hama penyakit kakao 25 mei 2012
TRANSCRIPT
BIODATA
BONE, 13 SEPTEMBER 1981
CALON WIDYAISWARAKOMP. BBPP BATANGKALUKU
HP : 081343857713
E-mail : [email protected]
ANDI AMAL HAYAT MAKMURANDI AMAL HAYAT MAKMUR
PENGENDALIAN OPT UTAMA
KAKAO
25 MEI 2012BBPP
BATANGKALUKU
Peserta mampu memahami
Pengendalian OPT Utama pada Tanaman Kakao
TUJUAN PEMBELAJARA
N
SEBUTKAN GAMBAR APA YANG ANDA LIHAT
SEBUTKAN GAMBAR APA YANG ANDA LIHAT
AGENDA PEMBELAJARANOPT
Hama
Hama Utama
Pengendalian
Penyakit
Penyakit Utama
Pengendalian
Gulma
Gulma Utama
Pengendalian
SOAL
1. Sebutkan 3 jenis OPT
2. Jelaskan pengertian OPT
3. Sebutkan OPT utama pada tanaman kakao
4. Jelaskan gejala serangan PBK
5. Pestisida dengan dosis 2 liter / Ha. Luas lahan 0,8 Ha. Volume semprot 400 liter / Ha. Berapa konsentrasi pestisida yang diperlukan ?
PENGERTIAN OPT
Adalah
semua organisme di alam yang kehadirannya tidak diinginkan karena dapat menghambat dan merusak tanaman sehingga merugikan petani sebagai akibat dari hilangnya sebagian tanaman atau terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena sakit atau dimakan atau dirusak oleh organisme tersebut
semua organisme yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman
PENGENDALIAN
Adalah
Usaha untuk melakukan pencegahan dan koreksi terhadap penyimpangan pertumbuhan tanaman budidaya akibat gangguan OPT dalam rangka pencapaian kualitas dan kuantitas hasil produksi
PENGERTIAN
Hama adalahhewan atau binatang yang merusak tanaman melalui aktivitas makan seperti serangga, mamalia
Penyakit adalahPerubahan fisiologis pada tanaman akibat adanya aktivitas mikroorganisme (virus, cendawan, bakteri)
Gulma adalahTumbuhan yang mengganggu tanaman budidaya
HamaPe
nyakit
Gulma
OPT UTAMAKAKAO
• PBK• Helopelthis sp.• Penggerek Batang• Tikus• Adoretus sp.
• Busuk Buah• Antraknosa• Kanker Batang• Jamur Upas• VSD
• Rumput• Teki• Daun Lebar
JENIS HAMA UTAMAPBK (Conopomorpha cramerella)
• Telur diletakkan satu persatu di permukaan buah, berwarna jingga 3 – 7 hari
• Larva putih kekuningan atau hijau muda 14 – 18 hari
• Pupa berwarna putih, biasa terdapat pada permukaan daun, buah, serasah
• Ngengat aktif malam hari, siang berlindung pada tempat lembab
• Buah masak sebelum waktunya, buah sulit dibelah, biji melekat keras, terdapat bekas lubang gerekan
PENGENDALIAN• Pemangkasan tepat waktu dan cara benar
• Pemupukan dengan tepat dosis, jenis, waktu, cara dan tempat
• Panen sering
• Sanitasi
• Sarungisasi
• Gunakan Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus) dan Rangrang (Oecophyla smaragdina)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
JENIS HAMA UTAMAKepik Pengisap Buah (Helopelthis sp.)• Telur diletakkan pada tangkai buah,
tangkai daun, jaringan kulit buah atau ranting 6 - 7 hari.
• Nimfa Helopeltis sp. bentuknya seperti serangga dewasa tetapi tidak bersayap 10 – 11 hari.
• Imago menusuk dan megisap cairan sel buah 5 – 8 hari
• Bercak cekung warna coklat kehitaman. Pada buah muda dapat mati atau tetap bertumbuh tapi permukaan buah menjadi retak.
PENGENDALIAN• Pemangkasan tepat waktu dan cara benar
• Pemupukan dengan tepat dosis, jenis, waktu, cara dan tempat
• Panen Sering dan Sanitasi
• Gunakan Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus) dan Rangrang (Oecophyla smaragdina)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
• Penyemprotan yang paling efektif yaitu jam 18.00 - 22.00 karena pada saat itu gerakan Helopeltis sp telah lamban atau diam sama sekali
JENIS HAMA UTAMAPenggerek Batang (Squamura sp.)• Telur hama ini berwarna kuning
kemerahan 9 - 10 hari.
• Larva berwarna cerah seperti ungu sawo matang 171 - 180 hari.
• Pupa terbentuk di dalam liang gerekan, warna coklat tua pada kepala dan pada bagian ekor coklat muda
• Imago dengan sayap depan berbintik tebal hitam dengan dasar putih tembus pandang.
• Menggerek batang/cabang sampai xylem, terdapat campuran kotoran
PENGENDALIAN• Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang
digerek, jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah pangkal yang diukur dari lubang gerekan.
• Menggunakan detergen untuk memancing keluar, kemudian ulat dimatikan
• Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beauveria bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae
• Gunakan Semut Merah dan Rangrang (Oecophyla smaragdina)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
JENIS HAMA UTAMAPenggerek Batang (Zeuzera coffeae)• Telur biasanya diletakkan satu per
satu di celah-celah kulit kayu.
• Larva berwarna kuning kemerahan dengan kepala hitam, jatuh ke tanah
• Pupa terbentuk di dalam lubang gerekan menjulur di dekat lubang
• Imago berwarna putih, nocturnal dan muncul di permukaan tanah
• Pada lubang gerekan terdapat kumpulan kotoran sisa gerekan dan kotoran larva di mulut lubang gerekan larva jatuh ke permukaan tanah
PENGENDALIAN
• Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang tergerek dengan jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah pangkal yang diukur dari lubang gerekan, kemudian larva dimatikan.
• Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beuveria bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
JENIS HAMA UTAMAPenggerek Batang(Glenea celia)
• Telur diletakkan satu persatu di kulit pohon 7 - 9 hari
• Larva membuat terowongan tidak teratur di dalam batang 69 – 81 hari
• Pupa terbentuk di dalam lubang gerekan 19 – 21 hari
• Imago akan memakan kulit pucuk dan kulit muda
• Pangkal batang banyak lubang dan tergerek. Jika berlangsung lama, tanaman akan mati
PENGENDALIAN
• Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang tergerek dengan jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah pangkal yang diukur dari lubang gerekan, kemudian larva dimatikan.
• Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beuveria bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
JENIS HAMA UTAMAUlat Jengkal (Hyposidra talaca)• Telur diletakkan pada buah dan lekukan
buah 5 - 6 hari
• Larva kecil berkelompok dan menyebar dengan angin ke daun lain 15 - 20 hari
• Pupa terbentuk di dalam tanah di sekitar pangkal batang 6 – 8 hari
• Imago terbentuk di dalam tanah dan aktif pada malam hari 8 - 12 hari
• Merusak daun, pucuk daun, bunga dan pentil kakao. Daun yang terserang nampak berlubang dan pucuk tanaman gundul, sehingga tinggal tulang daun saja
PENGENDALIAN
• Sanitasi kebun
• Secara mekanis yaitu ulat dan kepompong dimusnahkan.
• Pemangkasan pohon pelindung (jika pohon pelindung lamtoro) dengan memangkas ranting-ranting lamtoro pada waktu ulat masih kecil, kemudian dimusnahkan
• Pestisida Nabati (ekstrak daun mimba)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, lamda sihalotrin dan sipermetrin
JENIS HAMA UTAMAKumbang Adoretus• Telur diletakkan di bawah serasah atau
permukaan tanah 5 - 6 hari
• Larva masuk ke dalam tanah dan merusak akar tanaman 67 - 77 hari
• Pupa terbentuk di dalam tanah di sekitar pangkal batang
• Kumbang berwarna coklat dan memakan daun muda dimulai dari tepian daun
• Daun tidak mampu melakukan fotosintesis secara sempurna sehingga tanaman menjadi layu dan mati.
• Serangan tinggi pada kondisi lembab
PENGENDALIAN• Sanitasi kebun
• Perlindungan dengan pelepah kelapa sawit yang
ditancapkan di sekeliling coklat muda juga terbukti
dapat menurunkan tingkat serangan
• Penggunaan Musuh alami seperti Tiphia
(Hymenoptera) yang sudah dikembangkan di Malaysia.
• Secara kimiawi penyemprotan sebaiknya dilakukan
pada malam hari, saat Adoretus sp. Aktif
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, lamda sihalotrin dan sipermetrin
JENIS PENYAKIT UTAMA
Busuk Buah (Phytophthora palmivora)• Terjadinya pembusukan disertai
bercak coklat kehitaman dengan batas yang tegas. Serangan biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah
• Menyebar dari satu buah ke buah yang lain melalui percikan air hujan, hubungan langsung antara buah dan melalui perantara binatang
• Pada kondisi lembab pada permukaan buah akan muncul serbuk berwarna putih
• Jika buah muda, tidak bisa dipanen
PENGENDALIAN
INTENSITAS SERANGAN
CARA PENGENDALIAN
RINGAN ( < 5 % ) SANITASI P
SEDANG ( 5 – 10 % ) SANITASI K + FUNGISIDA
BERAT ( > 20 % )SANITASI K + FUNGISIDA + LINGKUNGAN
JENIS PENYAKIT PENTINGKanker Batang (Phytophthora sp.)
• Tampak adanya warna gelap agak berlekuk pada kulit batang yang sering ditemukan cairan kemerahan yang lama kelamaan menjadi seperti lapisan karat.
• Jika kulit batang yang terserang dikupas akan terlihat lapisan membusuk dan berwarna merah anggur
• Berkembang dari busuk buah
• Jaringan kayu rusak, batang menjadi busuk dan berlendir
PENGENDALIAN
Mengupas kulit batang atau kulit cabang yang
membusuk sampai batas yang sehat (jaringan
berwarna putih).
Pada kulit batang atau cabang yang dikupas diolesi
dengan bahan penutup luka seperti kunyit atau
fungisida tembaga.
Apabila kerusakannya sampai mengelilingi batang
dan menunjukkan gejala layu daun sebaiknya
tanaman tersebut dipotong atau dibongkar
JENIS PENYAKIT PENTINGAntraknosa (Colletotrichum gloesporiodes)• Bintik nekrosis warna coklat pada
daun
• Daun muda yang serangannya cukup berat mudah rontok yang bermuara pada matinya ranting
• Buah muda layu dengan bintik coklat yang berkembang menjadi antraknosa. Akhirnya buah mongering menjadi mumi (buah yang mengeras, mengecil, kecil dan kering)
• Buah dewasa yang terinfeksi tidak menjadi layu, hanya mengalami antraknose dan mengerut pada bagian ujungnya
PENGENDALIAN
penyemprotan fungisida preventif awal musim hujan pada
saat pembentukan daun baru telah mencapai 10 % dengan
daun pertama kira-kira berumur 1 minggu (± 5 cm).
Fungisida yang digunakan adalah yang berbahan akitif
prokloras atau karbendasim
INTENSITAS SERANGAN
CARA PENGENDALIAN
SANGAT RINGAN ( < 5 % ) MONITORING
RINGAN ( 5 – 15 % ) PUPUK + SANITASI
SEDANG ( 15 - 35 % ) PUPUK + SANITASI +FUNGISIDA
BERAT ( > 35 - 75 % ) PUPUK + SANITASI +FUNGISIDA
SANGAT BERAT ( > 75 % ) ERADIKASI
JENIS PENYAKIT PENTINGVascular Streak Dieback (Oncobasidium sp.)• Daun menguning dengan bercak hijau
biasanya terletak pada seri daun kedua atau ketiga dari titik tumbuh
• Bekas duduk daun terlihat 3 buah noktah coklat kehitaman. Bila ranting dibelah terlihat garis coklat pada xylem
• Jika dari bekas potongan daun, bekas duduk daun, atau bekas potongan ranting yang dicurigai muncul benang-benang berwarna putih
• Daun yang terserang akhirnya gugur sehingga tampak gejala ranting ompong
PENGENDALIAN
Pada daerah basah dilakukan pemangkasan dan
sanitasi dua minggu sekali dan di daerah kering
dengan pemangkasan 1 – 3 bulan sekali ternyata
efektif.
Pemangkasan sanitasi dilakukan dengan cara
memotong ranting sakit sampai batas garis coklat
pada xylem ditambah 30 cm
JENIS PENYAKIT PENTING
Jamur Upas (Torticium salmonicolor)
• Gejala terlihat pada percabangan yang sudah berkayu.
• jamur tampak mengkilap seperti perak,
sangat mirip dengan sarang laba-laba
jamur membentuk kerak yang berwarna
merah jambu
• Kelembaban tinggi mempercepat perkembangannya
• Matinya ranting matinya seluruh batang tanaman
PENGENDALIAN Pemangkasan cabang kakao dan pengaturan
tanaman pelindung pada musim hujan
Pemangkasan percabangan tanaman yang terserang
jamur ditambah 20 cm di bawahnya. Bila perlu olesi
fungisida terlebih dulu .
Apabila gejala masih dalam tingkat sarang laba-laba
bersihkan miselium yang menempel kemudian olesi
kunyit atau fungisida yang berbahan aktif tridemorf
dan tembaga
Sanitasi jamur pada tanaman lain di sekitarnya
JENIS PENYAKIT PENTING
Jamur Akar
• Akar Merah akar yang terinfeksi menjadi busuk basah, lunak dan berair.
• Akar Putih terdapat benang-benang putih yang bercabang-cabang, melekat erat pada permukaan akar
• Akar Coklat akar tanaman diliputi oleh benang-benang jamur berlendir yang mengikat erat butir-butir tanah
• Jamur menyerang akar tunggang dan selanjutnya menyerang ke akar-akar yang besar
PENGENDALIAN
Membongkar tanaman yang terserang parah
kemudian dibakar dan dilanjutkan dengan
penaburan belerang sebanyak 600 gram.
Lahan yang baru dibongkar didayung selama 1
tahun
Membuat parit isolasi sedalam sekitar 80 cm pada
daerah satu baris di luar tanaman mati
Akar yang terserang ringan dibersihkan dengan
sikat kemudian akar dioles dengan fungisida
JENIS MUSUH ALAMI
Laba-laba
• Laba-laba merupakan pemangsa yang hebat menunggu di sarangnya, memburu, melompat dan memangsa, menyamar
• Menusukkan racun dalam tubuh mangsa dan mengisap cairannya
• Memangsa Helopelthis sp., kutu, kepik dan larva
JENIS MUSUH ALAMI
Berdasarkan MORFOLOGI
KELOMPOK RUMPUT
KLASIFIKASI GULMA
Echinochloa
crusgalli Agropyren repens
Berdasarkan MORFOLOGI KELOMPOK TEKI
KLASIFIKASI GULMA
Cyperus rotundus
Fimbristylis
globulosa
Berdasarkan MORFOLOGI
KELOMPOK DAUN LEBAR
KLASIFIKASI GULMA
Eichornia crassipes
Amaranthus
spinosus
GULMA UTAMA KAKAO MUDA
GULMA PENTING TANAMAN KAKAO MUDA
Alang-Alang (Imperata silindrica)
Pahitan (Paspalum conjugatum)
Tulangan (Otochloa nodosa)
Lemur(Ischaemum timorense)
Pahitan Lanang(Axonopus compresus)
Jambean(Selaria plicata)
KELOMPOK TEKI
Teki(Cyperus rotundus)
Teki Udelan(Cyperus kyllingia)
GULMA PENTING TANAMAN KAKAO MUDA
GULMA PENTING TANAMAN KAKAO MUDA
KELOMPOK DAUN
LEBAR
Sembung Rambat(Mikania micrantha) Wedusan
(Ageratum conyzoides)
GULMA UTAMA TANAMAN KAKAO DEWASA
KELOMPOK
RUMPUT
Alang-Alang (Imperata silindrica)
Pahitan (Paspalum conjugatum)
Jambean(Selaria plicata)
KELOMPOK DAUN
LEBAR
Sembung Rambat(Mikania micrantha)
GULMA UTAMA TANAMAN KAKAO DEWASA
Amaranthus spinosus
Unsur Hara
• Nitrogen = 2
• Posfor = 1,5
• Kalium = 3,5
• Magnesium = 5
• Kalsium = 7
Air
• Helianthus annus
Sinar Matahari
• Fotosintesis
KOMPETISI LANGSUNG
Pengotoran kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-biji gulma
Allelopathy Perantara atau sumber penyakit atau
hama pada tanaman, misalnya Lersia hexandra dan Cynodon dactylon
Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian
Gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi misalnya eceng gondok
Menghambat / mengganggu aktivitas bertani
KOMPETISI TIDAK LANGSUNG
Cramer (1975) :
Padi 10,8 % ; Sorgum 17,8 % ; Tebu 15,7 % ; Kedelai 13,5 % ; Kacang Tanah 11,8 % ; Jagung 12 % dan Kakao 12 %
Penurunan Produksi Kakao mencapai 30 - 50 %
Preventif
Membersihkan pakaian dari partikel tanaman lain
Sanitasi lingkungan sekitar lahan
Membersihkan alat-alat pertanian
Tidak menggunakan pupuk kompos yang belum matang
Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak
Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran pengairan
Pengendalian Mekanis
Tanpa Alat
Tangan dan Kaki
Menggunakan AlatArit / Cangkul
Power
Weeder
Landak
Pengendalian Gulma secara Mekanis
FAKTOR UTAMA DALAM
APLIKASI HERBISIDA
Jenis Herbisida Waktu Aplikasi Dosis
Pengendalian Gulma secara Kimiawi
Herbisida dengan dosis 2 liter / Ha. Luas lahan 1 Hektar. Volume semprot 250 liter / Ha. Berapa konsentrasi herbisida yang diperlukan ?
Jawab :
Konsentrasi =2 liter / ha
250 liter / ha
Konsentrasi = 8 ml / liter
Konsentrasi =Dosis
Volume Semprot
Petani A memiliki lahan 8.000 m2 untuk mengendalikan Liriomyza sp. dibutuhkan 8 kali aplikasi insektisida dengan konsentrasi 2,5 ml/liter. Volume semprot 500 liter/ha. Harga insektisida Rp. 25.000,- per liter. Berapa biaya yang dikeluarkan ?
Jawab : Konsentrasi =Dosis
Volume Semprot
Volume Semprot =0,8 ha
1 haX 500 liter = 400 liter / ha
Biaya = 1 liter x 8 kali aplikasi x Rp. 25.000,- = Rp. 200.000,-
2,5 ml / liter =Dosis
400 liter / ha = 1000 ml / ha = 1 liter/ha
KESIMPULAN
Pengendalian OPT diarahkan pada PHT dengan memanfaatkan beberapa teknik pengendalian dengan kimiawi sebagai alternatif terakhir
Pengendalian secara kimiawi membutuhkan perhitungan matang dalam aplikasinya (dosis, konsentrasi dan volume semprot)
There are no secrets to success..
It is the result of preparation, hard works, learning from failure..
Colin Powell
SEMOGA BERMANFAAT
TERIMA KASIH