laporan akhir diagnosa wan (smstr 5)

112
LAPORAN AKHIR DIAGNOSA WAN Penyusun Ira Rubiyanti Wijaya XII Teknik Komputer dan Jaringan A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI 2010/2011

Upload: ira-rubiyanti

Post on 26-Jun-2015

212 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

LAPORAN AKHIR

DIAGNOSA WAN

Penyusun

Ira Rubiyanti Wijaya

XII Teknik Komputer dan Jaringan A

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1

CIMAHI

2010/2011

Page 2: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 1

KATA PENGANTAR

Segala Puja dan Puji hanya milik ALLAH SWT. Yang telah memberikan rahmat dan izin

pada kelompok kami untuk menyelesaikan laporan Diagnosa WAN ini. Tidak lupa kami ucapkan

banyak terima kasih pada Bapak guru yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

kami.

Kumpulan Laporan Diagnosa WAN ini di ajukkan untuk memenuhi tugas yang telah di

berikan oleh Bpk Rudi dan Bu Neti selaku guru mata pelajaran Diagnosa WAN . Kumpulan Laporan

Diagnosa WAN ini pula di ajukkan untuk memenuhi nilai mata pelajaran Diagnosa WAN.

Semoga laporan tugas akhir ini dapat di terima dan di maklumi oleh ibu bapak guru sekalian.

Terima kasih atas perhatian Bapak, akhir kata kami ucapkan,

Wassalamu‘alaikum wr. wb

Cimahi, 3 Desember 2010

Penyusun

Page 3: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 2

DAFTAR ISI

Kata pengantar 1

Daftar Isi 2

Kumpulan Laporan Praktikum 3

Koneksi WAN 4

Enkapsulasi koneksi WAN menggunakan aplikasi wireshark 4

VLAN (Virtual Local Area Network) 16

Konfigurasi VLAN menggunakan aplikasi Packet Tracer 16

Konfigurasi VLAN menggunakan Switch Level One GSW 2472GX (Menu) 26

Konfigurasi VLAN menggunakan Switch Level One GSW 2472GX (WebBase) 35

Konfigurasi VLAN menggunakan Switch D-LINK DES-3026 (CLI) 44

VTP (Virtual Trunking Protocol) 52

Konfigurasi VLAN Trunking Protokol menggunakan aplikasi Packet Tracer 52

STP (Spanning-Tree Protocol) 61

Konfigurasi STP menggunakan switch catalyst 2950

pada aplikasi Packet Tracer (2 switch) 61

Konfigurasi STP menggunakan switch catalyst 2950

pada aplikasi Packet Tracer (8 switch) 67

Konfigurasi VLAN, VTP dan STP pada topologi implementasi SMKN 1 CIMAHI 73

Konfigurasi VLAN, VTP dan STP pada Topologi Rill 85

Topologi latihan (9 switch) 93

Perbaikan Jaringan 98

Page 4: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 3

KUMPULAN LAPORAN

PRAKTIKUM

Page 5: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 4

Koneksi WAN

No Exp : 01 Enkapsulasi koneksi WAN

menggunakan aplikasi

wireshark

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 26 Juli 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Neti Amelia

Pak Rudi Haryadi

I. Tujuan

a. Untuk mengetahui tentang koneksi yang ada dalam jaringan WAN

b. Memahami perbedaan antara koneksi dari packet switch dan circuit switch

c. Melakukan praktek menggunakan aplikasi wireshark

d. Melakukan analisa handshaking

II. Pendahuluan

WAN adalah system jaringan untuk menghubungkan antar Autonomous System

(AS). Ada tiga kategori koneksi WAN, yaitu:

Dedicated Point-to-point

Pada koneksi ini tidak membutuhkan proses call setup untuk memulai

pengiriman paket/data.Tingkat reliabilitas tinggi baik dalam menghantarkan data

maupun dalam ketersediaannya (jarang bermasalah). Bandwidth yang cukup

bervariasi dari 64 Kbps hingga 2 Mbps.Koneksi yang digunakan adalah koneksi

menggunakan media kabel tembaga dengan sistem komunikasi synchronous

serial. Contoh sistem komunikasi DSL dan teknologi cable modem. Mempunyai

karakteristik, diantaranya :

1. Mekanisme pengiriman paket dilakukan secara Synchronous serial.

2. Koneksi permanen, seperti T1, T3

3. Ketersediannya tinggi

4. Sambungan biasanya disewa dari penyedia layanan WAN

5. Leased line lebih mahal dibanding solusi WAN lainnya

6. Menggunakan koneksi terpisah di masing-2 titik

Jaringan circuit-switched

Jenis koneksi jaringan circuit-switched memberikan alternative dari

sambungan leased line, memungkinkan kita menggunakan sambungan bersama

(share line). Koneksi WAN jenis ini bekerja dua arah, koneksi WAN dial-in dan

dial-out. Saat kita memakai koneksi WAN circuit-switched, maka :

1. Komputer pengirim dials-in ke sambungan dan terbentuklah koneksi

WAN.

2. Komputer penerima mengirim pemberitahuan dan mengunci

sambungan.

3. Komputer pengirim mentransmisikan data melalui koneksi WAN ini

4. Setelah transmisi selesai, koneksi dilepas agar user yang lain bisa

memakai.

Page 6: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 5

Jaringan Packet-switched

Jaringan packet-switched tidak memerlukan sambungan tersendiri atau

sambungan cadangan sementara. Sebaliknya jenis jaringan packet-switched ini

memungkinkan jalur paket data di set secara dinamis ketika data mengalir melalui

jaringan. Jenis koneksi jaringan ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Pesan dipecah ke dalam paket.

2. Paket menjelajahi secara independen melalui interjaringan (yaitu

mengambil jalur yang berbeda)

3. Pada sisi penerima paket di assembling ulang pada urutan yang tepat.

4. Pirarti pengirim dan penerima mengasumsikan suatu koneksi yang

selalu ‗on‘ (tidak memerlukan dial-up

III. Alat dan Bahan

1 buah PC

1 buah modem

Kabel UTP

Web browser

Aplikasi Wireshark

Alamat web yang akan di analisa

IV. Langkah Kerja

a. Packet Switch

- Buka aplikasi wireshark

- Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut dan lakukan capture beserta

memilih interface.

- Klik start pada interface yang akan dianalisa

- Kemudian buka web browser dan ketikkan alamat web yang akan dianalisa.

a. www.facebook.com

b. www.twitter.com

c. yahoo.messenger (chatting)

- Alamat web akan selesai jika ada kata ―done‖

- Setelah itu buka aplikasi wireshark dan klik stop untuk menghentikan capture

yang dilakukan.

- Pengcapturan pun selesai.

Page 7: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 6

b. Circuit Switch

- Buka aplikasi wireshark

- Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut dan lakukan capture beserta

memilih interface.

- Klik start pada interface yang akan dianalisa.

- Aktifkan koneksi modem.

- Kemudian masuk ke web browser dan ketikkan alamat web yang akan

dianalisa. Misalnya :

a. www.google.com

b. m.zedge.com

c. www.omegle.com

- Alamat web akan selesai jika terdapat kata ―done‖

- Maka koneksi pada modem dihentikan atau disconnect.

- Dan buka apliksi wireshark, klik stop untuk menghentikan proses

pengcapturan.

- Pengcapturan pun selesai

Page 8: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 7

V. Hasil Kerja

a. Packet Switch

- Aplikasi browsing (www.facebook.com)

Proses capture dari alamat web

Proses handshaking dari alamat web tersebut

Page 9: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 8

- Aplikasi chatting menggunakan yahoo messenger

Proses capture dari alamat web

Proses handshaking dari alamat web tersebut

Page 10: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 9

- Aplikasi browsing (www.twitter.com)

Proses capture dari alamat web

Page 11: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 10

Proses handshaking dari alamat web tersebut

b. Circuit Switch

- Aplikasi Browsing (www.google.com)

Proses Dial up

Gambar. Ini adalah proses dial in

Page 12: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 11

Proses capture dari alamat web

Gambar. Ini adalah proses dial out terjadi pada urutan no ke-81 dan ke-82

Proses handshaking dari alamat web tersebut

Page 13: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 12

- Aplikasi browsing (m.zedge.com)

Proses Dial up

Gambar. Ini adalah proses dial in

Proses capture dari alamat web

Gambar. Ini adalah proses dial out terjadi pada urutan no ke-132 dan ke-133

Page 14: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 13

Proses handshaking dari alamat web tersebut

- Aplikasi chatting (www.omegle.com)

Proses Dial up

Gambar. Ini adalah proses dial in

Page 15: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 14

Proses capture dari alamat web

Gambar. Ini adalah proses dial out terjadi pada urutan no ke-230 dan ke-231

Page 16: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 15

Proses handshaking dari alamat web tersebut

VI. Kesimpulan

Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui tentang koneksi yang berada dalam

jaringan WAN (Wide Area Nerwork) terutama membedakan koneksinya pada packet

switch dan circuit switch. Jenis koneksi jaringan circuit-switched memberikan

alternative dari sambungan leased line, memungkinkan kita menggunakan sambungan

bersama (share line). Koneksi WAN jenis ini bekerja dua arah, koneksi WAN dial-in

dan dial-out. Sedangkan pada jaringan packet-switched tidak memerlukan sambungan

tersendiri atau sambungan cadangan sementara. Sebaliknya jenis jaringan packet-

switched ini memungkinkan jalur paket data di set secara dinamis ketika data

mengalir melalui jaringan.

Page 17: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 16

VLAN (Virtual Local Area Network)

No. Exp : 02

Konfigurasi VLAN

menggunakan aplikasi Packet

Tracer

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 2 Agustus 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Neti Amelia

Pak Rudi Haryadi

I. Tujuan

a. Untuk mengetahui tentang konsep VLAN.

b. Dapat membuat rancangan topologi implementasi.

c. Dapat mengkonfigurasi menggunakan aplikasi Packet Tracer.

d. Dapat melakukan pengujian dari hasil konfigurasi.

II. Pendahuluan

VLAN (Virtual Local Area Network) adalah sebuah metode atau konsep yang

menggabungkan beberapa broadcast domain menjadi satu collision domain.

Penerapan konfigurasi VLAN dapat dilakukan pada manageable switch. Port dengan

VLAN ID yang sama dikatakan dalam satu broadcast domain. Jika VLAN ID nya

berbeda, maka broadcast domainnya pun berbeda dan tidak dapat berkomunikasi.

VLAn bekerja di IEEE 802.1Q.

III. Alat dan Bahan

a. 1 unit PC

b. Aplikasi Packet Tracer

IV. Langkah Kerja 1. Membuat topologi implementasi

Page 18: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 17

Skenario :

Topologi pada rumah Pak RW memiliki 4 buah PC dan 1 perangkat switch. 2

unit PC terdapat di lantai atas dan 2 unit PC terdapat dilantai bawah. Switch

terdapat di dinding atas, dan tidak terkoneksi internet, dan hanya digunakan

untuk file sharing.

- VLAN 3 : PC 1 (172.16.16.2 /29) dan PC3 (172.16.16.4 /29) digunakan

untuk data penduduk.

- VLAN 2 : PC2 (172.16.16.3 /29) dan PC4 (172.16.16.5 /29) digunakan

untuk administrasi

PC PORT VLAN ID IP ADDRESS

1 Fa0/1 3 172.16.16.2 /29

2 Fa0/2 2 172.16.16.3 /29

3 Fa0/3 3 172.16.16.4 /29

4 Fa0/4 2 172.16.16.5 /29

2. Kemudian buka aplikasi Packet Tracer dan masukan perangkat yang akan

dikonfigurasikan.

3. kemudian konfigurasi setiap host, seperti gambar berikut.

Page 19: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 18

4. Lakukan uji koneksi dengan cara ping sebelum vlan diaktifkan, misalnya pada

salah satu host (PC1), seperti gambar berikut .

5. Kemudian konfigurasi switch.

- Pada PC 1 menggunakan interface Fast Ethernet 0/1 dengan VLAN ID 3

dan nama VLAN3

- Pada PC 2 menggunakan interface Face Ethernet 0/2 dengan VLAN ID 2

dan nama VLAN2

- Pada PC 3 menggunakan interface Fast Ethernet 0/3 dengan VLAN ID 3

dan nama VLAN3

- Pada PC 4 menggunakan interface Face Ethernet 0/4 dengan VLAN ID 2

dan nama VLAN2

Page 20: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 19

Dengan memberi ID vlan dan nama vlan. Berikut konfigurasi switch pada

CLI (Command Line Interface) :

Page 21: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 20

Maka hasilnya sebagai berikut :

- Untuk fa0/1

- Untuk fa0/2

Page 22: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 21

- Untuk fa/03

- Untuk fa/04

Page 23: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 22

V. Hasil Kerja

Melakukan uji koneksi setelah konfigurasi VLAN di lakukan.

1. Ketikan perintah ping IPAddress pada PC1 dengan VLAN ID 3 pada setiap

Host.

Page 24: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 23

2. Ketikan perintah ping IPAddress pada PC2 dengan VLAN ID 2 pada setiap

Host.

Page 25: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 24

3. Ketikan perintah ping IPAddress pada PC3 dengan VLAN ID 3 pada setiap

Host.

Page 26: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 25

4. Ketikan perintah ping IPAddress pada PC4 dengan VLAN ID 2 pada setiap

Host.

VI. Kesimpulan

Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep VLAN beserta

konfigurasi dan uji koneksi. Dengan begitu kita dapat menyimpulkan, bahwa sebelum

terbentuknya VLAN pada sebuah jaringan, antarhost masih dapat saling

berkomunikasi satu sama lain. Namun setelah dikonfigurasikan VLAN, antarhost

hanya akan dapat saling berkomunikasi dengan VLAN ID yang sama.

Page 27: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 26

No. Exp : 03 Konfigurasi VLAN

menggunakan Switch Level

One GSW 2472GX (Menu)

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 16 Agustus 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Neti A

Pak Rudi H

I. Tujuan

e. Untuk mengetahui tentang konsep VLAN.

f. Dapat membuat rancangan topologi implementasi.

g. Dapat mengkonfigurasi menggunakan switch level one secara menu.

h. Dapat melakukan pengujian dari hasil konfigurasi.

II. Pendahuluan

Sebuah Virtual LAN atau dikenal sebagai VLAN merupakan fungsi logik dari

sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam

beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik

yang sama tetapi dalam kenyataannya terdapat dalam segmen LAN yang berbeda.

Implementasi VLAN dalam jaringan memudahkan seorang administrator jaringan

dalam membagi secara logik group-group workstation secara fungsional dan tidak

dibatasi oleh batasan lokasi.

Teknologi VLAN adalah suatu cara yang memisahkan segmen-segmen pada

switch dimana antara 1 segmen dengan segmen lain tidak dapat terkoneksi,

koneksi dapat dilakukan dengan menggunakan router tetapi dalam satu switch

akan berbeda network idnya dan berbeda broadcast domainnya untuk setiap

VLAN-nya.

Konfigurasi VLAN pada setiap switch itu akan berbeda sesuai vendornya

karena setiap perangkat memiliki model konfigurasi sendiri. Untuk

mengkonfigurasinya ada yang dilakukan melalui port console atau salah satu port

network switch tersebut. Selain itu untuk mengkonfigurasi juga perlu menyiapkan

software seperti hyper terminal (CLI dan Menu), remote terminal (telnet), dan

web base (internet browser). Biasanya, perangkat yang Non-Cisco untuk

pengkonfigurasiannya akan lebih mudah dibandingkan perangkat Cisco.

III. Alat dan bahan

a. Sebuah PC

b. 2 unit laptop

c. Switch Level one GSW 2472GX

d. Kabel straight.

Page 28: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 27

IV. Langkah kerja

1. Membuat rancangan topologi

Skenario :

Topologi pada rumah Pak RW memiliki 4 buah PC dan 1 perangkat switch. 2

unit PC terdapat di lantai atas dan 2 unit PC terdapat dilantai bawah. Switch

terdapat di dinding atas, dan tidak terkoneksi internet, dan hanya digunakan

untuk file sharing.

- VLAN 3 : PC 1 (172.16.16.2 /29) dan PC3 (172.16.16.4 /29) digunakan

untuk data penduduk.

- VLAN 2 : PC2 (172.16.16.3 /29) dan PC4 (172.16.16.5 /29) digunakan

untuk administrasi keuangan

PC PORT VLAN ID IP ADDRESS 1 Fa0/1 3 172.16.16.2 /29

2 Fa0/2 2 172.16.16.3 /29

3 Fa0/3 3 172.16.16.4 /29

4 Fa0/4 2 172.16.16.5 /29

2. Koneksikan perangkat PC dengan switch menggunakan kabel straight.

3. Konfigurasikan IP Address pada PC.

- Control panel network connection local area connection

- Pada wizard, pilih Internet Protokol (TCP/IP) untuk konfigurasi IP masing

– masing PC. Dan masukan IP Address, subnet mask , dan gateway (bila

perlu)

Page 29: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 28

4. Lakukan uji koneksi antar PC dengan perintah ‗ping [IP_address]‘ pada

commant prompt.

5. Konfigurasi VLAN pada switch

a. Masuk ke hyper terminal

Start all programs accessories communication hyper terminal.

b. Lalu akan muncul tampilan dan isikan seperti tampilan berikut.

c. Klik OK

d. Lalu pilih penggunaan koneksi dengan COM1. Seperti pada gambar

berikut ini :

e. Klik OK

Page 30: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 29

f. Setelah itu masuk ke wizard post setting. Rubah bits per second dari 2400

menjadi 9600, seperti pada gambar berikut.

g. Klik ok

6. Koneksi pun dimulai, dan mulailah konfigurasi menggunakan menu.

7. Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut. Untuk masukkan user name

dan password yang dapat dilihat pada buku manualnya.

Username : root

Password : root

Page 31: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 30

8. Pilih port status untuk melihat status dari port. Seperti gambar berikut.

9. Kemudian pilih VLAN Configuration. Seperti gambar berikut.

Page 32: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 31

10. Kemudian konfigurasikan VLAN 3 seperti gambar berikut

11. Dan save jika selesai.

12. Konfigurasikan VLAN 2, seperti gambar berikut.

13. Kemudian save.

14. Jika telah selesai maka akan muncul tampilan seperti berikut.

Page 33: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 32

15. Konfigurasi VLAN pada switch selesai.

16. Pada tampilan port status, port 1 dan port 3 saling terhubung maka hasilnya

akan berhasil terkoneksi antar PC yang berada pada port tersebut, karena

memiliki VLAN ID yang sama yaitu VLAN 3.

17. Pada tampilan port status, port 2 dan port 4 saling terhubung maka hasilnya

akan berhasil terkoneksi antar PC yang berada pada port tersebut, karena

memiliki VLAN ID yang sama yaitu VLAN 2.

Page 34: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 33

18. Pada tampilan port status, port 1 dan port 2 saling terhubung , maka hasilnya

tidak akan berhasil terkoneksi antar PC yang berada pada port tersebut karena

memiliki VLAN ID yang berbeda.

19. Pada tampilan port status, port 3 dan port 4 saling terhubung , maka hasilnya

tidak akan berhasil terkoneksi antar PC yang berada pada port tersebut karena

memiliki VLAN ID yang berbeda

V. Hasil Kerja

Melakukan uji koneksi setelah konfigurasi VLAN dilakukan.

Ketikkan perintah ping [IP Address] pada PC 1 (172.16.16.2) dengan PC

yang VLAN ID sama (PC 3/ 172.16.16.4) dan PC yang berbeda VLAN

ID (PC 2, 172.16.16.3 atau PC 4, 172.16.16.5)

Jika koneksi berhasil maka akan muncul tanda seperti ini :

Pingging 172.16.16.4 with 32 bytes of data:

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 172.16.16.4:

Packet: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 <0% loss>,

Page 35: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 34

Approximate round trip times in mili-second :

Mininum = 0ms, Maxinum = 0ms, Average = 0ms

Jika koneksi gagal maka akan muncul tanda seperti berikut

Pinging 172.16.16.3 with 32 bytes of data:

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Ping statistics for 172.16.16.3:

Packets: sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)

Ketikkan perintah ping [IP Address] pada PC 2 (172.16.16.3) dengan PC

yang VLAN ID sama (PC 4, 172.16.16.5) dan PC yang berbeda VLAN

ID (PC 1, 172.16.16.2 atau PC 3, 172.16.16.4)

Jika koneksi berhasil maka akan muncul tanda seperti ini :

Pingging 172.16.16.5 with 32 bytes of data:

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 172.16.16.5:

Packet: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 <0% loss>,

Approximate round trip times in mili-second :

Mininum = 0ms, Maxinum = 0ms, Average = 0ms

Jika koneksi gagal maka akan muncul tanda seperti berikut

Pinging 172.16.16.2 with 32 bytes of data:

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Ping statistics for 172.16.16.2:

Packets: sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)

VI. Kesimpulan

Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep VLAN beserta

konfigurasi dan uji koneksi. Begitu pula, kita dapat menyimpulkan bahwa

sebelum terbentuknya VLAN dalam sebuah jaringan, antarhost dapat saling

berkomunikasi satu sama lain. Namun setelah dikonfigurasikan VLAN antarhost

hanya akan dapat saling berkomunikasi dengan VLAN ID yang sama.

Page 36: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 35

No. Exp : 04 Konfigurasi VLAN

menggunakan Switch Level

One GSW 2472GX (Web

Base)

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 16 Agustus 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Netty A

Pak Rudi H

I. Tujuan

a. Untuk mengetahui tentang konsep VLAN.

b. Dapat membuat rancangan topologi implementasi.

c. Dapat mengkonfigurasi menggunakan switch level one secara web base.

d. Dapat melakukan pengujian dari hasil konfigurasi.

II. Pendahuluan

Sebuah Virtual LAN atau dikenal sebagai VLAN merupakan fungsi logik dari

sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam

beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik

yang sama tetapi dalam kenyataannya terdapat dalam segmen LAN yang berbeda.

Implementasi VLAN dalam jaringan memudahkan seorang administrator jaringan

dalam membagi secara logik group-group workstation secara fungsional dan tidak

dibatasi oleh batasan lokasi.

Teknologi VLAN adalah suatu cara yang memisahkan segmen-segmen pada

switch dimana antara 1 segmen dengan segmen lain tidak dapat terkoneksi,

koneksi dapat dilakukan dengan menggunakan router tetapi dalam satu switch

akan berbeda network idnya dan berbeda broadcast domainnya untuk setiap

VLAN-nya.

Konfigurasi VLAN pada setiap switch itu akan berbeda sesuai vendornya

karena setiap perangkat memiliki model konfigurasi sendiri. Untuk

mengkonfigurasinya ada yang dilakukan melalui port console atau salah satu port

network switch tersebut. Selain itu untuk mengkonfigurasi juga perlu menyiapkan

software seperti hyper terminal (CLI dan Menu), remote terminal (telnet), dan

web base (internet browser). Biasanya, perangkat yang Non-Cisco untuk

pengkonfigurasiannya akan lebih mudah dibandingkan perangkat Cisco.

III. Alat dan bahan

a. Sebuah PC

b. 2 unit laptop

c. Switch Level One GSW 2472GX

d. Kabel straight

Page 37: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 36

IV. Langkah Kerja

1. Membuat rancangan topologi

Skenario :

Topologi pada rumah Pak RW memiliki 4 buah PC dan 1 perangkat switch. 2

unit PC terdapat di lantai atas dan 2 unit PC terdapat dilantai bawah. Switch

terdapat di dinding atas, dan tidak terkoneksi internet, dan hanya digunakan

untuk file sharing.

- VLAN 3 : PC 1 (172.16.16.2 /29) dan PC3 (172.16.16.4 /29) digunakan

untuk data penduduk.

- VLAN 2 : PC2 (172.16.16.3 /29) dan PC4 (172.16.16.5 /29) digunakan

untuk administrasi keuangan

PC PORT VLAN ID IP ADDRESS

1 Fa0/1 3 172.16.16.2 /29

2 Fa0/2 2 172.16.16.3 /29

3 Fa0/3 3 172.16.16.4 /29

4 Fa0/4 2 172.16.16.5 /29

2. Koneksikan perangkat PC dengan switch menggunkan kabel straight.

3. Konfigurasikan IP Address pada PC

- Control panel network connection local area connection

- Pada wizard, pilih Internet Protokol (TCP/IP) untuk konfigurasi IP pada

masing – masing PC. Dan masukkan IP Address, subnetmask.

Page 38: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 37

- Klik OK jika selesai.

4. Lakukan uji koneksi antar PC dengan perintah ‗ping [IP_address]‘ pada

commant prompt.

5. Kemudian konfigurasi VLAN pada switch.

a. Masuk ke web browser. Ketikkan pada address bar http://172.16.16.1 IP

defaulnya telah di ubah sedangkan perangkat switch level one memiliki IP

default 192.168.16.1

b. Maka akan muncul tampilan seperti berikut. Maka masukan username dan

password untuk login. Username dan password dapat dilihat di manual

book.

Username : root

Password : root

c. Setelah login, klik link VLAN Configuration

Page 39: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 38

d. Lalu akan muncul tampilan seperti berikut.

e. Pada VLAN mode, pilih Port Based karena akan memasukkan member

pada VLAN berdasarkan nomor port. Klik Add New untuk membuat

VLAN. Lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Page 40: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 39

f. M asukkan value ―2‖ untuk membuat VLAN 2 pada kolom Group ID.

Setelah itu, masukkan member untuk VLAN 2. Member VLAN 2 : port 2,

port 4.

g. Klik apply

h. S etelah itu membuat VLAN 3. masukkan value ―3‖ untuk membuat

VLAN 3 pada kolom Group ID. Setelah itu, masukkan member untuk

VLAN 3. Member VLAN 3 : port 1, port 3.

i. Klik apply.

Page 41: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 40

j. Kemudian akan muncul tampilan VLAN ID yang telah dikonfigurasikan.

k. Konfigurasi switch pun selesai.

l. Apabila ada tampilan seperti berikut. Port 1 dan port 3 saling terhubung

maka hasilnya akan berhasil terkoneksi antar PC yang berada pada port

tersebut, karena memiliki VLAN ID yang sama yaitu VLAN 3.

Page 42: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 41

m. Apabila ada tampilan seperti berikut. Port 2 dan port 4 saling terhubung

maka hasilnya akan berhasil terkoneksi antar PC yang berada pada port

tersebut, karena memiliki VLAN ID yang sama yaitu VLAN 2.

n. Apabila ada tampilan seperti berikut. Port 1 dan port 2 saling terhubung ,

maka hasilnya tidak akan berhasil terkoneksi antar PC yang berada pada

port tersebut karena memiliki VLAN ID yang berbeda.

Page 43: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 42

o. Apabila ada tampilan seperti berikut. Port 3 dan port 4 saling terhubung ,

maka hasilnya tidak akan berhasil terkoneksi antar PC yang berada pada

port tersebut karena memiliki VLAN ID yang berbeda

V. Hasil Kerja

Melakukan uji koneksi setelah konfigurasi VLAN dilakukan.

Ketikkan perintah ping [IP Address] pada PC 1 (172.16.16.2) yaitu VLAN

3 dengan PC yang VLAN ID sama (PC 3/ 172.16.16.4) dan PC yang

berbeda VLAN ID (PC 2, 172.16.16.3 atau PC 4, 172.16.16.5) yaitu

VLAN 2

Jika koneksi berhasil maka akan muncul tanda seperti ini :

Pingging 172.16.16.4 with 32 bytes of data:

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 172.16.16.4:

Packet: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 <0% loss>,

Approximate round trip times in mili-second :

Mininum = 0ms, Maxinum = 0ms, Average = 0ms

Jika koneksi gagal maka akan muncul tanda seperti berikut

Pinging 172.16.16.3 with 32 bytes of data:

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Page 44: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 43

Ping statistics for 172.16.16.3:

Packets: sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100%

loss)

Ketikkan perintah ping [IP Address] pada PC 2 (172.16.16.3) yaitu VLAN

2 dengan PC yang VLAN ID sama (PC 4, 172.16.16.5) dan PC yang

berbeda VLAN ID (PC 1, 172.16.16.2 atau PC 3, 172.16.16.4) yaitu

VLAN 3

Jika koneksi berhasil maka akan muncul tanda seperti ini :

Pingging 172.16.16.5 with 32 bytes of data:

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 172.16.16.5:

Packet: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 <0% loss>,

Approximate round trip times in mili-second :

Mininum = 0ms, Maxinum = 0ms, Average = 0ms

Jika koneksi gagal maka akan muncul tanda seperti berikut

Pinging 172.16.16.2 with 32 bytes of data:

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Ping statistics for 172.16.16.2:

Packets: sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100%

loss)

VI. Kesimpulan

Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep VLAN beserta

konfigurasi dan uji koneksi. Begitu pula, kita dapat menyimpulkan bahwa

sebelum terbentuknya VLAN dalam sebuah jaringan, antarhost dapat saling

berkomunikasi satu sama lain. Namun setelah dikonfigurasikan VLAN antarhost

hanya akan dapat saling berkomunikasi dengan VLAN ID yang sama. Dan

konfigurasi VLAN pada switch Level One GSW-2472TGX dengan

menggunakan web base tidak sulit.

Page 45: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 44

No Exp : 05 Konfigurasi VLAN

menggunakan Switch D-

LINK DES-3026 (CLI)

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal: 23 Agustus 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Neti A

Pak Rudi H

I. Tujuan

a. Untuk mengetahui tentang konsep VLAN.

b. Dapat membuat rancangan topologi implementasi.

c. Dapat mengkonfigurasi menggunakan switch D-LINK DES – 3026 secara

CLI.

d. Dapat melakukan pengujian dari hasil konfigurasi.

II. Pendahuluan

Sebuah Virtual LAN atau dikenal sebagai VLAN merupakan fungsi logik dari

sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam

beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik

yang sama tetapi dalam kenyataannya terdapat dalam segmen LAN yang berbeda.

Implementasi VLAN dalam jaringan memudahkan seorang administrator jaringan

dalam membagi secara logik group-group workstation secara fungsional dan tidak

dibatasi oleh batasan lokasi.

Teknologi VLAN adalah suatu cara yang memisahkan segmen-segmen pada

switch dimana antara 1 segmen dengan segmen lain tidak dapat terkoneksi,

koneksi dapat dilakukan dengan menggunakan router tetapi dalam satu switch

akan berbeda network idnya dan berbeda broadcast domainnya untuk setiap

VLAN-nya.

Konfigurasi VLAN pada setiap switch itu akan berbeda sesuai vendornya

karena setiap perangkat memiliki model konfigurasi sendiri. Untuk

mengkonfigurasinya ada yang dilakukan melalui port console atau salah satu port

network switch tersebut. Selain itu untuk mengkonfigurasi juga perlu menyiapkan

software seperti hyper terminal (CLI dan Menu), remote terminal (telnet), dan

web base (internet browser). Biasanya, perangkat yang Non-Cisco untuk

pengkonfigurasiannya akan lebih mudah dibandingkan perangkat Cisco.

III. Alat dan bahan

a. Sebuah PC

b. Switch D-LINK DES – 3026

c. Kabel straight.

Page 46: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 45

IV. Langkah kerja

1. Membuat rancangan topologi.

Skenario :

Topologi pada rumah Pak RW memiliki 4 buah PC dan 1 perangkat switch. 2

unit PC terdapat di lantai atas dan 2 unit PC terdapat dilantai bawah. Switch

terdapat di dinding atas, dan tidak terkoneksi internet, dan hanya digunakan

untuk file sharing.

- VLAN 3 : PC 1 (172.16.16.2 /29) dan PC3 (172.16.16.4 /29) digunakan

untuk data penduduk.

- VLAN 2 : PC2 (172.16.16.3 /29) dan PC4 (172.16.16.5 /29) digunakan

untuk administrasi keuangan

PC PORT VLAN ID IP ADDRESSS

1 Fa0/1 3 172.16.16.2 /29 2 Fa0/2 2 172.16.16.3 /29 3 Fa0/3 3 172.16.16.4 /29 4 Fa0/4 2 172.16.16.5 /29

2. Koneksikan perangkat PC dengan switch menggunakan kabel straight.

3. Konfigurasikan IP Address pada PC.

- Control panel network connection local area connection

- Pada wizard, pilih Inter Protokol (TCP/IP) untuk konfigurasi IP masing –

masing PC. Dan masukkan IP address, subnetmask dan gateway (bila

perlu)

Page 47: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 46

4. Lakukan uji koneksi antar PC dengan perintah ‗ping [IP_address]‘ pada

command prompt.

5. Konfigurasi VLAN pada switch.

a. Masuk ke hyper terminal

Start all programs accessories communication hyper terminal.

b. Lalu akan muncul tampilan dan isikan seperti berikut.

c. Klik OK

d. Lalu pilih penggunaan koneksi dengan COM1. Seperti pada gambar

berikut ini :

e. Klik OK

f. Setelah itu, masuk ke wizard post setting. Rubah bit pesecond dari 2400

menjadi 9600, seperti gambar berikut.

Page 48: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 47

g. Klik OK

6. Koneksi pun dimulai, dan mulailah konfigurasi VLAN pada switch

menggunakan CLI

7. Akan muncul tampilan berikut. Dan meminta username dan password. Tpi kita

dapat melewatinya dengan cara tekan ‗ENTER‘

8. Kemudian lihat vlan dengan cara mengetik show vlan. Maka akan muncul

tampilan sebagai berikut.

Page 49: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 48

9. Kemudian membuat vlan 2 dan vlan 3 dengan perintah create <vlan_name 32>

seperti gambar berikut.

10. Lalu konfigurasi vlan untuk menambahkan port yang akan digunakan. Dengan

perintah <vlan_name 32> {add[tagged | untagged] <portlist> seperti gambar

berikut.

11. Kemudian show vlan seperti berikut.

Page 50: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 49

12. Agar konfigurasi VLAN dapat berfungsi maka lakukan perintah seperti

gambar berikut. Tujuannya untuk terlepas dari port VLAN default.

13. Kemudian lihat konfigurasi VLAN dengan perintah sebagai berikut.

14. Simpan hasil hasil konfigurasi.

15. Konfigurasipun selesai.

Page 51: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 50

V. Hasil kerja

Melakukan uji koneksi setelah konfigurasi VLAN dilakukan.

Ketikkan perintah ping [IP Address] pada PC 1 (172.16.16.2) dengan PC

yang VLAN ID sama (PC 3/ 172.16.16.4) dan PC yang berbeda VLAN

ID (PC 2, 172.16.16.3 atau PC 4, 172.16.16.5)

Jika koneksi berhasil maka akan muncul tanda seperti ini :

Pingging 172.16.16.4 with 32 bytes of data:

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.4 bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 172.16.16.4:

Packet: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 <0% loss>,

Approximate round trip times in mili-second :

Mininum = 0ms, Maxinum = 0ms, Average = 0ms

Pinging 172.16.16.3 with 32 bytes of data:

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Ping statistics for 172.16.16.3:

Packets: sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100%

loss)

Ketikkan perintah ping [IP Address] pada PC 2 (172.16.16.3) dengan PC

yang VLAN ID sama (PC 4, 172.16.16.5) dan PC yang berbeda VLAN

ID (PC 1, 172.16.16.2 atau PC 3, 172.16.16.4)

Jika koneksi berhasil maka akan muncul tanda seperti ini :

Pingging 172.16.16.5 with 32 bytes of data:

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Reply from 172.16.16.5 bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 172.16.16.5:

Packet: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 <0% loss>,

Approximate round trip times in mili-second :

Mininum = 0ms, Maxinum = 0ms, Average = 0ms

Page 52: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 51

Jika koneksi gagal maka akan muncul tanda seperti berikut

Pinging 172.16.16.2 with 32 bytes of data:

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Request timed out.

Ping statistics for 172.16.16.2:

Packets: sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100%

loss)

VI. Kesimpulan

Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep VLAN beserta

konfigurasi dan uji koneksi. Begitu pula, kita dapat menyimpulkan bahwa

sebelum terbentuknya VLAN dalam sebuah jaringan, antarhost dapat saling

berkomunikasi satu sama lain. Namun setelah dikonfigurasikan VLAN antarhost

hanya akan dapat saling berkomunikasi dengan VLAN ID yang sama.

Page 53: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 52

VTP (Virtual Trunking Protocol )

No Exp : 06

Konfigurasi VLAN Trunking

Protokol menggunakan

aplikasi Packet Tracer

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 11 Oktober 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Netty A

Pak Rudi H

I. Tujuan

a. Dapat mengetahui konsep dari VLAN Trunking Protokol.

b. Dapat membuat rancangan topologi implementasi.

c. Dapat mengkonfigurasi switch pada simulator atau aplikasi Packet Tracer.

d. Dapat melakukan uji koneksi dari hasil konfigurasi tersebut.

II. Pendahuluan

VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada

jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan

switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).

Manfaat / keuntungan :

1. VTP meminimalkan inkonsistensi misconfigurations dan konfigurasi

yang dapat menghasilkan sejumlah problems, masalah, seperti duplikat

nama VLAN, VLAN benar-tipe spesifikasi, dan keamanan pelanggaran.

2. Manfaat utama VTP adalah efisiensi yang diberikannya dalam menambah

dan menghapus VLAN, sebagai serta membuat perubahan pada

konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar.

3. Konfigurasi VLAN kosisten untuk seluruh network.

4. Penjaluran dan pengawasan VLAN – VLAN dapat dilakukan dengan

tepat.

5. Pelaporan penambahan VLAN dalam network bersifat dinamis.

6. Konfigurasi trunk pada saat penambahan VLAN bersifat dinamis.

Mode – mode operasi VTP

a. Mode server—VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan

VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP

disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut,

sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan

switch lain.

b. Mode client—VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk

membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun.

c. Mode transparent—switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi

dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak

menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak

mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang

diterima.

Page 54: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 53

Ada dua protocol VLAN Trunking utama saat ini, yaitu IEEE 802.1q dan

Cisco ISL. Pemilihan protocol VLAN Trunking normalnya berdasarkan piranti

platform Hardware yang digunakan.

VTP Domain

Terdiri dari satu atau lebih switch yang saling berhubungan. Semua switch dalam

satu domain saling berbagi konfigurasi VLAN menggunakan VTP advertisement.

Router atau Switch layer 3 memberikan batasan-batasan untuk setiap domain.

VTP Advertisements

VTP menggunakan advertisements untuk mendistribusikan dan mensinkronisasi

konfigurasi VLAN di dalam network.

VTP Pruning

VTP pruning meningkatkan kinerja jaringan dengan membatasi banyaknya traffic

yang mencari suatu device melalui link trunk. Tanpa VTP pruning, sebuah switch

bisa menyebarkan broadcast, multicast, and unicast traffic kepada semua link

trunk di dalam domain VTP meskipun switch yang menerimanya akan

menghentikannya.

III. Alat dan Bahan

1. 1 unit PC

2. Aplikasi Packet Tracer.

IV. Langkah kerja

1. Membuat rancangan topologi

Page 55: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 54

Skenario :

Topologi pada sebuah rumah bertingkat milik Kak Radit yang digunakan

untuk ruang belajar murid les komputer dan bermain game. Pada lantai bawah

terdapat 2 unit PC dengan 1 switch yang terpasang di dinding yang akan

terhubung dengan switch yang ada di bawah. Dan pada lantai bawah terdapat

2 unit PC dan 1 buah switch yang akan di hubungkan dengan switch yang

berada di atas. PC tersebut tidak terkoneksi internet dan hanya digunakan

untuk file sharing.

PC PORT VLAN

ID

IP ADDRESS KETERANGAN LOKASI

1 Fa0/1 2 192.168.1.1/24 Untuk belajar Lantai Bawah

2 Fa1/1 3 192.168.1.2/24 Untuk belajar Lantai Bawah

3 Fa1/1 2 192.168.1.3/24 Untuk main game Lantai Atas

4 Fa2/1 3 192.168.1.4/24 Untuk main game Lantai Atas

2. Kemudian buka aplikasi Packet Tracer dan masukan perangkat yang akan

dikonfigurasikan.

3. Kemudian konfigurasi setiap PC, misalnya salah satu PC yaitu PC 1, seperti

berikut.

4. Setelah selesai , maka kita konfigurasi switch dengan CLI ( Command Line

Interface).

Page 56: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 55

5. Pada switch yang pertama (berada di lantai bawah ) konfigurasinya seperti

berikut :

Jika kurang jelas, maka konfigurasi seperti berikut :

Page 57: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 56

6. Dan pada switch yang kedua (berada di lantai atas) konfigurasinya seperti

berikut :

Jika kurang jelas, maka konfigurasi seperti berikut :

7. Konfigurasi pun selesai.

Page 58: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 57

V. Hasil kerja

Melakukan uji koneksi setelah konfigurasi VLAN dlakukan.

1. Ketikkan perintah ‗ping [ip_address] pada PC1 dengan VLAN ID 2 pada

setiap host.

Page 59: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 58

2. Ketikkan perintah ‗ping [ip_address] pada PC2 dengan VLAN ID 3 pada

setiap host.

Page 60: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 59

3. Ketikkan perintah ‗ping [ip_address] pada PC3 dengan VLAN ID 2 pada

setiap host.

Page 61: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 60

4. Ketikkan perintah ‗ping [ip_address] pada PC4 dengan VLAN ID 3 pada

setiap host.

VI. Kesimpulan

Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep VLAN

Trungking Protokol (VTP) beserta konfigurasi dan uji koneksi. Dengan begitu kita

dapat menyimpulkan, bahwa suatu VLAN yang memiliki ID yang sama tetapi

berbeda tempat atau terdapat pada switch yang berbeda, itu dapat saling

terkoneksi atau berkomunikasi dengan VLAN yang ID nya sama dengan cara

switch tersebut di konfigurasi trunk. Itulah konsep dari VLAN Trunking protocol

(VTP) dan jika berbeda VLAN ID tetap tidak akan saling berkomunikasi

antarhost.

Page 62: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 61

STP (Spanning-Tree Protocol)

No Exp : 07 Konfigurasi STP

menggunakan switch catalyst

2950 pada aplikasi Packet

Tracer (2 switch)

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 18 Oktober 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Netty A

Pak Rudi H

I. Tujuan

a. Dapat mengetahui konsep Spanning Tree Protokol.

b. Dapat mengkonfigurasi switch pada simulator atau aplikasi Packet Tracer.

c. Dapat melakukan uji koneksi dari hasil konfigurasi tersebut.

II. Pendahuluan

Spanning-Tree Protocol (STP) adalah protokol yang digunakan untuk

memastikan tidak adanya loop di suatu jaringan. Jika kita punya dua buah switch

yang dihubungkan satu sama lain dengan dua kabel, jika tidak ada STP maka

paket broadcast dari switch pertama akan dikirimkan ke switch yang kedua

melalui dua link tersebut, dan oleh switch yang kedua paket broadcast tersebut

akan dikirimkan kembali melalui dua link itu lagi. Ini yang disebut switching loop,

dan paket broadcast akan membuat suatu kondisi loop yang disebut broadcast

storm. Broadcast strom adalah ebuah kejadian yang tidak diiginkan pada network

yang disebabkan oleh transmisi secara serentak dari sejumlah broadcast yang

melalui segmen network tersebut. Kejadian seperti ini dapat membuat bandwidth

network kewalahan, yang mengakibatkan time-out.

Spanning-Tree Protocol (STP) yang sudah distandarkan menjadi IEEE

802.1D, menggunakan algoritma ciptaan Radia Perlman untuk memutuskan loop

dengan cara membuat status dari salah satu port dari kedua link tsb menjadi

blocking. Algoritma tersebut membuat switching tree dengan salah satu switch

sebagai akar (disebut root bridge), dan switch yang lain bisa terhubung ke root

hanya dengan satu uplink. Semua alternatif link akan di block, sehingga kita

seolah-olah membuat tree dengan cabang-cabang yang hanya memiliki satu link

untuk menuju root.

STP adalah protokol yang terdapat di layer 2 OSI yang berfungsi untuk

memastikan tidak adanya loop pada topologi pada jaringan LAN. STP

memungkinkan sebuah jaringan untuk memasukkan link yang sedang senggang

(tambahan) untuk menyediakan backup otomatis jika link utama yang sedang aktif

gagal, tanpa bahaya loop pada bridge, ataupun mendisable -enable link backup ini

secara manual. Bridge loop harus dihindari. karena itu bisa membuat sebuah

network terjadi flooding.

Page 63: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 62

III. Alat dan bahan

a. 1 unit PC

b. Aplikasi Packet Tracer

IV. Langkah kerja

1. Buat rancangan topologi seperti gambar yang telah ditentukan.

2. Kemudian, buka aplikasi Packet Tracer masukan perangkat yang akan

dikonfigurasikan seperti topologi tersebut.

3. Lalu konfigurasi setiap PC. Misalnya pada salah satu PC, seperti berikut.

Page 64: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 63

4. Setelah selesai , maka kita konfigurasi masing-masing switch

Switch 2

Page 65: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 64

Switch 3

5. Konfigurasi pun selesai

Page 66: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 65

V. Hasil kerja

Uji koneksi dengan cara ketik ping [IP address]

Dari PC 2

Dari PC 3

Page 67: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 66

Uji koneksi dengan cara add PDU pada PC tersebut.

VI. Kesimpulan

Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep STP (Spanning

Tree Protocol) beserta konfigurasi dan uji koneksi. Protocol tersebut digunakan

untuk memastikan tidak adanya loop di suatu jaringan. Jika tidak ada STP, maka

paket broadcast dari switch yang satu ke switch yang lain akan terjadi switching

loop, dan paket broadcast akan membuat suatu kondisi loop yang disebut

broadcast storm.

Page 68: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 67

No Exp : 08 Konfigurasi STP

menggunakan switch catalyst

2950 pada aplikasi Packet

Tracer (8 switch)

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 24 Oktober 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Neti Amelia

Pak Rudi Haryadi

I. Tujuan

a. Dapat mengetahui konsep Spanning Tree Protokol.

b. Dapat mengkonfigurasi switch pada simulator atau aplikasi Packet Tracer.

c. Dapat melakukan uji koneksi dari hasil konfigurasi tersebut.

II. Pendahuluan

Spanning-Tree Protocol (STP) adalah protokol yang digunakan untuk

memastikan tidak adanya loop di suatu jaringan. Jika kita punya dua buah switch

yang dihubungkan satu sama lain dengan dua kabel, jika tidak ada STP maka

paket broadcast dari switch pertama akan dikirimkan ke switch yang kedua

melalui dua link tersebut, dan oleh switch yang kedua paket broadcast tersebut

akan dikirimkan kembali melalui dua link itu lagi. Ini yang disebut switching loop,

dan paket broadcast akan membuat suatu kondisi loop yang disebut broadcast

storm. Broadcast strom adalah ebuah kejadian yang tidak diiginkan pada network

yang disebabkan oleh transmisi secara serentak dari sejumlah broadcast yang

melalui segmen network tersebut. Kejadian seperti ini dapat membuat bandwidth

network kewalahan, yang mengakibatkan time-out.

Spanning-Tree Protocol (STP) yang sudah distandarkan menjadi IEEE

802.1D, menggunakan algoritma ciptaan Radia Perlman untuk memutuskan loop

dengan cara membuat status dari salah satu port dari kedua link tsb menjadi

blocking. Algoritma tersebut membuat switching tree dengan salah satu switch

sebagai akar (disebut root bridge), dan switch yang lain bisa terhubung ke root

hanya dengan satu uplink. Semua alternatif link akan di block, sehingga kita

seolah-olah membuat tree dengan cabang-cabang yang hanya memiliki satu link

untuk menuju root.

STP adalah protokol yang terdapat di layer 2 OSI yang berfungsi untuk

memastikan tidak adanya loop pada topologi pada jaringan LAN. STP

memungkinkan seop pada bridge, ataupun mendisable -buah jaringan untuk

memasukkan link yang sedang senggang (tambahan) untuk menyediakan backup

otomatis jika link utama yang sedang aktif gagal, tanpa bahaya loenable link

backup ini secara manual. Bridge loop harus dihindari. karena itu bisa membuat

sebuah network terjadi flooding.

III. Alat dan bahan

a. 1 unit PC

b. Aplikasi Packet Tracer

Page 69: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 68

IV. Langkah kerja

1. Buat rancangan topologi seperti gambar yang telah ditentukan

2. Kemudian, buka aplikasi Packet Tracer masukan perangkat yang akan

dikonfigurasikan seperti topologi tersebut.

3. Lalu konfigurasi setiap PC. Misalnya pada salah satu PC, seperti berikut.

4. Setelah selesai , maka kita konfigurasi masing-masing switch.

Page 70: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 69

Konfigurasi Switch 3

Konfigurasi Switch 2

Page 71: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 70

Konfigurasi Switch 4

Konfigurasi Switch 5

Page 72: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 71

Konfigurasi Switch 6

5. Konfigurasi pun selesai

Page 73: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 72

V. Hasil kerja

add simple PDU untuk melihat hasilnya, seperti gambar beriku.

Videonya dapat dilihat di link :

http://www.youtube.com/watch?v=g2431y9rviY&feature=player_embedded

VI. Kesimpulan

Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui tentang konsep STP (Spanning

Tree Protocol) beserta konfigurasi dan uji koneksi. Protocol tersebut digunakan

untuk memastikan tidak adanya loop di suatu jaringan. Jika tidak ada STP, maka

paket broadcast dari switch yang satu ke switch yang lain akan terjadi switching

loop, dan paket broadcast akan membuat suatu kondisi loop yang disebut

broadcast storm.

Page 74: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 73

No Exp : 09 Konfigurasi VLAN, VTP dan

STP pada topologi

implementasi SMKN 1

CIMAHI

Nama : Ira Rubiyanti

Tangga : 1 November 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Netty A

Pak Rudi H

I. Tujuan

a. Dapat membuat perencanaan topologi.

b. Dapat mengkonfigurasi dari perencaan tersebut, baik menerapkan VLAN, VTP

dan STP.

c. Dan melakukan uji koneksi

II. Pendahuluan

Sebuah Virtual LAN atau dikenal sebagai VLAN merupakan fungsi logik dari

sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam beberapa

jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik yang sama

tetapi dalam kenyataannya terdapat dalam segmen LAN yang berbeda. Implementasi

VLAN dalam jaringan memudahkan seorang administrator jaringan dalam membagi

secara logik group-group workstation secara fungsional dan tidak dibatasi oleh

batasan lokasi.

VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada

jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch

skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).

Spanning-Tree Protocol (STP) adalah protokol yang digunakan untuk

memastikan tidak adanya loop di suatu jaringan. Jika kita punya dua buah switch yang

dihubungkan satu sama lain dengan dua kabel, jika tidak ada STP maka paket

broadcast dari switch pertama akan dikirimkan ke switch yang kedua melalui dua link

tersebut, dan oleh switch yang kedua paket broadcast tersebut akan dikirimkan

kembali melalui dua link itu lagi. Ini yang disebut switching loop, dan paket broadcast

akan membuat suatu kondisi loop yang disebut broadcast storm.

III. Alat dan Bahan

1. PC

2. Aplikasi Packet Tracer

Page 75: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 74

IV. Langkah Kerja

1. Buat topologi dan scenario

Switch 2Switch 3

Switch 1Switch 4

Router utama

Router 1

Router 2 Router 3 Router 4 Router 5 Router 6 Router 7 Router 8 Router 9

Internet

200.150.100.0/24

VLAN 2

172.16.16.0/27

VLAN 3

172.16.16.32/

27

VLAN 4

172.16.16.64/

27

VLAN 2

172.16.16.96/

27

VLAN 3

172.16.16.128/

27

VLAN 2

172.16.16.160/

28

VLAN 3

172.16.16.176/

28

VLAN 4

172.16.16.192/

28

VLAN 3

172.16.16.208/

28

Skenario

SMKN 1 CIMAHI yang memiliki 9 jurusan. Terdapat 9 router yang mewakili

jurusan. 1 router utama yang terhubung ke internet dan 4 switch.

Network VLAN 4 (172.16.16.64/27) berada pada pada router R3, agar dapat

mengakses internet dari R3 -> S1 -> S4 ->S2 -> R.utama.

Network VLAN 3 (172.16.16.128/27) yang berada pada router R5 dan network

VLAN 3 (172.16.16.32/27) yang berada pada router R2 dapat terhubung dengan cara

dari R5 -> S2 -> S3 -> S1 -> R2

1 PC mewakili 1 network. Dan pada internet dapat diwakilkan oleh sebuah PC. Selain

itu konfigurasikan routing pada setiap router.

Page 76: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 75

2. Kemudian buka packet tracer, masukan perangkat yang akan di konfigurasikan sesuai

dengan topologi.

3. Kemudian semua PC tersebut. Salah satunya seperti berikut.

4. Kemudian konfigurasi router. Misalnya pada router 1

Page 77: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 76

5. Dan konfigurasi routing pada setiap router.

Router Utama

Router 1

Page 78: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 77

Router 2

Router 3

Router 4

Page 79: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 78

Router 5

Router 6

Router 7

Page 80: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 79

Router 8

Router 9

Page 81: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 80

6. Kemudian konfigurasikan switch

a. Network VLAN 4 (172.16.16.64/27) berada pada pada router R3, agar dapat

mengakses internet dari R3 S1 S4 S2 R.utama.

Konfigurasi Switch 1

Page 82: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 81

Konfigurasi switch 4

Konfigurasi Switch 2

Page 83: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 82

b. Network VLAN 3 (172.16.16.128/27) yang berada pada router R5 dan network

VLAN 3 (172.16.16.32/27) yang berada pada router R2 dapat terhubung dengan

cara dari R5 S2 S3 S1 R2

Konfigurasi switch 2

Konfigurasi switch 3

Page 84: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 83

Konfigurasi switch 1

7. Konfigurasi pun selesai.

Page 85: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 84

V. Hasil Kerja

Lakukan uji koneksi dengan cara add simple PDU lalu capture forward.

Videonya dapat dilihat di link :

http://www.youtube.com/watch?v=KhuUZre7-8w&feature=player_embedded

VI. Kesimpulan

Dengan kegitan ini kita dapat memahami tentang VLAN, VTP dan STP. Melakukan

sebuah perencanan dari topologi dan mengkonfigurasinya, baik konfigurasi VLAN,

VTP dan STP. Dan melakukan uji koneksi.

Page 86: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 85

No Exp : 10

Konfigurasi VLAN, VTP dan

STP pada Topologi Rill

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 1 November 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Neti Amelia

Pak Rudi Haryadi

I. Tujuan

a. Dapat lebih memahami konsep dari VLAN ,VTP, STP.

b. Dapat membuat perencanaan dari sebuah topologi riil.

c. Dapat mengkonfigurasi dan menguji hasil konfigurasi tersebut.

II. Pendahuluan

Sebuah Virtual LAN atau dikenal sebagai VLAN merupakan fungsi logik dari

sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam

beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik

yang sama tetapi dalam kenyataannya terdapat dalam segmen LAN yang berbeda.

Implementasi VLAN dalam jaringan memudahkan seorang administrator jaringan

dalam membagi secara logik group-group workstation secara fungsional dan tidak

dibatasi oleh batasan lokasi.

VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada

jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan

switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).

Spanning-Tree Protocol (STP) adalah protokol yang digunakan untuk

memastikan tidak adanya loop di suatu jaringan. Jika kita punya dua buah switch

yang dihubungkan satu sama lain dengan dua kabel, jika tidak ada STP maka

paket broadcast dari switch pertama akan dikirimkan ke switch yang kedua

melalui dua link tersebut, dan oleh switch yang kedua paket broadcast tersebut

akan dikirimkan kembali melalui dua link itu lagi. Ini yang disebut switching loop,

dan paket broadcast akan membuat suatu kondisi loop yang disebut broadcast

storm.

III. Alat dan Bahan

a. PC

b. Aplikasi Packet Tracer

c. Software Microsoft Visio

d. Software Camstudio

Page 87: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 86

IV. Langkah Kerja

1. Membuat scenario pada topologi rill.

Skenario :

Salah satu sekolah kejuruan di kota Bandung, memiliki 7 ruangan yang

menggunakan switch dan semuanya terkoneksi ke internet. Pada switch 4, 5, 6,

dan 7, berada pada VLAN yang sama yaitu VLAN 44.

Selain itu, paket yang dikirimkan dari Ruang Multimedia ke Ruang software,

harus melalui jalur : switch6=>switch4=>switch5.

Sedangkan paket yang dikirimkan dari Ruang Hardware ke ruang Software harus

melalui jalur : switch7=>switch5

Page 88: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 87

2. Kemudian buka packet tracer, masukan perangkat yang akan di konfigurasikan

sesuai dengan topologi.

3. Kemudian semua PC tersebut. Salah satunya seperti berikut.

Page 89: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 88

4. Kemudian konfigurasi router. Misalnya pada router 0

5. Kemudian konfigurasikan switch

a. Ruang Multimedia ke Ruang software, melalui jalur :

switch6=>switch4=>switch5.

Konfigurasi pada switch 6

Page 90: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 89

Konfigurasi pada switch 4

Konfigurasi pada switch 5

Page 91: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 90

b. Ruang Hardware ke Ruang Software, melalui jalur : switch7=>switch5

Konfigurasi pada switch 7

Konfigurasi pada switch 5

6. Konfigurasi pun telah selesai.

Page 92: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 91

V. Hasil Kerja

Lakukan uji koneksi dengan cara add simple PDU lalu capture forward.

- Ruang Multimedia ke Ruang software

- Ruang Hardware ke Ruang Software

Page 93: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 92

Videonya dapat dilihat di link :

http://www.youtube.com/watch?v=m_yrvZ1t8Io&feature=player_embedded

VI. KESMPULAN

Dengan melakukan pratikum ini, kita dapat belajar memberikan fungsi

VTP dan STP. Dimana, setiap switch dapat berkomunikasi atau mengirim dan

menerima paket data sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Ini dapat

dilakukan karena, kita menggunakan konfigurasi dari STP dan VTP, sehingga

tidak terjadi looping disetiap jalur switch.

Page 94: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 93

No Exp : 11

Topologi latihan

(9 switch)

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 15 November 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Neti Amelia

Pak Rudi Haryadi

I. Tujuan

a. Agar dapat mengkonfigurasikan VLAN , VTP, dan STP pada topologi latihan

b. Mempersiapkan siswa agar dapat mengikuti test

c. Menerapkan konfigurasi VLAN, VTP, dan STP pada topologi yang diberikan

II. Pendahuluan

Sebuah Virtual LAN atau dikenal sebagai VLAN merupakan fungsi logik dari

sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam

beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik

yang sama tetapi dalam kenyataannya terdapat dalam segmen LAN yang berbeda.

Implementasi VLAN dalam jaringan memudahkan seorang administrator jaringan

dalam membagi secara logik group-group workstation secara fungsional dan tidak

dibatasi oleh batasan lokasi.

VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada

jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan

switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).

Spanning-Tree Protocol (STP) adalah protokol yang digunakan untuk

memastikan tidak adanya loop di suatu jaringan. Jika kita punya dua buah switch

yang dihubungkan satu sama lain dengan dua kabel, jika tidak ada STP maka

paket broadcast dari switch pertama akan dikirimkan ke switch yang kedua

melalui dua link tersebut, dan oleh switch yang kedua paket broadcast tersebut

akan dikirimkan kembali melalui dua link itu lagi. Ini yang disebut switching loop,

dan paket broadcast akan membuat suatu kondisi loop yang disebut broadcast

storm.

III. Alat dan Bahan

d. 1 unit PC

e. Aplikasi Packet Tracer

Page 95: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 94

IV. Langkah kerja

1. Buat topologi pada paket tracer

Skenario :

Pada topologi diatas, PC 2 dapat berkomunikasi dengan PC 8, harus melalui switch

B=> switch D=> switch E=> switch G

2. Kemudian konfigurasi PC, salah satunya :

Page 96: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 95

3. Konfigurasi Switch

a. Switch B

b. Switch D

Page 97: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 96

c. Switch E

d. Switch G

4. Konfigurasi pun selesai.

Page 98: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 97

V. Hasil Kerja

Lakukan uji koneksi dengan cara add simple PDU lalu capture forward.

Video dapat dilihat di link : http://www.youtube.com/watch?v=epQMaSGB15Q&feature=player_embedded

VI. Kesimpulan

Dengan melakukan latihan ini, kita akan lebih terbiasa untuk memberikan fungsi

VLAN, VTP, dan STP pada topologi yang diberikan. Dan dapat melakukan pengujian

terhadap konfigurasi pada perangkat tersebut.

Page 99: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 98

No Exp : 12

Perbaikan Jaringan

Nama : Ira Rubiyanti

Tanggal : 29 November 2010 Kelas : 3 TKJ A

DIAGNOSA WAN Instruktur : Bu Neti Amelia

Pak Rudi Haryadi

I. Tujuan

a. Agar siswa dapat menyelesaikan suatu masalah dalam sebuah jaringan

b. Agar siswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode bottom up, top

down, dan divide conquer

II. Pendahuluan

Tahapan perbaikan jaringan secara umum :

a. Dengan mengumpulkan dan mendokumentasikan gejala atau kejanggalan

yang terjadi pada sistem. Hal yang paling penting adalah catatan mengenai

koneksi terakhir dari sistem.

b. Melaukan pengelompokan masalah sampai mengerucut atau menjadi tunggal

c. Penanggung jawab teknisi.

Proses perbaikan secara umum

Metode perbaikan atau perawatan koneksi jaringan dapat dilakukan dengan cara

antara lain :

a. Bottom up

Perbaikan sesuai dengan alur lapisan bawah (phisycal layer) sampai lapisan

atas (application layer).

b. Top down

Perbaikan sesuai alur lapisan atas (application layer) sampai lapisan bawah

(phisycal layer)

Page 100: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 99

c. Divide and conquer

Pemeriksaan dilakukan hanya pada lapisan yang dilakukan proses perbaikan

koneksi jaringan.

III. Kasus atau masalah

Topologi Jaringan Kantor SMKN yang ad di Bandung

Masalah

PC 3 tidak dapat berkomunikasi dengan PC 5

IV. Analisa dan alur perbaikan

1. Dokumentasi Masalah:

a. Muncul pesan – pesan ―Request Time Out‖ atau ―Destination host

unreachable‖ pada saat uji koneksi dengan tool ping di CLI

b. Kabel UTP yang menyambungkan PC 3 dengan switch 2 tersambung

dengan baik

c. Kabel UTP yang menyambungkan PC 5 dengan switch 3 tersambung

dengan baik

d. Switch, router ataupun modem masih dalam keadaan aktif.

e. Router dan semua PC (Termasuk PC 3 dan 5) sudah diberikan IP

address.

Page 101: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 100

f. Sebelum diberikan konfigurasi VLAN, kedua PC tersebut masih bisa

berkomunikasi.

PC 3 ke 5

PC 5 ke 3

Page 102: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 101

g. Setelah diberikan konfigurasi VLAN, kedua PC tersebut jadi tidak bisa

berkomunikasi.

PC 3 ke 5

PC 5 ke 3

Page 103: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 102

2. Isolasi Masalah

a. Mengecek kabel UTP yang menghubungkan PC3-Switch2-SwitchUtama-

Switch3-PC5

b. Cek hardware dan OS

c. Cek NIC Status di kedua PC

d. Cek konfigurasi VLAN, VTP dan STP di switch

e. Cek konfigurasi IP Address.

3. Penanggung Jawab Teknis

Setelah melakukan analisa ternyata di PC 3 dan PC 5 tidak dapat saling

berkomunikasi dikarenakan:

a. Adanya kesalahan pada konfigurasi VLAN, VTP dan STP di switch 2

dan 3.

b. IP Address yang dimasukkan di PC 5 salah.

V. Metode penyelesaian perbaikan Jaringan

1. Bottom Up

Layer 1:

a. Cek Power Supply di Masing-masing Perangkat

b. Cek Sambungan Kabel PC3-S2-SU-S3-PC5

c. Cek lampu indikator NIC

d. Periksa hardware masing-masing PC

e. Kesalahan : tidak ada

f. Perbaikan : tidak ada

Layer 2:

a. Cek Konfigurasi VLAN di Switch 2, Switch Utama dan Switch 3

b. Cek konfigurasi VTP dan STP antar switch

c. Kesalahan : Konfigurasi VLAN tidak sesuai

d. Perbaikan : Memperbaiki konfigurasi VLAN agar PC 3 dan 5 ada

di VLAN yang sama

Page 104: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 103

konfigurasi yang seharusnya pada switch :

Switch 2

Switch Utama

Page 105: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 104

Switch 3

Layer 3

a. Cek IP address di masing-masing PC

b. Kesalahan : IP address yang dimasukkan di PC 5 salah, karena

konflik dengan PC 59

c. Perbaikan : Masukkan kembali IP address di PC 5 dengan benar

Cek konfigurasi IP Address pada masing-masing PC dan

memperbaikinya

PC 3

Page 106: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 105

PC 5

Layer 4

a. –

b. Kesalahan : tidak ada

c. Perbaikan : tidak ada

Layer 5

a. Cek koneksi antar PC dengan tools Ping

Ping dari PC 3 ke PC 5

Ping dari PC 5 ke PC 3

b. Cek NIC Status

c. Cek OS pada masing-masing PC

d. Kesalahan : tidak ada

e. Perbaikan : tidak ada

Page 107: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 106

2. Top Down

Layer 5

a. Cek koneksi antar PC dengan tools Ping

Ping dari PC 3 ke PC 5

Ping dari PC 5 ke PC 3

b. Cek NIC Status

c. Cek OS pada masing-masing PC

d. Kesalahan : tidak ada

e. Perbaikan : tidak ada

Layer 4

d. –

e. Kesalahan : tidak ada

f. Perbaikan : tidak ada

Layer 3

d. Cek IP address di masing-masing PC

e. Kesalahan : IP address yang dimasukkan di PC 5 salah, karena

konflik dengan PC 59

Page 108: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 107

f. Perbaikan : Masukkan kembali IP address di PC 5 dengan benar

Cek konfigurasi IP Address pada masing-masing PC dan

memperbaikinya

PC 3

PC 5

Layer 2:

e. Cek Konfigurasi VLAN di Switch 2, Switch Utama dan Switch 3

f. Cek konfigurasi VTP dan STP antar switch

g. Kesalahan : Konfigurasi VLAN tidak sesuai

h. Perbaikan : Memperbaiki konfigurasi VLAN agar PC 3 dan 5 ada

di VLAN yang sama

Page 109: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 108

konfigurasi yang seharusnya pada switch :

Switch 2

Switch Utama

Page 110: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 109

Switch 3

Layer 1:

a. Cek Power Supply di Masing-masing Perangkat

b. Cek Sambungan Kabel PC3-S2-SU-S3-PC5

c. Cek lampu indikator NIC

d. Periksa hardware masing-masing PC

e. Kesalahan : tidak ada

f. Perbaikan : tidak ada

3. Divide and Conquer

Network Adminstrator menyadari, sebelum diberikan konfigurasi

VLAN dan VTP, PC 3 dan PC 5 masih bisa berkomunikasi. Namun ketika

diberikan, PC 3 dan PC 5 malah jadi tidak dapat berkomunikasi.

Network Administrator menyimpulkan, hal tersebut disebabkan adanya

kesalahan/error di Layer 2, yaitu VLAN dan VTP.

Penanganan :

a. IP address yang dimasukkan di PC 5 salah

Page 111: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 110

PC 3

PC 5

b. Sesuaikan konfigurasi VLAN di switch 2 dan switch utama, agar PC 3 dan

PC 5 berada dalam satu VLAN.

c. Pastikan antar switch di beri konfigurasi VTP dengan benar.

Switch 2

Page 112: Laporan Akhir Diagnosa WAN (Smstr 5)

Diagnosa WAN Page 111

Switch Utama

Switch 3

VI. Kesimpulan

Dengan menganalisa suatu masalah mengenai jaringan, kita dapat belajar

menangani atau memperbaikinya dengan beberapa metode, yaitu :

a. Bottom Up

b. Top Down

c. Devide and Conquer

Namun, metode yang kami pakai untuk memperbaiki jaringan adalah metode

Devide and Conquer. Dimana, perbaikan jaringan dilakukan pada layer yang tepat

mengalami kesalahan dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya.