hukum perkawinan islam iii

Upload: harry-yuniardi

Post on 09-Mar-2016

55 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Rangkuman Materi Kuliah Hukum Perkawinan Islam III

TRANSCRIPT

Slide 1

Jenis/Sebab PerceraianTalakFasakhPerceraianKehendak SuamiPutusan PengadilanSebab TimbulnyaEtimologiTerminologiTalak (Thalaq)Lepasnya Ikatan ( )Lepasnya Ikatan Perkawinan dengan Ucapan Khusus atau melalui Representasi Ucapan Tersebut( ) SeketikaAda JedaWaktu LepasnyaTalak BainTalak Raj`iyPerbedaan Talak dan FasakhTalakFasakhHakikatnyaMenghentikan Akad Nikah (Ikatan Masih Ada, Kecuali Jika Bain Kubra)Mencabutkan Akad Nikah (Tidak Ada Ikatan) SebabnyaMuncul dari Akad yang SahMuncul dari Akad yang Sah, juga dari Akad yang belum LuzumKonsekuensinyaMengurangi Jatah TalakBisa Dijatuhkan pada Masa IddahTalak Qabla Dukhul = Wajib Bayar Mahar Tidak Mengurangi Jatah TalakTidak Bisa Dijatuhkan pada Masa Iddah Fasakh Qabla Dukhul = Bebas Mahar (Hn+Ml)/Wajib jika penyebabnya suami (Sy+Hn)Hukum Taklifiy TalakMakruhHaramSunahWajibHukum Asalnya Mubah, menurut Mayoritas Ulama Hukum PerubahannyaTalak yang muncul dari opsi Sumpah IlaTalak yang tidak BeralasanTalak yang Menimbulkan banyak MadlaratTalak karena Alasan Terabaikannya Kewajiban Hikmah Perceraian ( (4) : 130)Rukun TalakAl-QashdMuthalliqAl-WilayahAl-ShighahRukun TalakUcapan TalakMaksud Mengucapkan TalakOrang yang MenalakOtoritas MenalakAl-MahallOrang yang DitalakSyarat MuthalliqMukallafSuamiKehendak SendiriYang Menjatuhkan TalakIslam, Baligh, BerakalHanabilah: Boleh MumayyizMuthalliq KasuistikAl-MajnunOrang Gila; Tidak sah talakAl-MadhusyOrang Silap (Saking Takut/Marah); Tidak sah talakAl-SakranOrang Mabuk; Sah talakAl-SafihOrang Boros; Sah talakAl-MukrahOrang Dipaksa; Tidak sah talak, kecuali mnrt HanafiyahPemilik hak talak itu adalah Suami.Istri dapat menalak diri sendiri, jika telah diwakilkan atau diserahi (tafwidl) hak talak oleh suami kepadanya.Hakim dapat menjatuhkan talak dalam kondisi khusus/darurat.Al-HazilOrang Bercanda; Sah talakAl-MukhthiOrang Salah Ucap; Tidak sah talakSyarat Mahal al-ThalaqTidak dalam masa Idah BainIstri SahYang Dijatuhi TalakBain Kubra; Tidak Sah TalakBain Sughra: Sah Talak (Hanafiyah)TawkilTafwidlPelimpahan TalakMewakilkan Penjatuhan Talak kepada Orang Lain atau IsterinyaPerwakilan dapat dicabut, sebelum tersampaikan penjatuhan talaknyaMenyerahkan Hak Talak kepada Orang Lain atau IsterinyaHanafiyah & Malikiyah: Penyerahan tidak dapat dicabut, apa pun kondisinyaPelimpahan TalakSyafi`iyah: Penyerahan dapat dicabut, sebelum diterima penyerahannyaTafwidlTawkilSifat & Jumlah TalaknyaSifatnya: BainJumlahnya: Tergantung Niat SuamiSifatnya: Raj`iy/BainJumlahnya: Tergantung Niat SuamiSifat & Jumlah TalakTafwidl TalakTamlikTakhyirTafwidl TalakKepada Orang Lain:Kalau kamu mau, saya talak isteri sayaKepada Isteri:Talaklah dirimu sendiriKepada Isteri:Mau pilih bersama saya, atau urus dirimu sendiri?Syarat Tafwidl TalakIsteri MukalafTalak MunjizSegera DiterimaSyarat Tafwidl TalakTidak Sah jika ada JedaTidak Sah jika belum Balig atau GilaTidak Sah Talak Mu`allaqSuami MukalafTidak Sah jika belum Balig atau GilaOtoritas Menjatuhkan TalakHanafiyahSyafi`iyah, HanabilahTalak hanya sah jika dijatuhkan oleh pihak yang memiliki otoritasSah TalakTidak Sah TalakJika ada yang berkata: Kalau saya menikahinya, maka dia saya talakMalikiyahSah Talak, jika ditujukan secara khususUngkapan TalakPara Ulama sepakat, bahwasanya talak bisa diungkapkan dengan:Untuk lebih detail, akan dibahas kemudianUcapanIsyaratBagi yang hadir, dengan bahasanyaBagi yang tidak bisa bicaraTulisanBagi yang tidak hadirMempersaksikan TalakMayoritas UlamaSyi`ahSaksi TalakTidak dibutuhkan SaksiWajib ada SaksiPembatalan Perkawinan (Fasakh)Gugatan Tidak Mampu Menafkahi, pasca ditelantarkan suami 3 hariGugatan Tidak Mampu Melunasi MaharKonsekuensi Sumpah Li`anGugatan Khiyar`Uyub & GhururWathi Syubhat dalam lingkup mushaharahSalah satunya masuk/keluar IslamDiketahui Satu MahramGugatan Tidak sekufuRagam FasakhKategorisasi FasakhBerlaku OtomatisMenunggu Putusan HakimFasakhRusaknya AkadMunculnya kasus mushaharah.Murtadnya SuamiTidak ada kafaahTidak mampu menafkahiMahar kurang dari mahar mitsilMenolak masuk Islam salah satunyaKhiyar Bulugh & Ifaqah, jika yg menikahkannya bukan Bapak atau Kakek (Hanafiyah)20Keabsahan Kalimat TalakJelas (Sharih)Sindiran (Kinayah)Syarat KeabsahannyaHanafiyah&Hanabilah: Sah jika ada Niat atau Dilalatuh Hal (Bertengkar)Malikiyah&Syafi`iyah: Hanya sah jika ada NiatBukan Sharih/KinayahSah tanpa NiatSah jika ada NiatTalak dengan TulisanMustabinah(Berbekas)Gayr Mustabinah(Tidak Berbekas)TulisanTidak ada Efek HukumGayr Marsumah(Tidak Jelas Tertuju)Marsumah(Jelas Tertuju)Hanafiyah: Jika Marsumah, Sah tanpa NiatMayoritas Ulama: Sah jika ada NiatTalak dari Aspek AturanTalak SunniyBukan Sunniy-Bid`iyJenis-jenis TalakYg sdh didukhul, dan saat suci tidak dijimakYg masih kecil, Yg menopause, Yg hamil, Yg blm didukhul, Yg dikhulukTalak Bid`iyYg haid/nifas (sdh didukhul, tdk hamil)Yg suci tapi sdh dijimakTalak 3 (Hanafiyah, Malikiyah)Talak Sunniy adalah talak yang sesuai aturan syara, dan sebaliknya disebut Talak Bid`iyIsteri-isteri Rasulullah Saw.Yang tidak Bercerai:St. Khadijah binti KhuwalidSt. Sawdah binti Zam'ahSt. 'A'isyah binti AbubakarUmmu Habibah binti Abi SufyanUmmu Salamah Hindun binti UmayahSt. Zainab binti JahziSt. Juwariyyah bin al-HaritsSt. Shafiyyah binti HuyaySt. Zainab binti Khuzaymah

Yang Bercerai:St. Hafshah binti Umar bin Khatthab (Dirujuk kembali)St. Fathimah binti adh-Dhahhak(berpenyakit kulit belang-belang)St. SyarafSt. Khawlah binti al-HudzaylSt. Asma' binti Ka'abWanita bani GhifarSt. Umaimah/Asma binti Nu`man(berkata: "Aku berlindung kepada Allah darimu.)St. 'Aliyah binti ZhibyanSt. Malikah al-Laitsiyyah(melakukan hal seperti Umaimah)

Alasan Diharamkan Talak Bid`iyHaid Suci tp Dijimak Talak Bid`iyKarena masa haid yg saat itu dijatuhi talak, tidak dihitung sebagai bagian masa idah.Sehingga pasca ditalak, statusnya bukan isteri juga bukan yg sedang idahKarena ketidakjelasan masa idah yg akan dijalaninya. Jika hamil, berarti memakai idah hamil, jika tdk hamil, maka memakai idah quru, walaupun masa suci tsb masuk hitungan quru Zhahiri-Taymiy:Haram-Tdk SahMayoritas:Haram-SahDisepakati KeabsahannyaTalak SunniyBukan Sunniy-Bid`iyEfek HukumnyaTalak Bid`iy , : .......( )Hukum Merujuk Talak Bid`iyMayoritas UlamaMalikiyahMerujuk Talak Bid`iySunatWajibDapat dipaksa utk rujuk Merujuk & Menalaknya Kembali : . ( ) : ( )Waktu Menalak KembaliHaramBolehMenalak Kembali Saat Suci Pasca Haid yg Dijatuhi talakQawl Ashah Syafi`iyahAbu Yusuf & MuhammadTaymiyI. HanafiyMalikiyahQawl Shahih Syafi`iyahHanabilahTalak dari Aspek Bisa Dirujuk TidaknyaTalak Raj`iyTalak BainJenis-jenis TalakTalak yg bisa dirujuk pada masa idahTalak yg tdk bisa dirujukBain KubraBain ShugraYaitu talak satu atau talak dua yg belum lewat masa idah Talak qabla dukhul.Talak Raj`iy yg sdh lewat masa idah.KhulukTalak Kinayah (Hanafiyah).Putusan Hakim, bkn krn tdk bisa membayar nafkah/ maharTalak TigaPersamaan & Perbedaan Talak Bain Sughra & Bain KubraPersamaanPerbedaanPersamaan & Perbedaan Talak Bain Sughra & Bain KubraBain KubraBain ShugraNikah Jadid dgn Muhallil,Jumlah Talak Kembali ke AwalNikah Jadid tnp Muhallil,Jumlah Talak Melanjutkan SisaTidak bisa dirujuk.Bisa kembali dgn Nikah JadidJumlah/Bilangan TalakHak talak yang dimiliki oleh seorang suami, seluruhnya berjumlah 3 kali.Yang 2 kali masih bisa dirujuk, sedangkan yang ke-3 tidak bisa dirujuk. (QS. Al-Baqarah:229-230)Talak TigaDiucapkan SekaligusDiucapkan Tidak SekaligusKondisi Talak TigaDisepakati dinilai SunniySunniyBid`iySyafi`iyah, HanabilahHanafiyah, MalikiyahKeabsahan Talak Tiga SekaligusSah Talaknya, Jatuh TigaSah Talaknya,Jatuh SatuKeabsahan Talak Tiga SekaligusMadzhab 4Zhahiriyah(Berasal dari Khulafa Rasyidun, `Ubadalah 4, Abu Hurayrah, dll)Tidak Sah TalakSyi`ah ImamiyahSyi`ah ZaydiyahIbn TaymiyahIbn Qayim : : .( IV/183 ,)

: : . Talak Al-BattahDihukumi sesuai niatDihukumi Talak BainAl-Battah (terakhir)HanafiyahMalikiyahSyafi`iyahHanabilah : " " .( II/239 ,)Tikrar al-ThalaqTanpa JedaAda JedaPengulangan Ucapan Talak (kamu saya talak, kamu saya talak, kamu saya talak)Tanpa NiatDiniati TakidDihitung TigaDihitung SatuDihitung TigaKarena Isyarat dihukumi sama dengan Ibarat, maka penjatuhan talak yang disertai dengan isyarat, hukumnya sesuai dengan apa yang diisyaratkan. Seperti mengucapkan kalimat talak sambil mengacungkan dua jari, maka dihukumi jatuh dua talak. Talak dengan IsyaratNikah MuhallilDisyaratkan cerai pasca dukhul, di luar akadDisyaratkan cerai pasca dukhul, dalam akadHukum Nikah MuhallilMakruh-BatilMakruh-SahSyafi`iyahMakruh Tahrim-SahHaram-BathilImam HanafiyZufarMayoritas UlamaMalikiyahHanabilahZhahiriyahSyi`ahHadm al-ThalaqDari Talak TigaDari Selain Talak TigaKonsep Hadm al-Thalaq(Peluruhan Talak)Disepakati, jika wanita tertalak tiga kemudian nikah dengan laki-laki lain dan cerai, maka jika nikah kembali dgn mantan suami yg menalak tiga, maka hak talak suami tersebut kembali menjadi tiga Ada HadmTdk ada HadmImam HanafiyMayoritas UlamaTaklik TalakMunjizMudlafPenjatuhan TalakLangsung tanpa dikaitkanMu`allaqDikaitkanDikaitkan terhadap Waktu yg akan datangSyaratSifatQasamJika tetap pemarah, maka jatuh talak sayaJika dia masih menghubungimu, maka jatuh talak sayaJika barang ini pecah, maka jatuh talak saya42Hukum Talak Mu`allaq

Mayoritas UlamaTaymiyKeabsahan Talak Mu`allaqSah dan Jatuh Talak ketika terpenuhi takliknyaZhahiriyahTidak Sah TalaknyaSah jika takliknya berupa Syarat.Tidak sah jika takliknya berupa sumpah, tapi harus bayar kifarat.Kompilasi Hukum IslamPasal 45 Kedua calon mempelai dapat mengadakan perjanjian perkawinan dalam bentuk:1. Taklik talak dan2. Perjanjian lain yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.

Pasal 46 (1) Isi taklik talak tidak boleh bertentangan dengan hukum Islam.(2) Apabila keadaan yang diisyaratkan dalam taklik talak betul-betul terjadi kemudian, tidek dengan sendirinya talak jatuh. Supaya talak sungguh-sungguh jatuh, isteri harus mengajukan persoalannya ke pengadilan Agama.(3) Perjanjian taklik talak bukan salah satu yang wajib diadakan pada setiap perkawinan, akan tetapi sekali taklik talak sudah diperjanjikan tidak dapat dicabut kembali.Taklik Talak dlm HK. PositifTaklik Talak dalam Buku Nikah

Sesudah akad nikah, saya . berjanji dengan sesungguh hati, bahwa saya akan menepati kewajiban saya sebagai seorang suami, dan akan saya pergauli isteri saya bernama dengan baik menurut ajaran syariat Islam. Selanjutnya saya mengucapkan shighat taklik talak atas isteri saya itu sebagai berikut:Sewaktu-waktu saya:(1) Meninggalkan isteri saya dua tahun berturut-turut,(2) Atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya,(3) Atau saya menyakiti badan/jasmani isteri saya,(4) Atau saya membiarkan (tidak memperdulikan) isteri saya 6 bulan lamanya.Kemudian isteri saya itu tidak ridla dan mengadukan halnya kepada Pengadilan Agama atau petugas yang memberinya hak untuk mengurus pengaduan itu dan pengaduanya dibenarkan serta diterima oleh Pengadilan atau petugas tersebut, dan isteri saya membayar uang sebesar 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai iwadl (pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak saya satu kepadanya. Kepada pengadilan atau petugas tersebut tadi saya kuasakan untuk menerima uangiwadl itu dan kemudian menyerahkanya kepada Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat, untuk keperluan ibadah sosial.Baru Jatuh Talak Jika:Jika muncul kasus: (1) Meninggalkan isteri saya dua tahun berturut-turut, (2) Atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya, (3) Atau saya menyakiti badan/jasmani isteri saya, (4) Atau saya membiarkan (tidak memperdulikan) isteri saya 6 bulan lamanya.Isteri tidak ridlaIsteri/Kuasa Hukum Mengadukan ke Pengadilan AgamaPengaduannya dibenarkan serta diterima oleh Pengadilan AgamaIsteri membayar uang sebesar 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai iwadl (pengganti).Khuluk (khulu`)EtimologiTerminologiDefinisi KhulukMencabut dan MenghilangkanPerceraian antara suami istri melalui talak yang ditebus (iwad) [:229/ 2] [:128/ 4]Kalimat yang DigunakanHanafiyahSyafi`iyah & HanabilahKalimat yang Digunakan ThalaqKhuluBaraahFaraqahJual/BeliMalikiyahKalimat Talak (sharih/kinayah)KhuluBaraahShulhFidaMenurut mayoritas ulama, khuluk tdk memerlukan Hakim, krn ia akad muawadlah yg dpt dilakukan oleh perseoranganInisiator & Pembayar KhulukIstriPihak LainInisiator KhulukIstri yg mengajukan permintaan talakSuamiSuami menawarkan penjatuhan talakPihak lain meminta suami utk menceraikan istrinyaIstriOrang LainPihak PembayarOrang Tua IstriHukum KhulukHanafiyah: Jika suami nusyuz, maka ia dimakruhkan mengambil iwadl, jika istri yg nusyuz maka makruh mengambil lebih dari ukuran maharMalikiyah: Diperbolehkan dengan syarat, istri yg menginginkan perceraian serta tdk ada unsur penzhaliman dari suami. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi, maka perceraian tsb jatuhnya talak biasa (bukan khuluk), haram hukumnya mengambil `iwadl.Hasan Basri: Tidak boleh, kecuali jika terbukti istri melakukan zinaSyafiiyah: Diperbolehkan, tapi makruh kecuali dalam dua kasus, yaitu jika dikhawatirkan terdapat pelanggaran ketentuan syariat, atau jika suami mengaitkan talak 3 terhadap perbuatan yg tdk bisa dihindari, maka dilakukan khuluk kemudian nikah lagi, sehingga terhindar dari talak 3.Hanabilah: Makruh bagi istri minta khuluk kalau tanpa alasan, sunah bagi laki2 mengabulkan permintaan khuluk tsb, kecuali jika suaminya msh mencintai. Khuluk batal jika terdapat unsur paksaan atau penzhaliman dr suami.Sifat KhulukHanafiyahMayoritas UlamaSifat KhulukSebelum dikabul=SumpahMu`awadhah (tukar-menukar)Tdk bisa dicabutTdk mesti dikabul seketikaSuami Dapat mengaitkan (Mu`allaq/Mudlaf) khuluk, kecuali mnrt HanabilahBisa dicabutMesti dikabul seketikaIstri dapat mengkaitkan (Mu`allaq/Mudlaf) khuluk, kecuali mnrt Hanabilah`Iwadl dalam KhulukKarena pada dasarnya menyusui itu kewajiabn suami, maka `iwadl khuluk dapat berupa jasa penyusuan.Dapat pula dengan upah hadanah, namun menurut Syafi`iyah tdk sah kecuali jika sudah pasti kadar upahnya tersebut. Dapat berbentuk harta benda, manfaat, hak-hak yg dilepaskan. Dapat pula berupa pelepasan hak hadanah, namun tdk berarti isteri tdk boleh mengurus anaknya yg beum balig, karena ada hak anak untuk diurus oleh ibunya.Dapat pula berupa pelepasan hak nafkah selama masa iddah, atau hak tempat tinggal. Namun khusus hak tinggal karena itu kewajiban syar`iy (tdk boleh keluar dr rumah suami), maka hak utk tinggal tdk menjadi hilang.Menurut Hanafyah & Malikiyah, dapat dengan biaya keperluan sehari-hari anaknya yang masih kecil, sampai batas waktu tertentu. Kaitan Khuluk dgn Talak/FasakhMayoritas Ulama, ZhahiriyahQawl Qadim Syafi`iyah, Mu`tamad Hanabilah, Taymiy, al-SyawkaniyKhulukTalakFasakh : : : : : ( ) : : ( )Idah KhulukAshah Hanabilah, Taymiy,Mayoritas UlamaIdah KhulukSatu kali haidTiga Quru : : ( ) .....(:228)Istri wajib membayar `iwadlJatuh Talak Bain, tdk bisa dirujukMantan Suami boleh menikahinya pada masa idah khulukKonsekwensi KhulukTdk memerlukan putusan HakimKonsekwensi KhulukTdk batal khuluk karena syarat Fasid (syaratnya yang batal)Sumpah IlaEtimologiTerminologiMakna IlaSumpahSumpah utk tdk berhubungan suami-istri selama lebih dari 4 bulan dgn nama/sifat Allah, atau dgn nadzar, atau dgn taklik talakMayoritas UlamaHanabilahBisa dgn Nadzar atau Taklik Talak trhdp perbuatan yg tdk bisa dihindariHanya sumpah dengan nama/sifat AllahKonsekuensi Sumpah IlaOpsi 1: Menjimak IsteriOpsi 2:Menceraikan IsteriSetelah Akhir Bulan ke-4Karena dgn menjimak berarti melanggar sumpah, maka suami diwajibkan membayar kifarat sumpah( )Kalau tdk mampu, puasa 3 hari Memberi Makan 10 miskin/Pakaian/Membebaskan 1 abidIsteri melaporkan kasus tsb kepada Hakim, kemudian Hakim memberi 2 opsi kepada suamiEtimologiTerminologiMakna Li`anSumpah LaknatSumpah menuduh/menolak tuduhan zina terhadap pasangannya ketika tdk memiliki saksi zina. Dilakukan dgn 4 kali sumpah tuduhan/penolakan, diakhiri sekali sumpah laknatSumpah Li`anQadzaf adalah menuduh zina tanpa memiliki saksi, jika yg dituduh org lain, maka penuduh diberi hukuman Had Qadzaf (80 cambuk). Jika yg dituduh isteri, utk menghindari Had Qadzaf diharuskan Sumpah Li`an. Dengan sumpah lian dr suami, maka isteri harus dihukum rajam, supaya tdk dihukum, harus melakukan sumpah li`an menolak tuduhan tsb. Menghindari Had Qadzaf atau menghindari Had ZinaMenolak/Mengingkari penasaban anak(li naf`y al-walad)Sumpah Li`anTujuan Sumpah Li`anKHI Pasal 126Li`an terjadi karena suami menuduh isteri berbuat zina dan atau mengingkari anak dalam kandungan atau yang sudah lahir dari isterinya, sedangkan isteri menolak tuduhan dan atau pengingkaran tersebut. Menjadi Mahram Abadi (selain I. Hanafi)Jenis PerceraiannyaKonsekuensiKonsekuensi Li`anMayoritas UlamaHanafiyahPutus Otomatis dengan FasakhDiputus Hakim dgn Talak BainI. Hanafi: Jika suami mengaku bohong, maka ia dihukum qadzaf, dan boleh menikahi lg mantan isterinya , : ( , IV/416)Jika tujuan sumpah li`an adalah semata menolak/mengingkari penasaban anak, maka konsekuensi yg timbul pasca sumpah adalah sebatas hilangnya penasaban anak, adapun perkawinannya tdk putus, serta had qadza dapat dihilangkan jika isteri memaafkan(Mawsu`ah al- Fiqhiyah al-Kuwwathiyah, 35/259)ZhiharMakna ZhiharPunggungSuami menyerupakan istrinya dengan bagian tubuh tertentu dari mahram abadinya (Al-Mujadalah, 2)EtimologiTerminologiJika suami melakukan zhihar, maka haram bagi suami menjimak (ittifaq) maupun mencumbu isterinya (Hanafyah, Mayoritas Malikiyah) sebelum membayar kifaratBagian Tubuh yg DipersamakanBagian TubuhSeperti tangan, kaki, paha, dllSeperti rambut, suara, Juz HaqiqiyJuz HukmiyHanafiyah: Harus bagian tubuh yg mewakili keseleruhan tubuh (seperti punggung)Malikiyah: Bisa bagian tubuh hakiki maupun hukmiSyafi`iyah+Hanabilah: Hanya terhadap bagian tubuh hakiki sajaAbadi (tdk dibatasi waktu)Temporer (dibatasi waktu)KonsekuensiKonsekuensi ZhiharDi Luar kurun waktuDalam kurun waktuMenjadi halal, tidak wajib kifaratJika bermaksud menjimaknya maka wajib kifaratMalikiyah+Syafi`iyah:Tidak sah zhihar jika tidak abadiHanafiyah, Syafi`iyah (Azhhar), Hanabilah:bisa abadi/temporerI`taqIth`amTertib KifaratKifarat ZhiharMembebaskan Budak belianShiyam (al-Mujadalah, 3-4)Puasa 2 bulan berturut-turutMemberi makan 60 miskinHadanahEtimologiTerminologiMakna HadanahPinggang(al-Hidln)MenggendongPengasuhan (memelihara, mengatur dan mendidik) pihak yg belum bisa hidup mandiri, seperti anak kecil atau dewasa namun terganggu akalnya (gila/pikun). Mnrt Malikiyah, utk laki-laki hanya sampai dewasa, meskipun gila/pikun. Hukumnya adalah wajib, karena meninggalkan pengurusan akan menimbulkan kerusakan. Hadanah bagian dari mengurus dan menguasai, nisbat kepada anak kecil maka yang paling berhak adalah ibunya (pihak perempuan), jika sudah mencapai usia tertentu beralih kepada bapaknya (pihak laki-laki) karena lebih mampu dalam mengayomi dan mengarahkan Hanafiyah + MalikiyahMayoritas UlamaPemilik Hak HadanahPemilik Hak HadanahHak IbuSebagian UlamaHak AnakHak Anak & Orang TuaJika kedua orangtua masih terikat dalam perkawinan, maka anak harus berada dalam pengasuhan mereka berdua. : : ( , 2/283)Berakhlak baikBaligIslam, mnrt Syafi`iyah & HanabilahSyarat Umum PengasuhBerakalSyarat Umum PengasuhMemiliki kemampuan mengurusSyarat Khusus PengasuhJika pengasuhnya wanita, maka tidak menikah dgn laki-laki lain yg di luar kerabatJika pengasuhnya laki-laki, maka harus ada perempuan yg bisa mengasuhnyaPemilik Hak HadanahTidak boleh tinggal di tempat yg tidak disukai oleh anakHanafiyah:IbuNenek dr IbuNenek dr BapakSaudari KandungSaudari SeibuSaudari SebapakKeponakan Pr dr Saudari KandungKeponakan Pr dr Saudari SeibuBibi dr Ibu (sekandung, seibu, sebapak) Keponakan Pr dr Saudari SebapakKeponakan Pr dr Saudara KandungKeponakan Pr dr Saudara SeibuKeponakan Pr dr Saudara SebapakBibi dr Bapak (sekandung, seibu, sebapak) Bibinya Ibu dr IbuBibinya Bapak dr IbuBibinya Ibu/Bapak dr Bapak`Ashabah (Bapak, Kakek, dst)Malikiyah:IbuNenek dr IbuNeneknya IbuBibi dr Ibu (sekandung, seibu, sebapak dgn Ibu)Bibinya Ibu dr Ibunya (sekandung, seibu, sebapak dgn Ibu)Bibinya Ibu dr BapaknyaNenek dr BapakSaudari KandungSaudari SeibuSaudari SebapakBibi dr BapakBibinya Bapak dr BapaknyaBibinya Bapak dr IbunyaKeponakan Pr dr Saudari KandungKeponakan Pr dr Saudara KandungYg diwasiatiSaudaraKakek dr BapakKeponakan Lk dr SaudaraPaman, Sepupu71Syafi`iyah:IbuAnak PrNenek dr IbuNenek dr BapakNeneknya Bapak dr IbunyaNeneknya Bapak dr bapaknyaIbunya Bapaknya KakekSaudari KandungSaudari SebapakSaudari SeibuBibi dr IbuKeponakan Pr dr Saudari KandungKeponakan Pr dr Saudara KandungBibi dr BapakKHI Ps. 156:anak yang belum mumayyiz berhak mendapatkan hadhanah dan ibunya, kecuali bila ibunya telah meninggal dunia, maka kedudukannya digantikan oleh:Wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ibu;Ayah;Wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ayah;Saudara perempuan dari anak yang bersangkutan;Wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ayah.Jika anak sudah mumayyiz (12 tahun -KHI Ps. 105-) diserahkan kepada anak untuk memilih di antara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaanya. Adapun biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.Biaya HadanahBiaya Hadanah adalah tanggung jawab kepala keluarganya, kecuali jika yg diurus (mahdlun) memiliki harta. Jika Ibu mengurus anak, maka ia berhak mendapat upah pengurusan tsb.KHI Ps. 149:Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:Memberikan mut`ah yang layak kepada bekas isterinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas isteri tersebut qobla al dukhul;Memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam idah, kecuali bekas Isteri telah di jatuhi talak bain atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil;Melunasi mahar yang masih terhutang seluruhnya, dan separuh apabila qobla al dukhul;Memberikan biaya hadhanan untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21 tahun Masa IdahEtimologiTerminologiMakna IdahHitungan(Ihsha)Waktu tunggu bagi wanita untuk mengetahui netralitas rahimnya, atau sebagai tenggang waktu di mana ia dapat dirujuk oleh mantan suaminya, yg bersifat ta`abudiy. (:228) (:234) (:4/ 65)Tidak boleh keluar rumah kecuali terpaksaMu`tadah Talak Raj`iy tdk boleh dikhitbah sharihMantan Suami wajib memberi nafkah dan tempat tinggal, kecuali idah talak bain hanya tempat tinggal sajaKonsekwensi IdahMu`tadah Talak Bain/Wafat boleh dikhitbah sindiranTidak boleh menikahKonsekuensi IdahKhilafiyah IdahIttifaqIkhtilafKhilafiyah IdahTidak ada idah qabla dukhulAda idah bada dukhul Idah Zina(Hanafiyah-Syafi`iyah: Tidak ada)(Malikiyah-Hanabilah: Ada)Idah bada khulwah Nikah(Syafi`iyah: Tidak ada)(Mayoritas Ulama: Ada) Jika cerai dan ingin menikahi saudari mantan istrinyaBeristri 4 orang, setelah menceraikan sebagian istrinya, kemudian ingin menikah lagi dengan wanita lainIdah Laki-lakiHanafiyahMayoritas UlamaIdah Wanita Non MuslimTdk ada idah bagi non muslim jika dlm agamanya tdk ada ketentuan idah, kecuali bagi kitabiyah yg menikah dgn muslimAda idah bagi non muslim yang dzimmiy, siapa pun suaminyaAqra(Bagi yg Haid)Melahirkan(Bagi yg Hamil)Idah Talak/FasakhMacam-macam IdahBulan(Bagi yg tdk Haid)SuciHaidMalikiyahSyafi`iyahHanafiyahHanabilahTiga Kali Suci/Haid Tiga Bulan QamariyahSampai MelahirkanHanafiyahSyafi`iyahMalikiyahHanabilahIdah wanita yg suka haid, tiba-tiba berhenti haidnya tanpa sebabTunggu sampai kembali haid, atau sampai masa menopause, kemudian idah dengan bulanIdah Satu TahunIdah Wanita Tdk LancarMelahirkan(Bagi yg Hamil)Idah WafatBulan(Bagi yg tdk Hamil)4 Bulan 10 HariSampai Melahirkan, meskipun hanya tersisa beberapa hari setelah wafat suaminya : , Idah WafatTerminologiIhdadEtimologiTidak BerhiasTidak menghias diri dan memakai wangi-wangian selama 4 bulan 10 hari setelah wafat suaminyaIhdad hanya wajib kepada isteri yg ditinggal wafat suaminya. Tidak ada ihdad bagi suami serta isteri yg ditalak raj`iy.Adapun bagi isteri yg ditalak bain (sughra/kubra) mnrt Hanafiyah, Syafi`iyah Qadim, wajib ihdad. Namun mnrt Malikiyah, Syafi`iyah Jadid, tidak wajib ihdad.Ihdad bagi Mu`tadah WafatHanafiyahSyafi`iyahMalikiyahHanabilahIdah Wanita yg Suaminya MafqudSuaminya dihukumi hidup, sehingga tdk boleh beridah selama tdk ada kabar kematiannya atau kabar menceraikannyaTunggu 4 tahun, kemudian idah selama 4 bulan 10 hariIdah dari Suami MafqudDari Bulan ke AqraDari Aqra ke Bulan/HamilPerubahan IdahYg tdk haid dicerai, beridah dengan bulan, kemudian keluar haid, maka beralih ke idah aqra, idah sebelumnya tdk dihitungYg suka haid dicerai, beridah dgn aqra, kemudian berhenti haidnya atau hamil, maka beralih idahnya ke bulan, atau sampai melahirkanPerubahan IdahDari Talak ke WafatJika sdg menjalani idah talak raj`iy, kemudian suaminya wafat, maka idahnya beralih ke idah wafat (kecuali mnrt Malikiyah, mengambil yg paling pendek).Kalau talaknya bain, maka tdk ada peralihan.UcapanPerbuatanDiketahui melaluiSi Janda mengklaim idahnya sudah selesai, meski mantan suaminya menilai bohong, jika klaim tsb muncul pada waktu yg memungkinkan habis idah, maka yg dibenarkan adalah klaim si Janda.Menikahnya si Janda dengan laki-laki lain.Jika setelah menikah, si Janda mengakui bahwa idahnya belum selesai, maka pernyataan tsb tidak bisa diterima, selama perkawinannya dilakukan dalam waktu yg memungkinkan habis idah.Habisnya Masa IdahTahdidiyTaqribiyHanafiyahWanita yg tdk haid ditalak, maka idahnya 3 bulan.Wanita yg suaminya wafat, maka idahnya 4 bulan 10 hari.Wanita yg suka haid ditalak, maka minimal idahnya 60 hari.Haid: 3x10=30 hariSuci: 2x15=30 hariMenurut Abu Yusuf & Muhammad, minimal idahnya 39 hari. Haid: 3x3=9 hariSuci: 2x15=30 hari(mulai menghitung saat haid) Masa Memungkinkan Habis IdahMalikiyahWanita yg suka haid ditalak, minimal idahnya 30 hari. Dengan rincian:Ditalak pada permulaan malam tgl 1 saat suci, kemudian keluar haid, selesai sebelum fajar, kemudian suci 15 hari. Keluar lagi haid pada awal malam tgl 16, selesai sebelum fajar, kemudian suci 15 hari sampai tanggal 30, dan haid lagi malam hari tgl 1 bulan selanjutnya, dan selesai sebelum fajar.(Di Malikiyah, minimal haid sehari atau kurang)Syafi`iyahWanita yg suka haid ditalak, minimal idahnya 32 hari 2 menit. Dengan rincian:Ditalak pada saat suci, satu menit kemudian haid 1 hari/malam. Selanjutnya suci 15 hari, kemudian haid 1 hari/malam, dan suci 15 hari, lantas satu menit kemudian haid. (Di Syafi`iyah, minimal haid sehari semalam/24 jam)HanabilahWanita yg suka haid ditalak, minimal idahnya 29 hari 1 menit. Dengan rincian:Ditalak pada saat suci, kemudian haid 1 hari/malam. Selanjutnya suci 13 hari, kemudian haid 1 hari/malam, dan suci 13 hari, kemudian haid 1 hari/malam, lantas satu menit kemudian suci. (Di Hanabilah, minimal haid sehari semalam/24 jam, minimal suci 13 hari)TerminologiMut`ahEtimologiBersenang-senangHarta sebagai kompensasi perceraian yg diberikan oleh suami yg menceraikan isterinyaMut`ah MethallaqahPasal 149 Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:memberikan mut`ah yang layak kepada bekas isterinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas isteri tersebut qobla al dukhul;Pasal 158 Mut`ah wajib diberikan oleh bekas suami dengan syarat :a. belum ditetapkan mahar bagi isteriba`da al dukhul;b. perceraian itu atas kehendak suami. Pasal 159 Mut`ah sunnat diberikan oleh bekas suami tanpa syarat tersebut pada pasal 158Rujuk (al-Raj`ah)EtimologiTerminologiMakna RujukKembali (:228)Mayoritas UlamaHanafiahKembali ke dalam ikatan perkawinan bersama istri yg ditalak, tanpa akad baru, pada masa idahMelanggengkan Ikatan Perkawinan pd masa idah dari talak raj`iyHanafiyah-HanabilahProses RujukProses RujukSyafi`iyahPerbuatanUcapanUcapanKinayahSharih : MalikiyahPerbuatanUcapanMakruh TanzihNiatUntuk perbuatan, menurut Hanafiyah & Malikiyah bisa dengan apa pun yang dapat menimbulkan kemahraman (meraba dgn syahwat, mencium, dll). Sedangkan menurut Hanabilah hanya bisa dengan hubungan intim saja.Untuk Ucapan, menurut Mayoritas bisa dengan kinayah disertai niat, namun menurut Hanabilah hanya bisa denga sharih saja. Karena rujuk adalah hak suami yang ditetapkan oleh syarak, maka hak tersebut tidak terpengaruh oleh rela dan tidaknya mantan isteri terhadap rujuk tersebut. Serta mantan suami tidak bisa melepaskan (tanazul) hak tersebut, meskipun dilepaskan, hak rujuknya tetap ada.( ) Menurut Syafi`iyah & Malikiyah, haram istimta` (termasuk memandangnya) terhadap istri yg sdh ditalak raj`iy, sebelum terlebih dahulu dirujuk. Kecuali ada niat rujuk menurut Malikiyah.Jika terjadi hubungan intim, maka tidak sampai berujung terhadap hukuman pidana, meskipun tahu bahwa perbuatan tersebut diharamkan.Menurut Syafi`iyah, bagi suami yang menjimak sebelum rujuk, ia wajib membayar mahar mitsil, baik setelah itu rujuk maupun tidak.Rida IstriTidak DisyaratkanMemberitahu IstriTidak Disyaratkan dalam RujukMempersaksikan RujukKecuali menurut: Qawl Qadim Syafi`iyah, dan salah satu riwayat sahih Imam Ahmad.Menurut Zhahiriyah wajib dipersaksikan dan berimplikasi terhadap keabsahan