benchmark untuk peningkatan mutu
TRANSCRIPT
Benchmark Untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran Kegiatan Magang Sister Hospital RS Panti Rapih dan RSUD Ende
dr. Robertus Arian Datusanantyo, M.P.H.
2
Mutu dan Pengukuran
3
Pelayanan kesehatan perlu terus mengembangkan diri agar pelayanan yang diberikannya efektif, efisien, mudah diakses, berpusat pada pasien, berkeadilan, dan aman (WHO 2006)
Mutu diukur dengan indikator, umumnya berupa pecahan dengan pembilang (numerator) dan penyebut (denominator) sehingga mudah dipantau dan dibandingkan (Collopy 2000;
Takaki et al. 2013)
Rujukan nasional: Standar Pelayanan Minimal RS.
Benchmark
4
Proses evaluasi dan identifikasi komparatif terhadap faktor-faktor yang menyebabkan kinerja tinggi suatu organisasi / unit. Mulai dari memilih objek sampai
implementasi perubahan (Ettorchi-Tardy et al 2012).
Magang RSUD Ende • Salah satu benchmark • Pengelolaan sistem mikro,
bukan peningkatan mutu • Kegiatan di RS Panti Rapih • Pengamatan • Penulisan buku log • Bimbingan • Penulisan rencana aksi • Presentasi rencana aksi
• Kegiatan di RSUD Ende • Penerapan rencana aksi • Monitoring dan evaluasi
5
Tools Magang Pengamatan di tempat pembelajaran:
Kondisi di unit pembelajar:
Gap yang ada:
Rencana aksi:
6
Siklus Pembelajaran Pengalaman (Lakukan sesuatu)
Konseptualisasi (Buat generalisasi)
Refleksi (Pikir yang dilakukan)
Rencanakan (Kesimpulan proses)
7
(Kolb 1984)
Usulan Penerapan
Unit Pembelajar Tempat Pembelajaran
Magang
Supervisi
8
Prasyarat • Champion • Muncul spontan, informal, mendorong inovasi dan perubahan,
melampaui apa yang diharapkan, untuk kebaikan organisasi. Menunjukkan komitmen personal pada peran (Hendy & Barlow 2011)
• On Off the Job • Berkaitan dengan pengalaman konkret.
• Mentor • Penanggung jawab di unit pembelajar.
• Kemitraan • Saling menguntungkan, sinergi dan otonomi, partisipasi setara,
sukarela, langsung, kontinyu, dan berbasis nilai (Brinkerhoff 2012)
9
Kesimpulan • Mutu adalah salah satu urusan
terpenting rumah sakit dewasa ini. • Salah satu cara peningkatan mutu
adalah dengan benchmark. • Model magang dan supervisi yang teruji
pada sister hospital RS Panti Rapih – RSUD Ende berpotensi menjadi metode standar.
• Prasyarat metode tersebut adalah champion, on-off-the-job, mentor, dan semangat kemitraan.
10
“ … only dead fish swim with the stream.” - Malcolm Muggeridge
11
Referensi Brinkerhoff, JM 2002, ‘Government–Nonprofit Partnership: A Defining
Framework’, Public Admin. Dev. 22, 19–30 (2002). Collopy, BT 2000, 'Clinical indicators in accreditation: an effective stimulus to
improve patient care', International Journal for Quality in Health Care, vol 12, no. 3, pp. 211-216.
Ettorchi-Tardy, A, Levif, M, Michel, P 2012, ‘Benchmarking: A Method for Continuous Quality Improvement in Health’, Healthcare Policy Vol.7 No.4, 2012, pp. e101-e119.
Hendy, J, Barlow, J 2012, ‘The role of the organizational champion in achieving health system change’, Social Science & Medicine 74 (2012) 348-355
Kolb, DA 1984, Experiential learning: experience as the source of learning and development, Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ.
Takaki, O, Takeuki, I, Takahashi, K, Izumi, N, Murata, K, Ikeda, M & Hasida, K 2013, 'Graphical representation of quality indicators based on medical service ontology', Springer Plus, vol 2, no. 274, pp. 1-20.
World Health Organization 2006, Quality of care : a process for making strategic choices in health systems , World Health Organization, Geneve, Switzerland.
12
TERIMA KASIH & SAMPAI JUMPA LAGI! Presentasi ini disiapkan dengan perangkat lunak berlisensi resmi dan dapat diunduh secara gratis di http://slideshare.net/robertusarian
13