chapter ii_cedera kepala. doc

Upload: siscahilda

Post on 06-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    1/15

      niversitas Sumatera

    tara

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pengertian Trauma Kepala

    Trauma kepala atau trauma kapitis adalah suatu ruda paksa

    (trauma) yang menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan

    kelainan struktural dan atau gangguan fungsional jaringan otak 

    (Sastrodiningrat, 2009). Menurut  Brain Injury Association of America,

    edera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat

    kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan atau

     benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran

    yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik 

    (!anglois, "ut land#$ro%n, Thomas, 200&).

    2.2. Kareteristik Penderita Trauma Kepala

    2.2.1. Jenis Kelamin

    'ada populasi seara keseluruhan, laki#laki dua kali ganda lebih

     banyak mengalami trauma kepala dari perempuan. amun, pada usia

    lebih tua perbandingan hampir sama. al ini dapat terjadi pada usia yang

    lebih tua disebabkan karena terjatuh. Mortalitas laki#laki dan

     perempuan terhadap trauma kepala adalah *,+- (agger, !e/ine, ane et

    al., -9+).

    Menurut  Brain Injury Association of America, laki#laki enderung

    mengalami trauma kepala -,1 kali lebih banyak daripada perempuan

    (3, 200&).

    2.2.2. Umur

    "esiko trauma kepala adalah dari umur -1#*0 tahun, hal ini

    disebabkan karena pada kelompok umur ini banyak terpengaruh denganalkohol, narkoba dan kehidupan sosial yang tidak 

     bertanggungja%ab

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    2/15

    (agger, !e/ine, ane et al., -9+). Menurut  Brain Injury Association of 

     America, dua kelompok umur mengalami risiko yang tertinggi adalah dari

    umur 0 sampai + tahun dan -1 sampai -9 tahun (3, 200&).

    2.3. Trauma Kepala

    2.3.1. Jenis Trauma

    !uka pada kulit dan tulang dapat menunjukkan lokasi (area)

    dimana terjadi trauma (Sastrodiningrat, 2009). edera yang tampak pada

    kepala bagian luar terdiri dari dua, yaitu seara garis besar adalah trauma

    kepala tertutup dan terbuka. Trauma kepala tertutup merupakan fragmen#

    fragmen tengkorak yang masih intak atau utuh pada kepala setelah luka.

    The Brain and Spinal Cord Organization 2009, mengatakan trauma kepala

    tertutup adalah apabila suatu pukulan yang kuat pada kepala seara tiba#tiba

    sehingga menyebabkan jaringan otak menekan tengkorak.

    Trauma kepala terbuka adalah yaitu luka tampak luka telah

    menembus sampai kepada dura mater. (4nderson, eitger, and

    Maleod,

    200&). 5emungkinan keederaan atau trauma adalah seperti berikut6

    a) 7raktur 

    Menurut  American Accreditation Health Care Commission,

    terdapat + jenis fraktur yaitu  simple fracture, linear or hairline fracture,

    depressed fracture, compound fracture. 'engertian dari setiap fraktur 

    adalah sebagai berikut

      Simple retak pada tengkorak tanpa keederaan pada

    kulit

     inear or hairline retak pada kranial yang berbentuk garis halus

    tanpa depresi, distorsi dan 8 splintering .

       !epressed  retak pada kranial dengan depresi ke arah otak.

    Compound retak atau kehilangan kulit dan  splintering  pada

    tengkorak. Selain retak terdapat juga hematoma subdural

    (3uldner,

    200).

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    3/15

    Terdapat jenis fraktur berdasarkan lokasi anatomis yaitu terjadinya

    retak atau kelainan pada bagian kranium. 7raktur basis kranii retak pada

     basis kranium. al ini memerlukan gaya yang lebih kuat dari fraktur 

    linear pada kranium. :nsidensi kasus ini sangat sedikit dan hanya pada +;

     pasien yang mengalami trauma kepala berat (ilofasial yang merupakan tulang yang kedua terbesar setelah tulang

    mandibula. 7raktur pada bagian ini boleh menyebabkan kelainan

     pada sinus ma>ilari (

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    4/15

     benda bermata tajam dimana lukanya akan tampak rata dan teratur. !uka

    robek adalah apabila terjadi kerusakan seluruh tebal kulit dan

     jaringan ba%ah kulit. !uka ini biasanya terjadi pada kulit yang ada tulang

    diba%ahnya pada proses penyembuhan dan biasanya pada

     penyembuhan

    dapat menimbulkan jaringan parut.

    d) 4brasi!uka abrasi yaitu luka yang tidak begitu dalam, hanya superfisial.

    !uka ini bisa mengenai sebagian atau seluruh kulit. !uka ini tidak

    sampai pada jaringan subkutis tetapi akan terasa sangat nyeri karena

     banyak 

    ujung#ujung saraf yang rusak.

    e) 4/ulsi

    !uka a/ulsi yaitu apabila kulit dan jaringan ba%ah kulit

    terkelupas,tetapi sebagian masih berhubungan dengan tulang kranial.3engan kata lain intak kulit pada kranial terlepas setelah keederaan

    (Mansjoer, 2000).

    2.4. Perdarahan Intrakranial

    2.4.1. Perdarahan pidural

    ? 'erdarahan epidural adalah antara tulang kranial dan dura mater.

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    5/15

    2.4.2. Perdarahan Su!dural

    'erdarahan subdural adalah perdarahan antara dura mater dan

    araknoid, yang biasanya meliputi perdarahan /ena. Terbagi atas * bagian

    iaitu

    a) 'erdarahan subdural akut

    ?

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    6/15

    2.4.3. Perdarahan Su!arakn"id

    'erdarahan subaraknoid adalah perdarahan antara rongga otak dan

    lapisan otak yaitu yang dikenal sebagai ruang subaraknoid

    (4usiello,

    200@).

    2.4.4. Perdarahan Intra#entrikular

    'erdarahan intra/entrikular merupakan penumpukan darah pada

    /entrikel otak. 'erdarahan intra/entrikular selalu timbul apabila

    terjadi perdarahan intraserebral.

    2.4.$. Perdarahan Intrasere!ral

    'erdarahan intraserebral merupakan penumpukan darah pada

     jaringan otak. 3i mana terjadi penumpukan darah pada sebelah otak yang

    sejajar dengan hentaman, ini dikenali sebagai counter coup phenomenon.

    (alle/i, 4lbright, 4rono%ski, $arreto, 200).

    2.$. Trauma %urni atau %ultipel

    Menurut $arell, eruti, 4bargel dan Ai/ (-999), sebanyak -+&1

    korban mengalami trauma kepala, sedangkan -@91 korban mengalami

    trauma yang multipel dalam penelitian di :srael. 5eederaan multipel

     berkaitan dengan keparahan dan ia adalah asas dalam mendiagnosa

    gambaran keseluruhan keederaan. 3engan merekam seluruh keederaan

    yang dialami oleh korban, ia dapat membantu dalam mengidentifikasi

    keederaan yang sering mengikut penyebab trauma pada korban.

    2.$.1. Trauma %urni

    Trauma Murni adalah apabila korban didiagnosa dengan satu

    keederaan pada salah satu regio atau bagian anatomis yang mayor 

    ($arell, eruti, 4bargel dan Ai/, -999).

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    7/15

    2.$.2. Trauma %ultipel

    Trauma multipel atau politrauma adalah apabila terdapat 2

    atau lebih keederaan seara fisikal pada regio atau organ tertentu,

    dimana salah satunya bisa menyebabkan kematian dan memberi

    impak pada fisikal, kognitif, psikologik atau kelainan psikososial dan

    disabilitas fungsional. Trauma kepala paling banyak diatat pada pasien

     politrauma dengan kombinasi dari kondisi yang aat seperti amputasi,

    kelainan pendengaran dan penglihatan,  post#traumatic stress syndrome

    dan kondisi kelainan ji%a yang lain (&eterans Health Administration

    Transmittal Sheet ).

    -. Trauma ser/ikal, batang otak dan tulang belakang

    Trauma yang diakibatkan keelakaan lalu lintas, jatuh dari tempat

    yang tinggi serta pada akti/itas olahraga yang berbahaya boleh

    menyebabkan edera pada beberapa bagian ini. 4ntara kemungkinan

    keederaan yang bisa timbul adalah seperti berikut

    ? 5erusakan pada tulang ser/ikal -#@6 edera pada * bisa

    menyebabkan pasien apnu. edera dari +#& bisa menyebabkan

     pasien kuadriplegi, paralisis hipotonus tungkai atas dan ba%ah

    serta syok batang otak.

    ? 7raktur angman terjadi apabila terdapat fraktur hiperekstensi

    yang bilateral pada tapak tulang ser/ikal 2.

    ? Tulang belakang torak dan lumbar bisa diakibatkan oleh

    edera kompresi dan edera dislokasi.

    ? Spondilosis ser/ikal juga dapat terjadi.

    ? edera ekstensi yaitu edera 8'hiplash terjadi apabila berlaku

    ekstensi pada tulang ser/ikal.

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    8/15

    2. Trauma toraks

    Trauma toraks bisa terbagi kepada dua yaitu edera dinding

    toraks dan edera paru.

    a) edera dinding torak seperti berikut

    ? 'atah tulang rusuk.

    ? edera pada sternum atau 8 steering (heel .

    ?  )lail chest.

    ? Open *suc+ing" pneumothora.

     b) edera pada paru adalah seperti berikut

    ? 'neumotoraks.

    ? hematorak.

    ? Su-cutaneousS/0 dan mediastinal emphysema.

    ? 5ontusio pulmonal.

    ? ematom pulmonal.

    ? Bmboli paru.

    *. Trauma abdominal

    Trauma abdominal terjadi apabila berlaku edera pada

     bagian organ dalam dan bagian luar abdominal yaitu seperti berikut

    ? 5eederaan yang bisa berlaku pada kuadran kanan abdomen adalah

    seperti edera pada organ hati, pundi empedu, traktus biliar,

    duodenum dan ginjal kanan.

    ? 5eederaan yang bisa berlaku pada kuadran kiri abdomen

    adalah seperti edera pada organ limpa, lambung dan ginjal kiri.

    ? 5eederaan pada kuadran ba%ah abdomen adalah edera pada salur 

    ureter, salur uretral anterior dan posterior, kolon dan rektum.

    ? 5eederaan juga bisa terjadi pada organ genital yang terbagi dua

    yaitu edera penis dan skrotum.

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    9/15

    +. Tungkai atas

    Trauma tungkai atas adalah apabila berlaku benturan hingga

    menyebabkan edera dan putus ekstrimitas. edera bisa terjadi dari

    tulang bahu, lengan atas, siku, lengan ba%ah, pergelangan tangan,

     jari# jari tangan serta ibu jari.

    1. Tungkai ba%ah

    5eederaan yang paling sering adalah fraktur tulang pel/ik.

    edera pada bagian lain ekstrimitas ba%ah seperti patah tulang

    femur, lutut atau patella, ke arah distal lagi yaitu fraktur tibia, fraktur 

    fibula, tumit dan telapak kaki (ames, orry dan 'erry, 2000).

    2.&. Tingkat Keparahan Trauma Kepala dengan Sk"r K"ma

    'lasg"( )SK'*

    Skala koma

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    10/15

    Ta!le 2.1 Skala K"ma 'lasg"(

     1ye Opening 

    Mata terbuka dengan spontan 4

    Mata membuka setelah diperintah 3

    Mata membuka setelah diberi rangsang nyeri 2

    Tidak membuka mata 1

     Best $otor %esponse

    Menurut perintah &

    3apat melokalisir nyeri $

    Menghindari nyeri 4

    7leksi (dekortikasi) 3

    Bkstensi (deerebrasi) 2

    Tidak ada gerakan 1

     Best &er-al %esponse

    Menja%ab pertanyaan dengan benar  $

    Salah menja%ab pertanyaan 4

    Mengeluarkan kata#kata yang tidak sesuai 3

    Mengeluarkan suara yang tidak ada artinya 2

    Tidak ada ja%aban 1

    $erdasarkan Skala 5oma

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    11/15

    hoi, $arnes, -999). Trauma kepala ringan atau edera kepala

    ringan adalah hilangnya fungsi neurologi atau menurunnya kesadaran

    tanpa menyebabkan kerusakan lainnya (SmeltEer, 200-). edera kepala

    ringan adalah trauma kepala dengan

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    12/15

    al., -9&). 'enderita edera kepala berat, penelitian menunjukkan

    kadar rata#rata asam laktat *,21 mmolF! ('arenrengi, 200+).

    2.+. 'e,ala Klinis Trauma Kepala

    Menurut "eissner (2009), gejala klinis trauma kepala adalah

    seperti berikut

    2.+.1. Tanda-tanda klinis ang dapat mem!antu mendiagn"sa adalah/

    a. $attle sign (%arna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas

    os mastoid)

     b. emotipanum (perdarahan di daerah menbran timpani telinga)

    . 'eriorbital ehymosis (mata %arna hitam tanpa trauma langsung)

    d. "hinorrhoe (airan serobrospinal keluar dari hidung)

    e. =torrhoe (airan serobrospinal keluar dari telinga)

    2.+.2. Tanda-tanda atau ge,ala klinis untuk ang trauma kepala ringan0

    a. 'asien tertidur atau kesadaran yang menurun selama beberapa

    saat kemudian sembuh.

     b. Sakit kepala yang menetap atau

     berkepanjangan. . Mual atau dan muntah.

    d.

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    13/15

    d. 4pabila meningkatnya tekanan intrakranial, terdapat

     pergerakan atau posisi abnormal ekstrimitas.

    2.. Pene!a! Trauma Kepala

    2..1. %ekanisme Ter,adina Keederaan

    $eberapa mekanisme yang t imbul terjadi trauma kepala adalah

    seperti translasi yang terdiri dari akselerasi dan deselerasi. 4kselerasi

    apabila kepala bergerak ke suatu arah atau tidak bergerak dengan tiba#tiba

    suatu gaya yang kuat searah dengan gerakan kepala, maka kepala akan

    mendapat perepatan (akselerasi) pada arah tersebut.

    3eselerasi apabila kepala bergerak dengan epat ke suatu arah

    seara tiba#tiba dan dihentikan oleh suatu benda misalnya

    kepala menabrak tembok maka kepala tiba#tiba terhenti gerakannya.

    "otasi adalah apabila tengkorak tiba#tiba mendapat gaya mendadak 

    sehingga membentuk sudut terhadap gerak kepala. 5eederaan di bagian

    muka dikatakan fraktur maksilofasial (Sastrodiningrat, 2009).

    2..2. Pene!a! Trauma Kepala

    Menurut  Brain Injury Association of America, penyebab utama

    trauma kepala adalah karena terjatuh sebanyak 2;, keelakaan lalu

    lintas sebanyak 20;, karena disebabkan keelakaan seara umum

    sebanyak -9; dan kekerasan sebanyak --; dan akibat ledakan di medan

     perang merupakan penyebab utama trauma kepala (!anglois, "ut

    land#$ro%n, Thomas, 200&).

    5eelakaan lalu lintas dan terjatuh merupakan penyebab ra%at

    inap pasien trauma kepala yaitu sebanyak *2,- dan 29, per-00.000

     populasi. 5ekerasan adalah penyebab ketiga ra%at inap pasien trauma

    kepala menatat sebanyak @,- per-00.000 populasi di 4merika

    Serikat ( Coronado, Thomas, 34450. 'enyebab utama terjadinya trauma

    kepala adalah seperti berikut

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    14/15

    a) 5eelakaan !alu !intas

    5eelakaan lalu lintas adalah dimana sebuah kenderan

     bermotor bertabrakan dengan kenderaan yang lain atau benda lain

    sehingga menyebabkan kerusakan atau keederaan kepada pengguna

     jalan raya (:"T43, -991).

     b) atuhMenurut 5$$:, jatuh didefinisikan sebagai (terlepas) turun atau

    melunur ke ba%ah dengan epat karena gra/itasi bumi, baik ketika

    masih di gerakan turun maupun sesudah sampai ke tanah.

    ) 5ekerasan

    Menurut 5$$:, kekerasan didefinisikan sebagai suatu perihal

    atau perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan edera atau

    matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik pada barang atau

    orang lain (seara paksaan).

    2.. Indikasi CT –Scan pada Trauma Kepala

    CT#Scan adalah suatu alat foto yang membuat foto suatu

    objek dalam sudut *&0 derajat melalui bidang datar dalam jumlah yang

    tidak terbatas. $ayangan foto akan direkonstruksi oleh komputer sehingga

    objek foto akan tampak seara menyeluruh (luar dan dalam). 7oto CT#

    Scan akan tampak sebagai penampang#penampang melintang dari

    objeknya.

    3engan CT#Scan isi kepala seara anatomis akan tampak dengan

     jelas. 'ada trauma kapitis, fraktur, perdarahan dan edema akan tampak 

    dengan jelas baik bentuk maupun ukurannya (Sastrodiningrat, 2009).

    :ndikasi pemeriksaan CT#scan  pada kasus trauma kepala adalah seperti

     berikut

    -. $ila seara klinis (penilaian

  • 8/17/2019 Chapter II_cedera Kepala. Doc

    15/15

    2. Trauma kepala ringan yang disertai fraktur tengkorak.

    *. 4danya keurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii.

    +. 4danya defisit neurologi, seperti kejang dan penurunan

    gangguan kesadaran.

    1. Sakit kepala yang hebat.

    &. 4danya tanda#tanda peningkatan tekanan intrakranial atau

    herniasi jaringan otak.

    @. 5esulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral

    (:r%an, 2009).

    'erdarahan subaraknoid terbukti sebanyak 9; yang

    mengalami trauma kepala jika dilakukan CT#Scan dalam %aktu + jam

     paska trauma. :ndikasi untuk melakukan CT#Scan adalah jika pasien

    mengeluh sakit kepala akut yang diikuti dengan kelainan neurologis

    seperti mual, muntah atau dengan S5< (Skor 5oma