jurnal kel6

6
1. TINJAUAN PUSTAKA 2. METODE 2.1. Pengambilan sampel Pengambilan sampel dapat dilakukan pada permukaan dan pada kedalaman. Pengambilan sampel pada permukaan, mula-mula dilokasi perairan pengambilan sampel, diukur tingkat kecerahanya menggunakan sechidisc. Sechidisc diturunkan pada perairan dan dicatat kedalamannya dimana sechidisc sudah tidak terlihat. Sampel diambil dengan menggunakan wadah berupa ember. Sampel diukur temperaturnya dengan menggunakan termometer. Sebelum sampel dimasukan kedalam botol yang berwarna gelap, botol sampel dicuci terlebih dahulu menggunakan asam, kemudian botol sampel dibilas menggunakan sampel air sebanyak dua hingga tiga kali. Sampel disimpan dalam pendingin dan dibawa kelaboratorium. Pengambilan sampel pada kedalaman dilakukan dengan menggunakan botol Nansen. Pada awalnya botol Nansen diturunkan hingga kedalaman yang diinginkan. Sampel diukur temperaturnya dan dimasukan kedalam botol yang berwarna gelap. Sampel disimpan dalam pendingin kemudian dibawa ke laboratorium. 2.2. Penanganan sampel Sampel yang telah dibawa ke laboratorium disaring menggunakan milipor dengan ukuran 0,45μM dengan bantuan filter holder dan vacuum pump. Penyaringan dilakukan agar partikel-partikel terlarut dalam sampel dapat dihilangkan. 2.3. Penggunaan Spektrofotometer

Upload: pratama-bijak

Post on 25-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

1. TINJAUAN PUSTAKA

2. METODE

2.1. Pengambilan sampel Pengambilan sampel dapat dilakukan pada permukaan dan pada kedalaman. Pengambilan sampel pada permukaan, mula-mula dilokasi perairan pengambilan sampel, diukur tingkat kecerahanya menggunakan sechidisc. Sechidisc diturunkan pada perairan dan dicatat kedalamannya dimana sechidisc sudah tidak terlihat. Sampel diambil dengan menggunakan wadah berupa ember. Sampel diukur temperaturnya dengan menggunakan termometer. Sebelum sampel dimasukan kedalam botol yang berwarna gelap, botol sampel dicuci terlebih dahulu menggunakan asam, kemudian botol sampel dibilas menggunakan sampel air sebanyak dua hingga tiga kali. Sampel disimpan dalam pendingin dan dibawa kelaboratorium.Pengambilan sampel pada kedalaman dilakukan dengan menggunakan botol Nansen. Pada awalnya botol Nansen diturunkan hingga kedalaman yang diinginkan. Sampel diukur temperaturnya dan dimasukan kedalam botol yang berwarna gelap. Sampel disimpan dalam pendingin kemudian dibawa ke laboratorium.2.2. Penanganan sampel Sampel yang telah dibawa ke laboratorium disaring menggunakan milipor dengan ukuran 0,45M dengan bantuan filter holder dan vacuum pump. Penyaringan dilakukan agar partikel-partikel terlarut dalam sampel dapat dihilangkan.2.3. Penggunaan Spektrofotometer

Mula-mula tombol On yang ada dibelakang Spectrofotometer ditekan kemudian spectrofotometer dipanaskan selama 5 sampai 6 menit setelah itu tombol enter ditekan maka akan muncul main menu kemudian tombol 1 ditekan untuk memilih panjang gelombang setelah itu tombol F1 ditekan dan gelombang yang akan dipakai dicatat

2.4. Cara membuat Reagen Cara membuat Sodium hidroksida, 1,0 mol / L adalah Sodium hidroksida 40g dilarutkan dalam air murni dan encer sebanyak 1 L.Kemudian disimpan dalam botol polietilen stoppered.Pereaksi fenol (metode manual) dengan cara 80 g berwarna fenol (C6H5OH) dilarutkan dalam 300 mL etanol dan ditambahkan 600 ml air murni.Nitroprusside dinatrium dehidrasi [Na2Fe (CN)5NO.2H2O] 600mg dilarutkan dalam 100 ml air.Solusi ini ditambahkan dengan solusi fenol dan disimpan dalam botol kaca amber tertutup rapat pada suhu < 80C, reagen ini stabil untuk beberapa bulan.Stok Larutan Standar:amonium klorida (NH4Cl) kering di 1000C mengandung 53,5 mg (atau 66,07 g NH4SO4) dalam air murni dan encer untuk 100ml.Setetes kloroform ditambahkan sebagai penanganan.Dalam botol kaca pada suhu