buku panduan prak-farmasetika ii-fix.docx

Upload: gemini-avenue

Post on 02-Jun-2018

278 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    1/22

    Praktikum Sediaan Steril

    1

    BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

    SEDIAAN STERIL

    SHOFIATUR ROKHMANIAH

    13005034

    AKADEMI FARMASI MITRA SEHAT MANDIRI

    SIDOARJO-JAWA TIMUR

    2014

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    2/22

    Praktikum Sediaan Steril

    2

    TATA TERTIB PRAKTIKUM

    Mahasiswa yang sedang melakukan praktikum sediaan Farmasetika II di

    laboratorium diwajibkan mematuhi tata tertib sebagai berikut:

    1. Sudah berada di ruang praktikum sesuai waktu yang telah ditentukan.

    2. Menyerahkan tugas atau jurnal praktikum yang telah diisi sesuai dengan

    tugas yang diberikan.

    3. Membawa peralatan yang diperlukan yang tidak disediakan di

    laboratorium.

    4. Mengenakan baju praktikum beserta kelengkapannya (masker, tutup

    kepala, sarung tangan) yang bersih.

    5.

    Bekerja pada tempat praktikum yang telah ditentukan.

    6. Bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan.

    7. Bekerja dengan jujur dan tertib.

    8.

    Berbicara seperlunya dan TIDAK GADUH.

    9.

    Selesai praktikum, semua peralatan dicuci bersih dan dikeringkan, serta

    dibungkus.

    10.

    Bertanggung jawab atas hilang/rusaknya peralatan laboratorium dan segera

    menggantinya dengan kualitas yang sama paling lambat satu minggu

    sebelum ujian akhir semester.

    11.

    Menjaga kebersihan ruang praktikum.

    12.Memberitahukan secara tertulis apabila tidak dapat mengikuti praktikum

    dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    3/22

    Praktikum Sediaan Steril

    3

    Alat-alat yang harus dibawa (untuk masing-masing kelompok) :

    1. Lap bersih (Tidak untuk mengelap alat setelah dicuci, untuk mengambil

    sediaan dari autoclave).

    2. Sikat/korok

    3. Gunting, klip dan staples

    4. Penara (kelereng/isi staples)

    5. Pipet tetes panjang 2 buah

    6. Pipet tetes kecil 2 buah

    7.

    Kertas perkamen

    8. Aluminium foil

    9. wadah (botol infuse uk 100 ml dari kaca beserta tutup karet, vial uk 5 ml

    dari kaca beserta tutup karet)

    10.Label bersih dan steril

    11.Spidol transparan

    12.

    Spuit injeksi 3 ml dan spuit 10 ml

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    4/22

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    5/22

    Praktikum Sediaan Steril

    5

    c.

    Pemeriksaaan :

    - Periksa terhadap : noda, apabila terdapat noda perlakukan dengan

    asam kromat.

    -

    Kerusakan/retak disingkirkan.

    B. Pencucian Aluminium

    1. Dididihkan 10 menit dalam detergent.

    2. Bila perlu direndam larutan natrim karbonat 5 %, 5 menit (Tidak boleh

    lebih dari 5 menit agar aluminium tidak melarut)

    3.

    Dibilas dengan air panas mengalir.

    4. Dididihkan dalam air kran 15 menit, kemudian dibilas.

    5. Dididihkan dalam aquadest 15 menit.

    6.

    Dibilas dengan aquadest tiga kali.

    7. Dikeringkan terbalik dengan alas lempeng gelas dalam oven.

    C.

    Pencucian Karet

    1.

    Direndam dalam lar. HCl 2 % selama 2 hari.

    2. Direndam dalam (larutan tepol 1 % Na karbunat 0,5 %) satu hari.

    3.

    Dididihkan dalam larutan tersebut diatas selama 15 menit.

    4. Diulang dengan larutan yang baru.

    5. Diulangi sampai didapat larutan yang jernih.

    6.

    Direndam dalam aquadest, autoclave 110 C 20 menit (1 kali atau 2

    kali). Lihat air rendaman ad jernih.

    7.

    Dibilas dengan spiritus dilutus-air aa (dalam beker glas) ad jernih.

    Catatan :

    Karet dengan kualitas baik------- langkah 1 dan 2 tidak dilakukan.

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    6/22

    Praktikum Sediaan Steril

    6

    D. Pembungkusan

    Alat-alat yang telah dicuci dan dikeringkan, selanjutnya dibungkus dengan

    pembungkus yang sesuai, minimal rangkap dua.

    -

    Sifat pembungkus untuk sterilisasi uap harus mudah ditembus oleh uap air.

    - Pembungkus untuk sterilisasi panas kering harus dapat menghantarkan

    panas dari udara panas dengan baik dan tahan pada suhu sterilisasi yang

    dipilih.

    1. Sterilisasi dengan pemanasan kering.

    a.

    Dengan udara panas.

    Alat yang digunakan : lemari pengering (oven).

    Alat yang dapat disterilkan dengan cara ini adalah alat gelas

    (e=kecuali yang berskala), alat porselin, alat logam, tube dai timah.

    b. Pemijaran dengan api langsung.

    Digunakan api gas yang tidak berwarna atau pembakar spiritus.

    Alat yang dapat disterilkan dengan cara ini adalah : pinset,

    penjepit, alat gelas/logamyang berukuran kecil, batang pengaduk.

    Sterilisasi mortir dan alu dilakukan dengan cara disiram dengan

    sedikit etanol 95 % sehingga merata pada permkaan, kemudian

    dibakar.

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    7/22

    Praktikum Sediaan Steril

    7

    TABEL HUBUNGAN SUHU DAN WAKTU STERLISASI

    Cara Sterilisasi Suhu (C) Waktu (menit) Alat yang disterilkan

    Pemanasan basah

    dengan autoklaf

    115118

    121124

    126127

    134138

    30

    15

    10

    5

    Gelas ukur

    Pipet ukur/tetes

    Corong gelas

    Kertas saring

    Sudip

    Alat karet

    Alat plastik

    Pemanasan kering

    dengan oven

    160

    170

    180

    120

    60

    30

    Gelas piala

    Labu erlenmeyer

    Corong gelas

    Tube salep

    Botol

    Vial

    Ampul

    Pemanasan kering

    dengan oven

    untuk pembebasan

    pirogen

    250

    200

    30

    60

    Botol infus

    Alat gelas/logam

    Dipanaskan pada

    api langsung

    20 detik Sendok porselin

    Spatel logam

    Pinset logam

    Batang pengaduk

    Cawan penguap

    Kaca arloji

    Dibakar dengan

    etanol 95 %

    - - Mortir + alu

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    8/22

    Praktikum Sediaan Steril

    8

    Waktu yang diperlukan untuk satu siklus sterilisasi meliputi:

    1. Waktu pemanasan

    2. Waktu tunggu

    3.

    Waktu sterilisasi

    4. Waktu pendinginan

    Dalam hal sterilisasi menggunakan autoklaf perlu diperhitungkan waktu

    penghilangan udara dan waktu jatuh.

    Lamanya waktu tersebut diatas tergantung dari suhu sterilisasi dan spesifikasi alat

    yang digunakan. Untuk penentuannya diperlukan validasi.

    TABEL HUBUNGAN VOLUME LARUTAN YANG DISTERILKAN

    DENGAN WAKTU KESETIMBANGAN PADA PROSES STERILISASI

    DENGAN AUTOKLAF (T=121C)

    Volume (ml) Waktu kesetimbangan (menit)

    2000

    1000

    500

    200

    125

    50

    20

    15

    8

    3

    2

    1,5

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    9/22

    Praktikum Sediaan Steril

    9

    TABEL HUBUNGAN BERAT ZAT PADAT YANG DISTERILKAN DENGAN

    WAKTU KESETIMBANGAN PADA PROSES STERILISASI DENGAN

    AUTOKLAF (T=121C)

    Jumlah bahan Waktu kesetimbangan

    (menit)

    30 g serbuk, lapisan tipis

    30 g vaselin, lapisan tipis

    30 g serbuk, dalam botol

    60 g serbuk, dalam botol

    30 g vaselin, daalm botol

    120 g serbuk, dalam botol

    50 g vaselin, dalam botol

    120 g vaselin, dalam botol

    0

    5

    20

    25

    50

    55

    60

    105

    TABEL HUBUNGAN KELEBIHAN TEKANAN DENGAN SUHU PADA UAP

    AIR JENUH

    Tekanan Suhu (C)

    KPa Atm

    100

    150

    170

    200

    300

    0,0

    0,5

    0,7

    1,0

    2,0

    100,0

    111,8

    115,0

    120,7

    134,0

    Pustaka :

    Capita RecepturParenterale Medicatie : Prof. Dr. T. Huizinga, 1979.

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    10/22

    Praktikum Sediaan Steril

    10

    TABEL KLASIFIKASI RUANGAN UNTUK PRODUKSI SEDIAAN STERIL

    Kelas Jumlah partikel uap feet kubik

    I

    II

    III

    IV

    100

    10110.000

    10.001100.000

    > 100.000

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    11/22

    Praktikum Sediaan Steril

    11

    TATA CARA MEMASUKI RUANG

    Pada Ruang A

    -

    Lepas sepatu, letakkan pada rak

    - Mencuci kedua belah telapak tangan sampai siku dengan sabun detergent

    dengan 5 gerakan dasar:

    Kedua telapak tangan

    Kedua sela-sela jari bagian depan

    Kedua punggung tangan

    Kedua pergelangan tangan

    - Membilas dengan air

    -

    Mengibaskan tangan dalam bak pencuci

    - Mengeringkan

    Pada Ruang B

    Mengenakan pakaian kerja dengan urutan sebagai berikut :

    - Mengenakan masker, penutup muluthidung

    - Mengenakan tutup kepala

    - Mengenakan sarung tangan

    - Mengenakan jas praktikum

    - Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan alkohol 70 %

    Pada Ruang C

    -

    Gunakan sandal yang tersedia

    - Segera bekerja tanpa banyak bersuara

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    12/22

    Praktikum Sediaan Steril

    12

    BEKERJA SECARA ASEPTIK

    Dalam hal tidak dapat dilakukannya sterilisasi terhadap suatu bahan atau larutan,

    maka proses pembuatan sediaan steril dilakukan secara aseptic. Pengerjaan secara

    aseptik dilakukan di ruangan steril atau dalam suatu kotak yang dialiri udara steril

    (Laminar Air Flow Cabinet).

    Untuk bekerja di Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) perlu diperhatikan hal-hal

    sbb :

    Sebelum bekerja :

    1. Sterilkan semua peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan

    termasuk pakaian kerja.

    2.

    Setelah disterilkan, peralatan dimasukkan ke dalam passbox untuk

    kemudian dimasukkan ke dalam LAFC.

    3. Sebelum dimasukkan, peralatan didesinfeksi dengan alkohol 70 % secara

    merata.

    4.

    Pengaturan penempatan alat, wadah dsb-nya dilakukan dengan

    memperhatikan efektivitas kontak aliran udara steril dengan benda-benda

    tersebut.

    5. Periksa kelengkapan peralatan yang akan digunakan (jumlah dan

    jenisnya).

    Penyiapan Laminar Air Flow Cabinet

    Siapkan LFAC 15 menit sebelum digunakan.

    1.

    Nyalakan AC ruangan dan nyalakan lamp LAFC

    2. Desinfeksi lantai dan dinding kaca LAFC dengan alkohol 70 % atau

    dengan desinfektan lain

    3. Masukkan pembakar spiritus

    4. Nyalakan blower LAFC

    Saat bekerja

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    13/22

    Praktikum Sediaan Steril

    13

    1.

    Disinfeksi tangan dengan alkohol 70 %.

    2. Selama bekerja tangan tidak boleh keluar dari LAFC dan hindarkan

    gerakan tangan yang berlebihan.

    3.

    Tidak batuk, bersin atau berbicara selama bekerja.

    4. Pada saat membuka dan menutup wadah gelas, mulut wadah disterilkan

    dengan pemijaran.

    5. Pada saat memegang wadah, jarak antara tangan dan mulut wadah dijaga

    sejauh mungkin. Jangan memegang mulut wadah.

    6. Bekerja dengan cekatan dan hati-hati untuk menghindari kontaminasi dan

    kontak yang terlalu lama dengan udara.

    7. Setelah digunakan, pinset, spatel logam, batang pengaduk direndam dalam

    alkohol 70 %. Apabila digunakan alat tersebut dipijar.

    8.

    Sebelum mengakhiri pekerjaan, periksa sekali lagi sediaan yang dibuat.

    (kemungkinan tutup wadah kurang rapat, aluminium foil sobek)

    Setelah bekerja

    1.

    Keluarkan semua peralatan.

    2. Bersihkan lantai dan dinding LAFC dengan alkohol 70 %.

    3.

    Matikan blower dan lampu.

    4. Matikan AC ruangan.

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    14/22

    Praktikum Sediaan Steril

    14

    PEMBEBASAN PIROGEN

    Tujuan :

    1.

    Memahami cara pembebasan pirogen alat dan sediaan.

    2. Melakukan pembebasan pirogen alat

    3. Melakukan pembuatan sediaan bebas pirogen.

    Tahap kerja :

    1. Pencucian alat

    2.

    Pengeringan alat

    3. Pembungkusan alat

    4. Sterilisasi alat

    5.

    Pembebasan pirogen alat

    6. Penimbangan bahan

    7. Pelarutan dan pencampuran

    8.

    Pembebasan pirogen sediaan

    9.

    Klarifikasi sediaan

    10.Pengisian dan penutupan

    11.

    Sterilisasi sediaan

    Penjelasan :

    1.

    Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan

    jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau detergent atau pencuci sabun

    lainnya. Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih.

    2.

    Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada

    suhu 100C.

    3. Setelah kering, peralaan dibungkus dengan aluminium foil apabila akan

    disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen

    rangkap apabila disterilkan dengan autoklaf.

    4. Alat-alat yang tidak tahan panas tinggi disterilkan sebagaimana biasa.

    Alat-alat dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    15/22

    Praktikum Sediaan Steril

    15

    sterilisasinya. Waktu sterilisasi dicatat. Setelah selesai, keluarkan alat dari

    sterilisator dan dimasukkan ke dalam passbox, bungkus luar disemprot

    secara merata dengan alcohol 70 %.

    5.

    Alat-alat yang tahan panas tinggi dapat langsung dibebas pirogenkan

    dengan oven 250C selama 30 menit. Sedangkan alat yang tidak tahan

    panas tinggi setelah disterilkan, dibebas pirogenkan dengan cara

    membilasnya dengan aquadest steril bebas pirogen.

    6. Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang di atas kaca arloji

    steril.

    7.

    Bahan-bahan yang telah ditimbang dilarutkan satu persatu, kecuali

    dikehendaki lain sesuai dengan pertimbangan praformulasi. Bahan-bahan

    dilarutkan dalam gelas piala steril dengan aquadest steril bebas pirogen.

    Setelah dilarutkan, dilakukan pencampuran sesuai dengan pertimbangan

    praformulasi atau cara kerja yang telah ditentukan.

    8. Larutan dipanaskan sampai suhu 80C, kemudian ditambahkan norit.

    Larutan diaduk selama 15 menit pada suhu 80C dan disaring dengan

    kertas saring rangkap dua. Filtrat ditampung dalam wadah yang sesuai dan

    dipanaskan lagi sampai suhu 80C selama 15 menit kemudian disaring

    dengan kertas saring yang sama. Pada penyaringan kedua, diatas kertas

    saring telah terdapat lapisan norit.

    9. & 10 Larutan disaring dengan penyaring diameter pori-pori 0,45 m dan

    langsung masuk ke dalam wadah steril bebas progen sesuai dengan

    volume yang dikehendaki. Selanjutnya wadah ditutup dengan tutup steril

    bebas pirogen.

    12.

    Sediaan disterilkan dengan autoklaf pada suhu dan waktu sesuai dengan

    pertimbangan praformulasi.

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    16/22

    Praktikum Sediaan Steril

    16

    STERILISASI PANAS BASAH

    Tujuan :

    1.

    Memahami cara sterilisasi panas basah.

    2. Melakukan sterilisasi alat dengan autoklaf

    3. Melakukan pembuatan sediaan steril dengan sterilisasi panas basah dengan

    menggunakan autoklaf.

    Tahap kerja :

    1.

    Pencucian alat

    2. Pengeringan alat

    3. Pembungkusan alat

    4.

    Sterilisasi alat

    5. Penimbangan bahan

    6. Pelarutan dan pencampuran

    7.

    Klarifikasi larutan

    8.

    Pengisian dan penutupan

    9. Sterilisasi sediaan

    Penjelasan :

    1. Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis dan

    jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau detergent atau pencuci sabun

    lainnya. Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali sampai bersih.

    2.

    Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven pada

    suhu 100C.

    3. Setelah kering, peralatan dibungkus dengan aluminium foil apabila akan

    disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong perkamen

    rangkap apabila disterilkan dengan autoklaf.

    4. Alat-alat yang tidak tahan panas tinggi disterilkan sebagaimana biasa.

    Alat-alat dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara

    sterilisasinya. Waktu sterilisasi dicatat. Setelah selesai, keluarkan alat dari

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    17/22

    Praktikum Sediaan Steril

    17

    sterilisator dan dikeringkan dalam oven, kemudian dimasukkan ke dalam

    passbox, bungkus luar disemprot secara merata dengan alcohol 70 %.

    5. Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang di atas kaca arloji

    steril.

    6. Bahan-bahan yang telah ditimbang dilarutkan satu persatu, kecuali

    dikehendaki lain sesuai dengan pertimbangan praormulasi. Bahan-bahan

    dilarutkan dalam gelas piala steril dengan aquadest steril bebas pirogen.

    Setelah dilarutkan, dilakukan pencampuran sesuai dengan pertimbangan

    praformulasi atau cara kerja yang telah ditentukan.

    7.

    Larutan disaring dengan penyaring diameter pori-pori 0,45 m dan

    langsung ditampung pada Erlenmeyer steril.

    8. Larutan sediaan yang telah disaring kemudian dimasukkan ke dalam

    wadah dengan menggunakan alat pengukur yang ada. Kemudian dilakukan

    penutupansesuai dengan wadah yang digunakan.

    9. Sediaan disterilkan dengan autoklaf pada suhu dan waktu sesuai dengan

    pertimbangan praformulasi. Sediaan dalam ampul disterilkan dengan

    posisi terbalik di dalam gelas piala yang dialasi kasa steril. Waktu

    sterilisasi dicatat.

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    18/22

    Praktikum Sediaan Steril

    18

    STERILISASI PANAS KERING

    Tujuan :

    1.

    Memahami cara sterilisasi panas kering.

    2. Melakukan sterilisasi alat dengan oven.

    3. Melakukan pembuatan sediaan steril dengan sterilisasi panas kering

    dengan menggunakan oven.

    Tahap kerja :

    1.

    Pencucian alat

    2. Pengeringan alat

    3. Pembungkusan alat

    4.

    Sterilisasi alat

    5. Penimbangan bahan

    6. Pengisian dan penutupan

    7.

    Sterilisasi sediaan

    Penjelasan :

    1.

    Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis

    dan jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau detergent atau pencuci

    sabun lainnya. Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali

    sampai bersih.

    2. Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven

    pada suhu 100C.

    3.

    Setelah kering, peralatan dibungkus dengan aluminium foil apabila

    akan disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong

    perkamen rangkap apabila disterilkan dengan autoklaf.

    4. Alat-alat yang tidak tahan panas tinggi disterilkan sebagaimana biasa.

    Alat-alat dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara

    sterilisasinya. Waktu sterilisasi dicatat. Setelah selesai, keluarkan alat

    dari sterilisator dan dikeringkan dalam oven, kemudian dimasukkan ke

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    19/22

    Praktikum Sediaan Steril

    19

    dalam passbox, bungkus luar disemprot secara merata dengan alcohol

    70 %.

    5. Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang di atas kaca

    arloji steril.

    6. Bahan-bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke wadah dengan

    bantuan spatel. Sterilkan mulut wdah kemudian tutup rapat dengan

    tutup logam dan dilapisi dengan aluminium steril.

    7. Sediaan disterilkan dengan oven pada suhu dan waktu sesuai dengan

    pertimbangan praformulasi. Waktu sterilisasi dicatat.

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    20/22

    Praktikum Sediaan Steril

    20

    STERILISASI FILTRASI

    Tujuan :

    1.

    Memahami cara sterilisasi filtrasi.

    2. Memahami pengerjaan secara aseptik.

    3. Melakukan pembuatan sediaan steril dengan sterilisasi filtrasi dengan

    menggunakan filter holder dan membrane filter.

    4. Melakukan penegrjaan aseptik

    Tahap kerja :

    1. Pencucian alat

    2. Pengeringan alat

    3.

    Pembungkusan alat

    4. Sterilisasi alat

    5. Penimbangan bahan

    6.

    Pelarutan dan pencampuran

    7.

    Klarifikasi larutan

    8. Sterilisasi sediaan dan pengisian

    9.

    Penutupan wadah

    10.Uji tekanan titik gelembung

    Penjelasan :

    1. Alat dan wadah yang akan digunakan disiapkan sesuai dengan jenis

    dan jumlahnya dan dicuci dengan sabun atau detergent atau pencuci

    sabun lainnya. Kemudian dibilas dengan aquadest beberapa kali

    sampai bersih.

    2. Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam oven

    pada suhu 100C.

    3. Setelah kering, peralatan dibungkus dengan aluminium foil apabila

    akan disterilkan dengan oven atau dimasukkan ke dalam kantong

    perkamen rangkap apabila disterilkan dengan autoklaf.

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    21/22

    Praktikum Sediaan Steril

    21

    4.

    Alat-alat dimasukkan ke dalam sterilisator sesuai dengan cara

    sterilisasinya. Waktu sterilisasi dicatat. Setelah selesai, keluarkan alat

    dari sterilisator dan dikeringkan dalam oven, kemudian dimasukkan ke

    dalam passbox, bungkus luar disemprot secara merata dengan alcohol

    70 %.

    5. Bahan-bahan diambil dengan spatel steril dan ditimbang di atas kaca

    arloji steril.

    6. Bahan-bahan yang telah ditimbang dilarutkan satu persatu, kecuali

    dikehendaki lain sesuai dengan pertimbangan praormulasi. Bahan-

    bahan dilarutkan dalam gelas piala steril dengan aquadest steril bebas

    pirogen. Setelah dilarutkan, dilakukan pencampuran sesuai dengan

    pertimbangan praformulasi atau cara kerja yang telah ditentukan.

    7.

    Larutan disaring dengan penyaring diameter pori-pori 0,45 m dan

    langsung ditampung pada Erlenmeyer steril.

    8. Larutan sediaan yang telah disaring diambil dengan injection spuit

    sebanyak volume yang diperlukan. Rapatkan sambungan filter holder,

    kemudian pasangkan filter holder pada semprit injeksi (setelah

    jarumnya dilepas) Isikan larutan sediaan ke dalam wadah dan segera

    tutup wadah.

    9. Setelah proses pengisian dan penutupan selesai, lakukan uji tekanan

    titik gelembung (dijelaskan pada bab lain).

  • 8/10/2019 BUKU PANDUAN PRAK-FARMASETIKA II-fix.docx

    22/22

    Praktikum Sediaan Steril

    22

    UJI TEKANAN TITK GELEMBUNG

    Bubble poin t test

    Uji tekanan titik gelembung dilakukan untuk mengetahui integritas dari pasangan

    penyaring. Uji ini dilakukan sebelum dan atau sesudah proses penyaringan.

    Cara kerja :

    Untuk membrane penyaring berdiameter 13 mm dan 25 mm

    1.

    Isi spuit injeksi dengan 2 ml aquadest steril.

    2. Pasang filter holder pada ujung spuit, kemudian tekan spuit hingga

    membrane penyaring dalam filter holder terbasahi.

    3.

    Lepas filter holder dari spuit injeksi.

    4. Isi spuit injeksi dengan udara sampai tanda 5 ml.

    5. Pasang filter holder pada ujung spuit.

    6.

    Siapkan gelas piala 100 ml, isi dengan aquadest steril.

    7.

    Letakkan filter holder sampai tercelup di bawah air.

    8. Tekan spuit dan catat kedudukannya pada saat gelembung udara pertama

    keluar dari ujung filter holder. Volume udara yang tersisa dalam spuit (V)

    harus lebih kecil dari bilangan tercantum dalam tabel.

    Tabel Hubungan diameter membrane ukuran pori dan volume udara sisa

    pada uji tekanan titik gelembung dengan menggunakan spuit injeksi 5 ml

    Diameter (mm) Ukuran pori (m) Volume (ml)

    13 0,2 0,8

    25 0,2

    0,45

    1,2

    0,7

    1,0

    2,3