keperawatan: ruptur bola...

Download Keperawatan: Ruptur Bola Matakakilangi.blogspot.com/2012/03/ruptur-bola-mata.html2012-03-232012-03-23 · Trauma kimia pada mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan berat jangka

If you can't read please download the document

Upload: trinhanh

Post on 02-Mar-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Keperawatan: Ruptur Bola Mata

Keperawatan

nyawa ku yakin bisa

Gratisan Musik

Selasa, 13 Maret 2012

Ruptur Bola Mata

BABI

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Mata merupakan salah satu indra dari pancaindra yang sangat penting untukkehidupan manusia. Terlebih-lebih dengan majunya teknologi, indra penglihatanyang baik merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Mata merupakan bagianyang sangat peka. Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baikseperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar selainterdapatnya refleks memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat traumadari dunia luar. Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dankelopak, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkanatau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan. Trauma padamata memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yanglebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan.

Kemajuan mekanisasi dan teknik terlebih-lebih dengan bertambah banyaknyakawasan industri, kecelakaan akibat pekerjaan bertambah banyak pula, jugadengan bertambah ramainya lalu lintas, kecelakaan di jalan raya bertambah pula,belum terhitung kecelakaan akibat perkelahian, yang juga dapat mengenai mata.Pada anak-anak kecelakaan mata biasanya terjadi akibat kecelakaan terhadap alatdari permainan yang biasa dimainkan seperti panahan, ketapel, senapan angin,tusukan dari gagang mainan dan sebagainya.Trauma okular adalah penyebabkebutaan yang cukup signifikan, terutama pada golongan sosioekonomi rendah dandi negara-negara berkembang. Kejadian trauma okular dialami oleh pria 3 sampai5 kali lebih banyak daripada wanita. Trauma pada mata dapat mengenai jaringandi bawah ini secara terpisah atau menjadi gabungan trauma jaringan mata. Traumadapat mengenai jaringan mata: palpebrae, konjungtiva, cornea, uvea, lensa,retina, papil saraf optik, dan orbita. Trauma mata merupakan keadaan gawatdarurat pada mata.

Bentuk kelainan pada mata yang terkena trauma (trauma oculi) bisa hanyaberupa kelainan ringan saja sampai kebutaan. Trauma oculi dapat dibedakan atastrauma tumpul, trauma akibat benda tajam/trauma tembus, ataukah trauma fisis.Kelainan yang diakibatkan oleh trauma mata sesuai dengan berat ringannya sertajenis trauma itu sendiri yang dapat menyerang semua organ struktural matasehingga menyebabkan gangguan fisiologis yang reversibel ataupunnon-ireversibel. Trauma oculi dapat menyebabkan perdarahan, adanya laserasi,perforasi, masuknya benda asing ke dalam bola mata, kelumpuhan saraf, ataukahatrofi dari struktur jaringan bola mata.

B.Rumusan Masalah

1.Memahamilebih jauh tentang konsep medik dari Ruptur Bola Mata

2.Mengetahuiasuhan keperawatan pada pasien dengan Ruptur Bola Mata

C. TujuanPenulisan

1.Untukmengetahui kegawatadaruratan pada pasien dengan ganggguan mata,khususnya Ruptur Bola Mata

2. Untuk memahami lebih jauh tentang pemberianasuhan keperawatan kepada pasien dengan ruptur bola mata

D.Manfaat Penulisan

1.Dapatdijadikan salah satu referensi untuk pengembangan pengetahuan mahasiswakhususnya dalam memberikan askep pada pasien dengan gangguan renal.

2. Dapat dijadikan acuan pada mahasiswa jikabekerja pada suatu institusi atau pelayanan kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

A.KONSEPMEDIS

1.DEFENISI

Traumamata adalah tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang menimbulkan perlukaanmata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yangditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilanganmata.

Rupturbola mata/trauma tembus pada mata merupakan trauma dimana semua lapisan organdan jaringan mengalami kerusakan.

2.ETIOLOGI

a.trauma mekanik

1)trauma palpebra

2)trauma system lakrimalis

3)laserasi konjungtiva

4)benda asingkornea dan konjungtiva

5)erosi kornea

6)trauma non penetrasi dan trauma tumpul

7)trauma dinding dasar orbita

8)trauma penetrasi/trauma tajam

b.trauma kimia

1)trauma asam

2)trauma alkali

c.trauma fisik

1)luka bakar

2)luka akibat radiasi

3. PATOFISIOLOGI

Trauma terjadi dapat menyebabkanruptur pada bola mata dan pembuluh darah iris, akar iris dan badan sillersehingga mengakibatkan pendaran dalam bilk mata depan. Satu trauma yangmengenai mata dapat menimbulkan kekuatan hidralusis yang dapat menyebabkanhifema dan iridiliasis, serta robekan pada otot spingter sehingga pupil menjadiovoid dan non reaktif. Tega yang tinbul dari satu trauma terus ke dalam isibola mata melalui sumbu anterior dan posterior sehinnga menyebabkan kompresiposterior serta menegangkan bola mata kelateral sesuai arah ekuator. Hemifia yangterjadi dalam beberapa hari akan berhenti oleh karna adanya hemostatis. Darah darimata bilik depaan akan diserap sehinnga akan jernih kembali.

4. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan pada trauma mata bergantung pada berat ringannya traumaataupun jenis trauma itu sendiri. Namun demikian ada empat tujuan utama dalammengatasi kasus trauma okular adalah :

a.Memperbaiki penglihatan.

b.Mencegah terjadinya infeksi.

c.Mempertahankan arsitektur mata.

d.Mencegah sekuele jangka panjang

5.MANIFESTASIKLINIK

a. Tajampenglihatan menurun

b. Tekananbola mata rendah

c. Bilikmata rendah

d. Bentukdan letak pupil rendah

e. Terlihatadanya ruptur pada kornea dan skelera

f. Terdeapatjaringan prolaps seperti cairanmata iris, lensa, daban atau kaca retina

g. Konjungtivakemotis

6.KOMPLIKASI

Komplikasidari trauma mata juga bergantung pada berat ringannya trauma, dan jenis traumayang terjadi. Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus trauma basa pada mataantara lain :

1.Simblefaron

2.Kornea keruh, edema, neovaskuler

3. Katarak traumatik, merupakan katarak yang munculsebagai akibat cedera pada mata yang dapat merupakan trauma perforasi ataupuntumpul yang terlihat sesudah beberapa hari ataupun beberapa tahun. Kataraktraumatik ini dapat muncul akut, subakut, atau pun gejala sisa dari traumamata. Trauma basa pada permukaan mata sering menyebabkan katarak, selainmenyebabkan kerusakan kornea, konjungtiva, dan iris. Komponen basa yang masukmengenai mata menyebabkan peningkatan PH cairan akuos dan menurunkankadar glukosa dan askorbat. Hal ini dapat terjadi secara akut ataupunperlahan-lahan. Trauma kimia dapat juga disebabkan oleh zat asam, namun karenatrauma asam sukar masuk ke bagian dalam mata dibandingkan basa maka jarang

4.Phtisis bulbi

7.PROGNOSIS

Trauma kimia pada mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan beratjangka panjang dan rasa tidak enak pada mata. Prognosinya ditentukan olehanestesi kornea dan bahan alkali penyebab trauma tersebut. Terdapat 2klasifikasi trauma basa pada mata untuk menganalisis kerusakan dan beratnyakerusakan

8. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a.Pemeriksaan radiologi

b.Pemeriksaan Computed Thermografi (CT)

c.pemeriksaan tonometri

B. KONSEP KEPERAWATAN

1.PENGKAJIAN

Pengkajianpada pasien dengan gangguan mata meliputi :

1. Pengkajianumum

a. Riwayatkesehatan pendahuluan diambil untuk menentukan masalah primer pasien, sepertikesulitan membaca, pandangan kabur, rasa terbakar pada mata, mta basah,pandangan ganda, bercak dibelakang mata, atau hilangnya penglihatan soliter(skotoma, moipa, hipertropia)

b. PemeriksaanMengeksplorasi keadaan atau status okuler umum pasien

c. Pemahamanpasien mengenai perawatan dan pelaksanaan mata harus digali untukmengidentifikasi kesalahan konsepsi atau kesalahan informasi yang dapatdikoreksi sejak awal.

2. Pengkajianfisik penglihatan dan mata

Pemeriksaanmata merupakan komponen yang sangat penting pada pemeriksaan fisik, tidak hanyakarna kesehatan mata sangat penting bagi kesehatan pasien secara keseluruhantetapi juga keadaan mata dapat mencerminkan keadaan keseahatan secara umum.

a. Pengkajianketajaman penglihatan.

Mata memberikan stimulifisual ke korteks oksipital. Tajam penglihatan sangat penting untuk diuji,karna merupakan fungsi mata yang terpenting. Harus dilakukan paling awalsehingga penglihatan sudah dapat diakjji sebelum kita benar benar menyentuhmata.

b. Pengkajiangerakan bola mata.

Otot ekstraokulermerupakan eman otot kecil yang melekata pada tiapa mata yang menggerakkan bolamata. Diinversi oleh tiga saraf otak. Aksi sinergis otot kedua mata menghasilkangerakan paralel. Kesejajaran paralel tersebut dapat dengan mudah di deteksidengan mengarahkan sinar langsung ke mata sementara mata pasien memandangicahaya. Tempat pemantulan cahaya pada mata harus identik. Refleks cahayaberbeda antara satu mata dengan lainnya menunjukkan gangguan penglihatanparalel. Pemeriksaan gerakan bola mata dapat dilakukan dengan Uji menutup, Lirikan Terkoordinasi, danPemeriksaan Kalori.

c. Pengkajianlapang pandang

Bersamaan denganketajaman penglihatan, lapang pandang juga harus dikaji. Kebayakan manusiamempunyai lapang pandang bulat, termasuk bintik buta dimana saraf optikmemesuki mata dan dimana tidak terdapat sel retina fotosesitif.

d. Pemeriksaanmata

Tehnik yang biasadigunakan dalam pemeriksaan omfalmolgis adalah insfeksi dan palpasi. Inspeksivisual dilakukan dengan instruman oftalmik khusus dan sumber cahaya. Palpasidapat dilakukan unutk mengkaji nyeri tekanan mata dan deformitas dan unutkmengeluarkan cairan dan puncta. Palpasi juga dilakukan untuk mendeteksi secarakasar tingkat tekanan intraokuler.

e. Pemeriksaanfisik mata. Meliputi :

1) Kelopakmata

2) Bulumata

3) Sistemlakrimal

4) Pemeriksaanmata anterior

5) Pemeriksaankornea

6) Pemeriksaaniris dan kamera anterior

7) Pemeriksaanpupil

8) Pemeriksaanlensa kristalina

9) Pemeriksaansegmen posterior

10) Evaluasidiagnostik

2.DIAGNOSAKEPERAWATAN

Menurutbuku ajar Keperawatan Medikal-Bedah Burner & Suddarth Edisi 8 Diagnosakeperawata pada pasien dengan gagguan ruptur bola mata :

1. Perubahansensori/persepsi (visual) b/d trauma okuler, inflamasi, infeksi, tumor, penykitstuktural, atau degenerasi sel fotosensitf.

2. Nyerib/d cedera, inflamasi, peningkatan TIO, atau intervensi bedah.

3. Anseitasb/d gannguan penglihatan dan kehilangan otonomi.

4. Resokotingi terhadap infeksi b/d prosedur invasiv

5. Kurangpengetahuan b/d kurangnya informasi

6. Isolasisosial b/d perubahan status kesehatan

7. Defisitperawatan diri b/d trauma visiual

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

1.Trauma pada mata dapat terjadi dalam bentuk-bentukantara lain trauma tumpul, trauma tembus bola mata, trauma kimia, dan traumaradiasi.

Trauma kimia basa mengakibatkan suatu kegawatdaruratan. Basa akan menembus kornea, camera oculi anterior, dan sampai retina dengan cepat, sehingga berakhir dengan kebutaan.Trauma basa adalah trauma kimia yang disebabkan zat basa dengan pH>7.Zat-zat basa atau alkali yang dapat menyebabkan trauma pada mata antara lain Semen, Soda kuat, Amonia, dan Cairan pembersih dalam rumah tanggaTindakan bila terjadi trauma basa adalah secepatnya melakukan irigasi dengan garam fisiologik selama mungkin. Bila mungkin irigasi dilakukan paling sedikit 60 menit setelah trauma. Penderita diberi sikloplegia, antibiotika, EDTA untuk mengikat basa. EDTA diberikan setelah 1 minggu trauma basa, diperlukan untuk menetralisir kolagenase yang terbentuk pada hari ketujuh.Penyulit yang dapat terjadi ada trauma basa mata adalah simblefaron, kekeruhan kornea, edema, dan neovaskularisasi kornea, katarak, disertai dengan ptisis bola mata.Pada rauma alkali biasanya prognosisnya tidak terlalu baik dan tergantung pada kerusakan yang terjadi.

B.SARAN

Untukmencegah terjadinya trauma mata, hendaknya :

Menghindari perkelahianMemakai alat pelindung saat bekerjaSetiap pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia, mengerti bahan apa yang ada di tempat kerjanya.Pada pekerja las, memakai kaca mataAwasi anak yang sedang bermain.

REFERENSI

Rumah Sakit Mata Dr. Yap. Trauma Mata. [serial online] 2008 [cited 2008 August 1] hal. 1-3.Kedokteran Islam. Trauma pada Bulbus Okuli. [serial online] 2009 [cited 2009 November 20]. Available on : http://ackogtg.wordpress.com/2009/11/20/trauma-pada-bulbus-oculi/Khurana AK. Ocular Injuries. Comprehensive Ophtalmology. Edisi keempat. 2007. New Delhi: New Age Internasional Limited. Hal: 414-16Lang GK. Ocular Trauma. Opthalmology. A Short Textbook. 2000. New York: Thieme Stuttgat. Hal 517-22Ilyas, H. Sidarta. Luka Bakar Kimia. Kegawatdaruratan dalam Ilmu Penyakit Mata. Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal 29-36Kanski, JJ. Chemical Injuries. Clinical Opthalmology. Edisi keenam. 2008. Philadelphia: Elseiver Limited. Hal: 864-68Riorda-Eva, P. Trauma Mata dan ORbita. Vaughan, Asbury Oftalmologi Umum, Edisi 17. 2007. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 372-78

Diposting oleh

Andhy Bhawel

di23.30

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Reaksi:

2 komentar:

Nurse LaiLa13 Januari 2014 04.45

baguss kowhh musiknya...jadi enak sambil mbaca diirngi musik :)kreatif ,,

BalasHapus

Andhy Bhawel1 Juni 2014 20.52

makasih... blogx udah jarang dibuka jadix berdebu deh. hehehe...

BalasHapus

Tambahkan komentar

Muat yang lain...

Posting Lama

Beranda

Langganan:Posting Komentar (Atom)

Pengikut

Mengenai Saya

Andhy Bhawel

Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2012

(26)

Februari

(25)

Maret

(1)Ruptur Bola Mata

Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.