berdisiplin, mengalahkan malas dan harus memenuhi panggilan

Tuhan untuk beribadah ketika adzan sudah berkumandang.

Kode etik yang perlu di garis bawahi yaitu kampus juga melarang

dosen maupun mahasiswa mengajak mahasiswa non muslim untuk

masuk Islam. Karena jika hal itu terjadi tentunya harus berdasarkan pada

Page 27: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

18

pemahaman mereka tentang Islam, kemauan dan kerelaan hati

mahasiswa yang bersangkutan. Tapi setidaknya setelah mengikuti

perkuliahan AIK, Mahasiswa non muslim, penganut Protestan, misalnya,

tetap menjadi umat protestan yang baik. Jadi mereka memahami

sepenuhnya bahwa mengikuti AIK ala mondok wajib bagi seluruh

mahasiswa tak terkecuali, mereka bersama harus bisa mengaji substansi

AIK 1, tahu ilmu agama Islam meski dalam konteks akademik saja.

Gambar Mahasiswa Saat Perkuliahan AIK di Pondok

Page 28: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

19

Gambar Dosen saat mengajar AIK di pondok

b. Persepsi Mahasiswa non muslim tentang Ajaran Islam Setelah

Mengikuti perkuliahan AIK ala Mondok di Pondok At-Tanwir

Keberadaan UM Metro tidak hanya berfungsi sebagai institusi

akademik, melainkan juga institusi kepanjangan tangan dakwah

Muhammadiyah. Sesuai dengan ciri yang melekat pada perguruan tinggi

Muhammadiyah adalah keikutsertaannya dalam lembaga dakwah, karena

itu upaya untuk melahirkan, memperbanyak dan meningkatkan kualitas

kader-kader Muhammadiyah. Sesuai dengan hal itu, upaya maksimal

untuk melahirkan kader-kader Muhammadiyah melalui proses pendidikan

di lembaga pendidikan Muhammadiyah harus diupayakan melalui

berbagai usaha termasuk melalui pendidikan dan pembelajaran Al Islam

dan Kemuhammadiyahan (AIK) ala mondok.

Perkuliahan AIK memegang peranan yang sangat penting untuk

membentuk insan akademis yang susila, karena itulah yang menjadi tolak

ukur keberhasilan matakuliah AIK yang paling pokok adalah terletak pada

perubahan sikap (attitude), mental dan tingkah laku mahasiswa.

Walaupun UM Metro lebih khusus AIK sudah jelas bahwasanya lembaga

yang bernafaskan Islam, akan tetapi tidak membatasi hanya mahasiswa

muslim saja, mahasiswa non muslim juga berhak untuk menjadi

akademisi yang mulia dan berkarakter.

Belajar ala mondok di Pesantren Muhammadiyah At-Tanwir ini,

mahasiswa muslim tidak hanya dituntut untuk mengetahui apa saja

mengenai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, namun jauh lebih dalam,

mereka akan dibimbing untuk mempraktekkannya secara langsung apa

Page 29: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

20

yang telah mereka pelajari. Sementara bagi mahasiswa non muslim

perkuliahan ini diwajibkan karena ini AIK adalah mata kuliah wajib yang

harus di ikuti oleh semua mahasiswa UM Metro, tetapi yang perlu

dipahami AIK bagi non muslim wajib dalam konteks akademik saja dan

bukan dalam hal keyakinan.

Substansi dari perkuliahan AIK 1 (manusia dan ketuhanan) yakni

membahas tentang Islam sebagai way of life, membahas tentang hakikat

manusia dan keberadaan manusia di dunia, tauhid (mengesakan Allah),

aqidah ( Rububbiyah, uluhiyah, asma’ wa sifat), iman dan pengaruhnya

bagi manusia, syiriq (menyekutukan Allah) dan bahayanya bagi manusia.

Pembahasan tersebut merupakan dasar yang sangat penting untuk

dipelajari secara mendalam oleh seluruh mahasiswa tak terkecuali bagi

penganut agama lain agar setiap pribadi dapat mengambil pelajaran.

Pernyataan dari beberapa mahasiswa non muslim setelah

pelaksanaan AIK 1 ala mondok mereka menyatakan bahwa semua hal

dipelajari dalam Islam secara rigit, mereka pun faham bahwasanya

hakikat manusia diciptakan Tuhan ke dunia fana ini adalah untuk

beribadah dan sebagai khalifah, memberi manfaat bagi orang lain,

bermuamalah secara baik. Hal ini menjadi motivasi bagi mereka. Ada

pernyataan lain dari mahasiswa non muslim prodi manajemen bahwa

“pola hidup Islam dasarnya bersih dan sehat karena secara visual saja

yang terlihat mahasiswa muslim berwudhu 5 kali sehari, melakukan

gerakan ibadah sama seperti sedang olahraga” da nada pula yang

menyatakan “pembahasan tentang tauhid dan syiriq, ketika

pembahasannya disandingkan, ini benar-benar memberikan pelajaran

bahwa tauhid adalah mengesakan Allah dan haram hukumnya melakukan

syirik (menyekutukan, menduakan Allah), larangan menyembah berhala,

bersekutu dengan syeitan, ke dukun, menyembah batu, benar-benar

membuat kami berfikir, tuturnya”. Pun tak jarang selama proses

pembelajaran berlangsung, setelah memperhatikan, mendengarkan

penjelasan dari dosen yang mengajar AIK, mahasiswa non muslim

mengajukan pertanyaan- pentanyaan berkaitan dengan materi atau diluar

materi pembahasan, hal ini membuktikan bahwasanya rasa ingin tau

mereka tinggi terhadap materi keIslaman.

Page 30: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

21

Jadi setelah melaksanakan perkuliahan AIK ala mondok, persepsi

mahasiswa mahasiswa non muslim terhadap ajaran Islam kian positif,

merekapun memahami bahwa di dalam ajaran Islam segala sesuatu

dipelajari dari hal yang terkecil sampai yang besar, bahkan do’a-do’a

harian dalam setiap aktivitas dari mulai muslim bangun tidur hingga akan

tidur kembalipun ada tuntunannya, ibadah ada yang wajib dan sunnah

pun pada akhirnya dipahami oleh mereka mahasiswa non muslim.

Perkuliahan AIK 1 ala mondok membawa kesan mendalam bagi

mahasiswa non muslim, karena menurut mereka ini pengalaman yang

luar biasa yang mungkin tidak akan pernah mereka rasakan ketika

mereka tidak kuliah di universitas muhammadiyah Metro.

4.2 Luaran yang dicapai

Luaran yang telah dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan ala mondok

2. Artikel ilmiah yang diterbitkan pada jurnal ilmiah Lentera Pendidikan.

Page 31: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

22

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai

berikut:

1. Persepsi mahasiswa non muslim Universitas Muhammadiyah terhadap

program perkuliahan AIK ala mondok, sebagian besar menyatakan setuju

dan beberapa mahasiswa menyatakan kurang setuju karena mereka

sedikit kurang nyaman dengan iklim dan rutinitas ala pondok yang tidak

biasa mereka lakukan. Namun menurut Mahasiswa yang setuju

perkuliahan AIK ala mondok baik secara langsung maupun tak langsung

membawa manfaat bagi aplikasi ilmu, mengajarkan toleransi bagi

mereka, belajar hidup berdampingan dengan mahasiswa muslim,

mengenal kebiasaan hidup mahasiswa muslim, memahami waktu dan

cara peribadatan mahasiswa muslim. Mendapatkan pengalaman yang

luar biasa seperti ini tentunya tidak dirasakan oleh mahasiswa non muslim

di kampus selain Muhammadiyah.

2. Persepsi mahasiswa non muslim Universitas Muhammadiyah Metro

terhadap ajaran Islam setelah merke melaksanakan perkuliahan AIK ala

mondok kian positif, merekamemahami bahwa di dalam ajaran Islam

segala sesuatu dipelajari secara rigit. Mulai dari hal yang terkecil sampai

yang besar, bahkan do’a-do’a harian dalam setiap aktivitas dari mulaii

muslim bangun tidur hingga akan tidur kembalipun ada tuntunannya,

ibadah ada yang wajib dan sunnah pun pada akhirnya dipahami oleh

mereka mahasiswa non muslim dan Perkuliahan AIK 1 ala mondok

membawa kesan mendalam bagi mahasiswa non muslim, karena

menurut mereka ini pengalaman yang luar biasa yang mungkin tidak akan

pernah mereka rasakan ketika mereka tidak kuliah di universitas

muhammadiyah Metro.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diperoleh

terdapat beberapa saran sebagai berikut:

a. Penelitian baru sebatas mengukur persepsi mahasiswa non muslim yang

mengikuti mata kuliah AIK 1, sementara yang mengikuti perkuliahan AIK II

Page 32: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

23

sampai AIK IV belum di ukur persepsinya bagaimana terhadap

perkuliahan AIK sesuai tingkatannya. Sebaiknya ke depan ada yang

melakukan penelitian lanjutan supaya diketahui efektifitas dan

pencapaian AIK dai tiap tingkatan.

b. Program Perkuliahan AIK ala mondok masih sangat berfokus pada

akrtivitas pendalaman ruhiyah mahasiswa muslim, sementara mahasiswa

non muslim yang mengikuti pembelajaran AIK di pondok belum

terorganisir, baru sebatas mengikuti aktivitas mahasiswa yang muslim. Ke

depan semoga bisa diinventarisir dialam perencanaan dan pelaksanaan

terkait aktivitas mahasiswa non muslim di pondok, sehingga

pendampingan bagi mahasiswa non muslim efektif

Page 33: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

24

DAFTAR PUSTAKA

Augustin Falah Pawaka, Konstruksi Skala Sikap terhadap Pembelajaran Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) bagi Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah, The 10th University Research Colloqium 2019 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

Abdul Rachman Shaleh, Muhbib Abdul Wawab, Psikologi Suatu Pengantar

Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004 Asrori, Psikologi Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima, 2009 Bimo Walgito, Psikologi Sosial, Yogyakarta: Andi Offset, 1991 Darwis Muhdina, Orang-Orang Non Muslim Dalam Al-Qur’an, Jurnal Al-Jurnal

Adyaan, Volume I, Nomor 2, Desember 2015 Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya,Bandung: CV Diponegoro, 2010 Faridi, Persepsi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Al Islam Dan

Kemuhammadiyahan (Aik) : Internalisasi Nilai-Nilai Aik Bagi Mahasiswa, Jurnal PROGRESIVA UMM Vol. 4, No.1, Agustus 2010

KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, Available

at:http//kbbi.web.id/pusat. (di akses 14 Januari 2020) Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005. M. Ihsan Dacholfany, Wawancara Pembelajaran AIK 1, 4 Nopember 2019. Mif Baihaqi, dkk, Psikiatri (Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan),Bandung:

Refika Aditama, 2005 Mir’atun Nisa’, Ekspektasi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Al-Islam Dan

Kemuhammadiyahan, Prosiding Seminar Nasional Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, ISBN: 978-602-361-188-1

Muhammad Utsman Najati, Konsep Psikologi Islam, Jakarta:Cendekia, 2001 Muhammad Syahrul Kahar, Daeng Pabalik, Profil Pendidikan Karakter

Mahasiswa Non Muslim dalam Implementasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Jurnal Al-hayat , Volume 02, Nomor 01, Juni 2018: 79-89

Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah sebagai

Gerakan Islam,Yogyakarta:LPPI, 2000 Noor Amirudin, Peran Pendidikan Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Dalam

Meningkatkan Perilaku Keberagamaan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik, Didaktika, Vol. 23, Nomor 1, September 2016

Page 34: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

25

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta:Rineka Cipta, 2015

Sujino, Standar Pengelolaan Pelaksanaan Perkuliahan Mata Kuliah Aik I , Metro:

Ponpes At tanwir, 2018 Sujino, Wawancara Mudir Ponpes At-Tanwir, 2019. Syamsul Arifin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Sesuai KKNI

disampaikan dalam Workshop Kurikulum Pendidikan Tinggi Direktorat BELMAWA-DIKTI, 2018

Tim Pedoman AIK Majlis Dikti PP Muhammadiyah, Pedoman Pendidikan Al Islam

dan Kemuhammadiyahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, (Majlis Dikti PP Muhammadiyah: Yogyakarta, 2013

Page 35: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

26

Instrumen Wawancara

Persepsi Mahasiswa Non Muslim Universitas Muhammadiyah Metro

Terhadap Program Perkuliahan Ala Mondok

Interviewer : Peneliti

Interviewee : Mahasiswa Non Muslim

Waktu :

1. Apakah Anda selalu mengikuti perkuliahan AIK selama di Pondok dengan

baik?

2. Setelah melihat dan mendengarkan penyampaian materi AIK, apakah Anda

memahami?

3. Apabila Anda tidak memahami materi AIK, apa yang Anda lakukan?

4. Apakah Anda selalu memperhatikan penjelasan Dosen AIK?

5. Apakah setelah belajar AIK, Anda merasa pengetahuan Anda tentang Islam

bertambah?

6. Apakah AIK bermanfaat bagi Anda?

7. Apakah yang Anda rasakan setelahmemiliki pengalaman tinggal di pondok?

8. Apa pandangan Anda terkait tata cara kehidupan mahasiswa selama di

pondok

9. Apakah ada perlakuan yang berbeda antara Anda selaku mahasiswa non

muslim dengan mahasiswa muslim selama di pondok?

10. Apakah Anda setuju apabila program perkuliahan AIK 1secara berkelanjutan

dilakukan ala mondok?

Page 36: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

27

Instrumen Wawancara

Persepsi Mahasiswa Non Muslim Universitas Muhammadiyah Metro

Terhadap Program Perkuliahan Ala Mondok

Interviewer : Peneliti

Interviewee : Wakil Rektor IV ( Bidang AIK dan Kerjasama)

Waktu :

1. Sejak kapan AIK ala mondok ini dilaksanakan?

2. Apakah manfaat dari perkuliahan ala mondok ini?

3. Apa tujuan dari program AIK ala mondok bagi mahasiswa semester awal?

4. Apakah ada standar tertentu yang ingin di capai dari perkuliahan AIK

yang dilaksanakan ala mondok?

Page 37: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN

28

Instrumen Wawancara

Persepsi Mahasiswa Non Muslim Universitas Muhammadiyah Metro

Terhadap Program Perkuliahan Ala Mondok

Interviewer : Peneliti

Interviewee : Mudir Pondok

Waktu :

1. Sejak kapan AIK ala mondok ini dilaksanakan?

2. Persiapan apa saja yang dilakukan oleh Pondok saat akan dilaksanakan

perkuliahan di pondok?

3. Apakah ada standar tertentu yang ditetapkan pondok untuk perkuliahan

AIK yang dilaksanakan di pondok?

Page 38: LAPORAN AKHIR OPRASIONAL PENELITIAN RUTIN