keperawatan anak i kel 5

Upload: atrigadis

Post on 06-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    1/10

    KEPERAWATAN ANAK ILAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP

    PADA ANAK DENGAN SISTEM SYARAF(KEJANG)

    Kelompok 5

    Intan Kusuma Fabriyani (2014.B.15.0373)

    Mindra (2014.B.15.0387)

    Nardi Ardianto (2014.B.15.0391)

    Riyan Berie (2014.B.15.0397)

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    2/10

    Pengertian

    Kejang demam merupakan kejang yang sering terjadipada saat seorang bayi atau anak mengalami demamtanpa infeksi sistem saraf pusat. Kejang demambiasanya terjadi pada awal demam. Anak akan terlihataneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotandan memutar matanya. Anak tidak responsif untukbeberapa waktu, napas akan terganggu, dan kulit akantampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kejang, anakakan segera n ormal kembali di bawah 5 tahun pernah

    menderita kejang demam. Kejang demam lebih seringdidapatkan pada laki-laki daripada perempuan. Haltersebut disebabkan karena pada wanita didapatkanmaturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-

    laki. (ME. Sumijati, 2000;72-73).

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    3/10

    Etiologi

    Menurut Mansjoer, dkk (2000: 434) Lumban Tobing (1995:18-19) dan Whaley an d Wong (1995: 1929).Demam itu sendiri.Demam yang disebabkan oleh infeksi saluran

    pernafasan atas, otitis media, pneumonia,gastroenteritis, dan infeksi saluran kemih, kejang tidakselalu timbul pada suhu yang tinggi.Efek produk toksik daripada m ikroorganisme

    Respon alergik atau keadaan umum yang abnormaloleh infeksi.Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.Ensefalitis v iral (radang otak akibat virus) yang ringan,yang tidak diketahui atau enselofati toksik sepintas.

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    4/10

    PatosiologiUntuk mempertahankan kelangsungan hidupsel/organ otak diperlukan energi yang didapat darimetabolisme. Bahan baku untuk metabolisme otakyaitu glukosa sifat proses i ni adalah oksidasi denganperantaraan fungsi paru-paru dan diteruskan ke otak

    melalui sestem kardiovaskuler.

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    5/10

    Manifestasi Klinis

    Kebanyakan kejang demam berlangsung singkat,bilateral, serangan berupa klonik atau tonik-klonik.Umumnya k ejang ber henti sendiri. Begitu kejangberhenti anak tidak memberi reaksi apapun untuksejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit

    anak terbangun dan sadar kembali tanpa ad anyakelainan saraf. Kejang demam dapat berlangsunglama dan atau parsial. Pada k ejang ya ng u nilateralkadang-kadang diikuti oleh hemiplegi sementara(Todd’s hemiplegia) yang berlangsung beberapa jamatau bebarapa hari. Kejang u nilateral yang lamadapat diikuti oleh hemiplegi yang m enetap.(Lumbantobing,SM.1989:43)

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    6/10

    Pemeriksaan Penunjang

    Elektroensefalogram (EEG) : dipakai unutk membantu menetapkan jenis danfokus da ri kejang.Pemindaian CT : menggunakan kajian sinar X yang lebih sensitif dri biasanyauntuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan.Magneti resonance imaging (MRI) : menghasilkan bayangan denganmenggunakan lapanganmagnetik dan gelombang radio, berguna u ntukmemperlihatkan daerah – daerah otak yang itdak jelas t erliht bila menggunakanpemindaian CTPemindaian positron emission tomography ( PET ) : untuk m engevaluasi kejangyang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolikatau alirann darah dalam otakUji laboratoriumPungsi lumbal : menganalisis cairan serebrovask ulerHitung darah lengkap : mengevaluasi trombosit dan hematokritPanel elektrolitSkrining t oksik dari serum dan urinGDAKadar kalsium darahKadar natrium darah

    Kadar magnesium darah

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    7/10

    PenatalaksanaanMemberantas ke jang secepat mungkin. Diberikan

    antikonvulsan secara intravena jika klien masihdalam keadaan kejang, ditunggu selama 1 5 m enit, bilamasih terdapat kejang diulangi suntikan keduadengan dosis yang sam a juga secara intravena. Setelah

    15 menit suntikan ke 2 m asih kejang diberikansuntikan ke 3 d engan dosis yang sama t etapi melaluiintramuskuler, diharapkan kejang a kan berhenti. Bilabelum juga berhenti dapat diberikan fenobarbital atauparaldehid 4 % secara intravena.

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    8/10

    Klasikasi

    Menurut Ngastiyah ( 1997: 231), klasikkasi kejang demamadalahKejang demam sederhanayaitu kejang berlangsung kurang dari15 menit dan umum. Adapun pedoman untuk mendiagnosakejang demam sederhana dapat diketahui melalui criteriaLivingstone, yaitu :umur anak ketika kejang an tara 6 bu lan sampai 4 tahun.kejang berlangsung hanya sebentar, tidak lebih dari 15 menit.Kejang bersifat umumKejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbul demam.

    Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kjang normalPemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 m inggu sesudahsuhu normal tidak menunjukan kelainan.Frekuensi kejang ba ngkitan dalam 1 tahun tidak melebihi 4

    kali

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    9/10

    Komplikasi

    Menurut Lumbantobing (1995:31) dan Staf PengajarIlmu Kesehatan Anak FKUI (1985: 849-850). Komplikasi kejang demam umumnyaberlangsung lebih dari 15 menit yaitu :Kerusakan otak. Terjadi melalui mekanismeeksitotoksik neuron saraf yang a ktif sewaktu kejangmelepaskan glutamat yang mengikat resptor MMDA(M Metyl D Asparate) yang mengakibatkan ionkalsium dapat masuk ke sel otak yang m erusak sel

    neuoran secara irreversible.Retardasi mental. Dapat terjadi karena decitneurolgis pada demam neonatus.

  • 8/17/2019 Keperawatan Anak i Kel 5

    10/10

    KESIMPULAN

    Kejang demam merupakan kejang yang sering terjadipada saat seorang bayi atau anak mengalami demamtanpa infeksi sistem saraf pusat. Kejang d emambiasanya terjadi pada awal demam. Anak akan terlihat

    aneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotandan memutar matanya. Anak tidak responsif untukbeberapa waktu, napas ak an terganggu, dan kulit akantampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kejang, anakakan segera normal kembali di bawah 5 tahun pernah

    menderita kejang demam. Kejang demam lebih seringdidapatkan pada laki-laki daripada perempuan. Haltersebut disebabkan karena p ada wanita d idapatkanmaturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. (ME. Sumijati, 2000;72-73).