bab iv hasil dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab4/bab 4_09-01..pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah PT Sigma
PT. Sigma(Sigma) didirikan pada tahun 1987 berdasarkan akta notaries
Daisy Rosalina Suniadji S.H No. 8 and dan telah mendapat pengesahan dari
Menteri kehakiman dengan surat keputusan No. C2-9355.HT.01.01.TH.89
tertanggal 3 oktober 1989. dengan nama IBM dan Midas Banking Software
yang dipasarkan kembali oleh beberapa partner dari IBM. Kehadiran Sigma di
Indonesia menjadi kuat dalam institusi financial melalui in house software
products, Sigma Banking Solution (konvensional dan syariah) dan Sigma
Multifinance Solution. Pada tanggal 12 Juli 2002 menerima izin usaha tetap
dari BPKM dengan surat keputusan No. 191/T/PERDAGANGAN/2002 untuk
30 tahun dimulainya usaha komersial sampai oktober 2028. Pada 19 februari
2008, Sigma telah berubah dari Perusahaan yang dimiliki oleh asing menjadi
domestic capital investment company yang mendapat pengesahan Investment
board Agency dengan surat keputusan No. 6/V/PMDN/2008.
Management mempunyai tujuan untuk berpindah dari traditional IT house
(software development, selling hardware and software license) menjadi
perusahaan yang full IT services. Pada saat ini, Sigma mempunyai sekitar 700
35
36
pegawai, terdiri dari pegawai tetap dan kontrak, dan170 customers di dalam
industri keuangan, telekomunikasi,distribusi dan industri lainnya.
Perusahaan berdomisili di Tangerang dengan kantor pusat berada di Jalan
Kapten Subijanto DJ, German Centre Building lantai , Bumi Serpong Damai,
Tangerang 15321
4.2 Perjalanan Sigma
Mengembangkan syariah banking
Setelah krisis,
Dibangung Balicamp
Surabaya DRC diharapkan untuk bisa dioperasikan
Berdirinya IBM & Midas
Banking software marketer
Mengembangkan
consumer credit
software
200219991998 20082006 1987 1994 1989
Perusahaan lokal yang mengemba
ngkan Retail Banking software
Bersama partner Malaysia, ventured ke
dalam capital market
Memulai DCMS dan DRC di BSD
Memulai transaksi Fee based services
2 tahun setelah didirikan, Sigma telah menjadi perusahaan lokal yang
mengembangkan retail banking software. Ada sekitar 35 bank yang menggunakan
sistem tersebut. Sejak saat itu perusahaan mengembangkan software business yang
terfokus kepada banking.
37
Pada pertengahan 2008, Surabaya DRC diharapkan dapat beroperasi . Data center
building di Surabaya lebih mutakhir dan kompleks dari fasilitas Sigma yang ada saat
ini ada di German center, Bumi Serpong Damai. Sigma juga telah meniapkan sebuah
lahan di Alam Sutra untuk Jakarta center yang direncanakan tahun 2012.
Secara lengkap perjalanan Sigmadapat dilihat dalam table dibawah ini
1987 Sigma didirikan oleh para professional dalam bidang perbankan dan
teknlogi informasi SCC merupakan salah satu dari 2 bisnis partner yang
dipilih IBM untuk menjual hardware kepada bank local dan memperoleh
license untuk menjual software dari Midas Banking Center di Inggris
1989 Ketika banyak dari bank lokal menggunakan software dari luar untuk
mendukung kegiatan operasional sehari – hari, SCC mengembangkan core-
banking software dengan nama AlphaBITS. Software ini dapat memenuhi
kebutuhan bank lokal telah terjual kepada 35 bank kelas menengah
1994 Dengan memiliki partner dari Malaysia dan selama kurang dari 2 tahun
memperoleh 23 klien Investment Banking
1997 Bank lokal mengalami krisis yang sangat hebat. SCC memformulasikan
temporary data center services secara outsourcing dengan biaya yang
murah. Pada tahun yang sama, beberapa bank melakukan langah – langkah
seperti memotong biaya termasuk dalam pengeluaran biaya untuk IT.
Outsourcing merupakan layanan dengan biaya yang efektif yang
ditawarkan SCC. Jauh dari perkiraan, 30 bank menggunakannya sebagai
38
solusi sementara, 11 bank memutuskan untuk menggunakan outsource
operasional dengan SCC
1998 Dibentuklah BaliCamp, sebagai mmber dari grup Sigma dan pengembang
software di Pacung, Bali. Memulai beroperasi dengan didukung oleh 90
programer untuk mengembangkan software untuk klien lokal maupun
international
1999 Membangun Data Center Management Services. Menyediakan IT operation
services untuk 23 institusi (20 bank) dan Disaster Recovery Services untuk
45 company: mencakup 35 kota dan lebih dari 600 base point
1999 Memulai untuk mengambangkan software Shariah Banking untuk di-
implementasikan dalam 12 bank
1999 Memulai untuk menyediakan Cross Industry solution.Ber-Partner dengan
Oracle, Oracle memperpanjang partnership untuk menjadi the only Oracle
On Demand Service Partner di Indonesia dan Oracle Partner Solution
untuk regional Asia Pacific
1998 Kelahiran kembali SCC sebagai perusahaan global. Jumlah pekerja
meningkat dari sebelumnya 100 di tahun 1987 menjadi 380 di tahun 2001
operasional dengan SCC
39
2001 Caatoosee, sebuah perusahaan network dari Jerman bergabung dengan SCC
sebagai strategic investor
2001 IFC (International Finance Corporation), yang merupakan member dari
World Bank, menyetujui investasi dengan SCC. Merupakan investasi IT
pertama di Asia Tenggara
2001 Software yang dikembangkan oleh SCC pada tahun 1989 yaitu AlphaBITS
dan secara berkelanjutan dekembangkan, dan akhirnya menerima Merit
Award untuk the best industrial application dalam Asia Pacific ICT award
2001. Ini merupakan keikutsertaan Indonesia dalam event ini. Seluruhnya
peserta berasal dari 11 negara di dunia
2002 Mengembangkan Consumer Credit software, telah di-implementasikan di
23 institus financial (Bank dan multi finance)
2005 Terjadi perubahan dalam kepemilikan Caatoosee. Sehingga Sigma memilih
untuk menyelesaikan hubungan partnership
2005 Memulai memasuki area Telecomunikasi dan berhasil menyediakan
konsultasi kepada 4 perusahaan telekomunikasi
2006 Partnership dengan Caatoosee selama 5 tahun pada akhirnya harus di-akhiri
denan Sigma melalui SIAC(Singapore International Arbiration Center)
2006 Memulai menjadi Transaction Fee based services
40
2007 PT Telekomunikasi Indonesia, Perusahaan terbesar dalam bidang informasi
komunikasi dan jaringa, yang diknal dengan Telkom, mengumumkan Sigma
sebagai strategic partner. Sigma diakuisisi dengan nilai $ 44juta untuk 100
persen sahamnya. Telkom membeli 80 persen saham, dengan harga sekitar
Rp 323Milyar. (kurs = 9200)
4.3 Struktur Perusahaan
PT Multimedia Nusantara
PT Sigma Citra Harmoni
51 % 80 % 99.9 % 98.8% 70 %
Sigma AIT Sdn Bhd
Signet Pratama
Sigma Karya Sempurna
Sigma Tata Sedaya
Sigma Solusi Integrasi
Sigma Cipta Caraka
20 % 80 %
IT solution for cross industry
IT solution for capital market
Software development
IT solution for Goverment projects
IT services for Malaysia and International
market
Sumber : Internal
Gambar 4.1
Struktur Perusahaan
41
Struktur dari perusahaan Sigma memiliki cabang yang berkonsentrasi pada
bidangnya. Sebagai contoh : Pengembangan software ada pada PT Sigma Karya
Sempurna atau BaliCamp, Software license sales and maintenance (dikenal
dengan Continuous Support & Warranty Extension or “CSWE”) ada pada PT
Sigma Solusi Intergrasi.
Kegiatan operasional Sigma tetap menjadi 1 grup terintegrasi dengan ber-
macam – macam produk dan layanan, capitalizing on resources dan
infrastruktur from holding company.
4.4 Susunan Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Perusahaan
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan tanggal 25
Agustus 2006, yang dinyatakan dengan akta notaries No. 26 tanggal 7 September
2006 oleh Aloysius M. Jasin, S.H., susunan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Otto Toto Sugiri
Komisaris Seung Hee Nah
Komisaris Bing Moniaga
42
Direksi
Direktur Utama Widarto Winardjo
Wakil Direktur Utama Djarot Subiantoro
Direktur Marina Budiman
4.5 Lini Bisnis
Perusahaan menjual software untuk banking, multifinance, dan institusi
financial yang lain dan cross industry seperti perusahaan manufaktur. Selain
software, Sigma menyediakan layanan seperti :
• Pengembangan software menyediakan layanan kepada klien berbagai
macam industry seperti perbankan, multi finance, securities dan
telekomunikasi dalam design,develop dan implement solusi IT dalam
sesuai dengan klien bisnis proses
• Layanan konsultasi yang memberikan bantuan dalam bisnis, keuangan,
tekomunikasi dan cross industry consultation service.
• IT Managed Service
• On Demand Service
43
• SERA
4.6 Gambaran bisnis Sigma 4.6.1 Pembagian pendapatan
Bisnis Sigma dibagi menjadi 3 bisnis segmen yaitu : Software,
Service dan System Integration.
Menurut sejarah, kekuatan Sigma adalah di bidang hardware (dikenal
dengan System Integration), akan tetapi, pada tahun 2006 Sigma terpecah
konsentrasinya, yang menyebabkan terjadi penurunan pendapatan sebesar
66 % System Integration dari 102 milyar menjadi 35 milyar. Management
memutuskan untuk mengurangi margin dari hardware dan melihat
penjualan hardware di masa yang akan datang sebagai :
1) Suatu pendekatan penjualan silang dari produk margin yang tinggi
2) Penambahan pendapatan untuk proyek jangka panjang khususnya
pemerintah. Sebagai contoh tender dari ID-SIRTII (Indonesia-
security Incident Responses Team on Internet Infrastructure) pada
September 2007, Sigma menjadi juaranya.
44
4.6.2 Sigma market share
Sigma Market Share di Indonesia 2007
(dalam jutaan USD) Indonesia market Sigma 2007 %
Consulting 35 10.27 29%
Process Management 26 0.92 4%
Software 153 2.53 2%
Software Support 40 1.95 5%
Software Dev 112 1.23 1%
IT management 45 9.49 21%
Hardware Maintenance 76 0%
486 26.40 5%
Sumber : Internal Tabel 4.1
Sigma Market Share tahun 2007
Sigma Market Share di Indonesia 2008
(dalam jutaan USD) Indonesia market Sigma 2007 %
Consulting 39 14.34 37%
Process Management 29 1.93 7%
Software 168 7.86 5%
Software Support 42 2.52 6%
Software Dev 125 2.48 2%
45
Sumber : Internal
IT management 58 12.32 21%
Hardware Maintenance 80 0%
542 41.45 8%
Tabel 4.2
Sigma Market Share tahun 2008
4.6.3 Pembagian sektor usaha (customer base)
Secara keseluruhan, perusahaan klien yang paling banyak bersala dari
domestic financial institutional – Bank (47%), multi-finance (14%), insurance
(2%) ; lainnya adalah telekomunikasi (4%) dan manufaktur (5%).
Bank
oil & gas
lain ‐ lain
manufaktur
telekomunikas i
securities
multifinance
asurans i
Sumber : Internal
Gambar 4.2
Customer Base Sigma
46
4.6.4 Core Banking
Core Banking software lebih banyak meggunakan tenaga software
house asing dengan perwakilan lokal, Tetapi biar bagaimanapun, Sigma
mengambil alih dengan 22 % market share dalam core banking software yang
berasal dari pengembangan software sendiri.
Sumber : Internal
Gambar 4.3
Penghasil Software Core Banking
4.6.5 Islamic Banking
Dalam sektor bank islami, Sigma adalah pemain utama dengan lebih
dari 63 % market yang memiliki sotware. Tenaga software house asing tidak
mempunyai untuuk mengembangkan software syariah dan Indonesia menjadi
47
salah satu Negara muslim yang mempunyai industry syariah banking yang
semakin lama semakin bertumbuh. Walaupun HSBC dan bank DBS telah
masuk ke dalam industry syariah banking
Sumber : Internal
Gambar 4.4
Penghasil Software untuk Digunakan Dalam Islamic Banking
4.6.6 Consumer Credit system
Dalam consumer credit system, yang menguasai market adalah
software yang dibuat inhouse, Bagaimanapun, dengan kebutuhan untuk
pemasangan yang cepat dan software yang dapat dipercaya, Market consumer
credit software di Indonesia mulai untuk beralih kepada developer house
seperti Sigma dan Jatis, bagaimanapun Sigma tetap merupakan pemenang
developer house dalam kategori ini. Dengan meningkatnya kompleksitas dan
biaya yang tinggi untuk inhouse developer , developer house seperti Jatis dan
48
Sigma akan meningkatkan performa dengan melakukan upgrade dan
pengembangan terhadap consumer credit industry.
Sumber : Internal
Gambar 4.5
Developer House untuk Consumer Credit System
4.6.7 Capital Market Software System
Pemain dalam industri ini jumlahnya terbatas berdasarkan potensial
user di market, Market yang besar berada di in-house atau small developers
dengan sedikit pemain – pemain besar seperti Jatis dan Excalibur. Diharapkan
market akan stabil di masa yang akan datang sehinggasemua brokerage
houses berhasil melakukan upgrade software menjadi standar international.
Trend dari E-brokerage atau online trading ke depannya akan memaksa
brokerage house untuk menggunakan high security developer yang memiliki
pengalaman yang akan membuat Sigma menjadi selangkah terdepan dari
developer house yang lain.
49
Sumber : Internal
Gambar 4.6
Capital Market Software System
4.6.8 Financial Institution Group concentration Kunci kekuatan Sigma adalah di bidang Financial Institution Group sector,
terutama core banking software, syariah banking system, dan multi finance
solution. Beberapa klien dari Sigma yang menggunakan produk Sigma adalah
sebagai berikut :
Bancology
BPD Jateng
Core System
Manila Bank Bank Ekonomi
Bank Bumiputera Bank Maspion
50
Bank Saudara Bank Victoria
Bank Swadesi Bank Indomonex
Bank ANK Bank Antar Daerah
Bank Agro Niaga Bank Syariah Mandiri
BPD Jambi BPD Jatim
BPD Kaltim BPD Maluku
Bank DKI Syariah Bank Artha Graha
Bank Harfa Bank Mayora
Bank Yudha Bhakti Bank Dipo
Bank IFI BPR Kartajatnika Sadaya
Bank Permata Syariah BPD Riau – Syariah
Bank BTN – Syariah BPD Kaltim
Bank Muamalat Bank IFI
Bank Kalbar BPD Kalbar – Syariah
Other Financial Institution
PT. BCA Finance PT. Olympindo Multi Finance
PT. GE Finance Indonesia PT. Columbindo Perdana
PT. Verena Oto Finance PT. HD Finance
PT. Bina Multi Finance PT. Bussan Auto Finance
PT. Multindo Auto Finance PT. Diamon Jaya Multi Finance
PT. Varia Intra Finance GE Consumer Finance
Toyota Finance PT. Asuransi Wahana Tata
PT. Asuransi Jiwa Bumiputera DBS Vikers Singapore
PT. Danareksa Sekuritas PT. DBSV Securities Indonesia
PT. Rifan Financindo Sekuritas PT. Finansa Securities
PT. G. K. Goh Indonesia PT. Nomura Indonesia
PT. Asjaya Indosurya Securities PT. Investindo Nusantara Sekuritas
PT. Millenium Atlantic Securities PT. Syahrir Securities
PT. Ekokapital Sekuritas PT. Nusantara Capital Sekuritas
51
PT. Finan Corpindo Nusa PT. Dongsuh Kolibindo Securites
PT. Batavia Prosperindo Sekuritas PT. Paramitra Alfa Sekuritas
PT. Madani Securities PT. Waterfront Securities Indonesia
Bank Mandiri BII
BOTM Panin Bank
Century Bank BNI 46
Perusahaan Gas Negara Telkomsel
Adira Multi Finance Indomobil
Taspen Caltex
Bank Indonesia Departemen Keuangan
Dapat dilihat beberapa klien dari Sigma adalah top banking and multifinance player.
Sebagian besar klien dari Sigma adalah small-niche banks.
4.6.9 Data Recovery Center
Walaupun konsentrasi Sigma kepada financial institution group,
Sigma dapat mengatur jasa layanannya sehingga sangat membantu Sigma
memberikan variasi terhadap customer. Sigma memiliki pengalaman dengan
peng-operasian Data Center Operation untuk lebih dari 23 istitusi, ATM, dan
kiosk machine, dan meg-operasikan Data Recovery System lebih dari 40
institusi. DRC juga merupakan kekuaatan utama Sigma. Sigma DRC
memperoleh ISO 27001:2005 dan merupakan salah satu DRC yang terbaik di
Indonesia. Terbukti dengan penggunakan DRC oleh perusahaan international
maupun bank. Sigma juga memperoleh penghargaan untuk audit support : 13
52
kali dari Bank Indonesia, Ernst & Young, Deloitte, konsultan dan internal
audit.
DRC 45 Companies
IT Operation Managed Service
3 companies
6 banks, > 400 ATMs
ATM machine management
Switch
20 Banks, > 600 nodes
Non Bank
Bank
Core systems
Switch / ATM management
5 banks, > 80 ATMs
Kiosks 220 kiosk
Sumber : Internal
Gambar 4.7
IT Operation Managed Service Sigma
53
Sigma DRC market share
SIgma DRC market share
Sigma Indosat IBMMultipolar
Sumber : Intenal
Gambar 4.8
DRC Market Share
Customer breakdown
Customer breakdown
BankingTelcoMultifinanceOthers
Sumber : Intenal
Gambar 4.9
Customer Utama dari Sigma
54
4.7 Strategi yang Ingin Dicapai
IT
CommodityAdded Value Services
• Traditional sales :
Hardware
Software license
Implementation
• Project based
• Services :
Consultative Selling
Service Level Commitment
Pay by usage
• Long term contract
Sumber : Intenal
Gambar 4.10
Strategi yang Ingin Dicapai Sigma di Masa Depan
4.8 Proyeksi dari Information communication and technology
industry
Information technology berdasarkan research yang dilakukan oleh
International Data Corporation tahun 2005, Information Technology Indonesia
memiliki market value sebesar 1.975 milyar dollar dalam 2006 dan akan
55
diharapkan berkembang menjadi 2.235 milyar dollar di tahun 2008. Komposisi
adalah Hardware 1.546 dollar, software 137 juta dollar, dan IT service 292 juta
dollar di tahun 2006 dan proyeksi untuk tahun 2008 adalah Hardware 1.748
milyar dollar, software 153 juta dollar dan IT services 334 juta dollar.
Potensi perkembangan industry IT tetap menjanjikan diharapkan bertumbuh
ke angka 8-10 % per tahun sejalan dengan pentingnya dan ketergantungan
terhadap IT dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan meningkatnya keinginan
untuk menggunakan IT sari muda sampai tua. IT menjadi sangat berpengaruh
terhadap semua level yang ada di perusahaan, home office sampai ke skala
multinational.
4.9 Teknologi
SaaS – SMB – SOA : diperkirakan akan terjadi ekspansi besar dari penerapan
konsep software as a Services (SaaS) sebagai cara untuk mempercepat penetrasi
UKM, adopsi Service Oriented Architecture (SOA), web 2.0 untuk berbagai
aktivitas bisnis online.
Pertumbuhan dari Global Delivery Model; dengan sudut pandang perusahaan
dan global yang lebih holistik, mengadopsi bentuk organisasi baru.
Perusahaan – perusahaan pemimpin pasar utama secara agresif menjadikan
segalanya menjadi bentuk layanan atau service. Para pembuat pasar industri IT
akan secara dramatis meningkatkan penawaran – penawaran inti ke model
56
delivery online di atas internet sebagai metode utama untuk melayani pasar yang
tumbuh cepat – khususnya UKM.
Teknologi collaboration dan unified messaging bagi enterprise mengalami
perkembangan pesat seiring permintaan pasar yang meningkat.
4.10 Kompetitor
Kompetitor – kompetitor dan pendatang baru mulai memasuki bisnis
outsourcing dan solusi – solusi masa depan seperti online trading via internet,
RBT sampai dengan ASP accounting. Diantaranya IBM, Indosat, CSC Agit,
Metrodata dan Multipolar telah memasuki bisnis outsourcing data center
Konsolidasi perbnkan menimbulkan resiko kehilangan klien – klien
perusahaan pengguna produk Sigma yang diakuisisi ataupun merjer. Namun
pada saat yang sama juga membuka peluang bagi Sigma untuk masuk ke dalam
perusahaan dengan kepemilikan baru dan lokal.
Pemilik baru perusahaan, terutama dari luar negeri, menuntut solusi global
dan best practice.
Solusi openplatform dan opensource menjadi lebih semakin kompetitif
karena pengembangannya dilakukan secara share oleh banyak pihak (mass
colaboration).
57
4.11Kapabilitas internal
4.11.1 Image
Fokus dan memiliki reputasi yang baik di industri yang dipegang : industri
finance, telekomunikasi, consumer goods. Mulai memasuki industri
lainnya seperti Entertainment,Media. Dikenal sebagai trustworthy and easy
to deal with, dan tidak pernah meninggalkan klien.
4.11.2Kompetensi dan Pengalaman
Memiliki leadership di usaha outsourcing & Disaster Recovery
Services. Key Player di IT managed Services dengan 2 lokasi fasilitas Data
Center dengan 20 Klien untuk IT Operation dan 62 klien untuk DRS dan
telah beroperasi sejak 1998.
Mempunyai kapabilitas untuk memberikan solusi IT secara
menyeluruh dari Consulting, Implementation yang ditunjang oleh Subject
Matter Expert (SME) di bidang Finance, Telekomunikasi, ERP, Supply
Chain Management dan Human Capital Management. Termasuk
Pengoperasian IT (Managed Services) dengan penerapan metode ITIL
dalam mengoperasikan IT dan Software Development Services dengan
mengunakan metode yang mengikuti SDLC
.
58
4.11.3Kemampuan Penjualan dan Delivery
Account coverage yang masih harus ditingkatkan kemampuannya
sehingga banyak projek dari kontrak lama harus diselesaikan dengan baik.
Beberapa posisi kunci pada Pre Sales, Account Management, Capacity
Planning, Service Level Management telah direkrut dan dibentuk.
Beberapa proses dibutuhkan otomasi untuk meningkatkan kualitas dan
efektifitas kerja.
4.12 Kerangka kerja 5 Porter’s Forces
Analisa 5 Forces mengasumsi bahwa terdapat lima kekuatan/tekanan (forces)
yang penting yang menentukan kekuatan kompetitif di dalam situasi tertentu.
Lima tekanan tersebut adalah :
1. Kekuatan supplier
Supplier merupakan hal paling penting dalam suatu bisnis. Tanpa
supplier maka bisnis tersebut bias berhenti atau bahkan bisa terancam
ditutup karena tidak tidak compatible dengan software yang digunakan
kebanyakan perusahaan saat ini. Untuk Sigma ini supplier mereka yang
utama ada 4 yaitu Oracle, QSI,IBM dan Microsoft. 4 supplier dari
Sigma ini merupakan pemain kelas dunia di bidang IT dan SI. Jadi, tidak
perlu diragukan lagi
59
2. Kekuatan pembeli
Dalam dunia bisnis, kegiatan jual beli merupakan hal yang biasa
dilakukan tetap apabila menjual tanpa adanya pembeli,memiliki
keinginan yang sama dengan pembeli dan sesuai dengan keinginan
pembeli, maka tidak akan mendapat pemasukan. IT banyak digunakan
oleh hampir di seluruh perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar
dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sehari – hari perusahaan.
Pembeli dari Perusahaan IT solution Sigma ini adalah kebanyakan dari
bank dan multifinance. Kekuatan pembeli ini didasarkan kepada
kebutuhan mereka akan IT,maintenance, pembelian software ataupun
untuk DRC. Kekuatan pasar di Indonesia sangat besar dalam hal ini.
3. Tingkat persaingan
Tingkat persaingan untuk perusahaan IT solution ini sangat besar
dengan adanya software house kecil maupun besar yang bisa
melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Sigma yaitu pengembangan
software, maintenance system dan jasa konsultasi.
4. Ancaman produk substitusi
Karena produk IT dari Sigma ini merupakan produk yang spesifik
sehingga barang substitusinya tidak ada. Beda dengan barang yang
diproduksi secara massal seperti gula pasir yang memiliki barang
substitusi seperti gula batu, gula jawa dan sebagainya.
60
5. Ancaman Pendatang baru
Pendatang baru dalam bisnis IT ini belum terlalu terlihat.
Kemungkinan ada pendatang baru dari perusahaan kecil yang memang
ditujukan / targetnya adalah untuk perusahaan yang baru berdiri atau
memang yang memiliki budget terbatas. Tetapi tidak menutup
kemungkinan perusahaan ini menciptakan para professional yang
memang nantinya dapat bekerja di perusahaan IT atau entrepreneur
dalam bidang IT ini.
4.13 Analisis SWOT
Strengh
• Location, terletak di tempat yang strategis dan mudah dijangkau
• Infrastructure, telah menggunakan teknologi yang mutakhir
• Facility, fasilitas yang dipunyai sangat lengkap
Weakness
• Sangat bergantung kepada software developer secara perorangan maupun
team
61
Opportunities
• Pengembangan Shared Services Offering di IT Managed Services
memberikan opsi kepada Klien unutk merubah dari Capex menjadi Opex
untuk investasi dibidang IT
• Menawarkan Software Development Services pada Klien Multi Nasional
dengan dibukanya fasilitas Software Development Camp di Bali
• Intensifikasi pada existing klien untuk transaction fee based offering
melalui SERA dan meningkatkan “Point of Presence”
• Kompetensi baru di jasa consulting : Business Inteligent, Business Process
Management, Billing dan Revenue Assurance di Telecomunication
Industry
• Masuk ke Industri baru yaitu Entertainment dan Media
Threat
• Banyaknya pesaing yang menawarkan jasa serupa seperti, ousourcing dan
disaster recovery service
• Apabila ada pegawai yg keluar dari perusahaan dapat membuat perusahaan
baru dan otomatis akan menjadi pesaing
62
4.14 List of intellectual property rights
• MICRO BITS, pada tanggal 27 Juni 1990
• LAMDA BITS, pada tanggal 27 Juni 1990
• ALPHA BITS, pada tanggal 16 Juli 1990
• ADVANZ, pada tanggal 17 Oktober 1994
• UNICORE, pada tanggal 19 November 1996
4.15 Proyeksi Enterprise Value
• Risk free didapat dari obligasi pemerintah yang akan maturity pada tahun
2031 (VR0031) yang terdapat dalam surat kabar Business Indonesia yaitu
8.15%. Obligasi pemerintah VR0031 ini dipilih karena :
Jenis bunga floating
Jangka waktu maturity lebih panjang
Volatilitasnya tinggi
• Market risk premium E(Rm)-Rf yaitu 9.25%, merupakan suatu nilai dari
normal market risk premium for emerging market seperti yang terdapat
dalam Damodaran online
• Beta didapat dari hasil perbandingan beta Listed company di seluruh dunia
yang memiliki bisnis yang sama dengan Sigma sebagai benchmark untuk
melakukan valuasi ini. Beta dari tiap – tiap perusahaan kemudian diju
63
mlahkan dan dicari mediannya Contoh perhitungannya adalah sebagai
berikut:
Perusahaan Negara Beta
BYTES
TECHNOLOGY
Afrika Selatan 0.15
DAEA TI CO LTD Korea Selatan 0.31
DATACENTRIX HOLD
EOH HOLDINGS LTD
Afrika Selatan
Afrika Selatan
0.51
0.51
SECUREDATA HOLDI Afrika Selatan 0.53
SINOCOM Hongkong 0.65
ALLSEC TECJ LTD India 0.68
PINNACLE TECHNOL Afrika Selatan 0.54
DUZONBIZON CO Korea Selatan 0.33
DATATEC LTD Afrika Selatan 0.81
IKF TECHNOLOGIES India 0.98
64
KERNEX MICROSYST India 0.93
NIIT TECH LTD India 0.93
3I INFOTECH LTD India 0.48
LANCO GLOBAL SYS India 0.76
GLODYNE TECHNO India 1.01
CAMBRIDGE
SOLUTION
India 0.58
TELE DATA INFORM India 1.46
DATAPREP
HOLDINGS
Malaysia 0.72
KOLON I’NETWORK Korea Selatan 1.68
AFTEK LTD India 1.64
INSYDE SOFTWARE Taiwan 1.47
KERNEX MICROSYST India 0.96
BUSINESS CONNEX Afrika Selatan 0.44
Median 0.70
65
• Pajak untuk perusahaan sejenis membayarkan pajak sebesar 30%
• Dalam penyajian Enterprise Value ini, disajikan dalam 3 spreadsheet yang
terdiri dari optimized, standard dan unoptimized valuation.
Optimized valuation merupakan suatu perhitungan yang
menggambarkan kinerja perusahaan yang terbaik dengan tingkat
pertumbuhan yang stabil dan rata – rata pertumbuhannya juga
tinggi
Standard valuation merupakan suatu perhitungan yang
menggambarkan kinerja perusahaan yang pertumbuhannya stabil
tetapi kemudian sedkit menurun dan rata – rata pertumbuhannya
sedang
Unoptimized valuation merupakan suatu perhitungan yang
menggambarkan kinerja perusahaan yang pertumbuhannya
relatif menurun sampai akhir periode dan rata –rata
pertumbuhannya kecil
• Hasil dari perhitungan adalah sebagai berikut :
Perhitungan Optimized angka yang didapat adalah Rp368Milliar
rupiah
Perhitungan Standar angka yang didapat sebesar Rp 331 Milliar
rupiah
66
Perhitungan Unoptimized angka yang didapat adalah Rp 309
Milliar rupiah
• Sebagai perbandingan, PT. Telkom membeli dengan harga sebesar Rp
323Miliar rupiah (kurs : Rp 9200,-)
• Perhitungan bisa dilihat di bagian Lampiran