kofaktor enzim superoxide dismutase

3
1. Kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD) Zn merupakan kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD). Enzim ini menetralisir anion O2- (anion superoksida). Anion superoksida adalah radikal bebas yang mampu merusak banyak jaringan. SOD mengubah anion superoksida menjadi H2O2 (hidrogen peroksida); kemudian H2O2 diubah lebih lanjut menjadi senyawa yang aman, yaitu H2O dan O2 oleh enzim katalase, atau menjadi H2O oleh enzim glutation peroksidase. 2. Menghambat enzim nitric oxide synthase type 2 Dalam kondisi inflamasi, terbentuk berbagai macam mediator inflamasi, baik oleh sel-sel imun maupun kuman. Mediator-mediator ini antara lain IL-1 dan LPS (lipopolisakarida, dari bakteri). IL-1 dan LPS mampu meninduksi ekspresi nitric oxide synthase type-2 (NOS-2) oleh berbagai macam sel, termasuk sel-sel pada usus. NOS-2 menghasilkan nitric oxide (NO). NO akan berdifusi ke sel epitel usus. Dalam sel epitel usus, NO mengaktifkan enzim guanilat siklase (GC). Selanjutnya GC mengubah GTP menjadi cGMP. Selanjutnya cGMP mengaktifkan “signaling cascade” yang berujung pada dipersekresi usus. Zn merupakan penghambat enzim NOS-2.

Upload: meilani-ayu-lestari

Post on 27-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kofaktor Enzim Superoxide Dismutase

1. Kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD) Zn merupakan kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD). Enzim ini menetralisir anion O2- (anion superoksida). Anion superoksida adalah radikal bebas yang mampu merusak banyak jaringan. SOD mengubah anion superoksida menjadi H2O2 (hidrogen peroksida); kemudian H2O2 diubah lebih lanjut menjadi senyawa yang aman, yaitu H2O dan O2 oleh enzim katalase, atau menjadi H2O oleh enzim glutation peroksidase.

2. Menghambat enzim nitric oxide synthase type 2 Dalam kondisi inflamasi, terbentuk berbagai macam mediator inflamasi, baik oleh sel-sel imun maupun kuman. Mediator-mediator ini antara lain IL-1 dan LPS (lipopolisakarida, dari bakteri). IL-1 dan LPS mampu meninduksi ekspresi nitric oxide synthase type-2 (NOS-2) oleh berbagai macam sel, termasuk sel-sel pada usus. NOS-2 menghasilkan nitric oxide (NO). NO akan berdifusi ke sel epitel usus. Dalam sel epitel usus, NO mengaktifkan enzim guanilat siklase (GC). Selanjutnya GC mengubah GTP menjadi cGMP. Selanjutnya cGMP mengaktifkan “signaling cascade” yang berujung pada dipersekresi usus. Zn merupakan penghambat enzim NOS-2.

3. Regulasi sistem imun

Page 2: Kofaktor Enzim Superoxide Dismutase

Zn berperan dalam perkembangan sel T dan sel B menjadi sel T memori dan sel B memori. Dalam perkembangan sel-sel memori, diperlukan enzim-enzim yang berperan dalam pembelahan sel, misalnya: timidin kinase, DNA polimerase, DNA-dependent-RNA-polimerase, terminal deoksinukleotidil transferase, dan aminoasil RNA sintetase. Enzim-enzim ini memerlukan Zn sebagai kofaktornya.

4. Zn berperan dalam aktivasi sel-sel imun, antara lain sel Th. Dalam presentasi ini dicontohkan sel Th. Antigen dipresentasikan oleh sel dendritik kepada sel Th. Selanjutnya dalam sel Th terjadi “signaling cascade”, antara lain aktivasi enzim Phospholipase-C (PLC). Enzim PLC menghidrolisis fosfatidil-inositol-4,5-difosfat (PIP2) menjadi diasilgliserol (DAG) dan inositol-1,4,5-trifosfat (IP3). DAG dan IP3 akan melakukan cascade selanjutnya, yang berujung pada aktivasi sel Th. Kofaktor PLC adalah Zn.

5. Regulasi transkripsi Zn juga berperan dalam regulasi transkripsi. Dalam sel, terjadi transkripsi DNA menjadi mRNA oleh faktor transkripsi dan enzim RNA polimerase. Selanjutnya mRNA ditranslasi menjadi berbagai macam protein, termasuk protein yang berperan dalam menjaga integritas sel epitel. RNA polimerase memerlukan kofaktor berupa Zn. Selain itu Zn juga merupakan komponen berbagai faktor transkripsi.

Page 3: Kofaktor Enzim Superoxide Dismutase