barangsiapa itu berakal budi akan melaksanakan perkara ... · sebagaimana pada pekerjaan allah yang...

47
"Barangsiapa itu berakal budi akan melaksanakan perkara-perkara itu, merekapun akan mengerti kasih sayang Tuhan. "

Upload: lecong

Post on 03-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

"Barangsiapa itu berakal budi akan

melaksanakan perkara-perkara itu,

merekapun akan mengerti kasih sayang

Tuhan. "

Kuasa Allah yang menyembuhkan

berlaku di seluruh alam. Jika sebatang

pohon ditebang, jika seorang manusia

terluka atau patah sebuah tulang, alam

segera mulai memperbaiki luka itu.

Bahkan sebelum keperluan itu ada,

alat-alat penyembuhan sudah siap; dan

segera setelah satu bagian terluka,

setiap tenaga bekerja mengadakan

pemulihan.

• Demikianlah pula dalam bidang kerohanian. Sebelum

dosa menciptakan keperluan itu, Allah telah

menyediakan penyembuhannya.

• Setiap jiwa yang menyerah pada pencobaan terluka,

cedera oleh sang musuh; tetapi di mana saja ada dosa,

di situ ada Juruselamat.

• "untuk menyembuhkan orang yang hancur hatinya,"

• "untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang

miskin"

• "untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang

tawanan, . . .

• untuk membebaskan orang-orang yang tertindas”.

Dalam pekerjaan ini kita harus bekerja

sama. "Kalaupun seorang kedapatan

melakukan suatu pelanggaran, maka kamu

yang rohani harus memimpin orang itu . . .".

• Di sini kata yang diterjemahkan "memimpin" berarti

untuk mengembalikan, seperti tulang yang salah

tempat. Alangkah jelasnya gambaran itu.

• Barangsiapa jatuh ke dalam kesalahan atau dosa

dikeluarkan dari hubungan dengan segala sesuatu di

sekelilingnya. Ia bisa saja menyadari kesalahannya

dan penuh dengan penyesalan; tetapi ia tidak dapat

memulihkan dirinya sendiri.

• Ia berada dalam kekacauan dan kebingungan, gagal

dan tak berdaya. Ia harus diambil kembali,

disembuhkan, dibangunkan kembali.

• "Kamu yang rohani, harus memimpin orang itu."

• Hanya kasih yang mengalir dari hati Kristus yang dapat

menyembuhkan. Hanya ia pada pada siapa kasih

mengalir, seperti getah dalam batang pohon atau darah

dalam tubuh, dapat memulihkan jiwa yang terluka.

• Jawaban yang lemah lembut "meredakan

kegeraman," Amsal 15:1

• kasih yang "sabar; dan murah hati," 1 Korintus 13:4

• kedermawanan "menutupi banyak sekali dosa" (1

Petrus 4:8)

• sekiranya kita mempelajari pelajaran itu, alangkah

besarnya kuasa menyembuhkan yang kehidupan kita

akan berikan. Betapa kehidupan akan berubah dan

bumi menjadi bagaikan sorga!

• Pelajaran-pelajaran yang indah ini dapat diajarkan

dengan sederhana supaya dimengerti, bahkan oleh

anak-anak kecil.

• Hati seorang anak itu lemah lembut dan mudah

terkesan; dan apabila kita yang lebih tua menjadi

"seperti kanak-kanak itu" (Matius 18:3);

• bilamana kita mempelajari kesederhanaan dan

kelemahlembutan serta kasih sayang Juruselamat,

kita tidak akan menemukan kesukaran untuk

menjamah hati anak-anak kecil, dan mengajarkan

pada mereka pekerjaan penyembuhan kasih.

Kesempurnaan terdapat pada perkara paling kecil

sebagaimana pada pekerjaan Allah yang paling besar.

Tangan yang menggantungkan dunia di angkasa raya

adalah tangan yang menjadikan bunga di ladang.

Perhatian yang teliti pada benda-benda kecil akan

menjadikan kita pekerja bersama dengan Dia, dan kita

mendapat pujianNya yang melihat dan mengetahui

segala-galanya.

• Periksalah di bawah kaca pembesar tunas yang

paling kecil dan yang paling sederhana di tepi jalan,

dan perhatikan di semua bagiannya keindahan dan

kesempurnaan yang luarbiasa.

• Begitu juga pada diri yang paling hina dapat

ditemukan keunggulan yang sejati; tugas-tugas yang

paling sederhana yang dilakukan dengan kesetiaan

mengasihi, adalah indah pada pemandangan Allah.

• Pelangi yang membentang di langit dengan lengkungan

cahayanya adalah suatu tanda dari "perjanjianKu yang

kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup"

(Kejadian 9:16).

• Dan pelangi yang melingkari tahta di sorga juga adalah

tanda bagi anak-anak Allah mengenai Perjanjian

damai-Nya.

• Sebagaimana pelangi di awan merupakan hasil

perpaduan sinar matahari dan hujan, demikianlah

pelangi di atas tahta Allah menggambarkan persatuan

rahmat dan keadilan-Nya.

• Bagi jiwa yang berdosa tetapi bertobat Allah mengatakan,

hiduplah engkau: "Uang tebusan telah Kuperoleh," (Ayub

33:24).

• "Seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air

bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku

telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka

terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau

lagi.

• Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan

bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak

akan beranjak daripadamu dan perjanjian damai-Ku

tidak akan bergoyang, firman Tuhan, yang

mengasihani engkau" (Yesaya 54:9, 10).

Pada saat-saat yang datang kepada semua orang tersebut,

ketika hati lesu dan pencobaan sangat menekan; ketika

rintangan tampaknya tidak dapat dilalui, cita-cita hidup

tak mungkin tercapai, janjinya yang muluk-muluk seperti

buah apel dari Sodom; maka di manakah keberanian dan

keteguhan bisa ditemukan seperti dalam pelajaran yang

Allah minta supaya kita pelajari dari bintang-bintang

dalam perjalanan mereka yang tidak mendapat

kesukaran?

"Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang

menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap

tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka

sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia

maha kuasa dan maha kuat. Mengapakah engkau berkata

demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel.

Hidupku tersembunyi dari Tuhan dan hakku tidak

diperhatikan Allah-Ku? Tidakkah kau tahu, dan

tidakkah kau dengar? Tuhan ialah Allah kekal yang

menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi

lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga

pengertian-Nya.

Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah

semangat kepada yang tidak berdaya." "Janganlah takut

sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang sebab

Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan bahkan akan

menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan

tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." "Sebab

Aku ini Tuhan, Allahmu memegang tangan kananmu dan

berkata kepadamu: Janganlah takut Akulah yang

menolong engkau".

Pohon kurma, yang dihantam oleh panas matahari dan

badai pasir yang ganas, tetap hijau dan subur serta

berbuah di tengah-tengah padang gurun. Akar-akarnya

diberi makan oleh mata air.

Puncaknya yang kehijau-hijauan kelihatan dari jauh di

atas padang yang tandus dan gersang; dan orang yang

mengadakan perjalanan, yang hampir mati,

memaksakan langkah-langkahnya yang lemah menuju

ke naungan yang sejuk dan ke air yang memberi

hidup.

• Pohon di padang gurun merupakan lambang mengenai

apa yang Allah maksudkan dengan kehidupan

anak-anak-Nya di dunia ini nanti.

• Mereka harus menuntun jiwa-jiwa yang penat, tidak

tenteram, dan hampir binasa di padang gurun dosa,

kepada air hidup. Mereka harus mengarahkan sesamanya

manusia kepada Dia yang memberikan undangan,

"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan

minum" (Yohanes 7:37).

• Sungai yang lebar dan dalam, yang memberikan jalan

raya untuk lalu lintas dan perjalanan bangsa-bangsa,

dinilai sebagai keuntungan seluruh dunia; tetapi

bagaimanakah dengan anak-anak sungai yang menolong

membentuk sungai yang besar ini?

• Sekiranya tidak ada anak-anak sungai itu, maka sungai

besar itu tidak akan ada. Atas anak-anak sungai itulah

sungai besar bergantung.

Begitulah manusia dipanggil untuk memimpin dalam suatu

pekerjaan besar dihormati seakan-akan keberhasilan

pekerjaan itu hanyalah karena mereka sendiri; padahal

keberhasilan itu memerlukan kerja sama para pekerja

sederhana yang setia yang hampir tidak masuk hitungan--

para pekerja yang dunia tidak kenal.

Tugas yang tidak mendapat pujian, pekerjaan tanpa

pengakuan, adalah nasib kebanyakan pekerja keras di

dunia. Dan dengan nasib yang demikian banyak orang

merasa tidak puas.

Mereka merasa bahwa kehidupan ini sia-sia. Tetapi anak

sungai kecil yang mengalir tanpa suara melalui hutan

kecil dan padang rumput, membawa kesehatan dan

kesuburan serta keindahan, sama gunanya dalam

perjalanannya seperti sungai besar. Dan dengan

menyumbang kehidupan sungai itu, ia menolong

mencapai apa yang tidak akan dapat dicapainya sendiri.

Pelajaran ini diperlukan oleh banyak orang. Talenta

terlalu banyak didewa-dewakan, dan menempatkan

terlampau banyak iri hati. Terlampau banyak yang tidak

mau melalukan apa-apa kecuali mereka diakui sebagai

pemimpin; terlampau banyak yang harus menerima

pujian, kalau tidak mereka tidak berminat untuk bekerja.

Apa yang perlu kita pelajari ialah kesetiaan dalam

menggunakan dengan sekuat tenaga kuasa dan

kesempatan yang kita miliki, dan puas dengan nasib

yang Sorga tetapkan bagi kita.

"Bertanyalah kepada binatang maka engkau akan

diberinya pengajaran, ada burung di udara, maka engkau

akan diberinya keterangan: . . . bahkan ikan di laut akan

bercerita kepadamu." "Pergilah kepada semut; perhatikan

lakunya." "Pandanglah burung-burung di langit."

"Perhatikanlah burung-burung gagak" (Ayub 12:7, 8; Amsal

6:6; Matius 6:26; Lukas 12:24).

• Kita bukan hanya sekadar menceritakan kepada si anak

mengenai makhluk-makhluk Allah ini. Binatang-binatang

itu sendiri harus menjadi gurunya.

• Semut mengajarkan pelajaran mengenai kerajinan,

ketabahan dalam mengatasi rintangan, mengenai

pemeliharaan di masa depan.

• Dan burung-burung adalah guru-guru pelajaran manis

mengenai kepercayaan.

• Bapa kita yang di sorga menyediakan makanan untuk

mereka; tetapi mereka harus mengumpulkan makanan

itu, mereka harus membuat sarangnya dan mengasuh

anaknya.

• Setiap saat mereka menghadapi musuh yang berusaha

untuk membinasakan mereka. Namun alangkah

gembira mereka melakukan pekerjaan mereka!

Alangkah penuh sukacita kicauan mereka!

• Betapa indah gambaran pengarang mazmur tentang

kepedulian Allah terhadap makhluk-makhluk di hutan

• "Gunung-gunung tinggi adalah bagi kambing-kambing

hutan, bukit-bukit batu adalah tempat perlindungan

bagi pelanduk" (Mazmur 104:18).

• Ia menyuruh mata air berjalan di antara bukit-bukit,

di mana burung-burung bertempat tinggal dan "bersiul

di antara daun-daunan" (Mazmur 104:12).

• Semua makhluk di hutan dan bukit-bukit adalah

bagian rumah tangga-Nya yang besar. Ia membuka

tangan-Nya dan "mengenyangkan segala yang hidup"

(Mazmur 145:16).

Elang di pegunungan Alpen kadang-kadang

dicampakkan oleh angin topan ke dalam celah-celah

yang sempit di pegunungan. Badai awan merintangi

burung perkasa ini di hutan, awan yang tebal itu

memisahkannya dari ketinggian yang ditimpa sinar

matahari di mana ia membuat tempat tinggalnya.

Usahanya untuk melepaskan diri tampaknya tidak

berhasil. Ia terbang ke sana ke mari, mengibas udara

dengan sayapnya yang kekar dan membangunkan gema

pegunungan dengan pekikannya. Akhirnya, dengan nada

kemenangan, ia meluncur ke atas dan menerobos awan,

sekali lagi bermandikan sinar matahari yang cerah,

dengan kegelapan dan badai jauh di bawah.

• Begitulah kita bisa saja dikelilingi dengan kesukaran,

rasa putus asa dan kegelapan. Kepalsuan, kemalangan,

ketidakadilan, mengurung kita. Ada awan yang tak dapat

kita singkirkan. Kita bertempur dengan keadaan

lingkungan yang tidak menguntungkan.

• Ada satu, dan hanya satu, jalan kelepasan. Kabut dan

kekelaman melekat ke bumi; di atas awan-awan itu

terang Allah bersinar. Ke dalam sinar matahari

hadirat-Nya kita bisa naik dengan sayap iman.

• Banyak pelajaran yang dapat dipelajari sedemikian

rupa. Keyakinan diri, dari pohon yang tumbuh

sendirian di padang atau di lereng bukit,

menancapkan akar-akarnya ke dalam tanah, dan

dengan kekuatannya yang kokoh melawan angin

ribut.

• Kuasa pengaruh mula-mula, dari batangnya yang

berbonggol-bonggol tak berbentuk, bengkok seperti

batang muda, untuk mana tak ada kuasa duniawi

yang kemudian dapat memulihkan kelurusannya

yang hilang.

Rahasia kehidupan kudus, dan bunga bakung, di

permukaan kolam yang kotor, dilingkari oleh onak dan

sampah, menanamcapkan batangnya jauh ke dalam

pasir yang jernih di bawah dan dengan demikian

mengisap kehidupannya, mengeluarkan bunganya yang

semerbak kepada terang dalam kemurnian yang tidak

bercacat cela.

Jadi sementara anak-anak dan orang muda mendapatkan

pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan dari para guru

dan buku-buku pelajaran, biarkan mereka belajar menarik

pelajaran dan melihat kebenaran untuk diri mereka sendiri.

Dalam pekerjaan mereka di kebun, tanyailah mereka apa

yang mereka pelajari dari perawatan tanaman mereka.

• Sementara mereka memandang ke atas sebuah

pemandangan yang indah, tanyai mereka mengapa Allah

membungkus ladang-ladang dan hutan dengan warna-

warna yang indah.

• Mengapa semuanya tidak berwarna coklat saja?

Bilamana mereka memetik bunga, tuntunlah mereka

untuk memikirkan mengapa Ia tidak membiarkan pada

kita keindahan keajaiban-keajaiban dari Eden.

Ajar mereka untuk memperhatikan kenyataan

bukti-bukti di mana-mana di dalam alam tentang pikiran

Allah untuk kita, penyesuaian ajaib dari segala sesuatu

untuk keperluan dan kebahagiaan kita.

• Orang yang mengenal pekerjaan tangan Bapanya di

dalam alam, yang di dalam kekayaan dan keindahan

bumi membaca tulisan tangan sang Bapa--ia sendiri

belajar dari alam pelajaran-pelajarannya yang paling

dalam dan menerima pelayanannya yang tertinggi.

• Hanya ia yang dapat menghargai sepenuhnya makna

bukit dan lembah, sungai dan laut, yang memandang

semuanya itu sebagai ungkapan pemikiran Allah,

suatu penyataan sang Pencipta.

Banyak gambaran dari alam yang digunakan oleh

penulis-penulis Alkitab, dan sementara kita mengamat-

amati perkara-perkara dunia alami, di bawah bimbingan

Roh Kudus kita akan disanggupkan, untuk mengerti

sepenuhnya akan pelajaran dari firman Allah. Begitulah

alam menjadi kunci rumah perbendaharaan firman itu.

• Anak-anak harus didorong untuk mencari di alam

benda-benda yang menggambarkan pengajaran

Alkitab, dan menelusuri dalam Alkitab persamaan

yang ditarik dari alam.

• Mereka harus mencari, baik dalam alam maupun

dalam Tulisan Kudus, setiap benda yang melukiskan

Kristus dan juga apa yang digunakannya dalam

melukiskan kebenaran.

• Jadi mereka dapat belajar untuk melihat Dia pada

pohon dan pokok anggur, pada bunga bakung dan

mawar, pada matahari dan bintang. Mereka dapat

belajar mendengar suara-Nya pada kicauan burung,

pada lambaian pohon, pada guruh yang bergemuruh

dan pada bunyi di laut.

• Dan setiap benda di alam akan mengulangi kepada

mereka pelajaran-pelajaran-Nya yang indah.

Bagi mereka yang mau berkenalan dengan Kristus, bumi

tidak akan lagi menjadi tempat yang sunyi dan sepi.

Bumi akan menjadi rumah Bapa mereka, yang diisi

dengan kehadiran Dia yang pernah tinggal di antara

manusia.