ned fix.docx

22
NEW EMERGING DISEASE New Emerging Disease adalah penyakit yang baru muncul di populasi dan perluasan host (misal dari hewan ke manusia) secara cepat yang berhubungan dengan peningkatan penyakit yang dapat terdeteksi. Reemerging Disease adalah penyakit yang dulu ada dan kemudian hilang, dan sekarang kembali muncul. Penyakit-penyakit New Emerging Disease dan Reemerging Disease yang terjadi di dunia adalah : HIV AIDS : Penyakit ini telah menjadi pandemik selama lebih dari 20 tahun dan benar-benar menjadi Emerging Disease. Malaria : Merupakan salah satu penyakit yang sebagian besar orang di negara maju tidak memikirkannya. Tetapi sekarang lebih dari 1 juta orang dengan Malaria meninggal setiap tahunnya. Tuberkulosis : Merupakan pembunuh mayor yang menyebabkan kematian sekitar 2 juta orang tiap tahunnya. Influenza : Merupakan penyakit musiman / interpandemik. Pandemik terjadi karena paparan terhadap mikroba di saat tidak terdapat imunitas dasar di populasi. Beberapa Strain yang dahulu sudah hilang, banyak yang mulai Reemerging SARS : Beberapa tahun yang lalu terdapat New Emerging Microbe yang menyebabkan sindrom pernapasan akut yang parah (Severe Acute Respiratory Syndrome - SARS).

Upload: laod

Post on 27-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hh

TRANSCRIPT

Page 1: NED FIX.docx

NEW EMERGING DISEASE

New Emerging Disease adalah penyakit yang baru muncul di populasi dan perluasan

host (misal dari hewan ke manusia) secara cepat yang berhubungan dengan peningkatan

penyakit yang dapat terdeteksi. Reemerging Disease adalah penyakit yang dulu ada dan

kemudian hilang, dan sekarang kembali muncul.

Penyakit-penyakit New Emerging Disease dan Reemerging Disease yang terjadi di

dunia adalah :

HIV AIDS : Penyakit ini telah menjadi pandemik selama lebih dari 20 tahun dan

benar-benar menjadi Emerging Disease.

Malaria : Merupakan salah satu penyakit yang sebagian besar orang di negara

maju tidak memikirkannya. Tetapi sekarang lebih dari 1 juta orang dengan Malaria

meninggal setiap tahunnya.

Tuberkulosis : Merupakan pembunuh mayor yang menyebabkan kematian sekitar 2

juta orang tiap tahunnya.

Influenza : Merupakan penyakit musiman / interpandemik. Pandemik terjadi

karena paparan terhadap mikroba di saat tidak terdapat imunitas dasar di populasi.

Beberapa Strain yang dahulu sudah hilang, banyak yang mulai Reemerging

SARS : Beberapa tahun yang lalu terdapat New Emerging Microbe yang

menyebabkan sindrom pernapasan akut yang parah (Severe Acute Respiratory

Syndrome - SARS).

Untuk mencegah kemunculan kembali suatu penyakit tertentu diperlukan perencanaan

tindakan Preventif dan Promotif.

Penyebab :

Penyakit yang tergolong baru atau disebabkan oleh peradaban modern. Penyakit

tersebut sebagai New Emerging Disease.

Kategori pertama dalam New Emerging Disease adalah SARS, H5N1 dan H1N1 yang

menjadi pandemi global. Hal ini terjadi disebabkan oleh peningkatan protektif dan

Page 2: NED FIX.docx

pengelolaan kawasan rawan terkena penyakit menular contohnya jalur-jalur masuk penduduk

asing baik melalui udara, laut atau darat, maka haruslah diadakan langkah penanggulangan

pandemi global mengingat bangsa Indonesia masih sangat kurang dalam hal manajemen

kawasan yang di indikasi masuknya virus dari luar terutama proteksi terhadap penduduk

sendiri. Migrasi penduduk merupakan faktor terbesar tersebarnya pandemi, maka masyarkaat

berusaha diberikan kesadaran akan penyakit-penyakit yang mengglobal dan berusaha untuk

memproteksi diri. Sistem informasi yang cepat dapat mendukung kesadaran masyarakat

untuk lebih proaktif menjaga kesehatannya. Penyebab lainnya adalah :

Product and Lifestyle; Tantangan global seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi maka perubahan pola penyakit dari akut ke kronik atau dari menular ke tidak

menular semakin dirasakan terutama untuk negara berkembang bukan saja di negara maju

justru semakin dirasakan. Dari tahun ke tahun jumlah kasus kanker paru-paru, serviks,

payudara, diabetes mellitus, hipertensi, dll semakin meningkat. Masyarakat yang cenderung

serba instan dengan produk yang ada maka akan merubah pola perilaku masyarakat itu

sendiri. Peran pemerintah dalam mengawasi dan memberikan proteksi terhadap produk-

produk yang membahayakan baik dari makanan maupun alat kosmetik.

Prosperity; migrasi penduduk sangat mempengaruhi proses pembangunan dan

pemerataan, seakan-akan ditekankan pembangunan hanya terjadi di wilayah perkotaan,

semakin banyaknya masyarakat yang berminat melakukan urbanisasi maka semakin

memperlambat proses pembangunan dan pemerataan.

Environmental Issue and Degradation; Hal ini berkaitan erat dengan pemanasan

global sampai sanitasi lingkungan dan kesediaan air bersih merupakan isu terpenting pada

masa ini. Perubahan iklim dan tidak menentunya arah angin maupun cuaca tidak lain efek

dari perubahan lingkungan itu sendiri. Struktur lingkungan semakin mengalami degradasi.

Healthy Child; angka kematian anak terus ditekan, kasus gizi buruk semakin

dikurangi, kemudian peningkatan nutrisi anak bangsa sedang diupayakan pemerintah,

keterbelakangan mental terutama anak-anak terlantar, anak jalanan, kekerasan orang tua,

pendidikan anak yang terabaikan, dll. Anak-anak adalah generasi harapan bangsa maka peran

semua pihak dalam mendorong peningkatan kecerdasan bangsa.

Page 3: NED FIX.docx

New information and communication technologies will help gov, make more effective

decision for health; Peran pemerintah dalam meng-update isu-isu terbaru mempermudah

masyarakat dalam menerima informasi yang tepat dan cepat sehingga masyarakat lebih

mudah memperhatikan masalah kesehatannya, system informasi kesehatan harus ditingkatkan

yang ditunjang dengan teknologi komunikasi dalam mempercepat akses pemerataan

pembangunan terutama di bidang kesehatan.

Habitats, Urbanization and Rural Deprvation; tekanan-tekanan yang dihadapi

masyarakat miskin dengan berbagai masalah yang dihadapi membuatnya melakukan

perpindahan untuk mencari kehidupan baru. Semakin banyaknya masyarakat yang melakukan

urbanisasi memberikan dampak tersendiri bagi kemajuan suatu daerah. Populasi penduduk

semakin bertambah yang harus dihimpit oleh kesulitan ekonomi memiliki pengaruh terhadap

struktur masyarakat maka tidak heran muncul berbagai tindakan kriminal, dsb.

Families Structure; kekerasan dalam rumah tangga, kasus perceraian semakin

meningkat di pengadilan tinggi dan agama, perpecahan hubungan keluarga dan keretakan

hubungan anak dengan orang tua memberikan dampak tersendiri terhadap perilaku

masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada kehidupan bangsa dan bernegara.

Masyarakat semakin materialistik yang mengutamakan materi bahkan menjadikan materi

sebagai tuhan, maka diharapkan peran-peran pemerintah yang dibangun diatas nilai-nilai

agama supaya tidak mengalami keparahan.

Work; Kwik Kian Gie, mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Ketua Bappenas pernah mengemukakan bahwa tantangan utama yang dihadapi oleh

pemerintah adalah terus membesarnya jumlah pengangguran. Data tahun 2002 menunjukkan

jumlah pengangguran terbuka mencapai 9,13 juta orang atau 9,06 persen dari keseluruhan

angkatan kerja. Jumlah ini dua kali lipat tahun 1996, atau setahun sebelum krisis moneter

melanda Indonesia. Data itu, menurut Kwik, belum termasuk setengah penganggur yakni

orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang jumlahnya mencapai 28,9 juta orang

pada tahun 2002. Kemudian pada tahun angka pengangguran semakin meningkat yaitu

sebanyak 32,7 juta dan terakhir pada akhir tahun 2008 tercatat sebanyak 40 juta penduduk

yang menganggur.

Page 4: NED FIX.docx

Ageing; Lost Generation merupakan salah satu tantangan terbesar untuk bangsa

Indonesia, dekadensi moral dan kurangnya perhatian keluarga masyarakat dan pemerintah

dalam memberikan kontribusi dalam pembentukan akhlak dan moral anak, keterbelakangan

mental dan kondisi lingkungan yang keras dengan kehidupan, untuk penduduk Sulawesi

Selatan dikhawatirkan terjadinya hal deikian terutama kalangan mahasiswa yang sering

tawuran dan aksi anarkis.

Violence; Kekerasan, tindakan kriminal, kasus demi kasus terjadi mulai dari kepala

negara sampai kepala desa, struktur masyarakat semakin bebas, kekerasan dalam rumah

tangga, kasus aborsi semakin tahun meningkat hamper mencapai 4 juta wanita Indonesia

pernah mengalami aborsi. Pemerkosaan terhadi dimana-mana, kebebasan kaum remaja, dll.

Food Consumption; Pada suatu kelompok masyarakat, anak balita merupakan

kelompok yang paling rawan terjadinya kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat terjadi dari

tingkat ringan sampai tingkat berat dan terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu cukup

lama. Keadaan gizi atau status gizi masyarakat menggambarkan tingkat kesehatan yang

diakibatkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan asupan zat-zat gizi yang dikonsumsi

seseorang. Anak yang kurang gizi akan menurun daya tahun tubuhnya sehingga mudah

terkena penyakit infeksi, sebaliknya anak yang menderita penyakit infeksi akan mengalami

gangguan nafsu makan dan penyerapan zat-zat gizi sehingga menyebabkan kurang gizi. Anak

yang sering terkena infeksi dan gizi kurang akan mengalami gangguan tumbuh kembang

yang akan mempengaruhi tingkat kesehatan, kecerdasan dan produktifitas di masa dewasa.

Berdasarkan perkembangan masalah gizi, pada tahun 2005 diperkirakan sekitar 5 juta

anak menderita gizi kurang (berat badan menurut umur), 1,5 juta diantaranya menderita gizi

buruk. Dari anak yang menderita gizi buruk tersebut ada 150.000 menderita gizi buruk

tingkat berat yang disebut marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwashiorkor, yang

memerlukan perawatan kesehatan yang intensif di Puskesmas dan RUmah Sakit. Masalah

gizi kurang dan gizi buruk terjadi hampir di semua kabupaten dan kota. Pada saat ini masih

terdapat 110 kabupaten/kota dari 440 kabupaten/kota di Indonesia yang mempunyai

prevalensi diatas 30 persen (berat badan menurut umur). Menurut WHO, keadaan ini masih

tergolong sangat tinggi.

Page 5: NED FIX.docx

Bio-Terorism; bio-terorism merupakan kejahatan kemanusiaan yang melanggar nilai-

nilai humanity. Di Indonesia banyak kasus bom bunuh diri misalnya di Hotel JW Marriot.

Terakhir kejahatan yang dilakukan tentara Israel sangat tragis dengan penggunaan racun pada

aktifis yang berada pada kapal Mavi Marmara di perairan internasional Laut Merah.

International Traveling/Migration/Mobility; perpindahan penduduk yang sangat cepat

seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern jaman sekarang

sangat memungkinkan manusia untuk lebih mudah mengadakan perjalanan keliling negara,

akses komunikasi yang serba cepat dan sisitem informasi yang mutakhir, perpindahan

penduduk merupakan tantangan global terutama kaitannya dengan dampak kesehatan.

Weak Surveillance System; tidak bisa dipungkiri untuk negara berkembang terutama

di Indonesia sendiri system pencatatan dan pelaporannya pun masih minim dan jauh dari

nilai-nilai efektifitas misalnya dalam hal surveillans epidemiologi pun masih sangat lemah

dan banyak kekeliruan ditambah lagi masih ada sebagian besar yang menggunakan system

manual.

Pengendalian

Manajemen pengendalian penyakit lingkungan berbasis wilayah merupakan upaya

tatalaksana pengendalian penyakit dengan cara mengendalikan berbagai faktor risiko

penyakit yang dilaksanakan secara simultan, paripurna, terencana, dan terintegrasi dengan

tatalaksana kasus penyakit berkenaan yang dilaksanakan pada satu wilayah tertentu.

Manajemen penyakit menular dalam sebuah wilayah harus dilakukan secara terencana dan

terpadu dengan berbagai faktor risiko. Dengan demikian, manajemen penyakit menular

berbasis lingkungan adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program

pemberantasan penyakit menular yang didasarkan pada fakta, dengan melakukan intervensi

pada sumber penyakit, serta faktor risiko yang berkenaan dengan proses timbulnya penyakit

yang dilakukan secara simultan dan komprehensif dalam satu wilayah.

Ciri lain dari manajemen penyakit menular dan penyehatan lingkungan adalah

penggalangan kemitraan dengan mitra yang memiliki perhatian sama. Kejadian penyakit

menular disuatu wilayah berakar pada budaya, ekosistem dan kondisi sosial kependudukan.

Oleh karena itu, dalam rangka membantu Bupati maupun Walikota, Dinas Kesehatan

Kabupaten Kota harus memiliki perspektif luas, termasuk pengendalian faktor yang berperan

Page 6: NED FIX.docx

dalam kejadian timbulnya penyakit, dengan siapa harus bekerja sama, sumber daya apa yang

diperlukan serta bagaimana mendapatkannya. Dalam satu wilayah, kejadian penyakit menular

merupakan “out come” dari hubungan interaktif antara kelompok faktor risiko penyakit yaitu,

variabel lingkungan dan variabel sosiodemografi kependudukan seperti umur, jender,

genetika dan perilaku. Status kesehatan, sebagai akibat dari hubungan kedua faktor risiko

tersebut, juga dipengaruhi oleh kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Manajemen

pemberantasan penyakit di samping harus mampu mengendalikan sumber penyakit dengan

cara melakukan diagnosis dan mengobati dengan cepat dan tuntas, juga harus mengendalikan

faktor risiko, baik yang berasal dari faktor lingkungan maupun kependudukan, secara

terintegrasi, serta menggalang sumber daya untuk melaksanakan pelayanan kesehatan bagi

penduduknya.

Pembahasan

Faktor yang Berperan

Berbagai faktor dapat berperan dalam timbulnya penyakit lingkungan berbasis

wilayah seperti water borne diseases, air borne diseases, vector borne diseases, food borne

diseases, antara lain dukungan ekosistem sebagai habitat dari pelbagai vektor, peningkatan

iklim global (global warming) yang meningkatkan akselerasi perkembangbiakan nyamuk,

peningkatan kepadatan populasi penduduk yang dijadikan hamparan kultur biakan bagi

berbagai macam penyakit serta dijadikan persemaian subur bagi virus sekaligus sarana

eksperimen rekayasa genetika.

Mobilisasi penduduk yang memungkinkan ’ekspor-import’ penyakit yang tidak lagi

mengenal batas administrasi wilayah, Kemampuan mikroba pathogen untuk mengubah sifat

dirinya dari waktu ke waktu, misalnya mutasi yang menimbulkan perubahan sifat, resistensi

terhadap obat obatan dan lain sebagainya, kurangnya kesadaran masyarakat dalam

membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat atau perubahan perilaku yang mendukung

aksesbilitas agent menginfeksi host serta pencemaran lingkungan yang cukup intens sebagai

konsekuensi oleh eksplorasi, manipulasi, dan eksploitasi terhadap lingkungan biologis,

kimiawi, fisis dan sosial. Berbagai kegiatan pembangunan manusia yang dikerjakan secara

sendiri-sendiri berkelompok maupun yang diprogramkan karena kepentingan negara, bahkan

dunia sekalipun akan menimbulkan dampak, faktor-faktor ini bisa menyebabkan kerentanan

terhadap kemampuan tubuh dalam menangkal penyakit sehingga melahirkan pelbagai

penyakit menular berbasis lingkungan yang melengkapi koleksi penyakit di tanah air.

Page 7: NED FIX.docx

Pada kejadian suatu penyakit, berbagai variabel lingkungan dan kependudukan

termasuk didalamnya perilaku hidup sehat adalah dua faktor risiko utama penyakit.

Penyehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat merupakan upaya utama pengendalian

berbagai faktor risiko penyakit dalam satu wilayah. Manajemen penyakit lingkungan berbasis

wilayah, dapat dilakukan melalui manajemen kasus (case management) dan manajemen

kesehatan masyarakat (public health management).

1. Manajemen Kasus (case management)

Merupakan bagian penting dari manajemen penyakit infeksi baru maupun penyakit

infeksi lama yang muncul kembali, penerapan teknik dan kemampuan diagnosis,

pemeriksaan laboratorium, pengobatan, perawatan dan rehabilitasi serta pencegahan agar

tidak menular kepada orang lain. Manajemen kasus yang berhasil, merupakan upaya

pencegahan yang efektif agar penyakit tidak menyebar, dan tidak menjadi sumber

penularan. Survailans kasus, yang dilakukan dengan baik, sampai menimbulkan ”aksi’,

merupakan salah satu item penting yang perlu dilakukan. Surveilans terpadu adalah

kegiatan pengumpulan data, baik faktor risiko maupun kejadian penyakit yang dilakukan

secara simultan, sistematik, periodik, berkesinambungan dan terencana, yang diikuti oleh

analisis data untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam pengambilan

keputusan (manajemen). Menurut The Centers for Disease Control (CDC), surveilans

kesehatan masyarakat adalah: “the on going sistematic collection, analysis and

interpretation of health data essential to the planning, implementation, and evaluation of

public health practice, closely integrated with the timely disseminationof these data to

those who need to know. The final link of the surveillance chain is the application of

these data to prevention and control”. Salah satu pengunaan perangkat lunak yang dapat

mendukung upaya survailans kasus adalah ArcView GIS untuk menggambarkan pola

incidence, pravalence penyakit, yang dapat dioverlay berdasarkan model faktor prediksi

penemuan kasus baru. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) di bidang

kesehatan bukan hanya pemanfaatan teknologi komputer (otomasi) di bidang SIG

semata, namun harus lebih diarahkan kepada pembentukan informasi yang berkaitan

dengan wilayah, pengembangan indikator, pengembangan teknologi manipulasi data dan

analisis secara spasial. Pemanfaatan teknologi komputer akan sangat berperan dalam

mempercepat proses analisa data geografik dengan volume lebih besar.

Page 8: NED FIX.docx

2. Manajemen Kesehatan Masyarakat (Public Health Management)

Manajemen penyakit berbasis lingkungan tidak bisa dilaksanakan secara sendiri.

Oleh sebab itu, kemitraan dan Networking adalah salah satu kunci utama. Global

Networking dilakukan antarnegara, misalnya ASEAN, ASEAN + 3 negara (Japan,

China, Korea), networking Indonesia melalui NAMRU 2 dengan CDC Atlanta.

Walaupun, terlepas dari “kinerja NAMRU 2, akhir ini mendapat sorotan hangat publik”,

networking antara Indonesia dan Singapore begitu juga Malaysia ada kerja sama bilateral

untuk menangani SARS. Komitmen international dalam Roll Back Malaria yang

operasionalisasinya di Indonesia disepakati dengan Gebrak Malaria. FAO dan OIE

bekerjasama dengan WHO telah memprakarsai dokumen (Global Strategy for the

Progressive Control of Highly Pathogenic Avian Infuenza) sebagai visi global bagi

rencana aksi terkoordinasi menghadapi penyakit yang transboundary. Kejadian Pandemi

Influenza (Spanish Flu H1N1, 1918), (Asian Flu, H2N2, 1957), (Hongkong Flu, H3N2,

1968), (Avian Influenza, H5N1, 2004). Pada Tahun 2002, disepakati “Global Agenda on

Influenza Surveillance and Control”, Mei 2003, Resoluasi WHA di Genewa serta 17 – 20

Mei 2004, Training and Workshop Influenza Surveillance di Tokyo dengan kesepakatan

workshop bahwa surveilans influenza dilaksanakan terintegrasi dengan sistem surveilans

nasional. Surveilans meliputi: virologi, SKD-KLB/EWORS, outbreak preparedness,

vaccine policy. (1) Sejak tahun 1997, diperkenalkan pendekatan Integrated Management

Childhood Illness (IMCI) atau Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang sekaligus

merupakan model tatalaksana kasus untuk berbagai penyakit anak, yaitu: ISPA, diare,

malaria, campak, gizi kurang dan kecacingan. Dalam pola baru ini disamping digunakan

cara klasifikasi gejala penyakit yang praktis dan sederhana dengan teknologi tepat guna,

juga dipisahkan antara tatalaksana penyakit Pneumonia dan tatalaksana penderita

penyakit infeksi akut telinga dan tenggorok.

Kesimpulan dan Saran

Masalah penyakit lingkungan berbasis wilayah

Meliputi penyakit New Emerging Infectious Disease (NEID) dan Re Emerging

Infectious Disease (REID) merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang harus

diantisipasi, karena berpotensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), menyebar dalam

tempo singkat dan menimbulkan dampak luar biasa terhadap kehidupan masyarakat serta

merupakan salah satu ancaman serius di masa mendatang. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi

lintas sektor, lintas program maupun lintas negara dalam manajemen penanggulangannya,

termasuk keterlibatan aktif lembaga pendidikan kesehatan.

Page 9: NED FIX.docx

WEST NILE VIRUS (WNV)

Sejarah dan Penyebaran

West Nile Virus (WNV) termasuk golongan arbovirus yang pertama kali ditemukan

pada tahun 1937 di daerah West Nile di negara Uganda yang terjadi pada seorang wanita

dewasa yang terkena demam tinggi. Namun kasus ini tidak dihubugkan dengan ensefalitis.

Pada tahun 1951 virus pertama kali dipelajari, dan virus ini didapatkan sudah tersebar ke

seluruh Afrika dan Timur Tengah. Demam West Nile disebabkan oeh WNV. Virus ini mulai

terkenal sebagai penyebab meningoensefalitis berat pada orang tua di Israel tahun 1957.

Bertahun-tahun kemudian westnile virus juga ditemukan di Perancis tahun 1962, Romania

1966, dan Afrika Selatan tahun 1974. Warga dunia mulai melihat virus ini sebagai ancaman

ketika sepuluh ribu orang di Amerika Utara terinfeksi dengan WNV dan timbul gejala. Sejak

saat itu virus ini menyebar secara luas ke seluruh dunia dan dikenal sebagai salah satu

Flavivirus yang paling banyak tersebar diseluruh dunia.

Sejak saat itu WNV sudah mulai diisolasi dari burung, kuda, manusia, dan vertebrata

lain. Sekarang, virus ini sudah biasa ditemukan di afrika barat, asia dan endemic di negara

spanyol sampai Rusia Asia. Dan sudah menyebar sampai ke negara Afrika Selatan , Kanada,

dan Malaysia. Pada tahun 2013 virus ini ditemukan di Indonesia, tepatnya di Surabaya

dengan mengabil sampel 59 orang. Dari 59 orang, 19 diantaranya terdeteksi terdapat WNV.

Klasifkasi Taksonomi dan Struktur

WNV adalah partica sferica yang memiliki diameter 50nm. Virus ini termasuk

golongan flaviridae family dan memiliki genus flavivirus. Pada bagian inti virus ini

mengandung single stranded RNA, dan dibungkus oleh protein C. Pada bagian envelope virus

dibentuk oleh envelope E dan membran M, kemudian mereka membentuk lipid bilayer.

Protein E memiliki peran yang penting yang meliputi sebagai tempat melekatnya virion,

reseptor recognition, penyatuan dengan membran sel endosomal, aglutinasi sel darah merah,

dan menginduksi respon sel B dan T yang berhubungan dengan ketahanan imunitas (WNV

structure, 1988).

Page 10: NED FIX.docx

Gambar 1 Struktur West Nile Virus

Kedaruratan

Saat ini WNV ditemukan pada burung manusia dan vertebra lain di Afrika, Eropa

Timur, Asia Barat, dan Timur Tengah. Cara penyebaran dari WNV masih belum diketahui,

tetapi cara penyebaran yang memungkinkan ialah migrasi burung, storm – transported birds,

nyamuk atau larva, bermigrasinya manusia yang terinfeksi dan binatang impor.

Gambar . 2 Proses dari kedatagan WNV kedalam

Page 11: NED FIX.docx

Epidemiologi

Penyebaran WNV sulit untuk dikontrol karena banyaknya migrasi burung yang

terinfeksi. WNV bisa bertransmisi ke nyamuk pada daerah regional baru dan virus dapat

menyebar ke area lain yang meliputi daerah migrasi burung-burung yang terinfesi WNV.

Kemungkinan manusia yang terinfeksi oleh WNV adalah rendah karena hanya 1 %

dari nyamuk yang menjadi pembawa WNV. 80% dari manusia yang terinfeksi tidak

menimbulkan gejala apapun, dan dapat sembuh dengan sendirinya. 20 % dari manusia yang

terinfeksi akan menimbulkan gejala ringan, penyakit seperti flue, dan kurang dari 1% akan

menyebabkan penyakit yang berat seperti gangguan pada saraf.

Walaupun WNV bukan merupakan penyakit menular , namun daerah yang telah

dilaporkan terdapat WNV dinyatakan sebagai daerah yang beresiko tinggi. Meskipun tidak

semua nyamuk membawa WNV, namun manusia yang telah tergigit nyamuk di daerah

tersebut memiliki resiko tinggi terinfeksi.

Kondisi lingkungan memiliki pegaruh terhadap efisiensi terinfeksi WNV. Resiko

terinfeksi paling tinggi didapatkan pada musim reproduksi nyamuk, dan paling rendah pasa

musim dngin dimana aktifitas nyamuk paling menurun. Infeksi WNV biasaya diperngaruhi

oleh daerah tersebut, dan paling banyak ditemukan pada akhir musim panas atau awa musim

gugur.

Semua orang dapat terinfeksi WNV, namun resiko lebih tinggi sejalan dengan

bertambahnya usia. Manusia dengan usia diatas 50 tahun memiliki resiko lebih tinggi untuk

terinfeksi, dan mempunyai resiko meningkatnya drajat keparahan penyakit. Selain itu kondisi

kesehatan juga berpengaruh terhadap tingkat terjadinya infeksi WNV. Manusia dengan

imunitas yang rendah mempunyai resiko terinfeksi dan berkembang menjadi penyakit yang

lebih berat.

Selain itu manusia dengan penyakit kronik seperti kanker, diabetes, dan penyakit

jantung juga beresiko tinggi terinfeksi WNV.

Page 12: NED FIX.docx

WNV di Indonesia

Indonesia memiliki pedoman No, 612/Menkes/SK/2010 tentang Pedoman Penye-

lenggaraan Karantina Kesehatan pada Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

yang Meresahkan Dunia. Dimulai dengan selalu mewaspadai sinyal epidemiologi adalah

sinyal yang paling sensitive dan dapat dipercaya untuk segera memulai tindakan

penanggulangan sebelum diperoleh konfirmasi virology. Pada sinyal epidemiologi ber-

dasarkan pada terjadinya jumlah kasus penyakit menular tertentu belum diketahui

penyebabnya pada suatu daerah/kelompok masyarakat tertentu dalam periode waktu yang

singkat dan pola yang berbeda dari penyakit tersebut sebelumnya yang biasa dikenal.

Hasil riset dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga Surabaya, telah

berhasil mengidentifikasi WNV. Beberapa pasien yang dicurigai kemudian di identifikasi.

Dari 59 sampel darah 19 diantaranya ada yang menunjukan virus tersebut. Temuan tersebut

juga sudah dikonfirmasi dengan Gene Bank yang telah diakreditasi Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO) dan ternyata sequencingnya sesuai.

Cara Transmisi

WNV tidak menular. Dengan demikian, tidak dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi ke

orang normal melalui kontak biasa seperti menyentuh atau mencium. Tidak ada laporan yang

menyebutkan bahwa orang menjadi terinfeksi karena kontak langsung dengan hewan yang

terinfeks baik hidup atau mati contohnya burung.

Modus yang paling umum penularan adalah melalui gigitan nyamuk. nyamuk menjadi

terinfeksi ketika mereka menggigit unggas yang terinfeksi dan mengandung virus. Virus

berkembang dan bereplikasi di tubuh nyamuk . Virus ini kemudian masuk ke kelenjar ludah

nyamuk . Gigitan nyamuk ke burung yang tidak terinfeksi mentransmisikan virus sehingga

burung menjadi terinfeksi. Nyamuk menggigit manusia atau apapun yang ada disekitarnya

yang menyebabkan infeksi incidental tapi manusia dan hewan lain tidak bisa menjadi jalur

penyebaran virus saat nyamuk lain menggigitnya.

Cara penularan juga dapat terjadi lewat transfusi darah, transplantasi organ, dan juga dari ibu

ke anak contohnya pada ibu hamil ke janin dalam kandungan atau pada bayi yang

mendapatkan ASI.

Page 13: NED FIX.docx

Patogenesis

Nyamuk bertindak sebagai vektor untuk transmisi WVN. Sampai saat ini, satu-satunya

spesies nyamuk yang telah diuji positif untuk virus WNV adalah Culexrestuans dan

Culexpipiens. Diduga vektor nyamuk lain dari virus WNV adalah Culexsalinarius,

Culexerraticus, Ochlerotatustriseriatus, Ochlerotatus japonicas, Aedesalbopictus,

Ochlerotatusatropalpus, Aedesvexans, dan Ochlerotatussollicitans ( Potensi WVN Nyamuk

Vektor , 2011) .

Hanya nyamuk betina yang bisa menggigit . Nyamuk betina bertelur di " rakit " , yang

mungkin mengandung 50 sampai 150 telur. Kelembaban dan cuaca berpengaruh dalam

pertumbuhan dan reproduksi nyamuk.

Siklus hidup nyamuk, dari telur hingga dewasa , membutuhkan waktu 10 sampai 14

hari. Setelah nyamuk betina menggigit hewan yang terinfeksi seperti burung. Nyamuk betina

hanya membutuhkan waktu 4 sampai 7 hari sebelum mereka siap untuk menularkan infeksi

tersebut ke hewan lain atau manusia. Nyamuk betina yang terinfeksi dapat menularkan

kepada telurnya. Rentang hidup nyamuk betina mungkin 4 sampai 5 bulan, tetapi biasanya

mereka hidup sekitar dua minggu ( Virus Pendahuluan - WNV ( WVN ) , 2011).

Sebagian besar kasus infeksi Virus WNV adalah ringan dan biasanya tidak dilaporkan.

Tanda dan gejala untuk penyakit ringan adalah demam, mual, nyeri kepala, diare, ruam

tubuh, nyeri otot, sakit tenggorokan, muntah dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala ini biasanya berlangsung 3 sampai 6 hari dan pasien pulih secara spontan. ( Jeffrey N.

Sfakianos , 2009 ). Infeksi berat jarang terjadi dan ditandai dengan demam tinggi, kaku leher,

mengantuk, koma , tremor, kejang, dan kelumpuhan. Penyakit ini dapat mengancam jiwa,

misalnya orang yang terinfeksi berat dapat menderita ensefalitis, meningitis,

meningoencephalitis, dan acute flaccid paralysis yang fatal. Selain itu, pasien juga

mengalami kelelahan, kelemahan otot, confusion , dan kurangnya koordinasi.

Diagnosis dan Penatalaksanaan

Tes yang paling umum digunakan untuk diagnosis virus WNV adalah darah dan tes

cairan serebrospinal. Melalui tes ini, jumlah antibodi IgM diproduksi oleh orang yang

terinfeksi selama tahap awal infeksi dapat diukur dalam darah dan LCS.

Page 14: NED FIX.docx

Tidak ada pengobatan khusus untuk virus WNV . Untuk kasus-kasus serius , terapi

suportif yang diberikan untuk mengurangi gejala dan mencegah infeksi sekunder. Obat anti

inflamasi, cairan infus, dan pemantauan medis intensif mungkin diperlukan pada kasus yang

berat. Vaksin terhadap virus WNV di kuda telah diproduksi untuk digunakan pada kuda .

Namun, tidak ada vaksin manusia tersedia sekarang.

Menghindari gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk menghindari infeksi dengan

virus WNV. Tindakan pencegahan pribadi terhadap gigitan nyamuk yang mengenakan baju

lengan panjang, celana dan menggunakan repelen. Repelen mengusir nyamuk, membuat

nyamuk tidak menggigit orang tersebut. Selain itu, masyarakat dianjurkan untuk tinggal di

dalam rumah selama senja dan fajar sebagai nyamuk yang paling aktif pada saat itu.

Menghancurkan perkembangbiakan habitat nyamuk juga dapat membantu dalam

mencegah virus WNV . Genangan air kosong di sekitar daerah perumahan seperti pot bunga,

selokan, mandi burung , ban bekas, kolam memperlakukan dengan larvasida dengan ikan

adalah contoh yang dapat mengurangi waduk nyamuk.