kel lp intranatal(1)

42
LAPORAN PENDAHULUAN INTRANATAL Oleh: Titin Prihatin Topik Kharisma Wulan Perianawati Yayang Nur Enida Eliana PROGRAM PROFESI NERS STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS 2012/2013 LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN (INTRANATAL) A. Pengertian Persalinan adalah pengeluaran buah kehamilan dari uterus yang terjadi karena kontraksi uterus yang mengakibatkan pendataran dan pembukaan serviks sehingga bayi dan plasenta terdorong keluar melewati jalan lahir (Doengoes: 2002). 1

Upload: lowrider-mioputih

Post on 09-Aug-2015

109 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kel Lp Intranatal(1)

LAPORAN PENDAHULUANINTRANATAL

Oleh:

Titin Prihatin

Topik Kharisma

Wulan Perianawati

Yayang Nur Enida

Eliana

PROGRAM PROFESI NERS STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS

2012/2013

LAPORAN PENDAHULUAN PERSALINAN (INTRANATAL)

A. Pengertian Persalinan adalah pengeluaran buah kehamilan dari uterus yang terjadi

karena kontraksi uterus yang mengakibatkan pendataran dan pembukaan serviks sehingga bayi dan plasenta terdorong keluar melewati jalan lahir (Doengoes: 2002).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).( Manuaba, 2003 : 156)

Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.( Sarwono, 2005 : 181 )

1

Page 2: Kel Lp Intranatal(1)

Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai.( Kesehatan Reproduksi Wanita, 2002 : 138 )

B. Jenis jenis persalinan

1. Menurut cara persalinan.a) Persalinan spontan. Proses lahir bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa

bantuan dan alat, serta tidak melukai ibu dan bayi yang berlangsung kurang dari 24 jam.

b) Persalinan buatan. Persalinan pervaginam dengan bantuan alat – alat atau melalui dinding perut dengan operasi secio caesaria.

c) Persalinan anjuran Kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan seperti pemberian pitocin atau prostaglandin atau pemecahan ketuban.

2. Menurut usia (tua kehamilan) a) Abortus. Pengeluarana buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi

dengan berat badan kurang dari 500 g.b) Partus imaturus. Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg dan 28 mg atau

bayi dengan berat badan antara 500 g dan 999 g.c) Partus prematurus. Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg dan 37 mg

atau dengan berat badan 1000 g dan 2499 g.d) Partus matures / aterm Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg dan 42

mg atau bayi dengan BB 2500 g atau lebih e) Partus post matures / serotinus Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mg.

C. Penyebab persalinan. 1. Teori penurunan hormon progesterone.

Progesterone menimbulkan relaksasi otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen didalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga menimbulkan his.

2. Teori oxytocin. Pada akhir kehamilan kadar oxytosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot – otot rahim.

3. Teori placenta menjadi tua.Plasenta yang tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan menimbulkan his.

4. Teori prostaglandin. Prostaglandin yang dihasilkan oleh deciduas menimbulkan kontraksi miometrium pada setiap umur kehamilan.

5. Pengaruh janin.

2

Page 3: Kel Lp Intranatal(1)

Hipofise dan supra renal janin memegang peranan oleh karena pada anencephalus, kehamilan sering lama dari biasanya

6. Teori distensi rahim. Rahim yang menjadi besar dan teregang yang menyebabkan iskemia otot – otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta.

7. Teori iritasi mekanik Dibelakang serviks terletak ganglion servikalis, bila ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin maka akan menimbulkan his.

D. Gejala Persalianan.1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur2. Keluarnya lendir bercampur darah lebih banyak. Hal ini terjadi karena robekan –

robekan kecil yang terjadi pada serviks 3. Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.4. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar, lunak dan terdapat pembukaan .

E. Tanda – tanda permulaan persalinan.1. Kepala turun memasuki PAP terutama pada primigravida. Pada primigravida

kepala anak pada bulan terakhir berangsur – angsur turun kedalam rongga panggul. Pada multigravida, dinding rahim dan perut sudah kendor kekenyalannya sudah berkurang sehingga kekuatan mendesak kebawah tidak seberapa, biasanya kepala baru turun pada permulaan persalinan.

2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.3. Perasaan sering atau susah BAB karena vesika urinaria karena tertekan oleh

bagian terbawah janin. 4. Perasaan sakit diperut dan pinggang oleh adanya his. 5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, sekresi bertambah, kadang – kadang

bercampur darah

F. Adaftasi selama persalinan 1. Adaftasi fisiologis

a. Sistem kardiovaskuler : Biasanya tekanan darah meningkat dan terjadi hemodinamika yang tiba-tiba

b. Sistem hemopoetik : Terjadi leukositosis dan peningkatan kerja tubuh c. Sistem pernafasan : Respirasi meningkat d. Sistem Termogulasi : Aktifitas otot meningkat dapat menyebabkan

peningkatan suhue. Keseimbangan cairan : Konsentrasi urine dalamm ginjal pekat sehingga urine

meningkat f. Sistem urinaria : Penurunan tonus bladder karena tekanan kepala bayi

3

Page 4: Kel Lp Intranatal(1)

g. Sistem muskuloskeletal : Hormon relaxin melunakan kartilago pada tulang sebagai sympisis dan sendi sacral serta coccigus lebih mudah digerakan

h. Sistem neurologi sensori : Kontraksi uterus dan serviks menyebabkan ketidaknyamanan nyeri yang berpusat pada perineum.

2. Adaftasi maternal Ibu menerima peran yang baru sehingga seorang ibu memiliki bayi baru dengan tahapan menerima kehamilan, menerima pertumbuhan janin, persiapan realistik menjadi seorang ibu.

3. Adaftasi paternal a. Fase pemberitahuan menerima anggota keluarga yang baru b. Fase perhatian dengan bernegosiasi dengan pasangan c. Ayah dilibatkan dalam perawatan anak dan aktivitas dirumah

G. Proses persalinan Proses persalinan di bagi menjadi 4 tahap yaitu kala I (serviks membuka dari 0 sampai 10 cm), kala II (kala pengeluaran), kala III (kala urie), dan kala IV (2 jam post partum).1. Kala 1 (kala pembukaan)

Kala satu persalinan adalah permulaan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif yang diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 cm) pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam (Varney, 2007, p.672).a. Terdapat 2 fase pada kala satu, yaitu (Prawirohardjo, 2008, p.182) :

1) Fase latenMerupakan periode waktu dari awal persalinan pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan 3-4 cm atau permulaan fase aktif berlangsung dalam 7-8 jam. Selama fase ini presentasi mengalami penurunan sedikit hingga tidak sama sekali.

2) Fase AktifMerupakan periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan menjadi komplit dan mencakup fase transisi, pembukaan pada umumnya dimulai dari 3-4 cm hingga 10 cm dan berlangsung selama 6 jam. Penurunan bagian presentasi janin yang progresif terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala dua persalinan. Fase aktif dibagi dalam 3 fase , antara lain:a) Fase Akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4

cm.b) Fase Dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan sangat cepat, dari

4 cm menjadi 9 cm.c) Fase Deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban kembali dalam

waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkapb. Faktor yang mempengaruhi persalinan

1. Passage (jalan lahir)

4

Page 5: Kel Lp Intranatal(1)

a) Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina.

b) Agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal

c) Rongga-rongga panggul yang normal adalah : pintu atas panggul hampir berbentuk bundar, sacrum lebar dan melengkung, promontorium tidak menonjol ke depan, kedua spina ischiadica tidak menonjol kedalam, sudut arcus pubis cukup luas (90-100), ukuran conjugata vera (ukuran muka belakang pintu atas panggul yaitu dari bawah simpisis ke promontorium) ialah 10-11 cm, ukuran diameter transversa (ukuran melintang pintu atas panggul) 12-14 cm, diameter oblique (ukuran serong pintu atas panggul) 12-14 cm, pintu bawah panggul ukuran muka melintang 10-10,5 cm.

d) Jalan lahir dianggap tidak normal dan kemungkinan dapat menyebabkan hambatan persalinan apabila : panggul sempit seluruhnya, panggul sempit sebagian, panggul miring, panggul seperti corong, ada tumor dalam panggul

e) Dasar panggul terdiri dari otot-otot dan macam-macam jaringan, untuk dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan&otot-otot harus lemas&mudah meregang, apabila terdapat kekakuan pada jaringan, maka otot-otot ini akan mudah ruptur.

f) Kelainan pada jalan lahir lunak diantaranya disebabkan oleh serviks yang kaku (pada primi tua primer atau sekunder dan serviks yang cacat atau skiatrik), serviks gantung (OUE terbuka lebar, namun OUI tidak terbuka), serviks konglumer (OUI terbuka, namun OUE tidak terbuka), edema serviks (terutama karena kesempitan panggul, sehingga serviks terjepit diantara kepala dan jalan lahir dan timbul edema), terdapat vaginal septum, dan tumor pada vagina.

2. Power (Kekuatan)a) Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari

his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibub) Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan

oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahimc) His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan

d) Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebalnya otot-otot rahim yang terjadi diluar kesadaran (involuter) dan dibawah pengendalian syaraf simpatik

e) Retraksi adalah pemendekan otot-otot rahim yang bersifat menetap setelah adanya kontraksi

f) His yang normal adalah timbulnya mula-mula perlahan tetapi teratur, makin lama bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang paling kuat kemudian berangsur-angsur menurun menjadi lemah

5

Page 6: Kel Lp Intranatal(1)

g) His tersebut makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses persalinan sampai anak dilahirkan

h) His yang normal mempunyai sifat : kontarksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim, otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat involunter yaitu tidak dapat diatur oleh parturient,

i) Tenaga meneran merupakan kekuatan lain atau tenaga sekunder yang berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala 2 dan untuk membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut dan diafragma. Meneran memberikan kekuatan yang sangat membantu dalam mengatasi resistensi otot-otot dasar panggul

j) Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik

k) Kelainan his dan tenaga meneran dapat disebabkan karena hypotonic/atonia uteri dan hypertonic/tetania uterus.

l) Kelainan kekuatan his dan meneran, dapat disebabkan oleh :1) Kelainan kontraksi rahim

inersia uteri primer dan sekunder tetania uteri dapat mengakibatkan partus presipitatus,

asfiksia intrauterin sampai kematian janin dalam rahim inkoordinasi kontraksi otot rahim yang disebabkan karena

usia terlalu tua, pimpinan persalinan salah, induksi perrsalinan, rasa takut dan cemas

2) Kelainan tenaga meneran Kelelahan dan Salah dalam pimpinan meneran pada kala 2

3. Passenger (janin)a) Passenger terdiri dari janin dan plasenta

b) Janin merupakan passanger utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala, karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi dilahirkan dengan letak kepala

c) Kelainan-kelainan yang sering menghambat dari pihak passanger adalah kelainan ukuran dan bentuk kepala anak seperti hydrocephalus ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang atau pun letak sungsang

4. Psyche (Psikologi)a) Faktor psikologis ketakutan dan kecemasan sering menjadi penyebab

lamanya persalinan, his menjadi kurang baik, pembukaan menjadi kurang lancar

b) Menurut Pritchard, dkk perasaan takut dan cemas merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan dan

6

Page 7: Kel Lp Intranatal(1)

berpengaruh terhadap kontraksi rahim dan dilatasi serviks sehingga persalinan menjadi lama.

7

Page 8: Kel Lp Intranatal(1)

H. Mekanisme Fisiologi Kala 1

8

Progesterone menurun

Stressor klien meningkat

Plasenta tua

Ansietas

Ketidakadekuatan system pendukung

Kontraksi otot Rahim meningkat

Pelunakan dan pembukaan serviks

Dilatasi dari penipisan serviks serta iskemik penurunan aliran darah

O2 lokal mengalami deficit akibat kotraksi arteri miometrium

Merangsang hipothalamus

nyeri

Thalamus mengeluarkan : bradikinin, serotonin, histamine,prostaglandin

Tekanan intra abdomen kantong ketuban pecah

pembukaan lengkap

BAK tertahan

Sensitivitas berkurang

Adanya penekanan kompresi mekanik

Perubahan pola eliminasi BAK

Oksitosin meningkat

Page 9: Kel Lp Intranatal(1)

I. Data fokus a. Identitas klien dan penanggung jawab b. Pemeriksaan klien selama hamil, golongan darah, berat badan sebelum hamil dan

sekarang c. Kaji riwayat kehamilan gemeli, hidramnion, oligohidramnion, KPSW, persalinan

lama, kelainan presentasi, induksi persalinan, kegagalan kemajuan persalinan.d. Riwayat penyakit sekarang dan dahulu e. Masalah prenatal, kehamilan keberapa, HPHTf. Kapan mulai kontraksi uterus, intensitanya, lama g. Klien merasakan nyeri pada saat kontraksi h. Apakah sudah ada tanda-tanda seperti lendir, darah dari vagina, bila ya.

Kapan,berapa banyak.i. Ketuban pecah jam berapa, banyaknya cairan yang keluarj. Taksiran partus k. Data psikologis: klien mengalami kecemasan akibat menghadapi proses

persalinan.l. Pemeriksaan fisik :

Monitoring ibu Observasi kontraksi uterus Observasi pembukaan serviks Observasi Tanda-tanda Vital Monitoring bayi Pemeriksaan adalam Pemeriksaan patograf

J. Analisa Data

No Data Etiologi Problem1. Data subjektif :

Klien mengatakan cemas mengenai keadan bayinya Data objektif - adanya His

/kontraksi - pembukaan serviks

fase laten/aktif- klien dan keluarga

terlihat gelisah - keluarga dan klien

bertanya terus

Progesterone menurun , oksitosin meningkat

Plasenta tua

Kontraksi otot rahim meningkat

Ketidakadekuatan sistem pendukung

Stressor klien meningkat

Ansietas

Ansietas

9

Page 10: Kel Lp Intranatal(1)

2. Data subjektif :- Kien mengatakan

nyeri dan mules Data objektif :- Nadi > 100x/menit

- Tekanan Darah >120 mmHg

- Respirasi >24/menit

- Skala nyeri 3-4 dari interval (0-5)

- Adanya kontraksi HIS

Progesteron menurun, Oksitosin meningkat

Kontraksi otot rahim meningkat

Pelunakan dan pembukaan serviks

Dilatasi dari penipisan serviks serta iskemik penurunan aliran darah

O2 lokal mengalami defisit akibat kontraksi arteri miometrium

Merangsang hipotalamus

Thalamus mengeluarkan : bradikinin,serotonin,histamin,prostag

landin

Nyeri

Nyeri

2. Data subjektif :Klien mengatakan susah untuk BAKData objektif :- Frekuensi BAK 1-2

x/hari - Saat dipalpasi blass

teraba penuh -

Progesteron menurun, Oksitosin meningkat, Tekanan intra abdomen kantong ketuban pecah pembukaan

lengkap

Kontraksi otot rahim meningkat

Adanya penekanan kompresi mekanik kandung kemih

Sensitivitas berkurang

BAK tertahan

Perubahan pola eliminasi BAK

Perubahan eliminasi BAK

10

Page 11: Kel Lp Intranatal(1)

K. Diagnosa keperawatan 1. Ansietas berhubungan dengan koping individu tidak adekuat/memikirkan keadaan

bayinya ditandai dengan adanya DS : klien mengatakan cemas memikirkan keadaan bayinya.DO : His /kontraksi, pembukaan serviks fase laten/aktif, klien dan keluarga terlihat gelisah, keluarga dan klien bertanya terus.

2. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus dan dilatasi serviks yang ditandai dengan DS: klien mengatakan nyeri pada saat kontrkasiDO : Nadi > 100x/menit , Tekanan Darah >120 mmHg, Respirasi >24/menit , Skala nyeri 3-4 dari interval (0-5), Adanya kontraksi HIS

3. Perubahan pola eliminasi BAK berhubungan dengan kompresi mekanik kandung kemih yang ditandai denganDS : klien mengatakan susah BAKDO : Frekuensi BAK 1-2 x/hari, Saat dipalpasi blass teraba penuh

L. Intervensi keperawatan

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil

Intervensi Rasional

Ansietas berhubungan dengan koping individu tidak adekuat ditandai dengan adanya DS: klien mengatakan cemas menunggu kelahiran bayinyaDO:His /kontraksi, pembukaan serviks fase aktif, klien dan keluarga terlihat gelisah, keluarga dan klien bertanya terus.

Tujuan :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1x20 menit

cemas berkurang /

hilang

Kriteria hasil:

Klien tampak

tenang dan

tidak gelisah

1. kaji pemahan

dan

pengungkapan

perasaan

terhadap

harapan proses

persalinan

2. berikan

dorongan dan

motivasi dalam

proses

persalinan

seperti

memberikan

informasi

tentang

kemajuan

persalinan.

1. Untuk

menghilangkn

rasa cemas

pada klien

2. Membantu

pasien

mengurangi

rasa cemas

11

Page 12: Kel Lp Intranatal(1)

Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus dan dilatasi serviks yang ditandai denganDS: klien mengatakan nyeri dan mulesDO: HIS/kontrkasi, Nadi > 100x/menit , Tekanan Darah >120 mmHg, Respirasi >24/menit , Skala nyeri 3-4 dari interval (0-5), Adanya kontraksi HIS

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x15 menit klien terlihat beradaptasi dengan nyerinyaKriteria hasil: Tampak rileks

diantara

kontraksi,

Skala nyeri

berkurang atau

tetap

TTV dalam

batas normal

1. Kaji derajat

nyeri malalui

isyarat verbal

seperti

pengakuan ibu

terhadap nyeri

dan non verbal

seperti skala

nyeri.

2. Jelaskan

kepada klien

bahwa nyeri

disebabkan

oleh kontraksi

uterus/adanya

HIS

3. Kaji lamanya

his seperti

berapa kali

terjadinya his

dalam setiap

menit dan

terjadi selama

berapa detik

4. Observasi DJJ

dengan

monoaura

5. Ajarkan klien

1. Untuk

Menghilangkan

rasa cemas

pada klien.

2. Membantu

perawatan dan

meningkatan

kesadaran pada

individu

3. Mengetahui

berapa lama his

datang.

4. Untuk

mengetahui

tidak

terdapatnya

kelainan pada

jantung bayi

5. Untuk

mengurangi

nyeri terjadi .

12

Page 13: Kel Lp Intranatal(1)

cara mengontrol

nyeri dengan

menggunakan

tehnik

pernapasan /

relaksasi yang

tepat dan

masses

pinggang.

1. Monitor tanda-tanda vital seperti Tekanan darah, nadi, respirasi, suhu.

6. Memanatu jika

ada kelainan

dan melanjutkan

intervensi

1.

Perubahan pola eliminasi BAK berhubungan dengan kompresi mekanik kandung kemih yang ditandai dengan DS : klien mengatakan susah untuk BAKDO : Frekuensi BAK 1-2 x/hari, Saat dipalpasi blass teraba penuh

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x30menit pola eliminasi tidak terjadi perubahan Kriteria hasil:- Bebas dari

cedera kandung kemih

- Tidak terdapat distensi blass

1. Palpasi daerah kandung kemih diatas sympisis pubis

2. Catat dan bandingkan intake dan output cairan

3. Anjurkan untuk berkemih yang sering sedikitnya 1-2 jam sekali

4. Ukur suhu dan nadi, kaji kelembaban kulit dan membran mukosa

5. Kolaborasi dalam melakukan kateterisasi

1. Mendeteksi adanya urine dalam kandung kemih dan derajat keparahan

2. Melihat adanya kelainan dalam intake dan output

3. Untuk mengurangi adanya penumpukan pada kandung kemih

4. Memantau derajat dehidrasi

5. Kandung kemih distensi dapat menyebabkan

13

Page 14: Kel Lp Intranatal(1)

atonia dan menghalangi turunnya janin.

M. Persalinan Kala II1. Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.2. His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50 – 100 detik, datangnya tiap 2 – 3

menit. Ketuban biasanya pecah dalam kala ini dan ditandai dengan keluarnya cairan yang kekuningan secara sekonyong – konyong dan banyak.

Pasien mulai mengejan. Pada akhir kala 2 sebagai tanda bahwa kepala sudah sampai didasar

panggul, perineum menonjol, vulva menganga dan rectum terbuka. Dipuncak his, bagian terkecil dri kepala nampak dalam vulva, tetapi hilang

lagi waktu his berhenti.  Pada his berikutnya bagian kepala yang nampak lebih besar lagi, tetapi surut kembali kalau his terhenti. Kejadian ini disebut kepala membuka pintu.

Maju dan surutnya kepala berlangsung terus, sampai lingkaran terbesar dari kepala terpegang oleh vulva sehingga tidak dapat mundur lagi. Pada saat ini tonjolan tulang ubun – ubun saat ini telah lahir dan sub oksiput ada dibawah simpisis. Pada saat ini disebut kepala keluar pintu. Karena pada his berikutnya dengan ekstensi lahirlah ubun – ubun besar, dahi dan mulut pada komisura posterior.

Setelah kepala lahir ia jatuh kebawah dan kemudian terjadi putaran paksi luar, sehingga kepala melintang. Sekarang vulva menekan pada leher dan dada tertekan oleh jalan lahir sehingga dari hidung anak keluar lendir dan cairan.

Pada his berikutnya bahu lahir, bahu belakang dulu kemudian baru depan disusul oleh seluruh badan anak dengan fleksi lateral sesuai dengan paksi jalan lahir

14

Page 15: Kel Lp Intranatal(1)

H. Mekanisme Fisiologi Kala II

15

Kontraksi uterus

Pembukaan lengkap

Persalinan bayi

Proses pengeluaran kepala bayi

Tekanan kepala pada perineum

Robek/trauma jalan lahir

Tehnik mengedan

Merangsang hipotalamus

Cortex serebri

Nyeri

Resiko tinggi terjadinya trauma jalan lahir

Page 16: Kel Lp Intranatal(1)

N. Analisa Data

No Data Etiologi Problem1. Data subjektif :

Klien mengeluh nyeri pada saat kontraksi dan mengejan Data objektif :- Meringis menahan

nyeri - Perineum menonjol

- Skala nyeri 5

Kontraksi uterus

Pembukaan lengkap

Persalinan bayi

Proses pengeluaran kepala bayi

Tekanan kepala pada perineum

Distensi perineum

Merangsang sayaraf bebas

Merangsang pengeluaran mediator kimia (histamin, badikinin, serotnin,

prostaglandin)Merangsang hipotalamus

Crtex cerebri

Nyeri

Nyeri

2. Data subjektif :Data objektif :- Kepala bayi sudah

terlihat - Terlihat luka

episiotomi - Klien tidak bisa

mengejan dengan baik

Proses pengeluaran kepala bayi

Tekanan kepala bayi pada perineum

Teknik mengedan kurang baik

Robek pada jalan lahir

Resiko terjadi trauma jalan lahir

Resiko trauma jalan lahir

16

Page 17: Kel Lp Intranatal(1)

O. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri b.d penekanan kepala bayi pada perineum d.d klien mengeluh nyeri pada

saat kontraksi dan ingin mengedanDS: klien tampak meringisDO:perineum menonjol, skala nyeri 5

2. Resiko tinggi terjadi trauma jalan lahir b.d teknik mengedan kurang baik d.dDO : kepala bayi terlihat, pembukaan lengkap, terdapat luka episiotomi.

P. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional1. Nyeri b.d

penekanan kepala bayi pada perineum d.d DS:klien mengeluh nyeri pada saat kontraksi dan ingin mengedan, DO : klien tampak meringis, perineum menonjol, skala nyeri 5

Tujuan :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 1x15

menit klien dapat

beradaptasi

dengan nyeri

Kriteria hasil:

Tampak rileks

diantara

kontraksi

Skala nyeri

berkurang atau

tetap

klien dapat

beradaptasi

dengan nyeri

-

1. Kaji skala nyeri

2. Berikan

informasi dan

dukungan yang

berhubungan

dengan

kemajuan

persalinan

3. Pantau

penonjolan

perineum dan

rektal,

pembukaan

muara vagina

tempat janin

4. Anjurkan klien untuk mengatur upaya mengedan

1. Mengetahui

kebutuhan

kemungkinan

intervensi

selanjutnya

2. Memberikan

informasi tentang

kemajuan

kontinue

membantu

mengidentifikasi

pola kontraksi

abnormal

3. Pemutaran

kearah luar

penonjolan

perineum terjadi

saat korteks janin

turun,

menandakan

kebutuhan untuk

persiapan

persalinan.

4. Anestetik dapat mengganggu kemampuan klien merasakan

17

Page 18: Kel Lp Intranatal(1)

dengan sepontan

sensasi berkenaan dengan kontraksi

3. Resiko tinggi terjadi trauma jalan lahir b.d teknik mengedan kurang baik d.d DO :kepala bayi terlihat, pembukaan lengkap, terdapat luka episiotomi.

Tujuan :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawataan 1x

10 menit tidak

terjadi trauma jalan

lahir

Kriteria hasil

- Bebas dari trauma jalan lahir

1. Kaji posisi janin

2. Pantau kemajuan persalinan dan kecepatan turunnya janin

1. Malpersentasi

dapat

memperlama

persalinan

2. Persalinan yang tergesah-gesah meningkatkan resiko trauma kepala janin

Q. Persalinan Kala III

Kala III (kala pengeluaran plasenta)

Menurut Depkes (2007) tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal dibawah ini :

1. Perubahan bentuk dan tinggi fundus.Sebelum bayi lahir dan miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk

bulat penuh (diskoit) dan tinggi fundus biasanya turun sampai di bawah pusat. Setelah uterus berkontraksi dan uterus terdorong ke bawah, uterus menjadi bulat dan fundus berada di atas pusat (sering kali mengarah ke sisi kanan).

2. Tali pusat memanjangTali pusat terlihat keluar memanjang atau terjulur melalui vulva dan vagina

(tanda Ahfeld).3. Semburan darah tiba-tiba

Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar dan dibantu oleh gaya gravitasi. Semburan darah yang secara tiba-tiba menandakan darah yang terkumpul diantara melekatnya plasenta dan permukaan maternal plasenta (darah retroplasenter) ke luar melalui tepi plasenta yang terlepas. Setelah bayi lahir kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uterus setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran plasenta. Dalam waktu 5-10 menit plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina akan lahir spontan atau sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.

18

Page 19: Kel Lp Intranatal(1)

Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc (Mochtar, 2003, p.97).

4. Observasi tanda-tanda pelepasan plasenta a. Uterus menjadi bulat b. Pendarahan perlahan-lahan banyak c. Tali pusat memanjang d. Fundus setinggi umbilikus

5. Menentukan kelengkapan plasenta a. Jumlah kotiledon 16-22 buah b. Tebal 2-3 cmc. Diameter 15-20 cm d. Berat 500-600 grame. Panjang tali pusat 50-55 cm f. Periksa pinggir plasenta ada robekan atau tidak periksa kelengkapan plasentag. Catat waktu lahir plasenta

19

Page 20: Kel Lp Intranatal(1)

R. Mekanisme fisiologi kala III

S. Analisa Data

No Data Etiologi Problem1. Data subjektif :

klien mengatakan nyeri pada luka jahitan Data objektif:- Adanya

jahitan pada perineum

- Skala nyeri

Persalinan bayi

Trauma jaringan /jalan lahir

Respon fisiologis setelah melahirkan

Thalamus mengeluarkan seretonin, bradikinin,

Nyeri

20

Persalinan bayi

Hipotalamus

Thalamus mengeluarkan seretonin, bradikinin, histamin, prostaglandin

Respon fisiologis setelah melahirkan

Trauma jaringan /jalan lahir

Nyeri

Pengeluaran plasenta tidak lengkap, kontraksi uterus

adekuat atonia uterus

Plasenta tertinggal masih dalam uterus

Resiko anemia

Perdarahan

Kontraksi uterus yang terus menerus

Sering mengendan sebelum pembukaan lengkap

Mengendan pada waktu pembukaan sekuat tenaga

Peningkatan produksi energi metabolik

Kelemahan

Page 21: Kel Lp Intranatal(1)

3-5- Adanya luka

episiotomi histamin, prostaglandin

Hipotalamus

Nyeri

2. Data subjektif :Data objektif :- Pendarahan

banyak >500cc

- Terlihat konjungtiva pucat

Persalinan bayi

Disesuikan dengan pelepasan

plasenta 1-30 menit

Pengeluaran plasenta tidak lengkap, kontraksi uterus

adekuat atonia uterus

Plasenta tertinggal masih dalam uterus

Perdarahan

Resiko perdarahan

Resiko anemia

3 Kelemahan

berhubungan

dengan

kelelahan

penurunan

produksi energi

DS :

klen

mengatakan

lemas

DO :

- Klien

terlihat

Kotraksi uterus yang terus

menerus

Sering mengedan sebelum

pembukaan lengkap

Mengedan pada waktu

pembukaan sekuat tenaga

Peningkatan produksi energi

metabolik

Kelemahan

Kelemahan

21

Page 22: Kel Lp Intranatal(1)

kelelahan

- Klien

mengeluark

an banyak

keringat

U. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan trauma jalan lahir ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada luka jahitan dan adanya luka jahitan pada perineum, skala nyeri 3-5

2. Resiko anemia berhubungan dengan adanya adanya placenta yang masih menempel pada uterus ditandai dengan perdarahan >500cc.

3. Kelemahan berhubungan dengan kelelahan penurunan produksi energi klien mengatakan lemas,Klien terlihat kelelahan,Klien mengeluarkan banyak keringat

T. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan intervensi Rasional1. Nyeri

berhubungan dengan trauma jalan lahir ditandai dengan DS : klien mengatakan nyeri pada luka jahitanDO : adanya luka jahitan pada perineum, skala nyeri 3-5

Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawtaan 1x24 nyeri klien berkurang Kriteria hasil - Klien terlihat

rileks - Nyeri

berkurang

1. Kaji skala nyeri kllien, lokasi dan waktu terjadi nyeri

2. Batu klien untuk teknik relaksasi dengan nafas dalam

3. Memberikn kompres hgt pd prineum

1. Mengetahui bagaimana lokasi, waktu terjadinya nyeri untuk menentukan intervensi selanjutnya

2. Membantu klien untuk memberikan kenyamanan pada klien

3. Kompres hgt anestesi lokal

2. Resiko anemia berhubungan dengan adanya adanya placenta

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan

1. Kaji pendarahan terjadi

2. Catat

1. Mengetahui adanya pendarahan

2. Mengetahui

22

Page 23: Kel Lp Intranatal(1)

yang masih menempel pada uterus ditandai DO : perdarahan >500cc.

keperawatan 1x24jam klien tidak mengalami pendarahan Kriteria hasil- Tidak terjadi

pendarahan >500cc

- Klien tidak terlihat anemis

darah yang keluar

3. Observasi tanda-tanda vital

seberapa banyak darah yang keluar dan untuk menentukan intervensi selanjutnya

3. Untuk mengetahui adanya kelainan pada klien

3. Kelemahan

berhubungan

dengan

kelelahan

penurunan

produksi energi

ditandai dengan

DS: klen

mengatakan

lemas

DO :

- Klien terlihat

kelelahan

- Klien

mengeluark

an banyak

keringat

Tujuan :

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selam 1 x 2 jam

klien tidak

tampak

kelelahan

Kriteria hasil

Adanya peningkatan aktifitas

1. Kaji

tingkat

kelelahan

dan

perhatika

n aktivitas

2. Anjurkan

klien

untuk

istirahat

yang

cukup

3. Anjurkan

klien

untuk

banyak

makan

dan

minum

1. Kelelahan

dapat

mempengaruhi

aktivitas klien

sesudah

persalinan

2. Untuk

menghemat

energi yang

dibutuhkan untuk

melakukan

aktivitas sesudah

persalinan

3. Pemasukan intake yang adekuat dapatmemulihkan energy klien setelah melahirkan

U. KALA IV PERSALINAN1. Pengertian

Kala IV adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu dan anaknya, bukan hanya proses pemulihan secara fisisk setelah melahirkan tetapi juga mengawali

23

Page 24: Kel Lp Intranatal(1)

hubungan yang baru selama satu sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensive karena perdarahan dapat terjadi, misalnya karena atonia uteri, robekan pada serviks dan perineum. Rata-rata jumlah perdarahan normal adalah 100 – 300 cc, bila perdarahan diatas 500 cc maka dianggap patologi. Perlu diingat ibu tidak boleh ditinggalkan sendiri dan belum boleh dipindahkan ke kamarnya.

2. Tindakan Yang Tidak Bermanfaat Bahkan Berbahaya Tampon Vagina : Menyerap darah tetapi tidak menghentikan perdarahan seorang

ibu, dapat terus mengalami perdarahan dengan tampondi dalam uterus Gurita Atau Sejenisnya : Setelah dua jam pertama segera setelah pasca

persalinan dengan adanya guritaakan menyulitkan petugas pada saat memeriksa fundus apakah berkontraksi dengan baik

Memeriksa ibu dan bayi : Bayi benar-benar siaga dalam 2 jam pertama setelah kelahiran hal ini merupakan waktu yang paling baik bagi ibu dan bayi untuk saling berhubungan

Menduduki sesuatu yang panas : Duduk diatas bara yang panas dapat menyebabkan vasodilatasi, menurunnya tekanan darah ibu dan menambah perdarahan yang menyebabkan dehidrasi

3. Hal- hal yang dilakukan pada kala IV Observasi perdarahan posypartum, nyeri dan penekanan kandung kemih Penuhi kebutuhan rangsangan dan nutrisi Lakukan bounding attachment Menjahit robekan perineum Memeriksa bayi Mengoreksi perdarahanpostpartum Pemenuhan kebutuhan nyaman Memebersihkan ibu Mengganti baju klien memasang pembalut Mengatasi posisi senyaman mungkin Membersihkan alat-alat dan mendokumentasikan kala i-iv

4. Pemeriksaan fisik Observasi trauma jalan lahir dari perineum Monitoring ttv , kedaan umum ibu , kontraksi uterus , respon klien dan banyaknya

perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama Periksa fundus , setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap pada 20-30 menit

selama jam kedua

24

Page 25: Kel Lp Intranatal(1)

V. Meknisme Fisiologi Kala IV

25

PERSALINAN

kontraksi uterus

pengeluaran hasil konsepsi

gangguan mobilitas fisik

kelelahan

intake nutrisi kurang

energi banyak dikeluarkan

trauma

trauma jalan lahir edema

jaringan

robekan pada

jalan lahir

perdarahan banyak

hb menurun

reiko anemia

kehilangan sensitivitas terhadap

cairan

tekanan yg lebihdan pengosongan yg tidak sempurna di kandung

kemih

Perubahan pola eliminasi bak

kelahiran bayi

adanya anggota

keluarga baru

perubahan proses

keluarga

luka episiotomi atau laserasi jalan lahir

ruptur perineum

merangsang hipothalamus/mengeluarkan mediator kimia (bradikinin, serotoni,histamin, prostaglandin

merangsang hipothalamus

corteks serebri

persepsi nyeri

nyeri

Kurangnya informasi tentang resiko

kehamilan dengan usia tua

Kurang pengetahua

Page 26: Kel Lp Intranatal(1)

W. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah1.

2.

3.

Ds : klien mengatakan nyeri pada luka jaitan

Do : Adanya jaitan pada luka perineum

Ds : klien mengatakan merasa takut untuk BAK

Do : trauma setelah melahirkan, edema sekitar vagiana

Ds : -edema perineum -kelahiran bayi & plasenta- TD > 120 mmhg-R > 24 X / M-ADL dibantu sebagian

Ds : Do : adanya bayi baru

Luka efisiotomi/ laserasi jalan lahir

Rupture perineum involusi uteri

Hipotalamus

Thalamus

Cortex serebri

Nyeri dipersepsikan

Trauma

Edema jaringan

Kehilana kandungan sensitivitas cairan

Tekanan > & pengosongan tidak

sempur kandung kemih

Gannguan pola eliminasi : BAK

Kontraksi otot-otot rahimyang terus

Pengeluaran hasil konsepsi

Energy banyak dikeluarkan

Intake nutrisi tidak adekuat

Kelelahan

nyeri

Perubahan pola eliminasi BAK

Gangguan mobilitas fisik kelelahan

26

Page 27: Kel Lp Intranatal(1)

lahir

DS :

Klien mengatakan tidak

mengetahui resiko

kehamilan dengan usia

tua

DO :

- Klien bertanya resiko

apa yang akan

terjadi pada

kehamilan diusia tua

- Kurang

kooperatifnya

keluarga tentang

pemasangan IUD

Kelahiran

Adanya anggota baru

Perubahan proses keluarga

Kurangnya informasi

tentang resiko

kehamilan dengan usia

tua

Kurang pengetahuan tentang resiko

kehamilan dengan usia tua

Perubahan proses keluarga

Kurang pengetahuan

X. Diagnosa keperawatan1. Nyeri b.d adanya luka episiotomi di tandai dengan :

Ds : klien mengatakan nyeri pada luka jaitanDo : adanya luka episiotomi didaerah perineum , klien terlihat meringis

2. Perubahan pola eliminasi BAK b.d tekanan berlebih & pengosongan tidak sempurna di kandung kemihatau edema jaringan , ditandai dengan :Ds : klien merasa takut untuk BAKDo : trauma setelah melahirkan , edema jaringan di daerah vagina

3. Gangguan mobilitas fisik : kelelahan b.d pengeluaran energy yang banyak ditandai dengan :Ds : klien mengatakan lemas , cape , tidak ada tenagaDo : edema pada perineum, kelahiran bayi & plasenta TD > 120 X/m, R > 24x /m

27

Page 28: Kel Lp Intranatal(1)

4. P erubahan keluarga b.d adanya penambahan anggota keluarga baru, ditandai dengan :Do : adanya bayi baru lahir

5. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang resiko

kehamilan dengan usia tua

DS :

Klien mengatakan tidak mengetahui resiko kehamilan dengan usia tua

DO :

Klien bertanya resiko apa yang akan terjadi pada kehamilan diusia tua

Kehamilan multipara pada ibu (5x hamil)

Kurang kooperatifnya keluarga tentang pemasangan IUD

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL1 1. nyeri b.d

adanya luka episiotomi di tandai dengan :

Ds : klien mengatakan nyeri pada luka jaitan

Tupan : rasa nyaman terpenuhi

Tupen :Dalam waktu 3 hari perfusi jaringan adekuat dengan kriteria

- Ttv stabil

- Hb 12-16 mg/dl

1. Kaji skala nyeri , intensitas dan tempat

2. Bantu klien dengan penggunaaan tehnik pernafasan selama perbaikan pembedahan bila tepat

3. Berikan kompres es pada perineum setelah melahirkan

4. Ganti pakaian dan linen dengan yang bersih

5. Berikan selimut penghangat

1. Sebagai indikator dari menentukan skala nyeri dan menentukan intervensi selanjutnya

2. Pernafasan membantumengalihkan perhatisn langsung dari ketidaknyamanan menunjukan relaksasi

3. Merupakan anestesi lokal

4. Meningkatkan kenyamanan dan kebersihan

5. Tremor,

28

Page 29: Kel Lp Intranatal(1)

menggigil pada pasca persalinan mungkin karena hilangnya tekanan secara tiba-tiba pada pelvik.

2 Perubahan pola eliminasi BAK b.d tekanan berlebih & pengosongan tidak sempurna di kandung kemihatau edema jaringan , ditandai dengan :Ds : klien merasa takut untuk BAK

Tupan : dalam waktu 1 minggu pola eliminasi BAK normal

Tupen : dalam waktu 3 hari eliminasi teratasi dgn kriteria :- Berkemih tidak

dibantu dalam 6-8 jam setelah kelahiran

- Mengosongkan kandung kemih setiap berkemih

1. Palpasi kandung kemih , pantau tinggi fundus uteri dan jumlah cairan lochea

2. Anjurkan berkemih dalam 6-8 jam pasca partus dan setiap 4 jam setelahnya bila memungkinkan

3. Instruksikan klien untuk melakukan latihan kaget setiap hari setelah efek2 anestesi berkurang

4. Anjurkan minum 6-8 gelas perhari

1. Distensi kandung kemih dapat dikaji dengan derajat perubahan posisi uterus dan aliran lochea

2. Distensi kandung kemih dalam waktu yang lama dapat merusak dinding kandung kemih dan mengakibatkan atonra

3. Latihan kaget 100x /hari meningkatkan sirkulasi pada perineum , membantu penyembuhan dan memulihkan tonus otot kandung kemih.

4. Membantu

29

Page 30: Kel Lp Intranatal(1)

mencegah dehidrasi dan mengganti cairan yang hilang saat melahirkan.

3 Gangguan mobilitas fisik : kelelahan b.d pengeluaran energy yang banyak ditandai dengan :Ds : klien mengatakan lemas , cape , tidak ada tenaga

Tupan : dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan

Tupen : dalam waktu satu hari ADLklien tidak dibantu secara maksimal dan klien

- Dapat melakukan aktivitas secara mandiri

- Klien mampu mempertahankan fungsi tubuh

1. Observasi kemampuan dan fungsi tubuh

2. Berikan penjelasan tentang pentingnya mobilisasi dini

3. Tingkatkan aktivitas secara bertahap

1. Untuk mengetahui sejauh mana klien terhadap pemenuhan kebutuhan sehari-hari sehingga memudakan intervensi selanjutnya

2. Dapat mencegah kekakuan sendi dan melatih kemandirian klien dalam pemenuhan adlnya

3. Dapat meningkatkan kemandirian klien dalam beraktivitas.

4 perubahan keluarga b.d adanya penambahan anggota keluarga baru, ditandai dengan :Do : adanya bayi baru lahir

Tupan : dalam jangka waktu 4 hari tidak terjadi perubahan proses keluarga

Tupen : dalam jangka 1 hari perubahan proses keluarga tidak terjadi dengan

1. Fasilitasi interaksi antara klien pasangan dan BBL setelah melahirkan

2. Berikan klien memberikan dukungan kesempatan

1. Membantu mengembangkan emosi sepanjang hidup diantara anggota keluarga

2. Kontak fisik dini membantu mengembangkan kedekatan

30

Page 31: Kel Lp Intranatal(1)

Kurangnya

pengetahuan

berhubungan

dengan

kurangnya

informasi

tentang resiko

kehamilan

dengan usia

tua

DS :

Klien

mengatakan

tidak

mengetahui

resiko

kehamilan

dengan usia

tua

DO :

kriteria :- Klien atau

keluarga dapat mendemonstrasikan perilaku yang menandakan kesiapan untuk berpatisifasi secara aktif dalam proses pengendalian bila ibu secara fisik stabil

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x 20

menit

pengetahuan

klien bertambah

setelah diberikan

informasi tentang

resiko kehamilan

dengan usia tua

Kriteria hasil :

- Menunjukkan

pemahaman

akan resiko

kehamilan

dengan usia

tua

- Keluarga

untuk menggendong bayi

3. Tunda penetesan obat profilaksis mata

1. Kaji sejauh

mana tingkat

pengetahuan

pasien tentang

resiko

kehamilan

diusia tua

2. Beri pendidikan

kesehatan

tentang resiko

kehamilan

diusia tua

3. Beri

kesempatan

pasien dan

3. Memungkinkan bayi untuk kontak mata dengan orang tua secara aktif

1. mengetahui

apa yang

diketahui

pasien tentang

resiko

kehamilan

diusia tua

2. supaya pasien

tahu resiko apa

yang akan

terjadi jika

terjadi

kehamilan di

usia tua dan

mencegah

terjadinya

kehamilan di

usia tua

3. mengetahui

sejauh mana

pengetahuan

pasien dan

31

Page 32: Kel Lp Intranatal(1)

- Klien

bertanya

resiko apa

yang akan

terjadi

pada

kehamilan

diusia tua

- Kehamilan

multipara

pada ibu

(5x hamil)

- Kurang

kooperatifn

ya

keluarga

tentang

pemasang

an

menjadi

kooperatif

tentang

pemasangan

IUD

keluaga pasien

untuk bertanya

bila ada yang

belum

dimengerti

keluarga

pasien setelah

di beri

penjelasan

tantang

penyakitnya.

32

Page 33: Kel Lp Intranatal(1)

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito , JJ. 2001. Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC

Doengoes Marilyn, 2002, Rencana Perawatan Maternal. Jakarta, EGC

Hanilton , 2002. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC

M Arif, 2003. Kapita Selekta kedokteran. Jakarta . Media Auskulokus

Mochtar , Restam. 2001. Sinopsis obstetri, Edisi 2. Jilid 2. Jakarta : EGC

33