fasiq (huruf q) dalam tinjauan hadis nabi

31
NAMA : M.Taufikurohman NIM : 14531017 Fasiq (huruf Q) dalam Tinjauan Hadis Nabi Saw. A. Pendahuluan Al-Qur’an dan al-Hadis merupakan dua sumber pokok ajaran Islam yang datang secara universal dan berangsur-angsur. Ajaran-ajaran keduanya sangat erat kaitannya dengan kondisi dan situasi kemunculannya, sehingga dalam memahami al-Qur’an dan al-Hadis membutuhkan pemahaman secara komprehensif. Salah satu metode yang ditempuh dalam memahami keduanya adalah metode tematik. Meskipun keduanya menjadi sumber utama ajaran Islam dan sama-sama membutuhkan metode tematik dalam memahaminya, akan tetapi menurut penulis, yang sangat perlu dapat perhatian dengan metode tematik ini adalah al-Hadis. Salah satu alasannya karena al-Hadis tidak semuanya qath’i al-wurud (falid dari Rasulullah). Oleh karena itu, dibutuhkan takhrij al-Hadis (pembuktian kefalidan) dan pemahaman yamg mendalam dengan menggunakan berbagai pendekatan, baik secara tekstual, interteks maupun kontekstual. Disamping itu, al- Hadis maudhu’i berguna untuk memperoleh sebuah kesimpulan dan pemahaman yang komperehensif, baik yang terkait dengan definisi, maksud dan hukum yang dikandungnya. Salah satu al-Hadis yang perlu dikaji adalah al-Hadis yang terkait dengan kefasiqan. Sebab jika melihat al-Hadis yang ada dalam kutub al-tis’ah (kitab 9 al-Hadis), tidak ditemukan secara tersurat definisi tentang fasiq, tingkatan dan segala hal yang terkait dengannya. Sehingga untuk memperoleh gambaran tentang hal itu, dibutuhkan pengumpulan data dan pemahaman secara utuh. Sifat fasiq bagi kalangan muhaddisin adalah aib yang amat besar sehingga al-Hadis yang diriwayatkan orang fasiq tidak dapat diterima dan dijadikan hujjah. Dalam hukum fiqh juga, orang fasiq tidak bisa dijadikan sebagai saksi dalam peradilan. Dan banyak lagi masalah- masalah yang terkait dengan kefasiqan. Bahkan dalam bidang theology, sifat fasiq menjadi satu masalah yang mengundang perdebatan antara aliran Muktazilah dan aliran Asy’ariyah.

Upload: taufiq-romand

Post on 18-Aug-2015

38 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

NAMA: M.Taufikurohman NIM: 14531017 Fasiq (huruf Q) dalam Tinjauan Hadis Nabi Saw. A.Pendahuluan Al-Qurandanal-HadismerupakanduasumberpokokajaranIslamyangdatangsecara universaldanberangsur-angsur.Ajaran-ajarankeduanyasangateratkaitannyadengan kondisidansituasikemunculannya,sehinggadalammemahamial-Qurandanal-Hadis membutuhkanpemahamansecarakomprehensif.Salahsatumetodeyangditempuhdalam memahami keduanya adalah metode tematik. MeskipunkeduanyamenjadisumberutamaajaranIslamdansama-samamembutuhkan metodetematikdalammemahaminya,akantetapimenurutpenulis,yangsangatperludapat perhatiandenganmetodetematikiniadalahal-Hadis.Salahsatualasannyakarenaal-Hadis tidaksemuanyaqathial-wurud(faliddariRasulullah).Olehkarenaitu,dibutuhkantakhrij al-Hadis(pembuktiankefalidan)danpemahamanyamgmendalamdenganmenggunakan berbagaipendekatan,baiksecaratekstual,interteksmaupunkontekstual.Disampingitu,al-Hadismaudhuibergunauntukmemperolehsebuahkesimpulandanpemahamanyang komperehensif, baik yang terkait dengan definisi, maksud dan hukum yang dikandungnya. Salahsatual-Hadisyangperludikajiadalahal-Hadisyangterkaitdengankefasiqan.Sebab jikamelihatal-Hadisyangadadalamkutubal-tisah(kitab9al-Hadis),tidakditemukan secaratersuratdefinisitentangfasiq,tingkatandansegalahalyangterkaitdengannya. Sehinggauntukmemperolehgambarantentanghalitu,dibutuhkanpengumpulandatadan pemahaman secara utuh. Sifatfasiqbagikalanganmuhaddisinadalahaibyangamatbesarsehinggaal-Hadisyang diriwayatkan orang fasiq tidak dapat diterima dan dijadikan hujjah. Dalam hukum fiqh juga, orangfasiqtidakbisadijadikansebagaisaksidalamperadilan.Danbanyaklagimasalah-masalahyangterkaitdengankefasiqan.Bahkandalambidangtheology,sifatfasiqmenjadi satu masalah yang mengundang perdebatan antara aliran Muktazilah dan aliran Asyariyah. Disampingitu,al-Hadisbanyakyangmenyebutkanbahwabukanhanyamanusiayangbisa digolongkanfasiqsepertiyangdipahamiolehsebagianbesarumatIslam.akantetapikata fasiq juga dapat disematkan pada hewan atau binatang dengan ketentuan dan catatan-catatan tertentu. Motivasidalammenyatukanberbagaiperbedaandimasayarakatdenganmelakukan rekonstruksipemahamandalammencarihakikatfasiqmenurutal-Hadis,meskipunhalitu bukanlahsebuahpekerjaanyangmudahakantetapiperlumenjaditujuanutama.Kalaupun tidak bisa menyatukan perbedaan, paling tidak ada sebuah pengetahuan yang telah diperoleh dan membuat kesimpulan sepakat dalam perbedaan B.Hadis-Hadis Tentang Fasiq Setelah melakukan penelitian dalam kutub al-tisah, baik melalui mujam alfadz al-aal-Hadis maupun melalui programCD al-Hadis computer, al-Hadis-al-Hadisyang membahas tentang fasiqbaikberupaal-Hadistafsirmaupunal-Hadisyangbukantafsirantaralainsebagai berikut: 1 . , , , , Lafalal-HadistafsiriniterdapatdalamkitabShahihal-Bukharikitab:TafsirSurahal-Quran, bab ke-81.1 Sedangkan status al-Hadis ini shahih karena semua perawinya tsiqah. 2 . , ,,,, ,Lafalal-HadistafsirinidanyangsemaknaterdapatdalamkitabShahihal-Bukhari,Shahih Muslimkitabal-Hudud,2SunanAbiDaudkitabal-Hudud,MusnadAhmad.Untukstatusal-Hadisnya shahih karena al-Hadis ini memiliki banyak sanad.

1 Muhammad bin Ismail, Shahih al-Bukhari, (Bairut Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1992), Jilid 4: 1758 3 . , ) , , , , , , , , , , , )Lafalal-HadistafsiryangsatuinihanyaterdapatdalamShahihal-Bukharikitabal-dzabaih waal-Shaidbabaklal-mudtharri.danMuwatthaMalikkitabal-hajjbabal-Wuqufbi Arafah. Untuk keshahihan al-Hadis sudahnya tidak perlu dipertanyakan. 4 . , , , , ,, , , Lafal al-Hadis ini hanya terdapat dalam kitab Shahih al-Bukahri saja yaitu pada kitab al-Hajj bab Qaul Allah taala Dzalika li man lam yakun ahluh. Jilid 2: 570, sedangkan perawi al-Hadis ini tidak semuanya tsiqah tapi ada yang cacat ringan namun tidak merusak keshahihan al-Hadis.

2 Muslim bin al-Hajjaj, Shahih Muslim, (Riyadh: Dar Alam al-Kutub, 1996), Jilid 3: 1327 5 . , , , , Lafalal-HadisiniterdapatdalamShahihal-Bukharikitabal-HajjbabQaulAllahal-Hajj asyhurun malumat dan dan Muwattha Malik kitab al-hajj bab al-Wuquf bi Arafah.3Kalau status al-Hadisnya, dianggap shahih. 6 . Lafalal-HadisinihanyaterdapatdalamMusnadAhmadjilid2:541danjilid3:428. sedangkanal-HadisinidianggapshahihmeskipunhanyadiriwayatkanolehimamAhmad akan tetapi perawinya tsiqah semua. 7 . Lafalal-HadisinihanyaterdapatdalamShahihBukhariyaitupadakitabTafsiral-Quran bab Faqatilu Aimmah al-Kufri. Jilid 4: 1711

3 Malik bin Anas, Muwattha Malik, (Mesir: Dar Ihya al-Turast al-Araby), Jilid 1: 388 8 . Lafal al-Hadis ini hanya terdapat dalam Sunan Ibnu Majah, tepatnya pada kitab al-Fitan bab 21.4kalaual-Hadisnyatidaksampaiketingkatshahihkarenaadaduaperawinyayang dituduh golongan qadariyah yaitu Muaid dan al-Haistam. 9 . Lafalal-HadisinihanyaterdapatdalamMusnadAhmadJilid3:428dan444.Sedangkan statusal-Hadisnyaadalahtidakdiketahuikarenaal-Hadisinihanyadiriwiyatkanolehimam Ahmad dan tidak memiliki sanad. 10 . Lafalal-HadisinihanyaterdapatSunanAbiDaudyaitukitabal-Asyribahbabal-Dadzi.5 Sedangkan status al-Hadisnya dhaif karena salah satu rawinya mubham (samar) dan sanadnya juga tidak sampai ke Rasulullah. 11 .

4 Abu Abdillah Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Bairut Lebanon: Dar al-Fikr), Jilid 2: 1331 5 Abu Daud Sulaiman bin al-Asyats al-Azdy, Sunan Abi Daud, (Suriyah: Dar al-Hadis, 1969) Lafalal-HadisinihanyaterdapatdalamSunanal-DarimykitabMuqaddimahbabke-29.6 sedangkanstatusal-Hadisiniadalahshahih,meskipunhanyadiriwayatkanolehal-Darimy akan tetapi seluruh rawinya tsiqah. 12 . Lafal al-Hadis ini hanya terdapat dalam Musnad Ahmad yaitu pada Jilid 4: 328. Al-Hadisnya kalaupuntidaksampaiketingkatshahihmenimalal-Hadisnyahasankarenarawinyatidak adayang bermasalah kecuali Abdullahyang agak benci kepada Ali bin Abi Thalib dan Said al-Jariry yang bercampur baur hafalannya pada akhir hayatnya. 13 . Lafalal-Hadisinidanyangsemaknabanyakditemukandalamkitab-kitabal-Hadisantara lain dalam kitab Shahih Bukhari kitab al-Iman, al-Adab dan al-fitan, Shahih Muslim kitab al-Iman,Sunanal-Turmudzykitabal-Birrwaal-Shilahdanal-Iman,Sunanal-Nasaikitab Tahrimal-Dam,SunanIbnuMajahkitabal-Muqaddimahdanal-FitandanMusnadAhmad. Sedangkan keshahihan al-Hadis ini tidak perlu dipertanyakan karena sanadnya sangat banyak sekitar 23 sanad. 14 .

6 Abdullah bin Abd Rahman al-Darimy, Sunan al-Darimy, (Bairut Lebanon: Dar al-Kutub al-Araby, 1407 H), Jilid 1: 120 Lafal al-Hadis ini terdapat dalam Shahih al-Bukhari yaitu pada kitab al-Adab bab Ma Yunha min al-Sabab wa al-lani jilid 5: 2247. dan Musnad Ahmad jilid 5: 181. Sedangkan status al-Hadisnyashahihmeskipunadasalahsaturawinyayangterkadangdicurigaidanadajuga yang dituduh qadariyah. Lafalal-Hadisinidanyangsemaknabanyakditemukandalamkitab-kitabal-Hadisantara lain dalam kitab Shahih Bukhari kitab al-Hajj, Shahih Muslim kitab al-Hajj, Sunan al-Nasai kitabManasikal-hajj,SunanIbnuMajahkitabal-Manasik,MusnadAhmaddanSunanal-Darimykitabal-Manasik.Sedangkankeshahihanal-Hadisinitidakperludipertanyakan karena sanadnya kurang lebih 13 sanad. 15 . Lafalal-HadisinihanyaterdapatdalamMuwatthaMalikyaitupadakitabal-jamibabMa jaafial-Masyriq.7Sedangkanal-Hadisnyamuallaqkarenatidakmenyebutkansanadnya akan tetapi al-Hadis ini ada dalam Muwattha Malik maka tidak jadi masalah. 16 . Lafalal-Hadisinidanyangsemaknabanyakjugaditemukandalamkitab-kitabal-Hadis antara lain dalam kitab Shahih Bukhari kitab al-Hajj dan Badi al-Khalq, Shahih Muslim kitab al-Salam,Sunanal-NasaikitabManasikal-hajj,SunanAbuDaudkitabal-Adab,dan MusnadAhmad.Statusal-Hadisinishahihmeskipunadarawinyayangbermasalahtapi karena didukung sanad yang banyak maka dihukumi shahih li gahirih.

7 Malik bin Anas, Muwattha Malik, (Mesir: Dar Ihya al-Turats al-Araby), Jilid 2: 975 17 . Lafalal-Hadisinidanyangsemaknadengannyadapatditemukandalamkutubal-tisah kecualiSunanAbiDaud,yaitukitabShahihBukharikitabBadial-Khalq,ShahihMuslim kitab al-Hajj bab Ma Yundabu li al-Muhrim Qatluh, Sunan al-Turmudzi kitab al-Hajj, Sunan al-NasaikitabManasikal-hajj,SunanIbnuMajahkitabal-Manasik,MusnadAhmad, MuwatthaMalikkitabal-HajjdanSunanal-Darimykitabal-Manasik.Al-Hadisinishahih karena didukung oleh puluhan sanad. 18 . Lafalal-HadisinihanyaterdapatdalamMusnadAhmadyaitupadaJilid2:356.sedangkan status al-Hadis ini adalah al-Hadis shahih meskipun hanya diriwayatkan oleh imam Ahmad. C.Pengertian, Hakekat Fasiq dan Pembagiannya1.Pengertian Fasiq Katafasiqberasaldaribahasaarabyaitu .Artinyasecaraetimologiadalah keluardarisesuatu.8Orangarabbiasamengatakanjikabijikurma keluar/terlepas dari kulitnya, Menurut Ibnu al-Arabi,9 lafal fasiq tidak pernah terdengar pada masa jahiliyah, baik dalam bentuk syair maupundalam bentuk perkataan. Fasiq secaragaris besarnyaadalahkeluardaripokokagama,ataukeluardarihidayatAllah.10Jadiorangfasiq adalahsebutanbagiorangyangtelahmengakuisekaligusmanaatihukum-hukumsyara kemudianmerusakdanmeruntuhkanpengakuannyadenganmelakukanperbuatan-perbuatan yangmenyimpangdariketentuansyaratersebut,baiksebahagiansajamaupun keseluruhannya.

8 Abu Abdillah al-Qurthuby, Tafsir al-Qurthubi, (Cairo Mesir: Dar al-Syiab, 1372), Jilid 1: 245 9 Abd Salam Muhammad Harun, Maqayis al-Lughah, (Bairut Lebanon: Dar al-Fikr), Jilid 4: 502 10 Harifuddin Cawidu, Konsep Kufur dalam al-Quran, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h. 54 Ulama memiliki perbedaan pandangan tentang definisi fasiq. Dr. Shalih bin Fauzan misalnya mengatakanbahwasebelummemberikandefinisi,fasiqperludikelompokkandalamdua bagianyaituadafasiqyangmasukkategorikafirdanadajugafasiqyangmasukkategori mukmin,sehinggadefinisifasiqyangtepatadalahorangyangkeluardariketaatanbaik secarakeseluruhandanitulahyangkafirmaupunsebagiansajadanitulahyangmukmin.11 PendapatDr.Shalihinilebihbanyaksesuaidenganpendapatmayoritasulamatafsiryang jugamengelompokkanfasiqkedalamduabagianyaitufasiqyangkafirdanfasiqyang mukmin. Ulamalainberpendapatyangagakberbedadengansebelumnyadenganmengatakanbahwa fasiqantonimadilsepertiyangdikatakanolehparaahlifiqhdalamdefinisiadilyaitu Istiqamahmenjalankandanmengikutiajaranagamatanpamenampakkankefasiqandan penyelewengan.12Sedangkandalampandangantheology,fasiqadalah orangyang melakukandosabesaratauterusmenerusmelakukandosakecil13sehinggadalam pandanganmayoritasmereka,orangyangmelakukankefasiqantetapberstatusmukmintapi keluar dari sifat adil dan tidak bisa dijadikan saksi dalam peradilan. Perbedaandiatashanyaterletakpadaruanglingkupfasiqitusendiri,sebagianmereka cenderungmembatasifasiqhanyapadaorang-orangmukminsajadansebagianlagitidak membatasinya bahkan memberlakukan secara universal sehingga mencakup juga orang kafir. Perbedaan itulah yang mengantar mereka berbeda dalam definisi. Akan tetapi sudah menjadi suatu pemahaman di kalangan masyarakat bahwa fasiq adalah perbuatan yang dapat merusak keadilan seseorang dan tidak menyebabkan pelakunya keluar dari kelompok mukmin. 2.Hakikat Fasiq menurut al-Hadis Biladitelusuridalamkutubal-tisah,katafasiqdansegalamacambentuknyaakanbanyak ditemukan bahkan jumlahnya mencapai ratusan al-Hadis. Namun dari sekian banyak al-Hadis tersebut, tak satupun ada teks al-Hadisyang menyebutkan definisi atauyang mengarah pada

11 Shalih bin Fauzan, Aqidah al-Tauhid, (Riyad: Dar al-Qasim li al-Nasyr), h. 92 12 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuh, (Damaskus: Dar al-Fikr, 1997), h. 6564 13 Azyumardi Azra dkk, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2005), h. 146 definisifasiq.Al-Hadis-al-hadistersebuthanyadapatmenggambarkanciri-ciriataukarakter fasiq dan siapa saja yang masuk dalam kategori fasiq. Tidakadanyadefinisifasiqsecarateksmeyebabkanpenulissulitmemberikandefinisifasiq secarapasti.Olehkarenaitu,dalammengungkapkanhakikatfasiq,penulisakanmenempuh tiga cara atau metode yaitu pengklasifikasian objek fasiq, pendeteksian karakter atau ciri-ciri fasiq dan metode komparatif antara al-Quran dan al-Hadis karena al-Hadis merupakan bayan (penjelas) kepada al-Quran sehingga keduanya tidak bisa dipisahkan. 3.Objek Fasiq Pengklasifikasianobjekfasiqdapatdilakukandenganmencariseluruhal-Hadisyangterkait dengan penggunaan kata fasiq. Jika melihat seluruh al-Hadis yang terkait dengan penggunaan kata fasiq, dapat disimpulkan bahwa objek fasiq dalam al-Hadis antara lain sebagai berikut: a) Orang kafir Salah satu objek al-Hadis adalah orang kafir, terbukti al-Hadis tafsir yang diriwayatkan oleh al-BarrabinAzibyaitupadasaatRasulullahmenafsirikalimat dalamsurah al-Maidah ayat 47 dengan al-kuffar.14 b)Orang mukmin yang durhaka/maksiat Orangyangmelakukanmaksiatkhususnyaperempuanakantetapitetapdikatakanmukmin juga dijadikan sebagai objek fasiq oleh al-Hadis. Hal itu tampak pada beberapa al-Hadis yang telah disebutkan di atas, antara lain adalah ketika Rasulullah ditanya siapa sebenarnya tukang fasiq (banyak melakukan kefasiqan) kemudian dijawab (perempuan) disebabkan karena mereka kurang syukur bila diberi nikmat dan kurang sabar bila diberi ujian15, al-Hadisyang diriwayatkanolehAbdullahtentangseseorangyangmencacimakiorangmuslimatau mukmindigolongkanolehRasulullahdalamgolonganorangfasiqmeskipunmukmin16,dan begitujugaal-HadisyangdiriwayatkanolehAbuDzartentangseseorangyangmenuduh

14 Lihat al-Quran al-Karim dan Shahih Muslim, Op.Cit. Jilid 3: 1327 15 Ahmad bin Hambal, Op.Cit. Jilid 3: 428 dan 444 16 Shahih al-Bukhari, Op.Cit. Jilid 1: 27, Jilid 5: 2247 dan Jilid 6: 2592 serta Kutub al-Tisah yang lain. oranglainfasiqpadahaltidakdemikiankenyataannya.17Danmasihbanyakal-Hadisyang mengarah pada kelompok ini. c) Hewan Hewandijadikansebagaiobjekal-Hadishanyasebataspenamaandariaspeketimologisaja, tidaklebihdariitusebagaimanayangdikatakanolehIbnuHajaral-Atsqalany,18meskipun sebagianulamamengatakanbahwahewantertentutergolongfasiqkarenamenyerupaisifat orang fasiq dan ada juga yang mengatakan karena dapat melukai dan meyakiti manusia tidak seperti jenisnya, atau karena tidak haram dibunuh pada saat ihram, atau karena alasan-alasan yang lain.19

d)Bangsa Jin Bangsa jin juga masuk dalam objek al-Hadis dengan bukti perkataan Kaab al-Akhbar kepada Umar bin al-Khattab saat memangku jabatan khalfah.20 4.Karakter atau ciri-ciri fasiq Setelah menelusuri dan mengkaji seluruh al-Hadis dalam Kutub al-Tisah yang menggunakan kata-katafasiqdansegalabentuknya,dapatlahdisimpulkanbahwadiantaraciri-ciriatau karakter fasiq sebagai berikut: Tidakmemakaidanmengikutihukumal-Quransebagaimanaal-Hadisyangterdapat dalam Shahih Muslim Memecah belah rumah tangga dan melakukan pencurian sesuai makna al-Hadis Shahih Bukhari

17 Lihat Shahih al-Bukhari dan kutub al-Tisah yang lain. 18 Ibnu Hajar al-Atsqalany, Fath al-Bary, (Bairut Lebanon: Dar al-Fikr, 1993), Jilid 4: 509 19 Untuk lebih jelasnya, lihat Muhammad bin Muhammad al-Sanusy al-Hasany, Mukammil Akmal al-Akmal fi Shahih Muslim, (Bairut Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1994), Jilid 4: 191 20 Lihat Malik bin Anas, Op.Cit. h. 2: 975 Tidakbersyukurdantidaksabardalammenerimacobaansepertial-HadisMusnad Ahmad Merusak perjanjian setelah menyetujui sebagaiman al-Hadis dalam Shahih al-Bukhari Minumminumanyangmemabukkandengansegalajenisnyasepertiteksal-Hadis dalam Sunan Abi Daud MemakanbangkaiatausembelihanbukanatasnamaAllahsesuaial-HadisShahihal-Bukhari Mencacimakiataumenuduhorangmuslimyangtidaksesuairealitasebagaimanaal-Hadis dalam yang terdapat dalam sebagian besar Kutub al-Tisah Melakukankewajibansepertihajiataupuasaakantetapimasihdisertaidengan kejahatan/maksiat seperti dalam al-Hadis Shahih al-Bukhari D.Komparatif al-Quran dan al-Hadis tentang fasiq Metode komparatif sangat perlu dilakukan mengingat kedudukan danfungsi al-Hadisantara lainadalahmemperkuatmaksudal-Hadis,menjelaskan(bayan)al-Hadisdanmenetapkan hukumyangtidakterdapatdalamal-Quran.21Olehkarenaitu,untukmendapatkanhakikat fasiq maka keduanya akan dibandingkan. a) Fasiq dalam pandangan al-Quran Ayat-ayatyangmenggunakantermdansegalaisytiqaqnyaberulangdalamal-Quran sebanyak54kali.Dandariayat-ayattersebutdapatditariksebuahkesimpulanbahwa perbuatan yang tergolong fasiq bisa diklasifikasikan dalam 3 bagian pokok, yaitu: Fasiqkategorikafirsepertiyangterteradalamtekssurahal-Baqarahayat59,al-Maidah ayat 25, 26, 59 dan 81, surah Ali Imran ayat 110, surah al-Hadid ayat 16 dan masih banyak lagi ayat-ayat yang mengarah kepada makna kekafiran.22

21 Muhammad Ajjaj al-Khatib, Ushul al-Hadis, (Bairut Lebanon: Dar al-Fikr, 1989), h. 50 22 Untuk lebih jelasnya, lihat Toshihiko Izutsu, Konsep-konsep Etika Religius dalam al-Quran, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2003), h. 187-194. Fasiqkategoridosabesarantaralainadalahhomesekskaumluthdalamsurahal-Anbiya,menuduhberzinawanitabaik-baikdalamsurahal-Nurayat4danmasihada beberapa ayat lain yang mengarah pada makna dosa besar.23

Fasiqkategoridosayangtidakmasukkategoridosabesarantaralain adalahmemanggil dengan panggilan yang tidak baik seperti dalam surah al-Hujurat ayat 12, laranganpadasaaathajidalamsurahal-Baqarahayat197danayat-ayatlainyangtidak sempat ditulis. Daripengklasifikasiandiatas,dapatlahdipahamibahwatidaksemuakefasiqanmengarah kepada kekafiran atau dosa besar akan tetapi juga mengarah pada dosa-dosa kecil. Walaupun demikian,tidakdapatdipungkiribahwamayoritaskefasiqanyangdisebutdalamal-Quran mengarah kepada dosa-dosa besar bahkan banyak juga yang mengarah kepada kekafiran. Hal itu sangat tergantung pada bentuk, jenis dan intensitas dari perbuatan fasiq yang dilakukan. b)Fasiq dalam pandangan al-Hadis Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa fasiq dalam pandangan al-Hadis juga mengarah pada 3 kelompoksepertiyangterdapatdalamal-Quranyaituorangkafir,orangyangmelakukan dosabesardanmaksiatyangtidakmasukkelompokdosabesar.Namunyangmembedakan antaraal-Qurandanal-Hadishanyapadapenggunaankatafasiqkepadahewan.Disamping itu, al-Hadis juga lebih banyak menunjuk langsung kasus-kasus atau peristiwa seperti wanita yangmasukkelompokfasiq.danyangpalingpentingal-Hadiscenderungmembedakan tingkatanfasiqdenganmencobamenggunakanbermacam-macamisytiqaq(pecahan)kata fasiq seperti dan lain sebagainya. 1.Pembagian tingkatan fasiq Bila melihat dan mengkaji seluruh al-Hadis dalam Kutub al-Tisahyangmenggunakan term fasiq,akanditemukanantarasatual-Hadisdenganal-Hadisyanglaintidaksama kualitas/bobotnya. Kefasikan ada yang melampui sifat orang kafir tapi tidak sedikit juga yang mengarah pada dosa-dosa ringan atau kecil.

23 Lebih lengkapnya, lihat Harifuddin Cawidu, Op.Cit. h. 56 Untukmengetahuisejauhmanacakupankefasikanitudanapasajatingkatannya,akan dijelaskan terlebih dahulu pembagian kefasiqan itu dari segi kuantitasnya, sebagai berikut: a)Fussaq (tukang fasik) Sebagianal-Hadisadayangmenunjukpadapenggunaankata ,ikutwazanshighat Mubalaghah(wazanyangbermaknabanyak)yangberartitukangfasiq.24Katafasiqdalam bentukinihanyadigunakankepadakelompokmukminyangmelakukantindakankefasikan berulangkali.Tindakan-tindakanituantaralainseringmerusaktempattinggal,mencuri, memakaipakaianyangsangatmahalsepertisutra,berilmutapitidakmengamalkandan wanita yang kurang sabar dan bersyukur atas apa yang diterimanya.25

b)Fasiq (orang fasiq) Penggunaan katafasiq dalam bentuk isim fail (pelaku) bukan hanya ditujukan kepada orang mukminsajaakantetapijugaditujukankepadaorangkafir,sepertiyangtelahdijelaskandi atas, bahkan hewan seperti tikus juga tidak luput dari kata fasiq.26

c)Fuwaisiq (Fasiq kecil) Katainilebihbanyakmenunjukbinatangsejeniscicak.27Meskipunadasatuhadisyang menunjuk kepada orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan tapi berbicara dalam berbagai masalah seperti al-Hadis yang terdapat dalam Musnad Ahamd dari Anas bin Malik. Jikaditinjaudariaspekkualitaspengaruhatauakibatperbuatan,fasiqjugadapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok sebagai berikut: d)Fasiq kategori kafir Fasiqyangmasukkategorikafirsebenarnyatelahdijelaskansebelumnyasehinggadalam pembahasan ini tidak akan dijelaskan ulang. e)Fasiq dosa besar

24 Fuad Nimah, Mulakhkhash Qawaid al-Lughah al-Arabiyah. (Bairut Lebanon: Dar al-Tsaqafah al-Islamiyah), h. 42 25 Lihat yang tertera pada pembahasan takhrij ahadis al-fasiqah. 26 Tentang teks hadisnya, lihat Sunan Ibnu Majah kitab al-Shaid Jilid 2: 1082 dan Musnad Ahmas Jilid 6: 209 dan 238. 27 Atabik Ali dan Zuhdi Muhdhor. Kamus al-Ashry, (Yogyakarta: Multi Karya Grafika) h. 2015 Tindak atau perbuatan yang masuk kelompok fasik ini juga sudah dijelaskan sebelumnya. f)Fasiq dosa kecil Sedangkanfasiqyangmasukkelompokdosakecilituantaralainmelakukanpelanggaran ringan dalam haji, memakan bangkai, tidak mengamalkan ilmu, menuduh atau mencaci maki seseorang28danmasihadabeberapatindakanatauperkataanyangmasukdalamkelompok fasiq dosa kecil. Dengandemikian,fasiqdalampandanganal-hadisbukanhanyaditujukankepadabangsa manusiasajaakantetapijugamencakupkepadabangsajindanhewan.Disampingitu, tingkatan kefasikan juga beraneka ragam. E.Kesimpulan Berdasarkan pada pemaparan-pemaparan dan uraian di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut: 1.al-Hadis yang terkait dengan penggunaan termdan segala Isytiqaqnya mencapai + 100al-Hadis,akantetapitidaksemuaal-Hadistersebut,adasebagiankecilal-Hadis tersebut yang tidak shahih, bahkan sebagian al-Hadis bukan perkataan atau perbuatan Rasulullah melainkan hanya perkataan para sahabat-sahabatnya. 2.Fasiqyangterteradalamal-Hadismemilikimakna,cakupandantingkatanyang berbeda-beda.Meskipundemikian,fasiqdalamtinjauanal-Hadisadalahorangyang keluardariketaatankepadaAllah,baiksecarakeseluruhan,sebahagianbesaratau sebahagiankecilsaja.Sehinggafasiqterkadangmencakuporang-orangkafiryang keluardarikataatanatauketentuansyarayangsecaradalilaqlidanfitrahmanusia telahdiakuinya.Begitujugaparapelakudosabesarataudosakecilkarenatelah keluar dari aturan-aturan syara. Perbedaan mereka hanya pada aspek pelanggarannya, apakahtergolongpelanggaranataudasarintisyaraataukahpelanggaranberat atauhanya pelanggaran ringan saja. Disamping itu, ada juga pelaku fasiq yang sudah menjadikan kefasikan sebagai tradisi atau karakternya yang disebut dan ada pula yang hanya terjerumus ke dalam kefasikan meskipun hanya sedikit.

28 Tentang lengkapnya, lihat takhrij al-ahadis al-fasiqah. DAFTAR PUSTAKA al-Quran al-Karim Ismail, Muhammad bin. Shahih al-Bukhari. Bairut Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1992. al-Hajjaj, Muslim bin. Shahih Muslim. Riyadh: Dar Alam al-Kutub, 1996. Abu Isa, Isa, Muhammad bin. Al-jami al-Shahih Sunan al-Turmudzi. Bairut Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1987. Syuiab, Ahmad bin. Sunan al-Nasai. Halb: Maktab al-Mathbuat al-Islamiyah, 1986. Abu Daud Sulaiman bin al-Asyats al-Azdy. Sunan Abi Daud. Suriyah: Dar al-Hadis, 1969. Ibnu Majah, Abu Abdillah. Sunan Ibnu Majah. Bairut Lebanon: Dar al-Fikr. Malik bin Anas. Muwattha Malik. Mesir: Dar Ihya al-Turast al-Araby. Hambal, Ahmad bin. Musnad Ahmad. Bairut Lebanon: Dar al-Fikr.al-Darimy, Abd Rahman, Abdullah bin. Sunan al-Darimy. Bairut Lebanon: Dar al-Kutub al-Araby, 1407 H. al-Qurthuby, Abu Abdillah. Tafsir al-Qurthubi. Cairo Mesir: Dar al-Syiab, 1372 H. Harun, Muhammad, Abd Salam. Maqayis al-Lughah. Bairut Lebanon: Dar al-Fikr. Cawidu, Harifuddin. Konsep Kufur dalam al-Quran. Jakarta: Bulan Bintang, 1991. Fauzan, Shalih bin. Aqidah al-Tauhid. Riyad: Dar al-Qasim li al-Nasyr. Zuhaili, Wahbah. Al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuh. Damaskus: Dar al-Fikr, 1997. Azra, Azyumardi dkk. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2005 al-Atsqalany, Ibnu Hajar. Fath al-Bary. Bairut Lebanon: Dar al-Fikr, 1993 al-Sanusy, Muhammad, Muhammad bin. Mukammil Akmal al-Akmal fi Shahih Muslim. Bairut Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1994 al-Khatib, Ajjaj, Muhammad.Ushul al-Hadis. Bairut Lebanon: Dar al-Fikr, 1989 Izutsu, Toshihiko. Konsep-konsep Etika Religius dalam al-Quran. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2003 Nimah, Fuad. Mulakhkhash Qawaid al-Lughah al-Arabiyah. Bairut Lebanon: Dar al-Tsaqafah al-Islamiyah. Ali, Atabik dan Muhdhor, Zuhdi. Kamus al-Ashry. Yogyakarta: Multi Karya Grafika. - bttp//www.eImeeny.om/er/dit/er-er/"D9"81"D8"A7"D8"1"D9"8?/Peqc5pccd=nosript , , ` ` ` , , , , / ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` / ` ` ` ` ` ` ` ` ' ` ` ` ` ' ` ` . 1 . ` / ` . ` ` ` ` ` `` . ` . : . : . . 1 . 1 . ` ., , .[ | . ` ` ` ` ` `` `` ` . ` ` 6 , , `` ` ` ` ' '' ` ` ` ` ` , ,. . 6 . ` ` ` ` / ` / ` `` ` `` [ | ` `` .. ` ` ` `` ` `` ` ` ` ` ` ` `` ` `` ` ` ` ` ` `` . bttp//er.wikipcdie.orq/wiki/"D9"81"D8"A7"D8"1"D9"8? . . . `` . . . . . ' . ` ` ` ` ``` ` `` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` ```` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` `` ``` ` ` ` ` ` ``` ` ` ` ` ``` ` ` `` ` ` ` `` ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` `` ` ``` ` ` ` `` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` `. ` ` ``` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` `` ` ` ``` ` ` ` ` ` ` ` `` . ` ` ` . . . ```` ` ` ` ` `` `` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` . [| ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ``` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` | ` `` ` ` `` `` ` ` ``` ` `` ` ` ` ` `` ` ` ` ` . ` ` ` ` ``` ` ` ` ` ` ` ` ` `` . `` ` ` ` `` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` `` ` `` ` ` `` `` ` ` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` `` `` ` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` `.[`| . [1| ' .. . - ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ``` ` ` ``` ` ` ` ` . . - . ` ` ` ` ` , , . ` ``` ` ` ` ` ` ` ` ` `` , , . ' ' , , ` , , . . . ` ` ` ` `` ` ` `` ` ` ` ` ` `` ` ` ``` ` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` . ' . ' `` ' bttp//www.isIem+u.om/er/eImojib/"D9"85"D9"86-"D9"87"D9"88-"D8"A7"D9"8+"D9"81"D8"A7"D8"1"D9"8?-"D8"9F ` ` ` . ` ` . ` ` ` ` ' ` ' 1 . ` . ` ` ` ``` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` ` . ` ' ` ` ` ' . ' ' `` ` ` `` ` ` ` ` ` '` ``` ` `` ` ` ` ` ` ` ` `` ` . , ` `` ` ` ` ` , ... ' ... ' 1 . ' ` ` `` ` `` `` ` ` ` ' `` . , , ` . 6 . ' ' , ` ` , , , ` 8 . . . ` ` ` `` ' ` ` `` ` `` ` ` ` ` ' ` `` ` ` ``` ` `` ` ` `` ` ` ' . ` ' ' . ' ' . ' `` ' ` ` `` ' ` ` ` ` `` `` `` ` ' `` ` ` ``` ` `` `` ` ` ` ` ` ' . ` 1. ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ' `` `` ` ` ` ` ` 1 . `. ` `` ` ` `` ` ` ` ` ` ` `` ` ` 11 . . `` ` `` ``` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` ` 1` . ` ` 1. ` `` ` ` ` ` ` ` ` 1 . `. `` ` ` `` ` ` ` ` ` ` 11 . . ` ` ` ` ` ` `' ` 1 . 1. ` ` ` `` ` `` ` `` ` ` ` `` ` ` ` ` ` ` ` ` `` ` 16 . . ` ` ` ` ` ` ` ' ` ` 1 . 6. ` ` `` ` ` ``` ` `` ` ` ` ``` 18 . . 1. 1` ' ' . `. , 18 , `'' . . , ` , ` 1' 116 . 1. , , , , 1 / 1`` - 1 111 / 1111 `` ` . . , 1' , 6 16 . 6. , , ` ' , , ` . ' . ` : . ` . . . ` . ' ' . ` ' ' . . ` ` . 8. 6 . '. -. l. , ` , ` 18 116 . 1. , ` , `6 . 11. , , 18 1` . 1`. , ' , `1 1' . 1. , `' , 1 1 . 11. , ` , ' ' . 1. , 6 , 1' 1 . 16. , , 16 11 . 1. , , 16 1` . 18. , ` , ` 116 . bttp//www.nebuIsi.om/bIuc/er/ert.pbpert=11690 ` ,6 , , , ` 6 ,, , , ` 6 , , , , ?7 , , , , ?7 , , , ` , 6 , , , , 108 , , , , 108 , , , , 108 , , , , +7 , , , , +7 , , , , +7 , , , ,, ,, [ ], +7 , , , , 16 , ` , 65 , , , , 16 , , , , 16 , , , , 5+ , , , ` , 18, , , , 5+ , , , , 5+ , , , , 5+ , , , ., 5+ , , , , 15 , , , , 17 , , , , ,