documentkk
DESCRIPTION
kkTRANSCRIPT
AGAMA ISLAM
Pemahaman Umum tentang Islam : Agama (al-din) : peraturan Tuhan yang diturunkan kepada
manusia sebagai pedoman hidup.
Syariat Islam : agama Allah untuk umat pengikut Muhammad Rasulullah s.a.w. yang meliputi Akidah, Syari’ah (Fikih), dan Akhlak
Aturan-aturan dalam syariat Islam: aspek vertikal (ibadah) : Tata hubungan manusia dg Tuhan aspek horizontal (muamalah) : tata hubungan manusia dengan
sesama
1. Tauhid
2. Islam
3. Iman
4. Ihsan
Secara Bahasa: kata tauhid berasal dari wahhada - yuwahhidu - tauhidan : mengesakan, menunggalkan
menjadikan sesuatu (hanya) satu. Dialah sebagai satu-satunya
Secara Istilah: Tauhid adalah bidang ilmu yang membahas tentang keesaan Tuhan, baik dalam eksistensi (wujudnya), sifat-sifat, dan perbuatan-Nya.
Tauhid Keyakinan berketuhanan monoteis
Tauhid Uluhiyyah: keyakinan mengesakan Tuhan dalam berketuhanan Hanya Allah yang berhak disembah, diperhamba, dijadikan tempat mengabdi.
Tauhid Rububiyyah : keyakinan mengesakan Tuhan dalam hal penciptaan, pengelolaan, pemberian terhadap makhluk (dunia da seisinya)
Hanya Allah satu-satunya al-khaliq/pencipta makhluk (manusia, alam, dsb).
Allah sebagai satu-satunya pemelihara (al-rabb), pemberi rizki Allah satu-satunya yang memiliki dan menguasai alam (al-
malik). Tauhid Ubudiyyah ; keyakinan mengesakan Tuhan dalam hal
peribadatan, hanya kepada Allah manusia patuh dalam ibadah, juga kepatuhan terhadap aturan/ hukum Allah, tidak kepada selain-Nya .
Bertauhid Uluhiyyah:-> Menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan, tempat
bergantung, memohon (doa) Q.S. Al-Ihlas-> Tidak melakukan perbuatan yang mengarah kepada syirik
Bertauhid Rububiyyah:-> Menjadikan Allah sebagai satu-satunya pencipta seluruh
makhluk, tempat berlindung, meminta pertolongan, -> Menjadikan Allah sebagai pengatur, pemelihara alam-> berkomitmen dalan kalimat irja’ (Inna lillahi wa inna ilaihi
raji’un)-> Segala sesuatu adalah milik Allah, berasal dari Allah, dan kembali kepada Allah ilmu , amal , dan mal.
Tauhid Uluhiyyah: keyakinan mengesakan Tuhan dalam berketuhanan Hanya Allah yang berhak disembah, diperhamba, dijadikan tempat mengabdi.
Tauhid Rububiyyah : keyakinan mengesakan Tuhan dalam hal penciptaan, pengelolaan, pemberian terhadap makhluk (dunia da seisinya)
Hanya Allah satu-satunya al-khaliq/pencipta makhluk (manusia, alam, dsb).
Allah sebagai satu-satunya pemelihara (al-rabb), pemberi rizki Allah satu-satunya yang memiliki dan menguasai alam (al-
malik). Tauhid Ubudiyyah ; keyakinan mengesakan Tuhan dalam hal
peribadatan, hanya kepada Allah manusia patuh dalam ibadah, juga kepatuhan terhadap aturan/ hukum Allah, tidak kepada selain-
Bertauhid Uluhiyyah:-> Menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan,
tempat bergantung, memohon (doa) Q.S. Al-Ihlas-> Tidak melakukan perbuatan yang mengarah kepada syirik->
Bertauhid Rububiyyah:-> Menjadikan Allah sebagai satu-satunya pencipta seluruh
makhluk, tempat berlindung, meminta pertolongan, -> Menjadikan Allah sebagai pengatur, pemelihara alam-> berkomitmen dalan kalimat irja’ (Inna lillahi wa inna ilaihi
raji’un)-> Segala sesuatu adalah milik Allah, berasal dari Allah, dan kembali kepada Allah ilmu , amal , dan mal.
Segala hal (perbuatan) yang merusak tauhid (akidah), bisa berupa perbuatan:
Kafir : pengingkaran terhadap kebenaran kafir i’tiqadi (tidak beriman) tidak taat (bukan islam)
Syirik : menyekutukan/meduakan Tuhan dengan yang lain syirk jali (terang-terangan)
syirk khafi (samar/tidak jelas). Murtad : keluar dari iman dan islam (tidak beriman atas kerasulan
Muhammad s.a.w. dan tidak mau menjalani syari’at islam Fasik : perbuatan pelanggaran “berat” terhadap aturan hukum Allah,
padahal ia mengaku beriman Munafik : ketidaksetiaan, sikap mendua/ hipokrit atas keimanan dan
keislamannya ketidak-sesuaian antara hati, lisan dan perbuatan.
Iman: keyakinan kepada Allah sebagai Tuhan yang esa dengan segala konsekuensinya
Islam: kepatuhan/ketaatan kepada hukum-hukum Allah dan Rasul-Nya dengan segala konsekuensinya
Ihsan: ekspresi (pembuktian) komitmen terhadap keimanan dan keislaman yang tercermin dalam amal sholeh
Secara makro : Islam Iman Ihsan
Iman: keyakinan dalam hati, diungkapkan melalui lisan, diekspresikan dalam perilaku dan perbuatan
Rukun Iman: rangkaian keyakinan yang bersifat integratif dan generatif (iman kepada: (1) Allah, (2) Malaikat, (3) Kitab, (4) Rasul, (5) Hari Akhir, + (6) takdir
Mukmin: konsistensi dari hati, lisan dan perbuatan Mukmin (keyakinan) muslim (kepatuhan) muhsin (amal shalih)
Islam : ketaatan pada hukum Allah (ibadah dan muamalah) dengan melaksanakan syariatnya.
Ihsan: buah dari iman dan islam (output)
Dalil dari sunnah : [اإلحسان أن تعبدوا الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك ].رواه مسلمIhsan adalah engkau menyembah Alloh seakan-akan engkau melihatNya, dan jika engkau tidak melihatNya sesungguhnya Dia melihatmu.
Munculnya mazhab Teologi dalam Islam Dasar perbedaan dalam teologi
Issu-issu penting dalam mazhab teologi : Iman Kafir Dosa besar Sifat-sifat dan perbuatan Allah Perbuatan manusia Syafaat
Jabariyah : predestination (fatalistik, keserbaterpaksaan) manusia ibarat wayang yang hanya bisa berbuat dan bergerak dimainkan oleh dalangnya Tuhan.
Qadariyah : free will, free act (kekuasaan penuh, keserbabebasan) manusia sebagai makhluk yang merdeka, bebas berbuat dan berkehendak. Ia yang menentukan segalanya terkait dengan dirinya, baik nasib hidup, rizki, dsb.
Aliran Mu’tazilah sebagai mazhab rasional Islam yang
mengedepankan akal. Sebab munculnya: bermula dari masalah status
pelaku dosa besar kelak di usrga atau di neraka? Dasar teologinya: Ushul al-Khamsah (tauhid,
keadilan Tuhan, Janji dan ancaman/al-wa’du wa al-wai’idu, tempat di antara dua posisi/al-manzilah baina al-manzilatain, amar ma’ruf nahy munkar)
Perbuatan manusia = Qadariyah Keesaan Tuhan nafyu al-sifat, al-mu’aththilah
Asy’ariyah : kelompok muslim moderat yang memadukan eksistensi wahyu - akal
penyebab memandang Mutazilah kebablasan ideologinya (masalah al-Qur’an sebagai makhluk (ciptaan), konsep iman- dosa dan akibatnya)
Konsep : Pengakuan adanya sifat-sifat Tuhan Kemahakuasaan Tuhan Al-Quran : kalam Allah yang Qadim bukan makhluk Manusia diberi pilihan, tetapi Allah tetap sebagai
penentu konsep al-Kasb ikhtiar dan doa
Sebutan manusia : 1. al-nas , al-ins (240 x disebut dalam al-Quran)
--> aspek kolektif jenis makhluk 2. al-basyar (disebut 37 x )
--> aspek fisik-biologis (makan, minum, tumbuh, dll)3. al-Insan (disebut 65 x )
--> aspek kelebihan, kelemahan, keterbatasan 4. Bani Adam --> aspek asal usul nasabiyah --> Adam sebagai manusia pertama5. al-mar’u sebagai pribadi (person)
Unsur-unsur manusia: 1. Jasad - al-jism : fisik, material, bodi2. Ruh : nyawa, jiwa --> komitmen bertauhid3. Akal : pembeda dg makhluk lain4. Nafsu (al-masyi ah) : kehendak-keinginan5. Potensi (Al-istitha’ah) : kemampuan
Aspek ruhani manusia ada 2 (dua) unsur :- nasut (unsur kemanusiaan) kotor- lahut (unsur ketuhanan) - suci
KELEBIHAN KELEMAHAN
1. Tahan uji 2. Dinamis-kreatif 3. Taat 4. Pembelajar 5. Memiliki
kesadaran
Lemah Terbatas Merusak Pelupa Tidak pernah puas
Manusia sebagai Abdullah : menyembah , mengabdi kepada Allah dan mematuhi peraturannya
Konsekuensi Abdullah: mengabdi dan patuh Dalil dari AlQur’an :
] fونgدg iعhب fَي fال ل hَسi ِإ fن hِجfنo وiاِأل iْقhُتg ال ل iا َخiمiو ( 56الذريات: )
Dalil dari sunnah : z ( متفق علَيه( ق الله على العباد أن يعبدوه وال يشركوا به شَيئاHak Alloh atas hambaNya bahwa mereka menyembahNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun
Manusia sebagai Khalifatullah : mengelola dunia (bumi dan seisinya)
Konsekuensi Khalifatullah : bertanggung jawab atas amanah Allah (kekuasaan)
Tanggung jawab manusia : sebagai konsekuensi (akibat logis) diberi akal dan tugas (abd dan khalifah)
Konsep mukallaf (subjek hukum) :Bertanggung jawab atas semua perbuatannya tanggung jawab di dunia tanggung jawab di akhirat
Kemuliaan manusia ditentukan oleh kualitas iman dan taqwa (amal)
Kehinaan manusia disebabkan telah hilang iman dan taqwanya , sifat kemanusiaannya dan dikuasai oleh syetan derajatnya lebih hina (rendah) dari binatang (asfala safilin) apabila perbuatannya melebihi perbuatan binatang
Hak ; sesuatu yang menjadi bagian (hak) seseorang sebagai konsekuensi dari pemenuhan kewajiban
Hak berbanding lurus dengan kewajiban Hak muncul karena adanya kewajiban Hak bisa tidak diambil dan bisa tidak diambil Menuntut hak diperbolehkan setelah
melaksanakan kewajiban
Hak asasi : bagian seseorang yang menjadi kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia
Hak asasi melekat pada diri manusia selama hidupnya
Hak asasi muncul karena ada kewajiban asasi Hak asasi manusia : hak hidup, hak kebebasan,
hak beraktualisasi diri (bicara, berpendapat, bergaul dan berkumpul (berorganisasi), hak memiliki, hak mendapat keadilan, hak bekerja, hak mendapat perlindungan, dll.
Kewajiban asasi manusia : menyembah Tuhan (beragama), menjaga hidup dan kehidupan, bertanggung jawab atas perbuatannya
Hak asasi berbanding lurus dengan kewajiban asasi
Hak asasi manusia merupakan pemberian Tuhan Hak asasi manusia dilindungi oleh hukum (Tuhan
dan manusia) Parameter hak asasi manusia adalah aturan
tuhan (agama) dan pandangan manusia
Materi: Hukum Islam dan Macam/Cakupannya Hukum islam di Indonesia (Posisi HI
dalam hukum nasional dan Kontribusinya)
Pemberlakuan Hukum Islam di Indonesia dan Respon Masyarakat
Pengertian: HI adalah aturan Tuhan (Allah) yang diperuntukkan manusia yang diturunkan melalui Rasul-Nya
Macamnya: 1. Hukum Ibadah (tata hubungan manusia dengan Allah) meliputi Thaharah (bersuci), shalat, zakat, puasa, dan haji.2. Hukum Muamalah (tata hubungan manusia dengan manusia menyangkut kehartaan, hak dan kewajiban), meliputi hk. keluarga, hk. perdagangan, hk. pidana, hk. politik/tata negara, hk. Acara, hk. internasional
Ibadah
Thaharah Shalat Puasa Zakat haji
Muamalah Hk. Keluarga (ahwal al-
syakhsiyyah) Hk. Perdagangan (ahkam al-
maliyah wa al-iqtisadiyah) Hk. Pidana (ahkam al-jinayat) Hk. Tata negara/politik
(ahkam al-sulthaniyah/ siyasah)
Hk. Beracara (ahkam al-murafa’at)
Hk. Internasional (ahkam al-
dualiyah)
Bersifat individual : perseorangan apa yang diamalkan oleh setiap muslim
Bersifat komunal : kelompok umat Islam mazhab/aliran fikih
Bersifat Nasional : hukum Islam yang sudah diundangkan oleh negara
Bersifat Universal : diratifikasi/ hasil konferensi internasional
Konsep dasar Demokrasi : kedaulatan (kekuasaan) dalam
kehidupan bernegara dan berbangsa ada
di tangan rakyat (warga negara) Demokrasi ; teori kekuasaan yang berdasar kepada
suara rakyat. Demokrasi (syura) : keputusan yang didasari oleh
keputusan bersama (hasil musyawarah)
وشا و ر هم في اال مر
Demokrasi Barat Teori John Locke teori sosial Teori Montesque trilogi kekuasaan
(legislatif, Eksekutif, yudikatif)
Demokrasi Islam1. Praktek Nabi di Madinah Piagam
Madinah : Masyarakat Madani
2. Praktik Pemerintahan Khualafa al-Rasyidina. Khalifah Abu Bakarb. Khalifah Umar b Khattabc. Khalifah Utsman b Affand. Khalifah Ali b Abi Thalib
3. Praktik Daulat UmayyahSistem Monarkhi Absolut
Khalifah Umar b. Abdul Aziz demokratis
4. Praktik Daulat Abbasiyah Sistem Monarkhi Religius5. Praktik Daulat Usmaniyah Sistem Khilafah 6. Praktik Islam Modern a. Negara Islam b. Negara sekuler
1. Al-Syura (permusyawaratan) 2. Al- ‘Adl (keadilan) 3. Al-Musawa (kesamaan derajat) 4. Al-Maslahah (kemanfaatan) 5. Al-Imamah (Kepemimpinan)
Pengertian: Siyasah berarti : strategi, trik, politik membahas ttg upaya/cara untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. langkah-langkah strategis untuk mencapai
tujuan yang dicita-citakan. Ilmu siyasah : ilmu yang berkaitan dengan
hak dan kewajiban antara warga negara dan negara, pemimpin dan yang dipimpin dalam hubungan keduanya dalam ketatanegaraan
Konsep Imamah/Kepemimpinan Sistem Politik Islam Praktik Kepemimpinan Politik Umat Islam Penerapan hukum Islam dalam suatu negara
Kebebasan (al-hurriyah): setiap orang bebas/merdeka untuk berpartisipasi dalam kehidupan bernegara, hak memilih dan dipilih
Keadilan (al-’adalah): politik Islam didasarkan atas keadilan, baik keadilan individual maupun kolektif
Kesamaan/kesetaraan (al-musawah): setiap orang memiliki hak dan kewajiban politik yang sama, setara di depan hukum dan negara
Kemaslahatan (al-maslahah): politik islam ditujukan untuk mewujudkan kemaslahatan, kebaikan, dan kemanfaatan bersama
Musyawarah’- mufakat demokratis (al-syura)
Makna Hijrah Nabi dari Makkah ke Madinah; Siyasah dakwah : strategi dakwah Islamiyah Siyasah syar’iyyah : strategi pembentukan hukum IslamLangkah yang dilakukan Nabi setelah di Madinah membangun kota Yastrib menjadi kota Madinah al-Munawarah
sebagai bentuk peradaban baru (Masyarakat Madani) Mempersatukan masyarakat plural: Muslim (Muhajirin-
Anshar), Kristen, Yahudi (Bn. Quraidhah, Bn. Qainuqa, Bn. Nadhir)
Menjalankan pemerintahan (politik)Politik aliran muncul di kalangan umat Islam bermula dari
konflik Ali-Muawiyah perubahan sistem demokrasi ke monarkhi
Periode Nabi: Awal Peradaban Islam Demokrasi profetik Al-Madinah al-Fadlilah
Periode Khulafa al-Rasyidin Khilafah demokratis
Periode Dinasti/Daulat Umayyah Monarkhi Absolut
Periode Dinasti Abbasiyah Monarkhi Religius Periode Turki Usmani Khilafat pra-modern Periode Modern (abad 20) Politik demokratis
Islam
Konsep kepemimpinan Syarat-syarat Pemimpin Tugas Pemimpin
Jika ada di antara kamu tiga orang, maka ambillah salah satu dari kamu sebagai imam
Kepemimpinan dalam rangka menjaga urusan bersama dan keharmonisan kedupan sosial
Masih lebih baik ada pemimpin (sekalipun yang dhalim) di suatu negara dari pada tidak ada pemimpin
Ketaatan kepada pemimpin wajib setelah ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya
Ulil amri (waliyul amri) pemerintahan yang dilegitimasi
Kepeminpinan (Imamah) Konsep-konsep: pemimpin imam, khalifah,
amir al-mukminin, sultan atau kepala negara
Jabatan Imam memiliki dua kekuasaan: (a) sebagai kepala pemerintahan atau
kekuasaan politik
(b) sebagai pengganti peran (khalifah) nabi atau pemimpin agama dan berijtihad.
Pertama, dengan cara aklamasi melalui pemilihan oleh Ahl al-Aqdli wa al-Halli ( Ahl al-Ikhtiar) : seperti Abu Bakar
Kedua, dengan cara penunjukan atau wasiat dari imam sebelumnya : seperti Umar bin Khattab.
Ketiga, dengan cara pemilihan oleh Tim Khusus (( Ahl al-Ikhtiar) ; seperti Usman bin Affan
Keempat, dengan cara dibaiat oleh seseorang dan sekelompok orang : seperti Ali bin Abi Thalib
Kelima, dengan cara pewarisan (hubungan keluarga) : seperti masa Umayyah dan Abbasiyah
Keenam: dengan pemilihan 9di negara-negara modern)
1. Ibadah : Shalat (jamaah) Imam shalat Haji (ketua rombongan amir al-hajj
2. Keluarga : kepala keluarga 3. Publik (sosial-politik-ekonomi) :
ketua organisasi, parpol, manajer, dsb. Hak Kepemimpinan : fungsi khalifah fi al-ardl
hadis kullukum ra’in … ibadah, perhatikan tujuan ibadah muamalah urusan hak dan kewajiban
Dalam ibadah (shalat) : kriteria kualitatif (mempunyai kelebihan di antara jamaah) Hadis Nabi: imam adalah yang paling bagus bacaannya, lebih banyak hafalannya, lebih dahulu hijrah (berjuang untuk agama), paling tua, diterima oleh jamaah (tidak dibenci).
Dalam Ibadah shalat perlu kekhusyu’an tujuan ibadah Dalam keluarga (Q.S. al-Nisa’: 34) al-rijalu (suami)
qawwamuna ‘ala al-nisa’ (istri) bima faddalallahu ba’duhum ‘ala ba’din wa bima anfaqu min amwalihimKata qawwam: melindungi, menjamin, memimpin
Dalam wilayah sospolek : masalah hadis: “lan yufliha qaumun wallau amrahum imra’ah ” hadis kasuistik hak setiap orang
Kepemimpinan non-ibadah berkaitan dengan: 1. hak dan kewajiban (keadilan)2. kecakapan (ahliyah)3. amanah (kepercayaan dan pertanggungjawaban)4. pemilihan (kesepakatan bersama / konsensus)
Perempuan dan dunia politik Hak berpolitik = hak asasi beraktualisasi diri sebagai
hak setiap orang laki-perempuan sama Dunia politik = kekuasaan dan perwakilan
(representasi) kepentingan (interest)
Pengertian Sejarah Terbentuknya Masyarakat Madani Ciri-ciri / Karakteristik Masyarakat Madani Tujuan Faktor-faktor Pembentuk Masyarakat
madani Kontekstualisasi Masyarakat Madani
Masyarakat Madani: masyarakat berperadaban yang berdasarkan ketuhanan dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang bertujuan untuk membentuk masyarakat sejahtera yang adil dan berkeadilan sosial.
Sejarah: Masyarakat yang dibentuk Rasulullah ketika
dan selama di Madinah
1. Terdiri dari masyarakat yang kompleks/multi (kultur, ras, agama)
2. berketuhanan 3. terikat dalam nation state bernegara dan
berbangsa 4. toleran 5. Kesetiakawanan, kebersamaan gotong
royong 6. Menjunjung tinggi keadilan 7. bertujuan untuk kesejahteraan bersama
Membentuk masyarakat yang berketuhanan dan beradab dalam rangka mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkeadilan dan sejatera
1. Kelompok masyarakat (plural) 2. kepemimpinan yang efektif dan
bertenggung jawab 3. Pemerintahan dan Wilayah 4. Agama 5. Konstitusi yang dibuat bersama 6. Komitemen terhadap kepemimpinan
dan konstitusi
Negara yang berketuhanan dan toleran Sistem nation state Masyarakat multikultur Mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan umat/masyarakat
Islam dan ciri-cirinya Pengertian Pluralisme Dasar Pluralisme Negara dan Masyarakat Plural Islam dan Pluralisme
Islam : damai, sejahtera, selamat Islam : akidah, syari’ah, akhlak Syariat Islam : Ibadah dan muamalah
Pluralisme ; Paham yang berkenaan dengan pengakuan akan keragaman dalam beragama, berbangsa, dan bermasyarakat
: paham keragaman dan toleransi
Dasar : Q.S. al-Hujurat 13
Negara pluralis : negara yang menganut kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi keragaman dan toleransi
Pluralisme berdasar kemanusiaan dan keadilan
Masyarakat plural: masyarakat yang berentitas heterogen – beragam dan toleran
Islam sebagai agama yang kosmopolitan Islam mengakui fitrah kemanusiaan yang
nota bene beragam Islam menjunjung tinggi harkat
kemanusiaan Islam menghargai perbedaan Islam agama toleran Toleransi Islam dalam hal bukan akidah dan
berkeadilan
Indonesia : Bhinneka tunggal Ika Indonesia :
1. Preambule dan UUD 1945 (ps. 29)
2. Pancasila (sila 1 dan 2) Indonesia mengenal puralisme dalam
hal: pluralitas agama, hukum, etnik dan budaya)
Agama Islam : agama yang cinta damai Islam : aspek ibadah (hablun minallah)
aspek muamalah (hablun minannas) Sunnatullah (al-Hujurat : 11) umat manusia
terdiri beragam suku, bangsa, agama Beragama merupakan pilihan (Hak Asasi
Manusia) Tidak ada paksaan dalam beragama (la ikraha
fiddin) Beragama : urusan seseorang dengan Tuhannya
Q.S. al-Kafirun 1 - 6 Q.S. al-Maidah : 5 Q.S. … : La ikraha fiddin Toleransi beragama: bukan kompromi dalam
beragama, akan tetapi saling memahami dan saling pengertian, dan saling menghargai (dalam urusan bukan akidah-ibadah)
Toleransi mewujudkan kerukunan hidup Prinsip Toleransi : “Agree in disegreement “
(setuju dalam perbedaan)
Trilogi Kerukunan: 1. Kerukunan intern umat beragama :
Muslim dengan muslim 2. Kerukunan antar umat bergama :
muslim – kristen 3. Kerukunan antara umat bergama
dengan pemerintah
Masalah-masalah: Pernikahan Beda agama ? Natalan bersama ? Mengucapkan selamat natal ? Halal bi halal bersama ? Membangun tempat ibadah bersama ? Pesta makan bersama ?
Masalah konflik horizontal bermotif agama :
Kasus Poso ? Kasus Ahmadiyah ? Kasus Sampang , Banten, dll.
Gender: sifat-sifat yang melekat pada diri manusia (laki-perempuan) yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural (social-cultural construction). laki-laki : kuat, rasional, perkasa, jantan. perempuan :lembut, cantik, lemah, berperasaan.
Seksualitas: jenis kelamin (laki-laki - perempuan) Terbentuknya perbedaan gender dikarenakan
banyak hal: di antaranya dibentuk, disosialisasikan, diperkuat, bahkan dikonstruksi secara sosial, kultural, melalui ajaran keagamaan bahkan oleh negara (melalui UU) dan kebijakan.
secara mendasar, jender berbeda dari jenis kelamin biologis. Jenis kelamin biologis merupakan pemberian Tuhan; kita dilahirkan sebagai seorang laki-laki atau perempuan. Jender adalah seperangkat peran yang, seperti halnya kostum dan topeng di dunia teater, menyampaikan kepada orang lain bahwa kita adalah feminin atau maskulin. Perangkat perilaku khusus ini –mencakup penampilan, pakaian, sikap, kepribadian, bekerja di dalam dan di luar rumah tangga, seksualitas, tanggung jawab dan sebagainya– secara bersama-sama memoles “peran jender”
Jender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya, perempuan itu lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan. Sementara laki-laki itu kuat, rasional, jantan, perkasa
Liberal feminism:Laki-perempuan sama dan sederajat dalam hak, peran dan fungsi
Radikal Feminism:Perempuan bisa mandiri tanpa laki-laki, perempuan harus terbebas adari laki-laki (perempuan tidak butuh laki-laki)
Marxian Feminism:Dalam kehidupan sosial penuh kepentingan laki-laki
Social Feminism : Laki-perempuan punya peran dan fungsi masing-masing
peran perempuan di masyarakat
Gender dalam Agama Fungsi analisis Gender: keadilan Masalah-masalah dalam Islam (aspek-aspek keilman
Islam: tauhid, fikih, akhlak dilihat dari pengakuan atas dasar:- eksistensi laki-perempuan- togas pokok dan fungsi laki-perempuan- keadilan gender- hak dan kewajiban laki-perempuan
Gender sebagai alat analisis : memperhatikan peran dan fungsi laki-perempuan
Objek studi Islam dengan pendekatan gender : Sumber ajaran (al-Quran-Hadis) isi dan pesan Fikih :
- Ibadah- Muamalah
Akhlak: perilaku dan sikap dalam hubungan laki-perempuan
Aspek-aspek lain dalam Islam : pendidikan, sistem sosial, dll.
Spesialis gender (medern):- Asghar Ali Engineer- Nazaruddin Umar- Fatima mernisi- Aminah Wadud-Musdah Mulia- PSW di PT
Peneliti
Seni ? Hasil olah rasa manusia
Budaya ? Hasil cipta, rasa, dan karsa manusia
Macam seni : Tulis Lukis Suara/nyanyian Arsitektur Dll.
Islam ttg seni Innallaha jamilun yuhibbul jamal (Allah itu
indah dan suka dengan keindahan)
Pada prinsipnya seni itu mubah (boleh-boleh saja) hingga ada dalil atau petunjuk yang melarangnya.
Seni bisa menjadi haram jika itu membawa kemadaratan
1. Konsep Pengertian 2. Dasar-dasar akhlak 3. Objek/sasaran akhlak 4. Macam-macam akhlak 5. Implementasi akhlak dalam
kehidupan
Istilah-istilah: Akhlak Etika Moral Karakter Perangai Tata krama
Akhlak : sifat yang melekat pada diri seseorang yang merupakan pancaran hati yang diekspresikan keluar (dirinya)
Akhlak : perilaku seseorang yang berasal dari dalam dirinya dalam hubungannya dengan pihak (orang) lain
Akhlak diidentikkan dengan etika, kadang disamakan dengan moral atau tata krama pergaulan.
Dasar akhlak Islam adalah al-Qur’an dan al-Sunnah
Macam-macam akhlak:1. Akhlak al-mahmudah/al-karimah (akhlak
terpuji/mulia) : sikap dan perilaku yang menurut Allah itu benar dan terpuji, maupun menurut orang lain (masyarakat)
2. Akhlak al-madzmumah (al-sayyiat) : sikap dan perilaku yang jelek (jahat) dan tidak baik menurut Allah dan masyarakat
Akhlak dalam Islam dibagi tiga sasaran : 1. Akhlak kepada Allah 2. Akhlak dengan sesama manusia :
A. Akhlak kepada orang tua B. Akhlak kepada orang lain :
1) Akhlak kepada orang yang dihormati (guru, dosen, dan orang yang lebih tua)
2) Akhlak dengan keluarga/ saudara 3) Akhlak dengan yang lebih muda
3. Akhlak terhadap diri sendiri : menghormati diri (badan) sebagai ciptaan Allah
4. Akhlak terhadap makhluk lian (hewan dan tanaman) : menghormati ciptaan Allah dan memeliharanya
Medern dan modernisasi Globalisasi :