blok 6c (panduan kk) new

Upload: shinta-maya-sari

Post on 05-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    1/21

    UNIVERSITAS ANDALASFAKULTAS KEDOKTERAN

    PROGRAM STUDI KEBIDANANJl. Niaga No.56 Padang (25211) IndonesiaTelp. (0751) 20120

    email:[email protected]

    PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIK

    BLOK 6.C

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    2/21

     JENIS KETERAMPILAN:

    SERI KETERAMPILAN KIE / KIP “Breaking Bad News Klien Dan Keluarga Klien” 1.  Manajemen Penanggulangan Bencana ( Disaster Management )2.  Obat Tradisional

     PENYUSUN:Aldina Ayunda Insani, S.Keb., Bd. M.Keb

    dr. Laila Isrona, M.Sc.

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    3/21

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena kami telah selesai menyusun

    PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK BLOK 6.C. Kegiatan pada blok 6.C ini terdiri dari :

    Seri Keterampilan KIE/KIP1.  Manajemen Penanggulanagn Bencana ( Disaster Management )2.  Obat TradisionalMateri di atas merupakan kompetensi yang harus diberikan kepada mahasiswa sehingga secara

    umum mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai untuk menjadi seorang bidan. Penuntun keterampilan klinik ini disusun untuk memudahkan mahasiswa dan instruktur dalam

    melakukan kegiatan keterampilan klinik pada blok ini. Namun diharapkan mereka juga dapat menggali

    lebih banyak pengetahuan dan referensi yang direkomendasikan. Semoga penuntun ini akan memberikan

    manfaat bagi mahasiswa dan instruktur keterampilan klinik.

    Kritik dan saran untuk perbaikan penuntun ini sangat kami harapkan. Akhirnya kepada pihak

    yang telah membantu dalam penyusunan dan pengadaan penuntun ini, kami ucapkan terima kasih.

    Padang, April 2016

    Penyusun

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    4/21

    WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN KETERAMPILAN BLOK 6.C

    PRODI S1. KEBIDANAN FK-UNAND

    TA.2015/2016

    NO.JUDUL

    KETRAMPILANWAKTU LOKASI

    1. KIE/KIPDisaster Management

    Minggu I –  III:Minggu I:

    1.  2 x 50 menit : Latihan dengan instruktur2.  2 x 50 menit : Latihan dengan instruktur

    3.  2 x 50 menit : Latihan dengan instruktur

    Minggu II:

    1. 2 x 50 menit : Latihan mandiri

    2. 2 x 50 menit : Latihan mandiri3. 2 x 50 menit : Latihan mandiri

    Minggu III:1.  2 x 50 menit : Ujian formatif2.  2 x 50 menit : Ujian formatif3.  2 x 50 menit : Ujian formatif

    KampusPondok

    2. KIE/KIPObat Tradisional

    Minggu IV –  VI:Minggu IV:

    1.  2 x 50 menit : Latihan dengan instruktur

    2.  2 x 50 menit : Latihan dengan instruktur3.  2 x 50 menit : Latihan dengan instruktur

    Minggu V:

    KampusPondok

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    5/21

    BAB 1

    DISASTER MANAGEMENT

    1.1 PENDAHULUANKeterampilan komunikasi dalam proses manajemen penanggulangan bencana kelanjutan dari

    keterampilan komunikasi dasar penyampaian berita buruk pada blok sebelumnya. Setelahmempelajari dan mampu menggali informasi dengan benar tentang pengetahuan masyarakat terhadap

    manajemen penanggulangan bencana, akhirnya sampailah pada kesimpulan pengembanganintervensi pengurangan risiko bencana dalam manajemen penanggulangan bencana.

    Berbagai bencana yang telah terjadi di Indonesia memberikan banyak pembelajaran bagimasyarakat Indonesia dan dunia bahwa banyaknya korban jiwa dan harta benda dalam musibah

    tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan ketidaksiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana. Disamping itu, kejadian-kejadian bencana tersebut pun semakin menyadarkan banyak pihaktentang pentingnya perencanaan dan pengaturan dalam penanggulangan bencana.

    Pengalaman terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias (Sumatera Utara)tahun 2004 telah membuka wawasan pengetahuan di Indonesia dan bahkan di dunia. Kejadian

    tersebut mengubah paradigma manajemen penanggulangan bencana dari yang bersifat tanggapdarurat menjadi paradigma pencegahan dan pengurangan risiko bencana (PRB).Penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia dilakukan pada berbagai tahapan kegiatan

    dan intervensi, yang berpedoman pada kebijakan pemerintah yaitu Undang-Undang No.24 tahun 2007tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah terkait lainnya. Pentingnya pemahamanmengenai manajemen bencana akan menjadi landasan atau dasar dalam mengembangkan intervensi

     pengurangan risiko bencana dalam penanggulangan bencana.

    1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN1.2.1  Tujuan Instruksional Umum

    Setelah mengikuti latihan keterampilan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan manajemen penanggulangan bencana.

    1.2.2 Tujuan Instruksional KhususMahasiswa diharapkan mampu:

    1  Mengidentifikasi potensi bencana yang ada di lingkungan sekitar.2 Menerapkan prinsip penanggulangan bencana ke dalam lingkungan sekitar.

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    6/21

    1.4 PRASYARAT:Mahasiswa yang mengikuti ketrampilan klinik Blok 6B dan komunikasi dasar.

    1.5 TEORI

    1.5.1  Konsep Dan Karakteristik BencanaPosisi geografis Indonesia yang terletak pada tiga lempeng bumi ( Indo-Australia, Eurasia dan

    Pasifik) memberikan dampak yang menguntungkan dari segi sumber daya alam seperti minyak bumi, batu bara, lautan yang luas, hutan, dan sebagainya. Namun juga menimbulkan dampak yang kurangmenguntungkan dari segi kerawanan terhadap bencana alam.

    1.  Pengenalan dasar bencana

    Undang  –   undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan bencana adalah “peristiwa   ataurangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakatyang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia

    sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis”. 

    Definisi bencana seperti dipaparkan di atas mengandung tiga aspek dasar, yaitu:• Terjadinya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard).• Peristiwa atau gangguan tersebut mengancam kehidupan, penghidupan, dan fungsi dari

    masyarakat.• Ancaman tersebut mengakibatkan korban dan melampaui kemampuan masyarakat untukmengatasi dengan sumber daya mereka.

    2.  Pengertian dan ciri-ciri ancaman bencana alama)  Gempa bumi  adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat

     pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).Jenis gempa bumi:

      Gempa bumi vulkanik : Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang

     biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi makaakan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya getaran

    atau goyangan pada permukaan bumi. Biasanya untuk gempa bumi jenis ini hanya terasadi sekitar gunung api tersebut

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    7/21

    terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang

    dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung api yang membawa batu dan abudapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjirisampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yangsering meletus disebut gunung berapi aktif. Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahuimelalui beberapa tanda, antara lain:

    - Suhu di sekitar gunung naik.- Mata air menjadi kering- Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)- Tumbuhan di sekitar gunung layu

    - Binatang di sekitar gunung bermigrasid) Banjir  adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika air

    menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air

    sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi.Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa

    lumpur berbau yang menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang rutin, setiaptahun pasti datang. Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:- Rusaknya areal pemukiman penduduk

    - Sulitnya mendapatkan air bersih- Rusaknya sarana dan prasarana penduduk- Rusaknya areal pertanian- Timbulnya wabah penyakit- Menghambat transportasi darat

    e) Kekeringan  adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan, beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Biasanya kejadian ini muncul bilasuatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musimkemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis

    akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayahkehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yangditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    8/21

    1.5.2 Prinsip Pengurangan Risiko Bencana dalam Penanggulangan BencanaBesar atau kecilnya dampak dalam sebuah bencana diukur dari korban jiwa, kerusakan, atau

     biaya –  biaya kerugian yang ditimbulkannya. Namun demikian, dalam upaya pengurangan risiko bencana, dampak sebuah bencana dapat diprediksi dengan mengidentifikasi hal di bawah ini :a)  Ancaman/bahaya (Hazard = H)

    Apakah beda antara ancaman/bahaya dengan bencana?Ancaman atau bahaya adalah fenomena atau situasi yang memiliki potensi untuk fenomena

    menyebabkan gangguan atau kerusakan terhadap orang, harta benda, fasilitas, maupunlingkungan.Sebaliknya, bencana merupakan suatu peristiwa, baik akibat ulah manusia maupun alam, tiba  –  tiba maupun bertaha menyebabkan kerugian yang luas pada manusia, bertahap, materi, maupun

    lingkungan. Menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN  –  ISDR), bahaya terdiri atas bahaya alam dan bahaya karena ulah manusia, yang dapatdikelompokkan menjadi bahaya geologi, bahaya hidrometeorologi, bahaya biologi, bahaya-

     bahaya teknologi, dan penurunan kualitas lingkungan. b)  Kerentanan (Vulnaribility = V)

    Kerentanan merupakan suatu kondisi yang menurunkan kemampuan seseorang atau komunitasmasyarakat untuk menyiapkan diri, bertahan hidup, atau merespon diri, potensi bahaya.Kerentanan masyarakat secara kultur dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kemiskinan,

     pendidikan, sosial dan budaya. Selanjutnya aspek infrastruktur yang juga berpengaruh terhadaptinggi rendahnya keren kerentanan.c)  Kapasitas (Capacity) = C)

    Kapasitas adalah kekuatan dan sumber daya yang ada pada tiap individu dan lingkungan yangmampu mencegah, melakukan mitigasi, siap menghadapi dan pulih dari akibat bencana dengan

    cepat cepat.d)  Risiko bencana (Risk) = R)

    Risiko bencana merupakan interaksi tingkat kerentanan dengan bahaya yang ada. Ancaman bahaya alam bersifat tetap karena bagian dari dinamika proses alami, sedangkan tingkat

    kerentanan dapat dikurangi sehingga kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana semakinmeningkat.

    1.5.3 Manajemen Penanggulangan Bencana

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    9/21

    Gambar 1. Manajemen Penanggulangan bencana

    1.  Tahap Pra-BencanaKegiatan :

    a. 

    Pengenalan dan pemantauan risiko bencana-  Pengenalan risiko bencana-  Pemantauan risiko bencana

     b.  Pengurangan risiko bencana-  Pencegahan-  Tindakan struktural (membuat bangun fisik dalam rangka mencegah dan

    mengurangi dampak)

    -  Tindakan non‐struktural (peraturan dan pengaturan, penataan wilayah, analisisrisiko bencana sebagai salah satu prasyarat kegiatan pembangunan)

    -  Pembuatan dan penguatkuasaan peraturan pengurangan risiko bencana-  Penyuluhan dan pendidikan masyarakat (penyuluhan dan kurikulum pendidikan)

    c.  Mitigasi Bencana : serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melaluipembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    10/21

    Koordinasi Pasca Kedaruratan / BencanaKoordinasi dan pengendalian di lapangan pasca kerawanan bencana. Koordinasi dan

     pengendalian merupakan hal yang sangat diperlukan dalam penanggulangan dilapangan, karenadengan koordinasi yang baik diharapkan menghasilkan output/ keluaran yang maksimal sesuaisumber daya yang ada meminimalkan kesenjangan dan kekurangan dalam pelayanan, adanyakesesuaian pembagian tanggung jawab demi keseragaman langkah dan tercapainya standard

     penanggulangan bencana dilapangan yang diharapkan. Koordinasi yang baik akan menghasilkan

    keselarasan dan kerjasama yang efektif dari organisasi-organisasi yang terlibat penanggulangan bencana di lapangan. Dalam hal ini perlu diperhatikan penempatan struktur organisasi yang tepatsesuai dengan tingkat penanggulanganbencana yang berbeda, serta adanya kejelasan tugas,tanggung jawab dan otoritas dari masing-masing komponen/ organisasi yang terus menerus

    dilakukan secara lintas program dan lintas sektor mulai saat persiapan, saat terjadinya bencanadan pasca bencana.Kegiatan pemantauan dan mobilisasi sumber daya dalam penanggulangan bencana di lapangan

     pada prinsipnya adalah :a)  Melaksanakan penilaian kebutuhan dan dampak keselamatan secara cepat (Rapid Health

    Assesment) sebagai dasar untuk pemantauan dan penyusunan program mobilisasi bantuan. b)  Melaksanakan skalasi pelayanan dan mobilisasi organisasi yang terkait dalam

     penanggulangan masalah akibat bencana dilapangan, mempersiapkan sarana pendukung guna

    memaksimalkan pelayanan.c)  Melakukan mobilisasi tim pelayanan ke lokasi bencana (On site) beserta tim surveilas yangterus mengamati keadaan lingkungan dan kecenderungan perubahan-perubahan yang terjadi.

    Kendala koordinasi :

    1.  Gangguan aksesibilitas2.  Gangguan keamanan3.  Pertimbangan politik4.  Keengganan untuk mengamati tujuan

    Masalah khusus koordinasi :1. penundaan inisiatif2. keikutsertaan pemerinah sangat minim dengan pertimbangan :

    a) tidak prioritas

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    11/21

    KOORDINASI SAAT PENANGGULANGAN BENCANA

    TUGAS

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    12/21

    12

    RUBRIK PENILAIAN KIE/KIP : MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA  

    Nama Mahasiswa : NIM  : Kelompok  : 

    Kriteria  Kurang  Cukup  Baik  Sangat Baik  Total 1  2  3  4  Skor  

    1.Pengaturan   Pendengar tidak mengerti  Pendengar kesulitan  Mahasiswa mempresentasikan  Mahasiswa menampilkan presentasi karena tidak ada  mengikuti presentasi karena  informasi dalam urutan logis  informasi dalam urutan logis, urutan informasi  penyampai info loncat dari  sehingga pendengar dapat  menarik sehingga pendengar  

    satu info ke info lainnya.  Mengikuti  dapat mengikuti 

    2.Pengetahuan   Mahasiswa tidak dapat  Mahasiswa hanya mampu  Mahasiswa mampu menjawab  Mahasiswa menunjukkan 

    materi:  menjawab pertanyaan-  menjawab pertanyaan2 dasar   pertanyaan, tapi gagal  pengetahuan yang penuh pertanyaan tentang materi  menguraikan panjang lebar   (lebih dari yang diinginkan) 

    dengan menjawab semua pertanyaan kelas dengan penjelasan dan panjang lebar  

    3.Ilustrasi  Mahasiswa menggunakan  Mahasiswa kadang-kadang  Ilustrasi mahasiswa berhubungan  Ilustrasi mahasiswa ilustrasi yang tak berguna  menggunakan ilustrasi yang  dengan teks dan presentasi  menjelaskan dan atau tidak mendukung   jarang mendukung tulisan  memperkuat layar teks dan presentasi.  dan presentasi.  presentasi 

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    13/21

    13

    4.Penulisan  Terdapat 4 atau lebih  Terdapat tiga kesalahan  Memiliki dua kesalahan ejaan  Presentasi tidak ada kesalahan ejaan atau  ejaan dan/atau tatabahasa  dan/atau tatabahasa  kesalahan eja atau tatabahasa tatabahasa 

    5.Kontak Mata  Mahasiswa membaca  Mahasiswa kadang-kadang  Mahasiswa mempertahankan  Mahasiswa mempertahankan semua laporan tanpa  menggunakan kontak mata,  lebih banyak kontak mata tapi  kontak mata dengan kontak mata  tapi tetap membaca sebagian  seringkali kembali ke catatan  pendengar, jarang kembali ke 

    besar laporan.  catatan. 

    6.Suara  Mahasiswa menggumam,  Suara mahasiswa pelan.  Suara mahasiswa jelas.  Mahasiswa menggunakan mengucapkan istilah kurang  Mengucapkan istilah kurang  Mahasiswa mengucapkan  suara yang jelas dan tepat, tepat, dan berbicara terlalu  tepat. Peserta kesulitan  kebanyakan kata-kata dengan  istilah diucapkan benar  pelan  mendengarkan presentasi  tepat. Kebanyakan peserta dapat  sehingga semua peserta 

    mendengar presentasi  dapat mendengarkan presentasi. 

    7. Alat peraga  Mahasiswa tidak  Mahasiswa menyediakan alat  Mahasiswa menyediakan alat  Mahasiswa menyediakan alat menyediakan alat peraga.  peraga tapi tidak sesuai  peraga dan sesuai dengan isi  peraga, sesuai dengan isi 

    dengan isi presentasi.  presentasi, tapi tidak menarik dan  presentasi, menarik dan tidak informatif.  informatif. 

    Poin Total 

    Nilai = Skor Total x 100 = 28 

    Padang,……………………. Instruktur:

    (…………………………………….

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    14/21

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    15/21

    BAB 2

    OBAT TRADISIONAL

    1.1 PENDAHULUAN

    Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa perlu terus dilestarikan dan

    dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk meningkatkan

    perekonomian rakyat. Produksi, dan penggunaan obat tradisional di Indonesia memperlihatkan

    kecendrungan terus meningkat, baik jenis maupun volumenya. Perkembangan ini telah mendorong

    pertumbuhan usaha di bidang obat tradisional, mulai dari usaha budidaya tanaman obat, usaha

    industri obat tradisional, penjaja dan penyeduh obat tradisional atau jamu. Bersamaan itu upaya

    pemanfaatan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan formal juga terus digalakkan melalui

    berbagai kegiatan uji klinik kearah pengembangan fito farmaka 

    1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN

    1.2.1  Tujuan Instruksional Umum

    Pada akhir blok 6.C diharapkan mahasiswa mengetahui obat tradisional yang aman digunakan

    dalam kesehatan.

    1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus

    Mahasiswa diharapkan mampu :

    a. Mengetahui pengertian obat tradisional

     b.  Mengetahui jenis obat tradisional

    c. Mengetahui berbagai jenis obat tradisional yang sesuai dengan aspek medis

    1.3 STRATEGI PEMBELAJARAN:

    Kegiatan latihan dapat dilakukan dengan cara: 

    1  Berkelompok

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    16/21

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    17/21

    Eropa Barat : US$ 6,6 milyar

    Amerika Serikat : US$ 3 milyar

    Jepang : US$ 2 milyarKanada : US$ 1 milyar

    1.4.2 Bentuk sediaan Obat Tradisional 

    b d l d d l b b b k d d d lk d

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    18/21

    setelah itu diserbuk dengan jalan digiling, ditumbuk dan digerus sampai diperoleh serbuk

    yang mempunyai derajat halus serbuk.

    3.  TabletTablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk rata atau cempung

    rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih Universitas Sumatera

    Utara dengan atau tanpa zat tambahan. Zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat

    pembasah. Contohnya yaitu tablet antalgin.

    4.  Pil

    Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng mengandung satu atau lebih

    bahan obat. Berat pil berkisar antara 100 mg sampai 500 mg. untuk membuat pil diperlukanzat tambahan seperti zat pengisi untuk memperbesar volume, zat pengikat dan pembasah

    dan bila perlu ditambah penyalut

    5.  Kapsul

    Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang

    dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati dan

    bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5)

    sampai nomor paling besar (000), dan ada juga kapsul gelatin keras ukuran 0 denganbentuk memanjang ( dikenal sebangai usuran OE), yang memberikan kapasitas isi yang lebih

    besar tanpa peningkatan diameter. Contohnya kapsul pacekap.

    1.4.2  Contoh Simplisia yang ada pada Jamu

    1.  Coriandri Fruktus

    Ketumbar adalah Coriandrum sativum suku Apiaceae. Ketumbar berkhasiat untuk

    meredakan pusing, muntah- muntah, influensa, wasir, radang lambung, campak, masukangin, terkena darah tinggi, dan lemah syahwat.

    2.  Myristicae semen

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    19/21

    5.  Curcumae Rhizoma

    Temulawak adalah Curcuma Xanthorrhiza suku Zingiberaceae. Mengandung pati,

    kurkuminoid, dan minyak atsiri. Temulawak berkhasiat antiradang, antisembelit, tonikum,dan diuretik

    TUGAS

    A. Lakukan role play bergantian dengan rekan anda, dan gunakan ceklis yang ada.

    B. Kasus untuk role play :

    1.   Nona Tina datang ke BPM anda menyatakan nyeri haid yang tak tertahankan. Ia sudah mencoba

    minum air panas, meletakkan air pans yang dibungkus plasttik dan diletakkan di oerut bagian bawah, namun nyeri yang dirasakan tak kunjung hilang. Nona Tina ingin berkonsultasi obat

    tradisional apa yang bisa dikonsumsi karena Tina takut dengan obat dokter atau obat kimia.

    2.  4 hari yang lalu, Nyonya Sari melahirkan secara normal di BPM Anda, namun adanya laserasi

    derjat 2. Selama 4 hari ini Nyonya Sari tidak ada BAB karena takut nyeri pada luka jahitan dan

     bau amis saat dilakukan pemeriksaan genitalia. Saat ini Nyonya Sari akan pulang ke rumah dan

    menyatakan bahwa klinik ataupun rumah obat sangat jauh dari kediamannya sehingga bertanya

    apakah ada obat tradisional yang bisa dikonsumsi agar bisa BAB maupun menghilangkan bau

     badan.

    3.  Bayi Ny. Titi berusia 7 bulan dan datang ke BPM Anda menyatakan perut anaknya kembung

    sehingga anak selalu rewel. Hal ini terjadi sejak kemarin malam. Di samping itu, bayi mengalami

    BAB yang encer dengan frekuensi 5 kali dari malam hingga saat ini. Setelah anda melakukan

     pemeriksaan, didapatkan hasil bahwa UUB sedikit cekung, turgor kulit sedang. Diagnose yang

     bidan tegakkan adalah Bayi Ny. Titi diare dengan dehidrasi.

    Suami Nyonya Titi meminta Anda sebagai Bidan untuk memberikan obat medis, dan diiringi

    dengan obat tradisional. Jelaskan obat tradisional apa yang akan Anda berikan, cara pemakaiandan efek samping.

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    20/21

    20

    RUBRIK PENILAIAN KIE/KIP : OBAT TRADISIONAL 

    Nama Mahasiswa : NIM  : Kelompok  : 

    Kriteria  Kurang  Cukup  Baik  Sangat Baik  Total 1  2  3  4  Skor  

    1.Pengaturan   Pendengar tidak mengerti  Pendengar kesulitan  Mahasiswa mempresentasikan  Mahasiswa menampilkan presentasi karena tidak ada  mengikuti presentasi karena  informasi dalam urutan logis  informasi dalam urutan logis, urutan informasi  penyampai info loncat dari  sehingga pendengar dapat  menarik sehingga pendengar  

    satu info ke info lainnya.  Mengikuti  dapat mengikuti 

    2.Pengetahuan   Mahasiswa tidak dapat  Mahasiswa hanya mampu  Mahasiswa mampu menjawab  Mahasiswa menunjukkan 

    materi:  menjawab pertanyaan-  menjawab pertanyaan2 dasar   pertanyaan, tapi gagal  pengetahuan yang penuh pertanyaan tentang materi  menguraikan panjang lebar   (lebih dari yang diinginkan) 

    dengan menjawab semua pertanyaan kelas dengan penjelasan dan panjang lebar  

    3.Ilustrasi  Mahasiswa menggunakan  Mahasiswa kadang-kadang  Ilustrasi mahasiswa berhubungan  Ilustrasi mahasiswa ilustrasi yang tak berguna  menggunakan ilustrasi yang  dengan teks dan presentasi  menjelaskan dan atau tidak mendukung   jarang mendukung tulisan  memperkuat layar teks dan presentasi.  dan presentasi.  Presentasi 

  • 8/15/2019 Blok 6C (Panduan KK) new

    21/21

    21

    4.Penulisan  Terdapat 4 atau lebih  Terdapat tiga kesalahan  Memiliki dua kesalahan ejaan  Presentasi tidak ada kesalahan ejaan atau  ejaan dan/atau tatabahasa  dan/atau tatabahasa  kesalahan eja atau tatabahasa tatabahasa 

    5.Kontak Mata  Mahasiswa membaca  Mahasiswa kadang-kadang  Mahasiswa mempertahankan  Mahasiswa mempertahankan semua laporan tanpa  menggunakan kontak mata,  lebih banyak kontak mata tapi  kontak mata dengan kontak mata  tapi tetap membaca sebagian  seringkali kembali ke catatan  pendengar, jarang kembali ke 

    besar laporan.  catatan. 

    6.Suara  Mahasiswa menggumam,  Suara mahasiswa pelan.  Suara mahasiswa jelas.  Mahasiswa menggunakan mengucapkan istilah kurang  Mengucapkan istilah kurang  Mahasiswa mengucapkan  suara yang jelas dan tepat, tepat, dan berbicara terlalu  tepat. Peserta kesulitan  kebanyakan kata-kata dengan  istilah diucapkan benar  pelan  mendengarkan presentasi  tepat. Kebanyakan peserta dapat  sehingga semua peserta 

    mendengar presentasi  dapat mendengarkan presentasi. 

    7. Alat peraga  Mahasiswa tidak  Mahasiswa menyediakan alat  Mahasiswa menyediakan alat  Mahasiswa menyediakan alat menyediakan alat peraga.  peraga tapi tidak sesuai  peraga dan sesuai dengan isi  peraga, sesuai dengan isi 

    dengan isi presentasi.  presentasi, tapi tidak menarik dan  presentasi, menarik dan tidak informatif.  informatif. 

    Poin Total 

    Nilai = Skor Total x 100 = 28 

    Padang,……………………. Instruktur:

    (…………………………………….)