hukum islam

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah suatu agama yang disampaikan oleh nabi- nabi berdasarkan wahyu Allah yang disempurnakan dan diakhiri dengan wahyu Allah pada nabi Muhammad sebagai nabi dan rosul terakhir. Agama islam bukan hanya agama yang memberikan ajaran-ajaran untuk mempersiapkan manusia bagi kehidupan akhirat atau kehidupan kerohanian belaka, akan tetapi mendorong manusia optimis dengan hidupnya yang sekarang yang bersifat materil dan positif, karena kehidupan duniawilah sebagai odal kehidupan di akhirat. Baik Al-Quran maupun hadits menganjurkan agar orang islam sebagai umat yang seimbang harus dapat menemukan keseimbangan antara rohaniah dan jasmaniahnya. Oleh karena itu, kiranya agama islamlah yang mempunyai pedoman dan ketentuan –ketentuan hokum yang tegas dan luas diantara agama-agama yang ada, disamping memberikan pegangan theologie, ethika, ibadat dan sebagainya. Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 1

Upload: wulandhari

Post on 01-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam adalah suatu agama yang disampaikan oleh nabi-nabi berdasarkan

wahyu Allah yang disempurnakan dan diakhiri dengan wahyu Allah pada nabi

Muhammad sebagai nabi dan rosul terakhir.

Agama islam bukan hanya agama yang memberikan ajaran-ajaran untuk

mempersiapkan manusia bagi kehidupan akhirat atau kehidupan kerohanian

belaka, akan tetapi mendorong manusia optimis dengan hidupnya yang sekarang

yang bersifat materil dan positif, karena kehidupan duniawilah sebagai odal

kehidupan di akhirat. Baik Al-Quran maupun hadits menganjurkan agar orang

islam sebagai umat yang seimbang harus dapat menemukan keseimbangan antara

rohaniah dan jasmaniahnya. Oleh karena itu, kiranya agama islamlah yang

mempunyai pedoman dan ketentuan –ketentuan hokum yang tegas dan luas

diantara agama-agama yang ada, disamping memberikan pegangan theologie,

ethika, ibadat dan sebagainya.

1.2 Tujuan Makalah

Untuk membuka wawasan pembaca mengenai arti hukum islam dan

kontribusinya bagi umat islam.

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 1

Page 2: Hukum Islam

BAB II

ISI

2.1 Islam secara Umum

2.1.1 Definisi Agama Islam

Islam adalah suatu agarna yang disampaikan oleh nabi-nabi

berdasarkan wahyu Allah yang disempurnakan dan diakhiri dengan wahyu

Allah pada nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir. Istilah Islam

sebagai agama itu resmi terdapat daIam Al-Qur’an- surat AIi Imran (surat3)

ayat 19 1). Istilah Muhammedanism dan sejenisnya tidak tepat dan membawa

kekeliruan arti karena Islam itu adalah "wahyu" bukan ciptaan Muhammad

dan di dalam Islam dilarang mengagung-agungkan seseorang walaupun nabi

Muhammad sendiri sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan

pendewaan manusia. Menurut Islam, Muhammad adalah manusia biasa yang

terpilih sebagai nabi dan rasul terakhir. Sedangkan Isa a.s. adalah nabi dan

rasul Al1ah sebelum nabi Muharnmad s.a.w. yang kedatangannya setelah

beliau, hal ini telah diberitakan dalam Injil. Bila Islam disebut dengan

Muhammedanism dikhawatirkan umat Muhamnad akan mendewakannya pula

seperti halnya umat Nasrani terhadap Ias a.s. Islam membenarkan nabi-nabi

dan kitab-kitab suci sebelum Muhammad s.a.w. dan Al-Qur’an, sebagaimana

terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur’an seperti pada surah 5 ayat 46, surah 2

ayat 4 dan lain-lain.

Dasar dan pokok agama Islam yang fundamentil adalah "tauhid" atau

monotheisme yang kosekwen, Tuhan itu adalah Maha Esa yaitu Allah.

Konsekwensi logisnya ialah bahwa urnat nnnusia itu merupakan satu

kesatuan umat yang diciptakan Allah mulai dengan penciptaan Adam dan

Hawa secara langsung, Adam bukan evolusi dari makhluk lain. Adam dan

umat manusia adalah makhluk Allah termulia dimuka bumi. Dia adalah

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 2

Page 3: Hukum Islam

khalifah Allah dimuka burni, manusia rmengetahui nama-nama dan hukum-

hukum alam dengan perantaraan akal budi karunia Al1ah yang tidak ada dan

tidak berasal dari makhluk lain tetapi dari Allah. (Qur’an surat 2 ayat 30 - 35).

Manusia berpribadi, mempunyai akal, kehendak dan perasaan yang tak ada

pada makhluk lain, manusia sebagai subyek ditengah-tengah alam semesta,

dia tak dikuasai alam dia dapat menaklukan alam; disanping itu rnanusia

adalah juga obyek, kekuasaannya terbatas tidak mutlak, dia berterima kasih,

bersyukur kepada Tuhannya, damai, berbuat baik sesama manusia dia

memakmurkan dan membudayakan dunia sebagai pemanfaatan dan tanda

syukur kepada dan atas karunia Allah. Manusia menurut Islam sama

harkatnya disisi A1lah. Perbedaan hanya karena tagwa; iman; akhlak dan

amalnya, tidak ada perbedaan harkat berdasarkan perbedaan ras, warna kulit,

kebangsaan dan sebagainya, Tujuan akhir manusia adalah kembali kepada

A1lah di Akhirat. Ajaran seperti itu telah ditanamkan sejak nabi Adam a.s.,

akan tetapi karena keasyikan manusia di dan karena alam dunia yang

mengasyikan, manusia lupa kepada dasar dan tujuannya yang hakiki seperti

diatas.

Untuk mengingatkan manusia kejalannya yang benar itu, Allah

mengutus nabi-nabi dan rasulNya yang tidak lain adalah manusia juga yang

dipilih karena kesucian dan tagwanya lebih-lebih bila manusia telah jauh

nenyimpang dari ajaran Allah, setiap kali nabi-nabi diutus ketengah manusia

dengan wahyu-wahyuNya yang keumdian terupakan kitab-kitab suci.

Muhammad adalah nabi dan rasul Allah terakhir yang meluruskan

kembali. Jalan hidup manusia yang telah menyimpang dari jalan yang telah

digariskan Allah, manusia bukan hidup untuk makan atau berkembang biak,

untuk menikmati dan dinikmati, semuanya adalah alat untuk hidup dan hidup

itu adalah untuk berada dalam ridha Allah dan dapat kembali dengan baik

kepadaNya. Muhamrnad menbenarkan nabi-nabi dan kitab-kitab suci

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 3

Page 4: Hukum Islam

sebelumnya dan menerangkannya lagi secara universaI dan Qur’an kitab

Allah terakhir.

2.1.2 Pandangan Hidup Islam

Sebelum mengutarakan garis besar pandangan hidup Islam, ada

baiknya melihat sekilas pandangan-pandangan hidup yang lain lebih

dahulu.

a. Materialisme baik yang klassik (Hellenisme) maupun yang

rnodern seperti Positivisme Pragmatisme, Marxisme dan

sebagainya, memandang hakekatnya manusia itu adalah benda

juga yang pada pokoknya adalah jasrnani manusia. Profesor Dr.

N. Driarkara mengatakan bahwa menurut Materialisrne, manusia

itu pada instansi terakhir toh adalah benda juga yang terjadi

daripada proses kimia dan rnanusia itu lenyap dengan

kematiannya dan tidak ada persoalan lagi setelah manusia itu

mati.

Kebahagiaan hidup manusia dapat atau tidak dapat

dicapai menurut Materialisme hanya dalam dan selama hidup

kejasmaniannya itu saja; dan wujud daripada kebahagian

manusia itu diukur dengan kepuasan jasmaniannya yang tidak

lain adalah kebutuhan terhadap benda-benda (materi) . Semakin

banyak terkumpul benda-benda untuk memenuhi kebutuhan

jasmani seseorang berarti semakin tinggi tingkat kebahagian

hidupnya dan sebalilnya bila benda-benda yang dapat

dikumpulkannya itu kecil, maka tidaklah berbahagia seseorang

itu atau merasa celaka. Oleh karena itu didunia modern yang

materialistis itu terlihat perlombaan manusia mengumpulkan

kebendaan sebanyak mungkin, akibatnya timbul persaingan sehat

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 4

Page 5: Hukum Islam

atau tidak, baik antara perorangan dengan perorangan 1ain,

maupun antara kelonpok satu/ kelas sosial satu dan lainnya.

Eksesnya masyarakat manusia diliputi oleh rasa curiga

mencurigai, yang nenirnbulkan ketegangan-ketegangan psychis

maupun ketegangan sosia1 sumber dari konflik yang sering-

sering membawa peperangan-peperangan dingin maupun panas.

b. Sebaliknya dengan materialisme adalah filsafat Spiritualisme dan

idealisme yang beranggapan bahwa hakekat manusia itu adalah

rohani dan atau kesadarannya.

Benda dan jasmani manusia menurutnya adalah alat dan

wadah hidup dan kehidupan manusia dan bukan tujuan,

sedangkan tujuan hakiki dari hidup manusia itu adalah

meningkatkan taraf kerohanian hingga dekat dan bersatu dengan

sumber hidup yang nenghidupkan itu yaitu Tuhan. Dalarn

bentuknya yang extreem jasmani dan benda-benda itu harus

dijauhi, hawa nafsu yang nelekat pada jasmani manusia itu harus

ditekan atau dilenyapkan sama sekali untuk neningkatkan taraf

kerohanian. Mengikuti kemauan jasmani yang bersifat

kebendaan itu, menyebabkan manusia sengsara. Karena

kebutahan jasmaniah itu tidak nengenal batas kepuasan, ibarat air

laut yang tidak menyegarkan tenggorokan orang yang dahaga

bila diminum akan menambah haus dan dahaga belaka, hingga

akhirnya ia mati karenanya.

c. Bagaimana dengan Islam?

Islam memandang hakekat manusia itu adalah mahkluk Tuhan

yang termulia, yang terdiri dari rohani dan jasmani sebagaimana

bunyi Qur’an surat Alhijr (Sr.15) ayat 27-28 =

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 5

Page 6: Hukum Islam

"Dan seketika Tuhan engkau berkata kepada malaikat,

sesungguhnya Aku menjadikan manusia

dari tanah liat (shlshalin pen).yang kering, dari lumpur

hitam sampai berbentuk"."Dan setelah dia sempurna

Aku buat dan Aku tiupkan kepadanya ruhKu, karena itu

hendaklah kamu (malaikat pen) tunduk merendahkan

diri kepadanya".

Pula menurut Islam, manusia adalah makhluk Allah termulia

dibumi ini, tetapi dapat kembali merosot ke tempat yang paling

rendah (Qur’an Surat 95: 4-5). Kemudian manusia itu pada ayat

lain dinyatakan sebagai khalifah Allah dimuka bumi, sehingga

para malaikat disuruh menghormatinya dan mereka yang enggan

menghormati manusia adalah iblis dan syaithan (Qur’an Surat 2:

30 atau 34).

Manusia yang kembali ketempat yang hina, ialah yang

materialistis yang menganggap kebendaan itu satu-satunnya jalan

untuk kebahagian hidup, sebagairnana dinyatakan Qur’an Surat

102 yang dapat dikutip sebagai berikut :

"Kamu dilalaikan oleh perlombaan memperbanyak

(kekayaan), sampai kamu mengunjungi kuburan (mu,

pen), Jangan begitu! Nanti kamu akan mengetahui

(kenyataan), . . . . . . Jangan! Kalau kiranya kamu

mengetahui pengetahuan yang pasti ('ilmu a1 yaqin,

pen), tentulah kamu melihat neraka,

(dibelakangnya) . . . . . . Kemudian dihari itu (akhirat

pen). sudah tentu.kamu akan ditanyai (bertanggung

jawab pen) tentang kesenangan (kebendaan pen. )

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 6

Page 7: Hukum Islam

Ayat-ayat Qur’an lain yang serupa itu yang memperingatkan

manusia jangan lupa kepada kebenaran, keadilan dan kepada

Tuhannya, karena terpengaruh dengan kebendaan, misalnya surat

al fajr (surat 89) ayat 17-20.

Agar manusia tetap mulia, mensyukuri karunia Tuhan, terutama

terhadap jasmaninya dengan renenuhi kebutuhannya yang wajar,

sehingga memungkinkan bagi perkembangan rohani dengan

berusaha mendapatkan ridha, rahrnat atau kasih sayang Allah.

Ridha Allah itu dicapai dengan iman, akhlak yang baik dan amal

shaleh untuk kepentingan manusia dan sesama makhluk. Lihat

juga surat A1-maun ayat 1-7.

Da1am hadis shahih, keseinbangan rohani dan jasmani itu

dilukiskan sebagai keseimbangan amal untuk kepentingan dunia

dan kepentingan akhirat, selengkapnya hadis (sabda nabi

Muhammad s.a.w.) itu berarti sebagai berikut:

"Bekerjalah untuk kepentingan duniamu, seakan-akan

kamu akan hidup selama-lamanya! Dan beramallah

untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan kamu akan

mati besok paginya (A1 hadis)

Dengan demikian agama Islam adalah agama tamaddun,

menghendaki kemajuan dan pembangunan duniawi, asal tidak

melupakan Tuhan sebagai lambang Kebenaran dan Keadilan,

serta melaksanakannya dalam kehidupan dunia dan yakin bahwa

dunia itu sebagai lantaran, atau jalan menuju ridha Allah yang

kelak diakhirat segala sesuatu dipertanggung jawabkan

kepadanya.

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 7

Page 8: Hukum Islam

2.1.3 Aspek Ajaran Islam

Ajaran Islam sebagai suatu agarna tidak dapat dipisah-pisahkan,

nerupakan kesatuan atau kebulatan. Untuk keperluan nerm:dahkan pendekatan

dan pengertian,

Islam itu dapat dibedakan antara aspek/bidang yang satu dengan yang

lain. Suatu pembedaan, pembidangan Islam yang terdapat dikalangan ulama

Islam Indonesia dengan nembedakan Islam itu kedalam bidang bidang: Iman,

IsLam dan Ihsan.

Pernbidangan seperti. ini, disini tidak diturut oleh karena dapat

meninbulkan keragu-raguan, oleh karena Islam sebagai keseluruhann 'sebagai'

integrasi ajaran agama, istilah yang sama terdapat lagi sebagai salah satu

bidang atau aspeknya yaitu islam sebagai bidang keduanya.

Suatu pembidangan lain yang membedakan ajaran islam antara :

l) Ushul al-Fiqh,

2) Ushul ad Din

3) Tasawwuf.

Cara inipun tidak. pula dapat diikuti disini, oleh karena bidang ajaran

Islam yang merupakan bagian besar dalam Islam, yakni ibadat dan mu'analat'

tidak dapat dirnasukkan kemana-rnana dalarn pembidangan tersebut. Tidak

dapat dirnasukkan kedalam ushul al-Fiqh karena uhsul al-Fiqh adalah asas -

asas atau pengantar dari al-Fiqh yang isinya kaedah -kaedah, prinsip-prinsip

yang diperlukan ilrnr riqh, tidak rnemuat materi Fiqh itu sendiri yakni yang

rneliputi ibadat dan mutanalat. Dan sudah ibadat dan mu'amalat itu tidak

mungkin dimasukan kedalam ushul ad-Din, karena ushul ad-Din materinya

ialah iman, kepercayaan dan tauhid, juga tidak dapat dimasukkan kedalam

tasawwuf, karena ia membahas cara-cara.khusus agar manusia suci dan

berdekatan dengan Allah yang mencakup tharikatltharikat dan juga mistik

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 8

Page 9: Hukum Islam

Islam (bagi aliran yang menganggap ada rnistik dalam Islam) Oleh sebab itu

pembidangan Islam itu yang dipilih disini ialah sebagai berikut:

a, Isan/Eauhid, a'qaid

b. Syarirat yang rreliputi ibadat d.an rm'amalat,

c. Ihsan dan atau tasawwuf.

2.2 Hukum Islam

2.2.1 Definisi Agama Islam

Hukum lslam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari

agama lslam. Jika kita berbicara tentang hukum, yang tcrlintas. dalam fikiran

kita adalah peraturan-peraturan atau seperangkat norma yang mengatur

tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan atau norma itu

berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat maupun

peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh

penguasa.

Bentuknya mungkin berupa hukum yang tidak tertulis seperti hukum

Adat, mungkin juga berupa hukunr tertulis dalam. peraturan perundang

undangan seperti hukum Barat. Hukum.dalam konsepsi seperti hukum Barat

ini adalah hukum yang scngaja dibuat oleh manusia untuk mengatur hubungan

manusia dengan nranusia lain dan benda dalam masyarakat. Adapun konsep

hukum Islam, dasar dan kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah. Hukum

tersebut tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan

benda dalam masyarakat, tetapi juga hubungan manusia Tuhan, hubungan

manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain

dalam masyarakat, dan hubungan manusia dengan trenda serta alam

sekitamya. Perkataan hukum yang dipergunakan sekarang dalam bahasa

Indonesia berasal dari kata hukum dalam bahasa Arab. Artinya norma atau

kaidah yakni, ukuran, patokan, pedoman yang dipergunakan untuk menilai

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 9

Page 10: Hukum Islam

tingkah laku atau perbuatan manusia dan benda. Hubungan antara perkataan

hukum dalam trahasa lndonesia tersebut di atas dengan hukum dalam

pengertian norma dalam bahasa Arab itu, memang erat sekali. Setiap

peraturan, apapun macam dan sumbernya mengandung norma atau kaidah

sebagai intinya. Dalam ilmu hukum Islam kaidah itu disebut hukum. Ltulah

sebabnya maka di dalam perkataan sehari-hari orang berbicara tentang hukum

suatu benda atau perbuatan. Yang dimaksud, seperti telah disebut rii atas,

adalah patokan, tolak ukur, ukuran atau kaidah mengenai perbuatan atau

benda itu. (Mohammad Daud Ali, 1999: 39).

2.2.2 Ruang Lingkup Hukum Islam

Hukum Islam baik dalam pengertian syari’at maupun fikih dibagi ke

dalam dua bagian besar, yakn bidang ibadah dan bidang muamalah. Ibadah

adalah tata cara dan upacara yang wajib dilakukan seorang muslim dalam

berhubungan dengan allah seperti menjalankan salat, membayar zakat,

menjalankan puasa, dan naik haji. Tata cara dan upacara ini tetap, tidak dapat

ditambah-tambah maupun dikurangi. Ketentuannya telah diatur dengan paasti

oleh allah dan dijelaskan oleh rasul-nya. Dengan demikian tidak mungkin ada

proses yang membawa perubahan dan perombakan secara asasi mengenai

hukum, susunan, cara dan tata cara ibadah sendiri. Yang mungkin berubah

hanyalah penggunaan alat-alat modern dalam pelaksanaannya. Adapun

muamalat dalam pengertian yang luas adalah ketetapan Allah yang langsung

berhubungan dengan kehidupan sosial manusia walaupun ketetapan tersebut

terbatas pada yang pokok-pokok saja. Oleh karena itu sifatnya terbuka untuk

dikembangkan melalui ijtihad manusia yang memenuhi syarat untuk

melakukan usaha itu.

Hukum islam tidak membedakan dengan tajam antara hukum perdata

dengan publik seperti halnya yang ada dalam hukum Barat. Hal ini

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 10

Page 11: Hukum Islam

disebabkan karena menurut hukum islam pada hukum perdata ada segi-segi

publik dan pasa publik ada segi-segi perdatanya. Dalam hukum islam yang

disebutkan hanya bagian-bagiannya saja. Menurut H.M. Rasjidi bagian-bagian

hukum islam adalah :

Munakahat,

Wirasah,

Mu’amalat dalam arti khusus,

Jinayat, dll

Apabila bagian-bagian hukum islam tersebut disusun menurut

sistematika hukum Barat yang membedakan antara hukum publik dan hukum

perdata, maka susunan hukum mu’amalat dalam arti luas, maka yang

termasuk dalam hukum perdata islam adalah :

1. munakahat yakni hukum yang mengatur segala sesuatu yang

berhubungan dengan perkawinan, perceraian serta akibatnya.

2. wirasah mengatur segala masalah yang berhubungan dengan pewaris,

ahli waris, harta pembagian serta pembagian warisan.

3. mu’amalat dalam arti khusus, yakni hukum yang mengatur masalah

kebendaan dan hak-hak atas benda, tata hubungan manusia, dalam soal

jual beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam.

4. Jinayah yang memuat aturan-aturan mengenai perbuatan –perbuatan

yang diancam dengan hukuman baik dalam jarimah hudud maupun

dalam jarimah ta’zir. Yang dimaksud dengan jarimah adalah perbuatan

pidana.

5. al-ahkam as sulthaniyah, yakni hokum yang mengatur soal-soal yang

berhubungan dengan kepala Negara, pemerintahan, baik pemerintah

pusat maupun daerah, tentara, pajak, dan sebagainya.

6. Siyar, yakni hukum yang mengatur urusan perang, dan damai, tata

hubungan dengan pemeluk agama dan Negara lain.

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 11

Page 12: Hukum Islam

2.2.3 Tujuan Hukum

Adapun tujuan hukum Islam secara umum adalah untuk mencegah

kerusakan pada manusia dan mendatangkan kemuslahatan bagi mereka,

mengarahkan mereka kepada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup

manusia di dunia ini dan di akhirat kelak, dengan jalan mengambil segala

yang manfaat dan mencegah atau menolak yang mudharat, yakni yang tidak

berguna bagi hidup dan kehidupan manusia.

Tujuan hukum islam antara lain sebagai berikut :

Memelihara agama, agama adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh

setiap manusia supaya bermatabatnya dapat terangkat lebih tinggi dari

martabat makhluk ilain, dan memenuhi hajat jiwanya. Beragama

merupakan kebtuhan manusia yang harus dipenuhi, karena agamalah

yang dapat menyentuh nurani manusia. Agama islam harus terpelihara

dari anceman orang-orang yang akan merusak akidah. Agama islam

tidak memaksakan pemeluk agama lain meninggalkan agamanya

untukk memeluk agama islam. Hal ini dengan jelas disebutkan dalam

QS al-baqarah 256.

Artinya : ” Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam),

sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang salah”.

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 12

Page 13: Hukum Islam

Memelihara jiwa,menurut hukum islam jiwa harus dilindungi. Untuk

itu hukum islam wajib memelihara hak manusia untuk hidup dan

mempertahankan hidupnya. Hukum islam melarang membunuh

sebagai upaya menghilangkan jiwa manusia dan melindungi berbagai

sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk memperthankan

kemaslahatan hidupnya.

Memelihara akal , menurut hukum alam seseorang wajib memelihara

akalnya, karena akal mempunyai peranan penting dalam hidup dan

kehidupan manusia. Dengan akalnya manusia dapat memahami wahyu

allah baik yang terdapat dalam kitab suci maupun wahyu allah yang

terdapat dalam alam. Dengan akalnya manusia dapat mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Seseorang tidak akan mampu

menjalankan hukum islam dengan baik dan besar tanpa menggunakan

akal yang sehat. Oleh karena itu pemeliharaan akal merupakan salah

satu tujuan umat islam. Untuk itu hukum islam melarang orang

minum-minuman yang memabukkan dan memberi hukuman pada

perbuatan orang yang merusak akal. Yang dijelaskan di QS al-Maidah

90

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 13

Page 14: Hukum Islam

Memelihara keturunan, dalam hukum islam, pemeliharaan keturunan

adalah hal yang sangat penting. Untuk itu dalam hukum islam untuk

meneruskan keturunan harus melalui perkawinan yang sah menurut

ketentuan-ketentuan yang ada dalam al-Quran dan al-sunah dan

dilarang melakukan perubahan zina. Hukum kekeluargaan dan hukum

kewarisan islam yang ada dalam al-Quran merupakan hukum yang erat

kaitannya dengan pemurnian keturunan dan pemeliharaan keturunan.

Dalam al-Quran hukum-hukum yang berkenaan dengan masalah rinci

seperti misalnya larangan-larangan perkawinan yang terdapat dalam

surat an-Nisa’ ayat 23 dan larangan berzina terdapat dalah QS al-Isra’

32:

Memelihara harta, menurut hukum islam harta merupakan pemberian

allah kepada manusia untuk melangsungkan hidup dan kehidupannya,

untuk itu manusia sebagai khalifah allah di bumi dilindungi haknya

untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang halal artinya sah

menurut hukum dan benar menurut ukuran moral. Pada prinsipnya

hukum islam tidak mengakui hak milik seseorang atas suatu benda

secara mutlak, karena kepemilikan suatu benda hanya ada pada allah,

namun karena diperlukan adanya kepastian hukum dalam masyarakat,

untuk menjamin kedamaian dalam kehidupan bersama, maka hak

milik seseorang atas sesuatu benda diakui dengan pengertian, bahwa

Hak milik itu harus diperoleh secara halal dan berfungsi sosial.

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 14

Page 15: Hukum Islam

2.2.4 Sumber Hukum Islam

Jika diperhatikan dengan sungguh-sungguh hukum islam

ditetapkan oleh allah adalah untuk memenuhi keperluan hidup yang

bersifat primer, sekunder, maupun tersier. Oleh karena itu apabila

seseorang muslim mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan

allah, maka ia akan selamat baik dalam hidupnya di dunia maupun di

akhirat kelak.

Menurut al-Qur’an surah an-Nisa’ ayat 59, setiap muslim wajib

menaati kemauan atau kehendak allah, kehendap rasul dan kehendak

”ulil amri” yakni orang yang mempunyai kekuasaan atau penguasa.

Kehendak allah yang berupa ketetapan tersebut kini tertulis

dalam al-Quran, kehendak Rasulullah sekarang terhuimpun dalam

kitab-kitab hadis, kehendak penguasa sekarang termaktub dalam kitab-

kitab fikih. Yang dimaksud penguasa dalam hal ini adalah orang-orang

yang memenuhi syarat untuk berijtihad karena kekuasaan berupa ilmu

pengetahuan untuk mengalirkan hukum islam dari dua sumber

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 15

Page 16: Hukum Islam

utamanya yakni al-quran dan dari kitab-kitab hadis yang memuat

sunah nabi muhammad.Yang ditetapkan allah dalam al-quran tersebut

kemudian dirumuskan dengan jelas dalam percakapan antara nabi

muhammad dengan salah seorang sahabatnya yang akan ditugaskan

untuk menjadi Gubernur di Yaman.

Namun hadis yang dikemukakan, para ulama menyimpulkan

bahwa sumber hukum islam ada tiga, yakni al-Quran, as-Sunah, dan

akal pikiran orang yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Akal

pikiran ini dalam kepustakaan hukum islah diistilahkan dengan ” al-

ra’yu”, yakni pendapat orang yang memenuhi syarat untuk

menentukan nilai dan norma pengukur tingkah laku manusia dalam

segala hidup dan kehidupan. Ketiga sumber itu merupakan rangkaian

kesatuan dengan urusan seperti yang sudah disebutkan. Al-quran dan

as-sunnah merupakan sumber utama hukum islam, sedangkan al-ra’yu

merupakan sumber tambahan atau sumber pengembangan.

2.2.5 Kontribusi Umat islam Indonesia

Kontribusi umat islam dalam perumusan dari penegakan

hukum di indonesia nampak jelas setelah Indonesia merdeka. Sebagai

hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, hukum islam

telah menjadi bagian dari kehidupan bangsa indonesia yang mayoritas

beragama Islam. Penelitian yang dilakukan secara nasional, oleh

Universitas Indonesia menunjukan dengan jelas kecenderungan, umat

Islam Indonesia untuk kembali ke identitas dirinya sebagai muslimin

dengan menaati dan melaksanakan hukum Islam. Kecenderungan ini

oleh Pendidikan Agama Islam yang setelah tahun enam puluhan

diwajibkan di sekolah-sekola di bawah neungan Departemen

Pendidikan dan Ken\budayaan , maraknya kehidupan beragam islam di

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 16

Page 17: Hukum Islam

Indonesia setelah tahun 1966 terutama dan perkembangan global

kebangkitan umat islam di seluruh dunia. Selai dari itu perkembangan

hukum islam di Indonesia ditunjang pula oleh sikappemerintah

terhadap hukum agama yang dipergunakan untuk memperlancar

pelaksanaan kebijakan pemerintah, misalnya dalam program keluarga

berencana dan program-program lainnya. Setelah indonesia merdeka,

muncul pemikiran hukum islam termuka di Indonesia seperti Hazairin

dan Hasbi as-Shiddiqie, mereka berbicara tentang pengembangan dan

pembaharuan hukum islam bidang mu’amalah di Indonesia. Hasbi

misalnya menghendaki fikih Islam dengan pembentukan fikih

Indonesia. Syafrudin Prawiranegara mengemukakan idenya

pengembangan sistem ekonomi islam yang diatur menurut hukum

islam. Gagasan ini kemudian melahirkan bank islam daklam bentuk

bank muamalat Indonesia yang beroperasi menurut prinsip-prinsip

hukum islam dalam pinjam-meminjam, jual-beli, sewa-menyewa, dsb

dengan mengindahkan hukum dan peraturan perbankan yang berlaku

di Indonesia.

Kontribusi umat islam dalam perumusan dan penegakan

hukum pada akhir-akhir ini semakin nampak jelas dengan

diundangkannya beberapa peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan hukum islam, seperti misalnya Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama ,

Instruksi Presiden nomor 1 Tahhun 1991 Tentang kompilasi hukum

islam, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1999 Tentang

Penyelenggaraan haji. Dari penjelasan diatas sudah dikemukakan jelas

makin besar kontribusi umat islam di Indonesia dalam perumusan dan

penegakan hukum di Indonesia.

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 17

Page 18: Hukum Islam

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Hukum lslam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari agama

lslam. Jika kita berbicara tentang hukum, yang tcrlintas. dalam fikiran kita adalah

peraturan-peraturan atau seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia

dalam suatu masyarakat, baik peraturan atau norma itu berupa kenyataan yang

tumbuh dan berkembang dalam masyarakat maupun peraturan atau norma yang

dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh penguasa.

Kontribusi umat islam dalam perumusan dari penegakan hukum di indonesia

nampak jelas setelah Indonesia merdeka. Sebagai hukum yang tumbuh dan

berkembang dalam masyarakat, hukum islam telah menjadi bagian dari kehidupan

bangsa indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kontribusi umat islam dalam

perumusan dan penegakan hukum pada akhir-akhir ini semakin nampak jelas dengan

diundangkannya beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

hukum islam, seperti misalnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

1989 Tentang Peradilan Agama.

3.2 Saran

Demi kesempurnaan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam penyusunan

makalah ini masih terdapat kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan

kami. Untuk itulah, kritik dan saran sangat kami perlukan.

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 18

Page 19: Hukum Islam

Daftar Pustaka

Syahar, Saidus.1986.Asas-Asas Hukum Islam.Alumni1986:Bandung.

Sabiq, Sayyid.2004. Fiqih Sunah.Pena:Jakarta.

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 19

Page 20: Hukum Islam

Jum’at 13:00 – 15:30 WIB

HUKUM ISLAM

DAN

KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA

Ismi Dian Kusumawardhani (24040110120021)

Saiful Nurul Hudha (24040110120031)

Wulandhari (24040110120034)

Rio Aditya P (24040110130053)

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2010

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 20

Page 21: Hukum Islam

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun karya makalah ini, yang berjudul

“HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA”, untuk

memenuhi tugas mata kuliah agama islam.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapatkan informasi dari berbagai

sumber, baik media cetak maupun media elektronik. Penyusunan makalah ini tidak

lepas dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Muhyidin selaku pengampu mata kuliah agama islam,

2. Teman-teman yang telah membantu,

3. Semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan karya makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat

kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itulah, kritik

dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan, demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Semarang, 12 November 2010

Penulis

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 21

Page 22: Hukum Islam

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................i

Kata Pengantar ............................................................................................................ii

Daftar isi ......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.3 Tujuan Makalah………………………………………………………....1

1.4 Latar Belakang ……………………………………………………….....1

BAB II ISI

2.1 Islam secara Umum

2.1.1 Definisi Agama Islam .................................................................2

2.1.2 Pandangan Hidup Islam ..............................................................4

2.1.3 Aspek Ajaran Islam ....................................................................8

2.2 Hukum Islam

2.2.1 Definisi Agama Islam ................................................................9

2.2.2 Ruang Lingkup Hukum Islam ...................................................10

2.2.3 Tujuan Hukum ..........................................................................12

2.2.4 Sumber Hukum Islam ...............................................................15

2.2.5 Kontribusi Umat islam Indonesia .............................................16

BAB III PENUTUP

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 22

Page 23: Hukum Islam

3.1 Simpulan ................................................................................................18

3.2 Saran ......................................................................................................18

Daftar Pustaka ............................................................................................................19

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia Page 23