ruptur bola mata

Upload: alfiannor

Post on 02-Jun-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    1/17

    RUPTUR BOLA MATA

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    2/17

    PENGERTIAN

    Ruptur bola mata merupakan kelainan mata

    yang cukup serius dimana terjadi kehilangan

    integritas bola mata. Merupakan kedaruratan

    medis dan memerlukan intervensi dengan

    segera.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    3/17

    ETIOLOGI

    Penyebab terjadinya ruptur bola mata,

    masuknya benda asing intraokolar, baik

    magnetik maupun tidak akan mengakibatkan

    gangguaan tajam penglihatan. untuk melihat

    kedudukan benda asing didalam bola mata

    maka pupil dilebarkan dengan midriatik.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    4/17

    PATOFISIOLOGI

    Masuknya benda asing ( bari-bari )/binatang kecil/ debu pada kornea

    (struktur anatomi )

    Terjadinya laserasi pada sclera, tampak seperti warna koroid yang

    penuh pembuluh darah dan pigmen.

    Iris tertarik ketempat cedera dan menonjol keluar kornea/skelera.

    Iris yang mengandung pigmen dan akan tampak seperti bintil pada

    permukaan masa

    hilangnya integritas bola mata

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    5/17

    MANIFESTASI KLINIS

    Penemuan ruptur bola mata jelas terlihat bila

    terdapat bukti adanya benda asing pada kornea

    atau struktur anterior lainya atau jelas ada

    laserasi. tanda lain bisa berupa pupil mengecil.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    6/17

    PENATALAKSANAAN

    Tiga hukum cardinal untuk penatalaksanaan

    ruptur bola mata adalah :

    1. Jangan membuat bahaya atau cedera lain.

    2. Jangan member tetes mata.

    3. Tutup dan lindungi bola mata dan segera

    hubungi ahli optalmologi.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    7/17

    KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

    A. PENGKAJIAN

    Riwayat kesehatan pendahuluan diambil

    untuk menentukan masalah primer pasien,

    seperti kesulitan membaca, pandangan

    kabur, rasa terbakar pada mata, mata basah,

    pandangan ganda, bercak dibelakang mata,

    atau hilangnya daerah penglihatan . Perawat

    harus menentukan apakah masalahnya hanyamengenai satu atau dua mata dan berapa

    lama pasien sudah menderita kelainan ini.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    8/17

    B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa

    keperawatan utama pasien dapat meliputi :1. Nyeri yang berhubungan dengan cedera,

    inflamasi, peningkatan TIO, dan intervensibedah.

    2. Ketakutan dan ansietas yang berhubungandengan gangguan penglihatan dan kehilangananatomi.

    3. Gangguan persepsi sensori visual berhubungandengan penurunan ketajaman penglihatan.

    4. Kurang pengetahuan mengenai perwatan praoperasi dan pasca operasi.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    9/17

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. S

    DENGAN DIAGNOSA MEDIS RUPTUR BOLA MATA

    I. PENGKAJIAN

    IDENTITAS KLIENNama : Tn.S

    Umur : 46 tahun

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Agama : islamSuku/bangasa : banjar/Indonesia

    Status marital : Kawin

    Pendidikan/pekerjaan : SD/ swasta

    Bahasa yang digunakan : bahasa banjar

    Alamat : Barabai

    Kiriman dari : Puskesmas

    Tanggal masuk : 20 September 2011 Jam : 12.00 wita

    Pengkajian : 20 September 2011 jam : 15.00 wita

    Nomor register : 4775/08

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    10/17

    ALASAN DIRAWAT DIRUMAH SAKIT

    A. Alasan dirawat

    Pasien mengatakan penglihtannya kabur

    setelah diperiksa dokter ternyata klien

    mengalami ruptur bola mata.

    B. Keluhan utama

    Penglihatan kabur.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    11/17

    RIWAYAT KESEHATAN

    a. Riwayat kesehatan sebelum sakit.

    Klien mengatakan sebalumnya klien tidak pernah

    mengalami penyakit yang seperti dialami klien saat ini danklien tidak pernah dirawat di RS. Dan klien tidak ada alergiterhadap obat atau makanan lainya.

    b. Riwayat kesehatan sekarang.

    Pada tanggal 20 september 2011 jam 12.00 wita, mata

    pasien terkena benda tumpul (balok kayu) sewaktu diabekerja. Tanpa mendapatkan pertolngan klien labngsungdibawa oleh adiknya ke RSUD H.DAMANHURI BARABAIuntuk mendapatkan pertolongan dan pengobatan.

    c. Riwayat kesehatan keluarga.

    Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakitseperti yang dialami klien , begitu juga dalam keluarga klientidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC,AIDS, atau penyakit keturunan seperti Asma, hipertensi,

    jantung,DM,dll.

    ANALISA DATA

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    12/17

    ANALISA DATA

    No Hari/Tgl/

    Jam

    Data Subjektif dan Objektif Etiologi Masalah Paraf

    MHS1. Selasa/2

    0-09-

    2011/

    15.00

    Wita

    DS : Klien mengatakan

    penglihatannya kabur.

    DO :

    Klien tidak dapat melihat

    dengan jelas.

    TTV :

    TD : 110/ 90mmHg

    N : 80x/menit

    R : 26x/menit

    T : 35,7 oC

    Penurunan

    ketajaman

    penglihatan.

    Gangguan

    persepsi

    sensori

    visual.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    13/17

    2. Selasa/20

    -09-2011/

    15.00

    Wita

    DS : Pasien mengatakan

    cemas terhadap

    penyakit yang di

    deritanya.

    DO :

    Klien terlihat bingung.

    Klien terlihat gelisah.

    TTV :

    TD : 110/ 90

    mmHg

    N : 80x/menit

    R : 26x/menit

    T : 35,7 oC

    Kurangnya

    informasi

    tentang

    penyakit

    yang

    dideritanya.

    Gangguan

    rasa

    nyaman

    (cemas)/

    ansietas

    tentang pre

    operasi.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    14/17

    DAFTAR MASALAH

    No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal

    Teratasi

    Paraf

    MHS

    1. Selasa/20-09-

    2011/

    15.00 Wita

    Gangguan persepsi sensori visual

    berhubungan dengan Penurunan

    ketajaman penglihatan, di tandai

    dengan :

    DS : Klien mengatakan

    penglihatannya kabur.

    DO :

    Klien tidak dapat melihat

    dengan jelas.

    TTV :

    TD : 110/ 90 mmHg

    N : 80x/menit

    R : 26x/menit

    T : 35,7o

    C

    20-09-2011

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    15/17

    2. Selasa/20-

    09-2011/

    15.00 Wita

    Gangguan rasa nyaman

    (cemas)/ansietas tentang pre

    operasi berhubungan dengan

    Kurangnya informasi tentang

    penyakit yang dideritanya, di

    tandai dengan :

    DS : Pasien mengatakan cemas

    terhadap penyakit yang dideritanya.

    DO :

    Klien terlihat bingung.

    Klien terlihat gelisah.

    TTV :

    TD : 110/ 90 mmHg

    N : 80x/menit

    R : 26x/menit

    T : 35,7 oC

    20-09-2011

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    16/17

    INTERVENSI KEPERAWATAN

    No Hari/Tgl/Ja

    m

    Dx

    Kep

    Tujuan dan KH Intervensi Keperawatan Rasional Paraf

    MHS

    1. Senin

    20-09-2011

    15.00 wita

    Gangguan

    persepsi sensori

    visual dapat

    teratasi dengan

    kriteria :

    1. klien mampu

    melihat

    lingkungan

    semaksimal

    mungkin

    1. Orientasi pasien

    terhadap lingkungan

    aktifitas.

    2. Bedakan kemampuan

    lapang pandang

    diantara kedua mata.

    3. Observasi tanda

    disorientasi dengan

    tetap berada disisi

    klien.

    1. Memperkenalkan

    pada pasien tentang

    lingkungan dan

    aktivitas sehingga

    dapat meningkatkan

    stimulus penglihatan.

    2. Menentukan

    kemampuan lapang

    pandang tiap mata.

    3. Mengurai ketakutan

    pasien dan

    meningkatkan

    stimulus.

  • 8/10/2019 Ruptur Bola Mata

    17/17

    2. Senin

    20-09-2011

    15.00 wita

    II

    kecemasan klien

    berkurang dengan

    kriteria :

    1. Pasien

    merasa

    tenang.

    2. Tanda-tanda

    vital dalam

    batas

    normal.

    3. Pasien

    merasa

    cmasnya

    berkurang.

    4. Pasien mulai

    mengetahui

    tentang

    penyakitnya.

    1. Kaji TTV

    2. Anjurkan klien untuk

    tetap rileks.

    3. Kaji tanda-tanda

    cemas.

    4. Jelaskan peran mata

    dan peran lensa bagi

    penglihatan.

    5. Libatkan pasien dan

    keluarga dalam

    penyuluhan.

    1. Untuk mengetahui

    perkembangan

    pasien

    2. Untuk mengurangi

    cemas.

    3. Untuk mengetahui

    perkembangan

    pasien.

    4. Meningkatkan

    pemahaman klien.

    5. Meningkatkan

    pengetahuan pasien

    dan keluarga dalam

    merawat pasien.