1

Draft Booklet

HALAQAH

ULAMA ASEAN

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

2

PELAKSANAAN HALAQAH ULAMA NASIONAL/REGIONAL /INTERNASIONAL

LATAR BELAKANG

Islam Asia Tenggara sangat kaya dengan warisan (legacy) dalam berbagai kehidupan sejak dari keagamaan dengan berbagai wacana intelektualisme, praksis agama, dan lembaga (pendidikan, dakwah, dan filantropi), tradisi sosial-budaya, politik, dan ekonomi. Kekayaan warisan Islam Asia Tenggara itu sangat distingtif vis a vis Islam di wilayah-wilayah lain.Pembentukan warisan Islam Asia Tenggara itu sejak akhir awal abad ke-12 dan ke-13 sampai awal abad ke-16 banyak diwarnai sifat penyebaran Islam yang damai, akomodatif dengan tradisi sosial-budaya lokal, dan berangsur-angsur dalam abad-abad selanjutnya sampai masa sekarang.

Perkembangan dan dinamika Islam Asia Tenggara di masa kontemporer menunjukkan banyak kontinuitas—kesinambungan dengan warisan tradisi keagamaan, sosial-budaya, dan politik. Pada saat yang sama juga terjadi banyak perubahan, baik melalui pembaruan keagamaan yang biasa disebut

3

tajdid maupun islah, reformasi ke arah lebih baik. Perubahan berkesinambungan secara keseluruhan memperkuat Islam dan memberdayakan kaum Muslimin ke tingkat yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya (beyond imagination)

Ranah budaya Islam Asia Tenggara salah satunya ditandai oleh eksistensi lembaga pendidikan ‘tradisional” pesantren atau pondok. Di tengah pergolakan dan perubahan zaman, lembaga pendidikan ini—khususnya di Indonesia—tidak hanya bertahan, tetapi terus mengalami dinamika. Pesantren memiliki peran sangat penting dalam pembentukan tradisi dan ortodoksi Islam Asia Tenggara yang dikenal sebagai Islam Wasathiyah atau Islam Moderat.

Pesantren mengalami berbagai perubahan dalam berbagai aspeknya; kelembagaan, isi pendidikan dan lingkungan fisik dan fasilitas. Mempertimbangkan berbagai perubahan, perlu penyesuain perspektif, paradigma dan tipologi tentang pesantren. Di sini dapat terlihat kontinuitas dan perubahan pesantren sekaligus relevansi dan peluangnya untuk internalisasi guna pengembangan Islam Wasathiyah secara global untuk realisasi Islam rahmatan lil alamin.

Perubahan subtansi keilmuan pesantren—khususnya lagi di Indonesia—mulai terjadi ketika unit-unit pendidikan yang ada di lingkungan pesantren sesuai peraturan yang berlaku di masing-masing negara Asia Tenggara. Perubahan substansi

4

keilmuan sesuai kurikulum nasional mendorong penyesuaian kelembagaan.

Perubahan substansi dan kelembagaan berpengaruh pada paham atau ‘ideologi’ pesantren. Secara umum, misalnya pesantren Indonesia, masih tetap menganut ideologi Ahlussunah Waljamaah NU maupun Ahlussunah Waljamaah Muhamadiyah. Hal ini berbeda dengan pesantren model salafi yang berideologi salafi termasuk wahabi. Beragam upaya pihak pesantren seperti forum ilmiah untuk membentengi ideologi pesantren yang berkarakter Ahlussunah Waljamaah tersebut.

Pesantren di Asia Tenggara dihadapkan kepada tantangan globalisasi. Salah satu tantangan globalisasi adalah penyebaran wacana Islam yang tidak wasatiyah atau moderat melalui media termasuk media sosial yang dinilai mengkhawatirkan. Eksistensi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bisa menjadi wadah bersama diantara pesantren Asia Tenggara untuk meningkatkan kerjasama dan integrasi keilmuan dalam mengembangkan wacana keislaman wasatiyah yang mengarah kepada Islam Rahmatan Lil alamin. Kalaupun ada, gagasan dan upaya tersebut masih belum terlihat sistematis.

Pesantren bukan hanya mengajarkan Islam yang moderat, tetapi juga yang mengajarkan kewirausahaan yang bisa menjadi pengusaha. Karena realitasnya, sebanyak 60% pesantren adalah yang berekonomi lemah. Meski sudah ada pengembangan

5

ekonomi di beberapa pesantren, nampaknya belum mengarah kepada kerjasama ekonomi antar pesantren di Asean.

SEJARAH HALAQAH

Untuk menbahas berbagai permasalahan

umat yang semula dilakukan untuk lingkup nasional Indonesia, Puslitbang Pendidikan Agama dan keagamaan menyelenggarakan acara temu kyai/ tokoh dan Umara yang dikemas dalam kegiatan bernama “Halaqah Ulama.” Kegiatan ini mengundang kyai-kyai dari pesantren-pesantren dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara. Kegiatan ini menjadi acara rutin tahunan dengan tema yang berbeda menyesuaikan dengan persoalan umat yang sedang terjadi.

Pada penyelenggaraan Halaqah Ulama ke-4 (2014), ada keinginan bahwa Halaqah Ulama ini ditingkatkan wilayah sasarannya menjadi Asean. Maka pada tahun 2015, Halaqah Ulama ini mengundang narasumber dari Universitas Daud Al fattani, Thailand. Partisipasi ulama perwakilan negara Asean pada kegiatan Halaqah Ulama tahun 2016 ditingkatkan lagi dengan mengundang narasumber dari negara-negara Malaysia, Singapura, Brunai dan Thailand.

Berikut 7 (tujuh) kali pelaksanaan halaqoh ulama sudah dilakukan oleh Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat

6

Kementerian Agama dengan masing-masing topik utama yang menjadi tema halaqah.

Halaqah Ulama 2010, Pesantren Sebagai Pusat Peradaban Islam Indonesia

(Hotel Sahira, Bogor)

Halaqah Ulama 2011 Penyatuan Awal Bulan, Perluasan Minna (Mas’a) dan

Pengentasan Kemiskinan (Hotel Desa Wisata, TMII Jakarta)

Halaqah Ulama 2012

Evaluasi Kebijakan Pendidikan Pesantren (Hotel Clarion, Makassar).

Halaqah Ulama 2013

Penguatan Pengajaran Kitab Kuning di Pesantren (Hotel Singgasana, Surabaya)

Halaqah Ulama 2014

Mekanisme Pembayaran Dam dan Pemanfaatan Daging Kurban Jamaah Haji

(Wisma Haji, Ciloto)

Halaqah Ulama 2015 Pesantren Sebagai Pusat Studi Islam Internasional

(Hotel Sempur Park, Bogor)

7

TUJUAN DAN TARGET

Kegiatan halaqah ulama bertujuan untuk mendialogkan agama dan peradaban. Secara khusus tujuan halaqah ulama adalah untuk merespon beragam permasalahan umat di tingkat nasional, regional dan internasional. Sedang target yang dicapai adalah adanya bahan pemikiran yang aplikatif dalam penyelesaian beragam permasalahan umat, dan bahan pemikiran tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk tindakan bersama.

PESERTA

Ulama/Kyai/Ustadz

Akademisi/Cendekiawan/Intelektual Pimpinan Lembaga Pendidikan Keagamaan

Perguruan Tinggi/Sekola Tinggi/Institut/Universitas Perwakilan Negara/Pemerintah

Tokoh Masyarakat/LSM

PENYELENGGARA

BADAN LITBANG DAN DIKLAT

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

8

PANITIA

Steering Committee

Prof Dr. Abd Rahman Mas’ud Ph. D Dr. KH Abdullah Syarwani Dr. Iik Arifin Mansyurnur

Prof Dr. Amsal Bakhtiar, MA

Organizing Committee

Hj. Faiqoh, M. Hum Dr. H. Muhamad Murtadlo Husen Hasan Basri, M. Si

Nunu Ahmad An Nahidz, M. Si Hj. Munawiroh, M. Pd

Ta’rif, MA

SPONSOR

SEKRETARIAT

Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Gedung Kementerian Agama

Jl. MH Thamrin No. 6 lantai 18 Jakarta

9

GAGASAN DAN PROGRAM

Sebagai hasil Halaqah Ulama ke-7 yang dilaksanakan di Bogor(12-14 Desember 2016); dan yang telah dirumuskan 7 tujuh gagasan yang disebut “Komitmen Bogor”, maka penyelenggaraan halaqah Ulama ke depan diperjelas dalam menajamkan beberapa gagasan dan program berikut:

Mensosialisasikan Islam Wasathiyah untuk merealisasikan Islam Rahmatan lil ‘alamin

Misi utama Halaqah Ulama ini adalah mengusung gagasan Islam rahmatan Lil Alamin sebagai ciri khas Islam di Asia Tenggara, dalam memajukan Peradaban Islam di kawasan Asia tenggara

Melaksanakan pertemuan ulama dan majlis kerjasama tingkat Asean

Untuk mendiskusikan, merencanakan dan mengevaluasi pengembangan misi Halaqah ulama Asean, maka akan diupayakan pelaksanaan Halaqah Ulama setiap tahun dengan peserta dan agenda sesuai dengan kebutuhan

Membuat forum/kegiatan ilmiah bersama antar ulama/pesantren Asia Tenggara

Sebagai tindak lanjut halaqah Ulama akan dibuatkan kegiatan atau pertemuan ilmiah untuk menjawab berbagai persoalan keummatan yang terjadi di kawasan Asean

10

Membuat program bersama guna meningkatkan kualitas pesantren di negera-negara Asean

Salah satu program utama penguatan ummat yang dipandang strategis adalah Penguatan lembaga pendidikan keagamaan/ pondok/pesantren menjadi dasar untuk melakukan transformasi kemajuan ummat.

Membuat program pertukaran santri (santri exchange) dan tenaga kependidikantingkat Asean.

Mobilitas perubahan dilakukan dengan program saling tukar menukar santri/peserta didik dan ustadz/tenaga kependidikan antara institusi pendidikan keagamaan antar negara-negara Asean

Membuat kerjasama program pengembangan ekonomi, sosial, budaya pesantren dan kegiatan lain yang mendukung.

Di luar penguatan pendidikan, kerjasama juga diupayakan meluas di bidang social, ekonomi, dan budaya umat. Kerjasama di berbagai sector perlu terus diupayakan untuk kemajuan umat

Menyerukanpenghargaan terhadap Hak Asasi Manusia dalam beragama dan mencegah sertamenanggulangi berkembangnya radikalisasi agama di Asia Tenggara

11

Dalam rangka mencegah terjadinya konflik dan kekerasan umat beragama di kawasan Asean, halaqah Ulama ini menyerukan kepada berbagai pihak untuk menjaga ciri Islam yang damai, santun dan maju; serta menghindarkan umat dari prilaku radikal dalam bersosial.

RENCANA TINDAK LANJUT

Membangun komunikasi diantara pesantren se Asean (forum kumunikasi) peserta halaqah dan lainnya. Misalnya, melalui pembuatan website.

Mendorong agar pesantren peserta bertukar informasi dan pengalaman. Setiap pesantren peserta membuat profiling.

Pesantren peserta memberi masukan tentang kebutuhan pesantren.

Mendorong agar setiap pesantren peserta menjadi pelopor pembuat unit ekonomi pesantren dan menjalin pemberdayaan ekonomi dengan pesantren yang sudah mapan secara ekonomi.

Pesantren menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam mengembangan ekonomi.

Mengkomunikasikan unit kerja pengembangan ekonomi di setiap pesantren peserta kepada kementerian agama agar bisa direspon

Mempersiapkan halaqah Ulama Asean 2017 dengan topik dan tema yang dipandang penting,

12

misalnya pengembangan ekonomi pesantren atau ekspo ekonomi pesantren, dengan melibatkan Asean plus.

Mengupayakan pelibatan sejumlah pesantren peserta dalam kegiatan Puslitbang Penddidikan Agama dan Keagamaan.

Melakukan kunjungan dan pembicaraan dengan beberapa pesantren terpilih dalam rangka tindak lanjut yang diinisiasi oleh Psulitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan

Beberapa karya ulama Indonesia disosialisasikan ke negara Asean.

13

ULAMA/TOKOH/ANGGOTA

KEHORMATAN

Lingkup Indonesia

KH Hasyim Muzadi (Jakarta) KH Said Agil Sirodj (Jakarta)

KH Maemun Zubair (Rembang, Jawa tengah) KH Tolkhah Hasan, (Malang)

KH Afifuddin Muhadjir (Situbondo) Prof. Dr. Malik Fadjar (Malang)

Prof.Dr. Azyumardi Azra (Jakarta) Dr. Abdullah Syarwani (Jakarta)

Prof Dr. Rafi Yunus (Sengkang Sul Sel)

Lingkup Asean

Ambsdr. H. Abdullah Syarwani (Indonesia)

Dr. Norafnan (Brunai Darussalam)

Prof. Dr. Mohd Syukri Yeoh Abdullah (Malaysia)

Dr. Mohammad Hannan Basar ( MUIS Singapura)

Dr.H. Ahmadkamel H.Yusofwaemusor (Thailand)

14

Salinan Dokumen KOMITMEN BOGOR 2016

Pada hari ini Rabu tanggal Empat Belas bulan Desember tahun Dua Ribu Enam Belas bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW tanggal Empat Belas bulan Rabi’ul Awwal tahun Seribu Empat Ratus Tiga Puluh Sembilan yang bertempat di Hotel Salak The Heritage kami yang bertanda tangan di bawah ini setelah melaksanakan Halaqah Ulama Asean 2016 bersama-sama menyatakan sepakat dan setuju untuk membuat kesepahaman bersama dan membuat usulan serta mendorong kepada masyarakat ASEAN sebagai berikut: 1. Mensosialisasikan Islam rahmatan lil ‘alamin. 2. Membuat forum ilmiah bersama. 3. Membuat program bersama guna meningkatkan

kualitas pesantren di negara-negara ASEAN. 4. Pertukaran santri dan guru (santri and teacher

exchange) tingkat ASEAN. 5. Membuat pertemuan ulama dan majelis

kerjasama tingkat ASEAN. 6. Bersama-sama menyerukan penghargaan

terhadap hak-hak asasi manusia dalam beragama dan mencegah serta menanggulangi berkembangnya radikalisasi agama di Asia Tenggara dan dunia internasional.

15

7. Membuat kerjasama program pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya pesantren dan kegiatan lain yang mendukung.

Bogor, 14 Desember 2016 Penandatangan/Saksi

Ulama Perwakilan Negara-negara Asean

Ambsdr. H. Abdullah Syarwani (Indonesia)

Dr. Norafnan

(Brunai Darussalam)

Prof. Madya Dr. Mohd Syukri Yeoh Abdullah (Malaysia)

Dr. Mohammad Hannan Basar

(MUIS Singapura)

Dr.H. Ahmadkamel H.Yusofwaemusor (Thailand)