kel 1 (apriyani dkk)

Upload: tegar-arlan

Post on 03-Apr-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    1/42

    LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

    BUDIDAYA PENANAMAN TANAMAN OBAT

    ALAMI INDONESIA (BPTOA)

    KELAS : 3 E 1

    NAMA KELOMPOK :

    1. APRIYANI SAFITRI (1104015030)2. DUHITA ANGGIANA (1104015080)3. FITRIA MALTA (1104015112)4. FRISKA DIANTI (1104015115)5. YUNITA RUSDIANA (1104015353)

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

    FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

    JAKARTA 16 JANUARI 2013

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    2/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangSejak dahulu pengobatan dengan memanfaatkan aneka tanaman yangterdapat di alam,

    yang dilakukan secara turun temurun diajarkan oleh generasiya n g t e r d ah u lu k e

    generasi selanjutnya. Di daerah pedesaan, tradisi itusebagian besar masih

    dipertahankan. Namun, masyarakat perkotaan umumnyasudah melupakannya.

    Tanaman obat tidak berarti tumbuhan yang ditanam hanya tanaman hiasyang berkhasiat

    obat. Tanaman obat yang tergolong rempah-rempah ataubumbu dapur, tanaman

    pagar, tanaman buah, tan aman sayur at au bahkan tanama n liar pu n dapat di tata di

    pekaran gan seb agai tan aman ob at , dapatdimanfaatkan untuk mengobati dan aneka

    keperluan sesuai dengan kegunaanlainnya. Tanaman obat menjadi alternatif obat yang

    paling mudah dicari. Tidakperlu menghabiskan uang untuk membeli dan hanya cukup

    dengan memetiktanaman di pekarangan, lalu meraciknya, tanaman tersebut dapat menjadi

    obatyang mujarab.Penemuan-penemuan kedokteran modern yang berkembang

    pesatmenyebabkan pengobatan tradisional berkesan kampungan atau ketinggalanzaman.

    Banyak obat-obatan modern yang dibuat dari tanaman obat. Hanya sajaperacikannya dilakukan secara

    klinis laboratories sehingga terkesan modern.Penemuan kedokteran modern pun

    ternyata mendukung penggunaan obattradisional.Tren gaya hidup yang

    mengarah kembali ke alam (back to nature)membuktikan bahwa hal-hal yang

    alami bukanlah hal yang kampungan atau ketinggalaan zaman. Dunia kedokteran modern pun banyak

    kembali mempelajari obat-obatan tradisional. Tanaman berkhasiat ditelaah dan

    dipelajari secarailmiah, hasilnya ternyata mendukung bahwa tanaman obat memang

    memilikikandungan zat-zat atau senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    3/42

    B. TujuanTujuan dilaksanakannya ekspedisi mata kuliah BPTOA adalah

    o Mahasiswa dapat mengamati dan mempelajari berbagai macam tanaman asli Indonesiao Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis tumbuhan serta mengetahui manfaatnya bagi

    kehidupan manusia

    o Mahasiswa mampu menjelaskan dengan rinci ciri-ciri tumbuhano Mahasiswa mengetahui metode observasi tumbuhan yang benaro Mahasiswa mengetahui pentingnya menjaga alam dan lingkungan

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    4/42

    BAB II

    METODOLOGI

    A. Hari dan Tanggal : JumatMinggu, 46 Januari 2013B. Lokasi Pengamatan :1. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO)

    Sejarah tempat :

    Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), sebelumnya bernama Balai

    Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (SK Nomor 06/Per-mentan/OT.140 /3/2006),

    kemudian ditetapkan kembali berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

    64/Permentan/OT.140/10/2011. BALITTRO berada di Kawasan Kampus Penelitian

    Pertanian Cimanggu, tepatnya di Jalan Tentara Pelajar No. 3 Bogor.

    Keberadaan Balai Penelitian ini tidak lepas dari kebutuhan akan lembaga riset yang

    mendukung pengembangan agribisnis dan agroindustri berbasis tanaman rempah dan

    obat. Hal ini sejalan dengan peran Indonesia yang sejak lama telah dikenal sebagai salah

    satu negara produsen utama tanaman rempah dan obat dunia. Indonesia memasok

    berbagai produk obat alami yang dikenal dengan nama JAMU. dan 70% minyak nilam

    untuk keperluan industri parfum dunia serta berbagai minyak atsiri lainnya.

    2. Kebun Raya Cibodas (KRC)Didirikan pada tanggal 11 April 1852 oleh Johannes Ellias Teijsmann, seorang

    kurator Kebun Raya Bogor pada waktu itu, dengan nama Bergtuin te Tjibodas (Kebun

    Pegunungan Cibodas). Pada awalnya dimaksudkan sebagai tempat aklimatisasi jenis-jenis

    tumbuhan asal luar negeri yang mempunyai nilai penting dan ekonomi yang tinggi, salah

    satunya adalah Pohon Kina (Cinchona calisaya). Kemudian berkembang menjadi bagian

    dari Kebun Raya Bogor dengan nama Cabang Balai Kebun Raya Cibodas. Mulai tahun

    2003 status Kebun Raya Cibodas menjadi lebih mandiri sebagai Unit Pelaksana Teknis

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    5/42

    Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan

    Kebun Raya Bogor dalam kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu

    Pengetahuan Indonesia (LIPI).

    Lokasi Kebun Raya Cibodas LIPI berada di kaki Gunung Gede dan Gunung

    Pangrango pada ketinggian kurang lebih 1.300 1.425 meter di atas permukaan laut

    dengan luas 84,99 hektar. Temperatur rata-rata 20,06 C, kelembaban 80,82 % dan rata-

    rata curah hujan 2.950 mm per tahun. Kebun Raya Cibodas merupakan tempat yang

    nyaman untuk beristirahat sambil menikmati keindahan berbagai jenis tumbuhan yang

    berasal dari Indonesia dan negara-negara lain. Kebun Raya Cibodas berjarak 100 KM

    dari Jakarta dan 80 KM dari Bandung.

    3. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP)Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai salah satu dari 5 taman nasional

    pertama di Indonesia oleh pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri

    Pertanian tahun 1980.

    Sejarah awal konservasi di kawasan ini hanya sedikit diketahui, walaupun hutan dan

    gunung merupakan bagian dari legenda-legenda di tanah Sunda. Tampaknya ada jalur

    sejarah dari kota tua Cianjur sampai Bogor melalui Cipanas. Bagian lereng pegunungan

    yang rendah, tidak rata dan berteras-teras dulunya digunakan untuk pertanian dengan

    pergiliran tanaman.

    Dikenalkannya tanaman teh sebagai tanaman perkebunan memberikan dampak

    nyata bagi kawasan ini. Teh varietas Jepang telah ditanam sejak tahun 1728, dan

    perkebunan ini terbentang mulai dari Ciawi sampai Cikopo di tahun 1835. Kemudian,

    tahun 1878, teh Assam diperkenalkan dan tumbuh dengan sangat baik, menyebabkan

    ekonomi dan kondisi lingkungan di kampung-kampung dilereng pegunungan berubah.

    Sejarah panjang kegiatan konservasi dan penelitian dimulai sejak tahun 1830

    dengan terbentuknya kebun raya kecil di dekat Istana Gubernur Jenderal Kolonial

    Belanda di Cipanas, dan kemudian kebun raya kecil ini diperluas sehingga menjadi

    Kebun Raya Cibodas sekarang ini. Pemerintahan Kolonial Belanda sangat antusias untuk

    meningkatkan tanaman-tanaman penting dan bernilai ekonomis serta perkebunan

    komersial, sehingga dibanguna suatu stasiun penelitian dan percobaan pertanian di

    dataran tinggi ini. Tidak lama setelah itu, botanis-botanis lokal kemudian mulai tertarik

    untuk meneliti keanekaragaman tumbuhan disekitar pegunungan ini. Abad 19 merupakan

    masa-masa terbesar dan penting dalam sejarah koleksi tumbuhan , dan Cibodas menjadi

    salah satu lokal koleksi tumbuhan saat itu.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    6/42

    Tahun 1889, areal hutan antara Kebun Raya Cibodas dan Air Panas ditetapkan

    sebagai Cagar Alam. Setelah tahun 1919, suatu kawasan cagar alam ditetapkan.

    Komitmen utama dimulai tahun 1978, ketika kawasan seluas 14,000 hektar, yang terdiri

    dari 2 puncak utama dan lerengnya yang luas, ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Gunung

    Gede Pangrango. Akhirnya, tahun 1980, seluruh kawasan terpisah-pisah ini digabung

    menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

    Pencarian sampai bagian dari kawasan Gunung Gede dan Pangrango yang terdalam,

    anda tidak akan terkejut untuk menemukan bahwa kawasan ini kaya dengan sejarah dan

    legenda. Cerita-cerita tersebut menjadi kunci kepada kekaguman kita terhadap gunung

    ini.

    Di Cibeureum, ada suatu batu besar di air terjun Cikundul. Menurut legenda

    setempat, tempat formasi batu tersebut berada dahulu merupakan tempat dimana seorang

    yang dipercayai sangat sakti sedang bersila dan melakukan meditasi, saking lamanya

    bersila dan meditasi, akhirnya orang sakti tersebut berubah menjadi batu. Pada hari

    kiamat, dipercayai bahwa dia akan berubah wujud menjadi manusia kembali. Dalam

    cerita ini, kejadian alam dan spritual tidak dapat dipisahkan.

    C. Alat dan Bahano Kamera SLRo Buku reverensi dan panduano Alat tulis dan buku catatano Laptop serta modemo Tali kasuro Guntingo Cangkul

    D. Cara Kerja1. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO)

    Prosedur kerja :

    o Siapkan alat dan bahan observasio Amati dan catat berbagai macam jenis tumbuhan di area BALITTRO (min 15

    tumbuhan)

    o Ambil gambar tanaman obat dengan teknik pengambilan gambar yang baik

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    7/42

    2. Kebun Raya CibodasProsedur kerja :

    o Siapkan alat dan bahan observasio Amati dan catat berbagai macam tumbuhan di area Kebun Raya Cibodas secara

    lengkap

    o Ambil gambar tanaman obat dengan teknik pengambilan gambar yang baik3. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

    Prosedur kerja :

    o Siapkan alat dan bahan observasio Tentukan plot 10 meterx 10 meter ,tandai dengan tali kasur ( pada HM 13,5)o Amati dan catat berbagai macam tumbuhan di area plot yang berada di Gunung Gede

    Pangrango secara lengkap

    o Amati jenis tanaman serta deskripsi bentuknyao Catat jumlah individu tiap spesies yang ditemukano Ambil gambar tanaman obat dengan teknik pengambilan gambar yang baik

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    8/42

    BAB III

    HASIL PENGAMATAN

    A. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITTRO)Gambar tanaman obat yang ada di BALITTRO

    1. Jengger Ayam

    Nama Latin : Celosia Cristata L.

    Family : Amaranthaceae

    Khasiat : Pendarahan rahim, infeksi saluran kemih, menghentikan pendarahan

    seperti pada batuk darah, muntah darah, mimisan, dan wasir berdarah.

    Identifikasi : tumbuh tegak dengan tinggi antara 60 cm - 90 cm, Batangnya tebal

    dan kuat dengan daun tunggal, tumbuh berseling, berbentuk bulat telur sampai memanjang

    dengan panjang 5 cm - 12 cm dan lebar 3,5 cm - 6,5 cm berujung runcing, bertepi rata dan

    berwarna hijau dengan sedikit garis merah di tengah-tengah daun.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    9/42

    2. Daruju

    Nama Latin : Acanthusilicifolius Linn

    Family : Acanthaceae

    Bagian yang digunakan : Daun dan biji

    Khasiat : Kanker, hepatitis, pembesaran limfa, nyeri lambung,

    pembersih darah, TBC kelenjar, parotitis, asma, obat cacing, sakit perut

    Identifikasi : Daruju dapat tumbuh baik diketinggian 0 450 m dpl.

    Ternaperdu ini mencapai tinggi sampai dengan 3m, tegak, batang basah, berduri. Tepi daun

    berduri, batang bergetah

    3. Rosela

    Nama Latin : Hibiscus sabdariffa L.

    Family : Malvaceae

    Bagian yang digunakan : Bunga

    Khasiat : Diabetes mellitus, hipertensi, asam urat

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    10/42

    4. Bunga tapak dara

    Nama latin : Catharanthus roseus (L). G. down

    Family : Apocynacea

    Bagian yang digunakan : Bunga

    Khasiat : Anti hipertensi

    Identifikasi : Batang bulat berkayu, daun berbentuk bulat telur, daun

    tunggal, penyebaran tumbuhan melalui biji.

    5. Cincau Hijau

    Nama Latin : Cyclea. barbata Myers.

    Family : Menispermaceae

    Bagian yang digunakan : Daun dan rimpang

    Khasiat : Hipertensi, disentri, sariawan, bisul, dan demam

    Identifikasi :Daun berwarna hijau pucat dengan rambut di ataspermukaannya

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    11/42

    6. Bunga lavender

    Nama latin : Lavandula angustifolia

    Family : Labiatae

    Bagian yang digunakan : Daun dan bunga

    Khasiat : Anti nyamuk, penyubur rambut

    Identifikasi : Semak (1 meter), daun bertulang sejajar, bunga berwarna

    ungu kebiruan di ujung daun

    7. Pecut Kuda

    Nama Latin : Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl

    Family : Verbenaceae

    Bagian yang digunakan : Daun dan akar

    Khasiat : Nyeri haid, cacingan, pembersih darah, anti radang, peluruh

    kencing (diuretik), keputihan, hepatitis A, rematik

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    12/42

    Identifikasi : Bunga majemuk tersusun dalam poros bulir yang memanjang,

    seperti pecut, panjangnya 1-20 cm. Bunga mekar dalam waktu yang berbeda, ukuran kecil,

    berwarna ungu, jarang berwarna putih. Buah berbentuk garis, berbiji dua. Biji berbentuk

    jarum, berwarna hitam. Untuk jenis Stachytarpheta jamaicensis indica Vahl, tingginya

    mencapai 2 meter.

    8. Jarong ungu

    Nama Latin : Stachytarpheta mutabilis L.

    Family : Verbenaceae

    Bagian yang digunakan : Daun

    Khasiat : Disentri, membersihkan haid

    Identifikasi : Tanaman semak, tegak, tinggi 20-90 cm. Batang berkayu,

    bulat, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing, tepi

    beringgit, pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 2,5-5 cm, pertulangan menyirip,

    berbulu, warna hijau. Bunga majemuk bentuk bulir, tangkai pendek, mahkota bentuk tabung,

    bagian dalam berambut putih, warna ungu. Buah bentuk bulir, buah muda berwarna hijau

    setelah tua berwarna hitam.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    13/42

    9. Daun pegagan

    Nama latin : Centella asiatica

    Family : apiaceae

    Bagian yang digunakan : herba

    Khasiat : penguat daya ingat, batuk, luka, liver

    Identifikasi : berhelai tunggal, bertangkai panjang 5-15 cm, berbentuk bulat

    ginjal, tepi bergerigi, helai daun berambut

    10.Sidaguri

    Nama Latin : Sida rhombifolia Lin

    Family : Malvaceae

    Bagian yang digunakan : Herba

    Khasiat : Rhematik, asam urat, cacing kremi, sakit gigi, asma,

    Identifikasi : Perdu tegak bercabang ini tingginya dapat mencapai 2 m

    dengan cabang kecil berambut rapat. Daun tunggal, letak berseling, bentuknya bulat telur

    atau lanset, tepi bergerigi, ujung runcing, pertulangan menyirip, bagian bawah berambut

    pendek warnanya abu-abu, panjang 1,5-4 cm, lebar 11,5 cm. Bunga tunggal berwarna

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    14/42

    kuning cerah yang keluar dari ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang dan layu sekitar tiga

    jam kemudian. Buah dengan 810 kendaga, diameter 67 mm. Akar dan kulit sidaguri kuat,

    dipakai untuk pembuatan tali. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

    11.Daun encok

    Nama Latin : Plumbago zeylanica L.

    Family : Plumbaginaceae

    Bagian yang digunakan : Daun dan akar

    Khasiat : Rhematik, kurap, memar, keseleo, nyeri lambung, dan kanker

    darah.

    Identifikasi : Tumbuhan semak berbatang lunak, dan tumbuh berumpun.

    Bentuk daun bulat telur, bunga berwarna putih dalam tandan. Buah memanjang kecil dengan

    bulu kasar yang berperekat, berwarna hijau waktu muda. Habitat: Tumbuh liar di tepi-tepi

    sungai dan di pagar-pagar rumah di pegunungan.

    12.Tapak LimanNama Latin : Elephantophus scraber LI

    Family : Compositae

    Bagian yang digunakan : Herba (akar, batang,

    daun, maupun seluruh tanaman)

    Khasiat : Ginjal, radang, amandel, hepatitis, influenza, demam, anemia, diare

    Identifikasi : Tanaman ini memiliki ciri-ciri tegak, berambut dengan akar yang besar,

    tinggi mencapai 10-80cm, batang kaku, bercabang dan beralur

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    15/42

    13.Artemisa

    Nama Latin : Artemisia annua.L.

    Family : Asteraceae

    Bagian yang digunakan : Batang dan daun

    Khasiat : Malaria

    Identifikasi : Habitus : Terna, semusim, tinggi 30-100 cm. Batang : Tegak,

    bulat persegi, berwarna hijau kecoklatan. Daun : Majemuk, bentuk oval, lonjong, panjang 10-

    18 cm, lebar 6-15 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgir, anak daun bentuk oval,

    tepi bergerigi, pertulangan daun tegas, warna ungu kehijauan, hijau. Bunga : Majemuk,

    bentuk tandan, terletak di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau, bentuk

    bintang, berlekuk 5, mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik,

    diameter 2-3 mm, warna putih gading. Biji : Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat. Akar :

    Serabut, berwarna putih kekuningan.

    14.Kulit kina

    Nama latin : Cinchona ledgeriana . Moens

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    16/42

    Family : rubiacea

    Bagian yang digunakan : kulit kayu

    Khasiat : obat malaria, penambah nafsu makan

    Identifikasi : daun tunggal, lonjong, hampir bulat, batang berkayu, bulat,

    coklat kehijauan, pohon, tinggi 17 meter

    15.Bunga Pukul 8

    Nama Latin : Turnera ulmifolia L.

    Family : Turneraceae

    Bagian yang digunakan : daun dan akar

    Khasiat : Asam urat, rhematik

    Identifikasi : Herba tegak dengan akar pena yang panjangnya 0,3-0,8 m ini

    berdaun tunggal, berbentuk bulat telur elips, pangkal berbentuk baji, ujung runcing, tepi

    bergerigi kasar, tulang daun menyirip, mempunyai kelenjar, panjang 2-7 cm dan lebar 1-4

    cm. Bunga mekar sekitar pukul 8 pagi dan layu sekitar pukul 12 siang. Mahkota bungabentuknya bulat telur sungsang, pada pangkalnya cokelat, kuning muda di atasnya, dan

    terpuntir waktu kuncup. Buah berbentuk telur lebar, dengan biji lebih dari 30. Perbanyakan

    dengan biji.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    17/42

    B. Kebun Raya CibodasGambar Tanaman Obat yang ada di KRC

    1. Kayu putih

    Klasifikasi

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Spermatophyta

    Kelas : Dicotyledoneae

    Ordo : Myrtales

    Famili : Myrtaceae

    Genus : Eucalyptus

    Spesies : Eucalyptus globules

    Deskripsi

    Merupakan tumbuhan dengan habitus pohon, memiliki daun-daun majemuk bentuk lanset.

    Baik daun maupun kayunya dapat dimanfaatkan oleh manusia. Beberapa spesies memiliki

    batang utama yang juga berwarna putih.

    Manfaat

    Daunnya memiliki kandungan minyak astri yang dapat digunakan sebagai bahan dasar

    minyak kayu putih.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    18/42

    2. Mentha Piperita

    Klasifikasi

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Spermatophyta

    Sub divisi : Angiospermae

    Kelas : Dicotyledonae

    Famili : Solanales

    Ordo : Labialae

    Genus : Mentha

    Spesies : Mentha piperita L

    Deskripsi

    Akar : Bentuk akar tunggang dan berwarna putih.

    Batang : Batangnya lunak, bercabang, halus, dan berwarna ungu. Tinggi batang berkisar

    antara 30-70 cm, namun jarang yang berukuran panjang 100 cm. Batang peppermint jika kita

    potong melintang akan terlihat bujursangkar.

    Daun : Daun tunggal, bangun bulat telur memanjang sampai memanjang bangun lanset,

    bersilang berhadapan, sisi atas dan sisi bawah berwarna hijau tua, sisi bawah berambut

    terutama ibu tulangnya dan bertulang daun menyirip, memiliki panjang berkisar 4-9cm dan

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    19/42

    lebarnya 1,5-4cm. Daun dengan pembuluh yang kemerah-merahan. Ujung runcing,

    pangkalnya tumpul, dan tepi daun kasar bergigi.

    Bunga : majemuk, berupa tandan yang terdiri dari karangan-karangan semu bertangkai

    pendek hingga seluruhnya menyerupai bentuk bulir, pangkal kelopak gundul, bertulang 10,

    benangsari 4, bakal buah 4, mahkota berwarna ungu terbelah 4 tidak beraturan ,kelopak

    bangun buluh, bergigi 5 tajam dan berambut, putik dengan bakal buah beruang dan kepala

    putik berbagi 5

    Buah : buni, kecil, berbentuk bulat telur, halus, berwarna coklat tua

    Manfaat

    sebagai obat karminativ, antispasmodik (anti batuk) dan diaforetik (menghangatkan,

    menginduksi keringat).

    3. Mentha Arvensis

    Klasifikasi

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Ordo : Lamiales

    Famili : Lamiaceae

    Genus : Mentha

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    20/42

    Spesies : Mentha arvensis

    Deskripsi

    Mentha (Mentha arvensis L) merupakan salah satu tanaman herbal aromatik penghasil

    minyak atsiri yang mempunyai masa depan prospektif. Kebutuhan mentha Indonesia saat ini

    dipenuhi seluruhnya dari luar negeri.

    Jenis mentha yang berpeluang untuk dikembangkan di Indonesia adalah sebagian dari jenis

    Mentha arvensis yang tidak memerlukan panjang hari tertentu untuk berbunga. Mentha

    arvensis var. Javanica merupakan varietas asli Indonesia, pertumbuhannya tegak dan rimbun,

    tetapi kandungan minyak dan mentholnya sangat rendah dan tidak komersial. Mentha

    arvensis mampu beradaptasi di dataran rendah dengan pertumbuhan tegak dan dapat

    berbunga.

    Minyak Mentha arvensis dalam perdagangan disebut cornmint oil, banyak digunakan sebagai

    bahan campuran dalam pembuatan permen, pasta gigi, minyak angin, balsem dan berbagai

    obat-obatan. Minyak cornmint mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna, berbau

    tajam, dan menimbulkan rasa hangat diikuti rasa dingin menyegarkan. Minyak ini diperoleh

    dengan cara menyuling ternanya (batang dan daun).

    Kandungan utama minyak Mentha arvensis (cornmint oil) adalah menthol, menthone dan

    menthyl asetat, dengan kandungan menthol tertinggi.

    Manfaat

    sebagai obat karminativ, antispasmodik (anti batuk) dan diaforetik (menghangatkan,

    menginduksi keringat).

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    21/42

    4. Kina

    Klasifikasi

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Spermatophyta

    Sub divisi : Angiospermae

    Kelas : Monocotyledonae

    Keluarga : Rubiaceae

    Genus : Chinchona

    Spesies : Chinchona spp.

    Deskripsi

    - C. succirubra : Tanaman berupa pohon dengan tinggi hingga 17m, cabang berbentuk galah

    yang bersegi 4 pada ujungnya, mula-mula berbulu padat dan pendek kemudian agak gunduldan berwarna merah. Daun letaknya berhadapan dan berbentuk elips, lama kelamaan menjadi

    lancip atau bundar, warna hijau sampai kuning kehijauan, daun gugur berwarna merah.

    Tulang daun terdiri dari 11 12 pasang, agak menjangat, berbentuk galah, daun penumpu

    sebagian berwarna merah, sangat lebar. Ukuran daun panjang 24 25cm, lebar 17 19cm.

    Kelopak bunga berbentuk tabung, bundar, bentuk gasing, bergigi lebar bentuk segitiga,

    lancip. Bunga wangi, bentuk bulat telur sampai gelendong.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    22/42

    - C. calisaya : Letak daun berhadapan, bentuk bundar sungsang lonjong, panjang 8 15cm,

    lebar 3 6cm, permukaan bagian bawah berbulu halus seperti beludru terutama pada daun

    yang masih muda, panjang tangkai 1 1.5cm. Daun penumpu lebih panjang dari tangkai

    daun, bila sudah terbuka daun penumpu akan gugur. Bunga bentuk malai, berbulu halus,

    bunga mengumpul di setiap ujung perbungaan, kelopak bentuk tabung dan bergigi pada

    bagian atasnya. Bunga bentuk bintang, berbau wangi dengan ukuran panjang 9mm, helaian

    mahkota bunga bagian dalam berwarna merah menyala, berbulu rapat dan pendek, panjang

    benang sari setengan bagian tabung bunga. Buah berwarna kemerahan bila masak, bentuk

    seperti trelur panjang 4mm dan bersayap.

    C. ledgeriana : Tinggi pohon antara 4 10m, cabang bentuk segi empat, berbulu halus atau

    lokos. Daun elip sampai lanset, bagian pangkal lancip dan tirus, ujung daun lancip dan

    jorong, helaian tipis, berwarna ungu terang tetapi daun muda berwarna kemerahan, tangkai

    daun tidak berbulu, berwarna hijau atau kemerahan, panjang tangkai 3 6mm. Ukuran daun

    panjang 25.528.5cm, lebar 913cm, namun adakalanya panjang 7cm dan lebar 2cm. Daun

    penumpu bundar sampai lonjong panjang 17 32mm dan tidak berbulu. Mahkota bunga

    berwarna kuning agak putih dan berbau wangi, bentuk melengkung dengan ukuran panjang 8

    12mm. Panjang malai 7 18cm dan gagang segi empat sangat pendek dan berbulu rapat.

    Kelopak bunga bentuk limas sungsang 3 4mm, tabung tebal ditutupi bulu warna putih,

    tabung mahkota bunga bagian luarnya berbulu pendek tapi bagian dalamnya gundul dengan 5

    sudut. Tangkai sari tidak ada. Buah lanset sampai bulat telur dengan ukuran panjang 8

    12mm dan lebar 34mm. Biji lonjong sampai lanset panjang 45mm.

    Manfaat

    Kulit kina banyak mengandung alkaloid-alkaloid yang berguna untuk obat. Di antara alkaloid

    tersebut ada dua alkaloid yang sangat penting yaitu kinine untuk penyakit malaria dan

    kinidine untuk penyakit jantung. Manfaat lain dari kulit kina ini antara lain adalah untuk

    depuratif, influenza, disentri, diare, dan tonik.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    23/42

    5. Kumis Kucing

    Klasifikasi

    Kingdom: Plantae

    Divisi : Spermatophyta

    Upadivisi: Angiospermae

    Kelas: Dicotyledonae

    Ordo: Lamiales

    Famili: Lamiaceae

    Genus: Orthosiphon

    Spesies: O. aristatus

    Deskripsi

    Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya dan

    tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul.

    Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai

    dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1 10cm dan lebarnya 7.5mm 1.5cm. urat daun

    sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena

    adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 29cm. Ciri khas

    tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan

    jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat

    terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan

    ukuran panjang 13 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan

    kemudian menjadi putih, panjang tabung 1018mm, panjang bibir 4.510mm, helai bunga

    http://id.wikipedia.org/wiki/Plantaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Spermatophytahttp://id.wikipedia.org/wiki/Spermatophytahttp://id.wikipedia.org/wiki/Angiospermaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Angiospermaehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dicotyledonae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dicotyledonae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lamialeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Lamialeshttp://id.wikipedia.org/wiki/Lamiaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Lamiaceaehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orthosiphon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orthosiphon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orthosiphon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lamiaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Lamialeshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dicotyledonae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Angiospermaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Spermatophytahttp://id.wikipedia.org/wiki/Plantae
  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    24/42

    tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir

    bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 2mm. 2.3. gagang

    berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm.

    Manfaat

    Daun Kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai menanggulangi berbagai

    penyakit, Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar

    pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat

    menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk

    encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu

    pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.,reumatik dan menurunkan kadar glukosa darah. Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga

    digunakan sebagai antibakteri

    6. Taman Lumut

    Dengan areal seluas 2.500 meter persegi, Taman Lumut Kebun Raya Cibodas saat ini

    menyimpan lebih dari 235 jenis lumut. Taman yang diresmikan pada bulan April 2006 ini

    persisnya terletak di blok X Kebun Raya Cibodas, sekitar 600 meter dari gerbang utama.

    Lokasinya tidak jauh dari Taman Bunga Bangkai dan Taman Paku-pakuan dengan kondisi

    tanah miring, datar, dan berair, ternaungi dan terbuka. Dengan menerapkan rancangan

    cultivated landscape, yaitu pembentukan terasering atau petak-petak yang dibatasi jalan kecil

    dan kolam kecil, aneka lumut ditata sedemikian rupa. Ada yang menempel di batang pohon,

    ada yang menempel di batu-batu, tembok, dan ada pula yang tumbuh di tanah.

    Sebagian besar lumut yang berada di Taman Lumut Kebun Raya Cibodas adalah lumut

    lokal yang tumbuh di sekitar kawasan Kebun Raya Cibodas. Sebagian lainnya diperoleh dari

    http://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/India
  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    25/42

    daerah Sumatra dan Kalimantan. Menurut Botanic Gardens Conservation International

    (BGCI), lembaga amal bagi konservasi tanaman yang bermarkas di London, Inggris, Taman

    Lumut Kebun Raya Cibodas tercatat sebagai taman lumut satu-satunya yang terbesar dan

    memiliki koleksi lumut terbanyak di dunia.

    Beberapa negara lain memang ada yang memiliki taman lumut, seperti Jepang dan

    India. Namun, areal taman lumut di kedua negara tersebut tidak seluas Taman Lumut Kebun

    Raya Cibodas. Di samping itu, koleksi lumutnya pun minim. Taman lumut Kokedera di

    Kyoto, Jepang, misalnya, hanya memiliki koleksi sebanyak 22 jenis lumut. Sementara itu,

    taman lumut milik The National Botanical Research Institute di India baru memiliki koleksi

    18 jenis lumut. Di dunia ini diperkirakan terdapat sekitar 4.000 spesies lumut. Dari jumlah

    tersebut, setengah di antaranya tumbuh di Indonesia. Secara taksonomi, tanaman lumut

    berada di antara tanaman Alga dan Pterodophyta. Lumut dibagi menjadi tiga kelas yaitu

    Musci (Moss), Hepaticae (Liverwot) dan Anthocerotae (Hornwort). Lumut menyukai tanah

    dengan keasaman antara 5,0 dan 6,0. Tanaman ini tidak bakal tumbuh jika keasaman tanah

    melebihi dari 6,5. Meski keberadaannya kerap dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang

    lantaran dinilai tidak menarik, lumut sesungguhnya memiliki sejumlah manfaat penting bagi

    lingkungan dan khazanah medis. Manfaat lumut antara lain sebagai penyedia oksigen,

    penyerap air, dan penyerap zat-zat pencemar (polutan).

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    26/42

    C. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP)Gambar tanaman yang ada di TNGP Lokasi HM 13,5

    1. Bidara UpasMerremia mammosa Chois.

    Nama umum

    Indonesia: Bidara upas, blanar, widara upas

    Klasifikasi

    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

    Sub Kelas: Asteridae

    Ordo: Solanales

    Famili: Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)

    Genus: Merremia

    Spesies:Merremia mammosa Chois.

    Identifikasi :

    Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau

    karena umbinya dapat dimakan. Tanaman ini mungkin didatangkan dari Philippine,

    merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila

    dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentukjantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua.

    http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Convolvulaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Merremiahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Merremiahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Convolvulaceae
  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    27/42

    Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng

    berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah,

    mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat

    mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah

    warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau

    menanam umbinya.

    Penyakit Yang Dapat Diobati :

    Demam, batuk, serak, Difteri, Radang tenggorok, radang paru,; Radang usus buntu, Typhus,

    sembelit, Muntah darah, Kanker; Kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis

    (Luns).

    Bagian yang dipakai: umbi

    KEGUNAAN:

    - Demam, batuk, serak.

    - Difteri, Radang tenggorok, radang paru, radang usus buntu.

    - Typhus, sembelit, buang air besar darah dan lendir.

    - Muntah darah.

    - Kencing manis (DM), Batu kandung kencing, Keracunan makanan,

    gigitan ular.

    - Kanker, kusta, syphilis (Lues).

    PEMAKAIAN LUAR:

    Digunakan untuk memperlancar keluarnya air susu ibu (ASI), obat luka

    terpotong, luka bakar, bengkak, penyakit kulit, gigitan ular.

    PEMAKAIAN:

    Untuk minum: 10-100 g umbi segar diparut atau digodok.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    28/42

    Pemakaian luar: Umbi diiris tipis-tipis atau diparut menjadi bubur,

    untuk dibalurkan ketempat yang sakit seperti luka, bengkak-bengkak,

    gigitan ular dan sebagainya.

    CARA PEMAKAIAN:

    1. Radang usus buntu :1/4 jari umbi dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan 1 sendok makan air gula,

    kemudian diperas dan disaring Ialu diminum. Sehari 2 kali.

    2. Muntah darah, typhus:Umbi segar secukupnya dicuci bersih lalu diparut, peras dengan sepotong kain sampai

    terkumpul sebanyak 1 gelas kecil. Minum.

    3. Buang air besar darah dan lendir :50 g umbi dicuci lalu dipotong-potong, tambahkan gula jawa secukupnya, godok dengan

    2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sedikit-sedikit.

    4. Difteri :Umbi segar secukupnya, dicuci lalu diparut, peras dengan sepotong kain sampai

    terkumpul 1 gelas kecil. Dipakai untuk kumur-kumur di tenggorokan selama 23 menit,

    lalu ditelan.

    5. Serak, batuk kering:Umbi segar sebesar 1 jari tangan dicuci bersih, dipotong tipis-tipis lalu dikunyah.

    Lakukan 3-4 kali dalam sehari.

    6. Batuk :100 g umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan sirop gula batu secukupnya, diaduk

    sampai merata lalu diperas dan disaring, minum.

    7. Batuk rejan:1/2 jari umbi segar dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan air masak dan 1

    sendok makan madu, peras dan saring, minum. lakukan 2 kali sehari.

    8. Kencing manis:100 g umbi segar dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong kain. Minum setiap

    pagi, 1/2 jam sebelum makan.

    9. Keracunan makanan:Umbi segar secukupnya dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong kain sampaiterkumpul 1/2 gelas. Minum.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    29/42

    10.Kanker, kusta (Morbqs Hanson):3/4 jari umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok makan air matang dan 2

    sendok makan madu. Diaduk merata, lalu diperas dengan sepotong kain, dibagi untuk 3

    kali minum yang habis dalam sehari.

    11.Luka-luka di kulit :Umbi segar dicuci lalu diiris tipis-tipis, letakkan di atas luka.

    12.Melancarkan pengeluaran ASI:Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, borehkan disekeliling payudara.

    13. Luka bakar :Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, bubuhkan diatas luka bakar, bila perlu dibalut.

    14.Gigitan ular :Umbi segar dicuci lalu diparut sampai menjadi adonan seperti bubur.Tempelkan diatas

    luka gigitan, lalu dibalut.

    15.Syphilis (lues):1 jari umbi segar dicuci bersih lalu diparut, tambahkan 2 sendok makan air masak dan 1

    sendok makan madu murni, peras dan saring, minum. Lakukan 3 kali sehari.

    16.Batu kandung kencing / kencing batu:10 g umbi bidara upas, 10 g daun kumis kucing, 15 g daun keji beling, dicuci lalu umbi

    dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 1 liter air, sampai tersisa 150 cc. Setelah

    dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 50 cc.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    30/42

    2. CecenetPhysallis peruviana

    Segudang khasiat obati penyakit

    Buah mungil berwarna kekuningan ini rasanya manis segar. Dikenal juga dengan nama

    ciplukan, buah ini sangat berkhasiat. Pegel linu dan sakit pinggang bisa diobati hanya dengan

    memakan buah ini.

    Banyak peneliti menjadikan Cecenet sebagai objek penelitian tanaman obat, untuk mengatasi

    beragam penyakit. Di Taiwan, ekstrak cecenet dicampur dengan etanol dan menjadikan

    cecenet sebagai obat anti oksidan tingkat tinggi. Bisa untuk mengobati kanker, malaria dan

    hepatitis.

    Nama Latin : Physallis angulata Linn. Atau physallis minima Linn

    Nama Daerah : keceplokan, nyornyoran, cecenet, cecendet

    Klasifikasi :

    Bangsa : Solonales

    Suku : Solonaceae

    Marga : Physallis

    Jenis : Physallis peruviana L

    http://brigittahardi.files.wordpress.com/2011/05/cecenet1.jpg
  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    31/42

    Kegunaan : Dalam pengobatan Alternatif Herbal Influenza, Sakit tenggorok, Batuk rejan,

    Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok, Kencing manis, Sakit paru

    paru, Ayan, Pembekakan prostate

    Pemanfaatan :

    1. Diabetes MellitusBahan : tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya

    dan dibersihkan.

    Cara membuat : dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga

    tingga 1 gelas, kemudian disaring.

    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.2. Sakit paru-paru

    Bahan : tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya).

    Cara membuat : direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring.

    Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.

    3. AyanBahan : 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.

    Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.

    4. BorokBahan : 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.

    Cara membuat : ditumbuk sampai halus

    Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.

    SIifat Kimiawi: Tumbuhan ini memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui, a

    l : chlorogenikacid,- C27H44O-H2O,- asam sitrun dan fisalin, flavonoid, saponin,

    polifenol.Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C

    dangula, biji ; elaidic acid.

    Efek Farmakologis : Tumbuhan ini bersifat : analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun

    (detoxifies), meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh. Dalam

    farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki rasa pahit dan sifat sejuk.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    32/42

    Bagian Tanaman yang digunakan: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan akar,

    daun dan buah. Uji praklinis, Ciplukan mengandung physalin F dan physalin D. Dari hasil

    pengujianternyata physalin F berkhasiat sebagai anti hepatoma terbesar, sedangkanberikutnya

    adalah khasiat sebagai anti Hela. Physalin F juga mempunyai efekanti tumor in vivo terhadapmencit penderita leukimia dengan p388 lymphocyticleukimia, sedangkan physalin D tidak

    terlalu aktif baik secara in vivo maupunin vitro.

    Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya :

    Tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sbb :

    1. Influenza.Tanaman 915 gram direbus,minum. Penetral racun untuk influenza, 3 pohon dipotong

    5 cm, rebus di dalam 4 gelas air, sisakan 2 gelas, saring, minum.(Saran 32 kapsul per

    hari)

    2. Sakit tenggorok.Tanaman915 gram direbus, minum. (Saran 32 kapsul per hari)

    3. Batukrejan (pertusis).Tanaman 915 gram direbus, minum. (Saran 32 kapsul per hari)

    4. Bronchitis.Tanaman 915 gram direbus, minum.(Saran 32 kapsul per hari)

    5. Gondongan (parotitis).Tanaman 915 gr direbus,minum.(Saran 32 kapsul per hari)

    6. Pembengkakan buah pelir (Orchitis).Tanaman 9-15 g rebus,minum. (Saran3x2 kapsul per hr)

    7. Bisul.Daun ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus, diturapkan pada bisul dan

    sekelilingnya, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.

    8. Borok.Daun ciplukan 1/3 genggam dicuci, digiling halus, ditambah air kapur sirih secukupnya

    untuk menurap borok. Diganti 2 x sehari.

    9. Kencing manis (diabetes mellitus).Tanaman direbus dengan 3 gelas air jadi 1 gelas, saring, minum.

    10.Sakit paru-paru.Tanaman ciplukan lengkap direbus dengan 35 gelas air mendidih, saring, minum airnya

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    33/42

    3 kali sehari 1 cangkir.

    11.Ayan.Buah ciplukan 810 butir dimakan setiap hari.

    12.Pembengkakan prostat (pengalaman).Tanaman 9-15g rebus,minum. (Saran 3 x 2 kapsul per hari

    3. Paku RaneSelaginella doederleinii Hieron

    Nama umum

    Indonesia: Paku rane, cakar ayam

    Cina: shi shang bai

    Klasifikasi

    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

    Divisi: Lycopodiophyta

    Kelas: Lycopodiopsida

    Ordo: Selaginellales

    Famili:Selaginellaceae

    http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellaceaehttp://dewifiqri.files.wordpress.com/2012/09/img1019a.jpghttp://dewifiqri.files.wordpress.com/2012/09/img1019a.jpghttp://dewifiqri.files.wordpress.com/2012/09/img1019a.jpghttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellaceae
  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    34/42

    Genus:Selaginella

    Spesies: Selaginella doederleinii Hieron

    Tanaman ini bentuknya kecil. Tanaman ini biasanya terdapat pada tepi-tepi jalan. Manfaat

    tanaman ini dari segi kesehatan yaitu dapat mengatasi mahg, dan mengobati jerawat (misal

    noda-noda hitam). Untuk mengobati jerawat, caranya tumbuk tanaman ini, lalu oleskan pada

    jerawat atau noda hitam. Hanya saja hasilnya tidak dapat langsung mujarab, pemakaiannya

    harus rutin.

    http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginellahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Selaginella
  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    35/42

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Balittro

    Penyulingan minyak

    Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial

    (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), adalah

    kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah

    menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari

    wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil

    sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.

    Para ahli biologi menganggap minyak atsiri sebagai metabolit sekunder yang biasanya

    berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai

    agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang

    hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari

    beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak

    digolongkan sebagai minyak atsiri.

    Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan

    senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga

    seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun memiliki efek

    tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh

    psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-

    kegiatan liturgi dan olah pikiran/jiwa, seperti yoga atau ayurveda.

    Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larut dalam air dan

    pelarut polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya alkohol. Dalam tradisi

    timur, pelarut yang digunakan biasanya minyak yang mudah diperoleh, seperti minyak

    kelapa.

    Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa,

    namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu.

    Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena danterpenoid yang bersifat larut dalam minyak (lipofil).

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    36/42

    Proses untuk mendapatkan minyak atsiri dikenal dengan cara menyuling atau destilasi

    terhadap tanaman penghasil minyak.

    Metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain :

    1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)

    Penerapan penggunaan metode tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti

    jenis bahan baku tanaman, karakteristik minyak, proses difusi minyak dengan air panas,

    dekomposisi minyak akibat efek panas, efisiensi produksi dan alasan nilai ekonomis serta

    efektifitas produksi.

    1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)

    Cara penyulingan sistem ini adalah dengan memasukkan bahan baku, baik yang sudah

    dilayukan, kering ataupun bahan basah ke dalam ketel penyuling yang telah berisi air

    kemudian dipanaskan. Uap yang keluar dari ketel dialirkan dengan pipa yang dihubungkan

    dengan kondensor. Uap yang merupakan campuran uap air dan minyak akan terkondensasi

    menjadi cair dan ditampung dalam wadah. Selanjutnya cairan minyak dan air tersebutdipisahkan dengan separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja. Cara ini biasa

    digunakan untuk menyuling minyak aromaterapi seperti mawar dan melati. Meskipun

    demikian bunga mawar, melati dan sejenisnya akan lebih cocok dengan sistem enfleurasi,

    bukan destilasi.

    Yang perlu diperhatikan adalah ketel terbuat dari bahan anti karat seperti stainless steel,

    tembaga atau besi berlapis aluminium.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    37/42

    2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)

    Penyulingan dengan air dan uap ini biasa dikenal dengan sistem kukus. Cara ini

    sebenarnya mirip dengan system rebus, hanya saja bahan baku dan air tidak bersinggunganlangsung karena dibatasi dengan saringan diatas air.

    Cara ini adalah yang paling banyak dilakukan pada dunia industri karena cukup

    membutuhkan sedikit air sehingga bisa menyingkat waktu proses produksi. Metode kukus ini

    biasa dilengkapi sistem kohobasi yaitu air kondensat yang keluar dari separator masuk

    kembali secara otomatis ke dalam ketel agar meminimkan kehilangan air. Bagaimanapun cost

    produksi juga diperhitungkan dalam aspek komersial. Disisi lain, sistem kukus kohobasi lebih

    menguntungkan oleh karena terbebas dari proses hidrolisa terhadap komponen minyak atsiri

    dan proses difusi minyak dengan air panas. Selain itu dekomposisi minyak akibat panas akan

    lebih baik dibandingkan dengan metode uap langsung (Direct Steam Distillation).

    Metode penyulingan dengan sistem kukus ini dapat menghasilkan uap dan panas yang

    stabil oleh karena tekanan uap yang konstan.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    38/42

    3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)

    Pada sistem ini bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api namun hanya uap

    bertekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak. Prinsip kerja metode ini adalah

    membuat uap bertekanan tinggi didalam boiler, kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa

    dan masuk ketel yang berisi bahan baku. Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan

    kondensor. Cairan kondensat yang berisi campuran minyak dan air dipisahkan dengan

    separator yang sesuai berat jenis minyak. Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk

    bahan baku yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel

    tanaman, misalnya gaharu, cendana, dll.

    Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan pada proses destilasi antara lain :

    1. Bahan baku (Raw material)Pilih bahan baku yang jelas mempunyai randemen minyak tinggi. Pengukuran rendemen

    minyak dilakukan di laboratorium atau bisa juga dilakukan sendiri dengan alat Stahl

    Distillation.

    Sebelum disuling bahan baku harus dirajang dahulu untuk mempermudah keluarnya

    minyak yang berada di ruang antar sel dalam jaringan tanaman.

    Tentukan juga perlakuan awal raw material, apakah bahan basah, layu atau kering. Ini

    sangat penting karena setiap bahan baku memerlukan penenangan yang berbeda. Sebagai

    contoh perlakuan nilam sebaiknya dalam keadaan kering dengan kadar air antara 22-25%.

    Jika yang masuk ketel adalah nilam basah membutuhkan waktu destilasi lebih lama,

    akibatnya cost produksi menjadi lebih besar.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    39/42

    2. Alat PenyulinganUntuk mendapatkan produk minyak atsiri yang berkualitas, gunakan alat yang tidak

    bereaksi/menimbulkan kontaminasi terhadap produk minyak. Material yang baik adalah

    dengan glass/pyrex dan stainless steel. Untuk material glass hanya mampu untuk skala

    laboratorium, sedang skala industri biasa digunakan stainless steel.

    Jenis material stainlees steel mulai dari yang paling bagus antara lain :

    1. Material Pharmaceutical Grade (SUS 316)2. Material Food Grade (SUS 314)3. Material Mild Mild Steel Galvanized4. Material Mild SteelUntuk keperluan destilasi minyak atsiri biasa digunakan material food grade. Perlu

    diperhatikan juga penggunaan jacket ketel atau sekat kalor jika proses penyulingan berada

    didaerah dingin seperti di pengunungan, ini dimaksudkan agar mengurangi kehilangan

    kalor panas.

    Jangan lupa dipasang juga accessories control dan safety device yang minimal berupa

    thermometer, manometer tekanan (pressure gauge) dan safety valve untuk alat destilasi

    yang menggunakan boiler.

    3. Kondensor (Pendingin)

    Alat ini digunakan untuk kondensasi (mengembunkan) uap yang keluar dari ketel. Prinsip

    kerja alat adalah merubah fase uap menjadi fase cair karena pertukaran kalor pada pipa

    pendingin. Pada alat berskala laboratorium bisa menggunakan condensor lurus (liebig),

    sedang untuk skala industri harus menggunakan kondensor yang lebih besar. Kondensor

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    40/42

    untuk skala produksi berbahan stainless dalam bentuk pipa spiral agar kontak dengan air

    pendingin lebih lama dan area perpindahan kalor juga lebih panjang.

    4. Separator (Pemisah Minyak)Alat ini berfungsi untuk memisahkan minyak atsiri dengan air berdasarkan perbedaan

    berat jenis. Separator untuk alat suling sistem kukus kohobasi tersedia 2 macam yaitu

    untuk minyak dengan density (massa jenis) rendah dan minyak density tinggi.

    5. Receiver Tank (Tangki Penampung)Digunakan untuk menampung minyak atsiri, bisa dari bahan glass atau stainless steel.

    Untuk bahan glass, gunakan botol gelap agar minyak terhindar dari masuknya sinar

    matahari langsung sehingga tidak menurunkan grade minyak.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    41/42

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULAN1. Berbagai jenis tanman obat di hutan dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia2. Dari semua tanaman obat yang ditemukan, rata-rata tanaman tersebut termasuk

    tanaman herba.

    3. Tanaman obat harus dibudidayakam untuk menjaga ketersediaannya di alam4. Herba yang ditemukan dalam plot penelitian di TNGP banyak yang termasuk tanaman

    monokotil karena mempunyai akar serabut.

    5. Tumbuhan mempunyai cirri masing-yang tidak sama dengan tumbuhan lain

    B. Saran1. Meningkatkan keingintahuan terhadap tanaman obat.2. Kesadaran diri untuk menurunkan global warming dengan menanam banyak tanaman,

    khususnya tanaman obat, untuk dimanfaatkan keluarga.

    3.

    Menjaga dan melindungi tanaman yang sudah ada, karena tanaman termasuk jantunguntuk ibu kota yang cukup gersang dengan banyaknya polusi.

  • 7/29/2019 KEL 1 (Apriyani Dkk)

    42/42

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 1978, Materia Medika Indonesia jilid II, 66-67, Depkes RI, Jakarta

    Tjitrosoepomo, G., 1994, Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan, 347-349, UGM Press,

    Yogyakarta

    http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodas

    http://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-

    gede.html

    http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/

    http://www.plantamor.com/index.php?plant=1131

    http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d2

    http://www.krcibodas.lipi.go.id

    http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodashttp://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodashttp://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://www.plantamor.com/index.php?plant=1131http://www.plantamor.com/index.php?plant=1131http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d2http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d2http://www.krcibodas.lipi.go.id/http://www.krcibodas.lipi.go.id/http://www.krcibodas.lipi.go.id/http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d2http://www.plantamor.com/index.php?plant=1131http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://dewifiqri.wordpress.com/2012/09/02/beberapa-tanaman-obat-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/http://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://alfarizisoiladventure.blogspot.com/2011/05/keindahan-nepenthes-taman-nasional-gede.htmlhttp://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodas