tugas makalah surya
DESCRIPTION
Makalah SuryaTRANSCRIPT
TUGAS MAKALAH
KONVERSI ENERGI SURYA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
Oleh:
Agus Susanto
Nim. B42120701
Dosen Pembimbing
Dr. Bayu Rudiyanto, ST, M.Si
POGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN
JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)...................... 3
2.2 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS............ 3
2.3 Kompone Penyusun PLTS.......................................................... 6
2.3.1 Solar Model........................................................................ 6
2.3.2 Ac Modul........................................................................... 7
2.3.3 Controller........................................................................... 8
2.4 Pembagian Sistem PLTS............................................................. 9
2.5 Perhitungan Dalam Perencanaan PLTS....................................... 11
2.6 Kelebihan Dan Kekurang Pembangkit Listrik Tenaga Surya..... 13
BAB 3. PENUTUP...................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Sistem Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya................................... 4
2.2 Contoh PLTS Aplikasi Mandiri............................................................ 5
2.3 Ac Modul.............................................................................................. 8
2.4 Sistem PLTS yang terintegrasi dengan Jaringan Distribusi.................. 9
2.5 Sistem Independensi pada PLTS.......................................................... 10
ii
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
BAB1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan utama sepanjang peradaban umat manusia.
Peningkatan kebutuhan energi dapat menjadi indikator peningkatan kemakmuran,
namun pada saat yang sama menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya.
Dengan kian menipisnya cadangan minyak bumi di Indonesia, pemanfaatan energi
alternatif nonfosil harus ditingkatkan. Ada beberapa energi alam sebagai energi
alternatif yang bersih, tidak berpolusi, aman dan persediaannya tidak terbatas
yang dikenal dengan Energi terbarukan. Diantaranya adalah energi surya, angin,
gelombang dan perbedaan suhu air laut.
Indonesia adalah salah satu negara yang sangat strategis untuk
melakukan berbagai hal dengan kekayaan alamnya yang agraris dan terletak di
antara garis lintang 6° LU-11° LS dan dilalui garis khatulistiwa sehingga bumi
Indonesia mendapatkan energi matahari sepanjang tahun .Hal ini menyebabkan
radiasi surya yang diterima Indonesia lebih besar dari pada bagian bumi yang lain,
yaitu sekitar 3,7 x 1023 KW. Melihat potensi energi yang sangat besar tersebut,
PLTS sangat medukung sekali jika dikembangkan di Indonesia.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih diminati
karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana saja : bangunan
besar, pabrik, perumahan, dan lainnya. Selain persediaannya tanpa batas, tenaga
surya nyaris tanpa dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan bahan bakar
lainnya.Di negara-negara industri maju seperti Jepang, Amerika Serikat, dan
beberapa negara di Eropa dengan bantuan subsidi dari pemerintah telah
diluncurkan program-program untuk memasyarakatkan listrik tenaga surya ini.
Tidak itu saja di negara-negara sedang berkembang seperti India, Mongol promosi
pemakaian sumber energi yang dapat diperbaharui ini terus dilakukan. Untuk
lebih mengetahui apa itu pembangkit listrik tenaga surya atau kami singkat
dengan PLTS maka dalam tulisan ini akan dijelaskan secara singkat komponen-
komponen yang membentuk PLTS, sistem kelistrikan tenaga surya.
1
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari modul PLTS?
2. Bagaimana prinsip kerja PLTS ?
3. Apa saja komponen penyusun dari PLTS?
4. Bagaimana pembagian sistem PLTS ?
5. Bagaimana perhitungan untuk perencanaan pemilihan PLTS ?
6. Bagaimana prospek penggunaan sel surya dibandingkan dengan energi
lain?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya
2. Mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya
3. Mengetahui cara perhitungan dalam perencaan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya.
4. Mengetahui keuntungan dari penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya.
2
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Sel Surya ( Solar Cell)
Sel surya dapat berupa alat semi konduktor penghantar aliran listrik yang
dapat secara langsung mengubah energi surya menjadi tenaga listrik secara
efisien. Alat ini digunakan secara individual sebagai alat pendeteksi cahaya pada
kamera maupun digabung seri maupun paralel untuk memperoleh suatu harga
tegangan listrik yang dikehendaki sebagai pusat penghasil tenaga listrik.
Sebuah karya sel surya yang paling sederhana, dengan menyerap sinar
matahari. Foton dari jangka cahaya ke dalam sel surya dan diserap oleh beberapa
jenis bahan semikonduktor. Kebanyakan sel surya saati ini dibuat dari silikon,
meskipun zat lain sedang dicoba agar menjadi semikonduktor untuk membuat sel
surya yang lebih hemat biaya dan ramah lingkungan. Elektron ini kemudian
dibebaskan dari atom asalnya, dan kemudian bergerak bebas sebagai listrik. Dari
sel surya, listrik ini kemudian melewati sebuah susunan yang lebih besar, di mana
ia berubah menjadi arus listrik searah "direct current" (DC), yang kemudian dapat
dikonversi menjadi arus bolak-balik "alternating current" (AC).
Gambar 1. Modul Sel Surya
2.2 Prinsip Kerja Sel Surya
Sel surya paling sederhana merupakan sambungan dua semikonduktor
tipe P dan N. Dalam sambungan P-N tersebut terbentuk tiga daerah berbeda.
Pertama daerah type P, yang mayoritas pembawa muatannya adalah lubang (hole),
kedua daerah type N dengan mayoritas pembawa muatan adalah elektron dan
9
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
ketiga adalah daerah pengosongan (deplesi) yang pada daerah ini terdapat medan
listrik internal yang arahnya dari N ke P. Ketika radiasi sinar surya mengenai sel
surya tersebut maka akan terbentuk elektron dan hole, sehingga karena pengaruh
medan listrik internal tersebut di atas, maka hole akan bergerak menuju ke P
(mayoritas pembawa muatan adalah hole) dan elektron akan bergerak ke N
(mayoritas pembawanya elektron), sehingga keduanya menghasilkan arusfoto
difusi. Sedangkan pada daerah pengosongan dapat pula terjadi pasangan hole dan
elektron yang karena pengaruh medan internal yang sama akan bergerak menuju
ke arah mayoritasnya, sehingga menghasilkan arus generasi.
Gambar 2. Prinsip Kerja Sel Suya Secara Keseluruhan
2.3 Komponen Penyusun PLTS
2.4 Pembagian Sistem PLTS
Secara garis besar sistim kelistrikan tenaga surya dapat dibagi menjadi :
a. Sistim Terintegrasi
Listrik yang dihasilkan oleh array dirubah menjadi listrik AC melalui
power conditioner, lalu dialirkan ke AC load. AC load disini dapat berupa
listrik yang diperlukan di perumahan atau kantor. Yang menjadi ciri utama
dari sistim ini adalah dihubungkannya AC load ke jaringan distribusi listrik
yang dimiliki oleh perusahaan listrik. Jadi apabila listrik yang dihasilkan
oleh solar panel cukup banyak -melebihi yang dibutuhkan oleh AC load-
maka listrik tersebut dapat dialirkan ke jaringan distribusi yang ada.
9
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
Sebaliknya apabila listrik yang dihasilkan solar panel sedikit –kurang dari
kebutuhan ac load- maka kekurangan itu dapat diambil dari listrik yang
dihasilkan perusahaan listrik. Hal ini di banyak negara-negara industri maju
secara peraturan telah memungkinkan.
Gambar 2.4 Sistem PLTS yang terintegrasi dengan Jaringan Distribusi
9
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
Keuntungan dari sistim ini adalah tidak diperlukan lagi battery. Biaya
battery dapat dikurangi. Selain dari itu bagi rumah atau kantor yang
memasang solar panel, mereka akan mendapatkan keuntungan dengan
penjualan listrik. Persoalan yang dihadapi sekarang adalah soal teknis.
Karena terhubungi dengan sistim distribusi, maka masalah keselamatan
menjadi perhatian yang utama.Dan salah satu dari pemecahannya adalah
membuat power conditioner yang mampu mendeteksi apabila terjadi
kecelakaan dan mampu mengkontrol tegangan apabila terjadi perubahan
tegangan di AC load dan beberapa soal teknis yang lain.
b. Sistim Independensi
Selain sistim terintegrasi yang diterangkan diatas terdapat pula sistim
independensi yang merupakan sistim yang selama ini banyak dipakai.
Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini sistim independensi dapat dibagi
lagi yaitu yang dihubungkan dengan DC load dan yang dihubungkan dengan
AC load. Contoh dari sistim yang dihubungkan dengan dc load adalah
pembangkit listrik untuk peralatan komunikasi. Misalnya peralatan
komunikasi yang dipasang di pegunungan. Sedangkan yang dihubungakan
dengan AC load adalah sistim pembangkit listrik untuk pulau-pulau yang
terpencil.Dalam sistim ini, battery memainkan peranan yang sangat vital.
Bila ada kelebihan listrik yang dihasilkan, misalnya pada siang hari, listrik
ini disimpan di battery. Dan pada malam hari listrik yang disimpan ini
dialirkan ke load.
Gambar 2.5 Sistem Independensi pada PLTS
10
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
Sistim seperti ini banyak dipakai di negara-negara berkembang sebuah
contoh proyek di Mongol. Yaitu proyek pemasangan pembangkit listrik
untuk keperluan rumah sakit dan lampu penerangan. Dalam gambar ini
terlihat PLTS dikombinasikan dengan pembangkit listrik tenaga angin.
Kapasitas terpasang PLTS adalah 3.4 kW sedangkan dari tenaga angin 1.8
kW
2.5 Perhitungan Dalam Perencanaan PLTS
Perhitungan dilakukan untuk menetukan ukuran sel Fotovoltaik dan Baterai untuk
sistem energi matahari dengan kapasitas maksimum 1000 Watt. Langkah-langkah
perancangan adalah sebagai berikut:
Menentukan Arus Beban Total dalam Ampere-Jam (Ah).
Ampere-jam dari peralatan dihitung dalam DC ampere-jam/hari. Arus beban dapat
ditentukan dengan membagi rating watt dari berbagai alat yang menjadi beban
dengan tegangan operasi sistem PV nominal.
Itot beban DC=Watt/Vop x jam pakai sehari……...................…..(1)
ItotbebanAC= (Watt/Vopxjam pakai sehari)/0.85 ………….….... (2)
Itotbeban= Itot beban DC +Itot beban AC …..............................(3)
Dimana : Itot beban = Arus total beban dalam Ah
Rugi-rugi dan Faktor Keamanan Sistem
Untuk sistem PLTS dengan daya 1000 Watt ke bawah, factor 20% harus
ditambahkan ke pembebanan sebagai pengganti rugi-rugi sistem dan untuk factor
keamanan. Oleh karena itu ampere-jam beban yang ditentukan pada langkah 3.1
dikalikan dengan 1,20 sehingga :
Total beban + Rugi & Safety Factor = Itot beban x 1,20 ....…………(4)
Menentukan jam Matahari Ekivalen
(Equivalent Sun Hours, ESH) terburuk Jam matahari ekivalen suatu tempat
ditentukan berdasarkan peta insolasi matahari dunia yang dikeluarkan oleh
Solarex (Solarex, 1996). Berdasarkan peta insolasi matahari dunia, diperoleh:
11
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
ESH untuk Wilayah Katulistiwa = 4,5
Menentukan Kebutuhan Arus Total Panel Surya
Arus total panel surya yang dibutuhkan ditentukan dengan cara membagi ‘Total
beban + Rugi-rugi dan safety factor’ dengan ESH.
Itot panel = (Itot beban x1,20)/ESH …….....................................….(5)
Menentukan Susunan Modul Optimum untuk Panel Surya
Penyusunan optimum adalah cara yang akan menentukan kebutuhan arus total
panel dengan jumlah modul seminimum mungkin. Penentuan konfigurasi modul
minimum dengan menghitung jumlah minimum modul yang menyediakan nilai
arus panel yang dibutuhkan dietentukan pada langkah 4. Jumlah modul yang
tersusun secara paralel adalah :
ΣModpar = Itot_panel / Iop_modul......................……….......…(6)
Dimana :
Itot_panel adalah Arus Total panel Iop_modul dan Arus operasi modul
Jumlah modul yang tersusun seri ditentukan oleh :
ΣMod seri = Vsystem / VModul......................…………………(7)
Dimana :
Vsistem adalah tegangan nominal sistem dan Vmodul adalah tegangan nominal modul
Total modul yang diperlukan adalah :
Jumlah total modul =jumlah modul seri x jumlah modul paral……..(8)
Menentukan Kapasitas Baterai untuk Waktu Cadangan Yang Dianjurkan
Umumnya sistem listrik matahari fotovoltaik dilengkapi dengan baterai
penyimpan (aki) untuk menyediakan energi pada beban ketika beroperasi pada
malam hari atau pada waktu cahaya matahari kurang. Kapasitas waktu cadangan
yang disarankan bervariasi berdasarkan garis lintang daerah tempat pemasangan
panel surya diperlihatkan pada table 1. Tabel 1. Hubungan antara lokasi
pemasangan dan waktu cadangan modul photovolaik buatan Solarex.
12
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
Garis Lintang Lokasi Pemasangan Waktu Cadangan (trec)
0o – 30o (Utara atau Selatan)
30o – 50o (Utara atau Selatan)
50o – 60o (Utara atau Selatan)
5 – 6 hari
10 – 12 hari
15 hari
Sumber : Solarex, 1996 : Discover The Newest World Power, Frederick
Court, Maryland USA.
Berdasarkan peta insolasi dunia (Solarex, 1996), letak wilayah Indonesia
terletak pada 10o LS – 10o LU. Ini berarti bahwa waktu cadangan untuk seluruh
wilayah Indonesia, adalah sama yaitu 5 – 6 hari. Kapasitas Ampere-jam (Ah)
minimum dari baterai dihitung dengan persamaan :
Bateraicap = (Itot beban x 1,2) x trec .................................................(9)
Dimana :
Baterai cap = kapasitas baterai (Ah)
Trec = waktu cadangan
Efisiensi Konversi Energi
Efisiensi η = V I / P.a ...............................................................(10)
Atau η = Fi.Is.Vo / P.a ........................................................(11)
Dimana: η = efisiensi konversi
V = tegangan yang dibangkitkan sel surya
Fi= faktor isi
I = arus sel surya
Is= arus hubung singkat
Vo= tegangan tanpa beban
P = rapat daya matahari yang jatuh pada sel surya
A = luas sel surya
2.6 Keuntungan Dan Kerungian Pembangkit Listrik Tenaga Surya
2.6.1 Kelebihan Energi Surya
Tersedia bebas dan dapat diperoleh secara gratis di alam.
13
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
Persediaan energi surya hampir tak terbatas, yang bersumber dari
matahari (surya).
Tanpa polusi dan emisi gas rumah kaca sehingga dapat mengurangi
pemanasan global.
Dapat dibangun di daerah terpencil karena tidak memerlukan transmisi
energi maupun transportasi sumber energi.
2.6.2 Kekurangan Energi Surya
Secara umum membutuhkan investasi awal yang besar (mahal).
Untuk mencapai efisiensi rata-rata yang tinggi, pada umumnya tipe sel
surya memerlukan permukaan areal yang luas. Oleh karenanya anda
seringkali menjumpai panel-panel fotovoltaik berbentuk persegi empat
yang menyerupai lembaran papan kayu lapis.
Efisiensi sel surya sangat dipengaruhi oleh polusi udara dan kondisi
cuaca.
Sel surya hanya mampu membangkitkan energi sepanjang siang hari saja.
Pembuatan sel surya masih mahal.
Karena berbagai kekurangan tersebut, kemampuan sel surya dalam
menghasilkan tenaga listrik belum dapat mencapai efisiensi tertinggi. Tambahan
pula sel-sel surya tersebut jika belum dapat diproduksi sendiri maka harus
diadakan dengan cara impor. Maka pemanfaatannya menjadi lebih mahal
dibandingkan dengan pemanfaatan energi fosil (minyak, gas dan batubara). Saat
ini biaya energi surya diperkirakan mencapai dua kali lipat biaya energi fosil.
14
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel surya adalah piranti semikonduktor yang dapat merubah cahaya
secara lansung menjadi menjadi arus listrik searah (DC) dengan menggunakan
kristal silicon (Si) yang tipis. Sebuah kristal silindris Si diperoleh dengan cara
memanaskan Si itu dengan tekanan yang diatur sehingga Si itu berubah menjadi
penghantar.
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana, yaitu
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan
salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini
sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui
sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak
terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak
memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan
ramah lingkungan.
Dalam perencanaa pendirian pembangkit listrik tenaga surya perlu
dilakukkan perhitungan, yang meliputi:
1. Menentukan Arus Beban Total dalam Ampere-Jam (Ah).2. Rugi-rugi dan Faktor Keamanan Sistem
3. Menentukan jam Matahari Ekivalen
4. Menentukan Kebutuhan Arus Total Panel Surya
5. Menentukan Susunan Modul Optimum untuk Panel Surya
6. Menentukan Kapasitas Baterai untuk Waktu Cadangan Yang Dianjurkan
7. Efisiensi Konversi Energi
Terdapat beberapa kelebihan dalam penggunaan pembangkit listrik tenaga
surya, yaitu:
Sumber energi tersedia bebas dan dapat diperoleh secara gratis di alam.
Persediaan energi surya hampir tak terbatas, yang bersumber dari matahari
(surya).
15
Makalah Konversi Surya_Pembangkit Listrik Tenaga SuryaTET .2015_G.B_TUGAS AGUS SUSANTO
Tanpa polusi dan emisi gas rumah kaca sehingga dapat mengurangi
pemanasan global.
Dapat dibangun di daerah terpencil karena tidak memerlukan transmisi
energi maupun transportasi sumber energi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Yanuar Dwi,dkk. 2008. Makalah Pengantar Tenologi Konversi Energi Surya.
Fakultas Teknik Elektro, Universitas Jember.
Ahmad, dkk. 2012. Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Fakultas Teknik
Elektro, Universitas Negeri Makasar.