dari stres ke kelainan rm

Upload: aya-kinugasa

Post on 07-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 dari stres ke kelainan RM

    1/6

    Menurut Papez, 1958 (dalam Mardiati, 1996), bagian otak yang mengurus fungsi emosi

    adalah hipokampus, amigdala, !orpus mamillare, nu!lei anterior thalamus dangirus singulatus"

    #ungsi spesifik bagian$bagian sistem limbik

    1" %ipotalamus & merupakan pusat rasa gan'aran dan rasa hukuman" Perangsangan

    kuat di nu!lei anterior dan nu!lei entromedial hipotalamus menimbulkan rasa

    senang, rasa puas, ketenangan ( placidity), dan ke'inakan (tameness) pada

     binatang" ementara perangsangan di zona perientrikuler hipotalamus

    menimbulkan rasa tidak senang, takut, panik, dan rasa terhukum" Pada he*an

    ku!ing rangsangan listrik di area tersebut membangkitkan pola perilaku

    ketakutan dan agresifitas"

    +" migdala & bagian sistem limbik yang apabila mendapat rangsangan dapat

    menimbulkan respon agresifitas atau mengamuk, sementara pengangkatan

    amigdala dapat menyebabkan respon pasif dan pemalu"

    -" %ipokampus & merupakan struktur sistem limbik yang menon'ol dan berperan

     penting dalam proses bela'ar dan memori, men!atat informasi, melakukan

     penyimpanan a*al memori 'angka pan'ang dan menguatkan kembali informasi

    yang baru dipela'ari" .erusakan hipokampus bilateral dapat menyebabkan

    amnesia anterograd"

    /" 0irus singulatus & merupakan bagian sistem limbik yang berperan dalam

     pengaturan perlaku sosial, seperti pengasuhan anak"

    Hubungan Sistem Saraf dan Sistem Endokrin

    e!ara umum ker'a tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama yaitu sistem saraf dan

    sistem hormonal atau sistem endokrin" Pada sistem ini dibahas hubungan antara sistem

    saraf dengan sistem hormon dalam pengaturan fisiologi sel$sel tubuh" istem endokrin

    dan sistem saraf saling berhubungan satu sama lain, sehingga dapat menimbulkan efek 

    neurohormonal" ontohnya bila ada rangsangan saraf yang sesuai dapat mempengaruhi

    kelen'ar medulla adrenal dan kelen'ar hipofisis untuk mensekresikan hormonnya"

    .ebanyakan sistem endokrin dikontrol oleh hormon yang dihasilkan sel$sel di

    hipotalamus" %ormon$hormon hipotalamus disekresikan oleh sel$sel spesifik yang

    disebut sel neurosekretori (neurosecretory cell ) yang letaknya di dekat tangkai

    hipofisis bagian ba*ah"%ipotalamus menerima sinyal$sinyal dari hampir semua sumber yang mungkin dalam

  • 8/19/2019 dari stres ke kelainan RM

    2/6

    sistem saraf" ontoh

    • bila seseorang mngalami nyeri maka sebagian sinyal nyeri tersebut akan di'alarkan

    ke hipotalamus

    • bila seseorang mengalami depresi atau kegembiraan yang sangat, maka sebagian

    sinyal tersebut 'uga di'alarkan ke hipotalamus

    • rangsang bau$bauan (menyenangkan atau tidak menyenangkan) 'uga akan

    men'alarkan sinyal yang kuat dan mele*ati inti amigdala ke hipotalamus"

    2fek psikosomatis yang disalurkan melalui saraf otonom

    .eadan emosi (misal marah) 3 perangsangan hipotalamus 3 sinyal diteruskan ke

     ba*ah melalui formasio retikularis dan medulla spinalis 3 lepasnya muatanmuatan

    simpatis 3 efek$efek simpatis ter'adi" Peristi*a simpatetik ini merupakan

    alarm reaction atau reaksi tanda bahaya pada respon 4 flight or fight’ (respon

    menyerang atau menghindar)"

    Perangsangan saraf simpatis yang menu'u ke medulla adrenal 3 lepasnya epinefrin

    dan norepinefrin 3 masuk sirkulasi darah 3 sampai di semua 'aringan tubuh 3

    timbul efek$efek dari kedua hormon tersebut (peningkatan aktiitas 'antung,

    melebarnya pupil, konstriksi seluruh pembuluh darah, dll)"

    c. Aksis atau Poros HPA (hipotalamus-pituitari-adrenal)

    Poros ini merupakan 'alur antara hipotalamus, kelen'ar pituitari atau hipofisis, dan

    kelen'ar adrenal (korteks adrenal)" ksis %P memegang peranan penting dalam

     beradaptasi terhadap stres baik stres eksternal maupun internal" .etika berespon

    terhadap ketakutan, marah, !emas, dan hal$hal yang tidak menyenangkan, $$$atau

     bahkan 'uga terhadap harapan$$$ dapat ter'adi peningkatan aktiitas aksis %P"

    .ortisol mempunyai efek umpan balik negatif yang sifatnya langsung terhadap

    hipotalamus untuk menurunkan #, dan kelen'ar hipofisis anterior untuk 

    menurunkan %" 7amun 'ika stressor terus$menerus ada, maka mekanisme

    umpan balik ini tidak akan mampu lagi menekan sekresi # maupun %

    sehingga aktiitas pada aksis %P ini akan meningkat terus"

    ila peningkatan aktiitas ini terus ter'adi sehingga produksi kortisal terus

    meningkat, dapat merusak sel$sel neuron di hipotalamus sehingga ter'adi atrofihipotalamus, dan akibatnya bisa mun!ul gangguan kognitif, seperti pada penderita

  • 8/19/2019 dari stres ke kelainan RM

    3/6

    depresi" an bahkan kortisol yang meningkat terus diduga kuat dapat

    mempengaruhi kekebalan tubuh dengan menekan T-cell "

    ( :M2 diktat kuliah psikologi faal , oleh dr euis heryati , Mkes dan dr" 7ur faizah ,

    M"kes , #akultas ;lmu Pendidikan , :ni Pendidikan ;ndonesia andung +

  • 8/19/2019 dari stres ke kelainan RM

    4/6

    ( Sumer Stressor , akit dan ehat oleh di Prayitnoagian ;lmu Penyakit 0igi dan Mulut,

    #akultas .edokteran :niersitas ebelas Maret >umah akit :mum aerah dr Mu*ardi

    urakarta bulan ?uli$gustus +

  • 8/19/2019 dari stres ke kelainan RM

    5/6

     berperan ialah , 7, glu!o!orti!oid dengan !ortisol sebagai hormon stress utama, serta

    melatonin yang berkaitan dengan ritme irkadian" 2tape ini disebut 'uga Sindroma Adaptasi

    mum (:) pada fase initial rief alarm reaction" 2tape ini sangat mempengaruhi semua

    sistem homeostasis yang se!ara umum menga$lami peningkatan, ke!uali sistem imun yang

    se!ara umum mengalami supresi" Peningkatan 7 segera diikuti pening$katan " er'adi

    adrenalin rush, yang memobilisasi semua sistem energi tubuh untuk reaksi mela*an atau lari"drenalin rush menyebabkan 'umlah free floating meningkat" .ita sampai ke point of no

    return dimana perilaku mela*an atau lari #ungsi otak dalam etape ini mengalami disinhibisi

    sehingga perilaku mela*an atau lari ter'adi se!ara @otomatisA tanpa pengen$dalian

     

    .Etape keberhasilan respon

    ubstrat biologiknya ialah .P#, dan sistem re*ard mesolimbik" edangkan neurotransmiter 

    yang paling berperan ialah sebagai neurotransmiter kenikmatan"

    ila perilaku mela*an atau lari segera menyelesaikan masalah (hanya ter'adi pada tingkat

     peradaban pemburu$pengembara), maka kita masuk ke respon relaksasi" alam hal ini

    terikat pada reseptor + di 7k, timbul perasaan nyaman, adrenalin dan noradrenalin

    menurun, glu!o!orti!oid menurun, semua fungsi homeostasis turun kembali ketingkat basal"

    Penekanan terhadap aktifitas sel limfoid pada infeksi

    Pada infeksi, sel imun target mengekspresikan adrenorecep-tor " Melalui stimulasi reseptor ini

    oleh 7 yang dilepaskan di lokal, atau oleh katekolamin yang beredar seperti adrenalin, akan

    ter'adi efek penekanan terhadap lalu lintas limfosit" elan'utnya ter'adi penekanan terhadap lalu

    lintas, proliferasi, dan aktiitas fungsional dari beragam sel limfoid" ;nfeksi tidak dapat diatasi"

    !asilitasi inflamasi sistemik

    0lu!o!orti!oid 'uga mengin$hibisi sekresi selan'utnya

    corticotropin-releasing hormone dari hipotalamus dan % dari pituitari melalui mekanisme feedac* negative" %ormon stress dalam kondisi tertentu 'uga akan mengfasi$litasi inflamasi

    melalui induksi dari 'aras pengsinyalan dan melalui aktiasi corticotropin-releasing hormone

    (%)"

    bnormalitas ini dan kegagalan dari sistem adaptif untuk mengatasi inflamasi mempe$ngaruhi

    se!ara negatif para$meter perilaku, kualitas hidup, metabolisme, dan sistem kar$dioaskular"

    .egagalan ini akan berkembang kepada suatu feedac* anti$inflamasi sis$temik dan>atau

    hiperaktifitas dari faktor pro$inflamasi lokal yang memberi kontribusi pada patogenesis penyakit"

    ( umber Ma'alah .edokteran ndalas 7o"+" Bol"-/" ?uli$esember +

  • 8/19/2019 dari stres ke kelainan RM

    6/6

    terhadap berbagai stressor yang tidak menyenangkan, baik sumber stress berupa serangan

     bakteri mikroskopi, penyakit karena organisme, per!eraian ataupun keban'iran" Model 0

    menyatakan bah*a dalam keadaan stress, tubuh kita seperti 'am dengan system alarm yang

    tidak berhenti sampai tenaganya habis"

    espon 0 ini dibagi dalam tiga fase, yaitu

    a" eaksi *aspada (alarm reaction stage)dalah persepsi terhadap stresor yang mun!ul se!ara tiba$tiba akan mun!ulnya reaksi

    *aspada" eaksi ini menggerakkan tubuh untuk mempertahankan diri" ia*ali oleh otak dan

    diatur oleh sistem endokrin dan !abang simpatis dari sistem saraf autonom" eaksi ini disebut

     'uga reaksi ber'uang atau melarikan diri (fight-or-flight reaction)'

     b" eaksi esistensi (resistance stage)

    dalah tahap di mana tubuh berusaha untuk bertahan menghadapi stres yang berkepan'angan

    dan men'aga sumber$sumber kekuatan (membentuk tenaga baru dan memperbaiki

    kerusakan)" Merupakan tahap adaptasi di mana sistem endokrin dan sistem simpatis

    tetap mengeluarkan hormon$hormon stres tetapi tidak setinggi pada saat reaksi *aspada"

    !" eaksi .elelahan (exhaustion stage)

    dalah fase penurunan resistensi, meningkatnya aktiitas para simpatis dan kemungkinandeteriorasi fisik" Eaitu apabila stresor tetap berlan'ut atau ter'adi stresor baru yang dapat

    memperburuk keadaan" ahap kelelahanditandai dengan dominasi !abang parasimpatis dari

    7" ebagai akibatnya, detak 'antung dan ke!epatan nafas menurun" pabila sumber stres

    menetap, kita dapat menngalami Apenyalit adaptasiA (disease of adaptation)% penyakit yang

    rentangnya pan'ang, mulai dari reaksi alergi sampai penyakit 'antung, bahkan sampai

    kematian"