contoh laporan residen keperawatan

8/17/2019 Contoh Laporan Residen Keperawatan

1/141

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Peningkatan profesionalisme keperawatan di Indoneasia dimulai sejak

diterima dan diakui sebagai suatu profesi pada Lokakarya Nasional Keperawatan.

Sejak itu berbagai upaya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional,

Departemen Kesehatan, dan organisasi profesi dengan terus mengembangkan

keperawatan diantaranya membuka pendidikan pada tingkat sarjana,

mengembangkan kurikulum keperawatan dan mengembangkan standar praktik

keperawatan. alaupun sudah banyak hal positif yang di!apai, tetapi gambaran

pengelolaan layanan keperawatan sampai saat ini belum memuaskan. Layanan

keperawatan masih sering mendapat keluhan masyarakat, terutama tentang sikap

perawat terhadap klien"keluarga dan kemampuan perawat dalam melaksanakan

tugasnya #Nura!hmah $ %&&&'.

(erdapat banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu asuhan

keperawatan, yang dapat ditinjau dari aspek struktur dan proses pelayanan

keperawatan. Pada aspek struktur faktor utama yang berperan adalah jenis tenaga

keperawatan yang masih rendah # SPK '. Pada aspek proses, faktor utama yang

menyebabkan rendahnya mutu asuhan keperawatan adalah penggunaan metode

pemberian asuhan yang tidak memungkinkan pemberian asuhan keperawatan

se!ara profesional. Pada beberapa rumah sakit digunakan metode fungsional yaitu

metode penetapan tugas perawat berdasarkan fungsi, misalnya memberi obat dan

Laporan )esidensi* Program +agister Ilmu Keperawatan K-nhas/%&0% 1


2/141

mengambil darah. +etode ini kurang memungkinkan adanya hubungan perawat-

klien yang baik, karena seorang klien akan dirawat oleh banyak perawat, tetapi

tidak diketahui perawat mana yang bertanggung jawab penuh terhadap klien

tersebut, dan perawat pun tidak mengetahui dengan pasti perkembangan kondisi

klien se!ara berkesinambungan #Sitorus $%&&1'.

Demikian juga banyak rumah sakit yang masih menggunakan metode

asuhan (I+ yang bagi sebagian rumah sakit hal ini merupakan sesuatu yang baru,

padahal metode ini pun belum men!erminkan bentuk pelayanan profesional

karena terputusnya asuhan keperawatan dimana tim yang merawat klien pada shif

siang tidak mempunyai tanggung jawab terhadap klien pada sore harinya dan

seterusnya.

Dengan gambaran seperti ini dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini

layanan keperawatan yang ada di rumah sakit masih bersifat okupasi. 2rtinya

tindakan keperawatan yang dilakukan hanya pada pelaksanaan prosedur,

pelaksanaan tugas berdasarkan instruksi dokter, tugas dilaksanakan tidak

didasarkan pada tanggung jawab moral dan tidak adanya analisis dan sintesis

yang mandiri tentang asuhan keperawatan.

3erdasarkan hal tersebut perlu dikembangkan sebuah model praktik

keperawatan profesional # +PKP ' di suatu ruang rawat di rumah sakit. +odel

praktik keperawatan profesional # +PKP ' diartikan sebagai suatu sistem

#struktur, proses dan nilai-nilai profesional ' yang memungkinkan perawat

profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan yang



3/141

dapat menopang pemberian asuhan tersebut # 4ofart and oods, 0551' dalam

Nura!hmah #%&&&'.

Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan

kesehatan di rumah sakit sudah pasti punya kepentingan untuk menjaga mutu

pelayanan, terlebih lagi pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur !itra

sebuah rumah sakit di mata masyarakat, sehingga menuntut adanya

profesionalisme perawat pelaksana maupun perawat pengelola dalam memberikan

dan mengatur kegiatan asuhan keperawatan kepada pasien. Kontribusi yang

optimal dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan terwujud

apabila sistem pemberian asuhan keperawatan yang digunakan mendukung

terjadinya praktik keperawatan profesional dan berpedoman pada standar yang

telah ditetapkan serta dikelola oleh manajer dengan kemampuan dan ketrampilan

yang memadai. 3erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sitorus #%&&&'

menunjukkan bahwa gambaran mutu pelayanan keperawatan di berbagai rumah

sakit pemerintah di Indonesia belum memuaskan, dan terdapat beberapa faktor

yang menyebabkan rendahnya mutu asuhan keperawatan, jika ditinjau dari aspek

struktur dan proses #sistem' pemberian asuhan keperawatan. Sistem pemberian

asuhan keperawatan (care delivery system) merupakan metode yang digunakan

dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien #Sitorus $ %&&1'.

Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan

profesional adalah penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan melalui

pengembangan model praktik keperawatan yang ilmiah yang disebut dengan



4/141

+odel Praktik Keperawatan Profesional #+PKP'. +odel ini sangat menekankan

pada kualitas kinerja tenaga keperawatan yang berfokus pada profesionalisme

keperawatan antara lain melalui penetapan dan fungsi setiap jenjang tenaga

keperawatan, sistem pengambilan keputusan, sistem penugasan dan sistem

penghargaan yang memadai #Sitorus $ %&&1'.

Sampai dengan saat ini )umah Sakit 3hayangkara +akassar masih terus

melakukan pengembangan-pengembangan baik terhadap ruang direksi maupun

ruang perawatan. Sekarang ini rumah sakit 3ahayngkara +akassar memiliki

ruang rawat jalan #06 jenis poliklinik', I7D dan ruang rawat inap dengan berbagai

kelas #8IP 9 :% tempat tidur, kelas I 9 0& tempat tidur, kelas II 9 0:: tempat

tidur, kelas III 9 :; tempat tidur dan 0% tempat tidur untuk ruang khusus"I


5/141

pelaksanaan praktik keperawatan profesional. 4asil wawan!ara dengan kepala

seksi pembinaan dan pengendalian keperawatan diperoleh informasi bahwa sejak

pengembangan +PKP belum adanya pedoman penerapan +PKP menyebabkan

tim yang dibentuk belum memahami tugas dan tanggungjawabnya serta

mekanisme pengorganisasian di ruang +PKP. 4asil obser?asi selama melakukan

residensi penerapan prinsip-prinsip dasar dalam +PKP juga belum berjalan

sebagai mana mestinya, seperti belum dilakukan penerimaan pasien baru, pre dan

post conference, case confrence, belum ada alokasi pasien yang menjadi

tanggungjawab tim, kegiatan operan belum terstruktur dan belum nampak adanya

perbedaan aktifitas pelayanan antara ketua tim dengan anggota tim.

@ika dilihat dari indikator mutu pelayanan )umah Sakit 3hayangkara

+akassar se!ara umum yaitu pen!apai 3A) # Bed Occupancy Rate' tahun %&00

sebesar ;0,15 B sesuai dengan standar depkes, Nilai rata-rata lama perawatan

pasien di rumah sakit 2LAS # Avarage Length of Stay' pada tahun %&0% men!apai

=,%5 hari. 3egitupun angka pen!apaian (AI #Turn Over Interval ' yaitu lama rata-

rata tempat tidur tidak terisi pada tahun %&0% men!apai angka 0,&5 hari

#memenuhi target standar'. @ika diamati dari angka pen!apaian 3(A # Bed Turn

Over ' yaitu keluar masuknya pasien perawatan baik hidup" mati per tempat tidur,

pada tahun %&0% sebesar =,06 #memenuhi target standar' artinya intensitas keluar

masuk pasien )umah Sakit 3hayangkara +akassar tergolong baik. @umlah pasien

meninggal C :; jam Net eath Rate #ND)' pada tahun %&0% sebesar 0,6& terjadi



6/141

sedangkan jumlah pasien meninggal seluruhnya !ross eath Rate #7D)' pada

tahun %&0% sebesar %,=5 #Subagrenmin $ +aret %&0%'.

Dari kondisi-kondisi diatas menunjukkan bahwa indikator mutu

pelayanan se!ara umum )umah Sakit 3hayangkara +akassar tergolong baik.

Sehingga merupakan tempat belajar yang baik dalam program akademik

residensi mahasiswa Program Studi +agister Ilmu Keperawatan akultas

Kedokteran ni?ersitas 4asanuddin jurusan Kepemimpinan dan +anajemen

Keperawatan. Kegiatan residensi ditujukan untuk meningkatkan pemahaman

mahasiswa dalam mengaplikasikan teori dan konsep kepemimpinan dan

manajemen keperawatan dalam membantu rumah sakit untuk menyelesaikan

masalah melalui upaya mengidentifikasi permasalahan pelayanan keperawatan

dengan pendekatan "ro#lem Solving for Better Nursing Service ("SBNS) dan

diharapkan mampu berperan sebagai change agent dengan menerapkan suatu

teori berubah.

B. Tujuan

0. (ujuan umum

Setelah menyelesaikan kegiatan residensi, mahasiswa mampu

menerapkan konsep dan prinsip kepemimpinan dan manajemen keperawatan

dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit khususnya

manajemen pelayanan keperawatan.



7/141

%. (ujuan Khusus

a. +engidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang terkait

dengan manajemen keperawatan berdasarkan analisis situasi nyata di

)umah Sakit 3hayangkara +akassar.

b. +enetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan

bersama pihak )umah Sakit 3hayangkara +akassar.

!. +enyusun tujuan dan ren!ana alternatif pemenuhan kebutuhan dan

penyelesaian masalah yang telah ditetapkan.

d. +engusulkan dan menetapkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan

penyelesaian masalah yang bersifat teknis operasional bagi )umah Sakit

3hayangkara +akassar.

e. +enyusun peren!anaan peme!ahan masalah dengan melibatkan pihak


f. +elaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaiaan

masalah yang disepakati bersama staf di unit pelayanan keperawatan di


g. +enge?aluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil

dan dampak pada manajemen keperawatan.

h. +eren!anakan tindak lanjut dari hasil yang di!apai untuk

mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan unit

terkait di )umah Sakit 3hayangkara +akassar.



8/141

C. Implikasi

0. 3agi program studi +agister Ilmu Keperawatan peminatan Kepemimpinan

dan +anajemen Keperawatan akultas Kedokteran ni?ersitas 4asanuddin,

manfaat residensi adalah peningkatan kualitas proses belajar mengajar yang

melibatkan mahasiswa se!ara aktif dalam kegiatan administrasi dan

manajemen se!ara nyata di rumah sakit.

%. 3agi )umah Sakit 3hayangkara +akassar, diharapkan dapat membantu

rumah sakit untuk menyelesaikan masalah yang bersifat teknis operasional

yaitu pembuatan instrument penerapan model praktik keperawatan

profesional, sehingga diharapkan dapat membantu rumah sakit untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan diantaranya mutu pelayanan

keperawatan.

. 3agi mahasiswa program studi +agister Ilmu keperawatan, kegiatan residensi

dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman dalam

mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan se!ara nyata di

rumah sakit.



9/141

BAB II

TINJAUAN PUSTAA

A. epemimpinan !alam kepera"atan

Kepemimpinan merupakan gaya memimpin yang dapat menghasilkan

keluaran melalui pengaturan kinerja orang lain. Pemimpin harus mampu

memastikan bahwa bawahan melaksanakan pekerjaannya berdasarkan

keterampilan yang dimiliki dan komitmen terhadap pekerjaan untuk

menghasilkan keluaran yang terbaik. Aleh karena itu, kepemimpinan timbul

sebagai hasil sinergis berbagai keterampilan mulai dari administratif

#peren!anaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan', keterampilan

teknis #pengelolaan, pemasaran, dan teknis prosedural', dan keterampilan

interpersonal #Nurahmah $ %&&='. +enurut 4andoko #0556' ada tiga implikasi

dari definisi tersebut yaitu #0' kepemimpinan menyangkut orang yaitu bawahan

atau pengikut, #%' kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang

tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok, #' pemimpin

dapat mempergunakan pengaruh. Kepemimpinan bagian yang terpenting dari

manajemen yaitu merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk

mempengarui orang-orang lain agar bekerja men!apai tujuan dan sasaran.

)obbins menyatakan kepemimpinan merupakan kemampuan untuk

mempengaruhi kelompok dalam men!apai tujuan, yang dapat bersumber dari

formal seperti posisi atau kedudukan dalam suatu organisasi dan terdapat enam



10/141

!iri yang terlihat dari seorang pemimpin yaitu $ 0' ambisi dan energi, %' hasrat

untuk memimpin, ' kejujuran dan integritas, :' keper!ayaan diri, =' ke!erdasan,

dan 1' pengetahuan yang rele?an dengan tugas pekerjaannya #)obbins $ %&&0'

Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kemampuan dan

keterampilan seorang manajer keperawatan dalam mempengaruhi perawat lain

dibawah pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam

memberikan pelayanan keperawatan sehingga tujuan keperawatan ter!apai.

Pemberian pelayanan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang komplek dan

melibatkan berbagai indi?idu.

Kepemimpinan dalam keperawatan dapat ditumbuhkan lebih optimal,

selain dengan menguasai keterampilan di atas tetapi juga apabila seorang manajer

keperawatan mampu memperlihatkan keterampilan dalam menghadapi orang lain

dengan efektif. Keterampilan tersebut yaitu $ 0' kepiawaian dalam menggunakan

posisi, %' kemampuan dalam meme!ahkan masalah se!ara efektif, ' ketegasan

sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan, :' mampu menjadi media

dalam penyelesaian konflik kinerja, dan =' mempunyai keterampilan dalam

komunikasi dan ad?okasi #7illies $ 0551'.

7ibson #0551' dalam teori sifat kepemimpinan ditemukan sejumlah !iri

indi?idu yang dapat menjadi pemimpin yang efektif yang berdasarkan riset dapat

diidentifikasi adalah adanya !iri-!iri intelektual, emosional, fisik dan !iri pribadi

lain, hal ini menunjukan bahwa pemimpin lebih !erdas dari pengikutnya



11/141

Pada hakekatnya pengertian kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain. Dengan kata lain kepemimpinan dapat diartikan

sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk

menggerakkan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian dan senang

hati bersedia mengikuti kehendak pemimpin tersebut. Kepemimpinan manajerial

ditandai dengan sifat manajerial dan keterampilan manajerial yang mengarah ke

pemberdayaan. Pembuatan keputusan pemimpian dalam sebuah organisasi

tergantung pada gaya kepemimpinan. 2da : gaya kepemimpin menurut +alayu

S.P 4asibuan yaitu $

0. Kepemimpinan otoriter

Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang mutlak

pada pimpinan. Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan

sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan

saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.

%. Kepemimpinan partisipatif

Kepemimipinan Partisipatif adalah apabila kepemimpinan dilakukan

dengan !ara persuasif, men!iptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan

loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memoti?asi bawahan agar

merasa ikut memiliki perusahaan. Pengambilan keputusan tetap dilakukan

pada pemimpin dengan mempertimbangkan saran atau ide yang diberikan

bawahannya.

. Kepemimpinan delegatif



12/141

Kepemimpinan delegatif apabila seseorang pemimpin mendelegasikan

ewenang kepada bawahannya se!ara lengkap, dengan demikian bawahan

dapat mengambil keutusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa

dalam melaksanankan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada

bawahannya.

:. Kepemimpinan situasional

(eori kepemimpinan situasional adalah suatu pendekatan terhadap

kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya

sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya

kepemimpinan tertentu. Pemikiran dasarnya adalah seorang pemimpin yang

efekif harus !ukup fleksibel untuk menyesuaikan terhadap perbedaan-

perbedaan diantara bawahan dan situasi #4asibuan $ %&&='

2gar tujuan keperawatan ter!apai diperlukan kegiatan dalam menerapkan

keterampilan kepemimpinan. #Nurahmah $ %&&='. Kegiatan tersebut meliputi $ 0'

peren!anaan dan pengorganisasian, manajer keperawatan dituntut untuk mampu

membuat ren!ana kegiatan keperawatan baik yang bersifat teknik atau non teknik

keperawatan, %' penugasan dan pengarahan, manajer keperawatan bertanggung

jawab dalam hal ketepatan dan kebenaran pelaksaan proses pelayanan

keperawatan pasien, ' pemberian bimbingan, manajer keperwatan mampu

menjadi media konsultasi dan fasilitator pelaksanaan proses pelayanan

keperawatan, :' mendorong kerjasama dan partisipasi, manajer keperawatan

dituntut agar dapat membangun kinerja dalam tim =' koordinasi, diperlukan



13/141

sebagai sarana konsolidasi proses pelayanan keperawatan yang dilaksanakan, 1'

e?aluasi penampilan kerja, manajer keperawatan perlu melakukan penilaian

terhadap efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi bawahannya

#+oni!a $ 055;'.

Kepemimpinan yang efektif didasarkan pada pemikiran yang metodis,

yang pertama-tama di ambil dari teori #apa yang terbukti efektif melalui sejumlah

besar penelitian' dan kemudian intuisi #apa yang terbukti efektif melalui

penelitian tentang pengalaman diri' #+oni!a, 055;'. Penggunaan metode ilmiah

dalam manajemen adalah untuk membantu pemimpin dalam mengkaji beberapa

kebutuhan dari sistem lain dan dalam memilih prioritas, mengidentifikasi elemen

orang dan situasi yang penting dalam mengemban tujuan-tujuan khusus, mengkaji

se!ara kritis kekuatan dari orang-orang tersebut dan mengembangkan strategi

yang melibatkan kekuatan-kekuatan tersebut dalam pekerjaan #+oni!a $ 055;'.

(ujuan prioritas dari seorang pemimpin adalah men!apai tujuan-tujuan

dengan !ara mengakti?asi sebuah sistem. Segala sesuatu yang dilakukan oleh

pemimpin untuk men!apai tujuan harus didasarkan pada strategi yang memiliki

tingkat keberhasilan yang tinggi, untuk itulah digunakan metode ilmiah sebagai

metode penyelesaian masalah #+oni!a $ 055;'. +etode penyelesaian masalah

terdiri dari $

0. Pengenalan masalah



14/141

Suatu masalah diidentifikasi melalui perbedaan antar apa yang sedang

terjadi se!ara nyata #actual ' dalam suatu situasi dan apa yang seseorang

inginkan untuk terjadi #optimal ' #+oni!a $ 055;'.

%. Defenisi masalah

Setelah suatu situasi dikaji untuk menentukan area prioritas kebutuhan,

untuk mengidentifikasi apakah kelompoknya sejalan dengan kebutuhan ini

#actual ', dan untuk mengidentifikasi apakah keinginan seseorang relatif sesuai

dengan kebutuhan ini #optimal ', maka kemudian dapat ditetapkan suatu

masalah #+oni!a $ 055;'.

. 2nalisa masalah

Setelah masalah diidentifikasi, maka masalah haruslah di analisa.

2nalisis akan menghasilkan tiga tujuan$ 0' mengapa masalah terjadiE %'

menganalisa kemampuan kelompok untuk men!apai tujuan #tingkat

kematangan'E ' menspesifikasi perilaku kepemimpinan yang tepat, yang

diindikasikan oleh tingkat kematangan kelompok, yang dibutuhkan dalam

rangka memenuhi kebutuhan kelompok untuk men!apai tujuan. Keputusan

perilaku kepemimpinan yang tepat akan didasarkan pada apa yang bisa

berhasil menurut penelitian #+oni!a $ 055;'.

B. Pilar#Pilar Nilai Pr$%essi$nal Pela&anan epera"atan

0. Pilar I $ +anajemen keperawatan (management approach'

a. Pengertian



15/141

+anajemen adalah proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui

orang lain #7illies $0551'.Swanburg #%&&&' mendefinisikan manajemen

sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya

se!ara efisien, efektif dan rasional untuk men!apai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan sebelumnya. Pelayanan keperawatan adalah pelayanan

yang dilakukan oleh banyak orang sehingga perlu menerapkan manajemen

yaitu dalam bentuk manajemen keperawatan. +anajemen keperawatan

merupakan koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan

menerapkan proses manajemen untuk men!apai tujuan dan obyektifitas

asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan. Keberhasilan pelayanan

keperawatan sangat dipengaruhi oleh bagaimana manajer keperawatan

melaksanakan peran dan fungsinya.

+enurut 7illies #0551' proses manajemen adalah merupakan

rangkaian kegiatan input, proses, dan output. +arFuis G 4uston #%&0&'

menyatakan proses manajemen dibagi lima tahap yaitu planning$

organi%ing$ staffing$ directing$ controling yang merupakan satu siklus

yang saling berkaitan satu sama lain. +anajemen keperawatan adalah

keyakinan yang dimiliki oleh tim keperawatan yang bertujuan untuk

memberikan asuhan keperawatan berkualitas melalui pembagian kerja,

koordinasi dan e?aluasi. +anajemen keperawatan terdiri dari manajemen

operasional dan manajemen asuhan keperawatan.



16/141

+odel praktek keperawatan mensyaratkan pendekatan manajemen

(management approach' sebagai pilar praktek profesional yang pertama.

Aleh karena itu proses manajemen harus dilaksanakan dengan disiplin

untuk menjamin pelayanan yang diberikan kepada pasien atau keluarga

merupakan praktek yang professional. Dalam manajemen asuhan

keperawatan ada tiga komponen penting yaitu manajemen sumber daya

manusia dengan menggunakan sistem pengorganisasian pekerjaan

perawat, sistem klasifikasi kebutuhan klien dan metode proses

keperawatan.

b. ungsi-fungsi manajemen

0' Peren!anaan kegiatan keperawatan

ungsi peren!anaan pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang

rawat inap yang dilaksanakan oleh kepala ruang sebagai pemikiran

atau konsep-konsep tindakan tertulis seorang manajer. Peren!anaan $

dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan

peraturan H peraturan $ membuat peren!anaan jangka pendek dan

jangka panjang untuk men!apai ?isi, misi, dan tujuan, organisasi,

menetapkan biaya H biaya untuk setiap kegiatan serta meren!anakan

dan pengelola ren!ana perubahan.

Sebelum melakukan peren!anaan terlebih dahulu dianalisa dan

dikaji sistem, strategi organisasi dan tujuan organisasi, sumber-sumber

organisasi, kemampuan yang ada, aktifitas spesifik dan prioritasnya.



17/141

Peren!anaan diartikan sebagai rin!ian kegiatan tentang apa yang harus

dilakukan, bagaimana kegiatan dilaksanakan dan dimana kegiatan itu

berlangsung #Nursalam $ %&00'.

Kegiatan peren!anaan dalam praktek keperawatan profesional

merupakan upaya meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan

keperawatan sehingga mutu pelayanan bukan saja dapat dipertahankan

tapi bisa terus meningkat sampai ter!apai derajat kepuasan tertinggi

bagi penerima jasa pelayanan keperawatan dan pelaksana pelayanan

itu sendiri. Dengan demikian sangat dibutuhkan peren!anaan yang

profesional juga.

@enis-jenis peren!anaan terdiri dari ren!ana jangka panjang,

ren!ana jangka menengah dan ren!ana jangka pendek. Peren!anaan

jangka panjang disebut juga peren!anaan strategis yang disusun untuk

sampai 0& tahun. Peren!anaan jangka menengah dibuat dan berlaku

0 sampai = tahun. Sedangkan peren!anaan jangka pendek dibuat satu

jam sampai dengan satu tahun. 4irarki dalam peren!anaan terdiri dari

perumusan ?isi, misi, filosofi, peraturan, kebijakan, dan prosedur

#+arFuis G 4ouston $ %&0&'. Kegiatan peren!anaan yang dipakai di

ruang +PKP meliputi perumusan ?isi, misi, filosofi dan kebijakan.

Sedangkan untuk jenis peren!anaan yang diterapkan adalah

peren!anaan jangka pendek yang meliputi ren!ana kegiatan harian,

bulanan dan tahunan.



18/141

Peren!anaan kepala ruang di ruang rawat inap meliputi

peren!anaan kebutuhan tenaga dan penugasan tenaga, pengembangan

tenaga, kebutuhan logistik ruangan, program kendali mutu yang akan

disusun untuk pen!apaian tujuan jangka pendek, menengah dan

panjang. Disamping itu kepala ruang meren!anakan kegiatan di

ruangan seperti pertemuan dengan staf pada permulaan dan akhir

minggu. (ujuan pertemuan adalah untuk menilai atau menge?alkuasi

kegiatan perawat sudah sesuai dengan standar atau belum, sehingga

dapat dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan dari

kegiatan tersebut.

2dapun langkah-langkah peren!anaan kebutuhan tenaga

keperawatan menurut 7illies #0551' meliputi $

a' +engidentifikasi bentuk dan beban pelayanan dan asuhan

keperawatan yang akan diberikan.

b' +enentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk

melaksanakan pelayanan dan asuhan keperawatan

!' +enentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang

dibutuhkan.

d' +enerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang ada.

e' +elakukan seleksi !alon-!alon yang ada.

f' +enentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shiff.



19/141

g' +emberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan

dan asuhan keperawatan.

%' Pengorganisasian kegiatan keperawatan

Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-

orang, alat-alat, tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab

sehingga ter!ipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu

kesatuan dalam rangka men!apai tujuan yang telah ditetapkan. 2da

tiga aspek penting dalam pengorganisasian meliputi $ pola struktur

organisasi, penataan kegiatan, dan struktur kerja organisasi. Prinsip-

prinsip pengorganisasian adalah pembagian kerja, kesatauan komando,

rentang kendali, pendelegasian, koordinasi. Pengorganisasian

bermanfaat untuk $ penjabaran terin!i semua pekerjaan yang harus

dilakukan untuk men!apai tujuan, pembagian beban kerja sesuai

dengan kemampuan perorangan" kelompok, dan mengatur mekanisme

kerja antar masing-masing anggota kelompok untuk hubungan dan

koordinasi #Sitorus $ %&&1'.

Kepala ruang bertanggung jawab untuk mengorganisasi kegiatan

pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap meliputi $

a' Struktur organisasi

Struktur organisasi ruang rawat inap terdiri dari $ struktur,

bentuk dan bagan. 3erdasarkan keputusan Direktur rumah sakit

dapat ditetapkan struktur organisasi ruang rawat inap untuk



20/141

menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf atasan baik

?ertikal maupun hori>ontal. @uga dapat dilihat posisi tiap bagian,

wewenang dan tanggung jawab serta jalur tanggung gugat. 3entuk

organisasi disesuaikan dengan pengelompokan kegiatan atau

sistem penugasan.

b' Pengelompokan kegiatan

Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan

yang harus diselesaikan untuk men!apai tujuan. Kegiatan perlu

dikumpulkan sesuai dengan spesifikasi tertentu. Pengelompokan

kegiatan dilakukan untuk memudahkan pembagian tugas pada

perawat sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan yang mereka

miliki serta disesuaikan dengan kebutuhan klien. Ini yang disebut

dengan metoda penugasan keperawatan. +etoda penugasan

tersebut antara lain $ metode fungsional, metode alokasi

klien"keperawatan total, metode tim keperawatan, metode

keperawatan primer, dan metode moduler #Sitorus$ %&&1'

!' Koordinasi kegiatan

Kepala ruang sebagai koordinator kegiatan harus men!iptakan

kerjasama yang selaras satu sama lain dan saling menunjang untuk

men!iptakan suasana kerja yang kondusif. Selain itu perlu adanya

pendelegasian tugas kepada ketua tim atau perawat pelaksana

dalam asuhan keperawatan di ruang rawat inap.



21/141

d' ?aluasi kegiatan

Kegiatan yang telah dilaksanakan perlu die?aluasi untuk

menilai apakah pelaksanaan kegiatan sesuai ren!ana. Kepala ruang

berkewajiban untuk member arahan yang jelas tentang kegiatan

yang akan dilakukan. ntuk itu diperlukan uraian tugas dengan

jelas untuk masing-masing staf dan standar penampilan kerja.

e' Kelompok kerja

Kegiatan di ruang rawat inap diperlukan kerjasama antar staf

dan kebersamaan dalam kelompok, hal ini untuk meningkatkan

moti?asi kerja dan perasaan keterikatan dalam kelompok untuk

meningkatkan kualitas kerja dan men!apai tujuan pelayanan dan

asuhan keperawatan.

' Pengarahan kegiatan keperawatan

ungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan peren!anaan

kegiatan keperawatan di ruang rawat inap dalam rangka menugaskan

perawat untuk melaksanakan men!apai tujuan yang telah ditentukan.

ungsi pengarahan adalah agar membuat perawat atau staf melakukan

apa yang diinginkan dan yang harus mereka lakukan. Kepala ruang

dalam melakukan kegiatan pengarahan melalui $ saling memberi

moti?asi, membantu peme!ahan masalah, melakukan pendelegasian,

menggunakan komunikasi yang efektif, melakukan kolaborasi dan

koordinasi.



22/141

Kegiatan saling memberi moti?asi merupakan unsur yang

penting dalam pelaksanaan tugas pelayanan dan asuhan keperawatan

di ruang rawat inap. 4al-hal yang perlu dilakukan oleh kepala ruang

adalah selalu memberikan reinfor!ement terhadap hal-hal yang positif,

memberikan umpan balik, memanggil perawat yang kurang

termoti?asi, mungkin prestasi yang di!apai perlu diberikan

penghargaan. Di ruang rawat inap terdiri dari personil berbagai latar

belakang yang dapat menjadikan konflik. Konflik yang terjadi tidak

dibiarkan berkepanjangan dan harus diselesaikan se!ara konstruktif.

Pendekatan yang digunakan kepala ruang dalam menyelesaikan

masalah adalah $

a' +engidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dengan

melakukan klarifikasi pada pihak-pihak yang berkonflik

b' +engidentifikasi penyebab-penyebab timbulnya konflik tersebut

!' +engidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang mungkin

diterapkan

d' +emilih alternatif penyelesaian terbaik untuk diterapkan

e' +enerapkan alternatif terpilih

f' +elakukan e?aluasi peredaan konflik

Pendelegasian tugas merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari pengelolaan ruangan Pendelegasian digolongkan menjadi % jenis

yaitu teren!ana dan insidentil. Pendelegasian teren!ana adalah



23/141

pendelegasian yang memang otomatis terjadi sebagai konsekuensi

sistem penugasan yang diterapkan di ruang rawat inap, bentuknya

dapat pendelegasian tugas kepala ruang kepada ketua tim, kepada

penanggung jawab shift. Pendelegasian insidentil terjadi bila salah

satu personil ruang rawat inap berhalangan hadir, maka pendelegasian

tugas harus dilakukan.

Komunikasi yang efektif dapat dilakukan baik lisan maupun

tertulis. Komunikasi lisan diselenggarakan melalui proses $ operan,

konferens, konsultasi, dan informal antar staf. Komunikasi tertulis

diselenggarakan melalui media yaitu papan tulis, buku laporan

ruangan, atau pesan-pesan khusus tertulis. Kolaborasi dan koordinasi

dilakukan oleh kepala ruang dengan semangat kemitraan dengan tim

keswa, seperti konsultasi dengan tim medis terkait dengan program

pengobatan, psikolog, pekerja sosial, tim penunjang pelayanan di

ruang rawat inap. Selain itu perlu dilakukan koordinasi dengan unit

atau bidang lain seperti $ instalasi gi>i, instalasi farmasi, instalasi

IP)S, bidang pelayanan medik, bidang penunjang medik, bidang

kesekretariatan, serta unit rawat jalan dan rawat darurat.

:' Pengawasan kegiatan keperawatan

Pelayanan rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya pasien dan

keluarganya. ntuk itu rumah sakit diharapkan dapat memberikan



24/141

pelayanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasien dan

keluarganya. Pelayanan yang berkualitas perlu didukung oleh sumber-

sumber yang memadai yaitu sumber daya manusia, standar pelayanan

#Standar 2suhan Keperawatan', dan fasilitas. Sumber-sumber tersebut

dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna, sehingga

ter!apai kualitas yang tinggi dengan biaya yang seminimal mungkin.

ntuk men!apai tujuan pelayanan rumah sakit tersebut, khususnya

pelayanan keperawatan diperlukan super?isi keperawatan.

Super?isi keperawatan adalah proses pemberian sumber-sumber

yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka

pen!apaian tujuan. 2dapun tujuan dari super?isi keperawatan tersebut

adalah pemenuhan dan peningkatan kepuasan pelayanan pada pasien

dan keluarganya. @adi super?isi difokuskan pada kebutuhan,

ketrampilan, dan kemampuan perawat untuk melakukan tugasnya.

Kegiatan super?isi merupakan salah satu fungsi pokok yang

harus dilaksanakan oleh pengelola #manajer' dari yang terendah,

menengah dan atas. +anajer yang melakukan fungsi super?isi disebut

super?isor. Di rumah sakit manajer keperawatan yang melakukan

fungsi super?isi adalah kepala ruang, pengawas keperawatan, kepala

seksi, kepala bidang dan wakil direktur keperawatan. +aka semua

manajer keperawatan perlu mengetahui, memahami dan melaksanakan

peran dan fungsinya sebagai super?isor.



25/141

(anggung jawab super?isor dalam manajemen pelayanan

keperawatan adalah $

a' +enetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan

b' +enilai kualitas pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan

!' +engembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan

keperawatan,bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang

terkait.

d' +emantapkan kemampuan perawat.

e' Pastikan praktek keperawatan profesional dijalankan.

Super?isi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat

terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan e?aluasi penampilan

agar peran dan fungsi super?isi dapat dijalankan dengan tepat.

Kegagalan super?isi dapat menimbulkan kesenjangan dalam

pelayanan keperawatan, akibatnya perawat pelaksana mengambil

keputusan tentang tindakan keperawatan tanpa penilaian dan

pengalaman yang matang sehingga kualitas asuhan keperawatan tidak

dapat dipertanggungjawabkan. 2khirnya dapat terjadi ke!elakaan,

kegagalan terapi, salah pengertian atau malpraktek.

Proses super?isi praktek keperawatan meliputi tiga elemen yaitu$

a' Standar praktek keperawatan, sebagai a!uan

b' akta pelaksanaan praktek keperawatan, sebagai pembanding

untuk menetapkan pen!apaian atau kesenjangan.



26/141

!' (indak lanjut, baik berupa upaya mempertahankan kualitas

maupun upaya memperbaiki.

2dapun area yang disuper?isi adalah $

a' Pengetahuan dan pengertian tentang pasien dan diri sendiri

b' Ketrampilan yang dilakukan sesuai dengan standar

!' Sikap dan penghargaan terhadap pekerjaan.


27/141

penampilan, langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

pengendalian " pengontrolan meliputi $

a' +enetapkan standar dan menetapkan metode mengukur prestasi

kerja

b' +elakukan pengukuran prestasi kerja

!' +enetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar

d' +engambil tindakan korektif

Peralatan atau instrumen dipilih untuk mengumpulkan bukti dan

untuk menunjukkan standar yang telah ditetapkan atau tersedia. 2udit

merupakan penilaian pekerjaan yang telah dilakukan. (erdapat tiga

kategori audit keperawatan yaitu $

a' 2udit struktur

b' 2udit proses

!' 2udit hasil

Au!it Struktur berfokus pada sumber daya manusia,

lingkungan perawatan, termasuk fasilitas fisik, peralatan, organisasi,

kebijakan, prosedur, standar, SAP dan rekam medik, pelanggan

#internal maupun eksternal'. Standar dan indikator diukur dengan

menggunakan ce& list .

Au!it pr$ses merupakan pengukuran pelaksanaan pelayanan

keperawatan untuk menemukan apakah standar kepera"atan ter!apai.

Pemeriksaan dapat bersifat restrospe&tif , concurrent , atau peer revie'.



28/141

)estropektif adalah audit dengan menelaah dokumen pelaksanaan

asuhan keperawatan melalui pemeriksaan dokumentasi asuhan

keperawatan.oncurent adalah mengobser?asi saat kegiatan

keperawatan sedang berlangsung. "eer revie' adalah umpan balik

sesama anggota tim terhadap pelaksanaan kegiatan.

Au!it 'asil adalah audit produk kerja yang dapat berupa kondisi

pasien, kondisi SD+, atau indikator mutu. Kondisi pasien dapat

berupa keberhasilan pasien dan kepuasan. Kondisi SD+ dapat berupa

efekti?itas dan efisiensi serta kepuasan. ntuk indikator mutu umum

dapat berupa 3A), 2LAS, (AI, 2ngka Infeksi Nosokomial #NI',

angka dekubitus dan sebagainya.

%. Pilar II $ Sistem Penghargaan ( ompensatory Re'ard)

okus utama manajemen keperawatan adalah pengelolaan tenaga

keperawatan agar dapat produktif sehingga misi dan tujuan organisasi dapat

ter!apai. Perawat merupakan SD+ kesehatan yang mempunyai kesempatan

paling banyak melakukan praktek profesionalnya pada pasien yang dirawat di

rumah sakit.

+anajemen sumber daya manusia diruang model praktik keperawatan

professional berfokus pada proses rekruitmen,seleksi kerja orientasi, penilaian

kinerja, staf perawat. Proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang

+PKP dan setiap ada penambahan perawatan baru.



29/141

Seorang perawat akan mampu memberikan pelayanan dan asuhan

keperawatan yang profesional apabila perawat tersebut sejak awal bekerja

diberikan program pengembangan staf yang terstruktur. +etoda dalam

menyusun tenaga keperawatan seharusnya teratur, sistematis, rasional, yang

digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga keperawatan yang

dibutuhkan agar dapat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai

dengan setting tertentu. ungsi manajemen SD+ meliputi $ analisis pekerjaan,

pengembangan organisasi. staffing$ hubungan pekerja, dan e?aluasi. Proses

yang berhubungan dengan manajemen SD+, yaitu$ rekruitmen, seleksi,

orientasi, e?aluasi"penilaian kinerja konseling dan coaching retensi dan

produktifitas, pengembangan staf, dan hubungan pekerja (la#or relations)

ungsi dan proses manajemen sumber daya manusia se!ara bersama-sama

akan membentuk suatu elemen yang dibutuhkan untuk mengelola dan

memaksimalkan talen"bakat dan potensi seseorang dalam organisasi.

Kemampuan perawat melakukan praktek profesional perlu

dipertahankan, dikembangkan. dan ditingkatkan melalui manajemen SD+

perawat yang konsisten dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Pengembangan SD+ di rumah sakit adalah unluk

men!iptakan iklim kerja yang menyenangkan dan memberikan kepuasan bagi

staf dan pasien. Pengembangan SD+ digambarkan sebagai suatu proses

pengelolaan moti?asi staf sehingga dapat bekerja se!ara produktif. 4al ini

juga merupakan penghargaan bagi profesi keperawatan karena melalui



30/141

manajemen SD+ yang baik maka perawat mendapatkan kompensasi berupa

penghargaan (compensatory*re'ard) sesuai dengan apa yang telah dikerjakan.

+anajemen SD+ di ruang +odel Praktik Keperawatan Profesional

#+PKP' berfokus pada proses rekruitmen, seleksi, kontrak kerja, orientasi,

penilaian kinerja, dan pengembangan staf perawat. Proses ini selalu dilakukan

sebelum membuka ruang +PKP dan setiap ada penambahan perawat baru.

. Pilar III$ 4ubungan Profesional ("rofessional Relationship)

4ubungan profesional dalam pemberian pelayanan keperawatan

merupakan standar dari hubungan antara pemberi pelayanan keperawatan #tim

kesehatan' dan penerima pelayanan keperawatan #klien dan keluarga'.

Pada pelaksanaan hubungan profesional bisa saja terjadi se!ara internal

artinya hubungan yanu terjadi antara pemberi pelayanan kesehatan misalnya

antara perawat dengan perawat antara perawat dengan tim kesehatan dan lain-

lain. Sedangkan hubungan profesional se!ara ekstemal adalah hubungan yang

terjadi antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan. Kedua hubungan

tersebut merupakan suatu siklus yang tidak terpisahkan dalam pemberian

pelayanan kesehatan. 4ubungan yang terjadi diantara tim tidak terlepas dari

komunikasi se!ara profesional di dalam bekerjasama se!ara tim. +enurut

7illies #055:' hubungan profesional yang terjadi di antara tim tergantung

pada kemampuan memimpin.

3entuk jaringan dalam komunikasi hubungan profesional ada beberapa

!ara yaitu$



31/141

a' 4orisontal yaitu komunikasi yang terjadi antara sesama manajer.

b' 8ertikal yaitu komunikasi yang lerjadi antara pimpinan atas dengan

bawahan.

!' Diagonal yaitu komunikasi yang terjadi antara berbagai jenjang dan masih

dalam lingkungan yang sama.

Di ruang +PKP komunikasi hori>ontal dapat terjadi antara Ketua (im,

antar perawat pelaksana. Sedangkan komunikasi ?ertikal antara Kepala

)uangan dan Ketua (im dan Perawat Pelaksana dan antara Ketua (im dan

Perawat Pelaksana. Komunikasi diagonal dilakukan antara perawat dan

profesi lain. Kegiatan hubungan profesional yang terjadi di ruang +odel

Praktek Keperawatan Profesional yaitu $

a' )apat perawat ruangan

#)


32/141

dengan menerapkan suatu metode asuhan yang dapat dipertanggungjawabkan

se!ara ilmiah. +etode asuhan untuk praktek profesional tersebut adalah

proses keperawatan. Suatu rangkaian asuhan yang terdiri dari pengkajian,

menyusun diagnosa keperawatan. peren!anaan tindakan, implementasi dan

e?aluasi.

+anajemen asuhan keperawatan yang baik sangat dibutuhkan dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada pasien se!ara sistematis dan

terorganisir. +anajemen asuhan keperawatan merupakan pengaturan sumber

daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan menggunakan metoda

proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien atau menyelesaikan

masalah pasien #Keliat $ %&&&'. (iga komponen penting dalam manajemen

asuhan keperawatan yaitu manajemen sumber daya manusia #perawat' dengan

menggunakan sistem pengorganisasian pekerjaan perawat #asuhan

keperawatan' dan sistem klasifikasi kebutuhan klien dalam metoda pemberian

asuhan keperawatan yaitu proses keperawatan.

C. Peran manajer kepera"atan

Peran manajer dapat mempengaruhi faktor moti?asi dan lingkungan. (etapi

faktor lain yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya

bagaimana manajer bekerja dalam suatu organisasi. Se!ara umum peran manajer

dapat dinilai dari kemampuannya dalam memoti?asi dan meningkatkan kepuasan

staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis,

dimana kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer dalam



33/141

memperlakukan stafnya. 4al ini dapat ditanamkan kepada manajer agar

di!iptakan suasana keterbukaan dan memberikan kesempatan kepada staf untuk

melaksanakan tugas dengan sebaik - baiknya.

+anajer mempunyai lima dampak terhadap faktor lingkungan dalam tugas

professional sebagaimana dibahas sebelumnya$ #0' komunikasi, #%' potensial

perkembangan, #' kebijaksanaan, #:' gaji dan upah, dan #=' kondisi kerja

#Nursalam $ %&00'.

+enurut 7illies #0551' fungsi Kepala )uang meliputi empat area penting

yaitu area personil, area lingkungan dan peralatan, asuhan keperawatan dan area

pengembangan. Struktur organisasi ruangan merupakan area asuhan keperawatan

yang seharusnya mendapatkan super?isi yang intensif karena berkaitan langsung

dengan !ara bagaimana pelayanan diorganisasikan dan dilakukan dengan

pembagian kerja yang jelas.

0. Peran dan fungsi bidang keperawatan

2dapun peran dan fungsi bidang pelayanan keperawatan di rumah sakit

#Depkes )I $ %&&:'

a. +engatur dan mengendalikan kegiatan keperawatan di unit-unit pelayanan

keperawatan.

b. +engkoordinasikan tenaga keperawatan khususnya yang ditugaskan

dalam bidang pelayanan keperawatan.

(. +enetapkan dan menerapkan filosofi, tujuan dan standar keperawatan

pasien dalam pelayanan keperawatan.



34/141

!. +enyususn peren!anaan pelayanan keperawatan, sesuai dengan lingkup

kewenangannya dan peren!anaan implementasi untuk setiap tingkat

tenaga keperawatan.

e. +engkoordinasikan fungsi-fungsi bidang pelayanan keperawatan dengan

fungsi bidang pelayanan yang lain agar dapat memberikan pelayanan

terpadu,

%. stimasi tuntutan kebutuhan bidang pelayanan keperawatan dan

mengusulkan kebijakan serta prosedur untuk menjaga kestabilan

kemampuan staf yang adekuat.

g. +engembangkan metoda kerja bagi staf keperawatan sehingga dapat

bekerja sama dengan staf lain di rumah sakit.

'. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan personalia rumah sakit,

menerapkan kebijakan yang telah ditentukan serta menge?aluasi hasilnya.

i. +engembangkan sistem dan prosedur pen!atatan dan pelaporan baik

perawatan pasien maupun pelayanan keperawatan.

j. stimasi kebutuhan tenaga keperawatan, menetapkan standar ketenagaan,

baik kuantitas maupun kualitas untuk memelihara pelayan keperawatan

yang bermutu.

k. stimasi kebutuhan fasilitas keperawatan, pengadaan perlengkapan

maupun perlatan serta sistem dan prosedur pengawasan dan e?aluasinya.

l. Partisipasi dalam peren!anaan anggaran pendapatan dan biaya tahunan

rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan.



35/141

m. +engambil inisiatif dan partisipasi dalam penelitian bidang keperawatan

untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di rumah sakit.

n. +enyelenggarakan program pembinaan dan latihan yang

berkesinambungan bagi tenaga keperawatan di rumah sakit.

$. Partisipasi dalam program bimbingan siswa"mahasiswa tenaga kesehatan

untuk pengalaman praktek

p. +en!iptakan dan melaksanakan sistem dan prosedur e?aluasi pelayanan

keperawatan pada unit-unit keperawatan

%. Peran kepala ruangan

Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut

Depkes #%&&:', adalah sebagai berikut$

a. +elaksanakan fungsi peren!anaan, meliputi$

0' +eren!anakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain

sesuai kebutuhan.

%' +eren!anakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan.

' +eren!anakan dan menentukan jenis kegiatan" asuhan keperawatan

yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

b. +elaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi$

0' +engatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang

rawat.



36/141

%' +enyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain

sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan " peraturan yang berlaku

#bulanan, mingguan, harian'.

' +elaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau

tenaga lain yamg bekerja di ruang rawat.

:' +emberi pengarahan dan moti?asi kepada tenaga perawatan untuk

melaksanakan asuhan perawatan sesuai standart.

=' +engkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan !ara bekerja

sama dengan sebagai pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.

1' +engenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan

pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar ter!apainya pelayanan

optimal.

6' +enyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan

lain yang diperlukan di ruang rawat.

;' +engatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu

dalam keadaan siap pakai.

5' +empertanggungjawabkan pelaksanaan in?entaris peralatan.

0&' +elaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya

meliputi tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas

yang ada dan !ara penggunaannya.

00' +endampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa

pasien dan men!atat program.



37/141

0%' +engelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat

untuk tingkat kegawatan, injeksi dan non injeksi, untuk memudah

pemberian asuhan keperawatan.

0' +engadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk

mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta membantu

meme!ahkan masalah berlangsung.

0:' +enjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama

pelaksanaan pelayanan berlangsung

0=' +emberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien " keluarga dalam

batas wewenangnya

01' +enjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi serlama

pelaksanaan pelayanan berlangsung

06' +emelihara dan mengembangkan sistem pen!atatan data pelayanan

asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakuakan se!ara tepat

dan benar

0;' +engadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat inap

lain, seluruh kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala

P di )umah Sakit

05' +en!iptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,

pasien dan keluarganya, sehingga memberi ketenangan

%&' +emberi moti?asi tenaga nonkeperawatan dalam memelihara

kebersihan ruangan dan lingkungan



38/141


39/141

maupun tidak langsung memberikan asuhan keperawatan kepada pasien

indi?idu, keluarga, dan masyarakat. Peran perawat sebagai perawat pelaksana

perawat sebagai perawat pelaksana disebut are !iver yaitu perawat

menggunakan metode peme!ahan masalah dalam membantu pasien mengatasi

masalah kesehatan. Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

se!ara langsung atau tidak langsung. ntuk meningkatkan kemampuan

perawat dalam menerapkan model asuhan keperawatan profesional diperlukan

pelatihan se!ara teren!ana,terpadu dan hasilnya dilakukan e?alusi se!ara

periodik. +enurut 4usnan #%&&%' agar dampak pelatihan dapat efektif

dirasakan manfaatnya maka ada beberapa prinsip-prinsip yang harus

diperhatikan yaitu $ moti?asi, laporan kemajuan, reinforcement , praktik dan

adanya perbedaan indi?idual

Dalam melaksanakan peran sebagai perawat pelaksana bertindak

sebagai$

a. omferter

Perawat mengupayakan kenyamanan dan rasa aman pasien. +enurut

Potter G Perry #%&&=', peran sebagai pemberi kenyamanan yaitu

memberikan pelayanan keperawatan se!ara utuh bukan sekedar fisik saja,

maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi sering kali

memberikan kekuatan kepada klien untuk men!apai kesembuhan. Dalam

memberikan kenyamanan kepada klien, perawat dapat mendemonstrasikan

dengan klien.



40/141

b. "rotector dan Advocat

Perawat berupaya melindungi pasien dengan mengupayakan

terlaksananya hak dan kewajiban pasien dalam pelayanan kesehatan.

+enurut Potter G Perry #%&&=', sebagai pelindung perawat membantu

mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil

tindakan untuk men!egah terjadinya ke!elakaan dan melindungi klien dari

kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik

atau pengobatan. tnuk menjalankan tugas sebagai ad?okat, perawat

melindungi hak dan kewajiban klien sebagai manusia se!ara hukum, serta

membantu klien dalam menyatakan hakHhaknya bila dibutuhkan. Perawat

juga melindungi hak H hak klien melalui !araH!ara yang umum dengan

penolakan aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan

klien atau menetang hak - hak klien.

!. ommunication

Perawat sebagai mediator antara pasien dan anggota tim kesehatan,

hal ini terkait dengan keberadaan perawatyang mendampingi pasien

selama %: jam untuk memberikan asuhan keperawatan dalam rangka

upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. +enurut Potter G Perry

#%&&=', peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran

perawat pelaksana yang lain. Keperawatan men!akup komunikasi dengan

klien, keluarga, antara sesama perawat san profesi kesehatan lainnya,

sumber informasi dan komunitas. +emberikan perawatan yang efektif,



41/141

pembuatan keputusan dengan klien dan keluarga, memberikan

perlindungan pada klien dari an!aman terhadap kesehatannya,

mengokordinasi dan mengatur asuhan keperawatan dan lainHlain tidak

mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.

d. Reha#ilitator

Perawat memberikan asuhan keparawatan adalah mengembalikan

fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi normal.

)ehabilitas merupakan proses dimana indi?idu kembali ketingkat fungsi

maksimal setelah sakit, ke!elakaan, atau kejadian yang menimbulkan

ketidakberdayaan lainnya. )entang akti?itas rehabilitas dan restoratif

mulai dari mangajar klien berjalan dengan menggunakan alat pembantu

berjalan sampai membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup yang

berkaitan dengan penyakit kronis #Potter G Perry $ %&&='.

D. $mpetensi !an penilaian kinerja manajemen

+enurut Nura!hmah #%&&=', bagi seorang manajer keperawatan, maka harus

memiliki beberapa kompetensi agar pelaksanaan pekerjaannya dapat berhasil

yaitu $ kemampuan menerapkan pengetahuan, ketrampilan kepemimpinan dan

kemampuan melaksanakan fungsi manajemen di mana kelan!aran pelayanan

keperawatan di suatu ruang rawat baik juga dipengaruhi oleh beberapa aspek

antara lain adanya $ ?isi, misi dan tujuan rumah sakit yang dijabarkan se!ara lokal

ruang rawat, struktur organisasi lokal, mekanisme kerja #standar-standar' yang

diberlakukan di ruang rawat, sumber daya manusia keperawatan yang memadai



42/141

baik kuantitas maupun kualitas, metoda penugasan, tersedianya berbagai sumber

atau fasilitas yang mendukung pen!apaian kualitas pelayanan yang diberikan,

kesadaran dan moti?asi dari seluruh tanaga keperawatan yang ada serta komitmen

dan dukungan dari pimpinan rumah sakit.

Kegiatan penilaian kompetensi biasanya dilakukan dengan menggunakan

wawan!ara yang terstruktur atau dengan pendekatan workshop dan dapat juga

dilakukan dengan !ara sejumlah ahli manajemen berkumpul untuk menganalisis

suatu pekerjaan atau jenis pekerjaan. 2da tiga teknik yang dapat dilakukan dalam

melakukan analisis atau pengukuran kompetensi, yaitu$

0. (eknik insiden kritis

(eknik ini adalah suatu !ara untuk mengumpulkan data tentang perilaku yang

efektif dan kurang efektif yang dihubungkan dengan !ontoh kejadian yang

sesungguhnya.

%. 2nalisis Repertory !rid

(eknik ini didasarkan pada teori gagasan personal, yang dapat

mengidentifikasi dimensi yang membedakan antara standar kinerja yang baik

dan buruk, merupakan !ara bagaimana kita memandang dunia dan perilaku

orang lain.

. Penilaian kompetensi kerja

+enga!u pada penelitian +!


43/141

menggunakan %& indikator kompetensi yang paling sering dipakai untuk

memperkirakan keberhasilan yang dikelompokkan dalam enam kluster, yaitu $

a. Kluster prestasi yang terdiri dari $ orientasi pen!apaian, kepedulian akan

kualitas dan keteraturan serta inisiatif.

b. Kluster pelayanan yang terdiri dari $ pemahaman interpersonal, orientasi

pelayanan konsumen.

!. Kluster pengaruh yang terdiri dari $ dampak dan pengaruh, kesadaran

organisasional dan membangun hubungan " jejaring.

d. Kluster +anajerial yang terdiri dari $ pengarahan, kerjasama kelompok

dan rasa kerjasama, mengembangkan orang lain, dan kepemimpinan tim.

e. Kluster pemikiran kognitif " peme!ahan masalah yang terdiri dari

kepiawaian teknis, pen!arian informasi, berpikir analiltis, dan berpikir

konseptual.

f. Kluster efektifitas pribadi yang terdiri dari pengendalian diri, daya tahan

terhadap stres, rasa per!aya diri, komitmen terhadap organisasi dan

fleksibilitas. #Dharma,S $ %&&='.

BAB III

PE)ENCANAAN

A. )uang lingkup kegiatan

)uang lingkup kegiatan residensi $



44/141

0. Pengelolaan manajemen pelayanan keperawatan se!ara umum meliputi : pilar

nilai profesional terdiri dari pilar nilai profesional yaitu management

approach ( peren!anaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian' $

compensatory re'ard$ professional relationship dan patient care delivery

%. Pengelolaan asuhan keperawatan langsung melalui manajemen keperawatan

meliputi $ pengelolaan asuhan keperawatan melalui kegiatan bimbingan dan

super?isi.

B. Target resi!ensi

0. )esidensi I #mengidentifikasi masalah sistem pelayanan keperawatan dan

pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit yang berkaitan dengan struktur

organisasi, perilaku organisasi, fungsi manajemen dan sistem pengelolaan

rumah sakit'

Kegiatan pada residensi I meliputi $

a. +engidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan terkait

kepemimpinan dan manajemen keperawatan berdasarkan analisis situasi

nyata di rumah sakit tempat residensi

b. +enerapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan

bersama pihak rumah sakit tempat residensi.

!. +enyusun tujuan dan ren!ana alternatif pemenuhan kebutuhan dan

penyelesaian masalah yang telah dirumuskan.

d. +engusulkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah

yang bersifat teknis operasional bagi )umah Sakit.



45/141

%. )esidensi II #menyelesaikan masalah se!ara ilmiah dan melakukan perubahan

sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi keperawatan'

Kegiatan pada residensi II meliputi $

a. +elaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaiaan

masalah yang disepakati bersama staf di unit pelayanan keperawatan

)umah Sakit.

b. +enge?aluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil

dan dampak pada manajemen keperawatan.

!. +eren!anakan tindak lanjut dari hasil yang di!apai berupa upaya

mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan unit

terkait di )umah Sakit.

C. *aktu pelaksanaan

)esidensi akan dilaksanakan pada tanggal %5 +aret s"d & +ei %&0%, dari

hari Selasa, )abu dan Kamis $ Pukul &;.&& s.d 0=.&&. #jadual kegiatan terlampir'

D. Pengumplan !ata

0. Sumber data

Sumber diperoleh dari Kauryanwat, Kepala )uang )awat Inap, Ketua

(im #Katim', perawat pelaksana dan bagian SD+ dan rekam medis.



46/141

%. Instrumen pengumpulan data

Sebagai instrumen pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner

dan pedoman wawan!ara. Instrument berisi kegiatan keperawatan berdasarkan

: pilar nilai profesional yaitu management approach$ compensatory re'ard$

professional relationship dan patient care delivery


47/141

Output:Peningkatan kinerja perawat dalam implementa

Input:nerja bidang keperawatan dalam pilar nilai proesional!

Management approa"#!

Peren"anaan

Pengorganisasian

Pengara#an

Pengendalian

$ompensator% &eward

Proessional &elations#ip

Patient $are 'eli(er% )%stem

Proses:Peng*mp*lan data ! k*esioner+ wawan"ara+ ,-'

.nalisa data

Prioritas masala#

.lternati peme"a#an masala#

)eleksi alternati peme"a#an masala#

Presentasi #asil pengkajian

'isk*si/ kesepakatan masala# %ang akan dipe"a#kan

Plan o a"tion

mplementasi

Outcome:

K*alitas askep meningkat

Kep*asan ! perawat+ pasien/kel*arga dan nak

+. Alur Peren(anaan

7br :.0 2lur Peren!anaan 2nalisis Praktek )esidensi +anajemen Keperawatan

Di )umah Sakit 3hayangkara +akassar, +aret %&0%

Se!ara rin!i tahapan kegiatan residensi sebagai berikut $

0. (ahap persiapan

a. Penelusuran literatur terkait untuk mendukung pelaksanaan residensi

b. Sur?ey awal lokasi residensi!. Penyusunan proposal residensid. Penyusunan instrument

%. (ahap orientasi umum di rumah sakit

a. +ahasiswa mengajukan permohonan"proposal residensi, surat pengantar

ke direktur rumah sakitE

b. +elakukan pertemuan dengan unsur direksi rumah sakit, manajer di?isi

keperawatan dalam rangka orientasi, penjelasan tujuan residensi dan

bentuk-bentuk kegiatan serta partsipasi yang diharapkanE



48/141

!. Arientasi ruangan bersama dengan pembimbing dan di?isi keperawatan

d. +empelajari data input, proses dan output dari aspek manajemen yang

akan dikaji.

. (ahap identifikasi masalah

Dengan menggunakan data input-proses dan output dari aspek-aspek

manajemen pelayanan keperawatan yang akan dikaji pada tahap orientasi

umum, bersama pembimbing residensi selanjutnya mengidentifikasi masalah

dengan pendekatan pro#lem solving cycle.

Dari permasalahan yang ditemukan, dengan mempertimbangkan

waktu, sumber daya dan kewenangan dilakukan prioritas masalah yang akan

diatasi. Selanjutnya diidentifikasi masalah utama yang memungkinkan dapat

dipe!ahkan yang memiliki daya ungkit yang kuat dengan

mempertimbangkan$ +agnitude #+' ke!enderungan dan seringnya kejadian

masalah Severity #S'E besarnya kerugian yang ditimbulkan, +anagea#le

#+n'E bisa di pe!ahkan, Nursing consern #N!'E melibatkan perhatian dan

pertimbangan perawat dan Afforda#ility #2f' E ketersediaan sumber daya.

:. (ahap penyelesaian masalah

a. Penetapan prioritas masalah dari data input-proses-output yang telah

disepakati pihak rumah sakit dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan

seleksi alternatif peme!ahan masalah yang dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan apa, siapa, bagaimana, dimana dan berapa lama tujuan dapat

ter!apai.



49/141

b. Penyusunan "lan of Action #PA2' dengan mempertimbangan aspek

biaya, waktu, sarana, teknologi dan kebijakan rumah sakit.

!. Presentasi dan sosialisasi ren!ana kegiatan

d. Implementasi ren!ana kegiatan

e. (ahap e?aluasi dan ren!ana tindak lanjut.

=. (ahap pembuatan laporan

a. Konsultasi pembimbing

b. Presentasi hasil akhir laporan residensi!. Penyerahan laporan ke rumah sakit tempat residensi.

,. Hasil Pengkajian

-. ,ambaran )uma' Sakit

a. Sejarah )umah Sakit +akassar

3erdasarkan perintah Lisan Pangdak #Panglima Daerah

Kepolisian' 8III Sulselra pada tanggal % No?ember 051= untuk

menempati dan menggunakan bangunan bekas Sekolah Polisi Negara

Djongaya menjadi )umah Sakit yang diberi nama )umah Sakit 2K)I

M3hayangkaraM dan sebagai Kepala )umah Sakit pertama adalah

Komisaris Polisi #(it' dr. ainal 2rifin, berdasarkan Surat Perintah

Panglima Komando Daerah 2ngkatan Kepolisian 8III Sulselra, No.$

1"0515, tanggal %: @anuari 0515. Pada tanggal 0& @anuari 056& )umah

Sakit 3hayangkara +akassar diakui oleh +abes Polri dengan Surat

Keputusan Kapolri No. Pol 3"006":"I"056& yang ditandatangani oleh

akapolri, dalam perjalanan waktu, )umah Sakit 3hayangkara akhirnya



50/141

berubah menjadi )umah Sakit (ingkat II dengan Surat Keputusan Kapolri

No. Pol$ SKP"0=:5""%&&0 tanggal 0& Aktober %&&0. Selanjutnya

Kepala )umah Sakit kedua adalah Letkol. Pol. Dr. Ida 3agus Putra

Djungutan, Sp.3 #2lm' sejak tahun 05;= hingga tahun 0550, kemudian

Kepala )umah Sakit ketiga dijabat oleh Letkol. Pol. Purn. Dr. )oesman

)oesli, Sp.PD dari tahun 0550 hingga tahun 055, selanjutnya pada tahun

055 Kepala )umah Sakit keempat dijabat oleh Kombes. Pol. Drg. Peter

Sahelangi,D+ sampai dengan tahun %&&6, selanjutnya dijabat oleh

Kombes. Pol. Dr. Syafri>al, ++ sebagai Kepala )umah Sakit yang

kelima dengan masa jabatan dari tahun %&&6 hingga tahun %&&;, kemudian

Kombes. Pol. Dr. Didi 2gus +intadi, Sp.@P, D+ menjabat Kepala

)umah Sakit yang keenam dari tahun %&&; hingga tahun %&0&,

selanjutnya pada tahun %&0& berdasarkan Surat (elegram Kapolri Nomor $

S()"05"III"%&0& tanggal 5 +aret %&0& tentang pemberitahuan

pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan di lingkungan Polri dari

Kombes. Pol. Dr. Didi 2gus +intadi, Sp.@P, D+ kepada Kepala )umah

Sakit yang ketujuh yaitu Kombes. Pol. Dr. Purwadi, SSt +k., +S., +2)S

dari tahun %&0& hingga sekarang.

ntuk menghilangkan kesan bahwa )umah Sakit Kepolisian

3hayangkara hanya diperuntukkan bagi anggota Polri maka berdasarkan

Surat Keputusan Kapolda Sulsel No Pol $ SKP"%0""%&&0 tanggal 01

Aktober %&&0 diputuskan pergantian nama )umah Sakit Kepolisian



51/141

3hayangkara +akassar menjadi )umah Sakit 3hayangkara (k. II

+appaoudang +akassar.

Perkembangan fisik )umkit 3hayangkara +akassar dimulai pada

tanggal 6 Aktober 0560 dengan diresmikannya ruang Disdokkes dan

)umkit 3hayangkara oleh Kapolda Sulsel. Pembangunan tahap pertama

dimulai dari ruang perawatan Perwira dengan diresmikannya ruang

pa?iliun tahun 056, kemudian tahun 0566 dengan dukungan dana dari

+enhankam Pangab @endral +. Ousuf dibangunlah sarana pendukung

diagnostik dan sarana pelayanan kesehatan.

Pembangunan tahap kedua tahun 05; terdiri atas )uang

Perawatan 2nak % lantai, )uang isioterapi dan )uang 7awat Darurat,

tahun 0551 peresmian ruang Autopsi dan +ushola, tahun 0556 peresmian

ruang I


52/141

rawat inap dengan berbagai kelas #8IP 9 :% tempat tidur, kelas I 9 0&

tempat tidur, kelas II 9 0:: tempat tidur, kelas III 9 :; tempat tidur dan 0%

tempat tidur untuk ruang khusus"I


53/141

#Sumber $ SubagrenminE +aret %&0%'

!. Jenis pela&anan kese'atan

0' Instalasi rawat jalan

a' Klinik umum

b' Klinik penyakit dalam

!' Klinik bedah

d' Klinik KI2

e' Klinik jiwa

f' Klinik mata

g' Klinik gigi dan mulut

h' Klinik 2nak

i' Klinik Kebidanan

j' Klinik Artopedi

k' Klinik Syaraf

l' Klinik Kulit Kelamin



54/141

m' Klinik Paru

n' Klinik (4(

o' Klinik @antung

%' Instalasi rawat inap

a' )uang rawat 8IP

b' )uang rawat Kelas 0

!' )uang rawat Kelas %

d' )uang rawat Kelas

e' )uang rawat 2nak

f' )uang rawat intermediate

g' )uang rawat tahanan

h' )uang rawat nifas

i' )uang rawat I


55/141

@ika dilihat dari indikator mutu pelayanan )umah Sakit

3hayangkara +akassar se!ara umum yaitu pen!apai 3A) # Bed

Occupancy Rate' tahun %&00 sebesar ;0,15 B sesuai dengan standar

depkes, Nilai rata-rata lama perawatan pasien di rumah sakit 2LAS

# Avarage Length of Stay' pada tahun %&0% men!apai =,%5 hari. 3egitupun

angka pen!apaian (AI #Turn Over Interval ' yaitu lama rata-rata tempat

tidur tidak terisi pada tahun %&0% men!apai angka 0,&5 hari #memenuhi

target standar'. @ika diamati dari angka pen!apaian 3(A # Bed Turn Over '

yaitu keluar masuknya pasien perawatan baik hidup" mati per tempat tidur,

pada tahun %&0% sebesar =,06 #memenuhi target standar' artinya intensitas

keluar masuk pasien )umah Sakit 3hayangkara +akassar tergolong baik.

@umlah pasien meninggal C :; jam Net eath Rate #ND)' pada tahun

%&0% sebesar 0,6& terjadi sedangkan jumlah pasien meninggal seluruhnya

!ross eath Rate #7D)' pada tahun %&0% sebesar %,=5. #SubagrenminE

+aret %&0%'.

f. 0& @enis Penyakit terbesar di )S 3hayangkara +akassar (ahun %&00

(abel .% 0& @enis Penyakit terbesar di )S 3hayangkara +akassar (ahun

%&00E +aret %&0%

Penyakit @an Peb +ar 2pr +e @un @ul 2gu Sep Akt Nop Des

72 0&1 ;6 0=0 000 0%: 0: 00 0%0 5; 0=6 %& 0==

(OPAID 0% 01 ;1 ;; ;6 ; 61 = :& =5 ;& 06

D4 0&0 :5 1 %5 %6 %: - - - 05 - -

DISPPSI2 0&: 6 000 0&6 5: 16 6= ;6 =& 65 0=& 5=

4IP)(N =; =& 5% 6& 1; == 10 :5 1& 0 6; 66



56/141

SI

8A+I(IN7 - - - - %; 6 %1 - 1 - -

KP :5 - % =% :5 : :; %6 %6 %; 5 1%

DI23(S

+- - :& 0 %5 - ; %% =% -

ISK %0 %: - - - - %: - - 01 %5 -

KALIK

23D- % - - - - - - - - - -

()2+2

K2P%; %= 0 %& - - - 01 0& - - -

3)IS :; = % 10 =1 = %1 =% =1 - - -

ISP2 %5 %5 = %1 = %1 - - - - - -PAS( AP

S<- - - - - - %& %: 06 - - -

N4S - - - - - - - 05 06 - :1 -

+LN2 - - - - - - - - - %& - -


g. Data Kepegawaian )S 3hayangkara

Tabel 4.-. Distribusi Sumber Daya +anusia di )S 3hayangkara +akassar

E +aret %&0%

No Kualifikasi Pendidikan

Status Kepegawaian

@mlPAL)I

PNS "


57/141

d. S0 armasi - % = - 6

e. 2sisten 2poteker 0 : %: - %5

f. isiotherapi 0 0 % - :

g. 7i>i 0 0 1 - ;

h. )adiologi % 0 = - ;

i. 2nalis Kimia 0 % 0% - 0=

j. )ekam +edik - - -

1. Non +edis & : 1; - 0%

@ + L 2 4 ;% 0%& &% =0 ===


1. Hasil Pengkajian 0anajemen epera"atan

Kegiatan pengkajian sampai dengan pengembangan peren!anaan

dilakukan mulai dari tanggal s"d 0% 2pril %&0%. Data yang diperoleh

menjadi gambaran makro untuk dieksplorasi, dianalisis dan di?alidasi

sehingga dapat diidentifikasi masalah dan kebutuhan manajemen keperawatan

diruangan. Kuesioner dibagikan kepada 0& kepala ruangan dan % ketua tim.

4asil pengkajian data sebagai berikut $

a. 2nalisis SA( 7ambaran mum )S 3hayangkara +akassar

0' Strenght " Kekuatan $a' )umah sakit mempunyai ?isi dan misi yang mendukung

pen!apaian tujuan organisasi

b' 2danya dukungan kuat kepolisian )I dalam pengembangan )S.!' Lokasi )S 3hayangkara +akassar mudah dijangkau dengan

berbagai jenis alat transportasi, lingkungan yang !ukup luas,

nyaman dan menyenangkan.



58/141

d' )S memiliki kedokteran kepolisian #forensik, perawatan tahanan,

kesehatan kamtibmas dan D8I' baik kegiatan operasional

kepolisian, pembinaan kemitraan maupun pendidikan dan latihan.e' Sebagai tempat praktek mahasiswa serta tempat penelitian dari

berbagai perguruan tinggi kesehatan, khususnya keperawatan dan

kebidanan.

f' )S memiliki komitmen pengembangan SD+ dan memberikan

kesempatan kepada perawat untuk meneruskan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi.

%' ,ea&ness"Kelemahan

a' 3elum ada ?isi bidang keperawatan dan penjabaran ?isi, misi,

tujuan dan filosofi disetiap ruangan.

b' 3elum optimalnya ren!ana kegiatan perawatan diruang rawat inap

!' 3elum optimalnya pemahaman uraian tugas dan rentang kendali"

mekanisme kerja dalam organisasi, pembuatan jadual dinas dan

alokasi pasien berdasarkan klasifikasi pasien

d' Sistem administrasi dan pendomentasian askep yang belum

terkomputerisasi

e' Keterbatasan sarana dan prasarana medik dan non medik

f' 3elum optimalnya pelaksanaan metode penugasan asuhan

keperawatan di ruangan.

g' Se!ara kuantitas dan kualitatif tenaga perawat di rumah sakit

masih kurang.



59/141

h' 3elum optimalnya pemahaman kepala ruangan tentang prinsip dan

mekanisme pendelegasian tugas yang diperlukan untuk

dilaksanakan oleh staf perawatan

i' Kegiatan super?isi belum berjalan dengan baik disebabkan karena

belum dipahaminya materi dan mekanisme super?isi dan tidak

adekuatnya pemahaman pentingnya super?isi dalam

mempertahankan mutu asuhan keperawatan

j' 3elum adanya sistem jenjang karir perawat di rumah sakit

k' 3elum efektifnya kinerja sistem pengendalian dan pengukuran

mutu pelayanan keperawatan

l' 3elum optimalnya kegiatan komunikasi dalam melakukan asuhan

keperawatan

m' 3elum maksimalnya pemanfaatan proses keperawatan sebagai

pendekatan perawat dalam melakukan pelayanan keperawatan, hal

ini dapat dilihat dari pendokumentasian yang belum lengkap dan

masih banyak yang bekerja didasarkan pada instruksi medis dan

rutinitas kegiatan di ruangan.

' Opportunity"Peluang

a' )S 3hayangkara +akassar merupakan satuan unit kerja kepolisian

daerah Sulsel memiliki kedokteran kepolisian #forensik, perawatan

tahanan, kesehatan kamtibmas dan D8I' baik kegiatan operasional

kepolisian, pembinaan kemitraan maupun pendidikan dan latihan



60/141

b' Sumber daya tenaga keperawatan sebagian besar usia produktif,

sehingga memiliki peluang besar dalam pengembangan SD+

!' Pemanfaatan sarana kesehatan akan semakin meningkatan seiring

dengan program pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah

pro?insi Sulawesi Selatan

d' Semakin berkembangnya kegiatan ekonomi kota +akassar yang

berdampak pada peningkatan pendapatan sehingga kemampuan

untuk mengakses sarana kesehatan juga semakin tinggi

e' 2danya kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi kesehatan"

keperawatan dengan demikian turut mempengaruhi perkembangan

pelayanan dan kegiatan penelitian.

:' Threath" (antangan

a' )egulasi perumahsakitan yang semakin ketat dalam penerapan

standar ketenagaan dan standar pelayanan

b' Semakin kompetitifnya persaingan rumah sakit dengan

men!etuskan beberapa pelayanan unggulan dengan sarana dan

prasarana yang berbasis teknologi.

!' +eningkatnya pengetahuan masyarakat tentang hak-haknya atas

pelayanan kesehatan yang harus berkualitas dan aman.

d' Keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas subspesialis

e' Liberalisasi dibidang perumahsakitan

b. Hasil Pengkajian !an Analisa



61/141

2nalisa dilakukan berdasarkan distribusi frekuensi data primer yang

diperoleh dari kuesioner pengumpulan data pada perawat yang bekerja di

)S 3hayangkara +akassar. Kuesioner yang dibagikan ;= B dikembalikan

yang terdiri dari 06 Kepala )uangan #Karu', % Ketua (im #Katim' dan :

Perawat Pelaksana #PP'.

ntuk mendukung kesimpulan, dilakukan obser?asi langsung dan

wawan!ara dengan Kepala 3idang Keperawatan, Kepala Seksi

keperawatan, kepala ruangan serta dengan beberapa perawat di ruangan.

!. 2nalisis 4asil Pengkajian

0' Pilar I $ +anagement approach

a' ungsi peren!anaan

#0' 8isi, misi dan filosofi bidang keperawatan

Hasil "a"an(ara 5

#a' Kepala Seksi Keperawatan $ penyusunan ?isi dan misi

rumah sakit dilakukan melalui rapat kerja dengan semua

manajemen rumah sakit dan melibatkan seluruh kepala

ruangan dan disosialisasikan kepada seluruh perawat

melalui rapat keperawatan. +isi rumah sakit sejalan

dengan tugas dan fungsi 3idang Keperawatan, akan tetapi

belum ditetapkan ?isi 3idang keperawatan.

#b' 4asil wawan!ara dengan kepala ruangan $ belum

ditetapkan ?isi dan misi serta filosofi ruangan karena sudah



62/141

ada misi bidang keperawatan sebagai pedoman dalam

melakukan tugas dan fungsinya.

Hasil kuesi$ner 5

#a' Pemahaman ?isi dan misi rumah sakit dan misi, falsafah

dan tujuan bidang keperawatan telah dipahami dengan baik

#0&& B' oleh kepala ruangan dan Ketua tim #56,= B'#b' Perawat pelaksana yang belum memahami ?isi dan misi

rumah sakit dan misi bidang keperawatan sebanyak %=.:B.

Hasil $bser6asi $ diruangan belum ada ?isi dan misi ruangan,

penelurusan dokumentasi belum ada misi bidang keperawatan

dan ?isi"misi setiap ruangan.

Analisis 5

4irarki dalam peren!anaan terdiri dari perumusan ?isi,

misi, filosofi, peraturan, kebijakan, dan prosedur #+arFuis G

4ouston, %&0&'. Kegiatan peren!anaan yang dipakai di ruang

+PKP meliputi perumusan ?isi, misi, filosofi dan kebijakan.

8isi ini dimaksudkan agar perawat harus dapat mempunyai

sudut pandang dan pengetahuan yang luas tentang manajemen

dan proses perubahaan yang terjadi saat ini dan akan datang.

#%' Program )en!ana Strategik dan )en!ana @angka Pendek

Hasil "a"an(ara 5



63/141

a. Informasi dari Kepala seksi Keperawatan bahwa

proses penyusunan ren!ana strategik bidang keperawatan

yang berlaku = tahun dirumuskan dalam rapat kerja. b. 4asil wawan!ara dengan kepala ruangan dan

ketua tim bahwa mereka dilibatkan dalam penyususnan

ren!ana strategik bidang keperawatan.

!. Informasi dari karu dan katim peren!anaan

kegiatan diruangan disesuaikan rutinitas tugas dan ren!ana

asuhan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya

dalam askep pasien, disamping laporan pershif. Dari

wawan!ara juga terungkap bahwa baik kepala ruangan

maupun katim belum memahami pentingnya serta !ara

pembuatan ren!ana kegiatan jangka pendek.

Hasil kuesi$ner 5

a. Penyusunan ren!ana jangka pendek oleh kepala

ruangan sebanyak :&B belum membuat ren!ana harian,

sebanyak :& B belum membuat ren!ana bulanan dan 0&&

B belum membuat ren!ana tahunan berdasarkan : pilar

nilai profesional.

b. Sedangkan ketua tim 15,1 B membuat ren!ana

kerja harian dan membuat ren!ana bulanan sesuai dengan

tugasnya sebanyak 6, 5 B.



64/141

Hasil $bser6asi 5 pendokumentasian peren!anaan jangka

pendek tidak disusun se!ara kronologis dan belum

menggambarkan kegiatan manejerial dan askep.

Analisis 5

Peren!anaan kepala ruang sebagai manajer meliputi

peren!anaan tahunan, bulanan, mingguan dan harian.

Peren!anaan kegiatan keperawatan di ruang rawat inap akan

memberi petunjuk dan mempermudah pelaksanaan suatu

kegiatan untuk men!apai tujuan pelayanan dan asuhan

keperawatan kepada klien #7illies$ 0551'.

0asala' 5

3erdasarkan hasil pengkajian diatas teridentifikasi masalah"

kebutuhan pada fungsi peren!anaan yang belum optimal

yaitu$

#a' 3elum ditetapkannya ?isi bidang keperawatan dan ?isi dan

misi ruangan disebabkan belum dipahaminya pentingnya

dijabarkan lagi kedalam ?isi misi ruangan perawatan

sebagai pedoman kerja staf perawatan dalam memberikan

pelayanan keperawatan#b' 3elum optimalnya penyusunan ren!ana kegiatan

perawatan diruang rawat inap karena belum dipahaminya

pembuatan ren!ana jangka pendek.



65/141

b' ungsi Pengorganisasian

#0' Ketenagaan #SD+'

Hasil "a"an(ara 5

0. 3erdasarkan hasil wawan!ara dengan Kepala Seksi

Keperawatan bahwa peren!anaan kebutuhan disetiap unit

menga!u pada peren!anaan makro dan belum menga!u

pada perhitungan tingkat ketergantungan pasien. Pola

pengemban

contoh laporan residen keperawatan

Documents