BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 57

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 58

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 59

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 60

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 61

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

BAB V

PERHITUNGAN VOLUME

5.1 Perhitungan Volume Perkerasan untuk Umur Rencana 5 Tahun

5.1.1 Perhitungan Volume Aspal Beton (Surface Course)

Gambar 5.1 Sket Penampang Surface Course

- Lebar perkerasan = 15

- m

- Tebal perkerasan surface course = 0,1 m

Panjang jalan = 7780 m

- Lapisan perkerasan surface course yang digunakan:

Panjang jalan X Lebar perkerasan = 7780 m x 15 m

= 116700 m2

- Luas penampang perkerasan base course

= (15m+15,2m)

2x 0,1m=11,40 m2

- Volume perkerasan base course

= 11,40 m2 x 7780 m

= 88692 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 62

15,2 m0,1 m

15 m

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

5.1.2 Perhitungan Volume Batu Pecah (Base Course)

Gambar 5.2 Sket Penampang Base Course

- Lebar perkerasan base course = 15,2 m

- Tebal perkerasan base course = 0,2 m

- Panjang jalan = 7780 m

- Panjang perkerasan base course

= panjang jalan – panjang jembatan

= 7780 m – 100 m

= 7680 m

- Luas penampang perkerasan base course

= (15,2m+15,6m)

2x 0,2m=3,080 m2

- Volume perkerasan base course

= 3,080 m2 x 7680 m

= 23654,4 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 63

15,2 m

15,6 m

0,2 m

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

5.1.3 Perhitungan Volume Sirtu (Sub Base Course)

Gambar 5.3 Sket Penampang Sub Base Course

- Lebar perkerasan sub base course = 15,6 m

- Tebal perkerasan sub base course = 0,3 m

- Panjang jalan = 7780 m

- Panjang perkerasan sub base course

= panjang jalan – panjang jembatan

= 7780 m – 100 m

= 7680 m

- Luas penampa perkerasan sub base course

= (15,6m+16,2m)

2x 0,3m=4,77 m2

- Volume perkerasan sub base course

= 4,77 m2 x 7680 m

= 36633,60 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 64

15,6 m

16,2m

0,3 m

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

5.2 Perhitungan Volume Bahu Jalan untuk Umur Rencana 5 Tahun

Gambar 5.4 Sket Penampang Bahu Jalan

- Lebar bahu jalan = 2 x 3 m = 6 m

- Tebal bahu jalan = 0,6 m

- Panjang jalan = 7780 m

- Panjang bahu jalan

= panjang jalan – panjang jembatan

= 7780 m – 100 m

= 7680 m

- Luas penampang bahu jalan

= 6 m x 0,6 m = 3,6 m2

- Volume perkerasan bahu jalan

= 3,6 m2 x 7680 m

= 27648 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 65

3 m 3 m

0,6 m

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

5.3 Perhitungan Volume Perkerasan untuk Umur Rencana 10 Tahun

5.3.1 Perhitungan Volume Aspal Beton (Surface Course)

Gambar 5.1 Sket Penampang Surface Course

- Lebar perkerasan = 15 m

- Tebal perkerasan surface course = 0,15 m

Panjang jalan = 7780 m

- Lapisan perkerasan surface course yang digunakan:

Panjang jalan X Lebar perkerasan = 7780 m x 15 m

= 116700 m2

- Luas penampang perkerasan base course

= (15m+15,3m)

2x 0,15m=2,27 m2

- Volume perkerasan base course

= 2,27 m2 x 7780 m

= 17660,6 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 66

7,5 m

15,3 m

7,5 m

0,15 m

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

5.3.2 Perhitungan Volume Batu Pecah (Base Course)

Gambar 5.2 Sket Penampang Base Course

- Lebar perkerasan base course = 15,3 m

- Tebal perkerasan base course = 0,2 m

- Panjang jalan = 7780 m

- Panjang perkerasan base course

= panjang jalan – panjang jembatan

= 7780 m – 100 m

= 7680 m

- Luas penampang perkerasan base course

= (15,3m+15,7m)

2x 0,2m=3,1 m2

- Volume perkerasan base course

= 3,1 m2 x 7680 m

= 23808 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 67

15,3 m

15,7 m

0,2 m

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

5.3.3 Perhitungan Volume Sirtu (Sub Base Course)

Gambar 5.3 Sket Penampang Sub Base Course

- Lebar perkerasan sub base course = 15,7 m

- Tebal perkerasan sub base course = 0,25 m

- Panjang jalan = 7780 m

- Panjang perkerasan sub base course

= panjang jalan – panjang jembatan

= 7780 m – 100 m

= 7680 m

- Luas penampa perkerasan sub base course

= (15,7m+16,2m)

2x 0,25m=3,99 m2

- Volume perkerasan sub base course

= 3,99 m2 x 7680 m

= 30643,2 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 68

15,7 m

16,2 m

0,25 m

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

5.4 Perhitungan Volume Bahu Jalan untuk Umur Rencana 10 Tahun

Gambar 5.4 Sket Penampang Bahu Jalan

- Lebar bahu jalan = 2 x 3 m = 6 m

- Tebal bahu jalan = 0,6 m

- Panjang jalan = 7780 m

- Panjang bahu jalan

= panjang jalan – panjang jembatan

= 7780 m – 100 m

= 7680m

- Luas penampang bahu jalan

= 6 m x 0,6 m = 3,6 m2

- Volume perkerasan bahu jalan

= 3,6 m2 x 7680 m

= 27648 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 69

3 m 3 m

0,6 m

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

V.3 Perhitungan Volume Galian dan Timbunan

V.3.1 Perhitungan Volume Timbunan

V.3.1.1 Timbunan 1

Gambar 5.5 Sket Timbunan 1

Luas Penampang

- Sta 2+900

Luas penampang : 0 m2

- Sta 3+000

20,5 m

3 m

26,5 m

Luas penampang : (26,5m+20,5m)

2x 3m=¿70,5 m2

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 70

Sta 0 000

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

- Sta 3+070

20,5 m

5 m

30,5 m

Luaspenampang : (30,5m+20,5m)

2x 5m = 127,5 m2

- Sta 3+100

20,5 m

6,9 m

34,3 m

Luas penampang : (34,3m+20,5m)

2x 6,9m=¿189,06 m2

Volume

- Sta 2+900 s/d Sta 3+000 = (0+70,5)

2x 100m=¿3.525 m3

- Sta 3+000 s/d Sta 3+070 = (70,5+127,5)

2x 70m = 6.930 m2

- Sta 3+070 s/d Sta 3+100 = (127,5+189,06)

2x 30m = 4.748,4 m3

Total Volume Timbunan 1 = 15.203 m 3

V.3.1.2 Timbunan 2

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 71

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Gambar 5.6 Sket Timbunan 2

LuasPenampang

- Sta 3+300

20,5 m

7,9 m

36,3 m

Luas penampang : (36,3m+20,5m)

2x 7,9m=¿224,36 m2

- Sta 3+400

20,5 m

5 m

30 m

LuasPenampang : (30m+20,5m)

2x 5m = 126,25 m2

- Sta 3+410

Luas penampang : 0 m2

Volume

- Sta 3+300 s/d Sta 3+400 = (224,36+126,25)

2x 100m=¿17.530,5 m3

- Sta 3+400 s/d Sta 3+410 = (126,25+0)

2x 10m=¿631,25 m3

Total Volume Timbunan 2 = 1 8 . 161,75 m 3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 72

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

` V.3.1.3 Timbunan 3

Gambar 5.7 Sket Timbunan 3

- Sta 3+800

Luas penampang : 0 m2

- Sta 3+830

20,5 m

0,5 m

21,5 m

Luaspenampang :(21,5m+20,5m)

2x 0,5m = 10,5 m2

- Sta 3+900

20,5 m

1m

22,5 m

Luas penampang : (22,5m+20,5m)

2x 1m=¿21,5 m2

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 73

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

- Sta 4+000

20,5 m

1,5 m

23,5 m

Luas penampang : (23,5m+20,5m)

2x 1,5m=¿33 m2

- Sta 4+100

20,5 m

2,1 m

24,7 m

Luas penampang : (24,7m+20,5m)

2x2,1m=¿47,46 m2

- Sta 4+200

20,5 m

1,1 m

22,7 m

Luas penampang : (22,7m+20,5m)

2x1,1m=¿23,76 m2

- Sta 4+300

Luas penampang =0 m2

Volume

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 74

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

- Sta 3+800 s/d Sta 3+830 = (0+10,5)

2x 30m=¿157,5 m3

- Sta 3+830 s/d Sta 3+900 = (10,5+21,5)

2x 70m = 1.120 m3

- Sta 3+900 s/d Sta 4+000 = (21,5+33)

2x 100m=¿2.725 m3

- Sta 4+000 s/d Sta 4+100 = (33+47,46)

2x100m=¿4.023 m3

- Sta 4+100 s/d Sta 4+200 = (47,46+23,76)

2x 100m=¿3.561 m3

- Sta 4+200 s/d Sta 4+300 = (23,76+0)

2x100m=¿1.188 m3

Total Volume Timbunan 3 = 12.774,5 m 3

V.3.1.4 Timbunan 4

Gambar 5.8 Sket Timbunan 4

Luas Penampang

- Sta 5+550

Luas penampang = 0 m2

- Sta 5+600 20,5 m

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 75

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

0,4 m

21,3 m

Luas penampang = (21,3m+20,5m)

2x 0,4m=¿ 8,36m2

- Sta 5+700 20,5 m

1,1 m

22,7 m

Luas penampang = (22,7m+20,5m)

2x1,1m=¿ 23,76m2

- Sta 5+730 20,5 m

1,4 m

23,3 m

Luaspenampang =(23,3m+20,5m)

2x 1,4m = 30,66 m2

- Sta 5+800

Luas penampang = 0 m2

Volume

- Sta 5+550 s/d Sta 5+600 = (0+8,36)

2x50m=¿209 m3

- Sta 5+600 s/d Sta 5+700 = (8,36+23,76)

2x100m=¿1.606 m3

- Sta 5+700 s/d Sta 5+730 = (23,76+30,66)

2x30m = 816,3 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 76

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

- Sta 5+730 s/d Sta 5+800 = (30,66+0)

2x70m=¿1.073,1 m3

Total Volume Timbunan 4 = 3.704,4 m 3

V.3.1.5 Timbunan 5

Gambar 5.9 Sket Timbunan 5

Luas Penampang

- Sta 7+450

Luas penampang = 0 m2

- Sta 7+500 20,5 m

1 m

22,5 m

Luas penampang = (22,5m+20,5m)

2x 1m=¿ 21,5m2

- Sta 7+600 20,5 m

3m

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 77

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

26,5 m

Luas penampang = (26,5m+20,5m)

2x 3m=¿ 70,5m2

- Sta 7+615

20,5 m

3,3m

27,1 m

Luaspenampang = (27,1m+20,5m)

2x 3,3m = 78,54 m2

- Sta 7+700

Luas penampang = 0m2

Volume

- Sta 7+450 s/d Sta 7+500 = (0+21,5)

2x 50m=¿537,5 m3

- Sta 7+500 s/d Sta 7+600 = (21,5+70,5)

2x 100m=¿4.600 m3

- Sta 7+600 s/d Sta 7+615 = (70,5+78,54 )

2x15m = 1.117,8 m3

- Sta 7+615 s/d Sta7+700 = (78,54+0)

2x85m=¿3.337,95 m3

Total Volume Timbunan 5 = 9.593,25 m

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 78

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

V.3.2 Perhitungan Volume Galian

V.3.2.1 Galian 1

Gambar 5.10 Sket Galian 1

Luas Penampang

- Sta 2+335

Luas penampang = 0 m2

- Sta 2+400 25,5 m

1 m

23,5 m

Luas penampang = (25,5m+23,5m)

2x 1m=¿24,5m2

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 79

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

- Sta 2+500 27,5 m

2 m

23,5 m

Luas penampang = (27,5m+23,5m)

2x 2m=¿51 m2

- Sta 2+600 27,5 m

2 m

23,5 m

Luas penampang = (27,5m+23,5m)

2x 2m=¿51m2

- Sta 2+700

30,5 m

3,5 m

23,5 m

Luas penampang =(30,5m+23,5m)

2x 3,5m = 94,5 m2

Volume

- Sta 2+335 s/d Sta 2+400 = (0+24,5)

2x 65m=¿796,25 m3

- Sta 2+400 s/d Sta 2+500 = (24,5+51)

2x100m=¿3.775 m3

- Sta 2+500 s/d Sta 2+600 = (51+51)2

x100m=¿5.100 m3

- Sta 2+600 s/d Sta 2+700 = (51+94,5)

2x 100m=¿7.275 m3

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 80

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Total Volume Galian 1= 16.946,25 m 3

V.3.2.2 Galian 2

Gambar 5.11 Sket Galian 2

- Sta 2+700

30,5 m

3,5 m

23,5 m

Luas penampang =(30,5+23,5)

2x 3,5m = 94,5 m2

- Sta 2+715

30,9 m

3,7 m

23,5m

Luaspenampang = (30,9+23,5)

2x 3,7m = 100,64 m2

- Sta 2+800

Luas penampang = 0 m2

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 81

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Volume

- Sta 2+700 s/d Sta 2+715 = (94,5+100,64)

2x15m=¿1.463,55 m3

- Sta 2+715 s/d Sta 2+800 = (100,64+0)

2x85m = 4.277,2 m3

Total Volume Galian 2= 5.740,75 m 3

V.3.2.3 Galian 3

Gambar 5.12 Sket Galian 3

Luas Penampang

- Sta 5+900

Luas penampang =0m2

- Sta 6+000

26,1 m

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 82

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

1,3 m

23,5 m

Luas penampang = (26,1m+23,5m)

2x 1,3m=¿ 32,24m2

- Sta 6+050

27,3 m

1,9 m

23,5 m

Luaspenampang = (27,3m+23,5m)

2x 1,9m = 48,26 m2

- Sta 6+100

26,5 m

1,5 m

23,5 m

Luas penampang = (26,5m+23,5m)

2x 1,5m=¿ 37,5m2

- Sta 6+200

25,1 m

0,8 m

23,5 m

Luas penampang = (25,1m+23,5m)

2x 0,8m=¿ 19,44m2

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 83

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

- Sta 6+300

Luas penampang = 0m2

Volume

- Sta 5+900 s/d Sta 6+000 = (0+32,24)

2x100m=¿1.612m3

- Sta 6+000 s/d Sta 6+050 = (32,24+48,26)

2x 50m=¿2.037,5m3

- Sta 6+050 s/d Sta 6+100 =(48,26+37,5)

2x50m = 2.144 m3

- Sta 6+100 s/d Sta 6+200 = (37,5+19,44 )

2x100m=¿2.847 m3

- Sta 6+200 s/d Sta 6+300 = (19,44+0)

2x100m=¿972 m3

Total Volume Galian 3= 9.612,5 m 3

V.3.2.4 Galian 4

Gambar 5.13 Sket Galian 4

Luas Penampang

- Sta 6+900

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 84

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Luas penampang =0m2

- Sta 7+000

24,9 m

0,7 m

23,5 m

Luas penampang = (24,9m+23,5m)

2x 0,7m=¿ 16,94m2

- Sta 7+100

26,5 m

1,5 m

23,5 m

Luas penampang = (26,5m+23,5m)

2x 1,5m=¿ 37,5m2

- Sta 7+150

27,3 m

1,9 m

23,5 m

Luaspenampang = (27,3m+23,5m)

2x 1,9m = 48,26 m2

- Sta 7+200

25,9 m

1,2 m

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 85

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

23,5 m

Luas penampang = (25,9m+23,5m)

2x 1,2m=¿ 29,64m2

- Sta 7+300

Luas penampang = 0m2

Volume

- Sta 6+900 s/d Sta 7+000 = (0+16,94 )

2x100m=¿847m3

- Sta 7+000 s/d Sta 7+100 = (16,94+37,5)

2x100m=¿2.722 m3

- Sta 7+100 s/d Sta 7+150 = (37,5+48,26)

2x50m = 2.144 m3

- Sta 7+150 s/d Sta 7+200 = (48,26+29,64)

2x 50m=¿1.947,5 m3

- Sta 7+200 s/d Sta 7+300 = (29,64+0)

2x100m=¿1.482 m3

Total Volume Galian 4 = 8.295,5 m

Tabel 5.1 Hasil perhitungan volume galian dan timbunan

StaLuas Volume

Galian (m2) Timbunan (m2) Galian (m3) Timbunan (m3)0+000 - -

- -0+100 - -

- -0+200 - -

- -0+300 - -

- -0+400 - -

- -

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 86

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

0+500 - -- -

0+600 - -- -

0+700 - -- -

0+800 - -- -

0+900 - -- -

1+000 - -- -

1+100 - -- -

1+200 - -- -

1+300 - -- -

1+400 - -- -

1+500 - -- -

1+600 - -- -

1+700 - -- -

1+800 - -- -

1+900 - -- -

2+000 - -- -

2+100 - -- -

2+200 - -- -

2+300 - -769,25 -

2+400 24,5 -3775 -

2+500 51 -5100 -

2+600 51 -7275 -

2+700 94,5 -5740,75 -

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 87

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

2+800 - -- -

2+900 - -- 3525

3+000 - 70,5- 11678,4

3+100 - 189,06- -

3+200 - -- -

3+300 - 224,36- 17530,5

3+400 - 126,25- 631,25

3+500 - --

3+600 - --

3+700 - --

3+800 - -- 1277,5

3+900 - 21,5- 2725

4+000 - 33- 4023

4+100 - 47,46- 3561

4+200 - 23,76- 1188

4+300 - -- -

4+400 - -- -

4+500 - -- -

4+600 -- -

4+700 - -- -

4+800 - -- -

4+900 - -- -

5+000 - -- -

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 88

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

5+100 - -- -

5+200 - -- -

5+300 - -- -

5+400 - -- -

5+500 - -- 209

5+600 - 8,36- 1606

5+700 - 23,76- 1889,4

5+800 - -- -

5+900 - -1612 -

6+000 32,24 -4181,5 -

6+100 37,5 -2847 -

6+200 19,44 -972 -

6+300 - -- -

6+400 - -- -

6+500 - -- -

6+600 - -- -

6+700 - -- -

6+800 - -- -

6+900 - -847 -

7+000 16,94 -2722 -

7+100 37,5 -4091,5 -

7+200 29,64 -1482 -

7+300 - -- -

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 89

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

7+400 - -- 537,5

7+500 - 21,5- 4600

7+600 - 70,5- 4455,75

7+700 - -- -

7+800 - -- -

∑ Total Volume Galian : 40.595m3

∑ Total Volume Timbunan : 59.437,3m3

V.4 Perhitungan Volume Galian Drainase

Gambar 5.14 Sket Penampang Galian Drainase

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 90

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

- Panjang jalan = 7800 m

- Panjang galian drainase

= panjang jalan – panjang jembatan

= 7800 m – 200 m

= 7600 m

- Luas penampang 2 jalur drainase

= 2 x ((0,5+1,5)2 ) x0,5=¿ 1 m2

- Volume perkerasan drainase

= 1 m2 x 7600 m

= 7600 m3

V.5 Luas Tanah Dasar

- Panjang jalan = 7800 m

- Panjang tanah dasar

= panjang jalan – panjang jembatan

= 7800 m – 200 m

= 7600 m

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 91

BAB VPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

- Lebar penampang jalan

=median + lebar perkerasan + bahu jalan

= 1,5 + (2 x 2 x 3,5) + (2 x 2,5)

= 20,5 m

- Luas tanah dasar

= panjang tanah dasar x lebar penampang jalan

= 7600 x 20,5

= 155.800 m2

PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 92