keperawatan gawat darurat pada anak

34
KEPERAWATAN GAWAT KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA ANAK DARURAT PADA ANAK

Upload: dewi-fauziyyah

Post on 17-May-2017

265 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

KEPERAWATAN GAWAT KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA ANAKDARURAT PADA ANAK

Page 2: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

KEJANG PADA ANAKKEJANG PADA ANAK

Manifestasi klinik dari muatan listrik yang Manifestasi klinik dari muatan listrik yang berlebihan dan hipersinkron dari sel-sel berlebihan dan hipersinkron dari sel-sel neuron otakneuron otak

Kejang bukan penyakit tetapi merupakan Kejang bukan penyakit tetapi merupakan gejala/manifestasi dari suatu penyakit gejala/manifestasi dari suatu penyakit secara langsung atau tidak mengenai SSPsecara langsung atau tidak mengenai SSP

Page 3: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

ETIOLOGIETIOLOGIKejang demamKejang demamInfeksi intrakranialInfeksi intrakranialEpilepsiEpilepsiAnoksia akutAnoksia akutGangguan metabolisme (hipokalsemia)Gangguan metabolisme (hipokalsemia)Lesi struktur intrakranial (hematom, Lesi struktur intrakranial (hematom, neoplasma)neoplasma)KeracunanKeracunan

Page 4: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PERUBAHAN FISIOLOGI DAN KIMIA SISTEMIKKIMIA SISTEMIK

STADIUM I (30 menit pertama)STADIUM I (30 menit pertama) CO meningkatCO meningkat TakhikardiTakhikardi HipertensiHipertensi HiperglikemiaHiperglikemia Cerebral blood flow meningkatCerebral blood flow meningkat Tekanan vena sentral meningkatTekanan vena sentral meningkat Asidosis laktatAsidosis laktat MuntahMuntah

Page 5: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

STADIUM II STADIUM II (setelah 30 menit kejang)(setelah 30 menit kejang)

CO manurunCO manurunHipotensiHipotensiHipoglikemiaHipoglikemiaAsidosis metabolikAsidosis metabolikHiperkalemiaHiperkalemiaEdema serebriEdema serebriICP meningkatICP meningkatHiperpirexiaHiperpirexia

Page 6: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

MENJAGA FUNGSI VITAL TETAP BAIKMENJAGA FUNGSI VITAL TETAP BAIK Posisi miring Posisi miring mencegah aspirasi mencegah aspirasi Jalan nafas terbukaJalan nafas terbuka Letak karet pengganjal diantara kedua rahangLetak karet pengganjal diantara kedua rahang Pakaian dilonggarkanPakaian dilonggarkan Bila sianosis berikan O2Bila sianosis berikan O2

Page 7: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

MENGATASI KEJANGMENGATASI KEJANG

ANTI KONVULSANANTI KONVULSAN Diazepam 0,25 mg/KgBB max 10 mg IV pelanDiazepam 0,25 mg/KgBB max 10 mg IV pelan Jika 10 menit tidak ada respon berikan Jika 10 menit tidak ada respon berikan

diazepam dosis 0,4 mg/KgBB IV pelan max 15 diazepam dosis 0,4 mg/KgBB IV pelan max 15 mgmg

Jika 10 menit tidak ada respon juga dianggap Jika 10 menit tidak ada respon juga dianggap status konvulsistatus konvulsirawat intensive bila perlu rawat intensive bila perlu ventilatorventilator

Bila vena sulit dicari berikan diazepam perectal : Bila vena sulit dicari berikan diazepam perectal : BB < 10 Kg : 5 mg, BB > 10 Kg : 10 mgBB < 10 Kg : 5 mg, BB > 10 Kg : 10 mg

Page 8: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

MENGATASI KEJANGMENGATASI KEJANG

Maintenance : fenobarbital (luminal) IMMaintenance : fenobarbital (luminal) IM NeonatusNeonatus : 30 mg: 30 mg 1 bln – 1 tahun 1 bln – 1 tahun : 50 mg: 50 mg >1 tahun>1 tahun : 75 mg: 75 mg4 jam kemudian dosis rumatan :4 jam kemudian dosis rumatan : Hari 1-2 : 8 – 10 mg/KgBB PO atau peranteralHari 1-2 : 8 – 10 mg/KgBB PO atau peranteral Hari berikutnya : 4-5 mg/KgBB PO atau Hari berikutnya : 4-5 mg/KgBB PO atau

peranteral dibagi 2 dosisperanteral dibagi 2 dosisObservasi penyebabObservasi penyebab

Page 9: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

STATUS ASMATIKUS PADA STATUS ASMATIKUS PADA ANAKANAK

Serangan asma yang berat Serangan asma yang berat berlangsung selama beberapa jam berlangsung selama beberapa jam s.d beberapa hari yang tidak s.d beberapa hari yang tidak memberikan perbaikan dengan memberikan perbaikan dengan pengobatan yang lazimpengobatan yang lazim

Page 10: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALAKesadaran menurunKesadaran menurunRR meningkat > 50 % RR meningkat > 50 % Retraksi otot pernafasan : Retraksi otot pernafasan : intercostal/suprasternal (PCH +)intercostal/suprasternal (PCH +)Sianosis : jari, bibir, lidahSianosis : jari, bibir, lidahPerkataan : suku kata terpatah-patahPerkataan : suku kata terpatah-patahAuskultasi suara pernafasan melemah, wheezingAuskultasi suara pernafasan melemah, wheezingSaturasi O2 < 90 %Saturasi O2 < 90 %PaCO2 > 40 mmHg PaCO2 > 40 mmHg

Page 11: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

TUJUAN TUJUAN UMUM UMUM

Membebaskan pasien dari penderitaan karena Membebaskan pasien dari penderitaan karena penyempitan bronkhuspenyempitan bronkhus

KHUSUSKHUSUSMenghilangkan penyempitan dan mengatasi Menghilangkan penyempitan dan mengatasi komplikasikomplikasi

Page 12: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

BRONKHODILATOR BRONKHODILATOR MENGATASI KOMPLIKASI :MENGATASI KOMPLIKASI : Pemberian O 2 Pemberian O 2 mengatasi hipoksemia mengatasi hipoksemia Nabic Nabic mengatasi asidosis metabolik, mengatasi asidosis metabolik,

sesuai dengan nilai AGDsesuai dengan nilai AGD Cairan Cairan mencegah dehidrasi mencegah dehidrasi Ventilasi mekanikVentilasi mekanik

Page 13: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANBebaskan jalan nafasBebaskan jalan nafasAtur posisiAtur posisiLonggarkan pakaianLonggarkan pakaianSuctioning bila perluSuctioning bila perluKolaborasi : Oksigen lembabKolaborasi : Oksigen lembabKolaborasi : bronkhodilatorKolaborasi : bronkhodilatorObs TTV dan kesadaranObs TTV dan kesadaranKolaborasi TH/ : Kolaborasi TH/ :

Adrenalin 1 : 1000 : 0,01 ml/KgBB/dosis SC interval 20 mnt, max Adrenalin 1 : 1000 : 0,01 ml/KgBB/dosis SC interval 20 mnt, max 0,3 mg/KgBB 0,3 mg/KgBB

Beta agonist (salbutamol 0,15 ml/KgBB/dosis Via Nebulaizer Beta agonist (salbutamol 0,15 ml/KgBB/dosis Via Nebulaizer interval 20 – 30 mnt) max 5 mg/dosisinterval 20 – 30 mnt) max 5 mg/dosis

Pertahankan lingkungan yang tenangPertahankan lingkungan yang tenang

Page 14: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Jika makin sesak, wheezing maningkat, Jika makin sesak, wheezing maningkat, saturasi < 90 % saturasi < 90 % rawat rawat Oksigen dengan maskerOksigen dengan masker Salbutamol 0,15 ml/KgBB/inhalasi tiap 1-2 jamSalbutamol 0,15 ml/KgBB/inhalasi tiap 1-2 jam Aminophillin 4-5 mg/IV/6 jamAminophillin 4-5 mg/IV/6 jam Steril sistemik IV tiap 6 jamSteril sistemik IV tiap 6 jam Larutan 1 : 4Larutan 1 : 4 Nabic 1 – 2 meq/KgBBNabic 1 – 2 meq/KgBB Bila tetap memburuk Bila tetap memburuk ventilasi mekanik ventilasi mekanik

Page 15: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

DIAGNOSA KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCULYANG MUNCUL

Gangguan pertukaran gas b.d obstruksi Gangguan pertukaran gas b.d obstruksi jalan nafasjalan nafasResiko jalan nafas tidak efektif b.d Resiko jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi produksi sputumakumulasi produksi sputumResiko kehilangan cairan b.d hiperventilasi Resiko kehilangan cairan b.d hiperventilasi dan diaphoresisdan diaphoresisResiko terjadinya asidosis metabolik b.d Resiko terjadinya asidosis metabolik b.d hipoventilasihipoventilasi

Page 16: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

INTERVENSI KEPERAWATANINTERVENSI KEPERAWATAN

Auskultasi suara nafasAuskultasi suara nafasObservasi ttv, tk kesadaran, kelelahan, Observasi ttv, tk kesadaran, kelelahan, dyspnea, penggunaan otot bantu nafasdyspnea, penggunaan otot bantu nafasObservasi karakteristik batuk, sputumObservasi karakteristik batuk, sputumKolaborasi pemberian oksigenKolaborasi pemberian oksigenKolaborasi pemberian cairan infus 1 : 4Kolaborasi pemberian cairan infus 1 : 4Monitor saturasi O 2 dan AGDMonitor saturasi O 2 dan AGDLatih teknik relaksasiLatih teknik relaksasi

Page 17: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

INTERVENSI KEPERAWATANINTERVENSI KEPERAWATAN

Berikan lingkungan yang tenangBerikan lingkungan yang tenangBatasi aktivitasBatasi aktivitasLakukan suctioning bila perluLakukan suctioning bila perluCatat intake outputCatat intake outputBerikan penjelasan kepada keluarga agar tidak Berikan penjelasan kepada keluarga agar tidak memberikan minum pada saat sedang sesakmemberikan minum pada saat sedang sesakKolaborasi : brokhodilator, beta agonist, Kolaborasi : brokhodilator, beta agonist, koreksi nabickoreksi nabic

Page 18: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

BENDA ASING PADA ANAKBENDA ASING PADA ANAK

TANDA DAN GEJALA :TANDA DAN GEJALA : STAD I : KU masih baik, dyspnea, stridor STAD I : KU masih baik, dyspnea, stridor

inspiratoti, retraksi suprasternalinspiratoti, retraksi suprasternal STAD II : + retraksi epigastrik, gelisahSTAD II : + retraksi epigastrik, gelisah STAD III : + retraksi supraklavikular, gelisah, STAD III : + retraksi supraklavikular, gelisah,

sianotiksianotik STAD IV : + retrasksi interkostal, usaha STAD IV : + retrasksi interkostal, usaha

bernafas meningkat, paralisis pusat nafas bernafas meningkat, paralisis pusat nafas apatis apatis ++

Page 19: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALACHOKINGCHOKING

Page 20: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

AIRWAY MANAJEMENAIRWAY MANAJEMENDIAGNOSA DGN CARA : DIAGNOSA DGN CARA : LOOK : melihat pergerakan dadaLOOK : melihat pergerakan dada LISTEN :mendengar aliran udara LISTEN :mendengar aliran udara

nafasnafas FEEL :merasakan adanya aliran FEEL :merasakan adanya aliran

udara nafasudara nafas

Page 21: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

LOOK – LISTEN - FEELLOOK – LISTEN - FEEL

Page 22: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

TENGADAH KEPALA TOPANG TENGADAH KEPALA TOPANG DAGU ( head tild chin lift)DAGU ( head tild chin lift)

Page 23: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

TINDAKANTINDAKAN

CROSS FINGERCROSS FINGERSWEEPING FINGERSWEEPING FINGER

Page 24: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

TINDAKAN PADA SUMBATAN TINDAKAN PADA SUMBATAN JALAN NAFAS PARSIALJALAN NAFAS PARSIAL

CHEST TRUST (anak)CHEST TRUST (anak)BACK BLOW (bayi)BACK BLOW (bayi)BENDA CAIR : penghisapanBENDA CAIR : penghisapanBENDA PADAT : dengan alat bantu BENDA PADAT : dengan alat bantu seperti : laringoskop, suction, seperti : laringoskop, suction, magil forcepmagil forcep

Page 25: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

BACK BLOWBACK BLOW

Page 26: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

ABDOMINAL TRUSTABDOMINAL TRUST

Page 27: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

ABDOMINAL TRUSTABDOMINAL TRUST

Page 28: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

TENGGELAMTENGGELAM

TENGGELAM DLM AIR TAWAR : TENGGELAM DLM AIR TAWAR : menyebabkan gangguan elektrolitmenyebabkan gangguan elektrolitTENGGELAM DLM AIR LAUT TENGGELAM DLM AIR LAUT Menyebabkan Menyebabkan hemokonsentrasihemokonsentrasiGEJALA : asfiksia, muntah GEJALA : asfiksia, muntah aspirasiaspirasi

Page 29: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

Tenggelam Tenggelam inspirasi inspirasi meningkat meningkat air masuk ke air masuk ke alveolus meningkat alveolus meningkat refleks refleks laring laring spasme laring spasme laring 3 – 5 3 – 5 mnt mnt O 2 ke otak berkurang O 2 ke otak berkurang kesadaran menurun kesadaran menurun anoksia anoksia

Page 30: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Pada peristiwa yang tidak berat Pada peristiwa yang tidak berat 30 mnt 30 mnt nafas spontannafas spontanJaga jalan nafas tetap bebasJaga jalan nafas tetap bebasPosisi tubuh miring dengan kepala lebih Posisi tubuh miring dengan kepala lebih rendahrendahKoreksi nabic dan elektrolitKoreksi nabic dan elektrolitTransfusi darah untuk mengatasi Transfusi darah untuk mengatasi hemolisis (tenggelam di air tawar)hemolisis (tenggelam di air tawar)Plasma untuk mengatasi hemokonsentrasi Plasma untuk mengatasi hemokonsentrasi pada tenggelam di air lautpada tenggelam di air laut

Page 31: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

EPISTAKSISEPISTAKSIS

Penyebab Penyebab Lokal : trauma, infeksi, neoplasmaLokal : trauma, infeksi, neoplasma Sistemik : hipertensi, ITP, hemofilli, leukemiSistemik : hipertensi, ITP, hemofilli, leukemi

EPISTAKSIS ANTERIOR biasanya pada anak, ringan, EPISTAKSIS ANTERIOR biasanya pada anak, ringan, mudah diatasi, berasal dari A etmoidalis anteriormudah diatasi, berasal dari A etmoidalis anterior

EPISTAKSIS POSTERIOR berasal dari A etmoidalis EPISTAKSIS POSTERIOR berasal dari A etmoidalis posterior, biasanya pada usia lanjut, lebih hebat, posterior, biasanya pada usia lanjut, lebih hebat, jarang berhenti spontanjarang berhenti spontan

Page 32: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANPRINSIPPRINSIP

Hentikan perdarahanHentikan perdarahanCegah komplikasiCegah komplikasiCari penyebabCari penyebabPENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN Pasang tampon yang dibasahi adrenalin, bila dari Pasang tampon yang dibasahi adrenalin, bila dari

perdarahan anterior tekan kearah septumperdarahan anterior tekan kearah septum Setelah tampon diangkat asal perdarahan dikaustikSetelah tampon diangkat asal perdarahan dikaustik Bila masih perdarahan, tampon dipertahankan Bila masih perdarahan, tampon dipertahankan

sampai 1 – 2 harisampai 1 – 2 hari

Page 33: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANPERDARAHAN PADA POSTERIORPERDARAHAN PADA POSTERIOR

Coba dengan kaustik, tampon anteriorCoba dengan kaustik, tampon anteriorBila gagal, pasang tampon dengan Bila gagal, pasang tampon dengan gulungan kassa dipertahankan 1 – 2 harigulungan kassa dipertahankan 1 – 2 hariABAB

Page 34: Keperawatan Gawat Darurat Pada Anak