kromatografi kolo1

Upload: febi-elisabet

Post on 20-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 KROMATOGRAFI KOLO1

    1/6

    ~KROMATOGRAFI KOLOM~

    Rate This

    PERCOBAAN III

    KROMATOGRAFI KOLOM

    1. I. TUJUAN PRAKTIKUM

    Memisahkan pigmen dalam berbagai sampel daun dengan kromatografi kolom.

    1. II. TINJAUAN PUSTAKA

    Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran yang berdasarkan kecepatan perambatan

    komponen dalam medium tertentu. Uraian mengenai kromatografi pertama kali dijelaskan

    oleh Michael Tswett, seorang ahli biotani Rusia yang bekerja di Uniersitas !arsawa "ada

    saat itu, Michael Tswett melakukan pemisahan klorofil dari pigmen# pigmen lain dari ekstrak

    tanaman menggunakan kromatografi kolom yang berisi dengan kalsium karbonat. "ada

    kromatografi, komponen# komponen yang akan dipisahkan berada diantara dua fase yaitu

    fase diam $stationary% dan fase bergerak $ mobile%. &ase diam adalah fase yang akan

    menahan komponen campuran sedangkan fase gerak adalah fase yang akan melarutkan 'at

    komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal atau

    tidak bergerak sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih

    cepat $ (udarmadji, )**+ %.

    Kromatografi kolom bertujuan untuk purifikasi dan isolasi komponen dari suatu

    campurannya. Metode pembuatan kolom terbagi menjadi ) yaitu untuk metode kering, kolom

    pertama diisi dengan kering fase diam bubuk, diikuti dengan penambahan fase mobile.

    Metode basah, sebuah bubur disiapkan dari eluent dengan fase diam bubuk dan kemudian

    dengan hati#hati dituangkan ke dalam kolom. apisan ini biasanya ditutupi dengan lapisan

    pasir kecil atau dengan kapas atau wol kaca untuk melindungi bentuk lapisan organik dari

    kecepatan baru ditambahkan eluent. -luent perlahan#lahan melewati kolom untuk memajukan

    bahan organik $Roy, 11%.

    (ebagian besar prinsip pemisahan kromatografi kolom didasarkan pada afinitas kepolarananalite dengan fase diam, sedangkan fase gerak selalu memiliki kepolaran yang berbeda

  • 7/24/2019 KROMATOGRAFI KOLO1

    2/6

    dengan fase diam. "ada sebagian besar kromatografi kolom menggunakan fase diam yang

    bersifat polar dengan fase gerak yang non#polar dengan begitu waktu retensi akan menjadi

    lebih singkat. (emakin cepat pergerakan fase gerak akan meminimalkan waktu yang

    diperlukan untuk bergerak di sepanjang kolom. aju aliran kolom dapat ditingkatkan dengan

    memperluas aliran eluent di dalam kolom dengan mengisi fase diam pada bagian bawah atau

    dikurangi dengan mengontrol keran. aju aliran yang lebih baik dapat dicapai denganmenggunakan pompa atau dengan menggunakan gas dengan kompresi $misalnya

    udara,nitrogen, argon% untuk mendorong pelarut melalui kolom.

    Kolomnya $tabung gelas% diisi dengan bahan seperti alumina, silika gel atau pati yang

    dicampur dengan adsorben, dan pastanya diisikan kedalam kolom. arutan sampel kemudian

    diisikan kedalam kolom dari atas sehingga sampel diasorbsi oleh adsorben. Kemudian pelarut

    $fasa mobil/ pembawa% ditambahkan tetes demi tetes dari atas kolom. "artisi 'at terlarut

    berlangsung di pelarut yang turun ke bawah $fasa mobil% dan pelarut yang teradsorbsi oleh

    adsorben $fasa stationer%. (elama perjalanan turun, 'at terlarut akan mengalami proses

    adsorpsi dan partisi berulang#ulang. aju penurunan berbeda untuk masing#masing 'at

    terlarut dan bergantung pada koefisien partisi masing#masing 'at terlarut $(astrohamidjojo,

    )**0%.

    Keuntungan kromatografi kolom yaitu dapat digunakan untuk analisis dan aplikasi

    preparatie, digunakan unruk menentukan jumlah komponen campuran digunakan untuk

    memisahkan dan purifikasi substansi. Kerugian kromatografi kolom yaitu untuk

    mempersiapkan kolom dibutuhkan kemampuan teknik dan manual, metode ini sangat

    membutuhkan waktu yang lama $time consuming% $Rahman, )**%.

    https22dcycheesadonna.wordpress.com2)*1)21)2102kromatografi#kolom2

    1. III. ALAT DAN BAHAN

    ). A. Alat

    3lat#alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah

    1. 4uret

    ). 5elas piala

    6. 5elas ukur

    7. Kertas !hatman 8o.7)

    0. ampu U9

  • 7/24/2019 KROMATOGRAFI KOLO1

    3/6

    :. 8eraca analitik

    +. "enggaris

    ;. "ensil

    . "ipa kapiler

    1*. Ruang pengembang

    11. B. Bahan

    4ahan#bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah

    1. 3seton n#heksan

    ).

  • 7/24/2019 KROMATOGRAFI KOLO1

    4/6

    6. (etelah itu elusi dengan menambahkan larutan n#heksana.

    7. Menampung hasil elusi di dalam ial.

    0. Kemudian mengujinya dengan KT.

    :. Mengamati jenis pigmen apa saja yang terdapat dalam tiap fraksi.

    1. V. HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. A. Ha!l Per(#)aan

    N# Pen%a$atan Ha!l Ga$)ar

    1.

    ).

    (ilika = timbang 0 gr = oen

    =gelas piala = aduk dengan

    pelarut = membuat kolom

    -kstrak sampel padat =larutkan dengan n#heksana#

    aseton $+6%= masukkan

    kolom= elusi dengan n#

    heksana = tampung eluat

    4entuk lumpuran

    berwarna putih

  • 7/24/2019 KROMATOGRAFI KOLO1

    5/6

    6.

    Uji KT

    1. B. Pe$)ahaan

    "raktikum kali ini yaitu tentang kromatografi kolom yang bertujuan untuk memisahkan

    pigmen dalam berbagai sampel daun . "ada praktikum kali ini sampel daun yang digunakan

    yaitu daun mangga yang pada praktikum sebelumnya telah dilakukan uji KT.

    "ada praktikum kali ini pertama yaitu menyiapkan kolom yang akan digunakan untuk

    pemisahan pigmen tersebut. Menimbang silica sebanyak 1* gram, kemudian sebagian silika

    di larutkan dengan pelarut n#heksana sampai terbentuk lumpuran. (etelah itu masukkan silika

    atau lumpuran silika tersebut kedalam buret yang sebelumnya buret tersebut sudah disumbat

    dengan kapas pada bagian ujungnya. Ketuk#ketuk bagian dinding buret agar lumpuran

    tersebut tertata rapi atau padat hingga tidak ada udara yang menempati kolom tersebut dan

    bagian krannya dibiarkan terbuka agar larutannya keluar. (ebelum ekstrak dimasukkan,terlebih dahulu di larutkan dengan n#heksana aseton $+6% hingga larut, masukkan larutan

    ekstrak tersebut ke dalam kolom yang sudah disiapkan tadi kemudian di elusi dengan larutan

    n#heksana, dan fraksi#fraksinya ditampung dalam ial. &raksi yang diperoleh tersebut

    kemudian di uji dengan KT, mengamati jenis pigmen apa saja yang terdapat pada tiap fraksi

    yang didapat.

    >asil yang didapat pada uji KT pada fraksi tersebut tidak ada spot yang terlihat pada lampu

    U9. Kemungkinan kesalahan ini terjadi pada pemilihan pelarut dan sampel yang sebelumnya

    telah dimaserasi dengan larutan tertentu. Mengingat pada prinsip kepolaran antara fase diam

    dan fase gerak pada kromatografi, sehingga kemungkinan hasil yang didapat pada praktikum

    kali ini karena factor tersebut. (elain itu, pada melarutkan silika memakan waktu yang terlalulama, silika yang dibuat terlalu tinggi sehingga pada praktikum ini memakan waktu yang

    lama untuk mengeluarkan pelarutnya sampai kolom terbentuk sempurna. -lusi yang

    dilakukan seharusnya ada beberapa pelarut, tapi karena alasan terbatasnya waktu dan

    ketinggian kolom tersebut maka hanya bisa dengan pelarut n#heksana.

    1. VI. KESIMPULAN

    Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini yaitu sebagai berikut

    1. Kromatografi kolom yaitu purifikasi atau isolasi senyawa campuran.

  • 7/24/2019 KROMATOGRAFI KOLO1

    6/6

    ). "ada pelarut n#heksan tidak terdapat spot mungkin karena kesalahan praktikan yang

    tidak teliti dalam pengerjaan.