perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id peningkatan ... · dokumentasi digunakan untuk memperoleh...

68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASIONAL PENJUMLAHAN PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SDLB NEGERI KEBAKALAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Skripsi Oleh : SURYANI NIM. X5211001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vuongkien

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASIONAL PENJUMLAHAN PADA

BIDANG STUDI MATEMATIKA MELALUI MEDIA GAMBAR

PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II

SDLB NEGERI KEBAKALAN SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Skripsi

Oleh :

SURYANI

NIM. X5211001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASIONAL PENJUMLAHAN PADA

BIDANG STUDI MATEMATIKA MELALUI MEDIA GAMBAR

PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II

SDLB NEGERI KEBAKALAN SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

SURYANI

NIM. X5211001

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Khusus

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Suryani, PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASIONALPENJUMLAHAN PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MELALUI MEDIAGAMBAR PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SDLB NEGERIKEBAKALAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi,Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas MaretSurakarta, Juni 2012

Tujuan Penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan operasionalpenjumlahan pada bidang studi matematika melalui media gambar pada anaktunagrahita ringan kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan semester 2 tahun pelajaran2011/2012.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II/C SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegarasemester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan tes. Observasidilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat berlangsungnya prosespembelajaran. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuanawal siswa dalam operasional penjumlahan pada bidang studi matematika yangdiambil dari nilai ulangan harian pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.Sedangkan tes digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan operasionalpenjumlahan bidang studi matematika pada setiap akhir pembelajaran. Teknikanalisis data mengunakan reduksi data, display data, dan mengambil kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sebanyak lima orang siswa, empatorang atau 80% di antaranya telah mendapat rerata nilai ulangan di atas rerata nilaipada indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 65. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa melalui media gambar dapat meningkatkan kemampuanoperasional penjumlahan bidang studi matematika bagi anak tunagrahita ringan kelas2 di SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara pada semester 2 tahun pelajaran2011/2012

Kata kunci: Kemampuan operasional penjumlahan. Media gambar. AnakTunagrahita Ringan.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAC

Suryani, INCREASING CAPABILITY OF SUMMATIONOPERATIONAL ON MATHEMATICS STUDY FIELD THROUGH PICTUREMEDIA AT CHILD OF TUNAGRAHITA LIGHT, CLASS II SDLB NEGERIKEBAKALAN SEMESTER II SCHOOL YEAR 2011 / 2012. Skripsi, Surakarta:Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University Surakarta,June 2012

Purpose this Research is increased capability of summation operational onmathematics through picture media at child of tunagrahita light, class 2 SDLB NegeriKebakalan Semester 2 School Year 2011 / 2012.

This research use approach of Classroom Action Research. The Subyect ofthis research is student class II /C SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara semester2 school year 2011 / 2012. Data collecting technique used in this research isobservation method, documentation, and test. Observation is doing to know studentactivity at the time of study process. Documentation used to get data about student’searly capability of summation operational on mathematics study field is taken fromdaily exam score on semester 2 School Year 2011 / 2012. While test used to knowiincreasing capability of summation operational mathematics study field area in eachis final of study. Technique analyse data of mengunakan reduce data, on every finallearning. Data analysis technique is using data reduction, data display, and takeconclusion.

Result of research show that from five student, four student or 80% amongothers have got average score exam above average score at performance indicatorwhich have been specified that is 65. Thus it can be concluded that trought picturemedia can increase capability of summation operational on mathematics study fieldfor child of tunagrahita light class 2 in SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara onsemester 2 School Year 2011 / 2012

Keyword: Capability Summation operational. Ficture media. Child of Tunagrahita

light.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Hidup yang berarti adalah hidup yang bermanfaat bagi orang lain dan

lingkungannya.

(penulis)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kepersembahkan

Kepada:

Suami dan anak-anakku tersayang.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul peningkatan kemampuan operasional penjumlahan

pada bidang studi matematika melalui media gambar pada anak tunagrahita ringan

kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.

Skripsi ini ditulis guna untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Khusus Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas maret Surakarta.

Selama penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari hambatan dan

rintangan yang dihadapi. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya

hambatan dan rintangan tersebut dapat teratasi dengan baik. Untuk itu pada

kesempatan yang baik ini penulis ingin menguapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hermawan, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Khusus

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. Munawir Yusuf, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I.

5. Drs. R. Indianto, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II.

6. Seluruh Dosen Pengajar Program Studi Pendidikan Khusus Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Atut Yuliarni, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

Kebakalan Banjarnegara.

8. Semua pihak yang tidak disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapat imbalan dari Tuhan

Yang Mahaesa.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan di masa mendatang.

Akhir kata walaupun skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,

khususnya bagi dunia Pendidikan Khusus.

Surakarta, 06 Juli 2012.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN.. ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv

HALAMAN ABSTRAK ......................................................................................... v

HALAM MOTTO ................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ ............ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian... ................................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 5

1. Anak Tunagrahita ............................................................................... 5

a. Pengertian Anak Tunagrahita ...................................................... 5

b. Klasifikasi Anak Tunagrahita ...................................................... 6

c. Karakteristik Anak Tunagrahita ................................................... 7

d. Penyebab Anak Tunagrahita ........................................................ 9

2. Pembelajaran Matematika ................................................... ............ 13

a. Pengertian Matematika .................................................. ............ 13

b. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika Anak tuna

grahita Ringan ......................................................... ............ 15

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

c. Materi Pembelajaran Matematika Anak Tunagrahita Ringan... 16

3. Gambar sebagai Media Pembelajaran................................... .......... 16

a. Pengertian Media Pembelajaran .............................................. 17

b. Fungsi Media Pembelajaran ...................................................... 17

c. Macam-macam Media Pembelajaran .... .................................. 18

d. Media Gambar .... ......................................................... .......... 19

e. Menjumlahkan dengan Media Gambar .. .................................. 22

B. Kerangka Berpikir.................................................................................. 23

C. Hipotesis Tindakan ......... .......................................................... .......... 25

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 26

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 26

1. Tempat Penelitian .......................................................................... 26

2. Waktu Penelitian ............................................................................ 26

B. Subyek Penelitian .................................................................... ........ 27

C. Data dan Sumber Data ......................................................................... 27

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 27

1. Observasi ...................................................................................... 28

2. Dokumentasi .................................................................................. 29

3. Tes .................................................................................................. 30

E. Validitas Data ....................................................................................... 30

1. Cek-ricek ......................................................................................... 31

2. Cross-checking ................................................................................ 31

3. Mengadakan Membercheck ............................................................ 31

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 31

G. Indikator Kinerja ................................................................................... 31

H. Prosedur Penelitian ................................................................................ 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 35

A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 35

1. Deskripsi Keadaan Awal ................................................................ 35

2. Siklus I ............................................................................................ 36

a. Perencanaan ................................................................................. 36

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b. Pelaksanaan Tindakan .............................................................. 36

c. Observasi (Pengamatan) ........................................................... 39

d. Refleksi .................................................................................... 40

3. Sikus II .......................................................................................... 41

a. Perencanaan ............................................................................ 41

b. Pelaksanaan Tindakan ............................................................ 41

c. Observasi (Pengamatan) .......................................................... 44

d. Refleksi ................................................................................... 45

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 46

C. Pembahasan Hasil penelitian .............................................................. 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 51

A. Simpulan ............................................................................................ 51

B. Saran ................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 52

LAMPIRAN ........................................................................................................ 54

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel: 1 Jadual Penelitian .............................................................................. 26

Tabel : 2 Nilai Ulangan Harian pada Keadaan Awal ...................................... 35

Tabel: 3 Hasil Tes pada Siklus I ................................................................... 40

Tabel: 4 Hasil Tes pada Siklus II .................................................................. 45

Tabel:5 Rekapitulasi Nilai Rerata tes pada keadaan Awal, Siklus I, dan

Siklus II........................................................................................... 48

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar: 1 Kerangka Berfikir ............................................................................... 24

Gambar: 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart.. 32

Gambar: 3 Bagan Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ........................ 33

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GRAFIKHalaman

Grafik 1 Nilai Ulangan Harian pada Keadaan Awal..................................... 36

Grafik 2 Hasil Tes pada Siklus 1.................................................................. 40

Gragik 3 hasil Tes pada siklus II ................................................................... 45

Grafik: 4 Penbandingan Nilai Rerata pada Keadaan Awal, Siklus I,

dan Siklus II .................................................................................... 49

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran: 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ...................... 54

Lampiran: 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ...................... 72

Lampiran: 3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada siklus I ................... 89

Lampiran: 4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada siklus II .................. 91

Lampiran: 5 Daftar Skor Ulangan pada Siklus I ............................................... 93

Lampiran: 6 Daftar Skor Ulangan pada Siklus II ............................................... 94

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak tunagrahita termasuk salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yang

mengalami keterlambatan dalam proses perkembangan mentalnya. Menurut

Sutratinah Tirtonegoro (1995: 4) “seorang anak dikatakan menyandang tunagrahita

bila perkembangan dan pertumbuhan mentalnya dibandingkan anak normal yang

sebaya, memerlukan pendidikan khusus, latihan khusus, bimbingan khusus supaya

mentalnya dapat berkembang seoptimal mungkin”.

Anak tunagrahita ringan sering disebut dengan istilah debil yang

mempunyai karakteristik antara lain fisik seperti anak normal, hanya sedikit

mengalami keterlambatan dalam kemampuan sensomotorik, sukar berfikir abstrak

dan logis, kurang memiliki kemampuan analisa, asosiasi lemah, fantasi lemah kurang

mampu mengendalikan perasaan, mudah dipengaruhi, dan kepribadian kurang

harmonis karena tidak mampu menilai baik dan buruk (Mumpuniarti, 2000: 41).

“Anak tunagrahita ringan adalah anak yang lancar berbicara tetapi kurang

perbendaharaan kata-katanya, mereka mengalami kesukaran berfikir abstrak tetapi

mereka masih dapat mengikuti pelajaran akademik baik di sekolah biasa maupun di

sekolah khusus”. (Moh Amin, 1995: 57). Anak tunagrahita ringan memiliki

karakteristik fisik yang tidak jauh berbeda dengan anak normal, tetapi ketrampilan

motoriknya lebih rendah dari anak normal. (Astati: 2001: 5).

Berdasarkan karakteristik tersebut maka dalam proses belajar mengajar anak

tunagrahita ringan harus dengan pembelajaran yang sesuai kemampuan anak dan

diselingi permainan yang dapat merangsang anak, sehingga anak tersebut tidak

merasa bosan dan dapat tercapai tujuan yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan.

Observasi di lapangan anak tunagrahita ringan mengalami kesulitan dalam

menulis dan berhitung, hal ini disebabkan oleh motorik halus dan IQ anak yang tidak

berkembang secara optimal. Anak yang memiliki kemampuan berfikir lemah ini akan

mengalami kesulitan dalam belajar, karena kurang mampu menanggapi masalah-

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

masalah dengan keberadaan yang dimiliki. Berarti bahwa keberhasilan pencapaian

pendidikan sangatlah kompleks dan hasilnya dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-

faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua faktor, yaitu: faktor intern dan faktor

ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri yang

meliputi: bakat, minat, sikap, intelegensi, perhatian dan motivasi. Sedangkan faktor

ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu seperti: lingkungan keluarga,

lingkungan masyarakat, teman bergaul, status ekonomi orang tua, sarana dan

prasarana.

Berdasarkan faktor-faktor di atas diharapkan saling mempengaruhi secara

positif dalam proses belajar mengajar siswa, sehingga dapat mencapai prestasi yang

optimal. Kenyataan di lapangan kita sering menjumpai ada sebagian siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar, tidak dapat menggunakan bahan pelajaran

dengan baik, dan mengakibatkan prestasi belajar menurun atau tidak sesuai dengan

prestasi yang diharapkan. Banyak kita jumpai anak tunagrahita ringan di kelas-kelas

awal mengalami kesulitan menulis, membaca, dan menghitung. Dengan cara

individual diharapkan guru dapat mengetahui perkembangannya dan dalam

pengajaran juga mengetahui perkembangan dalam menguasai materi yang telah

disampaikan.

Sarana belajar sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa.

Sarana di sini dapat berupa media pengajaran (alat peraga) yaitu media benda nyata

sebagai alat bantu untuk memperjelas, memvisualisasikan suatu konsep, ide atau

pengertian tertentu.

Dalam pelajaran matematika seperti halnya pelajaran yang lain, guru

sebaiknya menggunakan alat peraga, terlebih lagi di kelas awal. Melalui media

diharapkan dapat membawa pesan belajar, kemudian terjadi perubahan tingkah laku

atau sifat belajar pada diri siswa sehingga berpengaruh pada prestasi belajar siswa.

Anak tunagrahita ringan memiliki banyak hambatan dalam belajar, antara

lain: hambatan memori (ingatan), hambatan dalam kognisi (pengetahuan), hambatan

dalam operasi, proses, dan produk.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menuntut peran kognisi,

memori, proses, operasi, dan produk. Oleh karena itu dalam pembelajaran

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

matematika perlu dicari cara dan media yang dapat membantu memudahkan anak

tunagrahita ringan mempelajari matematika.

Selama ini penulis sebagai seorang guru mengalami banyak hambatan

dalam pembelajaran matematika khususnya dalam hal penjumlahan. Para siswa

umumnya mengalami masalah antara lain:

1. Kesulitan dalam mengenal angka.

2. Kesulitan dalam mengenal simbol.

3. Kesulitan dalam mengurutkan bilangan.

4. Kesulitan dalam menjumlahkan lebih dari satu angka.

5. Kesulitan dalam menjumlah ketika tidak ada alat bantu benda konkrit.

Dalam upaya memecahkan kesulitan-kesulitan tersebut, penulis

menggunakan media gambar. Dengan media gambar diharapkan dapat menimbulkan

daya tarik pada anak. Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan dapat

membangkitkan minat dan perhatian anak, untuk mempermudah pengertian anak.

Suatu penjelasan yang abstrak akan lebih mudah dipahami bila dibantu dengan

gambar.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis melakukan penelitian

dengan judul Peningkatan Kemampuan Operasional Penjumlahan Bidang Studi

Matematika Melalui Media Gambar pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas 2 SDLB

Negeri Kebakalan Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan kemampuan operasional pada

bidang studi matematika anak tunagrahita ringan kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan

Banjarnegara semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operasional

penjumlahan pada bidang studi matematika melalui media gambar pada anak

tunagrahita ringan kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara semester 2 tahun

pelajaran 2011/2012.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Menambah khasanah ilmu tentang penerapan media gambar untuk

meningkatkan kemampuan operasional penjumlahan bidang studi matematika pada

anak tunagrahita ringan kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara semester 2

tahun pelajaran 2011/2012.

2. Manfaat Praktis

a. Menemukan alternatif yang tepat bagi guru dalam menggunakan media

pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan operasional penjumlahan bidang

studi matematika anak tunagrahita pada umumnya dan khususnya anak

tunagrahita kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara semester 2 tahun

pelajaran 2011/2012.

b. Mencari solusi pemecahan permasalahan yang dialami siswa tunagrahita ringan

kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara semester 2 tahun pelajaran

2011/2012 dalam meningkatkan kemampuan operasional penjumlahan bidang

studi matematika.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Anak Tunagrahita Ringan

a. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan

Anak tunagrahita ringan merupakan salah satu macam dari anak tunagrahita

yang sering disebut the sducable mentally retarded child, debil, atau moron dengan

IQ sekitar 50/55 – 70/75. Ada beberapa istilah mengenai anak tunagrahita, yaitu

terbelakang mental, tuna mental, lemah otak,, lemah pikiran, dan mentaly retarded.

Smith, et.all., (2002: 43) mengemukakan bahwa:

People who are mentally retarded overtime have been rejerred to us dumb,stupid, immature defective, deficient, subnormal, incompetent, and dull. Termsuch as idiot, imbelice, moron and feebleminded were commonly usedhistorically to label this population. Although the word faal referred to thosewho were mentally ill, and the word idiot was directed toward individuals whowere severely retarded, these terms were frequently used interchangeably.

(Di waktu yang lalu orang-orang menyebut retardasi mental dengan istilahdungu (dumb), bodoh (stupid), tidak masuk (immature), cacat (defective),kurang sempurna (deficient), dan tumpul (dull). Istilah lainnya idiot, imbecile,moron dan feebleminded digunakan untuk melabel kelompok menyadangtersebut. Walau pun kata tolol (fool) menunjuk ke orang sakit mental, dan kataidiot, mengarah individu yang cacat berat, keduanya sering digunakan secarabergantian.

Menurut Munzayanah (2000: 13) “Anak tunagrahita adalah anak yang

mengalami hambatan dalam bidang intelektual serta seluruh kepribadiannya,

sehingga mereka tidak mampu hidup dengan kekuatan sendiri di dalam masyarakat”.

Sunaryo Kartadinata (1996: 83) mengemukakan bahwa, “tunagrahita adalah

istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan

intelektual di bawah rata-rata, sukar mengikuti program pendidikan di sekolah umum

sehingga membutuhkan layanan pendidikan secara khusus disesuaikan dengan

kemampuan anak”.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Anak tunagrahita ringan pada intinya adalah anak yang mengalami lambat

perkembangan tetapi dapat mempelajari ketrampilan akademis misalnya: menulis,

berhitung, bahasa dalam kelas khusus. Walaupun anak sudah berusia 12 tahun

kemampuan mentalnya hanya setaraf dengan anak normal berusia 7 tahun, ia sukar

berpikir abstrak dan sangat tergantung lingkungannya.

Mumpuniarti (2000: 25) menyatakan anak tunagrahita sering disebut juga

dengan istilah lemah ingatan, lemah mental, terbelakang mental dan sebagainya.

Seorang anak dikatakan menyandang tunagrahita bila perkembangan dan

pertumbuhan mentalnya selalu di bawah normal, kalau dibandingkan dengan anak

normal yang sebaya membutuhkan pendidikan khusus, bimbingan khusus, supaya

mentalnya dapat berkembang dan tumbuh sampai optimal.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dalam hal ini yang dimaksud

dengan anak tunagrahita adalah anak yang mengalami perkembangan mental di

bawah normal, mengalami hambatan dan gangguan dalam segala hal sehingga

memerlukan bantuan orang lain.

b. Klasifikasi Anak Tunagrahita

Klasifikasi diperlukan untuk memudahkan pemberian bantuan atau

pelayanan kepada anak tuna grahita. Dalam pengklasifikasian ini terdapat berbagai

cara sesuai dengan sudut pandang disiplin ilmu dan ahli yang mengemukakannya.

Mumpuniarti (2000: 32) klasifikasi anak tunagrahita adalah sebagai berikut:

1) Tunagrahita RinganTingkat Kecerdasan (IQ) mereka berkisar 50 – 70, dalam penyesuaian sosialmaupun bergaul. Mampu menyesuaikan diri pada lingkungan sosial yanglebih luas dan mampu melakukan pekerjaan setingkat semi terampil.

2) Tunagrahita SedangTingakat kecerdasan (IQ) mereka berkisar 30 – 50, mampu melakukanketrampilan mengurus diri sendiri (self-help), mampu mengadakan adaptasisosial di lingkungan terdekat, dan mampu mengerjakan pekerjaan rutin yangperlu pengawasan atau bekerja di tempat terlindung (shentered work shop).

3) Tunagrahita Berat dan Sangat BeratMereka sepanjang kehidupannya selalu bergantung bantuan dan perawatanorang lain. Ada yang masih mampu dilatih mengurus diri sendiri danberkomunikasi secara sederhana dalam batas tertentu, mereka memilikitingkat kecerdasan (IQ) kurang dari 30.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Moh.Amin (1995: 23) mengemukakan klasifikasi anak terbelakang sebagai

berikut:

“Idiot kecerdasannya sekalipun sudah berusia lanjut tidak lebih dari anaknormal seusia 3 tahun. Embisil kecerdasannya maksimal tidak lebih darikecerdasan anak normal usia 7 tahun. Debil kecepatan perkembangankecerdasannya antara setengah hingga tiga perempat kecepatan anak normalatau pada usia 12 tahun. Moron kecerdasannya maksimal tak lebih darikecerdasan anak normal usia 16 tahun”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Mohammad Efendi (2006: 90) yang

mengklasifikasikan anak tunagrahita untuk keperluan pendidikan yaitu:

“Seorang psikolog dalam mengklasifikasikan anak tunagrahita mengarahkepada aspek indeks mental intelegensinya, indikasinya dapat dilihat padaangka hasil tes kecerdasan, seperti IQ 0 – 25 dikategorikan idiot, IQ 25 – 50dikategorikan imbecil, dan IQ 50 – 75 kategori debil atau moron. Seorangpedagog dalam mengklasifikasikan anak tunagrahita didasarkan pada penilaianprogram pendidikan yang disajikan pada anak. Dari penilaian tersebut dapatdikelompokkan menjadi anak tunagrahita mampu didik, anak tunagrahitamampu latih, dan anak tunagrahita mampu rawat”.

Berdasarkan klasifikasi dari beberapa ahli tersebut penulis akan meneliti

kasus penyesuaian diri dalam pergaulan siswa penyandang tunagrahita yang

tergolong mampu didik yang mempunyai IQ antara 50 – 70 yang biasanya sering

disebut debil. “Anak tunagrahita mampu didik (debil) adalah anak tunagrahita yang

tidak mampu mengikuti pada program sekolah biasa, tetapi ia masih memiliki

kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pendidikan walaupun hasilnya tidak

maksimal” (Mohammad Efendi, 2006: 90).

Kemampuan yang dapat dikembangkan pada anak tunagrahita mampu didik

antara lain: 1) membaca, menulis, mengeja, dan berhitung; 2) menyesuaikan diri dan

tidak mengantungkan diri kepada orang lain; 3) ketrampilan yang sederhana untuk

kepentingan kerja di kemudian hari.

Kesimpulan anak tunagrahita mampu didik adalah anak tunagrahita yang

dapat dididik secara minimal dalam bidang-bidang akademis, sosial, dan pekerjaan.

c. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan

Secara fisik anak tunagrahita ringan tidak berbeda jauh dengan anak normal,

tetapi secara psikis mereka sangat berbeda dan mempunyai ciri khas. Adapun

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

karakteristik anak tunagrahita ringan menurut Sutratinah Tirtonegoro ( 1998: 10 –

11) sebagai berikut:

1) Tingkat kecerdasan sekitar 50/55 – 70/75, dengan MA antara 7 – 10 tahun.2) Sukar berpikir abstrak dan terikat dengan lingkungan.3) Kurang dapat berpikir secara logis, kurang memiliki kemampuan

menganalisa, kurang dapat menghubungkan kejadian yang satu denganyang lain, kurang dapat membedakan hal-hal yang penting.

4) Daya fantasinya sangat lemah.5) Kurang dapat mengendalikan perasaan.6) Dapat mengingat-ingat beberapa istilah tetapi kurang memahami arti

istilah tersebut.7) Sugestible (mudah dipengaruhi).8) Kepribadian yang kurang harmonis dan sukar menilai baik-buruk.9) Daya konsentrasinya kurang baik.

Secara garis besar pendapat Samuel A. Kirk (1992: 191) tentang

karakteristik anak tunagrahita ringan sebagai berikut:

1) Karakteristik Fisika) Berat badan, tinggi badan, dan koordinasi motoriknya hampir sama

dengan anak normal.b) Umumnya disertai dengan beberapa kelaianan seperti kelainan mata,

telinga, dan suara.2) Karakteristik Intelektual

a) Kurang dalam kemampuan verbal dan non verbal dalam tes intelegensi,IQ berkisar antara 50/55 – 70/75.

b) Perkembangan kematangan mengalami hambatan khusus di bidangakademik, ingatan, kemampuan berbahasa, persepsi imajinasi,kreatifitas, dan kemampuan lain yang berkaitan dengan intelektual.

3) Karakteristik Akademika) Anak belum siap untuk membaca, menulis, berbahasa, berhitung saat

masuk sekolah. Keterlambatan ini berhubungan dengan usia mentalbukan usia kronologisnya.

b) Untuk menyelesaikan sekolah formal dapat ditempuh setiap tingkat duatahun bergantung dari kematangan mental dan kemampuannya.

4) Karakteristik Kepribadian dan Sosiala) Perhatian mudah beralih, sulit untuk memusatkan perhatian.b) Rasa toleransi kurang, karena kegagalan yang berulang-ulang dalam

hidupnya.c) Dapat mematuhi nilai-nilai sosial dan dapat bekerja sama dengan

lingkungan/masyarakat.d) Anak tunagrahita ringan lebih sering berhubungan atau bermain dengan

anak yang sama usia mentalnya dari pada anak yang sama usiakronologisnya.

e) Sebagian anak tunagrahita ringan mempunyai problem tingkah lakuapabila dibandingkan dengan anak yang mempunyai intelegensi

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

normal. Problem tingkah laku ini terjadi karena adanya ketidaksesuaianantara kemampuan anak untuk berbuat dan dengan tuntutanmasyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditegaskan karakteristik anak

tunagrahita ringan adalah sebagai berikut: 1) anak tunagrahita ringan tidak jauh

berbeda dengan anak normal pada umumnya. 2) Kondisi psikis anak tunagrahita

ringan terkait dengan pembelajaran meliputi kemampuan berpikir rendah, perhatian

dan ingatannya lemah sehingga mengalami hambatan dalam pelajaran di sekolah.

d. Penyebab Anak Tunagrahita Ringan

Penyebab terjadinya tunagrahita ringan sama dengan penyebab tunagrahita

jenis yang lainnya, yaitu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor dari

dalam maupun faktor dari luar diri anak. Sunardi (1994: 30 – 31) mengemukakan

bahwa penyebab tunagrahita disebabkan oleh berbagai faktor yaitu:

1) GenetikFaktor genetik dapat disebabkan oleh kerusakan biokimia dan abnormalitaskromosom.Kelainan kromosom, dapat berupa:a) Inverse, ialah kelainan akibat berubahnya urutan gen karena melilitnya

kromosom.b) Delesi, akibat dari kegagalan meiosis yang salah, yaitu satu pasangan

tidak membelah sehingga mengakibatkan kurangnya kromosom disalahsatu sel.

c) Duplikasi, merupakan kegagalan meiosis karena kromosom tidakberhasil menceraikan diri, sehingga terdapat kelebihan kromosom padasalah satu sel.

d) Translokasi, karena adanya kromosom yang patah kemudian menempelpada kromosom lain.

e) Down’s Syndrome, ialah mengalami trisomi atau kromosommempunyai tiga ekor pada kromosom 21, ada juga pada kromosom 15.Hal ini akibat kegagalan meiosis sehingga menimbulkan duplikasi dantranslokasi.

f) Kinefelter’s Syndrome, yaitu genosom yang seharusnya XY, karenakegagalan menjadi XXY atau XXXY, anak nampak laki-laki dantunagrahita. Setelah masa puber, tubuhnya panjang, gaya mirip pria,payudara besar, penis dan testisnya kecil, birahinya kurang.

g) Tumer’s Syndrome, yaitu genosomnya XO (atau X menyendiri), anaknampak wanita dan tunagrahita, payudara tidak tumbuh beruterus kecil,tidak datang bulan, bertubuh pendek berlipatan kulit ditengkuk danmandul.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Sebab-sebab pada masa prenatalPenyebab tunagrahita pada masa prenatal dapat disebabkan oleh:a) Infeksi ibu oleh: kuman, virus, toxoplasma.

(1) Kuman: tbc, syphilis, meningitis, karena meningococus.(2) Virus: rubella, influenza, cytomegalaic inclusion body desease.Selain itu, sewaktu ibu mengandung menderita penyakit: kholera,typhus, malaria tropika kronis, gondok pada waktu mengandung muda,syphilis, gabag atau mazelen, sehingga ada pengaruh yang buruk padajanin. Bayi yang lahir akan menderita toxemia, yaitu peristiwakeracunan darah sehingga terjadi abnormalitas pada sistem syaraf(neuron).

b) Terjadi intoksikasi atau keracunan pada janin karena bilirubin(kemicterus), timah, karbon monoksida, post imunisasi, toxemiagravidarum. Ketika ibu mengandung muda minum obat-obat penenangberacun, seperti: obat thalidomide dan obat kontraseptif anti hamil yangsangat kuat mengandung racun. Obat tersebut gagal atau tidak bekerjasecara efektif, sehingga menyebabkan pertumbuhan bayi dalamkandungan mengalami kerusakan mental dan fisik.

c) Ganguan metabolisme protein (phenylketonuria), metabolisme hidratarang (galaktosemia), metabolisme lemak (Tay-Sachs disease).

3) Sebab-sebab pada masa NatalBanyak resiko waktu ibu melahirkan. Resiko tersebut dapat mengancamjiwa ibu atau bayinya. Hal ini biasa terjadi pada kelahiran anak pertamayang berlangsung lama dan sulit. Kelainan yang terjadi waktu melahirkandapat mengakibatkan anak menjadi terbelakang mental,seperti:a) Kelahiran dengan bantuan tang (tangverlossing). Hal ini disebabkan

bayi dalam kandungan sangat subur atau tulang pinggul ibu terlalusempit. Cara tersebut dapat beresiko bayi terkena tang danmenimbulkan pendarahan otak sehingga susunan syaraf rusak. Kuranglebih 5% dari jumlah bayi yang lahir dengan bantuan tang mengalamiretardasi mental atau terbelakang mental.

b) Anoxia otak karena asphyxia yaitu lahir tanpa nafas, bayi spertitercekik. Hal ini disebabkan adanya lendir di dalam alat pernafasan bayiatau cairan di dalam paru-parunya. Selain itu, asphyxia bisa terjadikarena ibu mendapat zat pembius terlalu banyak. Bayi yang lahir sepertiini banyak terjadi retardasi mental.

c) Prematuritas, yaitu bayi lahir sebelum masanya. Pertumbuhan jasmanidan jiwanya tertunda atau mengalami kelambatan. Bisa juga bayimengalami pendarahan pada bagian dalam kepala (intracranialhaemorrhage).

4) Sebab-sebab pada masa Postnatala) Malnutrisi bayi

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Perkembangan intelligensi anak dipengaruhi defisiensi protein yangterjadi sejak lahir sampai umur dua tahun. Selain itu, kekuranganthyroxin pada kelenjar gondok juga dapat menyebabkan kretinisme.

b) Infeksi pada otak oleh penyakit cerebal meningitis, encephalitis, gabag(mazelen, campak), dypteri, radang kuping yang mengandung nanah.Pada umumnya anak-anak tersebut mengalami retardasi ataukelambatan pada fungsi intelligensinya.

c) Trauma kapitis, yaitu luka-luka pada kepala atau di kepala bagian dalamkarena bayi pernah jatuh, terpukul atau mengalami serangan sinarmatahari (zonnesteek), dan bayi pingsan lama.

d) Anoxia otak, karena status epilepticus atau dehydrasi (gas troenteritisberat).

5) Faktor-faktor sosio-kulturalPeran nyata dari lingkungan dalam perkembangan kemampuan intelektualmasih belum dapat dipahami dengan jelas, tetapi para psikolog danpendidik umumnya mempercayai bahwa lingkungan sosial budayaberpengaruh terhadap kemampuan intelektual.

Menurut Moh. Amin (1995: 62) anak tunagrahita dapat disebabkan oleh

berbagai faktor yaitu:

1) Faktor keturunan, faktor ini terdapat pada sel khusus yang pada pria disebutspermatozoa dan pada wanita disebut sel telur (ovarium). Kelaianan orangtua laki-laki maupun perempuan akan terwariskan baik kepada anaknyayang laki-laki maupun perempuan. Apakah warisan tersebut akan tampakatau tidak juga tergantung pada dominan resesifnya kelainan tersebut.

2) Gangguan metabolisme dan gizi. Kegagalan dalam metabolisme dankegagalan dalam pemenuhan akan kebutuhan akan gizi dapatmengakibatkan terjadinya gangguan fisik maupun mental dalam individu.

3) Infeksi dan keracunan. Di antara penyebab terjadinya ketunagrahitaanadalah adanya infeksi dan keracunan yaitu terjangkitnya penyakit-penyakitselama janin masih berada di dalam kandungan ibunya. Penyakit-penyakittersebut antara lain: rubella, syphilis, toxoplasmosis dan keracunan yangberupa gravidity syndrome yang beracun, kecanduan alkohol dan narkotika.

4) Trauma. Ketunagrahitaan dapat juga disebabkan terjadinya trauma padabeberapa bagian tubuh khususnya pada otak ketika bayi dilahirkan danterkena radiasi zat radioaktif selama hamil.

5) Masalah pada kelahiran, misalnya kelahiran yang disertai by poxia dapatdipastikan bahwa bayi yang dilahirkan menderita kerusakan otak,menderita kejang, nafas yang pendek, kerusakan otak juga disebabkan olehtrauma mekanis terutama pada kelahiran yang sulit.

6) Faktor lingkungan sosial budaya. Lingkungan dapat berpengaruh terhadapintelek anak, kegagalan dalam melakukan interaksi yang terjadi selamaperiode perkembangan menjadi salah satu penyebab ketunagrahitaan.Tunagrahita dapat disebabkan oleh lingkungan yang tingkat sosialekonominya rendah. Hal ini disebabkan ketidak-mampuan lingkungan

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

memberikan rangsangan-rangsangan yang diperlukan anak pada masaperkembangannya

Secara umum anak tunagrahita atau keterbatasan mental biasanya

disebabkan oleh faktor-faktor dari dalam (endogen) atau faktor dari luar (eksogen).

Menurut waktu kejadiannya tunagrahita dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1) Masa Prenatal (masa dalam kandungan)

Artinya sebelum anak dilahirkan, jadi selama dalam kandungan di mana ada dua

kemungkinan yang dapat menyebabkan kelainan pada masa ini, yaitu yang

bersifat endogen dan eksogen. Yang bersifat endogen adalah:

a) Bermacam-macam penyakit yang diderita ibu ketika mengandung, misalnya

mempunyai penyakit syphilis (penyakit kelamin).

b) Akibat suatu obat yang diminum ibu ketika mengandung dan yang ditujukan

sebernarnya untuk mengurangi penderitaan ibu ketika sedang hamil muda.

c) Kelainan pada kelenjar gondok, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan

yang kurang wajar, keterbelakangan dalam perkembangan kecerdasan,

rambut anak menjadi kasar dan kering, mata anak menjadi bengkak dan

lidahnya panjang-lebar, sehingga selalu tampak keluar dari mulut si anak.

Yang bersifat eksogen adalah adanya penyinaran dari sinar Rontgen dan

radiasi atom yang mengakibatkan kelainan pada bayi dalam rahim ibunya.

2) Masa Natal (masa kelahiran)

Artinya keterbelakangan mental terjadi ketika bayi itu dilahirkan. Kelainan

itu dapat timbul karena adanya:

a) Kekurangan zat asam (walaupun hanya sedikit) dapat mengakibatkan

rusaknya sel-sel otak.

Terjadinya pendarahan pada otak karena proses kelahiran bayi yang

terlalu sulit, antara lain dengan bantuan alat “tang” untuk membantu

melahirkan si bayi.

b) Kelahiran “premature” yaitu bayi lahir belum cukup umur, sehingga

tulang-tulang bayi masih sangat lunak dan mudah mengalami perubahan

bentuk.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Masa Post Natal (masa setelah dilahirkan)

Anak dilahirkan normal dapat menjadi cacat mental karena mendapat

kerusakan otak, dan dalam hal ini dapat menimbulkan kemunduran

kecerdasan si anak. Peristiwa ini mungkin terjadi karena adanya kecelakaan

yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tulang tengkorak, dan penyakit

yang dapat menyerang otak, umpamanya radang otak (encephalitis).

2. Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Matematika

Pada kurikulum berbasis kompetensi SDLB (2004: 2) dijelaskan bahwa

matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar

atau yang dipelajari. Sedang dalam bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti,

yang semuanya berkaitan dengan penalaran. Unsur utama pekerjaan matematika

adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh

sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya, sehingga kaitan antar konsep atau

pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian materi

matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan, yaitu materi matematika dipahami melalui penalaran, dan penalaran

dipahami dan dilatihkan melalui belajar materi matematika.

Menurut Sumardyono (2004: 28) secara umum definisi matematika dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

1) Matematika sebagai alat (tool)

Matematika sering dipandang sebagai alat dalam mencari solusi pelbagai

masalah dalam kehidupan sehari-hari.

2) Matematika sebagai pola pikir deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan

dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan

secara deduktif (umum). Matematika adalah sebagai ilmu dasar segala bidang

ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting untuk kita ketahui.

Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika

berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis

terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Kini matematika digunakan

di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik,

kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika

terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke

bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat pengguanaan temuan-temuan

matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin

ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para

matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk

perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran,

meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni

ternyata sering kali ditemukan terkemudian.

Berdasarkan pernyataan di atas jelas bahwa matematika dalam jajaran ilmu

pengetahuan memiliki peranan sekaligus sebagai bekal bagi para peserta didik dalam

menuju kedewasaannya, artinya dalam kehidupan sehari-hari kemampuan menjadi

standar untuk menentukan kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungannya

selaras dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

semakin pesat seperti sekarang ini.

Jadi matematika adalah ilmu yang tidak dapat didefinisikan, melainkan

dapat dibuktikan keakuratannya.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004: 2) pada pembelajaran matematika

SDLB-C dijelaskan pemahaman konsep sebaiknya diawali secara induktif melalui

pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Proses induktif-deduktif dapat digunakan

untuk mempelajari konsep matematika. Pembelajarannya dimulai dari beberapa

contoh atau fakta yang teramati. Misalnya buatlah daftar sifat yang muncul (sebagai

gejala), kemudian perkiraan hasil baru yang diharapkan. Kemudian hasil ini kita

buktikan secara deduktif. Dengan demikian cara belajar deduktif dan induktif

digunakan dan bersama-sama berperan penting dalam matematika. Prinsip

mempelajari matematika tersebut diharapkan akan membentuk sikap siswa SDLB-C

yang kritis, jujur, dan komunikatif.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, pembelajaran matematika di SDLB-

C bersifat induktif-deduktif, yaitu pembelajaran yang dimulai dari pengalaman

kemudian untuk digunakan dalam pembelajaran konsep matematika.

b. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika Anak Tunagrahita Ringan

Fungsi mata pelajaran matematika matematika SDLB-C adalah

mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan matematika untuk hidup

dalam masyarakat dan bekal dalam dunia kerja. Pada buku Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar SDLB-C (2006: 101-102), mata pelajaran matematika bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep danmengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dantepat dalam pemecahan masalah.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasimatematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, ataumenjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkansolosi yang diperoleh.

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau medialain untuk memperjelas keadaan dan masalah.

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitumemiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajarimatematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Mengingat kemampuan kognitif anak tunagrahita ringan sangat terbatas dan

kurang dapat berpikir abstrak, maka dalam pembelajaran matematika media gambar

dipandang perlu sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar matematika agar tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai, yakni anak mampu dan terampil dalam

penguasaan kecakapan matematika khususnya penguasaan konsep penjumlahan,

yang nantinya dapat dijadikan bekal belajar matematika tahapan berikutnya.

c. Materi Pembelajaran Matematika Anak Tunagrahita Ringan

Kurikulum yang digunakan di SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara pada

tahun pelajaran 2011/2012 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Adapun

materi pembelajaran dalam pelajaran matematika pada penelitian ini adalah tentang

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

operasional penjumlahan yang ada pada semester 2, dengan demikian pokok bahasan

berdasarkan kurikulum tersebut. Selanjutnya materi tersebut digunakan pada

pembelajaran matematika dengan menggunakan media gambar.

Materi pelajaran matematika dalam Kompetensi Dasar adalah meliputi:

1) Melakukan penjumlahan benda sampai 20.

2) Melakukan pengurangan sampai 10.

3) Mencongak dan pengurangan sampai 10.

Dalam pembelajaran untuk penelitian ini dibatasi pada materi penjumlahan

sampai dengan 20.

Dalam mengajarkan matematika anak tunagrahita ringan harus

memperhatikan kondisi berikut ini yaitu: usia mental (umur kecerdasan),

kemampuan berpikir, belajar melalui aktifitas konkrit, memperkaya pengalaman

dengan memfungsikan seluruh penginderaan (sensori), dan tingkat kemandirian

anak.

Proses pengajaran konsep bilangan bagi anak tunagrahita ringan adalah

sebagai berikut: hal pokok yang harus dikuasai anak tunagrahita ringan adalah

pengertian bilangan dan mengenal serta dapat menulis angka. Dalam mengerjakan

konsep bilangan selalu diajarkan kepada anak didik dapat menentukan apa yang

diketahui dan apa yang dinyatakan, sehingga mereka dapat memecahkan soal disertai

pemikiran. Untuk menganalisa soal tersebut bagi anak tunagrahita ringan dapat

dilakukan dengan cara mengkonkritkan soal-soal tersebut sehingga anak memperoleh

pengalaman konkrit tentang konsep bilangan. Pengalaman tersebut dapat diperkuat

melalui kegiatan yang diulang-ulang dengan variatif dan dinamis melalui media

gambar. Dengan cara ini dapat dihindari hambatan psikologis yang berlangsung

terhadap pelajaran matematika.

3. Gambar sebagai Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki beberapa pengertian dilihat dari sudut

pandang para pakar. Banyak para pakar media pendidikan yang telah mendefinisikan

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pengertian media pembelajaran. Dari berbagai pendapat tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Menurut Oemar Hamalik (1994: 12) “media pembelajaran adalah metode

dan teknik yang digunakan untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara

guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran”.

Menurut Association for Educational Communications Technology (AECT)

di Amerika Serikat yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2002: 3) “media pendidikan

ialah segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan/informasi.” Sementara itu Gagne yang dikutif Arief S, Sadiman, dkk. (2009: 6)

“media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar”.

Dari ketiga pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi

dan berlangsung lebih efisien.

Dalam penelitian ini media pembelajaran yang berupa gambar diharapkan

dapat digunakan dalam mengajar siswa lebih efektif artinya media gambar tersebut

akan lebih tepat guna dan bermanfaat sesuai dengan yang diharapkan dibandingkan

mengajar tanpa mengguanakan media.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi untuk meningkatkan

kemampuan belajar siswa. Arief S. Sadiman dkk. (2009: 17-18) mengemukakan

bahwa secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalambentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera seperti misalnya:a) Obyek terlalu besar – bisa digantikan dengan realitas gambar, film

bingkai, film, dan model.b) Obyek yang kecil – bisa dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai,

film, dan gambar.c) Gerak yang terlalu cepat atau terlalu lambat dapat dibantu high speed

photography atau low speed photography.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapatdiatasi sikap pasif anak didik sehingga dalam hal ini media berguna untuk:a) Menimbulkan kegairahan belajar.b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan.c) Memungkinkan anak didik untuk belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya.d) Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum danmateri pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akanbanyak mengalami kesulitan bilamana latar belakang guru dan siswasangat berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan.

Dari uraian tersebut di atas media dapat membantu untuk mengatasi

berbagai macam hambatan, di antaranya mengurangi sifat verbalisme, mengatasi

keterbatasan ruang, waktu dan tipe belajar siswa karena kelemahan di salah satu

indera, mengatasi sifat anak pasif menjadi aktif, membantu mengatasi kesulitan guru

dalam memberikan pelayanan belajar kepada siswa, memperingan beban guru dan

mempermudah belajar siswa.

c. Macam-macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak macamnya, masing-masing ahli media

mengelompokkan jenis media sesuai dengan sudut pandangnya dan latar

belakangnya sendiri. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2000: 7) mengklasifikasikan

media sebagai berikut: “Beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam kegiatan

pendidikan dan pengajaran, dapat digolongkan menjadi media gambar atau grafis,

media fotografis, media tiga dimensi, media proyeksi, media audio dan lingkungan

sebagai media pengajaran.”

Arief S. Sadiman, dkk. (2009: 29-30) mengutif dari pendapat Rudi Bertz

sebagai berikut:

Bertz mengidentifikasikan ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokokyaitu suara, visual, dan gerak. Visual sendiri dibedakan menjadi tiga yaitugambar, grafis (line graphic), dan simbol yang merupakan kontinum daribentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di samping itu Bertzjuga membedakan media sinar (telecomunication) dan media rekam (recording)sehingga terdapat delapan klasifikasi media yaitu: 1) media audio visual gerak,2) media audio visual diam, 3) media audio visual semi, 4) media visual gerak,

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

5) media visual diam, 6) media visual semi gerak, 7) media audio, dan 8)media cetak.

Pada dasarnya media dipandang dari ciri-cirinya ada tiga jenis yaitu suara,

visual, dan gerak. Dari uraian dan klasifikasi di atas dapat penulis kelompokkan

menjadi beberapa jenis kelompok media yaitu:

1) Media gambar/grafis.

2) Media fotografis.

3) Media tiga dimensi.

4) Media proyeksi.

5) Media audio.

6) Media lingkungan.

d. Media Gambar

1) Pengertian Media Gambar

Media gambar memiliki beberapa pengertian, dari berbagai literatur dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2001: 70), “media gambar adalah

gambar mati yang sederhana digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan

belajar mengajar yang mempunyai makna tertentu, menarik siswa, dan mudah

dipahami dari maksud gambar tersebut”.

Menurut Sri Anitah (2010: 7), “media gambar (gambar mati) adalah gambar

yang dibuat pada kertas karton atau sejenisnya yang tidak tembus cahaya yang

mengandung arti dan mudah dipahami oleh siswa saat melihat gambar tersebut”.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar

(gambar mati) yang sederhana dibuat pada kertas karton atau sejenisnya yang tidak

tembus cahaya digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar

yang mempunyai makna tertentu, menarik siswa dan mudah dipahami saat melihat

dari maksud gambar tersebut.

2) Manfaat Media Gambar

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar adalah salah satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam

setiap kegiatan pembelajaran, karena media gambar memberikan manfaat dalam

pembelajaran. Menurut Azhar Arsyad (2002: 43), media gambar memberikan

manfaat sebagai berikut:

a) Menimbulkan daya tarik pada anak. Gambar dengan berbagai warna akanlebih menarik dan membangkitkan minat dan perhatian anak.

b) Mempermudah pengertian anak. Suatu penjelasan yang abstrak akan lebihmudah dipahami bila dibantu gambar.

c) Memperjelas bagian-bagian yang penting.d) Menyingkat suatu uraian.

Penemuan-penemuan dari dari hasil penelitian mengenai nilai-guna gambar

diam tersebut menurut Bronw yang dikutih Sri Anitah, dkk. (2004: 31) mempunyai

sejumlah implikasi bagi pengajaran, yaitu:

a) Bahwa penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian anak.b) Gambar-gambar yang dipilih dan diadaptasi secara tepat, membantu anak

memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yangmenyertainya.

c) Gambar-gambar dengan garis sederhana sering kali dapat lebih efektifsebagai penyampaian informasi ketimbang gambar dengan bayangan, ataupun gambar fotografi yang sebenarnya. Gambar-gambar realisme yanglengkap yang membanjiri penonton dengan informasi visual yang terlalubanyak, ternyata kurang baik sebagai perangsang belajar dibanding gambaratau potret yang sederhana saja.

d) Warna pada gambar diam biasanya menimbulkan masalah. Sekali pungambar berwarna lebih memikat perhatian anak daripada yang hitam putih,namun tidak selalu gambar berwarna merupakan pilihan yang terbaik untukmengajar atau belajar. Suatu studi menyarankan agar penggunaan warnaharuslah realistik dan bukan sekedar demi memakai warna saja. Kalau padasuatu gambar hitam putih ditambahkan hanya satu warna, maka mungkinakan mengurangi nilai pengajarannya. Pengajaran menyangkut konsepwarna, maka gambar-gambar dengan warna yang realistik memang lebihdisukai.

e) Kalau bermaksud mengajar konsep yang menyangkut soal gerak, sebuahgambar diam (termasuk film rangkai) mungkin akan kurang efektifdibanding dengan sepotong film bergerak yang menunjukkan gaya (action)yang sama. Dalam hal ini, suatu urutan gambar diam, seperti yang dibuatdengan kamera foto 35 mm dapat terlalu banyaknya informasi yangditampilkan oleh suatu film bergerak.

f) Isyarat yang bersifat non-verbal atau simbol-simbol seperti tanda panah,atau pun tanda-tanda lainnya pada gambar diam dapat memperjelas ataumungkin pula mengubah pesan yang sebenarnya dimaksudkan untukdikomunikasikan.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Atas dasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat

memberikan manfaat merangsang minat atau perhatian anak, membantu anak

memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya,

lebih efektif sebagai penyampaian informasi ketimbang gambar dengan bayangan,

atau pun gambar fotografi yang sebenarnya. Pengajaran menyangkut konsep warna,

maka gambar-gambar dengan warna yang realistik memang lebih disukai. Urutan

gambar diam seperti yang dibuat dengan kamera foto 35 mm dapat mengurangi

terlalu banyaknya informasi yang ditampilkan oleh suatu film bergerak dan isyarat

yang bersifat non-verbal atau simbol-simbol seperti tanda panah, atau pun tanda-

tanda lainnya pada gambar diam dapat memperjelas atau mungkin pula mengubah

pesan yang sebenarnya dimaksudkan untuk dikomunikasikan.

3) Prinsip-prinsip Penggunaan Media Gambar

Dalam menggunakan media gambar perlu diperhatikan prinsip-prinsip

penggunaannya, agar media yang digunakan dapat memberikan kesan yang menarik

bagi siswa. “Menggunakan gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu

dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran

atau pokok-pokok pelajaran”. (Sri Anitah, dkk. 2004: 32). Tujuan khusus itulah yang

mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok terpenting dalam pelajaran.

Memadukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab kefektifan pemakaian gambar

di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan.

Menggunakan gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan

banyak gambar tetapi tidak efektif. Guru hendaknya berhemat dalam

mempergunakan gambar yaitu gambar yang mengandung makna. Jumlah gambar

yang sedikit tetapi selektif lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar-

gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih. Jadi yang terpenting adalah pemusatan

perhatian pada gagasan utama.

Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa

akan didorong untuk mengembangkan ketrampilan berbahasa lisan dan tulisan.

Mengevaluasi kemajuan kelas dapat juga dengan memanfaatkan gambar-

gambar baik secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

gambar datar, slides atau transparan untuk melakukan evaluasi hasil belajar siswa.

Pemakaian instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam

upaya memperoleh hasil tes yang komprehensif serta menyeluruh.

e. Menjumlah dengan Media Gambar

1) Pengertian Menjumlah

Menjumlah adalah menggabungkan dua atau lebih anggota himpunan benda

atau bilangan sehingga terjadi himpunan benda atau bilangan baku dengan

menggunakan lambang (U) atau tanda tambah (+) untuk menggabungkan

himpunan benda atau bilangan tersebut (Azhar Arsyad, 2002: 67).

2) Bentuk Kegiatan Menjumlah Benda

Sebelum kegiatan dimulai hendaknya menyiapkan media yang akan

digunakan yaitu media benda nyata berupa kelereng atau lidi. Adapun

langkah-langkah dalam menjumah sebagai berikut:

a) Mengenalkan himpunan benda.

b) Mengenalkan simbol penjumlahan himpunan benda, Union (U).

c) Mengenalkan gambar benda pada kelompok atau himpunan yang

pertama.

d) Mengenalkan gambar benda pada kelompok atau himpunan yang kedua.

e) Menghitung kelompok benda yang pertama.

f) Menghitung kelompok benda yang kedua.

g) Menggabungkan atau menjumlah kedua kelompok himpunan benda.

h) Menghitung semua benda yang telah digabungkan.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3) Contoh media gambar untuk penjumlahan

a)

U

+ =

b)

+ =

B. Kerangka Berpikir

Anak tunagrahita ringan mempunyai karakteristik kesukaran berpikir

abstrak, tetapi mereka masih dapat mengikuti pelajaran akademik baik di sekolah

umum maupun sekolah khusus. Anak tunagrahita ringan ini walaupun kecerdasan

dan adaptasi sosialnya terhambat, namun mereka masih memiliki kemampuan untuk

dapat berkembang dalam bidang pelajaran akademik secara optimal.

Anak tunagrahita ringan umumnya mengalami hambatan pada pelajaran

matematika, hal ini disebabkan mereka mempunyai IQ di bawah normal sehingga

mengakibatkan siswa kurang dapat berkonsentrasi terhadap pelajaran, kurang dapat

berpikir abstrak, dan perhatian siswa sering beralih-alih serta mudah merasa bosan

dalam pembelajaran. Guru dapat mempelajari hambatan dan kesalahan yang dibuat

..........

.....

..........

..........

..........

..........

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

oleh siswa dalam pembelajaran matematika, setelah itu memberikan bantuan untuk

memperbaikinya.

Peningkatan kemampuan belajar matematika anak tunagrahita ringan,

mutlak diperlukan perbaikan-perbaikan dalam penyampaian pelajaran yang konkret,

mudah diterima oleh anak, menarik perhatian anak, serta dalam situasi yang

menyenangkan dan melibatkan siswa dalam interaksi belajar mengajar. Media yang

dipilih hendaknya disesuaikan dengan kondisi anak tunagrahita ringan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penggunaan media gambar

dipandang lebih efektif untuk dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar guna

meningkatkan kemampuan operasional penjumlahan bagi anak tunagrahita ringan

kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini

berdasarkan pada anak tunagrahita yang kurang dapat berpikir abstrak.

Kerangka berpikir dari penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk

bagan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

AWALKONDISI

SebelumMenggunakanMedia Gambar

Anak belum mampuoperasionalpenjumlahan padabidang studi matematika

TINDAKANProses Pembelajarandengan Menggunakanmedia Gambar

Siklus I

Siklus II

KONDISIAKHIR

Kemampuan Siswa dalamOperasional Penjumlahan

Meningkat

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas,

maka penulis mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: melalui media gambar

dapat meningkatkan kemampuan operasional penjumlahan bagi anak tunagrahita

ringan kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara pada semester 2 tahun

pelajaran 2011/2012.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini memilih tempat di SDLB Negeri Kebakalan Kecamatan

Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. Pemilihan tempat ini didasarkan pada

pertimbangan bahwa tempat tersebut adalah tempat di mana peneliti bertugas

sehingga lebih efektif dan efisien.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 kurang

lebih selama enam bulan dimulai dari bulan Januari sampai dengan Juni 2012.

Penelitian ini dibagi menjadi lima tahapan yaitu:

Tabel: 1 Jadual Kegiatan Penelitian

NO RENCANA KEGIATAN

BULAN KE

1 2 3 4 5 6

1. Tahap pengajuan judul skripsi V

2. Tahap penyusunan Proposal PTK V V

3. Tahap pengajuan ijin Penelitian /penulisan skripsi. V

4. Tahap pelaksanaan PenelitianTindakan Kelas.

V V

5. Tahap penyusunan Laporan,meliputi:

a. Menyusun konsep laporan.b. Perbaikan laporanc. Penggandaan laporand. Pengiriman hasil laporan

VV VV V

V

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

B. Subyek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 122), subyek penelitian adalah subyek

yang ingin dituju untuk diteliti oleh peneliti. Penentuan subyek penelitian ini

menggunakan teknik purposif.

Menurut Tulus Winarsunu (2002: 15) teknik purporsif dikenakan pada

subyek yang karakteristinya sudah ditentukan dan diketahui lebih dahulu berdasarkan

ciri dan sifat populasinya. Dalam penelitian ini kriteria subyek adalah anak

tunagrahita ringan yang mengalami kesulitan dalam operasional penjumlahan.

Untuk meningkatkan kemampuan pengoperasionalan penjumlahan pada

bidang studi matematika pada anak tunagrahita ringan dengan menggunakan media

gambar, maka pihak yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa tunagrahita

ringan kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara sebanyak lima orang yang

terdiri dari tiga putra dan dua putri.

C. Data dan Sumber Data

Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Dalam

penelitian ini yang dikumpulkan berupa informasi tentang kemampuan anak

tunagrahita kelas 2 SDLB Negeri Banjarnegara dalam bidang studi matematika

tentang operasional penjumlahan.

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah orang-orang yang

ada hubungannya dengan subyek penelitian karena merekalah yang dapat

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi subyek penelitian, seperti, orang

tua siswa dan guru kelas sebelumnya yaitu guru kelas 1 pada tahun pelajaran

2010/2011

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan alat pemgumpulan data merupakan hal yang sangat penting dan

harus diperhatikan oleh peneliti dalam melakukan penelitian, karena hal ini

merupakan suatu yang paling mendasar guna keberhasilan dalam penelitian dapat

tercapai. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan tes.

1. Observasi

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Observasi memiliki pengertian yang berbeda-beda antara pendapat satu

dengan yang lainnya. Dari beberapa literatur arti observasi dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan

secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi

dengan pencatatan (Suharsimi Arikunto, 2006: 229). Menurut Supardi (2008: 127),

observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa

jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Berdasarkan kedua pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

observasi adalah kegiatan pengamatan secara langsung mengenal fenomena-

fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan untuk memotret

seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran.

Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung proses dan dampak

pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar lebih

efektif dan efisien. Dalam melakukan observasi proses, menurut Retno Winarni

(2009: 84-85) ada empat metode observasi yaitu: observasi terbuka, observasi

terfokus, observasi terstruktur, dan observasi sistematik.

a. Observasi Terbuka

Pengamat tidak menggunakan lembar observasi, melainkan hanya menggunakan

kertas kosong merekam pelajaran yang diamati.

b. Observasi Terfokus

Ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran, misalnya:

yang diamati kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi.

c. Observasi Terstruktur

Observasi menggunakan instrumen yang terstruktur dan siap pakai, sehingga

pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda ( V ) pada tempat yang telah

disediakan.

d. Observasi Sistematik

Observasi sistematik lebih rinci dalam kategori yang diamati. Misalnya dalam

pemberian penguatan, data dikategorikan menjadi penguatan verbal dan non-

verbal.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Dalam penelitian ini jenis observasi yang digunakan adalah observasi

terstruktur, yaitu observasi menggunakan instrumen yang terstruktur dan siap pakai,

di mana pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda ( v ) pada tempat yang

disediakan pada lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Ada pun alasan penggunaan jenis observasi terstruktur ini

adalah untuk mepermudah observer melakukan pengamatan. Selain itu jenis

observasi terstruktur ini sesuai dengan masalah yang diteliti.

2. Dokumentasi

Dokumentasi memiliki beberapa pengertian menurut para ahli. Dari literatur

yang diperoleh arti dokumentasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 200) “dokumentasi yaitu data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa cacatan, notulen, legger, agenda, dsb”. Menurut

Margono (2009: 161), “metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui

peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang

pendapat, teori, dalil, atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian”.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

dokumentasi adalah cara pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel melalui

peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk buku-buku tentang pendapat,

teori, dalil, catatan, notulen, legger, agenda, atau hukum-hukum dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian.

Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data

tentang kemampuan awal siswa dalam operasional penjumlahan pada bidang studi

matematika yang diambil dari nilai ulangan harian pada semester 2 tahun pelajaran

2011/2012.

3. Tes

Tes memiliki beberapa pengertian menurut pendapat ahli. Dari literatur yang

diperoleh, pengertian tes dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

“tes adalah sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab dan/atau tugas yang

harus dikerjakan” (Saifuddin Azwar, 2001: 2). Menurut Suharsimi Arikunto (20006:

223) tes adalah “serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat,

berujud pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa baik secara individu atau

kelompok.

Tes terdiri dari berbagai bentuk sesuai dengan materi yang akan diberikan.

Bentuk-bentuk tes antara lain: 1) tes benar salah, 2) tes pilihan ganda, 3) tes

menjodohkan, 4) tes isian atau melengkapi dan 5) tes jawaban singkat (Suharsimi

Arikunto, 2006: 223).

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes isian atau melengkapi.

Setelah dilakukan tindakan siswa dites dengan menggunakan soal tes isian yang

menitikberatkan pada segi penerapan pada akhir pembelajaran setiap siklus. Hasil

setiap siklus dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui keefektifan tindakan

dengan jalan melihat kembali (merujuk silang) pada indikator keberhasilan yang

telah ditetapkan.

E. Validitas Data

Keberhasilan suatu pengukuran ditunjang dengan adanya alat ukur yang

sesuai. Kevalidan dapat diperoleh dari alat ukur jika alat ukur tersebut mengukur apa

yang hendak diukur. Suharsimi Arikunto (2006: 168) menyebutkan bahwa sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas menurut Saifuddin Azwar (2001: 173) mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan

fungsi ukurnya. Dalam memenuhi keabsahan data, penelitian ini dilakukan

trianggulasi data yaitu: 1) Cek-ricek, 2) Cross-checking, dan 3) Mengadakan

membercheck.

1. Cek-ricek

Cek-ricek yaitu pengulangan kembali terhadap informasi yang diperoleh

melalui berbagai metode, sumber data maupun setting.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Cross-checking

Cross-checking yaitu berupa membandingkan dengan bukti-bukti lain. Hasil

observasi digunakan untuk membandingkan dengan hasil dokumentasi dan hasil tes.

3. Mengadakan Membercheck

Mengadakan membercheck yaitu pada setiap akhir observasi, peneliti

mengulangi secara garis besar apa yang dikatakan oleh responden dengan maksud

agar responden mengoreksi bila ada kesalahan dan menambahkan apabila ada

kekurangannya.

F. Teknik Analisis Data

Data berupa hasil tes operasional penjumlahan pada bidang studi

matematika diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data tersebut dianalisis secara

deskriptif, yakni dengan membandingkan nilai tes operasional penjumlahan antar

siklus. Yang dianalisis adalah nilai tes sebelum menggunakan media gambar dengan

hasil tes sesudah menggunakan media gambar (atau nilai tes keadaan awal dengan

nilai tes siklus 1). Dan analisis dengan membandingkan nilai tes siklus 1 dengan nilai

tes siklus 2). Apabila hasil tes atau nilai tes telah mencapai batas ketercapaian atau

indikator keberhasilan, maka telah dapat dikatan berhasil.

G. Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini menggunakan indikator kinerja yaitu: apabila setelah

dilakukan tindakan, siswa yang memperoleh nilai 65 telah mencapai 80% dari

jumlah total siswa kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara.

H. Prosedur Penelitian

Menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2007: 16)

model penelitian dalam penelitian tindakan menunjuk pada proses pelaksanaan

penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan

langkah, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),

dan refleksi (reflecting).

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Berikut ini adalah visualisasi bagan penelitian tindakan yang disusun oleh

Kemmis dan Mc. Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2007: 16).

3 1

2

6 4

5

Gambar: 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart

Keterangan:

1. Perencanaan (Planning)

2. Tindakan (Acting)

3. Observasi (Observing)

4. Refleksi (Reflecting)

Setiap siklus terdiri dari penyususnan rencana tindakan, pelaksanaan tidakan

yang diiringi observasi, refleksi serta evaluasi. Berdasarkan hasil dari evaluasi pada

siklus 1, maka diidentifikasi kembali untuk menentukan perencanaan tindakan pada

siklus 2. Kemudian rencana yang telah disusun dilaksanakan tindakan, diobservasi,

dan refleksi sampai diperoleh hasil akhir berupa peningkatan kemampuan

operasional penjumlahan yang mencapai kinerja keberhasilan yang telah ditetapkan.

Menurut Sudarsono dalam Kasihani Kasbolah (1998: 88-89) langkah-

langkah sebelum melaksanakan tindakan adalah:

a. Memberikan informasi kepada guru mengenai cara melakukan tindakanatau melatih guru melakukan tindakan sesuai dengan rencana.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas,seperti berbagai jenis peralatan yang diperlukan.

c. Menyiapkan contoh-contoh perintah atau suruhan melakukan tindakansecara jelas.

d. Mempersiapkan cara-cara melakukan observasi terhadap hasil yangdicapai dan mempersiapkan segala alat yang diperlukan.

e. Menyusun skenario mengenai segala hal yang akan dilakukan oleh guru.

Berdasarkan masalah yang dijumpai di lapangan, maka guru menyusun

rencana tindakan dalam upaya peningkatan kemampuan operasional penjumlahan

bidang studi matematika. Berikut disajikan bagan perencanaan penelitian tindakan

kelas.

Gambar: 3 Bagan Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan (planning)

Pada tahap ini peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran tentang

operasional penjumlahan dengan menggunakan media gambar dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Peneliti membuat RPP dengan Kompetensi Dasar penjumlahan bilangan

sampai 20.

2) Peneliti menyiapkan media gambar sebagai alat peraga.

Kolaborasi (1)

Pengambilan data Evaluasi & Pembelajaran denganLapangan (3) Monitoring Media Gambar (2)

Peneliti Guru

Siswa

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan apa yang telah

direncanakan sebelumnya, dan guru (kolaborator) mengamati dan mencatat semua

kejadian selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Tahap Pengamatan (observasi)

Pada tahap ini peneliti bersama-sama dengan guru (kolaborator) mengamati

dan merekam/mencacat segala kejadian atau peristiwa selama proses pembelajaran

berlangsung.

d. Tahap Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini peneliti bersama-sama guru (kolaborator) mengkaji apa yang

telah dan/atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil

dituntaskan pada tindakan yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi ini kemudian

digunakan untuk menentukan langkah-langkah tindakan selanjutnya. Hasil refleksi

dipakai untuk menentukan apakah tindakan yang telah dilakukan sudah dapat

mengatasi atau belum permasalahan yang ada. Apabila hasilnya belum signifikan

atau belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, maka peneliti

membuat perencanaan tindakan berikutnya dengan memperhatikan masalah-masalah

yang belum dapat diatasi pada siklus 1 dan kemudian melakukan tindakan pada

siklus 2. Demikian seterusnya sampai dapat mengatasi permasalahan-permasalahan

yang ada, dan telah mencapai indikator yang ditetapkan.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Keadaan Awal

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SDLB Negeri Kebakalan

Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara yang berjumlah lima orang, terdiri

dari tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan. Dalam mengikuti proses

pembelajaran matematika kelima siswa tersebut terlalu pasif, kurang motivasi,

konsentrasinya mudah beralih, dan cepat bosan. Keadaan tersebut menyebabkan

prestasi belajar bidang studi matematika khususnya tentang oprasional penjumlahan

masih rendah. Seperti terlihat pada tabel ulangan harian berikut ini:

Tabel: 2 Nilai Ulangan Harian Keadaan Awal

NO. NAMA SISWA UH 1 UH 2 RERATA

1. SPT 30 40 35

2. WYN 50 40 45

3. NLT 40 50 45

4. BHR 40 60 50

5. TD 60 60 60

RERATA KELAS 44 50 47

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Hasil ulangan harian pada keadaan awal siswa tunagrahita ringan kelas 2

SDLB Negeri Kebakalan Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012 dapat

digambarkan dalam histogram sebagai berikut:

0

1 0

2 0

3 0

4 0

5 0

6 0

7 0

S P T W Y N N L T B H R T D

U H 1

U H 2

R E R A T A

Grafik 1: Nilai Ulangan Harian pada Keadaan Awal

2. Siklus I

a. Perencanaan

Pada siklus pertama dilakukan tindakan sebanyak dua kali pertemuan, dan

setiap akhir pertemuan diadakan tes sebagai evaluasi. Perencanaan tindakan dimulai

dengan mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan, antara lain:

1) Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) bidang studi matematika dengan

Kompetensi dasar penjumlahan bilangan sampai 20.

2) Media gambar dalam bentuk himpunan bilangan.

3) Kartu bilangan 1 - 20.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan 1

Pelaksanaan tindakan meliputi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

(1) Peneliti memberi salam dan memimpin berdo’a.

(2) Mengkondisikan kelas agar siswa dapat mengikuti proses

pembelajaran dengan baik.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(3) Peneliti menggali pengalaman siswa tetang operasional penjumlahan.

(4) Memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya belajar operasional

penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kegiatan Inti

(1) Peneliti mengajak siswa membilang secara urut bilangan 1 – 20 secara

bersama-sama, kemudian menyuruh siswa satu per satu melakukan

sendiri dan peneliti meluruskan jawaban siswa jika melakukan

kesalahan.

(2) Peneliti menunjukkan himpunan gambar yang pertama, kemudian

menyuruh siswa untuk menyebutkan nama gambar tersebut dan

kemudian menghitung jumlah dari gambar tersebut.

(3) Peneliti menyuruh siswa untuk menuliskan lambang bilangan yang

sesuai dengan jumlah gambar tersebut pada tempat di bawah gambar

yang telah disediakan.

(4) Peneliti menunjukkan himpunan gambar yang kedua dan dengan

perintah yang sama siswa menyebutkan nama gambar dan jumlahnya

serta menuliskan lambang bilangannya.

(5) Peneliti menggabungkan kedua himpunan gambar tersebut dan secara

bersama-sama menghitung jumlah gambar seleruhnya, kemudian guru

menyuruh siswa kembali untuk menuliskan lambang bilangan yang

benar.

(6) Peneliti menjelaskan konsep operasional penjumlahan sesuai langkah-

langkah yang telah dilakukan tersebut di atas.

(7) Berdasarkan pada penjelasan yang telah disampaikan, peneliti meminta

siswa mencoba melakukan sendiri.

(8) Siswa mengerjakan LKS 1.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan ini peneliti merefleksi proses pembelajaran yang telah

dilakukan dan mengingatkan siswa untuk terus belajar yang rajin.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2) Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan yang kedua ini juga meliputi tiga kegiatan yaitu

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

(1) Peneliti memberi salam dan memimpin berdo’a.

(2) Mengkondisikan kelas agar siswa dapat mengikuti proses

pembelajaran dengan baik.

(3) Peneliti mengadakan tanya-jawab kepada siswa tetang operasional

penjumlahan.

(4) Memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya belajar operasional

penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kegiatan Inti

(1) Peneliti mengajak siswa membilang secara urut bilangan 1 – 20 secara

bersama-sama, kemudian menyuruh siswa satu per satu melakukan

sendiri dan peneliti meluruskan jawaban siswa jika melakukan

kesalahan.

(2) Siswa mengambil himpunan gambar yang pertama, kemudian

menyebutkan nama gambar tersebut dan menghitung jumlah dari

gambar tersebut.

(3) Peneliti membetulkan jika ada kesalahan siswa dalam menghitung

jumlah himpunan gambar dan kemudian menyuruh siswa menuliskan

lambang bilangannya.

(4) siswa mengambil himpunan gambar yang kedua dan menyebutkan

nama gambar dan jumlahnya serta menuliskan lambang bilangannya.

(5) siswa menggabungkan kedua himpunan gambar tersebut dan

menghitung jumlah gambar selurunya, kemudian guru menyuruh siswa

kembali untuk menuliskan lambang bilangan yang benar.

(6) Peneliti menjelaskan konsep operasional penjumlahan sesuai langkah-

langkah yang telah dilakukan tersebut di atas.

(7) Berdasarkan pada penjelasan yang telah disampaikan, peneliti meminta

siswa mencoba melakukan sendiri.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

(8) Siswa mengerjakan LKS 2.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan ini peneliti merefleksi kembali proses pembelajaran yang

telah dilakukan dan mengingatkan siswa untuk terus belajar yang rajin.

c. Observasi (Pengamatan)

Pada tahap observasi peneliti yang telah dibantu guru (kolabolator)

merekam/mencacat aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Hasil dari observasi dapat disimpulkan sebagai berikiut:

1) Hasil Observasi Pertemuan pertama.

a) Dari sebanyak lima siswa, belum ada yang berani bertanya meskipun

peneliti telah berkali-kali menawarkan kepada siswa.

b) Konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pada umumnya masih

kurang konsentrasinya. Barangkali hal ini disebabkan karena ada

pangamat yang duduk di belakang.

c) Motivasi terhadap pembelajaran masih rendah.

d) Cepat merasa kecapaian saat mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh

peneliti.

2) Hasil Observasi pada Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

a) Siswa masih belum ada yang berani bertanya walaupun mereka

mengalami kesulitan.

b) Konsentrasi, perhatian, dan motivasi siswa sudah ada peningkatan, perlu

ditingkatkan lagi.

c) Berdasarkan hasil tes pertama dan kedua, terdapat peningkatan

kemampuan operasional penjumlahan.

3) Hasil Tes / Evaluasi

Hasil tes pada siklus pertama diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel: 3 Nilai Tes pada Siklus I

NO. NAMA SISWA NILAI TES

PERTEMUAN 1

NILAI TES

PERTEMUAN 2

NILAI

RERATA

1. SPT 50 60 55

2. WYN 55 70 62,5

3. NLT 55 65 60

4. BHR 60 70 65

5. TD 65 80 72,5

RERATA KELAS 57 69 63

Hasil tes pada siklus 1 siswa tunagrahita ringan kelas 2 SDLB Negeri

Kebakalan Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam

histogram sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

SPT WYN NLT BHR TD

TES 1

TES 2

RERATA

Grafik 2: Hasil Tes pada Siklus 1

d. Refleksi

Pada kegiatan refleksi membahas hasil observasi dan hasil tes pada

pertemuan pertama dan kedua pada siklus I. Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes

yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

1) Keberanian siswa dalam bertanya perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan.

2) Tingkat konsentrasi, motivasi, dan perhatihan siswa dalam mengikuti

pembelajaran juga perlu ditingkatkan.

3) Masih banyak siswa dalam berhitung, sering tidak berurutan, ada bilangan

yang terlewat. Seperti setelah 3, terus 5.

4) Perolehan hasil tes pertemuan pertama dan kedua mengalami peningkatan,

baik secara perorangan maupun rerata kelas. Demikian juga jika

dibandingkan hasil tes pada keadaan awal dengan hasil tes siklus I,

mengalami peningkatan.

Pada pertemuan pertama diperoleh rerata kelas 57 sedangkan pada pertemuan

kedua rerata kelasnya 69. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 21,05%.

Pada keadaan awal rerata kelas 47 dan rerata kelas siklus I sebesar 63. Ini

berarti mengalami peningkatan sebesar 34,04%.

3. Siklus II.

a. Perencanaan

Pada siklus kedua dilakukan tindakan dua kali pertemuan dan setiap akhir

pertemuan diadakan tes sebagai evaluasi. Perencanaan tindakan dimulai dengan

mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan, antara lain:

1) Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) bidang studi matematika dengan

Kompetensi dasar penjumlahan bilangan sampai 20.

2) Media gambar dalam bentuk himpunan bilangan

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan 1

Pelaksanaan tindakan yang pertama ini meliputi tiga kegiatan yaitu kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

(1) Peneliti memberi salam dan memimpin berdo’a.

(2) Mengkondisikan kelas agar siswa dapat mengikuti proses

pembelajaran dengan baik.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

(3) Peneliti menggali pengalaman siswa tentang operasional

penjumlahan.

(4) Memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya belajar

operasional penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kegiatan Inti

(1) Peneliti menyuruh siswa membilang secara urut bilangan 1 – 20 secara

bersama-sama, kemudian menyuruh siswa satu per satu melakukan

sendiri dan peneliti sambil meluruskan jawaban siswa jika melakukan

kesalahan.

(2) Peneliti menyuruh siswa mengambil himpunan gambar yang pertama,

kemudian menyuruh siswa untuk menyebutkan nama gambar tersebut

dan menyuruh siswa untuk menghitung jumlah dari gambar tersebut.

(3) Peneliti menyuruh salah satu siswa untuk menuliskan lambang

bilangan yang sesuai jumlah gambar tersebut pada tempat di bawah

gambar yang telah disediakan.

(4) Peneliti menyuruh siswa mengambil himpunan gambar yang kedua dan

dengan perintah yang sama siswa menyebutkan nama gambar dan

jumlahnya serta salah satu siswa yang lainnya menuliskan lambang

bilangannya.

(5) Siswa menggabungkan kedua himpunan gambar tersebut dan secara

bersama-sama menghitung jumlah gambar seluruhnya, kemudian guru

menyuruh siswa kembali untuk menuliskan lambang bilangan yang

benar.

(6) Peneliti menjelaskan konsep operasional penjumlahan sesuai langkah-

langkah yang telah dilakukan tersebut di atas.

(7) Berdasarkan pada teori yang telah disampaikan, peneliti meminta

siswa mencoba melakukan sendiri.

(8) Peneliti mengadakan tes dengan menyuruh siswa mengerjakan LKS 3.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan ini peneliti merefleksi proses pembelajaran yang telah

dilakukan dan mengingatkan siswa untuk terus belajar yang rajin.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2) Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan yang pertama ini meliputi tiga kegiatan yaitu kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

(1) Peneliti memberi salam dan memimpin berdo’a.

(2) Mengkondisikan kelas agar siswa dapat mengikuti proses

pembelajaran dengan baik.

(3) Peneliti mengadakan tanya-jawab kepada siswa tetang operasional

penjumlahan.

(4) Memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya belajar operasional

penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kegiatan Inti

(1) Peneliti mengajak siswa membilang secara urut bilangan 1 – 20 secara

bersama-sama, kemudian menyuruh siswa satu per satu melakukan

sendiri dan peneliti sambil meluruskan jawaban siswa jika melakukan

kesalahan.

(2) Siswa mengambil himpunan gambar yang pertama, kemudian

menyebutkan nama gambar tersebut dan menghitung jumlah dari

gambar tersebut.

(3) Peneliti membetulkan jika ada kesalahan siswa dalam menghitung

jumlah himpunan gambar dan kemudian menyuruh siswa yang lain

menuliskan lambang bilangannya.

(4) siswa mengambil himpunan gambar yang kedua dan menyebutkan

nama gambar dan jumlahnya serta salah satu siswa yang lainnya

menuliskan lambang bilangannya.

(5) siswa menggabungkan kedua himpunan gambar tersebut dan

menghitung jumlah gambar seluruhnya, kemudian guru menyuruh

siswa kembali untuk menuliskan lambang bilangan yang benar.

(6) Peneliti menjelaskan konsep operasional penjumlahan sesuai langkah-

langkah yang telah dilakukan tersebut di atas.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

(7) Berdasarkan pada teori yang telah disampaikan, peneliti meminta

siswa mencoba melakukan sendiri.

(8) Peneliti mengadakan tes dengan menyuruh siswa mengerjakan LKS 4.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan ini peneliti merefleksi kembali proses pembelajaran yang

telah dilakukan dan mengingatkan siswa untuk terus belajar yang rajin.

c. Observasi (Pengamatan)

Pada tahap observasi peneliti yang telah dibantu guru (kolabolator)

merekam/mencacat aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Hasil dari observasi dapat disimpulkan sebagai berikiut:

1) Hasil Observasi Pertemuan pertama.

a) Keberanian siswa untuk bertanya mulai tumbuh.

b) Konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Barangkali

hal ini disebabkan karena keberadaan pangamat tidak terlihat oleh siswa.

c) Motivasi siswa terhadap pembelajaran meningkat.

d) Saat mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh peneliti, tidak terlihat lagi

tanda-tanda kecapaian.

2) Hasil Observasi pada Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

a) Keberanian untuk bertanya semakin bertambah.

b) Konsentrasi, perhatian, dan motivasi siswa mengalami peningkatan, tetapi

perlu ditingkatkan lagi.

c) Berdasarkan hasil tes pertama dan kedua, terdapat peningkatan

kemampuan operasional penjumlahan.

d) Hasil Tes / Evaluasi

Hasil tes pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel: 4 Hasil tes pada Siklus II

NO. NAMA SISWA TES

PERTEMUAN 1

TES

PERTEMUAN 2 RERATA

1. SPT 60 65 62,5

2. WYN 65 75 70

3. NLT 70 75 72,5

4. BHR 70 80 75

5. TD 75 90 82,5

RERATA KELAS 68 77 72,5

Hasil tes pada siklus 2 siswa tunagrahita ringan kelas 2 SDLB Negeri

Kebakalan Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam

histogram sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

SPT WYN NLT BHR TD

TES 1

TES 2

RERATA

Grafik 3: Hasil Tes pada Siklus 2

d. Refleksi

Pada kegiatan refleksi membahas hasil observasi dan hasil tes pada

pertemuan pertama dan kedua pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi dan hasil

tes yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1) Keberanian siswa dalam bertanya mulai tumbuh.

2) Tingkat konsentrasi, motivasi, dan perhatihan siswa dalam mengikuti

pembelajaran semakin meningkat.

3) Masih tetap ada siswa dalam berhitung, tidak berurutan, ada bilangan yang

terlewat. Seperti setelah 3, terus 5.

4) Perolehan hasil tes pertemuan pertama dan kedua mengalami peningkatan,

baik secara perorangan maupun rerata kelas. Demikian juga jika

dibandingkan hasil tes pada siklus I dengan hasil tes siklus II, mengalami

peningkatan. Pada pertemuan pertama diperoleh rerata kelas 68 sedangkan

pada pertemuan kedua rerata kelasnya 77. Ini berarti mengalami peningkatan

sebesar 13,24%. Pada keadaan siklus I rerata kelas 63 dan rerata kelas siklus

II sebesar 72,5. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 15,08%..

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan pelaksanaan tindakan, hasil observasi, refleksi, dan hasil tes

yang telah dilakukan pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 (kondisi akhir), maka

diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Tindakan

No. Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1. Dalam pembelajaran

operasional

penjumlahan di kelas

II/C SDLB Negeri

Kebakalan peneliti

belum menggunakan

media gambar.

Dalam pembelajaran

operasional

penjumlahan di kelas

II/C SDLB Negeri

Kebakalan peneliti

sudah menggunakan

media gambar.

Dalam pembelajaran

operasional penjumlahan

di kelas II/C SDLB

Negeri Kebakalan

peneliti sudah

menggunakan media

gambar.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Proses Pembelajaran

No. Kondisi Awal Siklus I

Siklus II

(Kondisi Akhir)

Refleksi Kondisi

Awal ke Kondisi

Akhir

2. a. Masih

banyak

siswa yang

pasif.

Keberanian

untuk

bertanya

kurang.

b. Konsentrasi

dan motivasi

belajarnya

masih

rendah.

c. Cepat bosan.

a. Keaktifan

siswa

semakin

bertambah.

b. Keberanian

untuk

bertanya

masih

kurang.

c. Konsentrasi

dan motivasi

belajarnya

sedikit

meningkat.

d. Rasa bosan

mulai hilang.

a. Seluruh siswa

aktif dalam

pembelajaran.

b. Keberanian

siswa untuk

bertanya

meningkat.

c. Konsentrasi

dan motivasi

belajarnya

terus

mengalami

peningkatan.

d. Rasa bosan

tidak kelihatan

lagi.

Dari kondisi awal

dibandingkan

pada kondisi

akhir, baik

keaktifan,

keberanian untuk

bertanya,

konsentrasi, dan

motivasi dalam

mengikuti

pembelajaran

semakin

meningkat secara

signifikan.

3. Hasil Belajar

No. Kondisi Awal Siklus I

Siklus II

(Kondisi Akhir)

Refleksi Kondisi

Awal ke Kondisi

Akhir

3. Nilai ulangan

harian pada

kondisi awal

sebagai berikut :

a. Nilai rerata

Nilai ulangan

pada siklus I

sebagai berikut:

a. Nilai rerata

terendah 55.

Nilai ulangan

pada siklus II

sebagai berikut:

a. Nilai rerata

terendah 62,5.

Dari kondisi awal

ke kondisi akhir

terdapat

peningkatan hasil

belajar sebagai

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

terendah 35.

b. Nilai rerata

tertinggi 60.

c. Nilai rerata

kelas 47.

b. Nilai rerata

tertinggi

72,5.

c. Nilai rerata

kelas 63.

b. Nilai rerata

tertinggi 82,5.

Nilai rerata

kelas 72,5.

berikut:

a. Nilai rerata

terendah naik

dari 35

menjadi 62,5.

b. Nilai rerata

tertinggi naik

dari 60

menjadi 82,5.

c. Nilai rerata

kelas naik

dari 47

menjadi 72,5.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus. Pada setiap siklusnya dilakukan

dua kali pertemuan. Dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi.

Perbandingan nilai rerata pada keadaan awal, siklus I, dan Siklus II

tergambar pada tabel dan histogram berikut ini:

Tabel:5 Rekapitulasi Nilai Rerata tes pada keadaan Awal, Siklus I, dan Siklus II

NO. NAMA SISWA RERATAKEADAAN AWAL

RERATASIKLUS I

RERATASIKLUS II

1. SPT 35 55 62,5

2. WYN 45 62,5 70

3. NLT 45 60 72,5

4. BHR 50 65 75

5. TD 60 72,5 82,5

RERATA KELAS 47 63 72,5

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

SPT WYN NLT BHR TD

RERATA KEADAANAWAL

RERATA SIKLUS 1

RERATA SIKLUS 2

Grafik 4. Perbandingan Nilai Rerata pada Keadaan Awal, Siklus I, dan Siklus II

Siklus pertama dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah yang

ditemukan pada keadaan awal (kondisi awal). Masalah-masalah tersebut antara lain:

masih banyak siswa yang pasif, keberanian untuk bertanya kurang, konsentrasi dan

motivasi belajarnya masih rendah, dan cepat bosan. Keadaan ini menyebabkan hasil

belajar operasional penjumlahan bidang studi matematika sangat rendah. Dari

sebanyak lima orang siswa, Nilai rerata terendah 35. Nilai rerata tertinggi 60. Dan

nilai rerata kelas 47.

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus 1 diperoleh hasil sebagai

berikut: keaktifan siswa semakin bertambah, keberanian untuk bertanya masih

kurang, konsentrasi dan motivasi belajarnya sedikit meningkat, rasa bosan mulai

hilang.

Pada keadaan awal rerata kelas 47 dan rerata kelas siklus 1 sebesar 63. Ini

berarti mengalami peningkatan sebesar 34,04%.

Dari lima orang siswa, baru seorang siswa yang memperoleh nilai di atas

indikator kenerja yang telah ditetapkan. Ini berarti tindakan yang telah dilakukan

pada siklus 1, baru mencapai keberhasilan sebesar 20%. Dengan demikian perlu

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dilanjutkan tindakan pada siklus II dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan pada

proses pembelajaran.

Siklus 2 dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang masih

ditemukan pada siklus 1. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 2 diperoleh hasil

sebagai berikut: seluruh siswa aktif dalam pembelajaran, keberanian siswa untuk

bertanya meningkat, konsentrasi dan motivasi belajarnya terus mengalami

peningkatan, rasa bosan tidak kelihatan lagi.

Perbandingan hasil tes pada siklus 1 dengan hasil tes siklus 2, mengalami

peningkatan. Pada keadaan siklus 1 rerata kelas 63 dan rerata kelas siklus 2 sebesar

72,5. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 15,08%.

Perbandingan hasil tes pada keadaan awal dan hasil tes pada siklus 2

mengalami peningkatan secara signifikan. Pada keadaan awal rerata kelas 47 dan

rerata kelas siklus 2 sebesar 72,5. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 54,25%.

Dari lima orang siswa, ada empat orang siswa yang memperoleh nilai

melampaui indikator kenerja yang telah ditetapkan. Ini berarti tindakan yang telah

dilakukan pada siklus 2, telah mencapai keberhasilan sebesar 80%. Dengan demikian

tindakan pada siklus 2 ini telah mencapai indikator kinerja.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN ... · Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ... activity at the time of study process. ... daily exam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan dari analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa melalui media gambar dapat meningkatkan kemampuan operasional

penjumlahan bidang studi matematika pada anak tunagrahita ringan kelas 2 SDLB

Negeri Kebakalan Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara pada semester 2

tahun pelajaran 2011/2012. Dengan kata lain untuk meningkatkan kemampuan

operasional penjumlahan bidang studi matematika pada anak tunagrahita ringan kelas

2 SDLB Negeri Kebakalan Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara dapat

dilakukan melalui media gambar.

Berdasarkan dari hasil pengamatan/observasi selama proses pemberian

tindakan, selain terjadi peningkatan kemampuan operasional penjumlahan, melalui

media gambar juga dapat memotivasi siswa menjadi lebih senang dan aktif serta

dapat menumbuhkan minat belajar bidang studi matematika.

B. Saran

Keberhasilan peningkatan kemampuan operasional penjumlahan bidang

studi matematika melalui media gambar pada anak tunagrahita ringan kelas 2 SDLB

Negeri Kebakalan Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara pada semester 2

tahun pelajaran 2011/2012, sebagai salah satu media yang dapat digunakan guru

dalam pembelajaran operasional penjumlahan.

Dalam kesempatan ini penulis menyarankan:

1. Bagi siswa, media gambar ini dapat digunakan sebagai berlatih operasional

penjumlahan.

2. Bagi guru matematika, hendaknya menggunakan media gambar ini dalam

pembelajaran operasional penjumlahan bagi siswa.

3. Bagi kepala SDLB Negeri Kebakalan Kecamatan Mandiraja Kabupaten

Banjarnegara, hendaknya mengalokasikan dana untuk pembuatan media

pembelajaran.