dialog roleplay dokumentasi keperawatan

Upload: adhesugiartha

Post on 16-Oct-2015

490 views

Category:

Documents


102 download

TRANSCRIPT

DIALOG ROLEPLAY DOKUMENTASI KEPERAWATANDisusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Ajar Dokumentasi Keperawatan

Disusun Oleh :1. Cici Dammi LestariP071201120111. Desi AgustianiP071201120021. Desti Dwi SagityaP071201120131. Devi OktavianaP071201120141. Dewa Ayu Ketut WidiawatiP07120112015

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN MATARAMJURUSAN KEPERAWATANPROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MATARAMMATARAM2013

DIALOGDevi adalah seorang gadis yang periang dan tidak memilih-milih teman dalam bermain. Ia adalah anak satu-satunya dari ibu Desi, seorang wanita single parent. Ibu Desi sudah ditinggal suaminya kira-kira sejak Devi berumur 5 tahun.Devi adalah anak yang aktif dan senang berpetualang dan melakukan hal-hal yang menantang.Hingga pada suatu ketika, ia izin kepada ibunya hendak pergi bersama teman-temannya ke sebuah tempat wisata air terjun. Awalnya ibunya tidak mengizinkan, tapi mendengar rayuan anak semata wayangnya itu, ibu Desi pun mengalah dan ia mengizinkan Devi untuk pergi.Beberapa jam kemudian setelah Devi berpamitan pergi, ibu Desi mendapatkan telpon dari salah seorang teman Devi yang mengatakan bahwa Devi mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju wisata air terjun.Mendengar kabar itu ibu Desi sangat terkejut dan menangis histeris. Ia segera menuju ke Rumah Sakit.Di Rumah Sakit Devi langsung mendapatkan penanganan dari perawat.MARI SIMAK DIALOG BERIKUT UNTUK LEBIH LENGKAPNYACici Dammi Lestari: Perawat 1Desi Agustiani: Ibu Desi (Ibu dari Devi)Desti Dwi Sagitya: DokterDevi Oktaviana: Devi (Pasien penderita diare)Dewa Ayu Ketut Widiawati: Perawat 2

Pada suatu pagiDevi: Bu, ibu Aku mau izin pergi ke wisata air terjun bareng temen-temen ya Bu.Ibu Desi: Jangan nak, kamu nggak boleh pergi, tempatnya kan jauh nak.Devi: Ahh ibu.. Aku kan jugaan pergi bareng teman-temanku. Boleh ya Bu. (merajuk ibunya dengan suara manja)Ibu Desi: Kamu perginya pake motor?Devi: Iya Bu.Ibu Desi: Kalau gitu nggak boleh pokoknya.Devi: Ah ibu gitu deh, tega banget sama anak semata wayangnya. Boleh ya Bu, please.Ibu Desi: Kamu ini emang paling bias ngerayu ibu ya, ya sudah kamu boleh pergi. Tapi pulangnya jangan kemaleman, dan ingat hati-hati ya, jangan ngebut.Devi: Siap ibu. Kalau gitu aku pergi dulu ya. Daaah ibu. Assalamualaikum. (bersalaman dengan ibunya)Ibu Desi: Waalaikumussalam nak. Ingat hati-hati ya.Beberapa jam setelah Devi pergi, ibu Desi mendapat sebuah telpon dari salah seorang teman Devi yang mengabarkan bahwa Devi mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas saat dalam perjalan menuju tempat wisata air terjun. Mendengar kabar tersebut ibu Desi sangat terkejut dan menangis.

Di teleponTeman: Halo tante ini temannya Devi, Devi mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju ke air terjun.Ibu Desi: Astagfirullahaladzim.. deviiii anakku.Teman: Tante yang sabar ya, sekarang Devi dalam perjalanan dibawa ke Rumah Sakit.Ibu Desi : Iya nak iya, makasi ya nak. Tante segera kesana sekarang.

Di Rumah SakitIbu Desi: Sus, bagaimana keadaan anak saya.Perawat 1: Iya Bu sabar ya, anak ibu baru saja tiba di Rumah Sakit. Saya dengan tim medis lainnya akan mengusahakan yang terbaik untuk anak ibu. Ibu perbanyak berdoa saja. Saya permisi dulu ya Bu.Ibu Desi: Iya Sus. Terimakasih. (sambil menangis)

Kemudian Suster masuk ke ruang IGDDokter: Suster, tolong pasangkan pasien ini infuse, keadaannya tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi dia kekurangan darah. Kabari keluarganya, bahwa pasien membutuhkan tranfusi darah. Minta persetujuannya dan minta keluarga untuk mengambil darah di bank darah. Saya ada operasi, jadi tolong suster laksanakan yang sudah saya jelaskan.Perawat 1: Baik Dok.

Kemudian perawat 1 memasangkan Devi infuse. Setelah itu perawat 1 memberitahu kepada ibu Desi bahwa Devi membutuhkan tranfusi darah karena Devi kekurangan darah.Ibu Desi: Gimana Sus anak saya?Perawat 1: Ibu tenang ya anak ibu keadaannya tidak terlalu mengkhawatirkan, sekarang anak ibu sudah sadar, namun dia kekurangan sejumlah darah. Ibu silakan tanda tangan disini untuk persetujuan dilakukan tranfusi darah.Ibu Desi: Baik Sus.Perawat 1: Nanti rekan saya akan datang untuk melakukan tranfusi darah kepada anak ibu. Sekarang saya permisi dulu.Ibu Desi: Iya Sus.

Di ruang perawatPerawat 1: Sus, tolong lakukan tranfusi darah pada pasien bernama Devi Oktaviana di kamar 101. Ini surat persetujuannya.Perawat 2: Bak Sus.

Kemudian perawat 2 menuju kamar Devi untuk melakukan tranfusi darahPerawat 2: Permisi, selamat siang.Ibu Desi: iya selamat siang.Perawat 2: Benar ini dengan pasien Devi Oktaviana?Devi: (mengangguk)Ibu Desi: Iya Sus benar.Perawat 2: Baik perkenalkan nama saya Ayu Widiawati, saya perawat yang piket pada siang hari ini, saya bertugas untuk melakukan tranfusi darah kepada mbak Devi. Tindakan ini akan saya lakukan kurang lebih sekitar 5-10 menit. Apakah mbak bersedia?Devi: Iya Sus.Perawat 2: Bu, saya akan melakukan tranfusi darah kepada anak ibu.Ibu Desi: Iya Sus, silakan.Perawat 2: Bisa kita mulai?Devi: Iya Sus.Perawat 2: Mohon kerjasamanya ya.

Perawat 2 pun memulai tindakan tranfusi darah kepada DeviPerawat 2: Saya sudah selesai melakukan tindakan tranfusi darah. Mbak sudah bekerjasama dengan baik.Devi: Iya Sus.Perawat: Sekarang saya permisi dulu, nanti 30 menit lagi saya akan datang memantau kelancaran tetesan darah tersebut. Jika mbak membutuhkan sesuatu, mbak bias meminta bantuan ibunya untuk memanggil saya atau rekan lainnya, kami ada di ruang perawat.Devi: Iya terimakasih Sus.Perawat 2: Sama-sama. Permisi, selamat siang.Ibu Desi: Selamat siang Sus.

Terlihat ibu desi sedang berbincang-bincang dengan DeviIbu desi : anakku bagaimana keadaanmu?Devi : sudah mendingan Bu, Maafkan aku ya Bu.Ibu desi: Sudah jangan pikirkan itu, sekarang kamu istirahat supaya cepat sembuh.Devi: Iya Bu.

Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit akhirnya dokter mengizinkannya Devi untuk pulang.

SEKIAN